Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

66
LAPORAN PROGRAM KULIAH KERJA NYATA BERBASIS PROFESI (KKN-P) DESA : TANGGULTLARE KECAMATAN : KEDUNG KABUPATEN : JEPARA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN REVITALISASI KELEMBAGAAN MELALUI AKSI KOLABORATIF Oleh: Sri Mulyana Shilvia D24120012 Vivi Safriani H14120095 Dwikani Oklita A I14120019 Rily Hanundyah I14120140 Alvian Rizky I34120060

description

KKN, KPM

Transcript of Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

Page 1: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

LAPORAN PROGRAM KULIAH KERJA NYATA BERBASIS PROFESI(KKN-P)

DESA : TANGGULTLARE

KECAMATAN : KEDUNG

KABUPATEN : JEPARA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN REVITALISASI KELEMBAGAAN MELALUI AKSI KOLABORATIF

Oleh:

Sri Mulyana Shilvia D24120012

Vivi Safriani H14120095

Dwikani Oklita A I14120019

Rily Hanundyah I14120140

Alvian Rizky I34120060

INSTITUTPERTANIANBOGOR

BOGOR

2015

Page 2: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

HALAMAN PENGESAHAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN KESEHATAN, PERLINDUNGAN HAMA TERPADU, DAN

PENGEMBANGAN POTENSI LOKAL WILAYAH

Oleh:

Sri Mulyana Shilvia D24120012Vivi Safriani H14120095Dwikani Oklita A I14120019Rily Hanundyah I14120140Alvian Rizky I34120060

Dosen Pembimbing Lapang 1 Dosen Pembimbing Lapang 2

Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, M.Si Sigid Prabowo, S.Pt., M.ScNIP 19690108 199303 2 001 NIP 19831213 201212 2 002

Kepala LPPM IPB

Dr.Ir. Prastowo, M.EngNIP 19580217 198703 1 004

Page 3: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

1

RINGKASAN

TIM KKN-P IPB.2015. Desa Tanggultlare Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Pemberdayaan Masyarakat dan Revitalisasi Kelembagaan melalui Aksi Kolaboratif.Dibimbing oleh Ninuk Purnaningsih dan Sigid Prabowo.

Kegiatan Kuliah kerja profesi dalam bentuk pemberdayaan masyarakat dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2015 sampai 28 Agustus 2015 yang bertempat di Desa Tanggultlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara. Program ini melibatkan 5 (lima) orang mahasiswa Institut Pertanian Bogor dari 3 (tiga) fakultas, yaitu Fakultas Peternakan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, dan Fakultas Ekologi Manusia dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda.

Kegiatan ini memiliki tujuan umum untuk mengembangkan potensi daerah serta meningkatkan kualitas masyarakat melalui aksi kolaboratif orientasi dan pemetaan wilayah, revitalisasi posyandu, pendampingan balita gizi kurang/buruk, sosialisasi gizi kesehatan, penyuluhan keamanan pangan dan PHBS, dan pengintegrasian pemanfaatan limbah pertanian dan perikanan dalam penyediaan pakan ternak, serta penerapan teknologi pengolahan pakan berbasis sumber daya lokal di Desa Tanggultlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara.

Potensi Desa Tanggultlare yang ada bukan hanya menjadi keuntungan, namun dapat menjadi masalah jika tidak dikembangkan. Hasil praktik teknik partisipatif menggunakan teknik analisis mata pencaharian dan teknik pohon masalah serta hasil wawancara terhadap warga Desa Tanggultlare menunjukkan tiga permasalahan utama, yaitu: 1) permasalahan peternakan yang meliputi ternak yang dipelihara secara ekstensif, kesulitan pakan ternak, dan lamanya penggemukan ternak; 2) permasalahan gizi dan kesehatan yang meliputi terdapatnya balita gizi kurang, rendahnya pemahaman akan prilaku hidup bersih dan sehat pada anak-anak, dan sistem lima meja posyandu yang belum berjalan efektif; 3) permasalahan abrasi pantai yang terus terjadi.

Bentuk program yang dilaksanakan dalam rangka mengembangkan produktivitas sumber daya manusia di Desa Tanggultlare dilakukan dalam berbagai bentuk program/kegiatan yang melibatkan kerjasama antara mahasiswa, instansi pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten, serta masyarakat setempat.Program yang dijalankan dalam kegiatan KKN-P ini terbagi kedalam dua bentuk program yaitu program profesi dan program umum. Rangkaian kegiatan dalam menjalankan program terdiri dari persiapan dan identifikasi masalah, pelaksanaan program kegiatan profesi berupa: 1) Identifikasi potensi dan masalah; 2) Lokakarya; 3) Sosialisasi manajemen peternakan; 4) Pembuatan pakan fermentasi; 5) Pelatihan pembuatan suplemen ternak; 6) Pembuatan kelompok ternak; 7) Revitalisasi posyandu; 8) Pendampingan balita gizi kurang; 9) Sosialisasi keamanan pangan; 10) Penyuluhan PGS dan PHBS; 11) Konsultasi gizi; dan 12) Sosialisasi ayo menabung.

Program yang dilaksanakan telah mencapai indikator keberhasilan. Warga Desa Tanggultlare memberikan respon positif dan ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program KKN-P IPB. Pemetaan dan penggalian masalah desa sangat dibutuhkan sebagai langkah awal dalam pembuatan program KKN-P agar program yang akan dilaksanakan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, menjaga hubungan baik dengan warga sangat dibutuhkan agar dapat mempermudah program KKN-P yang telah direncanakan.

Page 4: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya sehingga laporan Kuliah Kerja Nyata berbasis Profesi (KKN-P) 2015 yang berjudul “Pemberdayaan Masyarakat dan Revitalisasi Kelembagaan melalui Aksi Kolaboratif’di Desa Tanggultlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dapat diselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat. Laporan ini dibuat sebagai bahan evaluasi dan bentuk pertanggungjawaban kami setelah melaksanakan kegiatan KKN-P 2015 yang telah dilaksanakan di Desa Tanggultlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Kami mengucapkan terimakasih kepada keluarga Bapak Abdullah Syafi’I (Bai’di) selaku Petinggi Desa Tanggultlare, Ibu Samchah selaku Ibu Petinggi Desa Tangglutlare dan Ketua PKK, Bapak Rusli selaku Camat Kedung, Pak Musdi selaku Kamituwo, seluruh perangkat desa, Ibu Halimah selaku Bidan Desa, dan kepada kader-kader posyandu Sari Kencana, Ibu Lupi selaku Kepala Puskesmas Kedung I, Ibu Komsatun selaku petugas bagian gizi di Puskesmas Kedung I, dan serta kepada seluruh lapisan masyarakat Desa Tanggultlaresegala bentuk partisipasi dan bantuan yang diberikan sehingga berbagai program KKP yang dijalankan dapat terlaksana dan laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami berharap laporan ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dalam keberlanjutan program, serta dapat menjadi referensi dalam pengembangan program KKN-P di Desa Tanggultlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara di tahun berikutnya.

Laporan ini merupakan evaluasi serta dokumentasi kegiatan KKN-P IPB 2015 di Desa Tanggultlare yang telah berjalan sejak tanggal 29 Juni sampai 28 Agustus 2015. Kami menyadari betul bahwa dalam pembuatan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya konstruktif demi menyempurnakan kembai laporan akhir ini dan dapat menjadi pembelajaran untuk kami semua.

Bogor, 16 September 2015

Tim KKN-P IPB Desa Tanggultlare

Page 5: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

3

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN............................................................................................................ 4Latar Belakang............................................................................................................ 4Tujuan......................................................................................................................... 5Tujuan Umum............................................................................................................ 5Tujuan Khusus............................................................................................................ 5

POTENSI DAN PERMASALAHAN WILAYAH........................................................... 6Kondisi Fisik dan Sosial Wilayah.............................................................................. 6Potensi tambak garam................................................................................................. 7Potensi peternakan...................................................................................................... 7Potensi pelayanan kesehatan...................................................................................... 7Permasalahan di Desa Tanggultlare........................................................................... 8Masalah Peternakan.................................................................................................... 8Masalah Gizi dan Kesehatan...................................................................................... 8Masalah Abrasi Pantai................................................................................................ 9

PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROGRAM.......................................................... 9PROGRAM UMUM......................................................................................................... 10

Lomba 17 Agustus 2015............................................................................................. 10Pengajaran Ilmu Tajwid dengan Metode Rosm Usmani Tahsin 1............................. 10

PROGRAM PROFESI...................................................................................................... 11Program Keprofesian Komunikasi Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia......................................................................................................... 11

Pemetaan dan Penggalian Masalah......................................................................... 11Mengorganisir Pelaksanaan Kegiatan..................................................................... 13

Program Keprofesian Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan......... 14Sosisalisasi Manajemen Peternakan........................................................................ 14Pembuatan Pakan Fermentasi.................................................................................. 14Inisiasi Pembuatan Kelompok Ternak.................................................................... 15Pembuatan permen sapi........................................................................................... 16

Program Keprofesian Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia........................... 17Revitalisasi Posyandu.............................................................................................. 17Konsultasi Gizi Gratis di Puskesmas...................................................................... 19Pendampingan Balita Gizi Kurang atau Gizi Buruk .............................................. 20Penyuluhan Keamanan Pangan............................................................................... 21Penyuluhan Pedoman Gizi Seimbang dan Perilaku Hidup Bersih Sehat................ 22

Program Keprofesian Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Manajemen........................................................................................... 22

Ayo Menabung........................................................................................................ 22Kesimpulan....................................................................................................................... 24Saran.................................................................................................................................. 24Daftar Pustaka................................................................................................................... 25Lampiran........................................................................................................................... 26

Page 6: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

4

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perguruan Tinggi adalah salah satu stakeholder yang mengampu tiga pilar utama yang dibutuhkan masyarakat, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Tiga pilar ini diwujudkan melalui berbagai bentuk aplikasi langsung maupun tidak langsung. Pilar pendidikan, Perguruan Tinggi mengampu tugas mencerdaskan bangsa melalui kegiatan pembelajaran di bangku perkuliahan. Pilar penelitian, Perguruan Tinggi memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan riset terhadap temuan-temuan yang mampu diaplikasikan. Pilar pengabdian masyarakat, Perguruan Tinggi menjadi tempat para pelajar terdidik untuk mengasah jiwa sosial kepedulian terhadap masyarakat sekitar (Lubis 2004).

Institut Pertanian Bogor (IPB), sebagai Perguruan Tinggi Pertanian yang memiliki program rutin dalam pilar tesebut, terutama pilar Pengabdian Mayarakat. Program Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) menjadi salah satu program IPB yang menggambarkan bentuk kepedulian terhadap masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat.Pelaksanaan program KKN-P yang nantinya diharapkan dapat memberdayakan masyarakat secara partisipatif. Program KKN-P ini, disamping sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa dan stakeholder lain, juga merupakan salah satu wujud kepedulian serta pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat luas. Program KKN-P ini juga merupakan bentuk kepedulian dari institusi khususnya Institut Pertanian Bogor terhadap masyarakat di Indonesia. Berbagai daerah bermitra dengan IPB untuk membangun masyarakat melalui pemberdayaan, salah satunya Kabupaten Jepara, tepat di Desa Tanggultlare Kecamatan Kedung bekerja sama dengan sama dengan Pemerintah Daerah setempat berusaha untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi masyarakat untuk kemudian dicari solusi yang tepat sesuai dengan bidang profesi masing-masing peserta KKN-P. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan perlunya pengembangan potensi desa yang termasuk di Kecamatan Kedung. Mahasiswa dalam rangka pengembangan potensi desa menempatkan diri sebagai sekelompok community development officer yang bekerja sama mengintegrasikan bidang profesi masing-masing dalam mencoba untuk memberikan solusi permasalahan yang ditemukan di lapang.

Berdasarkan data Kecamatan Kedung Dalam Angka (2014), Desa Tanggultlare memiliki jumlah penduduk 626 jiwa yang terdiri dari 315 laki – laki dan 311 perempuan, dengan jumlah penduduk miskin mencapai 75,29% atau setara dengan 460 penduduk. Desa Tanggultlare merupakan desa kecil hasil penggabungan dua desa menjadi satu, yaitu Desa Tanggul dan Desa Tlare. Kondisi masyarakat menurut pencaharian utamanya adalah petani dan nelayan.

Page 7: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

5

Program terkait pertanian akan bersama-sama dirumuskan untuk membantu memberdayakan masyarakat. Penyusunan program secara partisipatif memungkinkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, menurunkan kemiskinan dan kesenjangan serta meningkatkan angka kecukupan gizi.

Tujuan

Tujuan UmumTujuan umum dari kegiatan ini adalah mengembangkan potensi daerah

serta meningkatkan kualitas masyarakat melalui aksi kolaboratif orientasi dan pemetaan wilayah, revitalisasi posyandu, pendampingan balita gizi kurang/buruk, sosialisasi gizi kesehatan, penyuluhan keamanan pangan dan PHBS, dan pengintegrasian pemanfaatan limbah pertanian dan perikanan dalam penyediaan pakan ternak, serta penerapan teknologi pengolahan pakan berbasis sumber daya lokal di Desa Tanggultlare Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara.

Tujuan Khusus1. Menganalisis kondisi, masalah dan potensi masyarakat Desa Tanggultlare,

Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, yang berkaitan dengan kesehatan, perekonomian, peternakan dan pengembangan masyarakat

2. Revitalisasi posyandu melalui peningkatan kualitas kader posyandu dan peran serta masyarakat.

3. Memberikan pemahaman tentang pentingnya gizi seimbang dan pola hidup bersih dan sehat.

4. Meningkatkan pengetahuan peternak tentang manajemen peternakan yang baik dan benar

5. Meningkatkan keterampilan peternak tentang teknik pengolahan pakan.

6. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui usaha ekonomi dalam bidang peternakan.

7. Memberikan pemahaman tentang pentingnya menabung sejak usia dini.

Page 8: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

6

POTENSI DAN PERMASALAHAN WILAYAH

Kondisi Fisik dan Sosial Wilayah

Desa Tanggultlare secara administratif terletak di Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara.Desa ini terdiri dari 2 dukuh, 1 Rukun Warga, dan 3 Rukun Tetangga. Berikut adalah batas-batas yang terdapat desa ini berbatasan langsung dengan beberapa desa lainnya (merujuk lampiran 1), yaitu:

Sebelah Utara : Desa SematSebelah Timur : Desa KersoSebelah Selatan : Desa Bulak BaruSebelah Barat : Laut JawaDesa Tanggultlare memiliki jumlah penduduk sebanyak 626 jiwa yang

apabila dibagi berdasarkan jenis kelamin sebanyak 315 (laki-laki) dan 311(perempuan). Jumlah tersebut terbagi menjadi 183 rumah tangga, dengan rata – rata jiwa per rumah tangga sebanyak 3 jiwa. Kepadatan penduduk di Desa Tanggultlare sebesar 286 jiwa/Km2. Seluruh penduduk di Desa Tanggultlare adalah penganut ajaran agama Islam.

Desa Tanggultlareberada di wilayah pesisir pantai dengan luas wilayah 218,581 Ha.Secara topografi Desa Tanggul memiliki luas lahan sawah 118,995 Ha dan luas lahan kering 99,541 Ha. Wilayah Desa Tanggultlare beriklim tropis dengan musim hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun. Sebagian besar lahannya digunakan untuk usaha garam. Desa Tangglutlare merupakan wilayah pesisir atau tepi laut di sebelah Utara Kecamatan Kedung dengan ketinggian wilayah dari permukaan laut < 500 M. Desa Tanggultlare merupakan salah satu wilayah yang sering mengalami abrasi karena minimnya kawasan mangrove pada wilayah ini.

Secara kultural, masyarakat Desa Tanggultlare merupakan warga asli. Sebagian besar penduduk usia muda atau produktif di desa ini merantau ke kota untuk kepentingan sekolah maupun pekerjaan, sedangkan sebagian kecil lainnya tinggal di desa bekerja sebagai buruh tani maupun perajin mebel. Desa Tanggultlare relatif masih menjaga tradisi turun temurun dengan mengadakan ritual sedekah bumi sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas hasil panen.Acara ini diisi prosesi adat yang disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat Desa Tanggultlare, yaitu dengan menyembelih seekor kerbau atau sapi dan kesnian wayang dari malam hingga pagi hari.

Potensi Wilayah Desa Tanggultlare

Secara umum terdapat beberapa potensi yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian

Page 9: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

7

masyarakat Desa Tanggultlare. Beberapa potensi yang dapat dikembangkan tersebut antara lain adalah potensi peternakan, potensi kesehatan, dan potensi tambak garam.

Potensi tambak garamDesa Tanggultlare merupakan salah satu desa penghasil garam di wilayah

Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara dengan jumlah petambak garam sebanyak 31 orang. Luas lahan potensial penghasil garam di Desa Tanggultlare adalah 123,67 Ha, akan tetapi baru 58,08 Ha lahan tambak yang bisa digunakan untuk produksi garam. Hampir setiap hari desa ini memproduksi garam dengan jumlah yang lumayan banyak. Berdasarkan data Kedung dalam angka 2014 produksi garam di Desa Tanggultlare mencapai 1.927,50 ton. Potensi garam yang sangat besar tentunya akan mendorong kehidupan para petani garam dari segi ekonomi dan sosial. Sebagian besar penduduk desa juga bekerja sebagai petani garam ataupun sebagai buruh di tambak garam. Penduduk dari desa lain juga banyak yang berdatangan untuk menggarap tambak garam di Desa Tanggultlare karena potensinya yang tinggi.

Potensi peternakanPekerjaan sebagai peternak bukan merupakan pekerjaan utama bagai

penduduk Desa Tanggultlare.Sebagian penduduk Desa Tanggultlare memiliki ternak sebagai penghasilan tambahan atau tabungan mereka. berdasarkan data pada tahun 2013 Desa Tanggultlare memiliki sejumlah hewan ternak yaitu kambing sebanyak 78 ekor, ayam lokal sebanyak 10 ekor dan itik sebanyak 1 ekor. Jumlah tersebut terus bertambah hingga pada tahun 2015. Tahun 2015 jumlah hewan ternak di Desa Tanggultlare yaitu sapi atau kerbau sebanyak 8 ekor, kambing sebanyak 75 ekor, dan ayam sebanyak 12 eko. Pekerjaan tambahan dengan memiliki ternak dilihat sebagai potensi untuk meningkatkan penghasilan keluarga di Desa Tanggultlare.

Potensi pelayanan kesehatanDesa Tanggultlare yang luas wilayahnya tidak teralu luas dengan jumlah

penduduk yang berjumlah kurang lebih 600 orang terdapat satu buah posyandu, satu bidan praktek yang tinggal, dan juga dua buah PKD (Pos Kesehatan Desa). Salah satu bangunan PKD yaitu PKD Sari Kencana merupakan bangunan baru yang selesai pada tahun 2013 lalu dan memiliki fasilitas yang baik untuk menunjang praktek bidan di desa. Hal tersebut dirasa cukup untuk memenuhi permasalahan praktek kesehatan dan gizi di wilayah desa.Praktek dari bidan desa dibuka rutin di PKD Sari Kencana untuk konsultasi kesehatan dan ibu hamil.Sementara pelaksanaan posyandu dan posbindu dilakukan rutin setiap satu bulan sekali pada tanggal 10. Aktivitas posyandu yang rutin dilaksanakan setiap bulannya hanya dirasa mampu mendeteksi jumlah balita gizi kurang yang ada di Desa Tanggultlare tetapi belum dapat mendampingi balita secara rutin saat

Page 10: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

8

dirumah maupun saat posyandu.

Permasalahan di Desa Tanggultlare

Potensi Desa Tanggultlare yang ada bukan hanya menjadi keuntungan, namun dapat menjadi masalah jika tidak dikembangkan. Hasil praktik teknik partisipatif menggunakan teknik analisis mata pencaharian dan teknik pohon masalah serta hasil wawancara terhadap warga Desa Tanggultlare menunjukkan tiga permasalahan utama, yaitu : 1) permasalahan peternakan yang meliputi ternak yang dipelihara secara ekstensif, kesulitan pakan ternak, dan lamanya penggemukan ternak ; 2) permasalahan gizi dan kesehatan yang meliputi terdapatnya balita gizi kurang, rendahnya pemahaman akan prilaku hidup bersih dan sehat pada anak-anak, dan sistem lima meja posyandu yang belum berjalan efektif ; 3) permasalahan abrasi pantai yang terus terjadi.

Masalah PeternakanPermasalahan umum tentang peternakan yang ada di Desa Tanggultlare

diantaranya adalah terdapatnya lahan kosong yang dapat digunakan sebagai lahan untuk penanaman hijauan tetapi lahan tersebut terkena air payau yang mengakibatkan tanah menjadi rusak dan tidak bisa digunakan untuk menanam apapun.Selain itu, iklim yang berada di Desa Tanggultlare yang berada di pesisir pantai adalah beriklim panas yang mengakibatkan sulitnya mencari hijauan untuk pakan ternak yang tumbuh subur.

Ternak yang ada di Desa Tanggultlare mayoritas memakan tanaman warga sekitar atau memakan sampah sisa pembuangan limbah rumah tangga warga desa yang mengakibatkan masuknya bakteri atau kuman kedalam tubuh ternak, sehingga ternak menjadi susah gemuk atau lama untuk proses penggemukan. Tidak adanya tempat pembuangan limbah ternak atau tempat pengolahan limbah peternakan yang menyebabkan kotoran ternak bercecer di berbagai tempat dilingkungan desa dan mengakibatkan banyak anak-anak yang terkena dampaknya oleh kotoran tersebut, tidak adanya kandang yang memadai untuk memelihara ternaknya, serta kurangnya kesadaran peternak tentang pentingnya memelihara ternak yang baik untuk mempertahankan bibit yang unggul.

Masalah Gizi dan Kesehatan

Berdasarkan data dari bidan desa, terdapat dua balita gizi kurang yang tersebar di Desa Tanggultlare.Pada umumnya, balita gizi kurang berasal dari keluarga miskin di Desa Tangultalre.Tidak semua balita gizi kurang disana mendapatkan bantuan PMT dari puskesmas, bidan desa dan kader posyandu juga kurang rutin memantau perkembangan balita gizi kurang di rumah maupun di posyandu.

Dari hasil pengamatan di posyandu, penyakit degeneratif yang banyak

Page 11: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

9

diderita lansia adalah penyakit asam urat dan hipertensi.Penanganan penyakit hanya terbatas pada konsumsi obat generik dan pemeriksaan di bidan desa karena tidak ada dokter di Desa Tanggultlare. Masalah lain di bidang kesehatan di Desa Tanggultlare adalah banyaknya jajanan tidak sehat di SDN Tanggultlare yang dikonsumsi oleh para anak-anak. Selain itu, perilaku hidup bersih sehat siswa sekolah dasar juga masih kurang seperti rendahnya kesadaran untuk mencuci tangan dalam melakukan aktivitas-aktivitas tertentu terlebih banyaknya kotoran ternak di lingkungan desa.

Masalah Abrasi PantaiBerdasarkan hasil wawancara dengan bapak camat dan perangkat desa

serta dengan penerapan teknik pohon masalah bersama masyarakat dalam melihat permasalahan abrasi diketahui bahwa abrasi pantai di Desa Tanggultlare adalah permasalahan yang sudah lama dan terus terjadi. Diketahui bahwa permasalhan abrasi terjadi karena hilangnya ekosistem bakau di pulau bokor, dan dampak domino dari pembangunan desa lain di sekitar Desa Tanggultlare yang menyebabkan ombak pantai mengarah kearah Desa Tanggultlare dan menyebabkan abrasi.

Pembangunan yang dilakukan untuk menanggulangi permasalhan abrasi tersebut juga dirasa kurang dan menyebabkan abrasi terus terjadi.Kondisi tanah yang dikatakan sebagai “gambut labil” membuat penahan gelombang yang dibangun oleh pemerintah hanya bisa bertahan kurang lebih delapan hingga dua belas bulan setelah pembangunan.Dampak dari abrasi yang telah terjadi sejak berpuluh-puluh tahun ini dirasa cukup parah karena lahan yang telah tergerus telah mencapai kurang lebih satu kilometer dari bibir pantai.

PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROGRAM

Kuliah Kerja Nyata Berbasis Profesi IPB 2015 di Desa Tanggultlare memuat dua program, yaitu program umum dan program keprofesian.Program umum merupakan program yang dijalankan secara bersama-sama oleh mahasiswa dari bidang keilmuan yang berbeda. Program profesi merupakan program yang dijalankan sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing mahasiswa KKN-P IPB, yang terdiri atas lingkup departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan, Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia, Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, dan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Adapun rincian program tersebut adalah sebagai berikut.

Page 12: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

10

PROGRAM UMUM

Lomba 17 Agustus 2015

Kegiatan

Kegiatan lomba 17 Agustusan ini dilakukan secara berkolaborasi dengan pemuda Karang Taruna Karya Muda Manunggal yang sudah vakum selama 7 tahun karena masalah kepengurusan. Kegiatan ini juga sebagai bentuk kebangkitan aktivitas para karang tarunadi Desa Tanggultlare ini. Kegiatan lomba 17 Agustusan ini dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2015 dimulai dari pukul 08.00 pagi hingga malam setelah isya dan tanggal 21 Agustus 2015 dimulai pukul 14.00 hingga 17.00.

Lomba 17 Agustusan ini diikuti oleh seluruh anak-anak dan warga Desa Tanggultlare. Berbagai macam perlombaan yang dilaksanakan, yaitu lomba bawa kelereng, lomba memasukkan pensil dalam botol, dan lomba balap karung, lomba makan kerupuk, lomba cabut koin, lomba membaca Al-Qur’an dengan tartil, lomba adzan dan lomba cerdas cermat yang diikuti oleh anak-anak. Lomba untuk kategori remaja dan dewasa meliputi lomba tarik tambang dan lomba kreasi.Pertandingan khusus juga dilaksanakan dalam kegiatan ini yaitu sepak bola sarung antara perangkat desa dan pemuda karang taruna, serta lomba utama panjat pinang yang diikuti oleh anak-anak dan pemuda Desa Tanggultlare. Acara puncak kegiatan lomba 17 Agustus yang dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus yaitu Sepeda Santai yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat Desa Tanggultlare dan kegiatan ditutup oleh pembagian hadiah.

Kegiatan ini bertujuan untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan RI ke-70, meningkatkan keakraban tim KKN-P IPB dan pemuda Karang Taruna Karya Putra Manunggal sebagai panitia acara, serta meningkatkan kekompakan dan kebersamaan masyarakat Desa Tanggultlare (merujuk pada gambar no 21)

Evaluasi

Indikator keberhasilan dilihat dari antusiasme warga desa tanggultlare dalam mengikuti perlombaan, banyaknya perwakilan setiap RT yang mewakili perlombaan, serta kepuasaan warga desa atas acara lomba dan hadiah yang diterima. Kegiatan lomba 17 Agustusan ini disambut dengan meriah oleh warga khususnya anak-anak dan berjalan dengan lancar. Kerjsama antara tim KKN-P IPB dan pemuda Karang Taruna sudah cukup baik. Sebaiknya, untuk kegiatan 17 Agustusan ini bisa dilaksanakan dan direncanakan lebih baik lagi di tahun yang akan datang dengan penambahan berbagai lomba dan persiapan dilaksanakan dalam waktu yang lebih lama.

Pengajaran Ilmu Tajwid dengan Metode Rosm Usmani Tahsin 1Kegiatan

Kegiatan ini merupakan pengajaran membaca Al-Qur’an dengan Kajian

Page 13: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

11

Ilmu Tajwid yang baik dan benar sesuai dengan hukum-hukumnya dengan menggunakan metode Tahsin 1. Penerapan metode ini dilakukan karena masih kurangnya pemahaman anak-anak dalam membaca Al-Qur’an dengan menggunakan Tajwid yang baik dan benar, selain itu masih kurangnya tenaga pengajar yang mengerti secara detil tentang Kajian Ilmu Tajwid yang benar dalam membedakan hukum-hukum bacaan Al-Qur’an sehingga metode ini cocok diterapkan dalam memudahkan dalam proses belajar membaca Al-Qur’an. Kegiatan ini dilakukan setiap malam selesai sholat Magrib kecuali malam jum’at bertempat di Baitul Ilmi Desa Tanggultlare.Tujuan

Metode ini digunakan untuk memudahkan anak-anak dalam mengetahui dan mengerti dengan cepat tentang memahami dan mempelajari hukum-hukum Ilmu Tajwid diantaranya Makhorijul Huruf, Hukum Bacaan nun mati atau tanwin dan Mad.

Evaluasi

Kegiatan ini perlu diterapkan secara terus menerus untuk menumbuhkan generasi muda yang bisa membaca Al-Qur’an dengan baik, dibutuhkan pengajar yang ahli dan mengerti dengan baik tentang pengajaran Al-Qur’an.Indikator keberhasilan dapat dilihat dari semakin banyaknya anak-anak yang dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan tatacara dan hukum-hukum Ilmu Tajwid.

PROGRAM PROFESI

Program Keprofesian Komunikasi Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia

Pemetaan, Pengorganisasian dan Evaluasi Masalah Desa

Pemetaan & Penggalian Masalah

A. Bidang Peternakan

Pelaksanaan pemetaan dan penggalian masalah dalam bidang peternakan menggunakan teknik Participatory Rural Appraisal (PRA). Teknik PRA mencakup metode analisis mata pencaharian untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam bidang peternakan yang dilakukan pada minggu kedua. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan di balai Desa Tanggultlare hari Selasa, 7 Juli 2015. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Tanggultlare, terutama menyangkut tentang masalah peternakan. Diantaranya : menjaring partisipasi masyarakat dalam mengidentifikasi serta merumuskan masalah mereka sendiri, mengetahui potensi yang dimiliki dan dapat dikembangkan untuk menyelesaikan permasalahan yang

Page 14: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

12

dihadapi oleh masyarakat dan merumuskan program secara partisipatif sesuai dengan permasalahan masyarakat.

Masalah dalam bidang peternakan yang perlu diselesaikan berdasarkan kegiatan ini yaitu tidak pastinya ketersediaan pakan ternak, permasalahan ternak yang dilepas secara ekstensif dan lamanya waktu penggemukan ternak (± 1 tahun).

B. Bidang Kesehatan

Pelaksanaan identifikasi masalah dalam bidang kesehatan menggunakan teknik wawancara mendalam kepada bidan desan dan kader-kader posyandu serta melakukan observasi lapang di Desa Tangultlare yang dilakukan selama minggu pertama dan minggu kedua. Kegiatan ini diawali dengan wawancara bersama ibu bidan kemudian bersama ibu petinggi dan kader-kader posyandu. Observasi lapang dilakukan pada minggu 1 dan 2 dengan berkeliling desa dan mencari informasi dari tetangga dan perangkat desa. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui permasalahan tentang status gizi dan kesehatan serta merumuskan program sesuai dengan permasalahan masyarakat.

Selama melakukan observasi lapang dan wawancara, perangkat desa membantu dengan memberikan informasi-informasi mengenenai permasalahan kesehatan dan status gizi yang terdapat di Desa Tanggultlare. Dari teknik ini, beberapa masalah penting yang harus diselesaikan bersama dengan masyarakat. Masalah – masalah tesebut diantaranya pengetahuan kader dan kurang efektifnya sistem lima meja dan ditemukannya 2 balita gizi kurang yang perlu pendampingan

C. Permasalahan Abrasi PantaiPelaksanaan identifikasi masalah dalam permasalahan abrasi dilakukan

menggunakan teknik Participatory Rural Appraisal (PRA). Teknik PRA yang digunakan adalah teknik pohon masalah untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam masalah abrasi tersebut yang dilakukan pada minggu pertama. Kegiatan dilaksanakan di Desa Tanggultlare hari Kamis, 10 Juli 2015. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Tanggultlare, terutama menyangkut tentang masalah abrasi pantai. Abrasi pantai di Desa Tanggultlare sudah menghabiskan lahan masyarakat. Kegiatan – ini secara spesifik dilakukan untuk menjaring partisipasi masyarakat dalam mengidentifikasi serta merumuskan masalah mereka sendiri dan merumuskan program secara partisipatif sesuai dengan permasalahan masyarakat. Hal yang ditemukan setelah melakukan kegiatan ini berupa opini masyarakat sekitar tentang sumber permasalahan dan solusi untuk abrasi pantai yang terjadi di Desa Tanggultlare ini. Hasil – hasil tersebut yaitu permasalahan utama terjadinya abrasi pantai adalah hilangnya ekosistem pulau bokor dan tidak adanya penahan gelombang yang sesuai dengan tanah desa, pembangunan penahan gelombang

Page 15: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

13

abrasi harus lah maksimal (tidak satu tahap) dengan mempertahatikan keadaan tanah desa yang “labil”, dan kontrol pembangunan harus melibatkan masyarakat desa.

Pengorganisasian Masalah

A. Bidang Peternakan

Berdasarkan permasalahan yang telah diketahui melalui teknin Participatory Rural Apprasial (PRA), kemudian dilakukan pengorganisasian dari beberapa masalah utama yakni: tidak pastinya ketersediaan pakan ternak, permasalahan ternak yang dilepas secara ekstensif dan lamanya waktu penggemukan ternak (± 1 tahun).

Pada permasalahan tidak pastinya ketersediaan pakan ternak, dilakukan sebuah penyelarasan program dengan mahasiswa dari Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan untuk melaksanakan program pembuatan pakan fermentasi dari bahan yang mudah didapat dan tersedia cukup banyak di wilayah desa. Pembuatan pakan fermentasi tersebut merupakan program pemanfaatan jerami padi untuk kemudian di fermentasi dan dijadikan sebagai pakan ternak (sapi).

Permasalahan ternak yang dilepas secara ekstensif serta lamanya waktu penggemukan ternak yang kurang lebih memakan waktu hingga 1 tahun, dilakukan sebuah pengorganisasian masalah dengan merumuskan beberapa program. Pada permasalahan ini dilakukan beberapa program sekaligus, baik dengan program yang telah direncanakan sebelumnya maupun program baru yang akan dirumuskan. Beberapa program untuk permasalahan tersebut antara lain adalah pembentukan kelompok ternak desa, penyuluhan manajemen peternakan yang baik, dan pelatihan pembuatan permen ternak (suplemen ternak).

Pengorganisasian utama dari masalah tersebut adalah pembentukan kelompok ternak desa untuk selanjutnya akan menjalankan pelatihan-pelatihan secara bersama. Pembentukan kelompok ternak dimulai dengan diskusi dengan pemilik ternak di Desa Tanggultlare dan juga pengurus kelompok tani di desa. Setelah para pemilik ternak merasa bahwa kelompok ternak merupakan suatu organisasi yang perlu, maka dilanjutkan dengan mengajukan musyawarah bersama dengan seluruh pemilik ternak di Desa Tanggullare dan membentuk kepengurusan kelompok ternak bernama “Sido Rukun”. Setelah terbentuk kepengurusan dan juga terbitnya berita acara dari kantor desa, dilakukan advokasi untuk pembentukan berita acara dan pengesahan dari kecamatan hingga kelompok ternak tani “Sido Rukun” diakui sebagai sub-kelompok tani ternak dari kelompok tani “Handayani”.

Program penyuluhan manjemen ternak dan pembuatan suplemen (permen ternak) dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para anggota kelompok tani ternak “Sido Rukun” sehingga permasalahan ternak yang dilepas secara ekstensif dan lamanya waktu penggemukan ternak dapat diatasi.

Page 16: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

14

B. Bidang Kesehatan

Permasalahan kesehatan di Desa Tanggultlare setelah dilakukan pemetaan dan penggalian masalah antara lain adalah kurangnya pengetahuan kader dan kurang efektifnya sistem lima meja dan ditemukannya 2 balita gizi kurang yang perlu pendampingan. Setelah ditemukannya permasalahan tersebut, kami mencoba untuk diskusi kepada pihak terkait seperti bidan desa dan ketua puskesmas Kecamatan Kedung 1 untuk menyesuaikan program yang perlu dilakukan.

Permasalahan yang telah disesuaikan dan dapat dilakukan dalam jangka waktu dekat selama program KKN-P IPB berjalan antara lain adalah, melakukan program revitalisasi posyandu dan pendampingan balita gizi kurang secara rutin. Revitalisasi posyandu berlangsung dengan juga memberikan pelatihan kepada kader posyandu agar para kader juga dapat meningkatkan pengetahuannya tentang sistem lima meja.

C. Permasalahan Abrasi Pantai

Berdasarkan hasil yang didapatkan dari pemetaan dan penggalian masalah melalui teknik Participatory Rural Apprasial (PRA), kemudian dirumuskan sebuah rumusan untuk mengetahui solusi yang dapat dilakukan dalam jangka waktu dekat dan sesuai dengan bidang keprofesian mahasiswa selama program KKN-P IPB berjalan. Rumusan tersebut yaitu pembuatan artikel tentang permasalahan abrasi pantai Desa Tanggultalre untuk dimuat di surat kabar sebagi bentuk advokasi. Pembuatan artikel tersebut merupuakan rumusan yang didapat dari hasil diskusi dengan Bapak Camat Kedung dan masukan dari dosen atas permasalahan yang mungkin diselesaikan sejalan dengan keprofesian KPM.

Evaluasi

Indikator keberhasilan program pemetaan, pengorganisasian, dan evaluasi masalah desa tercapai dengan hasil orientasi dalam berbagai bidang yang dapat digunakan dalam aksi pengembangan masyarakat Desa Tanggultlare. Kegiatan pemetaan dan pengorganisasian masalah desa dilakukan dengan berbagai teknik diantaranya teknik partisipatif, diskusi tanya jawab, dan wawancara mendalam. Kendala yang dihadapi adalah masih terdapat warga yang mendominasi dalam forum, masih kurangnya partispati aktif warga dalam berdiskusi terutama dalam bidang peternakan dan sulitnya memuat artikel tentang permasalahan abrasi pantai ke surat kabar.

Program Keprofesian Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan

Page 17: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

15

Sosialisasi Manajemen PeternakanKegiatan

Sosialisasi Manajemen Peternakan dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2015 bertempat di balai desa Tanggul Tlare.Dihadiri oleh 11 orang partisipan yaitu beberapa peternak Desa Tanggul Tlare.Kegiatan ini menggunakan teknik Sosialisasi serta diskusi tentang permasalahan serta potensi peternakan yang ada di Desa tersebut. Pada sesi pertama, para peternak dijelaskan mengenai manajemen peternakan yang baik dan benar, seperti : system perkandangan, hijauan pakan serta pembuangan limbah ternak. Pada sesi ke-2, para peternak diberikan kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan berbagai permasalahan dalam memelihara ternaknya tersebut.Secara umum program berjalan dengan lancar, tidak ada hambatan yang berarti.Hasil yang diperoleh adalah peternak terbuka paradigmanya tentang dunia peternakan yang selama ini mereka kesampingkan sebelah mata dan tidak memperdulikan lingkungan sekitarnya. Selain itu, peternak mendapatkan informasi tentang cara beternak yang baik dan benar, serta didapatkan informasi mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi para peternak dalam memelihara ternaknya. (merujuk pada lampiran 4 gambar 3)Evaluasi

Kegiatan Sosialisasi Manajemen Peternakan sudah berlangsung dengan baik, Hal ini ditunjukkan dengan antusias peternak dalam mengikuti sosialisasi dan diskusi. Adapun hambatan yang dihadapi yaitu kurangnya pengetahuan tentang cara penanaman di lahan yang terkena air payau. Hal tersebut dikarenakan Desa Tanggul Tlare sebagai daerah pesisir pantai dan jebolnya tembok pemisah air laut dan air tawar.Selain itu tidak adanya modal untuk pembuatan kandang yang baik dan benar untuk ternaknya itu sendiri agar tidak dipelihara menggunakan sistem ekstensif.Serta tidak adanya tempat pembuangan limbah ternak atau pengolahan limbah ternak di Desa tesebut.

Pembuatan Pakan FermentasiKegiatan

Kurangnya lahan penghijauan di Desa Tanggultlare mengakibatkan kurangnya sumber pakan untuk hewan ternak.Lahan kosong yang terdapat di desa ini dapat digunakan sebagai lahan untuk penanaman hijauan tetapi lahan tersebut terkena air payau yang mengakibatkan tanah menjadi rusak dan tidak bisa digunakan untuk menanam apapun.Selain itu, iklim yang berada di Desa Tanggul Tlare yang berada di pesisir pantai adalah beriklim panas yang mengakibatkan sulitnya mencari hijauan yang tumbuh subur.

Program ini merupakan kegiatan demonstrasi tentang teknik pengolahan pakan yang sederhana berbasis bahan lokal dengan memanfaatkan limbah pertanian untuk penyediaan pakan ternak yang berkelanjutan, terutama pada musim kemarau. Demonstrasi pembuatan pakan fermentasi ini dihadiri oleh 17 peternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing, dan domba).

Page 18: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

16

Pakan fermentasi adalah suatu teknik pengolahan pakan dengan cara mengubah substrat menjadi produk tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba dalam kondisi lingkungan yang terkendali. Pakan ternak yang dihasilkan dari fermentasi ini adalah pakan yang berkualitas dengan komposisi nutrisi sesuai dengan yang dibutuhkan hewan. Pada pakan fermentasi terkandung nutrisi yang lebih kaya dibandingkan sebelum pakan difermentasi, selain itu pakan akan sangat mudah dicerna dan diserap karena adanya reaksi dekomposisi pada saat reaksi.pakan fermentasi ini menggunakan jerami sebagai bahan pakannya, karena jerami banyak ditemukan di Desa Tanggultlare sebagai sisa hasil pertanian yang ada di desa tersebut. Selain itu, substrat untuk tempat pertumbuhan mikroorganisme digunakan molasses (tetes tebu), molasses mengandung 50% gula sebagai substrat untuk memproduksi antibiotic, asam organic, dll.

Program ini dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2015 di balai Desa Tanggultlare (merujuk pada lampiran 4 gambar 22). Dalam pelaksanaannya, semua peternak yang datang dalam mengikuti pembuatan pakan fermentasi ini sangat antusias dan turun langsung untuk membuatnya bersama-sama. Setelah program ini berjalan, peternak mengetahui cara mengolah limbah hasil perkebunan menjadi pakan ternak yang kaya akan nutrisi. Kendala dalam program ini adalah perlunya waktu untuk menunggu proses fermentasi selama 21 hari, yang menjadikan peternak tidak bisa melihat langsung hasil yang sudah dikerjakan bersama-sama. Evaluasi

Kegiatan pembuatan pakan fermentasi sudah berlangsung cukup baik.Hal ini ditunjukkan dengan antusias peternak dalam mengikuti demonstrasi pembuatan pakan fermentasi.Adapun hambatan yang dihadapi yaitu kurangnya pengetahuan tentang pembuatan starter yang baik, ramah lingkungan, hasil dari limbah pertanian yang digunakan secara tidak boros dan tersedia terus menerus.Hal ini dikarenakan molasses (tetes tebu) yang digunakan cukup mahal dan sulit untuk mencarinya karena tidak semua pabrik dari limbah tebu tidak memproduksinya secara berkala.

Inisiasi Pembuatan Kelompok TernakKegiatan

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2015 di balai desa Tanggultlare selepas pembuatan pakan fermentasi. Program ini dilakukan karena tidak terdapatnya kelompok ternak di Desa Tanggultlare yang mengakibatkan tidak adanya sharing antar peternak, penyuluhan dari dinas, sosialisasi atau pemberian vaksin di desa yang mengakibatkan kurang pengetahuan peternak tentang manajemen peternakan yang baik dan benar. Kegiatan ini dilakukan secara musyawarah dengan beberapa peternak dari berbagai jenis ternak, kepala Desa Tanggul Tlare, ketua BPD, serta ketua LKMD yang berjumlah 18 orang.

Page 19: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

17

Musyawarah tersebut membahas tentang nama kelompok ternak, pemilihan ketua kelompok ternak dan pengurusnya, agenda pertemuan rutin tiap bulannya, program yang akan dijalankan kedepannya, serta penyuluh atau praktisi guna melanjutkan program apabila mahasiswa KKN-P telah tidak ada lagi di desa tersebut (merujuk pada lampiran 4 gambar 23).

Hasil yang didapatkan dalam kegiatan ini adalah kelompok ternak di Desa Tanggultlare bernama “Sido Rukun” dengan ketua Bapak Kasmiri yang telah disahkan oleh Kepala Desa Tanggultlare dan Kecamatan Kedung (merujuk pada lampiran 2). Agenda kelompok ini yaitu diadakannya pertemuan rutin pada hari Jum’at paing per 36 hari atau selepas panen padi, program yang akan dijalankan kedepannya adalah pembuatan permen sapi (molasses block), jamu ternak, dll. Didapatkan penyuluh atau praktisinya guna memantau kelompok ternak yang ada di desa tersebut dan sebagai tempat untuk sharing yaitu ketua UPTD Pertanian dan Peternakan Jepara dan Sanggar IPTEK Jepara. Kendala yang dihadapi dalam program ini adalah sulitnya pengesahan kelompok ternak di tingkat Kabupaten Jepara, karena harus masuk kedalam sub kelompok ternak yang telah disahkan oleh Kabupaten Jepara. Dari hasil yang diperoleh bahwa peternak semakin termotivasi untuk memelihara ternaknya dengan baik dan benar, serta semakin banyak ingin mempelajari tentang dunia peternakan yang akan menjadikan ternak mereka menjadi ternak yang unggul. Evaluasi

Kegiatan Inisiasi pembuatan kelompok ternak berlangsung cukup baik.Hal ini ditunjukkan dengan antusias peternak dalam mengikuti musyawarah tersebut. Adapun hambatan yang dihadapi adalah sulitnya untuk pengesahan kelompok ternak di tingkat kabupaten, hal ini dikatenakan bahwa pada tingkat kabupaten hanya terdapat 4 kelompok tani yang telah disahkan oleh pihak kabupaten.Hal tersebut yang mengakibatkan kelompok tani “Sido Rukun” hanya boleh masuk kedalam salah satu sub-kelompok tani yang telah disahkan oleh Kabupaten Jepara.

Pembuatan Permen SapiKegiatan

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 21 Agustus 2015 bertempat di balai Desa Tanggul Tlare dihadiri oleh 27 peternak di Desa Tanggul Tlare. Permen ternak (urea molasses block) merupakan bahan pemacu, artinya bahwa pakan ini merupakan suplemen yang berperan sebagai pemacu pertumbuhan dan peningkatan populasi mikroba didalam rumen.Pakan ini merangsang ternak ruminansia untuk menambah jumlah konsumsi serat kasar sehingga meningkatkan produksi.Mikroorganisme yang hidup didalam rumen ternak ruminansia mampu mensitesa protein untuk mencukupi kebutuhan hidup pokok dan berproduksi.Pada demonstrasi pembuatan permen ternak ini digunakan molasses (tetes tebu) sebagai sumber karbohidrat, sedangkan sumber energy lainnya yaitu dedak padi, dan

Page 20: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

18

tepung tapioca, dll.Untuk sumber nitogen non proteinnya ditambahkan urea yang memudahkan aktivitas fermentasi mikroba. Manfaat dari permen sapi ini adalah meningkatkan efisiensi pencernaan pakan dalam lambung ternak ruminansia yang dikarenakan banyak ternak yang mengalami perut kembung (bloat), serta meningkatkan produksi dan perbaikan kinerja reporoduksi dan memperbaiki nilai gizi pakan, hal ini dikarenakan banyak ternak di Desa tersebut mengalami kekurangan bobot badan dari yang seharusnya. Kendala yang dihadapi dalam pembuatan permen sapi ini adalah belum adanya peralatan yang menunjang untuk pembuatan permen sapi tersebut. (merujuk pada lampiran 4 gambar 4 )

EvaluasiKegiatan pembuatan permen sapi (Urea Molases Block) sudah

berlangsung cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan antusias peternak dalam mengikuti demonstrasi pembuatan permen sapi.Adapun hambatan yang dihadapi adalah tidak adanya alat untuk menunjang kegiatan tersebut.Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan peternak tentang pengolahan pakan yang baik dan benar, serta sulitnya mencari distributor tepung jagung yang halus untuk menunjang pembuatan permen sapi. Hal ini dikarenakan bila menggunakan tepung jagung yang kasar, tekstur dari permen sapi tidaklah kompak dan akan cepat patah.

Program Keprofesian Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia

Revitalisasi PosyanduKegiatan

Kegiatan revitalisasi posyandu dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader posyandu, meningkatkan sistem 5 meja, dan mengoptimalkan fungsi posyandu dalam meningkatkan pelayanan bagi ibu dan anak di Desa Tanggultlare.Desa Tanggultlare memiliki satu posyandu yang bernama posyandu Sari Kencana.Pelaksanaan kegiatan posyandu ini berada di Pos Kesehatan Desa (PKD) Desa Tanggultlare.Posyandu Sari Kencana sudah memiliki fasilitas seperti dacin, timbangan bayi, timbangan injak untuk orang dewasa serta staturemeter untuk mengukur tinggi badan bayi dan ruang khusus untuk konsultasi kesehatan.

Pemahaman kader mengenai sistem 5 meja dinilai belum cukup baik dilihat saat pelakasanaan posyandu berlangsung. Ada beberapa hal yang menjadi kendala saat pelaksanaan posyandu yaitu fasilitas meja yang hanya dua meja pada setiap posyandu, pelaksanaan sistem 5 meja yang belum berurutan, kegiatan selain posyandu yang diadakan bersamaan dalam satu tempat yang sama sehingga kondisi kegiatan posyandu menjadi kurang kondusif dan jumlah kader tetap yang hanya 4 orang. Hal ini disebaban karena kurangnya partisipasi masyarakat sekitar.

Pelaksanaan pada meja pertama yaitu meja pendaftaran juga tidak cukup

Page 21: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

19

rapi dalam pelaksanaannya. Kebanyakan masyarakat yang datang membawa balitanya tidak mendaftarkan balitanya pada meja pertama ini karena para kader juga tidak memberikan petunjuk pada masyarakat yang datang untuk mendaftarkan balitanya terlebih dahulu, akan tetapi para kader langsung menimbang balita yang datang menggunakan dacin.Hal ini dikarenakan letak meja pendaftaran diatur berada di dalam ruangan sedangkan dacin tempat menimbang balita berada di luar ruangan.Kemampuan kader dalam menimbang bayi sudah cukup baik namun pengkalibrasian timbangan yang akan digunakan belum dilaksanakan dengan baik dan rutin. Pelaksanaan meja tiga dan empat dilaksanakan berdampingan, hal ini tidak terlalu menggangu pelaksanaan program. Setelah meja empat para peserta posyandu mengikuti kegiatan BKB terlebih dahulu, namun kegiatan ini sedikit menganggu kegiatan 5 meja karna berdampak pada tidak semua balita mengikuti meja lima, hanya balita yang ingin melakukan pemeriksaan saja. Kegiatan BKB dikelola oleh pengurus yang berbeda dengan posyandu dan kurangnya koordinasi antar kegiatan ini sehingga pelaksanaannya kurang optimal.

Apabila dilihat dari segi keaktifan, para kader dapat dikatakan sangat baik.Setiap pelaksanaan posyandu, para kader selalu datang dan mempersiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.Para kader bersama petugas kesehatan (bidan) juga secara sigap mendata bayi baru lahir dan ibu hamil. Para kader dan petugas kesehatan (bidan) akan segera datang ke rumah bayi baru lahir dan ibu hamil yang tidak datang ke posyandu untuk memberikan pelayanan dasar atau hanya sekedar melihat kondisi kesehatan yang bersangkutan.Pengetahuan mengenai gizi dan kesehatan dasar para kader sudah cukup baik namun revitalisasi atau pendampingan posyandu ini perlu dilakukan.Hal ini bertujuan agar kemampuan dan pengetahuan kader mengenai posyandu meningkat.

Kegiatan revitalisasi posyandu diawali oleh wawancara langsung dengan bidan desa tentang kegiatan posyandu yang ada di Desa Tanggultlare.Pada tanggal 10 Juli 2015 dilakukan kegiatan posyandu. Pada saat ini kami melihat proses kegiatan posyandu mulai dari proses pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan. Kegiatan lain yang kami perhatikan sistem 5 meja yaitu pembuatan data balok SKDN yang sudah dilakukan oleh kader,

Pelaksanaan kegiatan kaderisasi posyandu dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2015 di PKD Desa Tanggultlare.Pelatihan ini dihadiri oleh 4 orang kader posyandu Sari Kencana.Materi yang diberikan adalah mengenai tugas posyandu, pentingnya sistem 5 meja, materi mengenai gizi dasar, dan cara pengukuran LILA dan berat badan yang benar menggunakan timbangan injak untuk orang dewasa. Materi yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan dari kader yang bertugas di Desa Tanggultlare.Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan kader mengenai posyandu. Media yang digunakan adalah berupa poster dan slide powerpoint. Kegiatan pelatihan ini berjalan dengan lancar.Para

Page 22: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

20

kader aktif menjawab pertanyaan dan bertukar informasi mengenai kondisi posyandu yang dikelolanya.

Pencegahan gizi kurang ataupun gizi buruk sekarang dilakukan oleh para kader posyandu dan petugas kesehatan (bidan). Balita yang mengalami penurunan berat badan akan diberikan rujukan ke Puskesmas kemudia diberikan PMT berupa susu serta makanan tambahan lainnya.

Pada tanggal 14 Agustus 2015 kami mengikuti kegiatan posyandu bulan Agustus, hal yang kami perbaiki pada kegiatan ini yaitu mengatur posisi meja – meja agar berurutan dengan sistem 5 meja, selain itu kami juga memberikan nama pada setiap meja sebagai tanda yang jelas dan dapat dilihat oleh peserta posyandu agar para peserta dapat mengikuti alur kegiatan dengan sesuai. (merujuk pada lampiran 4 gambar nomor 9, 10, 12 dan 13)Evaluasi

Indikator keberhasilan dari kegiatan revitalisasi posyandu ini adalah meningkatnya kemampuan dan pengetahuan kader untuk menerapkan sistem 5 meja dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil pretest dan posttest yang dilakukan terdapat peningkatan nilai rata – rata pengetahuan gizi kader dari nilai 8 menjadi 10. Partisipasi balita dalam kegiatan posyandu juga mengkat dari 35 balita pada bulan Juli menjadi 42 balita pada bulan Agustus.

Konsultasi Gizi Gratis di Puskesmas KedungKegiatan

Program ini dilaksanakan berguna untuk memberi pelayanan secara gratis kepada masyarakat Kecamatan Kedung. Pelayanan gratis ini berupa konsultasi gratis mengenai makanan yang baik untuk pasien yang sedang menderita suatu penyakit. Puskesmas Kecamatan Kedung ini telah memiliki fasilitas yang memadai untuk melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Akan tetapi, di puskesmas ini masih belum ada seorang ahli gizi yang dapat memberikan konsultasi gizi atau sekedar penyuluhan.

Masalah yang dialami puskesmas ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya. Sehingga masyarakat biasanya lebih memilih meminum obat yang dibeli di toko kecil dibandingkan pergi ke puskesmas ketika sedang sakit. Hal ini yang membuat puskesmas harus mencari jalan keluar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk datang ke puksesmas guna memeriksakan kesehatannya.

Kegiatan konsultasi gizi gratis ini dilaksanakan setiap hari Senin dan Rabu pada bulan Agustus yaitu pada tanggal 3 Agustus 2015 sampai 24 Agustus 2015 di puskesmas Kecamatan Kedung 1. Kegiatan dimulai pukul 08.00-12.00 WIB.Kegiatan konsultasi dibagi menjadi 2 bagian yaitu ditempatkan pada bagian MTBS dan Penyakit umum. Bagian MTBS bertugas untuk memberikan konsultasi pada ibu dan anak, sedangkan bagian penyakit umum bertugas untuk memberikan konsultasi gizi pada pasien penderita berbagai penyakit degenerative maupun

Page 23: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

21

infeksi Selama kegiatan berlangsung, hanya terdapat 5 orang pasien MTBS dan 22 orang pasien penyakit umum yang menjadi klien dalam konsultasi gizi ini. Hal ini bisa saja disebabkan karena masyarakat masih belum terbiasa dengan konsultasi gizi.Klien diberitahu mengenai PGS (Pedoman Gizi Seimbang) serta konsultasi gizi secara individu mengenai makanan yang harus dihindari sesuai dengan penyakit yang sedang diderita.Hal ini untuk mencegah agar penyakit tidak bertambah parah. (merujuk pada lampiran 4 gambar nomor 7)Evaluasi

Indikator keberhasilan dari kegiatan konsultasi gizi ini adalah masyarakat mampu mencegah dan mengurangi permasalahan gizi.Hal ini dapat terlihat dari beberapa klien yang telah mengetahui beberapa poin PGS (Pedoman Gizi Seimbang). Klien tersebut juga telah mengetahui makanan yang baik untuk dirinya konsumsi.

Pendampingan Balita Gizi Kurang atau Gizi BurukKegiatan

Pendampingan gizi adalah salah satu cara untuk meningkatkan status gizi ank yang ada di Desa Tanggultlare. Kegiatan ini dibantu oleh pihak Dinas Kesehatan dan kader di posyandu Desa Tanggultlare. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memantau status gizi balita, memberikan kesadaran kepada orang tua balita yang memiliki anak dengan kondisi gizi kurang agar anak tidak mengalami gizi buruk, dan mengurangi jumlah balita yang berisiko menderita gizi kurang atau gizi buruk di Desa Tanggultlare.

Tahap awal yang dilakukan untuk kegiatan pendampingan balita gizi kurang ini adalah mahasiswa meminta petunjuk kepada petugas kesehatan (bidan) dan kader posyandu Desa Tanggultlar, kemudian berdiskusi mengenai balita yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang. Dari hasil diskusi ini terdapat 2 orang balita gizi kurang di Desa Tanggultlare.

Kami melakukan kunjungan awal pada kedua balita tersebut sebagai perkenalan dan pemaparan tujuan kami melakukan pendampingan balita gizi kurang.Pada kunjungan berikutnya kami melakukan wawancara ke orang tua balita sesuai dengan kuesioner yang kami miliki dan bertanya tentang balita tersebut. Pengukuran antropometri keluarga juga kami lakukan saat kunjungan kedua ini.

Kami melakukan rutin ke rumah balita sebanyak 2 kali dalam seminggu.Pada kunjungan ini kamu melakukan sharing terkait kebiasaan makan balita, kegiatan sehari – hari yang dilakukan balita dan juga berbagai upaya pendekatan lainnya dengan tujuan dapat memahami kondisi balita secara langsung.Para balita juga kami berikan PMT berupa selingan pada setiap kunjungan dengan tujuan dapat menambah asupan energi balita.Pada akhir kegiatan pendampingan balita, kami mengukur berat badan balita kembali. (merujuk pada lampiran 4 gambar nomor 6)

Page 24: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

22

EvaluasiBerdasarkan hasil wawancara dan pengukuran yang didapatkan, dilakukan

analisis status gizi anak berdasarkan data berat badan/umur balita (BB/U).Hasil yang didapatkan adalah terdapat 2 balita yang berada pada kategori gizi kurang.Indikator keberhasilan kegiatan pendampingan gizi kurang ini adalah adanya peningkatan berat badan balita dan penerapan PHBS yang kami sarankan pada orang tua balita. Kendala yang dihadapi pada saat pendampingan balita yaitu kebiasaan makan balita yang tergolong susah makan dan pada saat pendampingan ada balita yang sakit, sehingga berat badan balita sempat turun.

Penyuluhan Keamanan PanganKegiatan

Kegiatan keamanan pangan ini dilaksanakan pada kegiatan rutin PKK Desa Tanggultlare yaitu setiap hari minggu pada minggu ke-2 setiap bulannya. Penyuluhan 5 kunci keamanan pangan dilaksanakan pada tanggal 9 agustus 2015. Pemberian penyuluhan dilakukan pada kegiatan PKK Desa Tanggultlare dikarenakan anggota PKK adalah ibu-ibu rumah tangga dan belum pernah ada kegiatan penyuluhan gizi dalam rangkaian kegiatan rutin PKK.

Materi diberikan kepadaseluruh anggota PKK yang telah hadir.Sebelum pemberian materi, peserta diberikan test awal (pre test) yang dilanjutkan dengan pemberian materi 5 kunci Keamanan Pangan oleh Mahasiswa Gizi Masyarakat.Pemberian materi ini dilakukan menggunakan media poster dan leaflet. Poster berisikan gambar-gambar 5 kunci dan keamanan pangan dan leaflet berisi penjelasan 5 kunci kemanan pangan yang lebih mendetail. Kegiatan dilajutkan dengan sesi tanya jawab setelah selesai penyuluhan. Antusias dari ibu ibu warga Desa tanggultlare sangat tinggi. Ketika kegitan tanya jawab berjangsung banyak ibu-ibu warga Desa Tanggultlare menanyakan diluar topik keamanan pangan. (merujuk pada lampiran 4 gambar nomor 8)

EvaluasiIndikator keberhasilan dari program penyuluhan ini adalah meningkatnya

pengetahuan ibu ibu warga Desa Tanggultlare. Diharapkan ibu-ibu dapat menerapkan 5 kunci kemanan pangan dan kegiatan masak memasak. Meningkatnya pengetahuan ibu-ibu warga desa Tanggutlare dapat dilihat dari hasil pre test dan post test peserta. Hasil yang didapatkan adalah nilai persentase dari post test lebih tinggi dari pada nilai persentase pretest. Nilai rata-rata pretest dari seluruh peserta adalah sekitar 60-70% yang meningkat sekitar 15% pada post test. Hal ini menunjukkan adanya pertambahan pengetahuan peserta.

Penyuluhan Pedoman Gizi Seimbang dan Perilaku Hidup Bersih SehatKegiatan

Materi diberikan kepada seluruh siswa SDN Tanggultare. Hal ini dikarenakan jumlah siswa-siswi Desa Tanggutlare hanya sedikit yaitu berjumlah 80 orang. Kegiatan ini dilakukan dua sesi yaitu sesi pertama adalah kelas 1,2 dan

Page 25: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

23

3 kemudian sesi ke dua adalah kelas 4,5 dan 6. Perbedaan antara sesi satu dan dua adalah pada sesi dua dilakukan pretest dan post test pada kelas 4, 5 dan 6.Sebelum pemberian materi, peserta diberikan test awal (pre test) yang dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Mahasiswa Gizi Masyarakat.Pemberian materi ini dilakukan menggunakan tiga media yaitu poster, leaflet dan lagu. Poster berisikan gambar-gambar yang dapat dengan mudah dimengerti oleh anak-anak. Poster digunakan untuk penyuluhan PGS dan PHBS sedangkan lagu digunakan untuk penyuluhan 7 langlah cuci tangan yang baik.

Kegiatan dilanjutkan dengan bernyanyi lagu 7 langkah cuci tangan.Disela-sela kegiatan juga diadakan permainan sederhana dan jargon agar peserta kegiatan tidak merasa bosan. Kemudian lanjut dengan pemberian post test dan diakhiri dengan pemberian hadiah atau reward kepada seluruh peserta kegiatan penyuluhan. (merujuk pada lampiran 4 gambar nomor 5)Evaluasi

Indikator keberhasilan dari program penyuluhan ini adalah meningkatnya pengetahuan anak-anak mengenai PGS dan PHBS. Diharapkan anak-anak menerapkan 8 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada kehidupan sehari hari..Selain itu, indikator keberhasilan lainnya adalahnggultlare dapat mempraktekan 7 langkah cuci tangan yang benar.

Meningkatnya pengetahuan anak-anak mengenai gizi terutama PGS dan PHBS dapat dilihat dari hasil pretest dan posttest peserta. Hasil yang didapatkan adalah nilai persentase dari post test lebih tinggi dari pada nilai persentase pretest.Nilai rata-rata pretest dari seluruh peserta adalah sekitar 70-80% yang meningkat sekitar 11% pada post test.Hal ini menunjukkan adanya pertambahan pengetahuan peserta.

Program Keprofesian Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Sosialisasi Ayo Menabung

KegiatanMerupakan kegiatan sosialisasi untuk gemar menabung yang dilakukan

kepada anak-anak usia dini dari kelas 1 SD hingga kelas 6 SD di Desa Tanggultlare pada 20 Agustus 2015. Tujuan dari adanya sosialisasi kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan akan pentingnya menabung dan manfaat-manfaatnya untuk kehidupan dimasa mendatang juga meningkatkan kesadaran dan minat anak dalam menyisikan sebagian uang saku nya untuk ditabung dalam celengan. Antusias anak-anak dalam menabung merupakan langkah-langkah baik untuk melahirkan kemandirian dan belajar berhemat, dimana masih kurangnya tingkat kesadaran anak-anak di Desa Tanggultlare dalam menabung. (merujuk pada lampiran 4 gambar nomor 17)

Page 26: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

24

EvaluasiKegiatan ini membutuhkan pengawasan dari kedua orang tua dan guru-

guru di sekolah sebagai pembimbing anak-anak dalam kemandirian dan pola hidup anak-anak. Indikator keberhasilan adalah dapat meningkatkan dan menerapkan kebiasaan menabung anak dilihat dari semakin banyaknya anak-anak yang rajin menabung.

Page 27: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

25

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Program kerja yang telah dirancang telah teraksana dengan baik di Desa Tanggultlare. Warga Desa Tanggultlare memberikan respon positif dan ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program KKN-P IPB. Proses pemetaan dan penggalian masalah desa sangat dibutuhkan sebagai langkah awal dalam pembuatan program KKN-P agar program yang akan dilaksanakan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, menjaga hubungan baik dengan warga sangat dibutuhkan agar dapat mempermudah terlaksananya program KKN-P yang telah direncanakan. Potensi warga mengenai peternakan berkembang melalui program pembentukan kelompok ternak sehingga kegiatan para peternak terkordinir. Meningkatnya pengetahuan warga terutama bidang gizi dan kesehatan setelah dilaksanakannya program penyuluhan. Tingkat kesadaran warga desa meningkat setelah penyuluhan mengenai manajemen keuangan.

Saran

Berdasarkan hasil pengamatan dan kegiatan KKN-P yang telah dilakukan serta dievaluasi, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, dan masyarakat dapat bekerja sama dalam pembangunan untuk memberdayakan ekonomi, pangan, dan gizi masyarakat Desa Tanggultlare. Masyarakat diharapkan tidak hanya sebagai objek pembangunan namun juga sebagai subjek yang turut memberikan suara dalam pembangunan.

Program-program yang telah dilakukan pada KKN-P IPB tahun 2015 yang dapat terlaksana dengan baik dan diharapkan dapat dikembangkan oleh masyarakat di Desa Tanggultlare seperti manajemen peternakan, pembuatan pakan fermentasi, pembuatan permen (suplemen) ternak, dan keberlanjutan dari kelompok ternak tani diharapkan dapat terus berlanjut dan berkembang. Program-program tersebut perlu mendapat perhatian dan evaluasi secara rutin tiap bulannya dari para perangkat desa dan juga masyarakat agar terus berlanjut dan tetap berkembang. Para masyarakat diharapkan dapat terus aktif menjaga program tersebut dan mendiskusikannya dengan pihak terkait seperti PPL kecamatan, Pengurus Sanggar IPTEK, dan juga dinas apabila menghadapi masalah yang serius.

Saran untuk pihak IPB utamanya LPPM, sebagai penyelenggara program KKN-P, sebaiknya KKN-P di Desa Tanggultlare ini dilanjutkan untuk tahun berikutnya sehingga program-program yang telah dijalankan tahun ini dapat berkelanjutan dan terus berkembang. Kedepannya untuk program KKN-P di Desa Tanggultalre perlu untuk diberi kesempatan pada mahasiswa dari program studi

Page 28: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

26

Agronomi Dan Hortikultur (AGH), Teknologi Hasil Perikanan (THP), Budidaya Perikanan (BDP), Teknik Sipil dan Lingkungan (SIL), Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP), Gizi Masyarakat (GM), dan Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM) untuk melanjutkan, mengembangkan dan memberikan program-program baru di Desa Tanggultalre. Untuk akademisi, desa ini bisa digunakan untuk riset, penelitian, ataupun program pengembangan masyarakat yang cukup relevan dengan bidang tertentu terutama dengan beberapa permasalahan utama desa seperti abrasi, kekeringan, dan permasalahan tambak garam.

DAFTAR PUSTAKA

BPS Kabupaten Jepara. 2014. Kecamatan Kedung dalam Angka 2014. Jepara (ID): Badan Pusat Statistik

Lubis P Chairuddin. 2004. Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam Mendukung Disiplin Nasional. Jurnal Universitas Sumatera Utara Hal. 2. Medan (ID): Sumatera Utara

Page 29: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

27

LAMPIRAN

Lampiran 1 Peta Wilayah Desa Tanggultlare

Page 30: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

28

Lampiran 2 Berita Acara Pembentukan Kelompok Ternak Sido Rukun

Page 31: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

29

Lampiran 3

JURNAL HARIAN KKN-P IPB 2015

Nama : Rily Hanundyah Dienasari NIM : I14120140Mayor : Gizi MasyarakatDesa : TanggultlareKec : Kedung Kabupaten : Jepara

No. Tanggal Jam Uraian Kegiatan

1 Senin, 29 Juni 201508.00-10.00

Tiba di Pendopo Kabupaten Jepara

2 Senin, 29 Juni 201511.00-12.00

Penyambutan oleh Kecamtan Kedung

3 Senin, 29 Juni 201512.00-13.00

Perkenalan kepada Petinggi dan Perangkat Desa di Kantor Desa

4 Senin, 29 Juni 201513.00-17.00

Tiba di PKD, beres beres PKD dan istirahat

5 Senin, 29 Juni 201517.00-18.00

Persiapan berbuka dan berbuka puasa

6 Senin 29 Juni 201519.00-20.15

Tarawih

7Selasa, 30 Juni

201507.00-09.00

Berkenalan dan bermain bersama anak anak

8Selasa, 30 Juni

201510.00-10.30

Bertemu ibu bidan

9Selasa, 30 Juni

201513.00-15.00

Dikusi dengan pak petinggi megenai kondisi masyarakat

10Selasa, 30 Juni

201519.00-20.15

tarawih

11 Rabu, 1 Juli 201506.30-08.30

Belanja ke Pasar dan berkeliling desa dengan warga

12 Rabu, 1 Juli 201512.00-15.00

Berkeliling Desa

13 Rabu, 1 Juli 201516.45-18.00

Pengajian di masjid dan berbuka puasa bersama

14 Rabu, 1 Juli 201519.00-20.15

Tarawih

15 Rabu, 1 Juli 201520.30-22.00

Persiapan untuk acara di FGD

16 Kamis, 2 Juli 201507.30-09.00

Berkunjung ke Balai Desa dan membuat undangan

17 Kamis, 2 Juli 201511.00-12.00

Berdiskusi dengan ibu bidan mengenai kondisi balita, program

posyandu dan menjelaskan program gizi

18 Kamis, 2 Juli 2015 16.00- Merapihkan balai desa

Page 32: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

30

17.00

19 Kamis, 2 Juli 201520.00-23.00

FGD di balai Desa

20 Jum’at, 3 Juli 201506.00-08.00

Beres beres PKD

21 Jum’at, 3 Juli 201508.00-09.30

Pegajian di rumah warga

22 Jum’at, 3 Juli 201509.30-11.00

Pelelangan lahan di Balai Desa

23 Jum’at, 3 Juli 201513.00-18.00

Keliling kecamatan kedung

24 Sabtu, 4 Juli 201508.00-10.00

Kunjungan Puskesmas Karang Aji

25 Sabtu, 4 Juli 201510.00-14.00

Kunjungan ke desa desa bersama teman teman di kecamatan

26 Sabtu, 4 Juli 201515.00-17.00

Kunjungan ke rumah warga

27 Sabtu, 4 Juli 201519.00-20/15

Tarawih

28 Minggu, 5 Juli 201510.00-13.00

Kunjungan ke rumah warga dan melihat kondisi ternak

29 Minggu, 5 Juli 201519.00-20.00

Pergi ke alun alun jepara

30 Senin, 6 Juli 201510.00-11.00

Ke balai Desa membicarakan FGD ke 2 dan cetak undangan

31 Senin, 6 Juli 201515.00-16.30

Berkeliling dan membagikan undangan

32 Senin, 6 Juli 201519.00-20.15

Tarawih

33 Selasa, 7 Juli 201508.00-10.00

Kunjungan Puskesmas kedung I

34 Selasa, 7 Juli 2015 1100-11.30Diskusi dengan bu bidan mengeni

kegiatan posyandu bulan Juli

35 Selasa, 7 Juli 201516.00-17.00

Rapih rapih balai desa

36 Selasa, 7 Juli 201520.00-22.00

FGD tahap 2

37 Rabu, 8 Juli 201508..00-12.00

Lokakarya I

38 Kamis, 9 Juli 201510.00-11.00

Kunjungan ke sekolah untuk menyampaikan program gizi

39 Kamis, 9 Juli 201513.00-16.00

Mengajar anak anak di PKD

40 Jum’at, 10 Juli 201509.00-11.00

Kegiatan posyandu

41 Jum’at, 10 Juli 201515.00-17.00

Kunjungan ke rumah balita dan ke rumah kader

Page 33: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

31

42 Sabtu, 11 Juli 201509.00-20.00

Jalan-jalan ke pantai bandengan dan Kudus

43Minggu, 12 Juli

201509.00-10.00

Beli oleh oleh

44Minggu, 12 Juli

201514.00-16.00

Kunjungan ke rumah warga

45Minggu, 26 Juli

201516.00-17.00

Kunjungan ke rumah warga silaturahmi

46 Senin, 27 Juli 201508.00-09.00

Silaturahmi ke Puskesmas

47 Senin, 27 Juli 201509.00-11.00

Permberian materi ke kader kader se kecamatan kedung

48 Senin, 27 Juli 201516.00-17.00

Silaturahmi ke warga desa

49 Senin, 27 Juli 201518.00-19.00

Masak makan malam

50 Selasa, 28 Juli 201509.00-10.00

Mengunjungi balita gizi kurang

51 Selasa, 28 Juli 201510.45-14.00

Mengikuti acara di Desa Welahan

52 Selasa, 28 Juli 201515.00-16.00

Berdiskusi mengenai irigasi di Kecamatan kedung

53 Rabu, 29 Juli 201508.00-09.00

Bertemu kepala sekolah SD untuk membicarakan tanggal penyuluhan

di SD

54 Rabu, 29 Juli 201509.00-11.00

Kunjungan balita gizi kurang dan wawancara

55 Rabu, 29 Juli 201515.00-18.00

Berkunjung ke rumah kader

56 Kamis, 30 Juli 201506.30-08.00

Ke pasar berbelanja untuk makan pagi

57 Kamis, 30 Juli 201509.00-11.00

Bersih-bersih Desa

58 Kamis, 30 Juli 201515.00-17.00

Pengukuran antropometri ke keluarga balita

59 Kamis, 30 Juli 201507.00-08.30

Belanja ke pasar bugel bersama tetangga

60 Jumat, 31 Juli 201508.30-10.00

Masak dan makan bersama

61 Jumat, 31 Juli 201513.30-14.00

Mengaji di rumah warga

62 Jumat, 31 Juli 201515.00-17.00

Kunjungan ke rumah balita

63 Jumat, 31 Juli 201517.00-18.00

Persiapan untuk penyuluhan ke SD

64 Jumat, 31 Juli 201519.00-22.00

Penyuluhan manajemen ternak

Page 34: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

32

65Sabtu, 1 Agustus

201508.45-11.00

Penyuluhan ke SDN Tanggultlare

66Sabtu, 1 Agustus

201511.00-12.00

Pengukuran antropometri balita gizi kurang

67Sabtu, 1 Agustus

201514.00-16.00

Mengajarkan materi membantu anak anak mengerjakan PR

68Minggu, 2 Agustus

201508.00-08.30

Memeriksa hasil pretest dan post test

69Minggu, 2 Agustus

201508.30-10.00

Mengikuti kegiatan paud

70Minggu, 2 Agustus

201511.00-13.00

Bermain bersama anak anak dan membantu mengerjakan PR

71Senin, 3 Agustus

201508.00-12.00

Konsultasi Gizi di kecamatan Desa

72Senin, 3 Agustus

201513.00-14.00

Belanja

73Senin, 3 Agustus

201514.00-17.00

Masak

74Selasa, 4 Agustus

201508.00-12.00

Membantu acara rakor kecamatan di Desa Tanggultlare

75Selasa, 4 Agustus

201514.00-15.00

Bermain bersama bintang

76Selasa, 4 Agustus

201515.00-17.00

Merencanakan pertemuan kader

77Rabu, 5 Agustus

201507.00-12.00

Senan prolanis dan konsultasi gizi

78Rabu, 5 Agustus

201516.00-17.00

Diskusi bersama ibu petinggi

79Kamis, 6 Agustus

201509.00-11.00

Penyuluhan kader

80Kamis, 6 Agustus

201513.00-14.00

Kunjungan ke rumah bu petinggi

81Kamis, 6 Agustus

201519.00-20.00

Bincang bincang bersama perangkat desa

82Jum’at, 7 Agustus

201507.00-09.00

Supervisi dosen

83Jum’at, 7 Agustus 2015

09.00-11.00

Kelas ibu hamil

84Jum’at, 7 Agustus 2015

14.00-15.00

Mengajarkan anak-anak dan membantu mengerjakan PR

85Jum’at, 7 Agustus 2015

15.00-17.00

Kunjungan ke rumah bu petinggi untuk diskusi

86Jum’at, 7 Agustus 2015

17.00-18.00

Kunjungan ke rumah kader silaturahmi

87Sabtu, 8 Agustus 2015

08.00-10.00

Persiapan materi keamanan pangan

88 Sabtu, 8 Agustus 13.00- Bermain bersama anak – anak dan

Page 35: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

33

2015 16.00 berbincang dengan warga sekitar

89Minggu, 9 Agustus

201508.00-10.00

Mengikuti kegiatan pos PAUD

90Minggu, 9 Agustus

201516.00 – 17.00

Penyuluhan Keamanan Pangan dengan ibu PKK

91Senin, 10 Agustus

201508.00-12.00

Konsultasi Gizi di Puskesmas

92Senin, 10 Agustus

201515.00 – 17.00

Berkunjung ke rumah balita dan warga

93Selasa, 11 Agustus

201510.00-11.00

Melayat

94Selasa, 11 Agustus

201516.00-17.00

Kunjungan ke rumah balita

95Selasa, 11 Agustus

201520.00-22.00

Mengikuti rapat desa dan rapat karang taruna

96Rabu, 12 Agustus

201508.00-12.00

Konsultasi gizi di puskesmas

97Rabu, 12 Agustus

201512.00-13.30

Mencari makan ke kota

98Rabu, 12 Agustus

201519.00-20.00

Tahlilan

99Rabu, 12 Agustus

201520.00-21.00

Rapat 17 agustus bersama pemuda karang taruna

100Kamis, 13 Agustus

201513.00-16.00

Membantu persiapan tahlilan

101Kamis, 13 Agustus

201516.00-17.30

Mengajarkan anak – anak

102Kamis, 13 Agustus

201519.00-20.00

Tahlilan

103Jumat, 14 Agustus

201509.00-11.30

Kegiatan posyandu

104Jumat, 14 Agustus

201513.00 – 16.00

Berkunjung dan bernain dengn warga sekitar

105Jumat, 14 Agustus

201519.00-20.30

Mengajarkan PR ke anak – anak SD

106Jumat, 14 Agustus

201520.30-21.30

Merencanakan lomba 17 agustus

107Sabtu, 15 Agustus

201510.00-14.00

Membantu belanja dan membungkus hadiah 17 agustusan

108Minggu, 16

Agustus 201508.00-10.00

Mengikuti kegiatan lomba PAUD

109Minggu, 16

Agustus 201510.00-12.00

Menonton lomba 17 agustus di RT 03

110Minggu, 16

Agustus 201516.00-17.00

Jalan – jalan ke kota untuk membeli beberapa keperluan

111Minggu, 16

Agustus 201520.00-21.00

Membantu persiapan lomba agustus di lokasi lomba

Page 36: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

34

112Senin, 17 Agustus

201508.00 – 21.00

Mengikuti rangkaian lomba 17 Agustus di Desa

113Selasa, 18 Agustus

201509.00 – 12.00

Mengikuti kegiatan posbindu

114Selasa, 18 Agustus 2015

14.00 – 17.30

Berbincang dan membantu membenahi hadah bersama pemuda

karang taruna

115Selasa, 18 Agustus 2015

18.30-21.30

Jalan – jalan ke kota bersama tetangga

116Rabu, 19 Agustus

201508.00 – 12.00

Konsultasi gizi di puskesmas

117Rabu, 19 Agustus

201515.00-16.00

Berkunjung ke rumah balita

118Rabu, 19 Agustus

201516.00-17.00

Berbincang – cincang dengan perangkat desa

119Rabu, 19 Agustus

201519.00-20.30

Mengajarkan PR pada anak SD

120Rabu, 19 Agustus

201520.30-22.00

Berbincang dengan pemuda karang taruna

121Kamis, 20 Agustus

201509.00-11.00

Penyuluhan ayo menabung di Desa Tanggultlare

122Kamis, 20 Agustus 2015

11.00-13.00

Berkunjung ke rumah balita

123Kamis, 20 Agustus 2015

15.00-18.00

Masak besar untuk makan bersama di balai desa

124Kamis, 20 Agustus 2015

19.00-21.00

Syukuran acara 17 agustus dan makan bersama

125Jum’at, 21 Agustus

201509.00 – 11.00

Persiapan kegiaatn sepeda santai dan pembagian hadiah

126Jum’at, 21 Agustus 2015

13.00 – 15.30

Acara puncak 17 Agustusan

127Jum’at, 21 Agustus 2015

15.30-17.00

Praktek pembuatan suplemen ternak

128Jum’at, 21 Agustus 2015

19.00 – 21.00

Bermain bersama anak –anak

129Sabtu, 22 Agustus

201513.00 – 17.30

Jalan – jalan dan berkunjung ke rumah warga

130Minggu, 23

Agustus 201507.00-08.30

Nonton kartun bersama anak - anak

131Minggu, 23

Agustus 201508.30 – 12.00

Mengambil ikan di tambak pak Petinggi dan makan bersama

keluarga pak Petinggi dan perangkat desa

132Minggu, 23 Agustus 2015

13.00-14.30

Bermain bersama anak – anak

133Minggu, 23 Agustus 2015

16.00 – 21.00

Jalan – jalan bersama karang taruna

Page 37: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

35

134Senin, 24 Agustus 2015

08.00-12.00

Konsultasi Gizi

135Senin, 24 Agustus 2015

14.00-17.00

Membeli oleh – oleh

136Senin, 24 Agustus 2015

17.30 – 19.00

Berkunjung ke rumah tetangga

137Senin, 24 Agustus 2015

19.00-22.00

Persiapan materi lokakarya 2

138Selasa, 25 Agustus 2015

08.00 – 12.00

Lokakarya 2 di kecamatan

139Selasa, 25 Agustus 2015

12.00-12.30

Makan bersama pak petinggi

140Selasa, 25 Agustus 2015

12.30-14.30

Berkeliling kota jepara bersama pak petinggi dan pak jasmanto

141Selasa, 25 Agustus 2015

14.30-15.30

Berkunjung serta perpisahan dengan balita

142Selasa, 25 Agustus 2015

15.30-17.30

Masak dan masak bersama di rumah tetangga sebagai tanda perpisahan

143Selasa, 25 Agustus 2015

18.15-19.00

Berkunjung ke rumah perangkat desa dan ibu kader

144Selasa, 25 Agustus 2015

19.00 – 20.00

Bermain dan perpisahan dengan anak – anak di balai desa

145

Selasa, 25 Agustus 2015 20.00 –

22.00

Acara perpisahan dan pemberian kenang – kenangan bersama

perangkat desa dan pemuda karang taruna

146Rabu, 26 Agustus 2015

08.00 – 09.00

Perpisahan di Kantor Kecamatan Kedung

MengetahuiKepala Desa Tanggultlare

Abdullah Safi’ii

Page 38: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

36

Lampiran 4 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1 Kegiatan Pemetaan dan Penggalian Masalah Desa menggunakan Metode Mata Pencaharian

Gambar 2 Kegiataan Penggalian Masalah berdasarkan Metode Pohon Masalah

Gambar 3 Kegiatan Sosialisasi Manajemen Pakan Ternak

Gambar 4 Kegiatan Pembuatan Permen Ternak

Page 39: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

37

Gambar 5 Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi PHBS dan PGS pada Siswa SD

Gambar 6 Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Balita Gizi Kurang

Gambar 7 Pelaksanaan Program Konsultasi Gizi

Page 40: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

38

Gambar 8 Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Keamanan Pangan

Gambar 9 Pemberian Materi Kader Posyandu sebagai Bentuk Program Revitalisasi Posyandu

Page 41: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

39

Gambar 10 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Bulan Agustus

Gambar 11 Mengikuti Kegiatan PAUD di Desa Tanggultlare

Gambar 12 Kegiatan Posbindu di Desa Tanggultlare

Page 42: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

40

Gambar 13 Pemberian Materi pada Kegiatan Kelas Ibu Hamil

Gambar 14 Kegiatan Lokakarya

Gambar 15 Supervisi oleh Dosen Pembimbing Lapang dan LPPM

Gambar 16 Kegiatan Rakor Rutin Petinggi Se-Kecamatan Kedung, Jepara

Page 43: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

41

Gambar 17 Kegiatan Sosialisasi Ayo Menabung

Gambar 18 Kegiatan Mengajar Anak SD di Desa Tanggultlare

Gambar 19 Kegiatan Menambak Ikan Bersama Perangkat Desa dan Warga Sekitar

Page 44: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

42

Gambar 20 Kegiatan Lomba 17 Agustus Khusus PAUD

Page 45: Laporan KKN Tanggultlare, Kec Kedung, Kab Jepara

43

Gambar 21 Kegiatan Lomba 17 Agustus di Desa Tanggultlare

Gambar 22 Kegiatan Pembuatan pakan fermentasi

Gambar 23 Kegiatan pembentukan kelompok ternak