Laporan Kinerja - bappeda.kuburayakab.go.idNomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan...
Transcript of Laporan Kinerja - bappeda.kuburayakab.go.idNomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan...
i
Laporan Kinerja Tahun 2018
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya
Tahun 2018 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan Kinerja Tahunan
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya merupakan pertanggungjawaban kinerja
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam menyelenggarakan pemerintahan
sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2014-2019.
Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Tahun
2018 ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, yang memuat gambaran tingkat pencapaian kinerja
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya pada Tahun 2018.
Demikian Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya
ini disusun, semoga dapat bermanfaat untuk perbaikan manajemen dan
peningkatan akuntabilitas kinerja untuk mewujudkan kepemerintahan
daerah yang baik (good local governance) di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kubu Raya.
Kubu Raya, Maret 2019
Bupati Kubu Raya
H. RUSMAN ALI, SH
ii
Laporan Kinerja Tahun 2018
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. GAMBARAN UMUM 1
1. Pendahuluan 1
2. Susunan Organisasi 3
3. Tugas, Pokok dan Fungsi 6
4. Sumber Daya Aparatur (SDA) 6
5. Sumber Daya Keuangan 6
B. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED)
8
BAB II PERENCANAAN KINERJA 10
A. RENSTRA 10
1. Visi 11
2. Misi 11
3. Tujuan dan Sasaran Strategis beserta Indikator Kinerja Utama
13
B. PERJANJIAN KINERJA 16
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 18
A. CAPAIAN KINERJA 18
B. REALISASI ANGGARAN 48
iii
Laporan Kinerja Tahun 2018
BAB IV PENUTUP 59
LAMPIRAN 61
Formulir Pengukuran Kinerja 61
Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2018 63
Daftar Penghargaan 2018 71
iv
Laporan Kinerja Tahun 2018
DAFTAR TABEL
No Tabel Hal
1.1 Luas Wilayah dan Jumlah Desa Menurut Kecamatan Kabupaten Kubu Raya
2
1.2 Ringkasan Perubahan APBD T.a 2018 7
2.1 Perjanjian Kinerja Perubahan Kabupaten Kubu Raya T.a 2018
16
3.1 Sasaran 1 “Meningkatnya kualitas pelaksanaan
reformasi birokrasi” 21
3.2 Sasaran 2 “Meningkatnya akuntabilitas kinerja
dan keuangan” 25
3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 2 Tahun
2015-2018 dan tahun 2019 25
3.4 Sasaran 3 “Meningkatnya Aksebilitas dan Kualitas
Pendidikan” 29
3.5 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015-2018
dan Target Tahun 2019 30
3.6 Sasaran 4 “Meningkatnya akses dan kualitas
pelayanan kesehatan” 31
3.7 Sasaran 5 “Meningkatnya Kepatuhan Masyarakat
kepada hukum” 33
3.8 Sasaran 6 “Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan masyarakat, serta
menurunkan tingkat kemiskinan”
35
3.9 Sasaran 7 “Meningkatnya investasi penanaman
modal daerah” 36
3.10 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015-2018
dan Target Tahun 2019 37
3.11 Sasaran 8 “Menurunnya tingkat pengangguran dan pengendalian pertumbuhan penduduk”
38
3.12 Sasaran 9 “Meningkatnya daya saing sektor pertanian, perindustrian, perdagangan, UMKM
dan Pariwisata”
39
3.13 Sasaran 10 “Meningkatnya kapasitas infrastruktur
dan konektivitas wilayah” 43
3.14 Sasaran 11 “Meningkatnya pengelolaan tata ruang
wilayah” 44
v
Laporan Kinerja Tahun 2018
3.15 Sasaran 12 “Meningkatnya Layanan Sanitasi” 45
3.16 Sasaran 13 “Meningkatnya pelestarian fungsi
lingkungan hidup” 46
3.17 Perbandingan Kinerja Tahun 2016 s/d 2018 dan Target 2019
47
1
Laporan Kinerja Tahun 2018
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
1. Pendahuluan
Sesuai dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, Bupati/Walikota wajib menyusun Laporan Kinerja
Tahunan Pemerintah Daerah dan menyampaikannya kepada Gubernur,
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah tahun anggaran berakhir.
Dengan demikian, Laporan Kinerja yang disusun secara periodik
setiap akhir tahun anggaran tersebut menjadi media pertanggungjawaban
dan sebagai perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanan
program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku
kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur
dengan sasaran atau target kinerja yang telah ditetapkan.Selain itu juga
berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong
terwujudnya Good Governance atau dalam perspektif yang lebih luas
berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
2
Laporan Kinerja Tahun 2018
1.1 Kondisi Geografis
Secara astronomis, Kabupaten Kubu Raya terletak disisi Barat
Daya Provinsi Kalimantan Barat atau beradapada posisi 0º 13’ 27”
lintang utara sampai dengan 1º 00’ 15” lintang selatan dan 109º 02’
47” sampai dengan 109º 58’ 17” bujur timur, dan secara geografis,
letak Kabupaten Kubu Raya berbatasan langsung dengan wilayah-
wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah dan
Kabupaten Landak
Sebelah Selatan : Kabupaten Kayong Utara
Sebelah Barat : Selat Karimata
Sebelah Timur : Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Sanggau
Secara topografis Kabupaten Kubu Raya terdiri dari dataran
rendah, sebagian besar datar, bergelombang dan sebagian kecil
berbukit/bergunung dengan kemiringan 0% - >60%. Rata-rata
bentang alam Kabupaten Kubu Raya berelief datar dan rawa-rawa
dengan ketinggian < 10 m dan kemiringan < 2%. Pada beberapa
wilayah, masih dapat dijumpai daerah dengan relief >10 m dan
dengan kemiringan berkisar antara 2 - >60.
KabupatenKubu Raya mempunyai luas wilayah mencapai
6.985,24 Km²atau 698.524 Ha dan jumlah penduduk sampai dengan
semester 1 (satu) tahun 2018 sebanyak 603.407 orang yang terbagi
dengan 309.789 orang laki-laki dan 293.618 orang perempuan.
Kabupaten Kubu Raya terbagi atas 9 (Sembilan) wilayah Kecamatan
dengan jumlah 120 Desa sebagaimana tabel berikut:
Tabel 1.1
LUAS WILAYAH DAN JUMLAH DESA MENURUT KECAMATAN KABUPATEN KUBU RAYA
No Kecamatan Jumlah
Desa
Luas
(Km2)
Persentase
(%)
1 Batu Ampar 15 2.002,70 28,67
3
Laporan Kinerja Tahun 2018
2 Terentang 10 786,40 11,26
3 Kubu 20 1.211,60 17,35
4 Teluk Pakedai 14 291,90 4,18
5 Sungai Kakap 13 453,17 6,49
6 Rasau Jaya 6 111,07 1,59
7 Sungai Raya 20 929,30 13,30
8 Sungai Ambawang 15 726,10 10,39
9 Kuala Mandor B 5 473,00 6,77
Kabupaten Kubu Raya 120* 6.985,24 100 Sumber : Disospemdes Kubu Raya dan BPS Kubu Raya Tahun 2017*2 (dua)
desamasih dalam proses registrasi Kemendagri (Desa Padi Jaya dan Desa Parit Keladi)
Gambar 1.1
Luas Wilayah Kecamatan di KabupatenKubu Raya
Tahun 2017
2. Susunan Organisasi Peragkat Daerah
Organisasi perangkat daerah sebagai wadah penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan, dengan
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 2007 maka Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menyesuaikan
SOPD-nya dengan menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Kubu Raya
Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah.
29%
17%
13%
11%
10%
7%
7%4%
2%
Persentase Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Kubu Raya
Batu Ampar
Kubu
Sungai Raya
Terentang
Sungai Ambawang
Kuala Mandor B
Sungai Kakap
4
Laporan Kinerja Tahun 2018
Adapun Susunan Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya berdasarkan Perda tersebut diatas
adalah sebagai berikut :
Sekretariat :
1) Sekretariat Daerah Kabupaten Kubu Raya
Dibawah Sekretaris Daerah Tipe A terdapat 3 (tiga) Asisten, yaitu :
a) Asisten Pemerintahan (Asisten I) yang membawahi 3 Bagian,
terdiri dari Bagian Pemerintahan, Bagian Hukum dan HAM, dan
Bagian Pertanahan;
b) Asisten Perekonomian dan Pembangunan dan Kesejahteraan
Rakyat (Asisten II) membawahi 3 Bagian yang terdiri dari Bagian
Pembangunan danPerekonomian, Bagian Pengadaan Barang /
Jasa Pemerintah dan Bagian Kesejahteraan Rakyat;
c) Asisten Administrasi dan Umum (Asisten III) membawahi 4 Bagian
yang terdiri dari Bagian Organisasi, Bagian Hubungan Masyarakat
dan Protokol, Bagian Umum dan Bagian Administrasi.
2) Sekretariat DPRD KabupatenKubu Raya
Dinas Daerah KabupatenKubu Raya:
1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;
2) Dinas Kesehatan;
3) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
4) Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan
Hidup;
5) Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
6) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
7) Dinas Komunikasi dan Informatika;
8) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana;
9) Dinas Kearsipan dan Perpustakaan;
10) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian;
5
Laporan Kinerja Tahun 2018
11) Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata;
12) Dinas Pertanian;
13) Dinas Perikanan;
14) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;
15) Dinas Perhubungan;
16) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
17) Dinas Ketahanan Pangan, Perkebunan dan Peternakan;
Selain itu, sesuai dengan kebutuhan melalui analisis beban kerja, dengan
Peraturan Bupati Kabupaten Kubu Raya telah dibentuk 85 Unit Pelaksana
Teknis yang berada di bawah Dinas terkait.
Lembaga Teknis Daerah :
1) Inspektorat Daerah;
2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
3) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
4) Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah;
5) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
6) Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik;
Lembaga Lain :
1) Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
Satuan Polisi Pamong Praja
Staf Ahli, terdiri dari :
1) Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum dan Hak Asasi
Manusia;
2) Staf Ahli Bidang Pembangunan, Perekonomian dan Keuangan;
3) Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia.
Kecamatan
Terdapat 9 (Sembilan) Kecamatan dan yang terdiri dari :
1) Kecamatan Sungai Raya;
2) Kecamatan Sungai Ambawang;
3) Kecamatan Sungai Kakap;
4) Kecamatan Rasau Jaya;
5) Kecamatan Terentang;
6
Laporan Kinerja Tahun 2018
6) Kecamatan Batu Ampar;
7) Kecamatan Teluk Pakedai;
8) Kecamatan Kuala Mandor B;
9) Kecamatan Kubu; dan
Dan terdapat 120 (seratus dua puluh) Desa.
3. Tugas, Pokok dan Fungsi
Adapun tugas pokok Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yaitu
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
memberikan pelayanan kepada masyarakat agar terwujud masyarakat
Kabupaten Kubu Raya yang mandiri, sejahtera lahir bathin berdasarkan
iman dan taqwa dalam ridho Allah SWT.
4. Sumber Daya Aparatur (SDA)
Salah satu instrumen penunjang pelaksanaan tugas dan fungsi
Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat adalah aparatur dengan kuantitas dan
kualitas yang memadai. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya berdasarkan data SIMPEG tahun 2018
sebanyak 5447 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 2424 orang dan
perempuan sebanyak 3023 orang.
5. Sumber Daya Keuangan
Pada bulan November tahun anggaran 2018, telah dilakukan
perubahan terhadap anggaran APBD Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.
Adapun anggaran sebelum perubahan total sebesar
Rp.1,469,088,373,506.31 bertambah Rp. 82,625,419,594 sehingga total
keseluruhan anggaran APBD perubahan tahun 2018 sebesar
Rp.1,551,713,793,100.90. Berikut Ringkasan Perubahan APBD tahun
anggaran 2018 dapat dilihat pada tabel berikut:
7
Laporan Kinerja Tahun 2018
Lampiran I Peraturan Daerah
Nomor : 10
Tanggal : 19 Oktober 2018
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
RINGKASAN PERUBAHAN APBD
TAHUN ANGGARAN 2018
NOMOR
URUT URAIAN
JUMLAH (Rp) BERTAMBAH / (BERKURANG)
SEBELUM PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN (Rp) %
1 2 3 4 5 6
1 PENDAPATAN 1,469,088,373,506.31 1,551,713,793,100.90 82,625,419,594.59 5.62
1 . 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 136,495,293,720.31 168,170,819,996.00 31,675,526,275.69 23.21
1 . 1 . 1 Pendapatan Pajak Daerah 95,450,000,000.00 112,177,216,000.00 16,727,216,000.00 17.52
1 . 1 . 2 Hasil Retribusi Daerah 7,706,961,285.31 8,414,833,500.00 707,872,214.69 9.18 1 . 1 . 3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 4,548,578,290.00 4,118,712,047.00 (429,866,243.00) (9.45)
1 . 1 . 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 28,789,754,145.00 43,460,058,449.00 14,670,304,304.00 50.96
1 . 2 DANA PERIMBANGAN 1,143,923,842,000.00 1,133,196,548,000.00 (10,727,294,000.00) (0.94)
1 . 2 . 1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 28,486,594,000.00 17,759,300,000.00 (10,727,294,000.00) (37.66)
1 . 2 . 2 Dana Alokasi Umum 782,647,725,000.00 782,647,725,000.00 0.00 0.00 1 . 2 . 3 Dana Alokasi Khusus 332,789,523,000.00 332,789,523,000.00 0.00 0.00
1 . 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 188,669,237,786.00 250,346,425,104.90 61,677,187,318.90 32.69
1 . 3 . 1 Pendapatan Hibah 0.00 57,974,904,900.00 57,974,904,900.00 0.00 1 . 3 . 3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 52,652,392,786.00 54,622,773,204.90 1,970,380,418.90 3.74
1 . 3 . 6 Pendapatan Lainnya 26,250,000,000.00 26,250,000,000.00 0.00 0.00 1 . 3 . 7 Dana Desa 109,766,845,000.00 111,498,747,000.00 1,731,902,000.00 1.58
2 BELANJA 1,489,163,569,226.31 1,625,722,087,807.05 136,558,518,580.74 9.17
2 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 821,018,601,809.31 852,318,931,129.05 31,300,329,319.74 3.81
2 . 1 . 1 Belanja Pegawai 554,815,751,959.31 577,853,361,879.05 23,037,609,919.74 4.15 2 . 1 . 2 Belanja Bunga 1,110,000,000.00 128,200,000.00 (981,800,000.00) (88.45)
2 . 1 . 4 Belanja Hibah 61,653,208,550.00 62,798,890,550.00 1,145,682,000.00 1.86 2 . 1 . 5 Belanja Bantuan Sosial 1,990,000,000.00 1,990,000,000.00 0.00 0.00 2 . 1 . 6 Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa 19,110,696,200.00 14,267,977,800.00 (4,842,718,400.00) (25.34)
2 . 1 . 7 Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi / Kabupaten / Kota, Pemerintahan Desa dan Partai Politik 181,838,945,100.00 194,780,500,900.00 12,941,555,800.00 7.12 2 . 1 . 8 Belanja Tidak Terduga 500,000,000.00 500,000,000.00 0.00 0.00
2 . 2 BELANJA LANGSUNG 668,144,967,417.00 773,403,156,678.00 105,258,189,261.00 15.75
2 . 2 . 1 Belanja Pegawai 59,329,998,000.00 76,018,609,500.00 16,688,611,500.00 28.13 2 . 2 . 2 Belanja Barang dan Jasa 299,923,520,590.00 372,555,252,998.00 72,631,732,408.00 24.22
2 . 2 . 3 Belanja Modal 308,891,448,827.00 324,829,294,180.00 15,937,845,353.00 5.16
SURPLUS / (DEFISIT) (20,075,195,720.00) (74,008,294,706.15) (53,933,098,986.15) 268.66
3 PEMBIAYAAN DAERAH
3 . 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 52,075,195,720.00 86,008,294,706.15 33,933,098,986.15 65.16
3 . 1 . 1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya 52,075,195,720.00 86,008,294,706.15 33,933,098,986.15 65.16
3 . 2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 32,000,000,000.00 12,000,000,000.00 (20,000,000,000.00) (62.50)
3 . 2 . 2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 1,000,000,000.00 1,000,000,000.00 0.00 0.00 3 . 2 . 3 Pembayaran Pokok Utang 31,000,000,000.00 11,000,000,000.00 (20,000,000,000.00) (64.52)
PEMBIAYAAN NETTO 20,075,195,720.00 74,008,294,706.15 53,933,098,986.15 268.66
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN 0.00 0.00 0.00 0.00
Sungai Raya, 19 Oktober 2018
BUPATI KUBU RAYA
RUSMAN ALI
8
Laporan Kinerja Tahun 2018
B. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED)
Kabupaten Kubu Raya sebagai kabupaten baru hasil pemekaran tahun
2007, baru melakukan satu tahapan RPJMD dari empat tahapan RPJMD yang
direncanakan dalam RPJPD 2009-2029. Pembangunan yang dilakukan masih
bertumpu pada pemenuhan kebutuhan dasar pemerintahan dan pelayanan
dasar. Rentang geografis wilayah yang luas juga mempengaruhi pencapaian
target pembangunan di daerah menjadi tidak optimal ditambah dengan
keterbatasan pembiayaan pembangunan yang belum memadai. Beberapa hal
yang masih menjadi permasalahan utama adalah:
1. Rendahnya kualitas sumber daya manusia Kabupaten Kubu Raya dengan
nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 65,54 yang masih berada
dibawah Provinsi Kalimantan Barat dan Nasional, serta tingkat kemiskinan
mencapai 5,04% dan tingkat pengangguran terbuka mencapai angka
6,02%.
2. Meningkatnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Kubu
Raya dari tahun 2015 mencapai 0,14% , pada tahun 2016 mencapai 0,34%
dan pada tahun 2017 mencapai 0,3%.
3. Ketersediaan infrastruktur wilayah belum merata baik aspek kualitas
maupun kuantitas, sehingga berpengaruh pada rendahnya
interkonektivitas antar kecamatan dan desa, serta masih tingginya tingkat
kesenjangan social ekonomi dan wilayah.
4. Belum efektifnya penerapan tata kelola pemerintahan serta belum
tersedianya sarana dan prasarana pemerintahan yang memadai.
Isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus menjadi fokus
perhatian utama dalam perencanaan pembangunan. Isu strategis juga
diartikan sebagai suatu kondisi/kejadian penting/keadaan yang apabila tidak
diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya
akan menghilangkan peluang apabila tidak dimanfaatkan. Karakteristik suatu
isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar,
berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/keorganisasian dan
menentukan tujuan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, untuk
9
Laporan Kinerja Tahun 2018
memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis terhadap berbagai
fakta dan informasi kunci yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu
strategis. Berdasarkan hasil kajian terhadap kondisi internal dan eksternal,
maka dapat dirumuskan isu strategis berdasarkan pada 5 (lima)
prioritas/fokus pembangunan, yang meliputi:
1. Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia
2. Peningkatan Infrastruktur, sarana dan prasarana wilayah
3. Penerapan Sistem dan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Baik dan
Terbuka
4. Peningkatan Pembinaan Ketahanan Budaya dan Mental Spiritual
5. Peningkatan Pendapatan Daerah
10
Laporan Kinerja Tahun 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2014-2019
RPJMD Kabupaten Kubu Raya
Tahun 2014-2019 merupakan
dokumen perencanaan strategis yang
disusun dan dirumuskan setiap lima
tahun (perencanaan jangka
menengah) yang menggambarkan
visi, misi, tujuan, sasaran dan
strategi yang dilaksanakan melalui
kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan daerah. RPJMD
secara sistematis mengedepankan
isu-isu lokal, yang diterjemahkan
kedalam bentukstrategi kebijakan
dan rencana pembangunan yang
terarah, efektif dan
berkesinambungan sehingga dapat
diimplementasikan secara bertahap
sesuai dengan skala prioritas dan
kemampuan anggaran pembiayaan
daerah.
RPJMD dijabarkan ke dalam
Rencana Strategis (Renstra) SKPD
yang berfungsi sebagai dokumen
perencana teknis operasional
untuk memberikan arah
kebijakan pembangunan yang
disertai indeksi program dan
kegiatan untuk setiap
bidang/fungsi pemerintah dalam
jangka waktu 5 tahun.
Selanjutnya masing-masing
komponen RPJMD Pemerintah
Kabupaten Kubu Raya Tahun
2009-2019 adalah sebagai
berikut:
MISI 1
Mewujudkan sistem dan tata pemerintahan yang
bersih, baik dan berwibawa (Good Governance)
MISI 2
Mewujudkan sumber daya manusia yang
berakhlak mulia,
berkualitas dan memiliki
kreatifitas.
MISI 3
Membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi sesuai potensi wilayah.
MISI 4
Menjamin ketersediaan
sarana, prasarana
layanan dasar masyarakat.
VISI
“TERWUJUDNYA
KABUPATEN KUBU RAYA
YANG MAJU, HARMONIS
DAN BERBUDAYA, SERTA
MEMILIKI DAYA SAING”.
11
Laporan Kinerja Tahun 2018
1. Visi Visi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya adalah sebagai berikut:
“TERWUJUDNYA KABUPATEN KUBU RAYA
YANG MAJU, HARMONIS DAN BERBUDAYA, SERTA MEMILIKI DAYA SAING”.
Maju, adalah
Kabupaten Kubu Raya memiliki
kemajuan
dibidang
peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan
Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)
yang tinggi.
Harmonis dan Berbudaya, adalah
masyarakat Kabupaten
Kubu Raya memiliki
nilai-nilai luhur saling menghormati
keberagaman, memiliki
ahlak mulia dan didukung tata kelola
pemerintahan yang baik.
Memiliki Daya
Saing, adalah
Kabupaten Kubu Raya memiliki
keunggulan
komparatif dalam pengelolaan sumber
daya alam yang
berwawasan
lingkungan dengan didukung
kemampuan ekonomi
daerah, sumber daya manusia yang
berkualitas,
infrastruktur wilayah yang memadai dan
iklim investasi yang
kondusif.
2. Misi
Misi 1 Mewujudkan sistem
dan tata pemerintahan
yang bersih, baik dan
berwibawa (Good
Governance).
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, dengan cara peningkatan kualitas birokrasi menjadi birokrasi yang professional sehingga bisa menjadi pelayan masyarakat. Disamping kemampuan aparat, pelayanan masyarakat juga didukung oleh pemanfaatan teknologi informasi yang terintegrasi yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Peningkatan kualitas birokrasi harus sejalan dengan keberhasilan
pelaksanaan reformasi birokrasi dan kepuasan terhadap layanan aparat birokrasi dalam rangka menuju good governance.
12
Laporan Kinerja Tahun 2018
Misi ini dimaksudkan untuk membangun sumber daya manusia yang sehat dan cerdas yang pada gilirannya akan menjadi manusia yang produktif, kompetitif, dan dilandasi akhlak mulia sebagai kunci dari keberhasilan pelaksanaan misi lainnya. Disamping itu juga untuk memperkuat daya saing daerah, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya akan mendorong dan memperkuat pembangunan di bidang sumber daya manusia yang berkualitas melalui pemenuhan pelayanan dasar, pemberdayaan
masyarakat dan penguatan daya saing daerah yang didukung oleh kondisi yang aman dan damai, persebaran penduduk yang merata, mengatasi kesenjangan wilayah serta pemerataan pembangunan di segala bidang.
Misi 2
Mewujudkan sumber
daya manusia yang
berakhlak mulia,
berkualitas dan
memiliki kreatifitas.
Misi 3 Membangun pusat-
pusat pertumbuhan
ekonomi sesuai potensi
wilayah.
Misi ini dimaksudkan untuk pencapaian tujuan pembangunan Kabupaten Kubu Raya dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat, terutama kesejahteraan di bidang ekonomi yang dicapai melalui tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, merata berkeadilan dan berkelanjutan dengan memanfaatkan secara efektif keunggulan komparatif
masing-masing wilayah dengan pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya lokal serta meningkatkan kemandirian dengan memperhatikan nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial, dan berwawasan lingkungan hidup.
13
Laporan Kinerja Tahun 2018
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan tersedianya sarana dan prasarana layanan dasar guna mendukung pembangunan di
masyarakat, serta mendorong peningkatan partisipasi publik untuk bersama-sama pemerintah dalam memelihara dan membangun kualitas sarana dan prasarana publik. Pembangunan sarana dan prasarana akan diwujudkan dengan memperhatikan tata ruang wilayah, potensi wilayah dan sebaran penduduk serta kondisi geografis dengan mengedepankan skala prioritas, kemampuan pembiayaan, daya manfaat, tingkat keterdesakan, dan
pemerataan.
Misi 4
Menjamin ketersediaan
sarana, prasarana
layanan dasar
masyarakat.
3. Tujuan dan Sasaran Strategis beserta Indikator Kinerja
utama
Berdasarkan visi, misi dan isu-isu strategis, maka ditetapkan
tujuan dan sasaran beserta indikator kinerja utama yang hendak
dicapai dalam kurun sisa waktu 2 tahun (2018-2019) dalam RPJMD
Perubahan ini dari 5 tahun yang direncanakan dalam RPJMD
Kabupaten Kubu Raya Tahun 2014-2019, sebagai berikut :
14
Laporan Kinerja Tahun 2018
No Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja
1. Misi 1
Terwujudnya
Pemerintahan yang bersih, efektif,
efisien dan
berwibawa
1) Meningkatnya kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi.
Indeks Reformasi Birokrasi
Kapabilitas APIP
2) Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Nilai SAKIP
2. Misi 2
Terwujudnya SDM
yang memiliki daya
saing
3) Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan Angka Harapan Lama
Sekolah (AHLS)
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
4) Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan
kesehatan
Angka usia Harapan
Hidup
Meningkatnya
kondisi masyarakat
yang aman dan tertib
5) Meningkatnya kepatuhan masyarakat kepada
hukum
% Permasalahan
Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan (K3) yang
terselesaikan.
3. Misi 3
Meningkatkan
perekonomian
daerah
6) Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah dan
pendapatan masyarakat, serta menurunkan tingkat kemiskinan.
% Pertumbuhan ekonomi
Pengeluaran per kapita per tahun
% Tingkat Kemiskinan
7) Meningkatnya investasi penanaman modal daerah.
Jumlah nilai investasi berskala nasional
8) Menurunnya tingkat pengangguran dan
pengendalian pertumbuhan penduduk.
Tingkat pengangguran
terbuka
15
Laporan Kinerja Tahun 2018
9) Meningkatnya daya saing sektor pertanian, perindustrian, perdagangan, UMKM dan
Pariwisata.
Kontribusi sektor pertanian terhadap
PDRB
Konstribusi sektor industri pengolahan
terhadap PDRB
Kunjungan wisata
4. Misi 4
Meningkatkan kapasitas
infrastruktur, tata
ruang dan konektivitas wilayah
10) Meningkatnya kapasitas infrastuktur dan
konektifitas wilayah.
Indeks Mobilitas
Indeks Konektivitas
11) Meningkatnya pengelolaan tata ruang wilayah. Ketaatan terhadap RTRW
12) Meningkatnya layanan sanitasi Persentase Penduduk
terlayani sanitasi
13) Meningkatnya pelestarian fungsi lingkungan
hidup
Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup
16
Laporan Kinerja Tahun 2018
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 PEMERINTAH
KABUPATEN KUBU RAYA
Untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan untuk tahun
2017, telah ditetapkan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam periode 01 Januari sampai dengan 31 Desember 2017 dan telah
dilakukan perubahan atas Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Kubu
Raya tahun 2017 pada bulan November. Adapun sasaran dan indikator
sasaran beserta targetnya yang dilaksanakan pada tahun 2017 adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Perjanjian Kinerja Perubahan
Kabupaten Kubu Raya Tahun Anggaran 2018
No. Sasaran Strategis Indikaitor Kinerja Target
1 2 3 4
1 Meningkatnya kualitas
pelaksanaan reformasi birokrasi
Indeks Reformasi
Birokrasi
Kategori B
Kapabilitas APIP Level 3
2 Meningkatnya
akuntabilitas kinerja
dan keuangan
Nilai SAKIP Kategori B
3 Meningkatnya
aksebilitas dan kualitas
pendidikan
Angka Harapan Lama
Sekolah (AHLS)
13,18 Tahun
Rata-Rata Lama Sekolah
7,60 Tahun
4 Meningkatnya akses
dan kualitas pelayanan kesehatan
Angka Usia Harapan
Hidup
69,86 Tahun
5 Meningkatnya
kepatuhan masyarakat
kepada hukum
% Permasalahan
Ketertiban,
Ketentraman dan
Keindahan (K3) yang terselesaikan
100%
6 Meningkatnya
pertumbuhan ekonomi
daerah dan pendapatan masyarakat, serta
% Pertumbuhan
ekonomi
7%
Pengeluaran per
kapita per tahun
Rp.8.261,50
17
Laporan Kinerja Tahun 2018
menurunkan tingkat
kemiskinan
% tingkat
kemiskinan
5%
7 Meningkatnya investasi penanaman modal
daerah
Jumlah nilai investasi berskala
nasional
Rp. 5.328.326,114
8 Menurunnya tingkat
pengangguran dan pengendalian
pertumbuhan
penduduk
Tingkat
pengangguran terbuka
5%
9
Meningkatnya daya saing sektor pertanian,
perindustrian,
perdagangan, UMKM dan Pariwisata
Kontribusi sektor pertanian terhadap
PDRB
Rp. 2.886.418,3
Kontribusi sektor industri pengelolaan
terhadap PDRB
Rp. 7.802.267,8
Kunjungan Wisata 56.235 Orang
10 Meningkatnya kapasitas infrastruktur dan
konektivitas wilayah
Indeks Mobilitas 0,75 Indeks Konektivitas 0,70
11 Meningkatnya
pengelolaan tata ruang wilayah
Ketaatan terhadap
RTRW
80%
12 Meningkatnya layanan
sanitasi
Persentase Penduduk
Terlayani Sanitasi
55%
13 Meningkatnya
pelestarian fungsi
lingkungan hidup
Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup
Baik
Target dari setiap indikator pencapaian sasaran tersebut diatas
diharapkan dapat dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang
dilaksanakan pada tahun 2018 (terlampir) sebagaimana terdapat dalam
APBD tahun 2018 dan Perjanjian Kinerja tahun 2018 yang merupakan
komitmen kinerja antara Bupati dengan Kepala SKPD secara berjenjang.
18
Laporan Kinerja Tahun 2018
BAB III AKUNTABILITAS
KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari
RPJMD Tahun 2014-2019, Pemerintah
Kabupaten Kubu Raya telah menyusun
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Tahun 2018 sebagai dasar Rencana Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun
2018 yang telah disahkan oleh DPRD menjadi
APBD. APBD ini pada hakekatnya merupakan
kegiatan yang harus dilaksanakan dalam satu
tahun pelaksanaan anggaran.
Akuntabilitas kinerja diukur dengan
melakukan pengumpulan data kinerja yang
menjadi tanggung jawab Perangkat Daerah
sesuai tugas dan fungsinya. Data kinerja
dimaksud dilakukan verifikasi data internal
guna menjaga keakuratan data.
Hasil capaian kinerja yang ingin diketahui
melalui pengukuran kinerja ini adalah adanya
kesinambungan atau sinergi antara visi-misi-
tujuan dan sasaran strategis dengan
menggunakan indikator kinerja utama yang
telah ditetapkan dalam Rencana Jangka
Menengah Daerah (2014-2019) Kabupaten
Kubu Rayadan Perjanjian Kinerja Perubahan
Kabupaten Kubu Raya Tahun 2018.
Dengan pengukuran kinerja yang cermat
dan menggunakan indikator kinerja yang tepat
“Dengan pengukuran
kinerja yang cermat
dan menggunakan
indikator kinerja yang
tepat diharapkan
pimpinan satuan kerja
dapat mengetahui
capaian kinerja yang
telah dihasilkan dan
mengetahui serta
mampu
mengidentifikasi
faktor-faktor yang
menjadi kunci
keberhasilan atau
kegagalan serta
kelemahan-kelemahan
dari pelaksanaan
setiap program dan
kegiatan dalam
rangka mencapai
sasaran strategis.”
Sumber: Humas KKR 2018
Penghargaan Kabupaten HAM Penghargaan
diberikan di Jakarta Oleh Mneteri Hukum dan HAM
19
Laporan Kinerja Tahun 2018
diharapkan pimpinan satuan kerja dapat mengetahui capaian kinerja
yang telah dihasilkan dan mengetahui serta mampu mengidentifikasi
faktor-faktor yang menjadi kunci keberhasilan atau kegagalan serta
kelemahan-kelemahan dari pelaksanaan setiap program dan kegiatan
dalam rangka mencapai sasaran strategis. Berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Lembaga Administrasi Negra (LAN) Nomor 239/IX/6/8/2003
tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, analisa terhadap capaian kinerja sasaran dan kegiatan
dalam laporan akuntabilitas kinerja ini menggunakan metode
pengukuran sebagai berikut :
(1) Metode Perbandingan Rencana dan Realisasi.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan
realisasi sebagai berikut :
(a) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya
kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin
rendahnya kinerja, digunakan rumus :
(b) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin
rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan
semakin tingginya kinerja, digunakan rumus :
A
tau :
20
Laporan Kinerja Tahun 2018
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator
kinerja pada level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan
menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk
menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan
indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan
rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat diketahui dengan
jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen
melalui indikator-indikator outcomes atau minimal outputs dari
kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan.
(2) Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran
Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk
masing-masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada
tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala
pengukuran ordinal sebagai berikut :
Interval Kategori
> 85 = Sangat Berhasil
70 <�̅� ≤ 85 = Berhasil
55 <�̅� ≤ 70 = Cukup Berhasil
≤ 55 = Tidak Berhasil
Berikut ini perolehan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten
Kubu Raya Tahun 2018 beserta penjelasan, evaluasi dan analisanya :
21
Laporan Kinerja Tahun 2018
Tabel 3.1
Sasaran 1 “Meningkatnya kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi”
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %
Indeks Reformasi Birokrasi B - -
Kapabilitas APIP 3 3 100
Rata-Rata Capaian Kinerja -
Pengukuran keberhasilan pada sasaran 1 (satu) dilakukan melalui
pengukuran pencapaian kinerja pada 2 (dua) indikator, yaitu :
Pertama, Indeks Reformasi Birokrasi. Realisasi capaian kinerja dan
tingkat efisiensipada indikator ini tidak bisa diukur karena realisasi
dari tahun 2017sampai sekarang 2018 belum ada hasil penilaian dari
Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi.Lembar kerja penilaian evaluasi reformasi birokrasi
Kabupaten Kubu Raya telah disampaikan kepada Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi namun
hingga saat ini belum mendapatkan hasilnya. Berdasarkan hasil
konsultasi ke Kemenpan RB, diperkirakan pada bulan Maret 2019 hasil
lembar kerja penilaian evaluasi reformasi birokrasi Kabupaten Kubu
Raya akan keluar.
Indeks Reformasi Birokrasi Kabupaten Kubu Raya telah
dilaksanakan dan di evaluasi dengan 2 variabel yaitu Proses (60%) dan
Hasil (40%). Terdapat 8 (delapan) komponen Evaluasi Proses yaitu
Manajemen Perubahan, Penataan Peraturan Perundang-undangan,
Penataan dan Penguatan Organisasi, Penataan Tatalaksana, Penataan
Sistem Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas, Penguatan
Tabel Sasaran Strategis 1 dan2
Sasaran ini bertujuan untuk mencapai misi “Mewujudkan sistem dan tata pemerintahan yang bersih, baik dan berwibawa (Good Governance).
22
Laporan Kinerja Tahun 2018
Pengawasan dan Peingkatan Kualitas Pelayanan Publik. Sedangkan
komponen Hasil antara lain Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja
Organisasi, Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN dan Kualitas
Pelayanan Publik.
Hambatan dan Kendala
dalam pencapaian sasaran
Kondisi SDM yang ada pada saat ini secara umum masih terbatas jumlahnya khususnya yang memiliki kualitas atau skill sesuai kebutuhan, sehingga penerapan “the right man on the right place” belum sepenuhnya dapat dilaksanakan.
Upaya pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala
Mengoptimalkan SDM yang ada dengan jalan meningkatkan kemampuannya melalui pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis, pembinaan-pembinaan secara intensif dan lain-lain baik formal maupun non formal yang diselenggarakan sendiri maupun yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat/propinsi dan institusi lain sesuai dengan bidang kewenangannya.
Kedua, Kapabilitas APIP. PenilaianLevel Kapabilitas APIP
merupakan indikator kinerja utama yang menjadi tanggung jawab
Inspektorat Daerah Kabupaten Kubu Raya. Berdasarkan data dari
Inspektorat Daerah Kabupaten Kubu Raya, Level Kapabilitas APIP
Tahun 2018 belum tersedia pada saat laporan ini dibuat, sehingga
untuk pengukuran kinerja masih menggunakan hasil penilaian pada
tahun 2017. Berdasarkan hasil evaluasi Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan mengenai peningkatan kapabilitas APIP Tahun 2017
Kapabilitas APIP Kabupaten Kubu Raya berada pada level 3 dengan
catatan. Inspektorat Daerah Kabupaten kubu Raya dinilai telah
mampu melakukan praktik profesional dan selaras dengan standar
Audit, dengan outcome, APIP mampu menilai efisiensi, efektivitas, dan
ekonomis suatu program/kegiatan dan mampu memberikan konsultasi
pada tatakelola, manajemen risiko dan pengendalian intern yang
didasarkan pada beberapa Key Process Area. Rincian dari penilaian
tersebut adalah sebagai berikut:
23
Laporan Kinerja Tahun 2018
No Elemen Level
1 Peran dan Layanan 3
2 Pengelolaan Sumber Daya Manusia 2
3 Praktik Profesional 2
4 Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja 3
5 Budaya dan Hubungan organisasi 3
6 Struktur tata kelola 3
Dari rincian diatas terlihat ada 2 poin yang belum mencapai level 3
yaitu pengelolaan sumber daya manusia dan praktik profesional.
Apabila dipersentasekan maka pencapaian pada indikator kapabilitas
APIP mencapai 66,67%. Persentase kinerja tersebut didapat dengan
cara pengukuran sebagai berikut:
Hasil pengukuran tersebut menunjukkan bahwa masih perlunya
perbaikan-perbaikan untuk mencapai kapabilitas APIP level 3. Adapun
hambatan serta upaya pemecahan serta saran dari BPKP kepada
Bupati Kubu Raya untuk meningkatkan kapabilitas Inspektorat Daerah
Kabupaten Kubu Raya adalah sebagai berikut:
Hambatan dan Kendala
dalam pencapaian sasaran
1) Inspektorat Kabupaten Kubu Raya belum memiliki SDM yang berkualifikasi profesional dalam melaksanakan kegiatan pengawasan. Hal ini disebabkan
Upaya pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala
1) Menguatkan dukungan dalam
pemberdayaan APIP melalui pemberian akses informasi dalam pengawasan intern, pemenuhan kebutuhan SDM, penyediaan anggaran yang memadai untuk meningkatkan kompetensi SDM (diklat dan sertifikasi), penyediaan sarana dan prasarana berbasis teknologi
Kinerja = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 3
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛𝑥 100%
Kinerja = 4
6𝑥 100% = 66,67%
24
Laporan Kinerja Tahun 2018
Inspektorat belum merencanakan dan melaksanakan program
perolehan sertifikasi profesi seperti CIA, CRMP, CGAP dan CFE.
2) Perencanaan Pengawasan yang disusun oleh Inspektorat Kabupaten Kubu Raya belum dapat memberikan nilai tambah dalam bidang tata kelola, manajemen risiko dan sistem pengendalian intern karena belum memiliki SDM yang kompeten dan kapabel dalam menyusun Perencanaan Pengawasan Berbasis Resiko (PPBR).
3) Inspektorat Kabupaten Kubu Raya belum memuktahirkan peta auditan dengan informasi hasil penilaian risiko OPD sebagai dasar penyusunan PPBR.
4) Terbatasnya anggaran untuk pelatihan
sertifikasi profesi SDM
informasi, serta pembayaran operasional pengawasan intern sebagaimana tercantum pada program audit internal.
2) Mereviu dan mengevaluasi kinerja APIP. 3) Menetapkan level 3 sebagai IKU APIP;
dan 4) Menginstruksikan Inspektur Kabupaten
Kubu Raya untuk : - Meningkatkan kapabilitas SDM dengan merencanakan dan melaksanakan program pelatihan teknis substansi dan perolehan sertifikasi profesi seperti CIA, CRMP, CGAP dan CFE untuk mendukung kegiatan pengawasan.
- Meningkatkan kapabilitas SDM di bidang manajemen risiko dan perencanaan pengawasan berbasis risiko dengan melakukan bimtek/pelatihan/workshop/internship.
- Meningkatkan kapabilitas SDM OPD
melalui workshop, bimtek, pelatihan manajemen risiko.Memfasilitasi OPD dalam menerapkan manajemen risiko. Hasil penilaian risiko OPD digunakan untuk memutakhirkan peta auditan sebagai dasar penyusunan PPBR; dan
- Berkoordinasi dengan Perwakilan BPKP Provinsi Kalbar dalam rangka pelaksanaan bimtek peningkatan kapabilitas Inspektorat Kabupaten Kubu Raya.
Program yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
Level Kapabilitas APIP adalah Program Peningkatan Profesionalisme
Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan dengan kegiatan
Pelatihan Teknis Pengawasan dan Penilaian Akuntabilitas Kinerja
adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan
kapabilitas SDM APIP yang merupakan salah satu elemen penilaian
Kapabilitas APIP melalui bimtek/pelatihan/workshop/pelatihan.
25
Laporan Kinerja Tahun 2018
Tabel 3.2
Sasaran 2 “Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan”
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %
Nilai SAKIP B (60,00) CC (54,54) 91
Rata-Rata Capaian Kinerja 91
Dari tabel diatas dapat
diketahui bahwa sasaran
Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja
dan Keuangan terhadap
indikator sasaran Nilai
SAKIP yangbelum
mencapai target. Rata-
rata capaian kinerja
sasaran pada tahun
2018 sebesar 91%. Hasil
Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP)
Kabupaten Kubu Raya
tahun 2018 terhadap
Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP)
tahun 2017 mendapat
nilai sebesar 54,54%
dengan kategori CC
(cukup). Penilaian
tersebut menunjukan
masih banyak
memerlukan perbaikan
Pencapaian kinerja indikator sasaran 2
(dua) ini terlihat meningkat jika
dibandingkan tahun 2017 sebesar
90,78%. Hal ini disebabkan oleh :
Melakukan review terhadap dokumen
perencanaan, baik dari sisi substansi
sasaran dan indikator;
Merevieu IKU, Perjanjian Kinerja dan
memperbaiki kualitas penyusunan
LAKIP;
Memperbaiki kualitas hasil evaluasi
internal AKIP;
Meningkatkan kapasitas sumber daya
manusia dalam bidang akuntabilitas
manajemen kinerja.
Tabel 3.3
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 2
Tahun 2015-2018 dan Tahun 2019
Sasaran
Strategis IKU
Realisasi Target
2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya
akuntabilitas
kinerja dan
keuangan
Nila
SAKIP C C CC CC B
Pada tabel diatas terlihat perbandingan
realisasi kinerja yang telah tercapai.
Pada indikator nilai SAKIP, capaian
kinerja dari tahun 2016 s/d 2018
mengalami peningkatan kinerja
26
Laporan Kinerja Tahun 2018
Program yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja Nilai
SAKIP adalah Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan dengan kegiatan Penyusunan laporan
capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD yaitu kegiatan yang
bertujuan untuk menyusun LAKIP Inspektorat, dan Program
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH yang bertujuan untuk meningkatkan
ketaatan SKPD terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku
dengan Kegiatan Review Laporan LAKIP Pemerintah Kabupaten Kubu
Raya yaitu penelaahan atas laporan kinerjaPemerintah Kabupaten
untuk memastikan bahwa laporan kinerja telah menyajikan informasi
kinerja yang andal, akurat yang bertujuan dan berkualitas untuk
membantu penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah dan memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi,
keandalan, dan keabsahan data/informasi kinerja Instansi Pemerintah
sehingga dapat menghasilkan Laporan Kinerja yang berkualitas, serta
Evaluasi LAKIP SKPD yaitu penilaian terhadap fakta objektif pada
setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam
mengimplementasikan sistem akuntabilitas kinerja yang bertujuan
untuk memperoleh informasi tentang implementasi SAKIP dan
memberikan saran perbaikan dalam meningkatkan kinerjadan
penguatan akuntabilitas SKPD sesuai dengan program prioritas saat
ini.
Pada indikator Nilai Sakip Pemerintah Kabupaten Kubu Raya
dianggap tidak berhasil mencapai target. Hambatan dan kendala dalam
pencapaian kinerja Nilai SAKIP antara lain:
penyelenggaran
pemerintah yang
berorientasi dengan
hasil.
sebesar 0,07 yaitu pada komponen
pengukuran kinerja dan evaluasi
internal.
27
Laporan Kinerja Tahun 2018
Hambatan dan Kendala dalam pencapaian sasaran
1. Pencapaian target kinerja eselon III dan IV belum dimonitor;
2. IKU belum direviu secara berkala;
3. Pengukuran kinerja dan rencana aksi belum digunakan untuk pengendalian dan pemantauan secara berkala.
Upaya pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala
1. Membuat laporan kinerja eselon III dan IV setiap triwulan;
2. Melakukan evaluasi terhadap kinerja eselon III dan IV setiap triwulan;
3. Melakukan reviu capaian IKU secara berkala.
c. Merumuskan kembali indikator
kinerja sasaran dan tujuan Renstra OPD sehingga indikator yang
digunakan untuk mengatur keberhasilan tujuan dan sasaran
berorientasi hasil (outcome);
d. Menyelaraskan kembali dokumen Renstra OPD dengan RPJMD;
e. Dokumen yang digunakan untuk perencanaan tahunan seperti
RKPD dan RKT agar berpedoman pada RPJMD/Renstra serta direviu
secara berkala;
f. Perjanjian Kinerja yang dibuat agar berpedoman pada
RPJMD/Renstra;
g. Pelaksanaan program dan kegiatan ditujukan untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan;
Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dan
ditindaklanjuti :
a. Merumuskan kembali
indikator kinerja tujuan
sehingga sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan serta menilai
outcome;
b. Menyelaraskan RPJMD dengan
RPJMN dan RPJMD Provinsi
Kalbar;
Sumber: Humas KKR 2018
Bupati Kubu Raya Rusman Ali menerima WTP di BPK RI Kalimantan Barat
28
Laporan Kinerja Tahun 2018
h. RKT dimanfaatkan dalam penyusunan anggaran, kinerja yang
diperjanjikan sebagai ukuran keberhasilan, membuat rencana aksi
dan direviu secara berkala, serta menjadikan rencana aksi sebagai
pengarah dan pengorganisasian kegiatan;
i. Merumuskan kembali IKU agar memahami indikator kinerja yang
baik serta membuat indikator individu yang mengacu pada IKU unit
organisasi;
j. Informasi pencapaian kinerja yang dilaporkan seharusnya adalah
informasi kinerja utama Kabupaten, analisis
keberhasilan/kegagalan, menyajikan informasi keuangan yang
mendukug pencapaian kinerja serta didukung dengan data yang
diyakini validitasnya;
k. Dilakukan evaluasi kinerja untuk memperbaiki perencanaan,
program dan kegiatan untuk penngkatan kinerja organisasi;
l. Melakukan evaluasi program dan kegaiatan secara berkala untuk
dihubungkan dengan kontribusinya terhadap pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi;
m. Melakukan evaluasi pelaksanaan SAKIP secara berkala sehingga
menghasilkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang akuntabel
didukung dengan data perencanaan, pelaksanaan sampai dengan
pelapoan yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan;
n. Menindaklanjuti rekomendasi hasil evaluasi yang telah dilaksanakan
oleh APIP/Menpan-RB.
29
Laporan Kinerja Tahun 2018
Tabel 3.4
Sasaran 3 “Meningkatnya Aksebilitas dan Kualitas Pendidikan”
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %
Angka Harapan Lama Sekolah (AHLS) 13,18 11,76 89,23
Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) 7,60 8.46 111,32
Rata-Rata Capaian Kinerja 100,2
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa Angka Harapan
Lama Sekolah dari target sebesar 13,18 tahun terealisasi 11,76 tahun
atau tercapai sebesar 89,23%. Sesuai harapan lama sekolah terkait
dengan penduduk Kubu Raya dengan usia di atas 7 tahun mempunyai
harapan untuk bersekolah mencapai 11,76 tahun atau mencapai
Pendidikan Sekolah Menengah Atas. Sementara pada indikator Rata-
rata Lama Sekolah dari target 7,60 tahun tercapai 8,46 tahun atau
111,32 %. Hal ini menunjukan bahwa adanya kesadaran masyarakat
dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan pada usia 15 tahun,
dan berdampak pada semakin meningkatnya angka rata-rata lama
sekolah di Kabupaten Kubu Raya.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Kubu Raya sebagai SKPD penanggung jawab untuk sasaran
ini, maka dapat kami sajikan beberapa analisis yaitu:
Analisis atas efisiensi
penggunaan sumber daya
Realisasi penggunaan sumber daya yang didukung oleh 5 (lima) program atas capaian kinerja yang terdiri dari
Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Meningkatnya angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah disebabkan adanya program pemerintah
Tabel Sasaran Strategis 3 s/d 5
Sasaran ini bertujuan untuk mencapai misi “Mewujudkan sumber daya manusia yang berakhlak mulia, berkualitas dan memiliki kreatifitas”
30
Laporan Kinerja Tahun 2018
Program Pendidikan SD 99,50%, Pendidikan SMP 98,32%, Peningkatan Kinerja Sekolah Cerdas 99,78%, Manajemen Pelayanan Pendidikan 97,11% dan PNF 97,78%, maka didapat rata-rata realisasi penggunaan sumber daya yaitu 98,50%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan sumber daya untuk sasaran 3 sudah efisien walaupun belum mencapai 100%.
wajib belajar wajib belajar 12 tahun, hal ini berkaitan dengan pembangunan fisik yang berupa sarana dan prasarana sekolah
dengan anggaran yang berasal dari pusat (APBN) dan pemerintah daerah (APBD). Kegiatan yang mendukung secara mutlak adalah pembangunan Unit Sekolah Baru, Rehabilitasi Ruang Kelas Sekolah, sanitasi, mebeler, pengadaan alat perlengkapan pembelajaran. Sementara hambatan dalam peningkatan angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah adalah kondisi geografis, transportasi melalui darat dan air, serta tingkat ekonomi penduduk terutama daerah persisir atau pedalaman.
Tabel 3.5 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015-2018
dan Target Tahun 2019
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama (IKU)
Realisasi Target
2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya Kualitas
Layanan Pendidikan
Angka Harapan Lama Sekolah
8,05 8,29 8,36 11,76 13,36
Rata-rata lama sekolah 7,91 8,34 8,39 8,46 7,90
Jika dilihat dari tabel di atas, realisasi kinerja untuk kedua
indikator pada sasaran ini mengalami peningkatan dari tahun 2015-
2018. Peningkatan tersebut disebabkan oleh jumlah siswa yang masuk
sekolah terutama siswa baru cenderung bertambah. Sesuai jumlah
siswa baru maka angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama
sekolah mengalami peningkatan. Dan apabila dilihat dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2014-2019 di bidang
pendidikan, terlihat bahwa capaian kinerja rata-rata lama sekolah telah
mencapai target sampai dengan tahun 2019 mendatang.
31
Laporan Kinerja Tahun 2018
Tabel 3.6
Sasaran 4 “Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan
kesehatan”
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %
Angka Usia Harapan Hidup 69,86 69,85 99,98
Rata-Rata Capaian Kinerja 99,98
Angka Usia Harapan Hidup (AHH) adalah rata-rata perkiraan
banyak tahun yang dapat ditempuh seseorang selama hidup. Angka
Usia Harapan Hidup (AHH) diartikan sebagai umur yang mungkin
dicapai seseorang yang lahir pada tahun tertentu atau dengan kata lain
rata-rata hidup yang akan dijalani oleh seorang bayi saat lahir sampai
pada tahun tertentu saat dia meninggal. Angka Usia harapan hidup
yang tinggi dipengaruhi oleh program pembangunan kesehatan dan
program social lainnya termasuk kesehatan lingkungan, status
kesehatan gizi termasuk program penyakit menular serta
pemberantasan kemiskinan.
Hambatan dan Kendala dalam pencapaian sasaran
Terhadap Rata-rata lama sekolah faktor yang mendukung pencapaian Target indikator kinerja utama pada sasaran strategis ke-3. Yaitu kondisi tingkat ekonomi masyarakat terutama di daerah pantai/pedalaman yang termasuk dalam kategori miskin dan transportasi yang menggunakan angkutan darat dan air. Di isi lain faktor yang berpengaruh terhadap harapan lama sekolah adalah keberadaan sekolah ada yang jauh dari pemukinan penduduk disamping itu dengan kondisi jalan
yang rusak.
Upaya pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala
Peningkatan bantuan siswa miskin melalui bantuan opreasional sekolah, serta peningkatan transportasi untuk memperlancar perjalanan menuju sekolah atau tempat belajar. Selain itu berkaitan dengan harapan lama sekolah pemerataan sekolah melalui kajian tentang keberadaan sekolah sesuai dengan standar pelayanan minimal pendidikan dasar bagi sekolah dasar berjarak 3 Km terjauh dari tempat tinggal siswa, sedangkan SMP berjarak 6 Km.
32
Laporan Kinerja Tahun 2018
Indikator Angka Usia Harapan Hidup Kabupaten Kubu Raya pada
tahun 2018 ditargetkan menjadi 69,86 dengan prediksi sementara
tahun 2018 mencapai 69,85 atau sebesar 99,98%. Data ini masih
merupakan angka sementara, dan akan dilakukan penyesuaian angka
resmi dari pihak yang berwenang dalam hal ini oleh Badan Pusat
Statistik (BPS). Meskipun menggunakan angka sementara, angka
tersebut sudah mendekati target yaitu 69,86, yang artinya Angka Usia
Harapan Hidup penduduk Kabupaten Kubu Raya dapat dikatakan
Cukup Berhasil. Hal ini menunjukkan bahwa pola hidup masyarakat
semakin baik dan akses mutu pelayanan
kesehatan semakin merata. Angka Usia
Harapan Hidup di Kabupaten Kubu Raya
setiap tahunnya sejak 2014 hingga 2017
terus mengalami peningkatan, dimana pada
tahun 2014 mencapai 69,64, tahun 2015,
mencapai 69,74, tahun 2016 mencapai
69,77, dan tahun 2017 yaitu mencapai
69,8, yang artinya menunjukkan bahwa
akses dan kualitas pelayanan kesehatan di
Kabupaten Kubu Raya semakin baik.
Hasil analisa kenaikan Angka Usia
Harapan Hidup di Kabupaten Kubu Raya
yang dinilai cukup baik setiap tahunnya.
Angka Usia Harapan Hidup (AHH) juga
dijadikan indicator dalam mengukur
kesehatan suatu individu di suatu daerah
pada saat itu. Angka Usia Harapan Hidup
berhubungan erat dengan angka kematian
bayi sehingga secara teoritis, meningkatnya
angka harapan hidup diwujudkan dari
menurunnya angka kematian bayi. Oleh
karena itu peran dan kerjasama antara pemerintah daerah serta
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah sebagai berikut: a. Tersedianya anggaran,
sarana kesehatan yang memadai dan SDM yang berkualitas
b. Pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian masyarakat di bidang kesehatan
c. Adanya peningkatan Puskesmas Rawat Jalan menjadi Puskesmas Rawat Inap;
d. Penerapan standard mutu di fasilitas pelayanan kesehatan baik Puskesmas maupun Rumah Sakit
e. Penerapan PPK BLUD di 20 Puskesmas
f. Adanya dukungan kerjasama lintas sektor yang baik
g. Pengembangan system informasi kesehatan melalui e- Health
h. Adanya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan kegiatan posbindu PTM secara mandiri
33
Laporan Kinerja Tahun 2018
seluruh elemen terkait termasuk masyarakat dalam hal bidang
kesehatan perlu terus ditingkatkan sehingga berdampak pada
peningkatan angka harapan hidup dan terwujudnya masyarakat
Kabupaten Kubu Raya yang sehat.
Tabel 3.7
Sasaran 5“Meningkatnya kepatuhan masyarakat kepada hukum”
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %
% Permasalahan Ketertiban, Ketentraman dan
Keindahan (K3) yang terselesaikan 100 93.5 93.5
Rata-Rata Capaian Kinerja 93.5
Pada sasaran Meningkatnya kepatuhan masyarakat kepada
hukum dapat dilihat bahwa realisasi capaian kinerja pada tahun 2018
pada indikator permasalahan ketertiban, ketentraman dan keindahan
(K3) yang terselesaikan hanya sebesar 93.5% dan belum mencapai
target. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2018 masih ada kasus
pelanggaran peraturan daerah dan peraturan kepala daerah yang tidak
dapat diselesaikan, karena pabila dipaksakan melaksanakan
Hambatan dan Kendala dalam pencapaian sasaran
a. PHBS masyarakat belum
optimal b. Peran serta masyarakat dalam
promosi kesehatan belum
optimal c. Masih terbatasnya Puskesmas
PONED d. Beban kerja program di
bidang kesehatan yang cukup besar bila dibandingkan dengan jumlah SDM yang ada di puskesmas kurang memadai.
e. Adanya keterbatasan anggaran untuk membiayai tenaga BLUD
Upaya pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala
a. Meningkatkan manajemen mutu
pelayanan kesehatan secara merata dan terjangkau;
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat;
c. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh warga masyarakat;
d. Optimalisasi fungsi pelayanan kesehatan Puskesmas dan rumah sakit;
e. Meningkatkan dan memantapkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan;
34
Laporan Kinerja Tahun 2018
penertiban secara paksa maka akan menimbulkan dampak sosial
masyarkat. Sedangkan untuk permasalahan terkait konflik SARA, pada
tahun 2018 tidak terdapat konflik SARA yang dilaporkan.
Hambatan dan Kendala dalam pencapaian sasaran
1) SDM yang masih kurang dalam melaksanakan program untuk
kegiatan-kegiatan yang tidak ada atau tidak sebanding dengan cakupan wilayah Kabupaten yang sangat luas dan fasilitasi sarana serta prasarana yang juga kurang dalam mendukung pelaksanaan kegiatan-kegitan kerja.
2) Sumber daya yang sudah ada di forum-forum masyarakat belum optimal melaksanakan fungsinya dalam membantu masyarakat.
3) Keadaan masyarakat yang masih mudah terprovokasi isu-isu dan berita miring atau HOAX sangat berpengaruh
terhadap ketertiban, ketentraman yang dapat menimbulkan konflik dan pertikaian yang berakibat terjadinya perpecahan.
Upaya pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala
1) Peningkatan SDM yang ada perlu
ditambah melalui pembinaan,sosialisasi, bimbingan teknis dan koordinasi dengan anggota forum masyarakat untuk kemajuan kegiatan yang sudah ada;
2) Fasilitasi kegiatan-kegiatan antara forum yang sudah ada dengan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu-isu, berita yang tidak benar maupun hoax perlu ditingkatkan;
3) Meningkatkan hubungan kerja, memfasilitasi dan berkoordinasi dengan instansi serta pihak-pihak terkait sebagai upaya peningkatan konflik yang tertangani dalam menjaga ketertiban, ketentraman
masyarakat dan kepatuhan masyarakat kepada hukum dalam meningkatkan konflik yang tertangani.
35
Laporan Kinerja Tahun 2018
Tabel 3.8 Sasaran 6“Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah dan
pendapatan masyarakat, serta menurunkan tingkat kemiskinan”
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %
% Pertumbuhan ekonomi 7 6,56 93.7
Pengeluaran per kapita per tahun 8.261,50 8.430,00 102
% tingkat kemiskinan 5 5,26 94.8
Rata-Rata Capaian Kinerja 96.8
Berdasarkan tabel sasaran strategis 6 (enam) di atas, untuk
indikator pertama, realisasi capaian kinerja tahun 2018 belum ada
dikarenakan menunggu data dari BPS Kubu Raya yang baru bisa
keluar pertengahan tahun nanti. Dapat dijelaskan bahwa ditengah
perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, realisasi pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2017 adalah sebesar
6,56%. Dimana angka tersebut masih diatas rata-rata pertumbuhan
ekonomi Kalimantan Barat yaitu sebesar 5,17% dan pertumbuhan
ekonomi nasional sebesar 5,07%. Untuk di Provinsi Kalimantan Barat,
Kabupaten Kubu Raya berada di posisi ke-2 tertinggi setelah
Kabupaten Ketapang yaitu sebesar 7,21%. Akan tetapi, berdasarkan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Kubu Raya
tahun 2014-2019 yaitu sebesar 7%, pada tahun 2018 ini realisasi
capaian kinerjanya masih belum memenuhi target yang telah
ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan
ekonomi secara nasional dan global.
Indikator kedua, untuk realisasi capaian kinerja tahun 2018
juga belum ada dikarenakan data BPS Kubu Raya baru keluar
Tabel Sasaran Strategis 6 s/d 9
Sasaran ini bertujuan untuk mencapai misi “Meningkatkan perekonomian daerah”
36
Laporan Kinerja Tahun 2018
pertengahan tahun nanti. Untuk realisasi pengeluaran perkapita
Kabupaten Kubu Raya tahun 2017 sebesar Rp. 8.430.000. realisasi
yang dicapai tersebut sudah melebihi dari target yang telah ditetapkan.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 maka
realisasi untuk tahun 2017 ini meningkat. Hal ini disebabkan oleh
meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kubu Raya serta
meningkatnya investasi yang masuk.
Indikator ketiga, sama dengan 2 (dua) indikator di atas, untuk
realisasi capaian kinerja tahun 2018 juga belum ada dikarenakan data
BPS Kubu Raya baru keluar pertengahan tahun nanti. Dengan
meningkatnya pertumbuhan ekonomi tahun 2017 sebesar 6,56% diatas
rata-rata provinsi sementara dalam RPJMD KKR Tahun 2014-2019
menargetkan 5,10% dengan realisasi 5,26% tahun 2017. Jumlah
penduduk miskin 359,461 juta atau 29,53%, hal tersebut
menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan masih tinggi dan belum
mencapai target dengan selisih 0,26% dari target yang telah ditetapkan.
Tabel 3.9
Sasaran 7 “Meningkatnya investasi penanaman modal daerah”
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %
Jumlah nilai investasi berskala nasional
Rp. 5.328.326.114.037,00 Rp. 10.367.779.967.463,32 194,58 %
Rata-Rata Capaian Kinerja 194,58 %
Pencapaian realisasi kinerja yang didapat pada tahun 2018 untuk
indikator kinerja jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
adalahRp. 10.367.779.967.463,32 (194,58 %). Pencapaian tersebut
sudah melebihi target yang telah ditetapkan dengan persentase
194,58%.
37
Laporan Kinerja Tahun 2018
Tabel 3.10 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015-2018
dan Target Tahun 2019
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI TARGET 2019
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
Rp. 7.720.993. 405.120,00
Rp. 5.742.490. 526.896,62
Rp. 8.010.306. 710.280,36
Rp. 9.340.159. 607.463,36
Rp. 10.367.779.9
67.463,32
Rp. 6.137.289.22
8.193
Berdasarkan tabel diatas, realisasi jumlah nilai investasi berskala
nasional (PMDN/PMA) dari tahun 2014 sampai dengan 2018 terus
mengalami peningkatan, realisasi tersebut juga telah mencapai target
yang telah ditentukan, untuk target 2019 sebesar Rp.
6.137.289.228.193,-.
Hambatan dan Kendala dalam pencapaian sasaran
1) Masih rendahnya kesadaran pelaku usaha untuk menyampaikan LKPM.
2) SDM yang belum memadai. 3) Koordinasi antar SKPD belum
terlaksana dengan optimal. 4) Dana operasional pelayanan
perizinan dan non perizinan belum memadai.
5) Terbatasnya anggaran untuk kegiatan promosi dan informasi investasi kegiatan penanaman modal.
6) Informasi peluang berinvestasi belum memadai.
7) Belum terjaringnya jumlah
investasi secara riil. 8) Belum adanya sinkronisasi antara
pemerintah pusat dan daerah terhadap realisasi investasi di daerah, masih terhambat oleh regulasi daerah meski perizinan semakin cepat.
Upaya pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala
Melakukan pengendalian terkait kewajiban dalam melaporkan LKPM baik melalui pengendalian langsung ke lokasi usaha atau pada saat pemohon mengajukan permohonan perizinan dan non perizinan melalui OSS.
Penguatan pemahaman penerapan regulasi daerah pelaksanaan izin secara paralel maupun izin secara terintegrasi sehingga memberikan pengaruh pada realisasi investasi.
Mengusulkan penambahan anggaran terhadap pelayanan publik.
Menginventarisir perusahaan-perusahaan yang telah beroperasi melalui pendaftaran izin melalui OSS.
Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi baik antara pemerintah dan masyarakat.
38
Laporan Kinerja Tahun 2018
Tabel 3.11
Sasaran 8 “Menurunnya tingkat pengangguran dan pengendalian
pertumbuhan penduduk”
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %
Tingkat Pengangguran Terbuka 5 5,09 98.2
Rata-Rata Capaian Kinerja 98.2
Dari tabel di atas, maka dapat dijelaskan bahwa penilaian tersebut
didasarkan pada keberhasilan meningkatnya kualitas tenaga kerja
yang sesuai dengan kebutuhan pasar didalam menyelenggarakan
berbagai kegiatan yang telah direncanakan pada tahun anggaran 2018.
Pencapaian sasaran tersebut disimpulkan berdasarkan perbandingan
antara jumlah tenaga kerja yang siap membuka usaha sendiri (mandiri)
yang telah dibekali dengan standar minimalusaha mandiri dengan
sistem teknologi, dan ketersediaan basis data untuk pasar kerjamelalui
bursa kerja dan pemberian layanan legalitas untuk para pencari kerja.
Untuk tahun 2018 realisasi yang dicapai yaitu 5,09 dengan persentase
98.2%. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kinerja tingkat
pengangguran terbuka belum dapat mencapai target. Karena untuk
indikator ini semakin rendah realisasi yang dicapai daripada target
maka semakin berhasil pencapaian kinerjanya.
Dalam upaya merealisasikan sasaran ini, pada tahun anggaran
2018 juga telah ditetapkan untuk melaksanakan program
meningkatnya kualitas tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan
pasar yang memuat 2(dua) kegiatan, yang ditetapkan dengan
pertimbangan bahwa pelaksanaannya akan dapat mengoptimalkan
pencapaian sasaran ini. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pelaksanaan interpreneur yang siap membuka usaha sendiri
(mandiri) yang telah dibekali dengan standar minimal usaha
mandiri dengan sistem teknologi.
39
Laporan Kinerja Tahun 2018
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membuka usaha
sendiri (mandiri) bagi tenaga kerja yang telah dibekali dengan
standar minimal usaha mandiri dengan sistem teknologi.
2) Tersedianya batas data untuk pasarkerja melalui bursa kerja dan
pemberian layanan legalitas untuk para pencari kerja.
Kegiatan ini dilakukan untuk melihat basis data untuk pasar kerja
melalui bursa kerja dan pemberian layanan legalitas untuk para
pencari kerja.
Tabel 3.12
Sasaran 9 “Meningkatnya daya saing sektor pertanian, perindustrian,
perdagangan, UMKM dan Pariwisata”
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %
Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB
Rp. 2.886.418.300.000 Rp. 2.470.000.000.000 85,5
Kontribusi sektor industri pengelolaan terhadap PDRB
Rp. 7.802.267.800.000 Rp.11.658.822.000.000 149,4
Kunjungan Wisata 56.235 56.400 100,2
Rata-Rata Capaian Kinerja 111,7
Indikator pertama, merupakan indikator kinerja yang menjadi
tanggung jawab Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu
Raya. Angka realisasi merupakan total kontribusi sektor pertanian,
kehutanan dan perikanan yang di dapat dari data Statistik Kubu Raya
tahun 2017. Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa realisasi capaian
Hambatan dan Kendala dalam pencapaian sasaran
Sistem teknologi tepat guna kurang diminati masyarakat dan tempat penyimpanan data untuk pasar kerja melalui bursa kerja dan pemberian layanan legalitas untuk para pencari kerja perlu dengan cara digital.
Upaya pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala
Mensosialiasikan ke masyarakat tentang tempat penyimpanan data untuk pasar kerja melalui bursa kerja dan pemberian layananan legalitas untuk para pencari kerja perlu dengan cara digital dengan cara peningkatan SDM dalam bidang IT.
40
Laporan Kinerja Tahun 2018
kinerja untuk kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB tidak
mencapai target yang telah ditetapkan dengan persentase 85,5%. Maka
dapat disimpulkan capaian kinerja untuk indikator pertama tidak
berhasil.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan kondisi utama bagi
kelangsungan pembangunan ekonomi daerah. Untuk mengukur
kemajuan perekonomian daerah dengan mengamati seberapa besar
laju pertumbuhan ekonomi yang dicapai daerah tersebut yang
tercermin dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Sektor pertanian berkontribusi besar terhadap peningkatan PDRB.
Struktur lapangan usaha sebagian masyarakat Kubu Raya masih
didominasi lapangan usaha industri pengolahan, selain itu lapangan
usaha pertanian, kehutanan dan perikanan memiliki peranan yang
cukup besar. Namun selama lima tahun terakhir terus mengalami
perlambatan.
Hambatan dan Kendala dalam pencapaian sasaran
1) Unit pengolahan hasil pertanian belum banyak yang beroperasi secara optimal,
rendahnya jaminan ketersediaan dan mutu bahan baku, dan sumber pendanaan berbungan rendah masih sulit didapat serta belum ada kepastian pemasaran produk olahan.
2) Kemampuan pelaku usaha pengolahan hasil masih belum
Upaya pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala
1. Peningkatan Sumber daya manusia petani melalui pendidikan dan pelatihan kepada petani agar petani dapat menyerap teknologi yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya lokal.
2. Fasilitasi temu usaha untuk meningkatkan akses
informasi pengolahan hingga pemasaran hasil, pembangunan infrastruktur untuk mendukung pemasaran hasil produk pertanian, peningkatan kemitraan dalam pengolahan dengan pelaku usaha yang terlibat dalam rantai pasokan produk pertanian, sosialisasi dan bimbingan mengenai standar mutu produk hasil pertanian yang dibutuhkan pasar.
3. Permintaan pasar perlu menjadi pertimbangan utama dalam fasilitasi unit usaha pengolahan pertanian selain juga mempertimbangkan bahan baku secara kontinyu, kebutuhan dan kondisi SDM petani tentang standar mutu produk olahan.
4. Petani dan pelaku usaha pengolahan hasil pertanian harus mengubah paradigma tradisional menjadi berorientasi pada produksi yang bisa
41
Laporan Kinerja Tahun 2018
Indikator kedua, merupakan sasaran strategis yang menjadi
tanggung jawab Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan
PerindustrianKabupaten Kubu Raya. Berdasarkan tael di atas,
diketahui bahwa pada Tahun 2018 realisasi capaian kinerja untuk
indikator Kontribusi sektor industri pengelolaan terhadap PDRBadalah
Rp. 11.658.822.000,- (Sebelas Milyar Enam ratus lima puluh delapan
juta delapan ratus dua puluh dua ribu rupiah). Capaian tersebut
melebihi dari target yang telah ditetapkan dengan persentase 149,4%.
Sektor Industri Pengolahan ini hanya dihitung dari Industri pengolahan
Kecil Menengah (IKM) saja
sesuai dengan Tupoksi SKPD
Kabupaten, sedangkan
Industri Pengolahan
Besar menjadi Ranah atau
Tupoksinya Pemerintah
Daerah Provinsi.
Berdasarkan Laporan BPS
Kabupaten Kubu Raya Buku
Kubu Raya Dalam Angka
Tahun 2017, Bahwa Nilai
Investasi di sektor Industri Pengolahan khususnya yang memberikan
kontribusi Terhadap PDRB Kabupaten Kubu Raya Tahun 2017 sebesar
Rp. 11.002.002.500,- (Sebelas Milyar dua juta dua ribu lima ratus
rupiah) mengalami kenaikan rata-rata pertumbuhan 5,97 % per-
tahun sampai dengan tahun 2018 ini.
optimal dalam penguasaan teknologi
pengolahan karena belum semua teknologi tersebut dapat diadopsi mereka.
dijual terutama komoditas yang diinginkan pasar sehingga petani lebih memiliki posisi tawar yang tinggi serta memberi peluang kemitraan yang
adil, efektif dan berkelanjutan.
5. Meningkatkan produk pengolahan hasil pertanian yang bermutu untuk pasar domestik maupun pasar eksport.
Sumber: Humas KKR 2018 Penghargaan Tanda Jasa Bakti Koperasi UKM diberikan
di Jakarta oleh Menteri Koperasi dan UKM RI
42
Laporan Kinerja Tahun 2018
Indikator ketiga, merupakan sasaran strategis Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kubu Raya. Sektor Pariwisata
merupakan kegiatan Perekonomian yang menjadi andalan dan prioritas
pengembangan bagi sejumlah daerah terlebih bagi Kabupaten Kubu
Raya yang memiliki potensi wilayah yang luas. Realisasi kinerja
indikator Kunjungan Wisata pada tahun 2018sudah melebihi target
yang ditentukan yaitu 56.400 orang. Untuk memajukan daerah agar
dapat lebih dikenal di dunia luar maka sangat diperlukan peningkatan
promosi atau pengenalan identitas wilayah sehingga jumlah kunjungan
wisata akan bertambah terus.
Hambatan dan Kendala dalam pencapaian sasaran
1) Industri Pengolahan Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Kubu Raya lokasinya masih tersebar, belum terpusat/tersentra dengan baik sehingga agak sulit dalam pengawasan dan pembinaan
2) Data-data yang menyangkut Bidang perindustrian, khususnya data pelaku usaha di sektor industri pengolahan masih kurang lengkap dan terdata dengan baik.
3) Ketrampilan pelaku usaha khususnya di sektor industri
pengolahan perlu ditingkatkan lagi agar produk yang dihasilkan semakin lebih baik dan berdaya saing di pasar nasional dan luar negri
Upaya pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala
1) Tahun 2019 akan dibuat Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Pembangunan industri Daerah dengan membuat kawasan industri pengolahan di Kabupaten Kubu Raya.
2) Tahun 2019 melalui Program dan kegiatan yang ada akan disusun database berbasis digital Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian dalam angka yang selamjutnya data-data tersebut akan di himpun dalam marketing bussiness centre yang memuat juga produk-produk unggulan Kabupaten yang bisa di akses melalui sistem online.
3) Ketrampilan pelaku usaha di bidang
industri pengolahan akan ditingkatkan melalui diklat yang dilaksanakan oleh Dinas dengan menggunakan pagu dana yang ada.
Hambatan dan Kendala dalam pencapaian sasaran
1) Belum optimalnya
Upaya pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala
Perlu pembenahan sarana dan prasarana dilokasi objek wisata;
43
Laporan Kinerja Tahun 2018
Tabel 3.13
Sasaran 10 “Meningkatnya kapasitas infrastruktur dan konektivitas
wilayah”
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %
Indeks Mobilitas 0,75 0,79 105
Indeks Konektivitas 0,70 0,60 116,7
Rata-Rata Capaian Kinerja 110,8
Sasaran strategis 10 (sepuluh) dapat dicapaisebesar 110,8%
melalui Indikator Kinerja Utama yaitu Pertama, Indeks Mobilitas di
lihat dari Persentase kondisi jalan Kabupaten dalam keadaan
baik/mantap dan berdasarkan RPJMD Kabupaten Kubu Raya Tahun
2014-2019, Realisasi Kinerja untuk tahun 2018 telah tercapai bahkan
melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 0,79. Kedua, Indeks
Konektivitas di lihat dari Persentase desa yang terhubung dengan pusat
kecamatan, berdasarkan RPJMD Kabupaten Kubu Raya Tahun 2014-
prasarana wisata yang ada;
2) Infrastruktur yang belum
memadai untuk menuju ke objek wisata;
3) Sarana transportasi yang belum layak sebagai transportasi wisata;
4) Kurangnya keterlibatan pihak swasta dalam rangka meningkatkan kunjungan wisata;
5) Kurangnya promosi.
Perlu koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pembenahan infrastruktur menuju lokasi objek wisata;
Perlu koordinasi dengan instansi terkait dan juga pihak swasta dalam rangka pengadaan sarana transportasi yang layaksebagai transportasi wisata;
Perlu keterlibatan pihak swasta dalam rangka meningkatkan kunjungan wisata;
Perlu dukungan anggaran yang memadai dalam rangka promosi bail melalui media cetak maupun media elektronik.
Tabel Sasaran Strategis 10 s/d 13 Sasaran ini bertujuan untuk mencapai misi “Menjamin
ketersediaan sarana, prasarana layanan dasar masyarakat”
44
Laporan Kinerja Tahun 2018
2019, realisasi kinerja untuk tahun 2018 belum mencapai target
dengan hasil 0,60.
Berdasarkan data yang kami terima dari SKPD yang bertanggung
jawab terhadap kedua indikator kinerja tersebut yaitu Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat bahwa data tersebut tidak andal atau
tidak dapat dipertanggung jawabkan secara utuh keakuratannya sebab
belum tersedianya database yang sepenuhnya dapat mengukur yang
terkait dengan indeks mobilitas dan indeks konektivitas di Kabupaten
Kubu Raya.
Tabel 3.14
Sasaran 11 “Meningkatnya pengelolaan tata ruang wilayah”
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %
Ketaatan terhadap RTRW 80 85 106.25
Rata-Rata Capaian Kinerja 106.25
Dari tabel di atas dapat diuraikan bahwa indikator kinerja
Ketaatan terhadap RTRW melebihi target yang telah ditetapkan dengan
realisasi capaian kinerja 85%. Dengan demikian didapat persentase
rata-rata capaian kinerja yaitu 106.25. Berdasarkan data yang didapat
dari Bappeda Kabupaten Kubu Raya, dari segi ketaatan pembangunan
sesuai dengan peruntukan ruang yang telah ditetapkan dalam perda
RTRW, dari permohonan perizinan yang masuk ke Badan Koordinasi
Hambatan dan Kendala dalam pencapaian sasaran
1) Wilayah Kabupaten Kubu Raya sebagian besar di batasi dengan sungai sehingga menyulitkan oengangkutan material ke lokasi pembangunan jalan
2) Program Kegiatan sudah relevan untuk mencapai target sasaran strategis 10 namun karena anggaran Program kegiatan yang belum mencukupi untuk mencapai target tersebut.
Upaya pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala
1) Menghimbau kepada penyedia material untuk bisa membuat quari-quari di dekat lokasi pekerjaan;
2) Penambahan anggaran program kegiatan.
45
Laporan Kinerja Tahun 2018
Penataan Ruang Daerah (BKPRD) rata-rata sudah sesuai dengan
peruntukannya (misal permukiman untuk permukiman, perkebunan
untuk perkebunan). Pemerintah Daerah juga mengupayakan jika ada
permohonan yang tidak sesuai dengan peruntukannya, terutama
peruntukkan pertanian, untuk tetap dipertahankan karena saat ini
Pemerintah Daerah Kabupaten Kubu Raya sedang berupaya menyusun
data-data untuk penetapan Perda Lahan Pertanian Pangan
berkelanjutan (LP2B).
Tabel 3.15
Sasaran 12 “Meningkatnya Layanan Sanitasi”
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %
Persentase penduduk terlayani sanitasi 55 66,57 121
Rata-Rata Capaian Kinerja 121
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa indikator sasaran
mencapai melebihi target dapat dilihat dari target 55% sedangkan
realisasi 66,57% dengan rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun
Hambatan dan Kendala dalam pencapaian sasaran
1) Banyaknya pembangunan gedung dan
bangunan lainnya yang tidak memiliki IMB.
2) Masih rendahnya kesadaran dan pemahaman serta partisipasi masyarakat dalam penataan ruang.
3) Masih sangat terbatasnya perangkat regulasi dan sumber daya manusia dalam perizinan bangunan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
4) Program kegiatan sudah relevan untuk mencapai target sasaran strategis namun karena anggaran program kegiatan yang belum mencukupi untuk mencapai target tersebut.
Upaya pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala
1) Inspeksi lapangan pemeriksaan IMB.
2) Peningkatan/sosialisasi kepada masyarakat.
3) Meningkatkan perangkat regulasi dan sumber daya manusia dalam perizinan bangunan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
4) Penambahan anggaran program kegiatan untuk mencapai target sasaran strategis.
46
Laporan Kinerja Tahun 2018
2018 sebesar 121%. Persentase Penduduk Terlayani Sanitasi, capaian
kinerja indikator pada tahun 2018 telah mencapai melebihi target dan
dapat diukur tingkat efisiensi penggunaan Sumber Daya sebesar
21,75% karena upaya Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam
pelayanan sanitasi cukup baik. Dan jika dibandingkan dengan target
Renstra dan RPJMD tahun 2019 sebesar 60% maka di tahun 2018 ini
realisasi capaian kinerjanya sudah terpenuhi sampai dengan target
tahun 2019.
Tabel 3.16
Sasaran 13 “Meningkatnya pelestarian fungsi lingkungan hidup”
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %
Indeks kualitas lingkungan hidup Baik
(rata-rata80%) 88,69 110,86
Rata-Rata Capaian Kinerja 110,86
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa tahun 2018 realisasi
indikator indeks kualitas lingkungan hidup mencapai 88,69% dari
target 80%. Realisasi kinerja ini ditetapkan berdasarkan nilai rata-rata
pencapaian realisasi kinerja dari 7 program yang dijabarkan menjadi
14 kegiatan di tahun 2018. Dengan demikian nilai rata-rata capaian
kinerja untuk sasaran 13 didapat sebesar 110,86%.
Hambatan dan Kendala dalam pencapaian sasaran
1) Masih banyaknya kawasan perumahan
dan permukiman yang belum tertata dengan baik, dengan prasarana dan sarana lingkungan yang sangat minim, diantaranya ketersediaan MCK, sanitasi, dan air bersih.
2) Program kegiatan sudah relevan untuk mencapai target sasaran strategis 12namun karena anggaran program kegiatan yang belum mencukupi untuk mencapai target tersebut.
Upaya pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala
1) Melaksanakan penataan dan pembangunan sarana dan prasarana pendukung di kawasan perumahan/ permukiman kumuh secara bertahap seperti ketersediaan MCK, sanitasi dan air bersih;
2) Penambahan anggaran program kegiatan untuk mencapai target sasaran strategis 12.
47
Laporan Kinerja Tahun 2018
Jika kita bandingkan, dari realisasi kinerja dengan realisasi
anggaran sebesar 86,43% dari sasaran meningkatnya pelestarian
fungsi lingkungan maka dari pelaksanaan 7 program (14 kegiatan)
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan
Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2018 telah
mencapai tingkat efisisensi sebesar 24,43%.
Tabel 3.17
Perbandingan Kinerja tahun 2016 s/d 2018 dan Target 2019
Sasaran Strategis IKU Realisasi Target
2019 2016 2017 2018
Meningkatnya pelestarian fungsi lingkungan hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
84,55% 92,19% 88,69% 90%
Bila di lihat dari tabel perbandingan kinerja tahun 2016 s/d tahun
2018, pada tahun 2018 mengalami penurunan nilai realisasi kinerja
dari tahun 2017. Namun demikian, capaian kinerja pada tahun 2018
sudah melebihi dari target yang telah ditetapkan.
Hambatan dan Kendala dalam pencapaian sasaran
1) Masih kurangnya SDM pada
dinas terkait; 2) Belum tersedianya
Laboratorium lingkungan pada dinas terkait sehingga pengujian sampel diserahkan
kepihak ketiga 3) Kurangnya sosialisasi kepada
masyarakat sehingga menimbulkan berbagai persepsi;
4) Belum adanya Penyidik PNS bidang Lingkungan Hidup.
3) Upaya pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala
1) Mengusulkan penambahan personil guna mendukung kinerja dinas terkait;
2) Melakukan MOU dengan Laboratorium Kesehatan dalam pengambilan dan pengujian sampel;
3) Mengajukan pembentukan UPTD
Laboratorium Lingkungan khusus daerah;
4) Melakukan koordinasi kepada pemerintah kecamatan, pemerintah desa dan stakeholder terkait agar pelaksanaan kegiatan bias berjalan efektif.
48
Laporan Kinerja Tahun 2018
B. REALISASI ANGGARAN
Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan dalam
rangka pembangunan Kubu Raya, Pemerintah Kubu Raya telah
menetapkan Anggaran Program Strategis Tahun 2018 sebesar
Rp768.484.122.128,00 dan terealisasi sebesar Rp. 663.961.052.211,00.
NO PROGRAM ANGGARAN REALISASI %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Rp 26.204.361.098,00 Rp 23.901.030.277,00 91,2
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Rp 42.218.697.310,00 Rp 37.286.567.240,00 88,3
3 Program peningkatan disiplin aparatur
Rp 893.813.375,00 Rp 851.008.350,00 95,2
4 Program fasilitasi pindah/purna tugas PNS
Rp 42.965.500,00 Rp 41.285.500,00 96,1
5 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Rp 3.940.245.650,00 Rp 3.369.388.007,00 85,5
6
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Rp 2.056.920.975,00 Rp 1.945.459.103,00 94,6
7 Program Keluarga Berencana Rp 1.730.945.000,00 Rp 1.674.721.700,00 96,8
8 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Rp 5.055.147.300,00 Rp 4.723.557.212,00 93,4
9 Program pembangunan jalan dan jembatan
Rp 196.958.497.450,00 Rp 195.399.135.542,00 99,2
10
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Rp 189.598.000,00 Rp 182.593.373,00 96,3
11 Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
Rp 85.000.000,00 Rp 84.043.200,00 98,9
12 Program Penataan Administrasi Kependudukan
Rp 3.096.768.000,00 Rp 2.967.330.338,00 95,8
49
Laporan Kinerja Tahun 2018
13 Program Pendidikan Anak Usia Dini
Rp 3.990.121.600,00 Rp 3.905.081.200,00 97,9
14 Program pengembangan data/informasi
Rp 908.444.250,00 Rp 845.727.778,00 93,1
15 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Rp 16.511.364.730,00 Rp 15.902.815.241,00 96,3
16 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Rp 3.961.797.525,00 Rp 3.825.473.885,00 96,6
17 Program Pengembangan Nilai Budaya
Rp 678.117.200,00 Rp 649.333.900,00 95,8
18 Program pengembangan pemasaran pariwisata
Rp 45.000.000,00 Rp 42.999.800,00 95,6
19 Program Pengembangan Perumahan
Rp 249.625.000,00 Rp 170.185.230,00 68,2
20 Program pengembangan wilayah transmigrasi
Rp 44.760.800,00 Rp 43.322.300,00 96,8
21 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
Rp 14.946.618.000,00 Rp 13.639.182.700,00 91,3
22 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Rp 3.554.996.300,00 Rp 3.427.647.100,00 96,4
23 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
Rp 95.420.700,00 Rp 91.862.700,00 96,3
24 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Rp 1.007.917.300,00 Rp 682.604.092,00 67,7
25 Program peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan
Rp 822.375.150,00 Rp 779.857.286,00 94,8
26 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Rp 92.618.300,00 Rp 90.833.800,00 98,1
27 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Rp 296.761.500,00 Rp 288.617.944,00 97,3
28 Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
Rp 69.538.000,00 Rp 59.663.000,00 85,8
29 Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Rp 45.292.000,00 Rp 41.792.000,00 92,3
50
Laporan Kinerja Tahun 2018
30 Program Lingkungan Sehat Perumahan
Rp 1.499.200.000,00 Rp 1.488.598.000,00 99,3
31 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Rp 171.025.000,00 Rp 156.819.100,00 91,7
32 Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
Rp 3.705.750.000,00 Rp 3.677.002.000,00 99,2
33
Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
Rp 9.657.838.000,00 Rp 9.149.217.750,00 94,7
34 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Rp 35.617.000,00 Rp 35.004.800,00 98,3
35
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Rp 264.800.000,00 Rp 248.360.120,00 93,8
36 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Rp 66.090.000,00 Rp 59.914.000,00 90,7
37 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Rp 518.155.000,00 Rp 460.496.066,00 88,9
38 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Rp 172.370.000,00 Rp 162.188.300,00 94,1
39 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Rp 206.506.100,00 Rp 204.896.400,00 99,2
40 Program Peningkatan Ketahan Pangan (pertanian/perkebunan)
Rp 822.375.150,00 Rp 779.857.286,00 94,8
41 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah
Rp 2.649.839.500,00 Rp 2.472.432.200,00 93,3
42 Program peningkatan peran serta kepemudaan
Rp 583.457.000,00 Rp 554.608.900,00 95,1
43 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
Rp 5.797.300,00 Rp 4.680.000,00 80,7
44 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip kependudukan
Rp 69.192.000,00 Rp 65.812.000,00 95,1
45 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Rp 121.650.000,00 Rp 118.034.000,00 97,0
51
Laporan Kinerja Tahun 2018
46 Program Transmigrasi lokal Rp 23.653.400,00 Rp 22.302.900,00 94,3
47 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Rp 52.076.170.813,00 Rp 26.947.686.529,00 51,7
48 Pogram peningkatan pelayanan angkutan
Rp 619.989.900,00 Rp 591.737.400,00 95,4
49 Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan
Rp 10.462.000,00 Rp 10.285.500,00 98,3
50 Program Pengawasan Obat dan Makanan
Rp 146.453.000,00 Rp 138.307.000,00 94,4
51 Program pengembangan Kemitraan
Rp 307.860.000,00 Rp 303.989.640,00 98,7
52
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Rp 125.850.000,00 Rp 107.641.500,00 85,5
53 Program peningkatan dan pengembangan ekspor
Rp 61.489.800,00 Rp 58.311.650,00 94,8
54 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Rp 11.967.245.964,00 Rp 11.048.019.133,00 92,3
55 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
Rp 644.911.800,00 Rp 617.068.852,00 95,7
56 Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
Rp 343.407.000,00 Rp 339.518.707,00 98,9
57 Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan
Rp 369.297.900,00 Rp 331.466.600,00 89,8
58 Program penyiapan potensi sumberdaya, sarana, dan prasarana daerah
Rp 106.700.000,00 Rp 106.558.000,00 99,9
59 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Rp 154.600.000,00 Rp 146.568.606,00 94,8
60 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Rp 150.896.000,00 Rp 137.354.560,00 91,0
61 Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
Rp 141.824.400,00 Rp 136.341.500,00 96,1
52
Laporan Kinerja Tahun 2018
62 Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
Rp 5.359.999.200,00 Rp 5.164.972.000,00 96,4
63
Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri
Rp 2.118.690.500,00 Rp 2.116.004.300,00 99,9
64 Program Pendidikan Non Formal
Rp 1.468.316.000,00 Rp 1.435.705.750,00 97,8
65 Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya
Rp 82.180.000,00 Rp 81.944.500,00 99,7
66 Program Pengembangan Sumber Daya Bidang Ekonomi Kreatif
Rp 951.534.000,00 Rp 945.744.250,00 99,4
67 Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
Rp 298.343.000,00 Rp 273.544.061,00 91,7
68 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
Rp 399.779.000,00 Rp 379.183.122,00 94,8
69 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Rp 196.106.500,00 Rp 174.895.950,00 89,2
70 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi
Rp 2.407.586.500,00 Rp 2.369.523.050,00 98,4
71 Program Peningkatan Pelayanan Akta Perizinan
Rp 497.212.000,00 Rp 488.028.995,00 98,2
72 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
Rp 80.307.200,00 Rp 78.780.700,00 98,1
73 Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
Rp 1.060.674.950,00 Rp 1.048.957.500,00 98,9
74 Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa
Rp 283.423.000,00 Rp 236.618.800,00 83,5
75 Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan
Rp 5.985.138.175,00 Rp 5.804.850.923,00 97,0
76 Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan
Rp 390.250.000,00 Rp 375.777.000,00 96,3
53
Laporan Kinerja Tahun 2018
77 Program Pengembangan dan Implementasi E-Government
Rp 279.112.500,00 Rp 273.508.500,00 98,0
78 Program pengembangan sentra-sentra industri potensial
Rp 362.625.000,00 Rp 342.080.800,00 94,3
79 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
Rp 399.801.900,00 Rp 380.487.200,00 95,2
80 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
Rp 774.234.400,00 Rp 759.143.200,00 98,1
81
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Rp 93.400.000,00 Rp 76.458.400,00 81,9
82 Program peningkatan peran perempuan di perdesaan
Rp 94.407.100,00 Rp 71.991.100,00 76,3
83 Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Rp 277.062.000,00 Rp 274.811.900,00 99,2
84 Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar
Rp 1.501.500.000,00 Rp 1.466.762.700,00 97,7
85 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Rp 4.210.786.200,00 Rp 4.205.187.900,00 99,9
86 Program Implementasi LPSE Rp 1.365.885.600,00 Rp 1.187.713.901,00 87,0
87
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
Rp 962.368.900,00 Rp 959.164.900,00 99,7
88 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
Rp 283.423.000,00 Rp 236.618.800,00 83,5
89 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
Rp 450.000.000,00 Rp 443.999.400,00 98,7
90
Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
Rp 35.000.000,00 Rp 1.850.000,00 5,3
91 Program pengembangan budidaya perikanan
Rp 174.298.000,00 Rp 144.858.370,00 83,1
54
Laporan Kinerja Tahun 2018
92 Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
Rp 51.575.000,00 Rp 51.475.000,00 99,8
93 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
Rp 636.018.000,00 Rp 584.452.000,00 91,9
94 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Rp 3.170.791.700,00 Rp 2.674.508.608,00 84,3
95 Program peningkatan pengendalian polusi
Rp 60.245.000,00 Rp 49.381.000,00 82,0
96
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
Rp 1.645.195.100,00 Rp 1.634.780.100,00 99,4
97 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Rp 204.346.800,00 Rp 178.931.800,00 87,6
98 Program Perlindungan Anak Rp 254.045.000,00 Rp 246.719.100,00 97,1
99 Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Rp 384.500.000,00 Rp 380.344.900,00 98,9
100 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Rp 77.955.500,00 Rp 71.155.000,00 91,3
101 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan PNPM
Rp 150.087.300,00 Rp 142.995.077,00 95,3
102 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Rp 101.126.100,00 Rp 98.580.300,00 97,5
103 Program pendidikan politik masyarakat
Rp 202.530.800,00 Rp 171.747.300,00 84,8
104 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Rp 72.974.200,00 Rp 71.697.000,00 98,2
105 Program pengembangan perikanan tangkap
Rp 1.255.519.000,00 Rp 1.246.666.808,00 99,3
106 Program Pengendalian Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Rp 300.375.000,00 Rp 297.072.000,00 98,9
107
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
Rp 39.000.000,00 Rp 38.195.954,00 97,9
108 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga
Rp 225.000.000,00 Rp 221.880.000,00 98,6
55
Laporan Kinerja Tahun 2018
109 Program perencanaan pembangunan daerah
Rp 2.301.669.933,00 Rp 2.122.186.022,00 92,2
110 Program tanggap darurat jalan dan jembatan
Rp 67.114.036.000,00 Rp 66.921.466.300,00 99,7
111 Program keluarga haparan Rp 172.400.000,00 Rp 159.896.700,00 92,7
112 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Rp 659.889.000,00 Rp 640.813.700,00 97,1
113 Program penataan wilayah administrasi desa
Rp 147.225.000,00 Rp 137.513.500,00 93,4
114 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Rp 1.137.834.400,00 Rp 1.122.426.500,00 98,6
115 Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Rp 156.810.250,00 Rp 40.721.300,00 26,0
116 Program pengendalian kebakaran hutan
Rp 935.965.210,00 Rp 413.299.550,00 44,2
117 Program peningkatan penerangan jalan umum
Rp 13.291.439.500,00 Rp 13.051.183.783,00 98,2
118 Program peningkatan produksi hasil peternakan
Rp 125.862.500,00 Rp 124.341.270,00 98,8
119 Program perencanaan pembangunan ekonomi
Rp 1.809.314.800,00 Rp 1.755.678.990,00 97,0
120 Program Kewaspadaan Dini / Daerah
Rp 114.203.000,00 Rp 95.536.500,00 83,7
121 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Rp 644.063.700,00 Rp 614.264.500,00 95,4
122 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Rp 68.187.000,00 Rp 68.172.500,00 100,
0
123 Program penyiapan tenaga pedamping kelompok bina keluarga
Rp 202.250.000,00 Rp 201.980.000,00 99,9
124 Program perencanaan sosial dan budaya
Rp 192.697.000,00 Rp 161.216.150,00 83,7
125 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
Rp 316.612.600,00 Rp 235.384.800,00 74,3
126 Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
Rp 2.447.744.500,00 Rp 2.426.773.490,00 99,1
127 Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
Rp 2.439.878.600,00 Rp 2.298.982.400,00 94,2
56
Laporan Kinerja Tahun 2018
128
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya
Rp 42.199.891.800,00 Rp 41.582.774.912,00 98,5
129 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar
Rp 1.524.202.998,00 Rp 1.485.014.512,00 97,4
130 Program Peningkatan Penegakan Peraturan Perundang-Undangan Daerah
Rp 190.000.000,00 Rp 179.232.000,00 94,3
131 Program perancanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
Rp 571.027.000,00 Rp 502.775.803,00 88,0
132
Program Pembangunan/Pengembangan Sistem Informasi/Database Perikanan
Rp 200.000.000,00 Rp 194.315.000,00 97,2
133
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
Rp 47.259.090.600,00 Rp 45.893.529.906,00 97,1
134 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
Rp 452.600.600,00 Rp 429.043.000,00 94,8
135 Program sistem informasi/database pertanian
Rp 209.972.700,00 Rp 209.852.700,00 99,9
136 Program Pemberdayaan Pengolahan Hasil Perikanan
Rp 422.350.000,00 Rp 370.286.770,00 87,7
137 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
Rp 3.492.580.000,00 Rp 3.352.157.100,00 96,0
138 Program pengembangan agribisnis
Rp 258.869.100,00 Rp 258.159.100,00 99,7
139 Program Penataan Daerah Otonomi Baru
Rp 591.000.000,00 Rp 488.293.100,00 82,6
140 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Rp 3.573.750.000,00 Rp 3.325.753.520,00 93,1
141 Program Peningkatan Kehidupan Nelayan
Rp 110.000.000,00 Rp 92.852.000,00 84,4
142 Program Pendidikan Kedinasan
Rp 259.770.300,00 Rp 227.700.150,00 87,7
143 Program penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian
Rp 5.039.100.000,00 Rp 5.039.100.000,00 100,
0
57
Laporan Kinerja Tahun 2018
144 Program pengembangan sarana prasarana pemasaran pengolahan hasi perikanan
Rp 152.300.000,00 Rp 142.574.200,00 93,6
145 Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
Rp 200.540.800,00 Rp 198.228.000,00 98,8
146 Program pembangunan infrastruktur perdesaan
Rp 353.239.100,00 Rp 333.439.100,00 94,4
147 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Rp 7.445.532.700,00 Rp 7.069.546.972,00 95,0
148 Program Penelitian dan Pengembangan
Rp 100.375.000,00 Rp 100.000.000,00 99,6
149 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Rp 56.227.800,00 Rp 55.864.800,00 99,4
150 Program Penataan Kelembagaan
Rp 190.245.600,00 Rp 95.748.600,00 50,3
151 Program pengadaan sarana dan prasarana pelayanan KB
Rp 794.000.000,00 Rp 772.446.100,00 97,3
152 Program Perlindungan Perkebunan
Rp 75.772.500,00 Rp 75.772.500,00 100,
0
153 Program Penataan Kecamatan/Kelurahan
Rp 292.350.000,00 Rp 200.994.900,00 68,8
154 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Rp 2.599.017.600,00 Rp 2.575.138.600,00 99,1
155
Program Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan Aparatur Pemerintah Daerah
Rp 3.463.805.825,00 Rp 3.309.182.070,00 95,5
156 Program penyusunan sistem informasi kesehatan
Rp 202.858.800,00 Rp 180.801.500,00 89,1
157 Program Perencanaan Tata Ruang
Rp 194.500.000,00 Rp 182.106.283,00 93,6
158 Program Pemanfaatan Ruang Rp 533.293.000,00 Rp 465.906.588,00 87,4
159 Program Pembinaan Mental Spiritual Umat Beragama
Rp 1.689.834.000,00 Rp 1.609.650.400,00 95,3
160 Program pengembangan kebijakan manajemen kesehatan
Rp 233.970.600,00 Rp 205.697.358,00 87,9
161 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Rp 336.941.500,00 Rp 305.771.500,00 90,7
162 Program Pengaturan Jasa Konstruksi
Rp 63.851.500,00 Rp 39.501.500,00 61,9
163 Program Pemberdayaan Jasa Konstruksi
Rp 172.855.000,00 Rp 21.127.600,00 12,2
58
Laporan Kinerja Tahun 2018
164 Program Pemberdayaan Kecamatan
Rp 3.267.740.000,00 Rp 3.102.363.700,00 94,9
165 Program Pendidikan Sekolah Dasar
Rp 60.464.747.247,00 Rp 20.567.265.419,00 34,0
166 Program Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Rp 25.151.167.600,00 Rp 8.071.193.477,00 32,1
167 Program Perumusan Kebijakan Bidang Pembangunan Daerah
Rp 336.146.500,00 Rp 305.775.000,00 91,0
168 Program Perumusan Kebijakan Perekonomian Daerah
Rp 211.590.200,00 Rp 198.329.800,00 93,7
TOTAL Rp 768.484.122.128,00 Rp 663.961.052.211,00 90,7
59
Laporan Kinerja Tahun 2018
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Kubu Raya tahun
2018 merupakan laporan tahun pertama Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kubu Raya 2014-
2019 yang disusun sebagai dokumen rencana strategis Bupati dan
Wakil Bupati terpilih dan akan menjadi payung hukum dalam
mekanisme dan proses penyusunan rencana untuk lima tahun
yang kemudian dituangkan dalam Rencana Tahunan Daerah atau
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
Dari penjabaran pada Bab III mengenai Akuntabilitas Kinerja
dapat disimpulkan bahwa dari 13 (tiga belas) sasaran strategis
terdapat 1 (satu) sasaran strategis yang belum dapat diukur.
Adapun sasaran strategis tersebut yang terdiri dari 2 (dua) indikator
kinerja yaitu salah satunya yang belum dapat diukur yaitu Indeks
Reformasi Birokrasi. Hal tersebut dikarenakan realisasi dari tahun
2017 sampai sekarang 2018 belum ada hasil penilaian dari
Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi. Lembar kerja penilaian evaluasi reformasi birokrasi
Kabupaten Kubu Raya telah disampaikan kepada Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi namun
hingga saat ini belum mendapatkan hasilnya. Berdasarkan hasil
konsultasi ke Kemenpan RB, diperkirakan pada bulan Maret 2019
hasil lembar kerja penilaian evaluasi reformasi birokrasi Kabupaten
Kubu Raya akan keluar. Indeks Reformasi Birokrasi Kabupaten
Kubu Raya telah dilaksanakan dan di evaluasi dengan 2 variabel
yaitu Proses (60%) dan Hasil (40%). Terdapat 8 (delapan) komponen
Evaluasi Proses yaitu Manajemen Perubahan, Penataan Peraturan
Perundang-undangan, Penataan dan Penguatan Organisasi,
Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem Manajemen SDM,
Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan dan Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik. Sedangkan komponen Hasil antara lain
60
Laporan Kinerja Tahun 2018
Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi, Pemerintah yang
Bersih dan Bebas KKN dan Kualitas Pelayanan Publik. Selanjutnya,
persentase rata-rata capaian kinerja untuk 12 (dua belas) sasaran
strategis lainnya yaitu 110.4 %.
Keberhasilan dan kegagalan capaian kinerja telah dilakukan
analisis penyebab serta alternatif solusi atau upaya pemecahan
masalah yang akan dijadikan dasar untuk memperbaiki kebijakan
dan program yang dapat memacu pembangunan di Kabupaten
Kubu Raya dan juga untuk mengetahui langkah-langkah strategis
yang dapat dilaksanakan dalam meningkatkan capaian kinerja di
tahun berikutnya
Demikian Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten
Kubu Raya yang menggambarkan capaian kinerja tiap-tiap tujuan
dan sasaran pada tahun 2018 dalam mendukung pencapaian visi
dan msi Kabupaten Kubu Raya.
Kubu Raya, Maret 2019
BUPATI KUBU RAYA
H. RUSMAN ALI, S.H
61
Laporan Kinerja Tahun 2018
LAMPIRAN : PENGUKURAN KINERJA KABUPATEN KUBU RAYA
TAHUN 2018
No Sasaran Strategis
Indikaitor Kinerja TAHUN 2018
% Target Realisasi
1 2 3 4 5 6
1 Meningkatnya kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi
Indeks Reformasi Birokrasi
B - -
Kapabilitas APIP 3 3 100
2 Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan
Nilai SAKIP B CC 91
3 Meningkatnya aksebilitas dan kualitas pendidikan
Angka Harapan Lama Sekolah (AHLS)
13,18 11,76 89,23
Rata-Rata Lama Sekolah
7,60 8,46 111,32
4 Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan
Angka Usia Harapan Hidup
69,86 69,85 99,98
5 Meningkatnya kepatuhan masyarakat kepada hukum
% Permasalahan Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan (K3) yang terselesaikan
100,00 93,5 93,5
6 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan masyarakat, serta menurunkan tingkat kemiskinan
% Pertumbuhan ekonomi
7 6,56 93,7
Pengeluaran per kapita per tahun
8.261,50
8.430,00 102
% tingkat kemiskinan
5 5,26 94,8
7 Meningkatnya investasi penanaman modal daerah
Jumlah nilai investasi berskala nasional
5.328.326.114.037,00
10.367.779.967.463
,32
194,58
62
Laporan Kinerja Tahun 2018
8 Menurunnya tingkat pengangguran dan pengendalian pertumbuhan penduduk
Tingkat pengangguran terbuka
5 5,09 98,2
9
Meningkatnya daya saing sektor pertanian, perindustrian, perdagangan, UMKM dan Pariwisata
Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB
2.886.418.300.
000
2.470.000.000.000
85,5
Kontribusi sektor industri pengelolaan terhadap PDRB
7.802.267.800.
000
11.658.822.000.000
149,4
Kunjungan Wisata 56.235 56.400 100,2
10 Meningkatnya kapasitas infrastruktur dan konektivitas wilayah
Indeks Mobilitas 0,75 0,79 105 Indeks
Konektivitas 0,70 0,60 116,7
11 Meningkatnya pengelolaan tata ruang wilayah
Ketaatan terhadap RTRW
80 85 106,25
12 Meningkatnya layanan sanitasi
Persentase Penduduk Terlayani Sanitasi
55 66,57 121
13 Meningkatnya pelestarian fungsi lingkungan hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Baik (rata-rata 80%)
Baik (88,69)
110,86
Jumlah Total Anggaran Perubahan Sasaran Strategis Tahun 2018 :
Rp 768.484.122.128,00
Jumlah Realisasi Anggaran Sasaran Strategis Tahun 2018 :
Rp 663.961.052.211,00
Kubu Raya, Maret 2019
BUPATI KUBU RAYA
H. RUSMAN ALI, S.H
63
PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2018
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : H. RUSMAN ALI, SH
Jabatan : BUPATI KUBU RAYA berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian
ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung
jawab kami.
Sungai Raya, 29 Oktober 2018
BUPATI KUBU RAYA
H. RUSMAN ALI, SH
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target1 2 3 4
• Angka Harapan Lama Sekolah (AHLS) 13,18 Tahun
• % Pertumbuhan ekonomi 7%
• Pengeluaran per kapita per tahun Rp.8.261,50
• % tingkat kemiskinan 5%
• Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Rp. 2.866.418,3
• Kunjungan Wisata 56.235 Orang
• Indeks Mobilitas 0,75
NO PROGRAM KETERANGAN
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp 26,204,361,098.00 APBD
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp 42,218,697,310.00 APBD
3 Program peningkatan disiplin aparatur Rp 893,813,375.00 APBD
4 Program fasilitasi pindah/purna tugas PNS Rp 42,965,500.00 APBD
5 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rp 3,940,245,650.00 APBD
6 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Rp 2,056,920,975.00 APBD
13 Meningkatnya pelestarian fungsi lingkungan hidup • Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Baik
ANGGARAN
12 Meningkatnya layanan sanitasi • Persentase Penduduk Terlayani Sanitasi 55%
10 Meningkatnya kapasitas infrastruktur dan konektivitas wilayah • Indeks Konektivitas 0,70
11 Meningkatnya pengelolaan tata ruang wilayah • Ketaatan terhadap RTRW 80%
9 Meningkatnya daya saing sektor pertanian, perindustrian, perdagangan, UMKM dan Pariwisata
• Kontribusi sektor industri pengelolaan terhadap PDRB Rp. 7.802.267,8
6Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan masyarakat, serta menurunkan tingkat kemiskinan
7 Meningkatnya investasi penanaman modal daerah • Jumlah nilai investasi berskala nasional Rp.5.328.326,114
8 Menurunnya tingkat pengangguran dan pengendalian pertumbuhan penduduk • Tingkat pengangguran terbuka 5%
4 Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan • Angka Usia Harapan Hidup 69,86 Tahun
5 Meningkatnya kepatuhan masyarakat kepada hukum • % Permasalahan Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan (K3) yang terselesaikan 100%
3 Meningkatnya aksebilitas dan kualitas pendidikan• Rata-Rata Lama Sekolah 7,60 Tahun
2 Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan • Nilai SAKIP B
PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2018PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
1 Meningkatnya kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi
• Indeks Reformasi Birokrasi B
• Kapabilitas APIP 3
7 Program Keluarga Berencana Rp 1,730,945,000.00 APBD
8 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Rp 5,055,147,300.00 APBD
9 Program pembangunan jalan dan jembatan Rp 196,958,497,450.00 APBD
10Program Pemberdayaan Fakir Miskin, KomunitasAdat Terpencil (KAT) dan Penyandang MasalahKesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Rp 189,598,000.00 APBD
11 Program pembinaan dan pengawasan bidangpertambangan Rp 85,000,000.00
APBD
12 Program Penataan Administrasi Kependudukan Rp 3,096,768,000.00 APBD
13 Program Pendidikan Anak Usia Dini Rp 3,990,121,600.00 APBD
14 Program pengembangan data/informasi 908,444,250.00Rp APBD
15 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan 16,511,364,730.00Rp
APBD
16 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi danMedia Massa 3,961,797,525.00Rp
APBD
17 Program Pengembangan Nilai Budaya 678,117,200.00Rp APBD
18 Program pengembangan pemasaran pariwisata 45,000,000.00Rp APBD
19 Program Pengembangan Perumahan 249,625,000.00Rp APBD
20 Program pengembangan wilayah transmigrasi 44,760,800.00Rp APBD
21 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga PerwakilanRakyat Daerah 14,946,618,000.00Rp
APBD
22 Program peningkatan keamanan dan kenyamananlingkungan 3,554,996,300.00Rp
APBD
23 Program Peningkatan Keberdayaan MasyarakatPerdesaan 95,420,700.00Rp
APBD
24 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 1,007,917,300.00Rp APBD
25 Program peningkatan ketahanan panganpertanian/perkebunan 822,375,150.00Rp
APBD
26 Program Peningkatan Kualitas dan ProduktivitasTenaga Kerja 92,618,300.00Rp
APBD
27 Program Peningkatan Promosi dan KerjasamaInvestasi 296,761,500.00Rp
APBD
28 Program perbaikan sistem administrasi kearsipan 69,538,000.00Rp APBD
29 Program Kesehatan Reproduksi Remaja 45,292,000.00Rp APBD
30 Program Lingkungan Sehat Perumahan 1,499,200,000.00Rp APBD
31 Program Pelayanan dan Rehabilitasi KesejahteraanSosial 171,025,000.00Rp
APBD
32 Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong Rp 3,705,750,000.00
APBD
33 Program penataan penguasaan, pemilikan,penggunaan dan pemanfaatan tanah Rp 9,657,838,000.00
APBD
34 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 35,617,000.00Rp APBD
35 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Rp 264,800,000.00
APBD
36 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Rp 66,090,000.00 APBD
37 Program Pengendalian Pencemaran dan PerusakanLingkungan Hidup Rp 518,155,000.00
APBD
38 Program Peningkatan Iklim Investasi dan RealisasiInvestasi Rp 172,370,000.00
APBD
39 Program Peningkatan Kesempatan Kerja Rp 206,506,100.00 APBD
40 Program Peningkatan Ketahan Pangan(pertanian/perkebunan) 822,375,150.00Rp
APBD
41 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan KepalaDaerah/ Wakil Kepala Daerah 2,649,839,500.00Rp
APBD
42 Program peningkatan peran serta kepemudaan 583,457,000.00Rp APBD
43 Program penyelamatan dan pelestariandokumen/arsip daerah 5,797,300.00Rp
APBD
44 Program penyelamatan dan pelestariandokumen/arsip kependudukan Rp 69,192,000.00
APBD
45 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasaranadan Fasilitas LLAJ Rp 121,650,000.00
APBD
46 Program Transmigrasi lokal Rp 23,653,400.00 APBD
47 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 52,076,170,813.00Rp APBD
48 Pogram peningkatan pelayanan angkutan 619,989,900.00Rp APBD
49 Program pemeliharaan rutin/berkala sarana danprasarana kearsipan 10,462,000.00Rp
APBD
50 Program Pengawasan Obat dan Makanan Rp 146,453,000.00 APBD
51 Program pengembangan Kemitraan Rp 307,860,000.00 APBD
52 Program Pengembangan Sistem Pendukung UsahaBagi Usaha Mikro Kecil Menengah Rp 125,850,000.00
APBD
53 Program peningkatan dan pengembangan ekspor Rp 61,489,800.00 APBD
54 Program Peningkatan dan PengembanganPengelolaan Keuangan Daerah 11,967,245,964.00Rp
APBD
55 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalammembangun desa 644,911,800.00Rp
APBD
56 Program peningkatan pemasaran hasil produksipertanian/perkebunan Rp 343,407,000.00
APBD
57 Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan Rp 369,297,900.00 APBD
58 Program penyiapan potensi sumberdaya, sarana, danprasarana daerah Rp 106,700,000.00
APBD
59 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber DayaAlam Rp 154,600,000.00
APBD
60 Program Perlindungan dan Pengembangan LembagaKetenagakerjaan Rp 150,896,000.00
APBD
61 Program kemitraan pengembangan wawasankebangsaan Rp 141,824,400.00
APBD
62 Program pembangunan sarana dan prasaranaperhubungan Rp 5,359,999,200.00
APBD
63 Program pembinaan peran serta masyarakat dalampelayanan KB/KR yang mandiri Rp 2,118,690,500.00
APBD
64 Program Pendidikan Non Formal Rp 1,468,316,000.00 APBD
65 Program pengembangan kerjasama pengelolaankekayaan budaya Rp 82,180,000.00
APBD
66 Program Pengembangan Sumber Daya BidangEkonomi Kreatif Rp 951,534,000.00
APBD
67 Program peningkatan efisiensi perdagangan dalamnegeri Rp 298,343,000.00
APBD
68 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintahdesa Rp 399,779,000.00
APBD
69 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Rp 196,106,500.00 APBD
70 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi 2,407,586,500.00Rp APBD
71 Program Peningkatan Pelayanan Akta Perizinan Rp 497,212,000.00 APBD
72 Program peningkatan penerapan teknologipertanian/perkebunan Rp 80,307,200.00
APBD
73 Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan Rp 1,060,674,950.00 APBD
74 Program Pembinaan dan Fasilitasi PengelolaanKeuangan Desa 283,423,000.00Rp
APBD
75 Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan Rp 5,985,138,175.00 APBD
76 Program pengembangan budaya baca danpembinaan perpustakaan Rp 390,250,000.00
APBD
77 Program Pengembangan dan Implementasi E-Government Rp 279,112,500.00
APBD
78 Program pengembangan sentra-sentra industripotensial Rp 362,625,000.00
APBD
79 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas Rp 399,801,900.00 APBD
80 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahanbahaya kebakaran Rp 774,234,400.00
APBD
81 Program Peningkatan Kualitas dan Akses InformasiSumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Rp 93,400,000.00
APBD
82 Program peningkatan peran perempuan di perdesaan Rp 94,407,100.00 APBD
83 Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan Rp 277,062,000.00 APBD
84 Program perencanaan pengembangan kota-kotamenengah dan besar Rp 1,501,500,000.00
APBD
85 Program Promosi Kesehatan dan PemberdayaanMasyarakat Rp 4,210,786,200.00
APBD
86 Program Implementasi LPSE 1,365,885,600.00Rp APBD
87 Program pemberdayaan penyuluhpertanian/perkebunan lapangan Rp 962,368,900.00
APBD
88 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaankeuangan desa 283,423,000.00Rp
APBD
89 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga Rp 450,000,000.00 APBD
90Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial(eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosiallainnya)
Rp 35,000,000.00 APBD
91 Program pengembangan budidaya perikanan Rp 174,298,000.00 APBD
92 Program pengembangan pusat pelayanan informasidan konseling KRR Rp 51,575,000.00
APBD
93 Program peningkatan kelaikan pengoperasiankendaraan bermotor Rp 636,018,000.00
APBD
94 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan TenagaKependidikan Rp 3,170,791,700.00
APBD
95 Program peningkatan pengendalian polusi Rp 60,245,000.00 APBD
96 Program Peningkatan Sistem Pengawasan InternalDan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Rp 1,645,195,100.00
APBD
97 Program Perbaikan Gizi Masyarakat Rp 204,346,800.00 APBD
98 Program Perlindungan Anak Rp 254,045,000.00 APBD
99 Program Kesetaraan Gender dan PemberdayaanPerempuan Rp 384,500,000.00
APBD
100 Program Pemberdayaan Kelembagaan KesejahteraanSosial Rp 77,955,500.00
APBD
101 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaankeuangan PNPM Rp 150,087,300.00
APBD
102 Program pencegahan dan penanggulangan penyakitternak Rp 101,126,100.00
APBD
103 Program pendidikan politik masyarakat Rp 202,530,800.00 APBD
104 Program Pengembangan Lingkungan Sehat Rp 72,974,200.00 APBD
105 Program pengembangan perikanan tangkap Rp 1,255,519,000.00 APBD
106 Program Pengendalian Perumahan dan KawasanPemukiman Rp 300,375,000.00
APBD
107 Program Peningkatan Profesionalisme TenagaPemeriksa dan Aparatur Pengawasan Rp 39,000,000.00
APBD
108 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana OlahRaga Rp 225,000,000.00
APBD
109 Program perencanaan pembangunan daerah 2,301,669,933.00Rp APBD
110 Program tanggap darurat jalan dan jembatan Rp 67,114,036,000.00 APBD
111 Program keluarga haparan Rp 172,400,000.00 APBD
112 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Rp 659,889,000.00 APBD
113 Program penataan wilayah administrasi desa Rp 147,225,000.00 APBD
114 Program Pencegahan dan Penanggulangan PenyakitMenular Rp 1,137,834,400.00
APBD
115 Program pencegahan dini dan penanggulangankorban bencana alam Rp 156,810,250.00
APBD
116 Program pengendalian kebakaran hutan 935,965,210.00Rp APBD
117 Program peningkatan penerangan jalan umum Rp 13,291,439,500.00 APBD
118 Program peningkatan produksi hasil peternakan Rp 125,862,500.00 APBD
119 Program perencanaan pembangunan ekonomi Rp 1,809,314,800.00 APBD
120 Program Kewaspadaan Dini / Daerah Rp 114,203,000.00 APBD
121 Program Optimalisasi Pemanfaatan TeknologiInformasi 644,063,700.00Rp
APBD
122 Program peningkatan pemasaran hasil produksipeternakan Rp 68,187,000.00
APBD
123 Program penyiapan tenaga pedamping kelompok bina keluarga Rp 202,250,000.00
APBD
124 Program perencanaan sosial dan budaya Rp 192,697,000.00 APBD
125 Program Mengintensifkan Penanganan PengaduanMasyarakat 316,612,600.00Rp
APBD
126 Program pelayanan kesehatan penduduk miskin Rp 2,447,744,500.00 APBD
127 Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) Rp 2,439,878,600.00 APBD
128 Program Pengembangan dan Pengelolaan JaringanIrigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya Rp 42,199,891,800.00
APBD
129 Program pengembangan kawasan budidaya laut, airpayau dan air tawar Rp 1,524,202,998.00
APBD
130 Program Peningkatan Penegakan PeraturanPerundang-Undangan Daerah Rp 190,000,000.00
APBD
131 Program perancanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam Rp 571,027,000.00
APBD
132 Program Pembangunan/Pengembangan SistemInformasi/Database Perikanan Rp 200,000,000.00
APBD
133Program pengadaan, peningkatan dan perbaikansarana dan prasarana puskesmas/ puskemaspembantu dan jaringannya
Rp 47,259,090,600.00 APBD
134 Program Peningkatan Kerjasama Antar PemerintahDaerah Rp 452,600,600.00
APBD
135 Program sistem informasi/database pertanian Rp 209,972,700.00 APBD
136 Program Pemberdayaan Pengolahan Hasil Perikanan Rp 422,350,000.00 APBD
137 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan 3,492,580,000.00Rp APBD
138 Program pengembangan agribisnis Rp 258,869,100.00 APBD
139 Program Penataan Daerah Otonomi Baru Rp 591,000,000.00 APBD
140 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan AirMinum dan Air Limbah Rp 3,573,750,000.00
APBD
141 Program Peningkatan Kehidupan Nelayan Rp 110,000,000.00 APBD
142 Program Pendidikan Kedinasan Rp 259,770,300.00 APBD
143 Program penyediaan dan pengembangan prasaranadan sarana pertanian Rp 5,039,100,000.00
APBD
144 Program pengembangan sarana prasaranapemasaran pengolahan hasi perikanan Rp 152,300,000.00
APBD
145 Program peningkatan pelayanan kesehatan anakbalita Rp 200,540,800.00
APBD
146 Program pembangunan infrastruktur perdesaan Rp 353,239,100.00 APBD
147 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Rp 7,445,532,700.00 APBD
148 Program Penelitian dan Pengembangan Rp 100,375,000.00 APBD
149 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia Rp 56,227,800.00 APBD
150 Program Penataan Kelembagaan Rp 190,245,600.00 APBD
151 Program pengadaan sarana dan prasarana pelayananKB Rp 794,000,000.00
APBD
152 Program Perlindungan Perkebunan Rp 75,772,500.00 APBD
153 Program Penataan Kecamatan/Kelurahan Rp 292,350,000.00 APBD
154 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkandan anak Rp 2,599,017,600.00
APBD
155Program Pembinaan dan PengembanganKelembagaan, Ketatalaksanaan dan AparaturPemerintah Daerah
3,463,805,825.00Rp APBD
156 Program penyusunan sistem informasi kesehatan Rp 202,858,800.00 APBD
157 Program Perencanaan Tata Ruang Rp 194,500,000.00 APBD
158 Program Pemanfaatan Ruang Rp 533,293,000.00 APBD
159 Program Pembinaan Mental Spiritual Umat Beragama Rp 1,689,834,000.00 APBD
160 Program pengembangan kebijakan manajemenkesehatan Rp 233,970,600.00
APBD
161 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Rp 336,941,500.00 APBD
162 Program Pengaturan Jasa Konstruksi Rp 63,851,500.00 APBD
163 Program Pemberdayaan Jasa Konstruksi Rp 172,855,000.00 APBD
164 Program Pemberdayaan Kecamatan 3,267,740,000.00Rp APBD
165 Program Pendidikan Sekolah Dasar Rp 60,464,747,247.00 APBD
166 Program Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Rp 25,151,167,600.00 APBD
167 Program Perumusan Kebijakan Bidang Pembangunan Daerah Rp 336,146,500.00
APBD
168 Program Perumusan Kebijakan Perekonomian Daerah Rp 211,590,200.00 APBD
768,484,122,128.00Rp
BUPATI KUBU RAYA,
H. RUSMAN ALI, SH
TOTAL
Sungai Raya, Oktober 2018
71
Laporan Kinerja Tahun 2018
Daftar Penghargaan Kabupaten Kubu
Raya Tahun 2018
1. Penghargaan Kabupaten HAM.
Penghargaan diterima oleh Bupati Kubu Raya Rusman Ali dari
Menteri HUKUM dan HAM RI, Yosanna Laoli di Kantor
Kemenkumham Jakarta, Tanggal 11 Desember 2018.
Penghargaan tersebut diterima oleh Kabupaten Kubu Raya,
merupakan ke 4 kali berturut-turut sejak tahun 2015. Sebagai
bentuk apresiasi atas upaya-upaya pemenuhan hak bagi
masyarakat di Kabupaten Kubu Raya yang dilakukan oleh
Pemerintah Kubu Raya.
72
Laporan Kinerja Tahun 2018
2. Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya.
Penghargaan diberikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak RI, di Kantor PPA Jakarta Tanggal 19
Desember 2018. Penghargaan tersebut diterima oleh Wakil
Bupati Kubu Raya. Penghargaan APE merupakan sebuah
apresiasi atas upaya Pemerintah Kubu Raya dalam memberikan
pelayanan dan program kepada masyarakat dengan berbasis
pada kesetaraan Gender. Kubu Raya merupakan satu-satunya
dari Kalimantan Barat yang mendapat penghargaan tersebut.
73
Laporan Kinerja Tahun 2018
3. Penghargaan Tanda Jasa Bhakti Koperasidan
UKM 2018. Penghargaan diterima oleh Wakil Bupati Kubu Raya dari Menteri
Koperasi dan UKM RI di Tangerang Banten. Penghargaan
tersebut diterima oleh Kubu Raya sebagai bentuk apresiasi atas
upaya-upaya dan berbagai program inovatif dari Pemerintah
Kubu Raya dalam memberikan pembinaan dan memajukan
perkoperasian dan UMKM di Kabupaten Kubu Raya.
74
Laporan Kinerja Tahun 2018
4. Penghargaan WTP.
Kabupaten Kubu Raya kembali mendapatkan WTP atas laporan
keungan tahun 2017 dari BPK RI Kalimantan Barat. Penghargaan
tersebut diterima oleh Bupati Kubu Raya Rusman Ali di Kantor
BPK RI Perwakilan Kalimantan Barat. WTP Kubu Raya pada
tahun 2018 merupakan WTP ke 4 yang diperoleh Kubu Raya
secara beruntun.
75
Laporan Kinerja Tahun 2018
5. Penghargaan dari Kementerian Keuangan RI.
Penghargaan diberikan oleh Gubernur Kalimantan Barat kepada
Bupati Kubu Raya di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan
Barat. Penghargaan dari Kementerian Keuangan RI, Kepada
PemerintahKubu Raya sebagai Apresiasi atas Keberhasilan
Menyusun dan Menyajikan Laporan Keuangan Tahun 2017
dengan Capaian Standar Tertinggi.