LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA...

20
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI OPTIMALISASI PENGELOLAAN DANA HAJIKOMISI VIII DPR RI MASA PERSIDANGAN II TAHUN 2019-2020

Transcript of LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA...

Page 1: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI

MENGENAI

“OPTIMALISASI PENGELOLAAN DANA HAJI” KOMISI VIII DPR RI

MASA PERSIDANGAN II TAHUN 2019-2020

Page 2: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

2

SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI

TAHUN 2020

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN BAB II : PENGELOLAAN DANA HAJI BAB III : HASIL KUNJUNGAN BAB IV : REKOMENDASI

Page 3: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

3

DAFTAR NAMA ANGGOTA TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI

MENGENAI OPTIMALISASI DANA HAJI PROVINSI JAWA TIMUR TANGGAL 13 FEBRUARI 2020

NOMOR NAMA JABATAN

FRAKSI

DAPIL URUT ANGG

1.

A-107

LAKSDYA, TNI (PURN) Moekhlas Sidik, MPA

Wakil Ketua/

Ketua Tim

F- Gerindra

JATIM II

2. A-003 H. Marwan Dasopang Anggota F-PKB SUMUT II

3. A-146 M. R. Ihsan Yunus, BA, B.Comm, ME.Con Anggota F-PDIP JAMBI

4. A-211 Umar Bashor Anggota F-PDIP JATIM IV

5. A-218 Ina Ammania Anggota F-PDIP JATIM VII

6. A-172 Selly Andriany Gantina, A.Md Anggota F-PDIP JABAR VIII

7. A-280 Mohammad Saleh, S.E. Anggota F-PG BENGKULU

8. A-323 Muhammad Ali Ridha Anggota F-PG JATIM XI

9. A-098 Abdul Wachid Anggota F-Gerindra JATENG II

10. A-125 Drs. H. Saiful Rasyid MM Anggota F-Gerindra KALSEL I

11. A-380 Nurhadi, S.Pd Anggota F-Nasdem JATIM VI

12. A-042 H. An’im Falachuddin Mahrus Anggota F-PKB JATIM VI

13. A-559 H. Hasani Bin Zuber, S.IP Anggota F-Demokrat JATIM XI

14. - Achmad Sopian Bachriar, S.Sos Sekretariat Komisi VIII DPR RI

15. - Mardiyana Sekretariat Komisi VIII DPR RI

16. Heru Pribadi Sekretariat Komisi VIII DPR RI

17. - Suratman, S.H., M.H. Tenaga Ahli Komisi VIII DPR RI

18. - Safitri Restu Widyowati Media Cetak & Medsos

Page 4: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ibadah Haji merupakan salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan

oleh setiap muslim yang mampu, sekali seumur hidup. Karena dorongan

kewajiban itu, jumlah umat Islam Indonesia yang mendaftar untuk

melaksanakan ibadah haji terus mengalami peningkatan, sementara kuota

haji yang tersedia terbatas. Akibatnya, terjadi peningkatan jumlah Jemaah

Haji tunggu dalam jumlah besar. Di sisi lain, peningkatan jumlah Jemaah

Haji tunggu itu menimbulkan terjadinya penumpukan dana Jemaah Haji

dalam jumlah besar.

Akumulasi jumlah dana Jemaah Haji tersebut memiliki potensi

untuk ditingkatkan nilai manfaatnya yang dapat digunakan untuk

mendukung Penyenggaraan Ibadah Haji yang berkualitas. Peningkatan

nilai manfaat dana jemaah haji itu hanya bisa dicapai melalui pengelolaan

keuangan yang efektif, efesien, transparan, dan akuntabel.

Dana Haji menurut undang-undang nomor 34 tahun 2014 tentang

pengelolaan keuangan haji pasal 1 ayat 2 adalah dana setoran biaya

penyelenggaraan ibadah haji, dana efisiensi penyelenggaraan haji, dana

abadi umat, serta nilai manfaat yang dikuasai oleh negara dalam rangka

penyelenggaraan ibadah haji dan pelaksanaan program kegiatan untuk

kemaslahatan umat Islam

Sedangkan keuangan haji adalah semua hak dan kewajiban

Pemerintah yang dapat dinilai dengan uang terkait dengan

penyelenggaraan ibadah haji serta semua kekayaan dalam bentuk uang

atau barang yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat pelaksanaan

hak dan kewajiban tersebut, baik yang bersumber dari jemaah haji

maupun sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

Page 5: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

5

Keuangan haji adalah termasuk keuangan negara, dalam pasal 1

undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara, yang

dimaksud Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara

yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang

maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung

dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

Jenis 2016 2017 2018 Okt 2019

Pendaftar Haji Reguler 498,676 590,368 663,365 598,323

Pendaftar Haji Khusus 18,943 16,928 15,215 13,823

Total Pendaftar Jamaah Haji 517,619 607,296 678,580 612,146

Jamaah Berangkat Haji Reguler 157,583 206,511 205,533 213,715

Jamaah Berangkat Haji Khusus 14,241 16,470 16,198 16,388

Total Jamaah Berangkat 171,824 222,981 221,731 230,103

Total Calon Jamaah Haji Daftar Tunggu

2,594,675

3,193,661

3,866,837

4,224,085

Sumber data Asbisindo perkumpulan Bank Syariah Indonesia

Menurut data dari Asbisindo perkumpulan Bank Syariah Indonesia

calon jamaah haji yang mendaftar pada tahun 2016 sebanyak 517.619

orang dan meningkat sampai pada bulan oktober 2019 sebanyak 612.146

orang. Sedangkan total Jemaah haji yang berangkat pada tahun 2016

sebanyak 171.824 orang dan meningkat menjadi 230.103 orang pada

tahun 2019. Tidak seimbangnya calon jamaah haji yang mendaftar dan

berangkat menimbulkan antrian yang cukup Panjang, tercatat pada tahun

2016 jamaah haji yang masuk daftar tunggu sebesar 2.594.675 yang

terdiri dari haji regular 2,553,676 dan haji khusus 40,999 dan meningkat

sampai oktober 2019 sebesar 4.224.085 orang yang terdiri dari jamaah

haji regular 4,143,786 dan haji khusus 80,299. Antrian tersebut

menimbulkan konsekuensi pemberangkatan yang bervariasi dari 11 tahun

sampai 41 tahun. Menurut laporan Badan Pengelola Keuangan Haji per

Page 6: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

6

agustus 2019 dana haji mencapai 115,23 triliun dengan total asset

keuangan haji sebesar Rp.129,91 triliun.

Undang-undang nomor 34 tahun 2014 tentang pengelolaan

keuangan haji mengamanatkan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)

untuk mengelola keuangan haji yang sebelumnya di kelola oleh

Kemneterian Agama RI. Selanjutnya BPKH resmi berdiri dengan telah

keluarnya Keputusan Presiden nomor 74P tahun 2017 dan dilantiknya

Anggota badan pelaksana BPKH dan anggota Dewan Pengawas BPKH

pada tanggal 26 juli 2017.

BPKH saat didirikan tidak mendapatkan modal dasar dari APBN

dan tidak mendapatkan alokasi anggaran operasional dari APBN.

Berbeda dengan pembentukan Lembaga negara baru lainnya, Lembaga

negara baru dibiayai oleh APBN dan mendapatkan modal anggaran dan

fasilitas dari Pemerintah. Seperti pembentukan Badan penyelenggara

jaminan social (BPJS) menurut undang-undang nomor 24 tahun 2011

pasal 42 bahwa modal awal dari Pemerintah sebesar 2 triliun rupiah dan

pengalihan aset badan usaha milik negara yang menyelenggarakan

jaminan social seperti PT. Asuransi kesehatan Indonesia (Askes) dan PT.

Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek).

Hal ini tentu saja membuat BPKH harus mengandalkan

sepenuhnya aset keuangan haji yang ada untuk membentuk dan

menjalankan BPKH. Kecepatan transformasi pengelolaan keuangan haji

dari Kementerian Agama RI menjadi BPKH yang ideal tentu saja

membutuhkan waktu, namun di sisi lain biaya penyelenggaraan ibadah

haji memiliki kebutuhan yang meningkat, sedangkan nilai manfaat hasil

dari pengelolaan investasi belum menunjukan kinerja yang optimal.

BPKH sesuai dengan pasal 10 ayat b undang-undang nomor 34

tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan haji bahwa operasional BPKH

dibebankan pada keuangan haji. Meningkatnya beban operasional BPKH

setiap tahunnya tentu saja berkorelasi dengan berkurangnya pemanfaatan

nilai manfaat bagi pembiayaan penyelenggaraan ibadah haji.

Page 7: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

7

Pada tahun 2017 masa transisi BPKH mendapatkan dukungan

anggaran operasional sebesar Rp 25 miliar, meningkat di tahun 2018

sebesar 237,5 miliar, pada tahun 2019 sebesar 234,5 miliar dan

meningkat di tahun 2020 sebesar 324,9 miliar

Rincian Kegiatan 2019 2020

1 Pengembangan dan Kemaslahatan 5.927.867.000 5.915.700.000

2 Keuangan 3.326.457.000 5.368.529.500

3 Investasi 13.357.245.000 21.896.131.700

4 Operasional dan IT 19.782.351.500 15.338.928.500

5 Perencanaan dan Manajemen Risiko 5.354.692.590 9.168.066.999

6 SDM dan Pengadaan 162.879.022.836 218.652.235.168

7 Hukum dan Kepatuhan 4.315.773.404 7.593.258.000

8 Internal Audit 929.779.760 2.665.664.000

9 Sekban 6.763.861.125 20.815.557.000

10 Sekdewas 11.878.651.819 17.500.000.000

Total Anggaran 234.515.702.034 324.914.070.867

Rincian Biaya Operasional BPKH

Sumber laporan kinerja dan keuangan BPKH agustus 2019

Biaya operasional saat pengelolaan keuangan haji saat masih di

Kementerian Agama RI adalah sebesar Rp 10 miliar dengan kebijakan

penempatan keuangan haji pada simpanan di bank Syariah dan sukuk.

Untuk menjalankan profesionalitas pengelolaan BPKH tentu saja

membutuhkan biaya yang sangat besar, sesuai dengan beban kerja dan

tanggung jawab yang besar. Biaya operasional tersebut seharusnya dapat

dibebankan kepada APBN sesuai dengan prinsip keuangan negara sehingga

tidak menjadi beban pada nilai manfaat yang diperoleh. Harus dikaji kembali

regulasi pada undang-undang nomor 34 tahun 2014 tentang pengelolaan

keuangan haji bahwa biaya operasional BPKH dibebankan dari nilai manfaat.

Selanjutnya BPKH mendapatkan beban pajak final hasil investasi dan

pengembangan dana pada instrument perbankan dan surat berharga

Syariah negara. Pada laporan keuangan yang disajikan pada tahun 2018

tercantum Rp 1,2 triliun beban pajak. Beban pajak ini harus dikaji kembali

dan diusulkan untuk mendapat pengecualian pajak kepada Kementerian

Keuangan agar mendapatkan kebijakan penghapusan beban pajak final hasil

Page 8: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

8

investasi dan pengembangan dana keuangan haji. Penghapusan pajak ini

dapat terlihat pada BPJS kesehatan dan BPJS tenaga kerja dengan

keluarnya peraturan pemerintah nomor 73 tahun 2016 tentang pajak

penghasilan atas program jaminan sosial yang diselenggarakan BPJS.

Sedangkan perolehan nilai manfaat dari pengelolaan keuangan haji

realisasi pada tahun 2017 sebesar Rp 5,2 triliun, realisasi tahun 2018

sebesar Rp 5,7 triliun, target tahun 2019 sebesar Rp 7,2 triliun dan target

tahun 2020 sebesar Rp 8,05 triliun.

Komponen BPIH 2015 2016 2017 2018 2019

Biaya Yang dibayar Jamaah rata-rata 33.962.500 34.641.304 34.890.312 35.235.602 35.235.602

Biaya Yang ditanggung Nilai Manfaat 24.071.977 25.399.410 26.896.478 33.967.015 34.149.793

Total Biaya Per Jamaah Rata-Rata 58.034.477 60.040.714 61.786.790 69.202.617 69.385.395

Total Nilai Manfaat 3.735.970.884.175 3.941.988.381.348 5.486.881.475.537 6.878.931.934.046 7.259.801.971.254

Total Dana Jamaah 5.270.980.000.000 5.376.330.380.800 7.067.451.379.344 7.135.843.645.836 7.490.630.922.374

Total Nilai Manfaat dan Dana Jamaah 9.006.950.884.175 9.318.318.762.148 12.554.332.854.881 14.014.775.579.882 14.750.432.893.628

Sumber olah data BPIH

Biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) sejak tahun 2015 sampai

2019 mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp 9,0 triliun pada tahun 2015

meningkat menjadi Rp 14,7 triliun pada tahun 2019. Jika mengacu pada

biaya pelunasan jamaah rata-rata pada tahun 2015 sebesar Rp 33,962.500

dan pada tahun 2019 sebesar 35.235.602. kenaikan sangat signifikan pada

penggunaan anggaran nilai manfaat pada tahun 2015 sebesar Rp 3,7 triliun

dan pada tahun 2019 sebesar Rp 7,2 triliun. Peningkatan BPIH setiap tahun

disebabkan karena adanya peningkatan pelayanan, kenaikan jumlah jamaah

haji, kenaikan kurs, dan perubahan harga pada komponen BPIH.

Page 9: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

9

Peningkatan kebutuhan pembiayaan pada penyelenggaraan ibadah

haji khususnya pembiayaan BPIH yang bersumber dari dana haji harus

dapat terpenuhi sehingga Jemaah haji tetap mendapatkan kualitas

pelayanan, pembinaan dan pelindungan dalam penyelenggaraan ibadah haji

setiap tahun. Untuk itu Komisi VIII DPR RI membentuk PANJA Optimalisasi

Pengelolaan Keuangan Haji BPKH sebagai bentuk pengawasan dan

masukan untuk terwujudnya pengelolaan keuangan haji yang optimal,

akuntabel dan efisien.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan

Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah, Pasal 98 ayat 3 mengenai tugas komisi di

bidang pengawasan meliputi: “a. melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan undang-undang, termasuk APBN, serta peraturan

pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya; dan d.

melakukan pengawasan terhadap kebijakan Pemerintah”.

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah

Haji:

a) Pasal 21, “besaran BPIH ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri

setelah mendapat persetujuan DPR.”

b) Pasal 25, “laporan keuangan Penyelenggaraan Ibadah Haji

disampaikan kepada Presiden dan DPR paling lambat 3 (tiga) bulan

setelah Penyelenggaraan Ibadah Haji selesai”.

3. Keputusan DPR RI Nomor 01/DPR-RI/I/2014 tentang Peraturan Tata Tertib

DPR RI, Pasal 4 tentang tugas Komisi di bidang pengawasan.

4. Keputusa rapat internal Komisi VIII DPR RI

C. Tujuan

Page 10: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

10

Sesuai dengan identifikasi masalah di atas, tujuan Komisi VIII DPR RI

membentuk Panja Pengelolaan Keuangan Haji adalah untuk:

1. Panja akan melakukan pembahasan dengan Kementerian/Lembaga

terkait dan pemangku kepentingan lainnya.

2. Panja akan melakukan pengumpulan data dan informasi sesuai dengan

identifikasi masalah yang ada.

3. Panja akan melakukan pemetaan berbagai tantangan dan hambatan

dalam masalah Pengelolaan Keuangan Haji sehingga dapat diperoleh

rekomendasi yang tepat sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

4. Panja akan menyusun alternatif rekomendasi untuk perbaikan

pengelolaan keuangan haji.

D. Target Capaian

Target yang hendak dicapai oleh Panitia Kerja (Panja) Komisi VIII DPR RI

terumuskannya rekomendasi kebijakan mengenai:

a. Peningkatan akuntabilitas optimalisasi pengelolaan keuangan

penyelenggaraan haji.

b. Peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan Biaya

Penyelenggaraan Ibadah Haji.

E. Permasalahan

1. Bagaimana pengelolaan keuangan haji yang efisien, optimal, akuntabel,

serta dapat meningkatkan nilai manfaatnya bagi jamaah haji dan umat

Islam.

2. Status Kelembagaan BPKH sebagai badan hukum publik yang tidak

mendapatkan pembiayaan dari APBN.

3. Pengelolaan keuangan haji yang profesional membutuhkan biaya

operasional yang besar.

4. Meningkatnya kebutuhan biaya penyelenggaraan ibadah haji di masa

akan datang.

5. Pengelolaan investasi keuangan haji belum optimal.

6. Nilai manfaat bagi calon jemaah haji daftar tunggu yang kurang optimal.

Page 11: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

11

7. Distribusi nilai manfaat dari pengelolaan keuangan haji untuk program

kemashlahatan umat.

8. Pengenaan pajak hasil investasi yang dilakukan oleh BPKH.

BAB II PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI

A. Umum

Postur RKAT 2020, seperti yang dituangkan dalam rencana RKAT

BPKH yang kami terima, maka proyeksi penerimaan secara total adalah

sebesar Rp 148,1 Triliun. Porsi penerimaan berasal dari saldo awal haji

yang dikelola, setoran awal, setoran lunas, dan nilai manfaat penempatan

serta investasi. Dengan besarnya nilai penerimaan yang dikelola oleh

BPKH, tercatat nilai manfaat yang diproyeksikan tahun 2020 mencapai Rp

8 Triliun. Nilai manfaat ini terdiri dari penempatan deposito dan giro Rp 1,8

Triliun dan investasi Rp6,2 Triliun, Nilai ini naik 9,1 persen dibanding

tahun 2019.

Meskipun nilai penerimaan naik, tetapi harus diakui juga bahwa

pengeluaran BPKH tahun 2020 juga meningkat hampir Rp 1 Triliun

dibanding tahun sebelumnya. Jika tahun 2019 total pengeluaran Rp 16,2

Triliun maka tahun 2020 meningkat menjadi Rp 17,1 Triliun. Berdasarkan

rancangan RKAT BPKH tahun 2020 ini, maka Panja diantara akan

melakukan pendalaman bagaimana agar nilai penerimaan yang dikelola

oleh BPKH bisa semakin meningkat untuk kepentingan jemaah haji.

B. Setoral Awal Jemaah Haji

Kebijakan pendaftaran dengan prinsip first come first served, yang

memungkinkan bagi setiap muslim untuk secara otomatis mendapatkan

jatah kuota haji jika telah membayar setoran awal BPIH sebesar Rp 25

juta. Berkenaan dengan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan

Page 12: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

12

BPIH, sebelumnya perlu dijelaskan bahwa sejak tahun 2008 hingga

sekarang, setoran awal BPIH dan hasil manfaatnya telah mencapai

kurang lebih Rp 96,4 triliun. Berkenaan dengan akumulasi dana yang

sangat besar tersebut, ada pihak-pihak yang mempertanyakan terkait

pengelolaan dan pertanggungjawabannya, tetapi ada pula pihak yang

menyayangkan mengapa dana sebesar itu tidak dinvestasikan sehingga

hasilnya dapat dikembalikan kepada Jemaah Haji.

C. Program BPKH

Program Kerja (Proker) dan Rencana Kerja dan Anggaran Tahun (RKAT)

2018 adalah bagian dari perumusan kebijakan dan Renstra BPKH tahun

2018-2022. Proker 2018 menjalankan program awal BPKH dengan fokus

pada pengeloaan kekayaan haji yang telah dipindahkan dari Kemenag,

efisiensi dan rasionalitas BPIH, virtual account, penempatan dana haji dan

peningkatan dana kelolaan serta pelaksanaan program kemaslahatan

umat. RKAT 2018 disusun sebagai masa transisi menuju perhitungan

anggaran berbasis kinerja. RKAT akan diukur berdasarkan pencapaian

kinerja. RKAT terdiri dari biaya operasional kantor, belanja pegawai dan

anggota BPKH. RKAT 2018 disusun berdasarkan biaya per bidang, yakni

bidang Hukum dan Kepatuhan, Perencanaan dan pengembangan,

Keuangan, Investasi, SDM dan Kemaslahatan, Operasional dan

Manajemen Risiko serta program Pengawasan.

Page 13: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

13

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memberikan tanggapan terhadap kabar

yang beredar di media sosial terkait dengan pengelolaan dana haji melalui Sukuk

Dana Haji Indonesia (SDHI) atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

Pemerintah untuk Infrastruktur.

Page 14: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

14

Pengelolaan dana haji dilakukan secara optimal, profesional, syariah,

transparan, efisien, dan nirlaba. Apabila pada akhir tahun keuangan haji terdapat

efisiensi dan nilai manfaat lebih akan dikembalikan ke kas haji milik Jemaah haji.

Pengelolaan dana haji oleh BPKH dilakukan secara transparan, dipublikasikan,

diaudit oleh BPK dan diawasi oleh DPR. Dana haji yang diinvestasikan di sukuk

dana haji di Pemerintah tetap utuh bahkan terus dikembangkan dan tidak ada

yang berkurang. Pemerintah selalu mengembalikan pokok sukuk dana haji pada

saat jatuh tempo dan memberikan imbal hasil, tepat waktu dan tepat jumlah.

Sejak tahun 2009, Kementerian Agama dan sekarang BPKH telah

menginvestasikan dana haji melalui instrumen SBSN Pemerintah termasuk SDHI

dengan outstanding per Juni 2018 sebesar Rp 37,9 T. Menurut keterangan

Kementerian Keuangan di media sosial (30 November 2017) penerbitan SBSN

seri SDHI digunakan untuk general financing (pembiayaan APBN secara umum)

dan tidak digunakan untuk pembiayaan proyek infrastruktur secara spesifik

(earmarked).

Biaya haji bagi Jemaah haji yang berangkat dibiayai dari setoran awal dan

setoran lunas Jemaah haji yang bersangkutan, dan nilai manfaat dari hasil

penempatan dan investasi dana haji. Penggunaan nilai manfaat untuk Jemaah

berangkat sesuai dengan UU No. 34 Tahun 2018 mengenai pengelolaan

keuangan haji sebagian nilai manfaat juga dialokasikan kepada Jemaah tunggu

dalam bentuk virtual account. Pemerintah dan BPKH menjamin bahwa Jemaah

haji yang berangkat dipastikan mendapat pelayanan memadai dan dipenuhi

semua hak-hak keuangannya. Jemaah tunggu mendapat bagian nilai manfaat

(virtual account).

Tidak ada penerapan sistem Ponzi.

Setiap tahun BPKH memperoleh tambahan akumulasi dana kelolaan dari

setoraan awal Jemaah baru dan dikelola oleh BPKH (bukan Pemerintah) untuk

Page 15: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

15

mendapatkan nilai manfaat. Investasi BPKH pada instrumen SBSN dikelola dan

dijamin oleh Pemerintah dalam skema APBN. Hasil investasi dimanfaatkan untuk

penyelenggaraan ibadah haji dan Jemaah haji tunggu melalui virtual account.

Pengelolaan keuangan haji dilakukan secara hati-hati dan aman, tidak

berbahaya bagi Jemaah haji berangkat maupun Jemaah haji tunggu. Waktu

tunggu Jemaah haji menurut informasi dari Kementerian Agama memang

semakin panjang, namun dipastikan tidak ada Jemaah tunggu yang tidak

berangkat sampai akhir hayat, kecuali meninggal atau membatalkan. Jemaah

haji tunggu akan berangkat sesuai dengan urutan waktu tunggu dan banyaknya

kuota haji Indonesia setiap tahun.

D. Sasaran/Target Keuangan/Finansial BPKH

1. Meningkatkan Imbal Hasil, dengan target nilai manfaat Rp 6,7 T

(2018)→ Rp 10,5 T (2022) dari jenis instrumen;

1. Perbankan Syariah

2. SDHI/SBSN

3. Sukuk Korporasi

4. Investasi Langsung

5. Investasi Lainnya

2. Jumlah Dana Kelolaan dengan tambahan calon jamaah 450 ribu: 101,6

T (2018) → 155,4 T (2022), alokasi penempatan/investasi ke instrumen

keuangan:

1. Deposito Syariah: 55% (2018) → 30% (2022)

2. SDHI: 35% (2018) → 20% (2022)

3. SBSN: 5% (2018) → 20% (2022)

4. Sukuk Korporasi: 5% (2018) → 10% (2022)

5. Investasi Langsung: 10% (2019) → 20% (2022)

Page 16: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

16

3. Memastikan ketersediaan rasio likuiditas: 2X musim haji

4. Menjalankan Program Kemaslahatan: Pelayanan Ibadah haji (15

program), Prasarana Ibadah (12), Pendidikan dan Dakwah (12),

Pemberdayaan Ekonomi Umat (5), Sosial keagamaan (3), Kesehatan (3)

E. Optimalisasi Pendapatan Nilai Manfaat BPKH 2019 & 2020

Page 17: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

17

BAB III

HASIL KUNJUNGAN

Berdasarkan pertemuan Tim Panja Komisi VIII DPR RI dengan Kepala Kanwil

Kemenag Provinsi Jawa Timur, Kepala UTP Embarkasi Haji Sukolilo, Kabid Haji,

BPKH, BPS Bipih, dan Asosiasi Penyelenggara Ibadah Haji Khusus, dapat

dicatatan antara lain:

1) Embarkasi Haji Jawa Timur masih kekurangan kendaraan operasional

untuk pelayanan jemaah haji.

2) Belum optimalnya fungsi Embarkasi Haji Sukolilo untuk pelayanan umum,

sehingga target capaian PBN Tahun 2020 sebesar Rp 4,3 M tercapai.

3) Lamanya masa tunggu jemaah haji di Jawa Timur yang mencapai 28

Tahun, sementara waktu tunggu rata-rata nasonal selama 20 tahun.

4) Belum efektifnya gerakan Jemaah haji muda, selama ini 60% jemaah haji

dalam posisi dan keadaan risiko tinggi.

5) Jumlah dana Haji Tahun 2019 sebesar Rp 125 T dan target nilai manfaat

tahun 2020 sebesar Rp 8 T

6) BPKH belum bisa melaksanakan target investasi langsung dana haji

sebesar 70% agar nilai manfaat atau imbal hasil lebih tinggi. BPKH

berencana menginvestasi dana haji 30% di bank dan yang 70% investasi

langsung pelayanan akomodasi, katering dan penerbangan haji.

7) Masih perlunya optimalisasi dana kemaslkahatan sebesar Rp188 M untuk

penyediaan kendaraa ambulan, Peruruan Tinggi Agama Islam yang

terkena Bencana dan kegiatan mansik haji

8) Dana haji belum dioptimalkan untuk pelayanan penerbangan haji dan

umrah.

9) Masih kurangnya sosialisasi persyaratan pendamping jemaah haji lanjut

usia.

10) Belum sinkronnya mekanisme kerja antara BPKH dengan BPS Bipih.

Page 18: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

18

11) Masih banyak jemaah haji yang belum tahu bahwa total biaya berjalanan

ibadah haji itu sebesar Rp 69 juta, sedangkan besaran Bipih Rp 35 juta

dan dukungan dari nilai manfaat sebesar Rp 34 juta.

12) Kinerja BPKH perlu ditingkatkan sehingga tampak adanya nilai manfaat

dana haji pada saat dikelola Kementerian Agama RI dengan hasil

pengelolaan dana haji oleh BPKH.

13. Adanya keluhan kebijakan bagi jemaah haji kloter terakhir menggunakan

ihram sejak di embarkasi haji Sukolilo.

14. Perlu dipertimbangkan posisi BPKH berkedudukan sebagai BLU

15. Perlunya ada roadmap kemapuan BPKH dalam memberikan dukungan

biaya komponen BPIH setiap tahun berjalan sehingga dalam jangka waktu

tertenyu jemaah haji tidak lagi membayar Setoran Pelunasan haji.

16. Indikator keberhasil optimalisasi pengelolaan dana haji adalah pelayanan

jemaah meningkat, pembayaran Bipih berkurang, Nilai Mafaat meningkat

hasilnya, prinsip istitha’ah jemaah haji dari aspek kemampuan membayar

terjaga.

17. Belum semua jemaah haji mendapatkan virtual account karena dana yang

tersedia tidak mencukupi, pada tahun 2018 dianggaran Rp 1,2 T namun

dipotong undung mendukung pelayanan penambahan 10.000 jemaah haji

sehingga anggaran yang tersedia tinggal Rp777 M

18. Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama belum mengatur Tes

kesehatan bagi jemaah haji bukah saat peluasan, sehingga sering kali ada

jemaah haji yang tidak bisa diberangkatkan karena alasan kesehatan

(istitha’ah aspek kesehatan).

19. Ada perbedaan mekanisme pelimpahan porsi antara jemaah haji reguler

dengan jemaah haji khusus. Pelimpahan porsi bagi jemaah haji yang

meninggal belum ada peraturan menteri agama.

20. Minimnya sosialisasi BPIH Reguler dan BPIH Khusus

Page 19: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

19

BAB IV REKOMENDASI

Berdasarkan hasil pertemuan Tim Panja Komisi VIII DPR RI dalam kunjungan

kerja ke Provinsi Jawa Timur, dismpaikan beberapa rekomendasi, antara lain:

1. BPKH segera melakukan sosialisasi besaran BPIH pada tahun berjalan,

sehingga besaran Bipih lebih rasional dan Nilai Manfaat sesuai dengan

peroleh jemaah haji pada tahun berjalan, tidak menggerus atau

menggunakan nilai manfaat jemaah haji yang belum berangkat agar aspek

istiha’ah dalam kemampuan membayar bagi jemaah haji tetap terjaga.

2) Kementerian Agama melakukan sosialisasi pendamping jemaah usia lanjut.

3) Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan RI melakuka sinkronisasi

persyaratan kesehatan jemaah haji yang dialukan pada saat pelunasan.

4) BPKH meningkatkan sosialisasi hasil Optimalisasi Dana Haji serta besaran

Bipih yang rasional

5) UPT Embarkasi Haji sinergi dengan BPKH dalam penyediaan kendaraan

operasional haji yang bersumber dari dana kemaslahatan ummat.

6) BPKH bersinergi dengan BPS Bipih dalam optimalisasi pengelolaan dana

haji.

7) Kementerian Agama segera menyusun PMA tentang Pelimapahan Porsi

Jemaah Haji yang meninggal baik Jemaah haji Reguler maupun jemaah haji

khusus.

8) BPKH menyusun roadmap optimalisasi dana haji sehingga dalam jangka

waktu tertentu jemaah haji tidak lagi membayar setoran pelunasan.

Page 20: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR …€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI ... undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

20

9) Kementerian Agama RI dan BPKH bersinerga bagaimana langkah strategis

mengurang lamanya waktu tunggu jemaah haji, diantaranya melalu jemaah

haji yang siap melakukan pelunan BPIH pada tahun berjalan.

:

PIMPINAN KOMISI VIII DPR RI WAKIL KETUA

LAKSDYA, TNI (PURN) MOEKHLAS SIDIK, MPA