Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

24
LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE VII TAHUN 2013 DESA : DEMULIH KECAMATAN : SUSUT KABUPATEN : BANGLI NAMA MAHASISWA : NI NYOMAN SRI ADNYANI, S.KED FAK/PS : KEDOKTERAN/ PENDIDIKAN DOKTER NIM : 0802005013 LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA 2013 1

description

contoh laporan KK dampingan

Transcript of Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

Page 1: Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE VII TAHUN 2013

DESA : DEMULIH

KECAMATAN : SUSUT

KABUPATEN : BANGLI

NAMA MAHASISWA : NI NYOMAN SRI ADNYANI, S.KED

FAK/PS : KEDOKTERAN/ PENDIDIKAN DOKTER

NIM : 0802005013

LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

2013

1

Page 2: Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat)

Universitas Udayana merupakan kegiatan untuk membentuk mahasiswa yang

memiliki rasa peduli tinggi dan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada

masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung dan

terpadu. Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap-tiap desa

yang ditentukan adalah program pendampingan keluarga (KK Dampingan). KK

Dampingan merupakan salah satu program pokok, yaitu program pokok non tema

yang wajib dilaksanakan selama masa KKN PPM. Maksud dari program

pendampingan keluarga atau KK dampingan adalah untuk membantu pemberdayaan

keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan

dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun

keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan program pendampingan keluarga bagi

mahasiswa adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam

mengatasi permasalahan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi yang telah

dipelajari.

Dalam KKN PPM ini, setiap mahasiwa wajib mendampingi satu keluarga pra-

sejahtera. Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang

terdapat di setiap Dusun di Desa Demulih Kecamatan Susut Kabupaten Bangli. Pada

KKN periode VII ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu

keluarga yang ada di Desa Demulih, yaitu keluarga Sang Nyoman Lemuh.

Keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh merupakan sebuah keluarga yang

sangat sederhana. Bapak Sang Nyoman Lemuh tinggal bersama sang istri yang

bernama Sang Ayu Putu Mupu. Pasangan ini memiliki 5 orang anak yang semuanya

anak laki-laki. Tiga anak laki-lakinya sudah menikah dan dua di antaranya tinggal

terpisah dengannya. Keempat anaknya ini sudah bekerja sehingga tidak lagi menjadi

tanggungan Bapak Sang Nyoman Lemuh. Sedangkan anak bungsunya masih sekolah

SMA.

Saat ini, keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh menempati lahan seluas ± 6

are yang merupakan tanah milik pribadi. Bapak Sang Nyoman Lemuh bekerja sebagai

petani yang menggarap sawah miliknya sendiri. Namun sejak satu tahun terakhir

2

Page 3: Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

beliau tidak lagi menanam padi di sawahnya. Lahan sawahnya kini ditanami dengan

pohon kayu ‘blalu’. Sedangkan Ibu Sang Ayu Putu Mupu merupakan Ibu Rumah

Tangga yang juga membantu suaminya menambah penghasilan dengan membuat

jejaitan. Untuk lebih jelasnya, identitas keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Identitas Keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh

No Nama JK Umur PendidikanHubungan dgn KK

Pekerjaan

1Sang Nyoman Lemuh

L 59 thTidak tamat

SDKK Petani

2Sang Ayu Putu Mupu

P 58 thTidak tamat

SDIstri KK Petani

3Sang Kompyang Suardana

L 42 th Tamat SMP Anak KK Buruh Proyek

4Sang Made Gunanta

L 38 th Tamat SMP Anak KK Petani

5Sang Ayu Purwasih

P 35 th Tamat SMP Menantu KKIbu Rumah

Tangga

6Sang Nyoman Padmayasa

L 32 th Tamat SMA Anak KK Buruh Proyek

7Sang Ketut Parwatna

L 30 th Tamat SMA Anak KK Buruh Proyek

8Sang Made Risma Guna

L 18 th SMA Anak KK Pelajar

9Sang Kompyang Agus Angga

L 9 th SD Cucu KK Pelajar

10Sang Made Dwi Cahaya

L 5 th - Cucu KK -

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh termasuk keluarga dengan ekonomi

kurang cukup. Bapak Sang Nyoman Lemuh bekerja sebagai petani yang menggarap

lahan miliknya sendiri seluas 21 are. Lahannya ini ditanami dengan pohon ‘blalu’ dan

sebagian kecil lahan ditanami dengan pohon pisang dan kelapa. Selain menjadi petani,

Bapak Sang Nyoman Lemuh juga terkadang bekerja sambilan menjadi buruh

bangunan apabila ada proyek. Pendapatan Bapak Sang Nyoman Lemuh tidak menentu

setiap harinya karena hanya bergantung dari hasil penjualan pisang serta upah sebagai

buruh yang tidak menentu. Selain itu, tambahan penghasilan didapat dari istrinya

yang membuat jejaitan tamas. Dalam satu hari, istri beliau mampu membuat tamas

3

Page 4: Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

sejumlah 200 buah dan dijual seharga Rp 40.000,00. Bapak Sang Nyoman Lemuh

juga memiliki tegalan yang ditanaminya dengan pisang. Hasil penjualan pisang itu

tidak menentu tergantung panen dan digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

Dalam 1 bulan, rata-rata pendapatan keluarga beliau dari menjual pisang sebesar Rp.

100.000,-. Keluarga ini biasanya membeli babi yang masih kecil atau terkadang

terdapat babi yang berkembang biak kemudian dirawat sampai siap untuk dijual

setelah 6 bulan dengan harga rata-rata Rp. 1.200.000,- untuk satu ekor babi. Apabila

hasil pemasukan ini dikonversi setiap bulannya rata-rata keluarga Bapak Sang

Nyoman Lemuh memperoleh penghasilan ± Rp. 2.000.000,-.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

a Kebutuhan sehari-hari

Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Bapak Sang Nyoman

Lemuh menghabiskan uang sebesar ± Rp 20.000,- yang digunakan untuk

membeli bahan makanan yang akan dimasak untuk makan keluarga. Setiap

bulan Bapak Sang Nyoman Lemuh mengeluarkan biaya sebesar Rp 500.000,-

untuk membeli beras.

Selain biaya makan untuk dirinya dan sang istri, Bapak Sang Nyoman

Lemuh juga harus mengeluarkan biaya untuk keperluan bulanannya seperti

deterjen, sabun, dan rokok. Untuk biaya listrik dan air PDAM dibayar oleh

anak keduanya. Rata – rata biaya yang harus dikeluarkan Bapak Sang Nyoman

Lemuh untuk kebutuhan lain, seperti deterjen, sabun mandi, sabun cuci, dan

sebagainya menghabiskan biaya sebesar kurang lebih Rp 20.000,-. Bapak

Sang Nyoman Lemuh juga adalah seorang perokok namun tidak terlalu berat,

satu bungkus rokok yang seharga Rp. 8.000,- dihabiskan dalam waktu 3-4

hari.

Anak bungsu Bapak Sang Nyoman Lemuh saat ini masih duduk di bangku

SMA. Bapak Sang Nyoman Lemuh mengeluarkan biaya SPP sebesar Rp

100.000.- per bulan dan uang saku Rp 10.000,- perhari.

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa biaya yang harus dikeluarkan

Bapak Sang Nyoman Lemuh untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya

nyaris menghabiskan seluruh pendapatan keluarga. Belum lagi ditambah

dengan sumbangan untuk banjar sejumlah ±Rp. 50.000,- setiap bulannya.

b Kesehatan

4

Page 5: Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

Keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh termasuk keluarga yang relatif

jarang sakit. Keadaan kesehatan Bapak Sang Nyoman Lemuh dan Ibu Sang

Ayu Putu Mupu secara umum baik. Pasangan ini tidak mengidap penyakit

berat yang memerlukan rawat inap. Namun, terkadang beliau merasakan sakit-

sakit pada persendiannya. Apabila terjadi sakit, keluarga ini berobat ke dokter

umum yang praktek swasta di desa Demulih. Menurut Bapak Sang Nyoman

Lemuh biaya kesehatan dapat ditanggung oleh dirinya dan juga anak-anaknya.

Bapak Sang Nyoman Lemuh memiliki masalah kesehatan yang

menyebabkan beliau terganggu dalam bekerja yaitu nyeri persendian namun

hal ini tidak terlalu sering terjadi. Keluarga ini juga memiliki masalah di

bidang kesehatan gigi dan mulut. Bapak Sang Nyoman Lemuh cukup sering

mengeluh sakit gigi. Beliau mengakui kalau dirinya memang sangat jarang

sikat gigi karena selalu lupa. Namun anak-anak serta cucu-cucu beliau biasa

menggosok gigi sebanyak 2 kali sehari. Walaupun demikian, dikatakan dalam

keluarga tidak pernah mengalami sakit gigi yang sangat berat. Dalam keluarga

ini juga selalu mencuci tangan sebelum dan setelah makan namun jarang

menggunakan sabun.

Untuk masalah kesehatan, apabila Bapak Sang Nyoman Lemuh atau sang

istri sakit, umumnya pasangan ini akan menggunakan obat tradisional, namun

bila sakitnya sedikit lebih parah, maka anggota keluarga ini akan berobat ke

puskesmas pembantu atau di dokter umum yang praktek di Desa Demulih.

c Kerohanian

Seluruh anggota keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh beragama Hindu.

Apabila di rumah maupun di desa terdapat upacara keagamaan biasanya tidak

begitu banyak membeli banten karena sebagian besar dibuat sendiri, cukup

membeli beberapa bahan saja untuk bantennya di pasar. Sedangkan untuk

kegiatan sembahyang sehari-hari keluarga ini biasa mempersiapkan sendiri.

Berkaitan dengan biaya biasanya masih dapat disesuaikan dengan kondisi

keuangan pada saat itu sehingga tidak terlalu membebani keluarga.

d Sosial

Untuk biaya-biaya di bidang sosial biasanya keluarga ini tidak

menganggarkan secara khusus pembiayaannya. Apabila terdapat pengeluaran

tertentu di bidang sosial seperti iuran banjar, uang untuk warga yang memiliki

duka (sakit, kematian, ngaben), uang untuk hadiah apabila terdapat warga

5

Page 6: Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

yang punya hajatan dan sebagainya biasanya disesuaikan. Jadi, apabila ada

pengeluaran mendadak yang berkaitan dengan keperluan sosial maka semua

biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga saat itu.

6

Page 7: Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu

keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh yang didampingi, maka penulis melakukan

beberapa kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan penulis

melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga Bapak Sang Nyoman

Lemuh, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan kepala keluarga,

yaitu Bapak Sang Nyoman Lemuh mengenai program KKN terutama program KK

dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta melihat-

lihat suasana tempat tinggal Bapak Sang Nyoman Lemuh.

2.1 Permasalahan Keluarga

Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 19 kali pertemuan

dengan keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh. Dalam jangka waktu tersebut telah

diidentifikasi beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Bapak Sang

Nyoman Lemuh. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil

wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut.

2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga

Bapak Sang Nyoman Lemuh memiliki sedikit kekhawatiran akan kehidupan

keluarganya kelak karena pendapatannya yang tidak menentu dan harus membiayai

pendidikan anak bungsunya. Pendapatan mereka didapat harian, bulanan, dan ada

juga 6 bulanan.

Keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh masih sulit dalam menyisihkan uang

mereka, mengingat kebutuhan sehari-hari yang semakin meningkat dan pendapatan

yang tak menentu. Namun, kedua anak mereka yang sudah bekerja sanggup

membantu keuangan keluarga, terutama untuk membayar biaya listrik dan air PDAM.

2.1.2 Masalah Kesehatan

Berdasarkan hasil penelusuran didapatkan bahwa dalam keluarga ini tidak

sedang ditemukan masalah kesehatan yang sangat berarti seperti penyakit yang sangat

berat. Dalam beberapa bulan terakhir ini anggota keluarga seringkali hanya

mengalami penyakit flu, batuk maupun demam biasa karena perubahan cuaca yang

cukup beragam.

7

Page 8: Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

Bapak Sang Nyoman Lemuh mengeluh terkadang persendian tangan, kaki,

serta punggungnya terasa nyeri, terutama apabila suhu udara dingin. Sakitnya ini

sudah mulai muncul sejak kurang lebih dua tahun yang lalu dan hilang timbul. Beliau

merasa tidak terlalu terganggu dengan sakitnya ini karena dirasakan ringan dan jarang

muncul.

Namun demikian penulis merasa terdapat masalah lain yang berpotensi

mengganggu kesehatan Bapak Sang Nyoman Lemuh, yaitu kebiasaan merokok yang

dimiliki Bapak Sang Nyoman Lemuh. Walaupun kebiasaaan merokok ini tidak

digolongkan ke dalam kelompok yang berat, namun kebiasaan bapak Sang Nyoman

Lemuh yang gemar merokok dapat menggangu kesehatan paru-paru untuk bapak

Sang Nyoman Lemuh sendiri dan untuk istri, anak-anak, dan cucu-cucunya.

Disamping itu, rendahnya kesadaran keluarga bapak Sang Nyoman Lemuh akan

pentingnya kebersihan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan

bapak Sang Nyoman Lemuh yang tidak selalu menggosok giginya secara teratur 2

kali sehari. Hal ini menimbulkan masalah gigi dan mulut yang di alami oleh Bapak

Sang Nyoman Lemuh. Beliau mengeluh sakit gigi sebulan sekali, namun tidak terlalu

berat. Apabila sakitnya itu kambuh, beliau mengaku cukup meminum obat penghilang

nyeri yang dibelinya di apotik.

2.1.3 Masalah Penataan Bangunan

Penataan bangunan dan halaman rumah keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh

sudah cukup baik. Jumlah ruangan dalam rumah mencukupi, yaitu 6 buah kamar yang

terdiri atas 4 buah kamar tidur dan 1 buah ruang keluarga serta satu dapur. Keadaan

kamar tidur di rumah keluarga ini kurang baik karena ventilasi yang ada kurang

memadai. Dalam satu kamar terdapat satu jendela dan satu pintu, namun gorden

jendelanya lebih sering ditutup sehingga ruangan tidur lembab dan gelap akibat

kurangnya sinar matahari yang masuk, selain itu juga cuaca dingin dan lembab di

Desa Demulih juga turut andil.

Terdapat pula bangunan dapur sederhana yang dindingnya terbuat dari kayu

dan jalinan bambu dengan atap yang terbuat dari sebagian seng dan genteng. Didalam

dapur terdapat tempat untuk memasak yang terbuat dari tanah liat, untuk memasak

dengan kayu bakar. Di bagian belakang rumah terdapat kamar mandi yang berukuran

sedang. Kamar mandi terlihat cukup bersih dengan telah terdapat jamban jongkok.

Halaman rumah keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh tampak tidak begitu luas,

8

Page 9: Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

sebagian besar lahan halaman berisi tanaman bunga-bungaan. Pada beberapa bagian

halaman hanya terdapat rumput liar yang tumbuh.

2.2 Masalah Prioritas

2.2.1 Masalah Perekonomian

Masalah perekonomian merupakan masalah yang dirasa utama dari keluarga

Bapak Sang Nyoman Lemuh. Pendapatan mereka yang minim menyebabkan keluarga

ini digolongkan sebagai keluarga ekonomi cukup rendah. Bapak Sang Nyoman

Lemuh bekerja sebagai petani dengan penghasilan yang tidak menentu dalam setahun.

Ibu Sang Ayu Putu Mupu adalah seorang ibu rumah tangga dan ikut membantu

menambah pendapatan keluarga dengan berjualan ‘jejaitan’. Penghasilan dalam

keluarga hanya bersumber dari mata pencaharian berkebun, beternak, berjualan

‘jejaitan’. Biaya hidup serta pendidikan anak bungsunya hampir menyamai jumlah

pendapatan keluarga setiap bulan. Hal ini menyebabkan keluarga ini sangat kesulitan

untuk menabung maupun menyisihkan pendapatan untuk disimpan.

Keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh sampai sekarang ini belum memiliki

tabungan, Tabungan sesungguhnya sangat diperlukan oleh keluarga Bapak Sang

Nyoman Lemuh untuk mengantisipasi pengeluaran yang tiba-tiba, seperti sakit,

kematian salah satu warga atau kerabat, perayaan pernikahan, dan sebagainya.

Biasanya keluarga ini hanya mampu menyisihkan uang saat menjual babi setiap enam

bulan sekali, namun selebihnya tidak memungkinkan.

2.2.2 Masalah Kesehatan

Walaupun saat ini tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang

sangat berat, namun nyeri persendian yang kadang dialaminya agak mengganggu

Bapak Sang Nyoman Lemuh dalam bekerja. Gangguan ini dirasakan sejak kurang

lebih dua tahun yang lalu dan muncul secara perlahan-lahan. Sendi yang paling sering

terasa nyeri yaitu kedua sendi siku, lutut, dan punggung. Apabila sendinya nyeri,

bapak Sang Nyoman Lemuh akan merasa enggan untuk pergi bekerja.

Bapak Sang Nyoman Lemuh juga mengeluh sakit gigi yang dialami kurang

lebih sekali dalam sebulan. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan menggosok gigi tidak

teratur menyebabkan penyakit gigi dan mulut. Rasa sakitnya ini juga mengganggu

aktivitas sehari-hari beliau.

Selain itu terdapat potensi yang cukup besar terjadinya penyakit pada keluarga

ini. Bapak Sang Nyoman Lemuh yang seorang perokok berpotensi untuk menderita

9

Page 10: Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

penyakit paru-paru, kebiasaan mencuci tangan yang kurang baik juga berpotensi

untuk menimbulkan terjadi penyakit yang terkait dengan pencernaan.

2.2.3 Masalah Penataan Bangunan

Perhatian akan pentingnya penataan bangunan serta lingkungan sekitar

nampak kurang diperhatikan di rumah keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh. Rumah

Bapak Sang Nyoman Lemuh tidak pernah direnovasi. Rumah beliau terdiri dari empat

kamar tidur, satu ruang keluarga, satu dapur, dan dua kamar mandi. Kamar tidur

berukuran cukup luas. Terdapat satu jendela sebagai ventilasi yang tertutup gorden

sehingga terkesan suasana kamar menjadi gelap dan lembab. Penerangan ruangan di

rumah juga kurang. Sebagai sumber penerangan hanya menggunakan lampu dengan

watt yang kecil. Terdapat dua kamar mandi terletak terpisah di belakang rumah.

Bagian dapur juga terletak terpisah di samping rumah. Mereka masih menggunakan

kayu bakar untuk memasak karena dinilai lebih irit dibandingkan kompor gas, selain

itu keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh. Di dalam dapur tidak terdapat cerobong

asap sebagai lubang untuk membuang asap-asap dapur.

Penataan pekarangan juga perlu diperhatikan. Halaman kecil yang ditumbuhi

tanaman bunga-bungaan sebenarnya bisa lebih dirapikan sehingga dapat

memperindah pemandangan halaman.

10

Page 11: Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

BAB III

USULAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Program

3.1.1 Perekonomian

Pemecahan masalah Bapak Sang Nyoman Lemuh yang diimplementasikan

pada kesempatan kali ini adalah pertama dengan menyarankan untuk mencari sumber

penghasilan tambahan lain selain hanya mengandalkan penjualan hasil kebun dan

ternak. Istri bapak yang sebagai ibu rumah tangga mungkin dapat menambah

penghasilan dengan mengolah hasil kebunnya sebelum dijual sehingga harga jual

menjadi lebih tinggi, misalnya dengan membuat canang dari janur atau membuat

pisang goreng.

Pengurangan kebiasaan merokok dari Bapak Sang Nyoman Lemuh juga dapat

membantu mengurangi pengeluaran keluarga sehingga tidak memberatkan. Metode

ini dirasa tidak hanya dapat membantu dari segi perekonomian, tetapi juga dapat

meningkatkan taraf kesehatan Bapak Sang Nyoman Lemuh dan keluarga.

Untuk masalah kebutuhan yang sifatnya mendadak seperti kesehatan, iuran

banjar, dan duka (kematian, ngaben) dapat diatasi dengan pembuatan tabungan dan

membuat perencanaan biaya, serta menekan kebutuhan sehari-hari seminimal

mungkin.

3.1.2 Kesehatan

Masalah kesehatan yang perlu diperhatikan dalam keluarga Bapak Sang

Nyoman Lemuh ada 4, yaitu masalah nyeri sendi, kesehatan gigi dan mulut, kebiasaan

merokok yang dilakukan Bapak Sang Nyoman Lemuh, dan kebersihan lingkungan

rumah yang juga dapat mempengaruhi kesehatan keluarga.

Keluhan nyeri pada persendian siku, lutut, dan punggung yang dialami oleh

bapak Sang Nyoman Lemuh muncul karena pengaruh usia, suhu, dan juga aktivitas

sehari-hari beliau. Semakin bertambahnya usia merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi berkurangnya volume cairan sendi. Cuaca di desa Demulih yang sejuk

juga menyebabkan persendian menjadi kaku. Aktivitas yang berat sebagai petani dan

juga peternak dapat menyebabkan kerusakan sendi. Untuk itu disarankan untuk Bapak

Sang Nyoman Lemuh untuk beristirahat yang cukup serta melakukan olah raga ringan

11

Page 12: Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

secara teratur. Pemberian kompres hangat ataupun dingin juga bisa dilakukan apabila

nyeri sendi terjadi.

Masalah kebiasaan merokok yang dilakukan Bapak Sang Nyoman Lemuh

muncul karena pengaruh rendahnya tingkat pendidikan dan pengaruh lingkungan.

Rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan kurangnya pengetahuan beliau

mengenai bahaya merokok bagi kesehatan. Kebiasaan merokok ini juga dipengaruhi

oleh lingkungan sekitar, dimana hampir semua pria dewasa di Desa Demulih

memiliki kebiasaan merokok. Untuk itu, perlu diberikan pengertian mengenai bahaya

merokok kepada Bapak Sang Nyoman Lemuh maupun untuk istrinya sebagai perokok

pasif, termasuk anak-anak mereka, serta cucu mereka yang masih dalam masa

pertumbuhan karena rentan dengan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh asap

rokok.

Seperti halnya masalah kebiasaan merokok yang dilakukan Bapak Sang

Nyoman Lemuh, malah kebersihan juga muncul akibat rendahnya pengetahuan

mengenai besarnya pengaruh buruk yang dapat diberikan lingkungan kotor terhadap

kesehatan. Untuk mengatasi hal ini, perlu dijelaskan kepada keluarga ini. Penjelasan

mengenai kesehatan yang dimaksud, meliputi kebersihan rumah, kebersihan kamar

mandi, kebersihan dapur, pentingnya merebus air sebelum diminum, pentingnya

menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan membiasakan gosok gigi dua kali sehari,

pentingnya mencuci tangan sebelum makan dan setelah makan dengan sabun serta

pentingnya mencuci sayuran sebelum dimasak.

3.1.3 Penataan Bangunan

Untuk mengoptimalkan lahan yang dimiliki, sebaiknya keluarga Bapak Sang

Nyoman Lemuh selain merapikan tanaman bunga, sebaiknya halaman rumah juga

ditanami beberapa jenis tanaman, seperti tanaman sayur maupun tanaman obat di

halaman rumah mereka. Selain untuk memperindah halaman rumah, penanaman

tanaman – tanaman tersebut juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan serta

umumnya dapat digunakan untuk bumbu dapur. Dengan demikian, biaya yang harus

dikeluarkan keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh untuk kebutuhan sayuran dapat

ditekan.

Bila Bapak Sang Nyoman Lemuh memiliki uang yang cukup, sebaiknya beliau

melakukan renovasi terhadap dapur. Hal ini diperlukan agar sirkulasi udara dan asap

dapur dapat teregulasi dengan baik mengingat keluarga ini masih menggunakan

12

Page 13: Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

tungku kayu bakar untuk melakukan kegiatan memasak makanan maupun air.

Penataan kamar yang lebih baik juga diperlukan, gorden dan kaca jendela sebaiknya

dibuka pada pagi sampai sore hari sehingga cahaya matahari bisa masuk ke dalam

ruangan. Hal ini akan mengurangi kelembaban dalam ruang tidur. Kebersihan dan

kerapian kamar sebaiknya dijaga dengan baik agar terhindar dari berbagai penyakit

terkait dengan lingkungan tempat tinggal yang kotor.

3.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah

maupun kebun Bapak Sang Nyoman Lemuh. Dalam waktu sebulan, dilakukan

kunjungan sebanyak 19 kali. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan

tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Agenda Kegiatan Kunjungan KK Dampingan

No. Tanggal Waktu Kegiatan

1. 13 Juli 2013 15.00 – 18.00 Meninjau kediaman KK dampingan

2. 14 Juli 2013 17.00 – 21.30Pengenalan KK dampingan dan

menjelaskan tujuan program

3. 15 Juli 2013 17.30 – 21.00 Mengetahui profil keluarga

4. 16 Juli 2013 16.30 – 21.00Eksplorasi keadaan keluarga dari

berbagai aspek

5. 17 Juli 2013 08.00 – 12.30

Eksplorasi keadaan keluarga dari

berbagai aspek berbarengan dengan

kunjungan ke ladang

6. 18 Juli 2013 16.00 – 21.30Identifikasi masalah keluarga di bidang

ekonomi

7. 19 Juli 2013 16.00 – 21.30Identifikasi lebih jauh masalah lain yang

dihadapi keluarga

8. 20 Juli 2013 15.00 – 19.30Kunjungan ke ladang dan membantu

kegiatan di sana

9. 21 Juli 2013 17.00 – 21.30Diskusi mengenai masalah ekonomi

yang dihadapi

13

Page 14: Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

10. 22 Juli 2013 16.00 – 21.30Menyampaikan pentingnya pola hidup

bersih dan sehat di keluarga

11. 23 Juli 2013 15.00 – 20.30Identifikasi masalah di bidang penataan

bangunan

12. 24 Juli 2013 18.30 – 21.00Bincang-bincang santai mengenai

kondisi lingkungan di sekitar rumah

13. 25 Juli 2013 17.00 – 21.30Menyampaikan pentingnya hidup sehat

tanpa rokok

14. 26 Juli 2013 08.00 – 12.00

Berbincang-bincang dan membantu

dalam kegiatan sehari-hari keluarga

Bapak Sang Nyoman Lemuh

15. 28 Juli 2013 08.00 – 12.00

Diskusi mengenai penataan bangunan

yang lebih baik daripada yang telah ada

sekarang

16. 29 Juli 2013 14.00 – 18.30Bincang-bincang mengenai bahaya

merokok terhadap kesehatan

17. 30 Juli 2013 08.00 – 12.00

Berbincang-bincang dan menyarankan

kepada keluarga Bapak Sang Nyoman

Lemuh untuk menanam berbagai

tanaman di halaman rumahnya

18. 31 Juli 2013 08.00 – 12.00

Review tentang segala hal yang telah

didiskusikan selama ini terkait

permasalah yang dihadapi

19. 1 Agustus 2013 14.00 – 18.30Perpisahan dengan KK dampingan dan

pemberian kenang-kenangan

14

Page 15: Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

BAB IV

PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam

Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa

yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun

waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penuis lakukan selama

sebulan adalah sebanyak 19 kali dengan total waktu kunjungan selama 90 jam.

4.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah

sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud

adalah Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Lokasi spesifik dari

pelaksanaan kegiatan KK Dampingan terhadap keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh

adalah di Dusun/Banjar Tanggahan Talang Jiwa, desa Demulih, Kecamatan Susut,

Kabupaten Bangli.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM VII di Desa Demulih.

Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga

yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan – obrolan santai

bersama keluarga yang didamping untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi

keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima

solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan

sebanyak 19 kali selama sebulan, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 5 jam untuk

tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai lebih dari 90 jam.

15

Page 16: Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk perwujudan

pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat

secara langsung dan terpadu. Salah satu program dalam KKN PPM ini adalah

program KK Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga

yang didampingi. Keluarga yang penulis dampingi adalah keluarga Bapak Sang

Nyoman Lemuh. Masalah yang terdapat dalam keluarga tersebut adalah masalah

ekonomi, kesehatan, dan penataan bangunan. Masalah ekonomi yang dialami keluarga

ini adalah pendapatan yang tidak menentu dan tidak dapat mencukupi kehidupan

sehari-hari, dimana solusi yang dapat ditawarkan adalah memperbaiki cara

pengelolaan keuangan keluarga sehingga dapat menabung. Masalah kesehatan yang

dialami oleh keluarga ini adalah nyeri sendi, kebiasaan merokok yang dimiliki oleh

Bapak Sang Nyoman Lemuh, serta kurangnya kesadaran keluarga bapak Sang

Nyoman Lemuh akan pola hidup sehat dan kesehatan gigi dan mulut, sehingga solusi

yang dapat diberikan adalah penjelasan mengenai cara penanggulangan nyeri sendi,

bahaya merokok, serta pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Masalah

penataan bangunan yang dijumpai pada keluarga ini adalah kurang bersihnya kamar

tidur serta kurangnya penerangan di kamar sehingga kamar menjadi lembab dan

gelap. Disamping itu, kurang dimanfaatkannya halaman rumah, sehingga solusi yang

dapat ditawarkan adalah penjelasan mengenai kegunaan tanaman-tanaman yang dapat

ditanam di areal halaman rumah yang dapat digunakan sebagai obat-obatan maupun

bahan memasak.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai penulis dalam keluarga yang

didampingi, yaitu keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh, maka rekomendasi yang

dapat penulis berikan, antara lain :

Hendaknya pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN

PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada

KK bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas

16

Page 17: Laporan Kk Dampingan MING SRI KKN

Diharapkan kepada keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh untuk lebih menyadari

pentingnya pola hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga untuk mencegah

terjadinya penyakit karena banyak penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan

hal-hal sederhana seperti mencuci tangan sesuai waktu yang diperlukan serta

menggosok gigi secara teratur.

Keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh diharapkan mampu mengaplikasikan solusi-

solusi yang diberikan demi kehidupan yang lebih baik.

17