LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang...

48
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2019 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLORA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2019

Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang...

Page 1: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH(LKjIP)

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLORADINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

KABUPATEN BLORATAHUN 2019

Page 2: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan Karunia-Nya,Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan KetahananPangan Tahun 2019 telah terselesaikan. Laporan Kinerja merupakan bentukkomitmen Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dalammengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(SAKIP) sebagai mana diamanatkan dalam Peraturan Menteri PAN danReformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk TeknisPerjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas LaporanKinerja Instansi Pemerintah.

LKjIP merupakan wujud pertanggungjawaban pejabat publik kepadamasyarakat tentang kinerja lembaga pemerintah selama satu tahunanggaran. Kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan telah diukur,dievaluasi, dianalisis dan dijabarkan dalam bentuk Laporan Kinerja.

Tujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapanRencana Strategis (Renstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsiorganisasi di masing-masing perangkat daerah, serta keberhasilan capaiansasaran saat ini untuk percepatan dalam meningkatkan kulitas capaiankinerja yang diharapkan pada tahun yang akan datang. Melalui penyusunanLKjIP juga dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip goodgovernance, yaitu dalam rangka terwujudnya transparansi dan akuntabilitasdi lingukungan pemerintah.

Demikian LKjIP ini kami susun semoga dapat digunakan sebagai bahanbagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya untuk peningkatan kinerjadi masa mendatang.

Blora, Januari 2020

KEPALA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA

Ir. RENI MIHARTI, M.Agr. BusPembina Utama Muda

NIP.19620316 198903 2 004

Page 3: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .........................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................

A. Gambaran Umum Organisasi .....................................................

B. Susunan Organisasi....................................................................

C. Fungsi Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan .........

D. Permasalahan Utama yang Dihadapi Dinas Pertanian

dan Ketahanan Pangan...............................................................

BAB II. PERENCANAAN KINERJAA. Perencanaan Kinerja ...................................................................

B. Perjanjian Kinerja.....................................................................

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018A. Capaian Kinerja Organisasi.........................................................

B. Realisasi Anggaran ..................................................................

BAB IV. PENUTUPA. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan .....................................................................

B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja Di Masa Datang ................

LAMPIRAN .......................................................................................

Page 4: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

BAB I. PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Organisasi

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora sesuaiUndang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerahsebagai Perangkat Daerah yang membantu dan bertanggung jawabkepada Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan danberdasarkan pada Peraturan Bupati Blora Nomor 16 Tahun 2016mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerahberdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidangpertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

Mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerjadan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, DinasPertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora sebagai instansipemerintah diwajibkan menetapkan target kinerja dan melakukanpengukuran kinerja yang telah dicapai serta menyampaikan LaporanAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).

Penyusunan LKjIP Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten Blora Tahun 2019 dimaksudkan sebagai bentukpertanggungjawaban atas pelaksanaan mandat, visi dan misi, tujuan dansasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun 2019,serta sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja Dinas Pertanian danKetahanan Pangan Kabupaten Blora pada tahun mendatang. Pelaporankinerja juga dimaksudkan sebagai media untuk mengkomunikasikanpencapaian kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan KabupatenBlora dalam satu anggaran kepada masyarakat dan pemangkukepentingan lainnya.

Target kinerja yang harus dicapai Dinas Pertanian dan KetahananPangan Kabupaten Blora Tahun 2019, merupakan penjabaran dari visi,misi dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra)Tahun 2017-2021 dan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2019. Pengukuranpencapaian kinerja bertujuan untuk mendorong Instansi Pemerintahdalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas darikebijakan dan program serta dapat menjadi masukan dan umpan balikbagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kinerjainstansi pemerintah. Oleh karena itu, substansi penyusunan LKjIPdidasarkan pada hasil-hasil capaian indikator kinerja pada DinasPertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora.

Page 5: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

B. Tugas Pokok dan Fungsi

a. Kedudukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora

sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Blora dan

Peraturan Bupati Nomor 59 tahun 2016 Tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas

Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora.

b. Tugas Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora yaitu

melaksanakan sebagian tugas Bupati dalam kebijakan teknis di

bidang pertanian dan ketahanan pangan.

c. Fungsi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora

adalah :

- perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

- pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

- pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup

tugasnya;

- pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

- pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati

terkait dengan tugas dan fungsinya.

C. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora

Adapun rincian susunan organisasi pada Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan Kabupaten Blora adalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahkan:

- Subbagian Program;

- Subbagian Keuangan; dan

- Subbagian Umum Dan Kepegawaian.

c. Bidang Tanaman Pangan, membawahkan:

- Seksi Produksi Tanaman Pangan;

- Seksi Sarana Prasarana Tanaman Pangan; dan

- Seksi Perlindungan Dan Usaha Tanaman Pangan.

Page 6: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

d. Bidang Hortikultura, membawahkan:

- Seksi Produksi Hortikultura;

- Seksi Sarana Prasarana Hortikultura; dan

- Seksi Perlindungan Dan Usaha Hortikultura.

e. Bidang Perkebunan, membawahkan:

- Seksi Produksi Dan Perlindungan Perkebunan; dan

- Seksi Usaha Dan Sarana Prasarana Perkebunan.

f. Bidang Ketahanan Pangan, membawahkan:

- Seksi Ketersediaan Pangan;

- Seksi Distribusi Pangan; dan

- Seksi Penganekaragaman Pangan Dan Konsumsi.

g. Bidang Penyuluhan dan Sumber Daya Manusia, membawahkan:

- Seksi Kelembagaan Penyuluhan Dan Sumber Daya Manusia; dan

- Seksi Penyelenggaraan Penyuluhan.

h. UPTD Balai Benih Pertanian.

Page 7: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

Gambar I.1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian Dan KetahananPangan Kabupaten Blora

UPTD BalaiBenih

Pertanian

SEKRETARISDINAS

Page 8: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

D. Sumberdaya1. Susunan Kepegawaian

Jumlah Pegawai di Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten Blora sebanyak : 157 orang. Pembagian klasifikasi dibagimenjadi beberapa sebagaimana tersaji dalam tabel dan bagan berikut :

Tabel I.1 Jumlah Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten Blora Berdasarkan Golongan Tahun 2019

NO GOLONGAN JUMLAH (ORANG)1 IV.c 1

2 IV.b 9

3 IV.a 22

4 III.d 22

5 III.c 17

6 III.b 6

7 III.a 13

8 II.d 1

9 II.c 3

10 II.b 1

11 II.a 1

12 I.d 0

13 I.c 2

14 I.b 0

15 I.a 0

16 Tenaga Honorer 59

Jumlah 157

Gambar I.2. Jumlah Pegawai Dinas Pertanian dan Pangan KabupatenBlora Berdasarkan Golongan Tahun 2019

0 0 2 0 1 1 3 1

13

6

17

22 22

9

1 0

59

Page 9: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

Tabel I.2 Jumlah Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten Blora Berdasarkan Esselonering Tahun 2019

No Eselon Jumlah(orang)

1 II.b 12 III.a 13 III.b 54 IV.a 175 IV.b 16 Fungsional (Penyuluh) 577 Fungsional Umum (Staf) 16

Jumlah (orang) 98

Gambar I.3. Jumlah Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten Blora Berdasarkan Esselonering Tahun 2019

Tabel 1.3 Jumlah Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten Blora Berdasarkan Jenjang Pendidikan Formal Tahun 2019

JENJANG PENDIDIKAN FORMAL JUMLAH PEGAWAI

Sekolah Dasar 1SLTP 1SLTA 10Diploma III/Sarjana Muda 6Diploma IV 2Sarjana/S1 68Pasca Sarjana/S2 10

JUMLAH 98

1 1

5

17

1

57

16

Page 10: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

Gambar I.4. Jumlah Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten Blora Berdasarkan Jenjang Pendidikan Formal Tahun 2019

2. Aset/Modal Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Blora

Dalam upaya mendukung tugas dan fungsi Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan Kabupaten Blora perlu ada asset/modal yang

dimiliki, diantaranya : asset lahan/tanah, peralatan dan mesin,

gedung/bangunan dan lain-lain.

Tabel I.4. Rekapitulasi Inventarisasi Aset Tahun 2019

No Nama /Jenis Barang Jumlah

1 Gedung Bangunan (Kantor) 69 Buah

2 Mobil 8 Unit

3 Sepeda Motor 110 Unit

4 Meja (Kerja , Lab dll) 279 Buah

5 Kursi (Kerja, Rapat dll) 607 Buah

6 Komputer PC, CPU 41 Unit

7 Monitor Komputer 6 Unit

8 LCD Proyektor 14 Buah

11 Almari 57 Buah

12 Rak 32 Buah

13 Tracktor 4 Buah

14 TV 10 Buah

15 AC 32 Buah

1 1

106

2

68

10

0

10

20

30

40

50

60

70

80

SD SMP SMA D3 D4 S1 S2

Page 11: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

No Nama /Jenis Barang Jumlah

16 Kipas 13 Buah

17 Lemari Es 9 Buah

18 Printer 63 Buah

19 Alat Ukur 6 Buah

20 Mesin bantu (ketik, pertanian) 126 Unit

21 GPS 27 Buah

22 Wireless 22 Buah

23 Troli/ loader 2 Buah

24 Pompa air 1 Buah

25 Video Tron 1 Buah

26 AC Standing 10 Buah

27 Finger Spot 2 Buah

28 Generator Genset 1 Buah

29 Sound (upacara, musholla) 2 Buah

30 Penyekat ruang 1 Buah

E. Fungsi Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganBerdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan dimaksud, maka Dinas Pertanian dan Ketahanan

Pangan secara umum memiliki fungsi strategis (sesuai dengan misi ke-2)

yaitu : “Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pendapatanmasyarakat dan memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya daerahyang ramah lingkungan dan berkesinambungan”.

1. Visi dan Misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora

adalah :

A. Visi :Mewujudkan Pertanian yang Berdaya Saing, BerorientasiAgribisnis Menuju Kemandirian Pangan.

B. Misi :1. Mengembangkan dan memantapkan ketersediaan, distribusi

pangan, cadangan pangan masyarakat berbasis kemandirianuntuk peningkatan akses pangan dan mengantisipasikerawanan pangan.

Page 12: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

2. Mengembangkan penganekaragaman konsumsi pangan,peningkatan mutu dan keamanan pangan berbasis sumberdaya lokal.

3. Meningkatkan produksi dan produktivitas serta kualitasproduk bidang tanaman pangan, hortikultura, aneka tanaman,dan ketahanan pangan yang berdaya saing.

Secara singkat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan memiliki

mandat yang harus dipertanggung jawabkan dalam kaitannya penggunaan

sumber daya, yaitu :

1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan

indikator kinerja yaitu : meningkatnya produksi pertanian tanaman

pangan dan hortikultura dan perkebunan.

2. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/

Perkebunan, dengan indikator kinerja yaitu : meningkatnya jumlah

promosi produk unggulan pertanian/ perkebunan.

3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan,

dengan indikator kinerja yaitu : meningkatnya kelompok tani yang

menerapkan teknologi pertanian/perkebunan (intensifikasi dan

mekanisasi pertanian).

4. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan,

dengan indikator kinerjanya adalah : meningkatnya persentase tenaga

penyuluh pertanian/perkebunan yang telah mengikuti pelatihan.

5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan indikator kinerja

yaitu : meningkatnya cakupan bina kelompok tani.

6. Program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan indikator kinerja

yaitu: ketersediaan pangan utama dan pangan alternatif.

Selain program dan kegiatan daerah yang didanai oleh Pemerintah

daerah, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora juga

melaksanakan program dan kegiatan nasional yang di danai dari

pemerintah pusat antara lain :

1. Peningkatan Produksi, Produktivitas, Dan Mutu Tanaman Pangan

Untuk Mencapai Swasembada & Swasembada Berkelanjutan, dengan

kegiatan antara lain:

a. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia.

Page 13: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

b. Pengelolaan Produksi Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-

umbian.

c. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan.

d. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan

Dampak Perubahan Iklim (DPI).

e. Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan

f. Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya pada Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan.

2. Peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu produk Tanaman

hortikultura berkelanjutan, dengan kegiatan antara lain :

a. Peningkatan Produksi, Produktivitas, Mutu Produk Tanaman Buah.

b. Peningkatan Produksi, Produktivitas, Mutu Produk Tanaman

Sayuran dan Tanaman Obat Berkelanjutan.

c. Pengembangan Sistem Perlindungan Tanaman Hortikultura.

d. Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Direktorat Jenderal

Hortikultura.

3. Penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian,

dengan kegiatan antara lain :

a. Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian

b. Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin

Pertanian

c. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal

Prasarana dan Sarana Pertanian

d. Fasilitasi Pupuk dan Pestisida

e. Fasilitasi Pembiayaan Pertanian

Permasalahan Utama yang DihadapiAdapun permasalahan utama Dinas Pertanian dan Ketahanan

Pangan yang harus diselesaikan dalam rangka memberikan pelayanan di

bidang pertanian di Kabupaten Blora, secara singkat dapat di rinci

sebagai berikut :

1. Masih rendahnya tingkat kesejahteraan petani.

2. Masih rendahnya tingkat penerimaan petani terhadap teknologi

baru.

Page 14: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

3. Kelembagaan petani belum berfungsi secara optimal.

4. Serangan OPT yang sporadis.

5. Lemahnya permodalan usaha pertanian serta masih tingginya bunga

bank untuk usaha tani.

6. Pola distribusi pupuk yang masih belum optimal.

7. Tidak stabilnya harga produksi pertanian dan rendahnya nilai tukar

produk pertanian.

8. Belum optimalnya pengelolaan hasil-hasil produksi pertanian,

perkebunan.

9. Rendahnya cadangan pangan daerah.

10. Masih rendahnya harga gabah di tingkat petani pada saat panen

raya.

11. Belum optimalnya pengembangan cadangan pangan dan distribusi

pangan di masyarakat.

12. Belum optimalnya pengembangan penganekaragaman konsumsi

pangan.

13. Belum optimalnya pembinaan pengawasan keamanan dan mutu

pangan.

14. Belum adanya tenaga fungsional di bidang ketahanan pangan yang

diperlukan.

15. Belum optimalnya penyediaan sarana prasarana kegiatan

penyuluhan yang representatif, termasuk kurangnya fasilitasi

pelatihan.

16. Belum optimalnya pengembangan kelembagaan kelompok tani.

17. Belum semua petani mempunyai pola pikir adaptif, inovatif, dan kreatif.

18. Belum semua Pos Penyuluhan Desa terfasilitasi sarana prasarana

penunjang kegiatan penyuluhan.

19. Belum semua penyuluh pertanian terfasilitasi kendaraan dinas.

20. Sebagian besar petani sudah berumur tua.

21. Media penyuluhan pertanian publik (radio tani) belum berfungsi secara

optimal.

Page 15: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

A. Perencanaan Kinerja

1. VisiVisi pembangunan jangka menengah Kabupaten Blora adalah

“Terwujudnya Masyarakat Blora yang Lebih Sejahtera danBermartabat”.

Visi tersebut merupakan kelanjutan dari visi sebelumnya dengan

melanjutkan misi dan program yang belum tercapai secara optimal.

Berdasarkan visi tersebut, diharapkan seluruh elemen masyarakat Blora

(termasuk didalamnya unsur pemerintah daerah) lebih mengoptimalkan

seluruh kapasitas yang dimilikinya untuk mewujudkan masyarakat

Blora yang sejahtera dan bermartabat. Penjelasan Visi tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Masyarakat yang sejahtera, mengandung maksud bahwa seluruh

masyarakat Kabupaten Blora telah mampu memenuhi kebutuhan

dasarnya meliputi sandang, pangan, papan, pendidikan dan

kesehatan secara layak dan berkeadilan. Kondisi ini ditandai

tingginya pendapatan per Kapita penduduk, pemerataan

pendidikan bagi masyarakat, tingginya derajat kesehatan

masyarakat, menurunnya jumlah penduduk miskin, terciptanya

iklim investasi, meningkatnya jumlah lapangan kerja di berbagai

sektor usaha, ketersediaan infrastruktur dasar dan terciptanya

kelestarian lingkungan hidup.

2. Bermartabat mengandung maksud bahwa masyarakat Blora

memiliki harga diri yang tercermin melalui akhlak mulia dan

berbudaya. Berakhlak mulia dalam arti memperoleh kemajuan

pada dimensi mental-spiritual, keagamaan dan kebudayaan yang

ditandai dengan terbentuknya masyarakat yang bermoral dan

berkarakter, sebagai wujud kesejahteraan masyarakat secara lahir

dan batin. Berbudaya dalam arti menjujung tinggi nilai-nilai

kebudayaan termasuk didalamnya hukum kearifan lokal sebagai

Page 16: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

cerminan harkat dan martabat manusia. Berbudaya merupakan

aktifitas terus-menerus dalam menumbuhkembangkan kualitas

yang ditandai dengan terwujudnya budaya profesionalisme, daya

saing, etos kerja dan menghormati hukum. Kebudayaan sebagai

sebuah bidang kehidupan menjadi elemen penting menuju

masyarakat yang sejahtera.

Berdasarkan visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah

terpilih periode Tahun 2016-2021 tersebut diatas, maka Dinas Pertanian

Perkebunan Peternakan dan Perikanan sebagai Satuan Kerja Perangkat

Daerah memiliki fungsi strategis karena mempunyai tugas

melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi

daerah dan tugas pembantuan di bidang pertanian tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan.

2. MisiMengingat eratnya kaitan antara Renstra Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan Kabupaten Blora dengan Dokumen RPJMD 2016-

2021, maka dalam penyusunannya harus menjadikan Dokumen

Perencanaan Jangka Menengah tersebut sebagai acuan. Berdasarkan

urusan dan kewenangan yang dimiliki, dalam rangka pencapaian Visi-

Misi Pemerintah Kabupaten Blora, Dinas Pertanian dan Ketahanan

Pangan Kabupaten Blora berkontribusi untuk mewujudkan Misi

Keempat dalam RPJMD.

Berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan Kabupaten Blora dimaksud, maka Dinas Pertanian

dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora secara umum memiliki Fungsi

strategis dalam pencapaian Misi kedua Bupati yaitu : Meningkatkanpertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat danmemaksimalkan pemanfaatan sumber daya daerah yang ramahlingkungan dan berkesinambungan.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora memiliki

mandat yang harus dipertanggung jawabkan dalam kaitannya

pengembangan bidang pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan

perkebunan, yaitu:

Page 17: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian tanaman pangan,hortikultura dan perkebunan;

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerahdibidang pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,

c. Pembinaan dan pelaksanaan bidang pertanian tanaman pangan,hortikultura, perkebunan;

d. Pengembangan tanaman pangan dan hortikultura ;e. Pengembangan perkebunan ;f. Pengembangan penyuluhan dan informasi ;g. Pemberian rekomendasi perijinan di bidang pertanian dan

perkebunan;h. Pengendalian dan pengawasan perijinan dibidang pertanian tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan;i. Pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporanpenyelenggaraan

di bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusipangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dankeamanan pangan, pemantauan dan evaluasi di bidang pertanian.

3. Tujuan dan Sasaran1. Tujuan

Mendukung peningkatan produksi tanaman pertanian(komoditi padi, jagung, ubi kayu, bawang merah, cabe, tebu, kelapa,dan tembakau). Peningkatan produksi difokuskan kepada basiskawasan-kawasan unggulan sehingga terjadi peningkatan dayasaing hasil produksi pertanian secara berkelanjutan dengandidukung oleh kelembagaan petani yang kuat dan mandiri melalui :

a) Penyediaan sarana prasarana pertanian

b) Peningkatan produksi dan mutu produksi pertanian

c) Mengembangkan profesionalisme sumberdaya manusia pertanian.

2. SasaranSasaran yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan

Pangan antara lain :a) Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian (tanaman

pangan dan hortikultura), perkebunan.

b) Meningkatnya pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan.

Page 18: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

c) Meningkatnya pengetahuan, sikap, keterampilan petugas dan

petani.

d) Terpenuhinya ketersediaan pangan utama.

e) Menurunnya jumlah desa rentan pangan.

f) Tersedianya informasi pasokan, harga dan akses pangan di

daerah dan stabilnya harga.

g) Meningkatnya Skor Pola Pangan Harapan (PPH).

h) Meningkatnya jumlah bahan pangan aman yang beredar di

masyarakat.

Tabel II.1. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan DinasPertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora

Langkah 1 : Memantapkan produksi pertanianTujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkanproduksi hasilpertanian(tanamanpangan,hortikulturadanperkebunan)danPeningkatanSDMPertanian

1. Peningkatanproduksitanamanpangan utama

2. Peningkatanproduksihortikulturautama

3. Peningkatanproduksiperkebunanutama

Meningkatkanproduksipertanianmelaluiintensifikasi,ekstensifikasi,pengembangandan rehabilitasidenganmenerapkanrekayasa danadopsiteknologi

- Perluasan areal (ekstensifikasi)dan intensifikasi pertanian,perkebunan, peternakan danperikanan

- Penumbuhan danpengembangan kawasankomoditas unggulan

- Peningkatan produksi danmutu benih, bibit dan indukankomoditas pertanian,perkebunan, peternakan danperikanan

- Bantuan pupuk bagi petani- Pemberian insentif untuk

perlindungan lahan panganberkelanjutan

- Pengembangan usahaagribisnis dengan prioritaskomoditas spesifik lokal yangbernilai ekonomi tinggi baik onfarm maupun off farm.

- Meningkatkan nilai tambahproduk pertanian di tingkatpetani melalui penangananpasca panen sampai padapengolahan hasil, danpemasarannya.

Langkah 2 : Meningkatnya Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Sumber DayaPertanian

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

MeningkatnyaPengetahuan,Sikap danKeterampilan

1. Cakupan Binakelompok tani

2. Prosentasepeningkatankompetensi

Membangundanmengembangkan sumberdayamanusia

- Sosialisasi dan adopsiteknologi pertanian yangramah lingkungan

- Brigade OPT/HPI

Page 19: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

Sumber DayaPertanian

tenagapenyuluhpertanian

pertanianmenjadisumberdayamanusiaagribisnismelalui transferpengetahuan

- Meningkatkan profesionalismeaparat pertanian mulai daritenaga admisnistrasi sampaidengan tenaga teknis melaluipendidikan dan latihan.

- Melaksanakan pendidikan,pelatihan dan penyuluhanyang intensif untukmeningkatkan pengetahuan,keterampilan dan sikap parapetani dan masyarakatpertanian lainnya

- Pengumpulan dan pengolahandata pertanian

- Menekan tingkat kehilanganhasil komoditas pertanian

Langkah 3 : Meningkatnya ketersediaan cadangan pangan daerahTujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Peningkatancadanganpangandaerah

1.Ketersediaanpangan utama

2.Ketersediaanpanganaltenatif

RevitalisasiPertanian yangmengarahuntukmeningkatkanpengelolaanpotensipertaniansecara optimaldalam upayapeningkatanketahananpangan,pendapatan,dankesejahteraanmasyarakatyangberkeadilan

- Meningkatkan ketersediaanpangan baik hewani maupunnabati.

- Mengembangkan diversifikasipangan yang bergizi untukmenurunkan ketergantunganpada sumber karbohidrat dariberas.

- Mengembangkan systemantisipasi dini terhadapkerawanan pangan

Page 20: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Tabel II.2.

Page 21: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

B. Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar/dokumen yangberisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepadapimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakanprogram/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.Melaluiperjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dankesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukurtertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber dayayang tersedia.Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yangdihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja(outcome) yang seharusnyaterwujud akibat kegiatan tahun-tahunsebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan jugamencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahunsebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah

untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dankinerja Aparatur.

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerjaaparatur.

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuandan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dansanksi.

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerjapenerima amanah.

5. Sebagai dasar dalam Perjanjian sasaran kinerja pegawai.Perjanjian kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Kabupaten Blora Tahun 2019 dijabarkan pada Rencana Kinerja Tahun

2019 meliputi kegiatan-kegiatan guna mencapai sasaran sesuai dengan

program kegiatandan indikator keberhasilan pencapaiannya dalam

rangka mewujudkan managamen pemerintahan yang efektif, transparan,

akuntabel dan berorientasi kepada hasil. Adapun Perjanjian Kinerja dari

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora yang

merupakan ikhtisar rencana kinerja yang akan dicapai sebagai tolok ukur

Page 22: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

keberhasilan organisasi dan menjadi dasar penilaian dan evaluasi

akuntabilitas kinerja pada akhir tahun anggaran 2019 dijabarkan pada

lampiran Perjanjian Kinerja setelah APBD Perubahan yang tercantum

pada Lampiran 1.

Tabel II.3. Program Pendukung Kinerja Dinas Pertanian dan KetahananPangan Kabupaten Blora Tahun 2019

NO. PROGRAM ANGGARAN KETERANGAN

1 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Rp 2.095.650.000 APBD

2 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Rp 756,100,000 APBD

3 Program Pemasaran Hasil ProduksiPertanian/Perkebunan

Rp 613.790.000 APBD

4 Program Peningkatan Penerapan TeknologiPertanian/Perkebunan

Rp 10.606.384.000 APBD

5 Program Peningkatan ProduksiPertanian/Perkebunan

Rp 730.660.000 APBD

6 Program Pemberdayaan PenyuluhPertanian/Perkebunan Lapangan

Rp 1.207.100.000 APBD

7 Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana danPrasarana Pertanian

Rp 3.334.921.000 APBN (TP)

JUMLAH Rp 19.344.605.000

Page 23: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2019

A. Capaian Kinerja Organisasi

Sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan tata

cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi

pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progres

kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya.

Capaian kinerja didapatkan dengan membandingkan tingkat

kinerja yang dicapai dengan target yang ditetapkan dalam penetapan

kinerja yang telah disepakati antara pimpinan SKPD dengan Kepala

Daerah. Proses ini lebih lanjut dimaksudkan untuk menilai pencapaian

setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tingkat

keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian

tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada

perencanaan jangka menengah, maka digunakan skala pengukuran

sebagai berikut :

Tabel III.1. Skala Pengukuran Kinerja LKjIP

No. Skala Capaian Kinerja Kategori

(1) (2) (3)

1 Lebih dari 100% Sangat Baik

2 75 – 100% Baik

3 55 – 74 % Cukup

4 Kurang dari 55 % Kurang

Page 24: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

Pada tahun 2019, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Kabupaten Blora telah melaksanakan seluruh program dan kegiatan

yang menjadi tanggung jawabnya. Pengukuran kinerja dilakukan

melalui 3 sasaran dengan penjabaran indicator kinerja seperti tersaji

dalam tabel berikut :

Tabel III.2. Indikator Kinerja dan Target Kinerja Dinas Pertanian danKetahanan Pangan Kabupaten Blora Tahun 2019

No Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target1. Jumlah Produksi

KomoditasUnggulanTanaman Pangan,Hortikultura danPerkebunan

Peningkatan produksi tanaman pangan utama

a. Produksi padi sawah Ton 417.373b. Produksi padi ladang Ton 36.264c. Produksi jagung Ton 273.966d. Produksi kedelai Ton 11.189e. Produksi ubi kayu Ton 55.149Peningkatan produksi hortikultura utama

a. Produksi cabai merah Ton 5.598b. Produksi cabai rawit Ton 1.418c. Produksi bawang merah Ton 1.257d. Produksi jeruk siam Ton 1.156Peningkatan produksi perkebunan utama

a. Produksi tebu Ton 1.450b. Produksi tembakau Ton 18.550c. Produksi mete Ton 90d. Produksi kelapa Ton 219

2. MeningkatnyaPengetahuan,Sikap DanKetrampilanSumber DayaPertanian

a. Cakupan bina kelompoktani

% 86

b. Persentase peningkatankompetensi tenagapenyuluh pertanian

% 100

3. MeningkatnyaKetersediaanCadangan PanganDaerah

Terpenuhinya ketersediaan pangan utama

a. Ketersediaan panganutama

Ton 289.526,62

b. Penguatan cadanganpangan

Ton 20

c. Ketersedian energi perkapita

Kkal/kapita/hari

3.194

d. Ketersedian energi perkapita

Gr/kapita/hari

78,05

Page 25: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

No Sasaran Indikator Sasaran Satuan TargetMenurunnya jumlah desa rentan pangan

a. Penanganan desa rentanpangan

Desa 4

Tersedianya informasi pasokan, harga dan akses pangan didaerah dan stabilnya harga

a.Ketersediaan informasipasokan, harga dan aksespangan di daerah

% 78

b. Stabilitas harga danpasokan pangan

% 92

Sasaran 1 : Jumlah Produksi Komoditas Unggulan Tanaman Pangan,Hortikultura dan Perkebunan

Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 1, maka dilakukan

pengukuran kinerja sebagai berikut :

Tabel III.3. Target, Realisasi dan Capaian Sasaran Jumlah ProduksiKomoditas Unggulan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian% Capaian

TahunSebelumnya

% CapaianTerhadap

Target AkhirRenstra

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Jumlah Produksikomoditas unggulantanaman pangan,hortikultura danperkebunan

Jumlah Produksi Pertanian Tanaman Pangan Utama

- Produksi padi sawah (ton) 417.373 521.162 124,87 131,70 124,00

- Produksi padi ladang (ton) 36.264 98.066 270,42 257,61 269,61

- Produksi jagung (ton) 273.966 336.539 336,54 145,47 121,62

- Produksi kedelai 11.189 2.369 21,17 46,98 20,96

- Produksi Ubi kayu 55.149 27.089 49,12 64,14 46,78

Jumah Produksi Pertanian Tanaman Hortikultura Utama

- Produksi cabai merah (ton) 5.598 33.570 599,68 208,72 593,74

- Produksi cabai rawit (ton) 1.418 9.279 654,37 212,75 674,35

- Produksi bawang merah (ton) 1.257 16.297 1.296,50 168,36 1.398,88

- Produksi jeruk siam (ton) 1.156 64.360 5.567,47 240,90 5.071,71

Jumlah Populasi Produksi Komoditas Perkebunan Utama

- Tembakau (ton) 1.450 2.012,22 138,77 77,80 136,42

- Kelapa (ton) 90 92,64 102,93 79,39 102,93

- Tebu rakyat (ton) 18.550 20.220,76 109,01 107,70 108,71

- Mete (ton) 219 437,34 199,70 77,79 198,79

Page 26: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

Pada tabel diatas, pada jumlah produksi pertanian tanaman

pangan utama, ada tiga komoditas tanaman pangan yang produksinya

melebihi target yaitu padi sawah sebesar 124,87%; padi ladang sebesar

270,42% dan jagung sebesar 122,84%. Kedelai dan ubi kayu tidak

mencapai target dengan persentase sebesar 21,17% dan 49,12%.

Produksi padi baik sawah maupun ladang selama empat tahun terakhir

mengalami kenaikan produksi dibandingkan dengan komoditas

tanaman pangan lainnya yang cenderung fluktuatif produksinya. Jika

dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, komoditas padi

ladang dan jagung yang mengalami kenaikan sedangkan yang lain

menurun. Perbandingan terhadap target akhir Renstra diketahui bahwa

ada tiga komoditas yang sudah melebihi 100% yaitu komoditas padi

sawah, padi lading dan jagung. Sedangkan kedelai dan ubi kayu masih

dibawah 100%.

Gambar III.1. Grafik Produksi Komoditas Tanaman Pangan Tahun2016 – 2019

Pada grafik diatas, terlihat bahwa komoditas padi terus mengalami

kenaikan selama empat tahun terakhir sedangkan jagung berfluktuasi

dan mengalami penurunan produksi pada tahun 2019 sebesar 4,49%

dari 362.125 ton menjadi 345.865 ton. Produksi kedelai dari tahun 2016

sampai 2019 juga mengalami fluktuasi dengan penurunan paling

474.886504.711

541.782 556.438

57.86995.608 97.066 102.937

353.866 350.905 362.125 345.865

10.418 2.682 7.376 3.23051.712 44.554

20.708 20.7450

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

2016 2017 2018 2019

Padi Sawah Padi Ladang Jagung Kedelai Ubi Kayu

Page 27: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

banyak terjadi pada tahun 2017 sebesar 74,26% dan naik lagi di tahun

2018 kemudian turun lagi pada tahun 2019 sebesar 56,21% dari 7.376

ton menjadi 3.230 ton. Untuk komoditas ubi kayu, terus mengalami

penurunan dari tahun 2016 hingga 2018 kemudian naik kembali pada

tahun 2019 sebesar 0,18% dari 20.708 ton menjadi 20.745 ton.

Capaian produksi komoditas tanaman pangan yang sebagian

besar melebihi target dipengaruhi oleh curah hujan yang cukup tinggi

pada awal MT 2018/2019 terutama pada Bulan Desember. Curah hujan

yang tinggi ini berpengaruh terhadap kecukupan dan ketersediaan air

pada saaat musim tanam tiba. Curah hujan selama tiga MT jika

dibandingkan maka curah hujan MT 2018/2019 paling rendah.

Perkembangan curah hujan tiga Musim Tanam terakhir terlihat pada

tabel berikut :

Tabel III.4. Perkembangan Curah Hujan Musim Tanam (MT) 2017-2019 di Kabupaten Blora

MT Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep

2016/2017 165 303 185 285 236 274 143 79 76 34 2 34

2017/2018 209 253 195 154 240 238 68 44 55 0 1 23

2018/2019 23 166 254 199 184 201 179 33 5 0 18 8

Gambar III.2. Grafik Perkembangan Curah Hujan MT 2016/2017,MT 2017/2018 dan MT 2018/2019 Kabupaten Blora

0

50

100

150

200

250

300

350

OKT NOP DES JAN PEB MAR APR MEI JUNI JULI AGTS SEPT

2016/2017 2017/2018 2018/2019

Page 28: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

Pada komoditas hortikultura, semua komoditas memiliki capaian

melebihi 100% yang berarti bahwa capaian sudah melebihi target yang

telah ditetapkan. Capaian tertinggi pada komoditi jeruk siam sebesar

5.567,47% diikuti oleh komoditas bawang merah dengan persentase

capaian sebesar 1.296,50%. Jika dibandingkan dengan persentase

capaian tahun sebelumnya terlihat bahwa capaian semua komoditas

sudah melebihi dari persentase capaian di tahun 2018. Dengan

membandingkan dengan tahun terakhir Renstra, juga terlihat bahwa

semua komoditas sudah melebihi 100% dari target di akhir tahun

Renstra dengan persentase capaian tertinggi di komoitas jeruk siam

sebesar 5.071,71% disusul dengan bawang merah dengan persentase

sebesar 1.398,88%. Perkembangan produksi komoditas hortikultura

tersaji pada grafik berikut :

Gambar III.3. Grafik Produksi Komoditas Hortikultura diKabupaten Blora Tahun 2016 – 2019

Komoditas hortikultura yang produksinya tidak terlalu

berfluktuasi adalah bawang merah sedangkan yang sangat fluktuatif

adalah jeruk siam dan cabai merah. Komoditas cabai merah dan rawit

mengalami kenaikan dengan masing-masing persentase sebesar 34,24%

dan 1,98%. Sedangkan bawang merah dan jeruk siam mengalami

penurunan dengan persentase masing-masing sebesar 13,61% dan

56,28%. Naiknya produksi cabai dipengaruhi oleh faktor harga jual cabai

64.174

113.398

25.00733.570

18.07628.423

9.099 9.27916.359 19.008 18.864 16.2976.582

26.988

147.209

64.360

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

160.000

2016 2017 2018 2019

Cabai Merah Cabai Rawit Bawang Merah Jeruk Siam

Page 29: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

yang cukup bagus sehingga menyebabkan minat petani untuk menanam

cukup tinggi. Turunnya produksi bawang merah dan jeruk siam

disebabkan curah hujan sepanjang tahun 2019 terus turun hingga akhir

tahun. Ketersediaan air yang kurang mencukupi menyebabkan

pertumbuhan tanaman kurang maksimal.

Kegiatan yang mendukung komoditas bawang merah adalah

dengan adanya bantuan pupuk (granule, NPK dan POC) sebanyak

15.200 Kg dan bantuan fungisida insektisida sebanyak 60 Kg. Tahun

2019 tersalurkan juga bantuan bibit jeruk siam sebanyak 1.000 batang.

Beberapa kejadian yang mempengaruhi kinerja sektor Pertanian

subsektor tanaman pangan dan hortikultura selama tahun 2019, antara

lain :

1. Harga bawang merah masih mengalami fluktuasi harga yang sangat

tinggi di sepanjang tahun 2019 terutama pada saat menjelang hari

raya menyebabkan minat petani untuk menanam bawang merah

cukup tinggi.

2. Mekanisme pasar sangat mempengaruhi perubahan pola tanam

tanaman pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Perubahan /

alih komoditi pertanian ke komoditi lainnya semakin sering dan cepat

terjadi. Kenaikan tanaman padi, cabe, tebu diikuti penurunan luas

tanam komoditi, kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau merupakan

indikasi yang sangat nyata bagaimana permintaan dan harga pasar

menjadi penentu utama penurunan dan kenaikan produksi komoditi

pertanian.

3. Semakin sulitnya mendapatkan tenaga kerja di sektor pertanian,

generasi muda lebih suka mendapatkan pekerjaan di luar sektor

pertanian karena tidak seberat bekerja disektor pertanian dan

mendapatkan hasil yang besar. Beberapa upaya dari pemerintah

adalah meningkatkan penggunaan alsintan dari awal budidaya

hingga pasca panen. Upaya dari pemerintah salah satu dengan

memberikan bantuan handtraktor dan pompa air yang cukup

banyak sebagai usaha meningkatkan dan memberi insentif

penanaman padi.

Page 30: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

4. Keikutsertaan TNI AD khususnya Kodim Blora, dimana TNI AD

bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan

jajaran dalam mengawal pertambahan penanaman padi. TNI AD yang

terlibat adalah Komandan Kodim hingga Babinsa yang ada di desa-

desa Kabupaten Blora. Kodim terlibat sebagai komitmen dalam

mengawal peningkatan produksi padi sebagai upaya swasembada

pangan.

Persentase capaian pada komoditas perkebunan sangat baik dengan

semua komoditas yang memiliki persentase capaian lebih dari 100% yaitu

tembakau, kelapa, tebu dan mete dengan masing-masing capaian sebesar

138,77%; 102,93%; 109,01% dan 199,70%. Jika dibandingkan dengan

persentase capaian tahun sebelumnya maka hasil dari capaian tahun 2019

meningkat cukup banyak. Begitupun jika membandingkan capaian 109

dengan target akhir Renstra maka didapat hasil persentase capaian sudah

berada diangka diatas 100%, melebihi target yang ditetapkan.

Gambar III.4. Grafik Produksi Komoditas Tembakau, Kelapa danMete di Kabupaten Blora Tahun 2016 – 2019

Berdasarkan grafik diatas, tiga komoditas perkebunan selama

tahun 2016 hingga 2019 mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi

adalah komoditas tembakau dengan kenaikan sebesar 64,56% diikuti

mete dengan kenaikan sebesar 135,34% dan kelapa sebesar 25,12%.

193,69

432,61

1.222,75

2.012,22

66,18 71,44 74,04 92,64167,87 172,26 185,79

437,34

0,00

500,00

1.000,00

1.500,00

2.000,00

2.500,00

2016 2017 2018 2019Tembakau Kelapa Mete

Page 31: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

Komoditas tebu juga mengalami kenaikan pada tahun 2019 sebesar

1,76% dari 19.869,81 ton menjadi 20.220,76 ton. Perkembangan

produksi tebu tersaji pada grafik berikut :

Gambar III.5. Grafik Produksi Komoditas Tebu di Kabupaten BloraTahun 2016 – 2019

Tahun 2019, kegiatan yang mendukung kinerja subsektor

perkebunan antara lain adanya pelatihan kepada petani tebu dan

bantuan pupuk NPK sebanyak 4.ooo Kg serta rawat ratoon seluas 40 Ha.

Sedangkan untuk komoditas mete diadakan pelatihan pasca panen dan

pemberian bantuan alat pasca panen berupa kacip mete sebanyak 40

unit. Untuk tanaman kelapa, diadakan pelatihan budidaya kelapa

kepada sebanyak 180 orang dan pemberian bantuan bibit kelapa

sebanyak 3.900 batang.

Faktor penyebab kenaikan produksi komoditas perkebunan

antara lain :

1. Terjalinnya kemitraan dengan PT. Sadhana Arifnusa dan kemitraan

antara pabrik gula dengan Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) yang

menumbuhkan minat petani untuk menanam tembakau dan tebu

karena ada jaminan harga dan pasar.

2. Iklim yg baik ditunjang dengan teknik budidaya yang baik

mendukung peningkatan produksi tanaman tembakau, tebu, kelapa

dan mete.

16.740,7615.281,07

19.869,81 20.220,76

0,00

5.000,00

10.000,00

15.000,00

20.000,00

25.000,00

2016 2017 2018 2019

Page 32: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

3. Budidaya yang baik ditunjang dengan cuaca yang mendukung

menyebabkan hasil rendemen tebu cukup bagus yaitu pada angka

8,70% bahkan di tahun 2018 mencapai rendemen tertinggi (hasil PG

GMM Bulog) dengan hasil sebesar 9,15%.

Upaya yang dilakukan untuk mendorong peningkatan produksi

komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan antara lain :

1. Tersedianya sarana dan prasarana (infrastruktur) pertanian dan

perkebunan yang mencukupi sehingga membantu pada saat proses

produksi hingga pasca panen.

2. Ketersediaan sarana produksi pertanian dan perkebunan berupa

benih/bibit unggul dan tahan hama penyakit menyebabkan hasil

produksi meningkat.

3. Peran Pemerintah Pusat maupun Daerah dalam memberikan

dukungan untuk petani dengan memberikan bantuan hibah barang

maupun keuangan kepada petani sehingga terpenuhinya kebutuhan

akan sarpras dan saprodi.

4. Terkendalinya OPT (organisme penggangu tanaman) dan maksimalnya

peran petani yang didampingi penyuluh dan petugas pengamat hama

(POPT).

Untuk mendukung capaian pada sasaran 1 didukung oleh

program dan kegiatan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

seperti yang tersaji pada tabel berikut ini :

Tabel III.5. Program dan Kegiatan yang Mendukung SasaranJumlah Produksi Komoditas Unggulan Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan

Program/ Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu %

Program PeningkatanPemasaran Hasil ProduksiPertanian/Perkebunan

613.790.000 608.384.443 5.405.557 99,12%

Promosi Atas Hasil ProduksiPertanian/Perkebunan UnggulDaerah

275.000.000 273.335.000 1.665.000 99,39%

Perencanaan dan PengawasanPeptisida

100.000.000 99.138.700 861.300 99,14%

Page 33: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

Program/ Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu %

Promosi Hasil Produksi danPerlindungan TanamanHortikultura

238.790.000 235.910.743 2.879.257 98,79%

Program PeningkatanPenerapan TeknologiPertanian/Perkebunan

10.606.384.000 10.480.031.887 126.352.113 98,81%

Penelitian dan PengembanganTeknologi Pertanian/PerkebunanTepat Guna

45.000.000 37.070.000 7.930.000 82,38%

Pengadaan Sarana dan PrasaranaTeknologi Pertanian/PerkebunanTepat Guna

9.019.184.000 8.938.011.023 81.172.977 99,10%

Penyuluhan Penerapan TeknologiPertanian/Perkebunan TepatGuna

47.000.000 44.940.031 2.059.969 95,62%

Monitoring, Evaluasi danPelaporan

114.650.000 108.490.000 6.160.000 94,63%

Pelatihan dan BimbinganPengoperasian TeknologiPerkebunan Tepat Guna

1.140.550.000 1.111.671.111 28.878.889 97,47%

Penelitian dan PengembanganTeknologi Perkebunan TepatGuna

90.000.000 89.999.722 278 100,00%

Penguatan Kelembagaan danPengelolaan Pasca PanenPerkebunan

150.000.000 149.850.000 150.000 99,90%

Program Peningkatan ProduksiPertanian/Perkebunan

730.660.000 716.637.425 14.022.575 98,08%

Pengembangan Bibit UnggulPerkebunan

287.600.000 287.590.000 10.000 100,00%

Pengembangan Bibit UnggulHortikultura

220.020.000 209.997.591 10.022.409 95,44%

Penyediaan Sarana ProduksiHortikultura

223.040.000 219.049.834 3.990.166 98,21%

Program Penyediaan danPengembangan Prasarana danSarana Pertanian

3.334.921.000 3.216.358.698 118.562.302 96,44%

Pengelolaan Air Irigasi UntukPertanian

672.000.000 671.191.001 808.999 99,88%

Pengelolaan Sistem Penyediaandan Pengawasan Alat MesinPertanian

898.988.000 787.059.550 111.928.450 87,55%

Dukungan Managemen danDukungan Teknis Lainnya DitjenPrasarana dan Sarana Pertanian

1.464.243.000 1.461.568.147 2.674.853 99,82%

Fasilitasi Pupuk dan Pestisida 202.600.000 202.600.000 0 100,00%

Fasilitasi Pembiayaan Pertanian 97.090.000 93.940.000 3.150.000 96,80%

Page 34: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

Upaya yang dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

untuk menjaga dan mendorong agar indikator kinerja diatas dapat

tercapai seluruhnya adalah :

1. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani dalam budidaya

pertanian melalui kegiatan GPPTT, SL Iklim, SL PHT, Demplot dan

Demfarm.

2. Melakukan percepatan tanam (peningkatan LTT) untuk meningkatkan

luas tanam yang diharapkan akan meningkatkan produksi hasil

pertanian.

3. Peningkatan kualitas insfrastruktur pertanian (JUT, pembangunan

embung, sumur lapang, irigasi air permukaan, sumur resapan, dll) yang

mendukung kegiatan on-farm ataupun off-farm pertanian.

4. Pemberian bantuan benih dan bibit unggul serta sarana produksi

pertanian, perkebunan dan hortikultura.

5. Pelatihan agribisnis pertanian, perkebunan maupun peternakan kepada

kelompok tani.

6. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan

sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran

meningkatnya produksi pertanian tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan peternakan utama yang terdapat pada program dan

kegiatan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan adalah sebesar Rp.15.285.755.000,00 atau 79,02% dari total pagu sebesar Rp.19.344.605.000,00. Dari total pagu tersebut anggaran program dan

kegiatan yang mendukung kegiatan peningkatan produksi pada sasaran

strategis 1 sampai dengan akhir tahun anggaran terserap Rp.

15.021.412.453,00 (98,27%)

Page 35: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

Sasaran 2 : Meningkatnya Pengetahuan, Sikap dan KeterampilanSumber Daya Pertanian

Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 2, maka dilakukan

pengukuran kinerja sebagai berikut :

Tabel III.6. Target, Realisasi dan Capaian Sasaran MeningkatnyaPengetahuan, Sikap dan Ketrampilan Sumber Daya Pertanian

SasaranStrategis

Indikator Kinerja Target Satuan Realisasi %Capaian

%CapaianTahun

Seblmnya

%Capaian

TerhadapTarget Akhir

Renstra(2021)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

MeningkatnyaPengetahuan,Sikap danKeterampilanSumber DayaPertanian

Prosentase kelompoktani yang di bina

86 % 86 100 100 100

Prosentasepeningkatankompetensi tenagapenyuluh

100 % 100 100 100 100

Dari tabel terlihat bahwa persentase capaian untuk dua indicator pada

sasaran ini sebesar 100% dengan angka realisasi sama dengan targetnya.

Indikator cakupan kelompok tani yang dibina diperoleh dengan

mebandingkan jumlah kelompok tani yang mendapatkan pelatihan dengan

jumlah keseluruhan kelompok tani. Pelatihan yang diberikan bisa berupa

pelatihan budidaya, pelatihan penerapan teknologi terbarukan dan pelatihan

manajerial. Indikator ini didukung oleh kegiatan peningkatan kemampuan

lembaga petani dan pelatihan petani dan pelaku agribisnis.

Kegiatan peningkatan kemampuan lembaga petani dilakukan dengan

mengadakan sarasehan KTNA tingkat kabupaten, sarasehan tingkat

kecamatan, pelatihan pengurus kelompok tani dan pelatihan pengurus

Gapoktan. Dengan adanya pelatihan dan diadakannya sarasehan diharapkan

akan semakin menambah ketrampilan, wawasan dan kemampuan kelompok

tani. Sedangkan di kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis

mengadakan study banding tentang budidaya tanaman buah seperti alpukat,

Page 36: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

kelengkeng, jambu kristal dan durian. Disamping itu, diadakan pula kegiatan

bagi pemuda tani dengan pemberian pelatihan budidaya bawang merah.

Indikator persentase peningkatan kompetensi tenaga penyuluh

didapatkan hasil sebesar 100% yang berarti bahwa semua tenaga penyuluhan

sudah pernah melaksanakan pelatihan baik yang diadakan di lingkup

kabupaten, propinsi maupun nasional. Indikator ini didukung oleh kegiatan

peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/ perkebunan, penyuluhan

dan pendampingan bagi pertanian/ perkebunan dan bantuan operasional pos

penyuluh desa. Kegiatan-kegiatan tersebut berisi pekerjaan pelaksanaan

lomba bagi PPL, THL dan PPS berprestasi juga lomba untuk kelompok tani

dan Gapoktan berprestasi.

Upaya yang dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk

menjaga dan mendorong agar indikator kinerja diatas adalah :

1. Memantapkan koordinasi antara dinas dan kelompok tani baik secara

vertikal maupun horizontal

2. Transfer teknologi terbarukan bagi para tenaga penyuluh dan kelompok

tani.

3. Fasilitasi sarana dan prasarana penunjang kegiatan penyuluhan di tingkat

kabupaten maupun kecamatan.

4. Menjadikan alumni peserta pelatihan sebagai agen difusi inovasi pertanian

di wilayahnya.

Untuk mendukung capaian pada sasaran 2 didukung oleh program dan

kegiatan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan seperti yang tersaji

pada tabel berikut ini :

Tabel III.7. Program dan Kegiatan yang Mendukung Sasaran MeningkatnyaPengetahuan, Sikap dan Ketrampilan Sumber Daya Pertanian

Program/ Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu %

Program PeningkatanKesejahteraan Petani

223.600.000 216.385.860 7.214.140 96,77%

Pelatihan Petani dan PelakuAgribisnis

100.000.000 97.002.458 2.997.542 97,00%

Peningkatan KemampuanLembaga Petani

123.600.000 119.383.402 4.216.598 96,59%

Page 37: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

Program/ Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu %

Program PemberdayaanPenyuluhPertanian/PerkebunanLapangan

1.207.100.000 1.166.520.378 40.579.622 96,64%

Peningkatan kapasitas tenagapenyuluh pertanian/perkebunan

839.900.000 823.587.478 16.312.522 98,06%

Penyuluhan dan pendampinganbagi pertanian /perkebunan

305.200.000 286.542.900 18.657.100 93,89%

Pembinaan pengembangan pospenyuluhan desa (POSLUHDES)

62.000.000 56.390.000 5.610.000 90,95%

Peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan Sumberdaya Manusia

Pertanian menjadi agenda yang penting dilakukan agar pengelolaan sumberdaya

alam menjadi lebih optimal sehingga mampu mendorong pencapaian tujuan

pembangunan pertanian di Kabupaten Blora. Peningkatan kemampuan dan

keterampilan sumberdaya manusia dilakukan, diantaranya melalui pendidikan

dan pelatihan, bimbingan dan pembinaan. Kelompok sasaran dari agenda

peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan sumberdaya manusia ini

adalah para pelaku pembangunan pertanian yang terdiri dari petugas dan

petani/kelompok tani.

Analisis atas efisiensi penggunaan sumber dayaPenggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran

strategis meningkatkan kualitas SDM pertanian yang terdapat pada program

dan kegiatan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan adalah sebesar Rp.1.430.700.000,00 atau 7,39% dari total pagu sebesar Rp.19.344.605.000,00 dan terserap Rp 1.382.906.238,00.

Page 38: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

Sasaran 3 : Meningkatnya Ketersediaan Cadangan Pangan Daerah

Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 3, maka dilakukan

pengukuran kinerja sebagai berikut :

Tabel III.8. Target, Realisasi dan Capaian Sasaran Meningkatnya KetersediaanCadangan Pangan Daerah

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Satuan Realisasi %Capaian

%CapaianTahun

Seblmnya

%Capaian

TerhadapTarget Akhir

Renstra(2021)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)Terpenuhinyaketersediaan panganutama

Ketersediaan panganutama

315.832,20 Ton 377.023 119,37 113,29 128,93

Penguatan cadanganpangan

20 Ton 25 125 100 95,96

Ketersediaan energiperkapita

3.184 Kkal/ kap/hari

3.169 99,53 96,76 98,94

Ketersediaan proteinperkapita

78,29 Gr/ kap/hari

127,26 162,55 109,65 162,07

Menurunnya jumlahdesa rentan pangan

Penanganan desarentan pangan

4 Desa 8 200 100 79,17

Tersedianyainformasi pasokan,harga dan aksespangan di daerahdan stabilnya harga.

Ketersediaaninformasi pasokan,harga dan aksespangan di daerah

77,8 % 72,40 93,06 100,28 93,08

Stabilitas harga danpasokan pangan

90 % 93 103,33 100,00 100,00

Pada tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar indikator mencapai

persentase diatas 100%, hanya dua indikator yang persentasenya dibawah

100% yaitu ketersediaan energi per kapita dan ketersediaan informasi

pasokan, harga dan akses pangan di daerah dengan masing-masing capaian

sebesar 99,53% dan 93,06%. Jika dibandingkan dengan target pada akhir

Renstra maka ada tiga indicator yang persentasenya 100% keatas yaitu

ketersediaan pangan utama, ketersediaan protein per kapita dan stabilitas

harga dan pasokan pangan dengan hasil sebesar 128,93%; 162,07% dan

Page 39: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

100%. Sedangkan indicator yang capaiannya terrendah adalah penanganan

desa rentan pangan dengan hasil sebesar 79,17%.

Ketersediaan pangan sebagai salah satu subsistem ketahanan

pangan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan

pangan seluruh penduduk dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan

keamanannya. Ketersediaan pangan utama adalah suatu kondisi dimana

tersedianya pangan utama dari hasil produksi dalam negeri dan Cadangan

Pangan Daerah serta impor apabila kedua sumber utama tidak dapat

memenuhi kebutuhan. Ketersediaan pangan di Kabupaten Blora dipenuhi

dari tiga sumber yaitu produksi bahan pangan di Kabupaten Blora, cadangan

pangan pemerintah dan masyarakat. Dari data menunjukkan bahwa

ketersediaan pangan utama di Kabupaten Blora sudah baik dengan

persentase capaian sebesar 119,37%.

Penguatan cadangan pangan berasal dari kegiatan Dinas Pertanian

dan Ketahanan Pangan yang dikeluarkan pada saat insidensial seperti saat

terjadi bencana alam ataupun diadakan event tertentu. Jika dibandingkan

dengan target akhir Renstra didapatkan hasil akumulasi cadangan pangan

sebesar 95 ton dari target sebesar 99 ton atau dengan persentase sebesar

95,96%.

Ketersediaan protein per kapita sudah melebihi target yang

ditetapkan baik target tahun 2019 maupun target akhir Renstra. Walaupun

capaian ketersediaan energy tidak mencapai 100% namun persentasenya

mendekati 100%. Untuk indicator penanganan desa rentan pangan sudah

melebihi persentase capaian tahun 2018 dengan peningkatan sebesar 200%

dari 4 desa di tahun 2018 menjadi 8 desa di tahun 2019. Ketersediaan energy

dan protein di Kabupaten Blora sudah cukup bagus, yang perlu diperhatikan

adalah tingkat konsumsinya di rumah tangga.

Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah

diperoleh hasil 93,06% dengan angka realisasi sebesar 72,40% dari target

sebesar 77,80%. Sedangkan stabilitas harga dan pasokan pangan diperoleh

capaian persentase sebesar 103,33% dengan realisasi sebesar 93% dari target

sebesar 90%.

Page 40: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

Beberapa masalah dalam mencapai indicator pada sasaran ketiga

antara lain :

1. Pola konsumsi pangan pada tingkat rumah tangga yang belum cukup secara

kualitas dan hanya sekedar cukup secara kuantitatif yang disebabkan kurangnya

pengetahuan masyarakat akan pola konsumsi yang berimbang dengan

mempertimbangkan aspek gizi.

2. Adanya tradisi di suatu tempat yang berpengaruh pada pilihan jenis pangan yang

dikonsumsi dimana hal ini menyebabkan pengecualian konsumsi akan jenis

pangan tersebut.

3. Masyarakat belum memahami proses pascapanen dan pengolahan pangan

yang baik sehingga dengan keberagaman olahan diharapkan mampu

meningkatkan kualitas bahan pangan dan meningkatkan konsumsi akan

pangan tersebut.

4. Stabilitas harga pangan yang tidak bisa dikendalikan mempengaruhi tingkat

konsumsi pangan di tingkat keluarga khususnya bagi rumah tangga yang

kurang mampu yang dapat menyebabkan munculnya kerentanan pangan.

Upaya yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan beberapa

permasalahan diatas antara lain :

1. Memberikan sosialisasi kepada kelompok tani dan kelompok wanita tani tentang

pola konsumsi yang berimbang secara kuantitas dan kualitas agar pengetahuan

mereka akan gizi keluarga lebih baik.

2. Pelatihan tentang pengolahan bahan pangan perlu dilakukan untuk

meningkatkan nilai tambah pada bahan makanan tersebut sekaligus dapat

menambah ekonomi kelompok tani.

3. Pemanfaatan pekarangan untuk ditanami tanaman ataupun untuk budidaya

usaha peternakan atau perikanan dengan harapan hasilnya dapat dikonsumsi

untuk keluarga.

Untuk mendukung capaian pada sasaran 2 didukung oleh program

dan kegiatan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan seperti yang tersaji

pada tabel berikut ini :

Page 41: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

Tabel III.9. Program dan Kegiatan yang Mendukung Sasaran MeningkatnyaKetersediaan Cadangan Pangan Daerah

Program/ Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu %

Program PeningkatanKetahanan Pangan

1.956.400.000 1.933.001.090 23.398.910 98,80%

Penanganan Daerah RawanPangan

77.500.000 76.432.500 1.067.500 98,62%

Analisis Dan Penyusunan PolaKonsumsi Dan Suplai Pangan

45.000.000 43.210.900 1.789.100 96,02%

Laporan Berkala KondisiKetahanan Pangan Daerah

35.800.000 35.691.000 109.000 99,70%

Pemanfaatan PekaranganUntuk Pengembangan Pangan

162.400.000 158.470.000 3.930.000 97,58%

Pemantauan Dan AnalisisHarga Pangan Pokok

30.000.000 29.233.000 767.000 97,44%

Pengembangan CadanganPangan Daerah

213.200.000 209.400.090 3.799.910 98,22%

Pengembangan Desa MandiriPangan

131.400.000 129.970.000 1.430.000 98,91%

Pengembangan LumbungPangan Desa

1.097.470.000 1.088.472.600 8.997.400 99,18%

Pengembangan ModelDistribusi Pangan YangEfisien

43.630.000 43.506.000 124.000 99,72%

Peningkatan Mutu DanKeamananan Pangan

120.000.000 118.615.000 1.385.000 98,85%

Program PeningkatanKesejahteraan Petani

220.500.000 219.693.800 806.200 100,00%

Penyuluhan Sumber PanganAlternatif

220.500.000 219.693.800 806.200 100,00%

Sasaran ketiga ini didukung oleh 2 program dan 11 kegiatan.

Persentase keuangan pada dua program ini sebagian besar hasil mendekati

100%. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan pola pangan di

masyarakat lebih memperhatikan kualitas agar diperoleh konsumsi pangan

yang berimbang.

Analisis atas efisiensi penggunaan sumber dayaPenggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran

strategis meningkatnya ketersediaan cadangan pangan daerah yang terdapat

pada program dan kegiatan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan adalah

sebesar Rp. 2.176.900.000,00 atau 23,29% dari total pagu sebesar Rp.19.344.605.000,00 dan terserap Rp 2.158.900.000,00.

Page 42: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

B. Realisasi Anggaran

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora, pada tahun

anggaran 2019, didukung dengan Anggaran sebesar Rp.19.344.605.000,00 seperti tersaji dalam table di bawah ini :

Tabel III.10. Program dan Kegiatan Serta Anggaran yangMendukung Tercapainya Target

No. Program Dan Kegiatan Anggaran Realisasi Sisa %Capaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A. Program PelayananAdministrasi Perkantoran

2.046.636.000 1.946.615.564 100.020.436 95,11%

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 13.000.000 12.977.500 22.500 100%

2 Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumber Daya Air dan Listrik

311.580.000 235.279.255 76.300.745 76%

3 Penyediaan Jasa PemeliharaanDan Perizinan KendaraanDinas/Operasional

20.000.000 18.943.300 1.056.700 95%

4 Penyediaan Jasa AdministrasiKeuangan

219.070.000 208.600.000 10.470.000 95%

5 Penyediaan Jasa KebersihanKantor

270.000.000 269.263.152 736.848 100%

6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 110.000.000 110.000.000 0 100%

7 Penyediaan Barang Cetakan danPenggandaan

26.000.000 25.941.000 59.000 100%

8 Penyediaan Komponen InstalasiListrik/Penerangan BangunanKantor

90.000.000 89.998.000 2.000 100%

9 Penyediaan Peralatan RumahTangga

77.600.000 75.998.600 1.601.400 98%

10 Penyediaan Bahan Bacaan danPeraturan Perundang-Undangan

20.000.000 19.947.000 53.000 100%

11 Penyediaan Makanan danMinuman

159.686.000 159.357.700 328.300 100%

12 Rapat-Rapat Koordinasi danKonsultasi Ke Luar Daerah

235.000.000 234.991.911 8.089 100%

13 Rapat-Rapat Koordinasi danKonsultasi Ke Dalam Daerah

130.000.000 124.378.146 5.621.854 96%

14 Penyediaan Jasa PendukungPelayanan Perkantoran

364.700.000 360.940.000 3.760.000 99%

B. Program Peningkatan Saranadan Prasarana Aparatur

2.051.943.100 2.006.124.042 45.819.058 98%

15 Pengadaan Peralatan GedungKantor

1.009.000.000 979.286.710 29.713.290 97%

16 Pengadaan Mebeler 160.200.000 158.557.000 1.643.000 99%

17 Pengadaan BangunanPendukung Rumah Dinas,Rumah Jabatan dan GedungKantor

632.400.000 618.553.000 13.847.000 98%

18 Pemeliharaan Rutin/BerkalaGedung Kantor

110.200.000 109.600.000 600.000 99%

19 Pemeliharaan Rutin/BerkalaKendaraan Dinas/Operasional

108.493.100 108.480.332 12.768 100%

Page 43: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

20 Pemeliharaan Rutin/BerkalaPeralatan Gedung Kantor

31.650.000 31.647.000 3.000 100%

C. Program Peningkatan DisiplinAparatur

25.000.000 25.000.000 0 100%

21 Pengadaan Pakaian KhususHari-Hari Tertentu

25.000.000 25.000.000 0 100%

D. Program PeningkatanKapasitas Sumber DayaAparatur

80.254.900 75.580.000 4.674.900 94%

22 Pendidikan dan Pelatihan Formal 80.254.900 75.580.000 4.674.900 94%

E. Program PeningkatanPengembangan SistemPelaporan Capaian Kinerja danKeuangan

7.666.000 7.666.000 100%

23 Penyusunan Laporan CapaianKinerja dan Ikhtisar RealisasiKinerja SKPD

5.166.000 5.166.000 0 100%

24 Penyusunan Laporan KeuanganAkhir Tahun SKPD

2.500.000 2.500.000 0 100%

F. Program PeningkatanKetahanan Pangan

2.095.650.000 2.068.836.090 26.813.910 99%

25 Penanganan Daerah RawanPangan

77.500.000 76.432.500 1.067.500 99%

26 Analisis dan Penyusunan PolaKonsumsi Dan Suplai Pangan

45.000.000 43.210.900 1.789.100 96%

27 Laporan Berkala KondisiKetahanan Pangan Daerah

35.800.000 35.691.000 109.000 100%

28 Pemanfaatan Pekarangan UntukPengembangan Pangan

162.400.000 158.470.000 3.930.000 98%

29 Pemantauan dan Analisis HargaPangan Pokok

30.000.000 29.233.000 767.000 97%

30 Pengembangan CadanganPangan Daerah

213.200.000 209.400.090 3.799.910 98%

31 Pengembangan Desa MandiriPangan

131.400.000 129.970.000 1.430.000 99%

32 Pengembangan Pertanian PadaLahan Kering

139.250.000 135.835.000 3.415.000 98%

33 Pengembangan Lumbung PanganDesa

1.097.470.000 1.088.472.600 8.997.400 99%

34 Pengembangan Model DistribusiPangan yang Efisien

43.630.000 43.506.000 124.000 100%

35 Peningkatan Mutu danKeamananan Pangan

120.000.000 118.615.000 1.385.000 99%

G. Program PeningkatanKesejahteraan Petani

756.100.000 746.074.340 10.025.660 99%

36 Peningkatan Produksi,Produktivitas dan Mutu ProdukPerkebunan dan ProdukPertanian

312.000.000 309.994.680 2.005.320 99%

37 Penyuluhan Sumber PanganAlternatif

220.500.000 219.693.800 806.200 100%

38 Pelatihan Petani dan PelakuAgribisnis

100.000.000 97.002.458 2.997.542 97%

39 Peningkatan KemampuanLembaga Petani

123.600.000 119.383.402 4.216.598 97%

H. Program PeningkatanPemasaran Hasil ProduksiPertanian/Perkebunan

613.790.000 608.384.443 5.405.557 99%

Page 44: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

40 Promosi Atas Hasil ProduksiPertanian/Perkebunan UnggulDaerah

275.000.000 273.335.000 1.665.000 99%

41 Perencanaan dan PengawasanPeptisida

100.000.000 99.138.700 861.300 99%

42 Promosi Hasil Produksi danPerlindungan TanamanHortikultura

238.790.000 235.910.743 2.879.257 99%

I. Program PeningkatanPenerapan TeknologiPertanian/Perkebunan

10.606.384.000 10.480.031.887 126.352.113 99%

43 Penelitian dan PengembanganTeknologi Pertanian/PerkebunanTepat Guna

45.000.000 37.070.000 7.930.000 82%

44 Pengadaan Sarana danPrasarana TeknologiPertanian/Perkebunan TepatGuna

9.019.184.000 8.938.011.023 81.172.977 99%

45 Penyuluhan Penerapan TeknologiPertanian/Perkebunan TepatGuna

47.000.000 44.940.031 2.059.969 96%

46 Monitoring, Evaluasi danPelaporan

114.650.000 108.490.000 6.160.000 95%

47 Pelatihan dan BimbinganPengoperasian TeknologiPerkebunan Tepat Guna

1.140.550.000 1.111.671.111 28.878.889 97%

48 Penelitian dan PengembanganTeknologi Perkebunan TepatGuna

90.000.000 89.999.722 278 100%

49 Penguatan Kelembagaan danPengelolaan Pasca PanenPerkebunan

150.000.000 149.850.000 150.000 100%

J. Program Peningkatan ProduksiPertanian/Perkebunan

730.660.000 716.637.425 14.022.575 98%

50 Pengembangan Bibit UnggulPerkebunan

287.600.000 287.590.000 10.000 100%

51 Pengembangan Bibit UnggulHortikultura

220.020.000 209.997.591 10.022.409 95%

52 Penyediaan Sarana ProduksiHortikultura

223.040.000 219.049.834 3.990.166 98%

K. Program PemberdayaanPenyuluhPertanian/PerkebunanLapangan

1.207.100.000 1.166.520.378 40.579.622 97%

53 Peningkatan Kapasitas TenagaPenyuluh Pertanian/Perkebunan

839.900.000 823.587.478 16.312.522 98%

54 Penyuluhan Dan PendampinganBagi Pertanian /Perkebunan

305.200.000 286.542.900 18.657.100 94%

55 Bantuan Operasional PosPenyuluhan Desa (POSLUHDES)

62.000.000 56.390.000 5.610.000 91%

Page 45: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

BAB IV. P E N U T U P

A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Pertanian dan KetahananPangan

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora sebagai

Perangkat Daerah teknis yang mempunyai tugas pokok. Tugas Pokok

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora adalah

melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah berdasarkan asas

otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidang pertanian tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan dan ketersediaan pangan mempunyai

fungsi untuk memberikan pelayanan di bidang pertanian pada

masyarakat. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara

optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana

secara efektif dan efisien mungkin .

Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data tersebut di atas,

maka dapat dikatakan bahwa Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

dalam melaksanakan tugasnya dapat dikatakan berhasil, karena semua

target sasaran yang telah ditetapkan dicapai dengan ketegori Baik. Hasil

Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dicapai (95,48 %).

B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang

Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Dinas

Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora di masa mendatang

antara lain :

1. PENINGKATAN PROVITAS

a. Tata tanam Jajar legowo

b. Peningkatan Indeks Pertanaman

c. Penyehatan tanah dengan mengoptimalkan penggunaan Pupuk

Berimbang, Bahan Organik dan Agensia Hayati

2. MENGOPTIMALKAN LUAS TANAM

a. Upaya Khusus (UPSUS) Pajale yang bersinergi antara Dinas

Pertanian, TNI dan BPS.

Page 46: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

b. Perbaikan jaringan irigasi dan penambahan embung/cekdam

c. Pompanisasi terutama daerah rawan kekeringan potensi padi

d. Pembangunan dan Rehabilitasi sumber-sumber air yang potensial

e. Pemanfaatan DAS (daerah aliran sungai) sebagai sumber air pada

saat Musim Kering dengan pembangunan gelontoran (menaikkan

air ke sawah-sawah.

f. Perluasan areal tembakau dengan berkoordinasi dengan

perusahaan mitra pemasok bahan baku tembakau untuk pabrik

rokok

3. GERAKAN INTENSIFIKASI DAN EKSTENSIFIKASI PERTANIAN

a. Peningkatan Kualitas SDM pertanian

b. Mengoptimalkan Luas Panen

c. Percepatan tanam untuk daerah Pinggiran Sungai

d. Mengurangi/menekan kehilangan hasil akibat bencana alam dan

gangguan OPT

e. Efisiensi penggunaan air melalui irigasi berselang atau intermitten

f. Efisiensi perlakuan panen dan pasca panen

4. PERBAIKAN MANAGEMEN

a. Usaha Tani dengan pendekatan kawasan (RPP, Konsolidasi lahan,

PTT)

b. Menghidupkan kelembagaan yang lebih efektif

c. Pendampingan yang lebih intensif oleh petugas lapangan dan

mengusulkan jumlah tenaga lapangan

d. Mendekatkan akses permodalan terhadap koperasi tani

e. Koordinasi antar SKPD terkait lebih diaktifkan

f. Retooling BPP/BPK/Posluhdes/Posko Pajale

g. Penyuluh disetiap BPP diberi tanggung jawab pendampingan

sesuai luasan masing - masing

h. Opkuptasi hasil produksi dalam rangka ketersediaan pangan

i. Fasilitasi Rumah Pintar Petani/Posluhdes berupa internet dan

fasilitas pertemuan di Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes)

Page 47: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019

j. Pelatihan Babinsa tentang Budidaya Pajale dan dinamika

kelompok

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LkjIP) Tahun 2019 untuk Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Kabupaten Blora, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan/evaluasi

untuk kegiatan/ kinerja yang akan datang.

Sekian dan terima kasih

Page 48: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)...Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan