laporan KKNP
-
Upload
meriatulqibtiyah -
Category
Documents
-
view
47 -
download
6
description
Transcript of laporan KKNP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan yang semakin maju, persaingan di dunia kerja semakin
tinggi, diharapkan para mahasiswa setelah lulus bisa menguasai teori yang sudah
diberikan selama dibangku kuliah dengan baik. Mahasiswa tidak cukup jika hanya
dibekali teori maka dilakukan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) sebagai salah
satu cara untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta
mempraktekkan teori yang selama ini didapatkan dibangku kuliah dengan
kehidupan kerja di perusahaan atau instansi baik pemerintahan maupun swasta
dengan baik sehingga diharapkan para mahasiswa bisa mempunyai gambaran
tentang dunia kerja dan nantinya siap untuk terjun langsung.
Sumber daya manusia yang berkompeten dan yang berkualitas sangat
dibutuhkan untuk mendukung produktivitas dan aktivitas agar tujuan perusahaan
atau organisasi bisa tercapai dengan sempurna. SDM merupakan salah satu faktor
kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana perguruan tinggi bisa
memberikan lulusan yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta dapat
berdaya saing tinggi. Untuk mencapai hal tersebut, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
memprogram mahasiswa untuk melaksanakan KKN-P. Semua itu dilakukan
karena banyak lulusan dari perguruan tinggi negeri maupun swasta yang kesulitan
dalam memasuki dunia kerja, minimnya pengetahuan tentang kondisi dilapangan
dan kurangnya pengalaman sehingga kesulitan menghadapi dunia kerja. Ini semua
terjadi karena mahasiswa hanya terfokus untuk belajar mengenai teori saja.
1
2
Mahasiswa kurang mendapat pemahaman tentang cara mempraktekkan ilmu
tersebut karena mungkin saja ada perbedaan dalam pengaplikasian teori yang
sudah dipelajari dibangku kuliah. Oleh karena itu penting sekali bagi mahasiswa
untuk mengetahui kondisi lapangan atau dunia kerja dengan melakukan KKN-P
yang merupakan salah satu mata kuliah yang memberikan kesempatan untuk
mengamati dan merasakan aktivitas pekerjaan secara langsung yang relevan
dengan bidang yang sudah dipelajari.
KKN-P sendiri sudah dirancang untuk memberikan suatu tambahan
keterampilan dan mengetahui kompetensi mahasiswa yang tidak bisa didapat
dibangku kuliah. Berinteraksi secara langsung dengan lingkungan akan membuat
mahasiswa lebih bisa membaca situasi. Dengan melakukan KKN-P mahasiswa
akan menemukan fenomena atau kejadian yang tidak didapat dibangku kuliah.
Maka sebenarnya makna yang ingin dicapai melalui KKN-P yaitu dimana
mahasiswa mampu memahami dunia nyata kerja, meningkatkan keterampilan
akuntansi secara teknis dan konsep serta diharapkan mahasiswa mampu
meningkatkan kemampuan softkill kepemimpinan, berkomunikasi serta mampu
berfikir kreatif sehingga memiliki nilai tambah bagi para mahasiswa akuntansi
pada saat terjun langsung ke dunia kerja nantinya.
Berdasarkan uraian diatas mahasiswa membutuhkan Kuliah Kerja Nyata
Profesi (KKN-P) untuk mengembangkan kemampuannya khususnya sesuai
dengan bidang yang ditekuni dalam bangku kuliah. Penulis sendiri memilih
melakukan KKN-P di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten
Malang yang mampu menunjang dan membimbing mahasiswa untuk
mendapatkan pembelajaran secara langsung dilapangan khususnya dibidang
3
akuntansi. Penulis melakukan KKN-P di PDAM karena penulis ingin mengetahui
lebih dalam lagi mengenai bidang akuntansi dalam sektor jasa.
Salah satu badan usaha milik daerah yang merupakan suatu alat otonomi
daerah yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). PDAM berbeda dengan
perusahaan swasta yang selalu berorientasi pada keuntungan, karena salah satu
tujuan PDAM adalah ikut serta dalam melaksanakan pembangunan daerah
khususnya dengan cara menyediakan air bersih dan sehat bagi masyarakat sekitar,
yang sekaligus merupakan wujud pelayanan dari pemerintah terhadap masyarakat.
Air merupakan sumber daya alam yang setiap hari kita manfaatkan untuk
kebutuhan sehari-hari. Semakin lama air yang ada disekitar, baik diperkotaan
maupun dipedesaan sudah banyak yang tercemar, baik oleh limbah ataupun
sampah yang sengaja dibuang disungai. Padahal air sungai merupakan bahan baku
perusahaan air minum , dalam hal ini peran dari PDAM sangatlah penting karena
pemenuhan akan air bersih masyarakat sangat bergantung pada kinerja dari
PDAM.
Mengingat semakin banyak masyarakat yang berminat untuk menjadi
pelanggan PDAM, maka keberadaan PDAM yang dibiayai oleh pemerintah
daerah dalam pengelolaannya harus memperhatikan aspek transparansi dan
akuntabilitas, baik dalam aspek pengelolaan keuangan, aspek operasional dan
aspek administrasinya, karena ketiga aspek tersebut sangat menentukan kinerja
pengelolaan perusahaan. Dengan semakin banyak pelanggan yang menggunakan
jasa PDAM maka secara langsung akan meningkatkan pendapatan PDAM dan
pemerintahan. Tetapi dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan
4
jasa PDAM, tidak dipungkiri akan ada masalah yang dihadapi oleh PDAM
sendiri.
Berdasarkan latar belakang di atas, dimana penulis melakukan kegiatan
Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) di Perusahaan Daerah Air Minum
Kabupaten Malang berusaha untuk mengamati proses akuntansi dan hal yang
membuat penulis tertarik tentang manajemen dalam PDAM Kabupaten Malang.
Oleh karena itu penulis membuat laporan dengan judul “Analisis Aktivitas
Operasional PDAM Kabupaten Malang ”.
1.2 Tujuan KKNP
Adapun tujuan dari pelaksanaan KKNP adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kompetensi praktek Akuntansi agar sesuai dengan kebutuhan
pengguna dan siap memasuki dunia kerja
2. Meningkatkan wawasan pengetahuan, sehingga diharapkan mendapatkan
gambaran kerja yang sesungguhnya serta dapat mempraktekkan teori
akuntansi yang selama ini dipelajari dibangku kuliah
3. Memberikan tambahan ketrampilan dan keahlian dalam memecahkan
masalah di dunia kerja
4. Meningkatkan cara komunikasi dan beradaptasi dengan baik dalam segala
kondisi.
1.3 Manfaat KKNP
Adapun manfaat dari pelaksanaan kegiatan KKNP ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Mahasiswa
1. Dapat meningkatkan kompetensi, kecerdasan intelektual dan kreativitas
diri sesuai dengan bidangnya
5
2. Dapat menerapkan pengetahuan teoritis yang diperoleh dibangku kuliah
dalam kasus riil di dunia kerja khususnya menerapkan ilmu akuntansi.
3. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menjalankan kehidupan
bermasyarakat
4. Dapat berkomunikasi dan beradaptasi dengan baik.
5. Memberikan pengalaman dan pengetahuan tentang dunia kerja
sesungguhnya.
6. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai lingkungan pekerjaan di
bagian keuangan PDAM Kabupaten Malang
b. Bagi Perusahaan
1. Memperoleh sumbangan pemikiran dan tenaga dalam rangka
meningkatkan kinerja perusahaan.
2. Sebagai sarana membangun jaringan kerjasama untuk memperoleh tenaga
kerja profesional
3. Dapat melaksanakan salah satu bentuk tanggungjawab sosial perusahaan
kepada masyarakat
4. Sebagai sarana transfer ilmu agar tercipta generasi yang terdidik dan siap
pakai
c. Bagi Jurusan
1. Memperluas jaringan kerjasama dengan berbagai perusahaan
2. Meningkatkan relevansi kurikulum berbagai program pendidikan di
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
dengan dunia kerja
6
3. Sebagai sarana untuk memperkenalkan kualitas dari mahasiswa Jurusan
Akuntansi Universitas Brawijaya
4. Sebagai sarana untuk mengevaluasi kegiatan KKN-P dan memperbaiki
program KKN-P pada periode berikutnya
d. Bagi Dosen Pembimbing
1. Memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai praktek
Akuntansi di dunia kerja
2. Meningkatkan jaringan kerjasama dengan dunia kerja.
BAB II
RENCANA KEGIATAN
2.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) dilaksanakan di Kantor Pusat
PDAM Kabupaten Malang. Kantor Pusat PDAM Kabupaten Malang sendiri
berada di Jalan Kebonagung no. 115 Pakisaji – Malang. Kegiatan KKNP
dilaksanakan selama kurang lebih 30 hari kerja efektif yang dimulai pada tanggal
13 Agustus sampai dengan 12 September 2015. Penulis melakukan kegiatan
KKN-P setiap hari dengan jam kerja mulai hari Senin – Sabtu, dimana hari Senin
– Kamis pada pukul 08.00 – 15.00 WIB, hari Jumat pada pukul 07.30 – 11.00, dan
untuk hari Sabtu pada pukul 08.00 – 14.00.
2.2 Rencana Kegiatan
Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) yang dilaksanakan di PDAM
Kabupaten Malang mengikuti aturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh PDAM
Kabupaten Malang. Rencana kegiatan bersifat fleksibel yang dapat berubah sesuai
dengan situasi dan kondisi pada hari tersebut. Adapun rencana kegiatan KKN-P
ini ditunjukkan pada tabel 2.1.
7
8
Tabel 2.1Rencana Kegiatan KKN-P
Periode Uraian Kegiatan
Minggu I
1. Briefing awal dengan pembimbing lapangan serta
berkenalan dengan beberapa pegawai PDAM Kabupaten
Malang
2. Mengetahui gambaran umum perusahaan dan
mempelajari struktur organisasi serta deskripsi masing-
masing tugas
3. Membantu pekerjaan yang berhubungan dengan transaksi
di PDAM Kabupaten Malang
4. Memahami akuntansi yang dipakai di keuangan PDAM
Minggu II
1. Melakukan praktik kerja pada posisi yang telah
ditentukan
2. Mengenal lebih dalam teknis operasional khususnya
financing department dan accounting department
3. Membuat laporan KKN-P
Minggu III
1. Melakukan praktik kerja pada posisi yang telah
ditentukan
2. Mengumpulkan dan menganalisis data dan juga
permasalahan yang berhubungan dengan fokus kegiatan
KKN-P
3. Membuat laporan KKN-P
Minggu IV
1. Melakukan praktik kerja pada posisi yang telah
ditentukan
2. Mencari informasi lain yang berkaitan dan mempelajari
kegiatan selama KKN-P
3. Membuat laporan KKN-P
9
Keterangan
1. Briefing yang dilakukan pembimbing lapangan adalah melakukan
pengenalan terhadap keadaan dan situasi di PDAM Kabupaten Malang,
termasuk peraturan-peraturan yang ada.
2. Financing department merupakan department yang menjalankan fungsi
keuangan di PDAM Kabupaten Malang. Accounting Department
merupakan departmen yang menjalankan fungsi Akuntansi dan Pajak di
PDAM Kabupaten Malang.
3. Laporan KKN-P merupakan laporan yang harus dibuat oleh mahasiswa
yang melaksanakan KKN-P yang berisi tentang kegiatan apa saja yang
dilakukan selama KKN-P.
BAB III
PELAKSANAAN RENCANA KEGIATAN
3.1 Gambaran Umum Objek KKN-P
3.1.1 Sejarah PDAM Kabupaten Malang
Sejarah keberadaan PDAM Kabupaten Malang diawali dari
dibangunnya sarana pengelolaan air bersih Sumber Polaman pada tahun 1900 dan
Sumber Mlaten pada tahun 1912 oleh Pemerintah Belanda untuk pelayanan di
wilayah Kecamatan Lawang. Pada tahun yang sama, dilaksanakan pembangunan
sarana air bersih Sumber Air Metro untuk pelayanan di wilayah Kecamatan
Kepanjen.
Untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi kawasan peternakan di
Kecamatan Pakis, maka pada tahun 1923 dibangun pula sarana air bersih di Desa
Pakisjajar. Di Batu, pada tahun 1926 dibangun sarana air bersih yang diambil dari
Sumber Darmi untuk mencukupi kebutuhan air bersih Rumah Sakit Militer yang
sekarang menjadi Hotel Kartika Wijaya. Namun pada tahun 1950 setelah
penyerahan kedaulatan, oleh Pemerintah Republik Indonesia sarana air bersih
tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan penduduk setempat.
Pada saat itu, pengendalian dan pengelolaan air bersih dilaksanakan
oleh Dinas Pekerjaan Umum sampai tahun 1971, kemudian diserahkan kepada
Perusahaan Daerah Jasa Yasa. Berdasar UU No. 5/1974, dalam rangka
mewujudkan otonomi yang nyata dan bertanggung jawab, Pemerintah Kabupaten
Malang merasa terpanggil untuk melaksanakan kewajiban dalam menyediakan air
10
11
bersih bagi masyarakat Kabupaten Malang. Hal tersebut direalisasikan dengan
membentuk unit pelayanan air minum di Kecamatan Lawang, Kepanjen dan Batu.
Secara yuridis, PDAM Kabupaten Malang disahkan berdirinya
melalui Peraturan Daerah No. 6 Tahun 1981 tanggal 27 Januari 1981. Serah
terima pelayanan air minum dari PD. Jasa Yasa kepada pihak PDAM Kabupaten
Malang dilakukan pada tanggal 1 Juni 1981. Hari jadi PDAM Kabupaten Malang
ditetapkan pada tanggal 4 Juni 1981. Awal berdirinya PDAM Kabupaten Malang
dipimpin oleh Bpk. S. Koesnadi yang ditetapkan sebagai Direktur Utama berdasar
Surat Perintah Bupati Malang No. 821/04/452.8.1/1981, yang dilantik pada
tanggal 14 Mei 1981.
Pada Periode tahun 2015 - 2019 ini, PDAM Kabupaten Malang
dipimpin oleh H.Syamsul Hadi. S.Sos.MM sebagai Direktur Utama, yang
didampingi oleh Hj.Sulasmani, SE sebagai Direktur Umum serta Suroto, SE.MM
sebagai Direktur Teknik.
3.1.2 Perkembangan Pelanggan Dan Cakupan Layanan
Pada awal berdirinya, PDAM hanya memiliki 4.823 pelanggan, dan
saat ini jumlah tersebut telah berkembang menjadi 93.001 pelanggan dengan
perincian sebagai berikut :
12
Tabel 3.1 Jumlah Pelanggan
No. Jenis Pelayanan Jumlah
(SR)1 Non Niaga 87.6112 Niaga Kecil 2.5153 Niaga Besar 254 Industri Kecil 685 Sosial Umum 2146 Sosial Khusus 2.1747 Instansi Pemerintah 3118 ABRI 108
Jumlah 93.001 Data per desember 2014
3.1.3 Visi, Misi dan Kebijakan Mutu
Arah dan sasaran perusahaan ditetapkan dalam visi dan misi PDAM
Kabupaten Malang, yaitu:
Visi : “Menjadi Perusahaan Pelayanan Air Minum Yang Bermutu”
Misi :
1. Mengelola perusahaan secara professional
2. Meningkatkan kesejahteraan pegawai
3. Memberikan pelayanan yang memenuhi harapan pelanggan
4. Menghasilkan air minum yang memenuhi persyaratan kualitas,
kuantitas, dan kontinuitas
Kebijakan Mutu “KONSERVASI”
Merawat, memelihara dan melindungi Sumber Air Baku dan
lingkungannya menjamin kelangsungan hidup Perusahaan Kita.
13
3.1.4 Produksi
Kualitas Air Baku
PDAM Kabupaten Malang telah mengelola 42 sumber air baku yang
terdiri dari 35 mata air, 5 Air Bawah Tanah dan 2 air permukaan. Jenis sumber air
baku yang didominasi oleh Mata Air dan Air Bawah Tanah menjadikan kualitas
air baku yang dimiliki PDAM Kabupaten Malang pada umumnya telah memenuhi
persyaratan kesehatan.
Proses pengolahan secara khusus hanya dilaksanakan untuk air
permukaan Kali Lesti di Desa Poncokusumo dan Coban Rondo di Desa Pandesari
karena tingkat kekeruhan dan warna yang tinggi. Melalui Satker Pengembangan
SPAM dari Departemen Pekerjaan Umum maka pada Tahun 2008 PDAM
Kabupaten Malang memperoleh bantuan fisik berupa sarana / bangunan Instalasi
Pengolahan Air ( IPA ) lengkap yang ditempatkan di Unit Poncokusumo sebagai
Unit Pelayanan yang mengelola air baku dari Kali Lesti. Sedangkan untuk Coban
Rondo, Unit Pujon, PDAM membangun sendiri sistem pengolahan air dengan
sistem pasir lambat yang ramah lingkungan karena hanya menggunakan screen
pada intake untuk penyaringan awal dan saluran zig zag untuk proses
pengendapan serta media pasir untuk penyaringan akhir.
Uji Kualitas Air
Parameter kualitas air baku PDAM Kabupaten Malang mengacu pada
Permenkes Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang syarat syarat dan
pengawasan kualitas air minum, meliputi syarat fisika, kimia dan bakteriologi.
Unit unit pelayanan melaksanakan proses pembubuhan kaporit secara rutin
14
melalui rumah khlorinator untuk memastikan parameter bakteriologi dapat
terpenuhi.
Di samping itu juga, secara periodik, Sie Laborat yang berkedudukan
di Kantor Pusat, mengambil sample air baku dari 42 sumber air baku yang
dimiliki PDAM Kabupaten Malang untuk pengawasan kualitas air. Tindakan
perbaikan dilaksanakan dengan segera terhadap hasil uji kualitas air yang tidak
memenuhi persyaratan. Perusahaan juga memastikan akurasi hasil uji kualitas air
dengan melaksanakan kalibrasi seluruh peralatan laboratorium pada Dinas
Metrologi dan Geofisika setiap tahun.
Kuantitas dan Kontinuitas Pelayanan
Persyaratan 0,5 atm untuk proses penambahan sambungan baru
memberikan jaminan bagi pelanggan agar dapat menerima air dalam jumlah
(kuantitas) yang cukup. Untuk tingkat Kontinuitas Pelayanan yang didasarkan
pada perhitungan berapa jam pelanggan memperoleh pelayanan air bersih, sampai
dengan Bulan Oktober 2011 telah mencapai :
a. 90,3 % untuk pelanggan dengan pelayanan 24 jam / hari,
b. 9,7 % untuk pelanggan dengan pelayanan < 24 jam / hari.
Konservasi Sumber Air dan Lingkungannya
PDAM Kabupaten Malang senantiasa merawat, memelihara dan
melindungi sumber air baku dan lingkungan sekitarnya agar kelangsungan
perusahaan dapat terjamin.
Kegiatan berbasis konservasi pada kawasan daerah tangkapan air,
seperti penghijauan, diharapkan bisa menstabilkan debit air baku sehingga
kuantitas dan kontinuitas air terus terjaga.
15
Komitmen perusahaan terhadap kegiatan konservasi ini mendapatkan
apresiasi positif dengan diperolehnya piala ”ANUGERAH ADI KARSA” tahun
2010.
Layanan Konsumen
PDAM Kabupaten Malang memiliki 25 Unit Pelayanan untuk
melayani 25 kecamatan dari 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang, yaitu :
Tabel 3.2Unit Pelayanan Konsumen
NO U n i t A l a m a t No. Telp.
1 LAWANG Jl. Sumber Wuni 41 A - Lawang 4260672 SINGOSARI Jl. Kertanegara 16 - Singosari 4580113 KARANGPLOSO Jl. Kopral Harui 2 - Karangploso 4616274 PAKIS Jl. Patok Lengki 2 - Pakis 7911745 DONOMULYO Jl. Raya Donomulyo 51 - Donomulyo 8810946 AMPELGADING Jl. Wongsorejo 13 - Tirtomarto 8511247 BANTUR Jl. Raya Bantur 1444 - Bantur 8410308 TUMPANG Jl. Stasiun Tumpang - Tumpang 7891279 NGAJUM Jl. Raya Ngajum 46 - Ngajum 39903010 NGANTANG Jl. Raya Ngantang 49 - Ngantang 52134911 JABUNG Jl. Raya Sukolilo - Jabung 79301512 SAWOJAJAR II Jl. Jaya Srani C 17 – Sawojajar II 72760013 PONCOKUSUMO Jl. Dr. Sutomo 240 - Poncokusumo 78741514 BULULAWANG Jl. Diponegoro 4 - Bululawang 83312815 TAJINAN Jl. Raya Tambakrejo 2 - Tajinan 80298016 PAKISAJI Jl. Raya Genengan 222 A - Pakisaji 80211017 GONDANGLEGI Jl. Hayam Wuruk 64 - Gondanglegi 87959918 DAMPIT Jl. Semeru Selatan 14 - Dampit 89631119 TUREN Jl. Panglima Sudirman 102 - Turen 82418420 SBR. MANJING W Jl. Raya Pletes 1 – Sbr. Manjing Wetan 87178321 KEPANJEN Jl. Sultan Agung 76 - Kepanjen 39542422 D A U Jl. Raya Sengkaling - Dau 46019423 PUJON Jl. Brigjend Abdul Manan 236 - Pujon 52406024 WAGIR Jl. Parang Argo 57 Wagir25 PAGAK Jl Ahmad Yani 48 Pagak
Sumber: PDAM Kabupaten Malang
16
Masyarakat umum maupun pelanggan dapat mengetahui informasi
terkait pelayanan perusahaan secara transparan dalam Standar Pelayanan Publik
PDAM Kabupaten Malang yang antara lain berisi Janji Layanan dan Kompensasi.
Janji Layanan : “Pelanggan PDAM Kabupaten Malang senantiasa
mendapatkan air minum yang memenuhi syarat 3K dan rekening tagihan sesuai
pemakaian dari pegawai yang memberikan layanan secara RS3”
Wilayah pelayanan pedesaan yang sangat luas dan tersebar di 25
Kecamatan tidak menjadi kendala bagi PDAM Kabupaten Malang untuk tetap
berupaya memberikan pelayanan yang bermutu. Keinginan untuk mendapatkan
kepercayaan tertinggi dari pelanggan diwujudkan dengan menjaminkan seluruh
proses yang langsung berhubungan dengan pelanggan dalam Sertifikat ISO 9001 :
2008, yaitu :
a. Proses Pembayaran Rekening Air
b. Proses Penanganan Pengaduan
c. Proses Pemasangan Sambungan Baru
Pembayaran Rekening Air
Dengan Sistem Online Payment Point yang didukung sarana barcode
scanner, pelanggan dapat menyelesaikan pembayaran tagihan air dalam waktu
kurang dari 1 menit terhitung sejak menyerahkan ID Card Pelanggan.
Perusahaan juga memanjakan pelanggan yang tertib dalam membayar
tagihan rekening air dengan menyelenggarakan Program Rekening Air Berhadiah
secara periodik.
Penanganan Pengaduan
PDAM Kabupaten Malang menyediakan banyak akses bagi
17
pelanggan yang ingin menyampaikan keluhan atau sekedar menggali informasi,
melalui website, sms, telepon, atau langsung datang ke Customer Service yang
siap menyelesaikan pengaduan dalam waktu maksimal 1 hari.
3.1.5 Sumber Daya Manusia
Sejak ditetapkan sebagai Perusahaan Daerah Air Minum pada tahun
1981, hingga Desember 2014 PDAM Kabupaten Malang telah memiliki 504
orang karyawan yang terdiri dari 285 Personil di Bidang Teknik dan 219 Personil
di Bidang Umum yang terdistribusi pada Kantor Pusat dan 25 Unit Pelayanan.
Kesadaran bahwa Sumber Daya Manusia yang handal merupakan fondasi
keberhasilan bagi perusahaan, di samping faktor sistem dan organisasi, menjadi
dasar strategi untuk melaksanakan proses mobilisasi dan eksploitasi sumber daya
manusia.
3.1.6 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten
Malang berbentuk garis atau lini. Bentuk struktur organisasi ini menunjukkan
dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertikal sepenuhnya dari
kepemimpinan ke bawahan. PDAM Kabupaten Malang menggunakan bagan
organisasi berbentuk garis vertikal ini dikarenakan dalam perusahaan terdapat
banyak sekali jabatan dan kepala-kepala bagian dari masing-masing divisi.
Berikut dibawah ini adalah gambaran Struktur Organisasi dari PDAM
Kabupaten Malang :
18
Gambar 3.1Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Malang
Sumber: PDAM Kabupaten Malang
Job Description untuk masing-masing divisi di PDAM Kabupaten Malang
ialah sebagai berikut :
1. Direktur Utama
Direktur Utama bertanggungjawab merencanakan, mengelola, mengawasi,
dan mengendalikan seluruh kegiatan operasional perusahaan.Direktur Utama
menjalankan tugasnya dibantu oleh Direktur Umum dan Direktur Teknik.
Tugas :
19
a. Perumusan kebijakan pengembangan usaha perusahaan dan
pengembangan sumber daya perusahaan
b. Pelaksanaan perjanjian pinjaman, pengikatan diri dalam perjanjian dan
pelaksanaan kerjasama dengan pihak lain
c. Penetapan struktur organisasi dan tata kerja perusahaan dengan
persetujuan dewan direksi
d. Penjualan, penjaminan dan pelepasan asset milik perusahaan berdasarkan
pertimbangan dewan pengawas
2. Direktur Umum
Direktur umum bertanggung jawab merencanakan, mengelola,
mengkoorsinasikan dan mengendalikan program di bidang keuangan,
administrasi umum, keuangan dan perpajakan.
Tugas :
a. Perencanaan, pengawasan, dan pengendalian program-program bidang
keuangan, administrasi umum, sumber daya manusia dan hubungan
pelanggan
b. Perencanaan dan pengendalian anggaran perusahaan
c. Perumusan bahan untuk pengambilan keputusan mengenai hubungan
kerjasama dengan pihak ketiga
d. Pengendalian tindak lanjut pengaduaan pelanggan dan masyarakat yang
bersifat administratif
e. Perumusan struktur organisasi dan tata kerja perusahaan dengan
persetujuan Dewan Pengawas
20
f. Pertimbangan pengangkatan dan pemberhentian pegawai berdasarkan
peraturan kepegawaian perusahaan
3. Direktur Teknik
Direktur Teknik bertanggung jawab merencanakan, mengelola,
mengkoordinasikan dan mengendalikan program di bidang teknik, produksi,
jaringan transmisi / distribusi / persil pelanggan, serta perawatan dan gudang.
Tugas :
a. Pengendalian penyusunan kebijakan bidang teknik
b. Pengendalian pembuatan perencanaan desain proyek
c. Pengendalian operasional, pemeliharaan, dan perawatan instalasi
produksi, transmisi, distribusi, fungsi mekanik dan elektrik serta sarana
prasarana teknik lainnya
d. Pengendalian tindak lanjut pengaduan pelanggan maupun masyarakat
yang bersifat teknik
e. Pengendalian penyusunan laporan pelaksanaan tugas bidang teknik
f. Pengendalian laporan pelaksanaan proyek yang dilaksananakan yang
dilaksanakan pihak ketiga
4. Satuan Pengawas Internal (SPI)
Satuan Pengawas Internal (SPI) bertanggung jawab untuk membantu Direktur
Utama di bidang pengawasan internal secara operasional baik perencanaan,
pelaksanaan maupun pemantauan hasil pengawasan.
21
Tugas :
a. Pengawasan atas pelaksanaan RKAP. Penyelenggaraan tata kerja dan
prosedur kerja dari unit-unit organisasi serta pengawasan dan
pemeriksaaan atas pengelolaan keuangan, materiil, dan personil
b. Pengawasan dan pemberian penilaian terhadap kegiatan operasional
perusahaan
c. Pelaksanaan supervisi atas Unit Pelayanan
d. Perbaikan saran perbaikan dan pertimbangan objektif
e. Menjaga kelancaran tugas satuan organisasi lainnya dalam perusahaan
f. Melaksanakan evaluasi terhadap tugas dan fungsinya setiap tahun
5. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Pusat Penelitian dan Pengengembangan bertanggung jawab merencanakan
dann menegndalikan kegiatan penelitian dan pengembangan perusahaan
bidang umum dan teknik
Tugas :
a. Perencanaan dan pengendalian kegiatan monitoring serta evaluasi
pelaksanaan program-program pengembangan perusahaan
b. Perencanaandan pengendalian pengkajian permasalahan perusahaan serta
merumuskan alternative-alternatif kebijakan
c. Perencanaan dan pengendalian kegiatan penyusunan kajian kelayakan
studi kelayakan bisnis (feasibility study).
d. Perencanaan dan pengendalian kegiatan penyusunan, pengukuran serta
evaluasi penerapan Key Performance Indicator Perusahaan
22
e. Perencanaan dan pengendalian survey kepuasan pelanggan dan dan
kepuasan pegawai.
6. Bagian Umum
Bagian Umum bertanggung jawab merencanakan dan mengendalikan
kegiatan untuk mengembangan perusahaan dalam bidang tata usaha,
kehumasan rumah tangga dan proses pengadaan yang dilaksanakan melalui
Unit Layanan Pengadaan (ULP)
Tugas :
a. Sebagai pejabat pengadaan merangkap Kepala Unit Layanan Pengadaan
b. Perencanaan kegiatan operasional tata usaha, kehumasan, rumah tangga
dan pengadaan
c. Perencanaan dan pengendalian kegiatan inventarisasi asset non teknik
d. Penyusunan laporan kegiatan tata usaha, kehumasan, rumah tangga, dan
pengadaan secara berkala
7. Bagian Keuangan
Bagian Keuangan bertanggung jawab merencanakan dan mengendalikan
kegiatan untuk mengembangkan perusahaan dalam bidang anggaran
pendapatan dan belanja perusahaan, akuntansi dan rekening, serta kas dan
penagihan
Tugas :
a. Perencanaan dan pengendalian kegiatan penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan mengacu pada rencana strategis bisnis tahunan
b. Perencanaan dan pengendalian kegiatan administrasi keuangan
perusahaan berdasarkan pereturan perundang-undangan
23
c. Perencanaan dan pengendalian kegiatan evaluasi data keuangan dan
penilaian pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja perusahaan
d. Perencanaan dan pengendalian kegiatan penyusunan laporan keuangan
bulanan, laporan triwulan, laporan tahunan, dan transaksi keuangan
harian
e. Perencanaan dan pengendalian kegiatan penyusunan tarif air
f. Perencanaan dan pengendalian kegiatan administrasi perpajakan
g. Perencanaan dan pengendalian penerbitan rekening air
h. Perencanaan dan pengendalian cash flow perusahaan
i. Perencanaan dan pengendalian penagihan rekening
8. Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)
Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) bertanggung jawab merencanakan dan
mengendalikan kegiatan administrasi kepegawaian, hukum, pengembangan
pegawai, serta kegiatan peningkatan kesejahteraan pegawai, serta kegiatan
peningkatan kesejahteraan pegawai.
Tugas :
a. Perencanaan dan pengendalian kegiatan penyusunan program dan
rencana kerja jangka pendek bidang administrasi kepegawaian, hukum,
pengembangan pegawai dan peningkatan kesejahteraan pegawai.
b. Perencanaan dan pengendalian kegiatan administrasi kepegawaian,
kehadiran pegawai dan perjalanan
c. Perencanaan dan pengendalian kegiatan rekrutmen, mutasi, promosi,
demosi, kenaikan pangkat, dan pemberhentian pegawai
24
d. Perencanaan dan pengendalian kegiatan administrasi penghasilan,
jaminan kesehatan, pension, dan hak pegawai lainnya
e. Perencanaan dan pengendalian kegiatan penilaian kinerja pegawai
menggunakan Key Performance Indicator (KPI).
9. Bagian Hubungan Langganan
Bagian Hubungan Langganan bertanggung jawab untuk merencanakan dan
mengawasi kegiatan pelayanan pelanggan, pengawas meter air, dan
pemasaran.
Tugas :
a. Perencanaan dan pengendalian kegiatan pelayanan pada pelanggan dan
masyarakat
b. Perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi pelanggaran terhadap
pelanggan serta menerapkan sanksi sesuai peraturan yang berlaku
c. Perencanaan dan pengendalian kegiatan penyelesaian pengaduan dari
pelanggan
d. Perencanaan dan pengendalian kegiatan pencacatan, pemeriksaan dan
evaluasi pemakaian air pelanggan berdasarkan hasil pencatatan
e. Perencanaan dan pengendalian kegiatan penerapan tarif kesepakatan
sesuai persetujuan Direksi
f. Perencanaan dan pengendalian kegiatan pemasaran dan penyuluhan
pelayanan kepada masyarakat
g. Perencanaan dan pengendalian kegiatan penyusunan laporan kegiatan
bagian Hubungan Langganan secara berkala
25
10. Bagian Perencanaan
Bagian Perencanaan bertanggung jawab merencanakan dan mengendalikan
kegiatan survey dan pengawasan pekerjaan teknik, serta desain dan
konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Tugas :
a. Perencanaan dan pengendalian kegiatan penyusunan pengembangan dan
rehabilitasi sistem instalasi air bersih
b. Perencanaan dan pengendalian kegiatan penambahan jumlah pelanggan
pada wilayah pengembangan sesuai dengan kemampuan produksi dan
distribusi
c. Perencanaan dan pengendalian kegiatan pemeliharaan peta jaringan
perpipaan
d. Perencanaan dan pengendalian kegiatan perencanaan teknik penyediaan
bangunan air minum serta pengawasan kualitas dan kuantitas bangunan
11. Bagian Produksi
Bagian Produksi bertanggung jawab merencanakan dan mengendalikan
kegiatan pengembangan dan pengendalian air baku, perpompaan, serta uji
kualitas air.
Tugas :
a. Perencanaan dan pengendalian kegiatan perlindungan sumber air baku
dan lingkungan
b. Perencanaan dan pengendalian kegiatan penyediaan air baku untuk
pelayananan dan rencana pengembangan SPAM yang memenuhi standar
air minum
26
c. Perencanaan dan pengendalian kegiatan pengendalian fungsi mekanik
dan ketenagaan mesin
d. Perencanaan dan pengendalian kegiatan uji kualitas air
12. Bagian Transmisi Distribusi
Bagian Transmisi Distribusi bertanggungjawab merencanakan dan
mengendalikan kegiatan pengembanagn dan pengendalian jaringan pipa
transmisi distribusi serta kegiatan pengendalian NRW (Non Revenue Water).
Tugas :
a. Perencanaan dan pengendalian kegiatan penyambungan, pengembangan
atau pergantian jaringan transmisi distribusi untuk perbaikan sistem
distribusi dan tekanan air maupun untuk pengembangan cakupan layanan
b. Perencanaan dan pengendalian kegiatan pemasangan jaringan instalasi
pipa pelanggan baru
c. Perencanaan dan pengendalian kegiatan distribusi air ke pelanggan
d. Perencanaan dan pengendalian kegiatan penyusunan as built drawing
e. Perencanaan dan pengendalian kegiatan penurunan tingkat kehilangan air
13. Bagian Perawatan dan Gudang
Bagian Perawatan dan Gudang bertanggungjawab merencanakan dan
mengendalikan asset teknik perusahaan, pemeliharaan dan perbaikan sarana
prasarana teknik serta kegiatan penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian
barang gudang
Tugas :
a. Mengatur, mengarahkan, dan melaksanakan kegiatan inventarisasi asset
teknik
27
b. Mengatur, mengarahkan, dan melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan
perbaikan instalasi jaringan pipa transmisi distribusi dan perbaikan jalan
bekas galian pipa
c. Mengatur, mengarahkan, dan melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan
perbaikan bangunan teknik, meliputi : menara air, instalasi pengolahan
air, rumah pompa, bangunan khlorinator, tendon dan lainnya
d. Mengatur, mengarahkan, dan melaksanakan peralatan mekanik dan
elektrik
e. Mengatur, mengarahkan, dan melaksanakan kegiatan penataan,
pemeliharaan, dan perbaikan instalasi listrik kantor
f. Mengatur, mengarahkan, dan melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan
perbaikan jembatan pipa
g. Mengatur, mengarahkan, dan melaksanakan kegiatan penyusunan jadwal
rencana penggantian meter, pelaksaan penggantian meter,dan kegiatan
evaluasi efektivitas penggantian meter
14. Kepala Unit
Tugas :
a. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pelayanan perusahaan bagi
pelanggan di wilayah pelayanan masing-masing
b. Perencanaan dan pengendalian penyusunan program dan rencana kerja
jangka pendek bidang pelayanan
28
15. Kelompok Fungsional
Dalam rangka meningkatkan produktifitas, profesionalisme, dan menjamin
kualitas ouput dari proses-proses strategis perusahaan, adanya jabatan
fungsional, meliputi :
a. Kasir bertugas membantu proses penerimaan dan pembayaran di Bagian
Keuangan dan Unit Pelayanan
b. Customer Service, adalah front officer yang mempunyai tugas melayani
pelanggan dan masyarakat
c. Koordinator Pelayanan yang bertugas membantu Kepala Seksi Pelayanan
dalam melakasanakan kegiatan pelayanan kepada pelanggan sesuai
dengan wilayah pelayanan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Koordinator pembaca meter, bertugas membantu Kepala Seksi Pengawas
Meter dalam melaksanakan kegiatan pengawasan pembacaan meter dan
uji akurasi sesuai wilayah pelayanan
e. Koordinator Pengendalian NRW (Non Revenue Water) bertugas
membantu Kepala Seksi NRW dalam mengendalikan kehilangan air,
sesuai dengan wilayah pelayanan yang menjadi tanggung jawabnya
f. Kepala Kelompok Kerja (Pokja) bertugas membantu kelompok yang
dibentuk untuk menjalankan tugas khusus sesuai dengan kebutuhan
perusahaan
3.1.7 Kondisi Aktivitas Organisasi di Departemen Accounting
Pada saat awal penulis memulai kegiatan hari pertama di Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Malang, penulis diperkenalkan kepada
staff di bagian accounting PDAM Kabupaten Malang. Staff akuntansi di PDAM
29
Kabupaten Malang saat pertama kali penulis berada di bagian keuangan adalah 8
orang. Kondisi kerja khususnya di bagian accounting PDAM Kabupaten Malang
tergolong disiplin. Hampir semua karyawan dibagian accounting datang tepat
waktu karena absensi di PDAM Kabupaten Malang menggunakan finger print.
Semua karyawan yang ada di bagian accounting bekerja dengan kompak dan
teratur. Para staff saling membantu dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Hampir
semua karyawan yang di bagian accounting bekerja over time, terutama saat
closing di awal bulan. Banyak karyawan dibagian accounting yang melakukan
lembur. Saat penulis melakukan KKN-P di PDAM Kabupaten Malang, bagian
accounting sedang dalam periode sibuk.
Setelah supervisor menjelaskan dan memperkenalkan secara umum
bagian accounting, selanjutnya supervisor meminta penulis untuk membantu staff
kasir untuk merekap voucher, baik voucher penerimaan dan pengeluaran ke dalam
buku rekap bulanan. Selama melakukan kegiatan KKN-P di PDAM Kabupaten
Malang, penulis merasa mendapatkan ilmu baru selama di lingkungan kerja yang
nyata ini. penulis merasa bahwa lingkungan kerja di PDAM Kabupaten Malang
cukup kondusif dan memiliki rekan kerja yang baik-baik yang selalu memberikan
bantuan arahan selama menjalani kegiatan KKN-P.
Aktivitas organisasi di PDAM Kabupaten Malang khususnya dibagian
accounting sangatlah terstruktur, prosedur yang dilakukan oleh karyawan sesuai
dengan SOP (Standard Operating Procedures). Dibagian Accounting sendiri ada 4
SOP, yaitu: SOP Seksi Kas, SOP Seksi Pembukuan, SOP Seksi Rekening, dan
SOP Seksi Anggaran. Dimana selama saya melakukan KKN-P disana menurut
saya bagian accounting sudah melaksanakan SOP yang sudah ada. Salah satu SOP
30
yang akan dibahas adalah SOP Seksi Pembukuan, dimana SOP Seksi Pembukuan
mencakup SOP Seksi yang lainnya.
SOP Seksi Pembukuan ini merupakan prosedur penyusunan laporan
keuangan bulanan dimana langkah awal yang dilakukan yaitu staf keuangan
mencatat bukti transaksi ke dalam buku agenda, mengentry ke jurnal dan mencatat
bukti setoran air dan non air, ini merupakan kegiatan sehari-hari yang selalu
penulis lakukan, setelah itu staf keuangan mencetak jurnal akhir bulan yang sudah
dientry, setelah itu kasi pembukuan mengoreksi jurnal yang telah dicetak dan
mengkoordinasikan dengan bagian terkait, jika terdapat kesalahan kasi
pembukuan melakukan revisi atau perbaikan ke staf keuangan untuk mengecek
bukti transaksi, tetapi jika sudah benar staf keuangan langsung mengentry ke
DPH, DRD, Laporan Persediaan, dan rekening koran untuk selanjutnya staf
keuangan mencetak laporan keuangan bulanan PDAM Kabupaten Malang, setelah
selesai dicetak staf keuangan memberikan laporan keuangan tersebut ke kasi
pembukuan untuk dilakukan verifikasi jika terdapat kesalahan maka akan
dilakukan pengecekan ulang ke staf keuangan pada saat mengentry DPH, tetapi
jika sudah fix laporan keuangan tersebut selanjutnya melaporkan ke Kabag.
Keuangan untuk mendapat persetujuan dan diikuti melakukan persetujuan ke
Direktur Umum serta Direktur Utama. Setelah disetujui semuanya baru dilakukan
penggandaan dan pengarsipan laporan keuangan.
31
3.2 Kegiatan yang Ditekuni
Berikut ini merupakan kegiatan lapangan harian yang ditekuni oleh
penulis selama proses KKNP :
Tabel 3.3Aktivitas yang Dilakukan Selama KKNP
No Hari / Tanggal Uraian Kagiatan yang Dilakukan
1 Kamis, 13 Agustus
2015
- Melakukan pertemuan dengan bagian SDM
untuk memperkenalkan PDAM Kab. Malang
secara umum serta memberi arahan selama
melakukan KKN-P
- Membantu dibagian SDM untuk sementara
waktu, memasukkan data base dan SK
pegawai
2 Jumat, 14 Agustus 2015 Membantu dibagian SDM untuk menginput data
pensiun pegawai sebagai dasar pemberian uang
pesangon sesuai dengan jabatan terakhir
karyawan
3 Selasa, 18 Agustus
2015
membantu dibagian SDM untuk melanjutkan
memasukkan data base dan SK pegawai serta
menginput data pensiun pegawai
4 Rabu, 19 Agustus 2015 Membantu dibagian SDM untuk menginput data
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan
Pegawai
5 Kamis, 20 Agustus
2015
Membantu dibagian SDM untuk menginput data
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan
Pegawai
6 Jumat, 21 Agustus 2015 Memasukkan data dana pensiun pegawai
7 Sabtu, 22 Agustus 2015 Memasukkan data dana pensiun pegawai
8 Senin, 24 Agustus 2015 Memasukkan data dana pensiun pegawai
9 Selasa, 25 Agustus
2015
- Dipindah ke bagian accounting dan mulai
diarahkan dan diperkenalkan kegiatan apa
32
saja yang dilakukan
- Membuat Daily Sales Jurnal untuk voucher
rekening pembayaran air dari unit-unit
Kebupaten ke dalam agenda
- Menginput daftar pengeluaran kas harian dan
mencocokkan dengan voucher
10 Rabu, 26 Agustus 2015 - Membuat Daily Sales Jurnal untuk voucher
rekening pembayaran air dari unit-unit
Kebupaten ke dalam sistem dan agenda
- Menginput daftar pengeluaran kas harian dan
mencocokkan dengan voucher
- Menginput dan merekap pendapatan ke
dalam sistem
11 Kamis, 27 Agustus
2015
Menginput dan merekap pendapatan air ke dalam
sistem
12 Jumat, 28 Agustus 2015 Menginput dan merekap pendapatan air ke dalam
sistem
13 Sabtu, 29 Agustus 2015 Menginput dan merekap pendapatan air dan non
air ke dalam sistem
14 Senin, 31 Agustus 2015 - Menginput dan merekap pendapatan non air
ke dalam sistem
- Membuat Daily Sales Jurnal untuk transaksi
permintaan pembayaran ajuan dari divisi
ataupun mitra bisnis dari PDAM Kab.
Malang
15 Selasa, 1 September
2015
- Menginput data kas PDAM Kab. Malang
- Membuat Daily Sales Jurnal untuk transaksi
permintaan pembayaran ajuan dari divisi
ataupun mitra bisnis dari PDAM Kab.
Malang
16 Rabu, 2 September
2015
- Membuat Daily Sales Jurnal untuk transaksi
permintaan pembayaran ajuan dari divisi
33
ataupun mitra bisnis dari PDAM Kab.
Malang
- Merekap penerimaan kas PDAM Kab.
Malang
17 Kamis, 3 September
2015
- Membuat Daily Sales Jurnal untuk voucher
rekening pembayaran air dari unit-unit
Kebupaten ke dalam sistem dan agenda
- Merekap penerimaan kas PDAM Kab.
Malang
18 Jumat, 4 September
2015
- Menginput Daftar Penerimaan Harian (DPH)
- Membuat Daily Sales Jurnal untuk voucher
rekening pembayaran air dari unit-unit
Kebupaten ke dalam sistem dan agenda
19 Sabtu, 5 September
2015
- Membuat Daily Sales Jurnal untuk voucher
rekening pembayaran air dari unit-unit
Kebupaten ke dalam sistem dan agenda
- Mencocokkan voucher tanpa SPJ untuk
keperluan kelengkapan yang diminta BPK
20 Senin, 7 September
2015
- Membuat Daily Sales Jurnal untuk transaksi
permintaan pembayaran ajuan dari divisi
ataupun mitra bisnis dari PDAM Kab.
Malang
- Mencocokkan voucher tanpa SPJ untuk
keperluan kelengkapan yang diminta BPK
21 Selasa, 8 September
2015
- Menginput data kas PDAM Kab. Malang
- Membuat Daily Sales Jurnal untuk voucher
rekening pembayaran air dari unit-unit
Kebupaten ke dalam sistem dan agenda
- Mencocokkan voucher tanpa SPJ untuk
keperluan kelengkapan yang diminta BPK
22 Rabu, 9 September
2015
- Menginput Daftar Penerimaan Harian (DPH)
- Membuat Daily Sales Jurnal untuk voucher
34
rekening pembayaran air dari unit-unit
Kebupaten ke dalam sistem dan agenda
23 Kamis, 10 September
2015
- Membuat Daily Sales Jurnal untuk voucher
rekening pembayaran air dari unit-unit
Kebupaten ke dalam sistem dan agenda
- Mencocokkan voucher tanpa SPJ untuk
keperluan kelengkapan yang diminta BPK
24 Jumat, 11 September
2015
- Membuat Daily Sales Jurnal untuk voucher
rekening pembayaran air dari unit-unit
Kebupaten ke dalam sistem dan agenda
- Mencocokkan voucher tanpa SPJ untuk
keperluan kelengkapan yang diminta BPK
25 Sabtu, 12 September
2015
- Membuat Daily Sales Jurnal untuk voucher
rekening pembayaran air dari unit-unit
Kebupaten ke dalam sistem dan agenda
- Menginput Daftar Penerimaan Harian (DPH)
- Mencocokkan voucher tanpa SPJ untuk
keperluan kelengkapan yang diminta BPK
Penjelasan:
1. Bagian SDM (Sumber Daya Manusia) merupakan salah satu bagian
departemen dalam perusahaan yang menaungi sistem hubungan antar pekerja
di perusahaan atau organisasi, jadi dalam departemen ini menanggani segala
hal yang berkaitan dengan kesejahteraan, pendidikan pegawai, perekrutan
tenaga kerja, analisis terhadap kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan
karyawan.
2. BPJS Kesehatan adalah pengganti layanan kesehatan dari PT. Askes dan juga
PT. Jamsostek. BPJS Kesehatan adalah program yang dikhususkan untuk
pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia yang menitikberatkan
35
kepada pemerataan pelayanan kesehatan. BPJS Kesehatan adalah program
untuk semua masyarakat tanpa terkecuali. BPJS Kesehatan memiliki 2 jenis,
yaitu DPI dan non-DPI. Dimana anggota DPI iuran dibayarkan oleh
pemerintah sedangkan non-DPI iuran membayar sendiri. BPJS Kesehatan
diatur dalam UU No. 24 pasal 6 Tahun 2011.
3. BPJS Ketenagakerjaan adalah pengganti PT Jamsostek. BPJS
Ketenagakerjaan adalah program yang dikhususkan untuk pelayanan bagi
tenaga kerja atau karyawan dalam bentuk jaminan asuransi untuk hari tua.
Jadi intinya BPJS Ketenagakerjaan fokus untuk jaminan pensiunan bagi para
karyawan. BPJS Ketenagakerjaan adalah program khusus untuk tenaga kerja
dan pegawai, baik negeri maupun swasta yang berfungsi menyelenggarakan
program jaminan hari tua, jaminan pensiun, jaminan kematian, dan jaminan
kecelakaan kerja bagi seluruh pekerja Indonesia termasuk orang asing yang
bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia. BPJS Ketenagakerjaan
diatur dalam UU No. 24 Tahun 2011.
4. Pensiun adalah seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usianya sudah
lanjut dan harus diberhentikan, ataupun atas permintaan sendiri (pensiun
muda). Seseorang yang pensiun biasanya hak atas dana
pensiunatau pesangon. Jika mendapat pensiun, maka ia tetap dana
pensiun sampai meninggal dunia. Ada beberapa undang-undang yang
mengatur mengenai pensiun, yaitu:
a. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Dalam pasal 167 UU No.13/2003 menyatakan bahwa :
36
Bila pengusaha telah mengikutkan pekerja pada program pensiun yang
iurannya dibayar penuh oleh pengusaha, maka pekerja tidak berhak
mendapatkan:
- uang pesangon sesuai ketentuan Pasal 156 ayat 2;
- uang penghargaan masa kerja sesuai ketentuan Pasal 156 ayat 3
Tetapi tetap berhak atas uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156
ayat 4. (Pasal 167 ayat 1 UU No.13/2003).
- Bila besarnya jaminan atau manfaat pensiun yang diterima oleh
pekerja sekaligus dalam program pensiun yang didaftarkan oleh
pengusaha ternyata lebih kecil daripada jumlah uang pesangon 2 kali
ketentuan Pasal 156 ayat 2 dan uang penghargaan masa kerja 1 kali
ketentuan Pasal 156 ayat 3, dan uang penggantian hak sesuai ketentuan
Pasal 156 ayat 4, maka selisihnya dibayar oleh pengusaha (Pasal 167 ayat
2 UU No.13/2003).
- Bila pengusaha telah mengikutsertakan pekerja/buruh dalam program
pensiun yang iurannya/ preminya dibayar oleh pengusaha dan pekerja/
buruh, maka pekerja/buruh tetap dapat memperoleh uang pesangon dari
selisih uang pensiun yang didapat dari premi/iuran yang dibayarkan oleh
pengusaha. (Pasal 167 ayat 3 UU No.13/2003).
- Bila pengusaha tidak mengikutsertakan pekerja/buruh yang
mengalami pemutusan hubungan kerja karena usia pensiun pada program
pensiun maka pengusaha wajib memberikan kepada pekerja/buruh (Pasal
167 ayat 5 UU No.13/2003) yaitu :
37
uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2);
uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat
(3); dan
uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4).
b. Undang-undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Pekerja formal di sektor swasta berhak atas skema jaminan hari tua, yang
dikelola oleh PT. Jamsostek dan berdasarkan mekanisme dana/tabungan
wajib. Seperti yang diatur dalam pasal 14 UU No.3/1992 :
“Jaminan Hari Tua dibayarkan sekaligus, atau secara berkala kepada
seorang pekerja ketika
a) ia telah mencapai usia 55 (lima puluh lima) tahun;
b) ia dinyatakan cacat tetap total oleh dokter” (pasal 14 ayat 1 UU
No.3/1992).
“Dalam hal tenaga kerja meninggal dunia, jaminan hari tua dibayarkan
kepada janda/duda atau anak yatim piatu dari pekerja” (pasal 14 ayat 2
UU No.3/1992).
c. Undang-undang No. 11 tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai (Pegawai
Negeri Sipil) dan Pensiun Janda/Duda Pegawai
Undang-Undang ini mengatur mengenai jaminan hari tua bagi para
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan santunan kematian bagi keluarga
mereka. Pensiunan PNS dan anggota militer berhak mendapatkan
tunjangan pensiun bulanan dan tunjangan hari tua yang dibayarkan
sekaligus setelah mencapai usia pensiun. Tunjangan pensiun bulanan
berjumlah 2,5% dari gaji bulanan terakhir dikalikan dengan jumlah tahun
38
pengabdian, sampai maksimum 80%, sementara jumlah keseluruhan
jaminan hari tua berdasarkan perkalian jumlah tahun pengabdian, gaji
akhir, dan 0,6 (faktor pengali yang ditentukan oleh Menteri Keuangan).
5. Kas merupakan aset keuangan dan aset paling liquid. Semakin besar jumlah
nominal kas yang terdapat pada suatu perusahaan artinya makin tinggi tingkat
likuiditasnya. Perusahaan biasanya mengklasifikasikan kas ke dalam aktiva
lancar.
6. Jurnal disebut juga book of original entry (buku harian) karena jurnal
merupakan langkah awal/dasar dari tahap-tahap akuntansi dan digunakan
untuk mencatat perubahan/akibat dari transaksi setiap hari. Pengertian jurnal
adalah sebuah catatan yang tersusun secara sistematis dan berdasarkan
kronologis dari transaksi-transaksi finansial yang jumlah dan keteranganya
ringkas diantaranya waktu kejadian, keterangan transaksi serta debet dan
kredit. Jurnal ini dibuat untuk menghindari kesalahan seminimal mungkin,
maka dilakukan pencatatan pendahuluan menggunakan jurnal.
7. Voucher merupakan salah satu formulir yang berfungsi untuk mencatat
transaksi-transaksi yang biasanya dicatat dalam jurnal umum (General
Journal) dimana transaksi-transaksi ini tidak dapat dicatat dengan
menggunakan form-form dalam modul lain yang telah tersedia. Voucher ini
dibuat untuk setiap transaksi yang dilakukan seperti saat ada transaksi
penerimaan atau pengeluaran kas.
8. SPJ (Surat Pertanggungjawaban) dimana SPJ ini dibuat setelah melakukan
suatu transaksi dimana bukti transaksi tersebut yang nantinya akan dibuat
sebagai bukti telah dilakukannya transaksi tersebut. Tata cara SPJ untuk
39
pengadaan langsung agar berpedoman pada Pasal 40 ayat (2) PMK
190/PMK.05/2012. Terkait dengan pemungutan PPN dan PPh untuk
pengadaan/pembelian langsung agar dilakukan kepada penyedia barang/jasa
yang dapat memberikan bukti pemungutan atas pajak dimaksud atau kepada
penyedia barang/jasa yang mempunyai NPWP.
3.3 Evaluasi Hasil Kegiatan KKN-P
Pada bagian evaluasi hasil kegiatan KKN-P ini, penulis menyajikan
permasalahan yang ditemui dan usulan solusi atas permasalahan tersebut.
3.3.1 Permasalahan yang Dihadapi
3.3.1.1 Tunggakan Rekening Air
Permasalahan yang penulis temui selama melakukan KKN-P di
PDAM Kabupaten Malang dan mengadakan konsultasi kepada beberapa orang
yang bekerja di PDAM, penulis memutuskan untuk melakukan analisis mengenai
hal “Penunggakan Rekening Air” karena penunggakan rekening air ini sangat
mempengaruhi pendapatan perusahaan. Dimana setiap tahunnya tunggakan
semakin tinggi, disini kita dapat melihat bahwa piutang usaha dalam laporan
keuangan PDAM Kabupaten Malang setiap tahunnya mengalami peningkatan, ini
menggambarkan bahwa semakin banyak pelanggan PDAM Kabupaten Malang
yang menunggak rekening airnya.
40
Gambar 3.2Neraca PDAM Kabupaten Malang 2013
Gambar 3.2Neraca PDAM Kabupaten Malang 2014
Masalah yang umum dihadapi perusahaan ialah penagihan piutang yang
telah jatuh tempo tidak selalu dapat diselesaikan seluruhnya. Jika keadaan itu
terus berlangsung dalam jangka waktu yang lama maka modal perusahaan akan
semakin kecil. Dengan begitu penagihan piutang perlu mendapatkan perhatian dan
penanganan serius agar resiko yang mungkin terjadi dapat dihindari sekecil
mungkin.
3.3.1.2 Kurangnya Kedisiplinan Karyawan
Dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi kedisiplinan merupakan
salah satu faktor penting untuk menghasilkan kinerja terbaik dari karyawan.
41
Seorang pegawai yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetep
bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan, serta akan mentaati
peraturan yang ada dalam lingkungan kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa
ada rasa paksaan. Pada akhirnya pegawai yang mempunyai kedisiplinan kerja
yang tinggi akan mempunyai kinerja yang baik karena waktu kerja
dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
target yang telah ditetapkan.
Selama saya melaksanakan KKN-P di PDAM Kabupaten Malang, saya
melihat bahwa tingkat kedisiplinan karyawan di PDAM Kabupaten Malang
kurang begitu baik. Seperti yang saya lihat dalam kegiatan sehari-hari dari awal
memulai kegiatan kerja yang dimulai dengan apel pagi, masih banyak karyawan
yang terlambat datang tepat waktu, masih ada pegawai yang terkesan malas-
malasan melaksanakan tugasnya, meskipun tugas yang diberikan sudah diberikan
deadline. Bahkan tidak sedikit, pegawai yang berkeliaran di saat jam kerja seperti
duduk-duduk dan ngobrol di koperasi.
3.3.1.3 Manajemen Kurang Sehat
Perusahaan atau organisasi memiliki aturan yang berbeda-beda.
Perbedaan itu terletak pada latar belakang perusahaan, serta manajemen setiap
perusahaan yang memiliki fungsi dan tujuan sendiri. Dalam hal ini masalah yang
saya lihat tentang manajemen di PDAM Kabupaten Malang yaitu ada nya
pembagian tugas yang kurang jelas, dimana yang saya lihat untuk masalah
perhitungan penggajian serta uang pensiunan yang harusnya dikerjakan oleh
bagian Accounting, ini malah dikerjakan oleh bagian Sumber Daya Manusia
(SDM), serta masih adanya perbedaan perlakuan terhadap karyawan, dimana di
42
PDAM Kabupaten Malang terdapat beberapa atlet, sehingga untuk karyawan yang
berstatus atlet seperti mempunyai kekuasaan, dalam hal ini harus adanya
pengendalian dari manajemen sendiri sehingga tidak ada kesenjangan antara
karyawan dan tidak ada perbedaan perlakuan di perusahaan.
3.3.2 Pembahasan
3.3.2.1 Pembahasan Tunggakan Rekening Air
Piutang merupakan hal yang berpengaruh pada kinerja keuangan dan
operasional perusahaan serta dapat mempengaruhi rencana kerja yang sudah
dibuat oleh perusahaan. Banyak perusahaan baik barang maupun jasa akan
mempunyai piutang, piutang ini terjadi sebagai akibat kebijakan penjualan yang
dilakukan secara kredit oleh perusahaan. Menurut Soemarso (2004:338) yang
dimaksud dengan Piutang yaitu : “Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan
untuk memberikan kelonggaran-kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu
melakukan penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan biasanya dalam
bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas
penjualan barang atau jasa yang dilakukan.” Jadi Piutang merupakan tagihan
kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa
lalu. Ada nya piutang akan meningkatkan omset penjualan tetapi memiliki resiko
tertundanya penerimaan kas, sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar
lagi. Selain itu dapat juga mengakibatkan kerugian karena menunggak atau
bahkan tidak tertagih.
Menurut Kasmir (2011:293), menyatakan bahwa ada 3 tujuan piutang
yaitu meningkatkan penjualan, meningkatkan laba, dan menjaga loyalitas
pelanggan. Meningkatkan penjualan dapat diartikan agar omzet penjualan
43
meningkat atau bertambah dari waktu ke waktu, karena mungkin pelanggan tidak
dapat membayar tepat waktu. Meningkatkan penjualan memang tidak identik
dengan meningkatkan laba tetapi dalam prakteknya, apabila penjualan meningkat,
kemungkinan besar laba akan meningkat juga. Hal ini akan terlihat dari omzet
penjualan yang dimiliki. Jadi dengan memberikan kebijakan tersebut diharapkan
mampu meningkatkan penjualan sekaligus keuntungan bagi perusahaan. Serta
dengan adanya piutang untuk menjaga loyalitas pelanggan karena kadang tidak
selamanya pelanggan memiliki dana untuk membayar tepat waktu dengan alasan
tertentu sehingga jika dipaksakan untuk membayar tepat waktu, mungkin saja
pelanggan tidak akan memakai jasa PDAM lagi.
Untuk pelayanan PDAM kepada masyarakat sendiri menurut saya
sudah optimal dilihat dari jarang ada nya komplin dari para pelanggan. Cara
membayar rekening air juga sekarang sudah lebih mudah, pembayaran bisa
dilakukan dengan beberapa cara, bisa online, transfer lewat atm, kantor pos, serta
juga bisa kita membayar melalui alfamart atau indomart. Dengan kemudahan
membayar rekening air dibeberapa tempat yang sering dijangkau oleh masyarakat,
diharapkan bisa membuat pelanggan tidak terlambat untuk membayar rekening air
setiap bulannya. Tetapi dalam kenyataannya masih banyak saja pelanggan yang
menunggak setelah mendapatkan hak nya, ini merupakan kurangnya kesadaran
dari masyarakat serta dampak yang ditimbulkan dengan adanya penunggakan ini
bagi perusahaan. Dengan demikian pelanggan kurang memiliki kesadaran untuk
melaksanakan kewajiban setelah mendapat hak untuk mendapatkan air bersih dari
PDAM.
44
Perbuatan pelanggan yang kurang sadar atas kewajibannya untuk
membayar dan hanya mementingkan akan hak yang mereka dapat, dalam teori
etika menurut Bertens (2013) dapat digolongkan pada teori deontologi, dimana
disini dijelaskan etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama sekali
dengan konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut. Pelanggan disini kurang
peduli dengan dampak dari perbuatan tidak membayar rekening air atau
melakukan penunggakan rekening air tersebut.
3.3.2.2 Pembahasan Kurangnya Kedisiplinan Karyawan
Disiplin pada hakikatnya mencerminkan besarnya tanggungjawab
seseorang terhadap tuga-tugas yang diberikan kepadanya. Disiplin kerja diartikan
jika karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua
pekerjaannya dengan baik dan tepat waktu, melaksanakan perintah atasan, dan
mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma – norma yang berlaku. Disiplin
kerja yang tinggi akan meningkatkan produktivitas kerja seorang karyawan.
Disiplin sendiri berasal dari kata yang sama dengan "disciple" yakni seseorang
yang belajar secara sukarela mengikuti seorang pimpinan.
Disiplin menurut Hasibuan, Dasar dan Kunci Keberhasilan (1997 :
212) sebagai berikut : "Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang
mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku".
Kesadaran adalah sikap seseorang secara sukarela mentaati semua peraturan dan
sadar akan tugas dan tanggug jawabnya, jadi ia akan mematuhi / mengerjakan
semua tugasnya dengan baik, bukan dengan paksaan. Kesediaan adalah suatu
sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang sesuai dengan peraturan perusahaan
baik tertulis maupun tidak tertulis.
45
Kedisiplinan sangatlah penting dalam sebuah perusahaan atau
organisasi, kedisiplinan yang saya lihat di PDAM Kabupaten Malang sangatlah
kurang, ini semua bisa dilihat dari masih adanya karyawan yang sering datang
terlambat, masih suka malas-malasan mengerjakan tugas, serta masih banyaknya
karyawan yang berkeliaran saat jam kerja, ini membuktikan masih kurangnya rasa
disiplin dalam diri karyawan.
Pada dasarnya terdapat beberapa indikator yang mempengaruhi
kedisiplinan dalam sebuah perusahaan, antara lain: tujuan dan kemampuan,
teladan pimpinan, balas jasa, keadilan, sanksi hukuman, ketegasan, dan hubungan
kemanusian (Hasibuan, 2005). Dari beberapa indikator yang disebutkan pasti ada
hal yang juga dirasakan oleh karyawan PDAM Kabupaten Malang sehingga
karyawan disana kurang disiplin.
Dengan demikian Karyawan tersebut kurang memiliki moral sebagai
karyawan. Menurut Bertens (2013) teori etika yang tidak hanya menyoroti
perbuatan tetapi lebih berfokus kepada moral adalah teori keutamaan. Teori ini
lebih kepada bagaimana seseorang berperilaku baik secara moral. Seperti yang
dijelaskan dalam teori keutamanaan ini kejujuran dalam melakukan tindakan
sangatlah penting, disini pegawai harus mimiliki kejujuran dalam melakukan
apapun terlebih pekerjaan yang ditugaskan.
3.3.2.3 Pembahasan Manajemen Kurang Bagus
Perbedaan perumusan manajeme terletak pada latar belakang,
sehingga sudut pandangnya berbeda-beda. Kata manajemen berasal dari kata
manage, dan kita sering mendengar atau bahkan menggunakan kata “me-manage”
yang maksudnya adalah mengelola. Dalam perusahaan, manajemen diartikan
46
sebagai pengelolaan sarana dan sumberdaya yang di miliki oleh perusahaan,
sehingga pencapaian tujuan perusahaan menjadi lebih cepat dan efisien.
Pengertian manajemen, menurut sudut pandang manajerial adalah
suatu proses mengadakan dan menggunakan sarana dan sumberdaya untuk
mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan dengan cara efektif dan
efisien. Sebagai suatu proses pencapaian tujuan, maka dalam aktivitasnya perlu
strategi atau langkah-langkah manajerial yang sering disebut sebagai fungsi-
fungsi manajemen. Secara umum ada empat fungsi manajemen yaitu
planning,organizing, actuating, dan controlling (yang biasa disingkat POAC)
1. Planning (perencanaan), meliputi proses penetapan tujuan dan cara
pencapaian tujuan tersebut.
2. Organizing (pengorganisasian). Setalah menetapkan tujuan dan membuat
program cara pencapaiannya, selanjutnya manajer harus segera merancang
dan mengembangkan organisasi yang akan melaksanakan program itu dengan
baik. Setiap perusahaan membutuhkan jenis organisasi yang berbeda-beda
sesuai dengan tujuannya masing-masing. Jadi jenis organisasi yang
dibutuhkan adalah sesuai dengan tujuannya. Contoh, organisasi sebuah
perguruan tinggi berbeda dengan perusahaan konveksi.
3. Actuatting (pengarahan). Setelah membuat perencanaan, membentuk struktur
organisasi dan penempatan kerja, langkah berikutnya adalah mengarahkan
jalannya organisasi supaya sampai tujuan. Dengan kata lain, mengajak atau
menggerakan anggota organisasi untuk melakukan pekerjaan dengan cara
yang akan membantunnya untuk mencapai tujuan.
4. Controlling (pengendalian). Fungsi pengendalian ini mencakup 3 hal, yaitu:
47
a. Menetapkan standar prestasi
b. Mengukur prestasi yang dicapai dan membandingkannya dengan standar
yang telah ditetapkan.
c. Mengambil tindakan untuk koreksi pada prestasi yang tidak memenuhi
standar.
Fungsi manajemen dalam perusahaan harusnya jelas, dan setiap karyawan harus
mengetahui sehingga tidak akan terjadi kesalahpahaman dalam mengerjakan
perkerjaannya masing-masing.
Selama penulis melaksanakan KKN-P di PDAM Kabupaten Malang,
menurut penulis manajemen disana kurang begitu bagus dimana masih terdapat
pembagian tugas yang kurang jelas setiap divisi nya dimana disini dilihat masalah
perhitungan penggajian serta uang pensiunan yang harusnya dikerjakan oleh
bagian Accounting, ini malah dikerjakan oleh bagian Sumber Daya Manusia
(SDM). Penulis sempat berkonsultasi ke bagian SDM yang menanggani
penggajian, dimana harusnya memang tugas dari bagian keuangan tetapi ada satu
hal yang dimana bagian keuangan menolak untuk mengurusi itu. Disini dapat
dilihat bahwa manajemen di perusahaan kurang begitu bagus sehingga pembagian
tugas masih kurang jelas. Hal lain yang terjadi yaitu tentang karyawan dimana
masih ada kesenjangan antara karyawan atau kurang adil dalam perlakuannya.
Disini manajemen yang baik sangat berpengaruh dalam lingkungan kantor yang
efektif, dimana manajemen yang merupakan suatu proses pengaturan haruslah
bisa membuat suatu perusahaan itu bisa berjalan secara efektif dan efisien serta
pastinya bisa membuat karyawan yang bekerja disana nyaman dengan peraturan
atau manajemen yang dilakukan oleh perusahaan.
48
Dengan demikian menurut Bertens (2013) teori etika yang cocok untuk
kasus ini dimana harus adanya keadilan dalam suatu perilaku cocok dengan teori
etika yaitu teori keutamaan. Teori keutamaan sendiri tidak hanya menyoroti
perbuatan tetapi lebih berfokus kepada moral, seperti pada teori keutamaan
menjelaskan tentang fairness yang jika diartikan memiliki arti keadilan tetapi
sering diartikan sikap wajar. Jadi dengan begitu harus adanya keadilan atau
kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang.
3.3.3 Solusi
3.3.3.1 Solusi Tunggakan Rekening Air
Menurut penulis beberapa hal yang menyebabkan pelanggan
menunggak rekening air bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
1. Kemungkinan air yang mengalir di pelanggan tidak sesuai yang diharapkan
atau tidak lancar
2. Pelanggan sedang ada kepentingan sehingga lupa untuk membayar
3. Pelanggan malas untuk pergi keluar untuk membayar, meskipun sudah
banyak cara termasuk melalui online, mungkin tidak ada sambungan internet
atau bisa jadi pelanggan belum bisa menggunakan layanan
Oleh karena ada beberapa sebab baik dari pihak perusahaan atau pun
pelanggan sehingga terjadinya penunggakan yang berakibat tingginya piutang,
penulis memiliki saran bahwa untuk pihak perusahaan dimana PDAM Kabupaten
Malang sendiri harus lebih meningkatkan pelayanan pada pelanggan, membentuk
tim penagihan rekening tunggakan secara khusus, dimana tim penagihan
diharuskan mendatangi rumah pelanggan untuk memberikan surat peringatan
bahwa pelanggan belum membayar, serta menutup sementara sambungan aliran
49
air dirumah pelanggan yang rekening airnya sudah menunggak selama lebih dari 3
bulan, tetapi untuk sebulan masa tunggakan diharapkan tim penagihan khusus bisa
memberikan peringatan kepada pelanggan, sehingga pelanggan segera membayar
rekening air dan tidak sampai terjadi pemutusan sementara aliran air. Serta harus
dilakukannya sosialisasi-sosialisasi kepada masyarakat mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan penyaluran air bersih dan pentingnya membayar rekening air
tepat waktu.
3.3.3.2 Solusi Kurangnya Kedisiplinan Pegawai
Pada dasarnya ada beberapa alasan yang membuat karyawan di PDAM
Kabupaten Malang kurang disiplin, dimana kurangnya disiplin ini pastinya akan
mempengaruhi kinerja dari karyawan sendiri. Solusi yang penulis berikan supaya
mengurangi masalah kedisiplinan karyawan yaitu:
1. Mencari pemicu terjadinya kurang disiplin tersebut. Dengan begitu kita
mengetahui apa yang menjadi keluh kesah pegawai pada umumnya.
2. Pemantauan pegawai dalam beberapa kesempatan tanpa diketahui oleh
pegawai tersebut. Pemantauan ini untuk melihat bagaimana pegawai
menunjukkan sikap kerjanya setiap hari bahkan setiap saat. Dari sinilah kita
bisa menilai kinerjanya.
3. Perbaikan sikap. Ini dilakukan dengan mengadakan orientasi, pelatihan,
pemberlakukan sanksi yang tegas, dan sebagainya untuk karyawan yang
dirasakan belum memenuhi standar dan peraturan perusahaan.
4. Pengendalian kerja. Pengendalian kerja ini dilakukan agar pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan lebih efektif dan sesuai dengan tujuan organisasi
50
maka dilakukan pengendalian kerja dalam bentuk pemberlakuan peraturan
perusahaan, standar, dan tata tertib organisasi.
5. Memberikan penghargaan atau hukuman. Hal ini biasanya dilakukan
perusahaan untuk melihat kinerja pegawai. Pegawai yang kreatif dan
memiliki kinerja yang baik layak diberi penghargaan misalnya dengan
kenaikan gaji, hadiah, kenaikan pangkat, dll. Tetapi sebaliknya pegawai yang
memiliki nilai kinerja menurun akibat sikap kerja yang tidak baik harus
diberikan hukuman.
Terlepas dari semua solusi tersebut, dalam suatu perusahaan haruslah memiliki
pemimpin yang tegas. Karena akan sangat membantu, tidak hanya untuk mengatur
kedisiplinan karyawan namun dapat digunakan sebagai pedoman dalam
mengambil keputusan untuk setiap masalah yang terkait dengan perusahaan.
Sebenarnya, pemimpin harus berani dan tegas bertindak untuk menghukum setiap
karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan.
Harapannya dengan ketegasan pemimpin itu dapat membentuk tingkah laku
karyawan yang sesuai dengan aturan perusahaan atau dapat dikatakan menjadikan
karyawan menjadi lebih disiplin terhadap pekerjaannya.
3.3.3.3 Solusi Manajemen Kurang Bagus
Manajemen sukses atau tidaknya bergantung kepada siapa yang
melaksanakan dan bagaimana cara melaksanakannya. Solusi yang penulis berikan
untuk PDAM Kabupaten Malang yang menurut penulis manajemen disana kurang
begitu bagus, yaitu:
51
1. Koreksi tugas dan fungsi setiap bagian serta koreksi jika ada kesalahan,
semua itu dilakukan agar tidak ada kesalahpahaman antara tugas masing-
masing divisi seperti yang terjadi di PDAM Kabupaten Malang.
2. Lebih adanya ketegasan mengenai peraturan yang ada
3. Melakukan evaluasi terhadap setiap individu secara merata.
3.4 Pengalaman Belajar
Selama melakukan proses Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) di PDAM
Kabupaten Malang selama kurang lebih 30 hari kerja, penulis merasa beruntung
bisa memperoleh pengetahuan, wawasan, dan pengalaman baru khususnya di
dalam lingkungan kerja yang nyata. Berikut ini adalah pengalaman yang dapat
diperoleh penulis dari pelaksanaan KKNP tersebut, antara lain :
1. Mendapatkan pengetahauan mengenai kegiatan operasional sebuah
perusahaan. Saat dibangku kuliah, materi yang diajarkan hanya tentang teori
seperti cara membuat laporan keuangan tetapi dengan ada nya KKN-P ini sendiri,
penulis menjadi lebih tahu mulai dari transaksi yang dilakukan serta bagaimana
unit bisnis tersebut berjalan.
2. Mengenal dunia kerja yang sebenarnya. Kegiatan KKN-P yang penulis
laksanakan akan sangat membantu penulis dalam beradaptasi dengan lingkungan
kerja nantinya serta dapat belajar mengenai tata cara bersosialisasi dengan orang
yang baru dikenal.
3. Pentingnya aspek ketelitian dan kecermatan dalam melakukan pekerjaan.
Setiap pekerjaan yang dilakukan perlu ketelitian dan kecermatan karena
berhubungan dengan jumlah uang dibayar. Dalam hal ini penulis merasakan
52
sendiri bahwa saat mengerjakan daftar penerimaan harian. Karena disitu
dibutuhkan ketelitian dalam memasukkan data dan nominal.
4. Mempelajari dan mempraktekkan penjurnalan (daily sales journal) melalui
sistem perusahaan. Membuat voucher merupakan hal yang penting karena sebagai
dokumentasi catatan akuntansi mengenai bukti kas keluar perusahaan.
5. Menambah soft skill komunikasi. Selain KKN-P menambah pengetahuan
mengenai akuntansi tetapi kita mendapatkan pengalaman cara berkomunikasi
dengan baik terhadap orang yang baru kita kenal.
6. Mendapatkan pengetahuan mengenai etos kerja yang profesional. KKN-P ini
banyak membuat penulis mengetahui menyelesaikan pekerjaan dalam kurun
waktu yang sudah ditentukan dan mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut
dengan benar, penulis juga selalu diingatkan untuk teliti dalam melakukan
pekerjaan, karena sedikit saja penulis melakukan kesalahan dalam pencatatan,
maka akan ada lagi kesalahan yang mengikuti.
7. Melatih kedisiplinan. Dimana di tempat KKN-P sebelum memulai pekerjaan
selalu diadakan apel pagi yang diikuti oleh seluruh pegawai, jadi penulis
diharuskan hadir sebelum waktu apel dimulai.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kegiatan KKN-P telah dilaksanakan selama kurang lebih 30 hari kerja mulai
tanggal 13 Agustus sampai dengan 13 September 2015 di PDAM Kabupaten
Malang. Penulis banyak mendapatkan hal-hal baru selama melakukan kegiatan
KKN-P yang tentunya sangat bermanfaat bagi penulis. Penulis banyak belajar
bagaimana kegiatan operasional dan akuntansi PDAM Kabupaten Malang.
Pada kegiatan KKN-P di PDAM Kabupaten Malang, penulis mendapatkan
banyak sekali pengalaman dalam dunia kerja yang tidak pernah penulis dapatkan
dibangku kuliah. Dalam laporan KKN-P ini juga ada beberapa permasalahan yang
penulis bahas sebagai sharring pengalaman penulis selama melakukan KKN-P di
PDAM Kabupaten Malang. Dari beberapa masalah yang penulis ambil penulis
tidak serta merta hanya membahas, tetapi penulis juga memberikan rekomendasi
sebagai bentuk peduli dan menyumbangkan ide sebagai perbaikan kepada
perusahaan yang bersangkutan. Ada beberapa masalah yang diamati penulis yang
mempengaruhi kinerja operasional dan keuangan perusahaan, dimana masalah
yang terjadi tersebut sudah sering terjadi dalam keseharian di perusahaan. Karena
itu penulis memberikan rekomendasi solusi agar perusahaan bisa memperbaiki
dan menjadi perusahaan yang lebih maju seperti apa yang sudah diinginkan atau
sesuai dengan visi misi perusahaan.
53
54
4.2 Saran
4.2.1 Bagi Mahasiswa
1. Bagi mahasiswa yang akan melakukan kegiatan KKN-P di PDAM
Kabupaten Malang disarankan agar melaksanakan kegiatannya
lebih dari 30 hari kerja agar lebih mampu memahami semua aspek
dalam bidang akuntansi di perusahaan.
2. Bagi mahasiswa yang akan melakukan kegiatan KKN-P di PDAM
Kabupaten Malang disarankan agar lebih aktif berkomunikasi
dengan bagian/ staff lain selain bagian keuangan karena di PDAM
Kabupaten Malang semua saling berkaitan.
3. Bagi mahasiswa yang akan melakukan kegiatan KKN-P di PDAM
Kabupaten Malang disarankan agar
4.2.2 Bagi Pihak Perusahaan
1. Meningkatkan tanggungjawab terhadap tugas yang sudah ada
sehingga tujuan kerja yang efektif dan efisien dapat tercapai.
2. Memberikan job desk yang jelas bagi mahasiswa yang sedang
melaksanakan kegiatan KKN-P sehingga mahasiswa tersebut
tidak kebinggungan.
3. Lebih selektif dalam pemilihan karyawan dan melakukan
pengawasan lebih kepada karyawan.
4.2.3 Bagi Jurusan
1. Pihak jurusan diharapkan melakukan supervisi terhadap
mahasiswa yang melakukan KKN-P.
55
2. Teori-teori yang diberikan di perkuliahan harus berpedoman pada
kebutuhan dunia kerja sehingga lulusan Jurusan Akuntansi
nantinya siap pakai.
56
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2015. Profil PDAM. http://pdam.malangkab.go.id/. September 2015.
Anonymous. 2015. Struktur Organisasi. http://pdam.malangkab.go.id/. September
2015.
Bertens, K. 2013. Pengantar Etika Bisnis. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Anonymous. 2015. http://rajapresentasi.com/2014/02/fungsi-dan-tugas-
manajemen-sumber-daya-manusia/. 21 Oktober 2015. 22:52
Anonymous. 2015. Pensiun. http://id.wikipedia.org/wiki/pensiun. 21 Oktober
2015. 23:00
Anonymous. 2015. Mengenai Dana/ Uang Pensiun.
http://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/jaminan-
sosial/dana-pensiun. 21 Oktober 2015. 23:03
Anonymous. 2015. BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
http://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/jaminan-
sosial/bpjs. 21 Oktober 2015. 23:31
Anonymous. 2015. BPJS. http://www.jamsosindonesia.com/sjsn/bpjs. 21 Oktober
2015. 23:40