LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) … · penyelenggaraan pemerintahan Negara yang bersih,...
-
Upload
phungthien -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) … · penyelenggaraan pemerintahan Negara yang bersih,...
LAPORAN KINERJA INSTANSIPEMERINTAH (LKjIP)
KABUPATEN SERUYANTAHUN 2017
BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAHKUALA PEMBUANG
TAHUN 2018
Kata PengantarAssalamu’ Alaikum Warohmutullahi Wabarokatuh
Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT atas
Rahmat dan Hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Seruyan Tahun 2017 dapat terselesaikan penyusunannya
dengan baik dan tepat waktu.
Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa dengan adanya
reformasi birokrasi dapat membawa perubahan dari seluruh aspek
fungsi pemerintahan di semua lini, sehingga penyelenggaraan
pemerintahan yang baik atau disebut dengan “ good governance “.
Dengan memperhatikan dan mengimplemetasikan prinsip – prinsip
kepentingan partisipasi masyarakat di segala bidang pemerintahan dan
peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan serta
pelaksanaan pembangunan daerah, tegaknya peraturan daerah dan
peraturan kepala daerah, transparansi anggaran yang berorientasi pada
hasil, Sebagaimana diatur dalam TAP MPR RI No. XI/MPR.1998 tentang
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang bersih, bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme.
Dalam pelaksanaannya sesuai peraturan presiden nomor 29
tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,
mewajibkan bahwa setiap instansi pemerintah sebagai penyelenggara
Negara untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan bagi
pemangku kepentingan dalam mencapai visi dan misi organisasi secara
jelas dan terukur dengan sasaran yang telah ditetapkan melalui laporan
yang akan dipertanggungjawabkan dalam Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Seruyan Tahun 2017.
Mengacu pada program dan kegiatan yang telah dilaksanakan,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Seruyan Tahun
2017 disusun sebagai media pertanggungjawaban pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan dalam mencapai tujuan dan sasaran
organisasi seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian
kinerja Kabupaten Seruyan tahun 2017 yang mana penyusunannnya
berdasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten
Seruyan Nomor 25 Tahun 2017 tentang penetapan Indikator Kinerja
Utama (IKU) Kabupaten Seruyan.
Penyajian laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten
Seruyan Tahun 2017 ini didasarkan pada peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
yang selanjutnya akan dilakukan análisis akuntabilitas kinerja yang
menggambarkan pencapaian kinerja indikator kinerja tujuan dan
sasaran dalam mendukung tercapainya visi dan misi Pemerintah
Kabupaten Seruyan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Seruyan
Tahun 2017 ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi seluruh
perangkat daerah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Seruyan untuk
meningkatkan kinerja organisasinya yang di dalamnya terdapat visi,
misi, tujuan, sasaran, kebijakan serta program dan kegiatan yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 4 Tahun
2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Seruyan Tahun 2013 – 2018
Ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua
pihak terkait yang turut serta berperan serta dalam memberikan
masukan yang konstruktif terhadap penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Seruyan Tahun 2017.
Semoga Allah SWT tetap melimpahkan karunia – NYA kepada kita
semua amin.
Wassalamu’ alaikum Warohmutullahi WabarokatuhKuala Pembuang, Maret 2017Pjs. BUPATI SERUYAN
Ir. LEONARD S. AMPUNG, MM.,MT
Ikhtisar EksekutifLaporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017
ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
Penyelenggaraan Pemerintah dalam rangka pencapaian mewujudkan
visi dan misi sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Pemerintah Kabupaten Seruyan tahun 2013 – 2018 yang ditetapkan
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan nomor 4 Tahun
2014.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten
Seruyan Tahun 2017 lebih mengedepankan pada sasaran – sasaran dan
indikator Kinerja yang lebih terukur dan dapat dipertanggungjawabkan
yang berpedoman pada Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja.
Dalam penyusunannya laporan kinerja ini juga memiliki beberapa
kelemahan dan kekurangan dalam penerapan Sistem Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah (SAKIP), selain itu juga dalam pengukuran
pencapaian kinerja masih terdapat beberapa Indikator Kinerja yang tidak
dapat diukur dan dicapai pada sasaran yang sudah ditetapkan.
Namun dalam segala kondisi keterbatasan tersebut Pemerintah
Kabupaten Seruyan tetap akan berusaha secara maksimal untuk
mencapai tujuan dan sasaran baik melalui kebijakan, program dan
kegiatan yang tercantum dalam visi dan misi Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah.
Sasaran dan Indikator Kinerja diatas merupakan gambaran
Pencapaian Kinerja Pemerintahan Kabupaten Seruyan yang
dilaksanakan tahun 2017 yang akan menjadi pemicu dalam upaya
meningkatkan kinerja dan untuk mempertahankan serta memperbaiki
kinerja yang akan dicapai.
Sebagai Penutup, semoga Laporan Kinerja Tahun 2017 ini bisa
memberikan informasi capain kinerja yang dapat digunakan sebagai
media dan sarana Komunikasi Pertanggungjawaban kepada publik dan
peningkatan kinerja Instansi Pemerintah.
Berikut adalah uraian capaian kinerja visi dan misi Kabupaten
Seruyan yaitu :
Menembus Keterisolasian Daerah Dari Araus Barang Dan Jasa Serta ArausInformasi,Menyambung Disparaitas Pelayanan Antara Daerah Hilir Dan
Daerah Hulu, Guna Mengantar Masyarakat Seruyan Menjadi Sejahtera DanBerkeadilan
VISI
MISI 1
Menciptakan pemerintahan yangbersih, tidak KKN, efisien, kreatif,inovatif dan profesional
2 Sasaran
3 Indikator Kinerja
MISI 2
Mendorong iklim investasi yangsehat berbasis pada potensi daerah
2 Sasaran
8 Indikator Kinerja
MISI 3
Menciptakan rasa aman bagimasyarakat 2 Sasaran
3 Indikator Kinerja
Menciptakan pendidikan formaldan non formal yang berkualitas
dan terakses serta merata2 Sasaran
5 Indikator Kinerja
MISI 4
Menyediakan pelayanan kesehatanmasyarakat yang berkualitas dan
merata
2 Sasaran
5 Indikator Kinerja
MISI 5
MISI 6
Membangun infrastruktur danmeningkatkan infrastrukturwilayah yang merata hingga
menjangkau pemukiman warga dipedalaman
5 Sasaran
8 Indikator Kinerja
Meningkatkan, Mengembangkandan memberdayakan potensi
sumber daya alam, perkebunan,kehutanan, pertanian, perikanan,
kelautan, peternakan,pertambangan energi, sumber
daya mineral dan keanekaragamanhayati yang berkelanjutan
2 Sasaran
MISI 7
3 Indikator Kinerja
Meningkatkan kemampuan danPengembangan pertumbuhanperekonomian rakyat dengan
mendorong pengembangan simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya,
industri kecil, industri rumahtangga, perdagangan dan jasa
serta koperasi
3 Sasaran
8 Indikator Kinerja
MISI 8
MISI 9
Membangun sektor pariwisatadengan tetap mengedepankan
kearifan budaya local masyarakatseruyan
2 Sasaran
6 Indikator Kinerja
Menjamin hak-hak masyarakat danmenciptakan lapangan pekerjaan
5 Sasaran
5 Indikator Kinerja
MISI 10
Menciptakan kerukunan dankedamaian serta keharmonisankehidupan masyarakat Seruyan
3 Sasaran
3 Indikator Kinerja
MISI 11
Daftar Isi
Hal.
KATA PENGANTAR
IKHTISAR EKSEKUTIF
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Aspek Strategis......................................................................... 1
C. Dasar Hukum……………………..……………………….................... 6
D. Permasalahan Utama (Issue Strategis)………………………………. 8
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Srategis....................................................................... 24
1. Pernyataan Visi................................................................. 24
2. Pernyataan Misi................................................................ 25
3. Tujuan.............................................................................. 27
4. Sasaran............................................................................ 28
B. Perjanjian Kinerja..................................................................... 29
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja…………………………………………………………… 32
B. Realisasi Anggaran……………………………………………………….. 115
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………… 116
B. Strategi Peningkatan Kinerja ………………………………………….. 117
LAMPIRAN - LAMPIRAN
A. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
B. Lampiran Lainnya
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 1
Pendahuluan
BBAABB II.. PPEENNDDAAHHUULLUUAANNA. Latar Belakang
Akuntabilitas sebagai suatu perwujudan kewajiban Pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan kegiatan penyelengaraan pemerintah dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media
pertanggungjawaban yang dilaksanakan sesuai visi dan misi yang
tertuang dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Seruyan Tahun 2013 – 2018 yang memuat arah
kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan
umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, Lintas Satuan
Perangkat Daerah dan program kewilayahan disertai rencana kerja
dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat
indikatif.
Pemerintah Kabupaten Seruyan selaku pengemban amanah
masyarakat melaksanakan kewajiban akuntabilitas melalui penyajian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Seruyan Tahun
2016 yang dibuat sesuai dengan ketentuan yang diamanatkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
B. Aspek Strategis
Kabupaten Seruyan merupakan salah satu kabupaten yang ada di
Provinsi Kalimantan Tengah dengan luas wilayah ± 16.404 Km2 atau ±
1.670.040,76 Ha yaitu 11,6 % dari luas wilayah Kalimantan Tengah.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 2
Pendahuluan
Posisi astronomi Kabupaten Seruyan terletak antara 0077’ - 3056’
Lintang Selatan dan 111049’ - 112084’ Bujur Timur. dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut: (Seruyan Dalam Angka 2016)
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat;
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa;
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten
Katingan.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten
Lamandau.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 3
Pendahuluan
Dilihat dari peta regional Kalimantan Tengah, Kabupaten Seruyan
terletak di tengah-tengah sehingga hal ini merupakan posisi geostrategis.
Dengan posisi Kabupaten Seruyan yang langsung berbatasan dengan
Laut Jawa, warga dari Kabupaten Malawi, Kabupaten Katingan, dan
Kabupaten Kotawaringin Timur, yang akan ke Pulau Jawa dan
Sumatera, akan lebih dekat jika melewati Kabupaten Seruyan daripada
harus ke Kota Banjarmasin. Jadi, posisi geostrategis ini akan
meningkatkan keunggulan komparatif pelabuhan laut Kuala Pembuang
yang dimiliki Kabupaten Seruyan, terutama akan menarik perekonomian
dari kabupaten lain. Kondisi atau kawasan Kabupaten Seruyan meliputi
pertanian, perkebunan, hutan, perikanan, peternakan, pertambangan,
pariwisata, industri kecil dan menengah.
Kabupaten Seruyan termasuk kategori Tipe Iklim A yaitu Sangat
Basah. Hal itu tergambar dari hasil perhitungan jumlah bulan-bulan
terkering dan bulan-bulan basah setiap tahun kemudian dirataratakan,
yang hasil nilainya yaitu sebesar 0,124 (Q = 0,124). Menurut RePPProT
Curah di Kabupaten Seruyan cukup tinggi dengan curah hujan tahunan
terendah 2.300 mm/tahun dan tertinggi mencapai 4.300 mm/tahun.
Jumlah bulan basah terendah berkisar dari 0-5 bulan dalam setahun dan
jumlah bulan basah tertinggi berkisar antara 6-11 bulan. Sedangkan
jumlah bulan kering relatif kecil yaitu 0–1 bulan dalam setahun dan
jumlah bulan kering tertinggi berkisar 5–6 bulan dalam setahun. Rata-
rata suhu di Kabupaten Seruyan yaitu 20–32oC dengan kelembaban relatif
(RH) rata-rata 75 %.
Penggunaan lahan kabupaten Seruyan meliputi:
1. PertanianPertanian 104.981 Ha berupa lahan pasang surut 1.744 Ha, rawa
dan lebak 63.677 Ha, lahan kering 35.296 Ha, lahan huma 4.364
Ha.
2. Perkebunan
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 4
Pendahuluan
Perkebunan 36.771,12 Ha, berupa karet 18.072,12 Ha, kelapa sawit
11.479 Ha, kelapa 5.991 Ha, kopi 158 Ha, lada 214 Ha dan Jambu
205 Ha.
3. HutanLuas hutan Kabupaten Seruyan berdasarkan RTRWP Kalimantan
Tengah Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2003 adalah adalah
seluas 1.640.400,05 Ha, yang terbagi dalam klasifikasi taman
nasional, hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi
tetap, hutan produksi konversi dan areal penggunaan lainnya.
Menurut Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 292 Tahun 2011
bahwa kawasan hutan lindung yang terdapat di Kabupaten Seruyan
yaitu 39.347,63 Ha atau 2,36 % dari luas Kabupaten Seruyan yang
terdapat pada kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling
Tambun.4. Perikanan
Pengembangan produksi perikanan Kabupaten Seruyan yang terdiri
dari Hasil Perikanan Umum sebesar 8.194,20 ton/tahun dan hasil
dari penangkapan Perikanan Laut adalah sebesar 7.601,10
ton/tahun pada Tahun 2012.
5. PeternakanPada tahun 2012 peternakan di Kabupaten Seruyan populasi yang
terbanyak adalah sapi potong sebanyak 6.587 ekor, ternak kambing
sebanyak 5.898 ekor, ternak babi sebanyak 1.454 ekor, ternak
domba sebanyak 894 ekor, kerbau sebanyak 15 ekor, dan kuda
sebanyak 5 ekor. Semua populasi ternak ini terdapat di semua
kecamatan yaitu Seruyan Hilir, Danau Sembuluh, Hanau, Seruyan
Tengah dan Seruyan Hulu. Sedangkan populasi unggas sebagian
besar adalah berupa ayam buras sebanyak 69.930 ekor, ayam
pedaging sebanyak 17.000 ekor, serta itik dan entok sebanyak
31.314 ekor. Semua populasi unggas terdapat di semua kecamatan
yaitu Seruyan Hilir, Danau Sembuluh, Hanau, Seruyan Tengah dan
Seruyan Hulu.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 5
Pendahuluan
6. PertambanganSektor pertambangan merupakan sektor yang sangat menjanjikan,
walaupun sektor ini terbilang baru, namun sektor ini tumbuh dengan
pesat terutama untuk bahan galian Zircon disusul dengan bahan
galian biji besi. Untuk bahan galian yang masih dalam penyidikan dan
penelitian antara lain emas diperkirakan terdapat di bagian utara
dan timur, batubara diperkirakan bagian sebelah timur dan barat
Kabupaten Seruyan, uranium di bagian timur Kabupaten Seruyan,
minyak bumi diperkirakan di lepas pantai sebelah selatan Kabupaten
Seruyan, Nikel dan Kaolin sebelah utara Kabupaten Seruyan.
7. PariwisataPariwisata di Kabupaten Seruyan terdapat wisata alam, wisata
budaya, dan wisata sejarah. Wisata alamnya meliputi Pesona wisata
Taman Nasional Tanjung Puting di Kecamatan Seruyan Hilir,
Kawasan wisata pantai Gosong Buaya di Kecamatan Seruyan Hilir,
Taman Nasional Bukit Raya dengan keindahan dan keaslian hutan
tropisnya di Kecamatan Seruyan Hulu, Arung Jeram di Kecamatan
Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling
Tambun, Air Terjun di Kecamatan Seruyan Tengah, Seruyan Hulu
dan Kecamatan Suling Tambun yang memiliki 160 riam, Wisata
Danau Sembuluh yang terletak di Kecamatan Danau Sembuluh.
Wisata Budayanya meliputi Pesta Tewah di Kecamatan Seruyan Raya
(Desa Bangkal), Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan
Hulu dan Kecamatan Suling Tambun. Dan wisata sejarahnya yaitu
Sandung, tempat menyimpan tulang-tulang orang yang sudah
meninggal yang bisa dijumpai di wilayah Kecamatan Seruyan Raya
(Desa Bangkal), Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan
Hulu dan Kecamatan Suling Tambun.
8. Industri kecil dan menengahKelompok industri yang berkembang di Kabupaten Seruyan, yaitu
industri kayu olahan, kelapa sawit, industri pengolahan rotan dan
industri penyulingan nilam. Khusus untuk industri pengolahan
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 6
Pendahuluan
rotan dan penyulingan nilam terdapat di daerah Kecamatan Seruyan
Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun.
Pendukung untuk sarana yang telah ada untuk produksi pengolahan
rotan telah tersedia 2 (dua) buah gudang penampungan rotan (UPT
Rotan Rantau Pulut) yaitu melputi 5 (lima) buah mesin pemecah
rotan dan 1 (satu) buah mesin listrik untuk penggerak mesin
pemecah rotan. Sedangkan untuk penyulingan nilam telah tersedia
beberapa mesin penyulingan nilam yang terdapat di Desa
Sukamandang.
9. Fasilitas umum dan sosialPembangunan fasilitas umum dan sosial di Kecamatan Seruyan hilir
Kelurahan Kuala Pembuang diproyeksikan sesuai dengan standar
sebuah kota modern lengkap dengan:
1. Pembangunan fasilitas umum seperti ; Sport Center, Terminal
Angkutan Umum, Taman.
2. Pembangunan Islamic Center.
3. Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Umum Swasta.
4. Kawasan Bisnis (Business Center) seperti Kawasan perkantoran,
pasar swalayan, Lembaga Perbankan (BRI, BPD, BNI, Bank
Mandiri).
C . Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan
Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara,
Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulau
Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di
Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4180);
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 7
Pendahuluan
2. Undang – Undang Nomor 01 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan
Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5);
3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1998
Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme;
4. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintah daerah
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
6. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi;
7. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Aksi Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2012;
9. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 Tentang
Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntablitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
12. Peraturan Daerah Kabupten Seruyan Nomor 04 Tahun 2014 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 8
Pendahuluan
D. Permasalahan Utama (Issue Strategis)
Permasalahan Pembangunan Daerah Kabupaten Seruyan adalah
antara kinerja pembangunan yang akan dicapai sekarang dengan apa
yang akan direncanakan serta antara apa yang akan dicapai dimasa
yang akan datang dengan kondisi dimana saat perencanaan dibuat atau
hal yang harus diperhatikan dan dikedepankan dalam perencanaan
pembangunan yang dampaknya signifikan bagi masyarakat dimasa yang
akan datang antara lain :
Berikut adalah permasalahan – permasalahan yang harus
ditingkatkan dalam pembangunan Kabupaten Seruyan :
1. Geomorfologis dan Lingkungan Hidup
b. Masih banyak perusahaan-perusahaan wajib AMDAL/UKL-UPL
yang belum memiliki ijin;
c. Belum ada pendataan dan pemetaan kerusakan lahan;
d. Masih banyak pembukaan hutan dan lahan dengan dibakar;
e. Masyarakat belum mengerti batasan/aturan tentang perlindungan
SDA.
2. Kependudukan dan Demografi
a. Penyebaran penduduk yang tidak merata;
b. Kurangnya Kesadaran Masyarakat akan Pentingnya Kepemilikan
dokumen kependudukan dan catatan sipil lainnya.
3. Ekonomi dan Sumber Daya Alam
a. Investasi, Industri, dan Perdagangan
1. Investasi
a. Masih kurangnya daya dukung peluang-peluang
investasi unggulan yaitu di bidang perikanan laut skala
besar dengan teknologi tinggi dengan radius jelajah dan
kapasitas kapal yang besar;
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 9
Pendahuluan
b. Belum optimalnya penataan kelembagaan termasuk
regulasi dalam mengantisipasi peningkatan investasi dan
pelayanan investasi;
c. Kurangnya penyederhanaan prosedur investasi dan
perijinan usaha;
d. Kurangnya pengembangan jaringan informasi dan
promosi investasi baik dalam negeri maupun luar negeri;
dan
e. Masih kurangnya peningkatan daya saing investasi
melalui infrastruktur pendukung seperti akomodasi,
transportasi, informasi dan promosi.
2. Industri
a. Daya saing produk UMKM belum kuat;
b. Sistem pengembangan industri/usaha mikro, kecil dan
menengah belum komprehensif dan berkelanjutan;
c. Kemampuan teknologi IKM masih kurang;
d. Belum optimalnya peningkatan kualitas produk melalui
standarisasi dan sertifikasi produk.
3. Perdagangan
a. Akses pasar masih rendah;
b. Jaringan pemasaran dan pemberian fasilitas masih
kurang mendukung;
c. Kesadaran produsen dan konsumen tentang tertib niaga
dan perlindungan konsumen masih kurang; dan
d. Terbatasnya pelaku usaha UMKM yang berorientasi
ekspor.
b. Pendapatan Daerah
1. Pajak sarang burung walet yang belum dikenakan pajak;
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 10
Pendahuluan
2. Retribusi penjualan produksi usaha daerah yang belum
dikenakan pajak;
3. Retribusi pengendalian menara telekomunikasi yang belum
dikenakan pajak;
4. Masih belum optimalnya pemutakhiran data kegiatan usaha;
5. Masih rendahnya kesadaran wajib pajak dan retribusi untuk
melaksanakan kewajibannya dalam membayar pajak dan
retribusi; dan
6. Masih banyak potensi pendapatan yang belum teridentifikasi
oleh SKPD yang berwenang dalam melakukan pemungutan.
c. Ketahanan Pangan
1. Belum lengkapnya data peta daerah rawan pangan;
2. Kesadaran kelompok untuk pengembangan tanaman palawija
kurang maksimal; dan
3. Terbatasnya produk pangan yang dipromosikan.
d. Pertanian
1. Sistem ahli teknologi masih lemah;
2. Terbatasnya kapasitas sumber daya pertanian; dan
3. Kualitas dan keterampilan SDM petani masih rendah.
e. Perikanan dan Kelautan
1. PPI dan TPI yang ada belum dimanfaatkan secara optimal oleh
para nelayan;
2. Penyediaan benih ikan sangat terbatas dan masih tergantung
pada pihak luar;
3. Harga pakan relatif mahal sehingga biaya produksi tinggi;
4. Masih sering terjadi kasus pelanggaran dalam pengelolaan
sumber daya kelautan dan perikanan;
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 11
Pendahuluan
5. Terbatasnya modal usaha yang dimiliki pengolah hasil
perikanan;
6. Masih adanya sebagian para nelayan pembudidaya dan
pengolah hasil perikanan yang belum memiliki izin usaha
perikanan; dan
7. Masih banyaknya para nelayan yang menggunakan alat
tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti bahan kimia,
potas, setrum, dan lain-lain yang dapat merusak lingkungan
dan biota perairan serta membahayakan diri sendiri dan orang
lain.
f. Kehutanan
1. Kurangnya SDM dalam pelaksanaan RHL;
2. Kurang kuatnya kelembagaan kelompok tani hutan;
3. Penyusunan Perencanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
(RPRHL, RTnRHL,RKRHL) Kabupaten Seruyan baru selesai
dibuat;
4. Kondisi musim kemarau mengakibatkan rawan terjadinya
kebakaran semak belukar sekitar tanaman turus jalan;
5. Masyarakat belum memahami cara menanam dan mengelola
lahan yang benar;
6. Belum semua IUPHHK melaksanakan produksi kayu bulat;
7. Masih adanya kegiatan pembalakan liar;
8. Adanya permasalahan gangguan usaha kehutanan dan
perkebunan;
9. Komitmen stakeholder dengan kesatuan pengelolaan hutan
(KPH) masih minim;
10. Perlunya penyulaman dan pemeliharaan tanaman turus jalan
kelapa sawit;
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 12
Pendahuluan
11. Banyaknya permintaan masyarakat untuk membudidayakan
tanaman kelapa sawit;
12. Perlunya penyediaan dana sharing kegiatan produksi PM2L
dan bantuan bibit karet; dan
13. Penentuan lokasi desa dari provinsi terpisah jauh sehingga
pendistribusian kegiatan PM2L dan bantuan bibit karet
mengalami kesulitan.
g. Pariwisata
1. Belum optimalnya prasarana dan sarana pendukung
pariwisata seperti akomodasi, transportasi, informasi dan
promosi, serta pengelolaan tempat wisata;
2. Belum terpadunya manajemen pariwisata baik pemerintah,
masyarakat dan pelaku usaha di bidang pariwisata;
h. Koperasi dan UMKM
1. Belum tertatanya sistem pengembangan industri kecil dan
menengah (UMKM);
2. Terbatasnya pemasaran baik dari segi promosi, jaringan dan
fasilitas bagi koperasi dan para pengusaha kecil dan
menengah (UMKM);
3. Belum optimalnya pembinaan manajemen usaha bagi
koperasi dan usaha kecil dan menengah(UMKM);
4. Belum optimalnya pengembangan permodalan dalam
mendukung usaha koperasi dan usaha kecil dan menengah
(UMKM).
i. Energi dan Sumber daya Mineral
1. Belum meratanya jaringan listrik antar wilayah yang dapat
menjangkau daerah perdesaan dan pedalaman;
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 13
Pendahuluan
2. Belum optimalnya pemanfaatan batubara dan sumber energi
lainnya sebagai alternatif pembangkit tenaga listrik;
3. Belum berkembangnya kerjasama pemerintah dan swasta
dalam pembangunan dan pemeliharaan pembangkit dan
jaringan listrik; dan
4. Sumberdaya mineral dan pengelolaan pertambangan yang
ramah lingkungan belum dimanfaatkan secara maksimal.
4. Sosial dan Budaya
a. Sosial
1. Masih kurangnya pengarusutamaan gender dalam
perumusan peraturan perundangan-undangan,
kelembagaan, dan kebijakan pembangunan;
2. Belum optimalnya upaya peningkatan peran perempuan
dalam berbagai bidang pembangunan terutama dalam
struktur pemerintahan dan organisasi politik;
3. Kurangnya pengembangan sistem jaminan sosial
masyarakat yang berkelanjutan;
4. Belum optimalnya peningkatan mutu pelayanan sosial
terhadap anak terlantar, penyandang cacat, komunitas adat
terpencil dan penyandang masalah kesejahteraan sosial;
5. Belum optimalnya peningkatan profesionalisme dalam
penanganan masalah sosial;
6. Belum optimalnya kerjasama pemerintah, swasta dan
masyarakat dalam memberdayakan kelompok penyandang
sosial masyarakat;
7. Belum optimalnya kelembagaan yang mampu mengelola
informasi dan komunikasi serta mampu meningkatkan
keterlibatan lembaga sosial masyarakat dalam
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 14
Pendahuluan
pembangunan dan dapat mempercepat proses
pengembangan organisasi;
8. Belum optimalnya peningkatan kapasitas masyarakat agar
dapat mendorong produktivitas, kewirausahaan dan
ketahanan sosial; dan
9. Kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat dalam
memberdayakan kelompok penyandang masalah
kesejahteraan sosial masyarakat belum efektif.
b. Kesehatan
1. Masih kurang tenaga kesehatan dan distribusinya;
2. Masih kurangnya biaya operasional dan kegiatan langsung
untuk puskesmas dan jaringannya;
3. Keterbatasan akses karena kondisi geografis yang sulit dan
masih terbatasnya transportasi dan infrastruktur lainnya;
dan
4. Kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk
berperilaku PHBS.
c. Pendidikan
1. Perlu peningkatan penyediaan fasilitas pendidikan di
setiap kecamatan;
2. Kurangnya pemerataan dan penuntasan wajib belajar
12 tahun terutama bagi penduduk di wilayah
perdesaan, wilayah terpencil dan pedalaman;
3. Belum optimalnya peningkatan mutu pendidikan dasar
dan menengah sesuai dengan standar nasional;
4. Perlu adanya peningkatan mutu pendidikan khusus
terutama bagi penduduk dengan kemampuan khusus;
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 15
Pendahuluan
5. Belum optimalnya peningkatan mutu dan produktivitas
tenaga kerja melalui pendidikan dan keterampilan;
6. Perlu adanya sinkronisasi pembangunan pendidikan
dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar
kerja;
7. Perlu adanya penguatan keterkaitan sistem pendidikan
dan ketenagakerjaan;
8. Keterkaitan sistem pendidikan baik pendidikan formal
maupun non formal dengan ketenagakerjaan yang
berimplikasi kepada peningkatan animo masyarakat
belajar ke Kabupaten Seruyan masih belum optimal;
9. Pendidikan berbasis teknologi informasi dan pendidikan
berbasis kearifan lokal yang berwawasan global masih
kurang; dan
10. Fasilitas/sarana penunjang pendidikan termasuk
pengembangan perpustakaan dan laboratorium sebagai
sarana minat dan budaya baca belum memadai.
d. Kebudayaan
1. Belum optimalnya pelestarian nilai-nilai luhur budaya, adat
dan tradisi, kehidupan seni, bahasa dan sastra, yang masih
lekat dan tumbuh dalam kehidupan masyarakat dalam
menghadapi arus globalisasi serta kearifan budaya lokal
sebagai basis ketahanan budaya untuk menjaga
keberlanjutan dinamika dan perkembangan zaman
sekaligus untuk menyaring masuknya budaya-budaya
asing yang kurang sesuai dengan tatanan, tuntunan dan
tontonan budaya lokal;
2. Belum optimalnya penyediaan prasana dan sarana seni
budaya seperti museum;
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 16
Pendahuluan
3. Kurangnya fasilitas teknologi informasi guna
mempromosikan festival budaya dan kesenian daerah yang
sudah ada di Kabupaten Seruyan yang dilaksanakan secara
rutin;
4. Belum optimalnya pengelolaan budaya sebagai aset yang
sangat berharga dalam membangun jati diri dan mewarnai
segenap sektor kehidupan serta menjadi daya tarik yang
khas untuk mengundang kunjungan dan perhatian dari
luar daerah dan dunia internasional; dan
5. Belum optimalnya pengembangan keragaman seni dan
budaya serta pemberdayaan lembaga budaya untuk
kepentingan diplomasi budaya sehingga meningkatkan
citra diri, harkat dan martabat bangsa dalam pergaulan
dunia.
e. Pemberdayaan perempuan dan anak
1. Masih minimnya pemahaman masyarakat terhadap
kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak;
2. Masih rendahnya tingkat pengetahuan kaum perempuan
tentang fungsi fasilitasi upaya perlindungan perempuan
terhadap tindak kekerasan;
3. Masih minimnya pengetahuan kaum perempuan dalam
keterlibatannya dikancah politik;
4. Masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang
peraturan perundang-undangan perlindungan terhadap
anak; dan
5. Masih kurangnya jumlah lembaga organisasi wanita dan
lembaaga masyarakat di kecamatan-kecamatan.
f. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 17
Pendahuluan
1. Kurangnya pemanfaatan hasil penelitian ilmu pengetahuan
dan teknologi sebagai dasar dalam perumusan kebijakan
dan pengambilan keputusan yang bermanfaat bagi
kesejahetaraan rakyat dan kemajuan daerah;
2. Belum optimalnya kerjasama antara pemerintah daerah,
perguruan tinggi dan swasta dalam pengembangan riset
unggulan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan
efektivitas dalam pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan secara berkelanjutan; dan
3. Pemanfaatan iptek dan teknologi informasi di masyarakat
masih kurang.
g. Tenaga Kerja dan Transmigrasi
1. Perlunya peningkatan mutu dan produktivitas tenaga kerja
melalui pendidikan dan keterampilan;
2. Perlunya pengembangan semangat dan jiwa kewirausahaan
bagi penduduk usia kerja agar mampu bekerja secara
mandiri dan menciptakan lapangan kerja baru;
3. Perlu adanya perbaikan iklim investasi untuk mendorong
perluasan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja;
4. Perlunya adanya sinkronisasi pembangunan pendidikan
dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja;
dan
5. Kerjasama antar pemerintah dan swasta dalam
pengembangan transmigrasi belum optimal.
h. Agama
Perlu adanya peningkatan kehidupan beragama dalam
mendorong perilaku masyarakat yang lebih toleran, jujur,
bermoral, dan menjaga keharmonisan kehidupan antarpemeluk
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 18
Pendahuluan
agama sehingga dapat mendukung kehidupan masyarakat yang
semakin maju, bermutu dan bermartabat.
5. Pemerintahan dan Politik
a. Pemerintahan dan Politik
1. Belum optimalnya sistem dan manajemen kinerja organisasi
dan aparat pemerintah daerah dalam memberikan layanan
kepada masyarakat sesuai dengan standar nasional dan
internasional.
2. Kurang berkembangnya sistem informasi manajemen dalam
mendukung peningkatan kapasitas, profesionalitas dan
kapabilitas dari organisasi dan aparat pemerintah daerah.
3. Belum meratanya pelayanan antarwilayah terutama di
kawasan pedalaman.
4. Belum optimalnya kerjasama pemerintah daerah dan swasta
dalam penguatan kelembagaan.
5. Belum optimalnya kerjasama, kemitraan dan jejaring kerja
antara masyarakat sipil, DPRD, partai politik dan
pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan daerah.
6. Perlunya keterbukaan komunikasi antara pemerintah dan
rakyat melalui pendidikan politik yang demokratis; dan
7. Belum optimalnya implementasi Good Governance.
b. Hukum
Belum meratanya akses layanan dan perlindungan hukum bagi
semua masyarakat.
c. Kerjasama
Perlu adanya peningkatan kerjasama pemerintah, swasta dan
masyarakat dalam membangun dan mengembangan semua
potensi yang ada guna mendukung pereknonomian rakyat.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 19
Pendahuluan
6. Prasarana Wilayah
a. Transportasi
1. Belum optimalnya penyediaan infrastruktur penunjang
khususnya transportasi dan telekomunikasi guna
mendukung investasi daerah;
2. Belum optimalnya penyediaan terminal dan angkutan umum
guna memudahkan akses jalan di setiap kecamatan;
3. Belum optimalnya penyediaan fasilitas dermaga transportasi
sungai dan laut yang merupakan urat nadi pergerakan
aktivitas bongkar muat barang dengan berbagai komoditi;
4. Belum optimalnya pengembangan manajemen dan pelayanan
transportasi udara yaitu berupa jalur penerbangan di
bandara Perintis Kuala Pembuang;
5. Belum optimalnya pengembangan jaringan transportasi
antarwilayah guna mendukung perkembangan wisata;
6. Belum berkembangnya kerjasama pemerintah dan swasta
dalam pengembangan transportasi.
b. Sumber Daya Air
1. Belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber
daya air terpadu berbasis wilayah Daerah Aliran Sungai
(DAS);
2. Belum optimalnya penyediaan akses air bersih ke seluruh
wilayah;
3. Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya air guna
melakukan budidaya ikan;
4. Peningkatan penyediaan sumber air baku belum memadai;
dan
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 20
Pendahuluan
5. Kabupaten Seruyan merupakan daerah yang rawan bahaya
kekeringan.
c. Tata Ruang
1. Perlu konsistensi pelaksanaan rencana tata ruang sebagai
acuan perencanaan, pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang;
2. Perlu percepatan pembangunan perdesaan untuk
mengurangi kesenjangan antarwilayah;
3. Perlu pengembalian mutu lingkungan di kawasan yang
memiliki nilai ekonomi tinggi khususnya kawasan bekas
penambangan dan bekas penebangan hutan; dan
4. Perlu pengembangan kegiatan yang berbasis keberlanjutan
ekologis untuk menjaga mutu lingkungan.
5. Komunikasi dan Informatika (Kominfo);
6. Minimnya infrastruktur dan sumberdaya di bidang layanan
Teknologi Informasi dan Komputer (TIK).
D. Sistematika Penyusunan LkjIP Tahun 2017
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah
Kabupaten Seruyan Tahun 2017 disusun dengan sistematika sebagai
berikut :
I K H T I S A R E K S E K U T I F
Menyajikan tujuan dan sasaran utama yang telah ditetapkan sesuai
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Pemerintah
Kabupaten Seruyan tahun 2013 – 2018 sebagaimana tercantum dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 04 tahun 2014.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 21
Pendahuluan
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini disajikan penjelasan umum dan dengan penekanan
kepada aspek strategis serta permasalahan utama (strategic issued )yang
sedang dihadapi Pemerintah Kabupaten Seruyan.
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
Dalam bab ini diuraikan diikhtisarkan beberapa hal penting dalam
Perencanaan dan Penetapan Kinerja yang ditetapkan dalam Dokumen
Pernyataan Perjanjian Kinerja.
A. Rencana Strategis
Uraian singkat tentang ikhtisar rencana strategis Pemerintah Kabupaten
Seruyan mulai dari visi – misi, tujuan, sasaran serta kebijakan dan
program Pembangunan Kabupaten Seruyan.
B. Perjanjian Kinerja
Disajikan target – target penting yang sudah direncanakan dan
dijelaskan apakah ada perbedaan antara target kinerja pada Rencana
Kinerja dengan yang di Perjanjian Kinerja.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Dalam bab ini disajikan capaian Kinerja untuk setiap pernyataan
Kinerja sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Seruyan sesuai
dengan hasil pengukuran kinerja. Untuk Setiap Pernyataan
Kinerja Sasaran Strategis tersebut dilakukann analisis capaian
kinerja sebagai berikut.
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja
tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
dengan target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen perencanaan strategis Kabupaten Seruyan;
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 22
Pendahuluan
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar
nasional ( jika ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang
telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
B. Realisasi Anggaran
Pada Sub ini diuraikan realisasi anggaran yang akan dilakukan
Pemerintah Kabupaten Seruyan untuk meningkatkan kinerjanya.
BAB IV. PENUTUP
Pada bab ini diuraikan simpulkan umum atas capaian kinerja
organisasi serta langkah mendatang yang akan dilakukan
organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Lampiran :/
1. Perjanjian Kinerja
2. Lain –lain yang di anggap perlu
F. Maksud Dan Tujuan
1. MAKSUD
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Tahun 2017 disusun dengan maksud menerapkan
manajemen kinerja dan pengukuran kinerja dalam rangka
menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan
meningkatkan akuntabiliitas kinerja untuk memudahkan
terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Transparan
dan akuntabel.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 23
Pendahuluan
2. TUJUAN
Pada dasarnya Pelaporan Kinerja ini merupakan bentuk
akuntabilitas kinerja dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dipercayakan kepada Pemerintah Kabupaten Seruyan atas
penggunaan anggaran dengan tujuan :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada
pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya
dicapai;
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi
pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 24
PerencanaanKinerja
BBAABB IIII.. PPEERREENNCCAANNAAAANNKKIINNEERRJJAA
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun
2017 ini, mengacu pada Laporan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun
2017 yang berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja, dan tata cara reviu
atas laporan kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
A. Rencana Strategis
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sangat
erat kaitannya dengan Dokumen RPJMD Tahun 2013 – 2018 yang
merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun dan
dirumuskan setiap lima tahun. Dimana data yang disajikan dalam
pelaporan didasarkan dari proses Perencanaan.
Secara umum Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2013 – 2018 merupakan salah
satu perangkat dasar pengukuran kinerja atas pelayanan yang
diberikan pada masyarakat untuk dievaluasi dalam Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) setiap akhir tahun.
1. Pernyataan Visi
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan
bagaimana pemerintah Kabupaten Seruyan harus dibawa dan
berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif
serta produktif. Visi adalah suatu rumusan umum mengenai
keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 25
PerencanaanKinerja
yang ingin diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten Seruyan.
Dengan memperhatikan kondisi internal dan eksternal yang
ada, maka Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Seruyan
dijabarkan sebagai berikut :
Pernyataan visi diatas menunjukan bahwa Pemerintah
Kabupaten Seruyan akan berusaha mewujudkan
masyarakatnya menjadi masyarakat yang sejahtera dan
berkeadilan serta menyambung jarak pelayanan yang merata
dari daerah hilir ke daerah hulu dari keterisolasian arus
barang dan jasa serta arus informasi.
Alat yang dipergunakan dalam mendorong visi tersebut
adalah dengan melaksanakan aspek pembangunan diberbagai
sektor melalui sektor pertanian, perkebunan, Hutan,
Perikanan, Pertanian, Pertambangan, Pariwisata dam Industri
yang merupakan pemberi konstribusi terbesar pada
Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
Seruyan.
2. Pernyataan Misi
Untuk memenuhi dan mengenai upaya – upaya uang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut,
pemerintah Kabupaten Seruyan menjabarkan kedalam misi
pembangunan Kabupaten Seruyan tahun 2013– 2018 yaitu ;
1. Menciptakan pemerintahan yang bersih, tidak KKN,
efisien, kreatif, inovatif dan profesional;
MENEMBUS KETERISOLASIAN DAERAH DARI ARUS BARANGDAN JASA SERTA ARUS INFORMASI, MENYAMBUNG
DISPARITAS PELAYANAN ANTARA DAERAH HILIR DANDAERAH HULU, GUNA MENGANTAR MASYARAKAT
SERUYAN MENJADI SEJAHTERA DAN BERKEADILAN”
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 26
PerencanaanKinerja
2. Mendorong iklim investasi yang sehat berbasis pada
potensi daerah;
3. Menciptakan rasa aman bagi masyarakat;
4. Menciptakan pendidikan formal dan non formal yang
berkualitas dan terakses serta merata;
5. Menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat yang
berkualitas dan merata;
6. Membangun infrastruktur dan meningkatkan
infrastruktur wilayah yang merata hingga menjangkau
pemukiman warga di pedalaman;
7. Meningkatkan, Mengembangkan dan memberdayakan
potensi sumber daya alam, perkebunan, kehutanan,
pertanian, perikanan, kelautan, peternakan,
pertambangan energi, sumber daya mineral dan
keanekaragaman hayati yang berkelanjutan;
8. Meningkatkan kemampuan dan Pengembangan
pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong
pengembangan simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya,
industri kecil, industri rumah tangga, perdagangan dan
jasa serta koperasi;
9. Membangun sektor pariwisata dengan tetap
mengedepankan kearifan budaya lokal masyarakat
seruyan;
10. Menjamin hak-hak masyarakat dan menciptakan
lapangan pekerjaan;
11. Menciptakan kerukunan dan kedamaian serta
keharmonisan kehidupan masyarakat seruyan.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 27
PerencanaanKinerja
3. Tujuan
Pernyataan – pernyataan tentang hal – hal yang
perlu dilakukan untuk mencapai visi dan melaksanakan
misi dengan menjawab isu strategis daerah dan
permasalahan pembangunan daerah, yang dirumuskan
sebagai berikut :
1. Mewujudkan pengelolaan pemerintahan yang transparan,
akuntabel, efektif dan efisien;
2. Meningkatkan investasi daerah berbasis potensi wilayah
yang memberdayakan masyarakat lokal;
3. Mewujudkan masyarakat yang tertib hukum dan
menghormati hak azasi manusia;
4. Meningkatkan cakupan pelayanan dan mutu pendidikan;
5. Meningkatkancakupan pelayanan dan mutu kesehatan
masyarakat;
6. Meningkatkan akses dan membuka keterisolasian
wilayah;
7. Meningkatkan penyediaan infrastruktur dasar hingga
wilayah pedalaman;
8. Mengoptimalkan pengelolaan potensi dan komoditas
unggulan daerah guna peningkatan perekonomian daerah;
9. Meningkatkan kelestarian lingkungan;
10. Meningkatkan nilai tambah dan pendapatan masyarakat.
11. Menjadikan industri kecil, rumah tangga dan koperasi
serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai
penopang perekonomian rakyat;
12. Mengoptimalkan pengembangan potensi pariwisata
sekaligus melestarikan budaya lokal;
13. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat;
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 28
PerencanaanKinerja
14. Mewujudkan karakter masyarakat yang berakhlak mulia,
berprestasi, beriman dan bertaqwa.
4. Sasaran
Hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan
yang lebih spesifik dan terukur dalam Perumusan visi, misi,
tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Seruyan
periode 2013-2018 memiliki keterkaitan dengan isu strategis
pembangunan Kabupaten Seruyan sebagai berikut :
1. Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah
dan pengelolaan keuangan daerah;
2. Meningkatnya nilai investasi daerah;
3. Terwujudnya layanan perijinan yang prima;
4. Meningkatnya ketertiban dan ketentraman wilayah;
5. Meningkatnya penerapan dan penegakan hukum;
6. Meningkatnya mutu pendidikan dasar dan menengah di
seluruh wilayah;
7. Meningkatnya kualitas lembaga pendidikan formal dan
non formal;
8. Meningkatnya mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan.;
9. Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan;
10. Lancarnya arus barang dan jasa serta arus
orang/penumpang.;
11. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan ketenagalistrikan;
12. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan air bersih;
13. Meningkatnya pelayanan telekomunikasi dan informatika;
14. Meningkatnya kontribusi perkebunan, kehutanan,
pertanian, kelautan, perikanan, peternakan dan
pertambangan terhadap PDRB;
15. Meningkatnya ketersediaan energi dan protein
masyarakat;
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 29
PerencanaanKinerja
16. Meningkatnya pengawasan dan penanganan pengrusakan
dan pencemaran lingkungan;
17. Meningkatnya pendapatan per kapita;
18. Meningkatnya peran industri rumah tangga, koperasi dan
UMKM;
19. Meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap
perekonomian;
20. Meningkatnya pelestarian budaya lokal.;
21. Meningkatnya layanan dokumen kependudukan;
22. Meningkatnya kesetaraan gender dalam pembangunan
dan kehidupan bermasyarakat;
23. Menurunnya angka pengangguran;
24. Meningkatnya perlindungan dan peningkatan
kesejahteraan tenaga kerja.;
25. Meningkatnya pembinaan dan penanganan PMKS;
26. Meningkatnya kerukunan dalam kehidupan beragama.;
27. Meningkatnya peran dan prestasi pemuda dalam
memajukan daerahnya;
B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017
Perjanjian kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan
dari Bupati Seruyan kepada pimpinan SKPD untuk melakukan
penyelenggaraan dan melaksanakan program dan kegiatan
pemerintahan yang disertai dengan Indikator Kinerja. Perjanjian
Kinerja merupakan Implementasi dari Rencana Strategis Tahun
2013-2018, yang merupakan penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan disusun berdasarkan
Visi dan misi Bupati Seruyan.
Melalui perjanjian kinerja terwujudlah komitmen Pimpinan
SKPD dan kesepakatan antara Pimpinan SKPD dengan Bupati
Seruyan atas program dan kegiatan tertentu yang mana Indikator
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 30
PerencanaanKinerja
kinerjanya bisa diukur berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang
serta sumber daya yang tersedia.
Program dan kegiatan yang disepakati dan diperjanjikan akan
menghasilkan dan mewujudkan kinerja yang berkesinambungan.
suatu Rencana Kerja dan Anggaran yang ditetapkan dalam
Pelaksanaan Anggaran yang menjadi dasar Penyusunan Perjanjian
Kinerja merupakan penjabaran target kinerja yang harus dicapai
dalam satu tahun pelaksanaan. Target kinerja ini menunjukan
nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik
pada tingkat sasaran stretegis maupun tingkat kegiatan dan
merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan
organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan.
Penetapan Kinerja Tahun 2017 ini merupakan komitmen
seluruh Pimpinan SKPD untuk mencapai kinerja yang sebaik-
baiknya dan sebagai bagian upaya memenuhi Visi dan misi Bupati
Seruyan. Dengan demikian, seluruh proses perencanaan dan
pengendalian aktivitas operasional Pemerintah Kabupaten Seruyan
sepenuhnya dapat dirujukan pada dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013 -
2018 yang dilaksanakan melalui Renana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Tahun 2017. Renja SKPD menerjemahkan Program
Prioritas RKPD kedalam kegiatan prioritas sebagai dasar
penyusunan Renana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(RAPBD).
Pemerintah Kabupaten Seruyan telah menetapkan Penetapan
Kinerja Tahun 2017 yang disusun dengan mencantumkan
Indikator Kinerja dan Target Kinerja yang spesifik, terukur, dapat
dicapai, berjangka waktu tertentu dan dapat dipantau dan
dikumpulkan dengan menggunakan Indikator Kinerja Program
dan/atau Kegiatan dan/atau Indikator Kinerja Utama dari Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Berikut adalah Tujuan Perjanjian
kinerja :
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 31
PerencanaanKinerja
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi
amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas,
transparansi dan kinerja aparatur;
2. Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja
aparatur;
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan dan kegagalan
penapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar
pemberian penghargaan dan sanksi;
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan
monitoring, evaluasi dan supervise atas perkembangan dan
kemauan knerja penerima amanah;
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 32
AkuntabilitasKinerja
BBAABB IIIIII.. AAKKUUNNTTAABBIILLIITTAASSKKIINNEERRJJAA
Pertanggungjawaban Kinerja Pemerintah Pemerintah Kabupaten
Seruyan Tahun 2017 sesungguhnya tidak terlepas dari rangkaian
sistematis dan fungsi perencanaan yang dimulai dari Rencana
Pembangunan jangka Menengah Kabupaten Seruyan (RPJMD), Rencana
Strategis (Renstra), Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD), Rencana
Kerja (Renja) dan Perjanjia Kinerja (PK) Pemerintah Kabupaten Seruyan,
Penyelenggaraan Pemerintahan tidak terlepas dari pelaksanaan
pembangunan itu sendiri sebagai fungsi yang sebenar - benarnya dari
proses perencanaan yang dibuat yang kemudian dipertanggungjawabkan
dalam rangka mencapai visi dan misi pembangunan penyelenggaraan
Pemerintahan yang baik.
Akuntabilitas Kinerja ini merupakan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Daerah Kabupaten Seryan Tahun ke 4 dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013 – 2018 yang
penyelenggaraannya diharapkan akan mempunyai dampak yang jelas
yang dapat memberikan maafaat bagi masyarakat sehingga setiap
program dan kegiatan dapat diukur pelaksanaannya berdasarkan
perjanjian kinerja yang telah dibuat.
Pengukuran Kinerja Pemerintah Kabupaten Seruyan dilakukan
dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator kinerja
sasaran, realisasi yang sedang berjalan dengan target renstra, hasil
capaian dengan standar nasional, kemudian dengan hasil pengukuran
tersebut akan dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan
kegagalan pencapan sasaran strategis yang sudah direncanakan serta
untuk mendapatkan strategi yang tepat dalam peningkatan kinerja
dimasa yang aka datang.
Pengukuran Laporan ini sebagai gambaran penilaian tingkat
keberhasilan dan kegagalan pencapaian program / kegiatan dari masing
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 33
AkuntabilitasKinerja
– masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam Indikator
Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Seruyan Tahun 2017.
Dibawah ini adalah hasil pengukuran capaian kinerja dan capain
keuangan dari masing – masing indikator kinerja sasaran yang
dilaksanakan untuk menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang
baik dan bersih (Clean government and Good government).
AA.. CCaappaaiiaann KKiinneerrjjaa
Pengukuran capaian Indikator Kinerja utama Pemerintah
Kabupaten Seruyan dilaksanakan melalui program dan kegiatan ditahun
tahun 2017 sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK) Pemerintah
Kabupaten Seruyan Tahun 2017 yang penetapannya berdasarkan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Seruyan dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang memuat Program dan
Kegiatan Prioritas dari sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2017.
Berdasarkan Pencapain sasaran strategis Pemerintah Kabupaten
Seruyan, maka Pengukuran Kinerja Pemerintrah Kabupaten Seruyan
dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Pengukuran Kinerja Pemerintah Kabupaten Seruyan Tahun 2017.
No. Sasaran IndikatorKinerja
Target Realisasi6
Capaian
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya akuntabilitasKinerja pemerintah daerahdan pengelolaankeuangan daerah
1. Nilai SAKIP CC CC 100%
2. Opini BPK WTP WTP 100%
2. Meningkatnya nilai investasidaerah
3. Nilai Investasiberskalanasional (PMDN/PMA)
12 % 0,46% 3,83%
3. Meningkatnya ketentramandan ketertiban wilayah
4. AngkaPelanggaran k3
80% 100% 100%
5. Kasuspelanggaran
45% 100% 100%
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 34
AkuntabilitasKinerja
yangditindaklanjuti
4. Meningkatnya kerukunandan keharmonisan kehidupanmasyarakat
6. Angka konfliksara
1 Kasus 0 Kasus 0%
5. Meningkatnya Mutupendidikan
7. Angka melekhuruf
98,90%
98,87%
99,96%
8. Angkamelajutkan dariSD/MI keSMP/MTS
88,94%
92,92%
104,47%
9. Angkamelajutkan dariSMP/MTs keSMA/SMK/MA
70,90%
94,53%
133,32%
10. Angka rata –rata lamasekolah
7,5 99,87%
133,16%
6. Menigkatnya peran pemudadalam pembangunan
11. Jumlah pemudaberprestasi
41,12% 35% 84,57
7. Meningkatnya peranperempuan dalampembangunan
12. Indekspembangunangender
94,60% 95% 100,42
%
8. Meningkatnya derajatkesehatan masyarakat
13. Persentase balitagizi buruk 3.5% 0,015% 76,805
14. Angka kematianbayi 20% 993,58
% 109,3%
15. Angka kematianibu 80% 74,70% 77,80%
16. Angka kesakitan45% 73% 101,13
%
9. Meningkatnya pendapatanmasyarakat
17. Angkapengganguran
4,40% 5,45% 123,84
%
10. Meningkatnya aksesbilitasterhadap kebutuhan dasar
18. Persentase RT ygdialiri air bersih 64% 0,77% 1,20%
11. Meningkatnya konektivitasantar wilayah
19. Jalanpenghubungdari ibukotakecamatan kedesa
453,38 km 465,1
km102,59
%
12. MeningkatnyaIndustri kecil UMKM dankoperasi
20. Persentasekontribusisektor industrikecil
4% - -
21. PersentaseUMKM
99,62% 99,54% 99,92%
22. Persentasekoperasi aktif 96,24 81,82% 85,01%
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 35
AkuntabilitasKinerja
%
13. Meningkatnya sektorpariwisata
23. Persentasekontribusipariwisata
75%100% 133,33
%
14. Meningkatnya kualitaslingkungan
24. Indeks mutu air
Berikut adalah hasil Pengukuran Penetapan Kinerja terhadap
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Seruyan yang telah
dicapai pada Tahun 2017, secara rinci dapat dilihat sebagai berikut
Tabel perbandingan realisasi kinerja :
Indikator kinerja Target2017
Realisasi2016
Realisasi2017
1 2 3 5
Penilaian LAKIP CC CC CC
Opini penilaian BPK WTP WTP WTP
Sumber data : Inspektorat, BPKAD, Bagian Organisasi Sekretariat Daerah
Tabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD
Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD
Realisasi2017
Capaian2017
1 2 3 8
Penilaian LAKIP B CC 100%
Opini penilaian BPK WTP WTP 100%
Sumber data : Inspektorat, BPKAD, Bagian Organisasi Sekretariat DaerahTabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional
Indikator kinerja Realisasi2017
RealisasiNasional Ket
1 3 5 6
Penilaian LAKIP CC n/a n/a
Opini penilaian BPK WTP n/a n/a
Sumber data : Inspektorat, BPKAD, Bagian Organisasi Sekretariat Daerah
Sasaran 1 : Meningkatnya akuntabilitas kinerjapemerintah daerah danpengelolaan keuangan daerah
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 36
AkuntabilitasKinerja
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa 2 indikator kinerja
sasaran telah tercapai dengan baik walaupun saat ini hasil penilaian
evaluasi akuntabilitas kinerja yang didapatkan masih jauh dari yang
diharapkan sehingga hasil capain diatas masih memiliki kelemahan –
kelemahan antara lain seperti :
1. Kualitas perencanaan kinerja,
2. kualitas pengukuran kinerja,
3. kualitas pelaporan kinerja;
4. kualitas capaian kinerja dan
5. sistem evaluasi kinerja yang belum maksimal dilaksanakan.
Hasil penilaian akuntabilitas kinerja Kabupaten Seruyan
Perencanaan Kinerja
Pengukuran Kinerja
Pelaporan Kinerja
Evaluasi Kinerja
Capaian Kinerja
BOBOT NILAI2015
30
25
15
10
20
16,39
9,61
9,14
2,05
10,51
NILAI2016
16,39
9,95
10,01
3,40
11,02
Nilai Hasil Evaluasi 1000
47,70 50,77
Tingkat Akuntabilitas Kinerja C CC
NILAI2017
17,41
11,55
10,15
4,46
11,89
55,46
CC
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 37
AkuntabilitasKinerja
Dari tabel diatas menunjukan bahwa untuk hasil pemeriksaan
laporan keuangan seperti opini penilaian BPK pada tahun 2016 juga
memenuhi target dengan realisasi WTP sehingga capaian 100 % atau
dalam kategori memuaskan Dari Indikator sasaran yang ditargetkan
penilaian Opini BPK tahun 2016 dengan nilai WDP, Dari target penilaian
opini BPK Tahun 2016 ini Pemerintah Kabupaten Seruyan belum
mendapat penilaian dari BPK karena untuk hasil penilaian opini BPK
tahun 2017 akan keluar sekitar bulan juli 2018 seperti Laporan hasil
Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Seruyan Tahun 2016 yang dikeluarkan pada bulan juli 2017.
Capain kinerja pada sasaran diatas masih perlu mendapat banyak
perhatian dari pihak – pihak terkait walaupun masih jauh dari target
RPJMD yaitu WTP, yang mana setiap kegiatan yang dilaksanakan
Pemerintah Kabupaten Seruyan merupakan upaya – upaya sangat
maksimal sehingga pelaksanaannya tidak akan lepas dari hambatan dan
permasalahan yang dihadapi dalam mencapai sasaran diatas mengalami
keberhasilan dan kegagalan, adapun disebabkan oleh :
1. Belum optimalnya laporan perencanaan yang masih dpandang
sebelah mata oleh beberapa perangkat daerah yang berakibat pada
perolehan nilai SAKIP Kabupaten Seruyan masih bertahan pada
kategori “CC” atau predikat dengan nilai 55,46, diharapkan Tim
SAKIP yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Seruyan melalui
Kepala Daerah yang terdiri dari unsur Bappeda, Inspektorat,BPKAD dan Bagian Organisasi Seketariat Daerah untuk bekerja
semaksimal mungkin dan mampu mendorong seluruh perangkat
daerah untuk menyusun dan menyampaikan laporan akuntabilitas
kinerja yang baik dan tepat waktui dari tahun ke tahun.
2. Belum optimalnya laporan keuangan akibat dari pelaksanaan sistem
pengendalian intern pemerintah (SPIP) daerah pada pemerintah
kabupaten seruyan masih belum maksimal, hal ini disebabkan
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 38
AkuntabilitasKinerja
masih kurangnya tenaga fungsional dalam mewujudkan
pengendalian intern dan pemeriksaaan reguler yang dilakukan
3. Auditor inspektorat dilakukan juga pengendalian intern, diharapkan
bahwa pelaksanaan pengendalian intern dapat dilakukan oleh
masing – masing kepala perangkat daerah sebagai pembinaan dini;
4. Pengelolaan aset daerah yang belum tertib (sertifikasi aset tanah,
pengelolaan kendaran dinas yang bukan peruntukannya dan
pencatatan ke dalam buku inventaris), kurang transparansinya
pengadaan barang dan jasa sehingga masih dijumpai laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan penggunaan APBD yang tidak
sesuai dengan program dan kegiatan;
5. Bidang kearsipan masih dianggap kurang penting oleh beberapa
perangkat daerah, sehingga banyak arsip perangkat daerah yang
kurang diperhatikan penanganannya dan tidak ada jabatan
fugsional arsifaris.
Sebagai langkah – langkah antisipatif yang akan diambil
PemerintahKabupaten Seruyan untuk perbaikan dan peningkatan
kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan diantaranya adalah :
1. Mengoptimalkan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Seruyan dalam pelaporan keuangan dan aset;
2. Meningkatkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dalam
pelaporan keuangan dan pengelolaan barang;
3. Mengevaluasi laporan kinerja maupun laporan keuangan yang dapat
menggambarkan akuntabilitas kinerja dan keuangan, selain itu juga
Tim SAKIP akan melakukan penguatan pada masing – masing SKPD
;
4. Mereviu Kualitas perencanaan kinerja, kualitas pengukuran kinerja,
kualitas pelaporan kinerja;
5. Memberikan sosialisasi dan penilaian tentang kearsipan bagi SKPD
dilingkungan Pemerintah Kabupaten Seruyan melalui diklat
fungsional arsiparis bagi pegawai.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 39
AkuntabilitasKinerja
Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya dalam hal sumberdaya keuangan yang dicapai melalui 6 program prioritas yangmendukung sasaran Meningkatnya akuntabilitas Kinerja pemerintah
daerah dan pengelolaan keuangan daerah adalah rata – rata sebesar Rp3.500.492.763, atau 89,38 % dari total pagu sebesar Rp 3.916.275.000,-
Hal ini berarti terdapat efesiensi penggunan sumber daya keuangansebesar 10,62 %.
Analisis atas efesiensi penggunaan sember daya dalam hal ini sumber
daya keuangan yang mendukung sasaran Meningkatnya akuntabilitas Kinerja
pemerintah daerah dan pengelolaan keuangan daerah adalah sebesar Rp2.334.224.651,- atau 62 % dari total pagu sebesar Rp 3.792.767.000,- Hal ini
berarti terdapat efesiensi penggunaan sumber dana sebesar 38 % dari pagu
yang ditentukan.
Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian sasaran diatas sesuai pernyataan kinerja. Keberhasilan
pencapaian sasaran diatas sesungguhnya tidak akan lepas dari
dilaksanakannya program sebagai berikut :
1. Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah;2. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan;3. Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanan
kebijakan KDH;4. Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksan dan aparatur
pengawas internalyang operasionalnya didukung oleh kegiatan – kegiatan antara lain :1. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah;2. Penyusunan sistem dan prosedur pengelolaan pendapatan daerah3. Penyusunan rancangan peraturan Daerah tentang APBD;4. Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran APBD;5. Penyusunan rancangan perda tentang Perubahan APBD;6. Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran perubahan
APBD;7. Peningkatan manajemen aset/ barang daerah;
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 40
AkuntabilitasKinerja
8. Penyusunan kebijakan akuntansi;9. Bimbingan teknis Implementasi paket regulasi;10. Penyusunan rancangan Peraturan Daerah;11. Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.
Tabel perbandingan realisasi kinerja :
Indikator kinerja Target2017
Realisasi2016
Realisasi2017
1 2 3 5
Nilai investasi (PMDN/PMA) 12 % 0,46 % 3,83%
Sumber data : BPMPTSP
Tabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD
Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD
Realisasi2017
Capaian2017
1 2 3 8
Nilai investasi (PMDN/PMA) 12 % 3,83% 3,10%
Sumber data : BPMPTSP
Tabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional
Indikator kinerja Realisasi2017
RealisasiNasional Ket
1 3 5 6
Nilai investasi (PMDN/PMA) 3,83% n/a n/a
Sumber data : BPMPTSP
Prosentase Kesesuaian data administrasi untuk nilai investasi
berskala nasional PMDN dan PMA di tahun 2017ditargetkan sebesar
12%. Realisasi investasi PMDN dan PMA tahun 2017 diambil dari
sumber data LKPM online BKPM RI berjumlah Rp.1.625.574.036.342,57
dengan prosentase realisasi 46% dari target nilai investasi nasional
PMDN dan PMAdi RPJMD Kabupaten Seruyan. Rekapitulasi LKPM ini
berdasarkan Perusahaan PMDN dan PMA yang telah memiliki izin
Penanaman Modal yang berlokasi di Kabupaten Seruyan, baik izin yang
Sasaran 2 : Meningkatkan nilai investasi daerah
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 41
AkuntabilitasKinerja
dikeluarkan BKPM RI, Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten
Seruyan. Dari hasil tersebut capaian kinerjanya sebesar 0,46%.
Pada tahun 2017 realisasi nilai investasi PMDN dan PMA
berdasarkan data perusahaan yang berinvestasi dengan nilai
>Rp.500.000.000,00 wajib memiliki izin prinsip dan harus memiliki izin
prinsip dan melaporkan kegiatannya melalui LKPM online dan tidak
diakumulasi dengan tahun sebelumnya. Untuk realisasi investasi
PMDN/PMA dari kontruksi dan produksi tahun 2017 sebesar
Rp.1.625.574.036.342,57 dibandingkan realisasi kinerja dan capaian
kinerja tahun sebelumnya mengalami penurunan dikarenakan data
ditahun 2016 dan tahun-tahun sebelumnya masih menggunakan
perhitungan manual berdasarkan data SIUP Perusahaan yang
dikeluarkan DPMPTSP Kabupaten Seruyan dan LKPM PMA/PMDN.
Grafik perkembangan nilai investasi Kabupaten Seruyan
-
1,000,000,000,000
2,000,000,000,000
3,000,000,000,000
4,000,000,000,000
5,000,000,000,000
6,000,000,000,000
7,000,000,000,000
8,000,000,000,000
2017 2016 2015 2014
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Dibawah ini adalah Rekapitulasi LKPM PMA dan PMDN Kabupaten
Seruyan tahun 2017 sebagai berikut :
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 42
AkuntabilitasKinerja
REKAPITULASI LKPM PMDN TAHAPAN PRODUKSI TAHUN 2017
No NamaPerusahaan
BidangUsaha
TahapanPembangunan/Opera
si
Periode RealisasiInvestasi
Total realisasiinvestasi
1 PT. GAWIBAHANDEPSAWIT MEKAR
PerkebunanTanamanBuah-BuahanPenghasilMinyak(Oleaginous)
PRODUKSI/ OPERASIKOMERSIAL
SemesterI
Rp. 0.00 Rp. 0.00
2 PT. GAWIBAHANDEPSAWIT MEKAR
IndustriMinyakMakanKelapa Sawit(Crude PalmOil) DanMinyakGorengKelapa Sawit
PRODUKSI/ OPERASIKOMERSIAL
SemesterI
Rp. 10,864,102,994.00 Rp.7 3,735,479,212.00
3 PT. AGROINDOMAS
IndustriMinyakMakan DanLemakNabati DanHewani(BukanKelapa DanKelapaSawit)
PRODUKSI/ OPERASIKOMERSIAL
SemesterI
Rp. 0.00 Rp. 0.00
4 PT. AGROINDOMAS
PerkebunanTanamanBuah-BuahanPenghasilMinyak(Oleaginous)
PRODUKSI/ OPERASIKOMERSIAL
SemesterI
Rp. 0.00 Rp. 0.00
5 PT. TEGUHSEMPURNA
IndustriMinyakMakanKelapa Sawit(Crude PalmOil) DanMinyakGorengKelapa Sawit
PRODUKSI/ OPERASIKOMERSIAL
SemesterI
Rp. 0.00 Rp. 85,740,846,581.00
6 PT. SUMBERINDAHPERKASA
PerkebunanTanamanBuah-BuahanPenghasilMinyak(Oleaginous)
PRODUKSI/ OPERASIKOMERSIAL
SemesterI
Rp. 0.00 Rp.8,814,000,000.00
7 PT. AGROINDOMAS
IndustriMinyakMakan DanLemakNabati DanHewani(BukanKelapaDanKelapaSawit)
PRODUKSI/OPERASIKOMERSIAL
SemesterII
Rp. 0.00 Rp. 0.00
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 43
AkuntabilitasKinerja
No NamaPerusahaan
BidangUsaha
TahapanPembangunan/Opera
si
Periode RealisasiInvestasi
Total realisasiinvestasi
8 PT. AGROINDOMAS Perkebunan
TanamanBuah-BuahanPenghasilMinyak(Oleaginous)
PRODUKSI/ OPERASIKOMERSIAL
SemesterII
Rp. 0.00 Rp. 0.00
9 PT. GAWIBAHANDEPSAWIT MEKAR
PerkebunanTanamanBuah-BuahanPenghasilMinyak(Oleaginous)
PRODUKSI/ OPERASIKOMERSIAL
SemesterII
Rp. 0.00 Rp. 0.00
10 PT. SUMBERINDAHPERKASA
PerkebunanTanamanBuah-BuahanPenghasilMinyak(Oleaginous)
PRODUKSI/ OPERASIKOMERSIAL
SemesterII
Rp. 0.00 Rp. 8,814,000,000.00
11 PT. BINASAWITABADI PRATAMA
PerkebunanTanamanBuah-BuahanPenghasilMinyak(Oleaginous)
PRODUKSI /OPERASIKOMERSIAL
SemesterII
Rp. 175,391,016,785.00
Rp.
6 44,914,469,435.00
Jumlah Rp. 186,255,119,779 Rp 822,018,795,228.00
REKAPITULASI LKPM PMA TAHAPAN PRODUKSI TAHUN 2017
No NamaPerusahaan
BidangUsaha
Tahapan RealisasiInvestasi
Total realisasiinvestasiPembangunan
/Operasi
1 PT. RIMBAHARAPAN SAKTI
PerkebunanTanaman
Buah-Buahan
PenghasilMinyak
(Oleaginous)
PRODUKSI /OPERASI
KOMERSIAL
Rp. 4,338,315,316.00 Rp. 668,174,543,561.00
2 PT. RIMBAHARAPAN SAKTI
IndustriMinyakMakanKelapaSawit
(Crude PalmOil) DanMinyak
PRODUKSI /OPERASI
KOMERSIAL
Rp. 2,817,689,193.00 Rp. 146,527,687,173.00
3 PT. RIMBAHARAPAN SAKTI
PerkebunanTanaman
PRODUKSI /OPERASI
Rp. 16,407,500,187.00 Rp. 684,582,043,748.00
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 44
AkuntabilitasKinerja
Buah-Buahan
PenghasilMinyak
(Oleaginous)
KOMERSIAL
4 PT. RIMBAHARAPAN SAKTI
IndustriMinyakMakanKelapaSawit
(Crude PalmOil) DanMinyak
PRODUKSI /OPERASI
KOMERSIAL
Rp. 0.00 Rp. 146,527,687,173.00
5 PT. BINASAWITABADI PRATAMA
IndustriMinyakMakanKelapaSawit
(Crude PalmOil) DanMinyak
PRODUKSI /OPERASI
KOMERSIAL
Rp. 26,917,222,879.00 Rp. 370,644,022,792.00
Jumlah Rp. 50,480,727,575.00 Rp. ,016,455,984,447.00
Partisipasi perusahaan dalam berinvestasi diharapkan mendukung
kemajuan perkembangan Kabupaten Seruyan, Porsentase Nilai Realisasi
Investasi pada tahun 2017 sebesar 46% dari target yang ditetapkan 12%.
Berdasarkan capaian target Nilai Investasi PMA/PMDN
Rp.3.516.369.907.140,00 yang terdapat di RPJMD Kabupaten Seruyan
Tahun 2013 – 2015 pada BAB IX pada Tabel 9.1. Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah Kabupaten Seruyan 2014-2018 maka realisasi
pada tahun 2017 Rp.1.625.574.036.342,57 sebesar 46%. Diharapkan
diakhir periode renstra dapat terealisasi sebesar 12% untuk nilai
realisasi investasi di Kabupaten Seruyan.
Adapun data capaian target RPJMD 2013-2018 dan realisasi
kinerja nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) Kabupaten
Seruyan per tahun dari tahun 2014 s.d tahun 2017, sebagai berikut:
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 45
AkuntabilitasKinerja
Capaian realisasi kinerja nilai investasi berskala nasional(PMDN/PMA)
Tahun Target Capaian NilaiInvestasi Lima Tahun
pada RPJMD (Rp.)
Nilai RealisasiInvestasi per Tahun
(Rp.)
ProsentaseRealisasi Tiap
Tahun
2017 3.516.369.907.140,00 1.625.574.036.342,57 46%
2016 3.416.369.907.140,00 7.802.830.427.943,00 228%
2015 3.316.369.907.140,00 7.624.946.836.132,24 230%
2014 3.216.369.907.140,00 7.033.909.330.000,00 219%
Penurunan capaian indikator kinerja ini dikarenakan beberapa
hal utama yang mempengaruhi nilai capain investasi antara lain ;
1. pengembangan potensi-potensi unggulan daerah di Kabupaten
Seruyan belum terlalu terpromosikan secara intens dengan
demikian masyarakat lokal maupun pendatang sebagian besar
belum berminat untuk berinvestasi di Kabupaten Seruyan;
2. Terbatasnya lahan kawasan industri di Kabupaten Seruyan dalam
mengantisipasi masuknya perusahaan PMDN/PMA diluar kawasan
dan perusahan baru;
3. Kurangnya kualitas SDM yang tersedia yang menangani investasi
penanaman modal sehingga banyak perusahaan yang melakukan
relokasi kawasan industri;
Dalam rangka meminimalisir kegagalan tersebut pemerintah
Kabupaten Seruyan melakukan Langkah-langkah sebagai berikut :
1. Terus menerus membuat dan melakukan inovasi dalam
meminimalka proses perijinan yang harus dipebuhi oleh penanam
modal;
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 46
AkuntabilitasKinerja
2. Melakukan koordinasi secara berkesinambungan dan pembinaan
secara intensif dengan perusahan yang berinvestasi dalam rangka
memperlancar pelaksanaan penanaman modal;
3. Memberikan kemudahan investasi kepada perisahaan perusahaan
dan mendorong Pemerintah dalam menyediakan lahan
pembangunan di sektor kawasan industri;
4. Meningkatkan daya saing daerah dalam rangka menarik partisipasi
perusahaan dalam berinvestasi;
5. Mendorong paa penanam modal yang sudah dan telah memiliki ijin
untuk segera merealisasikan investasinya dengan cara memberikan
kemudahan perijinan, pengadaan lahan usaha untuk berinvestasi
serta menjadi mediasi penyelesaian masalah yang mungkin dan
akan timbul;
6. Melakukan pemerataan tempat –tempat investasi Se Kabupaten
Seruyan dan memperbaiki iklim investasi yang bedaya saing secara
sehat dalam meningkatkan pelayanan dan mempromosikan peluang
dalam berinvestasi;
7. Menambah SDM yang berkompeten dibidang investasi penanaman
modal dengan mengikutsertakan bimtek/diklat dan workshop yang
berhubungan dengan penanaman modal dalam meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan SDM yang menangani penanaman
modal;
8. Melakukan promosi investasi atau mengikuti pameran-pameran di
dalam daerah maupun diluar daerah untuk meningkatkan investor
di Kabupaten Seruyan dan dilakukan kerjasama promosi dan
potensi investasi antar daerah.
Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya dalam halsumber daya keuangan yang dicapai melalui 1 program prioritasyang mendukung sasaran meningkatnya nilai investasi daerahadalah rata – rata sebesar Rp 300.299.205, atau 93,29 % daritotal pagu sebesar Rp 325.470.000,- Hal ini berarti terdapatefesiensi penggunan sumber daya keuangan sebesar 6,71 %
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 47
AkuntabilitasKinerja
Analisis Program / Kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian sasaran diatas sesuai pernyataan
kinerja. Keberhasilan pencapain sasaran diatas sesungguhnya tidak
akan lepas dari dilaksanakannya program sebagai berikut :
Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi Yang
operasionalnya didukung oleh kegiatan sebagai berikut :1. Pengembangan potensi unggulan daerah;2. Perencanaan dan pengembangan penanaman modal;3. Penyelenggaraan pameran investasi;4. Implementasi pelaksanaan sistem pelayanan informasi dan
perijinan investasi secara elektronik (SPIPISE).
Tabel perbandingan realisasi kinerja :
Indikator kinerja Target2017
Realisasi2016
Realisasi2017
1 2 3 5
Angka pelanggaran k3 80% 100% 100%
Kasus pelanggaran yangditindaklanjuti 45% 100% 100%
Sumber data : Satpol PPTabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD
Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD
Realisasi2017
Capaian2017
1 2 3 8
Angka pelanggaran k3 80% 100% 100%
Kasuspelanggaran yangditindaklanjuti 80% 100% 100%
Sumber data : Satpol PP
Sasaran 3 : Meningkatnya ketentraman danketertiban wilayah
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 48
AkuntabilitasKinerja
Tabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional
Indikator kinerja Realisasi2017
RealisasiNasional Ket
1 3 5 6
Angka pelanggaran k3 100% n/a n/a
Kasus pelanggaran yangditindaklanjuti 100% n/a n/a
Sumber data : Satpol PP
Capaian Kinerja Utama Kabupaten Seruyan Pada Sasaran Meningkatkan
Ketertiban Dan Kententraman Wilayah Tahun 2017 tercapai dengan target 80 %
berarti melebihi dari target Capaian Kinerja Utama Kabupaten Seruyan Untuk
Kegiatan Pengamanan Hari Besar Nasional, Hari Besar Keagamaan, MTQ, HUT
Kabupaten Seruyan Serta Pengamanan Pasar Losaik Kuala Pembuang dengan
Realisasi sebesar 100 % , ini berarti Kegiatan Pengamanan Hari Besar
Nasional, Hari Besar Keagamaan, MTQ, HUT Kabupaten Seruyan Serta
Pengamanan Pasar Losaik Kuala Pembuang melebihi dari target yang telah
ditetapkan.
Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya dalam hal sumberdaya keuangan yang dicapai melalui 2 program prioritas yangmendukung sasaran meningkatnya peran dan Prestasi pemuda dalamMemajukan daerahnya adalah rata – rata sebesar Rp. 377.528.050,- atau99,53 % dari total anggaran sebesar Rp. 379.292.296,- Hal ini berartiterdapat efesiensi penggunan sumber daya keuangan sebesar 0,47 % daritingkat efektivitas capaian kinerja sebesar 100 %.
Analisis Program / Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian sasaran diatas sesuai pernyataan kinerja. Keberhasilan
pencapain sasaran diatas sesungguhnya tidak akan lepas dari dilaksanakannya
program pemeliharaan kamtrantibmas dan pencegahan tindak kriminalYang operasionalnya didukung oleh kegiatan - kegiatan sebagai berikut :
1. Pengawalan dan pengamanan kepala daerah dan tamu daerah;2. Pengamanan hari besar nasional, hari besar keagamaan, MTQ, Hut
Kab. Seruyan, serta pengamanan pasar;
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 49
AkuntabilitasKinerja
Tabel perbandingan realisasi kinerja :
Indikator kinerja Target2017
Realisasi2016
Realisasi2017
1 2 3 5
Angka konflik sara 1 kasus 2 kasus 0 kasus
Sumber data : BadanKesbangpolTabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD
Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD
Realisasi2017
Capaian2017
1 2 3 8
Angka konflik sara 8 Kasus 0 kasus 100%
Sumber data : BadanKesbangpolTabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional
Indikator kinerja Realisasi2017
RealisasiNasional Ket
1 3 5 6
Angka konflik sara 0 kasus n/a n/a
Sumber data : BadanKesbangpol
Adapun formulasi perhitungan adalah jumlah konflik Sara yang
terjadi pada tahun n dengan target indikator sasaran pada tahun 2017
adalah 1 kejadian yang mempunyai arti bahwa setiap tahunnya dapat
ditolerir (ambang batas terjadinya konflik Sara) hanya terjadi 1 kejadian.
Sedangkan selama tahun 2017 tidak satupun terjadi konflik bernuansa
Sara. dimana pada tahun 2016 terjadi penurunan capaian sampai 0%
dengan terjadinya 2 kejadian konflik bernuansa Sara dari target 1
kejadian yang ditolerir terjadi setiap tahunnya, sedangkan pada tahun
2017 capaian sebesar 0% dimana sepanjang tahun 2017 tidak satu pun
terjadi konflik bernuansa Sara.
Sasaran 4 : Meningkatnya Kerukunan danKeharmonisan Kehidupan Masyarakat
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 50
AkuntabilitasKinerja
Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Seruyan melalui Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Seruyan telah berhasil dalam
pelaksanaan program dan kegiatan strategis dalam upaya menciptakan
kerukunan dan keharmonisan kehidupan masyarakat di Kabupaten
Seruyan.
Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau
Peningkatan/Penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah
dilakukan, bahwa pada tahun 2017 tidak terdapat hambatan dan
kendala yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja 2 Kasus Konflik
Sosial sebagai ambang batas yang ditentukan pada tingkat sasaran ini,
sehingga keberhasilan pencapaian realisasi kinerja dengan tidak
adanya (0 Kasus) Konflik Sosial dengan capaian kinerja 200% sangat
relevan dengan indikator dan target kinerja yang telah ditetapkan dalam
penetapan kinerja mengingat dengan semakin tinggi realisasi
menunjukkan capaian yang semakin rendah. Begitu juga pada tahun
Grafik Target, Capaian dan Realisasi pada Sasaran#2
Indikator Kinerja Utama (IKU) SasaranStrategis : " Angka Konflik Sosial "
4 200% 200% 200%
3 150% 150% 150%
2 2 2 2 22
100%
1 11 50%
0 00
TargetRealisasiCapaian
201420
0%
201521
50%
201621
50%
201720
0%
20182
0%Tahun
Target Realisasi Capaian
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 51
AkuntabilitasKinerja
2016 hanya terjadi 1 Kasus Konflik Sosial dengan capaian kinerja 150%
menunjukan peningkatan pada tahun 2017. Sedangkan pada tahun-
tahun sebelumnya ada terjadi peningkatan yang signifikan, mengingat
sejak tahun 2016 instensitas pelaksanaan kegiatan telah diupayakan
ditingkatkan.
Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya, khusunyadalam hal penganggaran dan penggunaan keuangan pada tahun2017, bahwa jumlah pagu anggaran yang disediakan padaSasaran ini sebesar Rp. 650.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.562.721.500,- atau sebesar 86,57% dari pagu yang tersediadengan realisasi fisik kegiatan rata-rata 100%. Dalam rangka
meningkatkan kinerja SKPD pada tahun 2018 berdasarkan hasil
pelaksanaan program/kegiatan pada tahun 2017, maka upaya atau
langkah–langkah alternative dan solusi yang dilakukan untuk
pencapaian target kinerja atau realisasi pada tingkat capaian sasaran ini
adalah dengan mengoptimalkan pelaksanaan program/kegiatan serta
menjaga konsistensi terhadap capaian kinerja yang telah dicapai dengan
baik pada tahun 2017.
Analisis Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian kinerja pada sasaran ini, dimana tingkat
keberhasilan pencapaian pada sasaran ini sesungguhnya tidak terlepas
dari dukungan pelaksanaan Program/Kegiatan, yaitu :
1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan;2. ProgramPenangananKonflikdanPengawasanOrangAsing,;3. Kewaspadaan Dini dan Kerjasama Intelkam.Yang operasionalnya didukung kegiatan sebagai berikut:
1. Sosialisasi dan Pembinaan Forum Kewaspadaan DiniMasyarakat (FKDM)
2. Pembinaan dan Pemantauan Orang Asing;Kegiatan MonitoringAntisipasi Cegah Dini Potensi Konflik dan MediatorPenanganan Konflik.
3. Rapat - Rapat Koordinasi Kerjasama Intelkam;
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 52
AkuntabilitasKinerja
4. Komunitas Intelijen Daerah;
5. Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri.
Tabel perbandingan realisasi kinerja :
Indikator kinerja Target2017
Realisasi2016
Realisasi2017
1 2 3 5
Angka melek huruf 98,90 % 98,82% 98,87 %
Angka melanjutkan dariSD/MI ke SMP/MTs 88,94 % 87,17% 92,92 %
Angka melanjutkan dariSMP/MTs ke SMA/SMK/MA 70,90 % 87,17% 94,53 %
Angka rata- rata lama sekolah 7,5% 7% 99,87 %
Sumber data : Dinas pendidikan
Tabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD
Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD
Realisasi2017
Capaian2017
1 2 3 8
Angka melek huruf 100% 98,87 % 99,96%
Angka melanjutkan dariSD/MI ke SMP/MTs 100% 92,92 % 104,47%
Angka melanjutkan dariSMP/MTs ke SMA/SMK/MA 100% 94,53 % 133,32%
Angka rata- rata lamasekolah 8,20% 99,87 % 133,16%
Sumber data : Dinas pendidikan
Sasaran 5 : Meningkatnya mutu pendidikan
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 53
AkuntabilitasKinerja
Tabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional
Indikator kinerja Realisasi2017
RealisasiNasional Ket
1 3 5 6
Angka melek huruf 98,87 % n/a n/a
Angka melanjutkan dariSD/MI ke SMP/MTs 92,92 % n/a n/a
Angka melanjutkan dariSMP/MTs ke SMA/SMK/MA 94,53 % n/a n/a
Angka rata- rata lamasekolah 99,87 % n/a n/a
Sumber data : Dinas pendidikan
Angka Melek Huruf (%)Target Melek Huruf Tahun 2017 sebesar 98,90%, realisasi dan
capaian sebesar 99,97% dengan kategori Baik.
Indikator ini digunakan untuk memberikan gambaran tentang
kemajuan pendidikan di suatu daerah akses pemerataan layanan
kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya bagi
masyarakat, termasuk didalamnya program KF (Keaksaraan Fungsional)
di masing – masingt kecamatan.
Kesimpulannya Semakin besar garapan angka buta huruf yang
dicapai berarti semakin banyak penduduk yang mampu dan mengerti
baca tulis/ melek huruf yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
penerimaan informasi dan ilmu pengetahuan yang lebih banyak yang
diterima oleh masyarakat.
Angka Melek Huruf tahun 2017 , Tahun 2016 sebesar 98,82% dan
tahun 2015 sebesar 99,23% dan target RPJMD 2018 sebesar 100%.
Adapun capaian kinerja yang diperoleh tahun 2017 sebear 99,97% atau
117,785 jiwa pada usia 15 tahun keatas per 119.127 jiwa penduduk usia
15 tahun keatas melek huruf, dari tahun 2016 sebesar 99,32% dan
tahun 2015 sebesar 99,23%.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 54
AkuntabilitasKinerja
Diantara faktor faktor kemiskinan salah satu faktor penyebab
buta huruf. Faktor tempat tinggal (letak geografis), Layanan pendidikan
dan kesehatan berpengaruh.Untuk Kabupaten Seruyan angka buta
huruf didominasi oleh usia 45 tahun keatas sebesar 1.402 jiwa yang
tersebar dibeberapa kecamatan.
Gambar Kegiatan keaksaraan fungsional
Sumber : Dinas Pendidikan Tahun 2017Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
Target angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 88,94 %
dan realisasi sebesar 82,64% dengan capaian sebesar 92,92%. Jumlah
siswa melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs lebih sedikit dari tahun
sebelumnya dikarenakan ada penurunan jumlah siswa usia sekolah.
Target angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs tahun
2017 sebesar 88,94 % tahun2016 sebesar 100% dan tahun 2015 sebesar
90.00
92.00
94.00
96.00
98.00
100.00
Tahun2015 Tahun
2016 Tahun2017
99.23 99.32 99.97
Capaian Kinerja Angka MelekHuruf
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 55
AkuntabilitasKinerja
100% dan RPJMD sebesar 100%. Adapun capaian kinerja yang diperoleh
tahun 2017 sebesar 92,92% , tahun 2016 sebesar 87,17%, dan tahun
2015 sebesar 92,00%.
GrafikAngka melanjutkan(AM) dari SD.MI ke SMP/Mts
Adapun upaya pemerintah dalam melakukan efesiensi anggaran
pada tahun 2017 adalah dengan mendirikan sekolah satu atap
dibeberapa desa sehingga dapat mengefesiensikan biaya pembangunan
gedung sekolah, dengan menggabungkan sekolah SD dan SMP menjadi
satu atap dan membantu warga masyarakat yang jauh dari sekolah dan
juga dapat meningkatkan angka rata – rata lama sekolah, APK, APM.
Oleh karena itu pemerintah kabupaten seruyan melalui dinas
pendidikan bekerjasama dengan pihak terkait berupaya mengatasi
dengan upaya aksesibilitas berupa :
a. Menambah jumlah sekolah dan ruang kelas baru;
b. Mendirikan sekolah satu atap;
c. Mendirikan sekolah berasrama;
d. Pemerintah dan pihak – pihak terkait memberikan bantuan untuk
transportasi siswa seperti memberikan alat angkut menuju sekolah.
Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTsTarget Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA,70,90% realisasi sebesar 66,93% dan capaian sebesar
94,53%. Target Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke
505560657075808590
Tahun2015 Tahun
2016 Tahun2017
9287.17 92.92
Angka Melanjutkan (AM) dariSD/MI ke SMP/MTs
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 56
AkuntabilitasKinerja
SMA/SMK/MA Tahun 2017 sebesar 70,90%, Tahun 2016 sebesar 100%
dan Tahun 2015 sebesar 100% dan RPJMD (Tahun 2018) sebesar 100%.
Target 2017 ada Penyesuaian karena ada Evaluasi Indikator Kinerja
Utama, mengingat target pada RPJMD terlalu Tinggi. Adapun capaian
kinerja yang diperoleh Tahun 2017 sebesar 92,92%, Tahun 2016 sebesar
87,17%, dan Tahun 2015 sebesar 92,00%.Angka ini meningkat
mengingat ada evaluasi Target pada Indikator Kinerja Sehingga
Menyusaikan dengan kemampuan SKPD, Karena pada target yang ada
pada RPJM terlalu Tinggi, sehingga perlu ada Penyesuaian.
GrafikMelanjutkan (AM) SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
Angka rata – rata lama sekolahAngka rata – rata lama sekolah digunakan untuk mengikur rata –
rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun keatas
untuk menempuh semuajenis pendidikan formal yang pernah dijalani.
Target angka rata – rata lama sekolah tahun 2017 sebesar 7,5
dengan realisasi 7,49.
Target Angka Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2017 sebesar 7,5,Tahun
2016 sebesar 7,95 dan Tahun 2015 sebesar 7,90dan RPJMD (Tahun 2018)
sebesar 8,20.
Adapun capaian kinerja yang diperoleh Tahun 2017 sebesar 99,87%,
Tahun 2016 sebesar 88,05%, dan Tahun 2015 sebesar 99,74%.
505560657075808590
Tahun2015 Tahun
2016 Tahun2017
70 69.4594.53
Angka Melanjutkan (AM) dariSMP/MTs ke SMA/SMK/MA
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 57
AkuntabilitasKinerja
Grafik
Angka rata – rata lama sekolah
Diantara faktor – factor yang mempengaruhi
keberhasilan/kegagalan peningkatan angka melanjutkan dari SMP/MTs
ke SMA/SMK/MA Tahun 2017 adalah meningkatkan ketersediaan
sekolah yang dilakukan Pemerintah Diantaranya :
1. Membangun Unit Sekolah Baru Setingkat Menengah Atas di
Kecamatan Danau Seluluk dan Kecamatan Batu Ampar sehingga hal
ini bedampak Positif dengan banyak nya siswa dari masya setempat
yang bersekolah dan tidak mengirim lagi keluar daerah untuk
bersekolah;
2. Meningkatkan ketersediaan sekolah yang dilakukan oleh pemerintah
dan partisipasi masyarakat cukup besar untuk menampung anak
didik pada jenjang pendidikan dasar sembilan tahun(Wajar dikdas 9
tahun), yakni penduduk usia 7 – 15 Tahun terlayani dan penyaluran
dana bantuan operasional sekolah (BOS)
Adapun upaya pemerintah melakukan Efisiensi pada tahun 2017
adalah dengan berlakunya undang – undang PP 23 sehingga wewenang
pendidikan menengah tidak lagi di tanggung oleh Pemerintah
Kabupaten.
Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya dalam hal sumberdaya keuangan yang dicapai melalui 2 program prioritas yangmendukung sasaran meningkatnya peran dan Prestasi pemuda dalamMemajukan daerahnya adalah rata – rata sebesar Rp 70.240.201.390.70,
80859095
100105110
Tahun2015
Tahun2016 Tahun
2017
99.74
88.05
99.87
Capaian Kinerja Angka Rata-Rata Lama Sekolah
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 58
AkuntabilitasKinerja
atau 68,32 % dari Total pagu sebesar Rp 47.991.220.961, Hal ini berartiterdapat efesiensi penggunan sumber daya sebesar 31,89 %
Analisis Program / Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian sasaran diatas sesuai pernyataan kinerja. Keberhasilan
pencapain sasaran diatas sesungguhnya tidak akan lepas dari dilaksanakannya
program sebagai berikut :
1. Wajib belajar pendidikan dasarv sembilan tahun;2. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan;3. Pendidikan menengah;4. Pengembangan sumberdaya manusai (SDM) masyarakat KABUPATEN
Seruyan.Yang operasionalnya didukung oleh kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
1. Pengembangan Pendidikan Keaksaraan;2. Penyelenggaraan program Paket A setara SD3. Penyelenggaraan program Paket B setara SMP4. Penyelenggaraan program Paket C setara SMU5. Penyelenggaraan Kegiatan PNFI;6. Penyediaan bantuan operasional sekolah (BOS);7. Bantuan biaya pendidikan dan beasiswa pendidikan;
8. Peningkatan sarana dan prasarana sekolah;9. Kegiatan penyediaan bantuan operasional sekolah (BOS)
jenjang SD/MISDLB dan SMP/MTs serta pesantren salafiah dansatuan pendidikan Non Islam setara SD dan SMP.
Tabel perbandingan realisasi kinerja :
Indikator kinerja Target2017
Realisasi2016
Realisasi2017
1 2 3 5
Jumlah pemuda berprestasi 41,12% 35% 35%
Sumber data : Dinas Pemuda
Sasaran 7 : Meningkatnya peran pemuda dalampembangunan
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 59
AkuntabilitasKinerja
Tabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD
Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD
Realisasi2017
Capaian2017
1 2 3 8
Jumlah pemuda berprestasi 50% 35% 84,57
Sumber data : Dinas PemudaTabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional
Indikator kinerja Realisasi2017
RealisasiNasional Ket
1 3 5 6
Jumlah pemuda berprestasi 35% n/a n/a
Sumber data : Dinas Pemuda
Untuk Target Jumlah Pemuda Berprestasi pada Tahun 2018
(Akhir RPJMD) sebesar 3,200 Pemuda atau 50,00% dari total jumlah
pemuda yang ditargetkan sebesar 6,400 pemuda di Kabupaten Seruyan.
Adapun capaian Pemuda Berprestasi pada Tahun 2017 yang diperoleh
selama Tahun 2017 sebesar 84,57%, Tahun 2016 Sebesar 68,57% dan
Tahun 2015 sebesar 73,33%. Capaian kinerja ini meningkat dibanding
tahun sebelumnya sebesar 16,38%.
Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya dalam halsumber daya keuangan yang dicapai melalui 2 program prioritasyang mendukung sasaran meningkatnya peran pemuda dalampembangunan adalah sebesar Rp 1.509.863.000, atau 96,76 %dari total pagu sebesar Rp 1.560.382.900, Hal ini berarti terdapatefesiensi penggunan sumber daya keuangan sebesar 3,24 %.
Berikut analisis program/kegiatan yang menunjangkeberhasilan atau kegagalan pencapaian kinerja yang mendukungsasaran strategis meningkatkan peran pemuda dalam pembangunanpada Tahun 2017 sebagai berikut :1. Program Peningkatkan Peran Serta Kepemudaan2. Program Meningkatkan Pembinaan dan Pemasyarakatan
OlahragaYang operasionalnya didukung oleh kegiatan ;
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 60
AkuntabilitasKinerja
1. Kegiatan Peningkatan Organisasi Kepemudaan (OKP2. Kegiatan Menanamkan Jiwa Patriotisme Anak Bangsa,3. Kegiatan Ikrar Anak Bangsa4. Pembinaan dan Pelatihan Paskibraka Kabupaten Seruyan,5. Kegiatan kesegaran Jasmani dan Rekreasi,6. Kegiatan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten
Seruyan (POPKAB),7. Kegiatan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga, Kegiatan
Pembinaan dan Pembibitan Olahragawan Berbakat,
Tabel perbandingan realisasi kinerja :
Indikator kinerja Target2017
Realisasi2016
Realisasi2017
1 2 3 5
Indeks pembangunan gender 94,60% 10,37% 95%
Sumber data : DP3AP2KBTabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD
Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD
Realisasi2017
Capaian2017
1 2 3 8
Indeks pembangunan gender 100% 95% 100,42%
Sumber data : DP3AP2KBTabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional
Indikator kinerja Realisasi2017
RealisasiNasional Ket
1 3 5 6
Indeks pembangunan gender 95% n/a n/a
Sumber data : DP3AP2KBIndeks Pembangun Gender masih dibawah target, yaitu capaian kinerja
berturut-turut dari tahun 2014, 2015 dan 2016 adalah sebagai berikut; 86%,
64,80% dan 53,01%. Dimana targetnya dari masing-masing tiga tahun itu
adalah 91%, 86,7%, 81,8% dan 94,60%. Hal ini berarti bahwa Indeks
Sasaran 8 : Meningkatnya peran perempuandalam pembangunan
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 61
AkuntabilitasKinerja
Pembangunan Gender di Kabupaten Seruyan masih rendah. Indeks
Pembangunan Gender merupakan salah satu ukuran tingkat keberhasilan
capaian pembangunan yang sudah mengakomodasi persoalan gender, dilihat
dari tiga dimensi capaian dasar manusia yaitu; dimensi umur panjang dan
hidup sehat, pengetahuan serta standar hidup layak. Data Indeks
Pembangunan Gender ini diperoleh melalui penghitungan yang dilakukan oleh
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah.
Untuk meningkatkan kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Seruyan pada tahun 2017 diperlukan langkah-
langkah alternatif sebagai solusi peningkatan kinerja, yaitu dengan cara harus
ada insiatif regulasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Seruyan melalui
Anggaran Responsif Gender (ARG) atau Perencanaan Penganggaran Responsif
Gender (PPRG) dan harus ada penyamaan persepsi antara eksekutif dan
legislatif mengenai pembangunan di bidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak.
Kegiatan optimalisasi peran perempuan dalam ekonomi kreatifAnalisis atas efesiensi penggunaan sumber daya dalam hal sumber
daya keuangan adalah sebesar Rp 1.632.055.000 atau 68,32 % dariTotal pagu sebesar Rp 2.461.518.515, Hal ini berarti terdapat efesiensipenggunan sumber daya sebesar 46,37 %
Analisis Program / Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian sasaran diatas sesuai pernyataan kinerja. Keberhasilan
pencapain sasaran diatas sesungguhnya tidak akan lepas dari dilaksanakannya
program peningkatan peran serta dankesetaraan gender dalampembangunan yang didukung kegiatan pembinaan organisasiperempuan.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 62
AkuntabilitasKinerja
Tabel perbandingan realisasi kinerja :
Indikator kinerja Target2017
Realisasi2016
Realisasi2017
1 2 3 5
Persentase balita gizi buruk 3.5% 0,015%
Angka kematian bayi 20% 993,58%
Angka kematian ibu 80% 74,70%
Angka kesakitan 45% 73%
Sumber data : Dinas kesehatanTabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD
Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD
Realisasi2017
Capaian2017
1 2 3 8
Persentase balita gizi buruk 100% 0,015% 76,805
Angka kematian bayi 95% 993,58% 109,3%
Angka kematian ibu 980% 74,70% 77,80%
Angka kesakitan 100% 73% 101,13%
Sumber data : Dinas kesehatanTabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional
Indikator kinerja Realisasi2017
RealisasiNasional Ket
1 3 5 6
Persentase balita gizi buruk 0,015% n/a n/a
Angka kematian bayi 993,58% n/a n/a
Angka kematian ibu 74,70% n/a n/a
Angka kesakitan 73% n/a n/a
Sumber data : Dinas kesehatanPersentase balita gizi burukRumus perhitungan sebagai berikut :
Sasaran 8 : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 63
AkuntabilitasKinerja
Berdasarkan formula diperoleh persentase balita gizi buruk pada tahun
2017 di Kabupaten Seruyan adalah 3/19459 X 100% = 0,015%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014
Pada Tahun 2017 sasaran strategis untuk pencapaian sasaran yaitu
menurunkan angka prevalensi gizi kurang dan gizi buruk dengan indikator
Persentase balita gizi buruk yang ditargetkan sebesar 3,5% ter realisasi 0,015%
dengan capaian 199,5% (2016) dengan kategori berhasil. Hal ini dibandingkan
capaian tahun 2016 (199,5%), tahun 2015 (199,5%) dan capaian tahun 2014
(199,6%) seperti terlihat pada grafik diatas, tetapi tetap perhatian khusus dan
usaha kerja keras lagi untuk mencapai target RPJMD akhir 2018.
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatDefinisi operasional : balita gizi buruk yang ditangani di sarana
pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Persentase balitagizi buruk
Jumlah balita gizi buruk disatu wilayahkerja dalam kurun waktu yang sama
Jumlah seluruh balita (sasaran) di satu wilayah kerjadalam kurun waktu yang sama
X 100%=
199.45
199.5
199.55
199.6
2014 (199,6%) 2015 (199,5%) 2016 (199,5%) 2017 (199,5%)
C A P A I A N R E A L I S A S I P E R S E N T A S E B A L I T A G I Z IB U R U K
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 64
AkuntabilitasKinerja
Berdasarkan formula diperoleh cakupan balita gizi buruk pada tahun
2017 di Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut 3/3 X 100% = 100%.
Sumber : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Pada tahun 2017 sasaran strategis untuk pencapaian sasaran yaitu
Menurunkan angka prevalensi gizi kurang dan gizi buruk dengan indikator
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan yang ditargetkan sebesar 100%
ter realisasi 100% dengan capaian 100% (2016) dengan kategori sangat baik.
Hal ini sama jika dibandingkan capaian tahun 2016 (100%), 2015 (100%), dan
capaian tahun 2014 (100%) seperti terlihat pada grafiksebagaimana diatas.
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6-24 bulan darikeluarga miskin
CakupanBalitaGizi Buruk
Jumlah balita gizi buruk mendapatperawatan di sarana pelayanan kesehatan disatu wilayah kerja pada kurun waktutertentu
Jumlah seluruh balita gizi buruk di satuwilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
X 100%=
0
20
40
60
80
100
2014 (100%) 2015 (100%) 2016 (100%) 2017 (100%)
C A P A I A N R E A L I S A S I C A K U P A N B A L I T A G I Z I B U R U KM E N D A P A T P E R A W A T A N
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 65
AkuntabilitasKinerja
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Pada Tahun 2017 sasaran strategis untuk pencapaian sasaran yaitu
Menurunkan angka prevalensi gizi kurang dan gizi buruk dengan indikator
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6-24 bulan dari
keluarga miskin yang ditargetkan sebesar 100% ter realisasi 100% dengan
capaian 100% dengan kategori baik. Hal ini sama jika dibandingkan capaian
tahun 2016 (100%), 2015 (100%), dan capaian tahun 2014 (100%) seperti
terlihat pada grafik diatas.
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja
diatas serta langkah-langkah alternatif dan solusi yang diambil untuk
perbaikan dan peningkatan kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan
diantaranya adalah :
1. Penguatan pada sistem surveilans gizi yang intensif.
2. Pemberian makanan tambahan pemulihan (PMT-P) pada kasus kekurangan
gizi berkesinambungan dan tepat sasaran.
3. Peningkatan penyuluhan keluarga sadar gizi
4. Melaksanakan pemantauan konsumsi gizi dan status gizi secara
berkesinambungan
5. Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana penunjang pelayanan
kesehatan
6. Dilaksanakan penyuluhan, konseling dan sosialisasi keluarga sadar gizi
7. Dilaksanakannya upaya penyegaran pada kader kesehatan dan insentif
untuk kader.
0
20
40
60
80
100
2014 (100%) 2015 (100%) 2016 (100%) 2017 (100%)
Grafik.III.25.Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak
6-24 bulan dari keluarga miskin
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 66
AkuntabilitasKinerja
8. Revitalisasi Posyandu.
9. Advokasi perangkat desa dalam rangka Penggunaan alokasi dana ADD
untuk bidang kesehatan dalam hal meliputi pemberiaan PMT, honor kader;
10. Penguatan surveilans tingkat puskesmas.
Dalam melaksanakan pencapaian sasaran tersebut dibutuhkananggaran pada tahun 2017 sebesar Rp. 339.279.000,00 dengan realisasikeuangan sebesar Rp.252.772.000,00 atau 74,50% bila dibandingkandengan tahun 2016 sebesar Rp.319.179.000,00 dengan realisasiRp.221.755.760,00 atau 69,47%. Sedangkan untuk tahun 2015 sebesarRp.377.898.000,00 dengan realisasi Rp.312.101.100, atau 82,58% dantahun 2014 dibutuhkan anggaran Rp.288.740.000,00 dengan realisasiRp.196.180.000,00 atau 67.94%. Hal ini menggambarkan bahwaanggaran yang dibutuhkan maupun realisasi keuangan menunjukkantrend fluktuatif.Sasaran ini dicapai melalui program dan kegiatan sebagai berikut :
1. Program Perbaikan Gizi Masyarakat;2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita.Yang operasionalnya didukung oleh Kegiatan :
1. Kegiatan Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizibesi, GAKY, kurang Vit. A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya;
2. Kegiatan lomba balita sehat.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 67
AkuntabilitasKinerja
AKHB = (1 – AKB)dimana :1 = per 1000 kelahiran hidupAKB = Angka Kematian Bayi
Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB)Rumus perhitungan sebagai berikut :
Sehingga diperoleh angka kelangsungan hidup bayi pada tahun 2017
adalah 1 – 6,42 Per 1.000 kelahiran hidup maka hasilnya (1000 – 6,42 =
993,58).
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 201
Pada tahun 2017 indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian
sasaran menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi
dalam rangka Angka kelangsungan hidup bayi (Per 1.000) yang ditargetkan
sebesar 980 ter realisasi 993,58 dengan capaian 101,3% dengan kategori sangat
baik. hal ini menunjukan tren fluktuatif jika dibandingkan capaian tahun 2016
(101%), 2015 (101,3%) dan capaian tahun 2014 (103%) seperti terlihat pada
grafik diatas.
Gambar : Pemberian Makanan Tambahan adalah program intervensi bagi balitayang menderita kurang gizi dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan statusgizi anak serta untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak agar tercapainya statusgizi dan kondisi gizi yang baik sesuai dengan umur anak tersebut. Pemantauanstatus gizi dilakukan dengan memanfaatkan data hasil penimbangan bulananposyandu
100100.5
101101.5
102102.5
103
2014 (103%) 2015 (101,30%) 2016 (101%) 2017 (101,3%)
Capaian Realisasi Angka kelangsungan hidup bayi(Per 1.000)
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 68
AkuntabilitasKinerja
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditanganiDefinisi operasional : Ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang mendapat penanganan definitif sesuai standar
oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanandasar dan rujukan.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Dimana diperoleh cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada
tahun 2017 adalah sebagai berikut 147/147 X 100% = 100%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Pada tahun 2017 Indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian
sasaran menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi
untuk Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani yang ditargetkan sebesar
100% ter realisasi 100% dengan capaian 100% kategori baik. Hal ini naik jika
dibandingkan capaian tahun 2016 (100%), tahun 2015 (32,5%) dan capaian
tahun 2014 (27,5%) seperti terlihat pada grafik diatas.
Cakupan Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memilikikompetesi kebidanan
Cakupan komplikasikebidanan ditangani
Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapatpenanganan difinitif di satu wilayah kerja padakurun waktu tertentu
Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satuwilayah kerja pada kurun waktu yang sama
X 100%=
0
20
40
60
80
100
2014 (27,5%) 2015 (32,5%) 2016 (100%) 2017 (100%)
Ca p a ian Re alisas i Cakupan komplikasi kebidan an yang d itang ani
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 69
AkuntabilitasKinerja
Definisi operasional : Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Sehingga diperoleh cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi pada tahun 2017 adalah 2829/4334 X
100% = 65,27%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Tahun 2017 Indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian sasaran
yaitu Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi
dalam rangka Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan yang ditargetkan sebesar 80% ter realisasi
65,27% dengan capaian 76,8% (2017) kategori cukup baik. Hal ini turun jika
dibandingkan capaian tahun 2016 (83,75%), tahun 2015 (93,75%) dan capaian
tahun 2014 (90%) seperti terlihat pada diatas.
Cakupanpertolonganpersalinan olehtenaga kesehatanyang memilikikompetensi
Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenagakesehatan di satu wilayah pada kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayahkerja dalam kurun waktu yang sama
X 100%=
0
20
40
60
80
100
2014 (90%) 2015 (93,75%) 2016 (83,75%) 2017 (76,8%)
Capaian Realisasi Cakupan per tolongan persalinan oleh tenagakesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 70
AkuntabilitasKinerja
Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)Definisi operasional : Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Sehingga diperoleh cakupan kunjungan ibu hamil (K4) pada tahun 2017
di Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut : 3341/4539 X 100% = 74%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Tahun 2017 Indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian sasaran
menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi dalam
rangka Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) yang ditargetkan sebesar 95% ter
realisasi 74% dengan capaian 77% kategori baik. Hal ini menunjukan tren
fluktuatif dibandingkan capaian tahun 2016 (74%), 2015 (87,36%) dan capaian
tahun 2014 (93,75%) seperti terlihat pada grafik diatas.
Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani.Definisi operasional : neonatus dengan komplikasi disatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga
kesehatan terlatih diseluruh sarana pelayanan kesehatan. Neonatus adalah
Cakupankunjungan ibuhamil (K4)
Jumlah kunjungan ibu hamil K4
Jumlah seluruh sasaran ibu hamil dalam satu tahun
X 100%=
0102030405060708090
100
2014 (93,75%) 2015 (87,36%) 2016 (74,74%) 2017 (77%)
Capaian Realisasi Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 71
AkuntabilitasKinerja
bayi berumur 0 – 28 Hari. Neonatus dengan komplikasi yang ada dengan
perkiraan 15% bayi lahir hidup di satu wilayah pada kurun waktu yang sama di
sarana pelayanan kesehatan.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Dimana diketahui berdasarkan data sasaran bayi lahir hidup tahun
2017 adalah 15% x 4127 kelahiran hidup = 619, sehingga diperoleh cakupan
neonatus dengan komplikasi yang ditangani pada tahun 2017 adalah 48/619 X
100% = 7,7%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Tahun 2017 Indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian sasaran
menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi dalam
rangka Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani yang ditargetkan
sebesar 80% ter realisasi 7,7% dengan capaian realisasi 9,6%. Hal ini turun jika
dibandingkan capaian tahun 2016 (10%), 2015 (25%), dan tahun 2014 (55%)
seperti terlihat pada grafik diatas.
Cakupan neonatusdengan komplikasiyang ditangani
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang tertangani
Jumlah seluruh neonatus dengan komplikasi yang ada (perkiraan 15% x bayi lahir hidup)
X 100%=
0204060
2014 (55%) 2015 (25%) 2016 (10%) 2017 (9,6%)
Capaian Realisasi Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 72
AkuntabilitasKinerja
Cakupan Pelayanan Nifas.Definisi operasional : pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6
jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Sehingga diperoleh cakupan pelayanan nifas pada tahun 2017 di
Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut : 2261/4334 X 100% = 52%.
Sumber data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Tahun 2017 Indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian
menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi dalam
rangka Cakupan pelayanan nifas yang ditargetkan sebesar 90% ter realisasi
52% dengan capaian realisasi 57%. Hal ini turun jika dibandingkan capaian
tahun 2016 (69,47%), 2015 (77,77%), dan dicapaian tahun 2014 (73,5%) seperti
terlihat pada grafik diatas.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran
tersebut diantaranya adalah :
Cakupanpelayanannifas
Jumlah seluruh ibu nifas yang telah memperoleh 3 kalipelayanan nifas sesuai standar di satu wilayah pada kurunwaktu tertentu
Jumlah seluruh ibu nifas disatu wilayah dalam kurunwaktu yang sama
X 100%=
0
20
40
60
80
2014 (73,50%) 2015 (77,77%) 2016 (69,47%) 2017 (57%)
Graf ik. I I I .19.Capaian Realisasi Cakupan pelayanan nifas
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 73
AkuntabilitasKinerja
1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam menimbang balita di Posyandu
terutama balita kurang 1 tahun sehingga masih ada balita yang tidak
terjaring;
2. PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) rumah tangga rendah;
3. Surveilans gizi belum berjalan maksimal;
4. Kemitraan bidan dengan dukun masih kurang terjalin dengan baik.
5. Kurangnya sarana dan prasarana kesehatan dan tenaga kesehatan di desa;
6. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat rumah tunggu
kelahiran melalui program jampersal;
7. Letak geografis yang sulit dan jauh dari fasilitas kesehatan;
8. Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan bidan dalam melakukan
pertolongan persalinan sesuai standar;
9. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melahirkan di fasilitas kesehatan;
10. Kompetensi bidan belum memadai
11. Kepatuhan terhadap standar pelayanan ANC berkualitas belum maksimal
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja
diatas serta langkah-langkah alternatif dan Solusi yang diambil untuk
perbaikan dan peningkatan kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan
diantaranya adalah :
1. Melengkapi sarana dan prasarana yang masih kurang
2. Pemerataan tenaga kesehatan khusus bidan di desa-desa
3. Penguatan pengetahuan dan keterampilan bidan dengan memberikan
pelatihan dan memberi kesempatan bidan untuk melanjutkan sekolah.
4. Penguatan kemitraan bidan dan dukun
5. Melakukan sosialisasi secara gencar kegiatan pemanfaatan jampersal kepada
masyarakat
6. Penguatan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan terutama tenaga
bidan
7. Memprioritaskan daerah yang tidak ada tenaga kesehatan agar desa yang
kosong dapat terisi.
8. Meningkatkan minat masyarakat untuk memeriksa kesehatan ibu hamil dan
melahirkan ke fasilitas kesehatan dengan memberikan stimulan souvenir
paket bumil dan paket bulin.
9. Bintek dan monev ke Puskesmas dan jaringannya secara terpadu (semua
lintas program).
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 74
AkuntabilitasKinerja
Untuk pencapaian sasaran tersebut diatas dibutuhkan anggaranuntuk program dan kegiatan dengan sumber dana APBD Kabupaten danDAK Non Fisik pada tahun 2017 sebesar Rp.8.999.688.400,00 denganrealisasi keuangan sebesar Rp.3.593.298.729,00 atau 39,9%dibandingkan dengan tahun 2016 anggaran sebesarRp.3.667.873.311,68 dengan realisasi sebesar Rp.1.427.898.193,00 atau38,93%, tahun 2015 dianggarkan dengan realisasi Rp.520.552.600,00atau 89,42% sedangakan tahun 2014 dianggarkan sebesarRp.599.665.000,00 dengan realisasi Rp. 572.973.000,00 atau 95,5%.
Sasaran ini dicapai melalui program dan Kegiatan sebagai berikut yaitu :
1. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Anak.2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Yang operasionalnya didukung beberapa kegiatan seperti :
1. Kegiatan Perawatan Secara Berkala Bagi Ibu Hamil Bagi KeluargaKurang Mampu;
2. Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) UPTD Puskesmas dan;3. Kegiatan Jampersal (Jaminan Persalinan)Cakupan Kunjungan Bayi
Definisi Operasional : cakupan bayi yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar dokter, bidan, dan perawat yang memiliki
kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali disatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan formula diperoleh cakupan kunjungan bayi pada tahun
2017 di Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut 2083/2958 X 100% =
70,41%.
CakupanKunjunganBayi
Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuaistandar disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh bayi lahir hidup disatu wilayah kerjadalam kurun waktu yang sama
X 100%
=
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 75
AkuntabilitasKinerja
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Tahun 2017 sasaran strategis untuk pencapaian sasaran yaitu
Meningkatkan cakupan kunjungan bayi dan pelayanan anak balita dengan
indikator kinerja Cakupan kunjungan bayi yang ditargetkan sebesar 100% ter
realisasi 70,41% dengan capaian 70,41% kategori cukup baik. Hal ini cenderung
bersifat fluktuatif jika dibandingkan capaian tahun 2016 (88,08%) 2015 (70%),
dan capaian tahun 2014 (91%) seperti terlihat pada grafik diatas.
Cakupan Pelayanan Anak BalitaDefinisi Operasional : anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh
pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan formula diperoleh cakupan pelayanan anak balita pada tahun
2017 di Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut 8180/19459 X 100% = 42%.
Cakupanpelayanan anakbalita
Jumlah anak balita yang memperoleh pelayananpemantauan pertumbuhan minimal 8 kali di
satu wilayah kerja pada waktu tertentu
Jumlah seluruh anak balita disatu wilayah kerjadalam waktu yang sama (sasaran)
X 100%=
0102030405060708090
100
2014 (91%) 2015 (70%) 2016 (88,08%) 2017 (70,41%)
Capaian Realisasi Cakupan Kunjungan Bayi
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 76
AkuntabilitasKinerja
0102030405060708090
2014 (68,93%) 2015 (85%) 2016 (18,89%) 2017 (46%)
Grafik.III.21.Capaian Realisasi Cakupan Pelayanan Anak Balita
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Tahun 2017 sasaran strategis untuk pencapaian sasaran yaitu
Meningkatkan cakupan kunjungan bayi dan pelayanan anak balita dengan
indikator kinerja Cakupan pelayanan anak balita yang ditargetkan sebesar 90%
ter realisasi 42% dengan capaian 46%. Hal ini terlihat cenderung fluktuatif jika
dibandingkan capaian tahun 2016 (18,89%), 2015 (85%), dan capaian tahun
2014 (68,93%) seperti terlihat pada grafik III.34. diatas sehingga perlu perhatian
khusus dan usaha kerja keras lagi.
Rasio Posyandu Per satuan balitaRumus perhitungan yang digunakan sebagai berikut :
Berdasarkan formula diperoleh rasio posyandu per satuan balita pada tahun
2017 di Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut 144 unit/19459 X 1000 =
7,40.
Rasioposyandu persatuan balita
Jumlah Posyandu di satu wilayah kerja dalamsatu tahun tertentu
Jumlah seluruh balita disatu wilayah kerjadalam waktu yang sama (sasaran)
X Per 1000=
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 77
AkuntabilitasKinerja
0
20
40
60
80
100
120
2014 (110%) 2015 (90,20%) 2016 (82%) 2017 (76,3%)
Capaian Realisasi Rasio Posyandu Per satuan Balita
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Untuk pencapaian indikator pada sasaran tahun 2017 yaitu
Meningkatkan cakupan kunjungan bayi dan pelayanan anak balita terlihat pada
grafik.III.35 diatas dimana capaian indikator rasio posyandu per satuan balita
dengan capaian 76,3% kategori cukup baik. Dibandingkan pada tahun 2014
(110%), tahun 2015 (90,2%) dan tahun 2016 (82%) menunjukan trend fluktatif
dalam pencapaian.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran
tersebut diantaranya adalah :
1. kegiatan penimbangan balita setiap bulannya di posyandu yang
disertai dengan kegiatan-kegiatan lainnya seperti pemberian makanan
tambahan baik PMT penyuluhan maupun PMT pemulihan dan perawatan
bagi penderita gizi kurang/buruk yang memerlukan perawatan belum
maksimal.
2. Kesadaran dan kemauan masyarakat berperilaku PHBS (perilaku hidup
bersih dan sehat) rumah tangga belum maksimal.
3. Belum maksimlanya KIE (komunikasi, informasi dan edukasi kepada
masyarakat tentang posyandu.
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja
diatas serta langkah-langkah alternatif dan solusi yang diambil untuk
perbaikan dan peningkatan kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan
diantaranya adalah :
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 78
AkuntabilitasKinerja
1. Meningkatkan penyuluhan tentang PHBS Rumah Tangga secara
berkesinambungan
2. Melakukan pembenahan bagi puskesmas dan posyandu dengan cara yang
lebih menarik untuk menjaring balita misalnya dengan lomba kader,
mempercantik tampilan posyandu,dll.
3. Advokasi dengan perangkat desa untuk harmonisasi pemanfaatan alokasi
Dana Desa (ADD) untuk bidang kesehatan
4. Fasilitas posyandu terintegrasi dengan PAUD.
Dalam melaksanakan program dan kegiatan dalam pencapaiansasaran tersebut dianggarkan dari sumber dana APBD Kabupaten danDAK Non Fisik (BOK) tahun 2017 sebesar Rp.6.281.661.900,00 ataurealisasi sebesar Rp. 2.965.269.550,00 atau 47,2% sedangkan Tahun2016 sebesar Rp.143.430.000,00 dengan realisasi Rp.85.442.760,00 atau59,57%. Pencapaian sasaran tahun 2015 dianggarkan sebesarRp.191.857.800,00 dengan realisasi Rp.148.012.100,00 atau 77,15%.Sedangkan untuk Tahun 2014 Rp.186.685.000,00 dengan realisasiRp.107.190.000,00 atau 57,42%.
Sasaran ini dicapai melalui program dan kegiatan yaitu:
1. Program Perbaikan Gizi Masyarakat.2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
yang operasionalnya didukung oleh kegiatan sebagai berikut :
1. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan
akibat kurang yodium (GAKY), kurang vit.A dan kekurangan zat gizi mikro
lainnya.
2. Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) UPTD Puskesmas
Cakupan desa/kelurahan universal child Immunization (UCI)Definisi operasional adalah Desa/kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah
bayi yang ada didesa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam
waktu satu tahun.
Rumus Perhitungan sebagai berikut :
Jumlah Desa/Kelurahan UCI
Jumlah Seluruh Desa/Kelurahan
Cakupan Desa/KelurahanUniversal ChildImmunization (UCI )
= X 100%
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 79
AkuntabilitasKinerja
Dimana realisasi Cakupan UCI Kabupaten Seruyan Tahun 2017 adalah sebagai
berikut 73/100 X 100% = 73 %
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Pada tahun 2017 untuk mencapai sasaran menurunnya angka
kesakitan akibat penyakit menular dengan indikator kinerja yang dicapai
cakupan desa/ kelurahan UCI terlihat pada diatas menunjukan pencapaian
realisasi 2017 (73%) atau capaian 2017 sebesar (76,8%) jauh dari target 2016
(95%) yang diharapkan sehingga perlu perhatian khusus dan usaha kerja lagi
untuk pencapaian, selanjutnya. Bila dibandingkan dengan periode sebelumnya
pada tahun 2016 (57%), 2015 (56,47%) dan 2014 (61,25%) menunjukan hasil
cenderung tren naik dalam pencapaian realisasi.
Cakupan Penemuan dan Penanganan penderita penyakit TBC BTADefinisi operasional adalah angka penemuan pasien baru TB BTA atau
Case Detection Rate (CDR) adalah persentase jumlah penderita baru TB BTA
positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus/pederita
baru TB BTA positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
0
20
40
60
80
2014 (61,25%) 2015 (56,47%) 2016 (57%) 2017 (76,8%)
C A P A I A N R E A L I S A S I C A K U P A N D E S A / K E L U R A H A NU N I V E R S A L C H I L D I M U N N I Z A T I O N ( U C I )
=Jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA +dalam kurun waktu yang sama
Jumlah penderita baru TBC BTA + yangditemukan dan diobati di satu wilayah kerjaselama 1 tahun
X 100%
Cakupan penemuandan penangananpenderita penyakittTBC BTA ChildImmunization(UCI )
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 80
AkuntabilitasKinerja
Sehingga diperoleh realisasi cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit TBC BTA(+) tahun 2017 di Kabupaten Seruyan adalah
sebagai berikut : 94/758 X 100% = 12%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Indikator kinerja dengan cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit TBC BTA terlihat pada Grafik III.18. diatas menunjukan realisasi
tahun 2017 (12%) masih jauh dari target 17,90% dengan capaian sebesar 67,03
sehingga perlu perhatian dan usaha kerja keras untuk pencapaian selanjutnya.
Bila dibandingkan dengan capaian periode sebelumnya pada capaian tahun
2016 (73,03), tahun 2015 (58,70) dan capaian tahun 2014 (33,83) menunjukan
hasil yang tren fluktuatif dalam pencapaian realisasinya.
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBDDefinisi operasional adalah persentase penderita DBD yang ditangani
sesuai standar di satu wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan
dengan jumlah penderita DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam kurun waktu
satu tahun yang sama.
Rumus Perhitungan sebagai berikut :
Cakupan penemuan danpenanganan penderitapenyakit DBD
=
Jumlah penderita DBD yang ditanganisesuai SOP di satu wilayah kerja selamasatu tahun
X 100%
Jumlah penderita DBD yang ditemukan di satuwilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
020406080
2014(33,83%)
2015(58,70%)
2016(73,03%)
2017(67,03%)
C A P A I A N R E A L I S A S I C A K U P A N P E N E M U A N D A NP E N A N G A N A N P E N D E R I T A P E N Y A K I T
T B C B T A
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 81
AkuntabilitasKinerja
Dimana diperoleh cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit DBD Kabupaten Seruyan tahun 2017 sebagai berikut : 51/51 X 100%
= 100 %.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Indikator kinerja Cakupan Penemuan dan Penangganan Kasus DBD
semua tertangani dari Tahun 2014 (3 kasus), 2015 (39 kasus) sampai tahun
2016 (122 kasus) dan tahun 2017 (51 Kasus) mengalami tren fluktuatif
penemuan dan penanganan kasus DBD, tetapi secara umum Cakupan
penemuan dan penanganan penderita DBD dari yang ditargetkan tahun 2017
sebesar 100% ter realisasi atau berhasil mencapai target sejumlah 100% dan
sama pencapaian capaian sebelumnya pada tahun 2016 (100%), 2015 (100%)
dan 2014 (100%) seperti terlihat pada grafik diatas.
Cakupan Penemuan Penderita DiareDefinisi operasional : penemuan penderita diare adalah jumlah penderita
yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah
tertentu dalam waktu satu tahun.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
0
20
40
60
80
100
2014 (100%) 2015 (100%) 2016 (100%) 2017 (100%)
C A P A I A N R E A L I S A S I C A K U P A N P E N E M U A N D A NP E N A N G A N A N P E N D E R I T A P E N Y A K I T D B D
Cakupan penemuandan penangananpenderita Diareditangani
Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani disarana kesehatan dan kader di satu wilayah tertentudalam waktu satu tahun
Jumlah perkiraan penderita diare pada satu wilayahtertentu dalam waktu yang sama (10% dari angkakesakitan x Jumlah penduduk)
X 100%=
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 82
AkuntabilitasKinerja
Dimana diperoleh cakupan penemuan dan penanganan penderita diare
Kabupaten Seruyan pada tahun 2017 sebagai berikut 3450/5129 X 100% =
67%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Indikator kinerja Cakupan penemuan penanganan diare tahun 2017 dari
yang ditargetkan sebesar 100% ter realisasi sebesar 67%. Terlihat pada diatas
diatas menunjukan pencapaian realisasi belum sesuai target yang diharapkan
sehingga perlu perhatian khusus dan usaha kerja lagi untuk pencapaian
selanjutnya. Bila dibandingkan dengan periode sebelumnya pada tahun 2016
(74%), tahun 2015 (142,68%) dan 2014 (154%) menunjukan adanya cenderung
penurunan.
Cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB yang ditangani < 24 jam
Definisi operasional : cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang
ditangani <24 Jam adalah Desa/kelurahan mengalami kejadian luar biasa (KLB)
yang ditangani <24 Jam oleh Kab/kota terhadap KLB periode/kurun waktu
tertentu.
Rumus Perhitungan sebagai berikut :
Dimana diperoleh cakupan KLB Desa/kelurahan yang ditangani <24
Jam Kabupaten Seruyan tahun 2017 adalah sebagai berikut : 1/1 x 100% =
100%.
Cakupan KLBDesa/kelurahanyang ditangani <24 Jam
Jumlah KLB di desa/kelurahan yang ditangani < 24Jam dalam periode tertentu
Jumlah KLB di desa/kelurahan yang terjadi padaperiode yang sama
X 100%=
020406080
100120140160
2014 (154%) 2015 (142,68%) 2016 (74%) 2017 (67%)
G R A F I K I I I . 1 0C A P A I A N C A K U P A N P E N E M U A N P E N D E R I T A D I A R E
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 83
AkuntabilitasKinerja
020406080
100
2014 (100%) 2015 (100%) 2016 (100%) 2017 (100%)
C A P A IA N C A K U P A N D E S A / K E L U R A H A N Y A N GM E N G A L A M I K L B Y A N G D IT A N G A N I < 2 4 J A M
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Indikator kinerja melalui Cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB
yang ditangani <24 jam dari yang ditargetkan sebesar 100% ter realisasi atau
berhasil mencapai target sejumlah 100% pada tahun 2017. seperti terlihat pada
Grafik III.22. diatas, dibandingkan dengan periode sebelumnya pada tahun
2016 (100%), 2015 (100%) dan 2014 (100%) menunjukan hasil yang sangat baik
dalam pencapaian realisasi.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran
tersebut diantaranya adalah :
1. Faktor geografis alam dan penularan dari kabupaten tetangga;
2. Pengetahuan masyarakat masih kurang tentang penceghan penyakit
menular;
3. Rendahnya kesadaran masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
4. Kurang sarana/prasarana fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di desa;
5. Belum semua tenaga kesehatan yang mampu tata laksana penanganan
kasus.
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja
diatas serta langkah-langkah alternatif dan solusi yang diambil untuk
perbaikan dan peningkatan kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan
diantaranya adalah :
1. Frekuensi Penyuluhan kepada masyarakat tentang pencegahan penyakit
menular maupun masalah kesehatan lainnya di tingkatkan
2. Penempatan tenaga kesehatan di desa yang tidak ada tenaga kesehatan.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 84
AkuntabilitasKinerja
3. Penguatan penyediaan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan di
puskesmas
4. Mengupayakan terobosan inovasi upaya promotif dan preventif tentang
penanganan TB Paru yang efektif maupun penyakit menular lainnya.
5. Memfasilitasi dan mendayagunakan tenaga penyuluh kesehatan di tingkat
desa-desa.
6. Mengupayakan adanya sinergitas dengan perangkat desa dalam pemanfaatan
alokasi dana desa (ADD) untuk pemanfaatan di bidang kesehatan di wilayah
kerja desa
7. Mengadakan MOU dengan perusahaan besar swasta tentang pelayanan
kesehatan.
Alokasi anggaran untuk melaksanakan program dan kegiatantersebut pada dengan sumber dana APBD Kabupaten untuk tahun 2017dialokasi anggaran untuk pencapaian sasaran strategis sebesarRp.1.179.551.000,00 dengan realisasi keuangan sebesarRp.978.998.500,00 (83%) menunjukan realisasi keuangan diatas 80%merupakan capaian realisasi keuangan yang baik. Gambaranperbandingan dengan realisasi keuangan pada sebelumnya untuk tahun2016 alokasi anggaran sebesar Rp.852.702.280,00 dengan realisasi
Rp.759.980.200,00 (89,12%), tahun 2015 alokasi anggaran sebesarRp.1.186.258.500,00 dengan realisasi Rp.900.069.040,- (75,87%),sedangkan tahun 2014 anggaran sebesar Rp.943.821.000,00 denganrealisasi Rp.782.579.000,00 (82,91%). Hal ini menunjukkan anggaran dan
realisasi keuangan selama periode 4 tahun untuk pencapaian sasaran tersebut
bersifat fluktuatif karena keterbatasan pada kemampuan anggaran daerah
dalam pengalokasian anggaran SKPD.
Sasaran ini dicapai melalui program dan kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular.dengan operasionalnya didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
2. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan PenyakitMenular;
3. Kegiatan Peningkatan Surveillence Epidemiologi danPenanggulangan Wabah;
4. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit TidakMenular dan Kesehatan Jiwa
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 85
AkuntabilitasKinerja
Tabel perbandingan realisasi kinerja :
Indikator kinerja Target2017
Realisasi2016
Realisasi2017
1 2 3 5
Angka pengangguran 4,40 % 4,46% 5,45%
Sumber data : BPS, DisnakertransTabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD
Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD
Realisasi2017
Capaian2017
1 2 3 8
Angka pengangguran 5,45% 123,84%
Sumber data : BPS, Disnakertrans
Sasaran 9 : Meningkatnya pendapatan masyarakat
Gambar : Salah satu Kegiatan Pencegahan dan PengendalaianPenyakit Menular melalui Penyuluhan Penyakit Menular DBDdan Fogging DBD
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 86
AkuntabilitasKinerja
Tabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional
Indikator kinerja Realisasi2017
RealisasiNasional Ket
1 3 5 6
Angka pengangguran 5,45% n/a n/a
Sumber data : BPS, Disnakertrans
Tingkat penganggur terbuka adalah rasio jumlah penganggur
terbuka terhadap jumlah angkatan kerja. Untuk data yang bersumber
dari BPS belum bisa dihitung atau tidak tersedia data untuk tahun 2016
dan 2017.
Sehingga data yang dipakai data tahun 2015 untuk besaran pada
indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tercapai sebesar 4,64%
atau lebih besar 0,24% dari target tahun 2017 sebesar 4.40% atau
dengan capaian sebesar 105,45% atau 5,45% lebih dari target bearti
negatif dimana capaian yang baik seharusnya menurun.
Kegiatan pelatihan dan pendidikan keterampilan bagi pencarikerja
Hal ini disebabkan banyak faktor yang salah satunya adalah
banyaknya jumlah pencari kerja usia produktif tidak berimbang dengan
-Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)= Jumlah Pengangguran X 100% = 4.338 = 4,638% = 4,64%
Jumlah Angkatan Kerja 93.527
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 87
AkuntabilitasKinerja
ketersediaan lapangan pekerjaan dan terdapat juga perusahaan-
perusahaan besar swasta yang mengurangi jumlah karyawannya. Perlu
kerja keras dan kerja sama semua pihak baik swasta maupun
pemerintah untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka di
Kabupaten Seruyan.
Sasaran ini dicapai melalui Program Peningkatan Kesempatan Kerja,melalui kegiatan Penyiapan tenaga kerja siap pakai, dengan pagu
anggaran sebesar Rp. 50.425.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.
48.524.102,-
Tabel perbandingan realisasi kinerja :
Indikator kinerja Target2017
Realisasi2016
Realisasi2017
1 2 3 5
Persentase desa yang dialiriair bersih 64% 2,81% 0,77%
Sumber data : Bagian Ekonomi dan Disperkimtan
Sasaran 10 : Meningkatnya aksesbilitas masyarakatterhadap kebutuhan dasar
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 88
AkuntabilitasKinerja
Tabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD
Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD
Realisasi2017
Capaian2017
1 2 3 8
Persentase desa yang dialiriair bersih 70% 0,77% 1,20%
Sumber data : Bagian Ekonomi dan DisperkimtanTabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional
Indikator kinerja Realisasi2017
RealisasiNasional Ket
1 3 5 6
Persentase desa yang dialiriair bersih 0,77% n/a n/a
Sumber data : Bagian Ekonomi dan Dinas PUPR
Anlisis dari tabel diatas bahwa pada sasaran strategis 3
Meningkatnya pemenuhan kebutuhan air bersih dengan Indikator
Persentase rumah tangga pengguna air bersih pada tahun 2017 telah
terealisasi sebesar 0,77% atau 1,20% dari target Indikator Persentase
rumah tangga pengguna air bersih pada tahun 2017 yaitu sebesar 64%
dengan jumlah akumulasi Persentase rumah tangga pengguna air bersih
akhir 2017 sebesar 43,41% dari kondisi akhir RPJMD yaitu sebesar
70%.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 89
AkuntabilitasKinerja
Dari grafik tersebut diatas menandakan bahwa Tahun 2017
persentase rumah tangga pengguna air bersih mengalami penurunan
yaitu sebesar 0,77% dari tahun 2016 terealisasi sebesar 2.81%.
Optimalisasi SPAM IKK Kabupaten Seruyan
Dari indikator yang ada, capaian indikator Persentase Rumah
tangga pengguna air bersih tahun 2017 mengalami penurunan dari
tahun-tahun sebelumnya.
Adapun penyebab tidak tercapainya dari target yang telah ditetapkan,
antara lain sebagai berikut :
1. Belum maksimalnya pelaksanaan program dan kegiatan;
2. Masih kurangnya tenaga teknis untuk sumber air bersih;
3. Minimnya penganggaran dalam mencapai target indikator kinerja
rumah tangga pengguna air bersih;
4. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan tersebut.
Adapun alternative solusi sebagai langkah Konstruktif dan Konkrit Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Seruyan melalui
strategi dan kebijakan untuk perbaikan dimasa yang akan datang,
sebagai berikut :
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 90
AkuntabilitasKinerja
1. Meningkatkan serta memaksimalkan pelaksanaan program dan
kegiatan dengan indikator rumah tangga pengguna air bersih;
2. Meningkatkan SDM untuk tenaga teknis dilapangan serta melakukan
bimbingan teknis tentang sumber air bersih;
3. Meningkatkan atau memaksimalkan anggaran yang ada dengan
sebaik-baiknya;
4. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung;
5. Adanya komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Seruyan dalam hal
penyediaan Anggaran untuk prasarana peralatan sumber air bersih.
Analisis efesiensi atas penggunaan sumberdaya dalam halsumber daya keuangan yang mendukung sasaran Meningkatnyapemenuhan kebutuhan air bersih dengan indikator PersentaseRumah Tangga Pengguna Air Bersih untuk Tahun 2017 adalahsebesar Rp 9.793.974.788,- atau 85,13% dari Total pagu sebesarRp 11.505.098.000,- hal ini berarti terdapat efesiensi peningkatanpenggunaan dana sebesar 14,87%.
Analisis program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian sasaran sasaran diatas sesungguhnya
tidak akan lepas dari dilaksanakannya program pembangunaninfrastruktur pedesaan yang operasionalnya didukung oleh kegiatan-kegiatan yang utama sebagai berikut yaitu :
1. Pembangunan sarana dan prasarana air bersih pedesaan;2. Rehabilitasi /pemeliharaan pembangunan sarana dan
prasarana air bersih.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 91
AkuntabilitasKinerja
Tabel perbandingan realisasi kinerja :
Indikator kinerja Target2017
Realisasi2016
Realisasi2017
1 2 3 5
Jalan penghubung dariibukota kecamatan 453,38 km 465,1 km 465,1 km
Sumber data : Dinas PUTabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD
Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD
Realisasi2017
Capaian2017
1 2 3 8
Jalan penghubung dariibukota kecamatan 2003,38 km 465,1 km 102,59%
Sumber data : Dinas PUTabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional
Indikator kinerja Realisasi2017
RealisasiNasional Ket
1 3 5 6
Jalan penghubung dariibukota kecamatan 465,1 km n/a n/a
Sumber data : Dinas PU
Anlisis dari tabel diatas bahwa pada sasaran Meningkatnya
kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan dengan indikator Panjang
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman
penduduk (mimal dilalui roda 4) telah terealisasi sebesar 465,1 Km atau
102,59% dari target Panjang Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan
ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4) sebesar 453,38
Km
Adapun data pendukung capaian Tahun 2017 tersebut bersumber
dari Prasarana Jalan di Wilayah Kabupaten Seruyan dengan Panjang
Ruas Jalan Kabupaten Seruyan sesuai dengan Surat Keputusan Bupati
Nomor 188.45/28/2016 Tentang Penetapan Status Ruas-Ruas Jalan
Kabupaten/Kota yang telah disusun Bidang Bina Marga Dinas
Sasaran 14 : Meningkatnya konektivitas antar wilayah
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 92
AkuntabilitasKinerja
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan beberapa analisis serta
kajian-kajian dan dengan dukungan dari Program Pembangunan Jalan
dan Jembatan serta kegiatan – kegiatan yang mendukung program
pembangunan jalan dan jembatan. Dalam hal ini Kabupaten Seruyan
memiliki Panjang Ruas Jalan sebesar 1.050,89 Km. adapun data
pendukung Panjang Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke
kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4) tertuang dalam
lampiran dokumen LAKIP ini.
Visualisasi Pembangunan Jalan Penghubung dari ibukotakecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilaluiroda 4)
Pembangunan Jalan Penghubung antar Kecamatan Kabupaten Seruyan
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 93
AkuntabilitasKinerja
Grafik target, realisasi dan capaian indikator kinerja JalanPenghubung dari Ibukota Kecamatan ke Kawasan Pemukiman Penduduk(minimal dilalui roda 4)
Dari tabel diatas apabila dibandingkan dengan tahun 2014 jalan
penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukuiman
penduduk (minimal dilalui roda 4) pada tahun 2017 mengalami
peningkatan, hal tersebut dapat dilihat pada tabel diatas yaitu dari
realisasi 256,8 km atau (85,60%) pada tahun 2014 mengalami
penurunan pada tahun 2015 yaitu relaisasi sebesar 150,34 km atau
(42,95%), pada tahun 2016 reliasi tersebut mengalami peningkatan
sebesar 485,16 km atau (121,29%) sedangkan pada tahun 2017 realisasi
sebesar 465,1 km atau 102,59%). Sedangkan untuk kategori capaian
Skala Pengukuran Capaian Kinerja untuk nilai rata-rata capaian tahun
2014, tahun 2015, tahun 2016 dan tahun 2017 termasuk “baik”.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 94
AkuntabilitasKinerja
Dari indikator yang ada, capaian indikator Panjang Jalan
Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk
(mimal dilalui roda 4) tahun 2017 mengalami Penurunan dari tahun
2016, akan tetapi dari segi target kinerja dengan target yang telah
ditetapkan dalam Renstra SKPD dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Seruyan mengalami peningkatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran :
1. Pelaksanaan pekerjaan yang sesuai peraturan dan tepat waktu;
2. Mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada;
3. Adanya sosialisasi kepada masyarakat sebelum dan sesudah
pelaksanaan pembangunan;
4. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam membantu serta
mendukung pelaksanaan pembangunan jalan;
5. Sarana dan prasarana yang mendukung dalam pembangunan
infrastruktur pembangunan jalan dan jembatan;
6. Adanya koordinasi dengan instansi – instansi yang terkait dalam
pembangunan;.
7. Komitmen pimpinan dalam meningkatkan kenyamanan dankeamanan dalam pemberian pelayanan maksimal kepada masyarakat.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 95
AkuntabilitasKinerja
Adapun alternative solusi sebagai langkah Konstruktif dan Konkrit Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Seruyan melalui
strategi dan kebijakan untuk perbaikan dimasa yang akan datang,
sebagai berikut :
1. Meningkatkan serta memaksimalkan pelaksanaan program dan
kegiatan dengan indikator serta capaian;
2. Meningkatkan SDM utnuk tenaga teknis dilapangan serta melakukan
bimbingan teknis tentang infrastruktur pembangunan jalan;
3. Meningkatkan atau memaksimalkan anggaran yang ada dengan
sebaik-baiknya;
4. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung.
Untuk menghitung realisasi Proporsi panjang jaringan jalan dalam
kondisi baik pada tahun 2017 dapat dirumuskan sebagai berikut :
Rumus Realisasi :Persentase Panjang Jalan Kabupaten Dalam
Kondisi Baik (%)Realisasi Proporsi PanjangJaringan Jalan DalamKondisi Baik
= X 100% = %
Persentase Panjang Jalan Kabupaten (%)
14,54%Realisasi Proporsi PanjangJaringan Jalan DalamKondisi Baik
= X 100% = 0,15%
100%
Rumus Capaian :Realisasi Kinerja
Capaian Proporsi PanjangJaringan Jalan DalamKondisi Baik
= x 100%
Target Kinerja
0,15%Capaian Proporsi PanjangJaringan Jalan DalamKondisi Baik
= = 16,67%
0,9%
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 96
AkuntabilitasKinerja
Adapun data pendukung capaian Tahun 2017 tersebut bersumber
dari Prasarana Jalan di Wilayah Kabupaten Seruyan dengan Panjang
Ruas Jalan Kabupaten Seruyan sesuai dengan Surat Keputusan Bupati
Nomor 188.45/28/2016 Tentang Penetapan Status Ruas-Ruas Jalan
Kabupaten/Kota yang telah disusun Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang dengan beberapa analisis serta kajian-kajian dan
dengan dukungan dari Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
serta kegiatan – kegiatan yang mendukung program pembangunan jalan
dan jembatan. Dalam hal ini Kabupaten Seruyan memiliki Panjang Ruas
Jalan sebesar 1.053,48 Km atau (100%).
Visualisasi Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Kabupaten Seruyan
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 97
AkuntabilitasKinerja
Grafik Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
Dari tabel diatas dengan Sasaran Meningkatnya kualitas dan
kuantitas jalan, jembatan dan gorong-gorong telah menunjukan
peningkatan capaian. Hal tersebut dapat diuraikan dari target kinerja
tahun 2017 sebesar 0,9% dengan Realisasi Kinerja Tahun 2017 sebesar
0,15% dan Capaian sebesar 16,67%. Capaian tersebut dapat
dikategorikan Baik. apabila dibandingkan dengan realisasi Kinerja
Tahun 2016 tidak mengalami peningkatan. untuk skala pengukuran
capaia kinerja termasuk dalam kategori Cukup. Untuk pencapaian
target tersebut Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang akan
memperbaiki kinerja khsusnya pada sasaran Meningkatnya kelas jalan
yang telah ada menjadi kelas jalan yang lebih baik dengan indikator
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik guna untuk
meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Jalan.
Adapun data pendukung capaian Tahun 2017 tersebut bersumber
dari Prasarana Jalan di Wilayah Kabupaten Seruyan dengan Panjang
Ruas Jalan Kabupaten Seruyan sesuai dengan Surat Keputusan Bupati
Nomor 188.45/28/2016 Tentang Penetapan Status Ruas-Ruas Jalan
Kabupaten/Kota yang telah disusun Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang melalui Bidang Bina Marga dengan Program
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 98
AkuntabilitasKinerja
Pembangunan Jalan dan Jembatan. Dalam hal ini Kabupaten Seruyan
memiliki Panjang Ruas Jalan sebesar 1.053,48 Km atau (100%) dengan
Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik sebesar 152,84 Km (14,54%), Panjang
Jalan Kondisi Sedang sebesar 90,38 Km (8,60%) dan Panjang Jalan
Kondisi Rusak Ringan sebesar 23,78 Km (2,26%) serta Panjang Jalan Kondisi
Rusak Berat sebesar 783,35 Km (74,58%).
Dari table diatas apabila dibandingkan dengan tahun 2016 untuk
Persentase Capaian Kinerja tahun 2017 mengalami penurunan dengan
deviasi 2,08% dari tahun 2016 tercapai 18,75% sedangkan tahun 2017
tercapai 16,67%. Sedangkan apabila dibandingkan dari tahun 2014
mengalami peningkatan dengan deviasi 9,17% dari tahun 2014 tercapai
7.5% dengan tahun 2017 tercapai 16,67%. Namun jika dibandingkan
dari Capaian Kinerja tahun 2016 dengan tahun 2015 mengalami
peningkatan dengan deviasi 0,01%. Sedangkan untuk kategori capaian
skala Pengukuran Capaian Kinerja untuk nilai rata-rata capaian tahun 2014,
tahun 2015, tahun 2016 dan tahun 2017 termasuk “baik”.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 99
AkuntabilitasKinerja
Perbandingan Target kinerja dan Realisasi Kinerja pada Sasaran
Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan, jembatan dan gorong-gorong
menunjukan tidak tercapainya target yang telah ditetapkan. Pada Target
Kinerja Tahun 2017 ditetapkan sebesar 0,9% dengan Realisasi sebesar
0,15% dan Tahun 2016 ditetapkan Target Kinerja sebesar 0,8 Km
dengan Realisasi sebesar 0,15%, Tahun 2015 ditetapkan Target Kinerja
sebesar 0,7 Km dengan Realisasi sebesar 0,14% serta Tahun 2014
ditetapkan Target Kinerja sebesar 0,6 Km dengan Realisasi sebesar 0,06
Km.
Dari indikator yang ada, capaian indikator Proporsi panjang
jaringan jalan dalam kondisi baik tahun 2017 sama dengan tahun 2016
atau tidak mengalami peningkatan maupun penurunan.
Adapun penyebab belum tercapainya target yang telah ditetapkan,
antara lain sebagai berikut :
1. Belum maksimalnya pelaksanaan program dan kegiatan;
2. Belum tersediannya data base untuk proporsi panjang jaringan jalan
dalam kondisi baik;
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 100
AkuntabilitasKinerja
3. Minimnya penganggaran dalam mencapai target indikator kinerja
proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik;
4. Tonase yang melebihi mempercepat kerusakan jalan;
5. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan tersebut.
Adapun alternative solusi sebagai langkah Konstruktif dan
Konkrit Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Seruyan melalui strategi dan kebijakan untuk perbaikan dimasa yang
akan datang, sebagai berikut :
1. Meningkatkan serta memaksimalkan pelaksanaan program dan
kegiatan dengan indikator serta capaian;
2. Meningkatkan SDM untuk tenaga teknis dilapangan serta melakukan
bimbingan teknis tentang infrastruktur pembangunan jalan;
3. Meningkatkan atau memaksimalkan anggaran yang ada dengan
sebaik-baiknya;
4. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung;
5. Mengoptimalkan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang
milik jalan.
6. Adanya komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Seruyan dalam hal
penyediaan Anggaran untuk sarana dan prasarana pembangunan
infrastruktur jalan.
Analisis atas penggunaan sumberdaya dalam hal sumberdaya keuangan yang mendukung sasaran meningkatnya kualitasdan kuantitas insfrastruktur jalan untuk Tahun 2017 adalahsebesar Rp 53,879,627,978 atau 91,87% dari Total pagu sebesarRp 58,649,075,080,- hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaandana sebesar 8,13% dari pagu yang ditentukan
Analisis program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian sasaran meningkatnya usia harapan
hidup masyarakat pada indikator kinerja Angka Harapan Hidup (AHH)
sesuai pernyataan kinerja. Keberhasilan pencapaian sasaran diatas
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 101
AkuntabilitasKinerja
sesungguhnya tidak akan lepas dari dilaksanakannya program-program sebagai berikut :
1. Pembangunan jalan dan jembatan;2. Rehabilitasi pemeliharaan jalan dan jembatan;Serta operasionalnya didukung oleh kegiatan-kegiatan yang utama
sebagai berikut yaitu :
1. Pembangunan jalan;2. Pembangunan jembatan;3. Rehabilitasi /pemeliharaan jalan
Tabel perbandingan realisasi kinerja :
Indikator kinerja Target2017
Realisasi2016
Realisasi2017
1 2 3 5
Persentase kontribusi sektorIndustri kecil 4% - -
Persentase UMKM 99,62% 99,53% 99,54%
Persentase koperasi aktif 96,24% 81,82%
Sumber data : BPS dan DISPERINDAKOPTabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD
Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD
Realisasi2017
Capaian2017
1 2 3 8
Persentase kontribusi sektorIndustri kecil 98% - -
Persentase UMKM 99% 99,54% 99,92%
Persentase koperasi aktif 17% 81,82% 85,01%
Sumber data : BPS dan DISPERINDAKOP
Sasaran 12 : Meningkatnya sektor industri kecil,UMKM danKoperasi
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 102
AkuntabilitasKinerja
Tabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional
Indikator kinerja Realisasi2017
RealisasiNasional Ket
1 3 5 6
Persentase kontribusi sektorIndustri kecil - n/a n/a
Persentase UMKM 99,54% n/a n/a
Persentase koperasi aktif 81,82% n/a n/a
Sumber data : BPS dan DISPERINDAKOPPersentase Kontribusi Industri
Berdasarkan data tabel diatas, indikator strategis “Pertumbuhan
Industri (%)” pada tahun 2017 realisasi sebesar 4,42% dari target yang
direncanakan 16,30% dengan tingkat capaian 27,12. Sedangkan
indikator strategis “Cakupan Bina Kelompok Pengrajin (IKM)” dari target
6 kelompok pengrajin (IKM) terealisasi 5 kelompok pengrajin (IKM)
dengan tingkat capaian 83,33%.
Untuk indikator strategis “Kontribusi Industri Rumah Tangga
terhadap PDRB sektor industri” pada tahun 2017 belum dapat
dilakukan perhitungan kontribusinya dikarenakan, data terakhir yang
ada dari Badan Pusat Statistik (BPS) Seruyan yang dimuat dalam buku
"Seruyan Dalam Angka 2017" nilai PDRB sektor industri terakhir masih
tahun 2016. Dengan kata lain, data yang memuat nilai PDRB Tahun
2017 dalam "Seruyan Dalam Angka 2018" belum dipublikasikan oleh
BPS Seruyan.
Dengan demikian kesimpulan sementara sampai laporan ini
disusun, pada tahun 2017 hanya 2 (dua) indikator yang dapat dilakukan
perhitungan dalam pencapaian kinerja sasaran 5 (lima) “Pengembangan
Inovasi Produk dan Ekonomi Kreatif Dalam Meningkatkan Penciptaan
Nilai Tambah Produk-Produk Lokal Sebagai Pendukung Pertumbuhan
Perekonomian Daerah Kab. Seruyan Pada Khususnya dan Perekonomian
Nasional Pada Akhirnya” dengan tingkat rata-rata capaian sebesar
55,23% dengan kategori capaian cukup.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 103
AkuntabilitasKinerja
Persentase usaha kecil dan menengah aktif.Berdasarkan tabel diatas dari jumlah populasi UMKM tahun 2017
sebanyak 19.220 unit usaha, diketahui jumlah unit usaha mikro dan
kecil sebesar 19.132 dengan persentase realisasi 99,54% atau sedikit
lebih kecil atau kurang 0,08% dari target seharusnya sebesar 99,62%
pada tahun 2017. Dengan demikian capaian kinerja sasaran strategis 1
(satu) “Meningkatnya Kemampuan Pelaku Usaha Dalam Rangka
Pengembangan Kesempatan Kerja dan Berusaha” sebesar 99,92%.
Rekapitulasi Data Keragaan UMKM Tahun 2017
NO Nama KecamatanJumlah Unit Jumlah
UMKMMikro Kecil Menengah1 SERUYAN HILIR
2,595535 85 3,215
2 SERUYAN HILIR TIMUR3,405
26 - 3,431
3 DANAU SEMBULUH1,337
19 1 1,357
4 SERUYAN RAYA554
43 - 597
5 HANAU1,905
120 2 2,027
6 DANAU SELULUK941
92 - 1,033
7 BATU AMPAR1,406
20 - 1,426
8 SERUYAN TENGAH2,820
171 - 2,991
9 SERUYAN HULU2,422
102 - 2,524
10 SULING TAMBUN615
4 - 619
JUMLAH 18,000 1,132 88 19,220
Sumber : Bidang Koperasi dan UKM
Berdasarkan data tabel diatas dapat disimpulkan pencapaian
realisasi kinerja persentase usaha mikro dan kecil lebih tinggi terjadi pada
tahun 2017 yaitu 99,54% dari target 99,62% dengan tingkat capaian
99,92% sedangkan realisasi kinerja paling rendah terjadi pada tahun
2014 yaitu 99,33% dari target 99,76% dengan tingkat capaian 99,57%.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 104
AkuntabilitasKinerja
Lebih rinci tabel berikut dibawah ini menampilkan jumlah unit
skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang tersebar di wilayah
kecamatan-kecamatan di Kabupaten Seruyan dalam kurun waktu tahun
2014 s/d tahun 2017:
Berdasarkan data Keragaan UMKM Tahun 2017 s/d Tahun 2014,
dapat disimpulkan adanya penambahan jumlah pelaku usaha dalam
skala mikro atau penambahan wirausaha baru yang terjadi dalam kurun
waktu tahun 2014 s/d 2017. Pertumbuhan paling besar terjadi pada
tahun 2015 yaitu terjadi penambahan wirausaha baru sejumlah 5.537
pelaku usaha atau bertambah 46,37% kemudian meningkat lagi pada
tahun 2016 s/d 2017 dengan penambahan 523 pelaku usaha atau
bertambah 2,99%. Dari data diatas dapat juga disimpulkan penyebaran
pelaku usaha (UMKM) diwilayah paling banyak masuk kelompok 3 (tiga)
besar yaitu ; Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Seruyan Hilir dan Seruyan
Tengah.Rekapitulasi Data Keragaan UMKM Tahun 2017 s/d Tahun 2014
NamaKecamatan
Jumlah Unit UsahaThn 2017
JumlahUMKM
Thn2017
Jumlah Unit UsahaThn 2016
JumlahUMKMThn2016Mikro Kecil Menengah Mikro Kecil Menengah
Seruyan Hilir 2,595 535 85 3,215 2,072 535 85 2,692
Seruyan HilirTimur
3,405 26 - 3,431 3,405 26 - 3,431
DanauSembuluh
1,337 19 1 1,357 1,337 19 1 1,357
Seruyan Raya 554 43 - 597 554 43 - 597
Hanau 1,905 1202
2,027 1,905 120 2 2,027
Danau Seluluk 941 92 - 1,033 941 92 - 1,033
Batu Ampar 1,406 20 - 1,426 1,406 20 - 1,426
SeruyanTengah
2,820 171 - 2,991 2,820 171 - 2,991
Seruyan Hulu 2,422 102 - 2,524 2,422 102 - 2,524
SulingTambun
615 4 - 619 615 4 - 619
JUMLAH 18,000 1,132 88 19,220 17,477 1,132 88 18,697
NamaKecamatan
Jumlah Unit UsahaThn 2015
JumlahUMKM
Thn2015
Jumlah Unit UsahaThn 2014
JumlahUMKMThn2014Mikro Kecil Menengah Mikro Kecil Menengah
Seruyan Hilir 2,072 535 85 2,692 1,689 535 85 2,309
Seruyan HilirTimur
3,405 26 - 3,431 1,577 26 - 1,603
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 105
AkuntabilitasKinerja
DanauSembuluh
1,337 19 1 1,357 672 19 1 692
Seruyan Raya 554 43 - 597 554 43 - 597
Hanau 1,905 120 2 2,027 1,469 120 2 1,591
Danau Seluluk 941 92 - 1,033 266 92 - 358
Batu Ampar 1,406 20 - 1,426 627 20 - 647
SeruyanTengah
2,820 171 - 2,991 2,049 171 - 2,220
Seruyan Hulu 2,422 102 - 2,524 2,422 102 - 2,524
SulingTambun
615 4 - 619 615 4 - 619
JUMLAH 17,477 1,132 88 18,697 11,940 1,132 88 13,160
Sumber : Bidang Koperasi dan UKM
persentase koperasi aktif
Berdasarkan data diatas diketahui jumlah populasi koperasi di
Kabupaten Seruyan tahun 2017 sebanyak 286 unit koperasi. Adapun
realisasi indikator strategis jumlah koperasi aktif 234 unit koperasi atau
81,82% dari target 96,24% dengan tingkat capaian 85,01%.
No KecamatanKoperasi ( Unit )
Aktif TidakAktif Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Seruyan Hilir 64 12 76
2 Seruyan Hilir Timur 9 1 10
3 Danau Sembuluh 30 7 37
4 Seruyan Raya 21 3 24
5 Hanau 24 6 30
6 Danau Seluluk 32 3 35
7 Batu Ampar 9 0 9
8 Seruyan Tengah 27 14 41
9 Seruyan Hulu 10 6 16
10 Suling Tambun 8 0 8
Jumlah 234 52 286
Berdasarkan data tabel diatas target, realisasi dan capaian dapat
disimpulkan capaian indikator persentase koperasi aktif lebih tinggi
terjadi pada tahun 2014 dengan realisasi 84,40% dari target 90,95%
dengan tingkat capaian 92,80% dan capaian paling rendah persentase
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 106
AkuntabilitasKinerja
koperasi aktif terjadi pada tahun 2017 dimana target 96,24% realisasi
81,82% dengan tingkat capaian 85,01%.
Untuk mengetahui data jumlah koperasi aktif kurun waktu tahun
2014 s/d tahun 2017 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Dari data keragaan koperasi berdasarkan kecamatan tahun 2014
s/d tahun 2017 dapat disimpulkan jumlah koperasi aktif kurun waktu
tahun 2014 s/d tahun 2017 terus mengalami peningkatan seiring dengan
pertambahan jumlah populasi koperasi itu sendiri dari tahun ke tahun
walaupun peningkatan atau pertumbuhannya dalam skala kecil 1% s/d
6%. Jumlah koperasi aktif yang paling banyak justru terjadi pada tahun
2017 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, akan tetapi capaian
pertambahan koperasi tahun 2017 tidak tampak dikarenakan target
tahunan persentase koperasi aktif yang ditetapkan dalam dokumen
renstra lebih tinggi persentasenya.
Data Keragaan Koperasi Berdasarkan Kecamatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
No Kecamatan
Koperasi ( Unit )Tahun 2014
Koperasi ( Unit )Tahun 2015
Aktif TidakAktif Jumlah Aktif Tidak
AktifJumla
h1 Seruyan Hilir 61 6 67 60 11 71
2 Seruyan Hilir Timur 8 1 9 9 1 10
3 Danau Sembuluh 30 5 35 29 7 36
4 Seruyan Raya 19 3 22 21 3 24
5 Hanau 20 3 23 20 6 26
6 Danau Seluluk 27 3 30 29 3 32
7 Batu Ampar 7 0 7 7 0 7
8 Seruyan Tengah 23 13 36 24 14 38
9 Seruyan Hulu 10 5 15 10 6 16
10 Suling Tambun 6 0 6 8 0 8
Jumlah Populasi 211 39 250 217 51 268
No Kecamatan
Koperasi ( Unit )Tahun 2016
Koperasi ( Unit )Tahun 2017
Aktif TidakAktif Jumlah Aktif Tidak
AktifJumla
h1 Seruyan Hilir 63 12 75 64 12 76
2 Seruyan Hilir Timur 9 1 10 9 1 10
3 Danau Sembuluh 30 7 37 30 7 37
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 107
AkuntabilitasKinerja
4 Seruyan Raya 21 3 24 21 3 24
5 Hanau 23 6 29 24 6 30
6 Danau Seluluk 31 3 34 32 3 35
7 Batu Ampar 9 0 9 9 0 9
8 Seruyan Tengah 26 14 40 27 14 41
9 Seruyan Hulu 10 6 16 10 6 16
10 Suling Tambun 8 0 8 8 0 8
Jumlah Populasi 230 52 282 234 52 286
Sumber : Bidang Koperasi dan UKM
Sebagai penjelasan tahun 2014 jumlah koperasi aktif 211 unit
bertambah menjadi 217 unit atau 2,84% tahun 2015 kemudian tahun
2016 menjadi 230 unit atau bertambah 5,99% dan terakhir jumlah
koperasi aktif menjadi 234 unit usaha atau bertambah 1,74% di tahun
2017.
Banyaknya jumlah koperasi aktif belum tentu menunjukkan
kualitas koperasi tersebut. Syarat koperasi berkualitas yaitu secara rutin
selalu melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) minimal setiap
tahunnya. Dalam RAT pengurus menyampaikan laporan tahunan
pertanggungjawaban pengelolaan koperasi kepada anggota, laporan
dimaksud memuat keadaan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat
dicapai pada tahun terlapor, sebagaimana yang diamanatkan dalam UU.
Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Koperasi dan dari pelaksanaan RAT
tersebut. Dari RAT yang dilaksanakan koperasi tersebut, pemerintah
dapat mengetahui kesehatan dan kualitas kualitas koperasi tersebut.
Berikut disajikan data RAT yang dilaksanakan koperasi-koperasi di
Kabupaten Seruyan sebagai berikut :
Data Pelaksanaan RAT Koperasi Kabupaten Seruyan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
No KecamatanTahun 2014 Tahun 2015
KoperasiAktif RAT Koperasi
Aktif RAT
1 Seruyan Hilir 61 6 60 11
2 Seruyan Hilir Timur 8 1 9 1
3 Danau Sembuluh 30 5 29 7
4 Seruyan Raya 19 3 21 3
5 Hanau 20 3 20 6
6 Danau Seluluk 27 3 29 3
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 108
AkuntabilitasKinerja
7 Batu Ampar 7 0 7 0
8 Seruyan Tengah 23 13 24 14
9 Seruyan Hulu 10 5 10 6
10 Suling Tambun 6 0 8 0
Jumlah 211 39 217 51
No KecamatanTahun 2016 Tahun 2017
KoperasiAktif RAT Koperasi
Aktif RAT
1 Seruyan Hilir 63 12 64 12
2 Seruyan Hilir Timur 9 1 9 1
3 Danau Sembuluh 30 7 30 7
4 Seruyan Raya 21 3 21 3
5 Hanau 23 6 24 6
6 Danau Seluluk 31 3 32 3
7 Batu Ampar 9 0 9 0
8 Seruyan Tengah 26 14 27 14
9 Seruyan Hulu 10 6 10 6
10 Suling Tambun 8 0 8 0
Jumlah 230 52 234 52
Sumber : Bidang Koperasi dan UKM
Dari data tabel diatas diketahui, RAT yang dilaksanakan koperasi
sangat rendah. Tahun 2014 hanya 18,48 persen koperasi aktif yang
melaksanakan RAT, tahun 2015 meningkat 23,50%, tahun 2016 hanya
22,61% dan terakhir tahun 2017 menurun sedikit 22,22%. Kecilnya
jumlah/persentase koperasi aktif yang melaksanakan RAT ini dengan
sendirinya menunjukkan kecilnya jumlah koperasi yang dinilai
kesehatannya dan diseleksi kualitas koperasi tersebut.
Kesehatan koperasi adalah kondisi atau keadaan koperasi yang
dinyatakan sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat, dan sangat
tidak sehat. Tingkat kesehatan koperasi merupakan gambaran suatu
koperasi ditinjau dari laporan keuangannya. Laporan keuangan
memegang peranan yang sangat penting untuk mengetahui bagamana
kondisi koperasi, apakah dapat dikatakan baik atau tidak baik. Suatu
koperasi dikatakan sehat dapat dilihat dari hasil pemberdayaan koperasi
yang diukur dengan indikator tumbuh dan berkembangannya koperasi
yang sehat, adanya manfaat koperasi bagi anggota, partisipasi anggota
terhadap koperasi dan dukungan masyarakat serta pihak-pihak yang
terkait. Indikator hasil pemberdayaan koperasi menggambarkan
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 109
AkuntabilitasKinerja
keberhasilan kinerja koperasi. Laporan keuangan inilah yang
disampaikan pada RAT koperasi dan dari inilah sebuah koperasi dinilai
kesehatan dan kualitasnya.
Realisasi kinerja indikator strategis/indikator utama “Persentase
Koperasi Aktif” tahun 2017 sebesar 81.82% sedangkan target capaian
pada akhir periode Rencana Jangka Menengah Dokumen (RPJMD)
maupun Renstra OPD sebesar 98%, jika dibandingkan dengan realisasi
tahun ini maka tingkat capaian hanya sebesar 83,49% atau kurang
14,51% dari target akhir periode dokumen perencanaan strategis,
dengan kata lain perlu upaya meningkatkan persentase koperasi aktif
sebesar 14,51% pada akhir periode perencanaan.
Penyebab meningkat dan menurunya capain kinerja adalahKurang signifikannya tingkat pertumbuhan koperasi disebabkankurangnya pemahaman masyarakat atau pelaku usaha tentangarti pentingnya koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan danekonomi masyarakat.
70%
75%
80%
85%
90%
95%
100%
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Target
Realiasi
Capaian
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 110
AkuntabilitasKinerja
Langkah alternative yang akan dilakukan melaluiSosialisasi akan pentingnya legalitas usaha atau perijinan bagiusaha mereka/sosialisasi Peraturan Bupati No. 15 Tahun2015tentang Pendelegasian Kewenangan Ijin Usaha UMKMkepada Camat.
0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
7%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Pertumbuhan Koperasi Aktif
Pertumbuhan Koperasi Aktif
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 111
AkuntabilitasKinerja
Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya dalam halsumber daya keuangan yang dicapai melalui 4 program prioritasyang mendukung sasaran meningkatnya peran industri rumahtangga, koperasi dan UMKM adalah rata – rata sebesar Rp296.657.200, atau 98,80 % dari total pagu sebesar Rp300.250.200, Hal ini berarti terdapat efesiensi penggunan sumberdaya keuangan sebesar 1,20 % dari tingkat efektivitas capaiankinerja sebesar 84.74, %.
Analisis Program / Kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian sasaran diatas sesuai pernyataan
kinerja. Keberhasilan pencapain sasaran diatas sesungguhnya tidak
akan lepas dari dilaksanakannya program :1. Program Industri Kecil dan Menengah;2. Program Pengembangan Kemampuan Teknologi Industri;3. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi;4. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah.Yang operasionalnya didukung oleh kegiatan sebagai berikut :
1. Kegiatan Fasilitasi bagi Industri Kecil dan Menengah terhadapPemanfaatan Sumber Daya;
2. Kegiatan Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri;3. Kegiatan Sosialisasi Prinsip – Prinsip Pemahaman
Perkoperasian;4. Kegiatan Penyelenggaraan Promosi Produk UMKM;5. Kegiatan Sosialisasi Peraturan Bupati No. 15 Tahun 2015
tentang Pendelegasian Kewenangan Pelaksanan Pemberian IjinUsaha UMKM kepada Camat.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 112
AkuntabilitasKinerja
Tabel perbandingan realisasi kinerja :
Indikator kinerja Target2017
Realisasi2016
Realisasi2017
1 2 3 5
Indeks mutu air 75% - 100%
Sumber data : DLHTabel perbandingan realisasi kinerja s/d akhir RPJMD
Indikator kinerja Kondisi AkhirRPJMD
Realisasi2017
Capaian2017
1 2 3 8
Indeks mutu air 90% 100% 133,33%
Sumber data : DLHTabel perbandingan realisasi kinerja dengan Realisasi Nasional
Indikator kinerja Realisasi2017
RealisasiNasional Ket
1 3 5 6
Indeks mutu air 100% n/a n/a
Sumber data : DLH
sasaran strategis meningkatnya kualitas lingkungan dengan
indicator kinerja indeks mutu air, tahun 2017 target dan realisasi
kinerjanya untuk pencemaran status baku mutu air targenya 75% dari
target berupa 6 kecamatan, realisasinya 100% / kecamatan. Untuk
Cakupan Pengawasan terhadap pelaksanaan PPLH Target 60% untuk 14
perusahaan dan Realisasinya 100% dari 20 perusahaan.
Untuk Realisasi kinerjanya Pencemaran status mutu air 81,13%
dari 6 kecamatan dan realisasinya 100% semuanyanya terlaksana dari 6
kecamatan tersebut. Unuk pengawasan Realisasi kinerjanya 100%
untuk 20 perusahaan yang ada di Kabupaten Seruyan, dan Capaianya
81,13% dan terlaksana sebanyak 20 perusahaan. Untuk tahun 2016
realisasi kinerja pencemara status baku mutu air 100% capaian kinerja
133, 33%, 2015 target 75%,capaian kinerja 138,46%. Tahun 2014 target
Sasaran 13 : Meningkatnya kualitas lingkungan
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 113
AkuntabilitasKinerja
55% capaian kinerjanya 151,50%. Untuk cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan PPLH, tahun 2016 target 60% capaian kinerja 166,67%
tahun 2015 40% capaian kinerjanya 225% tahun 2014 target 20%
capaian kinerjanya 375%.
Realisasi kinerja pencemaran status mutu air Tahun 2014 83,33%
dari 6 kecamatan, tahun 2015 realisasinya 90% berupa 10 kecamatan,
tahun 2016 100% dari 9 kecamatan, dan untuk tahun 2017 realisasi
pencemaran status mutu air 100% berupa 6 kecamatan di Kabupaten
Seruyan. Sedangkan untuk Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan
PPLH pada tahun 2014 Realisasi pengawasan 100% dari 6 kecamatan,
2015 100% dari 9 kecamatan yaitu KecamatanSeruyan Hilir, Kecamatan
Seruyan Hilir Timur, Kecamatan Danau Sembuluh, Kecamatan Seruyan
Raya, Kecamatan Danau Seluluk, Kecamatan Hanau, Kecamatan Batu
Ampar, Kecamatan SEruyan Tengah dan kecamatan seruyan Hulu,
tahun 2016 Realisasinya 55% mengalami penurunan, sedangkan tahun
2017 Realisasinya 100% untuk pengawasan terhadap 20 perusahaan.
Adapun langkah-langkah alternative dan solusi untuk lebih
meningkatkan kinerja pada tahun 2018 setelah dilaksanakannya
program/ kegiatan pada tahun 2017 yang mendukung tercapainya
sasaran strategis yakni melakukan koordinasi dengan pihak terkait
masalah perencanaan penganggaran yang mencukupi dan
T A H U N 2 0 1 4 T A H U N 2 0 1 5 T A H U N 2 0 1 6 T A H U N 2 0 1 7
151.5 138.46 133.33 100
Realisasi (%) Tidak Tercapai (%)
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 114
AkuntabilitasKinerja
memungkinkan kegiatan pendukung sasaran strategis bisa
dilaksanakan. Selain itu harus dilakukan pengawasan dan pembinaan
masalah hukum lingkungan secara kontinyu terhadap pelaku
usaha/perusahaan yang disinyalir bisa menimbulkan pencemaran
lingkungan, sehingga untuk kedepannya bisa diminimalkan adanya
aduan dari masyarakat tentang masalah lingkungan dan perlu adanya
pengawasan serta sosialisasi kapada masyarakat atau pengguna usaha
agar tidak melakukan pencemaran dan kerusakan bagi lingkungan
setempat dan masyarakat juga perlu melestarikan linkungan dengan
baik dan taat dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah
daerah.
Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya dalam halsumber daya keuangan yang dicapai melalui 4 program prioritasyang mendukung sasaran meningkatnya peran industri rumahtangga, koperasi dan UMKM adalah rata – rata sebesar Rp625.314.944,00 , atau 75,25 % dari total pagu sebesarRp.830.975.485,00,- Hal ini berarti terdapat efesiensi penggunansumber daya keuangan sebesar 24,75 %.
Analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja : program yang mendukung
sasaran, terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan antara
lain: program pengendalian pencemaran dan perusakanlingkungan hidup yang operasionalnya didukung oleh kegiata kegiatan
sebagai berikut:
a. Kegiatan Pemantauan Kualitas Lingkunganb. Kegiatan Pengawasan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidupc. Kegiatan Pengelolaan B3 dan Limbah B3d. Kegiatan Monitoring Pemantauan Perizinan AMDAL dan
UKL/UPLe. Kegiatan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 115
AkuntabilitasKinerja
B. Realisasi Anggaran
Dibawah ini adalah tabel Capain dari realisasi dan target
anggaran program prioritas yang digunakan untuk mendukung sasaran
strategis yang telah digunakan selama tahun 2017 sebagai laporan
capaian kinerja terhadap akuntabilitas keuangan untuk mencapai dan
mewujudkan tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam Perjanjian
Kinerja Kabupaten Seruyan Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
No. SasaranStrategis
Target Anggarandari program
prioritas
Realisasi Anggarandari program
prioritas
Capaian
1 2 3 4 5
1. MeningkatnyaakuntabilitasKinerjapemerintahdaerah danpengelolaankeuangandaerah
3.916.275.000,- 3.500.492.763 89,38 %
2. Meningkatnyanilai investasidaerah
325.470.000 300.299.205 93,29 %
3. Meningkatnyaketentramandanketertibanwilayah
379.292.296 377.528.050 99,53 %
4. Meningkatnyakerukunandankeharmonisankehidupanmasyarakat
650.000.000 562.721.500 86,57%
5. MeningkatnyaMutupendidikan
70.240.201.390.70 47.991.220.961 68,32 %
6. Menigkatnyaperanpemudadalam
1.560.382.900 1.509.863.000 96,76 %
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 116
AkuntabilitasKinerja
pembangunan
7. Meningkatnyaperanperempuandalampembangunan
2.461.518.515 1.632.055.000 66,30 %
8. Meningkatnyaderajatkesehatanmasyarakat
16.800.180.300 7.790.338.779 46,37%
9. Meningkatnyapendapatanmasyarakat
50.425.000 48.524.102 96,23%
10. Meningkatnyaaksesbilitasterhadapkebutuhandasar
11.505.098.000 9.793.974.788 85,13%
11. Meningkatnyakonektivitasantar wilayah
58,649,075,080 53,879,627,978 91,87%
12. MeningkatnyaIndustri kecilUMKM dankoperasi
300.250.200 296.657.200 98,80 %
13. Meningkatnyakualitaslingkungan
830.975.485, 625.314.944 75,25 %
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Pelaksanaan
penyelenggaraan pengelolaan keuangan Pemerintah di Kabupaten
Seruyan selama tahun 2017 berdsarkan program dan kegiatan prioritas
yang mendukung sasaran strategis daerah dalam hal penggunaan
anggaran adalah sebesar Rp. 129.138.081.785,- yang realisasikeuangan Rp. 95.124.940.391,- dengan capaian 73,66 %.
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 116
Penutup
BBAABB IIVV.. PPEENNUUTTUUPP
A. Kesimpulan
Gambaran tentang pelaksanaan kinerja Pemerintah Kabupaten
Seruyan selama tahun 2017 telah tergambar dan terwujud dalam
Laporan kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Seruyan Tahun 2017 ini
yang merupakan hasil Pencapaian kinerja dari semua target sasaran
yang terealisasi selama tahun 2016. Penyusunan Capaian kinerja ini
menunjukkan kondisi yang dicapai sejauh mana pencapaian tujuan
dan sasaran yang dicapai dari hasil kontribusi seluruh jajaran
Pemerintah Kabupaten Seruyan dalam mengimplementasikan seluruh
program dan kegiatan selama tahun 2017. Pengukuran capain kinerja
dimaksudkan untuk mengetahui dan menggunakan metode
pembandingan capain kinerja antara rencana kinerja yang di targetkan
dengan realisasi kinerja yang telah dilaksanakan dan dicapai Pemerintah
Kabupaten Seruyan yang digunakan untuk mengetahui dan menganalisa
penyebab keberhasilan/kegagalan dan hambatan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta permasalahan yang terjadi agar
supaya ada tindakan untuk mencari solusi dan mendorong perbaikan
perencanaan dan peningkatan manajemen kinerja yang dilakukan
dimasa mendatang.
Hambatan yang mempengaruhi penerapan Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah adalah mekanisme pengumpulan data
kinerja belum sepenuhnya dapat diandalkan sehingga dukungan data
yang akurat kurang lengkap untuk memenuhi target indikator sasaran
yang pada akhirnya akan berakibat pengukuran pencapaian kinerja
kurang maksimal. Pemerintah Kabupaten Seruyan akan menyusun
strategi dan kebijakan dalam penyusunan Laporan Kinerja untuk
memperbaiki kinerja ditahun mendatang. Sasaran yang belum tercapai
seratus persen akan dievaluasi kembali agar permasalahan yang menjadi
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 117
Penutup
kendala dalam pengukuran indikator kinerja dapat dicari solusi dan
langkah – langkah antisipatif, sehingga semua sasaran yang sudah
ditetapkan selanjutnya akan mudah dicapai dengan lebih baik.
Dengan telah dilaksanakannya seluruh kegiatan pada tahun
2016, Pemerintah Kabupaten Seruyan akan berupaya meningkatkan dan
mengembangkan profesionalisme aparatur daerah yang pada akhirnya
akan menunjukan bahwa tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan
pada Pemerintah Kabupaten Seruyan akan dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya agar tercipta sistem
B. Strategi Peningkatan Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten
Seruyan adalah perwujudan suatu instansi pemerintah dalam
mempertanggungjawabkan misi Kabupaten Seruyan dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Seruyan.
Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam penyusunan LKjIP
Kabupaten Seruyan Tahun 2017 diantaranya adalah :
1. Belum terkendalinya sistem pengumpulan data kinerja SKPD yang
perlu dibangun sebagai alat pemantau kinerja kegiatan secara
berkelanjutan;
2. Sistem Penyusunan Laporan Kinerja yang mengimplementasikan
sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) oleh
pemerintah sudah berorientasi pada hasil dan dapat diukur namun
ada beberapa indikator kinerja kegiatan yang tidak dapat
menggambarkan hasil sehingga belum bisa mengarahkan pada
hasil yang relevan;
3. Kurangnya kapasitas SDM dan pemahaman SDM dalam
merencanakan dan menyajikan laporan kinerja dalam bidang
akuntabilitas kinerja dan manajemen kinerja untuk mempercepat
dan mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel;
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 118
Penutup
4. Belum dibuatnya Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi LKIP Sebagai
upaya perbaikan perencanaan, penerapan manajemen kinerja yang
dilaksanakan untuk meningkatkan Akuntabilitas kinerja.
Dari Seluruh permasalahan tersebut di atas, baik yang sudah
tercapai maupun yang masih belum tercapai, merupakan akumulasi
dari penilaian terhadap hasil kinerja di Lingkungan pemerintah
kabupaten seruyan. Sesuai hasil analisis capaian kinerja, dapat
disimpulkan dan dilakukan beberapa strategi pemecahan masalah yang
akan dijadikan perbaikan dan pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten
Seruyan pada Tahun Anggaran 2017, yaitu sebagai berikut:
1. Perencanaan program dan kegiatan dari seluruh SKPD / unit kerja
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Seruyan agar di lengkapi
dengan indikator tujuan dan sasaran – sasaran strategis yang lebih
berorientasi hasil;
2. Mereviu Dokumen Perencanaan kinerja tahunan secara berkala
untuk mengarahkan dan menggambarkan hasil pencapaian kinerja
dari masing-masing SKPD, sebagai antisipasi perbaikan pelaporan
kinerja;
3. Memonitoring pencapaian Pelaporan penetapan kinerja untuk
mengukur keberhasilan secara berkala;
4. Menyusun Dokumen perencanaan dan penganggaran selalu
menyesuaikan Indiaktor Kinerja Utama dalam mengukur dan
menilai kinerja secara berkala;
5. Memperbaiki dan menyelaraskan target indikator kinerja sasaran
RPJMD dengan indikator Rentra SKPD, Rencana Kinerja Tahunan
dan Perjanjian Kinerja dengan indikator yang lebih akurat dan
terukur.
6. Mengevaluasi Program dan kegiatan untuk melakukan perbaikan
perencanaan kinerja yang dilaksanakan secara berkala;
7. Meningkatkan Kapasitas SDM dalam bidang perencanaan dan
akuntabilitas agar tercipta manajemen kinerja sehingga akan akan
lebih mengarahkan kepada kondisi yang dinginkan;
LkjIP Kabupaten Seruyan Tahun 2017 119
Penutup
8. Melaksanakan dan melakukan koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi program dan kegiatan yang akan direncanakan dan
dilaksanakan pada seluruh Unit Kerja maupun pihak-pihak terkait
lainnya dalam Pelaporan kinerja untuk mencapai sasaran yang
telah ditetapkan.
Demikianlah uraian kinerja Pemerintah Kabupaten Seruyan pada
tahun 2016, sebagai perwujudan tanggung jawab atas amanah yang di
terima dari masyarakat serta menjadi sumber umpan balik untuk
melakukan perbaikan manajemen kinerja penyelenggaraan
pemerintahan dalam peningkatan kinerja secara berkelanjutan.
Kuala Pembuang, Maret 2017
Pjs. BUPATI SERUYAN
Ir. LEONARD S. AMPUNG , MM.,MT