Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM),...

40
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO LKjIP LKjIP Laporan Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah 06 21

Transcript of Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM),...

Page 1: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

DINAS PENDIDIKANKABUPATEN KULON PROGODINAS PENDIDIKANKABUPATEN KULON PROGO

LKjIPLKjIPLaporan KinerjaLaporan Kinerja

Instansi PemerintahInstansi Pemerintah

0 62 1

Page 2: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

i

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur ke Hadirat Tuhan Yang

Maha Kuasa atas kehendak-Nya Kami dapat menuntaskan

penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas

Pendidikan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016. Pengelolaan

pemerintahan saat ini didorong untuk menuju Good Government

yang salah satu indikatornya adalah pemerintahan yang

akuntabel.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) menggambarkan rencana strategis,

rencana kerja tahunan yang memuat program dan kegiatan Dinas Pendidikan Kabupaten

Kulon Progo Tahun 2016 sesuai dengan rencana kerja tahunan yang dibahas/dibuat

dalam Forum Musrenbang Tahun 2015 yang telah disesuaikan dengan Permendagri

Nomor 13 Tahun 2006 yang telah dirubah dengan Permendagri Nomor 54 Tahun 2007.

Selanjutnya, Laporan ini merupakan pengukuran dan evaluasi pencapaian kinerja program

dan kegiatan yang telah ditetapkan tersebut.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) disusun dengan

harapan dapat bermanfaat bagi pengambilan keputusan dan kebijakan dalam

urusan/bidang pendidikan secara komprehensif pada tahun yang akan datang, baik bagi

pihak internal Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo maupun Pemerintah, Pemerintah

Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

Akhirnya, kepada semua pihak dengan segala kerendahan hati Kami sampaikan

ucapan terima kasih atas segala bantuan dan mohon maaf atas segala kekurangan. Kritik

dan saran yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan.

Wates, Januari 2017 Kepala Dinas DIKPORA, Drs. SUMARSANA, M.Si. Pembina Tingkat I, IV/b NIP 19630901 198303 1 003

Page 3: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Berdasarkan teori manajemen modern, pelaporan merupakan fase terakhir dari

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi manajemen sebagai alat untuk evaluasi dan

perbaikan dimasa yang akan datang. Setiap instansi pemerintah dibentuk untuk

melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi tertentu dan mempertanggungjawabkannya

sesuai dengan kewenangan atau mandat yang telah didelegasikannya. Instansi

pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pemerintahan dilakukan dengan baik, tertib

dan teratur sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk mencapai penyelenggaraan

pemerintahan yang sehat, ekonomis, efisien, efektif, produktif, demokratis, adil,

bertanggungjawab, transparan dan akuntabel, adaptif terhadap perubahan yang begitu

cepat.

Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo sebagai unsur pelaksana Pemerintah

Daerah dibidang Pendidikan secara langsung maupun tidak langsung memberikan

kontribusi terhadap peningkatan mutu sumber daya manusia Kabupaten Kulon Progo

yang bertaqwa, terdidik, terampil, berbudi pekerti luhur, disiplin serta profesional yang

akan menjadi mesin perubahan wilayah sesuai visi, misi, tujuan dan sasaran pendidikan.

Visi Dinas Pendidikan: “Terwujudnya peningkatan kualitas pendidikan yang

berkarakter dan berprestasi berdasarkan budaya dan sumber daya lokal“ dan Misi

Dinas Pendidikan yaitu: “Meningkatkan pelayanan dan pemerataan pendidikan serta

meningkatkan mutu manajemen pendidikan dan SDM pendidik dan tenaga

kependidikan”, serta Tujuan pendidikannya yaitu: “Peningkatan pelayanan dan akses

pendidikan serta peningkatan mutu pendidikan dengan sasaran meningkakan akses

pendidikan dan mutu pendidikan”.

Capaian indikator sasaran pendidikan yang dicapai tahun 2014 adalah sebagai

berikut: angka partisipasi sekolah dari target 98,19% tercapai sebesar 98,19%, angka

kelulusan dari target 99,95% tercapai sebesar 99,95%, dan prosentase sekolah

terakreditasi A dari target sebesar 77,29% tercapai sebesar 79,14%. Capaian indikator

sasaran pendidikan yang dicapai pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: angka

partisipasi sekolah dari target 98,40% tercapai sebesar 98,81%, angka kelulusan dari

Page 4: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

iii

target 100% tercapai sebesar 99,99% dan prosentase sekolah terakreditasi A dari target

sebesar 77,34% tercapai sebesar 79,14%. Capaian indikator sasaran pendidikan yang

dicapai pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: angka partisipasi sekolah dari target

98,43% tercapai sebesar 97,38%, angka kelulusan dari target 100% tercapai sebesar

99,99% dan prosentase sekolah terakreditasi A dari target sebesar 78,53% tercapai

sebesar 79,21%.

Pencapaian indikator sasaran tersebut dilakukan melalui Program Pendidikan

Anak Usia Dini, Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Program Pendidikan

Menengah, Program Pendidikan Non Formal Informal, Program Peningkatan Mutu

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, dan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.

Wates, Januari 2017 Kepala Dinas DIKPORA, Drs. SUMARSANA, M.Si. Pembina Tingkat I, IV/b NIP 19630901 198303 1 003

Page 5: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Dinas Pendidikan ........................................ 3

1.3. Isu-isu Strategis ....................................................................................................... 4

1.4. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis ................................................................................................... 7

2.2. Penetapan Kinerja ................................................................................................... 9

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Sumber Daya Organisasi ........................................................................................ 12

3.2. Kondisi Sarana dan Prasarana (Asset) .................................................................... 15

3.3. Capaian Kinerja Organisasi ..................................................................................... 16

3.4. Realisasi Anggaran ................................................................................................. 22

BAB IV PENUTUP

4.1. Permasalahan ......................................................................................................... 25

4.2. Solusi ...................................................................................................................... 25

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah perwujudan suatu

instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang

telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara periodik.

Organisasi pemerintah dibuat oleh publik dan untuk publik, karenanya perlu

mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada publik. Pertanggungjawaban

(akuntabilitas) dapat dibedakan dalam tiga macam yaitu akuntabilitas

(accountability), responsibilitas (responsibility), dan responsivitas (responsiveness).

Akuntabilitas (accountability) digunakan untuk mengukur apakah sumber

daya publik telah digunakan secara tepat untuk tujuan dimana sumber daya public

tadi ditetapkan dan tidak digunakan secara ilegal. Dalam perkembangannya,

akuntabilitas digunakan juga bagi pemerintah untuk melihat akuntabilitas efisiensi

kebijakan program. Usaha-usaha tadi berusaha untuk mencari dan menemukan

apakah ada penyimpangan staf atau tidak efisien atau ada prosedur yang tidak

diperlukan.

Akuntabilitas menunjuk pada institusi tentang mekanisme "checks and

balance" dalam sistem administrasi. Akuntabilitas berarti menyelenggarakan

penghitungan (account) terhadap sumber daya atau kewenangan yang digunakan.

Akuntabilitas sebagai kewajiban bagi aparatur pemerintahan untuk bertindak selaku

penanggung gugat atas segala tindakan dan kebijaksanaan yang ditetapkannya.

Lebih lanjut akuntabilitas merupakan konsep yang berkenaan dengan standard

eksternal yang menentukan kebenaran suatu tindakan oleh administrasi negara

(birokrasi publik). Akuntabilitas sering disebut juga sebagai tanggungjawab yang

bersifat objektif (objective responsibility).

Responsibilitas objektif (objective responsibility) bersumber kepada adanya

pengendalian dari luar (external control) yang mendorong atau memotivasi aparat

untuk bekerja keras sehingga tujuan three Es (economy, efficiency, and

effectiveness) dari organisasi dapat tercapai. Birokrasi publik dikatakan accountable

manakala mereka dinilai secara objektif oleh orang (masyarakat atau melalui

wakilnya) dapat mempertanggung jawabkan segala macam perbuatan, sikap, dan

Page 7: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

2

sepak terjangnya kepada pihak mana kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki itu

berasal.

Akuntabilitas dapat disimpulkan sebagai kewajiban seseorang atau unit

organisasi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber

daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggung jawaban

secara periodik. Hal ini menunjukan bahwa akuntabilitas juga dapat dipandang

sebagai objektivitas respon (objektive responsiveness) individu atau unit organisasi

dalam melaksanakan kebijakan yang diemban, sebab melalui pelaksanaan

kebijakan tersebut serta adanya pelaporan yang disusun secara periodik, akan

memberikan informasi bahwa sejauhmana pemahaman dan kertertarikan pelaku

dalam memahami kebijakan yang menjadi tugas dan tanggung jawab yang

diembannya.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dilakukan dengan

mendasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan

Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 46 Tahun 2012 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah pada Pemerintah Daerah.

Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dinyatakan bahwa, Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang selanjutnya disingkat SAKIP, adalah

rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang

untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian,

pengikhtisaran dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah dalam rangka

pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka Dinas Pendidikan Kabupaten

Kulon Progo melakukan penyusunan LKjIP tahun 2016. Penyusunan Laporan ini

dimaksudkan untuk mengidentifikasi karakteristik program dan kegiatan yang telah

dilaksanakan, dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi

sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan.

Page 8: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

3

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) SKPD Dinas Pendidikan

Kabupaten Kulon Progo disusun untuk memberikan gambaran yang obyektif atas

program dan kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka pelaksanaan misi untuk

mencapai sasaran dan tujuan. Dengan adanya penilaian kinerja ini, diharapkan

dapat melakukan perbaikan perencanaan, untuk pengambilan keputusan, untuk

pengendalian program kegiatan, perbaikan input, proses dan output maupun

perbaikan terhadap sistem dan prosedur yang ada.

1.2. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 11 Tahun

2013 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2008 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah serta Peraturan Bupati Kulon

Progo Nomor 60 tahun 2013 tentang Uraian Tugas pada Unsur Organisasi Terendah

Dinas Pendidikan, maka kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan

sebagai berikut:

1.2.1. Kedudukan Dinas Pendidikan

Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo adalah unsur pelaksana Pemerintah

Daerah di bidang pendidikan.

1.2.2. Tugas Pokok Dinas Pendidikan

Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo mempunyai tugas melaksanakan

kewenangan Otonomi Daerah dalam pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang

pendidikan.

1.2.3. Fungsi Dinas Pendidikan

a. Penyelenggara Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Dasar.

b. Penyelenggara Pendidikan Menengah Umum.

c. Penyelenggara Pendidikan Menengah Kejuruan.

d. Penyelenggara Pendidikan Luar Sekolah.

e. Pelaksanaan Urusan Ketatausahaan dan Kerumahtanggaan.

1.2.4. Susunan dan Struktur organisasi.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 11 Tahun 2013

tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 3 Tahun

2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Pasal 6 bahwa

Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut:

Page 9: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

4

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, terdiri dari:

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Perencanaan;

3. Sub Bagian Kepegawaian; dan

4. Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Pendidikan Sekolah Dasar, terdiri dari:

1. Seksi Kurikulum dan Pengendalian Mutu Pendidikan;

2. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan

3. Seksi Sarana dan Prasarana.

d. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, terdiri dari:

1. Seksi Kurikulum dan Pengendalian Mutu Pendidikan;

2. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan

3. Seksi Sarana dan Prasarana.

e. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan, terdiri dari:

1. Seksi Kurikulum dan Pengendalian Mutu Pendidikan;

2. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan

3. Seksi Sarana dan Prasarana.

f. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan on Formal Informal, terdiri dari:

1. Seksi Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini;

2. Seksi Pendidikan Masyarakat Kursus dan Pelatihan; dan

3. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Non

Formal Informal.

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan

h. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.

(Struktur/Bagan Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo terlampir).

1.3. ISU-ISU STRATEGIS

Berdasarkan analisis faktor eksternal, internal, potensi, dan permasalahan

pendidikan dapat diidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam

melaksanakan pembangunan pendidikan lima tahun ke depan adalah:

a. Pencapaian komitmen Millenium Development Goals (MDGs), Education For All

(EFA), dan Education for Sustainable Development (EfSD).

Page 10: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

5

b. Mewujudkan pendidikan sepanjang hayat, yang berarti pendidikan dilakukan

sejak lahir hingga tiada, pendidikan merupakan kebutuhan selama seseorang

hidup.

c. Melengkapi peraturan perundang-undangan daerah di bidang pendidikan

sebagaimana diamanatkan undang-undang di bidang pendidikan dilevel

nasional.

d. Menjamin tingkat kesejahteraan, menambah kuantitas dan kualitas tenaga

pendidik dan kependidikan; menjamin keberpihakan terhadap masyarakat

miskin untuk memperoleh akses pendidikan bermutu seluas-luasnya pada semua

satuan pendidikan.

e. Mempertahankan peningkatan kualitas pendidikan dalam upaya pemenuhan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP)

antar wilayah dan mengembangkan tenaga pendidik dan kependidikan dengan

meningkatkan profesionalisme

f. Mewujudkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dengan langkah antara

mewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP

bertahap dan berproses.

g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan kejuruan/vokasi untuk

memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri, sehingga dapat menghasilkan

SDM kreatif melalui pendidikan yang relevan untuk pengembangan ekonomi

kreatif, serta meningkatkan kemitraan yang sinergis dengan dunia usaha dan

industri, organisasi masyarakat, dan organisasi profesi.

h. Menyusun struktur biaya total pendidikan setiap satuan pendidikan dengan

mempertimbangkan indeks daya beli masyarakat.

i. Mengembangkan kebijakan untuk memperkuat dan memperluas penerapan

sistem penganggaran berbasis kinerja dan kerangka pengeluaran jangka

menengah.

j. Mengembangkan kebijakan yang mengintegrasikan muatan budi pekerti,

wawasan kebangsaan, kepedulian kebersihan, lingkungan, dan ketertiban

dalam penyelenggaraan pendidikan (Kurikulum 2013).

k. Meningkatkan kredibilitas dan integritas Sistem Penyelenggaraan Ujian

Nasional/Ujian Sekolah/Madrasah berbasis komputer (TIK).

l. Mengembangkan penyelenggaraan PAUD non formal dan informal.

Page 11: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

6

m. Mewujudkan pengelolaan anggaran pendidikan yang transparan dan

akuntabel, diberikan sesuai peruntukkannya serta persentase yang diamanatkan

dalam Undang-Undang, sehingga adanya analisis dalam neraca pendidikan yang

seimbang dan antara pusat dan daerah, relevan dengan misi dan visi pendidikan

di pusat dan daerah, serta peran yang konsisten dari pemerintah dan pemerintah

daerah dalam pengelolaan pendidikan yang bermutu.

n. Sekolah adalah taman, sekolah tempat yang sangat menyenangkan bagi

peserta didik, hal ini bertujuan agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar lebih

nyaman, interaksi antara pendidik dan peserta didik yang ideal dan seimbang,

serta mewujudkan pendidikan sebagai kebutuhan yang utama dalam kehidupan.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Memperhatikan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja, LKjIP Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 disusun

dengan Sistematika Penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini memuat tentang Penjelasan umum organisasi, dengan penekanan

kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (isu strategis) yang

sedang dihadapi organisasi.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Bab ini menjelaskan tentang ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja yang bersangkutan.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Bab ini menjelaskan tentang akuntabilitas kinerja dan realisasi anggaran.

BAB IV PENUTUP

Bab ini menjelaskan ringkasan capaian indikator kinerja, faktor-faktor

pendukung/penghambat capaian kinerja, dan solusi yang telah dilakukan.

LAMPIRAN-LAMPIRAN0

Page 12: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

7

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1. RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis (Renstra) sebagai salah satu proses berorientasi pada

hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahunan secara sistematis dan

berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang

ada atau yang mungkin timbul. Renstra berisi visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan

dan program/kegiatan yang digunakan SKPD untuk membuat Rencana Kinerja

(Renja), Penetapan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK)

SKPD.

2.1.1. Visi dan Misi Pendidikan

Visi Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo:

“Terwujudnya peningkatan kualitas pendidikan yang berkarakter dan

berprestasi berdasarkan budaya dan sumber daya lokal“.

Misi Dinas Pendidikan:

a. Meningkatkan pelayanan dan pemerataan pendidikan.

b. Meningkatkan manajemen pendidikan dan SDM pendidik dan tenaga

kependidikan.

2.1.2. Tujuan dan Sasaran Pendidikan

Tujuan pendidikan:

a. Peningkatan pelayanan dan akses pendidikan.

b. Peningkatan mutu pendidikan.

Sasaran pendidikan:

a. Meningkakan akses pendidikan.

b. Peningkatan mutu pendidikan.

2.1.3. Sasaran Strategis

Sasaran strategis yang akan dicapai bidang pendidikan yaitu :

a. Peningkatan akses pendidikan masyarakat.

b. Peningkatam mutu pendidikan.

2.1.4. Indikator Kinerja Pendidikan

Tolok ukur yang digunakan dalam penilaian kinerja pendidikan ada 3 (tiga) yaitu:

a. Angka partisipasi sekolah.

b. Angka kelulusan.

Page 13: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

8

c. Sekolah terakreditasi A.

2.1.5. Kebijakan Pendidikan

Kebijakan Pendidikan ditetapkan dalam upaya peningkatan akses pendidikan dan

peningkatan mutu pendidikan berdasarkan budaya dan sumber daya lokal dilakukan

dengan kebijakan sebagai berikut:

a. Peningkatan akses/pemerataan layanan PAUD.

b. Peningkatan akses/pemerataan pendidikan dasar.

c. Peningkatan akses/pemerataan pendidikan menengah.

d. Peningkatan akses/pemerataan pendidikan non formal.

e. Peningkatan manajemen pelayanan pendidikan.

f. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

g. Peningkatan peran serta pelajar.

2.1.6. Program dan Kegiatan

Pencapaian indikator sasaran pendidikan tersebut dilakukan melalui

Program Pendidikan Anak Usia Dini, Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan

Tahun, Program Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Non Formal Informal,

Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, dan Program

Manajemen Pelayanan Pendidikan, Program Peningkatan Peran Serta Pelajar.

Tabel 2.1.1. Target Anggaran Dinas Pendidikan Tahun 2014

No. Uraian Belanja

Rencana Anggaran (Rp)

%

1 Belanja Tidak Langsung 497.602.010.927 93,22

2 Belanja Langsung 36.171.618.010 6,78

a Belanja Pegawai 8.984.837.500 1,68

b Belanja Barang dan Jasa 18.491.711.910 3,46

c Belanja Modal 8.695.068.600 1,63

Jumlah 533.773.628.937 100,00

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2014

Page 14: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

9

Tabel 2.1.2. Target Anggaran Dinas Pendidikan Tahun 2015

No. Uraian Belanja Jumlah Anggaran (Rp.) %

1 Belanja Tidak Langsung 533.281.294.802 91,47

2 Belanja Langsung 49.761.244.055 8,53

a Belanja Pegawai 10.258.827.000 1,76

b Belanja Barang dan Jasa 30.372.515.391 5,21

c Belanja Modal 9.129.901.664 1,57

Jumlah 583.042.538.857 100,00

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2015

Tabel 2.1.3. Target Anggaran Dinas Pendidikan Tahun 2016

No. Uraian Belanja Jumlah Anggaran (Rp.) %

1 Belanja Tidak Langsung 515.066.093.398 92,72

2 Belanja Langsung 40.437.571.670 7,28

a Belanja Pegawai 9.493.042.860 1,71

b Belanja Barang dan Jasa 13.365.534.319 2,41

c Belanja Modal 17.578.994.491 3,16

Jumlah 555.503.665.068 100,00

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2016

2.2. PENETAPAN KINERJA

Berdasarkan Rencana Kerja Dinas Pendidikan Tahun 2016 telah

menetapkan sasaran yang kemudian disusun dalam rencana kinerja tahunan.

Penetapan kinerja dilakukan setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran dan

ditandatangani oleh pimpinan SKPD. Penetapan kinerja tersebut memuat

pernyataan yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama

organisasi, target kinerja, program/kegiatan, dan anggaran. Dengan dasar Dokumen

Perencanaan Anggaran (DPA) maka disusunlah penetapan kinerja Dinas

Pendidikan tahun 2016 sebagai berikut:

Page 15: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

10

Tabel 2.2. Penetapan Kinerja Dinas Pendidikan Tahun 2016

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Satuan Target No Program/Kegiatan Alokasi

1

Meningkatnya akses pendidikan masyarakat

Angka Partisipasi Sekolah %

98,43 A. Program Pendidikan Anak Usia Dini 734.129.850

1 Pembinaan Satuan PAUD 192.418.300

2

Pembangunan/rehabilitasi sarana prasarana PAUD

361.711.550

3 Pengadaan sarana PAUD 180.000.000

B. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar

23.644.426.845

1

Pengadaan sarana pendidikan SD

1.302.451.600

2

Pembangunan/Rehabilitasi bangunan SD

12.044.123.770

3

Penyediaan Biaya Pendidikan SD

1.857.914.025

4

Pengembangan potensi siswa SD

85.699.825

5

Peningkatan Mutu Pendidikan SD

47.729.875

6

Pengadaan sarana pendidikan SMP

1.752.778.900

7

Pembangunan/Rehabilitasi prasarana SMP

5.000.000.000

8

Penyediaan Biaya Pendidikan SMP

1.447.899.850

9

Pengembangan potensi siswa SMP

68.346.400

10

Peningkatan Mutu Pendidikan SMP

37.482.600

C. Program Pendidikan Menengah

2.238.262.290

1

Penyediaan biaya pendidikan SMA dan Kejuruan

1.649.584.940

2

Pengembangan potensi siswa SMA/MA dan SMK

149.127.500

3

Peningkatan mutu pendidikan SMA/MA dan SMK

22.440.600

4

Pembangunan/Rehab sarana prasarana pendidikan SMA dan Kejuruan

417.109.250

D. Program Pendidikan Non Formal

737.719.850

1 Penyelenggaraan PAUDNI

192.999.900

2

Pemberdayaan Anak Putus Sekolah

60.393.750

3

Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan Fungsional

484.326.200

Page 16: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

11

2

Meningkatnya mutu pendidikan

Angka Kelulusan %

100 E.

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

426.806.750

Prosentase Sekolah terakreditasi A % 78,53

1 Peningkatan kompetensi PTK PAUDNI

126.366.950

2

Peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan jenjang SD

20.000.000

3

Pemetaan dan pengembangan PTK SD

67.999.850

4

Peningkatan kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP

59.227.400

5

Pendataan dan pemetaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP

40.513.450

6 Peningkatan kualitas Pendidik dan Tenaga Pendidikan SMA dan Kejuruan

79.401.700

7

Pendataan dan pemetaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA dan SMK

33.297.400

F. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

9.944.503.160

1 Penyediaan dan pengelolaan data pokok pendidikan

106.000.000

2

Pelaksanaan evaluasi mutu pendidikan

159.626.500

3

Penyediaan biaya insentif GTT/ PTT dan GTY/PTY

7.846.741.460

4

Pemetaan dan penilaian kinerja Pendidik dan Tenaga Kependidikan

80.499.900

5

Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar

1.751.635.300

G.

Program Peningkatan Peran Serta Pelajar

374.334.950

1

Pembinaan karakter, keberbakatan olahraga dan seni bagi pelajar

374.334.950

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2016

Page 17: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. SUMBER DAYA ORGANISASI

Jumlah Pegawai Negeri di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo

sebanyak 4.610 orang. Jumlah tersebut tersebar di Dinas Pendidikan, UPTD PAUD

dan DIKDAS, UPTD SKB, TK, SD, SMP, SMA dan Kejuruan.

a. Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan

No Uraian SD SLTP SLTA Diploma

I/II/III DIV/S1 S2/S3 Jumlah

1 Sekretariat 1 2 25 3 7 1 39

2 Bidang Pendidikan Anak Usia Dini

- - 6 - 2 4 12

3 Bidang Pendidikan Sekolah Dasar

- 1 8 - 5 1 15

4 Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

- 2 - 1 6 - 9

5 Bidang Pendidikan sekolah Menengah Atas dan Kejuruan

- 1 9 - 6 1 17

6 Pengawas - - - - 27 16 43

7 UPTD PAUD & Dikdas

4 9 61 5 33

112

8 TK/RA - - 67 11 179 - 257

9 SD/MI 23 12 221 427 1525 6 2214

10 SMP/MTs 6 31 121 145 772 19 1094

11 SMA/SMK/MA 5 9 75 29 644 26 788

12 PNS JFT*) - - - - 9 1 10

JUMLAH 39 67 593 621 3215 75 4610

Page 18: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

13

b. Jumlah Pegawai Menurut Golongan

No Uraian Golongan

JUMLAH I II III IV

1 Sekretariat 2 14 22 1 39

2 Bidang Pendidikan Anak Usia Dini - 3 5 3 11

3 Bidang Pendidikan Sekolah Dasar 1 6 6 2 15

4 Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

1 1 9 3 14

5 Bidang Pendidikan sekolah Menengah Atas dan Kejuruan

- 3 8 1 12

6 Pengawas - - - 43 43

7 UPTD PAUD & Dikdas 2 54 49 8 113

8 TK/RA - 11 28 218 257

9 SD/MI 13 205 480 1516 2214

10 SMP/MTs 9 98 340 648 1095

11 SMA/SMK/MA 8 60 366 353 787

12 PNS JFT*) - - 10 - 10

JUMLAH 36 455 1323 2796 4610

c. Jumlah Pegawai Menurut Jabatan Struktural/Fungsional

No Uraian JFU JFT Eselon

II III IV V

1 Sekretariat 34 - 1 - 4 -

2 Bidang Pendidikan Anak Usia Dini 9 - - 1 3 -

3 Bidang Pendidikan Sekolah Dasar 11 - - 1 3 -

4 Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

10 - - 1 3 -

5 Bidang Pendidikan sekolah Menengah Atas dan Kejuruan

8 - - 1 3 -

6 Penilik - 10 - - - -

7 Pengawas - 43 - - - -

8 UPTD PAUD & Dikdas 84 6 - - 23 -

9 TK/RA - 257 - - - -

10 SD/MI 39 2175 - - - -

11 SMP/MTs 157 904 - - - 31

12 SMA/SMK/MA 96 677 - - 6 9

13 PNS JFT*) - - - - - -

JUMLAH 448 4072 1 4 45 40

Page 19: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

14

d. Jumlah Pegawai Yang Telah Memenuhi Syarat Kepangkatan

No Uraian Pejabat memenuhi syarat

kepangkatan Jumlah jabatan yang

ada

1 Sekretariat 6 5

2 Bidang SD 4 4

3 Bidang SMP 4 4

4 Bidang SMA/SMK 4 4

5 Bidang PAUDNI 4 4

6 UPTD 25 23

e. Jumlah Pejabat Struktural Yang Telah Melaksanakan Diklatpim

No Uraian Pejabat memenuhi syarat Diklatpim Pejabat yang telah

melaksanakan Diklatpim

1 Sekretariat 6 4

2 Bidang SD 4 4

3 Bidang SMP 4 4

4 Bidang SMA/SMK 4 4

5 Bidang PAUDNI 4 4

6 UPTD 25 23

f. Jumlah Pejabat Struktural Yang Ada dan Harus Ada

No Uraian Nama Jabatan Nama Pejabat

1 Kepala SKPD Kepala Dinas Drs. Sumarsana, M.Si.

2 Sekretariat Sekretaris Dinas ---

Kepala Sub Bagian Umum Suyanto, S.Pd.

Kepala Sub Bagian Perencanaan

Dian Putera Karana

Kepala Sub Bagian Keuangan Harjani, S.E.

Kepala Sub Bagian Kepegawaian

Dra. Rr. Rohyatun Budi Respati

3 Bidang Pendidikan SD

Kepala Bidang Pendidikan SD Eko Teguh Santoso, S.Pd.

Kepala Seksi Kurikulum SD Dra. Tri Rahayuningsih

Kepala Seksi Sarpras SD Ir. Julianto, M.Si.

Kepala Seksi Tendik SD Winarti Pujiastuti, S.Pd.

4 Bidang Pendidikan SMP

Kepala Bidang Pendidikan SMP

Sarjana, S.E.

Kepala Seksi Kurikulum SMP Sumarni, S.Pd.

Kepala Seksi Sarpras SMP Eko Suratman, S.IP.

Kepala Seksi Tendik SMP R. Edi Martanto, S.Pd., M.Or.

5 Bidang Kepala Bidang Pendidikan Dra. Henry Tatik Widayati

Page 20: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

15

Pendidikan SMA/SMK

SMA dan Kejuruan

Kepala Seksi Kurikulum SMA dan Kejuruan

Subardi, S.Pd.

Kepala Seksi Sarpras SMA dan Kejuruan

Drs. Indriyanto

Kepala Seksi Tendik SMA dan Kejuruan

Dra. Siti Bahijatu Royanati

6 Bidang PAUDNI Kepala Bidang PAUDNI Tutik Sriyani, S.Pd., M.Pd.

Kepala Seksi Pembinaan PAUD

Jujur Santoso, S.Pd., M.Hum.

Kepala Seksi Dikmas, Kursus, dan Pelatihan

Taryono, S.S., M.Eng.

Kepala Seksi Tendik PAUD Dra. Tatik Susilowati

g. Jumlah GTT/PTT/GTY/PTY Yang Didanai APBD

No Status Pegawai Jumlah Satuan

1 Guru Tidak Tetap (GTT) 427 Orang

2 Guru Tetap Yayasan (GTY) 138 Orang

3 Pegawai Tidak Tetap (PTT) 262 Orang

4 Pegawai Tetap Yayasan (PTY) 38 Orang

5 Pegawai Tidak Tetap Daerah (PTTD) 18 Orang

Kualifikasi Pendidikan PTTD SMA= 1 orang, SPG= 1 orang, D-I/II= 11 orang, S-1/D-IV= 4 orang

Jumlah 883 Orang

3.2. KONDISI SARANA DAN PRASARANA (ASSET)

Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan dalam melaksanakan urusan

pendidikan adalah cukup memadai. Jumlah sarana dan prasarana (Asset) urusan

pendidikan Kabupaten Kulon Progo yang digunakan sebanyak 585.088 barang

dengan nilai barang sebesar Rp 509.255.994.840,00 terdiri dari sarana dan prasarana

urusan pendidikan tanah, peralatan dan mesin, gedung, bangunan, jaringan irigasi,

dan jaringan, asset tetap lainnya, konstruksi.

Rincian Sarana dan Prasarana (Asset) urusan pendidikan Kabupaten Kulon

Progo dapat dilihat dalam tabel berikut:

Page 21: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

16

Tabel 3.2. Kondisi Sarana dan Prasarana Urusan Pendidikan Tahun 2016

GOL

KODE BIDANG BARANG

NAMA BIDANG BARANG JUMLAH

BARANG HARGA

01 01 TANAH 59 7.502.737.775

02 PERALATAN DAN MESIN 265.695 101.519.984.036

02 ALAT-ALAT BESAR 1 125.000

03 ALAT-ALAT ANGKUTAN 44 957.191.500

04 ALAT-ALAT BENGKAEL DAN ALAT UKUR 2.197 2.396.855.069

05 ALAT-ALAT PERTANIAN/PETERNAKAN 410 198.966.074

06 ALAT-ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA 196.215 67.135.027.358

07 ALAT-ALAT STUDIO & KOMUNIKASI 1.628 3.225.600.823

08 ALAT-ALAT KEDOKTERAN 75 22.815.980

09 ALAT-ALAT LABORATORIUM 65.116 27.579.737.332

10 ALAT-ALAT KEAMANAN 7 3.500.000

03 GEDUNG DAN BANGUNAN 3.554 355.647.575.289

11 BANGUNAN GEDUNG 3.485 352.837.715.963

12 BANGUNAN MONUMEN 69 2.809.859.326

04 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN 94 1.102.343.467

13 JALAN DAN JEMBATAN 27 160.462.970

14 BANGUNAN AIR/IRIGASI 26 830.622.642

15 INSTALASI 31 95.788.855

16 JARINGAN 10 15.469.000

05 ASET TETAP LAINNYA 315.685 43.383.946.573

17 BUKU PERPUSTAKAAN 302.180 38.581.475.081

18 BARANG BERCORAK KESENIAN/KEBUDAYAAN 13.494 4.792.046.492

19 HEWAN TERNAK DAN TUMBUHAN 11 10.425.000

06 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN 1 99.407.700

TOTAL 585.088 509.255.994.840

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2016 (Per 19 Desember 2016)

3.3. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo dalam mengemban tugas

mencerdaskan kehidupan masyarakat Kulon Progo pada tahun 2016 berupaya

melaksanakan berbagai kegiatan. Pada bagian ini dipaparkan bagaimana

pengukuran dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja. Data kinerja diperoleh

melalui dua sumber yaitu: (1) data internal, yang berasal dari sistem informasi yang

ada, baik laporan kegiatan reguler yang ada, seperti laporan bulanan, triwulan,

Page 22: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

17

semesteran, dan laporan kegiatan lainnya; (2) data eksternal digunakan sepanjang

relevan dengan pencapaian kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo.

Beberapa jenis indikator kinerja yang digunakan dalam pelaksanaan

pengukuran kinerja kegiatan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo tahun 2016,

yaitu indikator masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar

pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Untuk tahun

2016 indikator input diprioritaskan pada penggunaan dana kegiatan yang dilakukan

pengukuran kinerja, dengan satuan rupiah.

Indikator keluaran (output) adalah sesuatu yang diharapkan langsung

dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan atau non fisik. Indikator

output juga digunakan bervariasi mulai dari output terselenggaranya kegiatan

(jumlah kegiatan), jumlah orang, jumlah laporan, dan jumlah barang jasa lainnya dari

hasil pelayanan ataupun pelaksanaan tugas lainnya, dengan satuan kegiatan, orang,

paket, buah, unit, rupiah dan sebagainya.

Indikator hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya output kegiatan pada jangka menengah (efek langsung). Indikator ini

menggunakan angka mutlak dan relatif (%). Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

Dinas Pendidikan untuk capaian kinerja urusan pendidikan tahun 2016 terlihat pada

capaian indicator Angka Partisipasi Sekolah, Angka Kelulusan dan Prosentase

Sekolah Terakredtasi A sebagai berikut:

Angka Partisipasi Sekolah (APS) didapat dari Angka Partisipasi Murni

(APM) SD/MI/Paket A, Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B dan Angka

Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C, dimana dari angka ketiganya

direrata (secara detil termuat dalam Lampiran Tabel 3.3., nomor 3, 4 dan 5).

IKK Capaian Kinerja

APM SD/MI/Paket A 100,78%

APM SMP/MTs/Paket B 102,86%

APM SMA/SMK/MA/Paket C 91,87%

APS (Rerata ketiganya) 98,50%

Page 23: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

18

Angka Kelulusan (AL) didapat dari Angka Kelulusan (AL) SD/MI, Angka

Kelulusan (AL) SMP/MTs dan Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA, dimana dari

angka ketiganya direrata (secara detil termuat dalam Lampiran Tabel 3.3., nomor

9, 10, dan 11).

IKK Capaian Kinerja

AL SD/MI 100%

AL SMP/MTs 100%

AL SMA/SMK/MA 99,98%

AL (Rerata ketiganya) 99,99%

Persentase Sekolah Terakreditasi A didapat dari Jumlah Satuan

Pendidikan (SP) Terakreditasi A dari Jenjang TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, dan

SMA/SMK/MA dibagi Jumlah Total Satuan Pendidikan yang terakreditasi/belum

pada semua jenjang dan dikalikan 100%.

IKK Jumlah SP Terakreditasi A Jumlah SP Capaian Kinerja

Persentase Sekolah Terakreditasi A 678 856 79,21%

Tabel 3.3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pendidikan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Realisasi

Tahun 2015 Target Tahun

2016 Realisasi

Tahun 2016

1 Meningkatnya akses pendidikan masyarakat

Angka Partisipasi Sekolah

% 98,81 98,43 97,38

2 Meningkatnya mutu pendidikan

Angka Kelulusan % 99,98 100 99,99

Persentase sekolah terakreditasi A

% 79,37 78,53 79,21

Sumber: Dinas Pendidikan, 2016

Page 24: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

19

Penjelasan:

1. Angka Partisipasi Sekolah

Angka Partisipasi Sekolah ditentukan oleh pencapaian Program Pendidikan

Anak Usia Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar, Program Pendidikan

Menengah, Program Pendidikan Non Formal dan Program Peningkatan Peran Serta

Pelajar dimana ada peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 sebesar

98,51% dan pada tahun 2015 sebesar 98,81% atau adanya peningkatan sebesar

0,30%. Pada tahun 2016 realisasi capaian sebesar 98,50%, atau melebihi target

pada tahun 2016 sebesar 98,43%. Adapun penurunan realisasi capaian dari tahun

2015 dengan realisasi capaian tahun 2016 sebesar 0,31%.

Penurunan Angka Partisipasi Sekolah disebabkan masih terdapatnya

peserta didik yang putus sekolah maupun mengulang, khususnya pada Jenjang

SMA/SMK/MA, walaupun sudah adanya daya dukung pemerintah melalui program

bantuan, baik dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Kabupaten

berupa: BOS Pusat, BOSDA Propinsi, BBPD Kabupaten, beasiswa retrievel untuk

anak putus sekolah, beasiswa miskin/beasiswa transisi bagi siswa rawan putus

sekolah, dan beasiswa berprestasi bagi siswa berprestasi dari keluarga tidak

mampu. Namun bantuan-bantuan tersebut belum optimal. Selain itu, perlu adanya

peran aktif dari masyarakat dimana semakin sadar dalam mentaati kebijakan dan

peraturan yang ada dalam mendidik anak sesuai kelompok usia yang ditentukan,

yakni TK/RA (usia 4-6 tahun), SD/MI (7-12 tahun), SMP/MTs (13-15 tahun) dan

SMA/SMK (16-18 tahun), serta mendidik anak dengan alternatif Jalur, Jenjang dan

Jenis Pendidikan yang disediakan oleh pemerintah.

Namun terdapat pula kendala dalam pencapaian Angka Partisipasi Sekolah

tersebut, sehingga angka yang diraih tidak dapat 100%, yakni masih adanya

sebagian masyarakat yang mengizinkan anaknya untuk langsung bekerja demi

kebutuhan keluarga dan ada sebagian masyarakat memberikan pendidikan kepada

anaknya dengan memilih bersekolah ke luar daerah, misalnya ke kabupaten/kota

lain, dengan alasan yang bermacam-macam, misalnya: memilih sekolah favorit,

memilih sekolah yang sesuai dengan minat/bakat, maupun mengikuti sanak

saudaranya. Hal ini dapat menyebabkan angka partisipasi sekolah belum maksimal.

Page 25: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

20

2. Angka Kelulusan

Angka Kelulusan ditentukan oleh pencapaian Program Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dimana ada peningkatan dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2014 sebesar 99,98%, pada tahun 2015 sebesar 99,99% atau adanya

peningkatan sebesar 0,01%. Pada tahun 2016 realisasi capaian sebesar 99,99%,

atau tidak melebihi target pada tahun 2016 sebesar 100%, yang berarti sama seperti

tahun sebelumnya (tahun 2015).

Peningkatan/Penurunan Angka Kelulusan disebabkan oleh tercapainya

prestasi siswa secara akademik sesuai dengan standar kelulusan yang telah

ditentukan. Hal ini juga didukung oleh sistem pendidikan yang diterapkan, kurikulum

yang diberlakukan serta kualitas pendidik yang baik dalam mengantarkan siswa

mengikuti ujian. Namun masih terdapat kendala, yakni masih terdapat 3 orang siswa

SMA/SMK yang tidak lulus pada tahun 2016, yang disebabkan karena

ketidaksiapan, baik jasmani maupun rohani, sehingga hasil yang didapat dalam ujian

tidak maksimal. Upaya untuk memperbaik hal ini adalah adanya pengawasan

kepada seluruh siswa menjelang, saat dan pasca ujian, dan adanya kerjasama

antara sekolah dan orang tua dalam proses pendidikan, hingga pelaksanaan ujian

kelulusan berlangsung.

3. Persentase Sekolah Terakreditasi A

Persentase Sekolah Terakreditasi A ditentukan oleh pencapaian Program

Manajemen Pelayanan Pendidikan, dimana ada peningkatan dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2014 sebesar 77,34%, pada tahun 2015 sebesar 79,32% atau adanya

peningkatan sebesar 1,98%. Pada tahun 2016 realisasi capaian sebesar 79,21%,

atau melebihi target pada tahun 2016 sebesar 78,53%. Adapun penurunan realisasi

capaian dari tahun 2015 dengan realisasi capaian tahun 2016 sebesar 0,11%.

Peningkatan/Penurunan Persentase Sekolah Terakreditasi A disebabkan

oleh bertambah/berkurangnya sekolah yang terakreditasi A, hal ini disebabkan

terpenuhi/tidaknya kriteria sekolah sesuai dengan standar dan instrumen

pencapaian sekolah dengan akreditasi A, yakni berdasarkan 8 Standar Nasional

Pendidikan (SNP), antara lain Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar

Proses, Standar Pengelolaan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pendidik dan

Tenaga Kependidikan, Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian.

Namun terdapat pula kendala dalam pencapaian Persentase Sekolah

Terakreditasi A tersebut, sehingga angka yang diraih tidak dapat 100%, yakni belum

Page 26: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

21

semua sekolah memiliki potensi yang dipersyaratkan dalam standar dan instrumen

yang ditetapkan, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana sekolah.

Capaian Indikator Kinerja Daerah untuk Urusan Pendidikan yang

ditergetkan Tahun 2016 pada RPJMD Perubahan Tahun 2014-2016 dapat dilihat

dalam Tabel di bawah ini:

Tabel 3.3.2. Capaian Indikator Daerah Urusan Pendidikan Tahun 2016

No Indikator Kinerja Sasaran Satuan

Capaian Kinerja Program

Realisasi Tahun 2015

Tahun 2016

Target Realisasi

1 Angka Rata-rata Lama Sekolah Tahun 8,23 8,43 8,40

2 Angka Melek Huruf % 94,19 93,80 94,30

3 Persentase Akses dan Mutu Pendidikan % 92,80 91,90 92,12

Penjelasan:

1. Angka Rata-rata Lama Sekolah

Angka Rata-rata Lama Sekolah ditentukan oleh pencapaian Program

Pendidikan Anak Usia Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar, Program

Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Non Formal dan Program Peningkatan

Peran Serta Pelajar dimana ada peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015

sebesar “8,23”, pada tahun 2016 sebesar “8,40” atau adanya peningkatan sebesar

“0,17”. Peningkatan Angka Rata-rata Lama Sekolah disebabkan oleh meningkatnya

jumlah pendidikan yang mengenyam pendidikan, baik secara formal maupun non

formal, hal ini karena adanya daya dukung pemerintah melalui program pendidikan

di jalur pendidikan formal, maupun non formal seperti Program Paket A, Paket B,

Paket C. Selain itu, adanya kesadaran masyarakat dalam hal keikutsertaan dalam

pendidikan, pendidikan sepanjang hayat yang tidak melihat/memandang usia,

status, derajat dan lainnya.

2. Angka Melek Huruf

Angka Melek Huruf ditentukan oleh pencapaian Program Pendidikan Non

Formal, dimana ada peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 sebesar

94,19%, pada tahun 2016 sebesar 94,30% atau adanya peningkatan sebesar

0,11%. Peningkatan Angka Melek Huruf disebabkan oleh tercapainya kegiatan

Page 27: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

22

pendidikan keaksaraan bagi masyarakat yang masih buta huruf, dengan dominasi

masyarakat yang berusia lebih dari 50 tahun.

3. Persentase Akses dan Mutu Pendidikan

Persentase Akses dan Mutu Pendidikan ditentukan oleh pencapaian

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan Program

Manajemen Pelayanan Pendidikan, dimana ada peningkatan dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2015 sebesar 92,80%, pada tahun 2016 sebesar 92,12% atau adanya

penurunan sebesar 0,68%. Peningkatan/Penurunan Persentase Akses dan Mutu

Pendidikan disebabkan oleh peningkatan/penurunan akses pada layanan

pendidikan, baik secara geografis, terpenuhi sarana dan prasarana sekolah, maupun

adanya layanan berbasis komputer, sehingga pendidikan dapat dinikmati

masyarakat pada umumnya. Peningkatan mutu pendidikan dapat dipengaruhi oleh

meningkatnya layanan oleh pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan,

sekolah yang terakreditasi maupun sekolah yang memenuhi standar pelayanan

minimal.

3.4. REALISASI ANGGARAN

Realisasi Belanja Langsung untuk pencapaian Angka Partisipasi Sekolah

tahun 2014 sebesar 53,60 %, Angka Kelulusan sebesar 98,16 %, dan Sekolah

Terakreditasi A sebesar 91,70 %. Realisasi Belanja Langsung untuk pencapaian

Angka Partisipasi Sekolah tahun 2015 sebesar 68,45 %, Angka Kelulusan sebesar

73,26 %, dan Sekolah Terakreditasi A sebesar 71,68 %. Realisasi Belanja Langsung

untuk pencapaian Angka Partisipasi Sekolah tahun 2016 sebesar 68,45 %, Angka

Kelulusan sebesar 73,26 %, dan Sekolah Terakreditasi A sebesar 71,68 %.

Secara rinci Realisasi Anggaran Belanja Langsung per sasaran strategis

tahun 2013, tahun 2014, tahun 2015 sebagai berikut:

Tabel 3.2.1. Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung tahun 2014

No Uraian Belanja Anggaran 2014 (Rp) Realisasi 2014 (Rp) %

1 Belanja Langsung

a Angka Partisipasi Sekolah 25.969.153.325 13.919.927.505 53,60

b Angka Kelulusan 2.610.173.425 2.562.077.208 98,16

c Sekolah Terakreditasi A 211.463.850 193.905.042 91,70

Jumlah 28.790.790.600 16.675.909.755 57,92

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2014

Page 28: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

23

Tabel 3.2.2. Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung tahun 2015

No Uraian Belanja Anggaran 2015 (Rp) Realisasi 2015 (Rp) %

1 Belanja Langsung

a Angka Partisipasi Sekolah 40.173.531.690 27.499.446.623 68,45

b Angka Kelulusan 6.084.039.700 4.457.368.742 73,26

c Sekolah Terakreditasi A 1.424.896.050 1.021.379.545 71,68

Jumlah 47.682.467.440 32.978.194.910 69,16

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2015

Tabel 3.2.3. Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung tahun 2016

No Uraian Belanja Anggaran 2016 (Rp) Realisasi 2016 (Rp) %

1 Belanja Langsung

a Angka Partisipasi Sekolah 27.528.170.035 25.044.355.426 90,98

b Angka Kelulusan 10.734.126.860 9.410.045.716 87,66

c Sekolah Terakreditasi A

Jumlah 38.262.296.895 34.454.401.142 90,05

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2016

Alokasi Anggaran Belanja Langsung urusan pendidikan tahun 2014,

Alokasi Anggaran Belanja Langsung urusan pendidikan sebesar Rp

28.790.790.600,00 terealisasi sebesar Rp 16.675.909.755,00 atau sebesar 57,92%.

Pada tahun 2015, Alokasi Anggaran Belanja Langsung urusan pendidikan sebesar

Rp 47.682.467.440,00 sudah terealisasi sebesar Rp 32.978.194.910,00 atau

sebesar 69,16%. Sedangkan pada tahun 2016, Alokasi Anggaran Belanja Langsung

urusan pendidikan sebesar Rp 38.262.296.895,00 sudah terealisasi sebesar Rp

34.454.401.142,00 atau sebesar 90,05% (belum termasuk kegiatan ex-BAU).

Pelaksanaan program dan kegiatan secara fisik telah selesai dan sesuai

dengan target yang ditetapkan. Secara rinci alokasi anggaran dan realisasi

anggaran urusan pendidikan per program dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Page 29: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

24

Tabel 3.2.4. Realisasi Anggaran per Program dan Kegiatan tahun 2016

No Program/Kegiatan Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) %

A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 564.718.525 554.336.111 98,16

B Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1.694.775.580 1.521.936.790 89,80

C Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 63.020.250 58.365.075 92,61

D Program Pendidikan Anak Usia Dini 980.819.850 967.227.411 98,61

E Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 23.644.426.845 21.250.911.760 89,88

F Program Pendidikan Menengah 2.165.203.490 2.099.685.255 96,97

G Program Pendidikan Non Formal 737.719.850 726.531.000 98,48

H Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 426.806.750 419.144.743 98,20

I Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 9.936.585.160 8.628.827.953 86,84

J Program Peningkatan Peran Serta Pelajar 370.734.950 362.073.020 97,66

Jumlah Anggaran 40.584.811.250 36.589.039.118 90,15

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2016

Page 30: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

25

BAB IV PENUTUP

Capaian indikator kinerja utama urusan pendidikan yang dilaksanakan oleh

SKPD Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2016 secara umum

mengalami peningkatan hasil ke arah lebih baik jika dibandingkan dengan tahun-tahun

sebelumnya. Peningkatan capaian indiktor kinerja utama ini terlihat pada capaian kinerja

bidang pendidikan sebagaian besar sesuai dengan target yang telah ditetapkan bahkan

ada beberapa capaian kinerja yang melebihi target yang tertuang Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan.

4.1. PERMASALAHAN

a. Kemampuan akademik dan profesionalisme sebagian tenaga pendidik dan

kependidikan belum memenuhi standar minimal dan jenis pendidikan yang

ditamatkan oleh guru.

b. Kurang meratanya distribusi tenaga pendidik dan kependidikan, khususnya

jenjang SD/MI.

c. Peran masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan belum optimal dan lebih

banyak mengharapkan bantuan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan.

d. Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan pendidikan jenjang PAUDNI,

pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah

Atas dan Kejuruan.

4.2. SOLUSI

a. Peningkatan kualitas SDM dan manajemen penyelenggaraan pendidikan

terutama pendidik dan tenaga pendidik baik formal maupun non formal, serta

peningkatan mutu akademik pendidik dan tenaga kependidikan dengan

memberikan beasiswa dan pendidikan dan pelatihan teknis.

b. Mengoptimalkan penempatan pendidik dan tenaga pendidik pada jenjang, jalur

dan jenis sekolah yang sesuai, dan adanya pendataan pendidik baik formal

maupun non formal.

c. Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

baik formal maupun non formal.

Page 31: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas
Page 32: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

25

d. Peningkatan kuantitas/kualitas sarana dan prasarana pendidikan dan

mengupayakan swadaya dari masyarakat, serta peningkatan sarana dan

prasarana pendidikan dasar melalui pembangunan/rehab bangunan sekolah dan

sanitasi, Penambahan alat peraga pendidikan, dan sarana penunjang

pembelajaran jenjang PAUDNI, pendidikan SD, SMP, SMA dan Kejuruan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan ini diharapkan

menjadi bahan untuk pengambilan kebijakan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

penganggaran urusan pendidikan pada masa yang akan datang, baik internal Dinas

Pendidikan maupun Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Pemerintah Daerah Istimewa

Yogyakarta, dan Pemerintah.

Wates, Januari 2017 Kepala Dinas Pendidikan, Drs. SUMARSANA, M.Si. Pembina Tingkat I, IV/b NIP 19630901 198303 1 003

26

Page 33: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 34: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

1.2. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo

Page 35: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

Tabel 3.3. Perhitungan Capaian Kinerja sasaran bidang Pendidikan Tahun 2016

No Urusan No IKK Rumus Penghitungan

Capaian Kinerja

Sumber Data

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pendidikan

1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Jumlah siswa usia sekolah (0-6 tahun)

-----------------------------------------------------------x 100 %

Jumlah anak usia sekolah (0-6 tahun)

x100%

38.283

20.210

52,79 %

Dinas Pendidikan

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/TPA (4-6 tahun)

-----------------------------------------------------------x 100 %

Jumlah anak usia 4 – 6 tahun

x100%

18.534

11.348

61,23 %

Dinas Pendidikan

2 Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara)

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis --------------------------------------------------------x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas

x100%

351.079

331.079

94,30 %

Dinas Pendidikan

3 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

Jumlah siswa usia 7-12 thn dijenjang SD/MI/Paket A ------------------------------------------------------------x 100 % Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 thn

x100%

36.042

36.325 100,78 %

Dinas Pendidikan

4 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

Jumlah siswa usia 13-15 thn dijenjang SMP/MTs/Paket B ----------------------------------------------------- x 100 % Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 thn

x100%

18.189

18.710

102,86 %

Dinas Pendidikan

5 Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C

Jumlah siswa usia 16-18 thn dijenjang SMA/ SMK/ MA/ Paket C -------------------------------------------------- x 100 % Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 thn

x100%

18.661

17.143

91,87 %

Dinas Pendidikan

6 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI

Jumlah putus sekolah pd tingkat & jenjang SD/MI

----------------------------------------------------- x 100 %

Jumlah siswa pd tingkat yg sama dan jenjang SD/MI

x100%35.295

0

0 % Dinas

Pendidikan

Page 36: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

No Urusan No IKK Rumus Penghitungan

Capaian Kinerja

Sumber Data

1 2 3 4 5 6 7 8

pd tahun ajaran sebelumnya

7 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs

Jumlah putus sekolah pd tingkat & jenjang SMP ---------------------------------------------------- x 100 % Jumlah siswa pd tingkat yg sama dan jenjang SMP

pd tahun ajaran sebelumnya

x100%18.002

0

0 %

Dinas Pendidikan

8 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA

Jumlah putus sekolah pada jenjang SMA/SMK/MA

------------------------------------------------------ x 100 %

Jumlah siswa pada jenjang SMA/SMK/MA

pd tahun ajaran sebelumnya

x100%17.021

44

0,26 %

Dinas Pendidikan

9 Angka Kelulusan (AL) SD/MI Jumlah lulusan pada jenjang SD/MI

---------------------------------------------------- x 100 %

Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SD/MI

pada tahun ajaran sebelumnya

x100%5.770

5.770

100 %

Dinas Pendidikan

10 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs

Jumlah lulusan pada jenjang SMP/MTs

----------------------------------------------------- x 100 %

Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SMP/MTs

pada tahun ajaran sebelumnya

x100%6.005

6.005

100 %

Dinas Pendidikan

11 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA

Jumlah lulusan pada jenjang SMA/SMK/MA

-------------------------------------------------------- x 100 %

Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SMA/SMK/MA

pada tahun ajaran sebelumnya

x100%5.289

5.287

99,96 %

Dinas Pendidikan

Page 37: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

No Urusan No IKK Rumus Penghitungan

Capaian Kinerja

Sumber Data

1 2 3 4 5 6 7 8

12 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs

Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMP/MTs

---------------------------------------------------- x 100 %

Jumlah lulusan pd jenjang SD/MI tahun ajaran sebelumnya

x100%5.770

5.770

100 %

Dinas Pendidikan

13 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMA/SMK/MA

------------------------------------------------------- x 100 %

Jumlah lulusan pd jenjang SMP/MTs tahun ajaran sebelumnya

x100%6.005

6.005

100 % Dinas

Pendidikan

14 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

Jumlah guru berijasah kualifikasi S1/D-IV

--------------------------------------- x 100 %

Jumlah Guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA x100%

7.557

6.521

86,29 %

Dinas Pendidikan

15 Guru yang telah bersertifikat pendidik

Jumlah guru yang sudah bersertifikat pendidik

--------------------------------------- x 100 %

Jumlah Guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA x100%7.557

4.927

65,20 %

Dinas Pendidikan

Page 38: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas
Page 39: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas
Page 40: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dindik 2016.pdfmewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses. g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas