Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja...

220
Memperkuat Kompetensi Pengawasan Intern Yang Berkelanjutan Demi Bakti Untuk Negeri Laporan Kinerja Tahun 2019 T I Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan www.bpkp.go.id

Transcript of Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja...

Page 1: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Memperkuat Kompetensi Pengawasan Intern Yang Berkelanjutan Demi Bakti Untuk Negeri

Laporan Kinerja Tahun 2019

TI

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunanwww.bpkp.go.id

Page 2: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan
Page 3: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

GIACorpu Government Internal Audit Corporate University

Laporan Kinerja Tahun 2019

Nomor : LKIN-9/K/SU/2020

Tanggal : 27 Februari 2020

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunanwww.bpkp.go.id

Page 4: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Kata Pengantar

Muhammad Yusuf Ateh

Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Tahun 2019 merupakan tahun akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan juga Rencana Strategis (Renstra) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tahun 2015-2019. Oleh karena itu, laporan kinerja tahun 2019 merupakan laporan kinerja tahun terakhir dalam periode Renstra tersebut. Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ini menyajikan pencapaian kinerja tahun 2019 dan juga pencapaian tujuan BPKP sebagaimana direncanakan dalam Renstra periode 2015-2019.

Berakhirnya RPJMN dan Renstra BPKP tahun 2015-2019, membuka babak baru bagi BPKP untuk merencanakan arah pengawasan yang akan dilakukan BPKP dalam periode lima tahun ke depan, maka sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), pada tahun 2019 BPKP telah menyusun Rancangan Renstra tahun 2020-2024 dengan berpedoman pada Rancangan RPJMN tahun 2020- 2024.

Dalam rancangan RPJMN tahun 2020-2024, Pemerintah telah menetapkan arah pembangunan pada akhir periode Rencana Pemerintah Jangka Panjang Tahun 2005 - 2025 dengan menitik beratkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berujung pada optimalisasi penerimaan negara, peningkatan serta pemerataan pembangunan infrastruktur pendukung dan kapasitas sumber daya manusia. Pengawasan atas akuntabilitas dan kinerja tidak dapat dilepaskan dari fokus-fokus pemerintah tersebut. Oleh karena itu, BPKP hadir menjalankan peran yang lebih

Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 5: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

strategis untuk tercapainya target pemerintah dan pelaksanaan pembangunan yang akuntabel.

Sebagai auditor internal pemerintah, BPKP telah menjadi mitra kerja Presiden dan Pemangku Kepentingan Utama Lainnya melalui kegiatan assurance dan consulting. Pada tahapan selanjutnya, BPKP bertekad untuk menjadi elemen yang berkontribusi aktif terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan pemerintah yaitu menjadi trusted advisor. Sebagai trusted advisor, BPKP berkomitmen untuk terlibat aktif sebagai pemberi saran yang terpercaya melalui komunikasi yang efektif, hubungan yang kuat, dan kemauan untuk berkembang bersama organisasi, sehingga dapat mendorong perubahan yang positif dalam organisasi.

Hal tersebut sejalan dengan budaya organisasi unggul di BPKP yang dibentuk oleh nilai positif (value) yang diyakini dan dipraktekkan oleh setiap individu di lingkungan BPKP, yaitu profesional, integritas, orientasi pada pengguna, nurani dan akal sehat, independen dan responsibel, disingkat dengan PIONIR yang dekat dengan kata pioneer atau perintis. Value tersebut diwujudkan dengan menjadi perintis dalam mempraktikkan pengetahuan baru di bidang akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/ daerah dan pembangunan nasional.

Berkenaan dengan hal tersebut, setiap insan BPKP memiliki posisi yang signifikan dan strategis sebagai agent of trusted advisor. Untuk itu, pengembangan SDM fokus untuk mendorong terpenuhinya sembilan atribut internal auditor, yaitu komitmen yang tinggi terhadap etika, fokus pada hasil, keingintahuan intelektual, berpandangan terbuka, komunikator yang dinamis, hubungan yang berwawasan, pemimpin yang menginspirasi, pemikir yang kritis, dan ahli secara teknis.

Dalam rangka pengembangan SDM BPKP dan juga aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) ke depan, pada tahun 2019 BPKP membentuk Government Internal Auditor Corporate University (GIA Corpu). Dengan membentuk corporate university, diharapkan dapat mengubah strategi pembelajaran terhadap SDM, dari yang selama ini bersifat pembelajaran taktis dan fokus pada mengatasi kesenjangan peran pekerjaan spesifik pegawai, menjadi pembelajaran terintegrasi bahkan strategis yang mampu mengembangkan kapabilitas pegawai dan mengintegrasikan seluruh komponen yang memengaruhi kinerja pegawai dan organisasi.

Akhirnya saya berharap, semoga laporan kinerja ini dapat memberikan umpan balik yang bermanfaat bagi penyempurnaan dalam perencanaan dan pelaksanaan tugas BPKP yang terus semakin baik ke depannya.

Kepala BPKP,

ttd

Muhammad Yusuf Ateh

BPKP - Laporan Kinerja 2019

Page 6: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR vii

RINGKASAN EKSEKUTIF x

PERNYATAAN TELAH DIREVIU xiii

PENDAHULUAN 0 2

Tugas dan Fungsi BPKP 04

Struktur Organisasi 05

Aspek Strategis Organisasi 09

Kegiatan dan Layanan Produk BPKP 10

Sistematika Laporan 11

PERENCANAAN KINERJA 1 2

Rencana Strategis 2015-2019 14

Perjanjian Kinerja 2018 31

AKUNTABILITAS KINERJA 3 2

Kerangka Pengukuran Kinerja 34

Pencapaian T ujuan BPKP 2015-2019 35

Capaian Kinerja Tahun 2019 38

Sasaran Strategis 1 - Indeks AP3N 39

Sasaran Strategis 2 - SPIP 67

Sasaran Strategis 3 - APIP 94

Dukungan Pengawasan 121

Kinerja Lainnya Tahun 2019 131

Akuntabilitas Keuangan 150

PENUTUP 1 5 2

KILAS PERISTIWA 2019 1 6 2

LAMPIRAN 1 6 6

iv Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 7: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

DAFTAR TABEL

2.1 Indikator Kinerja Utama BPKP Tahun 2015-2019

27

2.2 Target Kinerja BPKP tahun 2015-2019

30

2.3 Perjanjian Kinerja BPKP Tahun 2019

31

3.1 Ringkasan Kinerja BPKP Tahun 2019

38

3.2 Kinerja Sasaran Strategis 1. 393.3 Prioritas Pembangunan

Nasional Tahun 201941

3.4 Hasil Pengukuran Indeks AP3N Tahun 2019

43

3.5 Area of Improvement (AOI) Indeks AP3N Tahun 2019

44

3.6 Reviu Tata Kelola PSN Tahun 2019

45

3.7 Peningkatan ruang fiskal hasil OPN 2015-2019

52

3.8 Penghematan pengeluaran negara pembangunan LRT

52

3.9 Penghematan pengeluaran negara dari hasil verifikasi tagihan tunggakan pihak ketiga 2015-2019

52

3.10 Penghematan pengeluaran negara dari hasil pengawasan ganti rugi pengadaan tanah PSN

53

3.11 Cost Saving 2015-2019 533.12 Perkembangan Capaian

Opini WTP Pemda TA. 2016 - 2018

61

3.13 Perkembangan korporasi GCG "baik" 2015-2019

61

3.14 Perkembangan BUMN kinerja "baik" 2015-2019

61

3.15 Perkembangan PDAM kinerja "sehat" 2015-2019

62

3.16 Perkembangan BLUD kinerja "Baik" 2015-2019

62

3.17 Target dan Realisasi Output Kegiatan Keinvestigasian

62

3.18 penghematan keuangan negara dari hasil audit penyesuaian harga dan audit klaim 2015-2019

64

3.19 FCP, M PAK, dan HKP 2015­2019

64

3.20 Kinerja Sasaran Strategis 2 653.21 Perkembangan Jumlah K/L

yang Mencapai Maturitas SPIP Level 3 menurut Kedeputian Pembina

67

3.22 Kondisi Maturitas SPIP K/L 2019

68

3.23 Peningkatan Maturitas SPIP K/L 2019

68

3.24 Lima AOI Tertinggi Penyelenggaraan SPIP Kementerian/ lembaga Tahun 2019

69

3.25 Perkembangan Jumlah Pemerintah Provinsi yang Mencapai Maturitas SPIP Level 3

72

3.26 Peningkatan Maturitas SPIP Pemprov 2019

73

3.27 Perkembangan Jumlah Pemerintah Kab/Kota yang Mencapai Maturitas SPIP Minimal Level 3 menurut Wilayah/ Provinsi

78

3.28 Kondisi Maturitas SPIP Pemerintah Kab/Kota Tahun 2019 menurut Provinsi

84

3.29 Peningkatan Maturitas SPIP Pemkab/ Kota 2019

85

3.30 Lima AOI Penyelenggaraan SPIP Pemda Tahun 2019

88

3.31 Skema Penilaian Efektivitas SPI Korporasi

90

3.32 Efektivitas SPI Korporasi (Level 3) s.d. Tahun 2019

90

3.33 Komposisi level efektivitas SPI menurut jenis Badan Usaha (BU)

91

3.34 Ringkasan Kinerja Sasaran Strategis 3

94

3.35 Perkembangan Jumlah APIP K/L yang Mencapai Kapabilitas Level 3

96

3.36 Kondisi Kapabilitas APIP K/L Tahun 2019

97

3.37 Peningkatan Kapabilitas APIP K/L 2019

97

3.38 Lima AOI Tertinggi kapabilitas APIP Kementerian/ lembaga Tahun 2019

98

BPKP - Laporan Kinerja 2019 v

Page 8: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

3.39 Perkembangan Jumlah APIP Pemerintah Provinsi Kapabilitas Level 3

100

3.40 Kondisi Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Tahun 2019

100

3.41 Peningkatan Kapabilitas APIP Pemprov 2019

100

3.42 Perkembangan Jumlah APIP Pemerintah Kab/Kota yang Mencapai Kapabilitas minimal Level 3

106

3.43 Kondisi Kapabilitas APIP Pemerintah Kab/Kota Tahun 2019

115

3.44 Peningkatan Kapabilitas APIP Pemkab/ Kota 2019

115

3.45 AOI kapabilitas APIP Pemda Tahun 2019

119

3.46 Hasil seleksi dan penetapan diklat JFA tahun 2019

123

3.47 Jumlah K/L/Pemda yang mengimplementasikan JFA beserta auditor tahun 2019

123

3.48 Capaian Kegiatan Fasilitasi Penilaian Angka Kredit 2019

124

3.49 Jumlah lulusan program degree tahun 2015-2019

124

3.50 Jumlah peserta non degree tahun 2015-2019

125

3.51 Jumlah Peserta Diklat Teknis Substantif Tahun 2019

127

3.52 Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor Tahun 2019

127

3.53 Perkembangan Jumlah Peserta diklat Tahun 2015­2019

128

3.54 Roadmap pembentukan GIA Corpu

135

3.55 Anggaran dan Realisasi Keuangan BPKP Tahun 2019

150

3.56 Anggaran dan Realisasi Keuangan menurut Jenis Belanja

150

3.57 Anggaran dan Realisasi Keuangan menurut Program

150

4.1 Kesimpulan Pencapaian Tujuan BPKP 2015-2019

155

4.2 Kesimpulan Pencapaian Kinerja BPKP Tahun 2019

155

vi Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 9: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

DAFTAR GAMBAR1.1 Struktur Organisasi BPKP 061.2 Muhammad Yusuf Ateh, Ak.,

MBA, didampingi istri berfoto bersama dengan Presiden dan Wakil Presiden seusai dilantik sebagai Kepala BPKP di Istana Negara, 5 Februari 2020

07

1.3 Posisi pegawai per 31 Desember 2019

08

1.4 Peta SDM BPKP per 31 Desember 2019 menurut lokasi unit kerja

09

1.5 Sistematika laporan 112.1 Rencana Strategis BPKP

periode 2015-201916

2.2 Empat Fokus Pengawasan 283.1 Konsep Pengukuran Indeks

AP3N40

3.2 Skala Skor Indeks AP3N 423.3 Perbandingan Kinerja Indeks

AP3N43

3.4 Kepala Perwakilan BPKP provinsi NTB melakukan pemantauan proyek PSN pembangunan Bendungan Bintang Bano di Sumbawa, NTB

45

3.5 Pelaksana Tugas Kepala BPKP dan Deputi Bidang Perekonomian dan Kemaritiman melakukan rapat pembahasan mengenai LRT dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

46

3.6 Inspeksi lapangan tim, dipimpin Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur memantau PSN Pembangunan Jembatan Pulau Balang II di Kabupaten Penajam Paser Utara

46

3.7 Inspeksi lapangan tim, dipimpin Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memantau progress PSN pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA)

47

3.8 Inspeksi lapangan tim dipimpin 47Kepala Perwakilan BPKP ProvinsiNusa Tenggara Timur memantau progress PSN pembangunan Jalan Lintas Utara Flores dari Labuan

______ Bajo - Kedindi________________________3.9 Tim BPKP melakukan 48

peninjauan dalam rangka reviu progres pembangunan LRT

______Cawang - Cibubur_________________3.10 Inspeksi lapangan tim 48

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah memantau PSN Bendungan Logung di

______Kabupaten Kudus, Jawa Tengah_____3.11 Tim BPKP melakukan inspeksi 49

lapangan dalam rangka pemantauan akuntabilitas penggunaan Dana Siap Pakai Penanggulangan BencanaGempa Bumi, Tsunami, dan

______Likuifaksi di Sulawesi Tengah_______3.12 Rapat Koordinasi dan 50

Pembahasan Hasil Reviu BPKP pada KPU dan Bawaslu Provinsidan Kabupaten/ Kota tahun2019____________________________

3.13 Penyampaian hasil reviu LKJPP 51Tahun 2018 oleh Kepala BPKP kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

______Birokrasi_________________________3.14 Evaluasi atas pelaksanaan 53

pemeriksaan bersama bidangmigas antara Kementerian Keuangan, BPKP dan SKK Migas

3.15 Kepala Perwakilan BPKP 55Provinsi Sumatera Utara melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama SP2Donline antara Pemerintah Kabupaten Simalungun dengan Bank BNI dan BPKP guna mendukung optimalisasi pengelolaan keuangan Pemerintah Kabupaten

______Simalungun.______________________3.16 Perkembangan Implementasi 56______Siskeudes 2015-2019 (Desa)________

BPKP - Laporan Kinerja 2019 vii

Page 10: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

3.17 Kunjungan Deputi PKD ke desa- desa di Kabupaten Kampar,Riau untuk mengetahui tingkat tata kelola keuangan desa, keberhasilan pemanfaatan dana desa, dan inovasi desa

57

3.18 Peta Pemkab/ Kota yang menerapkan Siskeudes Online s.d. Tahun 2019

58

3.19 Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara dan tim, memberikan pembinaan sistem informasi akuntansi dan aplikasi BUMDesa dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja BUMDesa di Kabupaten Kolaka Timur

60

3.20 Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan memaparkan hasil diagnostic assessment pada Pemerintah Kabupaten Bulukumba

63

3.21 Karakteristik Tingkat Maturitas Penyelenggaraan SPIP

66

3.22 Perkembangan SPIP Level 3 K/L Tahun 2015-2019

69

3.23 Pelaksana Tugas Kepala BPKP menyerahkan Penghargaan Capaian SPIP Level 3 dan Kapabilitas APIP Level 3 pada Menteri Luar Negeri

70

3.24 Rapat Penilaian Mandiri Maturitas SPIP di Lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana

71

3.25 Perbandingan Kinerja Maturitas SPIP K/L (Level 3)

72

3.26 Workshop Peran Pimpinan Daerah Dalam Rangka Akselerasi Implementasi SPIP di Provinsi Aceh

73

3.27 Peta Maturitas SPIP Pemprov per 31 Desember 2019

74

3.28 Komposisi Pemprov SPIP Level 3 Th 2019 menurut Wilayah (7 wilayah) dan perkembangan maturitas SPIP Pemprov 2015­2019

76

3.29 Perbandingan Kinerja Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

77

3.30 Peta Maturitas SPIP Level 3 Pemkab/Kota per 31 Desember 2019

82

3.31 Komposisi Pemkab/Kota Level 3 menurut wilayah dan perkembangan maturitas SPIP Pemkab/Kota 2015-2019

86

3.32 Perbandingan Kinerja Maturitas SPIP Kab/Kota (Level 3)

87

3.33 Deputi Akuntan Negara menjadi narasumber dalam kegiatan Workshop self assessment dan peningkatan kapabilitas SPI PTPN III

91

3.34 Kepala Perwakilan BPKP Sulsel melakukan Sosialisasi Peningkatan Kapabilitas Satuan Pengawas Intern (SPI) pada Perumda Air Minum Kota Makassar

92

3.35 Sharing Session dengan BUMN, 92BUMD dan BLUD se-Jawa Tengah mengenai Governance, Risk, and Control (GRC) bersama Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara______

3.36 Perbandingan Kinerja Efektivitas SPI Korporasi (Level 3)

93

3.37 Tingkat Kapabilitas dan Karakteristik APIP

96

3.38 Asistensi Pengumpulan Dokumen Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP (IACM) di Lingkungan Kementerian Sosial

97

3.39 Perkembangan Kapabilitas level 3 APIP K/L tahun 2015-2018

98

3.40 Perbandingan Kinerja Kapabilitas APIP K/L (Level 3)

99

3.41 Workshop Peningkatan Kapabilitas APIP di Wilayah Provinsi Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) bekerjasama dengan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat dan Inspektorat Provinsi Jawa Barat

101

3.42 Workshop peningkatan kapabilitas APIP Pemda di Provinsi Kepulauan Riau

101

3.43 Peta APIP Pemprov per 31 Desember 2019

102

3.44 Komposisi APIP Pemprov dengan Kapabilitas Level 3 Th 2019 menurut Wilayah (7 wilayah) dan Perkembangan Kapabilitas level 3 APIP Pemprov tahun 2015-2019

104

3.45 Perbandingan Kinerja Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

105

3.46 Peta Kapabilitas APIP Level 3 Pemkab/ Kota per 31 Desember 2019

108

Viii Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 11: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

3.47 Workshop peningkatan kapabilitas APIP se Provinsi Aceh atas kerjasama Perwakilan BPKP Aceh dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

114

3.48 Diklat Audit Intern berbasis Risiko bagi Inspektorat Kab. Yalimo

116

3.49 Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Banten menyampaikan materi pada kegiatan Workshop peningkatan kapabilitas APIP Inspektorat di wilayah Provinsi Banten

116

3.50 Komposisi APIP Pemkab/ Kota dengan kapabilitas level 3 tahun 2019 dan perkembangan kapabilitas APIP Pemkab/Kota level 3 tahun 2015-2019

117

3.51 Workshop telaah sejawat antar APIP Kabupaten di Provinsi Papua merupakan salah satu upaya meningkatkan kapabilitas APIP Kab/Kota di Papua

118

3.52 Perbandingan Kapabilitas APIP Pemerintah Kab/Kota (Level 3)

119

3.53 Ujian Sertifikasi Auditor Berbasis Komputer untuk Diklat Penjenjangan Auditor BPKP

127

3.54 Ujian Sertifikasi Auditor Berbasis Komputer untuk Diklat Penjenjangan Auditor dari TNI AL

128

3.55 Model GIA Corpu yang dikembangkan BPKP

133

3.56 Struktur Organisasi GIA Corpu yang dikembangkan BPKP

134

3.57 Grand Launching GIA Corpu dalam rangka Memperkuat Kompetensi Pengawasan Internal yang Berkelanjutan, tanggal 30 Mei 2019 di Aula Gandhi, BPKP

136

3.58 Sosialisasi MOOC kepada pejabat di lingkungan BPKP

138

3.59 Video Conferences BPKP dan CCA Bhutan dalam rangka knowledge sharing

139

3.60 MoU Kerjasama BPKP dan CCA Bhutan

139

3.61 BPKP menerima Head of Korean Development Institute

140

3.62 Kepala BPKP menerima kunjungan studi Banding delegasi AGIA Filipina

141

3.63 Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan (Rakornaswas) Tahun 2019 Tanggal 21 Maret 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta

142

3.64 BPKP menerima penghargaan untuk K/L yang meraih opini WTP untuk laporan Keuangan Tahun 2014-2018 dari Menteri Keuangan

145

3.65 BPKP menerima penghargaan untuk K/L dengan kualifikasi "Menuju Informatif' dari Komisi Informasi Pusat (KIP)

146

3.66 Piagam penghargaan Menteri Keuangan RI sebagai Peringkat I Kinerja Pengelolaan Anggaran Terbaik Tahun 2018 kategori Pagu Kecil

147

3.67 Piala Bronze Winner Public Relations Indonesia Awards 2019 kategori Media Sosial sub kategori Lembaga

147

3.68 Piala Silver Winner Insan PR Indonesia 2019 kategori Kepala Subbagian Humas

148

3.69 BPKP menerima BKN Awards 2019 Kategori Penilaian Kompetensi Tingkat Lembaga Pemerintah Non-Kementerian

148

3.70 BPKP menerima penghargaan “The Most Innovative Institution" dalam penilaian instansi pembina jabatan fungsional terbaik tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian PAN dan RB

149

3.71 Pohon Kinerja BPKP Tahun 2020-2024

149

BPKP - Laporan Kinerja 2019 ix

Page 12: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

RINGKASAN EKSEKUTIF

BPKP merupakan lembaga pengawasan internal pemerintah yang bertugas melakukan pengawasan keuangan negara/ daerah dan pembangunan nasional. Untuk melaksanakan tugas tersebut, pada periode 2015-2019, BPKP memfokuskan pengawasan pada pengawalan program pembangunan nasional dan perbaikan akuntabilitas serta tata kelola pemerintahan melalui implementasi sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) dan peningkatan kapabilitas aparat pengawasan intern pemerintah (APIP).

Tahun 2019 ini merupakan tahun akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan juga Renstra Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tahun 2015-2019. Oleh karena itu, laporan kinerja tahun 2019 ini juga merupakan laporan kinerja tahun terakhir dalam periode Renstra tersebut. Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ini menyajikan pencapaian tujuan BPKP sebagaimana direncanakan dalam Renstra periode 2015-2019.

Pencapaian Tujuan 2015-2019

Tujuan 1: Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif

Pada akhir renstra tahun 2019, BPKP telah berhasil meningkatkan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional yang semula berada pada skala 2 (skala 1-5) pada tahun 2017, menjadi skala 3 (skala 1-5) pada tahun 2019 sesuai dengan target renstra (tercapai 100%). Dengan pencapaian kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional skala 3 (skala 1-5), secara umum pengelolaan program pembangunan nasional cukup baik.

Tujuan 2: Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Pada akhir renstra tahun 2019, BPKP telah berhasil meningkatkan efektivitas penyelenggaraan SPIP pada instansi pemerintah yang semula sebesar 0,96% pada tahun 2015, menjadi sebesar 60,16% pada tahun 2019, atau mencapai 81,86% dari target sebesar 73,49%. Pencapaian tersebut bermakna bahwa 60,16% instansi pemerintah telah melaksanakan praktik pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik.

Tujuan 3: Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten

Pada akhir renstra tahun 2019, BPKP telah berhasil meningkatkan kapabilitas aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang semula sebesar 0,96% pada tahun 2015, menjadi sebesar 57,94% pada tahun 2019, atau mencapai 79,45% dari target sebesar 72,81%. Pencapaian tersebut bermakna bahwa 57,94% APIP telah mampu menilai efisiensi, efektivitas dan keekonomisan suatu kegiatan dan mampu memberikan konsultansi terkait dengan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern.

x Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 13: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pencapaian Kinerja Tahun 2019

Kinerja Tahun 2019 secara umum mengalami peningkatan, walaupun belum seluruhnya mencapai target tahun 2019. Dari delapan indikator kinerja, sebanyak satu indikator kinerja mencapai target (100%), sebanyak 6 indikator kinerja kinerjanya mengalami peningkatan dibanding tahun lalu, dan sebanyak satu indikator kinerja belum mencapai target.

Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional

Pencapaian sasaran strategis ini diukur oleh satu indikator Kinerja yaitu "Indeks akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan program prioritas dalam Nawacita” . Dari hasil pengukuran kinerja, rata-rata skor indeks akuntabilitas pengelolaan program pembangunan nasional (AP3N) sebesar 64,28, berada pada skala 3 sesuai target, atau tercapai 100%.

Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Maturitas SPIP dan Efektivitas SPI Korporasi

Pencapaian sasaran strategis ini diukur oleh empat indikator Kinerja. Dari hasil pengukuran kinerja, tiga indikator mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu, namun belum mencapai target, dan sebanyak satu indikator belum mencapai target.

Sasaran Strategis 3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah

Pencapaian sasaran strategis ini diukur oleh tiga indikator Kinerja. Dari hasil pengukuran kinerja, seluruhnya mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu, namun belum mencapai target.

Untuk meningkatkan capaian kinerja ke depan, maka perlu ditempuh strategi sebagai berikut:1. Pembinaan pengelolaan risiko pada K/L/Pemda.2. Meningkatkan komunikasi dengan pimpinan K/L/Pemda melalui forum-forum untuk

mengingatkan kembali tentang awareness dalam pengelolaan risiko.3. Memantau, mendorong dan melakukan asistensi pada K/L/Pemda dalam

melaksanakan tindak lanjut dari action plan perbaikan area of improvement maturitas SPIP dan kapabilitas APIP

4. Peningkatan kompetensi SDM APIP (termasuk di bidang audit keinvestigasian) yang didukung dengan Training Need Analysis (TNA), antara lain melalui GIA Corporate University dan MOOC.

5. Melaksanakan koordinasi dengan AAIPI untuk implementasi peer review bagi APIP yang sudah siap menuju level 3.

Dalam rangka memperkuat kompetensi pengawasan intern yang berkelanjutan, pada tahun 2019 BPKP membentuk Government Internal Auditor Corporate University (GIA Corpu), dan mengembangkan Massive Open Online Courses (MOOC) yaitu metode pembelajaran baru yang sepenuhnya berbasis elektronik (Full E-Learning).

Di samping kinerja sebagaimana tersebut di atas, beberapa peristiwa penting mencerminkan pengakuan internasional atas kinerja BPKP, antara lain yaitu:

BPKP - Laporan Kinerja 2019 Xi

Page 14: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

1. Video Conference dalam rangka Sharing Knowledge BPKP dan Central Coordinating Agency (CCA) Bhutan.

2. Kerja sama BPKP dan Korean Development Institute (KDI) melalui knowledge Sharing Program untuk meningkatkan akuntabilitas pemerintah melalui penguatan fungsi audit internal.

3. Studi Banding Association of Government Internal Auditors (AGIA) Filipina ke BPKP mengenai internal audit best practices di Indonesia.

Pada tahun 2019, BPKP menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern dengan tema "Penguatan APIP dalam Mengawal Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan yang Berkualitas” . Kegiatan tersebut secara langsung dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla sekaligus bertindak sebagai Keynote Speaker. Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka terus memperkuat peran APIP.

Dalam tahun 2019, BPKP memperoleh sembilan penghargaan yang mencerminkan pengakuan instansi lain atas kinerja BPKP yaitu: 1) Penghargaan untuk K/L yang meraih opini WTP untuk Laporan Keuangan Tahun 2014 - 2018 dari Menteri Keuangan, 2) Anugerah Keterbukaan Informasi dengan kualifikasi "Menuju Informatif” pada kategori Lembaga Negara dan Lembaga Negara Non Kementerian dari Komisi Informasi Pusat (KIP), 3) Penghargaan dari Kementerian Keuangan berupa plakat atas pencapaian Kinerja Terbaik Pengelolaan Anggaran Tahun 2018 dari Menteri Keuangan, 4) Penghargaan sebagai K/L dengan pengelolaan anggaran terbaik dengan kategori pagu anggaran kecil dari Menteri Keuangan, 5) Bronze Winner Public Relations Indonesia Awards 2019 kategori Media Sosial sub kategori Lembaga, 6) Silver Winner Insan PR Indonesia 2019, 7) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Awards 2019 Kategori Penilaian Kompetensi Tingkat Lembaga Pemerintah Non- Kementerian, dan 8) Penghargaan "The Most Innovative Institution” dalam penilaian instansi pembina jabatan fungsional terbaik tahun 2019 dari Kementerian PAN dan RB, dan 9) Penghargaan perolehan nilai pengawasan eksternal ANRI terhadap BPKP, di mana BPKP mendapatkan nilai 91,97 dengan predikat "Sangat Memuaskan".

Perbaikan perencanaan kinerja yang telah dilakukan BPKP pada tahun 2019 yaitu: 1) menyusun Pohon Kinerja tahun 2020-2024, sebagai tindak lanjut dari rekomendasi evaluasi SAKIP oleh Kementerian PAN dan RB, dan 2) penyusunan profil indikator kinerja, yang memuat rumus pengukuran, dan target kinerja tahun 2020-2024. Pohon kinerja dan profil indikator kinerja tersebut telah digunakan dalam penyusunan Renstra BPKP Tahun 2020-2024.

Kinerja BPKP tahun 2015-2019 masih akan dilanjutkan pada Renstra tahun 2020­2024. Dalam Renstra BPKP tahun 2020-2024, BPKP menetapkan enam indikator kinerja, tiga indikator di antaranya merupakan indikator kinerja yang telah digunakan dalam Renstra tahun 2015-2019, sedangkan tiga lainnya merupakan pengembangan baru, yaitu: 1) Indeks Manajemen Risiko, 2) Indeks Akuntabilitas Tata Kelola Pembangunan Nasional, 3) Tingkat Maturitas SPIP, 4) Tingkat Kapabilitas APIP, 5) Indeks Komposit Akuntabilitas Kinerja Korporasi (KOMPAK), dan 6) Indeks Efektivitas Pencegahan Korupsi (EPK).

Xii Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 15: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Badan Pengawasan Keuangan dan PembangunanInspektorat

PERNYATAAN TELAH DIREVIU

Kami telah mereviu Laporan Kinerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan untuk tahun anggaran 2019 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kineija. Substansi informasi yang dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi tanggung jawab manajemen Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan,

Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas Laporan K ineija telah disajikan secara akurat, andal, dan valid

Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam Laporan Kineija ini,

Jakarta, 11 Februari 2020 Inspektur.

Yus Muharam

BPKP - Laporan Kinerja 2019 X III

Page 16: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pelantikan pejabat struktural di lingkungan BPKP berkenaan dengan penataan organisasi BPKP, 5 April 2019

xiv Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 17: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

BPKP - Laporan Kinerja 1

Page 18: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

--»yv»v

GIA Corpu m erupakan wadah____ __ i_______i ______ j.___ : i____^pengem bangan kom petensi bersam a bagi seluruh kom unitas APIP dan stakeholders terkait. G IA Corpu hadir sebagai m itra strategis bagi pengguna dan stakeholders untuk m em bangun tata kelola yang baik, dalam rangka m ewujudkan pem bangunan nasional yang akuntabel.

BAB

Pendahuluan

IavwV" v k * 1 1 8 • * *

W | \ \ ( 1 . l | if \m 'J*,

// 'V f c' mBL i

M •»Hvu'i

2 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 19: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

BPKP - Laporan Kinerja 2019 3

Page 20: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

PENDAHULUAN

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memiliki tugas utama membantu Presiden mengawasi pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara serta pembangunan agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sekaligus memberikan masukan bagi penyusunan kebijakan yang terkait.

A. TUGAS DAN FUNGSI BPKP --------------------------------------------------------------------

Sejak terbentuk pada tahun 1983, tugas dan fungsi BPKP mengalami beberapa kali penyesuaian. Tugas dan fungsi BPKP terakhir diatur berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP menggantikan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 beserta perubahannya. Berdasarkan Perpres tersebut, BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. BPKP berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPKP menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1) Perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden;

2) Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/daerah;

3) Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset negara/daerah;

4) Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/ badan lainnya dan program/ kebijakan pemerintah yang strategis;

5) Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli, dan upaya pencegahan korupsi;

Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 21: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

6) Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) lainnya;

7) Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja Pemerintah Pusat;8) Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan sistem

pengendalian intern kepada instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;

9) Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan;

10) Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi jabatan fungsional auditor;

11) Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah;

12) Pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah;

13) Pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di BPKP;14) Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum,

ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

B. STRUKTUR ORGANISASI ---------------------------------------------------------------------

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP, Kepala BPKP berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Struktur organisasi BPKP terdiri atas Kepala BPKP yang membawahkan satu Sekretariat Utama, lima Kedeputian, empat Pusat, serta satu Inspektorat. BPKP juga memiliki 34 Perwakilan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Struktur organisasi BPKP sebagaimana disajikan dalam Gambar 1.1.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala BPKP dibantu oleh enam Pimpinan Tinggi Madya, yaitu Sekretaris Utama, dan lima Deputi Kepala BPKP, yaitu:1. Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian dan

Kemaritiman;2. Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Polhukam, Pembangunan

Manusia, dan Kebudayaan;3. Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah;4. Deputi Bidang Akuntan Negara;5. Deputi Bidang Investigasi.

Jajaran Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan BPKP terdiri atas:1. Para Kepala Biro yang berada di bawah Sekretaris Utama;2. Para Direktur yang berada di bawah Deputi Kepala BPKP;3. Inspektur;4. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan;5. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan;6. Kepala Pusat Informasi Pengawasan;7. Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor;8. Kepala Perwakilan BPKP di 34 provinsi dalam wilayah Republik Indonesia.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 5

Page 22: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 1.1.Struktur Organisasi BPKP

Dalam rangka optimalisasi tugas dan fungsi yang diamanatkan melalui Perpres 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, pada tahun 2019, BPKP melaksanakan penataan organisasi dan tata kerja BPKP yang telah disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Reorganisasi BPKP dimaksudkan untuk melakukan penyesuaian sekaligus antisipasi terhadap tugas-tugas saat ini dan tantangan ke depannya. Sebagai tindak lanjut penataan organisasi dan tata kerja BPKP, telah terbit Peraturan BPKP Nomor 5 Tahun 2019 dan telah diundangkan dalam Berita Negara Nomor 352 tanggal 29 Maret 2019. Hal tersebut diikuti oleh terbitnya Keputusan Kepala BPKP tentang pembagian lingkup tugas di kedeputian.

6 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 23: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 1.2. Muhammad Yusuf Ateh, Ak., MBA, didampingi istri berfoto bersama dengan Presiden dan Wakil Presiden seusai dilantik sebagai Kepala BPKP di Istana Negara,5 Februari 2020

Beberapa penguatan pada struktur organisasi baru BPKP yaitu:

1. Penguatan Perencanaan dan Pengendalian

Dalam mengawal pencapaian Rencana Strategis BPKP, pada fungsi Sekretariat Utama penguatan perencanaan dan pengendalian disiapkan dalam tugas dan fungsi Biro Manajemen Kinerja, Organisasi dan Tata Kelola dimana Proses Bisnis Manajemen/ Pengarah dimasukan dalam satu koordinasi struktur dengan pengabungan fungsi organisasi, ketatalaksanaan serta koordinasi penyelenggaraan SPIP dan RB BPKP. Sehingga kegiatan perencanaan dan pengendalian dapat dilakukan secara efektif.

2. Penambahan Direktorat dan Penataan Ulang

Dalam Peraturan BPKP Nomor 5 ini dilakukan penambahan Direktorat pada tiga Kedeputian meliputi Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pemberdayaan Masyarakat dan Kebudayaan, Deputi Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, dan Deputi Bidang Investigasi untuk memperkuat tugas dan fungsi BPKP. Selain itu dilakukan penataan ulang pada direktorat pengawasan bidang-bidang pada Kedeputian sesuai fokus pelayanan pada stakeholder serta efektifiktas pelaksaan tugas dan fungsi BPKP.

3. Pembentukan Sub Direktorat Perencanaan, Analisis, Evaluasi dan Pelaporan

Penguatan tata kelola pada Kedeputian dilakukan dengan hadirnya Sub Direktorat Perencanaan, Analisis, Evaluasi dan Pelaporan sebagai pelaksana fungsi koordinasi perencanaan, analisis, evaluasi, pelaporan hasil pengawasan dan kinerja penyelenggaraan akuntabilitas keuangan Negara dan pembangunan nasional serta koordinasi penyelenggaraan SPIP dan RB di masing-masing Kedeputian.

4. Nomenklatur tidak sekedar nama tapi juga kontenPada Sekretariat Utama perubahan organisasi juga dilakukan untuk meningkatkan layanan dan fokus pencapaian tugas dan fungsi sebagai enabler BPKP. Hal

BPKP - Laporan Kinerja 2019

Page 24: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

tersebut antara lain dengan adanya penguatan struktur organisasi, tugas dan fungsi pada Biro Sumber Daya Manusia, Biro Keuangan, Biro Hukum dan Komunikasi, serta Biro Umum. Selain itu pada unit kerja Pusat-Pusat dilakukan penataan organisasi sesuai dengan beban kerja dan efektifitas pencapaian kinerja BPKP yang didelegasikan kepada mereka.

Pada akhir Juni 2019, Kepala BPKP, Dr. Ardan Adiperdana Ak., MBA., CA, CFrA memasuki masa purnabakti, dan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 71/TPA Tahun 2019, terhitung tanggal 1 Juli 2019 menunjuk Deputi Bidang Investigasi, Iswan EImi, Ak, M.S.Acc sebagai Pelaksana Tugas Kepala BPKP.

Setelah mengemban tugas sebagai Pelaksana Tugas Kepala BPKP selama tujuh bulan, Iswan EImi, Ak, M.S.Acc memasuki masa purnabakti pada 31 Januari 2020, dan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 29/TPA Tahun 2020 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Tetap di Lingkungan BPKP, Presiden RI melantik Muhammad Yusuf Ateh, Ak., MBA sebagai Kepala BPKP.

Pelaksanaan tugas BPKP didukung oleh SDM yang andal. Posisi pegawai per 31 Desember 2019 berjumlah 6.240 orang. dengan Komposisi pegawai menurut unit kerja, tingkat pendidikan, usia, masa kerja, gender, dan jabatan dapat dilihat pada Gambar 1.3, sedangkan peta SDM BPKP menurut lokasi unit kerja dapat dilihat pada gambar 1.4.

Gambar 1.3.Posisi Pegawai per 31 Desember 2019

8 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 25: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 1.4. Peta SDM BPKP per 31 Desember 2019

menurut lokasi unit kerja

S D MJ

Sebanyak 355 pegawai lainnya dalam status tugas belajar (119 orang), dan dipekerjakan pada instansi lain (236 orang)

C. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI

Dalam rangka melaksanakan tugas, fungsi, dan mengawal pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Pemerintah, BPKP telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019.Pengawasan pembangunan dan pembangunan pengawasan yang dilakukan oleh BPKP diarahkan untuk mencapai sasaran terwujudnya kualitas tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya. Kebijakan pengawasan BPKP juga diarahkan untuk mencapai terwujudnya penguatan kebijakan sistem pengawasan intern pemerintah, penguatan pengawasan terhadap kinerja pembangunan nasional, kebijakan dalam penerapan pengawasan intern yang independen, profesional, dan sinergis, serta kebijakan penerapan sistem manajemen kinerja pembangunan nasional yang efisien dan efektif. Arah kebijakan pengawasan BPKP secara rinci sebagai berikut:

1) Peningkatan kapabilitas pengawasan intern melalui peningkatan IACM (Internal Audit Capability Model) API P yang mampu mendorong pemantapan penerapan sistem pengendalian intern Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Korporasi (KLPK) serta mampu bersinergi dengan API P lain dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) baik dalam melakukan pengawasan keuangan negara/ daerah maupun pembangunan nasional;

2) Penguatan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pengawasan sinergis bersama-sama dengan API P Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Korporasi untuk mengawal pencapaian sasaran program pembangunan yang bersifat lintas bidang di RPJMN 2015-2019;

BPKP - Laporan Kinerja 2019 9

Page 26: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

3) Peningkatan ruang fiskal negara melalui pengawasan untuk meningkatkan penerimaan negara/ daerah; pengawasan untuk efisiensi pengeluaran negara/daerah; pengawasan terhadap optimalisasi pemanfaatan aset negara/ daerah; pengawasan pembiayaan keuangan negara/ daerah; dan pengawasan terhadap alokasi keuangan daerah (dana transfer);

4) Pengamanan keuangan negara/ daerah yang efektif melalui debottlenecking dan clearing house; pengawasan represif untuk preventif serta pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.

Strategi pengawasan BPKP dalam kurun waktu 2015-2019 adalah fokus pada peningkatan kualitas hasil pengawasan terhadap isu-isu strategis melalui penguatan SPIP, penguatan kapasitas APIP, dan penguatan sumber daya manusia BPKP.

D. KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK BPKP --------------------------------------------

Sesuai dengan renstra 2015-2019, BPKP melaksanakan kegiatan pengawasan disesuaikan dengan nomenklatur, yang mencerminkan tugas dan fungsi eselon Il/satker berisi komponen kegiatan untuk mencapai keluaran dengan indikator kinerja terukur. Kegiatan dari masing- masing eselon II teknis akan menghasilkan rekomendasi pengawasan. Rekomendasi dihasilkan melalui pelaksanaan komponen kegiatan, baik komponen teknis pengawasan, maupun komponen yang mendukung langsung kegiatan. Komponen teknis pengawasan menggunakan berbagai alat (tools) pengawasan seperti audit, reviu, evaluasi, pemantauan, sedangkan komponen yang mendukung langsung kegiatan seperti penyusunan dan diseminasi pedoman, pemantauan pelaksanaan pengawasan, tabulasi, dan lain-lain.

Selain itu, terdapat pelaksanaan dukungan pengawasan meliputi penyiapan kultur organisasi, penyiapan profesionalisme SDM, penyiapan SOP pelaksanaan kegiatan, penyiapan sarana dan prasarana dan lain-lain yang mendukung kegiatan teknis pengawasan secara tidak langsung.

BPKP telah menghasilkan beberapa produk dan layanan yang bermanfaat bagi pembenahan manajemen pemerintahan, antara lain:1. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA);2. Sistem Keuangan Desa (Siskeudes);3. Sistem Pengawasan Keuangan Desa (Siswaskeudes);4. Sistem Informasi Akuntansi PDAM;5. Program Pengembangan Manajemen Risiko Sektor Korporat dan Sektor Publik;6. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD;7. Program Pengembangan Internal Control BUMN/BUMD berbasis COSO;8. Program Anti Korupsi (PAK);9. Fraud Control Plan (FCP);10. Fraud Risk Assessment (FRA);11. Management Assessment Center (MAC);12. Pedoman Pengukuran Indeks AP3N;13. Pedoman Penilaian Maturitas SPIP;14. Pedoman Pengembangan Kapabilitas APIP;15. Sistem Informasi Bina Jabatan Auditor Berkualitas (SIBIJAK).16. Pedoman Pengawasan Intern Berbasis Risiko (PIBR)17. Pedoman Pengawasan Lintas Sektor

10 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 27: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

E. SISTEMATIKA LAPORAN ---------------------------------------------------------------------

Laporan Kinerja BPKP Tahun 2019 melaporkan capaian kinerja BPKP tahun 2019 yang diukur dan dinilai berdasarkan Perjanjian Kinerja. Analisis atas capaian kinerja dapat mengidentifikasi adanya kesenjangan kinerja (performance gap) beserta berbagai penyebabnya, yang berguna sebagai masukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. Laporan kinerja BPKP tahun 2019 terdiri atas empat bab sebagaimana pada gambar 1.5.

Gambar 1.5.Sistematika Laporan

01 Pendahuluan

Memuat uraian tugas, fungsi dan wewenang organisasi BPKP, struktur organisasi, dan aspek-aspek strategis organisasi terkait dengan Tugas dan Fungsi

Saaa

04 Penutup

Memuat kesimpulan kinerja BPKP dalam menyelesaikan aspek-aspek strategis, dan kelanjutan kinerja tahun 2020­2024

Perencanaan 02 Kinerja

Memuat rencana dan target kinerja guna menyelesaikan aspek-aspek strategis

Akuntabilitas 03 Kinerja_____

Memuat pencapaian target kinerja dalam menyelesaikan aspek-aspek strategis, beserta analisis mengenai kendala dan strategi peningkatan kinerja

BPKP - Laporan Kinerja 2019 11

Page 28: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

ZONA A

PAKORNAS

,L «1.7

•uH1

\BfLITAS1 PEMBANGUNAN

* '%> .

jHf* * J “ yd j| r\ / T 1

* M

i ?t i

I A P IP DAL A fc ^ lE N G A W A l A )AN P E M B fW lJN A N YANG

■ » *

12 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 29: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

BAB

PerencanaanKinerja

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan Intern Pemerintah Dalam rangka terus memperkuat peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dalam Mengawal Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan

BPKP - Laporan Kinerja 2019 13

Page 30: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

PERENCANAANKINERJA

Sebagai auditor intern pemerintah, BPKP melaksanakan tugas dan fungsinya di bidang pengawasan intern untuk mendukung keberhasilan program pembangunan nasional sebagaimana telah diamanatkan dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2015-2019. Oleh karena itu, arah kebijakan strategi, kerangka regulasi serta kerangka kelembagaan BPKP difokuskan untuk memberikan kontribusi kepada pemerintah dalam mencapai keberhasilan sasaran pembangunan nasional yang dicita-citakan selama lima tahun ke depan.

A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019 --------------------------------------------------------

Sebagai alat untuk mengelola sumber daya yang terbatas dalam rangka mengimplementasikan strategi pengawasan, BPKP menyusun rencana jangka menengah berupa Rencana Strategis (Renstra) periode 2015-2019 dengan mengacu kepada Peraturan Menteri PPN/ Bappenas Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Renstra K/L.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), BPKP wajib menyusun Renstra yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, arah kebijakan, program, dan kegiatan pengawasan dengan berpedoman pada RPJMN dan bersifat indikatif.

1. Visi

Melalui proses dan tahapan yang melibatkan berbagai lapisan pegawai hingga pimpinan tertingginya, BPKP menetapkan suatu komitmen untuk mewujudkan visi BPKP, yaitu:

Visi: Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional

Pernyataan visi BPKP ini konsisten dengan visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional. Sebagai gambaran yang diimpikan tahun 2019 atau setelahnya, visi BPKP diharapkan menjadi acuan bagi setiap pegawai BPKP di semua tingkatan untuk melaksanakan tugasnya. Terdapat beberapa kata kunci yang perlu diberi makna secara khusus agar dapat membangun persepsi yang sama di antara insan pegawai di lingkungan BPKP.

1. 1. Auditor Internal Pemerintah RI ---------------------------------------------------------

Terdapat dua kata kunci dalam frasa auditor internal pemerintah RI yaitu audit intern dan auditor pemerintah RI.

14 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 31: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

i) Audit Intern -----------------------------------------------------------------------------------------

Audit atau pengawasan intern yang diadopsi oleh BPKP mengacu pada definisi Institute of internal Auditor (IIA) tentang internal auditing yaitu “an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance processes”.

Sesuai definisi tersebut, dua sifat aktivitas peran BPKP dalam melaksanakan pengawasan intern yaitu sebagai pemberi jasa assurance dan pemberi jasa consultancy. Melihat pendekatannya, pengawasan intern dimaksud menuntut jasa assurance dan consultancy yang diperoleh dengan pendekatan yang sistematis dan metodologis untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian dan proses governance.

ii) Auditor Pemerintah RI --------------------------------------------------------------------------

Auditor pemerintah RI mengacu kepada posisi BPKP sebagai aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden sebagai pemegang kekuasaan Pemerintah RI dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai Auditor Pemerintah RI, BPKP merupakan mata dan telinga Presiden yang difungsikan untuk melihat dan mendengar secara langsung fakta lapangan dan memberikan respon berupa informasi assurance melalui suatu sistem pengawasan, dalam hal ini sistem informasi akuntabilitas. Menteri atau Kepala Lembaga atau Kepala Daerah atau pada tataran tertentu, Direktur Utama BUMN, adalah pembantu Presiden atau delegate kekuasaan Presiden. Demi kepentingan Presiden, BPKP juga berfungsi sebagai mitra strategis kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan korporasi (KLPK) dalam hal pemberian jasa consultancy. Jika informasi assurance di atas menunjukkan adanya risiko terhadap pencapaian tujuan program pemerintah, maka BPKP berfungsi memberikan rekomendasi perbaikan untuk memitigasi risiko, dan memastikan tujuan program pemerintah, dalam hal ini sasaran pembangunan nasional, dapat tercapai.

Dalam posisi sebagai Auditor Presiden, BPKP mengemban amanah dan tanggung jawab yang besar karena dituntut mampu mendeteksi berbagai potensi ataupun simtom-simtom kelemahan maupun penyimpangan di bidang keuangan negara. Dalam konteks tersebut, BPKP harus konsekuen untuk meyakini bahwa alasan keberadaannya terutama bukan hanya untuk melaksanakan fungsi atestasi terhadap asersi manajemen, tetapi juga menekankan upaya perbaikan manajemen risiko, sistem pengendalian dan proses governance.

Visi BPKP sebagai Auditor Internal Pemerintah RI merupakan visi yang strategis dalam rangka meningkatkan prinsip independensi, baik in fact maupun in appearance terhadap semua KLPK di bawah Presiden. Dengan demikian, informasi yang dihasilkan dari proses/kegiatan pengawasan oleh BPKP diharapkan bersifat objektif, tidak bias dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak lain yang menciderai penegakan prinsip independensi.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 15

Page 32: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 2.1.Rencana Strategis BPKP Periode 2015 - 2019

A u d ito r In te rna l P em erin tah RI B e rke las Dunia un tuk M en ingka tkan A k u n ta b ilita s Penge lo laan K euangan dan Pem bangunan Nasiona l

Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap

akuntabilitas pengelolaan keuangan dan

pembangunan nasional guna mendukung tata kelola

pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif

Membina penyelenggaraan

sistem pengendalian intern pemerintah

yang efektif

Mengembangkan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang

profesional dan kompeten

TUJUAN

Peningkatan kualitas akuntabilitas

pengelolaan keuangan dan pembangunan

nasional yang bersih dan efektif

Peningkatan efektivitas penyelenggaraan sistem

pengendalian intern pemerintah

Peningkatan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan

kompeten

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya kualitas akuntabilitas

pengelolaan keuangan dan pembangunan

nasional

Meningkatnya maturitas SPIPdan Efektivitas SPI

Korporasi

Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern

pemerintah Kementerian/ lembaga/ Pemerintah

Daerah

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Indeks akuntabilitas pengelolaan keuangan

dan pembangunan program prioritas dalam

nawacita

1. Persentase K/L dengan Maturitas SPIP Level 3

2. Persentase Pemerintah Provinsi dengan maturitas SPIP Level 3

3. Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3

4. Persentase Korporasi dengan efektivitas SPI Level 3

1. Persentase APIP K/L dengan Kapabilitas Level 3

2. Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3

3. Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan kapabilitas Level 3

16 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 33: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

1. 2. Auditor Berkelas Dunia

Terdapat tiga aspek yang menunjukkan kualitas BPKP sebagai auditor internal berkelas dunia yaitu aspek sumber daya manusia (SDM), aspek organisasi dan aspek produk.

i) Profesionalisme Sumber Daya Manusia --------------------------------------------------

SDM BPKP wajib menerapkan due professional care dalam setiap pelaksanaan penugasan pengawasan dan wajib memenuhi persyaratan minimal. Kedua persyaratan tersebut ditetapkan dalam standar pengawasan yang berlaku bagi BPKP sebagai organisasi profesi. SDM BPKP yang memiliki kompetensi minimal dalam bidang pengawasan, diarahkan menjadi personel yang lebih memiliki kompetensi sesuai tujuan dan sasaran strategis BPKP. Kompetensi yang memungkinkan kemahiran profesional dalam pelaksanaan pengawasan intern, berdasarkan Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku dan memperhatikan standar audit dari AAIPI atau IIA, dengan quality assurance berjenjang untuk memastikan kualitas proses pelaksanaan pengawasan. Pemilihan obyek pengawasan dilakukan sejak perencanaan strategis sampai dengan perencanaan tahunan dengan memperhatikan risiko (risk based planning). Demikian juga, pelaksanaan pengawasannya tetap memperhatikan risiko pengawasan (risk based audit) untuk melindungi timbulnya gugatan pihak ketiga.

ii) Kewenangan dan Kapabilitas Organisasi -----------------------------------------------

Kewenangan BPKP dalam pengawasan program lintas sektor di kementerian, lembaga dan pemerintah daerah diwujudkan dalam pemberian kualitas yang independen dan objektif atas pengendalian intern yang diterapkan dalam sertifikasi profesi pengawasan. Setiap auditor BPKP memiliki keahlian dan kapasitas yang memadai dalam melakukan koordinasi dan kerjasama tim, paham atas budaya organisasi serta sistem dan proses yang berlaku di BPKP. Di samping itu, BPKP selalu mengusahakan peningkatan kompetensi dalam berbagai bidang terkait sehingga meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi masalah dan solusinya serta memahami perubahan peraturan terkait dan standar baru di bidang pengawasan.

Pengelolaan SDM BPKP telah direncanakan untuk memenuhi kebutuhan pengawasan dalam mencapai pengelolaan risiko, proses governance yang efektif dan efisien serta tercapainya tujuan dan sasaran. Laporan yang disampaikan kepada Menteri, Kepala Lembaga atau Kepala Daerah yang bertanggung jawab langsung terhadap keberhasilan program, diarahkan agar dapat memenuhi harapan Presiden sebagai Kepala Pemerintahan RI terkait dengan kebijakan strategis yang perlu diperbaiki dari pelaksanaan program pembangunan nasional. Pelaksanaan peran pengawasan intern tersebut telah dinyatakan dalam audit charter yang telah mendefinisikan kewenangan, ruang lingkup dan tanggung jawab BPKP. Pelaksanaan peran tersebut telah disetujui Presiden sebagaimana tertuang dalam berbagai peraturan yang mendukung peran BPKP serta menjadi landasan dan pedoman pelaksanaan peran pengawasan intern.

Untuk meningkatkan dan memperbaiki proses pengawasan selalu dilakukan reviu dan melakukan pembelajaran dari proses pengawasan yang berlangsung di negara-negara

BPKP - Laporan Kinerja 2019 17

Page 34: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

lain (best practices benchmarking) melalui studi literatur maupun studi ke organisasi internal audit negara yang bersangkutan. Dengan perbaikan yang terus-menerus tersebut, diharapkan BPKP dapat menjadi pembina yang lebih kompeten bagi aparat pengawasan pemerintah lainnya.

Kapabilitas pengelolaan organisasi dan profesional pengawasan BPKP diarahkan pada kerangka penilaian Internal Audit Capability Model dengan target minimal kapabilitas pada level 3 pada tahun 2019, dengan karakteristik sebagai berikut:

1) Peran dan jasa pengawasan BPKP saat ini berupa jasa assurance & consulting diarahkan menuju kepada peran sebagai penggerak perubahan (Service and Role of Internal Audit Element).

2) Pengelolaan SDM BPKP diarahkan untuk membangun pegawai yang profesional, meningkatkan koordinasi serta meningkatkan kompetensi dan kerjasama tim (People Management Elemenf).

3) Pengawasan intern BPKP dalam rencana strategis pengawasan berfokus pada kebutuhan shareholder dan stakeholder dengan memperhatikan fokus prioritas dan risiko. Memperbaiki metodologi pengawasan berdasarkan perbaikan proses internal maupun praktek-praktek terbaik pengawasan (Professional Practices Element).

4) Mengembangkan manajemen kinerja pengawasan baik organisasi maupun individu, melalui SIMA untuk kepentingan manajemen hasil pengawasan maupun untuk manajemen sumber daya pengawasan (Performance Management and Accountability Element).

5) Sinergitas dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya dalam melakukan pengawasan lintas sektor dan menjadi mitra pemerintah dalam tindak lanjut perbaikan manajemen hasil pemeriksaan BPK RI. Sementara itu, hasil pengawasan BPKP berupa rekomendasi kepada Presiden dan pimpinan KLPK dalam rangka mewujudkan hubungan yang harmonis dan efektif dengan mitra kerja (Organizational Relationship and Culture Element).

6) Dalam kedudukannya sebagai auditor Presiden, BPKP melakukan pengawasan secara independen dengan kewenangan dan kekuasaan mandiri walaupun sebatas kegiatan lintas sektoral. BPKP aktif untuk melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan pengendalian intern dalam memitigasi risiko, meningkatkan kepatuhan dan mendorong tercapainya tujuan organisasi (Governance Structure Element).

Pengembangan kapabilitas dan kapasitas pengawasan intern BPKP senantiasa dilakukan dengan penerapan sistem pengendalian intern pemerintah, untuk memberi keyakinan bahwa tujuan BPKP dapat tercapai. Penerapan sistem pengendalian intern diarahkan pada penyelenggaraan yang efektif dengan kerangka penilaian kematangan implementasi SPIP. Maturitas penyelenggaraan SPIP ditargetkan berada pada level 3, dengan karakteristik bahwa BPKP telah menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian untuk semua kegiatan pokok BPKP, sebagai media pengendalian (control design). Kebijakan dan prosedur atas kegiatan pengelolaan keuangan dan atas beberapa kegiatan operasional telah mulai dilaksanakan dan didokumentasikan secara konsisten.

18 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 35: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

iii) Leverage Rekomendasi Hasil Pengawasan ------------------------------------------

Dari sudut perannya, hasil pengawasan internal BPKP dapat berupa informasi assurance dan/atau consultancy. Informasi assurance memberikan jaminan kepada Presiden dan Pemangku Kepentingan Utama lainnya bahwa tata kelola pemerintahan atas seluruh program-program prioritas pembangunan telah dijalankan sesuai dengan standar, aturan, kebijakan atau instrumen operasional manajemen risiko dan governance lainnya.

Informasi consultancy berwujud rekomendasi tentang perbaikan manajemen risiko, aktivitas pengendalian dan proses governance dalam penyelenggaraan pemerintahan dan program pembangunan. Kualitas informasi assurance dan rekomendasi strategis tersebut harus sedemikian rupa sehingga mempunyai daya ungkit (leverage) yang cukup signifikan dalam meningkatkan kinerja pemerintahan dan program pembangunan.

1. 3. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional

Terdapat dua ruang lingkup utama terkait dengan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan. Pertama, terkait dengan fungsi manajemen lingkup pengawasan intern yang meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Kedua, terkait dengan lingkup APBN, pengawasan intern akan meliputi fungsi penerimaan, program prioritas nasional dan kebijakan fiskal. Pengawasan BPKP dilakukan untuk merespon permasalahan yang mengemuka pada pembangunan nasional yang menjadi perhatian Presiden atau masyarakat luas. Uraian lebih rinci dapat dilihat di tujuan dan sasaran strategis. Dengan kualitas tersebut, BPKP diharapkan dapat menjadi mitra srategis KLPK dalam mensukseskan pembangunan nasional untuk kesejahteraan rakyat.

Visi BPKP sejalan dengan Visi Pembangunan Nasional Tahun 2015 - 2019. Hal tersebut dapat dibuktikan dari adanya persinggungan antara peran BPKP dengan beberapa agenda prioritas Pembangunan Nasional (Nawacita) antara lain agenda kedua yang isinya adalah membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Dalam lingkup yang lebih spesifik, mempertimbangkan perubahan yang dinamis serta tugas dan fungsi yang dilaksanakannya, BPKP mengambil peran penting yang mengerucut sebagai Auditor Internal Pemerintah RI yang Selalu Hadir dalam Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Terpercaya. Peran penting BPKP tersebut dapat diuraikan secara rinci sebagai berikut:

1.3.1. Auditor Internal Pemerintah RI yang Selalu Hadir -----------------------------------

Selalu hadir mempunyai makna suatu tindakan proaktif yang sudah sampai pada tataran sebuah kebiasaan untuk berada pada suatu tempat, setiap saat dibutuhkan oleh pemerintah dan masyarakat. Dalam pemahaman ini, selalu hadir diartikan sebagai keberadaan BPKP sebagai auditor internal pemerintah selalu ada atau hadir untuk memberikan jawaban kepada masyarakat dan pemerintah di bidang pengawasan pembangunan dan pembangunan pengawasan.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 19

Page 36: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Kehadiran fungsi pengawasan dalam pelaksanaan pembangunan tersebut; baik program lintas sektoral maupun program yang masuk dalam kategori current issue mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pada pelaporan akuntabilitasnya diharapkan menghasilkan informasi hasil pengawasan yang sifatnya strategis sebagai masukan penting bagi Presiden dan Wakil Presiden, beserta kabinetnya. Kehadiran fungsi pengawasan internal yang dilakukan oleh BPKP pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah atau added value yang mempunyai makna mendorong pencapaian Sasaran Pokok Pembangunan.

1.3.2. Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih ---------------------------------

Membangun tata kelola pemerintah yang bersih didefinisikan sebagai membangun suatu kondisi pemerintahan yang para penyelenggaranya menjaga diri dari perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dengan tools pengawasan berupa sosialiasi, bimbingan teknis, diklat, audit, evaluasi, verifikasi dan pemantauan. Terkait dengan Agenda Pembangunan Nasional, fungsi pengawasan internal BPKP dilakukan melalui tindakan represif untuk preventif, membantu Aparat Penegak Hukum dalam memberantas Tindak Pidana Korupsi (TPK).

Untuk membangun sebuah tata kelola pemerintahan yang bersih, BPKP dapat memfasilitasi dan mendorong KLPK dengan cara membangun SPIP serta mendorong peningkatan level maturitas SPIP pada setiap KLPK. Hal penting lainnya yang harus dilakukan adalah SPIP juga harus diterapkan pada program lintas sektor. Di samping itu, tindakan lain yang dapat dilakukan adalah mendorong dan memfasilitasi API P untuk meningkatkan kapabilitas pengawasan intern masing-masing API P. Jika beberapa upaya penting di atas dapat terlaksana dengan baik maka tata kelola pemerintahan di Indonesia akan semakin baik.

1.3.3. Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif ------------------------------

Membangun tata kelola pemerintahan yang efektif didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mewujudkan hasil pelaksanaan pembangunan sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat dalam bentuk penyediaan barang/jasa dalam jumlah yang memadai dan berkualitas merupakan salah satu indikator pemerintahan yang efektif. Kehadiran fungsi pengawasan internal yang dilakukan oleh BPKP hendaknya dapat memastikan bahwa program dan kegiatan pembangunan nasional dapat menghasilkan output yang tepat secara jumlah dan kualitas yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam kondisi demikian, pengawasan internal sejak tahap perencanaan menjadi sangat penting dilakukan oleh BPKP. Upaya ini dilakukan untuk menghindari terjadinya missing link antara kebutuhan masyarakat dengan barang/jasa yang tersedia. Di samping itu, pengawasan internal oleh BPKP dilakukan untuk memastikan efektivitas pelaksanaan program tersebut.

1.3.4. Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Terpercaya -----------------------

Membangun tata kelola pemerintahan yang terpercaya didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka memulihkan kepercayaan publik pada instansi pemerintah. Praktek birokrasi selama ini dirasakan oleh sebagian masyarakat

20 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 37: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

sebagai profil yang lambat dalam memberikan pelayanan, berbelit dan berbudaya koruptif. Pemerintah pun berupaya keras melakukan perbaikan agar kesan negatif tersebut tidak terus-menerus menguat yang pada akhirnya menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Kehadiran fungsi pengawasan internal yang dilakukan oleh BPKP diharapkan dapat mengurangi perilaku koruptif para penyelenggara pemerintahan dan mendorong aparatur pemerintah untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

2. Misi ------------------------------------------------------------------------------------------------

Misi 1: Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap AkuntabilitasPengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif -----------------------

Misi ini menggambarkan dua hal yaitu tugas dan manfaat BPKP. Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan” dan manfaatnya yaitu “mendukung tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif'.

2.1. Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan

Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan dalam misi ini akan bermuara pada pemberian informasi assurance dan rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Prinsip dari akuntabilitas adalah kesiapan pemerintah untuk merespon pertanyaan (scrntiny) masyarakat dan stakeholder lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber daya yang diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan.

Untuk kesiapan ini, dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, serta peraturan perundang-undangan lainnya tentang fungsi pengawasan, BPKP menjadi mitra kerja Menteri dan Kepala KLPK melalui jasa assurance, jasa consultancy. Jasa assurance mencakup pemberian informasi kepada Presiden tentang capaian pelaksanaan tugas dari para mitra kerja BPKP tersebut. Sedangkan jasa consultancy berwujud rekomendasi yang mempunyai daya ungkit dalam peningkatan kinerja KLPK sebagai mitra kerja BPKP. Perwujudan peran pengawasan intern tersebut sekurang-kurangnya harus memberikan keyakinan yang memadai melalui informasi assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dan sasaran pembangunan nasional. BPKP harus berperan aktif dalam memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan kurang memadainya kualitas proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan risiko tidak tercapainya Sasaran Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2015 - 2019.

Kegiatan assurance dan consultancy yang dilakukan BPKP mengacu kepada PP 60 Tahun 2008, Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 dan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2014. PP 60/2008 memberi batasan pengawasan intern sebagai

BPKP - Laporan Kinerja 2019 21

Page 38: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.

2.1.1. Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan ---------------------------------------

Sebagai auditor internal yang bertanggung jawab kepada Presiden, BPKP melaksanakan fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan. Dalam periode sebelumnya fokus pengawasannya banyak diarahkan pada aspek pengelolaan keuangan antara lain meliputi : pelaporan keuangan, kebijakan fiskal, kebijakan alokasi atau transfer daerah, maka pada periode 2015 - 2019, sesuai misi ini, sasaran program pengawasan intern BPKP termasuk mengawal dan mendorong bagaimana program pembangunan nasional dapat mencapai tujuannya dengan efektif dan efisien.

2.1.2. Pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan mengikuti kerangka APBN. Dalam hal pengelolaan keuangan, pengawasan intern BPKP akan berupaya meningkatkan kualitas akuntabilitas Presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi di bidang keuangan dan atau Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. Dalam hal pengawasan intern atas kualitas pelaporan, BPKP mendorong mitra kerjanya untuk memenuhi persyaratan minimal kualitas laporan keuangan (LK) yang direpresentasikan oleh opini WTP dari audit BPK atas LK KLPK. Kegiatan pengawasan intern ini akan diarahkan bagi KLPK yang LK-nya belum mendapatkan opini WTP dari BPK.

Pengawasan intern atas kualitas kebijakan fiskal diarahkan baik kepada penerimaan negara dan belanja negara termasuk kebijakan yang diterapkan untuk mengalokasikan belanja negara dan kebijakan pembiayaan. Dalam kaitan ini pengawasan intern diarahkan untuk menghasilkan rekomendasi perbaikan kebijakan Kebendaharaan Umum Negara baik dari substansi formulasi maupun implementasi kebijakan pengelolaan keuangan negara/daerah termasuk korporasinya. Kegiatan pengawasan atas pengelolaan keuangan negara/daerah ini akan mencakup antara lain kebijakan: (a) Pengawasan terhadap Peningkatan Penerimaan Negara/Daerah untuk meningkatkan ruang fiskal, (b) Kebijakan Alokasi Anggaran (transfer) daerah, (c) Perencanaan dan Pelaksanaan Pemanfaatan Aset dan Kekayaan Negara/Daerah, (d) Pengelolaan Hutang, (e) Pengelolaan Subsidi, dan (f) Pengelolaan Korporasi.

2.1.3. Pengelolaan Pembangunan Nasional -------------------------------------------------

Terkait dengan pembangunan nasional, pengawasan intern dilakukan secara menyeluruh mengikuti tahapan pengelolaan keuangan negara, namun terfokus pada implementasi strategi pembangunan nasional. Strategi pembangunan nasional membedakan tiga dimensi pembangunan, yaitu: (1) dimensi pembangunan manusia yang sifatnya wajib, (2) dimensi pembangunan sektor unggulan yang sifatnya prioritas;

22 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 39: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

dan (3) dimensi pemerataan dan kewilayahan. Untuk melaksanakan strategi ini perlu menciptakan kondisi pendukung sebagai prasyarat minimal yang harus terpenuhi. Indikator pencapaian sasaran strategi pembangunan tersebut dituangkan dalam Sasaran Pokok Pembangunan RPJMN 2015 - 2019.

Dalam RPJMN 2015-2019 terdapat beberapa program lintas sektor dimana sasaran pokok program pembangunan tersebut dirancang dilaksanakan oleh satu atau lebih KLPK. Dalam hal ini, BPKP harus dapat memastikan sejauh mana program lintas sektor tersebut dijalankan secara terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan dari program lintas sektor tersebut. Arah Pengawasan BPKP selanjutnya adalah melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pengawasan sinergis bersama APIP KLPK untuk mengawal pencapaian Sasaran Program yang bersifat program lintas sektor dalam RPJMN.

Dengan kebijakan ini, pengawasan nasional pemerintah diarahkan untuk melakukan pengawasan keuangan negara, keuangan daerah dan pembangunan nasional secara komprehensif, sinergis dan integratif. BPKP bersama API P terkait mengawal pencapaian sasaran pembangunan lintas sektor dalam RPJMN, API P mengawal pencapaian sasaran pembangunan terkait KLPK masing-masing, sedangkan BPKP meningkatkan kapabilitas pengawasan intern APIP.

Pengawasan intern terhadap tahapan penyelenggaraan kegiatan pembangunan juga mengikuti fungsi manajerial, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, sampai dengan pertanggungjawaban. Pengawasan intern diarahkan untuk memastikan bahwa pengendalian intern sebagai proses yang integral dengan kegiatan utama. Tindakan manajemen dalam tahapan ini harus dirancang dan dilakukan secara memadai yang melibatkan semua pihak untuk mencapai tujuan kegiatan, dalam kerangka pengelolaan keuangan negara melalui pelaksanaan kegiatan secara efisien dan efektif. BPKP berupaya memberi kepastian bahwa penyelenggaraan pembangunan telah memenuhi aspek ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas dalam mencapai Sasaran Pokok Pembangunan dalam RPJMN 2015 - 2019.

Fokus pengawasan pada sasaran pembangunan nasional harus konsisten dan sejalan dengan amanah pengawasan yang ditugaskan kepada BPKP yaitu program atau kegiatan yang bersifat lintas sektor. Dengan melakukan pengawasan intern terfokus pada pembangunan nasional dan yang menjadi prioritas dan perhatian pemerintah, BPKP berkontribusi pada pencapaian tujuan pemerintah dan pembangunan yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tiga Strategi Pembangunan Nasional, Sembilan Agenda Prioritas (Nawacita) dan Enam Sasaran Pokok Pembangunan merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan pemerintah. Dalam program ini terdapat dua atau lebih KLPK yang bertanggung jawab mengelola keuangan untuk pembangunan nasional. Masing-masing dibebankan tanggung jawab untuk menyukseskan tujuan pembangunan nasional. Tanggung jawab ini mengikuti struktur dan birokrasi KLPK sesuai dengan kewenangan masing-masing. Pelaksanaan kewenangan ini sering menghambat sinergi yang pada akhirnya menghambat pencapaian tujuan semula. Kehadiran peran pengawasan intern yang berkualitas dari BPKP diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi untuk peningkatan kinerja program pembangunan pusat, daerah dan korporasi, termasuk rekomendasi perbaikan untuk mengatasi hambatan kelancaran pembangunan.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 23

Page 40: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

2.2. Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif ------------

Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan diselenggarakan untuk mendukung tata kelola pemerintah yang bersih dan efektif, termasuk tata kelola korporasi. Pengawasan intern BPKP diarahkan untuk memastikan bahwa governance process dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara partisipatif, akuntabel, transparan dan efektif. Di samping itu, terdapat struktur organisasi dan mekanisme yang melibatkan stakeholder kunci dalam menetapkan dan mengawasi (oversee) tujuan pemerintah dan pembangunan termasuk korporasi. Masyarakat juga diberi akses yang cukup terhadap informasi anggaran dan target pemerintahan dan pembangunan serta laporan pertanggungjawaban yang memungkinkan mereka mengetahui sejauh mana tujuan pemerintahan dan pembangunan tercapai. Dengan kerangka transparansi tersebut, para penyelenggara menyiapkan diri untuk menjelaskan capaian targetnya dan menjelaskan jika terjadi kegagalan, alasan kegagalan pengelolaan keuangan dan pembangunan atau menjelaskan ukuran pencapaian efektivitas pencapaian tujuan dimaksud. Dengan menjaga partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas tersebut diharapkan tercipta tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif.

Misi 2: Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif ----------------------------------------------------------------------------------------------------

Misi kedua BPKP yaitu "Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif” , terkait erat dengan Misi Satu. Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan pembangunan, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan pelaporan keuangan yang handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008, sistem yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan mandat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

Pada periode 2015 - 2019, pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk meningkatkan maturitas SPIP di tingkat KLPK bahkan hingga tingkat program (prioritas) pembangunan nasional. Penyelenggaraan SPIP KLPK memang bukan tanggung jawab BPKP, tetapi tanggung jawab masing-masing KLPK. BPKP sebagai pembina penyelenggaraan SPIP maka seluruh insan pengawasan di BPKP diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembinaan dari sekedar pelaksanaan tugas penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP, menjadi pengawal implementasi seluruh elemen SPIP di seluruh kegiatan utama dan tindakan manajemen KLPK. Hal tersebut dilakukan dengan membudayakan pengenalan dan pengendalian risiko oleh semua personel dan pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan utamanya yang dituangkan dalam kebijakan dan prosedur pelaksanaan kegiatan (SOP). Pengkomunikasian dan evaluasi reguler terhadap konsistensi kebijakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai SOP diharapkan menyadarkan personel dan pimpinan akan pencapaian tujuan pemerintahan dan pembangunan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kematangan implementasi SPIP secara keseluruhan di KLPK.

24 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 41: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Dengan demikian, misi pembinaan penyelenggaraan SPIP ini terkait langsung dengan misi 1 yaitu pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. Akan tetapi, terdapat perbedaan karakteristik antara keduanya. Misi 1 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk penyelenggaraan fungsi pengawasan keuangan dan pembangunan (pengawasan fungsional), sedangkan misi 2 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk membangun sistem pengawasan itu sendiri, dalam hal ini Sistem Pengendalian Intern. Sistem pengendalian intern, dalam sejarahnya adalah bentuk lanjutan dari pengawasan melekat.

Misi 3: Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten ----------------------------------------------------------------------

Misi ini juga terkait dengan dua misi sebelumnya. Unsur pertama SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif bagi penerapan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan budaya pengendalian ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (API P) yang efektif. Untuk mewujudkan peran API P sebagai aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya. Melanjutkan pembinaan yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya serta sesuai dengan PP 60 Tahun 2008, tugas dan fungsi pengembangan kapabilitas pengawasan intern tersebut difokuskan pada peningkatan kapabilitas API P dengan mengarah pada peningkatan kapasitas organisasi API P maupun peningkatan kompetensi auditornya. Peningkatan kapabilitas APIP melalui peningkatan enam elemen kapabilitas APIP yaitu (a) peran APIP dalam organisasi; (b) pola pengembangan auditor APIP; (c) praktik profesionalisme pengawasan intern; (d) eksistensi manajemen kinerja dan akuntabilitas; (e) kualitas hubungan Inspektur dengan pimpinan/atasan dan pimpinan satuan kerja lainnya; dan (f) struktur tata kelola APIP termasuk kualitas independensi APIP.

3. Tujuan dan Sasaran Strategis

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lebih dari satu sampai dengan lima tahun. Dalam penetapan tujuan, BPKP mengadopsi konsep Balanced Score Card (BSC) dengan beberapa modifikasi disesuaikan dengan karakteristik BPKP sebagai organisasi publik. Berbeda dengan konsep BSC di sektor private/ bisnis yang berorientasi kepada profit, BPKP memodifikasi perspektif keuangan menjadi perspektif manfaat bagi stakeholders dan perspektif pelanggan menjadi perspektif manfaat bagi auditan/pengguna jasa. Dengan menggunakan pendekatan BSC tersebut maka tujuan utama dari perspektif manfaat bagi pihak stakeholders utama dan auditan/pengguna jasa diseimbangkan dengan tujuan pendukung yang berada pada perspektif proses internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang berorientasi ke dalam. Tujuan utama BPKP tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:

a. Peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional yang bersih dan efektif;

BPKP - Laporan Kinerja 2019 25

Page 42: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

b. Peningkatan efektivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;c. Peningkatan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan

kompeten.

Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan secara spesifik dan terukur, untuk dapat dilaporkan pencapaiannya dalam kurun waktu satu tahun. Sasaran strategis merupakan indikator kinerja pencapaian tujuan strategis sehingga merupakan dampak (impact) dari sasaran program. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis BPKP yang diharapkan dicapai setiap tahun adalah sebagai berikut:

a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional;

b. Meningkatnya maturitas SPIP dan Efektivitas SPI korporasi;c. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Kementerian, Lembaga,

dan Pemda.

Memerhatikan peran BPKP dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP, BPKP diberi amanat besar dalam melakukan pengawasan intern dan pembinaan SPIP termasuk pembinaan APIP. Amanat ini dieksplisitkan dan diperbaharui lagi dalam Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014. Peran BPKP yang mengemuka adalah kewajiban melakukan sinergi dan koordinasi dengan APIP lain. Sinergi dan koordinasi ini menjadi kaidah pelaksanaan tugas pengawasan BPKP dalam pelaksanaan tugas pengawasannya. Sinergi dan koordinasi wajib diterapkan dalam meningkatkan kapabilitas pengawasan intern, meningkatkan maturitas SPIP dan dalam melaksanakan pengawasan terhadap keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional.

Rumusan arah kebijakan dan strategi pengawasan BPKP terkait antara satu dengan lainnya. Kebijakan BPKP merupakan penjabaran dari urusan pengawasan intern nasional sesuai dengan visi dan misi pembangunan nasional yang berisi satu atau beberapa upaya untuk mencapai sasaran strategis penyelenggaraan pengawasan dan pembangunan pengawasan intern dengan indikator kinerja yang terukur. Untuk mencapai sasaran strategis yang dirumuskan sebelumnya, dibuatlah strategi-strategi BPKP sebagai langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi BPKP.

Arah kebijakan dan strategi pengawasan BPKP menjadi salah satu pendukung terwujudnya sasaran pembangunan nasional yaitu, pembangunan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. Hakekat pengawasan intern adalah hasil pengawasannya berperan penting dalam meningkatkan tata kelola, memperbaiki pengelolaan risiko dan menguatkan sistem pengendalian intern. Dengan demikian, pembangunan tata kelola pemerintahan dan aparatur tidak dapat lepas dari pengawasan intern yang akan diperankan oleh BPKP dalam lingkup nasional.

Arah Kebijakan Pengawasan BPKP -----------------------------------------------------------

Dengan mengacu pada kerangka kebijakan dan strategi di atas, pengawasan pembangunan dan pembangunan pengawasan yang dilakukan oleh BPKP diarahkan untuk mencapai sasaran terwujudnya kualitas tata kelola pemerintahan yang bersih,

26 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 43: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

efektif dan terpercaya. Kebijakan pengawasan BPKP juga diarahkan untuk mencapai terwujudnya penguatan kebijakan sistem pengawasan intern pemerintah, penguatan pengawasan terhadap kinerja pembangunan nasional, kebijakan dalam penerapan pengawasan intern yang independen, profesional dan sinergis, serta kebijakan penerapan sistem manajemen kinerja pembangunan nasional yang efisien dan efektif. Arah kebijakan pengawasan BPKP secara rinci sebagai berikut:

a. Penguatan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pengawasan sinergis bersama-sama dengan API P kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi untuk mengawal pencapaian sasaran program pembangunan yang bersifat lintas bidang di RPJMN 2015-2019;

b. Peningkatan ruang fiskal negara melalui pengawasan untuk meningkatkanpenerimaan negara/daerah; pengawasan untuk efisiensi pengeluaran negara/daerah; pengawasan terhadap optimalisasi pemanfaatan asetnegara/daerah; pengawasan pembiayaan keuangan negara/daerah; dan pengawasan terhadap alokasi keuangan daerah (dana transfer);

c. Pengamanan keuangan negara/daerah yang efektif melalui debottlenecking dan clearing house; pengawasan represif untuk preventif, serta pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi;

d. Peningkatan kapabilitas pengawasan intern melalui peningkatan IA-CM APIP yang mampu mendorong pemantapan penerapan sistem pengendalian intern kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi (KLPK) dan mampu bersinergi dengan APIP lain dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan dalam melakukan pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional.

Empat arah kebijakan pengawasan BPKP tersebut selanjutnya menjadi empat fokus pengawasan BPKP sebagai respon terhadap kompleksitas isu pembangunan nasional, yaitu pengawalan pembangunan nasional, peningkatan ruang fiskal, pengamanan aset negara/daerah, dan peningkatan governance system, sebagaimana pada gam bar 2.2.

4. Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama (IKU) BPKP merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. IKU BPKP periode 2015-2019 ditetapkan dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 9 tahun 2016 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan tahun 2015-2019, dengan jum lah Indikator kinerja utama di tingkat K/L BPKP sebanyak 8 indikator kinerja, sebagaimana pada tabel 2.1.

Tabel 2.1Indikator Kinerja Utama BPKP tahun 2015-2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama1 Meningkatnya kualitas

akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional

1.1 Indeks akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan program prioritas dalam Nawacita

BPKP - Laporan Kinerja 2019 27

Page 44: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama2 Meningkatnya maturitas 2.1 Persentase KL dengan Maturitas SPIP level 3

SPIP dan efektivitas SPI 2.2 Persentase pemerintah provinsi dengan Maturitaskorporasi SPIP level 3

2.3 Persentase pemerintah kabupaten/ kota dengan Maturitas SPIP level 3

2.4 Persentase korporasi dengan efektivitas SPI level 3

3 Meningkatnya kapabilitas 3.1 Persentase APIP K/L dengan kapabilitas level 3pengawasan intern pemerintah kementerian,

3.2 Persentase APIP pemerintah provinsi dengan kapabilitas level 3

lembaga, dan pemda 3.3 Persentase APIP pemerintah kabupaten/ kota dengan Kapabilitas level 3

Gambar 2.2.Empat Fokus Pengawasan BPKP

Fokus Pengawasan BPKP

Empat Fokus Pengawasan BPKP m erupakan intisari dari Tugas dan Fungsi BPKP sebagaim ana tercantum dalam Peraturan Presiden Nom or 192 Tahun 2014

Pengawalan Pembangunan Nasional

Diarahkan untuk

i t memastikan

7T diterapkannya ta ta kelo la yang baik

R pdalam pencapaian ta rg e t - ta rg e t pembangunan nasional

Diarahkan untuk op tim a lisas i penerimaan negara/ daerah, dan penghematan pengeluaran negara/ daerah, sehingga diperoleh ruang f i s k a l yang cukup untuk membiayai pembangunan nasional

Diarahkan untuk Memastikan e fe k t iv i ta s pengamanan terhadap aset-aset negara/ daerah

Diarahkan untuk memastikan e fe k t iv i ta s SPIP dalam rangka mewujudkan akun tab il itas keuangan negara/ daerah melalui peran APIP yang e fe k t i f

28 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 45: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Program Prioritas dalam Nawacita

Indikator "indeks akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan program prioritas dalam Nawacita" merupakan indikator yang mencerminkan tingkat akuntabilitas pengelolaan keuangan dan program prioritas nawacita. Indikator ini diharapkan dapat mengindikasikan kinerja BPKP dari hasil pengawalan pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh pemerintah.

Pengukuran Indikator ini dilakukan melalui suatu survei menggunakan variabel-variabel dan indikator-indikator yang sudah ditentukan. Dari indikator ini diharapkan dapat diketahui sejauh mana akuntabilitas pengelolaan keuangan dan program prioritas nawacita, serta mengidentifikasi area-area akuntabilitas yang memerlukan perbaikan sebagai dasar bagi BPKP untuk menyampaikan saran penyempurnaan.

Maturitas SPIP dan Efektivitas SPI Korporasi (level 3)

Indikator Maturitas SPIP (level 3) pada kementerian/ lembaga, dan pemerintah daerah mencerminkan tingkat penyelenggaraan sistem pengendalian intern kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah sebagaimana diwajibkan dalam pasal 47 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yaitu "Menteri/ pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/ walikota bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan masing-masing". Indikator ini diharapkan dapat mengindikasikan kinerja BPKP dari hasil pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pada kementerian, lembaga dan pemerintah daerah. Dari indikator ini diharapkan dapat diketahui sejauh mana penyelenggaraan sistem pengendalian intern pada kementerian, lembaga dan pemerintah daerah, serta mengidentifikasi area-area penyelenggaraan pengendalian intern yang memerlukan perbaikan sebagai dasar bagi BPKP untuk menyampaikan saran peningkatan penyelenggaraan SPIP.

Sebagai pengembangan dari SPIP di sektor publik, BPKP juga melakukan pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern di sektor korporasi (BUMN/ BUMD/ BLU/BLUD). Kinerja dari pembinaan pengendalian intern yang dilakukan tersebut selanjutnya diukur dengan indikator "Efektivitas SPI Korporasi (Level 3)".

Kapabilitas APIP (level 3) -------------------------------------------------------------------------

Indikator Kapabilitas APIP (level 3) pada kementerian/ lembaga, dan pemerintah daerah mencerminkan tingkat kapabilitas aparat pengawasan intern kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan peran APIP yang efektif. Indikator ini diharapkan dapat mengindikasikan kinerja BPKP dari hasil pembinaan kapabilitas APIP kementerian, lembaga dan pemerintah daerah. Dari indikator ini diharapkan dapat diketahui sejauh mana kapabilitas APIP kementerian, lembaga dan pemerintah daerah, serta mengidentifikasi area-area kapabilitas APIP yang memerlukan perbaikan sebagai dasar bagi BPKP untuk menyampaikan saran peningkatan kapabilitas APIP.

Target tiga kelompok indikator Kinerja yang diuraikan tersebut di atas untuk periode 2015-2019 disajikan pada tabel 2.2.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 29

Page 46: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Tabel 2.2Target Kinerja BPKP tahun 2015-2019

NoSasaranStrategis

Indikator Kinerja Utama 2015 2016 2017 2018 2019

1 Meningkatnyakualitasakuntabilitaspengelolaankeuangan danpembangunannasional

1.1 Indeks akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan program prioritas dalam Nawacita

Skala1

Skala1

Skala2

Skala2

Skala3

2 Meningkatnya maturitas SPIP dan efektivitas SPI korporasi

2.1 Persentase KL dengan Maturitas SPIP level 3

4% 2% 32% 55% 85%

2.2 Persentase pemerintah provinsi dengan Maturitas SPIP level 3

5% 9% 30% 60% 85%

2.3 Persentase pemerintah kabupaten/ kota dengan Maturitas SPIP level 3

5% 3% 20% 45% 70%

2.4 Persentase korporasi dengan efektivitas SPI level 3

20% 45% 50% 85%

3 Meningkatnyakapabilitaspengawasaninternpemerintah kementerian, lembaga, dan pemda

3.1 Persentase APIP K/L dengan kapabilitas level 3

5% 8% 21% 56% 85%

3.2 Persentase APIP pemerintah provinsi dengan kapabilitas level 3

5% 9% 30% 74% 85%

3.3 Persentase APIP pemerintah kabupaten/ kota denganKapabilitas level 3

5% 3% 20% 51% 70%

5. Program ------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, BPKP menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit organisasi BPKP dengan program yang ditetapkan oleh Bappenas.

Sesuai dengan Pedoman Restrukturisasi Program dan Kegiatan yang diterbitkan oleh Bappenas dan Kementerian Keuangan, setiap Unit Eselon I pada kementerian atau LPNK melaksanakan program teknis dan program generik. Program teknis merupakan program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan ekstern), sedangkan program generik merupakan program yang bersifat

30 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 47: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/ atau administrasi pemerintahan (pelayanan intern). Program BPKP sesuai dengan restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas terdiri dari dua program, yaitu:

1) Program TeknisProgram Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

2) Program GenerikProgram Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP.

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019 ------------------------------------------------

Perjanjian kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan target kinerja yang harus dicapai pada tahun bersangkutan dari pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki instansi bersangkutan. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud sebagai hasil kegiatan tahun- tahun sebelumnya. Perjanjian kinerja BPKP tahun 2019 sebagaimana pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja BPKP Tahun 2019

No Indikator Kinerja Utama Satuan T argetSasaran Strategis 1. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional

1 Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Skala Skala 3Pembangunan Program Prioritas dalam Nawacita 1-5

Sasaran Strategis 2. Meningkatnya maturitas SPIP dan efektivitas SPI korporasi

2 Persentase KL dengan Maturitas SPIP level 3 % 85%3 Persentase pemerintah provinsi dengan Maturitas SPIP

level 3% 85%

4 Persentase pemerintah kabupaten/ kota dengan Maturitas SPIP level 3

% 70%

5 Persentase korporasi dengan efektivitas SPI level 3 % 85%Sasaran Strategis 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah kementerian, lembaga dan pemda

6 Persentase APIP K/L dengan kapabilitas level 3 % 85%7 Persentase APIP pemerintah provinsi dengan

kapabilitas level 3% 85%

8 Persentase APIP pemerintah kabupaten/ kota dengan Kapabilitas level 3

% 70%

Dalam pencapaian sasaran strategis tersebut di atas, BPKP didukung oleh lima Deputi Pengawasan yang membidangi Perekonomian dan Kemaritiman, Polhukam dan PMK, Pemerintahan Daerah, Korporasi, dan Keinvestigasian, serta didukung oleh Sekretariat Utama, Inspektorat, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan, Pusat Informasi Pengawasan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan, Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor, dan 34 Perwakilan BPKP yang tersebar di seluruh wilayah Republik Indonesia.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 31

Page 48: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

32 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 49: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

BAB

AkuntabilitasKinerja

Tim Perwakilan BPKP provinsi NTB melakukan pemantauan proyek PSN pembangunan Bendungan Bintang Bano di Sumbawa, NTB.Proyek pemerintah tersebut berpotensi memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat di Kabupaten Sumbawa Barat, antara lain: suplai air bersih sebesar 555 liter/detik, suplai air irigasi untuk areal seluas 6.695 Ha, pengendalian banjir Q25, pembangkit minihydro 4,4 x 2 MW, dan pengembangan perekonomian masyarakat sekitar bendungan

BPKP - Laporan Kinerja 2019 33

Page 50: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

AKUNTABILITASKINERJA

A. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA -------------------------------------------------

Dalam rangka penyusunan laporan kinerja BPKP tahun 2019 dilakukan pengumpulan data kinerja yang melibatkan seluruh unit kerja di lingkungan BPKP. Data kinerja yang dikumpulkan berupa target dan realisasi kinerja BPKP beserta uraian rinci kinerja, target dan realisasi keuangan, target dan realisasi penggunaan sumber daya manusia, data-data penghargaan, serta informasi lain yang terkait dengan kinerja BPKP tahun 2019. Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk memperoleh data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan konsisten yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja tanpa meninggalkan prinsip manfaat dan biaya, serta efisiensi dan efektivitas.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengidentifikasi realisasi kinerja dari pelaksanaan tugas BPKP dalam tahun 2019, untuk selanjutnya dilakukan pembandingan realisasi tersebut dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja BPKP tahun 2019. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase pencapaian target indikator kinerja adalah rumus maximize, sebagai berikut:

Capaian Kinerja = ---------- x 100%Target

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap indikator kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung keberhasilan dan kendala pencapaian kinerja. Faktor pendukung keberhasilan dan kendala yang menghambat pencapaian target kinerja dicermati dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.

Dalam evaluasi kinerja juga dilakukan pembandingan kinerja yang meliputi pembandingan antara realisasi kinerja dengan target tahun berjalan, realisasi kinerja tahun berjalan dengan realisasi tahun lalu, dan pembandingan lain yang diperlukan. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan proporsi capaian kinerja dengan proporsi penggunaan sumber daya, baik dana maupun sumber daya manusia, yang dalam hal ini direpresentasikan dengan Orang/Hari (OH). Efisiensi sumber daya terjadi manakala capaian kinerja output lebih tinggi dari pada capaian penggunaan sumber daya, baik dana maupun OH. Analisis efisiensi dilakukan terpisah antara sumber daya keuangan dan sumber daya manusia.

34 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 51: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

B. PENCAPAIAN TUJUAN BPKP 2015-2019

Dalam rencana strategis tahun 2015-2019, BPKP menetapkan tiga tujuan, yaitu:1) Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan

Nasional yang Bersih dan Efektif;2) Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah; dan3) Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan

Kompeten

1 Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif

dan

Kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional yang bersih dan efektif yang ingin diwujudkan oleh BPKP adalah pengelolaan program pembangunan nasional yang dilaksanakan secara transparan, liable, controllable, responsible, dan responsive berada pada level 3. Akuntabilitas pengelolaan program pada level 3 tersebut, dipandang cukup untuk mengawal pencapaian tujuan program pembangunan nasional secara holistik, terintegrasi dan sinkron. Program prioritas pembangunan nasional yang akan menjadi prioritas perhatian BPKP adalah program pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kedaulatan pangan, kemaritiman, kedaulatan energi, perhubungan, perlindungan sosial dan pariwisata.

Untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan ini, BPKP menggunakan instrumen indeks AP3N, yang diukur secara berjenjang pada level pelaksana dan level koordinator yang menjabarkan karakteristik lintas sektoral dari program prioritas pembangunan nasional. Nilai indeks diukur dalam skala 1-5. Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan kualitas akuntabilitas pengelolaan program pembangunan nasional yang semakin baik.

Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional

BPKP - Laporan Kinerja 2019 35

Page 52: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Pada akhir renstra tahun 2019, BPKP telah berhasil meningkatkan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional yang semula berada pada skala 1 (skala 1-5) pada tahun 2015, menjadi skala 3 (skala 1-5) pada tahun 2019 sesuai dengan target renstra (tercapai 100%). Dengan pencapaian kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional skala 3 (skala 1-5), secara umum pengelolaan program pembangunan nasional cukup baik. Walaupun pada beberapa area memerlukan perbaikan, namun pencapaian skala 3 dipandang cukup untuk mengawal pencapaian tujuan program pembangunan nasional agar efektif, efisien, dan juga dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

2 Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Efektivitas penyelenggaraan SPIP yang ingin diwujudkan BPKP adalah penyelenggaraan SPIP di Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah yang berada pada level 3. Efektivitas penyelenggaraan SPIP level 3 pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah dipandang cukup untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah secara efektif dan efisien, mampu meyakinkan keandalan pelaporan keuangan dan mengamankan aset serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Target renstra yaitu 73,49% instansi pemerintah (Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah) efektivitas penyelenggaraan SPIP-nya berada pada level 3, dengan rincian :No Instansi Pemerintah (IP) Populasi T arget Level 3 %

1 K/L 88 75 85,222 Pemprov 34 29 85,293 Pemkab/Kota 508 359 70,67

Jumlah 630 463 73,49

36 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 53: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan ini, BPKP menggunakan instrumen tingkat maturitas SPIP, yang diukur berdasarkan 5 unsur dan 25 sub-unsur SPIP sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Tingkat maturitas diukur dalam enam level. Semakin tinggi level menunjukkan efektivitas penyelenggaraan SPIP yang semakin baik.

Pada akhir renstra tahun 2019, BPKP telah berhasil meningkatkan efektivitas penyelenggaraan SPIP pada instansi pemerintah yang semula sebesar 0,95% pada tahun 2015, menjadi sebesar 60,16% pada tahun 2019, atau mencapai 81,86% dari target sebesar 73,49%.

3 Peningkatan Kapabilitas Profesional dan Kompeten

Pengawasan Intern Pemerintah yang

Kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang ingin diwujudkan BPKP adalah kapabilitas APIP di Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah yang berada pada level 3. Kapabilitas APIP level 3 pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah adalah tingkat kemampuan yang harus dimiliki APIP yang dipandang cukup agar dapat mewujudkan peran APIP secara efektif dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasan.

Target renstra yaitu 72,93% APIP (Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah) kapabilitasnya berada pada level 3, dengan rincian :

BPKP - Laporan Kinerja 2019 37

Page 54: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No APIP Populasi T arget Level 3 %1 K/L 86 73 85,002 Pemprov 34 29 85,293 Pemkab/Kota 508 356 70,08

Jumlah 628 458 72,93

Untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan ini, BPKP menggunakan instrumen penilaian kapabilitas APIP berdasarkan model internal audit capability model (IACM), yang diukur berdasarkan 6 elemen kapabilitas. Tingkat kapabilitas diukur dalam lima level. Semakin tinggi level menunjukkan kapabilitas yang semakin baik.

Pada akhir renstra tahun 2019, BPKP telah berhasil meningkatkan kapabilitas APIP pada instansi pemerintah yang semula sebesar 0,32% pada tahun 2015, menjadi sebesar 58,03% pada tahun 2019 , atau mencapai 79,57% dari target sebesar 72,93%.

C. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019 ---------------------------------------------------------

Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi BPKP, kebijakan yang diambil dalam pelaksanaan tugas dan fungsi serta penggunaan dana, berikut disajikan akuntabilitas kinerja BPKP tahun 2019.

Ringkasan Kinerja

Laporan kinerja BPKP tahun 2019 ini merupakan akuntabilitas kinerja tahun kelima, atau tahun terakhir dalam periode Renstra 2015-2019 BPKP. Dalam Renstra periode 2015-2019, BPKP menetapkan tiga tujuan, yang kemudian dijabarkan dalam tiga sasaran strategis BPKP.Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, realisasi pencapaian sasaran strategis tahun 2019, secara ringkas diikhtisarkan capaian kinerja BPKP tahun 2019 dalam Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1.Ringkasan Kinerja BPKP Tahun 2019

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian (%)

Sasaran Strategis 1. MeningkatnyaKualitas Akuntabilitas PengelolaanKeuangan dan Pembangunan Nasional1.1 Indeks Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan dan Pembangunan Program Prioritas dalam Nawacita

Sasaran Strategis 2. MeningkatnyaMaturitas SPIP dan Efektivitas SPIKorporasi2.1 Persentase K/L dengan Maturitas

SPIP Level 32.2 Persentase Pemerintah Provinsi

dengan Maturitas SPIP Level 32.3 Persentase Pemerintah

Kabupaten/ Kota dengan Maturitas SPIP Level 3

% 85 79,55 93,59 ■

% 85 79,41 93,42 ■

% 70 55,51 79,30 ■

Skala1-5

100,00 ■3 3

38 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 55: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No Indikator Kinerja Utama Satuan T arget Realisasi Capaian (%)

2.4 Persentase Korporasi dengan Efektivitas SPI Level 3

% 85 46,00 54,12 ■

Sasaran Strategis 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Kementerian, Lembaga dan Pemda3.1 Persentase APIP K/L dengan

Kapabilitas Level 3% 85 68,97 81,14 ■

3.2 Persentase APIP PemerintahProvinsi dengan Kapabilitas Level 3

% 85 70,59 83,05 ■

3.3 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan % 70 55,31 79,01 ■Kapabilitas Level 3

Keterangan:■ = Mencapai/melampaui target■ = Belum mencapai target, tetapi realisasi kinerja meningkat dari tahun lalu■ = Belum mencapai target

Evaluasi Kinerja -----------------------------------------------------------------------------------

Realisasi dan capaian indikator kinerja sasaran strategis berdasarkan tujuan dan sasaran strategis BPKP dalam menjalankan fungsi utamanya sebagai auditor intern pemerintah diuraikan di bawah ini.

Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional

Tabel 3.2.Kinerja Sasaran Strategis 1

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target RealisasiCapaian

(%)Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional 1.1 Indeks Akuntabilitas Pengelolaan

Skala 3 3 1-5 3 3

. Keuangan dan Pembangunan Program Prioritas dalam Nawacita

100,00

Pencapaian sasaran strategis “Meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional” diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja “ Indeks akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan program prioritas dalam Nawacita” . Indeks tersebut mencerminkan kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Program Pembangunan Nasional (AP3N), yaitu apakah pengelolaan program pembangunan nasional tersebut telah dilaksanakan secara transparan, liable, controllable, responsible, dan responsive. Akuntabilitas pengelolaan program tersebut diharapkan mampu mengawal pencapaian tujuan program secara holistik, terintegrasi dan sinkron. Instrumen indeks AP3N diukur secara berjenjang pada level pelaksana

BPKP - Laporan Kinerja 2019 39

Page 56: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

dan level koordinator yang menjabarkan karakteristik lintas sektoral dari program. Nilai indeks diukur dalam skala 1-5. Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan kualitas akuntabilitas pengelolaan program pembangunan nasional yang semakin baik.

Indeks AP3N diukur menggunakan 5 variabel, 5 dimensi, dan 89 indikator, dengan konsep pengukuran sebagaimana pada gambar 3.1.

Gambar 3.1.Konsep Pengukuran Indeks AP3N

M e n g ga m b a r k a n p e n g e l o l a a n p r o g r a m pembangunan n a s i o n a l m u l a i d a r i p e n y u s u n a n k e b i j a k a n s a m p a i d e n g a n p e n g a w a s a n

M e n g ga m b a r ka n p r i n s i p - p r i n s i p

a k u n t a b i l i t a s y a n g d i d a s a r k a n d a r i p r i n s i p - p r i n s i p

a k u n t a b i l i t a s m e n u r u t K o p p e l

Indikator

U n t u k m en u n ju k k a n a p a k a h p e l a k u a t a u p e l a k s a n a p r o g r a m pembangun an t e l a h m e n e t a p k a n m e k a n i s m e t e r t e n t u y a n g m em u n gk in kan t e r w u j u d n y a a k u n t a b i l i t a s ( t r a n s p a r e n t , l i a b l e , c o n t r o l l a b l e , r e s p o n s i b l e , dan r e n p o n s i v e

Variabel. Variabel menggambarkan pengelolaan program pembangunan nasional mulai dari kebijakan sampai dengan pengawasan. Dengan demikian, pengelolaan keuangan Negara/ Daerah dari sisi proses terdiri atas variabel kebijakan; perencanaan dan penganggaran; pelaksanaan dan penatausahaan; pelaporan dan pertanggungjawaban; dan pengawasan.

Dimensi. Dimensi menggambarkan prinsip-prinsip akuntabilitas yang didasarkan dari prinsip-prinsip akuntabilitas menurut Koppel (2005), yaitu:a. Transparency: Keterbukaan atas pengelolaan program.b. Liability: Kesediaan untuk menanggung konsekuensi atas performa pengelolaan

program.c. Controllability: Kendali atas pengelolaan program oleh prinsipal.d. Responsibility: Regulasi, ketentuan, dan norma yang menjadi acuan

pertangungjawaban pengelolaan program.e. Responsiveness: Adanya atensi atas “needs and desires” dari konstituen program.

40 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 57: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Indikator. Indikator secara umum merupakan sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan mengenai pelaksanaan suatu proses. Dalam konteks instrumen indeks AP3N, indikator ini menunjukkan bahwa pelaku atau pelaksana program pembangunan telah menetapkan mekanisme tertentu yang memungkinkan terwujudnya akuntabilitas (transparent, liable, controlable, responsible dan responsive) Dari hasil pengukuran indeks AP3N dihasilkan skor, yang akan menunjukkan skala indeks, sebagaimana pada gambar 3.2.

Gambar 3.2.Skala Skor Indeks AP3N

AP3NSkala skor indeks AP3IM dibagi dalam 5 tingkatan

SkorBB - IGD

Skor 71 - 85 Pengelolaan program

pembangunan baik, namun ada area tertentu yang memerlukan

perbaikan

Pengelolaan program pembangunan sangat baik, perlu dipertahankan atau ditingkatkan

Skor 5 G - 7 0 Pengelolaan program pembangunan cukup baik, namun pada beberapa area memerlukan perbaikan

SkorO - 40 Pengelolaan program pembangunanpada hampir seluruh area memerlukan

erbaikan

Dalam rencana kerja pemerintah (RKP) tahun 2019 sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2018 tentang RKP Tahun 2019, pemerintah

BPKP - Laporan Kinerja 2019 41

Page 58: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

menetapkan 5 prioritas pembangunan nasional yang dijabarkan dalam 24 program prioritas dan 100 kegiatan prioritas sebagaimana dalam tabel 3.3, sebagai berikut:

Tabel 3.3. Prioritas pembangunan Nasional Tahun 2019

NoPrioritas

PembangunanNasional

Program PrioritasJumlah

Keg.Prioritas

1 PembangunanManusia

1 Percepatan pengurangan kemiskinan 52 Peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat 53 Pemerataan layanan pendidikan berkualitas 54 Peningkatan akses masyarakat terhadap perumahan dan

permukiman layak3

5 Peningkatan tata kelola layanan dasar 32 Pengurangan

kesenjangan antar wilayah

6 Peningkatan konektivitas dan TIK 57 Percepatan pembangunan papua dan papua barat 58 Percepatan pembangunan daerah tertinggal dan desa 39 Penanggulangan bencana 410 Peningkatan sistem logistik 3

3 Peningkatan nilai tambah ekonomi dan penciptaan lapangan kerja

11 Peningkatan ekspor dan nilai tambah produk pertanian 512 Percepatan peningkatan ekspor dan nilai tambah industri

pengolahan4

13 Peningkatan nilai tambah pariwisata dan jasa produktif lainnya

4

14 Percepatan peningkatan keahlian tenaga kerja 415 Pengembangan Iptek dan inovasi untuk meningkatkan

produktivitas4

4 Pemantapan ketahanan energi, pangan dan sumber daya air

16 Peningkatan produksi dan pemenuhan kebutuhan energi 517 Peningkatan produksi, akses dan kualitas konsumsi

pangan5

18 Peningkatan kuantitas, kualitas dan aksesibilitas sumber daya air

4

19 Peningkatan daya dukung sumber daya alam dan daya tampung lingkungan

4

5 Stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan pemilu

20 Kamtibmas dan keamanan siber 521 Kesuksesan pemilu 422 Pertahanan wilayah nasional 323 Kepastian hukum dan reformasi birokrasi 424 Efektivitas Diplomasi 4

JUMLAH 100

Atas 24 program prioritas, yang dijabarkan dalam 100 kegiatan prioritas tersebut, BPKP berperan mengawal akuntabilitas melalui pembinaan, monitoring dan evaluasi program prioritas, kegiatan prioritas, serta proyek prioritas yang berada di bawah program prioritas tersebut. Untuk menilai hasil pengawalan, pembinaan, monitoring dan evaluasi atas program prioritas tersebut, pada tahun 2019, BPKP melakukan pengukuran indeks AP3N pada 8 program prioritas, dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.4. Hasil pengukuran Indeks AP3N Tahun 2019

No Program Prioritas DeputiKoordinator Skor

1 Program Prioritas Percepatan Pengurangan Kemiskinan D2 70,67dengan fokus pada Kegiatan Prioritas PenguatanPelaksanaan Bantuan Sosial Tepat Sasaran

2 Program Prioritas Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan D2 60,92

42 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 59: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No Program Prioritas DeputiKoordinator Skor

Gizi Masyarakat dengan fokus pada Kegiatan Prioritas Percepatan Penurunan Stunting

3 Program Prioritas Peningkatan Konektivitas dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

D1 67,86

4 Program Prioritas Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Desa dengan fokus pada Kegiatan Prioritas Penguatan Kapasitas Aparat Pemerintah Daerah dan Desa dalam Pengelolaan Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa

D3 59,82

5 Program Prioritas Peningkatan Sistem Logistik D1 64,006 Program Prioritas Percepatan Peningkatan Ekspor dan

Nilai Tambah Industri PengolahanD1 63,07

7 Program Prioritas Percepatan Peningkatan Keahlian Tenaga Kerja

D1 63,67

8 Program Peningkatan Produksi, Akses dan Kualitas Konsumsi Pangan

D1 64,23

Rata-rata 64,28Skala 3

Ket:D1= Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian dan KemaritimanD2= Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan, PembangunanManusia dan KebudayaanD3= Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah

Dari hasil pengukuran indeks AP3N, rata-rata skor indeks AP3N sebesar 64,28 atau berada pada skala 3. Dengan demikian realisasi indeks AP3N pada tahun 2019 telah mencapai target atau 100%. Rata-rata skor indeks AP3N tersebut mengalami kenaikan sebanyak 7,49 poin dibandingkan dengan tahun 2018, yaitu dari 56,79 di tahun 2018 menjadi 64,28 di tahun 2019.

Dari hasil pengukuran indeks AP3N, enam indikator yang paling memerlukan perbaikan (area of improvement) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5. Area of Improvement (AOI) Indeks AP3N Tahun 2019

No Area of Improvement (AOI)Jml Program

Prioritas1 Pelaporan-pertanggungjawaban program pembangunan nasional

belum mengungkapkan mengenai pengelolaan risiko dalam pelaksanaan program

7

2 Perencanaan penganggaran jangka menengah (lima tahun) belum sepenuhnya menggambarkan integrasi/ sinkronisasi/ sinergi program pembangunan nasional

6

3 Pengelolaan risiko belum sepenuhnya ada dalam pelaksanaan program pembangunan nasional

6

4 Koordinator di setiap layer PN/PP/KP belum ditetapkan secara tertulis (formal)

5

5 Penanggungjawab Program Pembangunan Nasional belum ditetapkan secara tertulis

5

6 Pengawasan atas pengelolaan risiko belum ada pada program pembangunan nasional

5

BPKP - Laporan Kinerja 2019 43

Page 60: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Indeks akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan mengalami peningkatan dalam tahun 2015-2019 sebagaimana terlihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3.Perbandingan Kinerja Indeks AP3N

Perbandingan Realisasi Kinerja

Skala

n i lu2015 2016 2017 2018 2019

■ Target 1 1 2 Z 3Realisasi l l 2 3 3

Perbandingan Capaian Kinerja

20192018201720IE2015

100100100100100

20 40 GO%

30 100 120

Realisasi Indeks AP3N tahun 2019 adalah skala 3. sesuai target.

Dibandingkan dengan tahun 2018, realisasi Indeks AP3N tahun 2019 tidak mengalami pembahan (skala 3), namun skor nilai indeks AP3N mengalami kenaikan sebesar 7,49 poin, yaitu dari rata-rata sebesar 56,79 pada tahun 2018, menjadi rata-rata sebesar 64,28 poin pada tahun 2019

Capaian kinerja Indeks AP3N tahun 2019 sebesar 100%, sesuai target.

Dibandingkan dengan tahun 2018, Capaian kinerja Indeks AP3N tahun 2019 tidak mengalami perubahan.

Pencapaian target indeks AP3N tersebut merupakan hasil dari berbagai upaya yang telah dilakukan BPKP, yang dapat diuraikan sebagai berikut:

Pengawalan Pembangunan Nasional ------------------------------------------------------

Pada tahun 2019, BPKP telah melakukan monitoring dan reviu tata kelola proyek- proyek strategis nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN), dengan ringkasan sebagai berikut:

Tabel 3.6. Reviu Tata Kelola PSN Tahun 2019

No Monev/ Reviu Infrastruktur PSN Jml PSN1 Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol 642 Pembangunan Infrastruktur Jalan Nasional/Strategis Nasional Non Tol 53 Pembangunan Prasarana dan Sarana Kereta Api Antar Kota 94 Pembangunan Prasarana dan Sarana Kereta Api Dalam Kota 75 Revitalisasi Bandar Udara 36 Pembangunan Bandar Udara Baru 37 Pengembangan Bandar Udara Strategis Lainnya 18 Pembangunan Pelabuhan Baru dan Pengembangan Kapasitas 109 Pembangunan Satu Juta Rumah 310 Pembangunan Kilang Minyak 311 Pembangunan/ Pengembangan Pipa Gas/Terminal LPG 712 Pembangunan Infrastruktur Energi Asal Sampah 113 Pembangunan SPAM 7

44 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 61: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No Monev/ Reviu Infrastruktur PSN Jml PSN14 Pembangunan Infrastruktur Sistem Air Limbah Komunal 115 Pembangunan Tanggul Penahan Banjir 116 Pembangunan Bendungan dan Jaringan Irigasi 5717 Peningkatan Jangkauan Broadband 218 Pembangunan Infrastruktur IPTEK Strategis Lainnya 219 Pembangunan Kawasan Industri Prioritas/Kawasan Ekonomi Khusus 2820 Pembangunan KSPN 121 Pembangunan Smelter 622 Pembangunan Infrastruktur Perikanan dan Kelautan 123 Pembangunan Infrastruktur Pendidikan 1

JUMLAH 22324 Program Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan25 Program Pengembangan Industri Pesawat26 Program Pemerataan Ekonomi27 Program dan Kegiatan Prioritas Nasional pada Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM) Tahun 201828 Pengadaan Tanah PSN sesuai Perpres Nomor 102 Tahun 2016

Gambar 3.4. Kepala Perwakilan BPKP provinsi NTB melakukan pemantauan proyek PSN pembangunan Bendungan Bintang Bano di Sumbawa, NTB

BPKP - Laporan Kinerja 2019 45

Page 62: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.6. Inspeksi lapangan tim, dipimpin Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur memantau PSN Pembangunan Jembatan Pulau Balang II di Kabupaten Penajam

Paser Utara. Bentang utama jembatan direncanakan sepanjang 804 meter, jembatan pendekat sepanjang 167 meter, dan jalan akses sepanjang 1.807 meter

46 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 63: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.8. Inspeksi lapangan tim dipimpin Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur memantau progress PSN pembangunan Jalan Lintas Utara Flores

dari Labuan Bajo - Kedindi sepanjang 141,29 Km

BPKP - Laporan Kinerja 2019 47

Page 64: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.9. Tim BPKP melakukan peninjauan dalam rangka reviu progres pembangunan LRT Cawang - Cibubur

ig

48 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 65: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Dengan terjadinya gempa bumi di Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2018, BPKP melakukan pengawasan yang bertujuan untuk mengawal akuntabilitas distribusi bantuan sosial dalam bentuk Dana Siap Pakai, dan Bantuan Sosial yang dikelola oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Gambar 3.11. Tim BPKP melakukan inspeksi lapangan dalam rangka pemantauan akuntabilitas penggunaan Dana Siap Pakai Penanggulangan Bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi di Sulawesi Tengah

Pemilihan umum serentak pada tahun 2019 yang digelar di seluruh Indonesia untuk memilih presiden dan wakil presiden, serta anggota dewan perwakilan rakyat dan dewan perwakilan rakyat daerah, perlu dikawal akuntabilitasnya. BPKP dengan melibatkan perwakilan di seluruh provinsi bertugas mengawal dengan melakukan kegiatan reviu akuntabilitas terkait keuangan dan kinerja penyelenggaraan pemilu pada 101 satker KPU dan Bawaslu se-Indonesia. Kegiatan ini bertujuan memberikan keyakinan bahwa pertanggungjawaban keuangan Dana Pemilu Tahun 2019 dan kinerja penyelenggaraan Pemilu 2019 telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan didukung bukti yang memadai.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 49

Page 66: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.12. Rapat Koordinasi dan Pembahasan Hasil Reviu BPKP pada KPU dan BawasluProvinsi dan Kabupaten/ Kota tahun 2019

50 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 67: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Pasal 31 ayat (3), menyebutkan bahwa BPKP melakukan reviu atas Laporan Kinerja Pemerintah Pusat dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan sebelum disampaikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi kepada Menteri Keuangan. BPKP melakukan Reviu atas Laporan Kinerja Pemerintah Pusat dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2015 tentang Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Pemerintah Pusat. Tujuan reviu adalah meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam Laporan Kinerja Pemerintah Pusat (LKjPP), sebelum disampaikan kepada Menteri Keuangan. Keandalan dimaksud meliputi kesesuaian Laporan Kinerja Pemerintah Pusat dengan Laporan Kinerja Kementerian/Lembaga (LKjKL) dan Pedoman Penyusunan LKjPP.

Gambar 3.13. Penyampaian hasil reviu LKJPP Tahun 2018 oleh Kepala BPKP kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Untuk memberikan keyakinan bahwa kemajuan program prioritas nasional dan rencana aksi Inpres 1 Tahun 2016 yang dilaporkan oleh Kementerian/ Lembaga sesuai dengan kondisi lapangan, mengidentifikasi permasalahan/ hambatannya, serta memfasilitasi debottlenecking pelaksanaan kegiatan yang mengalami keterlambatan/ hambatan dan penyelesaian masalah, BPKP bersama dengan kantor staf presiden (KSP) melakukan monitoring dan evaluasi Janji Presiden. Dalam hal ini, BPKP

BPKP - Laporan Kinerja 2019 51

Page 68: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

membantu KSP terkait skill dan experience pada proyek detail dalam rangka pemantauan rencana aksi. Lebih jauh lagi, BPKP memiliki instrumen pengawasan hingga level daerah yang dapat melaksanakan pemantauan di lapangan yang dapat membantu KSP dalam menemukan masalah serta memberikan rekomendasi.

Pada tahun 2019, BPKP melakukan audit BPJS Kesehatan, yang dilakukan berdasarkan surat Menteri Keuangan Nomor S-126/MK.02/2019 tanggal 11 Februari 2019 tentang Permohonan Audit dengan Tujuan Tertentu atas Aset Dana Jaminan Sosial Kesehatan, yang meliputi Aset Dana Jaminan Sosial Kesehatan (DJS) Kesehatan) dan Aset Dana BPJS Kesehatan Tahun 2018. Audit dengan Tujuan Tertentu (ATT) atas DJS Kesehatan mencakup 5 (lima) sistem utama yaitu sistem kepesertaan; sistem manajemen iuran dan penagihan piutang; sistem biaya manfaat jaminan kesehatan (termasuk strategic purchasing); Sistem Teknologi Informasi serta Sistem Pengelolaan Biaya Operasional.

Peningkatan Ruang Fiskal ----------------------------------------------------------------------

Optimalisasi Penerimaan Negara -------------------------------------------------------------

Dari hasil OPN tahun 2019, dihasilkan peningkatan ruang fiskal dari pajak, bea cukai, dan PNBP Pertambangan, serta Kominfo sebesar Rp274.030.000.000,00 dan USD1.170.000,00. Perkembangan peningkatan ruang fiskal dari hasil OPN Pajak, Bea Cukai dan PNBP sebagai berikut:

Tabel 3.7. Peningkatan Ruang Fiskal hasil OPN 2015-2019

Uraian 2015 2016 2017 2018 2019Pajak, bea cukai dan PNBP

Rp5,6triliun

Rp2,48triliun

Rp0,26triliun

Rp0,43triliun

Rp0,27 triliun

- USD110,7 juta

USD36,21juta

USD14,52juta

USD 1,17 juta

Penghematan Pengeluaran Negara ----------------------------------------------------------1) Dari hasil audit tujuan tertentu atas pencapaian pekerjaan dan kewajaran biaya

pembangunan LRT Jabodetabek dan Palembang tahun 2017 sampai dengan 2019, dihasilkan penghematan pengeluaran negara sebesar 17,94% yaitu sebesar Rp3.993.666.216.705,01 dari tagihan sebesar Rp22.265.410.760.351,50.

Tabel 3.8. Penghematan Pengeluaran Negara Pembangunan LRT

Uraian LRT Jabodetabek & PalembangTagihan Rp22.265.410.760.351,50Nilai yang Dapat Dibayarkan Rp18.271.744.543.646,49Koreksi Rp3.993.666.216.705,01

2) Dari hasil verifikasi tagihan tunggakan pihak ketiga tahun 2019, diperoleh penghematan dari hasil koreksi sebesar Rp829.102.765.119,36 dari tagihan sebesar Rp6.456.902.549.172,30 atau diperoleh penghematan sebesar 12,84%.

Tabel 3.9. Penghematan pengeluaran negara dari hasil verifikasi tagihan tunggakan pihak ketiga 2015-2019

Uraian 2015 - 2017 2018 2019 TotalNilai Tagihan Rp3,45 triliun Rp1,71 triliun Rp1,30 triliun Rp6,46 triliunKoreksi dan Denda Rp0,58 triliun Rp0,04 triliun Rp0,21 triliun Rp0,83 triliunNilai Verifikasi Rp2,87 triliun Rp1,67 triliun Rp1,09 triliun Rp5,63 triliun

52 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 69: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

3) Pengawasan atas ganti kerugian pengadaan tanah PSN berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 102 Tahun 2016 tentang Pendanaan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum Dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, yang dilaksanakan tahun 2016-2019 (s.d. 28 Agustus 2019) pada 39 ruas Jalan Tol, 18 Bendungan, 1 Pelabuhan, dan 5 Jalur Kereta Api, sebagai berikut:

Tabel 3.10. Penghematan pengeluaran negara dari hasil pengawasan ganti rugipengadaan tanah PSN

Uraian Nilai Ganti Kerugian

Nilai uang ganti rugi (UGR) yang

eligible

Nilai UGR yang sudah dibayar Lembaga Manajemen Aset

Negara (LMAN)Jalan Tol Rp45,70 triliun Rp43,53 triliun Rp34,34 triliunBendungan Rp3,33 triliun Rp3,04 triliun Rp2,64 triliunPelabuhan Rp0,58 triliun Rp0,53 triliun Rp0,38 triliunKereta Api Rp1,13 triliun Rp1,00 triliun Rp0,80 triliunTotal Rp50,74 triliun Rp48,10 triliun Rp38,16 triliun

Cost Saving -----------------------------------------------------------------------------------------

Realisasi cost saving dari hasil audit sektor migas dan perbankan tahun 2019 sebesar 9,92%, yaitu Rp10.336.553.059.997,00 dari cakupan audit Rp104.231.233.185.700,00. Perkembangan cost saving 2015-2019 sebagai berikut:

Tabel 3.11. Cost Saving 2015-2019

Uraian 2015 2016 2017 2018 2019Cost saving Rp5,05

triliunRp7,39

triliunRp2,59

triliunRp3,3triliun

Rp10,34triliun

Cakupan audit Rp136,10triliun

Rp64,54triliun

Rp68,08triliun

Rp30,81triliun

Rp104,23triliun

% 3,71% 11,45% 3,8% 10,71% 9,92%

BPKP - Laporan Kinerja 2019 53

Page 70: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah -------------------------

Pengelolaan Keuangan Daerah

Implementasi SIMDA dilakukan dalam rangka pengawalan RPJMN tahun 2015 - 2019 terkait dengan implementasi kebijakan Pengarusutamaan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik melalui kebijakan Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara. Salah satu bentuk pengawalan peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah adalah dengan mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) sebagai tools pengawasan.

Dari 542 pemerintah daerah sebanyak 445 pemerintah daerah atau 82,10% telah mengimplementasikan SIMDA yang dikembangkan BPKP (rincian terlampir dalam lampiran 10). Penjelasan masing-masing aplikasi sistem tata kelola (E-Gov) terintegrasi, adalah sebagai berikut:

a. SIMDA Perencanaan adalah aplikasi yang mengelola seluruh proses perencanaan lima tahunan (RPJMD/RENSTRA), proses perencanaan tahunan (RKPD/ RENJA), e-Musrenbang, e-ASB, KUA/PPA, dan proses penganggaran. Per 31 Desember 2019 Aplikasi telah di-install/ digunakan oleh 261 pemda;

b. SIMDA Keuangan adalah aplikasi pengelolaan keuangan daerah mulai dari proses penganggaran (e-budgeting), pelaksanaan/tata usaha (e-finance), sampai dengan pelaporan keuangan (LKPD) dan pertanggungjawaban (e-reporting). Per 31 Desember 2019 Aplikasi telah digunakan oleh 395 pemda;

c. Pengembangan SIMDA SAKIP bekerjasama dengan Kementerian PAN dan RB dengan BPKP. Aplikasi ini merupakan aplikasi monitoring dan evaluasi kinerja, baik kinerja tahunan maupun kinerja 5 tahunan, dan akan lebih memperkuat implementasi Performance Based Budgeting.

Selain tiga aplikasi besar sebagai backbone tata kelola pemerintahan daerah, dibangun pula aplikasi sub sistem terkait, antara lain:

a. SIMDA BMD adalah aplikasi pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) mulai dari Rencana Kebutuhan Pengadaan/Pemeliharaan Barang, penatausahaan, dan mendukung sistem akuntansi berupa data rincian Aset Tetap, beban penyusutan dan akumulasi penyusutan. Per 31 Desember 2019 Aplikasi telah digunakan oleh 396 pemda;

b. SIMDA Pendapatan adalah aplikasi pengelolaan pendapatan pajak dan retribusi daerah (PAD), mulai dari pendaftaran Wajib Pajak/Retribusi (WP-R), penetapan, sampai dengan penagihan, serta mendukung sistem akuntansi berupa data rincian penetapan, penerimaan dan saldo piutang PAD. Per 31 Desember 2019 Aplikasi telah di-install/ digunakan oleh 171 pemda;

c. SIMDA Gaji adalah aplikasi pengelolaan penggajian PNSD, menghasilkan dokumen penggajian di pemda, mendukung sistem akuntansi berupa data beban/belanja pegawai. Per 31 Desember 2019 Aplikasi telah di-install/ digunakan oleh 61 pemda;

d. Aplikasi CMS/SP2D Online merupakan aplikasi layanan perbankan untuk memperlancar pelaksanaan transaksi pencairan SP2D dari rekening kas umum daerah ke rekening tujuan (SKPD/pihak ketiga) secara Online. Aplikasi CMS/SP2D Online digunakan oleh 219 Pemda.

54 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 71: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Pengembangan dan implementasi aplikasi SIMDA telah memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah bagi pemerintah daerah terlihat dari peningkatan opini WTP BPK RI terhadap laporan keuangan pemerintah daerah sebagai berikut:

Tabel 3.12. Perkembangan Capaian Opini WTP Pemda TA. 2016 - 2018

Target RPJMN Capaian WTPPemda 2019 Opini WTP TA. 2016 TA. 2017 TA. 2018

Pemda % Pemda % Pemda % Pemda %Provinsi 34 29 85% 31 91% 33 97% 32 94%Kabupaten 415 250 60% 275 66% 298 72% 327 79%Kota 93 60 65% 72 77% 80 86% 84 90%Jumlah 542 339 378 411 443

Dari 443 pemerintah daerah yang memperoleh opini WTP atas LKPD Tahun 2018, sebanyak 360 (81%) menggunakan SIMDA.

wandatanganan perjanjian

• Gambar 3.15. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama [a SP2D online antara Pemerintah Kabupaten STmatungunide-n ( i l ^ ln P iB I |BfenBPKP guna mendukung optimalisasi

_ pengelolaan keuangan Pemerintah Kabupaten Simalungun.

Pengelolaan Keuangan Desa -----------------------------------------------------------------------

Aplikasi Siskeudes dikembangkan oleh BPKP bersama Kemendagri ditujukan untuk meningkatkan akuntabilitas tatakelola keuangan desa di seluruh Indonesia. Dalam Rakorwasnas APIP Tahun 2017 Aplikasi Siskeudes disambut positif oleh Presiden RI dan menginstruksikan kepada pemerintah daerah agar diterapkan di seluruh desa.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 55

Page 72: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Sampai dengan tahun 2019, implementasi Siskeudes telah mencapai 95,06% dari seluruh desa di Indonesia. Aplikasi Siskeudes versi 2.0 telah diimplementasikan pada 71.249 desa di 417 Kabupaten/Kota dari 74.954 desa di 434 Kabupaten/Kota. Sedangkan bimbingan teknis Aplikasi Siskeudes telah dilaksanakan pada 73.751 desa di 430 Kabupaten/Kota atau 98,40% dari 74.954 desa di 434 Kabupaten/Kota.

^ —Implementasi Siskeudes ^ —Jumlah desa (74.954 desa)

2015 2016 2017 2018 2019

Kompilasi Data Keuangan Desa melalui Siskeudes v.2.0

Kompilasi data keuangan desa dilakukan di tingkat pemerintah kabupaten/ kota sebagai bagian lampiran laporan keuangan pemerintah daerah. Kompilasi data keuangan desa melalui aplikasi Siskeudes dimaksudkan untuk meningkatkan fungsi monitoring dan pengawasan pemerintah daerah kepada desa melalui pemanfaatan data keuangan desa.

Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah melaksanakan kompilasi realisasi APBDesa tahun 2019 sebanyak 336 Kabupaten/Kota atau 77,42% dari 434 Kabupaten, dengan jumlah desa yang berhasil dikompilasi sebanyak 51.238 atau 68,36% dari 74.954 desa.

Interkoneksi Siskeudes dengan OM-SPAN

Upaya BPKP dalam mendukung peningkatan akuntabilitas keuangan desa, salah satunya adalah melakukan koordinasi dengan beberapa stakeholder atau dalam hal ini Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan terkait interkoneksi Aplikasi Siskeudes dengan OM-SPAN. Pada tanggal 19 Agustus 2019, secara resmi telah di-launching Interkoneksi Aplikasi Siskeudes Versi 2.0 dengan Aplikasi OM SPAN untuk mendukung pelaporan Dana Desa. Interkoneksi telah memfasilitasi fitur transfer data dari Aplikasi Siskeudes ke Aplikasi OM-SPAN.

Tujuan interkoneksi Siskeudes Versi 2.0 dan OM-SPAN antara lain untuk memberikan kemudahan kepada pemerintah daerah dalam menyampaikan dokumen penyaluran Dana Desa, mempercepat pertukaran data dan informasi, dan mengefisienkan penggunaan sumberdaya. Interkoneksi Aplikasi Siskeudes Versi 2.0 dengan OM-

56 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 73: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

SPAN pada tahun 2019 masih dalam tahap uji coba. Interkoneksi secara efektif akan diterapkan pada tahun 2020. Sampai dengan bulan Desember interkoneksi Siskeudes Versi 2.0 dengan OM-SPAN telah dilaksanakan pada 9.818 desa atau 13,78% dari pengguna aplikasi Siskeudes.

i A i W vW ' M

■ / M T

I r * -A .

u

Siskeudes Online

Penerapan Siskeudes online ditujukan untuk mempercepat kompilasi data Siskeudes pada tingkat Kabupaten/Kota. Penerapan Siskeudes online pada Tahun 2019 menunjukkan adanya peningkatan dari Tahun 2018. Sampai dengan tahun 2019, sebanyak 53 Pemerintah Kabupaten/Kota telah menerapkan Siskeudes online, meningkat dari tahun 2018 yaitu sebanyak 31 Pemerintah Kabupaten/Kota. Sebanyak 53 Pemerintah daerah yang telah menerapkan Siskeudes online sebagaimana pada gambar 3.18.

Pengawasan atas Keuangan Desa - Aplikasi Sistem Pengawasan Keuangan Desa (Siswaskeudes)

Sesuai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, Pemerintah Desa diberi kewenangan dalam melaksanakan pengelolaan keuangan Desa secara mandiri. Sejak tahun 2015 Pemerintah Desa menerima alokasi Dana Desa dari APBN di samping Alokasi Dana Desa (ADD) yang merupakan bagian transfer dana perimbangan ke Pemerintah Daerah.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 57

Page 74: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

58 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 75: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

BPKP - Laporan Kinerja 2019 59

Page 76: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Dengan adanya sumber keuangan desa yang semakin besar, pemerintah desa memiliki tanggung jawab yang besar. Potensi terjadinya penyimpangan juga semakin besar.

Untuk menjamin akuntabilitas keuangan desa, APIP Kabupaten/Kota mempunyai kewajiban melakukan pengawasan atas pengelolaan keuangan desa. Karena adanya keterbatasan sumber daya yang dimiliki APIP Daerah, perlu difasilitasi dalam melakukan pengawasan keuangan desa. Dengan memanfaatkan data Aplikasi Siskeudes, maka dikembangkan Aplikasi Siswaskeudes.

Aplikasi Sistem Pengawasan Keuangan Desa (SISWASKEUDES) adalah suatu aplikasi yang digunakan oleh API P sebagai tools pengawasan atas pengelolaan keuangan desa dengan pendekatan berbasis risiko dan teknik audit berbantuan komputer. Pada tahun 2019 aplikasi ini telah diuji coba di tiga Kabupaten yang telah menerapkan Siskeudes secara online yaitu Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Madiun. Saat ini aplikasi Siswaskeudes telah siap diluncurkan dan akan segera diterapkan di seluruh Indonesia.

° ' | K TO H * ‘ I f i tu f tN S Y ftH______~ T . 1

PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) DAN APLIKASI BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa)

TINGKAT KABUPATEN KOLAKA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2019

Lalingato. 28 Novemter 2019

lir r-*7>Gambar 3.19. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara dan tim, memberikan pembinaan sistem informasi akuntansi dan aplikasi BUMDesa dalam rangka meningkatkan

akuntabilitas dan kinerja BUMDesa di Kabupaten Kolaka Timur

Di samping itu, dalam rangka menilai efektivitas dana transfer dari Pemerintah Pusat berupa Dana Otonomi Khusus (Otsus), BPKP melakukan Evaluasi atas pemanfaatan Dana Otsus yg disalurkan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Aceh, Provinsi Papua, dan Provinsi Papua Barat. Pelaksanaan evaluasi Dana Otsus oleh BPKP berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia.

60 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 77: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Korporasi ------------------------------------

Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN/ Anak Perusahaan -------------

Pada tahun 2019 BPKP telah melakukan asesmen penerapan GCG pada 55 BUMN/ anak perusahaan. Dari jumlah tersebut, 47 BUMN/ anak perusahaan (85,45%) mendapat skor minimal "baik".

Tabel 3.13. Perkembangan Korporasi GCG "Baik" 2015-2019

Uraian 2015 2016 2017 2018 2019Target 65% 65% 70% 70% 75%Realisasi 65,71% 74,29% 76,36% 80,00% 85,45%Asesmen (BUMN) 35 35 55 40 55GCG baik(BUMN) 23 26 42 32 47

Realisasi persentase BUMN/ anak perusahaan dengan skor GCG minimal "baik" cenderung meningkat, yaitu pada tahun 2015 sebesar 65,71% dan pada tahun 2019 sebesar 85,45%, atau meningkat 19,74% dalam periode 5 tahun. Hal ini memberikan gambaran bahwa tatakelola pada BUMN semakin membaik.

Dari 17 sektor usaha BUMN yang dievaluasi GCG, Jumlah BUMN dengan GCG minimal baik terbanyak adalah BUMN di sektor Kelistrikan yaitu sebanyak 8 BUMN (14,54%) dari 55 BUMN.

Kinerja BUMN/ Anak Perusahaan ------------------------------------------------------------

Tingkat kesehatan BUMN ditetapkan berdasarkan terhadap kinerja perusahaan yang meliputi penilaian aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi. Dari 58 BUMN yang difasilitasi oleh BPKP melalui kegiatan reviu, evaluasi, bimbingan teknis, dan kegiatan assurance serta jasa konsultansi lainnya, sebanyak 49 BUMN (84,48%) kinerjanya berhasil meraih predikat minimal A (baik).

Tabel 3.14. Perkembangan BUMN kinerja A (Baik) 2015-2019

Uraian 2015 2016 2017 2018 2019Target 50% 52% 54% 58% 60%Realisasi 59.55% 83,75% 74,55% 74,51% 84,48%BUMN yang dibina 89 80 55 51 58BUMN Kinerja Baik 53 67 41 38 49

Realisasi persentase BUMN/ Anak perusahaan minimal berpredikat A (baik) cenderung meningkat, yaitu pada tahun 2015 sebesar 59,55% dan pada tahun 2019 sebesar 84,48%, atau meningkat 24,92% dalam periode 5 tahun. Hal ini memberikan gambaran bahwa kinerja BUMN semakin membaik.

Dari 23 sektor usaha BUMN yang difasilitasi, Jumlah BUMN dengan kinerja A (baik) terbanyak adalah BUMN di sektor Transportasi dan Pergudangan yaitu sebanyak 6 BUMN (10,34%) dari 58 BUMN.

Kinerja BUMD/ PDAM ----------------------------------------------------------------------------

BUMD dibentuk dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi daerah dan bagi pemerintah daerah. Dalam rangka mencapai return yang tinggi, maka BUMD harus memiliki tingkat kesehatan yang memadai. Untuk meningkatkan kinerja/

BPKP - Laporan Kinerja 2019 61

Page 78: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

kesehatan BUMD (dalam hal ini PDAM), BPKP melakukan evaluasi kinerja PDAM. Pada tahun 2019, BPKP telah melakukan evaluasi kinerja 374 PDAM, dengan hasil 224 PDAM (59,89%) termasuk kategori sehat.

Tabel 3.15. Perkembangan PDAM kinerja "Sehat" 2015-2019

Uraian 2015 2016 2017 2018 2019Target 52% 53% 54% 55% 56%Realisasi 52,57% 53,13% 55,80% 59,63% 59,89%PDAM yang dievaluasi 350 367 371 374 374PDAM Kinerja sehat 184 195 164 223 224

Realisasi PDAM sehat cenderung meningkat, yaitu pada tahun 2015 sebesar 52,57%, dan pada tahun 2019 menjadi sebesar 59,89%, atau meningkat sebesar 7,32% dalam 5 tahun.

Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) -------------------------------------

Untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 mewajibkan penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) oleh seluruh Rumah Sakit Daerah (RSD).

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja BLUD, pada tahun 2019, BPKP telah melakukan evaluasi kinerja terhadap 103 RSD BLUD.

Hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa 86,41%, yaitu 89 dari 103 RSD BLUD yang dievaluasi, termasuk dalam kategori "baik", dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.16. Perkembangan BLUD kinerja "Baik" 2015-2019

Uraian 2015 2016 2017 2018 2019Target 58% 59% 60% 61% 62%Realisasi 69,56% 60,78% 33,30% 80,65% 86,41%BLUD yang dievaluasi 92 102 75 93 103BLUD Kinerja baik 64 62 25 75 89

Realisasi BLUD kinerja baik cenderung meningkat, yaitu pada tahun 2015 sebesar 69,56%, dan pada tahun 2019 menjadi sebesar 86,41%, atau meningkat sebesar 16,85% dalam 5 tahun.

Keinvestigasian

Pada tahun 2019, BPKP telah melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka pengamanan aset negara/ keinvestigasian, dengan ringkasan output kegiatan sebagai berikut:

Tabel 3.17. Target dan Realisasi Output Kegiatan Keinvestigasian Tahun 2019

No. Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Rencana Realisasi Capaian(%)

1 Laporan hasil pengawasan dalam rangka pemberian rekomendasi strategis

Laporan 5 5 100,00

2 Fraud risk assessment (FRA) Laporan 290 290 100,003 Audit Investigatif Laporan 91 66 72,53

62 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 79: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No. Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Rencana Realisasi Capaian(%)

4 Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara

Laporan 246 218 88,62

5 Pemberian Keterangan Ahli Laporan 665 665 100,006 Pengumpulan dan Evaluasi Bukti

Dokumen Elektronik (PEBDE)Laporan 3 5 166,67

7 Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan

Laporan 30 26 86,67

8 Audit Klaim Laporan 21 14 66,679 Audit Penyesuaian Harga Laporan 60 63 105,0010 Fraud Control Plan (FCP) Laporan 60 50 83,3311 Pengembangan Masyarakat

Pembelajar Anti Korupsi (MPAK)Laporan 38 36 94,74

Jumlah 1.509 1.438 95,29

Pemberian keterangan ahli yang dilaksanakan oleh BPKP sebanyak 665 laporan terdiri atas pemberian keterangan ahli di hadapan penyidik sebanyak 289 laporan, dan pemberian keterangan ahli di pengadilan sebanyak 376 laporan. Laporan hasil perhitungan kerugian keuangan negara sebanyak 218 laporan diserahkan kepada Kejaksaan sebanyak 81 laporan, dan diserahkan kepada Kepolisian sebanyak 137 laporan. Pengumpulan dan evaluasi bukti dokumen elektronik sebanyak 5 laporan dilakukan untuk mendukung keperluan penyidikan, audit investigatif, audit tujuan tertentu yang dilakukan oleh BPKP.

Gambar 3.20. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan memaparkan hasil diagnostic assessmentFCP pada Pemerintah Kabupaten Bulukumba

Laporan Hasil Audit Investigatif (LHAI) sebanyak 66 laporan yang dilaksanakan BPKP diserahkan kepada aparat penegak hukum sebanyak 47 laporan dan sebanyak 19 laporan diserahkan kepada kementerian/ lembaga selaku pihak yang meminta dilakukannya audit investigatif.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 63

Page 80: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Laporan hasil pengawasan dalam rangka pemberian rekomendasi strategis sebanyaklima laporan yang dilaksanakan tahun 2019 yaitu:1) FRA atas program stunting2) FRA atas program reforma agraria di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata

Ruang/ Badan Pertanahan Nasional3) Penilaian risiko fraud organisasi perangkat daerah yang meliputi Dinas pekerjaan

umum dan tata ruang, badan perencanaan pembangunan daerah, dinas pemberdayaan masyarakat, dan dinas pendidikan.

4) Kajian rekomendasi strategis terhadap arah hambatan kelancaran pembangunan kebijakan pembangunan ekonomi pangan dan pertanian pada tata kelola beras tahun 2020-2024.

5) Kajian risiko fraud atas pengelolaan investasi pada BUMN-BUMN jasa asuransi dan penjaminan periode tahun 2012-2018.

Pada tahun 2019, dari hasil audit penyesuaian harga dan audit klaim dihasilkanpenghematan keuangan negara sebesar Rp199.670.781.034,00, USD757,39, dan¥37.962.814,00.

Tabel 3.18. Penghematan keuangan negara dari hasil audit penyesuaian harga danaudit klaim 2015-2019

Uraian 2015 2016 2017 2018 2019Penghematan keuangan negara:hasil audit klaim + penyesuaian harga

Rp0,36 triliun Rp0,22 triliun Rp0,19 triliun Rp0,24 triliun Rp0,2 triliun

hasil audit penyesuaian harga

USD6,47 juta USD0,08 juta USD0,19 juta USD18,02juta

USD 757,39

- ¥8,47 juta - - ¥ 37,96 juta

Di samping itu dalam rangka mengatasi risiko fraud di lingkungan Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah dan korporasi (BUMN/BUMD), dari hasil pembinaan BPKP telah diimplementasikan fraud control plan.

Tabel 3.19. FCP, MPAK, dan HKP 2015-2019

Uraian 2015 2016 2017 2018 2019Implementasi Fraud Control Plan (FCP) pada K/L/ Pemda/ Korporasi

24 78 22 41 26

Peserta Masyarakat Pembelajar Anti Korupsi (MPAK)

905peserta

849peserta

1.925peserta

Evaluasi Hambatan 26 24 20 16 26Kelancaran Pembangunan (HKP)

kasus kasus kasus kasus kasus

Sasaran strategis 1 telah mencapai target tahun 2019. Strategi ke depan (tahun 2020) untuk meningkatkan atau setidaknya mempertahankan indeks akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan dalam Nawacita berada pada skala 3, yaitu:

1. Memperkuat kerangka regulasi implementasi akuntabilitas tata kelola pembangunan nasional (ATPN) bagi K/L Koordinator dan Pelaksana Program Prioritas Nasional.

64 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 81: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

2. Meningkatkan efektivitas implementasi regulasi ATPN melalui penyelenggaraan forum dan MoU bersama antara BPKP dengan Bappenas, Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator.

3. Meningkatkan efektivitas implementasi Tata Kelola Program Pembangunan Prioritas melalui penyusunan Modul Implementasi dan Bimtek ATPN untuk K/L Pelaksana Program Prioritas.

4. Meningkatkan konvergensi perencanaan pengawasan lintas sektoral melalui penyusunan desain pengawasan yang terpadu dan sesuai dengan konstruksi program pembangunan.

Pencapaian sasaran strategis 1 didukung dengan dana sebesar Rp168.804.888.646,00 atau 90,65% dari anggaran sebesar Rp186.220.374.000,00 dan output sebanyak 8.020 laporan atau 114,13% dari rencana sebanyak 7.027 laporan, serta OH sebanyak 400.065 OH atau 91,25% dari rencana sebanyak 438.404 OH.

Dari sisi penggunaan dana, realisasi kinerja sasaran strategis telah dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 114,13%, lebih besar daripada capaian penggunaan dana sebesar 90,65%.

Dari sisi penggunaan SDM, realisasi kinerja sasaran strategis telah dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 114,13%, lebih tinggi daripada capaian penggunaan OH sebesar 91,25%.

Sasaran Strategis 2:Meningkatnya Maturitas SPIP dan Efektivitas SPI Korporasi

Tabel 3.20. Kinerja Sasaran Strategis 2.

No Indikator Kinerja Utama Satuan T arget RealisasiCapaian

(%)Meningkatnya maturitas SPIP dan Efektivitas SPI Korporasi2.1 Persentase K/L dengan Maturitas

SPIP Level 3% 85 79,55 93,59

2.2 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3

% 85 79,41 93,42

2.3 Persentase PemerintahKabupaten/ Kota dengan Maturitas SPIP Level 3

% 70 55,51 79,30

2.4 Persentase Korporasi dengan Efektivitas SPI Level 3

% 85 46,00 54,12

Pencapaian sasaran strategis “Meningkatnya maturitas SPIP” diukur dengan menggunakan empat indikator kinerja, yaitu:1) Persentase K/L dengan Maturitas SPIP level 32) Persentase Pemprov dengan Maturitas SPIP level 33) Persentase Pemkab/ Kota dengan Maturitas SPIP level 34) Persentase Korporasi dengan Efektivitas SPI level 3Maturitas SPIP K/L/Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota Level 3 merupakan tingkat minimal maturitas SPIP yang diharapkan dicapai oleh K/L/Pemda. Pada level 3 atau

BPKP - Laporan Kinerja 2019 65

Page 82: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

tingkat "terdefinisi” . Tingkat maturitas SPIP merupakan kerangka kerja yang menunjukkan karakteristik dasar kematangan penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan berkelanjutan serta dapat digunakan sebagai instrumen evaluatif dan panduan generik peningkatan efektivitas SPIP. Semakin tinggi level maturitas penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, diharapkan akan semakin baik kualitas pencapaian tujuan instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi.

Gambar 3.21. Karakteristik Tingkat Maturitas Penyelenggaraan SPIP

Tingkat penyelenggaraan SPIP pada kementerian/ lembaga dan pemerintah daerah dibagi dalam 6 tingkatan

K/L/P telah menerapkan

K/L/P telah menerapkan pengendalian Internal yang

efektif, masing-masing personel pelaksana kegiatan yang selalu mengendalikan kegiatan pada

pencapaian tujuan kegiatan Itu sendiri maupun tujuan

K/L/P. evaluasi dilakukan secara formal dan terdokumentasi

r <

. ,

pengendalian intern yang berkelanjutan, terintegrasl dalam

pelaksanaan kegiatan yang didukung oleh pemantauan otomatis

menggunakan aplikasi komputer

K /L/P telah melaksanakan praktik pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik. Namun evaluasi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai

K /L/P sama sekati belum memiliki kebijakan dan prosedur yang

Ada praktik pengendalian intern, namun pendekatan risiko dan pengendalian yang diperlukan masih

komunikasi dan pemantauan sehingga kelemahan tidak diidentifikasi

Uraian kinerja atas 4 indikator kinerja meningkatnya maturitas SPIP adalah sebagai berikut:

66 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 83: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

2.1. Persentase K/L dengan Maturitas SPIP Level 3 --------------------------------------

Maturitas SPIP Kementerian/ Lembaga (level 3) mencerminkan kualitas penyelenggaraan SPIP Kementerian/Lembaga yang diharapkan berada pada level 3. Maturitas SPIP diukur menggunakan skala 0-5. Semakin tinggi nilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan SPIP yang semakin baik.

Tingkat maturitas SPIP disimpulkan dari hasil penilaian tingkat maturitas yang dilaksanakan oleh BPKP dan atau dilaksanakan sendiri oleh APIP K/L dengan quality assurance dari BPKP menggunakan pedoman penilaian maturitas SPIP yang dikembangkan oleh BPKP.

IK "Maturitas SPIP Kementerian/Lembaga (level 3)" diukur dengan menghitung jumlah Kementerian/Lembaga yang telah memperoleh capaian tingkat kematangan/maturitas level 3 dibandingkan jumlah Kementerian/Lembaga yang menjadi mitra kerja BPKP sebanyak 88 K/L.

Pada tahun 2019, dari 88 K/L yang menjadi mitra BPKP, terdapat 70 K/L yang mencapai tingkat maturitas level 3 dalam penyelenggaraan SPIP. Dengan demikian, realisasi maturitas SPIP K/L (level 3) sebesar 79,55% atau mencapai 93,59% dari target sebesar 85%.

Tabel 3.21. Perkembangan Jumlah K/L yang Mencapai Maturitas SPIP Level 3menurut Deputi Pembina

No DeputiPembina

Jml K/L Mitra

Jumlah K/L SPIP Lv 3 2018 2019 +/(-)

K/L Level 3

1 Perekonomian 27 16 21 5 I) Kem. Keuangan, 2) Kem. Kelautan dan Perikanan, 3) BKPM, 4) Kem. ESDM, 5) Kem. Pariwisata, 6) Kem. Perdagangan, 7) BNP2TKI, 8) BPS , 9) LKPP, 10) Bappenas,I I ) PPATK, 12) KLHK, 13) Kementan, 14) Kem. Perindustrian, 15) Kem. Perhubungan, 16) Kem. Ketenagakerjaan, 17) Kemen PUPR, 18) Kemenko Bidang Perekonomian, 19) BPWS, 20) BP Batam, 21) BMKG

2 Polhukkam 55 31 45 14 1) KP K, 2) BPKP, 3) Lemhanas, 4) Kemenlu, 5) Kem. Sekretariat Negara, 6) Kemendikbud, 7) Kemenristekdikti,8) BPPT, 9) BAPETEN,10) BATAN, 11) BPOM,12) BIN, 13) BASARNAS, 14) Kementerian Kesehatan, 15) BSN, 16) Kemenkominfo, 17) LAN, 18) KemenPAN dan RB,19) Kemenko Bidang Polhukam,20) Badan Siber dan Sandi Negara, 21) BNPT, 22)

BPKP - Laporan Kinerja 2019 67

Page 84: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No Deputi Jml K/L Jumlah K/L SPIP Lv 3K/L Level 3Pembina Mitra 2018 2019 +/(-)

Kemenko Bidang PMK, 23) LAPAN, 24) Badan Informasi Geospasial, 25) Setjen MPR,26) MK, 27) Komisi Yudisial, 28) Ombudsman RI, 29) ANRI, 30) Sekretariat Kabinet, 31) KPU,32) Dewan Ketahanan Nasional,33) BNN, 34) Kemensos, 35) Kemenhan, 36 POLRI, 37) Setjen DPR, 38)Kemenkumham, 39) Mahkamah Agung, 40) LPSK, 41) Komnas HAM, 42) Perpustakaan Nasional, 43) Kementerian PPPA, 44) BKKBN, 45) BPK

3 PPKD 3 1 1 - 1) Kemendagri4 AN 3 2 3 1 1) Kemen. BUMN, 2) LP-RRI, 3)

LPP-TVRIJumlah 88 50 70 20

Tabel 3.22. Kondisi Maturitas SPIP K/L 2019

No Kedeputian Pembina Jml K/L Mitra < Lv 1*) Lv 2 > Lv 31 Perekonomian 27 1 5 212 Polhukam 55 3 7 453 PPKD 3 - 2 14 AN 3 - - 3

Jumlah 88 4 14 70Persentase 100% 4,50% 15,91% 79,55%

rincian tingkat maturitas SPIP kementerian/ lembaga tahun per 31 Desember 2019 disajikan pada lampiran VI.

Tabel 3.23. Peningkatan Maturitas SPIP K/L 2019Jml K/L

NoL C V C I I v l u L U I 1 L C l O

SPIPTahun2018

Tahun2019

Kenaikan/(Penurunan)

% Kenaikan/ (Penurunan)

1 Level 3 50 70 O 20 22,73%

2 Level 2 29 14 O 15 (17,05%)

3 Level 1*) 7 4 O 3 (3,41%)

Jumlah 86 88

*) Termasuk yang belum dinilai maturitas SPIP-nya

Dari tabel 3.23 terlihat bahwa jumlah K/L yang mencapai maturitas SPIP level 3 mengalami kenaikan sebanyak 20 K/L, atau sebesar 22,73% dari jumlah K/L. Di sisi

68 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 85: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

lain jumlah K/L dengan maturitas SPIP level 2 mengalami penurunan sebanyak 15 K/L, atau 17,05% dari jumlah K/L, karena naik ke level 3.

Penurunan juga terjadi pada jumlah K/L dengan maturitas SPIP level 1 yaitu turun sebanyak 3 K/L, atau turun sebesar 3,41% dari jumlah K/L, karena naik ke level di atasnya.

Gambar 3.22. Perkembangan SPIP Level 3 K/L Tahun 2015-2019

Dari hasil penilaian maturitas SPIP pada Kementerian/Lembaga, unsur yang penerapannya paling rendah adalah unsur penilaian risiko, yang terdiri atas sub unsur identifikasi dan analisis risiko. Lima sub unsur yang nilainya paling rendah/memerlukan perbaikan (area of improvement/AOI) sebagaimana pada tabel 3.24.

Tabel 3.24. Lima AoI Tertinggi Penyelenggaraan SPIP Kementerian/Lembaga Tahun 2019

No UraianSub

UnsurTerjadi

pada K/L1 Evaluasi Terpisah V 202 Analisis Risiko II 163 Perwujudan peran APIP yang efektif I 154 Identifikasi Risiko II 135 Dokumentasi yang Baik atas Sistem Pengendalian

Intern (SPI) serta Transaksi dan Kejadian PentingIII 12

BPKP - Laporan Kinerja 2019 69

Page 86: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.23. Pelaksana Tugas Kepala BPKP menyerahkan Penghargaan Capaian SPIP Level 3 dan Kapabilitas APIP Level 3 pada Menteri Luar Negeri, tanggal 18 Oktober 2019

70 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 87: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.24. Rapat Penilaian Mandiri Maturitas SPIP di Lingkungan Badan NasionalPenanggulangan Bencana

BPKP - Laporan Kinerja 2019 71

Page 88: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.25.Perbandingan Kinerja Maturitas SPIP K/L (Level 3)

Perbandingan realisasi kinerjaIOD

GD4020 I I ID

2015 20IG 2017 2018 2019■ Target (%) 4 Z 32 55 B5

Realisasi (%) 2.41 2.30 24.42 58.14 79,55

Perbandingan Capaian Kinerja

2019

2018

2017

20IG

2015

93.59

105.71

7B.3I

0.00

60.25

50.00

115.00

100.00 150.00

%

Realisasi maturitas SPIP Kementerian/lembaga (level 3) tahun 2019, sebesar 79.55%, mencapai 93.59% dari target tahun 2019 sebesar 85%.

Dibandingkan dengan tahun 2018, realisasi matuntas SPIP Kementerian/lembaga (level 3) mengalami kenalkan sebesar 21,41% (79,55 - 58.14% ).

Capaian kinerja matuntas SPIP Kementenan/ lembaga (level 3) tahun 2019 sebesar 93,59%.

Dibandingkan dengan tahun 2018. capaian kinerja matuntas SPIP Kementenan/lembaga (level 3) tahun 2019 lebih rendah, karena adanya kenaikan target yang sangat signifikan di tahun 2019, dan semula 55% di tahun 2018 menjadi 85% di tahun 2019 (naik 30%). sementara kenalkan realisasi kinerja baru mencapai 21,41%.

2.2. Persentase Pemprov dengan Maturitas SPIP Level 3 ------------------------------

Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) mencerminkan kualitas penyelenggaraan SPIP seluruh Pemerintah Provinsi yang diharapkan berada pada level 3. Sebagaimana maturitas SPIP K/L, maturitas SPIP Pemerintah Provinsi juga diukur menggunakan skala 0-5. Semakin tinggi nilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan SPIP yang semakin baik.

Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) diukur dengan menghitung jumlah Pemerintah Provinsi yang maturitas SPIP-nya mencapai level 3 dibandingkan jumlah Pemerintah Provinsi yang menjadi mitra kerja BPKP sebanyak 34 Pemerintah Provinsi. Sampai dengan tahun 2019, dari 34 Pemerintah Provinsi yang menjadi mitra kerja BPKP, terdapat 27 Pemerintah Provinsi yang telah mencapai tingkat maturitas SPIP level 3. Dengan demikian, realisasi maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) sebesar 79,41% atau mencapai 93,42% dari target tahun 2019 sebesar 85%.

Tabel 3.25. Perkembangan Jumlah Pemerintah Provinsi yang Mencapai MaturitasSPIP Level 3

PopulasiPemerintah

Jumlah Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Lv 3

Pemerintah Provinsi dengan

Provinsi Th 2018 Th 2019 +/ (-)iviaiui ilgo o r i n LCvCl o

34 23 27 4 1) Sumatera Utara, 2) Sumatera Barat, 3) Riau, 4) Kepulauan Riau, 5) Jambi, 6) Sumatera Selatan, 7) Lampung, 8) Banten, 9) DKI Jakarta, 10) Jawa Barat,

72 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 89: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

PopulasiPemerintah

Jumlah Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Lv 3

Pemerintah Provinsi dengan

Provinsi Th 2018 Th 2019 +/ (-)iviaiui ilgo on in LCvCl o

11) Jawa Tengah, 12) Daerah Istimewa Yogyakarta, 13) Jawa Timur, 14) Kalimantan Barat, 15) Kalimantan Selatan, 16) Kalimantan Timur, 17) Kalimantan Utara, 18) Kalimantan Tengah ,19) Sulawesi Selatan, 20) Sulawesi Utara, 21) Sulawesi Tengah, 22) Sulawesi Barat, 23) Gorontalo, 24) Bali, 25) Nusa Tenggara Barat, 26) Maluku, 27) Maluku Utara

Jumlah Pemerintah Provinsi yang mencapai maturitas SPIP level 3 mengalami kenaikan sebanyak 4 Pemprov, atau sebesar 11,76% dari jumlah Pemprov. Jumlah Pemprov dengan maturitas level 2 dan 1, mengalami penurunan karena naik ke level di atasnya. Gambaran kenaikan/penurunan level maturitas SPIP pada Pemerintah Provinsi tahun 2018 disajikan pada tabel 3.26

Tabel 3.26. Peningkatan Maturitas SPIP Pemprov 2019

NoLevel Maturitas

SPIPTahun

Jml Pemprov Tahun Kenaikan/ % Kenaikan/

2018 2019 (Penurunan) (Penurunan)1 Level 3 23 27 O 4 11,76%

2 Level 2 9 6 O 3 (8,82%)

3 Level 1 2 1 O 1 (2,94%)

Jumlah 34 34

Rincian tingkat maturitas SPIP pemerintah provinsi per 31 Desember 2019 dapat dilihat pada lampiran VII.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 73

Page 90: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.27. Peta Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Pemprov) per 31 Desember 2019

74 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 91: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

S P I P

★ SPIP Level 1

BPKP - Laporan Kinerja 2019 75

Page 92: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Untuk mengetahui komposisi Pemerintah Provinsi yang mencapai maturitas SPIP level 3, dilakukan pengelompokan Pemerintah Provinsi dalam 7 wilayah, yaitu Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali + Nusa Tenggara, Maluku + Maluku Utara, dan Papua + Papua Barat.Komposisi Pemprov dengan maturitas SPIP Level 3 menurut wilayah (7 wilayah) sebagaimana pada gambar 3.28.

Gambar 3.28. Komposisi Pemprov SPIP Level 3 Th 2019 menurut Wilayah(7 wilayah) dan perkembangan maturitas SPIP Pemprov 2015-2019

76 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 93: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Dari gambar 3.28 dapat dijelaskan sebagai berikut:

■ Dari 10 Pemprov di wilayah Sumatera, sebanyak 7 Pemprov (70%) sudah mencapai level 3, dan 3 Pemprov belum mencapai level 3.

■ Dari 6 Pemprov di wilayah Jawa, seluruhnya (100%) sudah mencapai level 3.■ Dari 5 Pemprov di wilayah Kalimantan, seluruhnya (100%) sudah mencapai level 3.■ Dari 6 Pemprov di wilayah Sulawesi, sebanyak 5 Pemprov (83,33%) sudah

mencapai level 3, dan 1 Pemprov belum mencapai level 3.■ Dari 3 Pemprov di wilayah Bali + Nusa Tenggara, sebanyak 2 Pemprov (66,67%)

sudah mencapai level 3, dan 1 Pemprov belum mencapai level 3.■ Dari 2 Pemprov di wilayah Maluku + Malut, seluruhnya (100%) sudah mencapai

level 3.■ Dari 2 Pemprov di wilayah Papua + Papua Barat, seluruhnya belum mencapai

level 3.

Persentase Pemprov yang mencapai maturitas SPIP level 3 di wilayah Jawa, Kalimantan, dan Maluku + Malut telah melampaui target tahun 2019, terlihat dari persentase level 3 (kotak warna jingga) yang berada di atas garis (Target Tahun 2019 sebesar 85%). Untuk wilayah Sulawesi, persentase Pemprov yang mencapai maturitas SPIP level 3, sedikit di bawah target, sedangkan untuk wilayah Sumatera, Bali + Nusa Tenggara, dan terutama Papua + Papua Barat masih perlu didorong pencapaian maturitas SPIP level 3.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya, serta perbandingan capaian kinerja disajikan dalam Gambar 3.29 sebagai berikut:

Gambar 3.29.Perbandingan Kinerja Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

%

Perbandingan realisasi kinerja100 30 00 40 20 0 - r i i l

i Target (%)2015 2010 2017 2018 2019

5 9 30 00 B5

0.00 8.82 44,12 07.05 79,41

Realisasi maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) tahun 2019, sebesar 79,41%, mencapai 93,42% dari target tahun 2019 sebesar 85%.

Dibandingkan dengan tahun 2018, realisasi matuntas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) mengalami kenaikan sebesar 11,76%.

Perbandingan Capaian Kinerja

20I9

20I820I7

20IG20I5 0.00

0

93.42II2.75

147,0798.00

50 100 150

%

200

Capaian kinerja maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) tahun 2019 sebesar 93,42%

Dibandingkan dengan tahun 2018, capaian kinerja maturitas SPIP Pemenntah provinsi (level 3) tahun 2019 lebih rendah, karena adanya kenaikan target yang sangat signifikan di tahun 2019, dari semula 60% di tahun 2018 menjadi 85% di tahun 2019 (naik 25%). sementara kenaikan realisasi kinerja baru mencapai 11,76%

BPKP - Laporan Kinerja 2019 77

Page 94: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

2.3. Persentase Pemkab/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3 ------------------------

Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) diukur dengan menghitung jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota yang maturitas SPIP-nya mencapai level 3 dibandingkan jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra kerja BPKP sebanyak 508 Pemerintah Kabupaten/Kota .

Sampai dengan tahun 2019, terdapat 282 Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapai tingkat maturitas SPIP level 3 dari 508 Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra kerja BPKP. Dengan demikian, realisasi maturitas SPIP Kabupaten/Kota (level 3) sebesar 55,51% atau mencapai 79,30% dari target tahun 2019 sebesar 70%.

Tabel 3.27. Perkembangan Jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota yang Mencapai Maturitas SPIP Minimal Level 3 menurut Wilayah/ Provinsi

No Wilayah/Provinsi

JmlKab/Kota

Jumlah Pemkab/Kota SPIP Lv 3

2018 2019 + / (-)

Pemkab/Kota dengan Maturitas SPIP Lv 3

Sumatera1 Aceh 23 9 9 1) Kota Banda Aceh, 2) Kota Langsa,

3) Kab. Aceh Besar, 4) Kab. Aceh Tengah, 5) Kab. Gayo Lues, 6) Kab. Simeulue, 7) Kab. Aceh Barat Dalam Proses Penjaminan Kualitas:8) Kab. Aceh Tamiang, 9) Kab. Bireun

2 Sumut 33 6 6 1) Kab. Tapanuli Selatan, 2) Kab. Tapanuli Utara, 3) Kab. Toba Samosir, 4) Kab. Labuhan Batu Utara, 5) Kab. Labuhan Batu Selatan, 6) Kota Tebing Tinggi

3 Sumbar 19 16 15 (1) 1) Kab Tanah Datar, 2) Kota Padang, 3) Kota Payakumbuh, 4) Kota Bukit Tinggi, 5) Kab Pesisir Selatan, 6) Kab Dharmasraya, 7) Kab Padang Pariaman, 8) Kota Pariaman, 9) Kab. Agam, 10) Kota Solok, 11) Kab. Limapuluh Kota, 12) Kab. Pasaman, 13) Kab. Solok, 14) Kab. Sijunjung, 15) Kota Sawahlunto

4 Riau 12 11 9 (2) 1) Kab. Meranti, 2) Kab. Pelalawan, 3) Kab. Indragiri Hilir, 4) Kab. Kampar, 5) Kab. Siak, 6) Kab. Indragiri Hulu, 7) Kota Pekanbaru, 8) Kab. Kuantan Singingi, 9) Kab. Rokan Hulu

5 Kepri 7 4 7 3 1) Kota Tanjung Pinang, 2) Kota Batam 3) Kab Karimun, 4) Kab. Bintan, 5) Kab. Kep. Anambas, 6) Kab. Lingga, 7) Kab. Natuna

6 Jambi 11 - 4 4 1) Kota Jambi, 2) Kota Sungaipenuh, 3) Kab. Batanghari, 4) Kab. Bungo

78 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 95: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No Wilayah/Provinsi

JmlKab/Kota

Jumlah Pemkab/Kota SPIP Lv 3

2018 2019 + / (-)

Pemkab/Kota dengan Maturitas SPIP Lv 3

7 Sumsel 17 13 9 (4) 1) Kab Lahat, 2) Kab Muara Enim, 3) Kab. Ogan Komering Ilir, 4) Kab. Banyuasin, 5) Kab. Musi Banyuasin, 6) Kota Palembang, 7) Kab. Musi Rawas, 8) Kota Pagar Alam, 9) Kota Lubuk Linggau

8 Bengkulu 10 - 2 2 1) Kab. Lebong, 2) Kab. Bengkulu Utara

9 Babel 7 1 2 1 1) Kab. Bangka Tengah, 2) Kab. Bangka

10 Lampung 15 7 10 3 1) Kab Pringsewu, 2) Kota Bandar Lampung, 3) Kota Metro, 4) Kab. Pesawaran, 5) Kab. Lampung Selatan, 6) Kab. Way Kanan, 7) Kab. Tanggamus, 8) Kab. Lampung Timur,9) Kab. Tulang BawangDalam Proses Penjaminan Kualitas:10) Kab. Tulang Bawang Barat

Jumlah 154 58 73 15

Jawa1 Banten 8 7 8 1 1) Kab Serang, 2) Kota Tangerang, 3)

Kota Tangerang Selatan, 4) Kab. Lebak, 5) Kab. Tangerang, 6) Kab. Pandeglang, 7) Kota Cilegon, 8) Kota Serang

2 DKIJakarta

3 Jabar 27 11 15 4 1) Kota Bandung, 2) Kota Banjar, 3) Kota Bekasi, 4) Kota Bogor, 5) Kota Depok, 6) Kab. Indramayu, 7) Kab. Sukabumi, 8) Kab. Bogor, 9) Kab. Bandung, 10) Kab. Garut, 11) Kab. Sumedang, 12) Kab. Pangandaran, 13) Kab Ciamis, 14) Kab. Kuningan, 15) Kab. Sumedang

4 Jateng 35 29 32 3 1) Kab Kudus, 2) Kota Surakarta, 3)Kab Boyolali, 4) Kab Karanganyar, 5) Kab. Magelang, 6) Kota Semarang, 7) Kab. Temanggung, 8) Kab. Pati, 9)Kab. Blora, 10) Kab. Banyumas, 11) Kab. Pekalongan, 12) Kab. Sragen, 13) Kota Magelang, 14) Kab. Purworejo,15) Kab. Cilacap, 16) Kota Salatiga, 17) Kota Pekalongan, 18) Kab. Grobogan, 19) Kab. Banjarnegara, 20) Kab. Tegal, 21) Kab. Kendal, 22) Kab. Demak, 23) Kab. Wonogiri, 24) Kab. Batang 25) Kab. Wonosobo, 26) Kab.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 79

Page 96: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No Wilayah/Provinsi

JmlKab/Kota

Jumlah Pemkab/Kota SPIP Lv 3

2018 2019 + / (-)

Pemkab/Kota dengan Maturitas SPIP Lv 3

Sukoharjo, 27) Kab. Pemalang, 28) Kab. Kebumen, 29) Kab. Semarang, 30) Kab. Purbalingga, 31) Kab. Klaten, 32) Kab. Rembang

5 DIY 5 5 5 1) Kab Sleman, 2) Kab Kulonprogo, 3) Kota Yogyakarta, 4) Kab. Gunung Kidul, 5) Kab. Bantul

6 Jatim 38 34 30 (4) 1) Kab Bojonegoro, 2) Kab Ponorogo, 3) Kab Pacitan, 4) Kota Blitar, 5) Kota Mojokerto, 6) Kab Pasuruan, 7) Kota Surabaya, 8) Kab Tulungagung, 9) Kab Jombang, 10) Kab Lumajang, 11) Kab Bondowoso, 12) Kab Probolinggo, 13) Kab Banyuwangi, 14) Kab Blitar, 15) Kota Malang, 16) Kota Kediri, 17) Kab. Lamongan, 18) Kab. Situbondo, 19) Kota Probolinggo, 20) Kab Kediri, 21) Kab. Sidoarjo, 22) Kab. Gresik, 23)Kab. Magetan, 24) Kab. Pamekasan, 25) Kota Madiun, 26) Kab. Sumenep 27) Kab. Madiun, 28) Kab. Ngawi, 29) Kab. Tuban, 30) Kab. Trenggalek

Jumlah 113 86 90 4

Kalimantan

1 Kalbar 14 7 9 2 1) Kota Pontianak, 2) Kota Singkawang 3) Kab. Sintang, 4) Kab. Landak, 5) Kab. Mempawah, 6) Kab. Sanggau, 7) Kab. Sekadau, 8) Kab. Kubu Raya, 9) Kab. Ketapang

2 Kalteng 14 4 13 9 I) Kota Palangkaraya, 2) Kab. Kotawaringin Timur, 3) Kab. Kotawaringin Barat, 4) Kab. Lamandau, 5) Kab. Pulang Pisau, 6) Kab. Barito Selatan, 7) Kab. Barito Timur, 8) Kab. Barito Utara, 9) Kab. Gunung Mas, 10) Kab. KapuasDalam proses penjaminan kualitas:I I ) Kab. Katingan, 12) Kab. Sukamara, 13) Kab. Seruyan

3 Kalsel 13 11 12 1 1) Kota Banjarmasin, 2) Kota Banjarbaru, 3) Kab. Tabalong, 4) Kab. Hulu Sungai Utara, 5) Kab. Balangan, 6) Kab. Hulu Sungai Selatan, 7) Kab. Tapin, 8) Kab. Tanah Bumbu, 9) Kab. Kota Baru, 10) Kab. Tanah Laut, 11) Kab Banjar, 12) Kab. Barito Kuala

80 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 97: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No Wilayah/Provinsi

JmlKab/Kota

Jumlah Pemkab/Kota SPIP Lv 3

2018 2019 + / (-)

Pemkab/Kota dengan Maturitas SPIP Lv 3

4 Kaltim 10 8 9 1 1) Kota Balikpapan, 2) Kota Bontang, 3) Kota Samarinda, 4) Kab. Penajam Paser Utara, 5) Kab. Berau, 6) Kab. Kutai Barat, 7) Kab. Kutai Timur, 8) Kab. Paser, 9) Kab. Kutai Kartanegara

5 Kaltara 5 1 2 1 1) Kab. Nunukan, 2) Kab. Malinau

Jumlah 56 31 45 14

Sulawesi1 Sulut 15 7 10 3 1) Kota Manado, 2) Kota Kotamobagu,

3) Kota Tomohon, 4) Kab. Bolaang Mongondow Utara, 5) Kab. Bolaang Mongondow Selatan, 6) Kab. Bolaang Mongondow Timur 7) Kab. Sangihe, 8) Kab. Minahasa Tenggara, 9) Kab. Kepulauan Talaud, 10) Kab. Minahasa Selatan

2 Gorontalo 6 3 5 2 1) Kota Gorontalo, 2) Kab. Gorontalo, 3) Kab. Pohuwato, 4) Kab. Bone Bolango, 5) Kab. Boalemo

3 Sulbar 6 5 6 1 1) Kab. Majene, 2) Kab. Polewali Mandar, 3) Kab Mamuju, 4) Kab. Mamuju Tengah, 5) Pasangkayu, 6) Kab. Mamasa

4 Sulteng 13 2 7 5 1) Kota Palu, 2) Kab. Banggai, 3) Kab. Banggai Laut, 4) Kab. Buol, 5) Kab. Norowali, 6) Kab. Poso, 7) Kab. Tojo Una-una

5 Sulsel 24 10 13 3 1) Kota Makassar, 2) Kota Palopo, 3) Kab Bantaeng, 4) Kab. Pinrang, 5) Kab. Luwu Utara, 6) Kab. Bulukumba, 7)Kab. Gowa, 8) Kab. Soppeng, 9) Kab. Tana Toraja Utara, 10) Kab. Luwu Timur, 11) Kab. Sidenreng Rappang,12) Kab. WajoDalam Proses Penjaminan Kualitas:13) Kab. Luwu

6 Sultra 17 3 3 - 1) Kota Bau Bau, 2) Kab. Konawe Selatan, 3) Kab. Kolaka

Jumlah 81 30 44 14

Jumlah Pemkab/ Kota yang mencapai maturitas SPIP level 3 pada lima provinsi (Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Timur, dan Maluku Utara) mengalami penurunan dibanding tahun lalu karena berdasarkan hasil penjaminan kualitas, kriteria maturitas level 3 belum sepenuhnya terpenuhi.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 81

Page 98: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.30. Peta Maturitas SPIP Level 3 Pemerintah Kabupaten/ Kota (Pemkab/ Kota) per 31 Desember 2019

82 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 99: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

BPKP - Laporan Kinerja 2019 83

Page 100: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No Wilayah/Provinsi

JmlKab/Kota

Jumlah Pemkab/Kota SPIP Lv 3

2018 2019 + / (-)

Pemkab/Kota dengan Maturitas SPIP Lv 3

Bali + Nusa Tenggara1 Bali 9 9 9 1) Kab Gianyar, 2) Kab Jembrana, 3)

Kota Denpasar, 4) Kab Badung, 5) Kab. Buleleng, 6) Kab. Tabanan, 7) Kab Bangli, 8) Kab Karangasem, 9) Kab Klungkung

2 NTB 10 8 10 2 1) Kota Bima, 2) Kota Mataram, 3) Kab Lombok Barat, 4) Kab Lombok Tengah, 5) Kab. Sumbawa Barat, 6) Kab. Sumbawa, 7) Kab. Bima, 8) Kab. Lombok Timur, 9) Kab. Lombok Utara, 10) Kab. Dompu

3 NTT 22 - 2 2 1) Kab. Sikka, 2) Kab. Sumba Timur

Jumlah 41 17 21 4

Maluku + Maluku Utara1 Maluku 11 2 5 3 1) Kota Ambon, 2) Kab Maluku

Tenggara Barat, 3) Kab. Maluku TenggaraDalam Proses Penjaminan Kualitas: 4) Kab. Buru, 5) Kab. Maluku Tengah

2 MalukuUtara

10 5 2 (3) 1) Kab. Halmahera Utara, 2) Kota Tidore Kepulauan

Jumlah 21 7 7 -

Papua + Papua Barat1 Papua 29 - 1 1 Dalam Proses Penjaminan Kualitas:

1) Kab. Merauke2 Papua

Barat13 - 1 1 1) Kab. Sorong

Jumlah 42 - 2 2 -

Total 508 229 282 53

Tabel 3.28. Kondisi Maturitas SPIP Pemerintah Kab/Kota 2019 menurut Provinsi

No ProvinsiJml

Kab/KotaLv 1*) Lv 2 Lv 3

1 Aceh 23 - 14 92 Sumut 33 5 22 63 Sumbar 19 - 4 154 Riau 12 1 2 95 Kepri 7 - - 76 Jambi 11 1 6 4

84 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 101: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No ProvinsiJml

Kab/KotaLv 1*) Lv 2 Lv 3

7 Sumsel 17 - 8 98 Bengkulu 10 5 3 29 Babel 7 1 4 210 Lampung 15 2 3 1011 Banten 8 - - 812 DKI Jakarta13 Jabar 27 8 4 1514 Jateng 35 - 3 3215 DIY 5 - - 516 Jatim 38 - 8 3017 Kalbar 14 - 5 918 Kalteng 14 - 1 1319 Kalsel 13 - 1 1220 Kaltim 10 - 1 921 Kaltara 5 - 3 222 Sulut 15 2 3 1023 Gorontalo 6 - 1 524 Sulbar 6 - - 625 Sulteng 13 6 - 726 Sulsel 24 1 10 1327 Sultra 17 7 7 328 Bali 9 - - 929 NTB 10 - - 1030 NTT 22 3 17 231 Maluku 11 6 - 532 Maluku Utara 10 - 8 233 Papua 29 17 11 134 Papua Barat 13 - 12 1

Jumlah 508 65 161 282Persentase 100% 12,80% 31,69% 55,51%

*) termasuk level 0Rincian tingkat maturitas SPIP pemerintah kabupaten/ kota per 31 Desember 2019 dapat dilihat pada lampiran VIII.

Tabel 3.29. Peningkatan Maturitas SPIP Pemkab/Kota 2019

NoLevel Maturitas

SPIPTahun

Jml Pemkab/Kota Tahun Kenaikan/ % Kenaikan/

2018 2019 (Penurunan) (Penurunan)1 Level 3 229 282 O 53 10,43%

2 Level 2 151 161 O 10 1,97%

3 Level 1 128 65 O 63 (12,40%)

Jumlah 508 508

BPKP - Laporan Kinerja 2019 85

Page 102: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Dari tabel 3.29 terlihat bahwa jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota (Pemkab/Kota) yang mencapai maturitas SPIP level 3 mengalami kenaikan sebanyak 53 Pemkab/Kota, atau sebesar 10,43% dari jumlah Pemkab/Kota. Kenaikan juga terjadi pada level 2, di mana jumlah Pemkab/Kota yang mencapai maturitas level 2 mengalami kenaikan sebanyak 10 Pemkab/Kota, atau 1,97% dari jumlah Pemkab/Kota.

Selanjutnya dalam gambar 3.31, digambarkan komposisi Pemkab/ kota maturitas SPIP level 3 per wilayah.

Gambar 3.31. Komposisi Pemkab/Kota Level 3 menurut wilayah dan perkembangan maturitas SPIP Pemkab/Kota 2015-2019

86 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 103: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Dari gambar 3.31, dapat dijelaskan sebagai berikut:

■ Dari 154 Pemkab/Kota di wilayah Sumatera, sebanyak 73 (47,40%) sudah mencapai level 3, dan 81 Pemkab/Kota belum mencapai level 3.

■ Dari 113 Pemkab/Kota di wilayah Jawa, sebanyak 90 Pemkab/Kota (79,65%) sudah mencapai level 3, dan 23 Pemkab/Kota belum mencapai level 3.

■ Dari 56 Pemkab/Kota di wilayah Kalimantan, sebanyak 45 (80,36%) sudah mencapai level 3, dan 11 Pemkab/Kota belum mencapai level 3.

■ Dari 81 Pemkab/Kota di wilayah Sulawesi, sebanyak 44 Pemkab/Kota (54,32%) sudah mencapai level 3, dan 37 Pemkab/Kota belum mencapai level 3.

■ Dari 41 Pemkab/Kota di wilayah Bali + Nusa Tenggara, sebanyak 21 Pemkab/Kota (51,22%) sudah mencapai level 3, dan 20 Pemkab/Kota belum mencapai level 3.

■ Dari 21 Pemkab/Kota di wilayah Maluku + Malut, sebanyak 7 Pemkab/Kota (33,33%) sudah mencapai level 3, dan 14 Pemkab/Kota belum mencapai level 3.

■ Dari 42 Pemkab/Kota di wilayah Papua + Papua Barat, sebanyak 2 Pemkab/Kota (4,76%) sudah mencapai level 3, dan 40 Pemkab/Kota belum mencapai level 3.

Persentase Pemkab/Kota yang mencapai maturitas SPIP level 3 di wilayah Jawa dan Kalimantan telah melampaui target tahun 2019, terlihat dari persentase level 3 (kotak warna jingga) yang berada di atas garis (Target Tahun 2019 sebesar 70%). Sedangkan untuk wilayah Sumatera, Sulawesi, Bali + Nusa Tenggara, Maluku + Malut, dan Papua + Pabar persentase Pemkab/ Kota yang mencapai maturitas level 3 masih di bawah target.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya, serta perbandingan capaian kinerja disajikan dalam Gambar 3.32 sebagai berikut:

Gambar 3.32.Perbandingan Kinerja Maturitas SPIP Kab/Kota (Level 3)

%

Perbandingan realisasi kinerja

BD

GG40

2D . I2015 20IG 2017 2018 2019

■ Target (%) 5 3 20 45 70Realisasi (%) 0,79 3,15 23,23 45,08 55,51

2019

2018

2017

20IG2015 15.8

0

Perbandingan Capaian Kinerja

100.18

118.15

105

50 150

%

Realisasi maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (level 3) tahun 2019, sebesar 55,51%. mencapai 79,30% dart target tahun 2019 sebesar 70%.

Dibandingkan dengan tahun 2018, realisasi maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) mengalami kenaikan sebesar 10,43% (55.51%-45,08%)

Capaian kinerja maturitas SPIP Pemenntah Kabupaten/ Kota (level 3) tahun 2019 sebesar 79,30%

Dibandingkan dengan tahun 2018, capaian kinerja matuntas SPIP Pemenntah Kabupaten/ Kota (level 3) tahun 2019 lebih rendah, karena adanya kenaikan target yang sangat signifikan di tahun 2019, dart semula 45% dl tahun 2018 menjadi 70% di tahun 2019 (naik 25%), sementara kenaikan realisasi kinerja baru sebesar 10,43%

BPKP - Laporan Kinerja 2019 87

Page 104: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Dari hasil penilaian maturitas SPIP pada Pemerintah Daerah, lima sub unsur yang nilainya paling rendah/memerlukan perbaikan (area of improvement/AOI) sebagai berikut:

Tabel 3.30. Lima AOI Penyelenggaraan SPIP Pemda Tahun 2019

No Uraian UnsurJml Kejadian pada Pemprov/ Pemkab/

Kota1 Analisis risiko II 2282 Evaluasi terpisah V 2013 Identifikasi risiko II 1944 Dokumen yg baik atas SPI serta

transaksi dan kejadian pentingIII 153

5 Pemantauan berkelanjutan V 148

Pencapaian target maturitas SPIP pada K/L/Pemda tahun 2019 didukung oleh upaya-upaya sebagai berikut:

1) Pada Kementerian Dalam Negeri, telah memfasilitasi penerbitan draft Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri serta updating penyusunan daftar risiko dan Rencana Tindak Pengendalian (RTP) atas risiko strategis seluruh UKE 1.

2) Pada Kementerian Desa-PDTT, melalui pendampingan penyusunan renaksi peningkatan maturitas SPIP melalui perbaikan area of improvement hasil penilaian maturitas sebelumnya dan pendampingan pelaksanaan risk assessment pada seluruh UKE 1. Saat ini, Kementerian Desa-PDTT sedang melaksanakan self assessment dan direncanakan akan dilakukan penjaminan kualitas pada triwulan I Tahun 2020.

3) Pada BNPP, telah melakukan koordinasi dengan BNPP untuk meningkatkan Maturitas SPIP mencapai level 3 melalui perbaikan area of improvement atas hasil penilaian Maturitas SPIP yang dilakukan pada Tahun 2016. Selanjutnya akan dilakukan bimbingan teknis peningkatan level maturitas penyelenggaraan SPIP pada Triwulan I Tahun 2020.

4) Peningkatan intensitas komunikasi dengan K/L/Pemda pada seluruh tingkatan untuk merealisasikan komitmen K/L/Pemda.

5) Optimalisasi peran APIP K/L/Pemda mendorong implementasi SPIP.6) Pembinaan implementasi SPIP difokuskan pada sub unsur dengan capaian skor

terendah dengan bobot tertinggi.7) Pelaksanaan bimbingan teknis diarahkan pada pemenuhan infrastruktur SPIP

yang belum ada atau belum efektif dan rencana tindak pengendalian.8) Pembentukan tim satuan tugas untuk mendorong implementasi SPIP.9) Mendorong re-assessment maturitas SPIP kementerian/lembaga terutama pada

K/L dengan tingkat maturitas SPIP yang belum optimal.10) Penerbitan Perka BPKP Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Penilaian dan

Strategi Peningkatan Maturitas SPIP;11) Penerbitan Peraturan Deputi Kepala BPKP Bidang PPKD Nomor 4 Tahun 2017

tentang Pedoman Penjaminan Kualitas Hasil Penilaian Maturitas SPIP;

88 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 105: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

12) Penerbitan Peraturan Deputi Kepala BPKP Bidang PPKD yang merupakan suplemen atas Perka BPKP Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Penilaian dan Strategi Peningkatan Maturitas SPIP;

13) Penilaian Maturitas SPIP dan Penjaminan Kualitas atas Hasil Penilaian Maturitas SPIP;

14) Pengembangan aplikasi penilaian maturitas SPIP (e-SPIP) dan pelaksanaan workshop kepada seluruh kedeputian, perwakilan BPKP, dan K/L/Pemda;

15) Penerbitan Peraturan Deputi Kepala BPKP Bidang PPKD Nomor 4 Tahun 2019 tentang pedoman Pengelolaan Risiko Pemerintah Daerah;

16) Pengembangan SPIP tematik, antara lain SPIP atas Pengadaan Barang dan Jasa;17) Melaksanakan komunikasi dengan pimpinan K/L/Pemda dalam bentuk bincang

pagi SPIP dan forum lainnya;18) Melaksanakan diklat/ workshop antara lain terkait penilaian maturitas SPIP,

pengelolaan risiko pemerintah daerah, dan SPIP integratif;19) Mengembangkan metode kerja terkait penjaminan kualitas hasil penilaian

maturitas SPIP antara lain dengan membentuk tim panel melalui SK Deputi Kepala BPKP Nomor KEP-43/D3/4/2019 tanggal 30 Oktober 2019 tentang Tim Panelis Hasil Penjaminan Kualitas Maturitas SPIP Level 3 pada K/L/Pemda di Lingkungan Deputi Bidang PPKD serta mengarahkan Perwakilan agar melakukan penguatan reviu berjenjang dan membentuk tim panelis di perwakilan BPKP.

Dalam mendorong penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, BPKP menghadapibeberapa tantangan, antara lain:

1) Penyediaan anggaran dalam rangka peningkatan maturitas SPIP dan kapabilitas APIP K/L masih perlu dioptimalkan.

2) Peran APIP K/L dalam implementasi SPIP yaitu memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan dan memberikan peringatan dini, dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah, masih perlu dioptimalkan/ kurang optimal.

3) K/L belum melakukan identifikasi risiko, menyusun rencana tindak pengendalian (RTP), maupun updating RTP.

4) Keterbatasan jumlah dan kualitas asesor pemerintah daerah untuk melakukan penilaian maturitas SPIP.

5) Luasnya lingkup penilaian Maturitas SPIP mengakibatkan proses peningkatan level maturitas SPIP menjadi level 3 tidak dapat dicapai dalam waktu singkat.

6) Kurangnya jumlah SDM BPKP untuk memantau dan mendampingi tindak lanjut dari action plan perbaikan area of improvement SPIP.

Strategi ke depan (tahun 2020) yang akan dilakukan BPKP untuk pengembangan SPIPyaitu:1. Perumusan Kebijakan bagi K/L/pemda untuk menetapkan Level 3 maturitas SPIP,

dan Manajemen Risiko sebagai IKU/ target kinerja dalam RPJMD atau dokumen perencanaan lainnya.

2. Meningkatkan komunikasi dengan pimpinan K/L/Pemda melalui forum-forum untuk mengingatkan kembali tentang awareness dalam pengelolaan risiko.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 89

Page 106: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

3. Pembinaan pengelolaan risiko pada K/L/Pemda.4. Memantau, mendorong dan melakukan asistensi pada K/L/Pemda dalam

melaksanakan tindak lanjut dari action plan perbaikan area of improvement SPIP.

2.4. Persentase Korporasi dengan Efektivitas SPI Level 3 ----------------------------

Efektivitas sistem pengendalian intern (SPI) Korporasi (level 3) menggambarkan penerapan Sistem Pengendalian Intern pada korporasi yang diwujudkan dalam bentuk komitmen untuk meningkatkan kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, menjamin tersedianya laporan keuangan dan laporan manajemen yang benar, lengkap, dan tepat waktu, serta memenuhi prinsip efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha korporasi.

Efektivitas SPI Korporasi (level 3) diukur melalui evaluasi/ penilaian lima komponen Sistem Pengendalian Intern yang terdiri dari lingkungan pengendalian (control environment), penilaian risiko (risk assessment), kegiatan pengendalian (control activities), informasi dan komunikasi (information and communication), dan pemantauan (monitoring). Sebagai dasar penilaian, BPKP telah menerbitkan Pedoman Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern BUMN/BUMD/BUL, dengan skema penilaian pada Tabel 3.31. Target tahun 2019 Efektivitas SPI Korporasi (level 3) sebesar 85%.

Tabel 3.31.Skema Penilaian Efektivitas SPI Korporasi

No Rentang Skor Efektivitas Level Predikat1 Nilai di atas 85 5 Sangat Efektif

2 75<Skor<85 4 Efektif

3 60<Skor<75 3 Cukup Efektif

4 50<Skor<60 2 Kurang Efektif

5 Skor<50 1 Tidak Efektif

Sampai dengan tahun 2019, BPKP telah melakukan penilaian terhadap efektivitas sistem pengendalian intern terhadap 100 korporasi, yang terdiri atas 12 BUMN, dan 88 BUMD/PD/PDAM/BLUD. Dari 100 korporasi tersebut, efektivitas sistem pengendalian intern 46 BUMN/BUMD berada pada minimal level 3. Realisasi tingkat efektivitas SPI sebesar 46,00% atau mencapai 54,12% dari target tahun 2019 sebesar 85%.

Tabel 3.32.Efektivitas SPI Korporasi (Level 3) s.d. Tahun 2019

No Tingkat Efektivitas JumlahKorporasi %

1 Level > 3 46 46%2 Level 2 23 23%3 Level 1 31 31%

Jumlah 100 100%

90 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 107: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Komposisi level efektivitas SPI menurut jenis Badan Usaha yang telah dievaluasi sampai dengan tahun 2019 sebagai berikut:

Tabel 3.33. Komposisi level efektivitas SPI menurut jenis Badan Usaha (BU)

No Jenis Korporasi Jumlah BU yang Dievaluasi L1 L2 > L3

1 BUMN 12 - - 122 BUMD 9 2 2 53 PD 5 4 1 -4 PDAM 73 25 20 285 BLUD 1 - - 1

Jumlah 100 31 23 46Persentase (100%) (31%) (23%) (46%)

Rincian tingkat efektivitas SPI korporasi yang dievaluasi sampai dengan 31 Desember 2019 dapat dilihat pada lampiran IX.

Gambar 3.33. Deputi Akuntan Negara menjadi narasumber dalam kegiatan Workshop self assessment dan peningkatan kapabilitas SPI PTPN III

BPKP - Laporan Kinerja 2019 91

Page 108: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.34. Kepala Perwakilan BPKP Sulsel melakukan Sosialisasi Peningkatan Kapabilitas Satuan Pengawas Intern (SPI) pada Perumda Air Minum Kota Makassar

Gambar 3.35. Sharing Session dengan BUMN, BUMD dan BLUD se-Jawa Tengah mengenai Governance, Risk, and Control (GRC) bersama Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara

Dari hasil penilaian efektivitas SPI pada korporasi tahun 2019, secara umum unsur Penilaian Risiko (unsur II) dan Monitoring (unsur V) merupakan dua unsur pengendalian intern yang paling memerlukan perbaikan.

Tidak tercapainya target efektivitas SPI korporasi disebabkan adanya peningkatan target yang sangat signifikan dari 50% pada tahun 2018 menjadi 85% pada tahun 2019. Selain itu, kelompok korporasi yang dievaluasi secara proporsi lebih banyak dilakukan terhadap BUMD/PD/PDAM/BLUD dibandingkan dengan BUMN, yaitu dari 12 BUMN (12%) dan 88 BUMD/PD/PDAM/BLUD (88%). Sebagian besar BUMD/PD/PDAM/BLUD memiliki SPI yang belum efektif, sehingga evaluasi efektivitas

92 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 109: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

pengendalian internal yang dilakukan dengan proporsi yang lebih banyak pada BUMD/PD/PDAM/BLUD mengakibatkan capaian indikator ini lebih rendah dari target yang ditetapkan.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya, serta perbandingan capaian kinerja disajikan dalam Gambar 3.36 sebagai berikut:

Gambar 3.36. Perbandingan Kinerja Efektivitas SPI Korporasi (Level 3)

Perbandingan realisasi kinerja100 8D 60 40 20 0 I I

i Target (%)

I2015

0201620

201745

201850

201985

D 55,56 51,92 51,90 46,00

Realisasi Efektivitas SPI Korporasi (level 3) tahun 2019, sebesar 46,00%, mencapai 54,12% dari target tahun 2019 sebesar 85%.

Dibandingkan dengan tahun 2018, realisasi Efektivitas SPI Korporasi (level 3) lebih rendah.

20I920I820I720I620I5 o

Perbandingan Capaian Kinerja

S4J2■ M l

nsji2M

0 50 I00 I50 200%

250

Capaian kinerja Efektivitas SPI Korporasi (level 3) tahun 2019 sebesar 54.12%.

Dibandingkan dengan tahun 2018. capaian kinerja Efektivitas SPI Korporasi (level 3) tahun 2019 lebih rendah, karena adanya kenaikan targetyang sangat signifikan di tahun 2019, dari semula 50% di tahun 2018 menjadi 85% di tahun 2019 (naik 35%).

Strategi ke depan (tahun 2020) untuk meningkatkan kinerja efektivitas SPI korporasi yaitu:1. Melakukan bimbingan teknis dan pendampingan untuk perbaikan sistem

pengendalian intern yang telah dibangun.2. Peningkatan cakupan evaluasi penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI) BUMD,

sehingga BUMD yang dilakukan penilaian lebih beragam (mewakili beberapa sektor usaha).

3. Penyempurnaan pedoman/ juknis evaluasi penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI) BUMD.

Pencapaian sasaran strategis 2 didukung dengan dana sebesar Rp42.822.199.795,00 atau 96,45% dari anggaran sebesar Rp44.398.204.000,00,dan output sebanyak 1.707 laporan atau 110,77% dari rencana sebanyak 1.541 laporan, serta OH sebanyak 72.364 OH atau 79,24% dari rencana sebanyak 91.319 OH.

Dari sisi penggunaan dana, realisasi kinerja sasaran strategis telah dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 110,77%, lebih besar daripada capaian penggunaan dana sebesar 96,45%.

Dari sisi penggunaan SDM, realisasi kinerja sasaran strategis telah dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 110,77%, lebih tinggi daripada capaian penggunaan OH sebesar 79,24%.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 93

Page 110: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Sasaran Strategis 3: Meningkatnya Kapabilitas Aparatur Pengawasan Intern Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah

Tabel 3.34. Ringkasan Kinerja Sasaran Strategis 3

No Indikator Kinerja Utama Satuan T arget RealisasiCapaian

(%)

Sasaran Strategis 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Kementerian, Lembaga dan Pemda3.1 Persentase APIP K/L dengan

Kapabilitas Level 3% 85 68,97 81,14

3.2 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3

% 85 70,59 83,05

3.3 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas Level 3

% 70 55,31 79,01

Kapabilitas Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah adalah kemampuan yang harus dimiliki APIP agar dapat mewujudkan peran APIP secara efektif dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasan. Dalam rangka mewujudkan APIP yang efektif, BPKP mengembangkan model kapabilitas pengawasan intern mengacu kepada Internal Audit Capability Model (IA-CM) yang dikembangkan oleh The Institute of Internal Auditor (IIA). Kapabilitas APIP dikelompokkan ke dalam lima tingkatan (level) yaitu Initial (level 1), Infrastructure (level 2), Integrated (level 3), Managed (level 4), dan Optimizing (level 5). Tingkat dan karakteristik kapabilitas APIP dapat dilihat pada gambar 3.37.

Setiap level kapabilitas terdiri atas satu atau beberapa area proses kunci (Key Process Area/KPA), dimana KPA ini terkait dengan enam elemen pengawasan intern yaitu Peran dan Layanan APIP, Pengelolaan SDM, Praktik Profesional, Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja, Budaya dan Hubungan Organisasi, serta Struktur Tata Kelola.

Tingkat kapabilitas APIP disimpulkan dari hasil penilaian tingkat kapabilitas yang dilaksanakan oleh BPKP dan atau dilaksanakan sendiri oleh APIP K/L/Pemda menggunakan pedoman penilaian kapabilitas APIP yang dikembangkan oleh BPKP dengan quality assurance dari BPKP.

Kinerja sasaran ini diukur dengan menghitung jumlah kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang telah mencapai kapabilitas APIP level 3 dibandingkan dengan seluruh Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.

Uraian kinerja atas 3 indikator kinerja meningkatnya kapabilitas APIP K/L/Pemda adalah sebagai berikut:

94 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 111: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.37. Tingkat Kapabilitas dan Karakteristik APIP

Tingkat Kapabilitas & Karakteristik

Tingkat kapabilitas APIP pada kementerian/ lembaga dan pemerintah daerah dibagi dalam 5tingkatan

Unit audit internal telahmengintegrasikan semua informasi di seluruh organisasi untuk memperbaiki tata kelola dan manajemen risiko dengan outcome APIP mampu memberikan assurance secara keseluruhan atas tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian

Pelaksanaan kegiatan pengawasannya proses audit dilakukan secara tetap, rutin dan berulang, sudah membangun infrastruktur namun baru sebagian yang telah selaras dengan standar audit, dengan outcome mampu memberikan keyakinan yang memadai proses sesuai dengan peraturan, mampu mendeteksi

hjErjadinya korupsi

Unit audit internal telah menjadi unit yang terus belajar baik dari dalam maupun dari luar organisasi untuk perbaikan berkelanjutan, dengan outcome APIP menjadi agen perubahan

Praktik profesional dan audit internal telah ditetapkan secara seragam dan selaras dengan standar, dengan outcome APIP mampu menilai efisiensi, efektivitas, dan ekonomis suatu prngram/kegiatan dan mampu memberikan konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern

pengawasannya belum atau tidak ada praktik pengawasan yang tetap,

tidak ada kapabilitas yang berulang dan masih tergantung kepada kinerja

individu auditor yang dimiliki sehingga APIP belum dapat

memberikan jaminan atas proses tata kelola sesuai peraturan dan

- menceaahkoruosi

m W \\

3.1. Persentase APIP K/L dengan Kapabilitas Level 3 ----------------------------------

Kapabilitas APIP K/L (Level 3) mencerminkan kualitas kapabilitas APIP Kementerian/Lembaga yang diharapkan berada pada Level 3. Kapabilitas APIP diukur menggunakan skala 1-5. Semakin tinggi nilai kapabilitas APIP menunjukkan kualitas APIP yang semakin baik dalam menjalankan perannya sebagai auditor intern.

Tingkat kapabilitas APIP disimpulkan dari hasil penilaian tingkat kapabilitas yang dilaksanakan oleh BPKP dan atau dilaksanakan sendiri oleh APIP K/L/Pemda dengan quality assurance dari BPKP dengan menggunakan pedoman penilaian kapabilitas APIP yang dikembangkan oleh BPKP.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 95

Page 112: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Kapabilitas APIP K/L (Level 3) diukur dengan menghitung jumlah APIP Kementerian/Lembaga yang telah memperoleh capaian tingkat kapabilitas level 3 dibandingkan jumlah APIP Kementerian/Lembaga yang menjadi mitra kerja BPKP sebanyak 87 APIP K/L.

Pada tahun 2019, dari 87 APIP K/L yang menjadi mitra BPKP, terdapat 60 APIP K/L yang mencapai tingkat kapabilitas APIP level 3. Dengan demikian, realisasi kapabilitas APIP K/L (level 3) sebesar 68,97%, mencapai 81,14% dari target tahun 2019 sebesar 85%.

Tabel 3.35. Perkembangan Jumlah APIP K/L yang Mencapai Kapabilitas Level 3

No DeputiPembina

JmlAPIPMitra

Jumlah APIP K/L Kapabilitas Minimal Lv 3 2018 2019 +/(-)

APIP K/L Minimal Level 3

1 Perekonomian 27 15 21 6 Level 3:1) Kem. Keuangan, 2) Bappenas, 3) Kem. Kelautan dan Perikanan, 4) Kem. Pertanian, 5) Kem. ESDM, 6) KLHK Level 3 Dengan Catatan (DC):7) LKPP, 8) BKPM, 9) Kemen PUPR, 10) Kem. Perindustrian, 11) Kem. Perhubungan, 12) Kem. Pariwisata,13) BNP2TKI, 14) Kemenko Bidang Perekonomian, 15) Kemenko Bidang Kemaritiman, 16) Kem. Ketenagakerjaan, 17) Kementerian Perdagangan, 18) PPATK, 19) BPS, 20) BP Batam, 21) BMKG

2 Polhukkam 55 23 34 11 Level 3:1) BPKP, 2) KPK,3) BPK, 4) BPPT, 5) Kemenkes, 6) BNN, 7) MK, 8) BATAN, 9) BPOM, 10) BKKBN, 11) Kemenristekdikti, 12) Kemenlu, 13) Kemenkumham, 14) Mahkamah Agung, 15) Ombudsman RI, 16) Kemenko bidang PMK, 17) Kemensos, 18) BNPB, 19) Badan Informasi Geospasial, 20) Kemenkominfo, 21) Kemenag, 22) KemenPAN-RB Level 3 DC:23) LAN, 24) Kemendikbud, 25) BAPETEN, 26) Kemenhan, 27) Kemensetneg, 28) POLRI, 29) LAPAN, 30) BKN, 31) KPU, 32) Setjen DPR, 33)Komnas HAM, 34) BASARNAS,

3 PKD 2 2 2 Level 3:1) Kemendagri,Level 3 DC:2) Kementerian Desa

4 AN 3 2 3 1 Level 3:1) Kemen. BUMN, 2) LP-RRI Level 3 DC:3) LP-TVRI

Jumlah 87 40 60 20

96 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 113: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Tabel 3.36. Kondisi Kapabilitas APIP K/L Th 2019

No Deputi Pembina Jml K/L Mitra < Lv 1 Lv 2 > Lv 31 Perekonomian 27 3 3 212 Polhukkam 55 4 17 343 PKD 2 - - 24 AN 3 - - 3

Jumlah 87 7 20 60Persentase 100% 8,05% 22,99% 68,97%

Rincian tingkat kapabilitas APIP kementerian dan lembaga dapat dilihat pada lampiran X.

Tabel 3.37. Peningkatan Kapabilitas APIP K/L Th 2019

Level Kapabilitas APIP

Jml APIP K/LNo Tahun

2018Tahun 2019

Kenaikan/(Penurunan)

% Kenaikan/ (Penurunan)

1 Level 3 40 60 O 20 22,99%

2 Level 2 32 20 O 13 14,94%

3 Level 1 13 7 O 5 5,75%

Jumlah 85 87

ASISTENSI PEN G U M PU L A N DOKUMEN PENILAIAN MANDIRI KAPABILITAS APIP IIACMI

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL RI

Gambar 3.38. Asistensi Pengumpulan Dokumen Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP (IACM) diLingkungan Kementerian Sosial

BPKP - Laporan Kinerja 2019 97

Page 114: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.39. Perkembangan Kapabilitas level 3 APIP K/L tahun 2015-2019

Dari hasil penilaian kapabilitas APIP pada Kementerian/Lembaga, lima area yang paling banyak belum terpenuhi/memerlukan perbaikan (area of improvement/AOI) sebagai berikut:

Tabel 3.38. Lima AOI Tertinggi kapabilitas APIP Kementerian/Lembaga Tahun 2019

NO Uraian Elemen KPA NoPerny.

JumlahKejadian pada

APIP K/L1 Sistem dan prosedur untuk

memonitor dan melaporkan kinerja dan efektivitas kegiatan APIP

III/Praktikprofesional

2 28 20

2 Sistem dan prosedur untuk menindaklanjuti pelaksanaan rekomendasi yang dibuat dalam rangka meningkatkan efektivitas kegiatan pengawasan intern, serta kesesuaian dengan standar

III/Praktikprofesional

2 29 20

3 Praktik pengawasan telah meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan

III/Praktikprofesional

2 30 19

4 PKPT berbasis risiko (berdasar hasil penilaian risiko auditi)

III/Praktikprofesional

1 21 19

98 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 115: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

NO Uraian Elemen KPA NoPerny.

JumlahKejadian pada

APIP K/L5 Sistem dan prosedur untuk

memonitor dan melaporkan pelaksanaan program quality assurance dan perbaikannya (Quality Assurance and Improvement Program)

III/Praktikprofesional

2 28 18

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya, serta perbandingan capaian kinerja disajikan dalam Gambar 3.40 sebagai berikut:

Gambar 3.40.Perbandingan Kinerja Kapabilitas APIP K/L (Level 3)

3.2. Persentase APIP Pemprov dengan Kapabilitas Level 3

Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) mencerminkan kualitas kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi yang diharapkan berada pada Level 3. Kapabilitas APIP diukur menggunakan skala 1-5. Semakin tinggi nilai kapabilitas APIP menunjukkan kualitas APIP yang semakin baik dalam menjalankan perannya sebagai auditor intern.

Tingkat kapabilitas APIP disimpulkan dari hasil penilaian tingkat kapabilitas yang dilaksanakan oleh BPKP dan atau dilaksanakan sendiri oleh APIP K/L/Pemda menggunakan pedoman penilaian kapabilitas APIP yang dikembangkan oleh BPKP dengan quality assurance dari BPKP.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 99

Page 116: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Kapabilitas API P Pemerintah Provinsi (Level 3) diukur dengan menghitung jumlah APIP Pemerintah Provinsi yang telah memperoleh capaian tingkat kapabilitas minimal level 3 dibandingkan jumlah APIP Pemerintah Provinsi yang menjadi mitra kerja BPKP sebanyak 34 Pemerintah Provinsi.

Pada tahun 2019, dari 34 Pemerintah Provinsi yang menjadi mitra BPKP, terdapat 24 APIP yang mencapai tingkat kapabilitas APIP level 3. Dengan demikian, realisasi kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 3) sebesar 70,59%, mencapai 83,05% dari target tahun 2019 sebesar 85%.

Tabel 3.39. Perkembangan Jumlah APIP Pemerintah Provinsi Kapabilitas Level 3

NoPopulasi

APIPJumlah APIP Pemprov dengan

Kapabilitas Lv 3 APIP Pemerintah Provinsidengan Kapabilitas

Pemprov 2018 2019 +/(-)level 3

1 34 20 24 4 Level 3:1) Sumatera Barat, 2) Jambi, 3) Lampung, 4) Jawa Tengah, 5) Jawa Timur , 6) DI Yogyakarta, 7) Kalimantan Barat, 8) Kalimantan Selatan, 9) Kalimantan Utara, 10) Gorontalo, 11) Sulawesi Barat, 12) Bali, 13) Nusa Tenggara Barat, 14) Maluku UtaraLevel 3 Dengan Catatan (DC):15) Sumatera Selatan, 16) Kepulauan Riau, 17) Banten, 18) DKI Jakarta, 19) Jawa Barat, 20) Kalimantan Timur, 21) Kalimantan Tengah, 22) Sulawesi Tenggara, 23) Nusa Tenggara Timur, 24) Maluku,

Tabel 3.40. Kondisi Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Th 2019

No Jml Pemerintah Provinsi Lv 1 Lv 2 Lv 31 34 1 9 24

Persentase 2,94% 26,47% 70,59%Rincian tingkat kapabilitas APIP pemerintah provinsi per 31 Desember 2019 dapat dilihat pada lampiran XI.

Tabel 3.41. Peningkatan Kapabilitas APIP Pemprov Th 2019

Level Kapabilitas APIP

Jml PemprovNo Tahun

2018Tahun2019

Kenaikan/(Penurunan)

% Kenaikan/ (Penurunan)

1 Level 3 20 24 O 4 11,76%

2 Level 2 13 9 O 4 (11,76%)

3 Level 1 1 1 - -Jumlah 34 34

Dari tabel 3.44 terlihat bahwa jumlah APIP Pemerintah Provinsi yang mencapai kapabilitas level 3 mengalami kenaikan sebanyak 4 APIP, atau sebesar 11,76% dari jumlah APIP Pemprov.

100 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 117: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.41. Workshop Peningkatan Kapabilitas APIP di Wilayah Provinsi Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerjasama dengan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat dan Inspektorat Provinsi Jawa Barat.

i' 1__ T bpffpj

W O RKSH O PP E N I N G K A T A N K A P A B I L I T A S A P I P

Pemerintah Daerah Oi Provinsi Kepulauan Riau

B a t a m , £ 8 ■ 3 i O k t o b e r £ 0 1 9

Gambar 3.42. Workshop peningkatan kapabilitas APIP Pemda di Provinsi Kepulauan Riau

BPKP - Laporan Kinerja 2019 101

Page 118: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.43. Peta Kapabilitas APIP Pemprov per 31 Desember 2019

102 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 119: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

A P I P. Pemprovi

A A P IP L e v e l 2

APIP Level 2 DC

A API P Level 1

BPKP - Laporan Kinerja 2019 103

Page 120: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Untuk mengetahui komposisi pemerintah provinsi yang mencapai kapabilitas APIP level 3, dilakukan pengelompokan pemerintah provinsi dalam 7 wilayah, yaitu Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali + Nusa Tenggara, Maluku + Maluku Utara, dan Papua + Papua Barat.

Gambar 3.44. Komposisi APIP Pemprov dengan Kapabilitas Level 3 Th 2019 menurut Wilayah (7 wilayah) dan Perkembangan Kapabilitas level 3 APIP Pemprov

tahun 2015-2019

104 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 121: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Selanjutnya dari hasil analisis pencapaian kapabilitas level 3 API P yangdikelompokkan dalam 7 wilayah, dapat disimpulkan sebagai berikut:

■ Dari 10 API P Pemprov di wilayah Sumatera, sebanyak 5 API P (50%) sudah mencapai level 3, dan 5 APIP belum mencapai level 3.

■ Dari 6 APIP Pemprov di wilayah Jawa, seluruhnya (100%) sudah mencapai level 3.■ Dari 5 APIP Pemprov di wilayah Kalimantan, seluruhnya (100%) sudah mencapai

level 3.■ Dari 6 APIP Pemprov di wilayah Sulawesi, sebanyak 3 APIP (50%) sudah mencapai

level 3, dan 3 APIP belum mencapai level 3.■ Dari 3 APIP Pemprov di wilayah Bali + Nusa Tenggara, seluruhnya (100%) sudah

mencapai level 3.■ Dari 2 APIP Pemprov di wilayah Maluku + Malut, seluruhnya (100%) sudah

mencapai level 3.■ Dari 2 APIP Pemprov di wilayah Papua + Papua Barat, seluruhnya belum mencapai

level 3.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya, serta perbandingan capaian kinerja disajikan dalam Gambar 3.45 sebagai berikut:

Gambar 3.45.Perbandingan Kinerja Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

Perbandingan realisasi kinerja

%GD

40

20 0

«Target (%)

Realisasi (%)

2015 2016 2017 2018 2019

5 9 56 74 85

0 8,82 52,94 58,82 70,59

Realisasi kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 3) tahun 2019, sebesar 70,59%, mencapai 83,05% dari target tahun 2019 sebesar 85%.

Dibandingkan dengan tahun 2018, realisasi kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 3) mengalami kenaikan sebesar 11,77% (70,59%-58,82%).

Perbandingan Capaian Kinerja

20I9

20I820I7

20IG

20I5 0.0

83.05

79.49

94,54

98.00

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 I00.00 I20.00

%

Capaian kinerja kapabilitas APIP Pemenntah Provinsi (level 3) tahun 2019 sebesar 83,05%.

Dibandingkan dengan tahun 2018, capaian kinerja kapabilitasAPIP Pemerintah provinsi (level 3) tahun 2019 lebihtinggi, karena realisasi kinerja yang melampaui kenaikan targetdi tahun 2019. Kenaikan realisasi kinerja sebesar11,77%, sedangkan kenaikan target di tahun 2019 sebesar 11%.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 105

Page 122: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

3.2. Persentase APIP Pemkab/Kota dengan Kapabilitas Level 3 ---------------------

Kapabilitas APIP Kabupaten/Kota (Level 3) mencerminkan kualitas kapabilitas APIP Kabupaten/Kota diharapkan berada pada Level 3. Kapabilitas APIP diukur menggunakan skala 1-5. Semakin tinggi nilai kapabilitas APIP menunjukkan kualitas APIP yang semakin baik dalam menjalankan perannya sebagai auditor intern.

Tingkat kapabilitas APIP disimpulkan dari hasil penilaian tingkat kapabilitas yang dilaksanakan oleh BPKP dan atau dilaksanakan sendiri oleh APIP K/L/Pemda menggunakan pedoman penilaian kapabilitas APIP yang dikembangkan oleh BPKP dengan quality assurance dari BPKP.

Kapabilitas APIP Kabupaten/Kota (Level 3) diukur dengan menghitung jumlah APIP Kabupaten/Kota yang telah memperoleh capaian tingkat kapabilitas level 3 dibandingkan jumlah APIP Kabupaten/Kota yang menjadi mitra kerja BPKP sebanyak 508 Pemerintah Kabupaten/Kota.

Pada tahun 2019, dari 508 Kabupaten/Kota yang menjadi mitra BPKP, terdapat 281 APIP yang mencapai tingkat kapabilitas APIP level 3. Dengan demikian, realisasi kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) sebesar 55,31%, mencapai 79,01% dari target tahun 2019 sebesar 70%.

Tabel 3.42. Perkembangan Jumlah APIP Pemkab/Kota yang Mencapai Kapabilitas Level 3

NoWilayah/ Jml

APIPAPIP Pemkab/Kota

Kapabilitas Lv 3 APIP Kab/ Kota denganProvinsi

Kab/Kot 2018 2019 + / (-)Kapabilitas Lv 3

Sumatera1 Aceh 23 6 12 6 Level3:

1) Kab. Aceh Barat, 2) Kab. Aceh Selatan, 3) Kota Banda Aceh, 4) Kota Langsa, 5) Kota Lhokseumawe Level 3 dengan catatan (DC):6) Kab. Aceh Singkil, 7) Kab. Aceh Tamiang, 8) Kab. Aceh Tengah, 9) Kab. Aceh Utara, 10) Kab. Bener Meriah, 11) Kab. Pidie, 12) Kota Subulusalam

2 Sumut 33 7 15 8 Level 3:I) Kab. Dairi, 2) Kab. Humbang Hasundutan, 3) Kota Binjai, 4) Kota Tebing TinggiLevel 3 DC:5) Kota Medan, 6) Kota Tanjungbalai, 7) Kab. Labuhanbatu, 8) Kab. Tapanuli Selatan, 9) Kab. Mandailing Natal, 10) Kab. Serdang Berdagai,I I ) Kab. Batubara, 12) Kab. Labuhanbatu Utara, 13) Kab. Labuhanbatu Selatan, 14) Kab. Langkat, 15) Kab. Deli Serdang

106 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 123: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No Wilayah/Jml

APIPAPIP Pemkab/Kota

Kapabilitas Lv 3 APIP Kab/ Kota denganProvinsi Kab/Kot 2018 2019 + / (-)

Kapabilitas Lv 3

3 Sumbar 19 14 19 5 Level 3:I) Kab. Lima Puluh Kota, 2) Kab. Pesisir SelatanLevel 3 DC:3) Kota Pariaman, 4) Kota Sawahlunto, 5) Kota Solok, 6) Kota Padang, 7) Kota Bukit Tinggi, 8), Kota Padang Panjang, 9) Kota Payakumbuh, 10) Kab. Tanah DatarI I ) Kab. Dharmasraya, 12), Kab. Agam,13) Kab. Padang Pariaman, , 14) Kab. Pasaman, 15) Kab. Solok, 16) Kab. Pasaman Barat, 17) Kab. Solok Selatan, 18) Kab. Sijunjung, 19) Kab. Kep. Mentawai

4 Riau 12 8 9 1 Level 3:1) Kota Pekanbaru, 2) Kab. Indragiri Hilir, 3) Kab. Indragiri Hulu, 4) Kab. Kampar, 5) Kab. Kep. Meranti, 6) Kab. Pelalawan, 7) Kab. Rokan Hulu,8) Kab. Rokan Hilir,Level 3 DC:9) Kab. Siak

5 Kepri 7 7 7 Level 3:1) Kota Batam, 2) Kab. Lingga, 3) Kab. Kep. Anambas, 4) Kab. Natuna Level 3 DC:5) Kota Tanjung Pinang, , 6) Kab. Karimun, 7) Kab. Bintan

6 Jambi 11 7 6 (1) Level 3:1) Kota Jambi, 2) Kab. Batanghari, 3) Kab. Bungo Level 3 DC:4) Kab. Merangin, 5) Kab. Tebo, 6) Kab. Sarolangun

7 Sumsel 17 8 11 3 Level 3:1) Kota Palembang, 2) Kota Lubuk LInggau, 3) Kab. Lahat, 4) Kab. Musi Rawas, 5) Kab. Ogan Komering Ilir Level 3 DC:6) Kota Pagar Alam, 7) Kab. Banyuasin, 8) Kab. Muara Enim, 9) Kab. Musi Rawas Utara, 10) Kab. Empat Lawang, 11) Kab. Musi Banyuasin,

BPKP - Laporan Kinerja 2019 107

Page 124: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.46. Peta Kapabilitas APIP Level 3 Pemkab/ Kota per 31 Desember 2019

108 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 125: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

AP I PPemkab/ Kota

Capaian Lv 3 & 3 DC: < 50%

BPKP - Laporan Kinerja 2019 109

Page 126: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No Wilayah/Provinsi

JmlAPIP

Kab/Kot

APIP Kab/Kot Kapabilitas Lv 3

2018 2019 + / (-)

APIP Kab/ Kota dengan Kapabilitas Lv 3

Sumatera8 Bengkulu 10 2 3 1 Level 3 DC:

1) Kota Bengkulu, 2) Kab. Bengkulu Utara, 3) Kab. Kepahiang

9 Babel 7 2 3 1 Level 3:1) Kab. Bangka, 2) Kab. BangkaTengahLevel 3 DC:3) Kota Pangkalpinang

10 Lampung 15 14 15 1 Level 3:1) Kota Bandar Lampung, 2) Kota Metro, 3) Kab. Way Kanan, 4) Kab. Pesawaran, 5) Kab. Pesisir Barat, 6) Kab. Pringsewu, 7) Kab. Tulang Bawang Level 3 DC:8) Kab Mesuji, 9) Kab. Lampung Barat, 10) Kab. Lampung Selatan, 11) Kab. Lampung Tengah, 12) Kab. Lampung Utara, 13) Kab Lampung Timur, 14) Kab. Tanggamus, 15) Kab. Tulang Bawang Barat

Jumlah 154 75 100 25

Jawa1 Banten 8 7 7 Level 3:

1) Kota Tangerang Selatan, 2) Kab. Lebak, 3) Kab. Pandeglang, 4) Kab. Serang, 5) Kab. Tangerang Level 3 DC:6) Kota Cilegon, 7) Kota Tangerang, ,

2 DKIJakarta

3 Jabar 27 11 11 Level 3:1) Kota Bekasi, 2) Kota Bogor, 3)Kota Banjar, 4) Kota Depok, 5) Kab Bogor, 6) Kab. Garut, 7) Kab. Sumedang Level 3 DC:8) Kota. Tasikmalaya, 9) Kab. Tasikmalaya,10) Kab. Indramayu, 11) Kab. Subang

4 Jateng 35 17 24 7 Level 3:1) Kota Magelang, 2) Kota Pekalongan, 3) Kota Salatiga, 4) Kota Surakarta, 5) Kab. Purworejo, 6) Kab. Cilacap, 7) Kab. Magelang, 8) Kab. Batang, 9) Kab. Boyolali, 10) Kab.

110 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 127: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No Wilayah/Jml

APIP

APIP Kab/Kot Kapabilitas Lv 3 APIP Kab/ Kota dengan

Provinsi Kab/Kot 2018 2019 + / (-)Kapabilitas Lv 3

Demak, 11) Kab. Grobogan, 12) Kab. Klaten, 13) Kab. Pati, 14) Kab. Pekalongan, 15) Kab Pemalang,16) Kab. Semarang, 17) Kab Sragen, 18) Kab. Tegal, 19) Kab. Temanggung,20) Kab. Wonosobo Level 3 DC:21) Kab. Wonogiri,22) Kab. Kudus, 23) Kab. Karanganyar, 24) Kab. Purbalingga

5 DIY 5 5 5 Level 3:1) Kab. Sleman, 2) Kab Gunung Kidul, 3) Kab. Kulon Progo,4) Kab. Bantul, 5) Kota Yogyakarta

6 Jatim 38 7 13 6 Level 3:1) Kab. Banyuwangi, 2) Kab. Bondowoso, 3) Kab. Lumajang, 4) Kab. Sumenep Level 3 DC:5) Kota Surabaya, 6) Kota Kediri, 7) Kota Mojokerto, 8) Kab. Tulungangung, 9) Kab. Bojonegoro, 10) Kab. Lamongan, 11) Kab. Sidoarjo, 12) Kab. Kediri, 13) Kab. Sampang

Jumlah 113 47 60 13

Kalimantan

1 Kalbar 14 12 14 2 Level 3:1) Kota Singkawang, 2) Kota Pontianak, 3) Kab. Mempawah, 4) Kab. Kubu Raya, 5) Kab. Ketapang,6) Kab. Landak, 7) Kab. Sintang Level 3 DC:8) Kab. Bengkayang, 9) Kab. Sanggau, 10) Kab. Sekadau, 11) Kab. Kapuas Hulu, 12) Kab. Kayong Utara, 13) Kab. Sambas, 14) Kab. Melawi

2 Kalteng 14 9 10 1 Level 3:1) Kota Palangkaraya, 2) Kab. Kotawaringin Timur, 3) Kab. Katingan Level 3 DC:4) Kab. Kotawaringin Barat, 5) Kab. Kapuas, 6) Kab. Barito Utara, 7) Kab. Seruyan, 8) Kab. Lamandau, 9) Kab. Murung Raya, 10) Kab. Barito Selatan

BPKP - Laporan Kinerja 2019 111

Page 128: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No Wilayah/Jml

APIP

APIP Kab/Kot Kapabilitas Lv 3 APIP Kab/ Kota dengan

Provinsi Kab/Kot 2018 2019 + / (-)Kapabilitas Lv 3

3 Kalsel 13 2 5 3 Level 3:1) Kota Banjarmasin, 2) Kab. Hulu Sungai Selatan Level 3 DC:3) Kab. Hulu Sungai Utara, 4) Kab. Balangan, 5) Kab. Tanah Bumbu

4 Kaltim 10 8 10 2 Level 3:1) Kota Samarinda, 2) Kota Balikpapan, 3) Kota Bontang, 4) Kab. Berau, 5) Kab. Penajam Paser Utara, 6) Kab. Paser, 7) Kab. Kutai Barat Level 3 DC:8) Kab. Kutai Timur, 9) Kab. Kutai Kartanagara, 10) Kab. Mahakam Ulu

5 Kaltara 5 3 1 (2) Level 3:1) Kab. Nunukan

Jumlah 56 34 40 6

Sulawesi1 Sulut 15 7 7 Level 3:

1) Kota Bitung, 2) Kota Tomohon, 3) Kab. Bolaang Mongondow Selatan, 4) Kab. Bolaang Mongondow Timur, 5) Kab. Kep. Talaud, 6) Kab. Kep. Sangihe Level 3 DC:7) Kab. Minahasa Tenggara

2 Gorontalo 6 6 6 Level 3:1) Kota Gorontalo, 2) Kab. Gorontalo, 3) Kab. Pohuwato, 4) Kab. Boalemo,5) Kab. Bone Bolango Level 3 DC:6) Kab. Gorontalo Utara

3 Sulbar 6 5 5 Level 3:1) Kab. Majene, 2) Kab. PolewaliMandarLevel 3 DC:3) Kab. Mamuju, 4) Kab. Pasangkayu, 5) Kab. Mamasa

4 Sulteng 13 2 4 2 Level 3:1) Kab. Morowali Level 3 DC:2) Kota palu, 3) Kab. Banggai Laut, 4) Kab. Banggai

5 Sulsel 24 6 11 5 Level 3:1) Kab. Sidenreng Rappang, 2) Kab.

112 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 129: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No Wilayah/Provinsi

JmlAPIP

Kab/Kot

APIP Kab/Kot Kapabilitas Lv 3

2018 2019 + / (-)

APIP Kab/ Kota dengan Kapabilitas Lv 3

Gowa, 3) Kab. Luwu Timur, 4) Kab. Luwu Utara, 5) Kota Palopo, 6) Kota Parepare, 7) Kab Bulukumba, 8) Kab. Pinrang, 9) Kab. Wajo Level 3 DC:10) Kab. Bantaeng, 11) Kab. Luwu

6 Sultra 17 6 6 Level 3 DC:1) Kota Kendari, 2) Kota Baubau, 3) Kab. Bombana, 4) Kab. Kolaka, 5) Kab. Kolaka Utara, 6) Kab. Wakatobi

Jumlah 81 26 39 13

Bali + Nusa Tenggara

1 Bali 9 8 9 1 Level 3:1) Kab. Gianyar, 2) Kab. Badung, 3) Kab. Klungkung, 4) Kab Tabanan Level 3 DC:5) Kota Denpasar, 6) Kab Jembrana, 7) Kab. Buleleng, 8) Kab. Bangli, 9) Kab. Karangasem

2 NTB 10 6 9 3 Level 3 DC:1) Kota Mataram, 2) Kab. Lombok Barat, 3) Kota Bima, 4) Kab. Bima, 5) Kab. Sumbawa Level 3 DC:6) Kab. Dompu, 7) Sumbawa Barat, 8) Kab. Lombok Timur, 9) Kab. Lombok Tengah

3 NTT 22 5 7 2 Level 3:1) Kab. Flores Timur, 2) Kab.ManggaraiLevel 3 DC:3) Kab. Belu, 4) Kab. Manggarai Timur, 5) Kab. Nagekeo, 6) Kab. Sikka, 7) Kab. Sumba Timur,

Jumlah 41 19 25 6

Maluku + Malut

1 Maluku 11 5 5 Level 3 DC:1) Kota Ambon, 2) Kab. Maluku Tenggara, 3) Kab. Maluku Tengah, 4) Kab. Kep. Aru, 5) Kab. Buru

2 MalukuUtara

10 8 8 - Level 3:1) Kota Ternate, 2) Kota Tidore

BPKP - Laporan Kinerja 2019 113

Page 130: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No Wilayah/Provinsi

JmlAPIP

Kab/Kot

APIP Kab/Kot Kapabilitas Lv 3

2018 2019 + / (-)

APIP Kab/ Kota dengan Kapabilitas Lv 3

Kepulauan, 3) Kab. HalmaheraSelatanLevel 3 DC:4) Kab. Halmahera Utara, 5) Kab. Halmahera Timur, 6) Kab. Halmahera Barat, 7) Kab. Kep. Sula, 8) Kab. Halmahera Tengah

Jumlah 21 13 13 -

Papua + Pabar

1 Papua 29 - 2 2 Level 3:1) Kab. Merauke, 2) Kota Jayapura

2 PapuaBarat

13 3 2 (1) Level 3:1) Kab. Sorong Level 3 DC:2) Kab Teluk Bintuni

Jumlah 42 3 4 1

Total 508 217 281 64

Jumlah APIP Pemkab/ Kota yang mencapai kapabilitas APIP level 3 pada tiga provinsi (Jambi, Kalimantan Utara, dan Papua Barat) mengalami penurunan dibanding tahun lalu karena berdasarkan hasil penjaminan kualitas, kriteria kapabilitas level 3 belum sepenuhnya terpenuhi.

Tabel 3.46. Kondisi Kapabilitas APIP Pemerintah Kab/Kota Th 2019

114 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 131: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

No Provinsi Jml Kab/Kota Lv 1 Lv 2 Lv 31 Aceh 23 - 11 122 Sumut 33 - 18 153 Sumbar 19 - - 194 Riau 12 - 3 95 Kepri 7 - - 76 Jambi 11 2 3 67 Sumsel 17 - 6 118 Bengkulu 10 - 7 39 Babel 7 - 4 310 Lampung 15 - - 1511 Banten 8 - 1 712 DKI Jakarta13 Jabar 27 - 16 1114 Jateng 35 - 11 2415 DIY 5 - - 516 Jatim 38 6 19 1317 Kalbar 14 - - 1418 Kalteng 14 - 4 1019 Kalsel 13 - 8 520 Kaltim 10 - - 1021 Kaltara 5 - 4 122 Sulut 15 1 7 723 Gorontalo 6 - - 624 Sulbar 6 - 1 525 Sulteng 13 1 8 426 Sulsel 24 4 9 1127 Sultra 17 2 9 628 Bali 9 - - 929 NTB 10 - 1 930 NTT 22 - 15 731 Maluku 11 - 6 532 Maluku Utara 10 1 1 833 Papua 29 18 9 234 Papua Barat 13 2 9 2

Jumlah 508 37 190 281Persentase 100% 7,28% 37,40% 55,31%

Tabel 3.47. Peningkatan Kapabilitas APIP Pemkab/ Kota 2019

NoLevel Kapabilitas

APIP Tahun 2018

Jml APIP Pemkab/ Kota Tahun Kenaikan/ 2019 (Penurunan)

% Kenaikan/ (Penurunan)

1 Level 3 217 281 O 64 12,60%2 Level 2 222 190 O 32 (6,30%)3 Level 1 69 37 O 32 (6,30%)

Jumlah 508 508

BPKP - Laporan Kinerja 2019 115

Page 132: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Bagi Pegawai di Lingkungan inspektorat Kabupaten Yalimo

PEND ID IKAN DA N PELATIHAN

AUDITINTERN BERBASISKiSIKO V K

Gambar 3.49. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Banten menyampaikan materi pada kegiatan Workshop peningkatan kapabilitas APIP Inspektorat di wilayah

Provinsi Banten

116 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 133: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.50. Komposisi APIP Pemkab/ Kota dengan kapabilitas level 3 tahun 2019 dan perkembangan kapabilitas APIP Pemkab/Kota level 3 tahun 2015-2019

BPKP - Laporan Kinerja 2019 117

Page 134: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Komposisi APIP Pemkab/Kota dengan Kapabilitas Level 3 Th 2019 menurut Wilayah(7 wilayah) sebagaimana pada gambar 3.30 dapat dijelaskan sebagai berikut:

■ Dari 154 APIP Pemkab/Kota di wilayah Sumatera, sebanyak 100 APIP (64,94%) sudah mencapai level 3, dan 54 APIP belum mencapai level 3.

■ Dari 113 APIP Pemkab/Kota di wilayah Jawa, sebanyak 60 APIP (53,10%) sudah mencapai level 3, dan 53 APIP belum mencapai level 3.

■ Dari 56 APIP Pemkab/Kota di wilayah Kalimantan, sebanyak 40 APIP (71,43%) sudah mencapai level 3, dan 16 APIP belum mencapai level 3.

■ Dari 81 APIP Pemkab/Kota di wilayah Sulawesi, sebanyak 39 APIP (48,15%) sudah mencapai level 3, dan 42 APIP belum mencapai level 3.

■ Dari 41 APIP Pemkab/Kota di wilayah Bali + Nusa Tenggara, sebanyak 25 APIP (60,98%) sudah mencapai level 3, dan 16 APIP belum mencapai level 3.

■ Dari 21 APIP Pemkab/Kota di wilayah Maluku + Malut, sebanyak 13 APIP (61,90%) sudah mencapai level 3, dan 8 APIP belum mencapai level 3.

■ Dari 42 APIP Pemkab/Kota di wilayah Papua + Papua Barat, sebanyak 4 APIP (9,52%) sudah mencapai level 3, dan 38 APIP belum mencapai level 3.

Dari gambar di atas, persentase APIP Pemkab/Kota yang mencapai kapabilitas level 3 di wilayah Kalimantan telah melampaui target tahun 2019, yang terlihat dari persentase level 3 (kotak warna jingga) yang berada di atas garis (Target Tahun 2019 sebesar 70%).

n di Provinsi Papua merupakan salahr- j r- i- i-satu upaya meningkatkan kapabilitas APIP Kab/Kota di Papua

^ 'T trWmp J i • “ *

WORKSHOP TELAAH SEJAUH ANTAH APIPKabupaten d l P ro v in s i Papua

i n n

Dari hasil penilaian kapabilitas APIP pada Pemerintah Kabupaten/Kota, lima area yang paling banyak belum terpenuhi/memerlukan perbaikan (area of improvement/AOI) sebagai berikut:

118 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 135: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Tabel 3.45. AoI kapabilitas APIP Pemda Tahun 2019

NO Uraian Elemen KPA NoPerny.

Jumlah Kejadian pada APIP Pemda

1 APIP Pemda belum mengidentifikasi unit kerja auditi yang memiliki risiko tertinggi.

III/Praktikprofesional

3 15 181

2 APIP Pemda belum mempunyai rencana pelatihan dan pengembangan setiap pegawai yang berpedoman pada kerangka kompetensi.

II/ManajemenSDM

4 17 118

3 APIP Pemda belum mengembangkan sistem dan prosedur untuk memonitor dan melaporkan pelaksanaan program quality assurance dan perbaikannya (Quality Assurance and Improvement Program).

III/Praktikprofesional

4 27 115

4 Kegiatan pengawasan APIP Pemda belum dapat mengurangi besaran/paparan dari risiko organisasi yang dapat terjadi.

I/AuditKinerja/Program

Evaluasi

2 15 114

5 APIP Pemda belum memiliki mekanisme pemberian penghargaan bagi tim yang berhasil menerapkan perilaku yang diharapkan.

II/ManajemenSDM

5 29 79

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya, serta perbandingan capaian kinerja disajikan dalam Gambar 3.31 sebagai berikut:

Gambar 3.52.Perbandingan Kapabilitas APIP Pemerintah Kab/Kota (Level 3)

%

Perbandingan realisasi kinerja80

8040

20A

Perbandingan Capaian Kinerja

u2015 2016 2017 2018 2019

■ Target (%) 5 3 20 51 70Realisasi (%) 0 2.79 23.23 42,72 55.31

20192018201720182015 Q

0

79,0188.78

116.1593.00

50 100 150

%

Realisasi kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (level 3) tahun 2019, sebesar 55,31%, mencapai 79,01% dari target tahun 2019 sebesar 70%

Dibandingkan dengan tahun 2018, realisasi kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (level 3) mengalami kenaikan sebesar 12,59% (55,31% - 42,72%).

Capaian kinerja kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Ievel3) tahun 2019sebesar79,01%.

Dibandingkan dengan tahun 2018, capaian kinerja kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (level 3) tahun 2019 lebih rendah, karena adanya kenaikan target yang sangat signifikan di tahun 2018, dari semula 51% di tahun 2018 menjadi 70% di tahun 2019 (naik 19%), sementara kenaikan realisasi kinerja baru mencapai 12,59%

BPKP - Laporan Kinerja 2019 119

Page 136: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Tantangan yang dihadapi oleh BPKP dalam pencapaian target PeningkatanKapabilitas APIP pada K/L/D terutama terkait:

■ Kemampuan SDM APIP dalam melaksanakan audit ketaatan pada area yang high risk (perencanaan/penganggaran; pengadaan barang dan jasa; perizinan serta promosi/mutasi SDM Pemda), audit kinerja untuk mendorong perbaikan kinerja (aspek keekonomisan, efisiensi, dan efektivitas), memberikan layanan konsultansi. (elemen 1 Peran dan Layanan);

■ Kemampuan SDM APIP dalam menerapkan perencanaan pengawasan berbasis risiko dan mengelola kualitas pengawasan intern melalui reviu berjenjang sebagai penerapan kendali mutu secara berkesinambungan. (elemen 3 Praktik Profesional); serta

■ Perlunya peningkatan SDM APIP yang berkualifikasi profesional melalui diklat teknis substansi dan sertifikasi profesi pengawasan intern (elemen 2 Pengelolaan SDM).

Untuk mengatasi tantangan tersebut, BPKP telah menempuh beberapa upaya, antaralain:

■ Strategi dan Kebijakan Deputi Bidang PPKD Nomor S-3/D3/ 01/2019 tanggal 3 Januari 2019 yang antara lain memberikan arahan kepada Kepala Perwakilan tentang percepatan pencapaian target;

■ menerbitkan SK Deputi Nomor KEP-43/D3/4/2019 tanggal 30 Oktober 2019 tentang Tim Panelis Hasil Penjaminan Kualitas Kapabilitas APIP Level 3 pada K/L/P di Lingkungan Deputi Bidang PPKD;

■ Panduan Praktis Penerapan KPA Level 3 dan Suplemen Perka BPKP Nomor 16 Tahun 2015 berupa Daftar Uji Penjaminan Kualitas APIP Level 3;

■ Memberikan pemahaman kepada para Kepala Daerah mengenai pentingnya SPIP dan kapabilitas APIP sebagai pilar membangun tata kelola pemerintah yang baik dalam setiap Coffee Morning, Bincang Pagi, dan pada berbagai forum kegiatan lainnya oleh Deputi PPKD sehingga Kepala daerah dapat menetapkan Level 3 sebagai IKU APIP, mereviu dan mengevaluasi kinerja APIP, dan mendorong dibangunnya kriteria kompetensi Inspektur;

■ Mendorong Kepala Daerah dan para Inspektur untuk melaksanakan pengawasan intern termatik (area yang berisiko tinggi antara lain: PBJ, perizinan, bansos, mutasi promosi pegawai, serta program strategis di organisasinya;

Kendala Pencapaian target kapabilitas APIP yaitu:a. Penyediaan anggaran dalam rangka peningkatan kapabilitas APIP K/L masih perlu

dioptimalkan;b. Terbatasnya kuantitas dan kualitas SDM APIP K/L, tercermin dari adanya SDM

APIP K/L yang belum bersertifikasi auditor, dan belum terbatasnya kemampuan SDM APIP dalam melakukan audit ketaatan pada area yang high risk;

c. Terbatasnya kemampuan SDM APIP dalam menerapkan perencanaan pengawasan berbasis risiko dan mengelola kualitas pengawasan intern melalui reviu berjenjang sebagai penerapan kendali mutu secara berkesinambungan;

d. Kondisi APIP K/L yang antara lain struktur organisasi, jumlah dan kualitas SDM menjadi hambatan yang memerlukan waktu bagi APIP K/L untuk melakukan perbaikan;

120 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 137: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

e. Proses peningkatan kapabilitas APIP menjadi level 3 sangat mendasar, sehingga tidak dapat dicapai dalam waktu singkat;

f. Kurangnya jumlah SDM BPKP untuk memantau dan mendampingi tindak lanjut dari action plan perbaikan area of improvement IACM;

Strategi ke depan (2020) BPKP dalam rangka pengembangan kapabilitas APIP yaitu:1. Pengembangan dan implementasi beberapa alternatif metodologi dan tools

pengawasan, antara lain joint audit, dan joint supervisi.2. Perumusan Kebijakan bagi K/L/pemda untuk menetapkan Level 3 Kapabilitas APIP

sebagai IKU/ target kinerja dalam RPJMD atau dokumen perencanaan lainnya.3. Pengembangan dan implementasi Continuous Audit Continuous Monitoring

(CACM).4. Peningkatan kompetensi SDM APIP (termasuk di bidang audit keinvestigasian)

yang didukung dengan Training Need Analysis (TNA), antara lain melalui GIA Corporate University dan MOOC.

5. Memantau, mendorong dan melakukan asistensi pada K/L/Pemda dalam melaksanakan tindak lanjut dari action plan perbaikan area of improvement IACM.

6. Melaksanakan koordinasi dengan AAIPI untuk pelaksanakan peer review bagi APIP yang sudah siap menuju level 3.

7. Melaksanakan bimtek penyusunan pedoman audit kinerja bagi APIP yang belum memiliki dan melaksanakan layanan audit kinerja.

8. Mendorong pelaksanaan audit kinerja sesuai dengan pedoman audit kinerja bagi APIP yang telah mendapatkan level 2.

9. Mendorong APIP untuk meningkatkan kapabilitas SDM-nya.

Pencapaian sasaran strategis 3 didukung dengan dana sebesar Rp19.863.426.619,00 atau 96,25% dari anggaran sebesar Rp20.637.799.000,00, dan output sebanyak 1.347 laporan atau 103,62% dari rencana sebanyak 1.300 laporan, serta OH sebanyak 43.241 OH atau 68,23% dari rencana sebanyak 63.374 OH.

Dari sisi penggunaan dana, realisasi kinerja sasaran strategis telah dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 103,62%, lebih besar daripada capaian penggunaan dana sebesar 96,24%.

Dari sisi penggunaan SDM, realisasi kinerja sasaran strategis telah dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 103,62%, lebih tinggi daripada capaian penggunaan OH sebesar 68,23%.

Dukungan Pengawasan --------------------------------------------------------

Di samping aktivitas-aktivitas teknis pengawasan, untuk mendukung peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan, peningkatan penyelenggaraan SPIP dan kapabilitas APIP tahun 2019, BPKP melakukan aktivitas dukungan pengawasan yang relevan dalam rangka mendukung pencapaian kinerja.

Sekretariat Utama ------------------------------------------------------------------------------

Sekretariat Utama (Setma) merupakan unsur pendukung (enabler) pimpinan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi BPKP, berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPKP. Sebagai unit enabler, Setma memiliki peran strategis

BPKP - Laporan Kinerja 2019 121

Page 138: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

yang mendorong fungsi lain agar berjalan sesuai harapan untuk pencapaian tujuan BPKP.

Tahun 2019 merupakan tahun akhir RPJMN dan Renstra BPKP 2015-2019. Oleh karena itu, sesuai dengan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), pada tahun 2019 BPKP telah menyusun Rancangan Renstra tahun 2020-2024 dengan berpedoman pada Rancangan RPJMN tahun 2020- 2024.

Pada tahun 2019, Setma menyusun rancangan kebijakan pengawasan (Jakwas) BPKP untuk tahun 2020. Kebijakan Pengawasan (Jakwas) merupakan acuan dalam menentukan arah pokok pengawasan dan media untuk menerjemahkan strategi pengawasan sebagai penjabaran lebih lanjut dari Renstra. Sesuai rancangan Jakwas BPKP tahun 2020, terhadap 25 program pembangunan (PP) nasional, sebanyak 10 PP akan dilakukan pengawasan lintas sektoral secara mendalam dan 15 PP akan dilakukan pengawasan melalui mekanisme Continuous Audit - Continuous Monitoring (CACM). Jakwas menjadi acuan bagi penyusunan tema pengawasan, yang selanjutnya diturunkan menjadi program kerja pengawasan tahunan.

Mendukung pengembangan kompetensi pegawai di lingkungan BPKP, pada tahun 2019, Setma memfasilitasi penerbitan izin tugas belajar sebanyak 116 pegawai, penetapan peserta diklat teknis substantif sebanyak 2.759 pegawai, pelatihan dasar CPNS sebanyak 381 pegawai, diklat sertifikasi jabatan fungsional auditor sebanyak 654 pegawai, sertifikasi dan TOEFL sebanyak 1.493 pegawai.

Untuk mendukung pengembangan SDM, Setma mengembangkan aplikasi sistem manajemen informasi SDM dengan layanan excellent (SMILE), aplikasi surat pernyataan melaksanakan tugas (SPMT), aplikasi sistem informasi talent management pegawai (SITMAP) dan aplikasi promosi dan mutasi pegawai (PROMAP).

Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor (JFA) --------------------------------------------

Jabatan Fungsional Auditor adalah jenis jabatan fungsional pada pegawai negeri di Indonesia yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan di bidang pengawasan dan bersifat mandiri. Jabatan Fungsional Auditor

(JFA) dibentuk dengan tujuan untuk menjamin pembinaan profesi dan karier, kepangkatan dan jabatan bagi PNS yang melaksanakan pengawasan pada instansi pemerintah dalam rangka mendukung peningkatan kinerja instansi pemerintah. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/220/M.PAN/7/2008, dan PP 60/2008 tentang SPIP, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ditetapkan sebagai Instansi Pembina JFA di lingkungan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Ruang lingkup pembinaan JFA di lingkungan APIP tersebut meliputi BPKP, Inspektorat Jenderal Departemen, Inspektorat Utama/ Inspektorat Kementerian/ LPND, dan unit kerja pemerintah lainnya yang melaksanakan tugas pengawasan intern serta Inspektorat Provinsi/ Kabupaten/ Kota. Dengan penerapan JFA tersebut diharapkan akan tercipta profesionalisme di bidang pengawasan.

122 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 139: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Pada tahun 2019, BPKP telah melaksanakan sosialisasi/ pembinaan penerapan JFA sebanyak 503 kegiatan, yaitu:

■ kegiatan sosialisasi ketentuan JFA sebanyak 54 kegiatan, terdiri atas 16 kegiatan pada Inspektorat Jenderal Kementerian/ LPNK dan 38 kegiatan pada Inspektorat Daerah.

■ kegiatan mengajar/ sosialisasi ketentuan JFA pada kelas diklat JFA sebanyak 76 kegiatan.

■ kegiatan konsultansi kepada 373 unit APIP.

Pada 5 Desember 2019 dilaksanakan kegiatan Forum Komunikasi JFA yang dihadiri oleh 230 peserta dari BPKP dan Inspektorat Daerah. Kegiatan forum tersebut bertujuan untuk membahas dan memecahkan permasalahan utama SDM APIP dalam rangka melaksanakan tugas dan peran APIP serta menggali pendapat dari APIP untuk arah pembinaan JFA.

Dalam tahun 2019, dilakukan seleksi dan penetapan peserta diklat sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor di lingkungan APIP pusat dan daerah, dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.46. Hasil seleksi dan penetapan peserta diklat JFA tahun 2019

Jenjang Peserta/Pendaftar

MemenuhiSyarat

TidakMemenuhi

Syarat

DalamProses

Verifikasi

Ditetapkan Tahun 2019

Belumditetapkan

Terampil 198 171 26 1 153 18Pertama 1.396 1.255 140 1 1.106 149Muda 941 866 72 3 803 63Madya 504 414 87 3 397 17Utama 47 22 25 0 15 7Total 3.086 2.728 350 8 2.474 254

Dari 2.728 pegawai yang memenuhi syarat, telah ditetapkan dan selesai mengikuti diklat sebanyak 2.474 pegawai, sedangkan sebanyak 254 pegawai belum ditetapkan sebagai peserta diklat karena mengundurkan diri/ tidak bersedia mengikuti diklat dengan alasan sedang dalam penugasan lain, tidak tersedianya anggaran, dan karena sakit.

Selama tahun 2019, jumlah PNS yang diberikan persetujuan teknis pengangkatan ke dalam Jabatan Fungsional Auditor (JFA) oleh Kepala BPKP sebanyak 972 orang. Sampai dengan tahun 2019, jumlah K/L/Pemda yang mengimplementasikan Jabatan Fungsional Auditor sebanyak 627, yang terdiri atas 85 K/L dan 542 Pemda. Jumlah auditor K/L/Pemda yang bersertifikat auditor sebanyak11.245 auditor.

Tabel 3.47. Jumlah K/L/Pemda yang mengimplementasikan JFA beserta auditor tahun 2019

Uraian 2019Jml K/L yang mengimplementasikan JFA 85Jml Pemda yang mengimplementasikan JFA 542

Jumlah 627

BPKP - Laporan Kinerja 2019 123

Page 140: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Uraian 2019Jml auditor K/L bersertifikat auditor 6.143Jml auditor Pemda bersertifikat auditor 5.102

Jumlah 11.245

BPKP, melalui Pusbin JFA selaku Sekretariat Tim Penilai Angka Kredit Terpusat telah melakukan fasilitasi penilaian dan penetapan angka kredit terpusat dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.48. Capaian Kegiatan Fasilitasi Penilaian Angka Kredit 2019APIP Jumlah PAK Terbit

Inspektorat Jenderal K/L 660BPKP 960APIP Provinsi/Kabupaten/Kota 780

Total 2.400

Peningkatan kapasitas auditor dan pengelola keuangan negara melalui program STAR --------------------------------------------------------------------------------------------------

Proyek State Accountability Revitalization (STAR) merupakan proyek dengan sumber dana berasal dari Pinjaman Luar Negeri, yaitu Loan ADB 2927-INO sebesar USD57,750,000.00. Loan tersebut ditandatangani pada tanggal 26 November 2012 dan efektif mulai 19 Februari 2013 dan berakhir 31 Maret 2020.Output utama STAR adalah Capacity Development of Government Internal Auditors and Public Finance Officers, Development of E-Learning System and Modules, dan Institutional Strengthening Through System Improvement. Ketiga output tersebut dicapai melalui beberapa kegiatan dengan realisasi sampai dengan tahun 2019 masing-masing indikator output sebagai berikut:

1. Capacity Development of Government Internal Auditors and Public Finance Officersa. Jumlah lulusan program degree (beasiswa S1 dan S2) sebanyak 3.453 orang

dari jumlah peserta sebanyak 3.474 orang. Secara detail perkembangan jumlah peserta dan lulusan program gelar menurut program pendidikan dapat ditunjukkan pada Tabel 3.49 di bawah ini.

Tabel 3.49. Jumlah Lulusan Program Degree Tahun 2015-2019

Uraian s.d. 2015 2016 2017 2018 2019 JmlPesertaS1 742 80 - - - 822S2 2.440 212 - - - 2.652

Jumlah 3.182 292 - - - 3.474LulusanS1 - 269 490 59 - 818S2 268 854 1.240 264 9 2.635

Jumlah 268 1.123 1.730 323 9 3.453

124 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 141: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

b. Jumlah peserta kegiatan Non-Degree sampai dengan tahun 2019 sebanyak 22.958 orang, dengan detail jumlah peserta Non-Degree menurut jenis diklat dapat ditunjukkan pada Tabel 3.50 di bawah ini.

Tabel 3.50. Jumlah Peserta Non-Degree Tahun 2015-2019

Uraians.d.

20152016 2017 2018 2019 Jml

Diklat JFA 5.576 744 3.120 2.196 0 11.636Non JFA certification 255 231 268 1.037 100 1.891Diklat Substantif 2.609 2.449 3.008 0 150 8.216Overseas Training* 137 200 111 51 32 531Overseas Training­TOT

228 184 0 0 0 412

TOT-new adult learning methodology (NALM)

0 90 127 55 0 272

Jumlah 8.787 3.796 6.563 3.339 282 22.958

*termasuk international short-course dan international training for SIMA implementation

c. MoU antara BPKP, Perguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah untuk kegiatan Center of Excellent (CoE) sebanyak 8 MoU dan sesuai target yang ditetapkan. Hasil kegiatan CoE antara lain berupa hasil riset, penyusunan modul, penerbitan jurnal ilmiah, workshop, seminar, dan pelatihan yang berkaitan dengan keuangan sektor publik yang dilaksanakan oleh PTN penyelenggara CoE.

2. Development of E-Learning System and Modulesa. Pengembangan e-Learning sebagai inovasi untuk peningkatan layanan

pembelajaran bagi API P, telah beroperasi dan dimanfaatkan dalam kegiatan diklat J FA maupun diklat teknis substantif. Pemanfaatan e-learning turut berkontribusi terhadap peningkatan kapasitas layanan diklat, yaitu rata-rata peningkatan jumlah peserta diklat sebanyak 22% selama lima tahun terakhir (2015-2019).

b. Penguatan pemanfaatan e-learning bagi API P secara berkelanjutan, juga telah dilakukan melalui pengembangan learning organization dengan pendekatan Corporate University (Corpu) yang disebut Government Internal Auditor Corpu (GIA Corpu). Output yang telah dicapai berkaitan dengan pengembangan GIA Corpu adalah hasil pelaksanaan learning need assessment (LNA) di K/L/Pemda; dilanjutkan dengan pengembangan empat instructional systems design (ISD), 21 modul pembelajaran, dan dukungan Corpu melalui tujuh paket jasa konsultan individu, termasuk untuk penguatan knowledge management dan talent management.

c. Untuk mendukung penyelenggaraan delivery program GIA Corpu kepada API P agar sesuai kebutuhan dari API P, telah dikembangkan Sistem Bina Jabatan Auditor Berkualitas (SI BIJAK) untuk mewujudkan "satu data auditor nasional” . Diharapkan SI BIJAK dapat memfasilitasi pemetaan kompetensi SDM API P per

BPKP - Laporan Kinerja 2019 125

Page 142: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

daerah, sehingga gap kompetensi SDM API P dapat dipenuhi dengan delivery program GIA Corpu.

3. Institutional Strengthening Through System Improvementa. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Akuntabilitas (SIMA) yang

mengintegrasikan sistem pengawasan di BPKP sekaligus mengefektifkan sistem monitoringnya, terutama pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan (renlakpor), serta meningkatkan koordinasi lintas unit kerja BPKP secara efektif antara pusat dengan perwakilan melalui pemanfaatan teknologi konferensi video.

b. Evaluasi program lintas sektoral. Sampai dengan akhir 2019, BPKP telah melaksanakan evaluasi atas enam program lintas sektoral mencakup 3 program lintas sektoral yang diselesaikan selama tahun 2017-2018, dan 3 program lintas sektoral diselesaikan selama 2018-2019, yaitu: 1) Program Pembangunan Kemaritiman dan Kelautan, 2) Program Pembangunan Perkotaan, dan Program Pembangunan Pendidikan.

c. Dalam rangka mengembangkan audit internal yang mengacu pada standarprofesional dengan metode risk-based audit, sekaligus mendukungpenyelenggaraan pengawasan lintas sektoral BPKP dan memperkuat peran API P terhadap pencapaian tujuan organisasi, telah dihasilkan juga pedoman pengawasan internal berbasis risiko (PIBR). Pedoman PIBR ini diharapkan dapat merespon tuntutan terhadap efektifitas peran API P. Untuk percepatan implementasi pedoman PIBR, di tahun 2019 telah dihasilkan sistem perencanaan pengawasan berbasis risiko (SPPBR) BPKP, draft petunjuk pelaksanaan PIBR dan policy brief dalam upaya merekomendasikan kebijakan penerapan PIBR tersebut. Selain itu, telah dihasilkan juga pedoman pengelolaan risiko (MR) K/L dan Pemda, dan pengembangan desain penerapan pedoman MR Pemda berbasis informasi teknologi (IT) untuk mendukung efektifitas penerapan PIBR di APIP Pemda.

Selain capaian kinerja STAR di atas, STAR juga telah mendapatkan apresiasi dari Kementerian Keuangan dan ADB, yaitu termasuk 3 besar pinjaman proyek ADB dengan kinerja terbaik pada Country Portfolio Review Mission tahunan.Pencapaian hasil STAR dalam mendukung penguatan pengelolaan keuangan publik yang akuntabel dan bersih melalui peningkatan kapasitas APIP dan pengelola keuangan negara/ daerah selama periode Februari 2013 sampai dengan Maret 2020, tentu saja masih memerlukan perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement). Untuk itu, Pemerintah Indonesia melalui kerjasama dengan ADB telah menandatangani loan agreement tanggal 9 Desember 2019 atas STAR Additional Financing Loan No. 3872-INO untuk periode April 2020 sampai dengan September 2025.

Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan

Pada tahun 2019, selain pelatihan yang didanai program STAR, BPKP telah melatih sebanyak 14.801 pegawai, baik BPKP maupun non BPKP dengan rincian sebagai berikut:

126 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 143: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Tabel 3.51.Jumlah Peserta Diklat Teknis Substantif Tahun 2019

PesertaNo Uraian

BPKP NonBPKP

JUMLAH

1 Peserta Diklat Teknis Pengawasan Intern 1.547 9.064 10.6112 Peserta Diklat teknis SPIP 133 722 8553 Peserta Diklat teknis Kapabilitas APIP 101 70 171

Jumlah 1.781 9.856 11.637

Tabel 3.52. Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor Tahun 2019Peserta

No UraianBPKP

NonBPKP

JUMLAH

1 Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor 697 2467 3.164

Gambar 3.53. Ujian Sertifikasi Auditor Berbasis Komputer untuk Diklat PenjenjanganAuditor BPKP

BPKP - Laporan Kinerja 2019 127

Page 144: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.54. Ujian Sertifikasi Auditor Berbasis Komputer untuk Diklat Penjenjangan Auditor dari TNI AL

Tabel 3.53. Perkembangan Jumlah Peserta diklat Th 2015-2019

Tahun2015 2016 2017 2018 2019

1 Jumlah Peserta Diklat TS 4.914 6.530 5.326 9.446 11.6372 Jumlah Peserta Diklat FA 1.804 2.696 2.624 2.926 3.164

Jumlah 6.718 9.226 7.950 12.372 14.801

Pengembangan Produk Unggulan Pengawasan Baru ---------------------------------

1. Pedoman Umum Pengawasan Cepat

Dalam rangka mengantisipasi kebutuhan informasi yang harus disampaikan kepada presiden dan Pemangku Kepentingan Utama Lain atas akuntabilitas pelaksanaan program pembangunan nasional, BPKP memandang perlu mengembangkan suatu metode pengawasan alternatif yang dapat menyediakan

128 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 145: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

informasi yang dibutuhkan tersebut secara cepat, dan akurat. Pada tahun 2019, BPKP melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan menyusun pedoman umum pengawasan cepat (Quick-Was). Pedoman tersebut diharapkan menjadi panduan dalam pelaksanaan pengawasan secara cepat sehingga hasil pengawasan dapat disampaikan ke Presiden dan Pemangku Kepentingan Utama Lainnya tepat waktu, andal, terpercaya dan akurat.

Pedoman tersebut menguraikan prinsip metodologi quick-was yaitu kecepatan proses tanpa mengurangi hasil pengawasan yang andal, terpercaya dan akurat. Kecepatan proses itu dilaksanakan dalam suatu kerangka kerja di mana auditor dapat melakukan komunikasi, identifikasi, validasi, pengujian, pembahasan, serta penyusunan draf simpulan, secara simultan dan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Metodologi quick-was ini merupakan hasil sintesis atas konsep dari praktik pengawasan yang dilakukan secara cepat yang diperkaya dengan konsep qu/ck- qount, serta konsep agile audit. Proses ini mengakumulasikan konsep yang sama dari ketiga sumber tersebut menjadi satu konsep quick-was yang saling menguatkan.

2. Pengukuran Kualitas Implementasi Manajemen Risiko Sektor Publik

Manajemen risiko yang efektif merupakan salah satu elemen penting untuk membangun tata kelola organisasi yang lebih baik. Manajemen risiko merupakan suatu pendekatan yang sistematis, terstruktur, dan proaktif, dimana implementasi manajemen risiko harus secara aktif memastikan terwujudnya pelayanan yang berkesinambungan serta tercapainya tujuan organisasi yang sejalan dengan visi dan misi dalam memenuhi harapan para pemangku kepentingan. Dalam upaya menilai sejauh mana perkembangan implementasi manajemen risiko tersebut, perlu dilaksanakan pengukuran kualitas implementasi manajemen risiko. Tujuan pengukuran kualitas implementasi manajemen risiko adalah mengidentifikasi area of improvement untuk pengembangan manajemen risiko lebih lanjut.

Pada tahun 2019, BPKP melalui Puslitbangwas melakukan kajian pengukuran kualitas implementasi manajemen risiko sektor publik. Secara umum terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan dalam mengukur kualitas implementasi manajemen risiko, yaitu level maturitas, level kapabilitas, dan sasaran maturitas. Kajian yang dilakukan menyimpulkan bahwa pendekatan level kapabilitas lebih sesuai untuk diterapkan dalam pengukuran kualitas implementasi manajemen risiko sektor publik di Indonesia. Pendekatan ini tidak menggunakan sistem pembobotan, namun lebih pada pengujian pemenuhan karakteristik masing- masing level dan penyimpulannya menggunakan sistem building block.

Kajian tersebut mengusulkan lima dimensi yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas implementasi manajemen risiko, yaitu struktur, budaya, proses, penggunaan aplikasi (teknologi informasi), dan hasil.

Lima dimensi tersebut selanjutnya diturunkan menjadi 23 sub dimensi yang akan dinilai karakteristiknya untuk masing-masing level (mulai dari level 1 sampai dengan level 5 secara progresif), yaitu karakteristik yang semakin meningkat untuk mencapai level yang lebih tinggi.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 129

Page 146: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Dukungan Teknolgi Informasi -----------------------------------------------------------------

Keberhasilan pelaksanaan pengawasan tidak terlepas dari dukungan sistem informasipengawasan. Untuk mendukung penyelenggaraan sistem informasi pengawasan yangberkualitas, pada tahun 2019, BPKP, dalam hal ini diselenggarakan oleh Pusinfowas,melakukan sebagai berikut:

1. Penyusunan dan Perumusan Kebijakan Tata Kelola TI, meliputi komite Pengarah Teknologi Informasi dan Komunikasi di Lingkungan BPKP, dan Kebijakan Data Center BPKP.

2. Evaluasi Tata Kelola TI, meliputi quality assurance (QA) atas kegiatanpengembangan Sistem Informasi Bina Jabatan Auditor Berkualitas (SIBIJAK) dan Aplikasi Manajemen Risiko (BeWise).

3. Mengembangkan Aplikasi Penilaian Mandiri Kapabilitas API P yang telahdigunakan oleh 93 K/L dan 542 Pemda

4. Mengembangkan Aplikasi Penilaian Maturitas Level SPIP 2.0 yang telahdigunakan oleh 409 Kementerian/Lembaga/Pemda

5. Mengembangkan Aplikasi Reviu Program Strategis Nasional (PSN) yang telah digunakan oleh Deputi Perekonomian dan 34 Perwakilan BPKP

6. Mengembangkan Aplikasi Monitoring Pengelolaan Dana Desa yang telahdigunakan oleh Deputi PKD dan 542 Pemda

7. Pemeliharaan terhadap dua belas sistem informasi yaitu:

1) Aplikasi SIMA 4.0 dilakukan penyesuaian nomenklatur unit kerja sesuai dengan Peraturan BPKP No. 5 tahun 2019 tentang Organisasi Tata Kerja BPKP.

2) Aplikasi SPIP dilakukan migrasi data dari versi1.0 ke versi 2.0.3) Aplikasi TEPRA dilakukan penambahan report.4) Aplikasi KSP dilakukan penambahan validasi, fitur simpan final dan fitur

export excel pada menu kesimpulan.5) Aplikasi Seleksi JPT dilakukan pembahasan desain baru.6) Aplikasi Whistle Blower System dilakukan penambahan fitur interaksi

pengguna.7) Aplikasi ST/SKI dilakukan penambahan fitur sinkronisasi data dengan

Aplikasi Sispedap dan SIMA 4.0.8) Dashboard Media Monitoring dilakukan penambahan tema baru dan

pembaruan lisensi.9) Dashboard Presensi Pegawai dilakukan pemasangan fasilitas penarikan data

dari mesin fingerprint (proses ETL-Extract Transform Load) di beberapa perwakilan.

10) Aplikasi Mail Systems (Lotus Notes) dilakukan penyesuaian pasca pembuan lisensi untuk server domino.

11) Aplikasi Helpdesk Layanan TI BPKP (Polite) dilakukan penambahan modul sinkronisasi data dengan aplikasi Sispedap dan Lotus Domino.

12) Aplikasi Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) BPKP dilakukan integrasi dengan aplikasi JDIH Nasional

8. Pembinaan kepada pranata komputer sebanyak 85 pejabat pranata komputer yang tersebar di seluruh unit kerja BPKP untuk memenuhi permintaan pelayanan

130 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 147: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

sistem informasi/ teknologi informasi.

9. menyelenggarakan workshop sistem informasi/ teknologi informasi sebanyak 54 kegiatan, yang diikuti oleh 449 orang peserta.

10. Memberikan layanan helpdesk sistem informasi/ teknologi informasi melalui aplikasi Portal Layanan Informasi Teknologi (Polite). Pada tahun 2019 layanan diberikan sebanyak 4.480 Tiket Polite.

11. Menyelenggarakan layanan keamanan teknologi informasi, yaitu:

a. Peningkatan dan implementasi keamanan website dengan SSL dan HTTPS pada semua sub domain bpkp.go.id.

b. Penguatan web application melalui quality assurance dari sisi uji keamanan.c. Penguatan keamanan pada sisi client computer dengan corporate antivirus

sebanyak 550 unit.d. Implementasi perangkat Monitoring client computer sejumlah 1.100 unite. Implementasi perangkat pencegahan cyber security attack sejumlah 2.000

unit

12. Menyelenggarakan layanan infrastruktur TI, yaitu:

a. Distribusi IP Phone Kantor Pusat dan Perwakilan BPKP sebanyak 281 unit IP Phone.

b. Instalasi Microsoft Office yaitu 1.477 Microsoft Office 2016 dan 45 Microsoft Office Plus 2016.

c. Pelaksanaan Video Conference sebanyak 7 kegiatan dari Situation Room Kantor Pusat BPKP dengan 34 Perwakilan BPKP.

d. Monitoring evaluasi infrastruktur dan keamanan TI di 6 Perwakilan BPKP.

Pada tahun 2019, Pusinfowas BPKP telah menyusun dan menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan (LH P) kepada Presiden sebanyak dua kali yaitu Lappres Tahun 2018 dan Lappres Semester 1 Tahun 2019. Untuk lingkup internal, penyiapan dukungan data untuk unit pengawasan Rendal/ Kedeputian dan Perwakilan terkait saldo Temuan Pemeriksaan yang Belum Ditindaklanjuti (TPB) per Kementerian/ Lembaga dan per Pemerintahan Daerah.

D. KINERJA LAINNYA TAHUN 2019 -------------------------------------------------------

1. Kinerja Lain --------------------------------------------------------------------------------------

a. Memperkuat Kompetensi Pengawasan Intern yang Berkelanjutan melalui pembentukan Government Internal Auditor Corporate University (GIA Corpu)

Corporate University merupakan fungsi pembelajaran yang mempunyai kedudukan strategis dalam rangka pencapaian tujuan organisasi induk. Dalam konteks tersebut, Corporate University menjalankan kegiatan pendidikan dan pengembangan pegawai serta penciptaan pengetahuan bagi organisasi. Corporate University lebih tepat dipandang sebagai pendekatan pembelajaran organisasi untuk mendukung kinerja organisasi.Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai salah satu instansi pemerintah yang mempunyai peran sentral dalam bidang pengawasan internal, memiliki tugas yang cukup berat dalam mendukung target-target pemerintah berkaitan

BPKP - Laporan Kinerja 2019 131

Page 148: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

dengan penerapan sistem pengendalian intern pemerintah, peningkatan kapabilitas aparat pengawasan intern pemerintah, dan pencegahan tindak pidana korupsi. Dengan adanya isu bisnis ini, salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh BPKP adalah menyelaraskan dan mengoptimalkan SDM yang dimiliki sehingga mampu mencapai target-target tersebut. Upaya yang paling tepat adalah dengan membentuk corporate university. Pembentukan corporate university ini didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut:

1) Pergeseran proses bisnis pengawasan yang dilakukan BPKP dari yang sifatnya pengawasan operasional menjadi pengawasan yang sifatnya strategis menjadikan Pusdiklatwas memiliki fungsi strategis untuk mendukung pencapaian tujuan BPKP.

2) Dalam rangka meningkatkan kinerja BPKP untuk lebih berperan aktif dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional.

3) Belum sepenuhnya terdapat keselarasan antara apa yang dipelajari dalam pelatihan dan apa yang dibutuhkan oleh BPKP.

4) Pembelajaran di dalam diklat terlepas dari isu strategis yang paling mendesak yang harus dipecahkan.

5) Program dan pengembangan pelatihan seringkali tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja BPKP.

6) Kebutuhan pengembangan organisasi BPKP untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja di bidang pengawasan

7) Kesadaran untuk mengembangkan diri belum merata ke seluruh pegawai.8) Mengoptimalkan fasilitas e-learning yang telah dikembangkan.9) Memungkinkan BPKP dapat melakukan evaluasi pembelajaran sampai ke impact/

benefit diklat terhadap organisasi.10) Mengefektifkan BPKP menjadi learning organization.

Dengan membentuk corporate university, diharapkan dapat mengubah strategi pembelajaran yang dilakukan terhadap SDM selama ini yang bersifat pembelajaran taktis dan fokus pada mengatasi kesenjangan peran pekerjaan spesifik pegawai saat ini berubah menjadi pembelajaran terintegrasi bahkan strategis yang mampu mengembangkan kapabilitas pegawai dan mengintegrasikan seluruh komponen yang mempengaruhi kinerja pegawai dan organisasi.

1) Model GIA Corporate UniversityModel GIA Corporate University yang dikembangkan BPKP sebagaimana digambarkan dalam gambar 3.60.Menurut model tersebut, landasan corporate university adalah learning strategy governance dan learning focus. Learning strategy governance merupakan rencana strategis corporate university yang disusun dengan mengacu dan menyelaraskan dengan perencanaan jangka menengah organisasi induk. Sedangkan learning focus ditetapkan setiap tahun mengikuti rencana kerja tahunan organisasi induk. Selanjutnya, corporate university perlu menyusun learning solution architecture berupa analisis kebutuhan diklat, standar kompetensi, kurikulum dan rencana diklat yang akan dilaksanakan selama satu tahun. Berdasarkan learning solution architecture, disusun learning solution delivery system berupa mekanisme dan metode pembelajaran yang meliputi SOP, rancang bangun pembelajaran mata diklat, rencana pembelajaran, modul, kalender diklat, penetapan pengajar, sampai dengan tempat dan akomodasi diklat.

132 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 149: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Model corporate university tersebut dibangun dengan bertumpu pada dua pilar, yaitu knowledge management dan learning infrastructure.

Gambar 3.55. Model GIA Corpu yang dikembangkan BPKP

Learning Solution Delivery System

Learning Solution A rch itecture

L e a r n in g Focus

Learning Strategy Governance

Knowledge management menggambarkan serangkaian strategi, sistem, dan teknik yang digunakan oleh individu, tim dan organisasi untuk mengelola knowledge. Knowledge management juga bertujuan untuk menghimpun tacit knowledge yang dimiliki oleh personil kunci dan mengubahnya menjadi explicit knowledge yang dapat dipelajari oleh seluruh personil yang membutuhkan dan dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi. Sedangkan Knowledge Management System (KMS) merupakan sistem yang mengidentifikasi, menangkap, menyimpan, membagikan dan menggunakan “knowledge” saat ini di organisasi sehingga seluruh unit dalam organisasi dapat belajar dan memperoleh manfaat. KMS menetapkan dimana saja, oleh siapa saja dan bagaimana knowledge dikelola. Pemanfaatan KMS oleh Corporate University sebagai bagian dari Learning Solution Architecture dan Learning Solution Delivery System.

Learning infrastructure merupakan struktur pendukung administrasi corporate university yang terdiri dari staf, sistem manajemen pembelajaran, fasilitas pendukung, dan anggaran. Learning infrastructure merupakan building blocks dalam proses pembelajaran organisasi yang dilaksanakan oleh learning office, yaitu divisi, diklat atau pusdiklat.

Dari model GIA Corpu yang dikembangkan tersebut, struktur organisasi GIA Corpu dapat diturunkan sebagaimana pada gambar 3.61.

Struktur organisasi BPKP Corporate University merupakan struktur bayangan (shadow structure), artinya bukan struktur sebenarnya. Struktur BPKP Corpu

BPKP - Laporan Kinerja 2019 133

Page 150: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

merupakan "dewan akademis” dalam pelaksanaan pembelajaran. Struktur ini lebih mirip struktur adhoc yang menunjukkan fungsi tambahan pejabat yang bersangkutan dalam corporate university. Struktur yang sebenarnya adalah struktur organisasi BPKP yang sudah ada sebelumnya.

Gambar 3.56. Struktur Organisasi GIA Corpu yang dikembangkan BPKP

Pimpinan tertinggi BPKP Corporate University adalah Rektor yang dijabat oleh Kepala BPKP. Dalam pelaksanaannya, Rektor dibantu oleh Pembantu Rektor yang dijabat oleh Sekretaris Utama.Di bawah Rektor ada beberapa Dekan yang memimpin masing-masing akademi. Dekan dijabat oleh para Deputi Kepala BPKP yang memimpin akademi yang selaras dengan tugas pokok dan fungsi di lingkungan masing-masing deputi.

Di bawah setiap Dekan ada sekurang-kurangnya satu Direktur Program, yang bertanggungjawab langsung kepada Dekan dan menjadi perpanjangan tangan Dekan dalam melakukan pembahasan di tingkat Learning Committee. Direktur Program dapat dijabat oleh satu atau lebih Direktur di masing-masing kedeputian. Learning Office merupakan penyelenggara pembelajaran dalam corporate university. Learning Office bertanggung jawab dalam melaksanakan seluruh rencana dan program pembelajaran yang telah ditetapkan dalam ketiga learning forum, yaitu learning council, learning committee, dan learning partner. Pada GIA Corporate University, learning office diperankan oleh Pusdiklatwas BPKP. Pusat-pusat (Centers) yang diperlukan dalam GIA Corporate University adalah:■ Culture Transformation Center yang diperankan oleh Biro Sumber Daya

Manusia. Unit ini fokus pada pengembangan dan penyampaian "pembelajaran” yang akan menyebarkan, memajukan dan melindungi permintaan "culture and team learning” di seluruh organisasi.

■ New Talent Supply Center yang juga dapat diperankan oleh Biro Sumber Daya Manusia, merupakan unit organisasi yang dengan proaktif fokus untuk

134 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 151: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

menemukan talent yang dibutuhkan oleh organisasi dalam pencapaian goal- nya.

■ Assessment Center diperankan oleh Biro Sumber Daya Manusia. Unit ini fokus pada penyusunan profil seluruh pembelajar dalam organisasi dan lingkungan bisnisnya.

■ Organization Research Center yang diperankan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan (Puslitbangwas) merupakan unit yang bertindak sebagai “Window to the World’ dengan melakukan penelitian, tolok ukur kajian dan sumber dari “competitive knowledge” pada kemampuan organisasi untuk belajar dan memanfaatkan strategi kompetensi.

■ Supplier/ Customer Development Center yang dapat diperankan oleh Biro Sumber Daya Manusia merupakan unit yang fokus untuk memperbaiki kualitas input dan menolong pelanggan/klien/auditan dalam pemanfaatan produk yang lebih baik.

■ Alliance & Partnership yang dapat diperankan oleh Biro Hukum Komunikasi, merupakan unit yang memadukan dan mengembangkan kemitraan kerja dengan institusi pembelajaran eksternal (Universitas Akademik, Instansi Teknis, Agensi Pemerintahan, dan Corporate University lainnya), untuk menawarkan pengembangan profesional dan kesempatan kualifikasi untuk staf.

■ Quality Assurance yang dapat diperankan oleh Inspektorat BPKP merupakan unit yang melaksanakan fungsi penjaminan kualitas akademik GIA Corpu.

Metode pembelajaran yang akan diterapkan dalam BPKP Corporate University menggunakan komposisi 10:20:70, yang terdiri dari 10% merupakan pelatihan terstruktur dengan menggunakan blended learning, 20% merupakan social learning melalui mentoring dan coaching, serta 70% merupakan experiential learning dengan menggunakan metode on the job training.

2) Roadmap pembentukan GIA Corpu

Roadmap pembentukan GIA Corpu telah disusun sampai dengan Tahun 2022. Roadmap ini disusun dalam dokumen tersendiri dan telah disampaikan kepada pimpinan BPKP. Ikhtisar roadmap pembentukan GIA Corpu dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Tabel 3.54. Roadmap Pembentukan GIA Corpu2017 2018 2019-2020 2021 2022

Persiapancorporateuniversity

Penerapan awal corporate

university

Pengembangan corporate university dengan

penerapan awal pola

pengelolaan keuangan BLU

Pengembangan corporate

university dan pengembangan penerapan pola

pengelolaan keuangan BLU

Corporate university

dengan pola PK BLU yang

sehat dan akuntabel

awareness development development development Settle

Pengembangan Sistem Pembelajaran Sumber Daya Manusia sebagai strategi pengembangan pembelajaran sumber daya manusia di lingkungan BPKP Pemangku Kepentingan, terutama APIP, menggunakan model pembelajaran yang disebut dengan Government Internal Audit Corporate University (GIA Corpu).

BPKP - Laporan Kinerja 2019 135

Page 152: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

'r v ' i i iart k v G o v e rn m e n t Internal IVudit

C o rp o ra te University 1f_ * V• J *■<*

■ i

Penggunaan model pembelajaran tersebut merupakan bagian dari pencapaian visi dan misi organisasi melalui keterkaitan dan kesesuaian antara pengelolaan pembelajaran dan manajemen pengetahuan, serta nilai-nilai dengan target kinerja dan sasaran strategis organisasi BPKP dan APIP.

Beberapa kegiatan utama yang telah dilakukan dan akan dilakukan dalam rangka model pembelajaran GIA Corpu, antara lain adalah sebagai berikut:

3) Kegiatan Yang Telah Dilaksanakan Tahun 2019

a. Perumusan rancangan masterplan GIA Corpub. Penyusunan rancangan kebijakan GIA Corpuc. Soft launching GIA Corpud. Penetapan kebijakan GIA Corpu dalam bentuk Keputusan Kepala BPKP

Nomor: 205/K/DL/2019 tentang Pengembangan Sistem Pembelajaran SDM di Lingkungan BPKP

e. Grand Launching GIA Corpu sebagai rangkaian perayaan ulang tahun BPKPf. Pelaksanaan forum pembelajaran Akademi Umum (General Academy) dan

Akademi Bisnis (Business Academy)g. Pelaksanaan Tranining Need Analysis dan Penyusunan Instructional System

Designh. Pengembangan e-Moduli. Merancang learning focus dan Skill Group Owner (SGO)

136 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 153: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

4) Rencana Corpu Tahun Selanjutnya (2020)

1. Pembentukan Skill Group Owner pada masing-masing akademi2. Pengembangan Grand Design Digital Learning3. Penyempurnaan Learning Blue Print, Learning Road Map, dan protokol learning

forum4. Pengembangan Kebijakan dan Implementasi Learning Value Chain yang terdiri

dari: learning Need Diagnosis, Instructional System Design, Delivery & Deployment, dan Learning Impact Measurement)

5. Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi Learning Value Chain6. Dukungan Peralatan Teknologi Informasi untuk mendukung smart class- room

b. Massive Open Online Courses (MOOC)

MOOC atau Massive Open Online Courses adalah metode pembelajaran baru yang sepenuhnya berbasis elektronik (Full E-Learning). Pusdiklatwas BPKP memilih metode ini untuk memenuhi kebutuhan pengembangan kompetensi bagi setiap PNS, minimal 20 (duapuluh) jam pelatihan per tahun. Metode ini didesain dengan memperhatikan tingkat kesibukan para pejabat dan keterbatasan dana BPKP.Alur pembelajaran MOOC di BPKP dapat diuraikan sebagai berikut:■ Setelah ditetapkan sebagai peserta MOOC oleh Biro Sumber Daya Manusia

akan di-enroll dalam https://lms.bpkp.go.id oleh Admin Pusdiklatwas BPKP.■ Peserta dapat melakukan login di https://lms.bpkp.go.id/ dengan menggunakan

username = NIP tanpa spasi dan password: ‘pandansari’. Password dapat diubah oleh peserta diklat.

■ Setelah login, peserta dapat memilih kelas MOOC dimaksud.■ Peserta membaca dan menyetujui syarat dan ketentuan■ Menyelesaikan pretest■ Mempelajari materi secara menyeluruh, baik yang berbentuk video maupun e­

book.■ Peserta mengikuti "Forum Diskusi” di menu kolaborasi e-learning. Peserta

dapat bertanya, menjawab pertanyaan peserta lain dan berdiskusi antar peserta serta pengajar. Sebelum mengajukan pertanyaan baru, perlu dipastikan pertanyaan tersebut belum ditanyakan sebelumnya.

Tujuan utama pembentukan Forum Diskusi adalah untuk membantu peserta yang mengalami kebuntuan (deadlock). Peserta yang telah menyelesaikanpembelajaran, dapat mengisi pernyataan kejujuran dan dilanjutkan dengan mengikuti post-test. Kesempatan mengikuti post-test diberikan sebanyak tiga kali. Peserta yang gagal melampaui passing grade dinyatakan gugur. Peserta yang melampaui passing grade, dapat melanjutkan ke tahap berikutnya. Setelah lolos post-test, peserta wajib mengisi Evaluasi Penyelenggaraan MOOC, dan peserta dapat mencetak sertifikat telah mengikuti MOOC.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 137

Page 154: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

MOOC BPKP

Gambar 3.58. Sosialisasi MOOC kepada pejabat di lingkungan BPKP

Selama tahun 2019 telah diselenggarakan training dengan metode MOOC sebanyak 5 kali dengan total peserta 1.655 orang yang seluruhnya dari BPKP, dengan rincian sebagai berikut :■ Peningkatan Kapabilitas APIP dengan peserta sebanyak 122 orang.■ Audit Pengadaan Barang dan Jasa I dengan peserta sebanyak 262 orang.■ Internal Audit Refreshment bagi Eselon II dengan peserta sebanyak 74 orang.■ Internal Audit Refreshment bagi Eselon III dan Korwas dengan peserta

sebanyak 326 orang.■ Audit Pengadaan Barang dan Jasa II dengan peserta sebanyak 871 orang.

Rencana ke depan, MOOC akan menjadi model pembelajaran bukan hanya untuk pegawai BPKP, namun juga seluruh APIP.

c. Video Conference dalam rangka Knowledge Sharing BPKP dan Central Coordinating Agency (CCA) Bhutan

Dalam menjalankan fungsi audit internal, CCA for Internal Auditor, Ministry of Finance, Royal Government of Bhutan - mengalami berbagai tantangan, seperti kurangnya pemahaman stakeholder atas fungsi internal audit, terbatasnya program

Laporan Kinerja 2019 - BPKP138

Page 155: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

pelatihan, kurangnya SDM, dan jenjang karir yang belum terpetakan. Atas kondisi tersebut, CCA Bhutan tertarik melakukan kolaborasi dengan BPKP guna meningkatkan kualitas pengawasan intern di negaranya.

Gambar 3.59. Video Conferences BPKP dan CCA Bhutan dalam rangka knowledge sharing

Pada tanggal 21 Mei 2019, bertempat di Kantor Pusat BPKP, Kedua lembaga melakukan gelaran video conference sebagai bentuk sharing knowledge pelaksanaan pengawasan internal di masing-masing negara. Capacity building untuk meningkatkan kualitas pengawasan intern menjadi tema besar kerja sama antara BPKP dan CCA Bhutan. Kegiatan diakhiri dengan MoU yang diwakili oleh Menteri Keuangan Bhutan dan Plt.Kepala BPKP.

Gambar 3.60. MoU Kerjasama BPKP dan CCA Bhutan

BPKP - Laporan Kinerja 2019 139

Page 156: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

d. Kerjasama BPKP dan Korean Development Institute (KDI) melalui knowledge Sharing Program

BPKP dan KDI berbagi best practices penyelenggaraan good governance di kedua negara. Tiga topik yang menjadi bahasan, yaitu capacity building policy, strengthening goverment risk management, dan case study for audit process in e- finance system. Kerjasama tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas pemerintah melalui penguatan fungsi audit internal.

Gambar 3.61. BPKP menerima Head of Korean Development Institute, 11 Juli 2019

e. Studi Banding Association o f Governm ent Internal Auditors (AGIA) Filipina ke BPKP

AGIA adalah non-govemment organization (NGO) yang terdiri dari auditor internal pada sektor pemerintahan dan perusahaan negara di Filipina. Berfokus pada pengembangan profesi auditor internal, AGIA bermaksud untuk melakukan studi banding internal audit best practices di Indonesia. Melalui diskusi dan studi lapangan, rombongan berharap untuk mendapat masukan dalam membangun struktur lembaga audit internal pemerintah yang kokoh di negaranya.

140 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 157: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.62. Kepala BPKP menerima kunjungan studi Banding delegasi AGIA Filipina, 20 Juni 2019

f. Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Tahun 2019

Dalam rangka terus memperkuat peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), BPKP menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan Intern Pemerintah tahun 2019, dengan tema "Penguatan APIP dalam Mengawal Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan yang Berkualitas”. Kegiatan tersebut secara langsung dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla sekaligus bertindak sebagai Keynote Speaker.

Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah 2019 dihadiri oleh para peserta yang terdiri dari para Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Kementerian/ Lembaga/ Pemda, Auditor BPKP, Aliansi Auditor Internal Indonesia, Sekretaris Jenderal Kementerian/ Lembaga, dan Sekretaris Daerah Provinsi/ Kabupaten/ Kota yang seluruhnya berjumlah 1200 peserta.

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyampaikan bahwa pengawasan merupakan elemen penting dari sistem pemerintahan, karena tanpa adanya pengawasan, pelaksanaan pemerintahan tidak akan mencapai hasil yang diinginkan. Anggaran pemerintah setiap 10 tahun mengalami peningkatan hingga 2 kali besarnya, bahkan alokasi anggaran tersebut sampai ke desa, sehingga pengawasan yang dilakukan menjadi semakin luas. Oleh karena itu, Aparat Pengawawasan seperti Inspektorat dan BPKP harus lebih cermat dalam melakukan pengawasan. Pengawasan sebagai bentuk pencegahan dinilai lebih penting sehingga APIP harus semakin berkerja keras.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 141

Page 158: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

■ ■ ■ < J . r ’rR A K O R N A S i* ^ '- Vr*«*«

HOTEL BIDAKARA - JA

Gambar 3.63. Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan (Rakornaswas) Tahun 2019 Tanggal 21 Maret 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta

142 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 159: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Menteri Keuangan menjadi pembicara

pada kegiatan Rakornaswas

Tahun 2019 Tanggal 21 Maret

2019 di Hotel Bidakara, Jakarta

WAL AKUNTABILITAS YANG BERKUALjaS”

BPKP - Laporan Kinerja 2019 143

Page 160: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

g. Peningkatan kompetensi Teknis Pengawasan

1) Workshop Pengembangan Budaya Organisasi/ Korporasi Anti Korupsi

Workshop diikuti oleh Kepala Sub Direktorat dan Auditor di lingkungan Deputi Bidang Investigasi dengan narasumber dari Kolaborasi Integritas Nasional. Penyelenggaraan workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, pemahaman dan pengetahuan auditor pada Kedeputian Bidang Investigasi terkait budaya organisasi anti korupsi.

2) Workshop Dasar-Dasar Intelligence

Maksud dan tujuan penyelenggaraan Workshop Dasar-Dasar Intelligence adalah untuk mendukung strategi preventif dan represif dalam pemberantasan korupsi.

3) Workshop Microsoft Power BI

Microsoft Power BI adalah software intelligence bisnis bentukan Microsoft yang berguna untuk mengolah data lebih detail dan menampilkan dengan baik dan interaktif. Aplikasi ini dapat memvisualisasikan data yang telah di-input atau data yang sudah terkoneksi oleh sistem ketiga. Microsoft Power BI membantu menganalisa data seperti dashboard, report, dan datasets.

2. Penghargaan

Di samping kinerja sebagaimana diperjanjikan dalam perjanjian kinerja BPKP, dalam tahun 2019, BPKP berhasil meraih penghargaan/pengakuan atas kinerjanya sebagai berikut:

1) Penghargaan untuk K/L yang meraih opini WTP untuk Laporan Keuangan Tahun 2014 - 2018.BPKP meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berturut-turut sejak 2008 sampai dengan tahun 2019. Prestasi ini tetap bisa dipertahankan selama ini atas upaya dan kerja sama dari semua pihak yang terkait di lingkungan BPKP. Pada tahun 2019 BPKP menerima penghargaan dari Kementerian Keuangan sebagai K/L yang meraih opini WTP untuk Laporan Keuangan tahun 2014 - 2018.

2) Anugerah Keterbukaan Informasi

BPKP berhasil meraih penghargaan Anugerah Keterbukaan Informasi dengan kualifikasi "Menuju Informatif” pada kategori Lembaga Negara dan Lembaga Negara Non Kementerian dari Komisi Informasi Pusat (KIP).

Penghargaan ini diraih atas konsistensi layanan informasi BPKP dari tahun sebelumnya dimana penilaian meliputi indikator pengumuman informasi publik, penyediaan informasi publik, pelayanan permohonan informasi publik, pengelolaan informasi dan dokumentasi serta inovasi layanan informasi.

144 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 161: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.64. BPKP menerima penghargaan untuk K/L yang meraih opini WTP untuk laporan Keuangan Tahun 2014-2018 dari Menteri Keuangan

BPKP - Laporan Kinerja 2019 145

Page 162: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.65. BPKP menerima penghargaan untuk K/L dengan kualifikasi "Menuju Informatif" dari Komisi Informasi Pusat (KIP)

3) Pengelolaan Keuangan Terbaik di Tahun 2018

Pada awal tahun 2019, BPKP menerima penghargaan dari Kementerian Keuangan berupa plakat atas pencapaian Kinerja Terbaik Pengelolaan Anggaran Tahun 2018. Adapun penilaian yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan tersebut adalah berdasarkan evaluasi kinerja anggaran dan kinerja pelaksanaan anggaran. BPKP mendapatkan nilai 100 dan 98,89 untuk dua penilaian diatas.

4) Kementerian Negara/Lembaga Penerima Insentif Atas Pencapaian Kinerja Anggaran Terbaik Tahun 2019

Insentif diberikan kepada Kementerian Negara/ Lembaga berdasarkan hasil penilaian atas kinerja anggaran yang memiliki nilai kinerja anggaran terbaik. BPKP ditetapkan sebagai K/L dengan pengelolaan anggaran terbaik dengan kategori pagu anggaran kecil (98,14) dan mendapatkan insentif sebesar Rp60.000.000.000,00 (enam puluh miliar rupiah) dari Kementerian Keuangan.

146 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 163: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

'i* ;» i* i» i* i* ;* i* > i* > ltl* i* i* ifi* i* w * i* i* i* i,K * i, i , l* * * lv i, r , ;* i* i, i* i* :';* ;* ;* i* it i* ;* it l* l, l* K * i* i* w * it i* i* i* itr* i* itl* r» i* i* > w ij

5

%

PIAGAM PENGHARGAANMenteri 'Keuangan <R$pu6R f̂tvConesia

Memberikan Penghargaan Kepada :

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANSebagai

Peringkat Satu

Kategori Pagu Kecil (<Rp. 2,5 Triliun)Kementerian/Lembaga Dengan Kinerja Pengelolaan Anggaran Terbaik

Tahun Anggaran 2018

Jakarta, 20 Februari 2019

A,n. Menteri Keuangan, Direktur Jenderal Perbendaharaan,

J

i

I9I

%1i9A Marwahto Harjowiryono

Gambar 3.66. Piagam penghargaan Menteri Keuangan RI sebagai Peringkat I Kinerja Pengelolaan Anggaran Terbaik Tahun 2018 kategori Pagu Kecil

5) Bronze Winner Public Relations Indonesia Awards 2019 kategori Media Sosial sub kategori Lembaga

Penghargaan dari Public Relations Indonesia ini diraih atas peningkatan kinerja BPKP dalam pengelolaan media sosial resmi baik Instagram, Twitter, Facebook dan Youtube yang dinilai telah mendukung peningkatan reputasi BPKP dan Pemerintah pada umumnya.

Gambar. 3.67. Piala Bronze Winner Public Relations Indonesia Awards 2019 kategori Media Sosial sub kategori Lembaga

BPKP - Laporan Kinerja 2019 147

Page 164: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

6) Silver Winner Insan PR Indonesia 2019

Penghargaan dari Public Relations Indonesia ini diberikan kepada Kepala Subbagian Komunikasi Publik BPKP dalam kategori Kepala Subbagian Humas. Penilaian meliputi enam aspek kinerja yaitu relasi dengan pihak eksternal, relasi dengan pihak internal, relasi dengan media, pengelolaan event, keprotokolan, dan pengelolaan siaran pers dan konferensi pers.

Gambar. 3.68. Piala Silver Winner Insan PR Indonesia 2019 kategori Kepala Subbagian Humas

7) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Awards 2019 Kategori Penilaian Kompetensi Tingkat Lembaga Pemerintah Non-Kementerian

B iM s :

>1■' I

J f j

v -

Gambar 3.69. BPKP menerima BKN Awards 2019 Kategori Penilaian Kompetensi TingkatLembaga Pemerintah Non-Kementerian

148 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 165: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

BKN Awards diberikan kepada BPKP yang diwakili oleh Setma BPKP karena komitmen BPKP dalam meningkatkan kualitas manajemen ASN guna mendukung pengawasan intern yang handal.

8) BPKP meraih penghargaan “The Most Innovative Institution” dalam penilaian instansi pembina jabatan fungsional terbaik tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian PAN dan RB.

Gambar3.70. BPKPmenerimapenghargaan“The MostInnovativeInstitution”dalampenilaianinstansipembinajabatanfungsionalterbaik tahun2019 yangdiselenggarakan olehKementerianPAN dan RB

9) Penghargaan perolehan nilai pengawasan eksternal ANRI terhadap BPKP, di mana BPKP mendapatkan nilai 91,97 dengan predikat "Sangat Memuaskan".

3. Perbaikan perencanaan kinerja pada Tahun 2019

Perbaikan perencanaan kinerja yang dilakukan pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:a. Penyusunan Pohon Kinerja BPKP. Sebagai tindak lanjut dari rekomendasi evaluasi

SAKIP oleh Kementerian PAN dan RB, pada tahun 2019, BPKP dengan bimbingan dari Kementerian PAN dan RB telah menyusun Pohon Kinerja tahun 2020-2024.

Gambar 3.71. Pohon Kinerja BPKP Tahun 2020­2024

BPKP - Laporan Kinerja 2019 149

Page 166: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

b. Penyusunan profil indikator kinerja. Sebagai kelanjutan dari penyusunan Pohon Kinerja, telah disusun profil indikator kinerja yang memuat rumus pengukuran, target kinerja tahun 2020-2024, dan sumber data kinerja. Pohon kinerja dan profil indikator kinerja tersebut telah digunakan dalam penyusunan Renstra BPKP Tahun 2020­2024.

E. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Realisasi anggaran BPKP tahun 2019 sebesar 1.592.579.258.133,00 atau terserap 97,12% dibandingkan dengan anggaran tahun 2019 sebesar 1.639.811.687.000,00. Rincian per jenis belanja dan per program dapat dilihat pada tabel 3.55 sampai dengan tabel 3.57.

Tabel 3.55. Anggaran dan Realisasi Keuangan BPKP Tahun 2019

NO. Uraian ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) %1 BPKP 1.639.811.687.000 1.592.579.258.133 97,12

Tabel 3.56. Anggaran dan Realisasi Keuangan menurut Jenis BelanjaNO. JENIS BELANJA ANGGARAN REALISASI %

1 Belanja Pegawai 990.714.633.000 984.571.870.825 99,382 Belanja Barang 561.865.101.000 528.152.397.852 94,003 Belanja Modal 87.231.953.000 79.854.989.456 91,54

Jumlah 1.639.811.687.000 1.592.579.258.133 97,12

Tabel 3.57. Anggaran dan Realisasi Keuangan menurut ProgramNO. Program ANGGARAN REALISASI %

1 Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

460.453.188.000 426.275.894.119 92,58

2 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP

1.179.358.499.000 1.166.303.364.014 98,89

Jumlah 1.639.811.687.000 1.592.579.258.133 97,12

Rincian belanja menurut sasaran strategis dapat dilihat pada lampiran I, sedangkan menurut sasaran kegiatan pada lampiran III.

150 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 167: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Halaman ini sengaja dibiarkan kosong

BPKP - Laporan Kinerja 2019 151

Page 168: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutui

M ENTFRI PAN-RB |

\ im F T ' .1 HEH ( lU Y H t t t t l

152 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 169: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutui

BAB 4Penutup

Kepala BPKP menyerahkan laporan hasil reviu LKJPP tahun 2018 kepada Menteri PAN dan RB, 17 Mei 2019

BPKP - Laporan Kinerja 2019 153

Page 170: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutui

PENUTUP

Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, BPKP bertugas membantu Presiden mengawasi pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional, serta memberikan masukan bagi penyusunan kebijakan. Sesuai dengan Renstra BPKP periode 2015-2019, pengawasan diarahkan pada beberapa aspek strategis yaitu: 1) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pengawasan sinergis bersama-sama dengan APIP Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Korporasi untuk mengawal pencapaian sasaran program pembangunan yang bersifat lintas bidang di RPJMN 2015-2019, 2) Peningkatan kualitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) dalam rangka mendukung pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien, dan peningkatan kapabilitas pengawasan intern melalui peningkatan IACM (InternalAudit Capability Model) APIP yang mampu mendorong pemantapan penerapan sistem pengendalian intern Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah,dan Korporasi (KLPK), 3) Peningkatan ruang fiskal negara melalui pengawasan untuk meningkatkan penerimaan negara/ daerah; pengawasan untuk efisiensi pengeluaran negara/daerah; pengawasan terhadap optimalisasi pemanfaatan aset negara/daerah, dan 4) Pengamanan keuangan negara/daerah yang efektif melalui debottlenecking dan clearing house; pengawasan represif untuk preventif serta pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.

Untuk menangani aspek-aspek strategis tersebut BPKP menetapkan tiga tujuan dan sasaran strategis yaitu:

No. Tujuan Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja1 Peningkatan Kualitas

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif

Meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional, dengan satu indikator kinerja yaitu Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Program Prioritas dalam Nawacita

2 Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Meningkatnya maturitas sistem pengendalian intern, dengan empat indikator kinerja yaitu maturitas SPIP K/L, Pemprov, Pemkab/Kota, dan Efektivitas SPI korporasi level 3

3 Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten

Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern pemerintah kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, dengan tiga indikator kinerja yaitu kapabilitas APIP K/L, pemprov, dan Pemkab/Kota level 3

154 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 171: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutui

A. Pencapaian Tujuan BPKP 2015-2019Tahun 2019 ini merupakan akhir tahun Renstra BPKP 2015-2019, sehingga perlu dilakukan pengukuran atas pencapaian tujuan BPKP sebagaimana direncanakan dalam Renstra tahun 2015-2019. Dari hasil pengukuran, pencapaian tujuan BPKP 2015-2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Kesimpulan Pencapaian Tujuan BPKP 2015-2019

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian(%)

Tujuan 1. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif 1.1 Indeks Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan dan Pembangunan Program Prioritas dalam Nawacita

Skala1-5

3 3 100,00

Tujuan 2. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah2.1 Persentase K/L/Pemda dengan Maturitas

SPIP Level 3% 73,49 60,16 81,86

Tujuan 3. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten3.1 Persentase APIP K/L/Pemda dengan

Kapabilitas APIP Level 3% 72,93 58,03 79,57

B. Pencapaian Kinerja BPKP Tahun 2019Dari pelaksanaan berbagai aktivitas pengawasan yang dilakukan BPKP pada tahun 2019, dilakukan pengukuran kinerja, dengan hasil sebagaimana pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2. Kesimpulan Pencapaian Kinerja BPKP Tahun 2019

No Indikator Kinerja Utama Satuan T arget Realisasi Capaian(%)

Sasaran Strategis 1. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional 1.1 Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Skala

Keuangan dan Pembangunan Program Prioritas dalam Nawacita 1-5

3 3 100,00 ■

Sasaran Strategis 2. Meningkatnya Maturitas SPIP dan Efektivitas SPI Korporasi2.1 Persentase K/L dengan Maturitas % 85 79,55 93,59 ■

SPIP Level 32.2 Persentase Pemerintah Provinsi % 85 79,41 93,42 ■

dengan Maturitas SPIP Level 32.3 Persentase Pemerintah Kabupaten/ % 70 55,51 79,30 ■

Kota dengan Maturitas SPIP Level 32.4 Persentase Korporasi dengan % 85 46,00 54,12 ■

. Efektivitas SPI Level 3

BPKP - Laporan Kinerja 2019 155

Page 172: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutui

No Indikator Kinerja Utama Satuan T arget Realisasi Capaian(%)

Sasaran Strategis 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Kementerian, Lembaga dan Pemda3.1 Persentase APIP K/L dengan % 85 68,97 81,14 ■

Kapabilitas Level 33.2 Persentase APIP Pemerintah % 85 70,59 83,05 ■

Provinsi dengan Kapabilitas Level 33.3 Persentase APIP Pemerintah

Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas Level 3

% 70 55,31 79,01 ■

Keterangan:■ = Mencapai/melampaui target■ = Belum mencapai target, tetapi realisasi kinerja meningkat dari tahun lalu■ = Belum mencapai target

Uraian ringkas hasil pengukuran dari delapan indikator kinerja BPKP tahun 2019adalah sebagai berikut:

1) Sasaran strategis “Meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional",diukur berdasarkan indeks AP3N, telah mencapai target, yaitu realisasi indeks AP3N berada pada skala 3, mencapai 100% dari target tahun 2019 sebesar skala 3.

2) Sasaran strategis“Meningkatnya maturitas SPIP dan Efektivitas SPI Korporasi” diukur berdasarkan empat indikator kinerja sebagai berikut:a) Maturitas SPIP K/L (Level 3) belum mencapai target target, namun mengalami

kenaikan dari tahun lalu, yaitu realisasi 79,55% dari target 85%, dengan capaian kinerja 93,59%. Jumlah K/L yang mencapai SPIP level 3 mengalami kenaikan sebanyak 20 K/L.

b) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi(Level 3) belum mencapai target, namun m engalam i kenaikan dari tahun lalu, yaitu realisasi 79,41% dari target 85%, dengan capaian kinerja 93,42%. Jumlah Pemprov yang mencapai SPIP level 3 m engalam i kenaikan sebanyak 4 Pemprov.

c) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) belum mencapai target, nam un m engalam i kenaikan dari tahun lalu, yaitu realisasi 55,51%, dari target 70%, dengan capaian kinerja 79,30%. Jumlah Pemkab/Kota yang mencapai SPIP level 3 m engalam i kenaikan sebanyak 53 Pemkab/Kota.

d) Efektivitas SPI Korporasi Level 3 belum mencapai target, yaitu realisasi 46%, dari target 85%, dengan capaian kinerja 54,12%.

3) Sasaran strategis “Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern pada K/L/Pemda”diukur berdasarkan tiga indikator kinerja sebagai berikut:a) Kapabilitas API P K/L (Level 3) belum mencapai target, namun mengalami

kenaikan dari tahun lalu, yaitu realisasi 68,97% dari target 85%, dengan capaian kinerja 81,14%. Jumlah APIP K/L yang mencapai kapabilitas level 3 mengalami kenaikan sebanyak 20 APIP.

b) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) belum mencapai target, namun mengalami kenaikan dari tahun lalu, yaitu realisasi 70,59%, dari target 85%, dengan capaian kinerja 83,05%.

156 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 173: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutui

c) Kapabilitas API P Pemerintah Kabupaten/ Kota (Level 3) belum mencapai target, namun mengalami kenaikan dari tahun lalu, yaitu realisasi 55,31%, dari target 70%, dengan capaian kinerja 79,01%.

Walaupun berbagai strategi dan upaya telah dilakukan BPKP untuk mencapai kinerja tahun 2019, beberapa indikator kinerja belum dapat mencapai target, karena adanya kendala-kendala sebagai berikut:

1) Penyediaan anggaran dalam rangka peningkatan maturitas SPIP dan kapabilitas APIP K/L masih perlu dioptimalkan.

2) Peran APIP K/L dalam implementasi SPIP yaitu memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan dan memberikan peringatan dini, dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah, masih perlu dioptimalkan.

3) K/L belum melakukan identifikasi risiko, menyusun rencana tindak pengendalian (RTP), maupun updating RTP.

4) Keterbatasan jumlah dan kualitas asesor pemerintah daerah untuk melakukan penilaian maturitas SPIP.

5) Luasnya lingkup penilaian Maturitas SPIP mengakibatkan proses peningkatan level maturitas SPIP menjadi level 3 tidak dapat dicapai dalam waktu singkat.

6) Terbatasnya kuantitas dan kualitas SDM APIP K/L, tercermin dari adanya APIP K/L yang pegawainya belum bersertifikasi auditor, dan terbatasnya kemampuan SDM APIP dalam melaksanakan audit ketaatan pada area yang high risk.

7) Terbatasnya kemampuan SDM APIP dalam menerapkan perencanaan pengawasan berbasis risiko dan mengelola kualitas pengawasan intern melalui reviu berjenjang sebagai penerapan kendali mutu secara berkesinambungan.

8) Kondisi APIP K/L yang antara lain struktur organisasi, jumlah dan kualitas SDM menjadi hambatan yang memerlukan waktu bagi APIP K/L untuk melakukan perbaikan.

9) Kurangnya jumlah SDM BPKP untuk memantau dan mendampingi tindak lanjut dari action plan perbaikan area of improvement SPIP dan IACM.

C. Strategi Tahun 2020

Strategi BPKP ke depan (2020) untuk meningkatkan capaian kinerja BPKP yaitu:

a. Peningkatan Indeks AP3N

1) Memperkuat kerangka regulasi implementasi ATPN bagi K/L Koordinator dan Pelaksana Program Prioritas Nasional.

2) Meningkatkan efektivitas implementasi regulasi ATPN melalui penyelenggaraan forum dan MoU bersama antara BPKP dengan Bappenas, Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator.

3) Meningkatkan efektivitas implementasi Tata Kelola Program Pembangunan Prioritas melalui penyusunan Modul Implementasi dan Bimtek ATPN untuk K/L Pelaksana Program Prioritas.

4) Meningkatkan konvergensi perencanaan pengawasan lintas sektoral melalui penyusunan desain pengawasan yang terpadu dan sesuai dengan konstruksi program pembangunan.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 157

Page 174: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutui

b. Peningkatan maturitas SPIP1) Perumusan Kebijakan bagi K/L/pemda untuk menetapkan Level 3 maturitas

SPIP, dan Manajemen Risiko sebagai IKU/ target kinerja dalam RPJMD atau dokumen perencanaan lainnya.

2) Meningkatkan komunikasi dengan pimpinan K/L/Pemda melalui forum-forum untuk mengingatkan kembali tentang awareness dalam pengelolaan risiko.

3) Pembinaan pengelolaan risiko pada K/L/Pemda.4) Memantau, mendorong dan melakukan asistensi pada K/L/Pemda dalam

melaksanakan tindak lanjut dari action plan perbaikan area of improvement SPIP.

c. Peningkatan Kapabilitas APIP

1) Pengembangan dan implementasi beberapa alternatif metodologi dan tools pengawasan, antara lain joint audit, dan joint supervisi.

2) Perumusan Kebijakan bagi K/L/pemda untuk menetapkan Level 3 Kapabilitas APIP sebagai IKU/ target kinerja dalam RPJMD atau dokumen perencanaan lainnya.

3) Pengembangan dan implementasi Continuous Audit Continuous Monitoring (CACM).

4) Peningkatan kompetensi SDM APIP (termasuk di bidang audit keinvestigasian) yang didukung dengan Training Need Analysis (TNA), antara lain melalui GIA Corporate University dan MOOC.

5) Memantau, mendorong dan melakukan asistensi pada K/L/Pemda dalam melaksanakan tindak lanjut dari action plan perbaikan area of improvement IACM.

6) Melaksanakan koordinasi dengan AAIPI untuk pelaksanakan peer review bagi APIP yang sudah siap menuju level 3.

7) Melaksanakan bimtek penyusunan pedoman audit kinerja bagi APIP yang belum memiliki dan melaksanakan layanan audit kinerja.

8) Mendorong pelaksanaan audit kinerja sesuai dengan pedoman audit kinerja bagi APIP yang telah mendapatkan level 2.

9) Mendorong APIP untuk meningkatkan kapabilitas SDM-nya.

D. Kinerja Lain

Dalam rangka memperkuat kompetensi pengawasan intern yang berkelanjutan, pada tahun 2019 BPKP membentuk Government Internal Auditor Corporate University (GIA Corpu). Corporate University merupakan fungsi pembelajaran yang mempunyai kedudukan strategis dalam rangka pencapaian tujuan organisasi induk. Dalam konteks tersebut, Corporate University menjalankan kegiatan pendidikan dan pengembangan pegawai serta penciptaan pengetahuan bagi organisasi. Pada tahun 2019 GIA Corpu telah melaksanakan kegiatan antara lain yaitu: 1) penyusunan rancangan kebijakan GIA Corpu, 2) penyusunan rancangan materplan GIA Corpu, 3) Penetapan kebijakan Corpu tentang pengembangan sistem pembelajaran SDM di lingkungan BPKP, 4) grand launching GIA Corpu, 5) pengembangan e-modul, dan pelaksanaan training need analysis.

158 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 175: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutui

Inovasi pengawasan yang dikembangkan pada tahun tahun sebelumnya yaitu Massive Open Online Courses (MOOC) telah dijalankan di tahun 2019. MOOC adalah metode pembelajaran baru yang sepenuhnya berbasis elektronik (Full E-Learning). Pusdiklatwas BPKP memilih metode ini untuk memenuhi kebutuhan pengembangan kompetensi bagi setiap PNS, minimal 20 jam pelatihan per tahun. Metode ini didesain dengan memperhatikan tingkat kesibukan para pejabat dan keterbatasan dana BPKP. Selama tahun 2019 telah diselenggarakan training dengan metode MOOC sebanyak 5 kali dengan total peserta 1.655 orang yang seluruhnya dari BPKP. Rencana ke depan, MOOC akan menjadi model pembelajaran bukan hanya untuk pegawai BPKP, namun juga seluruh APIP.

Di samping kinerja sebagaimana tersebut di atas, beberapa peristiwa penting mencerminkan pengakuan internasional atas kinerja BPKP, antara lain yaitu:

1. Video Conference dalam rangka Sharing Knowledge BPKP dan Central Coordinating Agency (CCA) Bhutan. Kegiatan diakhiri dengan MoU yang diwakili oleh Menteri Keuangan Bhutan dan Pelaksana Tugas Kepala BPKP.

2. Kerjasama BPKP dan Korean Development Institute (KDI) melalui knowledge Sharing Program. Kerjasama tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas pemerintah melalui penguatan fungsi audit internal.

3. Studi Banding Association of Government Internal Auditors (AGIA) Filipina ke BPKP. AGIA melakukan studi banding terkait dengan internal audit best practices di Indonesia.

Pada tahun 2019, BPKP menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern dengan tema "Penguatan APIP dalam Mengawal Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan yang Berkualitas” . Kegiatan tersebut secara langsung dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla sekaligus bertindak sebagai Keynote Speaker. Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka terus memperkuat peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).

Dalam tahun 2019, BPKP memperoleh sembilan penghargaan yang mencerminkan pengakuan instansi lain atas kinerja BPKP yaitu:

1) Penghargaan untuk K/L yang meraih opini WTP untuk Laporan Keuangan Tahun 2014 - 2018 dari Menteri Keuangan.

2) Anugerah Keterbukaan Informasi dengan kualifikasi "Menuju Informatif” pada kategori Lembaga Negara dan Lembaga Negara Non Kementerian dari Komisi Informasi Pusat (KIP).

3) Penghargaan dari Kementerian Keuangan berupa plakat atas pencapaian Kinerja Terbaik Pengelolaan Anggaran Tahun 2018 dari Menteri Keuangan.

4) Penghargaan sebagai K/L dengan pengelolaan anggaran terbaik dengan kategori pagu anggaran kecil dari Menteri Keuangan.

5) Bronze Winner Public Relations Indonesia Awards 2019 kategori Media Sosial sub kategori Lembaga.

6) Silver Winner Insan PR Indonesia 2019.7) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Awards 2019 Kategori Penilaian Kompetensi

Tingkat Lembaga Pemerintah Non-Kementerian.8) Penghargaan "The Most Innovative Institution” dalam penilaian instansi pembina

jabatan fungsional terbaik tahun 2019 dari Kementerian PAN dan RB.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 159

Page 176: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutui

9) Penghargaan perolehan nilai pengawasan eksternal ANRI terhadap BPKP, di mana BPKP mendapatkan nilai 91,97 dengan predikat "Sangat Memuaskan".

Pada tahun 2019 telah dilakukan perbaikan dalam perencanaan kinerja yaitu:

1) Sebagai tindak lanjut dari rekomendasi evaluasi SAKIP oleh Kementerian PAN dan RB, pada tahun 2019, BPKP dengan bimbingan dari Kementerian PAN dan RB telah menyusun Pohon Kinerja tahun 2020-2024.

2) Penyusunan profil indikator kinerja. Sebagai kelanjutan dari penyusunan Pohon Kinerja, telah disusun profil indikator kinerja yang memuat rumus pengukuran, target kinerja tahun 2020-2024, dan sumber data kinerja. Pohon kinerja dan profil indikator kinerja tersebut telah digunakan dalam penyusunan Renstra BPKP Tahun 2020-2024.

E. Kelanjutan Kinerja 2015-2019 pada Renstra 2020-2024

Kinerja BPKP tahun 2015-2019 masih akan dilanjutkan pada Renstra tahun 2020­2024. Dalam Renstra BPKP tahun 2020-2024, BPKP menetapkan enam indikator kinerja, tiga indikator di antaranya merupakan indikator kinerja yang telah digunakan dalam Renstra tahun 2015-2019, sedangkan tiga lainnya merupakan pengembangan baru, yaitu:

1) Indeks Manajemen Risiko (pengembangan baru)2) Indeks Akuntabilitas Tata Kelola Pembangunan Nasional (kelanjutan renstra)3) Tingkat Maturitas SPIP (kelanjutan renstra)4) Tingkat Kapabilitas APIP (kelanjutan renstra)5) Komposit Akuntabilitas Kinerja Korporasi (pengembangan baru)6) Indeks Efektivitas Pencegahan Korupsi (pengembangan baru)

Dalam Renstra 2020-2024, BPKP bercita-cita menjadi Trusted Advisor bagi Presiden dan Pemangku Kepentingan Utama Lainnya. Peran BPKP dalam assurance and Consulting activities telah menempatkan BPKP sebagai mitra strategis K/L/Pemda/ Korporasi dalam mencapai tujuannya. Sebagai trusted advisor, BPKP berkomitmen untuk terlibat aktif sebagai pemberi saran yang terpercaya melalui komunikasi yang efektif, hubungan yang kuat, dan kemauan untuk berkembang bersama organisasi, sehingga dapat mendorong perubahan yang positif dalam organisasi.

Realisasi anggaran BPKP tahun 2019 sebesar Rp1.592.579.258.133,00 atau terserap 97,12% dibandingkan dengan anggaran tahun 2019 sebesar Rp1.639.811.687.000,00.

Demikian laporan kinerja ini, semoga dapat memberikan informasi bagi stakeholder BPKP dan bahan evaluasi bagi BPKP guna merumuskan strategi yang tepat dalam mendukung pencapaian kinerja BPKP.

160 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 177: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutui

Halaman ini sengaja dibiarkan kosong

BPKP - Laporan Kinerja 2019 161

Page 178: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

KILAS PERISTIWA 2019

JANUARI

Launching t ig a in o vas i te rb a ru B P K P .Kepala BPKP didampingi segenap jajaran pimpinan melakukan launching tiga inovasi terbaru BPKP, yaitu Library Cafe, Buku Kapita Selekta CoE, dan Aplikasi Payklik

D ik la t A u d it In v es tig as i un tu k A u d ito r In s p e k to ra t d i w ila y a h P ro v in s i K a lim a n ta n T im ur.Pembukaan dihadiri oleh Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi Iswan Elmi. Diklat dilaksanakan selama 5 hari yang diikuti oleh Peserta dari Inspektorat Provinsi/ Kabupaten/ Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Timur.

FEBRUARI

PflWSANMNrakornas

B P K P m e ra ih P e n g h a rg a a n dari M en teri K euang an .BPKP terbaik dalam Pengelolaan Anggaran Tahun 2018 dalam kategori pagu kecil (< Rp 2,5 Triliun).

B P K P d an K e m e n te ria n PA N RB L u n cu rk an S IM D A S A K IP .SIMDA SAKIP ini diluncurkan sebagai upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja, efektivitas, dan efisiensi penggunaan anggaran di lingkungan pemerintah daerah.

MARET

W o rk s h o p S is te m In fo rm as i B ina J a b a ta n A u d ito r B e rk u a lita s (S IB IJA K ).workshop ini diselenggarakan sebagai bentuk perwujudan fungsi BPKP sebagai pembina JFA berdasarkan p P No.11 Tahun 2017.

“ E va lu a s i Im p le m e n ta s i S is te m T a ta K e lo la K e u a n g an D esa D e n g an A p lik a s i S is k e u d e s V e rs i 2 .0 d i K a b u p a ten M a la n g ” .Narasumber dalam workshop tersebut, di antaranya Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Edy Susetyo, Kepala BPKP Ardan Adi Perdana, dan Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Jawa Timur Harry Purwaka.

R a ko rn as P en g aw as an Intern P em erin tah T ah u n 2019 .Rakornas dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang diawali dengan arahan selaku Keynote Speech, serta menghadirkan para narasumber Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, serta Menteri Komunikasi dan Informatika

APRIL

B P K P R aih P e n g h a rg a a n atas P ero le h a n S e rtifik a s i Q IA T e rb a n y a k .Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) memberikan penghargaan kepada BPKP sebagai instansi yang memperoleh Sertifikasi QIA Terbanyak Tahun 2018/2019, yaitu lima puluh orang berhasil memperoleh sertifikat QIA

162 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 179: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

C e k F is ik P e m b a n g u n a n PLTU A n g g re k G o ro n ta lo .Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, Supriyadi, didampingi oleh Tim Audit, melakukan cek fisik terhadap Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)Gorontalo (Anggrek) 2 X 25 MW di Desa Ilangata, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

MEI

B P K P A w a s i P ro ses P e n g g a n tian T o g o d an K e lo n g di P SN T erm in a l K ijing M em p a w a h .Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Raden Suhartono beserta Koordinator Pengawasan (Korwas) Bidang Akuntan Negara Husin Gasim dan rombongan mengunjungi Proyek Strategis Nasional (PSN) Terminal Kijing, Kabupaten Mempawah, guna melakukan reviu atas rencana penggantian Togo dan Kelong pada PSN Pembangunan Terminal Kijing Mempawah.Rombongan didampingi Hardi selaku Head of Project Terminal Kijing PT. Pengembang Pelabuhan Indonesia melakukan tinjauan awal dengan mengelilingi perairan di sekitar proyek Terminal Kijing dan Pulau Temajuk

K aji K e rja S am a , B P K P dan B h u tan K em b ali G e la r Video Conference.BPKP kembali menggelar video conference dengan Central Coordinating Agency (CCA) for Internal Auditor, Ministry of Finance, Royal Government of Bhutan di Kantor Pusat BPKP. Kegiatan yang dipandu oleh World Bank ini membahas butir-butir perjanjian yang akan diatur dalam dokumen perjanjian.

UKAND LAUliGovernment Internal Audit C

L ^Memperkuat Kompetensi F ^ " r kelanjutan Melalui Gove

' irporate University (G

L au n c h in g G IA C o rp u .Peresmian dilakukan oleh Rektor GIA Corpu sekaligus Kepala BPKP Ardan Adiperdana. Inovasi GIA Corpu menjadi sebuah kebanggaan sekaligus tantangan bagi BPKP untuk menjadi salah satu Corpu terdepan di sektor publik pada tahun 2024.

JUNI

W-'mA U.

B P K P m era ih o p in i W T P ke-11 s e c a ra b ertu ru t-tu ru t.Kepala BPKP Ardan Adiperdana menerima Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan BPKP tahun 2018 dengan Opini WTP dari Anggota III BPK RI Akhsanul Qosasih.

B e la ja r A u d it In te rn a l Best Practice di In d o n e s ia , A G IA F ilip in a K u n ju n g i B P K P .“Magandang umaga,” sapa Kepala BPKP Ardan Adiperdana kepada pimpinan delegasi Association of Government Internal Auditors (AGIA) Filipina. Rombongan yang dipimpin oleh Josie Jane selaku President of AGIA ini, melakukan studi banding internal audit best practices di Indonesia melalui BPKP.

R a p a t ke rja B P K P .Dengan materi Evaluasi Kinerja Pengawasan sampai dengan Mei2019, Pohon Kinerja Renstra 2020-2024, Konvergensi Perencanaan Program Tahun2020, dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan SPIP & RB di BPKP.

JULI

M ed ias i H K PP e m in d a h ta n g a n a n B M D K ota S o lo k d an K ab. S o lo k .Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat memimpin rapat mediasi HKP. Hadir Walikota Solok Zul Elfian dan Asisten Koordinasi Bidang Ekbangkesra Pemkab Solok, Medison.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 163

Page 180: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

BÉ'QSXbIS

F in a l M ee tin g K e rja S a m a B P K P d an Korea Development Institute.Menutup proyek kerja sama selama satu tahun bersama Korea Development Institute (KDI), BPKP menyelenggarakan final meeting di Kantor Pusat BPKP. Sebelumnya, tim delegasi KDI menyempatkan diri untuk bergabung dalam sharing session yang sedang berlangsung di Library Café BPKP.

Kick Off M ee tin g P en y u s u n an R e n c a n a S tra te g is B P K P T ah u n 2 0 2 0 -2 0 2 4 .Kegiatan tersebut diikuti oleh tim penyusun Renstra BPKP dengan mengundang narasumber dari Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PAN RB, dan Kementerian Keuangan.

S BISNENG

'K1N

F o ru m In v e s tig a s i, A ja n g D iskus i d an E va lu a s i B idang In v e s tig a s i.Forum ini digelar sebagai sarana diskusi dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas keinvestigasian guna penguatan kelembagaan, proses bisnis, dan kompetensi di bidang keinvestigasian.

R a p a t D e n g a r P e n d a p a t (R D P ) K o m is i IX D P R RI d en g a n D ew an P e n g a w a s (D e w a s) B P JS K e te n a g a k e rja a n (B P J S TK ), D JS N , dan B P K P .BPKP Beri Saran dalam RDP Pengawasan Pengelolaan Investasi.

SEPTEMBER

AGUSTUS

S o s ia lis a s i d an Uji C o b a S is w a s k e u d e s di K a b u p a ten B o yo la li.Uji coba Aplikasi Sistem Pengawasan Keuangan Desa ini sejalan dengan rencana Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk melakukan pengawasan keuangan desa yang akan dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Boyolali.

13

B P K P R a ih P e n g h a rg a a n dari K e m e n te rian K e u a n g an .BPKP menerima penghargaan dari Kementerian Keuangan karena telah melakukan pengelolaan keuangan dengan baik. Dalam hal ini, laporan keuangan BPKP selama sebelas tahun berturut-turut mendapatkan opini WTP.

R a p a t K erja b e rs am a K o m is i XI D P R RI di G e d u n g N u s a n ta ra I.Komisi XI DPR RI menyetujui Pagu Anggaran BPKP dalam RAPBN Tahun 2020.

B P K P R aih P en g h a rg aa n B K N A w a rd s 2019 .BPKP mendapatkan penghargaan BKN Awards 2019 Kategori Penilaian Kompetensi Tingkat Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK).

OKTOBER

A u d it M e la lu i A p lik as i Open Source d i E ra D ig ita l 4 .0Acara ini diadakan dengan tujuan untuk mengenalkan kepada auditor cara mengaudit data yang besar melalui teknologi open source.

164 Laporan Kinerja 2019 - BPKP

Page 181: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

NOVEMBER DESEMBER

S e m in a r P S IA d an D ise m in as i P ed o m a n P e n g a w a s a n In tern B e rb a s is R is iko .BPKP bekerja sama dengan STAR

BPKP dan Asian Development Bank (ADB) menyelenggarakan Seminar Public Sector Internal Audit (PSIA) dan Diseminasi Pedoman Pengawasan Intern Berbasis Risiko (PIBR).

P u sb in J F A B P K P R aih The Most Innovative Institution.Kementerian PANRB memberikan penghargaan kepada Pusbin JFA BPKP sebagai instansi pembina jabatan fungsional terbaik.

KERJA<QM!TE IV DPD Rf

R a p a t K e rja K o m ite IV D P D RI B a h a s P e n g a w a s a n K euang an D e sa .BPKP dan Komisi IV DPD RI menggelar rapat kerja membahas pengelolaan keuangan desa melalui Siskeudes.

S in e rg i B P K P D a la m M en capa i V is i P e m b a n g u n a n P res id en 2 0 2 0 -2 0 2 4Rapat Kerja BPKP tentang kebijakan pengawasan, akan dijadikan bahan penyempurnaan dan penyelesaian kebijakan pengawasan BPKP tahun 2020. Pengawasan BPKP tahun 2020 secara tematik difokuskan kepada 10 dari 25 program prioritas yang menjadi concern Presiden

B P K P m era ih k u a lifik as i B adan P u b likas i M en u ju In fo rm atif.BPKP menerima Anugerah Keterbukaan Informasi Badan Publik dengan Kualifikasi “Menuju Informatif’ oleh Komisi Informasi Pusat.

BPKP - Laporan Kinerja 2019 165

Page 182: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

KINERJA SASARAN STRATEGISBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

TAHUN 2018

Lampiran 1/1 -1

S asaran D ana (R p) S D M (O H )

No. S tra te g is /S a s a ra nP rog ram

In d ik a to r K in erja U tam a S atuan T a rg e t R ealisasi C ap a ian (% )A n g g a ra n (R p) R ea lisas i (R p) % R encan a R ealisasi %

S asaran S tra teg is IK S Si Meningkatnya Kualitas

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional

Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Program Prioritas dalam Nawa Cita Skala 1-5 3,00 3,00 100,00 186.220.374.000 168.804.888.646 90,65 438.404 400.065 91,25

2 MeningkatnyaMaturitas SPIP dan Efektivitas SPI

Persentase K/L dengan Maturitas SPIP Level 3

% 85,00 79,55 93,59

Korporasi Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3

% 85,00 79,41 93,42

44.398.204.000 42.822.199.795 96,45 91.319 72.364 79,24Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3

% 70,00 55,51 79,30

Persentase Korporasi dengan Efektivitas SPI Level 3

% 85,00 46,00 54,12

3 MeningkatnyaKapabilitas Pengawasan Intern

Persentase APIP K/L dengan Kapabilitas Level 3

% 85,00 68,97 81,14

PemerintahKementerian, Lembaga dan Pemda

Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3

% 85,00 70,59 83,0520.637.799.000 19.863.426.619 96,25 63.374 43.241 68,23

Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3

% 70,00 55,31 79,01

Jumlah Pengawasan Utama (Sastra 1 s.d. 3) 251.256.377.000 231.490.515.060 92,13 593.097 515.670 86,95

4 Jumlah Dukungan Pengawasan (Pusat-Pusat dan Inspektorat) 209.196.811.000 194.785.379.059 93,11 64.898 64.802 99,85

Jum lah P ro g ram P en g aw asan Intern A k u n tab ilita s K euan gan N egara dan P em bin aan P en ye len g g araan S is te m P en g en d a lian Intern P em erin tah (S P IP )(P ro g ra m 06)

4 6 0 .4 5 3 .188 .000 4 2 6 .2 7 5 .894 .119 92 ,58 657 .995 580 .472 88 ,22

5 Dukungan Manajemen (Kesettamaan) 1.179.358.499.000 1.166.303.364.014 98,89 75.638 74.311 98,25

Jum lah P ro g ram D u ku n gan M an a jem en dan P e laksanaan T u g as T ekn is L a in n y a -B P K P (P ro g ra m 01)

1 .179 .358 .499 .000 1 .1 66 .303 .364 .014 98 ,89 75 .638 74.311 98 ,25

T O T A L 1 .639 .811 .687 .000 1 .592 .579 .258 .133 97 ,12 733 .633 654 .783 89 ,25

Page 183: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN OUTCOME TAHUN 2019 DENGAN TAHUN 2018 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

Lampiran 11/1-1

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama SatuanRealisasi

2018 2019

Naik / (Turun)

Capaian

2018 2019

Naik / (Turun)

1 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9 10=9-8Sasaran Strategis

1 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional

Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Program Prioritas dalam Nawa Cita

Skala 1-5 3,00 3,00 0 100,00 100,00 -

2 Meningkatnya Maturitas SPIP dan Efektivitas SPI Korporasi Persentase K/L dengan Maturitas SPIP Level 3 % 58,14 79,55 21,41 105,71 93,59 (12,12)

Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3 % 67,65 79,41 11,76 112,75 93,42 (19,33)

Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3 % 45,08 55,51 10,43 100,18 79,30 (20,88)

Persentase Korporasi dengan Efektivitas SPI Level 3 % 51,90 46,00 (5,90) 103,80 54,12 (49,68)

3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Kementerian, Lembaga dan Pemda

Persentase APIP K/L dengan Kapabilitas Level 3 % 47,06 68,97 21,91 84,04 81,14 (2,90)

Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3 % 58,82 70,59 12 79,49 83,05 3,56

Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3 % 42,72 55,31 12,59 83,76 79,01 (4,75)

Page 184: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran III /1 - 2

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DAN ANALISIS EFISIENSI SUMBER DAYA (DANA DAN OH)BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

TAHUN 2019

Dana (Rp) SDM (OH)Penggunaan

DanaPenggunaan

SDM/OH

No.S tra teg is/P rogram

Sasaran Kegiatan Ind ika to r K inerja Kegiatan Satuan Target Realisasi(%)

Target Realisasi 0//0 Target Realisasi 0//0E fis ien/

T idak E fis ienE fis ien/

Tidak E fisien

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 161 Meningkatnya Kualitas

AkuntabilitasPengelolaanKeuangan danPembangunanNasional

Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas Presiden

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas Presiden

Laporan 1.732 2.017 116,45 32.197.422.000 31.015.675.587 96,33 94.699 71.747 75,76

Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional

Laporan 4.280 4.967 116,05 122.666.453.000 107.368.732.658 87,53 284.327 287.588 101,15

Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan Penerapan SIMDA Integrasi

Jumlah Laporan Hasil Pembinaan Penerapan SIMDA Integrasi

Laporan 257 260 101,17 10.000.000.000 9.739.301.111 97,39 15.619 10.542 67,49

Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Dana Desa

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Dana Desa

Laporan 538 555 103,16 13.750.000.000 13.349.824.912 97,09 27.512 19.586 71,19

Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019

Laporan 220 221 100,45 7.606.499.000 7.331.354.378 16.247 10.602 65,26

Jum lah Sastra 1 7.027 8.020 114,13 186.220.374.000 168.804.888.646 90,65 438.404 400.065 91,25 Efis ien Efisien2 Meningkatnya

Maturitas SPIP dan Efektivitas SPI Korporasi

Tersedianya Informasi Hasil Penyelenggaraan SPIP

Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP BPKP

Laporan 1.541 1.707 110,77 44.398.204.000 42.822.199.795 96,45 91.319 72.364 79,24

Jum lah sastra 2 1.541 1.707 110,77 44.398.204.000 42.822.199.795 96,45 91.319 72.364 79,24 Efis ien Efisien

3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Kementrian Lembaga dan Pemda

Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan Kapabilitas APIP

Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP

Laporan 1.300 1.347 103,62 20.637.799.000 19.863.426.619 96,25 63.374 43.241 68,23

Jum lah Sastra 3 1.300 1.347 103,62 20.637.799.000 19.863.426.619 96,25 63.374 43.241 68,23 Efis ien Efisien

Jum lah Pengawasan Utama (Sastra 1 s.d. 3) 9.868 11.074 112,22 251.256.377.000 231.490.515.060 92,13 593.097 515.670 86,95

Page 185: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran III/ 2 -2

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DAN ANALISIS EFISIENSI SUMBER DAYA (DANA DAN OH)BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

TAHUN 2019

Dana (Rp) SDM (OH)Penggunaan

DanaPenggunaan

SDM/OH

No.S tra teg is/P rogram

Sasaran Kegiatan Ind ika to r K inerja Kegiatan Satuan Target Realisasi(%)

Target Realisasi 0//0 Target Realisasi 0//0E fis ien/

T idak E fis ienE fis ien/

Tidak E fisien

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

4 Jumlah Dukungan Pengawasan (Pusat-Pusat dan Inspektorat) Layanan 1 1 100,00 209.196.811.000 194.785.379.059 93,11 64.898 64.802 99,85 Efis ien Efisien

Jum lah P rogram Pengawasan Intern A kun tab ilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan S istem Pengendalian Intern Pem erintah (SPIP) (P rogram 06) 460.453.188.000 426.275.894.119 92,58 657.995 580.472 88,22

5 Dukungan Manajemen (Kesettamaan) Layanan 1 1 100,00 1.179.358.499.000 1.166.303.364.014 98,89 75.638 74.311 98,25 Efis ien Efisien

Jum lah P rogram D ukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP (P rogram 01) 1 1 100,00 1.179.358.499.000 1.166.303.364.014 98,89 75.638 74.311 98,25

TOTAL 1.639.811.687.000 1.592.579.258.133 97,12 733.633 654.783 89,25

Page 186: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN KEGIATAN TAHUN 2018 DENGAN TAHUN 2019 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

Lampiran IV / 1 -1

No. Sasaran Strategis Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan SatuanRealisasi

2018 2019Naik / (Turun)

Capaian

2018 2019

Naik / (Turun)

1 2 3 4 5 6 7 8=7-6 9 10 11=10-91 Meningkatnya Kualitas

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional

Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan tatakelola keuangan negara

Hasil Pengawasan

Laporan 10.076 8.020 (2.056,00) 133,39 114,13 (19,26)

2 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional

Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan negara

Pembinaan SPIP BPKP

Laporan 1.285 1.707 422,00 123,20 110,77 (12,43)

3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/Pemda

Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai peningkatan kapabilitas APIP

Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP

Laporan 1.499 1.347 (152,00) 123,17 103,62 (19,55)

4 Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan

Tersedianya Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya

Dukungan Pengawasan Layanan 1 1 - 100,00 100,00 -

Dukungan Manajemen Layanan 1 1 - 100,00 100,00 -

Page 187: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran V/ 1 -1

HASIL PENGUKURAN INDEKS AP3N TAHUN 2019

No Program/ Kegiatan Prioritas IndeksAP3N

Kebijakan Perencanaan-Penganggaran

Pelaksanaan-Penatausahaan

Pelaporan-Pertanggungjawaban Pengawasan

Bobot Skor Bobot Skor Bobot Skor Bobot Skor Bobot Skor1 Program Prioritas Percepatan Pengurangan

Kemiskinan dengan fokus pada Kegiatan Prioritas Penguatan Pelaksanaan Bantuan Sosial Tepat Sasaran

70,67 22% 0,17 25% 0,215 15% 0,115 15% 0,092 23% 0,115

2 Program Prioritas Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Gizi Masyarakat dengan fokus pada Kegiatan Prioritas Percepatan Penurunan S tu n tin g

60,92 22% 0,12 25% 0,135 15% 0,113 15% 0,107 23% 0,135

3 Program Prioritas Peningkatan Konektivitas dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

67,86 22% 0,136 25% 0,200 15% 0,107 15% 0,078 23% 0,158

4 Program Prioritas Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Desa dengan fokus pada Kegiatan Prioritas Penguatan Kapasitas Aparat Pemerintah Daerah dan Desa dalam Pengelolaan Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa

59,82 22% 0,1325 25% 0,135 15% 0,0815 15% 0,1067 23% 0,1425

5 Program Prioritas Peningkatan Sistem Logistik

64,00 22% 0,136 25% 0,200 15% 0,096 15% 0,078 23% 0,130

6 Program Prioritas Percepatan Peningkatan Ekspor dan Nilai Tambah Industri Pengolahan

63,07 22% 0,136 25% 0,200 15% 0,094 15% 0,078 23% 0,123

7 Program Prioritas Percepatan Peningkatan Keahlian Tenaga Keria

63,67 22% 0,136 25% 0,200 15% 0,093 15% 0,078 23% 0,130

8 Program Peningkatan Produksi, Akses dan Kualitas Konsumsi Pangan

64,23 22% 0,136 25% 0,200 15% 0,098 15% 0,078 23% 0,130

Rata-rata 64,28 0,138 0,186 0,100 0,087 0,133

Page 188: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

TINGKAT MATURITAS SPIP KEMENTERIAN/ LEMBAGA Tahun 2019

Lampiran VI/ 1 - 2

No Deputi Pembina/Nama Pemerintah Kementerian/ Lembaga Blm Dinilai

Maturitas SPIP

< Level 1 Level 2 > Level 3

M itra K e d e p u tia n P ere k o n o m ia n d an K e m a ritim an1 Kementerian Keuangan V2 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (BNP2TKI) V3 Kementerian Perdagangan V4 Badan Pusat Statistik V5 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral V6 Kementerian Pariwisata V7 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) V8 Kementerian Kelautan dan Perikanan V9 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan V10 Kementerian PPN/Bappenas V11 Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)

V12 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

(LKPP) V13 Kementerian Pertanian V14 Kementerian Perindustrian V15 Kementerian Perhubungan V16 Kementerian Tenaga Kerja V17 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian V18 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahanan Rakyat V19 Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah V20 Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN V21 Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) V22 Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) V23 Otorita Batam (BP BATAM) V24 Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura V25 Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman V26 Badan Ekonomi Kreatif V27 Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan

Pelabuhan Bebas Sabang VSub Jumlah - 1 5 21

M itra K e d e p u tia n P o lh u k a m P M K

28 Kementerian Pertahanan V29 Kementerian Kesehatan V30 Kementerian Koord. Bid. Polhukam V31 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak V32 Badan Intelijen Negara V33 Badan Siber dan Sandi Negara V34 Dewan Ketahanan Nasional V35 Perpustakan Nasional V36 Kementerian Kominfo V37 Lembaga Ketahanan Nasional V38 BKKBN V39 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme V40 Badan Keamanan Laut V41 Majelis Permusyawaratan Rakyat V42 Dewan Perwakilan Rakyat V43 Badan Pemeriksa Keuangan V

Page 189: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran VI/ 2 - 2

Maturitas SPIPNo

Nama Pemerintah Kementerian/ Lembaga Blm Dinilai < Level 1 Level 2 > Level 3

44 Mahkamah Agung V45 Kejaksaan Agung V46 Kementerian Hukum dan HAM V47 Kepolisian Negara RI V48 Badan Narkotika Nasional V49 Komisi Nasional HAM V50 Mahkamah Konstitusi V51 Komisi Pemberantasan Korupsi V52 Dewan Perwakilan Daerah V53 Komisi Yudisial V54 Ombudsman RI V55 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan V56 Kementerian Agama V57 Kementerian Koordinator Bidang PMK V58 Kementerian Sosial V59 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan V60 Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi V61 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia V62 Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional V63 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi V64 Badan Tenaga Nuklir Nasional V65 Badan Pengawas Tenaga Nuklir V66 Badan Informasi Geospasial V67 Badan Standarisasi Nasional V68 Badan Nasional Penanggulangan Bencana V69 Badan Pengawas Obat dan Makanan V70 Badan SAR Nasional V71 Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) V72 Kementerian Pemuda dan Olahraga V73 Lembaga Administrasi Negara (LAN) V74 Badan Kepegawaian Negara (BKN) V75 Komisi Pemilihan Umum (KPU) V76 Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) V77 Kementerian Luar Negeri V78 Kementerian Sekretariat Negara V79 Sekretariat Kabinet V80 Kementerian PAN-RB V81 Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) V82 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) V

Sub Jumlah 2 1 7 45M itra K e d e p u tia n P P K D

83 Kementerian Dalam Negeri V84 Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi V85 Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) V

Sub Jumlah - - 2 1

M itra K e d e p u tia n A k u n ta n N e g a ra86 Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) V87 Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) V88

Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (TVRI) VSub Jumlah - - - 3

Ju m la h 2 2 14 70

Page 190: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran VII/ 1 - 1

TINGKAT MATURITAS SPIP PEMERINTAH PROVINSITahun 2019

No Nama Pemerintah Provinsi Maturitas SPIP Level 1 Level 2 Level 3

Sumatera 0 3 71 Provinsi Aceh V2 Provinsi Sumatera Utara V3 Provinsi Sumatera Barat V4 Provinsi Riau V5 Provinsi Kepulauan Riau V6 Provinsi Jambi V7 Provinsi Sumatera Selatan V8 Provinsi Bengkulu V9 Provinsi Bangka Belitung V10 Provinsi Lampung V

Jawa 0 0 611 Provinsi Banten V12 Provinsi DKI Jakarta V13 Provinsi Jawa Barat V14 Provinsi Jawa Tengah V15 Provinsi DI Yogyakarta V16 Provinsi Jawa Timur V

Kalimantan 0 0 517 Provinsi Kalimantan Barat V18 Provinsi Kalimantan Tengah V19 Provinsi Kalimantan Selatan V20 Provinsi Kalimantan Timur V21 Provinsi Kalimantan Utara V

Sulawesi 0 1 522 Provinsi Sulawesi Utara V23 Provinsi Gorontalo V24 Provinsi Sulawesi Barat V25 Provinsi Sulawesi Tengah V26 Provinsi Sulawesi Selatan V27 Provinsi Sulawesi Tenggara V

Bali dan Nusa Tenggara 1 0 228 Provinsi Bali V29 Provinsi Nusa Tenggara Barat V30 Provinsi NTT V

Maluku dan maluku Utara 0 0 231 Provinsi Maluku V32 Provinsi Maluku Utara V

Papua dan Papua Barat 0 2 033 Provinsi Papua V34 Provinsi Papua Barat V

JUMLAH 1 6 27

Page 191: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran VIII/ 1 - 11

TINGKAT MATURITAS SPIP PEMERINTAH KABUPATEN/KOTATahun 2019

No Nama Pemerintah Kabupaten/KotaLevel 0

Maturitas SPIP Level 1 Level 2 Level 3

I ACEH1 Kab. Aceh Barat V2 Kab. Aceh Barat Daya V3 Kab. Aceh Besar V4 Kab. Aceh Jaya V5 Kab. Aceh Selatan V6 Kab. Aceh Singkil V7 Kab. Aceh Tamiang*) V8 Kab. Aceh Tengah V9 Kab. Aceh Tenggara V10 Kab. Aceh Timur V11 Kab. Bener Meriah V12 Kab. Bireun*) V13 Kab. Gayo Lues V14 Kab. Nagan Raya V15 Kab. Pidie V16 Kab. Pidie Jaya V17 Kab. Simeulue V18 Kab.Aceh Utara V19 Kota Banda Aceh V20 Kota Langsa V21 Kota Lhokseumawe V22 Kota Sabang V23 Kota Subulussalam V

Sub Jumlah 14 9II SUMATERA UTARA1 Kab. Asahan V2 kab. Batu bara V3 Kab. Dairi V4 Kab. Deli Serdang V5 Kab. Humbang Hasundutan V6 Kab. Labuhan Batu V7 Kab. Labuhan Batu Selatan V8 Kab. Labuhan Batu Utara V9 Kab. Langkat V10 Kab. Mandailing Natal V11 Kab. Nias V12 Kab. Nias Barat V13 Kab. Nias Selatan V14 Kab. Nias Utara V15 Kab. Padang Lawas V16 Kab. Padang Lawas Utara V17 Kab. Pakpak Barat V18 Kab. Samosir V19 Kab. Serdang Berdagai V20 Kab. Simalungun V21 Kab. Tanah Karo V22 Kab. Tapanuli Selatan V23 Kab. Tapanuli Tengah V24 Kab. Tapanuli Utara V

Page 192: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran VIII/ 2 - 11

Maturitas SPIPLevel 0 Level 1 Level 2 Level 3

25 Kab. Toba Samosir V26 Kota Binjai V27 Kota Gunung Sitoli V28 Kota Medan V29 Kota Padang Sidempuan V30 Kota Pematang Siantar V31 Kota Sibolga V32 Kota Tanjung Balai V33 Kota Tebing Tinggi V

Sub Jumlah 5 22 6III SUMATERA BARAT1 Kab. Agam V2 Kab. Dharmasraya V3 Kab. Kepulauan Mentawai V4 Kab. Lima Puluh Kota V5 Kab. Padang Pariaman V6 Kab. Pasaman V7 Kab. Pasaman barat V8 Kab. Pesisir Selatan V9 Kab. Sijunjung V10 Kab. Solok V11 Kab. Solok Selatan V12 Kab. Tanah Datar V13 Kota Bukittinggi V14 Kota Padang V15 Kota Padang Panjang V16 Kota Pariaman V17 Kota Payakumbuh V18 Kota Sawahlunto V19 Kota Solok V

Sub Jumlah - 4 15IV RIAU1 Kab. Bengkalis V2 Kab. Indragiri Hilir V3 Kab. Indragiri Hulu V4 Kab. Kampar V5 Kab. Kuantan Singingi V6 Kab. Meranti V7 Kab. Pelalawan V8 Kab. Rokan Hilir V9 Kab. Rokan Hulu V10 Kab. Siak V11 Kota Dumai V12 Kota Pekanbaru V

Sub Jumlah 1 2 9V KEPULAUAN RIAU1 Kab. Bintan V2 Kab. Karimun V3 Kab. Kep. Anambas V4 Kab. Lingga V5 Kab. Natuna V6 Kota Batam V7 Kota Tanjung Pinang V

Page 193: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran VIII/ 3 - 11

Maturitas SPIPLevel 0 Level 1 Level 2 Level 3

Sub Jumlah - - 7VI JAMBI1 Kab. Batanghari V2 Kab. Bungo V3 Kab. Kerinci V4 Kab. Merangin V5 Kab. Muaro Jambi V6 Kab. Sarolangun V7 Kab. Tanjung Jabung Barat V8 Kab. Tanjung Jabung Timur V9 Kab. Tebo V10 Kota Jambi V11 Kota Sungai Penuh V

Sub Jumlah 1 6 4VII SUMATERA SELATAN1 Kab. Banyuasin V2 Kab. Empat lawang V3 Kab. Lahat V4 Kab. Muara Enim V5 Kab. Musi Banyuasin V6 Kab. Musi Rawas V7 Kab. Musi Rawas Utara V8 Kab. Ogan Ilir V9 Kab. Ogan Komering Ilir V10 Kab. Ogan Komering Ulu V11 Kab. OKU Selatan V12 Kab. OKU Timur V13 Kab. Penukal A. Lematang Ilir V14 Kota Lubuk Linggau V15 Kota Pagar Alam V16 Kota Palembang V17 Kota Prabumulih V

Sub Jumlah - 8 9VIII BENGKULU1 Kab. Bengkulu Selatan V2 Kab. Bengkulu Tengah V3 Kab. Bengkulu Utara V4 Kab. Kaur V5 Kab. Kepahiang V6 Kab. Lebong V7 Kab. Mukomuko V8 Kab. Rejang Lebong V9 Kab. Seluma V10 Kota Bengkulu V

Sub Jumlah 5 3 2IX BANGKA BELITUNG1 Kab. Bangka V2 Kab. Bangka Barat V3 Kab. Bangka Selatan V4 Kab. Bangka Tengah V5 Kab. Belitung V6 Kab. Belitung Timur V7 Kota Pangkal Pinang V

Page 194: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran VIII/ 4 - 11

Maturitas SPIPLevel 0 Level 1 Level 2 Level 3

Sub Jumlah 1 4 2X LAMPUNG1 Kab. Lampung Barat V2 Kab. Lampung Selatan V3 Kab. Lampung Tengah V4 Kab. Lampung Timur V5 Kab. Lampung Utara V6 Kab. Mesuji V7 Kab. Pesawaran V8 Kab. Pesisir Barat V9 Kab. Pringsewu V10 Kab. Tanggamus V11 Kab. Tulang Bawang V12 Kab. Tulang Bawang Barat*) V13 Kab. Way Kanan V14 Kota Bandar Lampung V15 Kota Metro V

Sub Jumlah 2 3 10XI BANTEN1 Kab. Lebak V2 Kab. Pandeglang V3 Kab. Serang V4 Kab. Tangerang V5 Kota Cilegon V6 Kota Serang V7 Kota Tangerang V8 Kota Tangerang Selatan V

Sub Jumlah - - 8XII DKI JAKARTA

XIII JAWA BARAT1 Kota Bandung V2 Kota Banjar V3 Kota Bekasi V4 Kota Bogor V5 Kota Cimahi V6 Kota Cirebon V7 Kota Depok V8 Kota Sukabumi V9 Kota Tasikmalaya V10 Kab. Bandung V11 Kab. Bandung Barat V12 Kab. Bekasi V13 Kab. Bogor V14 Kab. Ciamis V15 Kab. Cianjur V16 Kab. Cirebon V17 Kab. Garut V18 Kab. Indramayu V19 Kab. Karawang V20 Kab. Kuningan V21 Kab. Majalengka V22 Kab. Pangandaran V

Page 195: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran VIII/ 5 - 11

Maturitas SPIPLevel 0 Level 1 Level 2 Level 3

23 Kab. Purwakarta V24 Kab. Subang V25 Kab. Sukabumi V26 Kab. Sumedang V27 Kab. Tasikmalaya V

Sub Jumlah 8 4 15XIV JAWA TENGAH

1 Kota Magelang V2 Kota Pekalongan V3 Kota Salatiga V4 Kota Semarang V5 Kota Surakarta V6 Kota Tegal V7 Kab. Banjarnegara V8 Kab. Banyumas V9 Kab. Batang V10 Kab. Blora V11 Kab. Boyolali V12 Kab. Brebes V13 Kab. Cilacap V14 Kab. Demak V15 Kab. Grobogan V16 Kab. Jepara V17 Kab. Karanganyar V18 Kab. Kebumen V19 Kab. Kendal V20 Kab. Klaten V21 Kab. Kudus V22 Kab. Magelang V23 Kab. Pati V24 Kab. Pekalongan V25 Kab. Pemalang V26 Kab. Purbalingga V27 Kab. Purworejo V28 Kab. Rembang V29 Kab. Semarang V30 Kab. Sragen V31 Kab. Sukoharjo V32 Kab. Tegal V33 Kab. Temanggung V34 Kab. Wonogiri V35 Kab. Wonosobo V

Sub Jumlah 3 32XV DIY1 Kota Yogyakarta V2 Kab. Bantul V3 Kab. Gunung Kidul V4 Kab. Kulon Progo V5 Kab. Sleman V

Sub Jumlah 5XVI JAWA TIMUR

1 Kota Batu V2 Kota Blitar V

Page 196: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran VIII/ 6 - 11

No Nama Pemerintah Kabupaten/KotaLevel 0

Maturitas SPIP Level 1 Level 2 Level 3

3 Kota Kediri V4 Kota Madiun V5 Kota Malang V6 Kota Mojokerto V7 Kota Pasuruan V8 Kota Probolinggo V9 Kota Surabaya V10 Kab. Bangkalan V11 Kab. Banyuwangi V12 Kab. Blitar V13 Kab. Bojonegoro V14 Kab. Bondowoso V15 Kab. Gresik V16 Kab. Jember V17 Kab. Jombang V18 Kab. Kediri V19 Kab. Lamongan V20 Kab. Lumajang V21 Kab. Madiun V22 Kab. Magetan V23 Kab. Malang V24 Kab. Mojokerto V25 Kab. Nganjuk V26 Kab. Ngawi V27 Kab. Pacitan V28 Kab. Pamekasan V29 Kab. Pasuruan V30 Kab. Ponorogo V31 Kab. Probolinggo V32 Kab. Sampang V33 Kab. Sidoarjo V34 Kab.Situbondo V35 Kab. Sumenep V36 Kab. Trenggalek V37 Kab. Tuban V38 Kab. Tulungagung V

Sub Jumlah 8 30XVII KALIMANTAN BARAT

1 Kota Pontianak V2 Kota Singkawang V3 Kab. Bengkayang V4 Kab. Kapuas Hulu V5 Kab. Kayong Utara V6 Kab. Ketapang V7 Kab. Kubu Raya V8 Kab.Landak V9 Kab. Melawi V10 Kab. Mempawah V11 Kab. Sambas V12 Kab. Sanggau V13 Kab. Sekadau V14 Kab. Sintang V

Sub Jumlah 5 9

Page 197: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran VIII/ 7 - 11

No Nama Pemerintah Kabupaten/KotaLevel 0

Maturitas SPIP Level 1 Level 2 Level 3

XVIII KALIMANTAN TENGAH1 Kota Palangkaraya V2 Kab. Barito Selatan V3 Kab. Barito Timur V4 Kab. Barito Utara V5 Kab. Gunung Mas V6 Kab. Kapuas V7 Kab. Katingan*) V8 Kab. Kotawaringin Barat V9 Kab. Kotawaringin Timur V10 Kab. Lamandau V11 Kab. Murung Raya V12 Kab. Pulang Pisau V13 Kab. Sukamara*) V14 Kab. Seruyan*) V

Sub Jumlah 1 13XIX KALIMANTAN SELATAN

1 Kota Banjarbaru V2 Kota Banjarmasin V3 Kab. Balangan V4 Kab. Banjar V5 Kab. Barito Kuala V6 Kab. Hulu Sungai Selatan V7 Kab. Hulu Sungai Tengah V8 Kab. Hulu Sungai Utara V9 Kab. Kota Baru V10 Kab. Tabalong V11 Kab. Tanah Bumbu V12 Kab. Tanah Laut V13 Kab. Tapin V

Sub Jumlah 1 12XX KALIMANTAN TIMUR1 Kota Balikpapan V2 Kota Bontang V3 Kota Samarinda V4 Kab. Berau V5 Kab. Kutai Barat V6 Kab. Kutai Kartanegara V7 Kab. Kutai Timur V8 Kab. Mahakam Ulu V9 Kab. Paser V10 Kab. Penajam Paser Utara V

Sub Jumlah - - 1 9XXI KALIMANTAN UTARA

1 Kota Tarakan V2 Kab. Nunukan V3 Kab. Malinau V4 Kab. Bulungan V5 Kab. Tana Tidung V

Sub Jumlah - 3 2XXII SULAWESI UTARA

1 Kota Bitung V2 Kota Kotamobagu V

Page 198: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran VIII/ 8 - 11

Maturitas SPIPLevel 0 Level 1 Level 2 Level 3

3 Kota Manado V4 Kota Tomohon V5 Kab. Bolaang Mongondow V6 Kab. Bolaang Mongondow Selatan V7 Kab. Bolaang Mongondow Timur V8 Kab. Bolaang Mongondow Utara V9 Kab. Sangihe V10 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro V11 Kab. Kep. Talaud V12 Kab. Minahasa V13 Kab. Minahasa Selatan V14 Kab. Minahasa Tenggara V15 Kab. Minahasa Utara V

Sub Jumlah 2 3 10XXIII GORONTALO

1 Kota Gorontalo V2 Kab. Boalemo V3 Kab. Bone Bolango V4 Kab. Gorontalo V5 Kab. Gorontalo Utara V6 Kab. Pohuwato V

Sub Jumlah 1 5XXIV SULAWESI BARAT

1 Kab.Majene V2 Kab.Mamasa V3 Kab.Mamuju V4 Kab.Mamuju Tengah V5 Kab.Pasangkayu V6 Kab.Polewali Mandar V

Sub Jumlah - 6XXV SULAWESI TENGAH

1 Kota Palu V2 Kab.Banggai V3 Kab.Banggai Kepulauan V4 Kab.Banggai Laut V5 Kab.Buol V6 Kab.Donggala V7 Kab.Morowali V8 Kab.Morowali Utara V9 Kab.Parigi Moutong V10 Kab.Poso V11 Kab.Sigi V12 Kab.Tojo Una-una V13 Kab.Toli Toli V

Sub Jumlah 1 5 - 7XXVI SULAWESI SELATAN

1 Kota Makasar V2 Kota Palopo V3 Kota Pare pare V4 Kab.Bantaeng V5 Kab.Barru V6 Kab.Bone V7 Kab.Bulukumba V

Page 199: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran VIII/ 9 - 11

Maturitas SPIPLevel 0 Level 1 Level 2 Level 3

8 Kab.Enrekang V9 Kab.Gowa V10 Kab.Janeponto V11 Kab.Kepulauan Selayar V12 Kab.Luwu*) V13 Kab.Luwu Timur V14 Kab.Luwu Utara V15 Kab.Maros V16 Kab.Pangkajene dan Kepulauan V17 Kab.Pinrang V18 Kab.Sidenreng Rappang V19 Kab.Sinjai V20 Kab.Soppeng V21 Kab.Takalar V22 Kab.Tana Toraja V23 Kab.Tana Toraja Utara V24 Kab.Wajo V

Sub Jumlah 1 10 13XXVII SULAWESI TENGGARA

1 Kota Bau bau V2 Kota Kendari V3 Kab.Bombana V4 Kab.Buton V5 Kab.Buton Selatan V6 Kab.Buton Tengah V7 Kab.Buton Utara V8 Kab.Kolaka V9 Kab.Kolaka Timur V10 Kab.Kolaka Utara V11 Kab.Konawe V12 Kab.Konawe Kepulauan V13 Kab.Konawe Selatan V14 Kab.Konawe Utara V15 Kab.Muna V16 Kab.Muna Barat V17 Kab.Wakatobi V

Sub Jumlah 7 7 3XXVIII BALI

1 Kota Denpasar V2 Kab.Badung V3 Kab.Bangli V4 Kab.Buleleng V5 Kab.Gianyar V6 Kab.Jembrana V7 Kab.Karangasem V8 Kab.Klungkung V9 Kab.Tabanan V

Sub Jumlah 9XXIX NTB

1 Kota Bima V2 Kota Mataram V3 Kab.Bima V4 Kab.Dompu V

Page 200: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran VIII/ 10- 11

Maturitas SPIPLevel 0 Level 1 Level 2 Level 3

5 Kab.Lombok Barat V6 Kab.Lombok Tengah V7 Kab.Lombok Timur V8 Kab.Lombok Utara V9 Kab.Sumbawa V10 Kab.Sumbawa Barat V

Sub Jumlah - 10XXX NTT

1 Kota Kupang V2 Kab.Alor V3 Kab.Belu V4 Kab.Ende V5 Kab.Flores Timur V6 Kab.Kupang V7 Kab.Lembata V8 Kab.Malaka V9 Kab.Manggarai V10 Kab.Manggarai Barat V11 Kab.Manggarai Timur V12 Kab.Ngada V13 Kab.Nagekeo V14 Kab.Rote Ndao V15 Kab.Sabu Ralijua V16 Kab.Sikka V17 Kab.Sumba Barat V18 Kab.Sumba Barat Daya V19 Kab.Sumba Tenga V20 Kab.Sumba Timur V21 Kab.Timor Tengah Selatan V22 Kab.Timor Tengah Utara V

Sub Jumlah 3 17 2XXXI MALUKU

1 Kab. Buru*) V2 Kab. Buru Selatan V3 Kab. Kepulauan Aru V4 Kab. Maluku Barat Daya V5 Kab. Maluku Tengah*) V6 Kab. Maluku Tenggara V7 Kab. Maluku Tenggara Barat V8 Kab. Seram Bagian Barat V9 Kab. Seram Bagian Timur V10 Kota Ambon V11 Kota Tual V

Sub Jumlah 4 2 - 5XXXII MALUKU UTARA

1 Kab. Halmahera Barat V2 Kab. Halmahera Selatan V3 Kab. Halmahera Tengah V4 Kab. Halmahera Timur V5 Kab. Halmahera Utara V6 Kab. Kepulauan Sula V7 Kab. Morotai V8 Kab. Pulau Taliabu V

Page 201: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran VIII/ 11 - 11

Maturitas SPIPLevel 0 Level 1 Level 2 Level 3

9 Kota Ternate V10 Kota Tidore Kepulauan V

Sub Jumlah - 8 2XXXIII PAPUA

1 Kab. Asmat V2 Kab. Biak Numfor V3 Kab. Boven Digoel V4 Kab. Deiyai V5 Kab. Dogiyai V6 Kab. Intan Jaya V7 Kab. Jayapura V8 Kab. Jayawijaya V9 Kab. Keerom V10 Kab. Kepulauan Yapen V11 Kab. Lanny Jaya V12 Kab. Mamberamo Raya V13 Kab. Mamberamo Tengah V14 Kab. Mappi V15 Kab. Merauke*) V16 Kab. Mimika V17 Kab. Nabire V18 Kab. Nduga V19 Kab. Paniai V20 Kab. Pegunungan Bintang V21 Kab. Puncak V22 Kab. Puncak Jaya V23 Kab. Sarmi V24 Kab. Supiori V25 Kab. Tolikara V26 Kab. Waropen V27 Kab. Yahukimo V28 Kab. Yalimo V29 Kota Jayapura V

Sub Jumlah - 17 11 1XXXIV PAPUA BARAT

1 Kab. Fak Fak V2 Kab. Kaimana V3 Kab. Manokwari V4 Kab. Manokwari Selatan V5 Kab. Maybrat V6 Kab. Pegunungan Arfak V7 Kab. Raja Ampat V8 Kab. Sorong V9 Kab. Sorong Selatan V10 Kab. Tambrauw V11 Kab. Teluk Bintuni V12 Kab. Teluk Wondama V13 Kota Sorong V

Sub Jumlah 12 1JUMLAH 5 60 161 282

') Dalam proses penjaminan kualitas

Page 202: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran IX/ 1 - 2

EFEKTIVITAS SPI KORPORASITahun 2019

No B U M N /B U M D1

T in g ka t/ Level 2 3 4 5

B U M N1 PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) V2 PT Pelindo I V3 PT Perkebunan Nusantara XII V4 PT Hutama Karya (Persero) V5 PT Semen Padang V6 PT Semen Tonasa V7 PT Timah V8 PT Perkebunan Nusantara III V9 PT Sang Hyang Seri (Persero) V10 PT Perkebunan Nusantara IX V11 PTPN VIII V12 PT Pertani (Persero) V

JU M LA H 4 7 1B U M D

13 PT MRT Jakarta Tahun V14 Bank Kalsel V15 PT Bank Lampung V16 PT Prasarana Pembangunan Sumatera Utara (PPSU) V17 PT Jamkrida Riau V18 PT. Tambrauw Bersinar Abadi V19 PT Mandiri Migas Pratama V20 PT Flobamor V21 PT Pembangunan Dumai V

JU M LA H 2 2 3 2PD

22 Perusahaan Daerah (PERUSDA) Karimun V23 PD lrian Bhakti V24 PD Pasar Kota Kendari V25 PD. Pasar Kota Medan V26 Perusahaan Daerah Provinsi Bali V

JU M LA H 4 1PDAM

27 PDAM Intan Banjar Kabupaten Banjar V28 PDAM Tirta Manggar Kota Balikpapan V29 PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung V30 PDAM Giri Menang V31 PDAM Kabupaten Bengkulu Utara V32 PDAM Kabupaten Rejang Lebong V33 PDAM Kota Salatiga V34 PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara V35 PDAM Jayapura V36 PDAM Kabupaten Demak V37 PDAM Kota Palopo V38 PDAM Sleman V39 PDAM Tirta Bumi Serasi Kabupaten Semarang V40 PDAM Tirta Handayani Kabupaten Gunungkidul V41 PDAM Tirta Nauli Sibolga V42 PDAM Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo V43 PDAM Tirta Sejiran Setason Kabupaten Bangka Barat V44 PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar V45 PDAM Kota Samarinda V46 PDAM Kota Palangka Raya V47 PDAM Apa Mening Kabupaten Malinau V48 PDAM Kota Balikpapan V49 PDAM Tirta Binangun Kabupaten Kulonprogo V50 PDAM Tirta Kepri V51 PDAM Tirta Manakarra Kabupaten Mamuju V

Page 203: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran IX/ 2 - 2

No B U M N /B U M D T in g ka t/ Level1 2 3 4 5

52 PDAM Tirta Musi Kota Palembang V53 PDAM Tirta Satria Kabupaten Banyumas V54 PDAM Kota Magelang V55 PDAM Kab. Nabire V56 PDAM Kabupaten Belitung V57 PDAM Kabupaten Bengkulu Selatan V58 PDAM Kabupaten Bone Bolango V59 PDAM Kabupaten Lingga V60 PDAM Kabupaten Sumbawa V61 PDAM Tirta Aneuk Laot Kota Sabang V62 PDAM Tirta Bengi Kabupaten Bener Meriah V63 PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa V64 PDAM Tirta Lontar Kabupaten Kupang V65 PDAM Tirta Peusada Kabupaten Aceh Timur V66 PDAM Tirta Segah Kabupaten Berau V67 PDAM Tirta Sendawar Kab. Kubar V68 PDAM Kab. Polewali Mandar V69 PDAM Kota Pangkalpinang V70 PDAM Tebingtinggi V71 PDAM Kota Gorontalo V72 PDAM Kabupaten Manokwari V73 PDAM Tirta Ardhia Rinjani Kab. Lombok Tengah V74 PDAM Kabupaten Kepulauan Sangihe V75 PDAM Gunung Poteng Kota Singkawang V76 PDAM Kab Fakfak V77 PDAM Kab Kab Jaya Wijaya V78 PDAM Kab Kepulauan Yapen V79 PDAM Kab Manokwari V80 PDAM Kabupaten Belitung Timur V81 PDAM Timor Tengah Utara V82 PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang V83 PDAM Kabupaten Bengkayang V84 PDAM Kabupaten Donggala V85 PDAM Kabupaten Halmahera Selatan V86 PDAM Kabupaten Kupang V87 PDAM Kota Parepare V88 PDAM Tirta Bangka Kabupaten Bangka V89 PDAM Tirta Rangga Kabupaten Subang V90 PDAM Way Guruh Kabupaten Lampung Timur V91 PDAM Tirta Muaro Jambi V92 PDAM Tirta Sejiran Setason Kabupaten Bangka Barat V93 PDAM Tirta Berkah Pandeglang V94 PDAM Kota Tidore Kepulauan V95 PDAM Tirta Kelimutu Kabupaten Ende V96 PDAM Batulanteh Kabupaten Sumbawa V97 PDAM Kab. Majene V98 PDAM Tirta Semerbak Kota Baubau V99 PDAM Kabupaten Balangan V

JU M LA H 25 20 25 3B LU D

100 BLUD-RSUD Tarakan Provinsi Kalimantan Utara VJU M LA H 1

JU M LA H 31 23 32 13 1

Page 204: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

TINGKAT KAPABILITAS APIP K/LTahun 2019

Lampiran X/ 1 - 2

Kapabilitas APIPNo NAMA KEMENTERIAN/LEMBAGA

Level 1 Level 2 Level 3 DC Level 3

Mitra Kedeputian PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman

1 Kementerian Keuangan V2 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian V3 Bappenas V4 LKPP V5 BKPM V6 PPATK V7 Kementerian Kelautan dan Perikanan V8 Kementerian Pertanian V9 Kementerian ESDM V10 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan V11 Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman V12 Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN V13 Kementerian Perdagangan V14 BMKG V15 Kementerian Koperasi dan UKM V16 Kementerian Perindustrian V17 Kementerian Perhubungan V18 Kementerian PU dan Perumahan Rakyat V19 KPPU V20 Kementerian Pariwisata V21 BNP2TKI V22 BPS V23 Kementerian Ketenagakerjaan V24 BP Batam V25 Badan Ekonomi Kreatif V26 Badan Pelaksana Badan Pengembangan Wilayah

Surabaya Madura V27 Badan Pengusahaan Kawasan Sabang V

Sub Jumlah 3 3 15 6Mitra Kedeputian Polhukam PMK

28 Kementerian Pertahanan V29 Kementerian Kesehatan V30 Kemenko Bid. Polhukam V31 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak V32 Badan Intelijen Negara V33 Badan Siber dan Sandi Negara V34 Dewan Ketahanan Nasional V35 Perpustakan Nasional V36 Kementerian Kominfo V37 Lembaga Ketahanan Nasional V38 BKKBN V39 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme V40 Badan Keamanan Laut V41 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

V42 Badan Pemeriksa Keuangan V43 Setjen Dewan Perwakilan Rakyat V44 Setjen Majelis Permusyawaratan Rakyat V45 Setjen Dewan Perwakilan Daerah V

Page 205: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran X/ 2 - 2

Kapabilitas APIPNo NAMA KEMENTERIAN/LEMBAGA

Level 1 Level 2 Level 3 DC Level 3

46 Komisi Pemberantasan Korupsi V47 Kementerian Hukum dan HAM V48 Kepolisian Republik Indonesia V49 Badan Narkotika Nasional V50 Mahkamah Agung V51 Kejaksaan Agung V52 Mahkamah Konstitusi V53 Ombudsman Republik Indonesia V54 Komisi Yudisial V55 Komnas HAM V56 Kemenag V57 Kemenko Bidang PMK V58 Kemensos V59 Badan Informasi Geospasial V60 BPOM V61 BASARNAS V62 LAPAN V63 Kemendikbud V64 Kemenristekdikti V65 BPPT V66 LIPI V67 BNPB V68 BAPETEN V69 BSN V70 BATAN V71 Kementerian Luar Negeri V72 Kementerian Sekretariat Negara V73 Sekretariat Kabinet V74 Kementerian Pemuda dan Olahraga V75 Komisi Pemilihan Umum V76 Badan Pengawas Pemilu V77 Lembaga Administrasi Negara V78 Arsip Nasional Republik Indonesia V79 Badan Kepegawaian Negara V80 Kementerian PAN dan RB V81 BPIP*) V82 LPSK V

Sub Jumlah 4 17 12 22Mitra Kedeputian Keuangan Daerah

83 Kementerian Dalam Negeri V84 Kementerian Desa PDTT V

Sub Jumlah - - 1 1Mitra Kedeputian Akuntan Negara

85 Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) V

86 Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) V

87 Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (TVRI) V

Sub Jumlah - - 1 2Jumlah 7 20 29 31

) Belum dilakukan penilaian

Page 206: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran XI/ 1 - 1

TINGKAT KAPABILITAS APIP PEMERINTAH PROVINSITahun 2019

No Nama Pemerintah ProvinsiLevel 1

Kapabilitas APIP Level 2 Level 3

DC Level 2 CDCLevel 3

1 Provinsi Aceh V2 Provinsi Sumatera Utara V3 Provinsi Sumatera Barat V4 Provinsi Riau V5 Provinsi Kepulauan Riau V6 Provinsi Jambi V7 Provinsi Sumatera Selatan V8 Provinsi Bengkulu V9 Provinsi Bangka Belitung V10 Provinsi Lampung V11 Provinsi Banten V12 Provinsi DKI Jakarta V13 Provinsi Jawa Barat V14 Provinsi Jawa Tengah V15 Provinsi DI Yogyakarta V16 Provinsi Jawa Timur V17 Provinsi Kalimantan Barat V18 Provinsi Kalimantan Tengah V19 Provinsi Kalimantan Selatan V20 Provinsi Kalimantan Timur V21 Provinsi Kalimantan Utara V22 Provinsi Sulawesi Utara V23 Provinsi Gorontalo V24 Provinsi Sulawesi Barat V25 Provinsi Sulawesi Tengah V26 Provinsi Sulawesi Selatan V27 Provinsi Sulawesi Tenggara V28 Provinsi Bali V29 Provinsi Nusa Tenggara Barat V30 Provinsi NTT V31 Provinsi Maluku V32 Provinsi Maluku Utara V33 Provinsi Papua V34 Provinsi Papua Barat V

JUMLAH 1 1 8 10 14

Page 207: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran XII/ 1 - 11

TINGKAT KAPABILITAS APIP PEMERINTAH KABUPATEN/KOTATahun 2019

No Nama Pemerintah Kabupaten/Kota

Level 1

Kapabilitas APIP

Level 2 DC Level 2 Level 3 DC Level 3I ACEH1 Kab. Aceh Barat V2 Kab. Aceh Barat Daya V3 Kab. Aceh Besar V4 Kab. Aceh Jaya V5 Kab. Aceh Selatan V6 Kab. Aceh Singkil V7 Kab. Aceh Tamiang V8 Kab. Aceh Tengah V9 Kab. Aceh Tenggara V10 Kab. Aceh Timur V11 Kab. Bener Meriah V12 Kab. Bireun V13 Kab. Gayo Lues V14 Kab. Nagan Raya V15 Kab. Pidie V16 Kab. Pidie Jaya V17 Kab. Simeulue V18 Kab.Aceh Utara V19 Kota Banda Aceh V20 Kota Langsa V21 Kota Lhokseumawe V22 Kota Sabang V23 Kota Subulussalam V

Sub Jumlah - 2 9 7 5II SUMATERA UTARA1 Kab. Asahan V2 kab. Batu bara V3 Kab. Dairi V4 Kab. Deli Serdang V5 Kab. Humbang Hasundutan V6 Kab. Labuhan Batu V7 Kab. Labuhan Batu Selatan V8 Kab. Labuhan Batu Utara V9 Kab. Langkat V10 Kab. Mandailing Natal V11 Kab. Nias V12 Kab. Nias Barat V13 Kab. Nias Selatan V14 Kab. Nias Utara V15 Kab. Padang Lawas V16 Kab. Padang Lawas Utara V17 Kab. Pakpak Barat V18 Kab. Samosir V19 Kab. Serdang Berdagai V20 Kab. Simalungun V21 Kab. Tanah Karo V22 Kab. Tapanuli Selatan V23 Kab. Tapanuli Tengah V24 Kab. Tapanuli Utara V

Page 208: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran XII/ 2 - 11

No Nama Pemerintah Kabupaten/Kota

Level 1

Kapabilitas APIP

Level 2 DC Level 2 Level 3 DC Level 325 Kab. Toba Samosir V26 Kota Binjai V27 Kota Gunung Sitoli V28 Kota Medan V29 Kota Padang Sidempuan V30 Kota Pematang Siantar V31 Kota Sibolga V32 Kota Tanjung Balai V33 Kota Tebing Tinggi V

Sub Jumlah - - 18 11 4III SUMATERA BARAT1 Kab. Agam V2 Kab. Dharmasraya V3 Kab. Kepulauan Mentawai V4 Kab. Lima Puluh Kota V5 Kab. Padang Pariaman V6 Kab. Pasaman V7 Kab. Pasaman barat V8 Kab. Pesisir Selatan V9 Kab. Sijunjung V10 Kab. Solok V11 Kab. Solok Selatan V12 Kab. Tanah Datar V13 Kota Bukittinggi V14 Kota Padang V15 Kota Padang Panjang V16 Kota Pariaman V17 Kota Payakumbuh V18 Kota Sawahlunto V19 Kota Solok V

Sub Jumlah - - - 17 2IV RIAU1 Kab. Bengkalis V2 Kab. Indragiri Hilir V3 Kab. Indragiri Hulu V4 Kab. Kampar V5 Kab. Kuantan Singingi V6 Kab. Kep. Meranti V7 Kab. Pelalawan V8 Kab. Rokan Hilir V9 Kab. Rokan Hulu V10 Kab. Siak V11 Kota Dumai V12 Kota Pekanbaru V

Sub Jumlah - 1 2 1 8V KEPULAUAN RIAU1 Kab. Bintan V2 Kab. Karimun V3 Kab. Kep. Anambas V4 Kab. Lingga V5 Kab. Natuna V6 Kota Batam V7 Kota Tanjung Pinang V

Page 209: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran XII/ 3 - 11

No Nama Pemerintah Kabupaten/Kota

Level 1

Kapabilitas APIP

Level 2 DC Level 2 Level 3 DC Level 3Sub Jumlah - - - 3 4

VI JAMBI1 Kab. Batanghari V2 Kab. Bungo V3 Kab. Kerinci V4 Kab. Merangin V5 Kab. Muaro Jambi V6 Kab. Sarolangun V7 Kab. Tanjung Jabung Barat V8 Kab. Tanjung Jabung Timur V9 Kab. Tebo V10 Kota Jambi V11 Kota Sungai Penuh V

Sub Jumlah 2 3 - 3 3VII SUMATERA SELATAN1 Kab. Banyuasin V2 Kab. Empat lawang V3 Kab. Lahat V4 Kab. Muara Enim V5 Kab. Musi Banyuasin V6 Kab. Musi Rawas V7 Kab. Musi Rawas Utara V8 Kab. Ogan Ilir V9 Kab. Ogan Komering Ilir V10 Kab. Ogan Komering Ulu V11 Kab. OKU Selatan V12 Kab. OKU Timur V13 Kab. Penukal A. Lematang Ilir V14 Kota Lubuk Linggau V15 Kota Pagar Alam V16 Kota Palembang V17 Kota Prabumulih V

Sub Jumlah - - 6 6 5VIII BENGKULU

1 Kab. Bengkulu Selatan V2 Kab. Bengkulu Tengah V3 Kab. Bengkulu Utara V4 Kab. Kaur V5 Kab. Kepahiang V6 Kab. Lebong V7 Kab. Mukomuko V8 Kab. Rejang Lebong V9 Kab. Seluma V10 Kota Bengkulu V

Sub Jumlah - 2 5 3 -IX BANGKA BELITUNG1 Kab. Bangka V2 Kab. Bangka Barat V3 Kab. Bangka Selatan V4 Kab. Bangka Tengah V5 Kab. Belitung V6 Kab. Belitung Timur V7 Kota Pangkal Pinang V

Page 210: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran XII/ 4 - 11

No Nama Pemerintah Kabupaten/Kota

Level 1

Kapabilitas APIP

Level 2 DC Level 2 Level 3 DC Level 3Sub Jumlah - - 4 1 2

X LAMPUNG1 Kab. Lampung Barat V2 Kab. Lampung Selatan V3 Kab. Lampung Tengah V4 Kab. Lampung Timur V5 Kab. Lampung Utara V6 Kab. Mesuji V7 Kab. Pesawaran V8 Kab. Pesisir Barat V9 Kab. Pringsewu V10 Kab. Tanggamus V11 Kab. Tulang Bawang V12 Kab. Tulang Bawang Barat V13 Kab. Way Kanan V14 Kota Bandar Lampung V15 Kota Metro V

Sub Jumlah - - - 8 7XI BANTEN1 Kab. Lebak V2 Kab. Pandeglang V3 Kab. Serang V4 Kab. Tangerang V5 Kota Cilegon V6 Kota Serang V7 Kota Tangerang V8 Kota Tangerang Selatan V

Sub Jumlah - - 1 2 5XII DKI JAKARTA

XIII JAWA BARAT1 Kota Bandung V2 Kota Banjar V3 Kota Bekasi V4 Kota Bogor V5 Kota Cimahi V6 Kota Cirebon V7 Kota Depok V8 Kota Sukabumi V9 Kota Tasikmalaya V10 Kab. Bandung V11 Kab. Bandung Barat V12 Kab. Bekasi V13 Kab. Bogor V14 Kab. Ciamis V15 Kab. Cianjur V16 Kab. Cirebon V17 Kab. Garut V18 Kab. Indramayu V19 Kab. Karawang V20 Kab. Kuningan V21 Kab. Majalengka V22 Kab. Pangandaran V

Page 211: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran XII/ 5 - 11

No Nama Pemerintah Kabupaten/Kota

Level 1

Kapabilitas APIP

Level 2 DC Level 2 Level 3 DC Level 323 Kab. Purwakarta V24 Kab. Subang V25 Kab. Sukabumi V26 Kab. Sumedang V27 Kab. Tasikmalaya V

Sub Jumlah - 5 11 4 7XIV JAWA TENGAH

1 Kota Magelang V2 Kota Pekalongan V3 Kota Salatiga V4 Kota Semarang V5 Kota Surakarta V6 Kota Tegal V7 Kab. Banjarnegara V8 Kab. Banyumas V9 Kab. Batang V10 Kab. Blora V11 Kab. Boyolali V12 Kab. Brebes V13 Kab. Cilacap V14 Kab. Demak V15 Kab. Grobogan V16 Kab. Jepara V17 Kab. Karanganyar V18 Kab. Kebumen V19 Kab. Kendal V20 Kab. Klaten V21 Kab. Kudus V22 Kab. Magelang V23 Kab. Pati V24 Kab. Pekalongan V25 Kab. Pemalang V26 Kab. Purbalingga V27 Kab. Purworejo V28 Kab. Rembang V29 Kab. Semarang V30 Kab. Sragen V31 Kab. Sukoharjo V32 Kab. Tegal V33 Kab. Temanggung V34 Kab. Wonogiri V35 Kab. Wonosobo V

Sub Jumlah - - 11 4 20XV DIY1 Kota Yogyakarta V2 Kab. Bantul V3 Kab. Gunung Kidul V4 Kab. Kulon Progo V5 Kab. Sleman V

Sub Jumlah - - - - 5XVI JAWA TIMUR

1 Kota Batu V2 Kota Blitar V

Page 212: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran XII/ 6 - 11

No Nama Pemerintah Kabupaten/Kota

Level 1

Kapabilitas APIP

Level 2 DC Level 2 Level 3 DC Level 33 Kota Kediri V4 Kota Madiun V5 Kota Malang V6 Kota Mojokerto V7 Kota Pasuruan V8 Kota Probolinggo V9 Kota Surabaya V10 Kab. Bangkalan V11 Kab. Banyuwangi V12 Kab. Blitar V13 Kab. Bojonegoro V14 Kab. Bondowoso V15 Kab. Gresik V16 Kab. Jember V17 Kab. Jombang V18 Kab. Kediri V19 Kab. Lamongan V20 Kab. Lumajang V21 Kab. Madiun V22 Kab. Magetan V23 Kab. Malang V24 Kab. Mojokerto V25 Kab. Nganjuk V26 Kab. Ngawi V27 Kab. Pacitan V28 Kab. Pamekasan V29 Kab. Pasuruan V30 Kab. Ponorogo V31 Kab. Probolinggo V32 Kab. Sampang V33 Kab. Sidoarjo V34 Kab.Situbondo V35 Kab. Sumenep V36 Kab. Trenggalek V37 Kab. Tuban V38 Kab. Tulungagung V

Sub Jumlah 6 5 14 9 4XVII KALIMANTAN BARAT

1 Kota Pontianak V2 Kota Singkawang V3 Kab. Bengkayang V4 Kab. Kapuas Hulu V5 Kab. Kayong Utara V6 Kab. Ketapang V7 Kab. Kubu Raya V8 Kab. Landak V9 Kab. Melawi V10 Kab. Mempawah V11 Kab. Sambas V12 Kab. Sanggau V13 Kab. Sekadau V14 Kab. Sintang V

Sub Jumlah - - - 7 7

Page 213: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran XII/ 7 - 11

No Nama Pemerintah Kabupaten/Kota

Level 1

Kapabilitas APIP

Level 2 DC Level 2 Level 3 DC Level 3XVIII KALIMANTAN TENGAH

1 Kota Palangkaraya V2 Kab. Barito Selatan V3 Kab. Barito Timur V4 Kab. Barito Utara V5 Kab. Gunung Mas V6 Kab. Kapuas V7 Kab. Katingan V8 Kab. Kotawaringin Barat V9 Kab. Kotawaringin Timur V10 Kab. Lamandau V11 Kab. Murung Raya V12 Kab. Pulang Pisau V13 Kab. Sukamara V14 Kab. Seruyan V

Sub Jumlah - - 4 7 3XIX KALIMANTAN SELATAN

1 Kota Banjarbaru V2 Kota Banjarmasin V3 Kab. Balangan V4 Kab. Banjar V5 Kab. Barito Kuala V6 Kab. Hulu Sungai Selatan V7 Kab. Hulu Sungai Tengah V8 Kab. Hulu Sungai Utara V9 Kab. Kota Baru V10 Kab. Tabalong V11 Kab. Tanah Bumbu V12 Kab. Tanah Laut V13 Kab. Tapin V

Sub Jumlah - 1 7 3 2XX KALIMANTAN TIMUR1 Kota Balikpapan V2 Kota Bontang V3 Kota Samarinda V4 Kab. Berau V5 Kab. Kutai Barat V6 Kab. Kutai Kartanegara V7 Kab. Kutai Timur V8 Kab. Mahakam Ulu V9 Kab. Paser V10 Kab. Penajam Paser Utara V

Sub Jumlah - - - 3 7XXI KALIMANTAN UTARA

1 Kota Tarakan V2 Kab. Nunukan V3 Kab. Malinau V4 Kab. Bulungan V5 Kab. Tana Tidung V

Sub Jumlah - - 4 - 1XXII SULAWESI UTARA

1 Kota Bitung V2 Kota Kotamobagu V

Page 214: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran XII/ 8 - 11

No Nama Pemerintah Kabupaten/Kota

Level 1

Kapabilitas APIP

Level 2 DC Level 2 Level 3 DC Level 33 Kota Manado V4 Kota Tomohon V5 Kab. Bolaang Mongondow V6 Kab. Bolaang Mongondow Selatan V7 Kab. Bolaang Mongondow Timur V8 Kab. Bolaang Mongondow Utara V9 Kab. Sangihe V10 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro V11 Kab. Kep. Talaud V12 Kab. Minahasa V13 Kab. Minahasa Selatan V14 Kab. Minahasa Tenggara V15 Kab. Minahasa Utara V

Sub Jumlah 1 2 5 1 6XXIII GORONTALO

1 Kota Gorontalo V2 Kab. Boalemo V3 Kab. Bone Bolango V4 Kab. Gorontalo V5 Kab. Gorontalo Utara V6 Kab. Pohuwato V

Sub Jumlah - - - 1 5XXIV SULAWESI BARAT

1 Kab.Majene V2 Kab.Mamasa V3 Kab.Mamuju V4 Kab.Mamuju Tengah V5 Kab.Pasangkayu V6 Kab.Polewali Mandar V

Sub Jumlah - - 1 3 2XXV SULAWESI TENGAH

1 Kota Palu V2 Kab.Banggai V3 Kab.Banggai Kepulauan V4 Kab.Banggai Laut V5 Kab.Buol V6 Kab.Donggala V7 Kab.Morowali V8 Kab.Morowali Utara V9 Kab.Parigi Moutong V10 Kab.Poso V11 Kab.Sigi V12 Kab.Tojo Una-una V13 Kab.Toli Toli V

Sub Jumlah 1 3 5 3 1XXVI SULAWESI SELATAN

1 Kota Makasar V2 Kota Palopo V3 Kota Pare pare V4 Kab.Bantaeng V5 Kab.Barru V6 Kab.Bone V7 Kab.Bulukumba V

Page 215: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran XII/ 9 - 11

No Nama Pemerintah Kabupaten/Kota

Level 1

Kapabilitas APIP

Level 2 DC Level 2 Level 3 DC Level 38 Kab.Enrekang V9 Kab.Gowa V10 Kab.Janeponto V11 Kab.Kepulauan Selayar V12 Kab.Luwu V13 Kab.Luwu Timur V14 Kab.Luwu Utara V15 Kab.Maros V16 Kab.Pangkajene dan Kepulauan V17 Kab.Pinrang V18 Kab.Sidenreng Rappang V19 Kab.Sinjai V20 Kab.Soppeng V21 Kab.Takalar V22 Kab.Tana Toraja V23 Kab.Tana Toraja Utara V24 Kab.Wajo V

Sub Jumlah 4 2 7 2 9XXVII SULAWESI TENGGARA

1 Kota Bau bau V2 Kota Kendari V3 Kab.Bombana V4 Kab.Buton V5 Kab.Buton Selatan V6 Kab.Buton Tengah V7 Kab.Buton Utara V8 Kab.Kolaka V9 Kab.Kolaka Timur V10 Kab.Kolaka Utara V11 Kab.Konawe V12 Kab.Konawe Kepulauan V13 Kab.Konawe Selatan V14 Kab.Konawe Utara V15 Kab.Muna V16 Kab.Muna Barat V17 Kab.Wakatobi V

Sub Jumlah 2 2 7 6 -XXVIII BALI

1 Kota Denpasar V2 Kab.Badung V3 Kab.Bangli V4 Kab.Buleleng V5 Kab.Gianyar V6 Kab.Jembrana V7 Kab.Karangasem V8 Kab.Klungkung V9 Kab.Tabanan V

Sub Jumlah - - - 5 4XXIX NTB

1 Kota Bima V2 Kota Mataram V3 Kab.Bima V4 Kab.Dompu V

Page 216: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran XII/ 10 - 11

No Nama Pemerintah Kabupaten/Kota

Level 1

Kapabilitas APIP

Level 2 DC Level 2 Level 3 DC Level 35 Kab.Lombok Barat V6 Kab. Lombok T engah V7 Kab.Lombok Timur V8 Kab.Lombok Utara V9 Kab.Sumbawa V10 Kab.Sumbawa Barat V

Sub Jumlah - - 1 4 5XXX NTT

1 Kota Kupang V2 Kab.Alor V3 Kab.Belu V4 Kab.Ende V5 Kab.Flores Timur V6 Kab.Kupang V7 Kab.Lembata V8 Kab.Malaka V9 Kab.Manggarai V10 Kab.Manggarai Barat V11 Kab.Manggarai Timur V12 Kab.Ngada V13 Kab.Nagekeo V14 Kab.Rote Ndao V15 Kab.Sabu Ralijua V16 Kab.Sikka V17 Kab.Sumba Barat V18 Kab.Sumba Barat Daya V19 Kab.Sumba Tengah V20 Kab.Sumba Timur V21 Kab.Timor Tengah Selatan V22 Kab.Timor Tengah Utara V

Sub Jumlah - 2 13 5 2XXXI MALUKU

1 Kab. Buru V2 Kab. Buru Selatan V3 Kab. Kepulauan Aru V4 Kab. Maluku Barat Daya V5 Kab. Maluku Tengah V6 Kab. Maluku Tenggara V7 Kab. Maluku Tenggara Barat V8 Kab. Seram Bagian Barat V9 Kab. Seram Bagian Timur V10 Kota Ambon V11 Kota Tual V

Sub Jumlah - 3 3 5 -XXXII MALUKU UTARA

1 Kab. Halmahera Barat V2 Kab. Halmahera Selatan V3 Kab. Halmahera Tengah V4 Kab. Halmahera Timur V5 Kab. Halmahera Utara V6 Kab. Kepulauan Sula V7 Kab. Morotai V8 Kab. Pulau Taliabu V

Page 217: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan

Lampiran XII/ 11 - 11

No Nama Pemerintah Kabupaten/Kota

Level 1

Kapabilitas APIP

Level 2 DC Level 2 Level 3 DC Level 39 Kota Ternate V10 Kota Tidore Kepulauan V

Sub Jumlah 1 - 1 5 3XXXIII PAPUA

1 Kab. Asmat V2 Kab. Biak Numfor V3 Kab. Boven Digoel V4 Kab. Deiyai V5 Kab. Dogiyai V6 Kab. Intan Jaya V7 Kab. Jayapura V8 Kab. Jayawijaya V9 Kab. Keerom V10 Kab. Kepulauan Yapen V11 Kab. Lanny Jaya V12 Kab. Mamberamo Raya V13 Kab. Mamberamo Tengah V14 Kab. Mappi V15 Kab. Merauke V16 Kab. Mimika V17 Kab. Nabire V18 Kab. Nduga V19 Kab. Paniai V20 Kab. Pegunungan Bintang V21 Kab. Puncak V22 Kab. Puncak Jaya V23 Kab. Sarmi V24 Kab. Supiori V25 Kab. Tolikara V26 Kab. Waropen V27 Kab. Yahukimo V28 Kab. Yalimo V29 Kota Jayapura V

Sub Jumlah 18 2 7 - 2XXXIV PAPUA BARAT

1 Kab. Fak Fak V2 Kab. Kaimana V3 Kab. Manokwari V4 Kab. Manokwari Selatan V5 Kab. Maybrat V6 Kab. Pegunungan Arfak V7 Kab. Raja Ampat V8 Kab. Sorong V9 Kab. Sorong Selatan V10 Kab. Tambrauw*) V11 Kab. Teluk Bintuni V12 Kab. Teluk Wondama V13 Kota Sorong V

Sub Jumlah 2 - 9 1 1J U M L A H 3 7 3 5 15 5 140 141

Page 218: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan
Page 219: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan
Page 220: Laporan Kinerja Tahun 2019 - BPKP · Sebagai laporan penutup implementasi Renstra, laporan kinerja tahun 2019 ... pengadaan tanah PSN 53 3.11 Cost Saving 2015-2019 53 3.12 Perkembangan