LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) …orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKJIP2.pdf ·...
Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) …orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKJIP2.pdf ·...
i
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2017
INSPEKTORAT DAERAH
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2018
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... v
IKHTISAR EKSEKUTIF ..................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Gambaran Organisasi ............................................................................. 2
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .............................................. 10
2.1 Perjanjian Kinerja ..................................................................................... 10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .......................................................................... 12
3.1 Capaian Kinerja ...................................................................................... 12
3.2 Realisasi Anggaran ................................................................................. 25
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 28
4.1 Simpulan .................................................................................................. 28
4.2 Saran ...................................................................................................... 28
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................
A Struktur Organisasi dan Tata Kerja
B Piagam Penghargaan
c Rencana Strategis
D Indikator Kinerja Utama
E Rencana Kinerja Tahunan
F Penetapan Kinerja
G Pengukuran Kinerja
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya OPD yang telah
mengimplementasikan SPIP ……………………………………………………. 13
Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Kepatuhan OPD terhadap
peraturan perundang-undangan ……………………………………………….. 15.
Tabel 3.3 Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya penyelesaian Tindak Lanjut … 18
Tabel 3.4 Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan public …… 20
Tabel 3.5 Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya profesionalisme aparat
pengawasan intern pemerintah ………………………………………………... 22
Tabel 3.6 Capaian Kinerja per Sasaran ………………………………………………….. 24
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Capaian Level Maturitas SPIP Kabupaten Boyolali ………………… 14
Gambar 3.2 Capaian Menurunnya temuan/rekomendasi hasil pemeriksaan
LKPD oleh BPK RI ……………………………………………………… 17
Gambar 3.3 Prosentase pelaksanaan pemeriksaan reguler terhadap seluruh obyek
Pemeriksaan……………………………………………………………………… 18
Gambar 3.4 Perkembangan Nilai Prosentase tindak lanjut yang dapat diselesaikan.. 20
Gambar 3.5 Perkembangan Prosentase penanganan pengaduan masyarakat
Inspektorat Kabupaten Boyolali ……………………………………………… 22
Gambar 3.6 Capaian Level Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
Kabupaten Boyolali dari Tahun 2016-2017 …………………………………. 23
vi
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pengawasan yang lebih
berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta berorintasi
kepada hasil (result oriented goverment), perlu adanya akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut
perlu adanya Laporan Akuntabilitas Intansi Pemerintah. Dengan telah selesainya
pelaksanaan tahun anggaran 2017, sesuai dengan Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas, semua instansi
pemerintah, termasuk Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali, wajib menyusun
LKjIP. Selain itu, informasi dalam dokumen LKjIP merupakan bentuk
pertangungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas.
Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Peraturan Bupati Boyolali Nomor
37 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi,
serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten, Inspekturat Kabupaten Boyolali
dipimpin oleh seorang Inspektur, terdiri dari satu Sekretaris, 4 Inspektur
Pembantu, 3 Kepala Sub. Bagian, 26 Jabatan Fungsional Auditor dan 14 Staf
Fungsional Umum. Jumlah pegawai secara keseluruhan 48 orang PNS.
Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali mempunyai tugas pokok membantu
Bupati membina dan mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan oleh Perangkat Daerah.
Visi Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Renstra
Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2016-2021 adalah “Kabupaten Boyolali
Yang Lebih Sejahtera, Berdaya Saing dan Pro Investasi”. Untuk mewujudkan visi
tersebut, Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali melaksanakan misi Bupati
Boyolali yang ke empat yaitu : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
melalui penguatan sistem pemerintahan dan pemberantasan korupsi dalam
rangka peningkatan pelayanan masyarakat
Untuk mewujudkan misi tersebut pada tahun 2017 Inspektorat Daerah
Kabupaten Boyolali melaksanakan 6 program dan 33 Kegiatan dengan
anggaran sebesar Rp. 2.461.867.000,00, Seluruh program /kegiatan tersebut
direncanakan sebagai bagian dari Penetapan Kinerja Tahun 2017 untuk
mencapai empat sasaran atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan
mempunyai kaitan sebab akibat dengan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan
Rencana kinerja Tahun 2017 menunjukkan bahwa capaian kinerja sebesar
vii
126%. Berikut Capaian kinerja per Sasaran yaitu Sasaran Terwujudnya tata
pemerintahan yang lebih bersih, berwibawa, konstitusional, efektif dan
demokratis nilai capaian sasaran kinerja 126% sehingga dikategorikan sangkat
baik.
Secara keseluruhan capaian kinerja 126 % dan mengalami kenaikan
dibanding capaian kinerja tahun 2016 yaitu 102 %. Sedangkan Anggaran untuk
membiayai seluruh kegiatan sebesar Rp 6.732.229.000,00 dengan realisasi
penyerapan sebesar Rp 6.038.589.855,00 atau 90% (Belanja Tidak Langsung
dan Belanja Langsung) dari total anggaran tersebut. Anggaran Belanja Langsung
Inspektorat Kabupaten Boyolali Tahun 2017 sebesar Rp 2,461,867,000,00
dengan realisasi penyerapan sebesar Rp. 1,857,549,329,00 atau 75% Rata-rata
Nilai Capaian Anggaran (Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung) adalah
90%.
Guna meningkatkan capaian kinerja Inspektorat Daerah Kabupaten
Boyolali maka telah dilakukan upaya peningkatan capaian kinerja yaitu
melakukan koordinasi baik secara lisan maupun tertulis kepada unit kerja yang
mengelola aset daerah untuk meminta sarana transportasi khususnya kendaraan
roda empat guna mendukung mobilitas tim dalam melakukan pemeriksaan dan
monitoring Laporan Hasil Pemeriksaan, meningkatkan kualitas sumber daya
manusia khususnya auditor untuk dikirim dalam pelatihan teknis maupun diklat
penjenjangan, memanfaatkan hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan
pelaksanaan program/kegiatan, memberdayakan sumber daya yang ada di
Inspektorat Daerah secara menyeluruh, efektif, dan efesien;
LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017 I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah
Tahun 2017 dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pelaksanaan
pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented
governement). Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas perlu
adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah
Tahun 2017. Instansi yang wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Tahun 2017 adalah Kementerian
/Lembaga, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit Organisasi Eselon I
pada Kementerian/Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan unit
kerja mandiri yang mengelola anggaran tersendiri dan/ atau unit yang
ditentukan oleh pimpinan instansi masing-masing.
Sesuai dengan siklusnya, setelah selesai pelaksanaan tahun
anggaran 2017, pemerintah daerah menyusun LKjIP 2017 yang merupakan
laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu
instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. LKjIP berisi
ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen
penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Dokumen LKjIP bukan
dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan dokumen lain yaitu
Indikator Kinerja Utama (IKU), RPJMD/Renstra SKPD, RKPD/Renja SKPD,
Penetapan Kinerja (Tapkin), dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).
Tujuan penyusunan LKjIP adalah menyajikan pertanggungjawaban
kinerja instansi pemerintah (Inspektorat Daerah) dalam mencapai sasaran
strategis instansi sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan
Kinerja diawal tahun anggaran. Dokumen LKjIP ini dapat digunakan sebagai:
1. sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian
kinerja Inspektorat Daerah dengan pembanding hasil pengukuran kinerja
dan penetapan kinerja;
2. bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Insektorat
Daerah;
3. bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja
Inspektorat Daerah pada tahun berikutnya.
LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017 I-2
Peraturan perundang-undangan yang diacu dalam penyusunan
dokumen LKjIP Inspektorat Daerah antara lain :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 16, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 183);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun
Anggaran 2017 (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016
Nomor 23);
7. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Boyolali (Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun
2016 Nomor 37);
8. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 41 Tahun 2016 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun
Anggaran 2017 (Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor
41);
1.2. Gambaran Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, yang dipimpin
oleh seorang Inspektur yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2016 tentang
LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017 I-3
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, sebagai tindak lanjut dari
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah.
Sedangkan penjabaran tugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah
Kabupaten Boyolali telah ditetapkan Peraturan Bupati Boyolali Nomor 37 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali, Inspektorat Daerah mempunyai
tugas membantu Bupati membina dan mengawasi pelaksanaan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerahdan tugas pembantuan oleh
Perangkat Daerah.
Dalam menjalankan tugas Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali
didukung dengan personil dan sarana prasarana yaitu sebagai berikut :
Data Kepegawaian.
a. Jumlah Pegawai : 48 orang
b. Jumlah Pegawai Menurut Kualifikasi Pendidikan :
Jumlah Pegawai Menurut Kualifikasi Pendidikan
SD SMP SMA/ SMK
DI DII DIII DIV S1 S2 S3 Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
0 0 10 0 0 1 26 11 48
c. Jumlah Pegawai Menurut Kualifikasi Pangkat Golongan :
1) Juru Muda ( I/a ) : 0
2) Juru Muda Tk. I ( I/b ) : 0
3) Juru ( I/c ) : 0
4) Juru Tk. I ( I/d ) : 0
5) Pengatur Muda ( II/a ) : 0
6) Pengatur Muda Tk. I ( II/b ) : 0
7) Pengatur ( II/c ) : 4
8) Pengatur Tk. I ( II/d ) : 0
9) Penata Muda ( III/a ) : 3
10) Penata Muda Tk. I ( III/b ) : 7
11) Penata ( III/c ) : 13
12) Penata Tk. I ( III/d ) : 12
13) Pembina ( IV/a ): 3
14) Pembina Tk. I ( IV/b ): 5
15) Pembina Utama Muda ( IV/c ) : 1
LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017 I-4
16) Pembina Utama Madya ( IV/d ) : -
17) Pembina Utama ( IV/e ) : -
18) PTT : -
Jumlah : 48
d. Jumlah Pegawai Menurut Kualifikasi Jabatan:
Jumlah Pegawai Menurut Kualifikasi Jabatan
Struktural Fungsional Juml
ah Total II.a II.b
III.a
III.b IV.a
IV.b V.a
V.b Jum Fung- siona
l
Jum
Staf
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
- 1 5 - 3 - - - 9 26 13 48
Kondisi sarana prasarana pada umumnya baik hal ini ditunjukkan dengan kondisi barang Inventaris masih layak pakai atau baik :
NO URAIAN JUMLAH
BARANG BAIK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
BERAT
1 Tanah dan Bangunan 1 1
2 Garasi 1 1
3 Kendaraan Roda 4 7 7
4 Kendaraan Roda 2 10 5 5
5 Sket Mat 3 3
6 Hand Taly Counter 2 2
7 Tes Beton 1 1
8 Mesin Ketik 5 2 3
9 Mesin Hitung Manual 2 2
10 Mesin Kalkulator 20 20
11 Lemari Besi 6 4 2
12 Rak Besi 3 3
13 Rak Kayu 23 23
14 Filling Kabinet Besi 9 9
15 Filling Kabinet Kayu 1 1
16 Brankas 1 1
17 Kardex Besi 1 1
LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017 I-5
NO URAIAN JUMLAH
BARANG BAIK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
BERAT
18 Peti Uang 1 1
19 Lemari Kaca 1 1
20
Alat Penghancur
Kertas 1 1
21 Papan Instansi 1 1
22 White Board 14 7 2 5
23 Peta Timbul 1 1
24 Mesin Absensi 1 1
25
Alat Pemotong
Kertas 2 1 1
26 Head Mesin B 2 1 1
27 Perparator B 3 2 1
28 Lemari Kayu
13 13
29 Meja Besi 6 3 3
30 Meja Kayu 83 83
31 Kursi Besi/Rapat 85 85
32 Kursi Kayu 59 52 2 5
33 Zice Ukir 3 2 1
34 Meja Rapat 26 26
35 Meja Telepon 2 2
36 Meja Panjang 2 2
37 Kursi Putar 9 3 2 4
38 Kursi Lipat 40 25 15
39 Meja Komputer 36 18 2 16
40 Kursi Panjang 3 3
41 Dingklik 2 2
42 Jam Elektronik 12 8 4
43 AC Split 11 11
44 AC Standing Floor 1 1
45 Kipas Angin 8 6 2
46 Kompor Gas 2 1 1
47 Caset Recorder 2 1 1
LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017 I-6
NO URAIAN JUMLAH
BARANG BAIK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
BERAT
48 Wireles 2 2
49 UPS 17 11 6
50 Photo Tustel 1 1
51 Lambang Garuda 1 1
52
Gambar Presiden
dan Wakil Presiden
2 2
53 Tangga Aluminium 1 1
54 Kaca Hias 7 7
55 Dispenser 2 2
56 Alat Perekam 2 2
57 Alat Pemadam 2 2
58 PC Unit 40 35 5
59 Lap Top 13 11 2
60 Printer 37 16 21
61 Meja Pejabat Eselon
II
1 1
62 Kursi Eselon III 12 12
63 Kamera Digital 2 1 1
64 Rool Meter 5 2 3
65 LCD Proyektor 2 2
66 Telepon PABX 12 12
67 Pesawat Telepon 1 1
68 Inter Cam 1 1
69 Faximile 1 1
70 Hand Phone/ Flexi 1 1
71 Handy Cam 1 1
72 Kotak Obat 1 1
73 Meja Partisi 53 53
74 Meja Counter 2 2
75 Genzet 1 1
76 Almari arsip 3 3
77 Mesin foto copy 1 1
78 CCTV 1 1
LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017 I-7
NO URAIAN JUMLAH
BARANG BAIK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
BERAT
79 Organ/ Keyboard 1 1
80 Server 1 1
81 Troli Krisbow 2 2
82 Meteran Digital 1 1
83 Meteran dorong 1 1
84. Backdrop 1 1
JUMLAH 797 650 18 129
1.2.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Peraturan Bupati Boyolali Nomor 37 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Boyolali :
a. Kedudukan Inspektorat Daerah merupakan unsur pengawas
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Inspektorat Daerah dipimpin
oleh Inspektur, Inspektur dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
b. Inspektorat Daerah mempunyai tugas membantu Bupati membina dan
mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah.
Melihat kedudukan Inspektorat Daerah maka tugasnya adalah
membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang
pengawasan umum dalam lingkup pemerintah daerah, sedangkan fungsi
Inspektorat Daerah adalah merumuskan kebijakan teknis dibidang
pengawasan umum dan pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintah
Daerah. Sedangkan berdasarkan Peraturan Bupati Boyolali Nomor 37 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali :
a. Kedudukan Inspektorat Daerah merupakan unsur pengawas
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Inspektorat Daerah dipimpin
oleh Inspektur, Inspektur dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017 I-8
b. Inspektorat Daerah mempunyai tugas membantu Bupati membina dan
mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah.
Inspektorat Daerah Kabupaten mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi
pengawasan;
b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui
audit, review, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Bupati;
d. penyusunan laporan hasil pengawasan;
e. pelaksanaan administrasi Inspektorat Daerah; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati dan Peraturan
perundang-undangan terkait dengan tugas dan fungsinya
1.2.2 Struktur Organisasi
Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali dibentuk berdasar
Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Inspektorat Daerah
Kabupaten Boyolali terdiri dari:
Susunan Organisasi Inspektorat Daerah terdiri dari:
a. Inspektur;
b. Sekretariat;
c. Inspektur Pembantu; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Sekretariat terdiri dari:
a. Subbagian Perencanaan;
b. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; dan
c. Subbagian Administrasi dan Umum.
Inspektur Pembantu terdiri dari:
a. Inspektur Pembantu Wilayah I;
b. Inspektur Pembantu Wilayah II;
c. Inspektur Pembantu Wilayah III; dan
d. Inspektur Pembantu Wilayah IV.
LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017 I-9
Struktur Organisasi
Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali
1.2.3 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi
Aspek-aspek strategis Inspektorat Daerah diperoleh dengan
mengakomodasi isu organisasi (Inspektorat Daerah), permasalahan dan
atau arah kebijakan dan program RPJMD Kabupaten 2016-2021, dan isu
utama kementerian terkait dengan tugas dan fungsi Inspektorat Daerah
yaitu Penguatan tata kelola, sistem pengendalian manajemen dan sistem
pengawasan intern.
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Inspektorat Daerah
Kabupaten Boyolali dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang
secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
- Kesadaran/kedisiplinan dan kemampuan dari obyek pemeriksaan
untuk menindak lanjuti Perintah Bupati atas hasil pemeriksaan
Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali masih rendah.
- Masih kurangnya tenaga pemeriksa yaitu auditor maupun P2UPD
untuk mendukung pemeriksaan.
LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017 II-10
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1Perjanjian Kinerja
Sesuai ketentuan, Perjanjian Kinerja 2017 adalah Penetapan Kinerja
Perubahan (TapkinPerubahan) Inspektorat 2017 yang disusun berdasar pada
Rencana Strategis (Renstra) 2016-2021 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) 2017. Perjanjian Kinerja meliputi 5 (lima) sasaran strategis sebagai berikut :
1. Meningkatnya OPD yang telah mengimplementasikan SPIP
2. Meningkatnya Kepatuhan OPD terhadap peraturan perundang-
undangan
3. Meningkatnya penyelesaian Tindak Lanjut
4. Meningkatnya kualitas pelayanan publik 5. Meningkatnya profesionalisme aparat pengawasan intern pemerintah
mempunyai 6 indikator.
Berikut Perjanjian Kinerja Inspektorat Kabupaten Boyolali Tahun 2017
sebagaimana tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja Inspektorat Daerah
Kabupaten Boyolali Tahun 2017 :
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2017.
PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 INSPEKTORAT DAERAH
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Target Penanggung jawab
1 2 3 4 5
1 Meningkatnya OPD yang telah
mengimplementasikan SPIP
Capaian Level Muturitas SPIP
Kabupaten Boyolali
Level 2 Inspektur
2 Meningkatnya Kepatuhan OPD terhadap
peraturan perundang-
undangan
Menurunnya temuan/rekomendasi hasil pemeriksaan
LKPD oleh BPK RI
29 temuan/rekome
ndasi
Inspektur
Prosentase
pelaksanaan pemeriksaan reguler
terhadap seluruh obyek pemeriksaan
23 % Inspektur
3 Meningkatnya
penyelesaian Tindak Lanjut
Prosentase tindak
lanjut yang dapat diselesaikan
80 % Inspektur
LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017 II-11
4 Meningkatnya kualitas
pelayanan publik
Prosentase aduan masyarakat atau
sumber informasi lain yang ditindaklnajuti
80 % Inspektur
5 Meningkatnya profesionalisme aparat
pengawasan intern
pemerintah
Level Capaian Kapabilitas APIP
Level 2 Inspektur
Sumber : Penetapan Kinerja Perubahan Inspektorat Kabupaten Boyolali Tahun 2017,
Untuk mencapai/mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut, Inspektorat
Kabupaten Boyolali melaksanakan Program dan Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp.
2.461.867.000,00 yang selangkapnya sebagaimana dokumen Penetapan Kinerja Inspektorat
Kabupaten Boyolali Tahun 2017 Perubahan (terlampir).
12 LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Inspektorat Daerah merupakan perwujudan kewajiban
Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan
kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Kinerja Inspektorat Daerah Tahun 2017 tergambar dalam tingkat pencapaian
sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan
yang ditetapkan.
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran (output) dan atau
hasil (outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Indikator
keluaran (output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah
ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Sesuai ketentuan, Indikator Kinerja SKPD
minimal meliputi keluaran (output), sehingga pengukuran kinerja Inspektorat Daerah dapat
berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai dokumen Penetapan Kinerja Inspektorat
Daerah Tahun 2017.
a. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik)
sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan
masukan (input) yang digunakan.
b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output)
kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara
realisasi kinerja dengan target kinerja pada dokumen Penetapan Kinerja. Pada tahun anggaran
(APBD Kabupaten) 2017, Inspektorat Daerah telah melaksanakan berbagai kegiatan strategis
untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebanyak 5 sasaran strategis. Penilaian
capaian kinerja menggunakan rumus :
1. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin tinginya kinerja atau semakin
rendah realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja menggunakan rumus :
13 LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017
2. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau
semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja menggunakan
rumus :
Simpulan hasil pengukuran dibagi menjadi 4 (empat) skala pengukuran dengan
kategori sebagai berikut :
a. Lebih dari 100 % = Sangat Baik (A)
b. 76% sampai 100% = Baik (B)
c. 56% sampai 75 % = Cukup (C)
d. Kurang dari 55 % = Kurang (K)
Capaian kinerja Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali sesuai dengan pengukuran
kinerja Tahun 2017 disajikan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun
ini, antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa
tahun terakhir, dan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah.
Sedangkan evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab keberhasilan/
kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program/ kegiatan yang
menunjang keberhasilan/ kegagalan diuraikan guna memberikan gambaran efektifitas dan
efesiensi pencapaian target kinerja.
1. Sasaran 1 : Meningkatnya OPD yang telah mengimplementasikan SPIP
Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada indikator berikut :
Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya OPD yang telah mengimplementasikan
SPIP
Indikator kinerja Satuan Target Renstra 2017
Target RPJMD
2017
Realisasi Tahu
n 2016
Target Renstra
2017
Realisasi
tahun 2017
Capaian
Tahun 2017
Kate gori
Penanggung
jawab
1.
Capaian Level Muturitas SPIP Kabupaten Boyolali
Level 2 2 3 2 3 150%
A Inspektur
Sumber : Analisis Inspektorat, 2017
Capaian kinerja meliputi 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja 150% (kategori
sangat baik). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran per indikator :
14 LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017
1. Capaian Level Maturitas SPIP Kabupaten Boyolali
Capaian Level Maturitas SPIP Kabupaten Boyolali telah dilaksanakan pada Tahun 2017
terdiri dari:
• Melakukan pendampingan SPIP ke Organisasi Perangkat Daerah untuk menyusun
RTP (Rencana Tindak Pengedalian), dilaksanakan oleh 8. Tim, yang terdiri 8 ketua
tim dan 22 .Anggota Tim ke OPD-OPD di Kabupaten Boyolali.
• Berkoordinasi ke BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Tengah tentang Quisener
penilaian SPIP yang masih perlu perbaikan, sehingga dapat meningkatkan penilaian
level maturitas SPIP.
Berikut grafik Capaian Level Maturitas SPIP Kabupaten Boyolali dari Tahun 2016-2017
0
20
40
60
80
100
120
140
160
2016 2017
PROSENTASE
Gambar 3.1 Capaian Level Maturitas SPIP Kabupaten Boyolali
a. Analisis penyebab keberhasilan:
Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali menerapkan suatu upaya untuk dapat
mencapai level maturitas SPIP yang diharapkan dengan melakukan upaya-upaya
sebagai berikut :
a) Adanya dasar hukum yang mendasari yaitu:
- Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah.
- Peraturan Bupati Boyolali Nomor 19 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan
SPIP di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali.
b) Adanya peraturan pelaksanaannya yaitu :
- Keputusan Inspektur Kabupaten Boyolali Nomor 800/514.b/11 Tahun 2016
tentang Juknis SPIP Kabupaten Boyolali.
- Keputusan Inspektur Kabupaten Boyolali Nomor 800/465.b/11 Tahu 2016
tentang Petunjuk Teknis Pemantauan Berkelanjutan SPIP Kabupaten Boyolali.
c) Adanya kelembagaan SPIP yang memadai yaitu Satgas SPIP Tingkat Kabupaten
dan Tingkat OPD.
d) Adanya komitmen yang kuat dari pimpinan Daerah (Bupati) sampai pada jajaran
dan staf.
e) Adanya pentahapan yang jelas.
(a) Tahap Persiapan.
15 LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017
(b) Tahap pelaksanaan berdasarkan kondisi dan rencana perbaikan
pengendalian Intern.
(c) Tahap pelaporan.
f) Adanya pemantauan berkelanjutan.
g) Berkonsultasi secara intensif ke BPKP Perwakilan Perwakilan Jawa Tengah.
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Kegiatan Penerapan SPIP telah dilaksanakan pada Tahun 2017 dilaksanakan dengan
cara :
- Pembuatan kebijakan/ surat tagihan tindak lanjut ke OPD-OPD yang belum
menyusun tindak lanjut RTP, dan mendatangi langsung ke Organisasi Perangkat
Daerah dengan memberikan asistensi/pendampingan.
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap
capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan
efesiensi sebesar 61% (rumus : (anggaran-realisasi)/anggaran x 100%) dari
anggaran sebesar Rp.60.975.000,- digunakan sebesar Rp. 37.326.750,00.
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Untuk melaksanakan indikator ini dilaksanakan dengan program Peningkatan Sistim
dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH dan kegiatan Penerapan SPIP dengan
bentuk kegiatan yang dilaksanakan dengan pendampingan SPIP ke masing-masing
Organisasi Perangkat Daerah.
2. Meningkatnya Kepatuhan OPD terhadap peraturan perundang-undangan
Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Kepatuhan OPD terhadap
peraturan perundang-undangan
Indikator kinerja Satuan
Target
Renstra
2017
Target RPJM
D 2017
Realisasi Tahu
n 2016
Target Renstra
2017
Realisasi tahu
n 2017
Capaian Tahun 2017
Kate gori
Penanggung jawab
1.
a. Indikator Menurunnya temuan/rekomendasi hasil pemeriksaan LKPD oleh BPK RI.
Temuan/Rek
29 20 145%
A Inspektur
b. Prosentase pelaksanaan pemeriksaan reguler
% 23 23 22 23 23 100%
A Inspektur
16 LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017
terhadap seluruh obyek pemeriksaan
Jumlah rata-rata 122,5%
Sumber : Analisis Inspektorat Daerah 2017
Capaian kinerja meliputi 2 (dua) indikator kinerja dengan capaian kinerja 122,5 %
(kategori sangat baik). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran per indikator :
a. Indikator Menurunnya temuan/rekomendasi hasil pemeriksaan LKPD oleh BPK RI.
1) Keberhasilan capaian target kinerja indikator Jumlah temuan/ rekomendasi
hasil pemeriksaan LKPD oleh BPK RI menurun disebabkan :
(a). Kesungguhan dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah dan
Badan Keuangan Daerah Kabupaten Boyolali dalam melaksanakan
administrasi keuangan sehingga penyusunan Laporan Keuaangan
Pemerintah Daerah dapat dilakukan dengan baik.
(b). Inspektorat Daerah melaksanakan reviu LKPD kepada Organisasi
Perangkat Daerah sebelum diperiksa oleh Perwakilan BPK Jawa Tengah.
(c) Melakukan pendampingan kepada OPD dalam melaksanakan tindak lanjut
Laporan Hasil Audit oleh BPK baik tahun yang bersangkutan maupun
tahun – tahun sebelumnya.
(d) Adanya Rencana Aksi dan Tindak lanjut rencana Aksi.
Berikut grafik Jumlah temuan/ rekomendasi hasil pemeriksaan LKPD oleh
BPK RI menurun dari Tahun 2016-2017 :
0
50
100
150
200
2016 2017
PROSENTASE
Gambar 3.2 Capaian Menurunnya temuan/rekomendasi hasil pemeriksaan LKPD
oleh BPK RI
2) Efesiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan :
o Melakukan reviu LKPD kepada OPD dengan tim yang terdiri tiga
sampai dengan empat personil, Inspektur Daerah dan tim Reviu LKPD
17 LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017
mendapatkan pembekalan dari Perwakilan BPK RI Provinsi Jawa
Tengah.
o Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan
anggaran dengan efesiensi sebesar 44% dari anggaran sebesar Rp.
110.000.000,00 digunakan sebesar Rp. 61.565.500,00.
3) Analisis program/kegiatan :
Dilaksanakan dengan program Peningkatan Sistim dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH dengan Reviu Dokumen Perencanaan dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Dengan bentuk kegiatan yang
dilakukan adalah Reviu Dokumen LKPD secara sampel pada OPD Kabupaten
Boyolali.
b. Indikator : Prosentase pelaksanaan pemeriksaan reguler terhadap seluruh obyek
pemeriksaan
Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut :
1) Analisis penyebab keberhasilan.
Pada kegiatan ini Indikator kinerjanya yaitu Prosentase pelaksanaan
pemeriksaan reguler terhadap seluruh obyek pemeriksaan, aktifitas yang
dilakukan untuk mendukung keberhasilan yaitu dilaksanakannya pemeriksaan
Reguler dari target 104 Dapat dicapai 104 LHP sehingga capaian kinerjanya
dapat tercapai 100%. Sehingga Indikator kinerja prosentase pelaksanaan
pemeriksaan reguler terhadap seluruh obyek pemeriksaan yaitu 104 LHP dari
seluruh obyek pemeriksaan di Kabupaten Boyolali sebanyak 438 Obyek
sehingga target yang tertuang Renstra bahwa dari target 23% dan dapat tercapai
23%, hal ini dapat tercapai dikarenakan pelaksanaan pemeriksaan jumlah hari
dimaksimalkan dengan jumlah Tim Auditor yang diminimalkan sehingga waktu
satu tahun dapat melaksanakan pemeriksaan yang lebih banyak.
Berikut grafik nilai kinerja Prosentase pelaksanaan pemeriksaan reguler
terhadap seluruh obyek pemeriksaan Tahun 2016-2017 :
21.4
21.6
21.8
22
22.2
22.4
22.6
22.8
23
Tahun 2016 Tahun 2017
18 LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017
Gambar 3.3 Prosentase pelaksanaan pemeriksaan reguler terhadap seluruh
obyek pemeriksaan
Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
- Memaksimalkan Tim Auditor yang ada dalam melaksanakan pemeriksaan
reguler dan meminimalkan waktu pelaksanaan Pemeriksaan.
- Meminimalkan sumber daya baik dari sarana dan prasarana yaitu dengan
sarana kendaraan dinas operasional yang sangat terbatas dapat
mempengaruhi kinerja namun demikian upaya-upaya untuk menutupi
kekurangan dengan alteratif penggunaan kendaraan pribadi.
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan
anggaran dengan efesiensi sebesar 16% (rumus : (anggaran-
realisasi)/anggaran x 100%) dari anggaran sebesar Rp.364.925.999,00
digunakan sebesar Rp. 305.568.676,00.
2) Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan.
Program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan yaitu :
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH dengan kegiatan Pelaksanaan pengawasan
internal secara berkala yang didalamya terdapat aktifitas berupa Pemeriksaan.
sehingga dengan Program dan Kegiatan tersebut sangat menunjang
keberhasilan Prosentase pelaksanaan pemeriksaan terhadap seluruh obyek
pemeriksaan.
3. Meningkatnya penyelesaian Tindak Lanjut
Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut :
Tabel 3.3 Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya penyelesaian Tindak Lanjut
Indikator kinerja Satuan
Target
Renstra
2017
Target RPJMD
2017
Realisasi
Tahun 2016
Target Renst
ra 2017
Realisasi tahu
n 2017
Capaian Tahun 2017
Kate gori
Penanggung
jawab
1.
Prosentase tindak lanjut yang dapat diselesaikan
% 80 80 98 80 87 108 A Inspektur
Sumber : Analisis Inspektorat, 2017
Kegiatan Tindak lanjut hasil temuan pengawasan telah dilaksanakan pada Tahun 2017 terdiri
dari:
(1) Tindak Lanjut Temuan Hasil Pemeriksaan Reguler terdiri dari jumlah rekomendasi
sebanyak 1.667 telah ditindaklanjuti dengan status sesuai/selesai sebanyak 1107
rekomendasi (66,41 %) dan dalam proses tindaklanjut sebanyak 475 rekomendasi
19 LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017
(28,49%), serta belum ditindaklanjuti sebanyak 85 rekomendasi (5,10%), sehingga
dapat disimpulkan bahwa target kinerja sebesar 80%, realisasi target kinerja sebesar
66,41 % sehingga capaian kinerja tahun 2017 sebesar 83%, hal ini tidak dapat
tercapai dikarenakan waktu penyelesaikan LHP dengan waktu penyelesaian tindak
lanjut sangat singkat sehingga untuk LHP yang terbit dibulan Desember tindak
lanjutnya akan dapat terselesaikan dibulan Januari tahun berikutnya.
(2) Tindak Lanjut Temuan Hasil Pemeriksaan Kasus/ Khusus dengan target kinerja
sebesar 80%, realisasi target kinerja sebesar 96,15% sehingga capaian kinerja tahun
2017 sebesar 120%.
(3) Tindak lanjut Pemeriksaan APF lain :
o Tindak lanjut pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Jawa Tengah dari jumlah
rekomendasi sebanyak 566, telah ditindaklanjuti dengan status sesuai sebanyak
540 rekomendasi (95,41%) dan dalam proses tindaklanjut sebanyak 26
rekomendasi (4,59%), serta belum ditindaklanjuti sebanyak 0 rekomendasi (0%).
o Tindak lanjut pemeriksaan Perwakilan BPKP Jawa Tengah dari jumlah
rekomendasi tahun 2017 sebanyak 27, ditindaklanjuti Selesai 27 rekomendasi
(100%) dan dalam proses tindak lanjut sebanyak 0 rekomendasi (0%).
o Tindak lanjut pemeriksaan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah jumlah 32
rekomendasi sudah selesai sebanyak 32 rekomendasi (100%) dan dalam
proses tindak lanjut sebanyak 0 rekomendasi (0%).
Sehingga rata-rata capaian kinerja prosentase tindak lanjut yang dapat diselesaikan yaitu
87 %
Berikut grafik nilai kinerja Prosentase tindak lanjut yang dapat diselesaikan
2016-2017 :
92
94
96
98
100
102
104
106
108
Tahun 2016 Tahun 2017
Gambar 3.4 Perkembangan Nilai Prosentase tindak lanjut yang dapat diselesaikan. d. Analisis penyebab keberhasilan:
Inspektorat Kabupaten Boyolali menerapkan suatu upaya untuk dapat mencapai
tindaklanjut yang diharapkan dengan melakukan upaya-upaya sebagai berikut :
• Melakukan Monitoring Laporan Hasil Pemeriksaan ke lapangan dengan memberikan
masukan jalan keluar untuk dapat menindak lanjuti atau asistensi baik Laporan Hasil
Pemeriksaan Reguler, Kasus/ Khusus atau APF lain.
20 LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017
• Melakukan koordinasi ke BPKRI, BPKP Perwakilan Prov. Jateng dan Inspektorat
Provinsi serta Rakor-rakor yang diadakan oleh Inspktorat Provinsi.
e. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Kegiatan Tindak lanjut hasil temuan pengawasan telah dilaksanakan pada Tahun 2017
diterapkan dengan upaya, Monitoring LHP, Melakukan koordinasi ke BPKRI, BPKP
Perwakilan Prov. Jateng dan Inspektorat Daerah Provinsi . Efesiensi penggunaan
sumber daya antara lain dilakukan dengan :
- Mendatangi lagsung ke obyek monitoring dengan memberikan asistensi untuk
menyelesaikan tindak lanjut.
- Melakukan koordinasi ke BPKRI, BPKP Perwakilan Prov. Jateng dan Inspektorat
Provinsi serta Rakor-rakor yang diadakan oleh Inspktorat Provinsi dengan prioritas
yang sangat penting.
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap
capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan
efesiensi sebesar 36% (rumus : (anggaran-realisasi)/anggaran x 100%) dari
anggaran sebesar Rp. 252.630.000,00 digunakan sebesar Rp. 162.667.525,00.
f. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan yaitu :
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH dengan kegiatan tindak lanjut hasil temuan pengawasan yang
didalamya terdapat aktifitas berupa monitoring Laporan Hasil Pemeriksaan, Koordinasi
dengan Provinsi dan Rakor-rakor yang dilakukan oleh Provinsi, sedangkan Kegiatan
lain yang mempunyai manfaat untuk tindak lanjut yaitu kegiatan Inventarisasi temuan
pengawasan dengan aktifitas yaitu Gelar Pengawasan Daerah dan Kegiatan
Koordinasi Pengawasan Yang Lebih Komprehensip dengan aktifitas mengundang
obyek monitoring untuk datang ke Inspektorat Daerah guna menyelesaikan tindak
lanjut, sehingga dengan Program dan Kegiatan tersebut sangat menunjang
keberhasilan tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan.
4. Sasaran 3 Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut :
Tabel 3.4 Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Indikator kinerja Satuan
Target Renstr
a 2017
Target RPJMD
2017
Realisasi Tahu
n 2016
Target Renstra 2017
Realisasi
tahun 2017
Capaian
Tahun 2017
Kate gori
Penanggung jawab
1.
Prosentase aduan masyarakat atau
% 80 80 108 80 80 100 A Inspektur
21 LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017
sumber informasi lain yang ditindaklanjuti
Sumber : Analisis Inspektorat, 2017
a. Analisis penyebab keberhasilan.
Pada kegiatan ini Indikator kinerjanya yaitu diterbitkannya Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) kasus/khusus dari target sebesar 32 LHP dan dapat tercapai 32 LHP sehingga
capaian kinerja 100 %, sehingga Indikator kinerja prosentase penanganan
pengaduan masyarakat atas pelayanan publik yang tertuang dalam RPJMD/Renstra
bahwa dari target 80% dan dapat tercapai 100%, hal ini disebabkan efisiensi dan
memaksimalkan kerja tim auditor.
Berikut grafik nilai kinerja Prosentase aduan masyarakat atau sumber informasi lain
yang ditindaklanjuti Tahun 2016-2017 :
96
98
100
102
104
106
108
Tahun 2016 Tahun 2017
Gambar 3.5 Perkembangan Prosentase penanganan pengaduan masyarakat
Inspektorat Kabupaten Boyolali
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya.
- Meminimalkan jumlah Tim Auditor yang ada dalam melaksanakan pemeriksaan
kasus/khusus dan meminimalkan waktu pelaksanaan Pemeriksaan.
- Meminimalkan sumber daya baik dari sarana dan prasarana yaitu dengan sarana
kendaraan dinas operasional yang sangat terbatas dapat mempengaruhi kinerja
namun demikian upaya-upaya untuk menutupi kekurangan dengan alteratif
penggunaan kendaraan pribadi.
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap
capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan
efesiensi sebesar 29% (rumus : (anggaran-realisasi)/anggaran x 100%) dari
anggaran sebesar Rp. 120.891.000,00 digunakan sebesar Rp. 85.661.551,00
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan.
22 LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017
Program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan yaitu Program Peningkatan
Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH dengan
Kegiatan Penanganan kasus pengaduan dilingkungan pemerintah daerah yang
didalamnya terdapat aktifitas berupa Pemeriksaan Kasus pengaduan dan pemeriksaan
atas perintah pimpinan, sehingga dengan Program dan Kegiatan tersebut sangat
menunjang keberhasilan Prosentase penanganan pengaduan masyarakat atas
pelayanan publik
Sasaran 4 Meningkatnya profesionalisme aparat pengawasan intern pemerintah
Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut :
Tabel 3.5 Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya profesionalisme aparat pengawasan intern pemerintah
Indikator kinerja Satuan
Target Renstr
a 2017
Target
RPJMD
2017
Realisasi Tahu
n 2016
Target
Renstra
2017
Realisasi
tahun 2017
Capaian
Tahun 2017
Kate
gori
Penanggung
jawab
1.
Level Capaian
Kapabilitas APIP
Level 2 2 2 2 3 150%
A Inspektur
Sumber : Analisis Inspektorat, 2017
a. Analisis penyebab keberhasilan.
Kegiatan Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan. Pada
kegiatan ini aktifitas yang dilakukan adalah :
a). Pelaksanaan pelatihan dikantor sendiri untuk menyelesaikan segala permasalahan
dan sosialisasi apabila terdapat aturan yang baru.
b) Koordinasi ke BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
Sedangkan keberhasilan capaian target kinerja indikator Capaian Level Kapasitas
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Kabupaten Boyolali ditempuh dengan :
a) Pendampingan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah.
b) Konsultasi ke BPKP Provinsi Jawa Tengah apabila terdapat kendala atau
permasalahan.
c) Mengadakan pertemuan/diskusi dengan Kabupaten/Kota lain yang dihadiri oleh
BPKP Provinsi Jawa Tengah.
d) Pelaksanaann tugas pengawasan (secara administrasi) telah mengacu pada
peraturan yaitu Permenpan Nomor 19 Tahun 2009 tentang Kendali Mutu APIP.
Berikut grafik Capaian Level Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
Kabupaten Boyolali dari Tahun 2016-2017
23 LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017
0
20
40
60
80
100
120
140
160
Tahun 2016 Tahun 2017
3-D Column 1
Gambar 3.6 : Capaian Level Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
Kabupaten Boyolali dari Tahun 2016-2017
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Efesiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan :
- Melaksanakan semua aktivitas yang dibiayai dari kegiatan Pelatihan Pengembangan
tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan dengan cermat dan yang
berhubungan langsung dengan pencapaian indikator kinerja.
- Pengiriman peserta untuk melakukan koordinasi ke BPKP Provinsi Jawa Tengah
kepada personil yang benar-benar membidangi / menangani langsung Kapabilitas
APIP.
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap
capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efesiensi
sebesar 27% dari anggaran sebesar Rp.32.650.000,00 digunakan sebesar
Rp.23.725.500,00.
c. Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan.
Program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan yaitu Program Peningkatan
Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan dengan Kegiatan
Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan yang
didalamnya terdapat aktifitas berupa pelatihan di kantor sendiri yang terdiri dari para
auditor, Irban, P2UPD dan staf. Koordinasi ke BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
mengenai Kapabilitas APIP agar dapat meningkatkan capaian target yang telah
ditetapkan serta menyusun, mengumpulkan dokumen pendukung dan
mengimplemtasikan dalam melaksanakan tugas pemeriksaan sesuai yang diamanatkan
dalam quistionare Kapabilitas APIP
24 LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017
Berdasar uraian tersebut diatas, dapat disajikan tingkat capaian kinerja sasaran :
Tabel 3.6 Capaian Kinerja per Sasaran
No. Sasaran
Capaian
Kinerja 2017
(%)
Tingkat
Keberhasilan
1 Meningkatnya OPD yang telah mengimplementasikan SPIP
150% Sangat Baik
2 Meningkatnya Kepatuhan OPD terhadap peraturan perundang-undangan
122,5% Sangat Baik
3 Meningkatnya penyelesaian Tindak Lanjut
108% Sangat Baik
4 Meningkatnya kualitas pelayanan publik
100% Sangat Baik
5 Meningkatnya profesionalisme aparat pengawasan intern pemerintah
150% Sangat Baik
Jumlah 126% Sangat baik
Sumber : Analisis Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali, 2017
B. Realisasi Anggaran
Alokasi dan realisasi anggaran Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolalai pada tahun 2017
sebagaimana tabel di bawah ini. Data tabel tersebut, pembiayaaan dari APBD Tahun 2017
berjumlah 2.461.867.000,00 terealisasi Rp. 1.857.549.329,00 dengan penyerapan sebesar
75% atau efisiensi sebesar 25%. Besar pembiayaan tahun 2017 mengalami Penurunan
sebesar Rp. 7.799.000,00
Tabel 3.7 Alokasi dan Realisasi Anggaran
NO SASARAN
STRATEGIS Program dan Kegiatan ANGGARAN REALISASI %
1 2 3 4 5 6
1 Meningkatkan SKPD yang telah mengimplementasikan SPIP
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Penerapan SPIP 60,975,000.00
23,648,250.00
39%
2 Meningkatkan Kepatuhan SKPD terhadap peraturan perundang undangan.
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala
364,925,000.00
305,568,676.00
84%
Pengendalian Management
9,150,000.00
1,835,000.00
20%
25 LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017
Kebijakan KDH
Pelaksanaan Reformasi birokrasi
21,100,000.00
17,275,000.00
82%
Pelaksanaan LHKASN
51,200,000.00
39,556,200.00 77%
Reviu dan Evaluasi SAKIP
44,295,000.00
25,066,556.00
57%
Penanganan Gratifikasi
15,750,000.00
5,193,200.00 33%
Penanganan Saberpungli
200,000,000.00
132,953,116.00
66%
Zona Integritas
46,000,000.00
35,558,400.00 77%
Pembentukan Tim Pengawal dan Penanganan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D)
100,000,000.00
-
0%
Reviu Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah
110,000,000.00
61,565,500.00
56%
Program pelayanan administrasi perkantoran
Penyediaan jasa surat menyurat
3,000,000.00
2,912,500.00
97%
Penyediaan dana komunikasi sumber daya air dan listrik
85,000,000.00
64,483,847.00
76%
Penyediaan jasa administrasi keuangan
1,000,000.00
760,000.00
76%
Penyediaan jasa kebersihan kantor
-
-
Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja.
25,000,000.00
20,556,000.00
82%
Penyediaan ATK
45,051,000.00
43,823,615.00 97%
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
15,000,000.00
14,988,750.00
100%
Penyediaan komponen instansi listrik/penerangan bangunan kantor
5,000,000.00
4,993,100.00
100%
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
179,300,000.00
146,340,000.00
82%
Penyediaan peralatan rumah tangga.
8,000,000.00
6,304,010.00
79%
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
3,000,000.00
2,640,000.00
88%
Penyediaan makanan dan minuman
28,000,000.00
22,551,700.00
81%
26 LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017
Rapat 2 koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.
306,325,000.00
294,500,033.00
96%
Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran
54,000,000.00
54,000,000.00
100%
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Pembangunan Gedung Kantor
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
110,000,000.00
109,603,000.00
100%
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas / operasional
100,000,000.00
99,158,550.00
99%
Pemeliharaan rutin berkala mebelair
5,000,000.00
4,669,000.00
93%
ProgramPeningkatan Pengembangan Sistimpelaporan capaian kinerja dan keuangan
Penyusunan laporancapaian kinerja dan ikhtisar realisasi Kinerja SKPD
-
-
0%
3 Meningkatkan penyelesaian Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Tindak lanjut hasil temuan pengawasan
252,630,000.00
162,667,525.00
64%
Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif
15,000,000.00
8,952,000.00
60%
Inventarisasi temuan pengawasan
19,625,000.00
15,706,250.00
80%
4 Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Program peningkatan sistem pengawasan Internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Penanganan kasus pengaduan dilingkungan Pemda
120,891,000.00
85,661,551.00
71%
5 Meningkatkan aparat pengawasan intern pemerintah yang mendapatkan mengikuti pendidikan
Program Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
27 LKjIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017
dan latihan pengembangan profesi
Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan apartur pengawasan
32,650,000.00
23,725,500.00
73%
Program peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan
25,000,000.00
20,332,500.00
81%
Jumlah 2,461,867,000.00 1,857,549,329.00 75%
Sumber : Analisis Laporan Realisasi Anggaran dan Capain Fisik Belanja Langsung Inspektorat
Kabupaten Boyolali Bulan Desember 2017.
LAKIP Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali 2017
IV-28
BAB IV
PENUTUP
1.1. Simpulan
Pada tahun 2017, Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali dari lima sasaran
dengan .6. (enam) indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Inspektorat Kabupaten Boyolali Tahun 2017, menunjukkan tingkat keberhasilan capaian
kinerja sebagai berikut :
1) Capaian lebih dari 100 % (sangat Baik) : 4 (empat) indikator (67%)
2) Capaian 75% sampai 100% (Baik) : 2 (dua) indikator (33%)
3) Capaian 55% sampai 74 % (Cukup) : tidak ada (0%)
4) Capaian kurang dari 54 % (Kurang) : tidak ada (0 %)
Secara keseluruhan capaian kinerja 126% (kategori Sangat baik) dan mengalami
kenaikan dibanding capaian kinerja tahun 2016 yang 102,5%,. tahun 2012 yang 103%,
tahun 2013 yang 113%%, 2014 sebesar 102% dan tahun 2015 sebesar 104%
Pembiayaaan program/kegiatan dari APBD Kabupaten Boyolali Tahun 2017 Rp
Rp 2.461.867.000,00 terealisasi Rp. 1.857.549.329,00 dengan penyerapan sebesar 75%
atau efisiensi sebesar 25%. Besar pembiayaan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya
mengalami peningkatan yaitu :
• Tahun 2011 sebesar Rp. 980.000.000,00
• Tahun 2013 sebesar Rp. 1.200.979.000,00.
• Tahun 2014 sebesar Rp. 1.746.800.000,00
• Tahun 2015 sebesar Rp. 2.096.471.000,00
mengalami penurunan yaitu :
• Tahun 2012 sebesar Rp 5.481.629.000,00,
• Tahun 2016 sebesar Rp 2.469.666.000,00.
1.2. Saran
Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Inspektorat
Kabupaten Boyolali, mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan urusan pemerintahan di Daerah, pelaksanaan pembinaan atas
penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa, ada
beberapa hal yang perlu dilakukan secara umum, antara lain :
a. meningkatkan intensitas pembinaan administrasi pelaksanaan tugas kepada OPD
lewat Pemeriksaan.
b. meningkatan capaian tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan.