LAPORAN KINERJA INSTANSI...

75
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KPU KABUPATEN CIREBON JL. DEWI SARTIKA NO. 100 SUMBER, CIREBON

Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI...

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015KPU KABUPATEN CIREBON

JL. DEWI SARTIKA NO. 100

SUMBER, CIREBON

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmatnya kepada

kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cirebon Tahun Anggaran 2015

sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) KPU sesuai APBN Tahun

2015.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) KPU Kabupaten Cirebon Tahun 2015 ini

dimaksudkan sebagai media pertanggungjawaban secara periodik yang berisi informasi

mengenai kinerja KPU dalam mencapai visi dan misi dalam rangka mewujudkan pemerintahan

yang baik (Good Governance) dan Clean Government (pemerintah yang bersih) tingkat

pencapaian kinerja, keberhasilan dan/atau kegagalan di dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsi sesuai visi dan misi KPU.

Penyusunan LAKIP ini mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Selain melakukan Penyusunan LAKIP, KPU Kabupaten Cirebon sebagai Satuan Kerja

dari KPU RI mendukung kinerja Kementerian PAN dan RB dengan menjalankan proses

Reformasi Birokrasi seperti yang tertuang dalam Undang- Undang Nomor 28 Tahun 1999

tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme,

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Desain Reformasi

Birokrasi 2010-2025. Hal Tersebut dilaksanakan untuk memudahkan proses pemantauan dan

pengendalian kinerja dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja unit kerja di

lingkungan Sekretariat Jenderal KPU, serta menjadikan KPU sebagai badan penyelenggara

Pemilihan Umum (Pemilu) yang bersih dan bebas korupsi baik secara kelembagaan maupun

dalam penyelenggaraan Pemilu. Pelaksanaan kinerja KPU diharapkan tidak hanya dapat

dipertangungjawabkan secara mandiri namun juga dapat dipertanggungjawabkan pada

masyarakat sebagai pelaksanaan tugas kepada masyarakat.

ii

Dalam LAKIP ini kami berusaha melaporkan apa yang direncanakan sesuai dokumen

perencanaannya dan sejauh mana strategi pelaksanaan dapat mendukung pencapaian tujuan dan

sasaran dalam rangka mewujudkan visi dan misi KPU Kabupaten cirebon, selain itu sebagai

wujud komitmen pimpinan beserta segenap aparatur di Lingkungan KPU Kabupaten Cirebon

dalam melaksanakan akuntabilitas sesuai tugas dan tanggung jawab serta kewenangan yang

dimiliki.

Diharapkan dengan adanya LAKIP tahun 2015 ini adanya umpan balik perbaikan kinerja

KPU Kabupaten Cirebon di masa yang akan datang sehingga semakin mampu memperlihatkan

pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi, dengan demikian pelaksanaan tugas-tugas umum

pemerintahan dan pembangunan lebih berdaya guna dan berhasil guna.

Kami menyadari LAKIP ini belum secara lengkap menggambarkan kinerja ideal, oleh

karena itu masukan dan saran perbaikan dari atasan lembaga pengawasan dan penilai

akuntabilitas sangat kami harapkan untuk penyempuraan penyusunan laporan di masa yang akan

datang.

Akhirnya, kami berharap LAKIP ini dapat memberikan masukan berharga dan

bermanfaat untuk peningkatan kinerja KPU Kabupaten Cirebon guna mewujudkan Good

Governance dan Clean Government di Lingkungan KPU Kabupaten Cirebon.

KPU KABUPATEN CIREBON

SEKRETARIS,

SONSON M ICHSAN

NIP. 196711301996031002

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja KPU Kabupaten Cirebon Tahun 2015 secara singkat memuat gambaran

semua kegiatan yang dilaksanakan selama Tahun 2015 sebagai perwujudan dari visi, misi tujuan

dan sasaran KPU Kabupaten Cirebon.

Pelaksanaan program dan kegiatan KPU Kabupaten Cirebon selama Tahun 2015 pada

prinsipnya sudah berjalan sesuai dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 yang ditetapkan KPU

Kabupaten Cirebon. Dari kegiatan yang dilaksanakan, capaian indikator, masukan, keluaran, dan

hasil sebagai manifestasi dari pecapaian kinerja dapat dikatakan berhasil dengan baik, hal ini

tercermin dari pencapaian target tahun 2015 sebagai berikut :

Tabel Capaian Kinerja KPU Kabupaten Cirebon Tahun 2015

Sasaran Strategis Indikator kinerja Target Realisasi %

Realisasi

Kategori

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Terwujudnya pengelolaan

administrasi keuangan

yang berkualitas,

professional, dan

akuntabel serta

tercapainya Laporan

Keuangan Pemeriksaan di

Lingkungan Sekretariat

KPU Kabupaten Cirebon

Sesuai dengan SAP

Jumlah laporan sistem

akuntansi dan pelaporan

keuangan disampaikan

ke KPU tepat waktu dan

valid

1 1 100 Berhasil

Jumlah Laporan

Pertanggungjawaban

Penggunaan Anggaran

(LPPA)

1 1 100 Berhasil

Jumlah bulan layanan

perkantoran

dalam adminisrasi

keuangan

12 12 100 Berhasil

Jumlah laporan Hasil

Reviu Laporan Keuangan

KPU Sesuai dengan SAP

1 1 100 Berhasil

Meningkatnya efektivitas

pengelolaan data dan

perencanaan kebutuhan

logistik, pedoman, dan

evaluasi manajemen

Jumlah dokumen

perencanaan kebutuhan

logistik, pedoman, dan

evaluasi manajemen

logistik Pemilu

1 1 100 Berhasil

iv

logistik Pemilu serta

terpenuhinya kebutuhan

sarana dan prasarana

kerja dalam kondisi baik

Jumlah dokumen

penatausahaan Barang

Milik Negara

3 3 100 Berhasil

Jumlah laporan Evaluasi

Tindak Lanjut Hasil

Pemeriksaan Laporan

BMN

4 4 100 Berhasil

Jumlah laporan

Penataan, Pendataan,

dan Penilaian Arsip

1 1 100 Berhasil

Jumlah Layanan

Perkantoran

12 12 100 Berhasil

Terwujudnya efektivitas

Perencanaan dan

Program serta Monitoring

dan Supervisi

Pelaksanaan Kegiatan

Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Cirebon

Jumlah dokumen

perencanaan dan data

kepemiluan

1 1 100 Berhasil

Jumlah kegiatan

Pengelolaan Program

dan Revisi DIPA

4 0 0 Tidak

Berhasil

Jumlah Laporan

Pelaksanaan Kegiatan

2 2 100 Berhasil

"Meningkatnya kualitas

penataan organisasi,

pembinaan, dan

pengelolaan sumber daya

manusia

Jumlah Laporan

Penataan Organisasi,

Pembinaan dan

Pengelolaan SDM

1 1 100 Berhasil

Jumlah kegiatan

Pembinaan Administrasi

Pengelolaan

Kepegawaian

2 1 50 Tidak

Berhasil

Jumlah layanan

peningkatan kompetensi

SDM

1 1 100 Berhasil

Jumlah dokumen

kepegawaian

1 1 100 Berhasil

"Tercapainya Penyiapan

Penyusunan Rancangan

Peraturan KPU, Advokasi,

Penyelesaian Sengketa

dan Penyuluhan

Peraturan Perundang-

Jumlah kasus dalam

Advokasi dan Sengketa

Hukum

1 0 0 Tidak

Berhasil

Jumlah Dokumen dan

Informasi Produk Hukum

1 1 100 Berhasil

v

undangan yang Berkaitan

dengan Penyelenggaraan

Pemilu

Jumlah Kegiatan dalam

Penyuluhan Peraturan

Perundang-undangan

Pemilu dan Pemilukada

1 1 100 Berhasil

"Tercapainya

Pelaksanaan Pedoman,

Petunjuk Tekni,s dan

Bimbingan

Teknis/Supervisi/Publikas

i/Sosialisasi

Penyelenggaraan Pemilu

dan Pendidikan Pemilih

"

Jumlah orang dalam

Penggantian Antar

Waktu Anggota DPR,

DPD, DPRD Provinsi, dan

DPRD Kabupaten/Kota

50 0 0 Tidak

Berhasil

Jumlah Satker sebagai

pusat pendidikan pemilih

1 1 100 Berhasil

Jumlah laporan Informasi

dan publikasi serta

sosialisasi Pemilu dan

Pemilukada

1 1 100 Berhasil

Jumlah kegiatan

Sosialisasi

Penyelenggaraan Pemilu

2 2 100 Berhasil

Sumber : Laporan Realisasi Tapkin 2015 KPU Kabupaten Cirebon

Selanjutnya berdasarkan analisa akuntabiltas keuangan, KPU Kabupaten Cirebon Total

Pagu KPU Kabupaten Cirebon tahun 2015 sebesar Rp. 1.456.065.000, dengan Penyerapan

Anggaran Sebesar Rp. 1.356.364.568 atau sebesar 93,15 % dari Jumlah anggaran KPU

Kabupaten Cirebon. Sisa Anggaran yang tidak diserap sebesar Rp. 99.700.432 (6,85 %)

Dalam pencapaian sasaran masih terdapat beberapa kendala baik yang sifatnya intern

maupun lintas koordinatif dengan stakeholders, seperti berkaitan dengan dukungan pendanaan

yang belum optimal dan kualitas SDM yang belum sepenuhnya efektif dimanfaatkan. Hal ini ke

depan perlu diupayakan adanya peningkatan alokasi anggaran dalam bidang perencanaan.

Tuntutan tersebut sebagai konsekuensi dari semakin luasnya cakupan perencanaan daerah, serta

kedudukan KPU Kabupaten Cirebon yang senantiasa harus didukung oleh sumber daya yang

optimal. Oleh karena itu, pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan salah satu agenda

utama yang harus di prioritaskan.

Untuk memperoleh dukungan yang optimal dari seluruh stakeholders dalam proses

penyusunan perencanaan, peningkatan koordinasi merupakan hal yang signifikan. Upaya ini

vi

dilakukan untuk menghindari adanya tumpang tindih sehingga diharapkan akan tercipta suatu

harmonisasi dalam proses penyusunan perencanaan.

vii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Ringkasan Eksekutif iii

Daftar isi vii

Bab I Pendahuluan................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang.................................................................................. 1

1.2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi............................................ 2

1.3. Struktur Organisai............................................................................ 3

1.4. Sistematika Penyajian....................................................................... 6

1.5. Dasar Hukum.................................................................................... 7

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja......................................................... 8

2.1. Sasaran RPJMN 2015-2019.............................................................. 8

2.2. Rencana Strategis 2015-2019............................................................ 28

2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2015........................................................ 30

Bab III Akuntabilitas Kinerja................................................................................. 34

3.1. Pengukuran Capaian Kinerja............................................................ 34

3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja............................................ 39

3.3. Akuntabilitas Keuangan..................................................................... 56

Bab IV Penutup......................................................................................................... 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN :

Perjanjian Kinerja (PerKin) KPU Kabupaten Cirebon Tahun 2015

Perjanjian Kinerja (PerKin) KPU Kabupaten Cirebon Tahun 2015 Revisi

Laporan Realisasi Anggaran KPU Kabupaten Cirebon Tahun 2015

Laporan E Monev Capaian Kinerja KPU 2015

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Capaian Kinerja KPU Kabupaten Cirebon Tahun 2015......................... iii

Tabel 1.1 Kondisi Pegawai Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin........... 4

Tabel 1.2 Kondisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan........................... 4

Tabel 1.3 Kondisi Anggaran KPU Kabupaten Cirebon Tahun 2015................ 5

Tabel 2.1. Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Program Dukungan

Manajemen dst.....................................................................................

14

Tabel 2.2. Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana KPU................................................................

19

Tabel 2.3. Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Program Peningkatan

Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Proses Politik..................

20

Tabel 2.4. Formulir Perjanjian Kinerja Sekretariat

KPUKabupaten Cirebon......................................................................

31

Tabel 2.5. Rincian Anggaran KPU Kab Cirebon 2015........................................ 33

Tabel 3.1. Pengukuran capaian kinerja KPU Kabupaten Cirebon

Tahun 2015.............................................................................................

37

Tabel 3.2. Anggaran dan Realisasi APBN KPU Kabupaten Cirebon

Tahun 2015............................................................................................

56

Tabel 3.3 Target dan Realisasi Anggaran KPU Kab.Cirebon 2011-2015......... 58

Tabel 3.4 Realisasi Anggaran Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya KPU.....................................

59

Tabel 3.5. Realisasi Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi

dan Perbaikan Proses Politik Tahun 2015.........................................

60

ix

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

KPU adalah Lembaga Penyelenggara Pemilu yang bertugas melaksanakan Pemilu. Dalam

menyelenggarakan Pemilu, KPU bebas dari pengaruh pihak manapun berkaitan dengan pelaksanaan

tugas dan wewenangnya. Pelaksanaan tugas KPU berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 15

Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum.

KPU mempunyai fungsi menyelenggarakan Pemilu untuk memilih Anggota DPR, DPD, DPRD,

Presiden dan Wakil Presiden secara langsung oleh rakyat, serta untuk memilih Gubernur, Bupati dan

Walikota secara demokratis. Pelaksanaan program dan kegiatan KPU dalam rangka pelaksanaan fungsi

dan pencapaian kinerja dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

Kementerian Negara/ Lembaga. Sebagai lembaga yang menggunakan anggaran negara dalam

pelaksanaan tugas dan kegiatannya serta lembaga yang mengedepankan sistem keterbukaan,

transparan, akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan, maka disusunlah Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP).

LAKIP KPU juga sebagai wujud pertanggungjawaban KPU atas pelaksanaan tugas dan

fungsinya, serta sebagai bahan analisis dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan kinerja dimasa

yang akan datang. Pembuatan laporan tersebut didasarkan dengan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

LAKIP KPU Kabupaten Cirebon Tahun 2015 dibuat sebagai bentuk laporan

pertanggungjawaban kinerja KPU Kabupaten Cirebon dalam satu tahun anggaran. LAKIP ini

memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja KPU Kabupaten Cirebon selama Tahun

Anggaran 2015. Capaian kinerja (performance results) Tahun 2015 tersebut diperbandingkan dengan

Perjanjian Kinerja (PK)/performance agreement Tahun 2015 sebagai tolak ukur dan gambaran tingkat

2

keberhasilan pencapaian kinerja KPU selama 1 tahun. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana

target kinerja digunakan sebagai check point yang memberikan hasil guna perbaikan dan peningkatan

kinerja.

Indikator kinerja sasaran strategis KPU Kabupaten Cirebon merupakan parameter keberhasilan

seluruh pelayanan penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan KPU Kabupaten Cirebon.

Indikator kinerja sasaran strategis ini menggunakan pendekatan outcome dan atau dari output kegiatan.

Indikator kinerja tingkat kegiatan menggunakan indikator kinerja masukan (input), keluaran (output),

hasil (outcome), benefit (manfaat) dan impact (dampak).

1.2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

1.2.1 Kedudukan KPU Kabupaten Cirebon

Sesuai dengan Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan

Umum Pasal 4 ayat 3 disebutkan KPU Kabupaten/Kota berkedudukan di ibu kota Kabupaten/Kota,

Pasal 5 ayat 3 disebutkan Dalam menjalankan tugasnya, KPU dibantu oleh sekretariat Jenderal; KPU

Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota masing-masing dibantu oleh sekretariat.

1.2.2. Tugas Pokok

Pasal 10 ayat 4 Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan

Umum disebutkan tugas, wewenang dan kewajiban adalah Tugas dan Wewenang KPU

Kabupaten/Kota dalam dalam Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, dan Pemilu Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilu

dengan tepat waktu; memperlakukan peserta pemilu dan pasangan calon secara adil dan setara.

1.2.3. Fungsi

Pasal 1 ayat 1 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2010 tentang Peraturan

Komisi Pemilihan Umum Tentang Uraian Tugas Staf Pelaksanan Pada Sekretariat Jenderal Komisi

Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Dan Sekretariat Komisi Pemilihan

Umum Kabupaten/Kota disebutkan bahwa Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum

Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota selanjutnya disebut KPU, KPU Provinsi, dan

3

KPU Kabupaten/Kota adalah penyelenggara Pemilihan Umum di tingkat pusat, tingkat provinsi, dan

tingkat kabupaten/ kota yang sifatnya hierarkis dan tetap.

1.3. Struktur Organisasi

Pasal 14 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2010 tentang Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Tentang Uraian Tugas Staf Pelaksanan Pada Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan

Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota disebutkan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota terdiri atas :

Sekretaris Kabupaten/Kota, dibantu oleh :

a. Subbagian Program dan Data;

b. Subbagian Hukum;

c. Subbagian Teknis dan Hubungan Partisipasi Masyarakat;

d. Subbagian Umum

Subbagian pada Sekretariat KPU Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Peraturan ini,

dapat dibantu 1 (satu) atau lebih staf pelaksana.

Bagan Struktur Organisasi Sekretariat KPU Kabupaten Cirebon sebagaimana terlampir, terdiri

dari satu (1) orang Sekretaris, empat orang (4) Kepala Subbagian (Kasubag) dan tujuh (7) orang

pelaksana.

Aspek Strategis yang berpengaruh kepada peran dan fungsi Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Cirebon selama tahun anggaran 2015 teruatama hal-hal sebagai berikut :

1. Kondisi Sumber Daya Manusia

Jumlah Pegawai dilingkungan Sekretariat KPU Kabupaten Cirebon adalah 12 orang, terdiri dari

Pegawai Organik delapan (8) orang dan Pegawai yang diperbantukan dari PEMDA sejumlah empat (4)

orang. Selain itu ditunjang oleh Pramubakti sejumlah empat (4) orang, sopir (1 orang), Satpam (3

orang), dan Pesuruh (2 orang).

Jika dilihat dari jumlah pegawai, kondisi Sumber Daya Manusia pada Sekretariat KPU

Kabupaten Cirebon jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya berkurang signifikan. Hal ini

4

dikarenakan pada awal tahun 2015, sebanyak sepuluh (10) orang staff pelaksana yang berasal dari

Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon ditempatkan kembali di Instansi Induknya.

2. Kondisi Kepegawaian

Kondisi Pegawai Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cirebon pada tahun 2015 berdasarkan

jenis Golongan dan jenis Kelamin sebagai berikut :

Tabel 1.1 Kondisi Pegawai Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin

JENIS GOLONGAN JENIS KELAMIN

I II III IV P L

0 3 8 1 2 10

Sumber : Data Kepegawaian KPU Kab.Cirebon 2015

Kondisi Pegawai Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cirebon pada tahun 2015 berdasarkan

tingkat pendidikan sebagai berikut :

Tabel 1.2 Kondisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

1 SD/MI -

2 SMP/MTs -

3 SMA/SMK/MA 3

4 D1/D2/D3 -

5 S1 8

6 S2 1

7 S3 -

Sumber : Data Kepegawaian KPU Kab.Cirebon 2015

Berdasarkan kondisi pegawai sebagaimana tersebut diatas diharapkan dapat mendukung tugas

Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cirebon sebagai unsur pembantu pimpinan dalam

melaksanakan tugas penyelenggaran Pemilihan Umum, administrasi, Organisasi dan tatalaksana serta

memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat Daerah Kabupaten Cirebon.

5

3. Kondisi Anggaran

Jumlah anggaran/biaya yang dialokasikan kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cirebon

pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 1.456.065.000,- yang terdiri dari :

Tabel 1.3 Kondisi Anggaran KPU Kabupaten Cirebon Tahun 2015

N0

Kode Program /Kegiatan

Jumlah

Anggaran

(Rp)

1 076.01.01 Program Dukungan Manajemen dan

Pelakasanaaan Tugas Teknis lainnya KPU

1.359.940.000,-

1.1 3355 Pelaksanaan Akuntabilitas Pengelolaan

Administrasi Keuangan di Lingkungan Setjen

KPU

914.800.000,-

1.2 3356 Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan,

Pendistribusian, dan Inventarisasi Sarana dan

Pra Sarana Pemilu

9.965.000,-

1.3 3357 Pelaksanaan Manajemen Perencanaan dan

Data

25.500.000,-

1.4 3358 Pembinaan Sumber Daya Manusia,

Pelayanan dan Administrasi Kepegawaian

2.950.000,-

1.5 3360 Penyelenggaraan Operasioal dan

Pemeliharaan Kantor (KPU)

444.565.000,-

1.6 3361 Pemeriksaan di lingkungan Setjen KPU,

Sekretariat KPU Provinsi dan Sekretariat

KPU Kabupaten/Kota

2.160.000,-

2 076.01.06 Program Penguatan Kelembagaan

Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik

56.125.000

2.1 3363 Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan

Kpu, Advokasi, Penyelesaian Sengketa dan

Penyuluhan Peraturan Perundang-Undangan

yang Berkaitan Dengan Penyelenggaraan

Pemilu

3.520.000,-

2.2 3364 Pedoman, Petunjuk Teknis dan Bimbingan

Teknis/Supervisi/Publikasi/Sosialisasi

Penyelenggaraan Pemilu dan Pendidikan

Pemilih

52.605.000,-

Sumber : Data Keuangan Sekretariat KPU Kab.Cirebon 2015

6

1.4. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya Laporan Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Komisi Pemilihan

Umum Kabupaten Cirebon Tahun 2015. Capaian kinerja (performance results) 2015 tersebut

diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) 2015 sebagai tolok ukur

keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan

memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja

di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) KPU Kabupaten Cirebon Tahun 2015 adalah sebagai berikut ini :

KATA PENGANTAR

RINGKASAN EKSEKUTIF

DAFTAR ISI

BAB I : Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang,

aspek strategis KPU Kabupaten Cirebon dan struktur

organisasi;

BAB II : Sasaran, Rencana Strategis, dan Penetapan Kinerja 2015,

menjelaskan berbagai kebijakan umum di bidang

Kepemiluan, sasaran dan rencana strategis Komisi

Pemilihan Umum Tahun 2015-2019 dan penetapan kinerja

untuk tahun 2015.

BAB III : Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan pengukuran pencapaian

kinerja, evaluasi dan analisis pencapaian kinerja serta

akuntabilitas keuangan KPU Kabupaten Cirebon Tahun

2015

BAB IV : Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan

Akuntabilitas Kinerja KPU Kabupaten Cirebon Tahun

2015 ini dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan

bagi perbaikan kinerja di masa datang.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

7

1.5. Dasar Hukum

Dasar Penyusunan LAKIP Sekretariat Komisi Pemilihan Umum tahun 2014 sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas

dari Korupsi dan Nepotisme.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah.

3. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan.

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

8

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

TAHUN 2015

2.1. Sasaran RPJMN 2015-2019

Untuk mencapai sasaran RPJMN 2015 – 2019, yakni sasaran pembangunan di bidang politik,

hukum, pertahanan dan keamanan maka agenda pembangunan nasional yang ditempuh adalah antara

lain: membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokrasi dan terpercaya dengan cara:

(1) melanjutkan konsolidasi demokrasi untuk memulihkan kepercayaan publik; (2) membangun

transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintahan;dan (3) penyempurnaan dan peningkatan kualitas

reformasi birokrasi nasional. Adapun arah kebijakan dan strategi nasional yang ditempuh untuk

mencapai agenda tersebut adalah sebagai berikut:

1. Melanjutkan konsolidasi demokrasi untuk memulihkan kepercayaan publik

a) Meningkatkan peran kelembagaan demokrasi dan mendorong kemitraan lebih kuat antara

pemerintah, swasta dan masyarakat sipil yang akan ditempuh dengan strategi: (1)

Pengembangan kebijakan kepemiluan yang demokratis termasuk yang terkait dengan

pembiayaan kampanye pemilu dan pengawasan pemilu yang partisipatif; (2) Pengaturan yang

mendorong netralitas birokrasi melalui sanksi yang lebih keras; (3) Penyelenggaraan

Pemilu 2019 yang aman, damai, jujur, adil dan demokratis; (4) Peningkatan kapasitas lembaga

penyelenggara pemilu; (5) Fasilitasi peningkatan peran parpol; (6) Penguatan dan

pemberdayaan organisasi kemasyarakatan untuk keberlanjutan perannya dalam mendorong

proses demokratisasi;(7) Penguatan koordinasi pemantapan pelaksanaan demokrasi pada

lembaga pemerintah; (8) Penguatan kerja sama masyarakat politik, masyarakat sipil

masyarakat ekonomi, dan media dalam mendorong proses demokratisasi; (9) Pembentukan

lembaga riset kepemiluan sebagai bagian dari lembaga penyelenggara pemilu yang dapat

melaksanakan fungsi pengkajian, pendidikan kepemiluan dan pengawasan partisipatif, dan

fasilitasi dialog;

9

b) Memperbaiki perundang-undangan bidang politik, yang ditempuh melalui strategi sebagai

berikut: (1) Perubahan UU Pemilu yang dapat memberikan pembatasan pengeluaran partai bagi

kepentingan pemilu; (2) Perubahan UU Parpol untuk mendorong pelembagaan partai politik

dengan memperkuat sistem kaderisasi, rekrutmen, pengelolaan keuangan partai, pengaturan

pembiayaan partai politik melalui APBN/APBD untuk membangun parpol sebagai piranti dasar

bangunan demokrasi; (3) Pelaksanaan pengkajian yang terkait dengan sistem kepemiluan, sistem

kepartaian, dan sistem presidensial.

2. Membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintahan

a) Penyempurnaan system manajemen dan pelaporan kinerja instansi pemerintah

secara terintegrasi, kredibel, dan dapat diakses publik yang akan ditempuh melalui

strategi antara lain: penguatan kebijakan sistem pengawasan intern pemerintah;

penguatan pengawasan terhadap kinerja pembangunan nasional; dan pemantapan

implementasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) pada seluruh

instansi pusat dan daerah.

b) Penerapan e-government untuk mendukung bisnis proses pemerintahan dan

pembangunan yang sederhana, efisien dan transparan, dan terintegrasi yang dilaksanakan

melalui strategi, antara lain: penguatan kebijakan e- government yang mengatur

kelembagaan e-government, penguatan sistem dan infrastruktur e-government yang

terintegrasi; penyempurnaan/penguatan sistem pengadaan secara elektronik serta

pengembangan sistem katalog elektronik; dan penguatan sistem kearsipan berbasis TIK.

c) Penerapan open government merupakan upaya untuk mendukung terwujudnya

penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka, partisipatif dan akuntabel dalam

penyusunan kebijakan publik, serta pengawasan terhadap penyeleng-garaan negara dan

pemerintahan. Strategi pelaksanaannya ditempuh antara lain: Pembentukan Pejabat

Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) pada setiap badan publik negara;

peningkatan kesadaran masyarakat tentang keter-bukaan informasi publik; publikasi

10

semua proses peren-canaan, penganggaran dan pelaksanaan anggaran ke dalam website

masing-masing K/L/D; penyediaan ruang partisipasi publik dalam menyusun dan

mengawasi pelaksanaan kebijakan publik; pengembangan sistem publikasi informasi

proaktif dan interaktif yang dapat diakses publik; diterbitkannya Jaringan Informasi

Kearsipan Nasional; dan penguatan lembaga pengarsipan karya-karya fotografi

Indonesia.

11

3. Penyempurnaan dan peningkatan kualitas reformasi birokrasi nasional

a) Restrukturisasi kelembagaan birokrasi pemerintah agar efektif, efisien, dan sinergis, yang

ditempuh melalui strategi: penyempurnaan desain kelembagaan pemerintah (Kementerian,

LPNK dan LNS); penataan kelembagaan internal pemerintah pusat dan daerah yang

mencakup evaluasi/audit organisasi, penataan tugas, fungsi dan kewenangan, penyederhanaan

struktur secara vertikal dan/atau horizontal; dan penguatan sinergitas antar lembaga baik di

pusat maupun di daerah.

b) Penguatan kapasitas pengelolaan reformasi birokrasi nasional yang ditempuh dengan

strategi antara lain: penguatan kelembagaan dan tata kelola pengelolaan reformasi birokrasi

nasional; penataan regulasi dan kebijakan di bidang aparatur negara; perluasan dan fasilitasi

pelaksanaan RB pada instansi pemerintah daerah; dan penyempurnaan sistem evaluasi

pelaksanaan RBN.

c) Penerapan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang transparan,

kompetitif, dan berbasis merit yang dilaksanakan melalui strategi antara lain: penetapan

formasi dan pengadaan CPNS dilakukan dengan sangat selektif sesuai prioritas kebutuhan

pembangunan dan instansi; penerapan sistem rekrutmen dan seleksi pegawai yang transparan,

kompetitif, berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK); penguatan sistem dan kualitas

penyelenggaran diklat; penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis

kompetensi didukung oleh makin efektifnya pengawasan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara

(KASN); penerapan sistem manajemen kinerja pegawai; dan penguatan sistem informasi

kepegawaian nasional.

d) Peningkatan kualitas pelayanan publik yang ditempuh melalui strategi, antara lain: memastikan

implementasi UU 25/2009 tentang Pelayanan Publik secara konsisten; mendorong inovasi

pelayanan publik; peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik; dan penguatan

kapasitas dan efektivitas pengawasan pelayanan publik.

12

Arah Kebijakan dan strategi KPU ini merupakan suatu proses penggambaran atas dasar

hubungan sebab akibat antara satu sasaran stratejik dengan sasaran stratejik lainnya untuk menguji

alur pikir suatu strategi. Peta strategi ini mempunyai tiga perspektif yaitu: perspektif peningkatan

kapasitas kelembagaan, perspektif pelaksanaan tugas pokok lembaga, dan perspektif pemangku

kepentingan (stakeholders).Perspektif peningkatan kapasitas kelembagaan merupakan strategi dasar

Komisi Pemilihan Umum yang bersifat jangka panjang dan sebagai titik awal dari keberhasilan

pencapaian visi dan misi Komisi Pemilihan Umum. Sementara itu, perspektif pelaksanaan tugas pokok

lembaga merupakan perspektif pengarah strategis (strategic drivers) yang menggambarkan proses

bisnis internal yang dijalankan dalam rangka menjamin pelaksanaan misi dan visi Komisi Pemilihan

Umum. Sedangkan perspektif pemangku kepentingan (stakeholders) mencerminkan keinginan dan

harapan stakeholders terhadap pencapaian misi dan visi Komisi Pemilihan Umum. Stakeholders

eksternal yang dimaksud adalah Partai Politik, LSM, Lembaga Penyelenggara Pemilu lainnya (DKPP

dan Bawaslu), Instansi pemerintah Pusat dan Daerah, serta masyarakat umum.

13

Komisi Pemilihan Umum pada kurun waktu 2015 – 2019, akan menggunakan 3 (tiga) program

dan 9 (Sembilan) kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seluruh unit kerja di lingkungan Komisi

Pemilihan Umum. Adapun program-program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seluruh Satuan

Kerja di lingkungan Komisi Pemilihan Umum adalah sebagai berikut :

a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Program ini merupakan program generik Komisi Pemilihan Umum dengan sasaran

program (outcome) yang hendak dicapai adalah : terlaksananya fasilitasi pembentukan lembaga riset

kepemiluan dan operasionalisasinya, terlaksanannya pemutakhiran data pemilih melalui sinergitas dan

sinkronisasi dengan Ducapil Provinsi, Kabupaten dan Kota, dan terselenggaranya pembinaan SDM,

pelayanan dan administrasi kepegawaian di lingkungan Setjen KPU.

Dengan indikator kinerja programnya adalah : persentase Pemutakhiran Data Pemilih melalui

sinergitas dan sinkronisasi dengan Dukcapil di Provinsi, Kabupaten/Kota; persentase terpenuhinya

jumlah pegawai organik kesekretariatan KPU; serta persentase ketepatan waktu penyelesaian

pelayanan administrasi kepegawaian.

Arah kebijakan program ini mencakup :

1. Menyediakan dokumen perencanaan dan penganggaran, koordinasi antar lembaga, data dan

informasi serta monitoring dan evaluasi;

2. Menyelenggarakan pengelolaan data, dokumentasi, pengadaan, pendistribusian,

ineventarisasi sarana dan prasarana serta terpenuhinya logistic keperluan Pemilu;

3. Menyelenggarakan dukungan operasional dan pemeliharaan perkantoran sehari-hari untuk

KPU seluruh Indonesia;

4. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan administrasi keuangan di

lingkungan Setjen KPU;

5. Menyelenggarakan pemeriksanaan yang transparan dan akuntabel.

Adapun kegiatan dan indikator kinerja kegiatannya dapat diuraikan pada tabel berikut :

14

Tabel 2.1.

Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya

No Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Kegiatan

1 Pelaksanaan

akuntabilitas

pengelolaan

administrasi keuangan

di Lingkungan Setjen

KPU

Meningkatnya

pembinaan

perbendaharaan

Persentase meningkatnya kapasitas

pengetahuan/pemahaman

para pejabat

perbendaharaan pada

KPU, KPU Provinsi dan

KPU Kab/Kota dalam

pengelolaan keuangan

Terlaksananya system

akuntansi dan pelaporan

keuangan

Jumlah laporan sistem

akuntansi dan

pelaporan keuangan

Petunjuk pengelolaan

keuangan di

lingkungan KPU

Jumlah juklas/juknis pengelolaan

keuangan di lingkungan

KPU

Terselesaikannya

permasalahan pengelolaan

keuangan

Persentase penyelesaian

permasalahan dalam

pengelolaan keuangan

pada satker KPU, KPU

Provinsi, KPU Kab/Kota Tersusunnya laporan

pertanggungjawaban

penggunaan anggaran

Jumlah KPU Provinsi dan Kab/Kota

yang menyampaikan

laporan

pertanggungjawaban

penggunaan anggaran

(e-LPPA) yang tepat

waktu dan valid

2 Fasilitasi Pengelolaan

Data, Dokumentasi,

Pengadaan,

Pendistribusian,

Pemeliharaan dan

Inventarisasi Logistik

Pemilu

Terlaksananya pembinaan

koordinasi tingkat satker

dalam mengelola logistik

pemilu

Persentase pola

pengelolaan logistik

Pemilu di tingkat satker

Terlaksananya

pelembagaan SOP

pengelolaan logistik

Pemilu

Persentase pelembagaan SOP

pengelolaan logistik

Pemilu

15

Tersusunnya standar

logistik Pemilu

Persentase penyusunan standar logistik

Pemilu

Terlaksananya

pengendalian dan pengaturan

administrasi pengelolaan

logistik

Persentase penyusunan administrasi

pengelolaan logistic

Persentase ketersediaan

informasi arsip dan

dokumen pengelolaan

logistik pemilu

Tersedianya data

kebutuhan logistik

Pemilu yang akurat

Persentase jumlah, jenis,

alokasi dan peruntukan

logistik Pemilu yang

tepat

3 Pelaksanaan

Manajemen

Perencanaan dan

Data

Tersedianya dokumen Persentase kesesuaian

antara Renstra dengan

Renja dan RKA K/L

perencanaan dan

penganggaran, koordinasi

antar lembaga, data dan

informasi serta hasil

monitoring dan evaluasi

Persentase kemajuan

penyusunan dan

pelaksanaan model dan

pedoman reformasi

birokrasi dan tata kelola

KPU

Terwujudnya koordinasi

antar lembaga

Persentase fasilitasi

kerjasama KPU

dengan lembaga lain Fasilitasi pembentukan lembaga riset

kepemiluan dan

operasionalisasinya Terwujudnya sistem

administrasi

penyelenggaraan pemilu

yang tertib, efektif dan

efisien

Persentase laporan monitoring dan

evaluasi yang akuntabel

dan tepat

waktu

Persentase KPU, KPU/KIP

Provinsi dan

KPU/KIP Kabupaten/Kota

yang target

kinerjanya tercapai sesuai

dengan

penetapan kinerja Jumlah dokumen RDP yang tersedia

sesuai dengan tepat waktu Tersedianya data,

informasi dan sarana

dan prasarana teknologi

informasi

Persentase pemutakhiran data pemilih

di tingkat kelurahan di

seluruh

Indonesia

Pengembangan teknologi

informasi

dalam kepemiluan: (a)

16

kajian e-voting,

e-counting dan e-

recapitulation; (b)

penguatan sarana dan

prasarana

perangkat teknologi

informasi

kepemiluan

Tersusunnya rencana

penerapan e-

Government yang

konkrit dan terukur

Jumlah sistem aplikasi

yang digunakan

dalam penyelenggaraan

Pemilu

4 Pembinaan SDM,

Pelayanan dan

Administrasi

Kepegawaian

Tingkat ketepatan tertib

administrasi dan

pengelolaan SDM

Penataan organisasi,

pembinaan dan

pengelolaan administrasi

SDM

Terlaksananya Diklat

Teknis dan Diklat

Struktural

Layanan peningkatan

kompetensi SDM

Terselenggaranya seleksi

PNS secara transparan

dan akuntabel

Pelayanan pengadaan

pegawai baru

Tingkat ketepatan

proses pelaksanaan pergantian

antar waktu

(PAW) Anggota KPU, KPU

Provinsi, KPU

Kabupaten/Kota dan KPU

daerah pemekaran

Pergantian Antar Waktu

anggota KPU

Provinsi KPU

Kabupaten/Kota dan KPU

daerah pemekaran

Dokumen kepegawaian Pengelolaan data base

kepegawaian Terlaksananya ketatalaksanaan SDM

Terlaksananya penataan

SDM

Terseleksinya Anggota

KPU Daerah Pemekaran

Seleksi Anggota KPU

Daerah

Pemekaran Tersusunnya/Revisi

peraturan/Keputusan KPU

Bidang Kepegawaian

Rancangan peraturan KPU tentang

kepegawaian

5 Penyelenggaraan

Operasional dan

Pemeliharaan

Perkantoran (KPU)

Meningkatnya kualitas

pelayanan administrasi

perkantoran

Persentase pemenuhan

kebutuhan sarana dan

prasarana administrasi

penunjang kinerja pegawai

Meningkatnya akuntabilitas

penatausahaan Barang Milik

Negara KPU Nasional

Persentase

pengadministrasian

BMN KPU Daerah

(Prov, Kab, Kota) ke

dalam aplikasi SIMAK

17

Terwujudnya pengelolaan

persediaan (Stock opname)

Jumlah KPU

Kab/Kota yang

melaporkan

persediaan asset

berdasarkan stock

opname dengan tepat

waktu

Meningkatnya kapasitas

personil pengelola

BMN

Persentase ketepatan dan tertib

administrasi pelaksanaan

evaluasi tindak lanjut

Meningkatnya tertib

administrasi laporan

BMN KPU Nasional

Persentase ketepatan dan tertib

administrasi review

laporan BMN KPU

Tersedianya peraturan

KPU terkait kearsipan dan

pedoman lainnya yang sesuai

dengan aturan yang lebih

tinggi

Persentase ketepatan penyusunan

regulasi kearsipan KPU

Meningkatnya

pengelolaan dan penerapan

kearsipan sesuai kaidah

kearsipan

Persentase jumlah arsip yang dikelola

sesuai dengan

penerapan kaidah

kearsipan

Meningkatnya kapasitas

personil dalam penerapan

Elektronik Sistem Kearsipan

di KPU Provinsi

Persentase sosialisasi

dan penerapan sistem

kearsipan elektronik di

KPU Provinsi

Meningkatnya akuntabilitas

penataan, pendataan dan

penilaian arsip

Persentase jumlah satker

KPU Daerah (Prov,

Kab/Kota) yang

mengelola arsip sesuai

aturan kearsipan Terpenuhinya sarana

pendukung untuk pengadaan

barang dengan e-

procurement

Persentase ketersediaan dukungan

sarana dan prasarana e-

Procurement

Meningkatnya kualitas

penyelenggaraan

keprotokolan,

persidangan dan

perpustakaan

Persentase penyerahan hasil notulen

rapat yang tepat waktu (3

hari) Persentase terfasilitasinya keprotokolan

dalam pendampingan

18

kegiatan-kegiatan

pimpinan

Meningkatnya layanan

dukungan pengamanan

Persentase keberhasilan

penanggulangan

gangguan keamanan,

peningkatan kapasitas

personil anggota

keamanan yang ber KTA

dan kegiatan KPU

berjalan aman dan

nyaman

6 Pemeriksaan di

lingkungan Setjen

KPU, Sekretariat

Provinsi dan

Sekretariat

Kabupaten/Kota

Tersusunnya laporan

hasil pemeriksaan

Persentase penurunan kasus terhadap

penyelewengan keuangan,

pegawai Tersusunnya laporan

hasil pemeriksaan dengan

tujuan tertentu

Persentase pengaduan masyarakat yang

ditindaklanjuti

Tersusunnya laporan

hasil tindak lanjut

pemeriksaan BPK, BPKP dan

APIP KPU

Persentase penyelesaian rekomendasi

BPK, BPKP

dan APIP yang

ditindaklanjuti

Tersusunnya laporan

hasil evaluasi LAKIP

Persentase KPU Provinsi dan KPU

Kabupaten/Kota yang

mendapatkan nilai

akuntabilitas kinerja

minimal CC

Tersusunnya laporan

hasil review laporan

keuangan

Kualitas penyusunan laporan keuangan

sesuai SAP

Tersusunnya laporan

hasil review RKA K/L

Persentase penganggaran KPU yang

efektif dan efisien

Sumber : RENSTRA KPU 2015-2019.

19

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur KPU

Program ini juga merupakan program generik Komisi Pemilihan Umum dengan sasaran program

(outcome) yang hendak dicapai adalah meningkatnya dukungan sarana dan prasarana Komisi

Pemilihan Umum/Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.

Adapun indikator kinerja programnya, yaitu : persentase dukungan sarana dan prasarana untuk

memenuhi kebutuhan kerja pegawai yang berfungsi dengan baik.

Arah kebijakan program ini adalah menyedaiakan dukungan sarana dan prasarana Komisi

Pemilihan Umum/Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/kota.

Dengan rincian kegiatan dan indikator kinerja sebagaimana ditampilkan pada tabel :

Tabel 2.2.

Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur KPU

No.

Kegiatan

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Kegiatan

1 Penyelenggaraan

Dukungan Sarana dan

Prasarana

Meningkatnya

dukungan sarana

transportasi/mobilitas

pegawai

Persentase pemenuhan kendaraan

bermotor bagi pejabat dan operasional

pegawai Meningkatnya

pemenuhan peralatan

dan fasilitas

perkantoran

Persentase pemenuhan dukungan

sarana dan prasarana

Mebelair/Elektronik Kantor KPU

Meningkatnya

pemenuhan kebutuhan

gedung/bangunan KPU

Nasional

Persentase tersedianya tanah untuk

pembangunan gedung KPU Pusat dan

Design dan RAB pembangunan gedung

KPU

Terselesaikannya tahapan

pembangunan gedung KPU Pusat

Tersedianya tanah untuk pembangunan

gedung di KPU Daerah

Tersedianya gedung dan gudang KPU

di Daerah

c. Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik

Program ini merupakan program teknis Komisi Pemilihan Umum dengan sasaran program

(outcome) yang hendak dicapai adalah : tersusunnya rancangan peraturan dan keputusan KPU,

pendokumentasian informasi hokum, advokasi hokum, dan penyuluhannya, dan terfasilitasinya

20

penyelenggaraan tahapan pemilu.

Adapun indikator kinerja programnya adalah : persentase ketepatan waktu harmonisasi dan

penyusunan PKPU sesuai dengan kerangka regulasi; persentase ketepatan waktu harmonisasi dan

penyusunan keputusan KPU sesuai dengan SOP; serta persentase penyediaan dan penyajian dokumentasi

dan informasi hukum.

Arah kebijakan program ini mencakup :

a. Menyiapkan penyusunan rancangan peraturan dan keputusan KPU pendokumentasian

informasi hukum, advokasi hukum, dan penyuluhannya.

b. Memfasiltasi penyelenggaraan tahapan pemilu.

Dengan rincian kegiatan dan indikator kinerja sebagaimana disajikan pada tabel :

Tabel 2.3

Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan

Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik

No.

Kegiatan

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Kegiatan

1 Penyiapan penyusunan

Rancangan Peraturan KPU,

Advokasi, Penyelesaian

Sengketa dan Penyuluhan

Peraturan Perundang-

undangan yang berkaitan

dengan penyelenggaraan

pemilu

Meningkatnya kualitas

rancangan Peraturan

KPU dan Keputusan

KPU yang sesuai

dengan ketentuan

pembentukan peraturan

perundang-undangan

Persentase ketepatan waktu

harmonisasi dan penyusunan

PKPU dan keputusan KPU

pendaftaran partai politik dan Anggota

DPD

Terlaksananya pengelolaan

dokumen produk hokum

Terlaksananya penyediaan dan

penyajian dokumentasi dan

informasi hukum yang

mutakhir

Meningkatnya kualitas

pelayanan, pengelolaan

dokumentasi dan

informasi hukum

Terlaksananya dukungan

ketatausahaan yang handal

(cepat, tepat dan akurat)

Jumlah Provinsi dan

Kabupaten/Kota yang

mengikuti Bimtek Pemilukada

Fasilitasi monitoring dan

supervise pelaksanaan

pemilukada dan pemilu

legislative dan Presiden/Wakil

21

Presiden

2 Fasilitasi Pelaksanaan

Tahapan Pemilu Legislatif,

Pemilu Presiden dan Wakil

Presiden, Pemilukada,

Publikasi dan Sosialisasi

serta Partisipasi

Masyarakat dan PAW

Meningkatnya kualitas

dukungan teknis dalam

Pemilu Legislatif, Pemilu

Presiden dan Wakil

Presiden serta Pemilu

Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah

Persentase proses PAW

anggota DPR dan DPD, DPRD

Provinsi dan DPRD

Kabupaten/Kota dapat

diselesaikan dalam waktu 5

hari kerja

Jumlah Provinsi dam

Kabupaten/Kota yang telah

membentuk PPID

Jumlah Provinsi dan

Kabupaten/Kota yang telah

melakukan penataan dan

pengisian Anggota DPRD

Provinsi/Kabupaten/Kota/Induk

/Pemekaran

Jumlah penataan daerah

pemilihan pasca Pemilu 2014

Jumlah data serta dokumen

Pemilu, Pemilu Presiden dan

Wakil Presiden serta

Pemilukada

Jumlah Provinsi dan

Kabupaten/Kota yang

melaksanakan Pemilukada

Jumlah kegiatan Pendidikan

Pemilih Persentase penyampaian informasi dan

publikasi serta sosialisasi pada

Pemilu dan Pemilukada

Persentase peraturan KPU

dan keputusan KPU yang

sesuai format peraturan

perundang-undangan

Persentase Provinsi yang

mendapatkan penyuluhan

peraturan RPU

Persentase ketepatan waktu

penyuluhan

Meningkatnya kualitas

pertimbangan/opini

hukum dan

penyelesaian sengketa

hukum

Persentase penyelesaian sengketa

hukum yang dimenangkan Persentase penyiapan bahan

kajian/dukungan untuk

pertimbangan/opini hukum

dan penyelesaian dengan

tepat waktu

22

Tersedianya pedoman teknis

penyusunan pelaporan dana

kampanye, audit dana kampanye,

verifikasi partai politik dan

anggota DPD

Meningkatnya

pelayanan dan kapasitas

penyelenggaraan

Pemilihan Umum

Persentase pemangku kepentingan yang

menerima

bimbingan/pelayanan

penyusunan laporan dana

kampanye, audit dana

kampanye, pendaftaran Partai

Politik dan Anggota DPD

Persentase ketepatan waktu

penyiapan bahan pelayanan

pelaporan dana kampanye, audit

dana kampanye,

Kerangka regulasi merupakan kerangka kebutuhan akan terbitnya regulasi dalam kaitannya

dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi selama lima tahun kedepan. Sebagai

Penyelenggara Pemilu KPU mempunyai kewenangan atribusi untuk menetapkan kebijakan teknis yang

merupakan peraturn pelaksanaan dari undang-undang mengatur pemllu, kebijakan teknis tersebut

ditetapkan dalam bentuk Peraturan KPU.

Peraturan yang diperlukan KPU dapat dikatagorikan menjadi 2 (dua), yaitu :

1. Peraturan yang mengatur tahapan Pemilu; dan

2. Peraturan yang mengatur dukungan kesekretariatan penyelenggaraan Pemilu (non tahapan

Pemilu).

Selama kurun waktu 2015-2019, regulasi yang diperlukan :

1. Terkait dengan Tahapan Pemilu

A. Pemilu Nasional (Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden)

1. Tahapan program dan jadwal Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden secara serentak;

2. Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden;

3. Pencalonan dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden;

4. Kampanye Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden; Para kampanye Pemilu Legislatif dan

Pemilu Presiden;

23

5. Sosialisasi dan partisipasi masyarakat dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden;

6. Pembentukan Badan Penyelenggara Pemilu dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden;

7. Norma standar, pendistribusian dan kebutuhan perlengkapan penyelenggraaan pemilu

dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden;

8. Pemungutan dan penghitungan suara dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden;

9. Rekapitulasi perolehan suara dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden serta

penetapan calon terpilih.

B. Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

1. Tahapan program dan jadwal Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota secara serentak;

2. Pemutakhiran Data Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota;

3. Pencalonan dalam Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota;

4. Kampanye Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota;

5. Para kampanye Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota ;

6. Sosialisasi dan partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota;

7. Pembentukan Badan Penyelenggara Pemilu dalam Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota;

8. Norma standar, pendistribusian dan kebutuhan perlengkapan penyelenggraaan pemilu

dalam Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota;

9. Pemungutan dan penghitungan suara dalam Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota;

10. Rekapitulasi perolehan suara dalam Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota serta

penetapan calon terpilih.

II. Terkait dengan dukungan kesekretariatan penyelenggaraan Pemilu :

1. Peraturan tentang Pelaksanaan kegiatan dan anggaran;

2. Peraturan tentang pengelolaan dan pertangungjawaban;

3. Peraturan tentang kepegawaian;

4. Peraturan tentang pengelolaan barang milik negara;

5. Peraturan tentang kearsipan dan tata naskah dinas;

6. Peraturan kearsipan dalam tata naskah dinas.

24

Kerangka kelembagaan ini merujuk pada organisasi KPU, pengaturan hubungan inter dan antar

organisasi KPU/KPUD, serta sumber daya manusia aparatur KPU. Upaya penguatan kelembagaan

KPU akan terus dilakukan melalui upaya-upaya sebagai berikut:

1. Penguatan koordinasi kerja antar lembaga penyelenggara pemilu;

2. Penataan tugas, fungsi dan kewenangan setiap unit kerja Eselon I dan II;

3. Penyempurnaan hubungan tata kerja inter maupun antar unit kerja dan lembaga agar tercipta

tata laksana organisasi yang lebih transparan, sinergis, harmonis, efektif dan efisien;

4. Peningkatan kualitas dan kuantitas aparatur KPU yang professional, berintegritas dan

berkinerja sehingga dapat melaksanakan visi dan misi organisasi KPU dengan baik;

5. Penguatan fungsi pendidikan dan pelatihan bagi pemilih sebagai upaya

meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyakarakat untuk berdemokrasi secara berkualitas;

6. Pemutakhiran data pemilih melalui koordinasi dan kerjasama yang efektif dengan stakeholders

dan/atau pihak ketiga; dan

7. Penguatan kelembagaan dalam rangka mendukung kinerja pengelolaan progam prioritas

pembangunan.

8. Penguatan kerjasama dengan Lembaga pemerintah/Non-pemerintah, bilateral dan

multilateral.

Dalam rangka kerjasama dengan lembaga pemerintah dan swasta, lembaga penyelenggara

pemilu negara sahabat, bilateral dan multilaterial serta media. Pada Tahun 2015-2019 KPU berencana

akan bekerjasama dengan 45 lembaga pemerintah dan non pemerintah baik dalam negeri maupun luar

negeri.

Dalam rangka mengembangkan sumber daya manusia guna meningkatkan profesionalitas,

integritas, kapabilitas dan akuntabilitas sumber daya manusia di lingkungan penyelenggara pemilu

di Indonesia untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilihan umum yang dapat menjamin

pelaksanaan hak politik masyarakat berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

KPU merencanakan akan mengadakan Nota Kesepahaman dengan 9 (sembilan) Perguruan

Tinggi, yaitu Universitas Indonesia, Univeristas Andalas, Universitas Gadjah Mada, Univeristas

Airlangga, Universitas Cendrawasih, Universitas Negeri Lampung, Universitas Sam Ratulangi.

25

Sedangkan dengan Universitas Indonesia juga akan bekerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian,

pengabdian kepada masyarakat, pemanfaatan teknologi informasi, serta pengembangan sumber daya

manusia dalam menunjang penyelenggaraan Pemilihan Umum.

KPU juga berencana akan memperpanjang Kerjasama dengan Lembaga Penyelenggara Pemilu

Negara-negara Sahabat diantaranya adalah: Australian Electoral Commission, Central Election

Commission of The Russian Federation, Election Commission of India, Institute Federal Electoral

Mexico dalam rangka meningkatkan pengelolaan dan administrasi pemilihan umum, serta pertukaran

pengetahuan dan pengalaman dalam teknis kepemiluan.

Untuk menjalin kerjasama dengan Organisasi Non Profit International, KPU akan

memperpanjang kerjasama dengan The Asia Foundation (TAF) guna berdasarkan azas

langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Juga International Foundation for Electoral Systems

(IFES) dalam Program Bantuan Teknis bagi Penyelenggara Pemilu nasional 2019.

KPU akan mengadakan kerjasama dengan lembaga pemerintah seperti 1) Bank Rakyat

Indonesia (BRI) tentang penyediaan dan pemanfaatan layanan jasa perbankan; 2) Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) tentang peningkatan partisipasi

perempuan dalam politik pada pemilihan umum anggota DPR, DPD, DPRD dan pemilihan Umum

presiden dan wakil presiden serta pemilihan gubernur, bupati dan walikota dalam rangka percepatan

pengarusutamaan gender dalam politik; 3) Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan Jasa

Pemerintah (LKPP) tentang pengadaan barang/jasa pemerintah pada penyelenggaraan pemilihan

umum tahun 2019; 4) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tentang penguatan tata

kelola kepemerintahan yang baik di lingkungan KPU; 5) Tentara Nasional Indonesia (TNI) tentang

distribusi logistik pemilu; 6) Kementerian Perhubungan tentang distribusi logistik pemilu; 7)

Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia tentang kerjasama sosialisasi, edukasi dan

advokasi pelaksanaan pemilihan umum tahun 2019; 8) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan (PPATK) tentang kerjasama pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang

dalam penghimpunan, penggunaan, dan/atau pelaporan dana kampanye peserta pemilu; 9)

Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) tentang pengamanan penyelenggaraan pemilihan umum tahun

2019; 10) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tentang pengaturan dan pengawasan pemberitaan,

26

penyiaran dan iklan kampanye pemilihan umum; 11) Komisi Pemberantasan Korupsi Republik

Indonesia tentang kerjasama dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi; 12) Kementerian

Agama tentang kerjasama sosialisasi dan penyebaran informasi pemilihan umum tahun 2014; 13)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang kerjasama sosialisasi dan penyebaran informasi

pemilihan umum tahun 2019; 14) Badan Pengawas Pemilu/Komisi Pemberantasan Korupsi/Komisi

Informasi Pusat/Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan tentang kepatuhan pada ketentuan

pelaksanaan kampanye pemilu melalui media penyiar; 15) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

tentang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kepemiluan dan pembentukan

Electoral Research Institute.

Dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Dalam Negeri/Swasta, Lembaga Non Profit Dalam

Negeri, KPU akan memperpanjang kerjasama dengan 1) Kemitraan/Partnership tentang

program dukungan bagi peningkatan kapasitas Komisi Pemilihan Umum dalam menyelenggarakan

dan membaharui tata kelola pemilihan umum; 2) Pusat Pemilu Akses Penyandang cacat (PPUA-

PENCA) tentang dewan perwakilan rakyat, dewan perwakilan daerah, dewan perwakilan rakyat

daerah dan pemilihan umum presiden dan wakil presiden serta pemilihan gubernur, bupati dan

walikota dalam rangka perwujudan kesetaraan hak politik setiap warga Negara Republik Indonesia; 3)

Indonesia Parliementary Center tentang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang

kepemiluan dan pembentukan Electoral Research Instittute; 4) BRIDGE Indonesia Network tentang

kerjasama dalam program pembangunan sumber daya di Bidang Demokrasi, Tata kelola dan

Kepemiluan Building Resources In Democracy, Governance And Election (BRIDGE). 5)

Ikatan Akuntan Indonesia tentang penyusunan, sosialisasi dan bimbingan teknis pedoman pelaporan

dana kampanye serta pemilihan umum anggota DPR, DPD dan DPRD serta pemilihan umum

presiden dan wakil presiden tahun 2019; 6) Institut Akuntan Publik Indonesia tentang pengembangan

dan penerapan audit dana kampanye peserta pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD serta pemilihan

presiden dan wakil presiden tahun 2019;

27

Sedangkan dalam rangka sosialisasi dan informasi Pemilihan Umum Tahun2019 KPU akan

bekerjasama dengan, 1) TVRI tentang kerjasama sosialisasi dan informasi pemilihan umum tahun

2019; 2) RRI tentang kerjasama sosialisasi dan informasi pemilihan umum tahun 2019; 3) Metro TV

dam Media Indonesia tentang kerjasama sosialisasi dan informasi pemilihan umum tahun 2019; 4)

Berita satu TV tentang kerjasama sosialisasi dan informasi pemilihan umum tahun 2019; 5) Kompas

TV tentang kerjasama sosialisasi dan informasi pemilihan umum tahun 2014; 6) Detikcom tentang

kerjasama sosialisasi dan penyebaran informasi pemilihan umum tahun 2019; 7) KBR 68 H tentang

kerjasama sosialisasi dan penyebaran informasi pemilihan umum tahun 2019.

Berdasarkan Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta

Undang - Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden,

mengamanatkan kepada KPU untuk melayani hak pilih seluruh Warga Negara Republik Indonesia

yang telah memenuhi hak pilih, termasuk juga WNI yang berdomisili atau tinggal di Luar

Negeri. Untuk memfasilitasi hak pilih WNI di Luar Negeri, KPU akan bekerjasama dengan

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia tentang Penyelenggaraan Pemilu bagi Warga Negara

Republik Indonesia di Luar Negeri Tahun 2019. Untuk mensukseskan penyelenggaraan Pemilu di Luar

Negeri, maka akan dibentuk Pokja Pembina Pemilu Luar Negeri yang berkedudukan di Kementerian

Luar Negeri (Kemenlu RI) yang bertugas :

1. Menyiapkan penyelenggaraan Pemilu bagi pemilih Luar Negeri Tahun 2019 yang akan

dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN);

2. Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengarahkan kegiatan PPLN dan KPPSLN,

serta melaporkan kegiatan penyelenggaraan Pemilu tahun 2019 di Luar Negeri;

3. Melaksanakan teknis penyelenggaraan Pemilu tahun 2019, fasilitasi kampanye Partai Politik

peserta Pemilu tahun 2019, dan menyelenggarakan administrasi, keuangan, logistik, dan

distribusi yang berkenaan dengan penyelenggaraan Pemilu bagi Pemilih Luar Negeri.

28

2.2. Rencana Strategis (RENSTRA)

Penyelenggaraan Pemilihan Umum secara berkala merupakan suatu kebutuhan mutlak sebagai

sarana demokrasi yang menjadikan kedaulatan rakyat sebagai inti dalam kehidupan bernegara. Proses

kedaulatan rakyat yang diawali dengan Pemilihan Umum, dimaksudkan untuk menentukan asas

legalitas, asas legitimasi dan asas kredibilitas bagi suatu pemerintahan yang didukung oleh rakyat.

Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat akan melahirkan penyelenggara pemerintahan

yang demokratis. Untuk itu pemahaman masyarakat dalam memperjuangkan aspirasi dan

kepentingannya sangat diperlukan, sehingga diharapkan dapat menempatkan kepentingan umum diatas

kepentingan pribadi atau golongan. Penyelenggara Pemilihan Umum sebagaimana yang telah

Ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum

adalah suatu lembaga yang disebut Komisi Pemilihan Umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri

yang dalam pelaksanaan tugasnya menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemilihan Umum kepada

Presiden dan DPR. Rencana Strategik (Renstra) adalah rencana lima tahunan yang menggambarkan

visi, misi, tujuan, strategi, program dan kegiatan daerah berdasarkan tolak ukur kinerja sesuai amanat

masyarakat. Renstra yang disusun harus dapat menyerap aspirasi dan keinginan masyarakat dan yang

lebih penting Renstra harus dapat menggambarkan keutuhan tanggung jawab pimpinan dalam

implementasinya yakni didasarkan atas LAKIP yang disusun.

Adapun visi, misi, tujuan dan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan Komisi Pemilihan

Umum (KPU) sebagai berikut.

1. Visi

Visi Komisi Pemilihan Umum Tahun 2015-2019 adalah “Menjadi Penyelenggara Pemilihan

Umum yang Mandiri, Professional, dan Berintegritas untuk Terwujudnya Pemilu yang LUBER dan

JURDIL”.

2. Misi

Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan visi serta menggambarkan tindakan yang disesuaikan

dengan tugas dan fungsi Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka misi Komisi Pemilihan Umum

(KPU) mengalami perubahan sebagai berikut:

1. Membangun SDM yang Kompeten sebagai upaya menciptakan Penyelenggara Pemilu yang

Profesional;

29

2. Menyusun Regulasi di bidang Pemilu yang memberikan kepastian hukum progesif, dan

partisipatif;

3. Meningkatkan kualitas pelayanan Pemilu, khususnya untuk para pemangku kepentingan dan

umumnya untuk seluruh masyarakat;

4. Meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih melalui sosialisasi dan pendidikan pemilih yang

berkelanjutan;

5. Memperkuat Kedudukan Organisasi dalam Ketatanegaraan.

6. Meningkatkan integritas penyelenggara Pemilu dengan memberikan pemahaman secara intensif

dan komprehensif khusunya mengenai kode etik penyelenggara Pemilu;

7. Mewujudkan penyelenggara Pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel, serta

aksesable.

3. Tujuan Komisi Pemilihan Umum

Dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misi tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai

oleh Komisi Pemilihan Umum adalah :

1. Terwujudnya lembaga KPU yang memiliki integritas, kompetensi, kredibilitas, dan kapabilitas

dalam menyelenggarakan Pemilu;

2. Terselenggaranya Pemilu sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

3. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia;

Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu;

4. Terselenggaranya Pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel, dan aksesabel.

4. Sasaran Strategis Komisi Pemilihan Umum

Dalam RPJM ke–3 disebutkan bahwa sasaran pokok pembangunan yang hendak dicapai adalah

meningkatnya partisipasi politik pemilihan umum dan kualitas penyelenggaraan pemilihan umum

2019, penegakan hukum dan reformasi birokrasi yang ditandai dengan membaiknya indeks

demokrasi Indonesia, meningkatnya indeks penegakan hukum; indeks perilaku anti korupsi; indeks

persepsi korupsi; indeks integritas nasional, dan indeks reformasi birokrasi yang diikuti dengan

membaiknya tingkat pengelolaan anggaran (opini laporan keuangan) dan tingkat akuntabilitas

instansi pemerintah (skor atas SAKIP).

30

Berdasarkan sasaran pokok pembangunan yang tercantum dalam RPJM ke-3 tersebut, maka

sasaran-sasaran strategis Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang hendak dicapai selama lima tahun

kedepan (2015 – 2019) adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu, dengan indikator kinerja sasaran strategis

sebagai berikut :

a) Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu;

b) Persentase partisipasi pemilih perempuan dalam Pemilu;

c) Persentase pemilih disabilitas yang terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak pilihnya;

d) Persentase pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk dalam daftar pemilih;

e) Persentase KPPS yang telah menerima perlengakapan pemungutan dan penghitungan suara

paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari pemungutan suara tepat jumlah dan kualitas.

2. Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu, dengan indikator kinerja sasaran strategis

sebagai berikut :

a) Persentase terpenuhinya jumlah pegawai organik kesekretariatan KPU ;

b) Persentase ketepatan waktu penyelesaian administrasi kepegawaian;

c) Persentase pelanggaran kode etik terhadap penyelenggara Pemilu;

d) Opini BPK atas LHP;

e) Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi partai politik pasca Pemilu;

f) Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi pencalonan Presiden dan Wakil Presiden,

Gubernur, Bupati, dan Walikota.

3. Meningkatnya Kualitas Regulasi Kepemiluan, dengan indikator kinerja sasaran strategis

sebagai berikut :

a) Persentase partisipasi pemangku kepentingan dalam penyusunan regulasi;

b) Persentase sengketa hukum yang dimenangkan oleh KPU.

2.3. Perjanjian Kinerja KPU Kabupaten Cirebon Tahun 2015

Dalam rangka melaksanakan Renstra 2015-2019 dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun

2014, KPU Kabupaten Cirebon menetapkan Perjanjian Kinerja selaku tekad dan janji rencana kinerja

yang akan dicapai pada Tahun 2015 yang dijabarkan pada tabel berikut :

31

Tabel 2.4. Formulir Perjanjian Kinerja KPU Kabupaten Cirebon 2015

Sasaran Strategis Indikator kinerja Target %

Realisasi

(1) (2) (3) (5)

Terwujudnya pengelolaan administrasi

keuangan yang berkualitas,

professional, dan akuntabel serta

tercapainya Laporan Keuangan

Pemeriksaan di Lingkungan Sekretariat

KPU Kabupaten Cirebon Sesuai dengan

SAP

Jumlah laporan sistem

akuntansi dan pelaporan

keuangan disampaikan ke

KPU tepat waktu dan valid

1 100

Jumlah Laporan

Pertanggungjawaban

Penggunaan Anggaran

(LPPA)

1 100

Jumlah bulan layanan

perkantoran

dalam adminisrasi keuangan

12 100

Jumlah laporan Hasil Reviu

Laporan Keuangan KPU

Sesuai dengan SAP

1 100

Meningkatnya efektivitas pengelolaan

data dan perencanaan kebutuhan

logistik, pedoman, dan evaluasi

manajemen logistik Pemilu serta

terpenuhinya kebutuhan sarana dan

prasarana kerja dalam kondisi baik

Jumlah dokumen perencanaan

kebutuhan logistik, pedoman,

dan evaluasi manajemen

logistik Pemilu

1 100

Jumlah dokumen

penatausahaan Barang Milik

Negara

3 100

Jumlah laporan Evaluasi

Tindak Lanjut Hasil

Pemeriksaan Laporan BMN

4 100

Jumlah laporan Penataan,

Pendataan, dan Penilaian

Arsip

1 100

Jumlah Layanan Perkantoran 12 100

Terwujudnya efektivitas Perencanaan

dan Program serta Monitoring dan

Supervisi Pelaksanaan Kegiatan Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten Cirebon

Jumlah dokumen perencanaan

dan data kepemiluan

1 100

Jumlah kegiatan Pengelolaan

Program dan Revisi DIPA

4 0

32

Jumlah Laporan Pelaksanaan

Kegiatan

2 100

"Meningkatnya kualitas penataan

organisasi, pembinaan, dan pengelolaan

sumber daya manusia

Jumlah Laporan Penataan

Organisasi, Pembinaan dan

Pengelolaan SDM

1 100

Jumlah kegiatan Pembinaan

Administrasi Pengelolaan

Kepegawaian

2 50

Jumlah layanan peningkatan

kompetensi SDM

1 100

Jumlah dokumen

kepegawaian

1 100

"Tercapainya Penyiapan Penyusunan

Rancangan Peraturan KPU, Advokasi,

Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan

Peraturan Perundang-undangan yang

Berkaitan dengan Penyelenggaraan

Pemilu

Jumlah kasus dalam

Advokasi dan Sengketa

Hukum

1 0

Jumlah Dokumen dan

Informasi Produk Hukum

1 100

Jumlah Kegiatan dalam

Penyuluhan Peraturan

Perundang-undangan Pemilu

dan Pemilukada

1 100

"Tercapainya Pelaksanaan Pedoman,

Petunjuk Tekni,s dan Bimbingan

Teknis/Supervisi/Publikasi/Sosialisasi

Penyelenggaraan Pemilu dan

Pendidikan Pemilih

"

Jumlah orang dalam

Penggantian Antar Waktu

Anggota DPR, DPD, DPRD

Provinsi, dan DPRD

Kabupaten/Kota

50 0

Jumlah Satker sebagai pusat

pendidikan pemilih

1 100

Jumlah laporan Informasi dan

publikasi serta sosialisasi

Pemilu dan Pemilukada

1 100

Jumlah kegiatan Sosialisasi

Penyelenggaraan Pemilu

2 100

Sumber : Formulir PERKIN 2015

33

Jumlah Anggaran Tahun 2015 : Rp. 1.416.065.000,- dan dan mengalami Revisi Anggaran

menjadi Rp. 1.456.065.000,- dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2.5

Rincian Anggaran KPU Kabupaten Cirebon Tahun 2015

No. KEGIATAN ANGGARAN (Rp.)

1 Pelaksanaan Akuntabilitas Pengelolaan Administrasi

Keuangan di Lingkungan Sekretariat KPU Kabupaten

Cirebon

914.800.000

2 Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan,

Pendistribusian, dan Inventarisasi Sarana dan Pra

Sarana Pemilu

9.965.000

3 Pelaksanaan Manajemen Perencanaan dan Data 25.500.000

4 Pembinaan Sumber Daya Manusia, Pelayanan dan

Administrasi Kepegawaian

2.950.000

5 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan

Perkantoran

404.565.000

6 Pemeriksaaan di Lingkungan Setjen KPU, Sekretariat

KPU Provinsi dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota

2.160.000

7 Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan KPU,

Advokasi, Penyelsaian Sengketa dan Penyuluhan

Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan

Penyelenggaraan Pemilu

3.520.000

8 Pedoman, Petunjuk Teknis, dan Bimbingan

Teknis/Supervisi/Publikasi/Sosialisasi Penyelenggaraan

Pemilu dan Pemilukada

11.980.000

TOTAL 1.456.065.000,-

Sumber : Laporan PerKin KPU Kabupaten Cirebon 2015

34

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif

untuk menjawab secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi

organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas / pemberi amanah.

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cirebon selaku instansi vertikal dari KPU Pusat

melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja KPU Kabupaten Cirebon

yang dibuat sesuai dengan ketentuan yang terkandung dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan diatas memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran dan

Program/Kegiatan serta indikator makro baik keberhasilan-keberhasilan kinerja yang telah dicapai

maupun kegagalan pada tahun 2015.

3.1. Pengukuran Capaian Kinerja

Pengukuran Kinerja kegiatan dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kegiatan.

Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja. Data kinerja diperoleh melalui sistem

pengumpulan data kinerja dari dua sumber yaitu : (1) data internal, yang berasal dari sistem informasi

yang ada baik laporan kegiatan reguler yang ada seperti laporan mingguan, bulanan, triwulanan,

semesteran dan laporan kegiatan lainnya; (2) data eksternal digunakan sepanjang relevan dengan

pencapaian kinerja KPU Kabupaten Cirebon. Beberapa jenis indikator kinerja yang digunakan dalam

pelaksanaan pengukuran kinerja kegiatan KPU Kabupaten Cirebon tahun 2015, yaitu indikator

masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan

untuk menghasilkan keluaran. Untuk tahun 2015 indikator input ini diprioritaskan pada penggunaan

dana kegiatan yang berasal dari APBN. Indikator keluaran (outputs) adalah sesuatu yang diharapkan

langsung dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan/atau non fisik. Indikator output yang

digunakan bervariasi mulai dari output jumlah Draft, jumlah orang, dan jumlah barang/ jasa lainnya

dari hasil pelayanan ataupun pelaksanaan tugas lainnya. Indikator hasil (outcomes) adalah segala

35

sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output kegiatan pada jangka menengah (efek langsung).

Indikator ini menggunakan angka mutlak dan relatif (%). Indikator manfaat (benefits) dan dampak

(impacts) pada beberapa kegiatan tidak dilakukan pengukuran, karena belum tersedia sistem

pengumpulan data dan pengukurannya. Pengukuran kinerja mencakup Kinerja Kegiatan yang

merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator kegiatan. Pengukuran kinerja

dimaksud dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK). Pengukuran

tingkat pencapaian sasaran berdasarkan indikator kinerja yang berorientasi pada output atau outcome

kegiatan/program. Pengukuran kinerja dimaksud dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran

Pencapaian Sasaran (PPS). Perhitungan persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) baik

dalam PKK maupun PPS memperhatikan karakteristik komponen realisasi dalam kondisi :

a) Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan

rumus :

Capaian Kinerja (%) = Realisasi x 100 %

Target

b) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja maka digunakan rumus :

Capaian Kinerja (%) = Target – (Realisasi – Target ) x 100 %

Target

Berdasarkan pengukuran kinerja dilakukan evaluasi terhadap pencapaian setiap indikator

kinerja dan pencapaian sasaran. Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan

pencapaian visi dan misi, serta agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan

program/kegiatan di masa yang akan datang.

Evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran dinilai dengan skala pengukuan ordinal yang dibuat

dengan menggunakan assumsi sebagai berikut :

36

a) X > 100 % : Sangat Berhasil

b) 91 – 100 % : Berhasil

c) 71 – 90 % : Cukup Berhasil

d) 51 - 70 % : Kurang Berhasil

e) 0 – 50 % : Tidak Berhasil

Setelah evaluasi kinerja selanjutnya dilakukan analisis efisiensi dan efektivitas. Analisis

efisiensi dilakukan dengan membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun

realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan dengan memberikan data nilai

output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu. Efisiensi terjadi karena : dengan realisasi

masukan yang lebih kecil dari target, realisasi keluaran tetap diperoleh sesuai dengan targetnya,

ataupun realisasi masukan yang sesuai dengan targetnya, diperoleh realisasi keluaran yang lebih besar

dari targetnya. Hal ini juga menunjukan bahwa realisasi melampaui target. Analisis efektifitas yang

menggambarkan tingkat kesesuaian antara sasaran dan tujuan dengan hasil (outcomes). Selain itu,

analisis juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap

penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan

Kinerja KPU Tahun 2015, pada hakekatnya merupakan bagian dari suatu proses atau kegiatan

untuk mencapai sasaran Renstra 2015 - 2019. Dengan demikian, pencapaian kinerja per-satuan

kegiatan di Tahun 2014 merupakan bagian dari pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam

Renstra. Untuk keperluan penilaian akuntabilitas kinerja, maka dilakukan pengklasifikasian satuan-

satuan kinerja yang telah dilaksanakan ke elemen- elemen sasaran Renstra. Dengan cara ini, maka

penilaian satuan-satuan kinerja akan dapat mencerminkan kinerja KPU secara menyeluruh.

Berikut ini pengukuran capaian kinerja KPU Kabupaten Cirebon tahun 2015 :

37

Tabel 3.1. Pengukuran capaian kinerja KPU Kabupaten Cirebon Tahun 2015

Sasaran Strategis Indikator kinerja Target Realisasi % Realisasi Kategori

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Terwujudnya pengelolaan

administrasi keuangan

yang berkualitas,

professional, dan akuntabel

serta tercapainya Laporan

Keuangan Pemeriksaan di

Lingkungan Sekretariat

KPU Kabupaten Cirebon

Sesuai dengan SAP

Jumlah laporan

sistem akuntansi dan

pelaporan keuangan

disampaikan ke KPU

tepat waktu dan valid

1 1 100 Berhasil

Jumlah Laporan

Pertanggungjawaban

Penggunaan Anggaran

(LPPA)

1 1 100 Berhasil

Jumlah bulan layanan

perkantoran

dalam adminisrasi

keuangan

12 12 100 Berhasil

Jumlah laporan Hasil

Reviu Laporan

Keuangan KPU

Sesuai dengan SAP

1 1 100 Berhasil

Meningkatnya efektivitas

pengelolaan data dan

perencanaan kebutuhan

logistik, pedoman, dan

evaluasi manajemen logistik

Pemilu serta terpenuhinya

kebutuhan sarana dan

prasarana kerja dalam

kondisi baik

Jumlah dokumen

perencanaan

kebutuhan logistik,

pedoman, dan evaluasi

manajemen logistik

Pemilu

1 1 100 Berhasil

Jumlah dokumen

penatausahaan Barang

Milik Negara

3 3 100 Berhasil

Jumlah laporan

Evaluasi Tindak

Lanjut Hasil

Pemeriksaan Laporan

BMN

4 4 100 Berhasil

Jumlah laporan

Penataan, Pendataan,

dan Penilaian Arsip

1 1 100 Berhasil

Jumlah Layanan 12 12 100 Berhasil

38

Perkantoran

Terwujudnya efektivitas

Perencanaan dan Program

serta Monitoring dan

Supervisi Pelaksanaan

Kegiatan Komisi Pemilihan

Umum Kabupaten Cirebon

Jumlah dokumen

perencanaan dan data

kepemiluan

1 1 100 Berhasil

Jumlah kegiatan

Pengelolaan Program

dan Revisi DIPA

4 0 0 Tidak

Berhasil

Jumlah Laporan

Pelaksanaan Kegiatan

2 2 100 Berhasil

"Meningkatnya kualitas

penataan organisasi,

pembinaan, dan

pengelolaan sumber daya

manusia

Jumlah Laporan

Penataan Organisasi,

Pembinaan dan

Pengelolaan SDM

1 1 100 Berhasil

Jumlah kegiatan

Pembinaan

Administrasi

Pengelolaan

Kepegawaian

2 1 50 Tidak

Berhasil

Jumlah layanan

peningkatan

kompetensi SDM

1 1 100 Berhasil

Jumlah dokumen

kepegawaian

1 1 100 Berhasil

"Tercapainya Penyiapan

Penyusunan Rancangan

Peraturan KPU, Advokasi,

Penyelesaian Sengketa dan

Penyuluhan Peraturan

Perundang-undangan yang

Berkaitan dengan

Penyelenggaraan Pemilu

Jumlah kasus dalam

Advokasi dan

Sengketa Hukum

1 0 0 Tidak

Berhasil

Jumlah Dokumen dan

Informasi Produk

Hukum

1 1 100 Berhasil

Jumlah Kegiatan

dalam Penyuluhan

Peraturan Perundang-

undangan Pemilu dan

Pemilukada

1 1 100 Berhasil

"Tercapainya Pelaksanaan

Pedoman, Petunjuk Teknis

dan Bimbingan

Teknis/Supervisi/Publikasi/

Jumlah orang dalam

Penggantian Antar

Waktu Anggota DPR,

DPD, DPRD Provinsi,

50 0 0 Tidak

Berhasil

39

Sosialisasi Penyelenggaraan

Pemilu dan Pendidikan

Pemilih "

dan DPRD

Kabupaten/Kota

Jumlah Satker

sebagai pusat

pendidikan pemilih

1 1 100 Berhasil

Jumlah laporan

Informasi dan

publikasi serta

sosialisasi Pemilu dan

Pemilukada

1 1 100 Berhasil

Jumlah kegiatan

Sosialisasi

Penyelenggaraan

Pemilu

2 2 100 Berhasil

Sumber : Laporan Realisasi PerKin KPU Kabupaten Cirebon 2015

Pengukuran capaian Kinerja KPU Kabupaten Cirebon Tahun 2015 berdasarkan tabel diatas

secara umum sudah berhasil dan mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Namun, terdapat

beberapa kegiatan yang tidak berhasil/tidak mencapai target.

Untuk mengtahui faktor-faktor yang mempengaruhi pencapian target kinerja KPU Kabupaten

Cirebon Tahun 2015 dilakukan evaluasi dan analisis capaian kinerja sebagai berikut :

3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

3.2.1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaaan Tugas Teknis lainnya KPU

Output yang diharapkan dari program ini adalah meningkatnya kualitas dukungan manajemen

dan tugas teknis lainnya. Adapun kegiatan dari program ini terdiri dari :

1. Kegiatan Pelaksanaan Akuntabilitas Pengelolaan Administrasi Keuangan di

Lingkungan Setjen KPU (3355)

Output/keluaran dari kegiatan ini yaitu :

40

A. Laporan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (3355.003).

Target dari output ini yaitu 1 (satu laporan) keuangan dengan jumlah anggaran sebesar

Rp. 27.213.000

Output/keluaran laporan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan terdiri dari tiga

akun belanja yaitu :

a. Honor Operasional Satuan Kerja (521115) dengan anggaran Rp. 14.400.000,-

b. Belanja bahan dengan anggaran Rp. 4.423.000,-

c. Belanja Perjalanan Biasa : Rp. 8.390.000,-

Realisasi capaian ouput kegiatan ini terdiri dari capaian output anggaran dan capaian

output fisik (volume). Untuk realisasi capaian output fisik (volume) telah tercapai 100 % yakni

dengan tercapainya target 1 (satu) laporan keuangan. Sedangkan capaian output anggaran

sebesar 85,33 % (selengkapnya dapat dilihat pada lampiran realisasi anggaran).

Capaian Kinerja yang tidak terealisasi sebesar 14,67 % terutama dari akun belanja

perjalanan dinas dalam pelaksanaannya setiap kegiatan yang dilaksanakan di KPU Provinsi,

uang saku dan penginapan ditanggung oleh KPU Provinsi. Dengan demikian anggaran uang

saku dan penginapan tidak dapat diserap secara maksimal.

Penyusunan laporan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan dilaksanakan setiap

bulan selama 12 bulan.

B. Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran (LPPA) (3355.007)

Target dari output ini yaitu 1 (satu laporan) keuangan dengan jumlah anggaran sebesar

Rp. 14.511.000,-

Output/keluaran laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran ini terdiri dari tiga

akun belanja yaitu :

a. Belanja bahan Rp. 2,581.000,-

b. Honor output kegiatan Rp. 6.750.000,-

c. Belanja Perjalanan Biasa Rp. 5.180.000,-

Realisasi capaian ouput kegiatan ini terdiri dari capaian output anggaran dan capaian

output fisik (volume). Untuk realisasi capaian output fisik (volume) telah tercapai 100 % yakni

41

dengan tercapainya target 1 (satu) laporan. Sedangkan capaian output anggaran sebesar 90,07

% (selengkapnya dapat dilihat pada lampiran realisasi anggaran).

Anggaran yang tidak diserap sebesar 9,93 % terutama dari akun belanja perjalanan dinas

dalam pelaksanaannya setiap kegiatan yang dilaksanakan di KPU Provinsi, uang saku dan

penginapan ditanggung oleh KPU Provinsi. Dengan demikian anggaran uang saku dan

penginapan tidak dapat diserap secara maksimal.

Penyusunan laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran dilaksanakan setiap

bulan selama 12 bulan.

C. Layanan Perkantoran

Target dari output ini yaitu 12 (dua belas) layanan dengan jumlah anggaran sebesar Rp.

873.076.000,-

Output/keluaran layanan perkantoran ini terdiri dari 10 (sepuluh) akun belanja untuk

pembayaran Gaji dan Tunjangan , yaitu :

a. Belanja Gaji Pokok PNS : Rp. 261.001.000,-

b. Belanja Pembulatan Gaji PNS : Rp. 9.000,-

c. Belanja Tunjangan suami/istri PNS : Rp. 23.273.000,-

d. Belanja Tunjangan Anak PNS : Rp. 7.849.000,-

e. Belanja Tunjangan Struktural PNS : Rp. 44.460.000,-

f. Belanja Tunjangan PPh PNS : Rp. 7.236.000,-

g. Belanja Tunjangan Beras PNS : Rp. 22.106.000,-

h. Belanja Uang makan PNS : Rp. 113.113.000,-

i. Belanja Tunjangan Umum PNS : Rp. 18.980.000,-

j. Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/kegiatan) : Rp. 348.000.000,-

Realisasi capaian ouput kegiatan ini terdiri dari capaian output anggaran dan capaian

output fisik (volume). Untuk realisasi capaian output fisik (volume) telah tercapai 100 % yakni

dengan tercapainya target 12 (dua belas) layanan. Sedangkan capaian output anggaran sebesar

99,29 % (selengkapnya dapat dilihat pada lampiran realisasi anggaran).

42

Anggaran yang tidak dapat diserap sebesar 0,71 % berasal dari sisa uang makan dan

uang kehormatan Sekretariat KPU Kabupaten Cirebon . Pada awal tahun 2015, sejumlah 10

orang pegawai pelaksana yang dipekerjakan di KPU telah ditarik kembali oleh Instansi

Induknya dengan demikian ada sisa anggaran uang makan dan kehormatan yang tidak diserap.

2. Pengolahan Data, Dokumentasi, Pengadaan, Pendistribusian, dan Inventarisasi

Sarana dan Pra Sarana Pemilu (3356)

Output/keluaran dari kegiatan ini yaitu :

A. Perencanaan Kebutuhan Logistik, Pedoman, dan Evaluasi Manajemen Logistik Pemilu

(3356.008)

Target dari Output ini yaitu 1 (satu) dokumen Perencanaan dengan anggaran sebesar Rp.

9.965.000,-.

Output Perencanaan Kebutuhan Logistik, Pedoman, dan Evaluasi Manajemen Logistik

Pemilu terdiri dari dua Sub Output yaitu :

1. Evaluasi Perencanaan Logistik Pemilu 2014 dengan anggaran Rp. 720.000,-

Terdiri dari akun Belanja Perjalanan Biasa yaitu Perjalanan Dinas Ke Provinsi sebesar

Rp. 720.000,-

2. Pemeliharaan dan Inventarisasi Logistik Pemilu dengan anggaran Rp. 9.245.000,-

Terdiri dari 3 (tiga) akun belanja yaitu :

a. Belanja Bahan : Rp. 2.295.000,-

b. Honor Output Kegiatan : Rp. 1.950.000,-

c. Belanja Perjalanan Dinas dalam Kota : Rp. 5.000.000,-

Realisasi capaian ouput kegiatan ini terdiri dari capaian output anggaran dan capaian

output fisik (volume). Untuk realisasi capaian output fisik (volume) telah tercapai 100 % yakni

dengan tercapainya target 1(satu) dokumen Perencanaan Kebutuhan Logistik, Pedoman, dan

Evaluasi Manajemen Logistik Pemilu yang dilaksanakan pada bulan Desember 2015.

43

Sedangkan capaian output anggaran sebesar 96,56 % (selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran realisasi anggaran).

3. Pelaksanaan Manajemen Perencanaan dan Data (3357)

Output/keluaran dari kegiatan ini yaitu :

A. Dokumen Perencanaan dan Data Kepemiluan (3357.001)

Target dari output ini yaitu 1 (satu) dokumen perencanaan dan data kepemiluan dengan

anggaran sebesar Rp. 18.760.000,-

Output perencanaan dan data kepemiluan ini terdiri dari dua sub output yaitu :

1. Penyusunan Program dan Rencana Anggaran Tahun 2016 dengan anggaran sebesar Rp.

7.880.000,-

Terdiri dari akun :

a. Belanja Bahan : Rp. 1.000.000,-

b. Honor Output Kegiatan : Rp. 2.850.000,-

c. Belanja Perjalanan Biasa : Rp. 4.030.000,-

2. Pengelolaan DIPA dan Revisi DIPA dengan anggaran sebesar Rp. 10.880.000,-

Terdiri dari :

2.1. Pengelolaan Program dan Revisi DIPA : Rp. 3.160.000,-

Pengelolaan Program dan Revisi DIPA dilaksanakan sepanjang tahun 2015 dimana

dalam pengelolaannya dibutuhkan :

a. Belanja Bahan : Rp.1.000.000,-

b. Belanja Perjalanan Biasa ke Kanwil : Rp. 2.160.000,-

2.2. Rapat-rapat kerja/Rapat Koordinasi dan Supervisi

Terdiri dari akun belanja :

a. Belanja Perjalanan Biasa : Rp. 7.720.000,-

44

Realisasi capaian ouput kegiatan ini terdiri dari capaian output anggaran dan capaian

output fisik (volume). Untuk realisasi capaian output fisik (volume) telah tercapai 100 % yakni

dengan tercapainya target 1(satu) dokumen perencanaan dan data kepemiluan yang

dilaksanakan pada bulan Desember 2015. Sedangkan capaian output anggaran sebesar 60.07 %

(selengkapnya dapat dilihat pada lampiran realisasi anggaran).

Anggaran yang tidak dapat diserap sebesar 39,93 % berasal anggaran perjalanan dinas

dalam rangka pengelolaan dan revisi dipa didalamnya terdapat uang penginapan dan uang

harian serta uang perjalanan dinas ke Kanwil Provinsi yang tidak dapat diserap sepenuhnya.

Dalam perjalanan pengelolaan anggaran selama tahun 2015, KPU kabupaten Cirebon

tidak melaksanakan/mengajukan revisi tingkat Kanwil, sehingga anggaran perjalanan dinasnya

tidak diserap.

B. Monitoring dan Supervisi Pelaksanaan Kegiatan Komisi Pemilihan Umum (3357.018)

Target dari Output ini yaitu 1 (satu) laporan dengan anggaran sebesar Rp. 6.740.000,-

terdiri dari Sub Output yaitu :

1. Laporan Pelaksanaan Kegiatan

Terdiri dari :

a. Penyusunan LAKIP Tahun 2014 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 : Rp. 2.650.000,-

Penyusunan LAKIP dan PERKIN dilaksanakan oleh KPU Kabupaten Cirebon pada

Bulan Januari s.d. Februari 2015 dengan rincian kebutuhannya terdiri dari :

1. Belanja Bahan : Rp. 500.000,-

2. Honor Output Kegiatan : Rp. 2.150.000,-

b. Pengolahan Data Laporan Kegiatan : Rp. 2.650.000,-

Pengolahan Data Laporan Kegiatan merupakan laporan akhir pelaksanaan seluruh

kegiatan KPU Kabupaten Cirebon Tahun Anggaran 2015 dan merupakan kode akun

dalam penyusunan laporan ini. Pengolahan Data Laporan kegiatan dilaksanakan pada

Bulan Desember Tahun 2015. Adapun kebutuhan dalam pengolahan data laporan

kegiatan ini terdiri dari :

1. Belanja Bahan : Rp. 500.000,-

45

2. Honor Output Kegiatan : Rp. 2.150.000,-

c. Rapat Monitoring dan Evaluasi serta Kinerja KPU di Provinsi

Rapat Monitoring dan Evaluasi serta Kinerja KPU dilaksanakan pada Bulan Desember

2015 dengan menggunakan akun belanja perjalanan biasa sebesar Rp. 1.440.000,-

Realisasi capaian ouput kegiatan ini terdiri dari capaian output anggaran dan capaian

output fisik (volume). Untuk realisasi capaian output fisik (volume) telah tercapai 100 % yakni

dengan tercapainya target 1(satu) laporan Monitoring dan Supervisi Pelaksanaan Kegiatan

Komisi Pemilihan Umum. Sedangkan capaian output anggaran sebesar 97,18 % selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran realisasi anggaran.

4. Pembinaan Sumber Daya Manusia, Pelayanan dan Administrasi Kepegawaian

(3358)

Sumber daya aparatur yang berkualitas merupakan prasyarat dalam meningkatkan mutu

penyelenggaraan negara serta pemerintah kepada masyarakat. Dan agar setiap upaya pembinaan

kearah peningkatan kualitas aparatur pemerintah mencapai sasaran dan menjadi relevan dalam

menjawab tuntutan reformasi pada pencapaian standar kompetensi baik bagi aparatur pemangku

jabatan struktural, fungsional maupun staf/pegawai non-jabatan. Upaya-upaya peningkatan

tersebut diimplementasikan lebih lanjut melalui penyelenggaraan serangkaian diklat struktural

dan fungsional/teknis.

Anggaran dari Kegiatan Pembinaan Sumber Daya Manusia, Pelayanan dan Administrasi

Kepegawaian Rp. 2.950.000,- terdiri dari beberapa Output/Keluaran yaitu :

A. Penataan Organisasi, Pembinaan, dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia (3358.001) :

Rp. 2.000.000,-

Dilaksanakan dalam rangka Penyelenggaraan Pelantikan/Pengambilan Sumpah Janji

Pejabat Struktural terdiri dari dua sub output yaitu :

46

1. Perjalanan Dinas dalam rangka Penyelenggaraan Pelantikan/Pengambilan Sumpah Janji

Pejabat Struktural ke Provinsi

Akun belanja yang digunakan yaitu Belanja Perjalanan Biasa : Rp. 1.000.000,-

2. Perjalanan Dinas Tes Kompetensi dan Tes Integritas dalam rangka alih status PNS

Akun belanja yang digunakan yaitu Belanja Perjalanan Biasa : Rp. 1.000.000,-

Realisasi capaian ouput kegiatan ini untuk realisasi anggaran sebesar 50 % , yaitu pada

alokasi anggaran Perjalanan Dinas Tes Kompetensi dan Tes Integritas di revisi untuk kegiatan

Diklat Eselon III Sekretaris KPU Kabupaten Cirebon di Jakarta. Sedangkan capaian Output

Fisknya 100 %.

Capaian kinerja yang tidak terealiasai sebesar 50 % disebabkan pada tahun 2015 di

KPU Kabupaten Cirebon belum ada pergantian pejabat Struktural sehingga anggaran perjalanan

dinas dalam rangka penyelenggaraan pelantikan sumpah/janji pejabat struktural ke Provinsi

tidak diserap.

B. Layanan Peningkatan Kompetensi SDM (3358.003)

Dilaksanakan dalam rangka peningkatan kompetensi SDM Aparatur Negara KPU

Kabupaten Cirebon untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Teknis Kepemiluan. Anggaran

yang disediakan sebesar Rp. 950.000,- untuk 2 (dua) orang pegawai.

Realisasi capaian ouput kegiatan ini terdiri dari capaian output anggaran dan capaian

output fisik (volume). Untuk realisasi capaian output fisik (volume) telah tercapai 100 % , yakni

dengan tercapainya target dua orang pegawai yang melaksanakan Diklat Teknis yaitu Diklat

untuk Eselon III di Jakarta pada Bulan Mei 2015 dan Diklat SDM pada Bulan Agustus 2015 di

Bandung. Sedangan Capaian Ouput anggaran sebesar 73,68 % dimana anggaran yang tidak

diserapnya yaitu uang saku perjalanan dinas ke Provinsi.

5. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran (KPU) (3360)

Pengelolaan Barang Milik Negara merupakan kewajiban setiap Kementerian/Lembaga

sebagai upaya untuk menciptakan Good Governance yang diamanatkan oleh Undang-Undang.

47

Komisi Pemilihan Umum sebagai suatu Lembaga negara tentunya berkewajiban mendukung

dalam menciptakan pemerintahan yang bersih tersebut, yaitu melalui penatausahaan BMN

Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilihan umum yang dapat menjamin

pelaksanaan hak politik masyarakat dibutuhkan penyelenggara pemilihan umum yang

profesional serta mempunyai integritas, kapabilitas, dan akuntabilitas. Dalam menjalankan

fungsinya sebagai penyelenggara pemilu KPU antara lain berkewajiban mengelola, memelihara,

dan merawat arsip/dokumen serta melaksanakan penyusutannya berdasarkan Jadwal Retensi

Arsip (JRA) yang disusun oleh KPU dan instansi terkait (ANRI). Selanjutnya dalam

melaksanakan fungsinya juga memerlukan dukungan administrasi sesuai peraturan

perundangan-undangan yang berlaku.

Disamping itu, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota di dalam melaksanakan

penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran sehari-hari perlu dilakukan

dukungan terhadap layanan perkantoran sehingga kegiatan operasional perkantoran sehari-hari

di tahun 2015.

Output/keluaran dari kegiatan ini adalah :

A. Penatausahaan Barang Milik Negara (3360.008)

Target dari Output ini yaitu 3 (tiga) dokumen dengan anggaran sebesar Rp. 17.216.000,-

terdiri dari SubOutput :

1. Pengelolaan SIMAK BMN (Rp. 14.866.000)

Akun belanja yang digunakannya yaitu :

a. Belanja Bahan : Rp. 750.000,-

b. Honor Output Kegiatan : Rp. 7.200.000,-

c. Belanja Perjalanan Biasa : Rp. 6.916.000,-

2. Penghapusan Barang Milik Negara (Rp. 2.350.000)

Akun belanja yang digunakan yaitu :

a. Belanja Bahan : Rp. 750.000,-

b. Honor Output Kegiatan : Rp. 1.600.000,-

Realisasi capaian ouput kegiatan ini terdiri dari capaian output anggaran dan capaian

output fisik (volume). Untuk realisasi capaian output fisik (volume) telah tercapai 100 % yaitu

48

dengan adanya dokumen pengelolaan SIMAK BMN dan Penghapusan BMN sebanyak 3 (tiga)

dokumen. Sedangkan realisasi anggaran tercapai 89,05 % ,anggaran yang tidak terserap sebesar

10,95% berasal dari Belanja perjalanan biasa. Pelaksanaan dari Output ini yaitu pada bulan

Desember 2015.

B. Pengelolaan Persediaan (3360.009)

Target dari Output ini yaitu 1 (satu) unit dengan anggaran sebesar Rp. 1.950.000,- terdiri

dari suboutput :

1. Pengelolaan Barang Milik Negara : Rp. 1.950.000,-

Akun belanja yang digunakannya adalah Honor Output kegiatan sebesar Rp. 1.950.000,-

Realisasi capaian output kegiatan ini terdiri dari capaian output anggaran dan capaian

output fisik (volume). Untuk capaian output ini telah tercapai 100 % baik dari capaian fisik

dan anggaran karena hanya belanja honor output kegiatan yang digunakan. Pelaksanaan dari

Output ini yaitu pada bulan Desember 2015.

C. Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Laporan BMN (3360.010)

Target dari Output ini yaitu 4 (empat) laporan dengan anggaran sebesar Rp. 2.550.000,-

terdiri dari suboutput :

1. Tuntutan Ganti rugi : Rp. 2.550.000,-

Akun belanja yang digunakannya adalah :

a. Belanja bahan : Rp. 750.000,

b. Honor Output kegiatan : Rp. 1.800.000,-

Realisasi capaian output kegiatan ini terdiri dari capaian output anggaran dan capaian

output fisik (volume). Untuk capaian output fisik telah tercapai 100 % yaitu tercapainya 4

laporan. Sedangkan capaian realisasi anggaran sebesar 85,1 % terdapat efisiensi penyerapan

anggaran untuk belanja bahan sebesar 14,9 %. Pelaksanaan dari Output ini yaitu pada bulan

November 2015.

49

D. Penataan, Pendataan dan Penilaian Arsip (3360.015)

Target dari Output ini yaitu 1 (satu) laporan dengan anggaran sebesar Rp. 9.754.000,-

terdiri dari suboutput :

1. Penataan, Pendataan dan Penilaian Arsip : Rp. 9.754.000,-

Akun belanja yang digunakannya adalah :

a. Belanja bahan : Rp. 3.154.000,-

b. Honor Output kegiatan : Rp. 6.600.000,-

Realisasi capaian output kegiatan ini terdiri dari capaian output anggaran dan capaian

output fisik (volume). Realisasi capaian output fisik dan anggaran mencapai 100 % yaitu

dengan tercapainya 1 laporan Pendataan, Penataan dan Penilaian Arsip dan maksimalnya

penyerapan anggaran 100 %. Pelaksanaan dari Output kegiatan ini yaitu pada bulan Oktober

2015.

E. Layanan Perkantoran (3360.994)

Target dari Output ini yaitu 12 (dua belas) layanan dengan anggaran pada awalnya

sebesar Rp. 373.095.000,- kemudian mengalami revisi sebayak dua kali menjadi sebesar Rp.

413.095.000,- . Pada Revisi yang pertama terdapat tambahan alokasi anggaran sebesar Rp.

10.000.000,- untuk tambahan sewa gudang dan pada revisi yang kedua KPU Kabupaten

Cirebon mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp. 30.000.000,- untuk tambahan biaya

operasional perkantoran.

1. Pelayanan Ketatausahaan, Perlengkapan, dan kerumahtanggaan Sekretariat KPU :

Rp. 413.095.000,-

Terdiri dari Komponen Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

dengan sub komponen sebagai berikut :

a. Kebutuhan Sehari-hari Perkantoran : Rp. 131.400.000,-

b. Langganan Daya dan Jasa : Rp. 54.000.000,-

50

c. Pemeliharaan Kantor : Rp. 119.075.000,-

e. Pembayaran terkait pelaksanaan operasional kantor : Rp. 15.920.000,-

h. Honor Operasional Satuan Kerja : Rp. 52.200.000,-

i. sewa gedung/gudang : Rp. 10.000.000,-

x. Tambahan untuk operasional kantor : Rp. 30.000.000,-

Realisasi capaian output kegiatan ini terdiri dari capaian output anggaran dan capaian

output fisik (volume). Untuk capaian output fisik telah mencapai 100 % dengan 12 layanan

yang dilaksanakan. Sedangkan untuk capaian Output anggaran sebesar 85.08 % dari target

anggaran yang direncakan. Terdapat 14.92% anggaran yang tidak diserap terutama pada

penyerapan anggaran tambahan untuk operasional kantor sebesar Rp. 30.000.000,- yang tidak

bisa diserap sama sekali karena anggaran operasional rutinnya saja sudah kelebihan anggaran.

Penambahan anggaran untuk operasional kantor ini sebelumnya tidak pernah diajukan oleh

KPU Kabupaten Cirebon, tetapi pada bulan Oktober KPU RI mengalokasikannya untuk KPU

Kabupaten Cirebon. Sehingga anggaran tersebur tidak tepat sasaran dan tidak dapat diserap.

6. Pemeriksaan di Lingkungan Setjen KPU, Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat

KPU Kabupaten/Kota (3361)

Kegiatan ini meliputi penyusunan laporan hasil reviu keuangan KPU agar sesuai dengan

Standar Akuntasi Pemerintah. Terdiri dari Output nya yaitu :

A. Laporan Hasil Reviu Laporan Keungan KPU (3361.005)

Output ini dtargetkan 1 (satu) laporan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.160.000,-

terdiri dari akun belanja :

1. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting luar kota : Rp. 2.160.000,-

Realisasi capaian output kegiatan ini terdiri dari capaian output anggaran dan capaian

output fisik (volume). Realisasi untuk kedua ouput ini mencapai 100 % dengan tercapainya satu

51

laporan keuangan yang akan direviu oleh KPU Provinsi Jawa Barat dan penyerapan maksimal

anggaran perjalanan dinas sebesar 100 %.

3.2.2. Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi Dan Perbaikan Proses Politik

Output yang diharapkan dari program ini adalah meningkatnya kapasitas dan kredibilitas

organisasi penyelenggara Pemilu dan Pemilihan Kepala daerah di KPU, KPU Provinsi dan KPU

Kabupaten/Kota

Terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :

1. Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan KPU, Advokasi, Penyelesaian Sengketa

dan Penyuluhan Peraturan Perundang-Undangan yang Berkaitan dengan

Penyelenggaraan Pemilu (3363)

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Hukum

Sekretariat KPU Kabupaten Cirebon yang terdiri dari beberapat Output yaitu :

A. Advokasi dan Sengketa Hukum (3363.010)

Output ini dimaksudkan bilamana terdapat kasus sengketa hukum yang berkenaan

dengan Pemilu. Target dari output ini yaitu 1 kasus dengan anggaran Rp. 1.720.000,-.

Akun belanja yang digunakan dalam output ini yaitu :

1. Belanja bahan : Rp. 1.000.000,-

2. Belanja Perjalanan Dinas : Rp. 720.000,-

Dalam pelaksanaannya Output Advokasi dan Sengketa Hukum anggaran yang diserap

sebesar Rp. 540.000,- untuk perjalanan dinas ke KPU Provinsi pada bulan November 2015.

Sehingga Output anggaran yang diserap hanya 31,4 %. Sedangkan untuk Output fisiknya

dikarenakan di KPU Kabupaten Cirebon tidak ada kasus hukum yang berkaitan dengan Pemilu

maka Outputnya adalah laporan hasil perjalanan dinas hasil koordinasi dengan KPU Provinsi

berkaitan dengan masalah hukum Pemilu.

52

B. Dokumentasi dan Informasi Produk Hukum (3363.012)

Output ini merupakan Dokumentasi dari Produk Hukum yang dihasilkan Oleh KPU RI

berisi Peraturan KPU kemudian dibuat dalam bentuk Buku agar setiap produk hukum

didokumentasikan secara baik. Targetnya 1 dokumen dengan anggaraan Rp. 1.080.000,-.Dalam

pelaksanaannya Output ini dilaksanakan pada bulan Februari dan November 2015 dengan

akun belanja bahan sebesar Rp. 1.080.000,-.

Realisasi capaian Output Fisik dan Anggaran mencapai 100 % , dengan tercapainya

dokumen Informasi Produk Hukum berupa Buku Undang-Undang tentang Pilkada dan Buku

Kumpulan Peraturan KPU.

C. Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan Pemilu dan Pemilukada (3363.013)

Target dari Output ini yaitu 1 Provinsi dengan anggaran Rp. 720.000,-. Dalam

pelaksanaannya Output ini dilaksanakan pada bulan November 2015 dengan akun belanja

perjalanan dinas ke Provinsi sebesar Rp. 720.000,-

Realisasi capaian Output Fisik dan Anggaran mencapai 100 % , dengan tercapainya

laporan hasil perjalanan dinas tentang Penyuluhan Peraturan Perundang-Undangan yang

dilaksanakan di KPU Provinsi Jawa Barat dan maksimalnya penyerapan anggaran perjalanan

dinas.

2. Pedoman, Petunjuk Teknis dan Bimbingan Teknis/Supervisi/Publikasi/Sosilasasi

Penyelenggaran Pemilu dan Pendidikan Pemilih (3364)

Kegiatan ini terdiri beberapa Output diantaranya yaitu :

A. Pergantian Antar Waktu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan

DPRD Kabupaten/Kota (3364.004)

Sesuai dengan peraturan yang berlaku, masa jabatan anggota DPR, DPD, DPRD

Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota adalah 5 (lima) tahun. Selama masa jabatannya, Anggota

DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dapat mengalami pemberhentian

antarwaktu. Pemberhentian tersebut disebabkan karena meninggal dunia, mengundurkan diri,

53

atau diberhentikan. Sebagaimana ketentuan Pasal 213 ayat (1), Pasal 282 ayat (1) dan Pasal 332

ayat (1) serta Pasal 383 ayat (1) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009.

Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota yang berhenti sebagai anggota

DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dilakukan penggantian antarwaktu. KPU Provinsi

dan KPU Kabupaten/Kota dalam proses penggantian antarwaktu anggota DPRD menyampaikan

nama calon pengganti antarwaktu setelah adanya permintaan nama calon pengganti antarwaktu

dari Pimpinan DPRD sesuai tingkatannya. Penyampaian nama calon pengganti antarwaktu

tersebut dilaksanakan dalam waktu 5 (lima) hari kerja sejak pimpinan DPRD menyampaikan

surat perihal pemberhentian antarwaktu dan permintaan nama calon pengganti antarwaktu ke

KPU Provinsi atau KPU kabupaten/kota. Mekanisme Penggantian antarwaktu diantaranya

sebagai berikut:

1) KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota menerima surat dari Pimpinan DPRD

Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota;

2) KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota melakukan verifikasi bahan/dokumen calon

pengganti antarwaktu yang memenuhi syarat sebagai calon pengganti antarwaktu;

3) KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota melakukan Rapat Pleno terkait hasil verifikasi

calon pengganti antarwaktu;

4) KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota menyampaikan nama calon pengganti

antarwaktu anggota DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota kepada Pimpinan DPRD

Provinsi/DPRD kabupaten/Kota.

KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota selama proses penggantian antarwaktu

melakukan koordinasi dengan stakeholders diantaranya Sekretariat DPRD, Partai Politik dan

Kemendagri. Koordinasi yang dilakukan salah satunya terkait dengan permasalahan-

permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan penggantian antarwaktu.

Berkenaan dengan hal tersebut, untuk memenuhi hal-hal tersebut diatas maka perlu

rencana kegiatan penggantian antarwaktu anggota DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/Kota

sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan terkait pelaksanaan penggantian

antarwaktu anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

54

Target dari Output ini yaitu : 50 0rang dan anggaran sebesar Rp. 13.050.000,-. Akun

belanja yang digunakan yaitu :

1. Belanja Bahan : Rp. 900.000,-

2. Honor Output kegiatan : Rp. 7.950.000,-

3. Belanja Perjalanan Biasa : Rp. 4.200.000,-

Dalam pelaksanaannya Output ini tidak dapat dilaksanakan karena tidak adanya kegiatan

PAW di DPRD Kabupaten Cirebon. Sehingga Capaian Output anggaraan dan fisik 0 (nol) %.

B. Pusat Pendidikan Pemilih (3364.032)

Target dari Output ini yaitu 1 satker dengan anggaran sebesar Rp. 25.905.000,-. Akun

belanja yang digunakan yaitu :

1. Belanja bahan : Rp. 1.000.000,-

2. Honor Output Kegiatan : Rp. 7.350.000,-

3. Belanja Jasa Lainnya : Rp. 10.000.000

4. Belanja Perjalanan Biasa : Rp. 1.000.000,-

5. Belanja Perjalanan Dinas : Rp. 6.555.000,-

Dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pemilu, KPU

menyelenggarakan Riset Partisipasi Masyarakat yang dilaksanakan pada bulan Juni 2015

bekerja sama dengan lembaga Riset di Kabupaten Cirebon.

Hasil Riset Partisipasi Pemilih ini kemudian dibahas dalam bentuk Focus Group

Discussion (FGD) dengan pesertanya berasal dari Penyelenggara Pemilu, Ormas/OKP, dan

Tokoh Masyarakat berjumlah 50 orang.

Realisasi capaian output kegiatan ini baik output fisik maupun output anggaran telah

tercapai 100 %.

55

C. Informasi dan Publikasi serta Sosialiasi Pemilu dan Pemilukada (3364.033)

Target dari Output ini yaitu 1 laporan dengan anggaran sebesar Rp. 13.650.000,-. Output

ini terdiri dari SubOutput :

1. Sosialisasi Penyelenggaran Pemilu : Rp. 10.000.000,-

Akun belanja yang digunakan :

a. Belanja bahan : Rp. 1.000.000,-

b. Belanja Perjalanan Biasa : Rp. 9.000.000,-

2. Informasi Pemilu dan Pemilukada

Komponennya terdiri dari :

a. Pelayanan Pers dan Media : Rp. 1.650.000,-

b. Pengembangan Kehumasan Pemilu : Rp. 2.000.000,-

Dalam Pelaksanaannya Output kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April yang terdiri

dari dua kegiatan yaitu media gathering dan media visit.

Media Gathering kegiatannya adalah diskusi kepemiluan di KPU Kab Cirebon yang

dihadiri oleh undangan dari Partai Politik bertempat di Aula KPU Kabupaten Cirebon dihadiri

oleh 20 orang peserta. Kegiatan lainnya yaitu Media Visit, yaitu KPU Kabupaten Cirebon

mengunjugi kantor media massa elektronik dan media cetak di Kabupaten Cirebon dalam

rangka sosialisai kepemiluan.

Realisasi capaian output kegiataan ini untuk anggaran sebesar 95.02 %, dan capaian

ouput fisik 100 %.

56

3.3. Akuntabiltas Keuangan

Rincian target dan realisasi APBN KPU Kabupaten Cirebon disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 3.2. Anggaran dan Realisasi APBN

KPU Kabupaten Cirebon Tahun 2015

Program /Kegiatan

Jumlah

Anggaran

(Rp)

Realisasi

Anggaran

(Rp)

Sisa Anggaran

(Rp)

Prosentase

(%)

Capaian

Ket

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaaan Tugas Teknis lainnya KPU

1.399.940.000

1.315.149.568

84.790.000

93,94 Berhasil

Pelaksanaan Akuntabilitas Pengelolaan Administrasi Keuangan di Lingkungan

Setjen KPU 914.800.000 903.161.280

63.628.610

98,73 Berhasil

Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan, Pendistribusian, dan Inventarisasi

Sarana dan Pra Sarana Pemilu 9.965.000

9.625.000

340.000

96,59 Berhasil

Pelaksanaan Manajemen Perencanaan dan Data

25.500.000

17.820.000

7.680.000

69,88 Kurang

Berhasil

Pembinaan Sumber Daya Manusia, Pelayanan dan Administrasi Kepegawaian

2.950.000

1.700.000

1.250.000

57,63 Kurang

Berhasil

Penyelenggaraan Operasioal dan Pemeliharaan Kantor (KPU)

444.565.000

380.683.288

63.881.712

85,63 Cukup

Berhasil

Pemeriksaaan di Lingkungan Setjen KPU, Sekretariat KPU Provinsi dan

Sekretariat KPU Kabupaten/Kota

2.160.000 2.160.000 0 100 Berhasil

57

Program /Kegiatan

Jumlah

Anggaran

(Rp)

Realisasi

Anggaran

(Rp)

Sisa Anggaran

(Rp)

Prosentase

(%)

Capaian

Ket

Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik

56.125.000

41.215.000

14.910.000

73,43 Cukup

Berhasil

Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan KPU, Advokasi, Penyelesaian

Sengketa dan Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan

Penyelenggaraan Pemilu

3.520.000

2.340.000

1.180.000

66,48 Kurang

Berhasil

Pedoman, Petunjuk Teknis dan Bimbingan Teknis/Supervisi/Publikasi/Sosialisasi

Penyelenggaraan Pemilu dan Pendidikan Pemilih 52.605.000

38.875.000

13.730.000

73,90

Cukup

Berhasil

Sumber : Data Laporan Keuangan 2015

58

Catatan :

Total Pagu KPU Kabupaten Cirebon tahun 2015 sebesar Rp. 1.456.065.000, dengan Penyerapan

Anggaran Sebesar Rp. 1.356.364.568 atau sebesar 93,15 % dari Jumlah anggaran KPU

Kabupaten Cirebon. Sisa Anggaran yang tidak diserap sebesar Rp. 99.700.432 (6,85 %).

Berdasarkan tabel diatas capaian kinerja penyerapan anggaran KPU Kab. Cirebon jika

diukur dengan skala pengukuran ordinal rata-rata mencapai predikat “Berhasil” yaitu sebesar

93,15 % dari Total Anggaran di DIPA. Pencapaian Realisasi Anggaran tahun 2015 mengalami

kenaikan dan menjadi yang tertinggi selama 5 tahun terakhir. Dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 3.3 Target dan Realisasi Anggaran KPU Kab.Cirebon 2011-2015

TAHUN

TARGET

REALISASI

PERSENTASE

CAPAIAN

KINERJA

(%)

PREDIKAT

2011 1.361.708.000 1.186.203.936 87,11 Berhasil

2012 2.107.172.000 1.430.617.261 67,89 Kurang

2013 27.267.593.000 24.251.039.258 88,94 Berhasil

2014 67.117.502.000 58.088.690.795 86,55 Berhasil

2015 . 1.456.065.000 1.356.364.568 93,15 Berhasil

Sumber : Laporan Program dan Data 2011-2015

Realisasi Program Dukungan Manajemen dan Pelakasanaaan Tugas Teknis lainnya

KPU tahun 2015 mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding tahun 2014, hal ini

dikarenakan pada tahun 2015 anggaran yang dialokasikan tidak sebesar anggaran tahun 2014

(Tahun 2014 diselenggarakan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden).

Capaian Realisasi anggaran untuk Program Dukungan Manajemen dan Pelakasanaaan Tugas

Teknis lainnya KPU untuk tahun 2011 s.d. 2015 dapat dilihat dari tabel berikut :

59

Tabel 3.4 Realisasi Anggaran Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya KPU

Program/Kegiatan 2011 2012 2013 2014 2015

Program Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaaan Tugas Teknis lainnya KPU 86,67 64,32 88,92 56,90

93,94

Pelaksanaan Akuntabilitas Pengelolaan

Administrasi Keuangan di Lingkungan

Setjen KPU

81,22 84,12 88,96 93,93

98,73

Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan,

Pendistribusian, dan Inventarisasi Sarana

dan Pra Sarana Pemilu

- 66,67 77,94 50,89

96,59

Pelaksanaan Manajemen Perencanaan dan

Data 92,35 68,60 89,64 67,32

69,88

Pembinaan Sumber Daya Manusia,

Pelayanan dan Administrasi Kepegawaian 49,64 0,68 94,48 99,08

57,63

Penyelenggaraan Operasioal dan

Pemeliharaan Kantor (KPU) 96,97 84,60 94,22 99,68

85,63

Pemeriksaaan di Lingkungan Setjen KPU,

Sekretariat KPU Provinsi dan Sekretariat

KPU Kabupaten/Kota

- - - -

100

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran KPU Kab.Cirebon 2011-2015

Realisasi Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses

Politik tahun 2015 Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan. Untuk

rincian perbandingan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

60

Tabel 3.5. Realisasi Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi

dan Perbaikan Proses Politik Tahun 2011-2015

Program/Kegiatan 2011 2012 2013 2014 2015

Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan

Perbaikan Proses Politik 98,08 79,35 89,12 95,59 73,43

Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan

KPU, Advokasi, Penyelesaian Sengketa dan

Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan yang

berkaitan dengan Penyelenggaraan Pemilu

- 80,12 53,86 98,44 66,48

Pedoman, Petunjuk Teknis dan Bimbingan

Teknis/Supervisi/Publikasi/Sosialisasi

Penyelenggaraan Pemilu dan Pendidikan Pemilih

98,08 75,68 92,83 95,57 73,90

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran KPU Kab.Cirebon 2011-2015

Pada tabel diatas, menurunnya penyerapan anggaran Program Penguatan Kelembagaan

Demokrasi Dan Perbaikan Proses Politik tahun 2015 disebabkan karena ada dua kegiatan yang

tidak dapat dilaksanakan di tahun 2015. Yaitu kegiatan Pergantian Antar Waktu (PAW) Anggota

DPRD Kabupaten Cirebon dan Advokasi dan sengketa hukum.

61

BAB IV

PENUTUP

Dari hasil pelaksanaan kegiatan KPU Kabupaten Cirebon Tahun Anggaran 2015 secara

umum telah terselenggara dengan baik dan optimal. Namun dalam rangka optimalisasi anggaran

sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 158/PMK.02/2014 tentang Tata Cara

Pemberian Penghargaan dan Pemberian Sanksi Atas Pelaksanaan Anggaran

Kementerian/Lembaga bahwa capaian Kinerja Penganggaran yaitu :

1. Persentase penyerapan output anggaran paling sedikit 95 % (sembilan puluh lima persen) ;

2. Persentase realisasi capaian output paling sedikit 95 % (sembilan puluh lima persen) ;

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan diatas, Persentase Penyerapan Anggaran KPU

Kabupaten Cirebon belum mencapai target yang ditetapkan. Penyerapan Anggaran KPU

Kabupaten Cirebon Tahun 2015 adalah 93,15 % yaitu sebesar Rp. 1.356.364.268 dari total

anggaran Rp. 1.456.065.000,- . Sedangkan Persentase realisai capaian output fisik nya sebesar

48,45 % yaitu 47 dari 97 output yang ditargetkan. Tetapi capaian output fisiknya progresnya

mencapai 95 %.

Tidak tercapainya target anggaran dan target output fisik tersebut berdasarkan hasil

evaluasi disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu :

1) Lemahnya dalam perencanaan penyusunan anggaran KPU yang selama ini bersifat Top

Down (atas ke bawah) sehingga berbagai kebutuhan yang ada di satker kabupaten/kota

belum terakomodir dengan baik. Salah satu contohnya kebutuhan gaji pegawai masih

terdapat data yang lama dimana jumlah dan kondisi pegawai tidak sesuai dengan kondisi

terbaru. Selain itu kebutuhan sewa gudang KPU seringkali harus mengajukan revisi

penambahan anggaran ke KPU Pusat karena di dalam DIPA tidak teralokasikan ;

2) Penyerapan anggaran perjalanan dinas terutama untuk anggaran penginapan dan uang

saku banyak yang tidak terserap karena anggarannya telah ditanggung oleh KPU

Penyelenggara (KPU Provinsi) ;

3) Penambahan anggaran tambahan operasional kantor dari KPU Pusat pada akhir tahun

yang sebelumnya tidak diajukan oleh KPU Kabupaten Cirebon. Anggaran tersebut tidak

62

dapat diserap dan direvisi karena alokasi anggaran operasional KPU Kabupaten Cirebon

tidak kekurangan malah ada sedikit kelebihan anggaran. Dengan demikian anggaran yang

tidak terserap membebani persentase penyerapan.

4) Terdapat target output kegiatan dalam RKA K/L 2015 yang pencapaiannya sangat sulit

dan bersifat kasuistik dan tidak dapat diprediksi yaitu outout kegiatan advokasi dan

sengketa hukum dan PAW anggota DPRD kab/kota. Selain itu target yang ditetapkan

sangat besar (50 orang untuk PAW anggota DPRD) hal tersebut jelas sulit tercapai karena

penggantiannya untuk seluruh anggota DPRD.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut di atas, kami menyampaikan beberapa masukan yakni :

1) Dikarenakan perencanaan masih bersifat Top Down, dibutuhkan perencanaan yang

matang oleh KPU Pusat dalam penyusunan anggaran dan kegiatan agar anggaran yang

dialokasikan efektif dan efisien. Salah satu contoh perencanaan dalam penetapan target

output PAW anggota DPRD Kab/kota, kami sarankan agar outpunya berbentuk laporan

bukan jumlah orang, agar ketika ada atau tidak ada PAW target ouput kegiatannya bisa

dilaksanakan ;

2) Koordinasi dengan KPU Pusat dan KPU provinsi lebih ditingkatkan dalam pengelolaan

dan revisi DIPA agar output yang dihasilkan mencapai target ;

Demikian uraian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) KPU Kabupaten Cirebon

tahun 2015 sebagai wujud pertanggungjawaban dari serangkaian perencanaan, pengukuran,

evaluasi dan analisis pencapaian kinerja dalam rangka pencapaian visi dan misi KPU Kabupaten

Cirebon selama tahun anggaran 2015. Pengukuran kinerja KPU Kabupaten Cirebon tahun 2015,

mencakup capaian dari Perjanjian Kinerja (PERKIN) 2015, yang menggambarkan kualitas

capaian keluaran (output) atau hasil (outcome) dari kegiatan yang dilaksanakan tahun 2015.

Capaian rata-rata kinerja sasaran dan pengukuran kinerja KPU Kabupaten Cirebon tahun 2015

berdasarkan parameter yang ditetapkan.

Keberhasilan pencapaian visi, misi dan tujuan program kerja KPU Kabupaten Cirebon

yang telah ditetapkan bukan hanya diukur semata-mata dari pencapaian indikator kinerja, yang

63

paling penting adalah konsistensi sikap mental, disiplin dan keiklasan seluruh aparatur dalam

melaksanakan kebijaksanaan untuk meningkatkan kinerja sesuai fungsinya masing-masing.

Semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) KPU Kabupaten Cirebon Tahun

2015 ini dapat memberikan masukan atau arahan guna optimalisasi dan peningkatan kinerja baik

secara kualitatif maupun kuantitatif pada KPU Kabupaten Cirebon di masa yang akan datang.

64