laporan KKN-PPL Terpadu SMKS Darul Ulum Panaikang Bantaeng
description
Transcript of laporan KKN-PPL Terpadu SMKS Darul Ulum Panaikang Bantaeng
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pentingnya pendidikan tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV
yang mengamanatkan bahwa salah satu tujuan pembangunan nasional adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan negara tersebut maka
dalam TAP MPR No. II/MPR/1993 dirumuskan tujuan pendidikan nasional sebagai
berikut “Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kulitas manusia
indonesia yaitu manusia yang beriman bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti luhur, berkepribadian, maju, mandiri, tangguh, cerdas, kreatif,
terampil serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus
menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan
semangat kebangsaan dan kesetia kawanan sosial serta kesadaran pada sejarah
kebangsaan dan sikap menghargai jasa para pahlawan dan berorientasi pada masa
depan”.
Berdasarkan ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 tentang GBHN, dinyatakan
bahwa : “Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolahyang berlangsung seumur
hidup, sebagai tugas dan tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintahdan
pembinaan serta pengembangan kepribadian dan kemampuan”.
Untuk mencapai tujuan pendidikan diatas secara optimal maka diprlukan
beberapa komponen yang saling mendukung dan merupakan satu kesatuan yang
2
tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Salah satu komponen yang
dimaksud adalah tenaga pendidik (Guru).
Dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, tugas guru sebagai seorang pendidik
tidak bisa dikatakan ringan, karena tugas seorang guru tidak hanya sekedar
memberikan pengetahuan semata-mata kepada peserta didik, tetapi yang lebih
penting adalah membina dan membentuk pribadi peserta didik agar menjadi
manusia pembangunan yang berguna un bagi agama, nusa dan bangsa berdasarkan
pancasila dan UUD 1945.
Secara teotitis mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi
Pertanian sebagai calon pendidik telah dibekali seperangkat ilmu pengetahuan
tentang ilmu keguruan dan ilmu pendidikan, namun apa yang diperoleh dibangku
kuliah belum cukup sebagai bekal untuk menjadi guru yang berpotensi dan
profesional.
Sebagai upaya untuk mencetak tenaga-tenaga pendidik yang profesional dan
berkualitas, baik dalam hal mengajar maupun mendidik, dirasakan mahasiswa
sebagai calon Guru perlu melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL).
Disamping itu PPL dilaksanakan karena adanya kesenjangan antara teori dengan
kenyataan yang ada dilapangan (sekolah). Dengan demikian melalui kegiatan PPL
mahasiswa sebagai calon guru diharapkan dapat merelefasikan teori dengan
praktiknya dilapangan. Dan melalui program PPL ini mahasiswa juga diharapkan
dapat menimba dan menggali pengalaman dan ilmu sebanyak-banyaknya, sehingga
nantinya dapat digunakan sebagai bekal yang berguna untuk memasuki dunia
pendidikan disekolah.
3
B. Pengertian PPL
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah
proses belajar mengajar yang dipersyaratkan dalam pendidikan prajabatan guru
yang dirancang khusus untuk menyiapkan calon guru yang memiliki atau
menguasai profesi keguruan yang terpadu secara utuh, sehingga setelah mahasiswa
diangkat menjadi guru dapat mengemban tugas dan tanggung jawab professional.
Dapat juga dikatakan bahwa PPL merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh
mahasiswa yang mencakup baik latihan secara langsung atau terbimbing dan
terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi kependidikan.
C. Tujuan PPL
Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diarahkan untuk mendidik,
membimbing, dan melatih mahasiswa agar :
1. Memiliki suatu standar kompetensi professional yang dihasilkan oleh Lembaga
Pendidikan dan Tenaga Kerja (LPTK).
2. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan
terutama dalam proses belajar mengajar.
3. Mengenal secara lingkungan fisik, administratif, serta keadaan lingkungan
sekolah.
4. Mampu menarik pelajaran dan penghayatan serta pengalaman selama latihan
untuk dijadikan bahan refleksi terhadap pembentukan sikap professional
sebagai seorang guru.
4
D. Sasaran PPL
Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan
(PPL) adalah membentuk pribadi calon pendidik yang memiliki seperangkat ilmu
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta cakap atau mampu dan tetap
menggunakannya di dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di
sekolah maupun luar sekolah.
E. Manfaat PPL
Adapun manfaat yang diperoleh dari kegiatan PPL ini adalah :
1. Mahasiswa PPL mendapat pengalaman tentang bagaimana cara melaksanakan
kegiatan belajar-mengajar dalam satu lembaga pendidikan.
2. Mahasiswa tidak merasa asing jika kelak menjadi seorang guru karena telah
mendapatkan pengalaman sebelumnya.
3. Mahasiswa PPL memperoleh kesempatan untuk mepraktekkan teori yang didapat
pada saat perkuliahan.
F. Visi dan Misi PPL
1. Visi PPL
Wahana pembentukan calon guru dan tenaga kependidikan yang profesional.
2. Misi PPL
a. Menyiapkan dan menghasilkan tenaga kependidikan atau calon guru yang
memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampilan professional.
b. Mengitegrasikan dan mengimplementasikan ilmu yang telah dikuasainya
kedalam praktik keguruan atau praktik kependidikan.
c. Memantapkan kemitraan antara Universitas Negeri Makassar dengan sekolah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Situasi
Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan pada bulan
Agustus sampai November 2014, yang pertama kali dilakukan adalah observasi
langsung yang dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2014 dengan tujuan untuk
melihat kondisi sekolah secara keseluruhan dan mengumpulkan data yang
diperlukan dengan cara mengadakan pengamatan, pendekatan, penelitaian dan
analisis terhadap berbagai situasi dan kondisi serta berbagai aspek yang berkaitan
dengan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
Tujuan dari dilakukan observasi ini adalah sebagai langkah awal untuk
mengenal lingkungan tempat pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), di
samping itu juga untuk memperoleh pengetahuan mengenai keadaan sekolah yang
bersangkutan. Berikut data kependidikan yang sangat dibutuhkan mahasiswa calon
guru sebagai bekal terjun ke dunia pendidikan dalam menjalankan tugas
profesionalnya sebagai guru.
Adapun hasil observasi keadaan SMKS Darul Ulum Panaikang adalah sebagai
berikut:
1. Keadaan Fisik sekolah
Profil Sekolah
a. Nama Sekolah : SMKS Darul Ulum Panaikang
b. No. Statistik Sekolah/NIS : 332191001002
c. Alamat Sekolah : JL. Raya Panaikang No. 29
6
Kecamatan : Bissapu
Kabupaten/Kota : Bantaeng
Provinsi : Sulawesi Selatan
d. SK Pendirian
Nomor : 18 Tahun 2005
Tanggal : 03 Mei 2005
Penandatanganan SK : Dinas Pendidikan
e. Tlp : (0413) 21140
f. Kode pos : 92451
g. E-mail : [email protected],id
h. Website : -
i. Status Sekolah : Swasta
j. Nama Kepala Sekolah : Drs. H. Muhammad Yusuf
k. Umur : 55 tahun
l. Alamat : JL. Raya Panaikang No. 29
m. Telephone/HP :
n. E-mail :
o. Pendidikan terakhir :
p. Lama menjabat di sekolah ini :
a. Sejarah Berdirinya SMKS Darul Ulum Panaikang
SMKS Darul Ulum Panaikang adalah salah satu sekolah yang bernaung di
bawah Yayasan Al-Manar yang berdiri pada bulan April 2003. Pada awal tahun
berdirinya sekolah ini membuka prgram keahlian Budidaya Tanaman Sayuran
(BDTS) sebagai respon atas pembangunan daerah Kabupaten Bantaeng yang
mengusung konsep pengembangan potensi lokal yang berbasis pertanian dan
merupakan SMK Pertanian pertama di Kabupaten Bantaeng dan sebagai kepala
7
sekolah pertama yaitu Drs. Muh. Yusuf sekaligus merangkap ketua yayasan Al
Manar namun karena kesibukan beliau maka diangkatlah Drs. ABDUL RASAK,
MM sebagai kepala SMK Darul Ulum hingga tahun 2012 dan tahun 2012 kembali
Drs. H. Muh. Yusuf menjadi kepala sekolah.
Seiring dengan laju pembangunan yang berjalan dinamis di Kabupaten
Bantaeng dan salah satu sektor yang cukup mengalami perkembangan adalah
parawisata yang tentunya didukung oleh tumbuhnya jasa perhotelan. Hal ini terjadi
karena Kabupaten Bantaeng sering mendapat kunjungan para pejabat pemerintah
provinsi dan pusat, akademisi dan peneliti dan bahkan anggota legislatif dari
berbagai daerah di Sulawesi Selatan yang sedang melakukan studi banding di
kabupaten Bantaeng. Melihat hal tersebut praktis para penyedia jasa hotel dan
penginapan membutuhkan tenaga siap kerja dan mempunyai kompetensi dibidang
perhotelan, maka dibukalah program keahlian akomodasi perhotelan.
Seiring dengan regulasi di kementerian pendidikan nasional tentang
pembangunan SMK dan penataan ulang bidang-bidang jurusan yang ada melalui
spektrum kurikulum 2008, maka kompetensi keahlian di SMK Darul Ulum
Panaikang adalah :
1. Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
(ATPH)
2. Kompetensi Keahlian Akomodasi Perhotelan (APH)
Sebagai salah satu sekolah kejuruan, maka SMK Darul Ulum Panaikang
yang selalu mengutamakan mutu. SMKS Darul Ulum Panaikang dalam
melaksanakan aktivitas belajar mengajar dan praktek selalu berdasarkan standar-
8
standar yang berlaku sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan
dilaksanakan oleh personil-personil yang berkualifikasi pada bidang pekerjaannya.
SMKS Darul Ulum Panaikang menempatkan sumber daya manusia sebagai
manusia-manusia yang sangat berharga bagi Dunia Usaha dan Industri (DU/DI)
serta Instansi Pemerintah sehingga selalu mengupayakan pengembangannya
melalui pelatihan-pelatihan baik yang dilaksanakan secara internal maupun
eksternal Yaitu Program pembelajaran di Sekolah dan Program Praktik Industri di
DU/DI dan Instansi Pemerintah yang terkait.
Perjalanan Panjang dari SMKS Darul Ulum Panaikang yang didirikan sejak
Tahun 2003 dengan status swasta, Akhirnya pada tahun 2011/2012 atas kemauan
dan kerja keras semua pihak, hingga saat ini SMK Darul Ulum Panaikang sedang
menerapkan Sistim Menejemen Mutu ISO 9001 : Versi 2008 untuk mendapatkan
pengakuan Sertfikasi ISO tersebut.
Adapun dalam operasionalnnya SMK Darul Ulum Panaikang telah
mendapat berbagai bantuan dari Pemerintah khususnya Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahrga Kabupaten Bantaeng, Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan,
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, serta Orang Tua Siswa.
b. Visi dan Misi SMKS Darul Ulum Panaikang
1. Visi SMKS Darul Ulum Panaikang
Menjadikan SMK Pertanian Darul Ulum Panaikang yang peduli terhadap
alam dan masyarakat sekitarnya melalui sistem pembelajaran yang berbasis
kompetensi berlandaskan IMTAQ.
9
2. Misi SMKS Darul Ulum Panaikang
a). Mewujudkan siswa-siswi yang kompeten dan memiliki moral yang
tinggi.
b). Memfasilitasi terwujudnya tenaga kerja siap pakai, guna menunjang
program pembangunan pertanian.
c). Menjalin kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pengembangan
program.
c. Keadaan fisik Sekolah
Dibangun di atas area SMKS Darul Ulum Panaikang seluas 10.622 M2 dengan
dibatasi oleh persawahan dan sekolah lainnya dengan batas-batas sebagai berikut :
1) Sebelah selatan : Hotel Sekolah
2) Sebelah utara : Rumah Penduduk
3) Sebelah barat : Sawah
4) Sebelah timur : Smps Darul Ulum Panaikang
Berikut gambaran yang terkait dengan bangunan fisik sekolah secara umum:
1. Jumlah Ruang yang dipakai: 12 buah
No. Sarana/Prasarana Daya Dukung Jumlah Ket.
1. Ruang Kepsek Komputer, Meja Kerja,
Kursi Tamu, Lemari 1
2. Ruang Wakasek Meja Kerja, Lemari 1
3. Ruang TU Komputer, Telp, Meja
Kerja, dll 1
4. Ruang Teori Meja kursi, Papan tulis,
Laptop, LCD, dll 6
10
No. Sarana/Prasarana Daya Dukung Jumlah Ket.
Normatif & Adaptif
Bengkel /Lab Alat Praktek
-
-
5. Ruang Praktek/Kerja:
Akomodasi Perhotelan Lab. Hotel Mini 1
ATPH Kebun Praktik 1
6. Sarana Olahraga Lapangan Volly, Takraw,
1
2. Ukuran tanah pembangunan sekolah : 10.622 M2
SMKS Darul Ulum Panaikang mempunyai kondisi fisik yang konstruksinya
permanen dan mempunyai fasilitas cukup lengkap. Semua bangunannya cukup
bagus dan layak pakai, suasana cukup tenang karena banyak tanaman pelindung
yang menjadikan SMKS Darul Ulum sejuk, sehingga siswa dapat belajar tanpa
terganggu oleh panasnya terik matahari.
3. Sarana Dan Prasarana
a. Ruang Kepala Sekolah
Sebagai penunjang aktivitas kepala sekolah, di SMKS Darul
Ulum Panaikang disediakan ruang khusus Kepala Sekolah. Ruangan bersebelahan
dengan ruang guru.
b. Ruang Perpustakaan
Untuk menunjang proses belajar mengajar di SMKS Darul
Ulum Panaikang disediakan sebuah perpustakaan yang dilengkapi dengan buku
paket dan beberapa koleksi buku yang lain seperti buku bacaan cerita rakyat,
majalah dan beberapa buku penunjang lainnya. Awalnya kondisi perpustakaan
11
kurang baik namun, adanya kerjasama dilakukan mahasiswa maka perpustakaan
dibenahi dan di tata rapi agar enak di pandang oleh guru maupun siswa. Setelah
dibenahi maka buku – buku di tata dengan baik. Sehingga buku-buku tertata dengan
rapi agar dapat memudahkan siswa dalam mencari buku yang diperlukan. Koleksi
buku tersebut sebagian besar merupakan bantuan dari Dinas dan lainnya merupakan
bantuan Dikpora dan pengadaan sekolah sendiri.
c. Ruang Guru
Ruang guru merupakan ruang bagi para pendidik sebagai tempat
berinteraksi dengan sesama guru. Ruangan ini dilengkapi dengan peralatan kantor,
meja, lemari, dan kursi untuk masing-masing.
d. Ruang Tata Usaha
Ruang Tata Usaha (TU) merupakan ruangan tempat mengerjakan
administrasi sehingga semua yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran berjalan
dengan baik. Ruangan semua dibutuhkan dilengkapi dengan beberapa unit
computer. Ruangan ini terletak di sebelah ruang Kepala Sekolah.
e. Ruang Kelas
Jumlah ruang kelas di SMKS Darul Ulum Panaikang adalah 9 ruangan sebagai
tempat kegiatan pembelajaran. Disamping itu fasilitas yang dimiliki kelas adalah
whiteboard, meja, bangku untuk siswa dengan guru, gambar-gambar yang
berhubungan dengan mata peljaran, jadwal komisaris, absensi siswa dan tata tertib
siswa.
12
f. Lapangan Olahraga
Untuk mendukung kegiatan pembelajaran olahraga SMKS Darul Ulum
Panaikang , maka dibutuhkan lapangan olahraga praktis, yang sekaligus berfungsi
sebagai lapangan tempat upacara bendera, lapangan tersebut seperti lapangan , bulu
tangkis.
g. Ruang lainnya
1) Laboraturium IPA
2) Laboraturium Komputer
3) KM/WC Guru dan Siswa
4) Aula
5) Kantin
3. Perangkat Administrasi Sekolah
a. Struktur organisasi sekolah
Terlampir.
b. Kepala Sekolah
Kepala sekolah mempunyai wewenang penuh untuk menyelenggarakan
pendidikan di Sekolah dan bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan
pendidikan atau administrasi sekolah. Selain bertanggung jawab terhadap sekolah,
kepala sekolah juga mempunyai tugas-tugas diantaranya :
1) Menyelenggarakan administrasi secara statis dan dinamis dengan di Bantu oleh
wakil wakil kepala sekolah.
13
2) Kepala sekolah juga wajib melakukan supervisi terhadap bawahannya untuk
mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai.
3) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya terhadap atasan.
c. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan
Wakasek bagian kesiswaan membantu kepala sekolah untuk melaksanakan
tugasnya menyangkut masalah-maslah kelancaran pelaksanaan pendidikan. Tugas
pokok waksek bagian kesiswaan adalah menyusun dan melaksanakan program-
program kesiswaan yaitu:
1) Bersama-sama dengan guru ditunjuk untuk melaksanakan penerimaan siswa
baru setiap tahun.
2) Mengisi buku induk siswa
3) Mengisi buku mutasi siswa
4) Mempersiapkan usul bea siswa
5) Mempersipakan daftar nama calon peserta ujian nasional
6) Membuat statistik perkembangan siswa
7) Mengarsip surat pindah sekolah
8) Membuat data lengkap siswa tiap kelas dan menghimpun foto copy STTB setiap
bulan
9) Merancang dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler
10) Membina OSIS dan mengatur tata tertib
14
d. Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana dan Prasarana
Waka bagian sarana dan prasarana membantu kepala sekolah dalam menangani
dan bertanggung jawab dalam bidang pengadaan sarana dan prasarana sekolah yang
diperlukan.
e. Kepala Tata Usaha
Bertanggung jawab dalam melaksanakan urusan dalam bidang administrasi
kepegawaian sekolah yang dibantu oleh stafnya. Adapun tugas TU sebagai berikut:
1) Menyusun rencana dan program kerja tahunan
2) Melaksanakan surat menyurat yang melliputi surat masuk, surat keluar,
ekspedisi, kearsipan dan dokumentasi.
3) Melaksanakan penyusunan alat tulis kantor
4) Menyusun formasi pegawai
5) Melaksanakan registrasi pegawai dan persiapan pegawai
6) Mempersiapkan usul penerimaan bea siswa dan mempersiapkan daftar calon
peserta ujian akhir nasional.
f. Pengelola Perpustakaan
Tugas dari pada pengelola perpustakaan adalah mencatat buku-buku yang
berhubungan dengan perpustakaan. Bertanggung jawab terhadap sirkulasi buku-
buku perpustakaan.
g. Wali Kelas
Adapun tugas wali kelas antara lain :
1) Mengetahui tugas pokoknya
2) Mengetahui anak didiknya
15
3) Mengetahui jumlah anak didiknya
4) Mengetahui kehadiran setiap hari di kelas
5) Mengatasi masalah-masalah anak didik
6) Mengadakan penilaian kelakuan dan kesejahteraan
7) Membina suasana kekluargaan
8) Memperhatikan raport, kenaikan kelas dan ujian kelas
9) Melaporkan kepada sekolah.
h. Guru
Adapun yang menjadi tugas dan kewajiban guru antara lain :
1) Mendidik siswa yang berkaitan dengan kesopanan dan tata tertib sekolah
2) Membimbing dan mengarahkan siswa menjadi siswa yang baik dan
bertanggung jawab
3) Mengajarkan materi pelajaran kepada siswa
4) Sebagai teladan bagi siswa.
4. Tata Administrasi
Adapun yang berkaitan dengan administrasi sekolah adalah :
a. Administrasi Sekolah Meliputi
1) Rencana kerja
2) Rencana kerja harian
3) Rencana kerja mingguan
b. Buku Laporan
1) Laporan bulanan
2) Laporan semester
16
3) Laporan tahunan
c. Buku Penunjang
1) Buku tamu
2) Buku agenda
3) Buku ekspedisi
4) Buku inventaris
5) Buku perpustakaan
6) Buku jadwal pelajaran
7) Arsip surat masuk dan keluar
d. Adminstrasi Siswa Meliputi
1) Buku absensi
2) Buku laporan pendidikan setipa kelas
3) Buku kesepian harian guru
4) Buku satuan pembelajaran
5) Buku nilai
6) Buku inventaris
5. Masalah Terkait PMB
Permasalahan yang dihadapi terkait PBM yang dihadapi oleh mahasiswa PPL
meliputi dua faktor :
a. Faktor Internal
Faktor internal yang dimaksud adalah faktor-faktor yang datang dari dalam diri
pribadi mahasiswa itu sendiri yang disebabkan karena kurangnya latihan sehingga
kurang mampu mengelola kelas dengan baik.
17
b. Faktor Eksternal
1. Untuk mata pelajaran yang ada pada jam-jam terakhir, siswa sering gelisah
dalam menerima pelajaran karena ingin segera pulang,hal ini mengkibatkan
konsentrasi belajar siswa terganggu.
2. Disiplin pada saat pelajran sangat tidak terlaksana, terlihat pada saat bel masuk
dibunyikan siswa masih santai berada di luar.
18
BAB III
OBSERVASI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
A. PERSIAPAN
Persiapan yang dilakukan mahasiswa khusus dalam kegiatan PPL dalam
melaksanakan program adalah :
1. Melakuakn pertemuan dengan guru pamong Matematika untuk mengetahui
mata pelajaran sudah dicapai pada pertemuan sebelumnya.
2. Meminta bimbingan pada guru pamong, bagaimana langkah-langkah yang
harus kita tempuh agar kegiatan pembelajaran dapat dikatakan berhasil pada
saat memberi pelajaran kepada siswa.
3. Menanyakan kelas berapa yang akan mahasiswa pegang khususnya dalam
mata pelajaranMatematika.
4. Membuat RPP sebelum melaksanakan kegiatan belajar.
5. Membuat perangkat pembelajaran lainnya
Adapun materi observasi dalam pengenalan lapangan yang dilakukan di SMKS
Darul Ulum Panaikang meliputi :
1. Kurikulum Bidang Studi
Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) merupakan suatu
komponen yang memberikan suasana program dan fungsi serta tujuan mata
pelajaran yang terdapat dalam buku landasan, program dan pengembangan.
Kurikulum yang digunakan di SMKS Darul Ulum Panaikang yaitu Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) da Kurikulum 2013.
19
2. Program Pengajaran
Program pengajaran di SMKS Darul Ulum Panaikang menggunakan sistem
semester sebagaimana berlaku pada sekolah-sekolah lainnya. Khusus untuk bahan
kajian kelas XII semester I memiliki alokasi waktu 2 jam pelajaran setiap minggu
untuk masing-masing kelas.
Program kerja mata pelajaran ATPH disusun dalam silabus yang nantinya
dikembangkan dalam rencana pengajaran.
a. Silabus
Silabus adalah format atau sistematika pembelajaran yang disusun
berdasarkan prinsip yang berorientasi pada pencapaian standar kompetensi dan
kemampuan yaitu dimulai dari jenjang sekolah, kelas, semester, perumusan standar
kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, penentuan standar materi,
penentuan uraian standar materi, pemilihan alternatif, pengalaman belajar yang
harus ditempuh siswa,penentuan alokasi waktu dan penentuan sumber belajar.
Komponen-komponen tersebut yang dituangkan dalam format silabus.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan yang dibuat
guru bidang studi dalam setiap pertemuan. RPP tersebut berisi materi pokok yang
akan diajarkan, sumber belajar, alokasi waktu, metode mengajar skenario
pembelajaran serta ringkasan materi yang hendak disampaikan.
20
3. Jumlah Guru Bidang Studi
Keberhasilan pengajaran bidang ATPH sangat ditentukan oleh faktor guru
yang mengajar. Jumlah guru yang mengajar ATPH kelas X, XI, dan XII di SMKS
Darul Ulum Panaikang, 2 orang yaitu :
a. Maryani, S.TP
b. Takbir, S.P
B. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan praktek
pengalaman lapangan. Oleh karena itu, segala sesuatu yang menyangkut kegiatan
belajar mengajar harus secara matang agar dapat berjalan lancar dan efektif.
1. Rencana Pembelajaran
Rencana kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh Mahasiswa PPL di
SMKS Darul Ulum Panaikang ditentukan oleh guru pamong. Dalam merencanakan
pembelajaran terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan yaitu :
a. Pendekatan Pembelajaran
Dalam pendekatan pembelajaran memberi naungan harus diperhatikan
pendekatan proses, pendekatan lingkungan dan pendekatan induktif.
b. Metode Pembelajaran
Metode pengajaran yang diharapkan dapat memotivasi siswa untuk berperan
aktif dalam kegiatan belajar mengajar adalah diskusi, gotong royong, tanya jawab,
serta ceramah.
c. Langkah-langkah Pembelajaran
1) Kegiatan pendahuluan
21
Kegiatan ini merupakan kegiatan membuka pelajaran untuk mengarahkan
siswa terhadap bahan kajian yang akan disampaikan. Dalam kegiatan pendahuluan
guru memberikan prasyarat pengetahuan, tujuan pembelajaran, dan masalah
pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan ini dilakukan untuk membimbing dan mengarahkan siswa dalam
memahami konsep atau bahan kajian yang akan diajarkan dengan menetapkan
pengajaran yang telah ditetapkan.
3) Kegiatan Akhir
Kegiatan ini akhir dari suatu kegiatan membimbing siswa dalam
mengumpulkan hasil kegiatan inti yang dapat mengukur tingkat pemahaman siswa
terhadap bahan yang diajarkan.
2. Realisasi Kegiatan Belajar Mengajar
Untuk merealisasikan kegiatan pembelajaran, Guru pamong memberikan
tugas kepada mahasiswa PPL untuk membina kelas yang dimulai sejak bulan
September sampai dengan November 2014.
a. Mengajar Terbimbing
Mengajar terbimbing dilakukan sekitar 1 minggu. Dalam kegiatan tersebut
mahasiswa PPL dilatih menguasai keterampilan belajar mengajar seperti
menjelaskan, keterampilan bertanya, mengelola kelas dan beberapa keterampilan
lainnya.
22
Pelaksanaan keterampilan mengajar terbimbing meliputi :
1. Penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
2. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
3. Pelaksanaan evaluasi dan penilaian proses belajar
b. Mengajar Mandiri
Setelah dilatih dan dibimbing selama satu minggu, mahasiswa PPL mulai
dilepas untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar, artinya mahasiswa PPL
melakukan sendiri tugas yang diberikan oleh guru pamong dan dosen pembimbing
Lapangan.
1. Kegiatan Praktik Mengajar
Praktik Mengajar yang dilakukan penulis adalah praktik mengajar dengan mata
pelajaran Memberi Naungan, Mengoperasikan Sprayer, dan Tanah dan Pupuk
dengan alokasi waktu 2 jam masing – masing mata pelajaran. Adapun jadwalnya
bisa dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Jadwal Jam Mengajar
NO HARI/TANGGAL JAM
KE- KELAS
MATA
PELAJARAN
ALOKASI
WAKTU
1. Selasa,
19/08/2014 3-4
XII
ATPH
Mengoperasikan dan
Merawat Traktor 2 JP
2. Selasa,
26/08/2014 3-4
XII
ATPH
Mengoperasikan dan
Merawat Traktor 2 JP
3. Selasa,
02/09/2014 3-4
XII
ATPH
Mengoperasikan dan
Merawat Traktor 2 JP
4. Selasa,
09/09/2014 3-4
XII
ATPH
Mengoperasikan dan
Merawat Traktor 2 JP
5. Selasa,
16/09/2014 3-4
XII
ATPH
Mengoperasikan dan
Merawat Traktor 2 JP
6. Selasa,
23/09/2014 3-4
XII
ATPH
Mengoperasikan dan
Merawat Traktor 2 JP
23
7. Selasa,
30/09/2014 3-4
XII
ATPH
Mengoperasikan dan
Merawat Traktor 2 JP
8. Selasa,
07/10/2014 3-4
XII
ATPH
Mengoperasikan dan
Merawat Traktor 2 JP
9. Selasa,
14/10/2014 3-4
XII
ATPH
Mengoperasikan dan
Merawat Traktor 2 JP
10
.
Selasa,
21/10/2014 3-4
XII
ATPH
Mengoperasikan dan
Merawat Traktor 2 JP
11
.
Selasa,
28/10/2014 3-4
XII
ATPH
Mengoperasikan dan
Merawat Traktor 2 JP
12
.
Selasa,
04/11/2014 3-4
XII
ATPH
Mengoperasikan dan
Merawat Traktor 2 JP
Dalam proses pelaksanaan dikarenakan harus mengelola 3 kelas yaitu X
ATPH, XI ATPH, dan XII ATPH, sehingga selama melaksanakan PPL penulis
memahami bahwa ketiga kelas mempunyai karakteristik yang berbeda. Maka hal
ini adalah sebuah pembelajaran yang sangat berharga terutama dalam melakukan
pengelolaan kelas agar hasil KBM tetap maksimal. Baik dalam teori maupun
praktikum penulis ditantang untuk menyampaikan dengan gaya yang berbeda
didalam 3 kelas tersebut. Terkadang dalam membuat soal dan evaluasi pun harus
dilaksanakan dengan metode berbeda. Hal ini adalah demi dinamisnya kedua kelas
dalam penguasaan materi dan praktikum.
1. Metode dan Media
Dalam pelaksanaan pembelajaran penggunaan metode dan media
pembelajaran yang tepat sangat penting guna keberhasilan pencapaian tujuan
pembelajaran. Pada proses pembelajaran dalam kelas yang diajarkan oleh
mahasiswa yang bersangkutan menerapkan metode Ceramah, Tanya jawab
dan gotong royong untuk mata pelajaran mengoperasikan traktor. Kemudian
24
media yang dipakai adalah media standar seperti white board, spidol, power
point, dan proyektor. Selain itu juga mendikte ke siswa.
Selanjutnya dalam penyampaian materi diupayakan kondisi peserta
didik dalam keadaan tenang dan kondusif agar memudahkan semua peserta
diklat dalam mencerna pelajaran yang disampaikan, disela-sela penyampaian
materi diberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk menyampaikan
pertanyaan bila dalam penjelasan masih terdapat hal yang kurang jelas, setelah
itu diberikan penjelasan yang sedetail mungkin.
2. Evaluasi Pembelajaran dan Penilaian
Untuk evaluasi pembelajaran penulis membuat tiga buah jenis tagihan, yaitu:
a) Tugas Mandiri Terstruktur (TMT), dilakukan dengan memberikan tes
evaluasi tertulis (formatif). Dilaksanakan sebanyak satu kali selama
PPL. Dari TMT tersebut diperoleh nilai yang kemudian diolah yang
kemudian diambil nilai akhir.
b) Tugas Mandiri Tidak Terstruktur (TMTT), berupa tugas individu yang
diberikan kepada siswa diakhir pelajaran setelah proses PBM selesai
dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
c) Penilaian Praktikum Pengamatan Sikap, dilakukan dengan pengamatan
keaktifan siswa saat KBM dan ujian praktik untuk mengetahui seberapa
tingkat penguasaan materi praktik. Untuk penilaian praktikum
didasarkan pada persiapan praktik yang terdiri dari kesiapan
penguasaan teori, pembuatan naungan pada tanaman. Kemudian
25
penilaian proses yang terdiri dari keaktifan, kekreatifan dan ketuntasan
praktikum,. Sedangkan bentuk instrumen evaluasi yang dipakai adalah
,uraian dan skala sikap.
d) Keterampilan Mengajar Lainnya
Dalam praktik mengajar, seorang pendidik harus memiliki beberapa
cara pembelajaran lain sebagai pendukung dalam menerapkan metode
pembelajarannya. Hal ini dikarenakan tidak setiap metode
pembelajaran yang diterapkan dan dianggap cukup untuk diterapkan
memiliki nilai yang baik. Penguasaan terhadap kondisi kelas dengan
melakukan pendekatan dan asimilasi sangat perlu untuk
mengkondusifkan suasana kelas.
Penulis sendiri dalam melaksanakan praktik mengajar terkadang
memunculkan hal yang dianggap lucu untuk menanggapi perilaku
siswa di kelas sekedar untuk menarik kembali perhatian siswa, atau
dengan tiba-tiba melontarkan pertanyaan. Selain itu penulis juga
menggunakan metode pembelajaran yang lain yaitu dengan
menggunakan metode studi kasus atau masalah. Metode ini
menampilkan kasus-kasus atau permasalahan yang timbul di dunia
pertanian, seperti cara membuat bedengan, dan membuat naungan serta
cara mengoperasikan sprayer.
26
3. Umpan Balik dari Guru Pembimbing.
Dalam satu pekan sekali penulis selalu melakukan evaluasi dan
konsultasi dengan guru pembimbing baik mengenai kondisi siswa maupun
materi serta praktikum yang dijalankan. Guru pembimbing dengan lugas
memberikan solusi dan motivasi dari permasalahan yang dihadapi selama
kegiatan PPL dilaksanakan.
C. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN DAN REFLEKSI PPL
Dengan jumlah praktik PPL yang sangat terbatas penulis sebenarnya merasa
cukup kesulitan untuk membuat analisis tentang hasil pelaksanaan PPL, karena
dikhawatirkan evaluasi secara parsial yang penulis lakukan nantinya tidak dapat
mewakili hasil analisis yang sesungguhnya. Namun demikian penulis akan
memberikan analisis didasarkan dari refleksi pelaksanan KBM.
1. Konsultasi secara berkesinambungan dengan guru pembimbing sangat
diperlukan demi lancarnya pelaksanaan mengajar. Banyak hal yang dapat
dikonsultasikan dengan guru pembimbing, baik materi, metode maupun
media pembelajaran yang paling sesuai dan efektif dilakukan dalam
pembelajaran kelas.
2. Metode yang disampaikan kepada peserta didik harus bervariasi sesuai
dengan tingkat pemahaman siswa.
3. Memberikan motivasi pada tiap siswa yang merasa kurang mampu dalam
praktik.
27
4. Memberikan evaluasi baik secara lisan maupun tertulis dapat menjadi
umpan balik dari peserta didik untuk mengetahui seberapa banyak materi
yang telah disampaikan dapat diserap oleh peserta didik.
5. Memberikan catatan-catatan khusus pada siswa yang kurang aktif pada
setiap kegiatan pembelajaran.
Faktor pendukung dan penghambat kegiatan PPL dapat diuraikan sebagai
berikut:
Faktor Pendukung Selama Pelaksanaan PPL
1. Antusias sebagian besar siswa sangat baik dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2. Ruang teori yang mencukupi kegiatan pembelajaran.
3. Media pembelajaran yang bervariatif
4. Koordinasi yang sangat baik dengan guru mata pelajaran dan guru-guru
lain
Faktor penghambat selama pelaksanaan PPL
1. Belum adanya buku pegangan untuk siswa
2. Perilaku beberapa siswa yang terkadang mengganggu konsentrasi
belajar dari siswa lain, misalnya lebih senang bercanda atau mengajak
ngobrol saat guru menjelaskan
3. Tingkat kemampuan dan karakter siswa yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya
4. Banyaknya waktu yang terpotong akibat siswa yang membolos.
28
5. Perilaku beberapa siswa yang terkadang mengganggu konsentrasi
belajar dari siswa lain, misalnya lebih senang bercanda atau mengajak
ngobrol saat guru menjelaskan, dll.
Manajemen Faktor Pendukung dan Penghambat
Untuk menjaga kelancaran proses pembelajaran ini maka perlu adanya
manajemen antar kedua faktor tersebut. Hal ini merupakan pembelajaran
yang sangat luar biasa bagi penulis.
1. Kurangnya alokasi waktu pembelajaran.
Alokasi waktu 2 jam mata pelajaran mengoperasikan dan merawat
traktor dalam seminggu dirasa masih kurang memenuhi standar PBM,
seiring dengan bahan materi yang akan disampaikan kepada siswa. Hal
ini terlihat saat berlangsungnya PBM, yang mana penulis masih sering
kelewat batas waktu yang telah ditentukan.
Untuk mensiasati masalah tersebut, penulis berusaha menyampaikan
materi dengan menggunakan proyektor dan memberikan softcopy
kepada siswa untuk mengulang pelajaran dirumah.
2. Praktikum dan peralatan praktek yang kurang memadai.
Kondisi ini disebabkan oleh kondisi alat yang kurang memadai sehingga
alat praktek harus dibeli agar praktek berjalan dengan baik. Adapun alat
praktek yang dibeli yaitu : cangkul, palu, gergaji dan meteran.
29
3. Belum adanya buku pegangan untuk siswa.
Mata pelajaran Memberi naungan, Mengoperasikan Sprayer serta Tanah
dan Pupuk untuk siswa SMKS Darul Ulum Panaikang merupakan mata
pelajaran produktif. Banyak buku pegangan maupun bacaan untuk
tingkat SMK maupun umum yang telah beredar dari berbagai penerbit
terkait maupun internet, namun dari pihak sekolah khususnya jurusan
ATPH belum ada upaya pengadaan buku pegangan bagi setiap siswa.
Sebagai upaya untuk mensiasatinya, penulis dalam menyampaikan
materi dengan menuliskan di papan tulis, mendikte dan memberikan
softcopy.
4. Perilaku beberapa siswa yang terkadang mengganggu konsentrasi
belajar dari siswa lain, misalnya lebih senang bercanda atau mengajak
ngobrol saat guru menjelaskan.
Sebagai solusi penulis sering bertindak tegas kepada siswa yang
cenderung mengganggu siswa lain dalam belajar, dengan teguran
langsung dan himbauan bertingkat.
5. Tingkat kemampuan dan karakteristik siswa yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya.
Dikarenakan masukan input siswa yang bervariatif dan lingkungan kelas
yang berbeda maka berdampak pada pengetahuan tingkat kemampuan
30
dan karakteristik siswa yang berbeda pula. Untuk menyikapi hal ini
maka penulis melakukan evaluasi berkala hampir pada setiap akhir
pertemuan hal ini untuk mengukur daya tangkap siswa. Selain itu
metode yang dipergunakan juga dengan pendekatan yang berbeda dalam
penyampaian teori dan praktikum.
Sedangkan untuk menghindari rasa jenuh dalam proses pembelajar
maka penulis melakukan kreasi dan improvisasi dengan memanfaatkan
fasilitas yang ada. Selain itu improvisasi juga bisa dilakukan dengan hal
yang berbau humor juga diberikan.
Metode studi kasus atau masalah juga penulis terapkan untuk memberi
gambaran di dunia industry. Berbagai kreasi tersebut dilakukan agar
dalam proses belajar mengajar dapat tercapai lebih maksimal.
D. UJIAN PPL
Ujian praktik mengajar merupakan kegiatan akhir PPL. Ujian PPL tidak
dilaksanakan secara formal, melainkan nilainya diambil dari nilai keaktifan serta
cara mengajar selama praktik.
1. Faktor penghambat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Faktor dari dalam
a. kurang siapnya guru PPL secara fisik maupun mental dalam mengajar.
b. kurang latihan, kemampuan dan pengalaman guru PPL dalam kegiatan
pengelolaan kelas.
31
b. Faktor dari luar
a) Motivasi siswa
Motifasi siswa untuk terlibat secara aktif dalam menumbuhkan suasana
komunikatif saat proses belajar mengajar agak kurang. Hal ini disebabkan
oleh minat dan motifasi siswa untuk belajar.
b) Kesulitan dalam memilih dan menentukan metode yang tepat
Kesulitan ini disebabkan karena keberadaan siswa yang memiliki daya serap
yang berbeda terhadap materi pelajaran yang disampaikan. Perbedaan itu
muncul karena adanya siswa yang memiliki daya serap yang cepat dan kuat
dan ada siswa yang memiliki daya serap yang kurang dan lamban.
c) Masih banyaknya siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru yang
berakibat tidak mengerti apa yang disampaikan guru, sehingga guru harus
mengulang kembali apa yang disampaikan.
d) Siswa masih ragu dan takut bertanya tentang materi pelajaran yang belum
dipahami karena mereka menganggap kemampuan guru reguler lebih
mampu dari pada guru praktik.
e) Siswa yang tidak mengerti dengan semua materi pelajaran namun tidak mau
bertanya apalagi memperhatikan guru dalam menjelaskan serta tidak
semangat untuk mengikuti pelajaran dan selalu bikin ribut.
32
2. Cara mengatasi kendala
a) Guru hendaknya memberikan motivasi dan perhatian khusus pada
siswa dan selalu memonitor perkembangan belajar siswa.
b) Guru hendaknya mempersiapkan materi pelajaran yang hendak
diajarkan dengan sebaik mungkin dan menentukan metode yang akan
digunakan sehingga proses belajar mengajar berjalan lancar.
c) Guru hendaknya menggunakan metode belajar yang berbeda karena
siswa yang dihadapinya beragam, dalam arti mempunyai perbedaan
yang mendasar termasuk cara belajar yang disenangi.
d) Guru hendaknya memberikan perhatian individual dan lebih kepada
siswa-siswi bermasalah karena cenderung siswa-siswi tersebut tidak
mendapat perhatian dari keluarga terutama masalah pendidikan.
33
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pelaksanaan kegiatan PPL di SMKS Darul Ulum Panaikang dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) berlangsung 4 tahap yaitu :
- Tahap observasi lapangan
- Mengajar terbimbing
- Mengajar mandiri
- Ujian praktik mengajar
2. Program PPL dapat memperluas pengetahuan dan cakrawala berfikir
mengenai situasi dan kondisi dunia pendidikan.
3. PPL merupakan program yang memprasyaratkan aplikatif dari seluruh
pengalaman belajar LPTK ke dalam program pelatihan berupa kinerja yang
berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan mengajar maupun di luar
jam mengajar.
4. Mahasiswa memperoleh pengalaman langsung yang tidak pernah diterima di
bangku kuliah.
B. SARAN
1. Hendaknya dari pihak sekolah menyediakan banyak sumber belajar sehingga
siswa-siswi dapat menambah wawasan dan proses kegiatan belajar mengajar
dapat terlaksana dengan lebih dari yang sudah ada saat ini.
34
2. Kemajuan yang dicapai saat ini hendaknya terus ditingkatkan dan dipertahankan
sehingga SMKS Darul Ulum Panaikang terus membangun dunia pendidikan
yang mencetak manusia yang berkualitas dan berdaya guna untuk masa depan
bangsa.
3. Mahasiswa hendaknya mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental
sebelum melakukan kegiatan pembelajaran.
4. Mahasiswa yang akan melaksanakan PPL sebaiknya dapat meningkatkan
hubungan baik antara guru dan semua staf yang ada di sekolah.
5. Frekuensi Mikro teaching di bangku kuliah perlu ditambah dalam meningkatkan
kemampuan mahasiswa untuk mengajar.
6. Tata tertib siswa dan guru di sekolah harus dijalankan agar dapat meningkatkan
mutu pendidikan seperti yang kita harapkan bersama.