Laporan KKNP RSK Tadjuddin

download Laporan KKNP RSK Tadjuddin

of 20

Transcript of Laporan KKNP RSK Tadjuddin

19

BAB IPENDAHULUANUntuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pemerintah menyelenggarakan upaya kesehatan yang menyeluruh dan terpadu yang meliputi penyediaan sarana kesehatan dan obat-obatan. Penyediaan sarana kesehatan dilakukan melalui perluasan dan pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan serta persediaan obat-obatan yang dibutuhkan.Pembangunan kesehatan meliputi peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuha penyakit (curatif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) harus dilaksanakan bersama dengan pemerintah dan masyarakat. Terselenggaranya pembangunan kesehatan adalah penyediaan sarana kesehatan misalnya rumah sakit yang merupakan tempat pelayanan promotif, preventif, curati, dan rehabilitative. Untuk penyempurnaan fingsi tersebuit maka diperlukan beberapa bagian yang dapat menunjang terselenggaranya pelayanan, salah satu di antaranya adalah instalasi farmasi rumah sakit (IFRS).Instalasi farmasi merupakan bagian penunjang medic yang dipimpin oleh seorang apoteker, di mana IFRS mempunyai peran yang sangat penting di rumah sakit yaitu sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat serta bahan-bahan obat dan alat kesehatan untuk pasien rawat inap dan rawat jalan, sebagai tempat informasi obat kepada pasien dan tenaga kesehatan lainnya, sebagai tempat penelitian dan pengawasan terhadap obat. Karena pentingnya instalasi farmasi rumah sakit ini sebagai salah satu penunjang medic dalam hal pengobatan dan pelayanan kepada penderita, harus dikelola dan dipimpin oleh seorang apoteker yang professional dan mengetahui persis seluk beluk pengobatan, alat-alat kesehatan, bahan kimia, dan perlengkapan farmasi lainnya.Dimana apoteker tidak hanya memahami ilmu kefarmasian saja akan tetapi juga harus memiliki kemampuan managerial, kecakapan berkomunikasi antar personal bahkan kemampuan dalam penguasaan teknologi computer (internet). Sehingga pelayanan kesehatan dapat irespon secara rasional, adaptif, inovatif, progresif oleh kalangan apoteker dan tenaga profesi kesehatan lainnya untuk dapat memecahkan berbagai masalah dalam sistem pelayanan kesehatan modern.Sehubungan dengan hal ini tersebut di atas maka dilaksanakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Profesi di RSK Dr. Tadjuddin Chalid agar kita sebagai seorang farmasis dapat mengetahui berbagai macam masalah yang berhubungan dengan sistem pelayanan kesehatan masyarakat yang modern. Serta menganalisis kesalahan kesalahan yang terdapat dalam suatu resep agar tujuan pengobatan dapat tercapai secara maksimal.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAII.1 Tinjauan Mengenai Rumah SakitDi dalam Permenkes Republik Indonesia No. 159B/ Men.Kes/Per/II/1998 tentang rumah sakit, dirumuskan pengertian tentang rumah sakit yaitu suatu upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.Selanjutnya dibedakan antara rumah sakit umum dan rumah sakit khusus. Rumah sakit umum merupakan rumah sakit yang melaksanakan pelayanan kesehatan dari yang sederhana sampai yang spesialis kepada penderita di dalam cabang-cabang spesialisasi klinis, laboratorium, radiologi, farmasi, dan lain-lain. Sedangkan rumah sakit khusus melayani penderita di bidang-bidang penyakit khusus seperti mata, paru-paru, kusta dan lain-lain (Siregar, 2004).Fungsi rumah sakit ialah (Siregar,2004) :a. Menyediakan dan menyelenggarakan : Pelayanan medic Pelayanan penunjang medic dan nonmedik Pelayanan rehabilitasi Pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatanb. Sebagai tempat pendidikan atau latihan tenaga kerja dan tenaga paramedic.II.2 Tinjauan Instalasi Farmasi Rumah SakitInstalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah instalasi rumah sakit yang mempunyai tugas menyediakan, mengelola, memberikann penerangan dan melaksanakan penelitian tentang obat-obatan. Instalasi ini berkewajiban memuat prosedur perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan pemantauan obat yang digunakan di rumah sakit (Depkes RI, 1989).Sebagai penanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan sediaan farmasi di rumah sakit, maka instalasi farmasi rumah sakit hrus merencanakan pengdadaan obat-obatan yang baik, dengan mempergunakan data pemakaian yang berasal dari semua unit dan instalasi farmasi rumah sakit. Untuk itu perlu dibentuk suatu komite farmasi dan terapi yang beranggotakan dokter, apoteker dan tenaga kesehatan lainnya yang bertugas merumuskan kebijaksanaan yang berkaitan dengan pemilihan dan pemkaian obat-obatan sebagai sarana perawatan rumah sakit. Dari segi pengelolaan, rumus yang disusun oleh komite farmasi dan terapi akan memberikan keuntungan yakni control terhadap pembelian dan sediaan-sediaan farmasi dapat lebih mudah dilakukan. Selain itu memudahkan pengawasan terhadap obat-obatan yang digunakan dalam terapi (Soekanto, 1997).Di samping pengelolaan, system distribusi obat atau sediaan farmasi rumah sakit harus diatur dengan baik agar pasien senantiasa mendapatkan pelayanan obat yang cepat dan tepat (Soekanto, 1997).II.3 Apoteker Farmasi Rumah Sakit (Siregar, 2004)Apoteker Farmas Rumah Sakit merupakan tenaga farmasi proesional rumah sakit yang dididik dan dilatih untuk menjalankan peran farmasi rumah sakit sebagai pelengkap dari peranan rumah sakit secara keseluruhan.Untuk memimpin suatu instalasi farmasi rumah sakit, apoteker mempunyai kriteria yang harus dipenuhi, yaitu :a. Memiliki pengetahuan yang dalam tentang obat-obatan b. Memiliki kemampuan sebagai konsultan terapi di mana dapat memadukan ilmu dasar farmasi dan terapannya yang berorientasi pada kepentingan pasien.c. Memilik kemampuan pengembangan dan mengelola serta mengawasi/mengontrol segala sesuatu yang menyangkut obat-obatan termasuk alat kesehatan lainnya.d. Memiliki kemampuan manajerial, pendidikan, dan penelitiane. Memiliki kemampuan berkomunikasi ilmiah dan mampu bekerja sma dengan inter professional kesehatan lainnya.II.4 Fungsi dan peranan Apoteker Farmasi Rumah Sakit (Siregar, 2004)Fungsi dan peranan apoteker farmasi rumah sakit sangat tergantung pada kebijakan, fungsi dan besar kecilnya suatu rumah sakit.Adapun fungsi dan peranan apoteker farmasi rumah sakit ialah :a. Peranan dalam pengadaan obat dan perbekalan farmasi lainnya:1. Mengumpulkan semua data dan informasi mengenai obat serta perbekalan farmasi yang beredar dalam pasaran.2. Mempelajari dan memberikan rekomendawi informasi dan saran tentang obat terbaik mutu terapinya.3. Bersama panitia faramasi dan terapi memberikan saran dan usulan kepada Pemimpin Rumah Sakit tentang jenis obat yang akan disediakan di rumah sakit.b. Peranan dalam pendistribusian obat untuk rawat inap :1. Menyediakan pengobtan bagi semua pasien rawat inap di rumah sakit tersebut selama 24 jam.2. Mengembangkan dan menciptakan system distribusi obat yang baik dan cocok dengan kondisi dan situasi rumah sakit tersebut.3. Memeriksa dan mengawasi stok obat dari semua pesanan obat di bangsal.4. Memonitoring penggunaan obat termasuk efek samping dari pemakaian obat tersebut oleh penderita.c. Peranan dalam program pendidikan, pelatihan, dan penelitian1. Berpertisipasi dalam program pendidikan yang berhubungan dengan farmasi rumah sakit.2. Mengkoordinir program praktek dan pelatihan terhadap mahasiswa farmasi.3. Bekerja sama dalam pelatihan dan pengembangan obat-obatan baru yang diadakan oleh bidang medis, termasuk penelitian kualitas obat dan penelitian praktek farmasi.d. Peranan dalam informasi obat1. Meluaskan peranannya dalam menyediakan pelayanan informasi tentang obat-obatan dan terapinya kepada dokter, perawat, mahasiswa medis dan siswa perawat.2. Mengelola pusat informasi obat dengan system komunikasi, nasehat dan konsultasi.3. Menyiapkan laporan secara berkala tentang yang menyangkut informasi obat dan pemakainnya.4. Memberikan penerangan kepada masyarakat tentang penggunaan obat, efek samping dan keamanan pemakaian obat terutama bagi self medication.5. Merumuskan literature dan pustaka tentang obat dan pengobatan rasionale. Peranan dalam manajemen rumah sakit1. Mengelola administrasi dan bertanggung jawab terhadap segala aspek yang menyangkut dengan manajemen rumah sakit.2. Melakukan perencanaan dan kebijaksanaan farmasi rumah sakit secara terpadu termasuk anggaran biaya dan pengontrolan obat dan perbekalan farmasi lainnya.3. Memberikan usulan dan saran terhadap kebijaksanaan yang menyangkut manajemen rumah sakit secara umum.4. Membuat laporan secara berkala kepada pimpinan rumah sakit khususnya menyangkut farmasi rumah sakit.

BAB IIIKEGIATAN KKN PROFESIIII.1 Pembekalana. Pembekalan dilaksanakan oleh pihak univeritas guna mempersiapkan peserta KKN dalam melaksanakan KKN dengan cara pemberian materi materi pokok sebagai bekal dalam melaksanakan KKN.b. Selain pembekalan materi materi pokok KKN diberikan pula pembekalan berupa Pencerhan Qalbu sebagai bekal dalam mempersiapkan diri melaksanakan KKN.III.2 Kegiatan dan Program Kerjaa. KegiatanI. Penerimaan Mahasiswa KKNPPertemuan dengan pengelola bagian Diklit RSK Dr. Tadjuddin Chalid Makassar, Kepala Instalasi Farmasi dan Supervisor.II. Melaksanakan kegiatan KKNP di Rumah Sakit meliputi :a) Pelayanan resep di Apotek RSK Dr. Tadjuddin Chalid Makassar, Apotek terdiri dari 4 bagian beserta resep yang dilayani antara lain :i. Apotek Rehabiliasi (apotek besar) Resep Bangsal Resep Jamkesmas (JKM) / BPJS Resep Jamkesda (JKD) Resep Umumii. Apotek Poliklinik Spesialis Resep Jamkesmas (JKM) / BPJS Resep Jamkesda (JKD) Resep Umumiii. Apotek Poliklinik Umum Resep Umumiv. Apotek Unit Gawat Darurat (UGD) Resep Bangsal Resep Jamkesmas (JKM) / BPJS Resep Jamkesda (JKD) Resep Umumb) Administrasi Apotek, meliputi :i. Stok Obatii. Pencatatan Resepc) Penyimpanan dan distribusi obatd) Kunjungan ke Unit Lukae) Peracikan obati. Racikan Serbuk Puyer dan kapsulii. Racikan Salep AAV IIiii. Racikan MSGA

III. Membuat tugas harian/mingguanTugas diberikan lansung oleh pembimbing dan pihak penanggungjawab instalasi.IV. Responsi dan evaluasi akhirV. Membuat laporan akhir pelaksanaan KKNPVI. Penarikan Mahasiswa KKNPPertemuan Kepala Instalasi Farmasi, pegawai apotek dan supervisor.b. Program KerjaI. Bakti SosialBakti social dilakukan dengan penyumbangan baju layak pakai kepada pasien kustaII. Pembaharuan Struktur Organisasi Instalasi FarmasiIII. Pengadaan alat pengisi kapsulIV. Promosi KesehatanBekerjasama dengan pihak Promkes RSK Dr. Tadjuddin Chalid Makassar

BAB IVINSTALASI FARMASIRUMAH SAKIT DR. TADJUDDIN CHALID MAKASSARIV.1 Tinjauan Umum Instalasi farmasi rumah sakit dr. Tadjuddin Chalid Makassar adalah instalasi yang mempunyai tugas melaksanakan penyampaian dan penyaluran obat-obatan, bahan kimia dan alat kesehatan kepada unit pelaksanaan fungsional dan instalasi laboratorium. Instalasi ini berkewajiban membuat prosedur perencanaan, pengadaan , penyimpanan, pendistribusian dan pemantauan obat yang digunakan di rumah sakit.Khusus pelayanan farmasi rumah sakit meliputi :1. System pengadaan inventaris2. Pembuatan obat termasuk pembungkusan kembali sesuai kebutuhan dan fasilitas yang tersedia dan cara pembuatan obat yang baik (CPOB)3. Bantuan penyelenggaraan system distribusi yang efisien, baik bagi pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan/poliklinik.4. Penyelenggaraan pelayanan keprofesian.5. Pelayanan bahan/alat steril keperluan pembedahan, kegiatan medis, dan perawatan tertentu di ruangan dan di dalam rumah sakit.6. Mengatur, mengawasi dan bertanggung jawab terhadap semua peralatan dan sarana yang ada di instalasi farmasi agar dalam keadaan baik.7. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan kepala instalasi 8. Mengatur, mengawasi dnan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sterilisasi alat kedokteran dan alat kesehatan lain.9. Mengadakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengembangan di Instalasi Farmasi10. Membuat laporan berkala tentang : Pengadaan dan penggunaan perbekalan farmasi untuk setiap bulan dan setiap tahun Menyiapkan data tentang kebutuhan perbekalan farmasi Penggunaan obat narkotik dan psikotropik setiap bulanIV.2 Sub Instalasi Farmasi Rumah Sakita. Sub instalasi gudang farmasiSub instalasi gudang farmasi mempunyai tugas :1. Mengelola dan bertanggung jawab terhadap obat-obatan, alat kesehatan dan bahan kimia di gudang farmasi2. Membauat dan melaporkan persediaan yang masih ada3. Melayani permintaan dari unit pelayanan kesehatanb. Sub instalasi apotek rehabilitasiSub instalasi apotek rehabilitasi mempunyai tugas :1. Melayani semua resep (BPJS/Jamkesmas, JKD, umum, dan bangsal)2. Melakukan peracikan dan mendistribusikan obat-obatan serta alat kesehatan dengan resep dokter3. Mencatat penggunaan obat generic, obat standar rumah sakit, jumlah lembar resep, dan resep yang dilayani setiap hari kerja pada pukul 08.30-15.30 wita.4. Memberikan informasi mengenai penggunaan dosis, kontraindikasi, efek samping kepada pasien.c. Sub instalasi apotek poli umumSub instalasi apotek poli umum mempunyai tugas :1. Melayani resep umum2. Menyelenggarakan peracikan dan mendistribusikan obat dengan resep dokter.3. Mencatat penggunaan obat generic, obat standar rumah sakit, jumlah lembar resep, dan resep yang dilayani setiap 5 hari kerja pada pukul 08.30-15.30 wita.4. Memberikan informasi mengenai penggunaan dosis, kontraindikasi, efek samping kepada pasien.d. Sub instalasi apotek poli spesialisSub instalasi apotek poli spesialis mempunyai tugas :1. Melayani resep spesialis (mata, THT, kulit, penyakit dalam, dll)2. Menyelenggarakan peracikan dan mendistribusikan obat dengan resep dokter spesialis.3. Mencatat penggunaan obat generic, obat standar rumah sakit, jumlah lembar resep, dan resep yang dilayani setiap 5 hari kerja pada pukul 08.30-15.30 wita.4. Memberikan informasi mengenai penggunaan dosis, kontraindikasi, efek samping kepada pasien.e. Sub instalasi apotek UGDSub instalasi apotek poli umum mempunyai tugas :1. Menyelenggarakan peracikan dan mendistribusikan obat dengan resep dokter.2. Mencatat penggunaan obat generic, obat standar rumah sakit, jumlah lembar resep, dan resep yang dilayani setiap selama 24 jam. Pelayanan tersebut terbagi atas tiga shift yaitu mulai 08.00-14.00, 14.00-21.00, dan 21.00-08.00.3. Memberikan informasi mengenai penggunaan dosis, kontraindikasi, efek samping kepada pasien / keluarga pasien.IV.3 Pengelolaan Perbekalan Farmasi rumah Sakita. SeleksiSeleksi atau pemilihan obat-obatan yang berada di rumah sakit, yaitu disediakannya obat-obat generic sesuai Permenkes No HK. 02.02/Menkes/068/I/2010 tentang kewajiban menggunakan obat generic di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah.b. PerencanaanPerencanaan diajukan oleh instalasi farmasi rumah sakit dengan menggunakan metode berdasarkan pola konsumsi obat dibuat dalam setahun. Perhitungannya rata-rata 1 bulan dikali 12 + lead time (masa tenggang) 3 bulan + 10% untuk stok pengaman. Perencanaannya dari kebutuhan dikurang sisa stok yang ada di gudang.c. PengadaanPengadaan di instalasi farmasi rumah sakit pertama melalui pembelian melalui lelang atau PBF (Pedagang Besar Farmasi) dan kedua melalui produksi barang-barang yang diproduksi khusus barang-barang yang tidak ada di pasaran, misalnya salep AAv II dan MSGA.d. PenerimaanPenerimaan di instalasi farmasi rumah sakit diterima oleh penerima barang (cek fisik) tiap item memiliki tebnggang kadaluarsa minimal 2 tahun dan kemudian disalurkan ke gudang farmasi.

e. PenyimpananPenyimpanan obat-obatan di instalasi farmasi rumah sakit berdasarkan bentuk sediaan , dip[isahkan antara obat generic dengan obat paten, serta berdasarkan alphabet.

f. DistribusiDistribusi obat-obatan di instalasi farmasi rumah sakit ini terbagi atas dua kelompok besar konsumen, pertama distribusi kepada pasien rawat jalan, pasien rawat inap, dan pasien unit gawat darurat. Kedua yaitu konsumen dalam bagian atau unit dalam rumah sakit yang membuthkan perbekalan farmasi.g. PelayananPelayanan di instalasi farmasi rumah sakit terbagi atas 3 bagian yaitu pertama pelayanan untuk pasien rawat jalan pada jam 08.00-16.00, kedua pelayanan untuk pasien rawat inap dan pasien UGD selama 24 jam. Pelayanan ketiga terbagi atas3 shift yaitu mulai dari jam 08.00-14.00, 14.00-21.00 dan 21.00-08.00h. Pelaporan Pelaporan yang dilakukan instalasi farmasi rumah sakit antara lain :1. Laporan pengeluaran obat di apotek2. Laporan pengeluaran obat di gudang3. Laporan ke PPL4. Laporan khusus obat-obatan narkotika dilakukan tiap bulan dan psikotrop[ika dilakukan tiap 3 bulan.5. Laporan untuk obat-obat kadaluarsaAdapun kendala yang sering terjadi pada instalasi farmasi yang ada di RSK Dr. Tadjuddin Chalid adalah system pengadaan obat-obatan yang sudah direncanakan untuk diadakan sering mengalami keterlambatan dalam hal pengadaannya. Sehingga obat-obatan yang sering diresepkan oleh dokter tidak ada di instalasi farmasi rumah sakit.

BAB VPEMBAHASANPOLIKLINIK UMUMPoli atau singkatan dari Poliklinik di rumah sakit merupakan bentuk layanan pengobatan rawat jalan yang ada di rumah sakit. Setelah pasien melakukan proses registrasi atau pendaftaran maka selanjutnya pasien menuju ke poli yang dikehendaki dan menunggu giliran untuk mendaptkan pelayanan kesehatan di sana (http://simrs.prosoftindo.com/poli-umum-spesialis/).Pada dasarnya poli dalam System Informasi Manajemen Rumah Sakit berfungsi untuk melakukan transaksi pelayanan kepada pasien dan menuliskan resume hasil pemeriksaan terhadap pasien yang bersangkutan yang nantinya akan digunakan oleh bagian rekam medis untuk di kodekan ke dalam data rekam medis pasien sesuai dengan aturan yang berlaku. Oleh karena itu maka dibutuhkan petugas pasien yang melakukan entri data tersebut ke system, entah itu asisten dokter atau mungkin dokter itu sendiri, hal ini tergantung dari kebijakan masing-masing rumah sakit terhadap pelayanan di poli mereka (http://simrs.prosoftindo.com/poli-umum-spesialis/).Proses entri di poli ini dirancang agar bisa sesederhana mungkin dan secepat mungkin, jadi informasi yang tidak terkait dengan pemeriksaan pasien tidak ditampilkan. Setelah mendapatkan pelayanan kesehatan di poli, maka pasien kemudian melakukan pembayaran ke kasir rawat jalan (jika pada saat pendaftaran belum dimasukkan biaya pemeriksaan dokterdi spesialis) (http://simrs.prosoftindo.com/poli-umum-spesialis/).Poliklinik umum RSK Dr. Tadjuddin Chalid Makassar merupakan salah satu dari 5 instalasi farmasi. Adanya poliklinik umum di sini sebagai sarana penunjang rumah sakit untuk pasien-pasien umum yang imgin berobat di RSK Dr. Tadjuddin ChalidMakassar. Alur penerimaan resep untuk apotek poliklinik umum adalah sebagai berikut :Pasien dating untuk diperiksa di poliklinik umum, kemudian pasien didiagnosa oleh dokter umum dan diberikan resep, kemudian psien dating ke apotek untuk ditangani resep yang dating oleh apoteker. Setelah itu apoteker memeriksa resep yang diterima umtuk memastikan ada tidaknya interaksi antara obat yang satu dengan obat yang lain. Kemudian obat disiapkan sesuai dengan prosedur dan harga obat dihitung per resepnya. Kemudian obat diserahkan kepada pasien dan menjelaskan aturan pakai dari obat tersebut. Dan selanjutnya tugas apoteker adalah mencata nama pasien dan obat yang diberikan.

Alur pelayanan resep dari RSK Dr. Tadjuddin Chalid Makassara. Rawat jalanPelayanan (poli umum / poli gigi)Loket (administrasi)

SpesialisRujukanApotek

Penunjang

LaboratoriumRadiologiFisioterapi, dsb

b. Rawat inapBangsal umumPelayanan (poli umum)Loket (administrasi)

Poliklinik umum RSK Dr. Tadjuddin Chalid Makassar terbuka pukul 08.00-14.00. jika lewat dari jam tersebut maka pasien langsung ke Unit Gawat Darurat (UGD).Penyakit yang sering ditangani di poliklinik umum RSK Dr. Tadjuddin Chalid Makassar tahun 2013-2014 adalah penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan hipertensi. Kemudian Poliklinik Umum juga melayani pengurusan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS).

BAB VIPENUTUPVI.1 KesimpulanBerdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :1. Instalasi farmasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat2. Instalasi farnasi RSK dr. Tadjuddin Chalid Makassar memiliki 5 sub instalasi yaitu apotek rehabilitasi, apotek poli spesialis, apotek poli umum, apotek poli UGD dan gudang.3. Pengelolaan perbekalan farmasi terdiri dari bebrapa proses yaitu seleksi, perencanaan, pengadaan perbekalan farmasi, penerimaan, penyimpanan, distribusi, pelyanan dan pelaporan.4. Pelayanan umum di RSK Dr. Tadjuddin Chalid terdiri dari poliklinik umum, poliklinik gigi, apotek dan loket.VI.2 Saran Adapun saran yag dapat diajukan melalui laporan ini yaitu :1. Untuk mahasiswa peserta KKNP sebaiknya menyiapkan program kerja dari awal pelaksanaan KKNP yang telah disepakati bersama dan disetujui oleh pihak pembimbing.2. Untuk program kerja yang dipersiapkan sebaiknya berorientasi menunjang disiplin ilmu seperti adanya target skill individu peserta KKNP dan untuk program kerja yang berorientasi pengabdian masyarakat sebaiknya lebih kepada promosi kesehatan.3. Untuk pendamping peserta KKNP sebaiknya memberikan arahan secara penuh kepada peserta KKNP agar target KKNP dapat tercapai dengan maksimal.4. Perlunya pelaksanaan pembekalan khusus internal fakultas mengenai lokasi KKNP agar peserta mendapat gambaran sebelum terjun ke lokasi KKNP.

DAFTAR PUSTAKADepartemen Kesehatan RI. 1989. Informasi tentang Obat Generik. Jakarta

Siregar, Charles. 2004. Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan. Jakarta.

Soekanto, Herkuanto. 1997. Pengantar Hukum Kesehatan. CV Remadja Karya : Bandung.

http://simrs.prosoftindo.com/poli-umum-spesialis/