Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 · dan proyeksi di masa depan; (2) memberikan umpan balik...
Transcript of Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 · dan proyeksi di masa depan; (2) memberikan umpan balik...
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
2015
DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016
i
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah media akuntabilitas yang
dapat dipergunakan oleh suatu organisasi atau instansi pemerintah untuk melaksanakan kewajiban dan menjawab kepada pihak-pihak yang memerlukan.
Media akuntabilitas yang dibuat secara periodik memuat informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang memberi amanah atau pihak yang memberikan delegasi wewenang. Melalui media ini diharapkan secara formal dapat dilakukan pertanggungjawaban dan bahan untuk menjawab berbagai permasalahan yang diminta oleh pihak-pihak yang terkait (stakeholders). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini didesain secara komprehensif, dan dimaksudkan untuk : (1) menyampaikan informasi tentang aktivitas di masa lalu dan proyeksi di masa depan; (2) memberikan umpan balik sebagai bahan pengambilan kebijakan dan (3) sebagai media akuntabilitas.
Sehubungan dengan adanya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul membuat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 yang didalamnya memuat penilaian kinerja atas sasaran-sasaran dinas dengan sumber dana dari APBD Kabupaten tahun 2015. Penyusunan laporan kinerja ini berdasarkan pada Review RPJMD Kabupaten Bantul 2011-2015 dan Review Renstra Dipertahut 2011-2015.
Mengingat keterbatasan yang ada dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini, mungkin masih dijumpai adanya kesalahan penafsiran dan penghitungan, sehingga masih terbuka untuk dikoreksi dan diperbaiki. Semoga bermanfaat.
Bantul, Februari 2016 Kepala Dinas
Partogi Dame Pakpahan, BE, SE, M.Si Pembina Utama Muda /IV.c
NIP. 19560308 198603 1007
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sehubungan dengan adanya Peraturan Presiden Republik Indoneisa
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul membuat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 yang didalamnya memuat penilaian kinerja atas sasaran-sasaran dinas dengan sumber dana dari APBD Kabupaten tahun 2015. Penyusunan laporan kinerja ini berdasarkan pada Review RPJMD Kabupaten Bantul 2011-2015 dan Review Renstra Dipertahut 2011-2015.
Menurut hasil Pengukuran Kinerja dari tiga sasaran strategis dan empat Indikator Kinerja Utama (IKU) diperoleh hasil tiga Indikator Kinerja Utama masuk kategori tinggi dan satu indikator Kinerja Utama masuk kategori sangat tinggi. Sasaran tersebut dicapai dengan anggaran APBD Perubahan Kabupaten Bantul sebesar Rp 32.328.670.025,- melalui 12 program yang terdiri dari 57 kegiatan serta dukungan dana dari APBD Propinsi dan APBN.
Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi petugas di lingkungan dinas dalam melaksanakan clean government dan good governance. Disamping itu diharapkan laporan ini dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) untuk pengambilan keputusan perumusan kebijakan pembangunan pertanian dan kehutanan di masa mendatang.
Bantul, Februari 2016
Kepala Dinas
Partogi Dame Pakpahan, BE, SE, M.Si Pembina Utama Muda /IV.c
NIP. 19560308 198603 1007
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...…………………………………………………………
RINGKASAN EKSEKUTIF …………………………………………………….
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
i
ii
iii
iv
vi
BAB I.
BAB II.
BAB III
BAB IV
PENDAHULUAN ……………………………………………………...
1.1. Latar Belakang ......................................................................
1.2. Struktur Organisasi dan Tugas Fungsi ..................................
1.3. Isu Strategis ...........................................................................
1.4. Sistematika Penulisan Laporan Kinerja .................................
PERENCANAAN KINERJA ................................………….....……
2.1. Rencana Strategis ………………………………………………..
2.2. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2015 .......................................
2.3. Program untuk Pencapaian Sasaran ......................................
AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………………
3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 ......................
3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ..................................
3.3. Akuntabilitas Anggaran .....………………………....................
PENUTUP ……………………………………………………………..
Lampiran Prestasi dan Penghargaan ...........................................
1
1
2
4
4
6
6
9
11
12
13
14
46
48
50
iv
DAFTAR TABEL
2.1. IKU Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bantul .................................
2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ...............................................................
2.3. Program Kegiatan Tahun 2015 ..............................................................
3.1. Skala Nilai Peringkat Kinerja .................................................................
3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 .......................................
3.3. Capaian Sasaran I Tahun 2015 .............................................................
3.4. Data Produksi Padi, Palawija Tahun 2014 – 2015 .................................
3.5. Data Produksi Hortikultura Tahun 2014 – 2015 .....................................
3.6. Data Produksi Perkebunan Tahun 2014 – 2015 ....................................
3.7. Produksi Benih Padi Berlabel Bantul Tahun 2014 – 2015 .....................
3.8. Daftar Kelompok Penangkar Benih Padi Tahun 2015 ...........................
3.9. Kelompok Penerima Pelatihan Pupuk Organik .....................................
3.10. Kelompok Penerima Pelatihan GAP Tembakau .................................
3.11. Kelompok Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Tembakau ............
3.12. Capaian Indikator Sasaran I ................................................................
3.13. Populasi Ternak Kabupaten Bantul Tahun 2014 – 2015 ....................
3.14. Produksi Hasil Ternak Tahun 2014 – 2015 .........................................
3.15. Data Pendataan Ternak KK Miskin 2015 ............................................
3.16. Data Penggunaan Straw Tahun 2014 – 2015 ....................................
3.17. Data Kelahiran Inseminasi Buatan Tahun 2014 – 2015 .....................
3.18. Kejadian Penyakit Avian Influenza Tahun 2014 – 2015 ......................
3.19. Capaian Indikator Sasaran II ..............................................................
3.20. Kelompok Kegiatan Pendampingan PLKSDA-BM .............................
3.21. Luas Lahan Kritis Kabupaten Bantul Tahun 2014 – 2015 ...................
3.22. Capaian Indikator Sasaran III ..............................................................
3.23. Rincian Jumlah Luas Hutan Rakyat Budidaya .....................................
3.24. Kategori Lomba Penghijauan & Konservasi Alam Wana Lestari .........
3.25. Luas Hutan Rakyat Tahun 2014 – 2015 ..............................................
9
10
11
13
13
14
15
17
19
26
26
27
29
30
32
32
33
35
35
35
37
40
41
41
42
42
43
43
v
3.26. Usaha Budidaya Lebah Madu Tahun 2014 – 2015 .............................
3.27. Penanaman Lahan di Bawah Tegakan Tahun 2014 – 2015 ...............
3.28. Produksi Tanaman Kehutanan ............................................................
3.29. Anggaran dan Realisasi per Sasaran Tahun 2015 ..............................
3.30. Prestasi dan Penghargaan Tahun 2015 ..............................................
44
45
45
47
50
vi
DAFTAR GAMBAR
1.1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bantul .........
3
Pendahuluan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sesuai tuntutan keadaan, setiap organisasi publik saat ini
diharapkan lebih terbuka dan dapat memberikan suatu transparansi dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya. Oleh karena itu, organisasi publik
diharapkan dapat membuat suatu Rencana Strategis (Strategic Plan),
serta Laporan pertanggung jawaban Kinerja (Performence Accountability
Report) organisasi yang dapat mencerminkan transparansi dan
akuntabilitas organisasi. Rencana strategis merupakan rencana umum
lima tahunan yang diuraikan lebih lanjut kedalam rencana tahunan agar
program dan kegiatan lebih terfokus. Dengan adanya rencana kinerja
yang tersusun dengan baik diharapkan kinerja organisasi dapat semakin
baik dan lebih terfokus.
Laporan Kinerja (Performence Report) tahun 2015, merupakan
uraian lebih lanjut secara periodik dan rencana strategis untuk mengukur
pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen
penetapan kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan
dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap
indikator dalam pencapaian sasaran instansi. Laporan Kinerja merupakan
dokumen laporan tahunan yang berisi pertanggung-jawaban kinerja suatu
instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.
Maksud disusunnya Laporan Kinerja Tahun 2015 adalah sebagai
bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul selama kurun waktu 1 (satu)
tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan
Laporan Kinerja juga menjadi alat kendali untuk mendorong peningkatan
kinerja setiap unit organisasi.
Tujuan penyusunan Laporan Kinerja sebagai salah satu alat untuk
mendapatkan masukan stakeholders demi perbaikan kinerja Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul melakukan identifikasi
Pendahuluan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
2
keberhasilan, permasalahan dan solusi yang menjadi sumber untuk
perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang
akan datang. Dengan pendekatan ini, Laporan Kinerja sebagai proses
evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang
berkelanjutan di pemerintah untuk meningkatkan kinerja pemerintahan
melalui perbaikan pelayanan publik
1.2. Struktur Organisasi dan Tugas Fungsi
Pembentukan Dinas Pertanian dan Kehutanan tertuang dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2009 Tanggal 17
September 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 16
Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas Pertanian dan
Kehutanan membawahi :
1. Sekretariat
2. Bidang Tanaman Pangan
3. Bidang Sarana dan Prasarana Agribisnis
4. Bidang Perkebunan dan Hortikultura
5. Bidang Kehutanan
6. Bidang Pengembangan Peternakan
7. Bidang Kesehatan Hewan
Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul memiliki 4 Unit
Pelaksana Teknis (UPT) meliputi :
1. UPT Balai Benih Pertanian
2. UPT Pengolahan Pupuk Organik
3. UPT Rumah Potong Hewan
4. UPT Pusat Kesehatan Hewan
Pendahuluan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
3
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bantul
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Tugas utama dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul adalah untuk melaksanakan urusan rumah tangga pemerintahan
daerah dan tugas pembantuan di bidang pertanian dan kehutanan. Untuk
melaksanakan tugas tersebut maka Dinas Pertanian dan Kehutanan
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang pertanian dan kehutanan
meliputi subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan, kesehatan hewan dan kehutanan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di
bidang pertanian dan kehutanan meliputi subsektor tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, peternakan, kesehatan hewan dan
kehutanan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pertanian dan kehutanan
meliputi subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan, kesehatan hewan dan kehutanan berdasarkan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati;
Pendahuluan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
4
d. Melaksanakan kesekretarariatan dinas; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupatu sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
1.3. Isu Strategis
Isu strategis yang menjadi perhatian dalam pembangunan
pertanian dan kehutanan di Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut :
1. Pengendalian alih fungsi lahan
2. Orientasi pencapaian target produksi belum selalu identik dengan
penambahan pendapatan petani, sehingga perlu diangkat skenario
baru keberpihakan Pemerintah kepada petani, melalui ‘Subsidi Harga
Produk”, bukan sekedar subsidi input
3. Keberadaan dan posisi peternak masih selalu diombang ambingkan
oleh harga pakan
4. Animo penggunaan pupuk organik masih rendah, perlu peningkatan
Organic farming: menuju sustainable agriculture, untuk memenuhi
kebutuhan petani sendiri maupun tata niaga
5. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk
pembangunan bidang pertanian dan kehutanan yang sesuai dengan
rencana tata ruang Kabupaten Bantul harus dilakukan secara sinergis
dan terencana dengan stakeholder terkait
6. Pembangunan bidang pertanian dan kehutanan merupakan upaya
nyata untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan di Kabupaten
Bantul, sehingga pembangunan sektor pertanian harus dilaksanakan
secara berkesinambungan dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan.
1.4. Sistematika Penulisan Laporan Kinerja
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Memuat secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan,
struktur organisasi, tugas dan fungsi, isu strategis yang
Pendahuluan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
5
dihadapi pebangunan pertanian dan kehutanan serta
sistematika penyajian
Bab II : Perencanaan Kinerja (IKU)
Memuat Rencana Strategis, Visi. Misi, Tujuan, Sasaran
Strategis dan Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja
(PK) Tahun 2015, dan Program untuk pencapaian sasaran.
Bab III : Akuntabilitas Kinerja
Berisi penjelasan singkat tentang capaian indikator kinerja
utama tahun 2015, evaluasi dan analisis capaian kinerja per
sasaran melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan,
serta akuntabilitas anggaran
Bab IV : Penutup
Menguraikan ringkasan dan kesimpulan pencapaian kinerja
dan pemanfaatannya sebagai umpan balik dalam
perencanaan pembangunan daerah.
Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
6
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. RENCANA STRATEGIS
Sesuai tugas pokok dan fungsinya Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bantul telah mempunyai rencana strategis yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu Lima (5) tahun yaitu untuk tahun
2011-2015 dengan selalu memperhitungkan perubahan lingkungan Renstra
Dinas Kabupaten Bantul yang mencakup Visi, Misi, tujuan, sasaran serta
cara mencapai tujuan dan sasaran akan diuraikan dalam bagian ini.
2.1.1. Visi
Sebagaimana telah dirumuskan dan disepakati bersama dengan
melibatkan seluruh eksponen pegawai di lingkungan Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten Bantul, maka Visi Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bantul adalah:
Visi Dinas Pertanian dan Kehutanan selaras dengan Visi Kabupaten
Bantul “Bantul Projotamansari, Sejahtera, Demokratis dan Agamis”.
Perkembangan situasi nasional yang dipacu oleh revolusi transformasi global
menuntut Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul untuk
melakukan pengembangan / pembaharuan program / kegiatan sesuai dengan
fungsi dan tugas pokok sehingga dapat beroperasi secara lebih efektif,
efisiensi dan ekonomis serta memiliki akuntabilitas.
Perkembangan inilah yang membawa Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bantul harus menjadi suatu institusi yang akuntabel, kredibel,
responsibel yang berupaya menempatkan posisi dirinya sebagai pelayan
publik /masyarakat.
“ TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN PETANI”
Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
7
2.1.2. Misi
Dari visi yang telah ditetapkan dapat dirumuskan misi yang diemban
oleh Kantor / Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul sebagai
berikut :
Tiga misi ini merupakan tekad / keinginan Dinas Pertanian dan
Kehutanan dalam mewujudkan ketahanan pangan, kelestarian alam dan
lingkungan, pelayanan dan bimbingan kepada masyarakat.
Sesuai dengan perkembangan dan perubahan waktu, peranan Dinas
Pertanian dan Kehutanan tidak saja hanya melakukan tugas pokok dan
fungsinya akan tetapi juga memfasilitasi terciptanya keamanan dan
ketentraman pada masyarakat.
2.1.3. Tujuan
Tujuan merupakan implementasi penjabaran dari misi dan merupakan
sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu lima tahun ke
depan atau lebih. Adapun tujuan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul adalah :
1. Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas pertanian serta
pengembangan agropolitan
2. Tersedianya lahan pertanian pangan secara berkelanjutan
3. Meningkatkan kualitas lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam
yang berkesinambungan
1. Meningkatkan intensifikasi, ekstensifikasi, dan
diversifikasi pertanian (tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan dan kehutanan)
2. Mengupayakan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan
3. Meningkatkan dan melestarikan daya dukung lingkungan
Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
8
2.1.4. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utam a
Sasaran atau objektivitas organisasi merupakan bagian yang integrasi
dalam proses perencanaan strategis organisasi harus disusun konsisten
dengan perumusan visi, misi dan tujuan organisasi.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan
dicapai secara nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran, atau bulanan
Adapun sasaran strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul beserta indikatornya yang tertuang dalam RPJMD maupun renstra
adalah:
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian serta
pengembangan agropolitan
2. Mendukung terwujudnya peningkatan pengelolaan dan pelestarian
SDA, perlindungan fungsi lingkungan dan keanekaragaman hayati
3. Terkelolanya sumber daya hutan
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan/ atau kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang
ditetapkan organisasi. Indikator kinerja memberikan penjelasan, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif, mengenai apa yang akan diukur untuk
menentukan apakah tujuan telah tercapai. Indikator kinerja digunakan untuk
melacak tingkat kemajuan (progress) dan menyediakan suatu dasar untuk
evaluasi dan peningkatan kinerja.
Kinerja Utama dari instansi adalah hal utama apa yang akan
diwujudkan oleh instansi atau untuk mewujudkan apa instansi pemerintah
dibentuk, yang menjadi core areal/business dan tertuang dalam tupoksi serta
kewenangan utama instansi tersebut. Sehingga dapat diartikan, Indikator
kinerja utama (key performance indicator) adalah ukuran keberhasilan dari
suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator Kinerja Utama dan
target Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul disajikan dalam
tabel sebagai berikut:
Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
9
Tabel 2.1. IKU Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bantul
No. Sasaran Strategis No. Indikator Kinerja Penjelasan (Formulasi pengukuran, Tipe Perhitungan, Sumber Data)
1 Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian serta pengembangan agropolitan
1 Pertumbuhan produksi tanaman pangan (padi)
Formulasi Pengukuran : Angka pertumbuhan produksi tanaman pangan (padi) dihitung berdasarkan rumus :
Produksi tahun n-(n-1)/Produksi (n-1) x 100%
Tipe Penghitungan : Kumulatif Sumber Data : BPS dan Bidang Tanaman Pangan Dipertahut
2 Jumlah populasi ternak Formulasi Pengukuran : Angka populasi ternak dihitung berdasarkan data Jumlah populasi ternak (sapi potong, sapi perah, kambing, domba, ayam buras, ayam petelur, ayam ras edaging dan itik) dikonversi dalam satuan ternak: Sapi: 1 satuan ternak setara dengan 1 ekor, Kambing/domba: 1 satuan ternak setara dengan 7 ekor, Ayam/itik: 1 satuan ternak setara dengan 100 ekor
Tipe Penghitungan : Kumulatif Sumber Data : BPS dan Bidang Pengembangan Peternakan Dipertahut
2 Terwujudnya peningkatan pengelolaan dan pelestarian SDA, perlindungan fungsi lingkungan dan keanekaragaman hayati
1 Luas lahan kritis Formulasi Pengukuran : Angka luas lahan kritis dihitung berdasarkan data Luas lahan yang tidak produktif dan tidak berfungsi lagi sebagai media pengatur tata air dan perlindungan tanahdengan criteria penutupan vegetasi kurang dari 25% dan ada gejala erosi Tipe Penghitungan : Kumulatif Sumber Data : Bidang Kehutanan Dipertahut
3 Terkelolanya sumberdaya hutan
1 Rasio luas lahan hutan budidaya
Formulasi Pengukuran : Angka rasio luas lahan hutan budidaya dihitung berdasarkan rumus : (Jml luas hutan rakyat budidaya+luas kawasan hutan negara) / (Jumlah luas hutan rakyat+hutan negara) x100% Tipe Penghitungan : Kumulatif Sumber Data : Bidang Kehutanan Dipertahut
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
2.2. PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2015
Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan kinerja antara atasan dan
bawahan dalam hal ini Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul dengan Penjabat Bupati Bantul untuk mewujudkan target kinerja
tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Dinas Pertanian
dan Kehutanan. Perjanjian kinerja ini dilampiri dengan sasaran strategis,
Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
10
indikator kinerja utama beserta target kinerja dan anggaran. Penyusunan
Perjanjian Kinerja Dinas disusun setelah Dokumen Pelaksana Anggaran telah
disahkan. Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul tahun 2015 tersaji dalam tabel berikut,
Tabel 2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Dipertahut Bantul
No.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
1
Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian serta pengembangan agropolitan
Pertumbuhan produksi tanaman pangan (padi)
3,6 %
Jumlah populasi ternak (sapi potong, sapi perah, kambing, domba, ayam buras, ayam petelur, ayam ras, ayam pedaging dan itik)
97.764 satuan ternak
2
Terwujudnya peningkatan pengelolaan dan pelestarian SDA, perlindungan fungsi lingkungan dan keanekaragaman hayati
Luas lahan kritis 1.333,25 ha
3 Terkelolanya sumberdaya hutan
Rasio luas lahan hutan budidaya
20,0 %
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
11
2.3. Program untuk Pencapaian Sasaran
Dalam mencapai tiga sasaran strategis Dinas Pertanian dan
Kehutanan kemudian dijabarkan dalam program dan kegiatan 2015 dalam
tabel sebagai berikut :
Tabel 2.3. Program kegiatan Tahun 2015
No Program / Kegiatan Anggaran Murni (Rp)
Anggaran Perubahan (Rp)
1 Pelayanan Administrasi Perkantoran (14 kegiatan)
361.050.000 407.204.000
2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (5 kegiatan)
667.995.000 966.686.000
3 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (1 kegiatan)
40.000.000 0
4 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan (1 kegiatan)
12.000.000 30.675.000
5 Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan (7 kegiatan)
7.089.948.875 22.818.098.875
6 Rehabilitasi Hutan dan Lahan (3 kegiatan) 1.355.068.650 1.472.878.650 7 Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian / Perkebunan (1 kegiatan) 59.700.000 59.700.000
8 Kerjasama Informasi dengan Mas Media (1 kegiatan)
6.000.000 6.000.000
9 Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan (2 kegiatan)
644.130.000 657.430.000
10 Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan (10 kegiatan)
4.457.817.500 4.695.547.500
11 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak (6 kegiatan)
563.635.000 548.535.000
12 Peningkatan Produksi Hasil Peternakan (6 kegiatan)
752.915.000 665.915.000
16.010.260.025 32.328.670.025 Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
12
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul
merupakan pertanggungjawaban Kepala Dinas atas pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya, dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran
sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan sesuai kewenangan
yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten Bantul didukung oleh Sekretariat dan bidang-
bidang dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dan aparatur,
serta pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembangunan sebagai upaya
mengimplementasikan program kerja yang telah ditetapkan dalam
dokumen perencanaan (Renstra).
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bantul sebagai langkah awal dalam mengimplementasikan
Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) yang telah mulai
diimplementasikan sejak tahun 2011 walaupun belum secara menyeluruh.
Sedangkan Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul tahun 2015 ini merupakan pelaporan kinerja tahun terakhir yang
bertolok ukur Renstra Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul
(2011-2015).
Pengembangan Sistem AKIP akan terus dilaksanakan dalam rangka
merespon perubahan manajemen pemerintahan tersebut. Sejalan dengan
Review Rencana Strategis tahun 2011-2015, yang memuat 3 misi, maka
ditetapkan 3 sasaran yang ingin dicapai selama tahun 2011-2015. Untuk
mencapai sasaran yang ditetapkan tersebut, tahun 2015 dilaksanakan
melalui 12 program dan 57 kegiatan.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator
kinerja pada level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan
menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk
menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
13
kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja
tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk
memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator
outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang terkait langsung
dengan sasaran yang diinginkan.
Untuk dapat mengetahui tingkat capaian kinerja hasil pengukuran
capaian kinerja digambarkan dalam skala nilai peringkat kinerja dikutip
dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 yang
disajikan dalam tabel berikut,
Tabel 3.1. Skala Nilai peringkat Kinerja
Kode Interval Nilai Reliasasi Kinerja
Kriteria Penilaian Reliasasi Kinerja
≤ 50 Sangat Rendah 50,1 s/d 65 Rendah 65,1 s/d 75 Sedang 75,1 s/d 90 Tinggi ≥ 90,1 Sangat Baik
3.1. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015
Berikut ini capaian indikator utama Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bantul Tahun 2015.
Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Capaian 2014
Tahun 2015
Target Realisasi Capaian
1 Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian serta pengembangan agropolitan
Pertumbuhan produksi tanaman pangan (padi)
(-) 7,89 %
3,6 %
3,26 %
90,55 %
Jumlah populasi ternak
100.544 satuan ternak
97.764
satuan
ternak
107.935 satuan ternak
110,40 %
2 Terwujudnya peningkatan pengelolaan dan pelestarian SDA
Luas lahan kritis
1.420,5 ha
1.333,25 ha
1.420,5 ha
87,71 %
3 Terkelolanya sumberdaya hutan
Rasio luas lahan hutan budidaya
22,77 % 20,0 % 16,05 % 80,25 %
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
14
3.2. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Pencapaian kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan terlihat dari
sejauh mana pelaksanaan strategi dalam rangka pencapaian sasaran
yang telah ditetapkan dan dikomitmenkan, dengan capaian kinerja
sasaran sebagaimana tertera di atas. Uraian dan analisis capaian kinerja
masing-masing sasaran adalah sebagai berikut :
3.2.1. Sasaran I : Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Pertanian serta Pengembangan Agropolitan
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap dua indikator kinerja utama
dari sasaran I dapat dilihat bahwa indikator pertumbuhan produksi
tanaman pangan masuk kategori kinerja tinggi (90,55%) dan indikator
populasi ternak masuk kategori kinerja sangat baik (110,40%). Uraian
capaian dari masing-masing indikator serta program dan kegiatan yang
dilaksanakan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul dalam
pencapaian target indikator tersebut diuraikan sebagai berikut,
a) Pertumbuhan Produksi Tanaman Pangan
Tabel 3.3. Capaian Sasaran I Tahun 2015
No Sasaran Strategis No Indikator Kinerja
Capaian 2014
Tahun 2015
Target Realisasi Capaian
1 Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian serta pengembangan agropolitan
1 Pertumbuhan produksi tanaman pangan (padi)
(-) 7,89 %
3,6 %
3,26 %
90,55 %
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
15
Dalam mencapai sasaran peningkatnya produksi dan produktivitas
pengembangan agropolitan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul melaksanakan program kegiatan meliputi :
� Program Peningkatan Ketahanan Pangan
1. Kegiatan Penyusunan data base potensi produk pangan
Kegiatan ini bertujuan menyajikan data statistik pertanian.
Pendataan dilaksanakan setiap bulan oleh mantri tani bekerja sama
dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Hasil pendataan diolah dan
dievaluasi setiap subround (empat bulanan). Hasil evaluasi dijadikan
bahan untuk peramalan produksi untuk subround berikutnya. Hasil
analisa data statistik selama satu tahun yang telah disahkan oleh
Dinas Pertanian dan BPS didokumentasikan ke dalam sebuah buku
statistik pertanian. Database potensi produksi pangan meliputi
berbagai produksi, sebagai berikut:
a. Produksi Tanaman Pangan
Tabel 3.4. Data Produksi Padi, Palawija Tahun 2014-2015
No. Komoditas Tahun Ket. 2014 (ATAP) 2015 (ASEM) Padi Sawah
1 Luas Panen 30.160 29.522 ha 2 Produktivitas (GKG) 63,90 67,22 ku/ha 3 Produksi (GKG ) 192.711 198.457 ton 4 Produksi beras 121.793 125.425 ton
Padi Ladang 1 Luas Panen 30 120 ha 2 Produktivitas (GKG) 45,25 57,08 ku/ha 3 Produksi (GKG ) 136 685 ton 4 Produksi beras 86 433 ton
Jagung 1 Luas Panen 3.826 4.312 ha 2 Produksi (pipilan kering) 22.671 28.933 ton 3 Produktivitas 59,26 67,10 ku/ha
Kedelai 1 Luas Panen 1.562 1.660 ha 2 Produksi (wose kering) 2.501 2.785 ton 3 Produktivitas 16,01 16,77 ku/ha
Kacang tanah 1 Luas Panen 3.106 3.390 ha 2 Produksi (wose kering) 4.192 6.015 ton 3 Produktivitas 13,50 17,74 ku/ha
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
16
Meskipun terdapat penurunan luas panen padi sawah
sebesar 2,1%, produktivitas dan produksi padi mengalami
kenaikan masing-masing sebesar 5,19% dan 2,98%
dibandingkan tahun 2014. Kenaikan produktivitas dan produksi
padi dikarenakan adanya penerapan teknologi Pengelolaan
Tanaman Terpadu (PTT), intensitas penyinaran yang optimal,
serangan OPT rendah, tidak terjadi bencana alam yang
mengakibatkan puso.
Selain tanaman padi, komoditas yang termasuk tanaman
pangan adalah palawija, antara lain jagung, kacang tanah dan
kedelai. Produksi jagung pada tahun 2015 mengalami kenaikan
sebesar 27,62% dibandingkan tahun 2014, sedangkan
produktivitasnya mengalami kenaikan sebesar 13,23%. Kenaikan
produksi dan prouktivitas jagung disebabkan oleh kenaikan luas
panen yang besarnya mencapai 12,70%. Penerapan Teknologi
PTT jagung dan kenaikan harga jual jagung juga menambah
minat petani menanam jagung.
Produksi kacang tanah mengalami kenaikan sebesar
43,49% pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014,
produktivitasnya mengalami kenaikan sebesar 31,41%.
Kenaiakan produksi ini disebabkan oleh kenaikan luas panen
sebesar 9,14%. Kenaikan luas panen disebabkan petani memilih
menanam kacang tanah karena harga jual kacang tanah relatif
stabil.
Seperti halnya palawija lainnya, kedelai pada tahun 2015
juga mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014. Kenaikan
produksi kedelai mencapai 11,35%. Hal ini disebabkan adanya
kenaikan luas panen sebesar 6,27%. Kenaikan luas panen
kedelai dikarenakan adanya dukungan kegiatan Gerakan
Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) kedelai
seluas 970 Ha dan penyalurannya tepat waktu sehingga
mendukung realisasi tanam kedelai.
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
17
b. Produksi Tanaman Hortikultura
Tanaman hortikultura utama Bantul antara lain bawang
merah, cabai merah, jamur dan pisang. Data prodiksi keempat
komoditas hortikultura adalah sebagai berikut,
Tabel 3.5. Data Produksi Hortikultura Tahun 2014 – 2015
No. Komoditas Tahun
Ket. 2014 2015 (Angka sementara)
Bawang merah 1 Luas Panen 833 585 Ha 2 Produksi 8.392,1 4.427,9 Ton 3 Produktivitas 10,07 7,64 ton/ha
Cabai Merah 1 Luas Panen 289 472 Ha 2 Produksi 314 1.323,3 Ton 3 Produktivitas 1,09 2,80 Ton/ha
Jamur 1 Luas Panen 2.847 1.577 m2 2 Produksi 17.239 5.232 kg 3 Produktivitas 6,05 3,32 kg/m2
Pisang 1 Tanaman menghasilkan 571.529 626.920 pohon 2 Produksi 68.098 103.270 Ku 3 Produktivitas 0,12 0,16 ku/poho
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Bawang merah mengalami penurunan luas panen 29,77%
karena ada banjir pada bulan April dan serangan trotol (altenaria)
pada bulan Agustus yang menyebabkan puso di beberapa lokasi
bawang merah. Untuk serangan altenaria yang tidak begitu
parah menyebabkan penurunan produksi maupun produktivitas.
Selain itu petani bawang merah biasanya menggunakan benih
sendiri, bekas tanaman yang terkena banjir sehingga kualitas
kurang baik dan mudah terserang penyakit. Meskipun begitu,
karena ada pendampingan dari pemerintah baik melalui APBD
Kab maupun APBN serangan hanya menurunkan produktivitas
sebanyak 24,13%.
Luas panen cabai merah meningkat 63,32%
menyebabkan peningkatan produksi sebanyak 321,43%.
Sehingga produktivitasnya naik 156,88%. Pendampingan dari
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
18
Dipertahut melalui Pelatihan GAP dari APBD Kabupaten dan
Sekolah Lapangan dari APBN menambah pengetahuan petani
dan mendorong penerapan teknologi maupun budidaya yang
tepat dalam budidaya cabai merah dan bawang merah. Materi
dari pelatihan maupun SL antara lain penggunaan biopestisida,
pupuk kandang, peningkatan kesuburan tanah dengan
trichoderma, gliocadium, dan PGPR. Sehingga meskipun ada
altenaria pada bawang merah tetapi sebagian besar masih
terselamatkan. Begitu juga pada cabai merah, serangan virus
kuning seperti tahun 2014 lalu, lebih bisa terkontrol pada tahun
2015 dan terlihat dari peningkatan produksi maupun
produktivitas cabai merah.
Pada komoditas jamur, luas panen mengalami penurunan
44,61%. Produksinya juga turun hingga 69,65% dan
produktivitas turun hingga 45,12%. Hal ini dikarenakan kubung-
kubung tempat budidaya jamur sudah lama sehingga kondsinya
kurang optimal untuk pertumbuhan jamur yang mengakibatkan
produksi maupun produktivitasnya turun.
Produksi pisang dapat meningkat sebanyak 51,65%
dengan tanaman menghasilkan meningkat 9,69%. Hal ini
didukung pemahaman petani mengenai budidaya pisang
meningkat karena adanya pelatihan dan pendampingan dari
pemerintah sehingga meningkatkan produktivitas pisang
sebanyak 33,33%. Selain itu, panen pisang tahun ini merupakan
hasil kegiatan bantuan bibit pisang tahun lalu. Panen pertama
pohon pisang biasanya panen terbaik daripada panen pohon
berikutnya.
c. Produksi Tanaman Perkebunan
Komoditas perkebunan andalan di Kabupaten Bantul
antara lain tembakau, mete, tebu dan kelapa dengan data
produksi sebagai berikut,
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
19
Tabel 3.6. Data Produksi Perkebunan Tahun 2014-2015
No. Komoditas Tahun Ket. 2014 2015 Tembakau Paiton
1 Luas Panen 73,1 80,60 ha 2 Produksi 824 1123,20 ku 3 Produktivitas 11,27 13,94 ku/ha
Tembakau Rakyat 1 Luas Panen 219 398 ha 2 Produksi 2.068,5 3617 ku 3 Produktivitas 9,45 9,09 ku/ha
Mete 1 Luas Panen 474 252,40 ha 2 Produksi 6,56 174,95 ku 3 Produktivitas 0,03 0,69 ku/ha
Tebu 1 Luas Panen 1.425,93 1333,66 ha 2 Produksi 47.349,8 50.392,65 ku 3 Produktivitas 33,21 37,79 ku/ha
Kelapa 1 Luas Panen 7.026,01 7.039,65 ha 2 Produksi 88.925,89 89.456,53 ku 3 Produktivitas 12,66 12,71 ku/ha
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Luas panen tembakau paiton meningkat 10,26%
dibandingkan tahun 2014 dikarenakan petani kerjasama dengan
PT Sadana Arif Nusa, sehingga jika permintaan meningkat,
maka luas tanam juga meningkat. Varietas tembakau paiton
lebih tahan jika kekurangan air dibandingkan dengan tembakau
rakyat. Dapat dilihat pada tahun 2015, produktivitas tembakau
paiton meningkat dibanding tahun lalu sebanyak 23,69%, tetapi
tembakau rakyat produktivitasnya menurun 3,81% karena waktu
tanam kekurangan air sehingga daun tembakau rakyat menjadi
tipis dan kurang lebar.
Produksi maupun produktivitas mete meningkat
dibandingkan tahun 2014 karena cuaca tahun ini cukup optimal
untuk pembuahan mete. Selain itu, hama helopetis pada mete
dapat tertanggulangi dengan pestisida nabati daun mindi.
Berbeda dengan tahun 2014, dampak abu vulkanik menutup
tumbuhan mete menjadikan bunga tidak dapat berbuah.
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
20
Luas panen tebu menurun 6,47% karena ada alih fungsi
lahan tebu ke komoditas lain yaitu tanaman pangan. Meskipun
begitu produksinya meningkat 6,43% dibanding tahun 2014
karena cuaca tahun ini optimal untuk pertumbuhan tebu, tidak
terlalu banyak hujan saat tanam tebu sehingga randemen
meningkat, prouktivitas meningkat hingga 13,79%.
Luas panen kelapa meningkat 0,19% menjadikan produksi
kelapa juga meningkat sebanyak 0,60%. Produktivitas kelapa
juga meningkat 0,39% karena cuaca optimal untuk pertumbuhan
kelapa.
2. Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan subsidi
pertanian
Tujuan dari kegiatan ini dalah mengatur dan mengawasi
distribusi pupuk bersubsidi melalui monitoring dan evaluasi ke
distributor, kelompok tani, dan pengecer serta koordinasi distributor,
kelompok tani, pengecer, dan produsen.
3. Kegiatan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian
Keluaran dari kegiatan ini adalah penagihan dana pasca panen
di 36 kelompok tani, pelatihan pengolahan hasil pertanian sebanyak
100 orang yang terbagi dalam 5 angkatan. Selain itu juga dilakukan
analisa usaha tani untuk menghitung untung/rugi usaha petani.
Analisa Usaha Tani dibantu oleh Mantri Tani se Kabupaten Bantul
dengan sampling petani secara acak.
4. Kegiatan Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk
perkebunan, produk pertanian
Merupakan kegiatan operasional Kebun Buah Mangunan yang
meliputi honor karyawan, pembelian saprodi untuk pemeliharaan
tanaman, pembelian pakan ternak, pengadaan alat angkutan darat
bermotor roda tiga (1 unit), serta pelaksanaan pelatihan peningkatan
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
21
pelayanan Kebun Buah Mangunan sebanyak 2 angkatan @ 20 orang.
Kebun Buah Mangunan telah memberikan kontribusi terhadap daerah
yang berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD) cukup signifikan pada
tahun 2015 sebesar Rp 1.311.445.500,-. Selain itu, Kebun Buah
Mangunan telah membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar,
menjadi salah satu sarana pemasaran produk pertanian dan sarana
pembelajaran bagi siswa.
5. Kegiatan Pendampingan WISMP
Kegiatan Pendampingan WISMP (Water Resources and
Irrigation Sector Management Program) tahap II yang dilaksanakan
pada tahun ini meliputi pelatihan SL Iklim dan GP3A sebanyak 50
peserta dari GP3A Karangploso Kanan, Keputren, Pleret dan GP3A
Karangploso Kiri, Segoroyoso Pleret. Selain itu dilaksanakan pelatihan
penguatan kelembagaan P3A sebanyak 50 peserta dari P3A Sedyo
Maju, Pelemadu, Sriharjo, Imogiri dan P3A Mrsudi Dwi Tirto, Nogosari,
Srihardono, Pundong.
6. Kegiatan DAK Bidang Pertanian
Dalam rangka untuk peningkatan produksi dan produktivitas
pertanian maka salah satu aspek yang perlu di lakukan adalah dengan
menyediakan sarana dan prasarana pertanian yang memadai
termasuk di dalamnya adalah pembangunan infrastruktur pertanian.
Pada tahun 2015 kegiatan DAK Bidang pertanian mendapat
tambahan anggaran sebesar Rp 14.070.100.000, sehingga total
anggaran menjadi Rp 18.886.633.875. Keluaran kegiatan yang telah
dilaksanakan antara lain Pengadaan Terpal untuk UPT BBP
Barongan, sepeda motor, mikroskop, LCD, notebook, printer,
konstruksi gudang pestisida, pagar Puskeswan, pagar BBP Barongan,
tempat parkir Puskeswan, serta rehab RPH.
Adanya UU 23 Tahun 2014 yang mewajibkan kelompok
penerima hibah dari APBD baik kelompok tani / P3A harus berbadan
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
22
hukum Indonesia menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan yang
berakibat dana hibah tidak dilaksanakan pada tahun 2015.
7. Kegiatan Percepatan pembangunan pertanian dan perkebunan
Keluaran dari kegiatan ini adalah pengadaan kendaraan roda
empat dan kendaraan roda dua dan pemberdayaan kelompok P3A
dan GP3A dalam bentuk lomba tingkat kabupaten dengan hasil
sebagai berikut:
a. Lomba P3A :
- Juara I Lomba P3A an P3A Tri Tirto Mulyo, Nogosari,
Sumberagung, Jetis
- Juara II Lomba P3A : P3A Tangguh Lestari, Tegalrejo,
Srigading, Sanden
- Juara III Lomba P3A : P3A Ngudi Rahayu, Kadisoro,
Gilangharjo, Pandak
b. Lomba GP3A :
- Juara I Lomba GP3A: GP3A Nglaran, Potorono, Banguntapan,
Bantul
- Juara II Lomba GP3A: GP3A Tegal Kanan, Bodowaluh,
Srihardono, Pundong
- Juara III Lomba GP3A: GP3A Merdiko Kiri, Dadapan,
Timbulharjo, Sewon
� Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian /
Perkebunan
1. Kegiatan Promosi atas hasil produksi pertanian / perkebunan
unggulan daerah
Pelaksanaan melalui pameran hasil produksi pertanian /
perkebunan unggul daerah meliputi pameran Bantul Expo tanggal 26
Juli s/d 5 Agustus 2015, pameran Hari Krida Pertanian tanggal 9 s/d
13 Juli 2015 dan pameran Hari Pangan Sedunia pada tanggal 30
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
23
Oktober s/d 1 November 2015. Diharapkan dari kegiatan ini kelompok
tani/kelompok pengolah mulai mendapatkan pasar.
� Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /
Perkebunan
1. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan Tepat Guna (operasional petroganik)
Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengoptimalkan SDM,
sarana dan prasarana serta didukung anggaran sebesar Rp
645.300.000,00 yang dialokasikan untuk operasional dan pembelian
bahan baku pupuk (kotoran ayam, kotoran sapi, kapur, dan mixtro).
Target produksi tahun ini sebesar 305 ton meningkat 5 ton
dibandingkan tahun lalu.
2. Kegiatan Pengembangan Unit Pengelolaan Jasa Alat (UPJA) Mesin
Pertanian
Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan UPJA (Unit
Pengelola Jasa Alat) Mesin Pertanian. Pada tahun ini dilaksanakan
pelatihan Pengelolaan UPJA dengan peserta sebanyak 20 orang
dengan tujuan memberdayakan pengelolaan / kelembagaan UPJA
karena selama ini kelembagaan UPJA kurang diperhatikan.
� Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
1. Kegiatan Penyuluhan Peningkatan produksi pertanian / perkebunan
Kegiatan ini difokuskan kepada aspek ketersediaan pangan
dan upaya untuk menghasilkan produk yang memiliki daya saing dan
nilai tambah melalui :
a. Pengembangan padi “Bantul” dengan pola pemberian bantuan
benih dan saprodi di 17 kecamatan masing-masing-masing 1
kelompok tani @1 ha.
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
24
b. Peningkatan Produksi Padi dengan pola pemberian bantuan benih
dan saprodi di 17 kecamatan masing-masing-masing 1 kelompok
tani @3 ha.
c. Pengembangan pangan lokal ubi jalar di Kelompok Tani
Karanganyar, Gadingharjo, Sanden
d. Pengembangan pangan lokal garut di Kelompok Tani Kebokuning,
Terong, Dlingo
e. Penangkaran benih padi inpari 23 “bantul”, inpari 24 “gabusan” di
Kelompok Tani Tani Maju I, Kadek, Wijirejo, Pandak
f. Gerakan pengendalian opt tanaman pangan
g. Pengadaan alat pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT) tikus dengan Trap Barrier System (TBS) dan pelatihan TBS
sebanyak 30 orang dari 3 Kelompok Tani yaitu Kelompok Tani
Boga Lestari, Samben, Argomulyo, Sedau, Kelompok Tani Ngudi
Mulyo, Gubug, Argosari, Sedayu, dan Gapoktan Wonokromo,
Pleret
2. Kegiatan Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
Kegiatan ini bertujuan untuk penyediaan saprodi, pengolahan
lahan kebun-kebun di 6 BPP dan 1 BBP.
3. Kegiatan Peningkatan kapasitas perencanaan pembangunan
pertanian
Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian tidak lepas
dari adanya perencanaan program dan kegiatan yang ada di
Dipertahut Kab. Bantul. Oleh karenanya diperlukan alokasi anggaran
untuk pelaksanaan perencanaan tersebut melalui kegiatan ini. Output
dari kegiatan ini adalah dokumen RKA hingga DPA maupun DPPA
serta dokumen perencanaan seperti Rencana Kerja Tahunan.
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
25
4. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Perbenihan Pertanian
Kabupaten Bantul mempunyai potensi besar sebagai produsen
benih padi unggul, karena area sawah yang diperuntukkan untuk
menghasilkan benih padi terbesar di semua kecamatan dan
memenuhi seluruh kebutuhan benih unggul. Kebutuhan Benih Padi di
Kabupaten Bantul + 900 ton/tahun, dan masih belum tercukupi.
Sekitar 30 persen petani, menggunakan benih padi tidak bersertifikat.
Benih yang ditanam petani di ambil dari padi konsumsi yang kualitas
tidak bagus. Melalui kegiatan ini UPT Balai Benih Pertanian
diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut dengan berkerja
sama dengan Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Pertanian ( BPSBP)
DIY dan petani kelompok penangkar benih.
Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Balai Benih Pertanian
(BBP) Barongan telah mengembangkan pola kemitraan aliansi
segitiga dalam memproduksi dan memasarkan benih padi, yaitu
antara BBP Barongan, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
(BPSB), dan kelompok penangkar benih. BBP Barongan yang tidak
memiliki lahan namun memiliki bahan baku padi untuk perbenihan,
memberikan bantuan sarana produksi, bimbingan, ilmu, wawasan
serta teknologi baru kepada petani penangkar. Dengan adanya
kejasama ini produktivitas petani dapat meningkat. Pihak BBP
Barongan membeli hasil panen padi kelompok penangkar dengan
sistem timbang bayar dan dengan penetapan harga yang layak serta
di atas harga pasar. BBP Barongan juga melakukan pendampingan
dan pembinaan kepada kelompok penangkar benih untuk selanjutnya
bekerja sama dengan BPSP untuk melakukan pengujian dan
sertifikasi benih.
Untuk Kegiatan Tahun 2015 UPT BBP dapat memproduksi
benih sebanyak 195.015 kg dan pembelian GKP Calon Benih
sebanyak 316.406 kg. Adapun varietas yang diproduksi adalah Situ
Bagendit, IR 64, Ciherang, Mekongga, Pepe, Logawa, Inpari 23
Bantul. Produksi Benih di BBP Barongan dapat dilihat berikut,
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
26
Tabel 3.7. Produksi Benih Padi Berlabel Bantul Tahun 2014-2015 No. Uraian 2014 2015 Keterangan 1 FS 6.345 6.695 kg 2 SS 166.280 184.600 Kg 3 ES 6.860 3.720 Kg
Jumlah 179.485 195.015 kg Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Produksi benih padi berlabel di Bantul Seed Center pada tahun
2015 mengalami peningkatan sebesar 8,65% dibandingkan tahun
2014 dengan kerjasama dengan 12 kelompok penangkar benih,
namun demikian total jumlah kelompok penangkar benih di Kabupaten
Bantul adalah sebagai berikut,
Tabel 3.8. Daftar Kelompok Penangkar Benih Padi Tahun 2015
No. Nama Kelompok Alamat Luas Lahan (ha)
1 Sumber Makmur KBD Sumber, Semberagung, Jetis 4 2 Sumber Rejeki Sumber, Sumberagung, Jetis 3,5 3 Ngudi Makmur Gulon, Srihardono, Pundong 2 4 Ngudyo Makmur Ponggok, Trimulyo, Jetis 4 5 Paker Paker, Molyodadi, Bambanglipuro 2,2 6 Code Code, Trirenggo, Bantul 6 7 Sido RUkun Banyakan, Sitimulyo, Piyungan 2 8 Tani Mulyo Jowilan, Sumbermulyo 2,3 9 Rukun Makmur Ngentak, Sumberagung, Jetis 5
10 Lestari Wonolopo, Canden, Jetis 2 11 Tani Mulyo Kersan, Timbulharjo, Sewon 1,5 12 Tunas Harapan Manding Kidul, Trirenggo 1 13 Sri Rejeki Sawahan, Sumberagung, Jetis 1,5 14 Madya Jayan, Kebonagung, Imogiri 2,7 15 Ngudi Santoso Babatan, Sitimulyo, Piyungan 10 16 Mardi Manunggal Tegalyoso, Sitimulyo, Piyungan 5 17 Langgeng Maju Mandingan, Srimartani, Piyungan 5 18 Banyakan I Banyakan, Sitimulyo, Piyungan 3 19 Ngudi Mulyo Karangtengah, Sitimulyo, Piyungan 5 20 Tirto Rahayu Miri, Pendowoharjo, Sewon 1,5 21 Tirto Maju Deresan, Ringinharjo, Bantul 1,5 22 Tani Maju I Kadek, Wijirejo, Pandak 1,5 23 Taruna Tani Sorobayan, Gadingsari, Sanden 1,5 24 Tani Pokok Wonorejo II, Gadingsari, Sanden 1,5 25 Ngudi Raharjo Jopaten, Poncosari, Srandakan 1,5 26 Tani Manunggal Tunjungan, Caturharjo, Pandak 5 27 Sedyo Makmur Polaman, Argorejo, Sedayu 10 28 Randugumbolo I Mrisi, Tirtonirmolo, Kasihan 3 29 Eko Karyo Gunungan, Sumbermulyo,
Bambanglipuro 1,5
30 Ngupoyo Tirto Pelemadu, Sriharjo, Imogiri 1,5 31 Mantap Karangtalun, Imogiri 1,5 32 Gemah Ripah Trirenggo, Bantul 25
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
27
No. Nama Kelompok Alamat Luas Lahan (ha)
33 Manunggal Tambalan, Pleret,Pleret 10 34 Gapoktan Dadi
Makmur Desa Sabdodadi, Bantul 10
35 Gapoktan Tri Manunggal Sedyo
Desa Triharjo, Pandak 10
36 Tani Mulyo Rogoitan, Pendowoharjo, Sewon 10 37 Dagaran Dagaran, Palbapang, Bantul 10
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
5. Kegiatan Pengembangan Pupuk Organik
Tujuan kegiatan adalah mengembangkan pupuk organik dari
limbah kotoran ternak. Pengembangan pupuk organik bertujuan agar
petani tidak tergantung pada pupuk kimia, sehingga unsur hara tanah
dapat terpelihara. Selain itu pemanfaatan limbah pasar dapat
mengurangi volume limbah pasar. Pelatihan ini diikuti oleh 150
peserta yang dibagi dalam 5 angkatan/kelompok, dan setiap angkatan
dilaksanakan dalam 2 hari dengan peserta sebagai berikut,
Tabel 3.9. Kelompok Penerima Pelatihan Pupuk Organik
No Kelompok Penerima Alamat 1 KT Sapi Ayem Belan, Kuwon, Sidomulyo, Bambanglipuro 2 KT Sumber Mulyo Mangunan, Mangunan, Dlingo 3 KT Ngudi Makmur Brongkol, Argodadi, Sedayu 4 KT Sumber Rejeki Balong, Timbulharjo, Sewon 5 KT Sumber Rejeki, Balong Timbulharjo, Sewon 6 KT Mergi Gesang Ngireng-ngireng, Panggungharjo, Sewon
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
6. Kegiatan Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman hortikultura
Kegiatan bertujuan meningkatkan produksi maupun
produktivitas tanaman hortikultura. Keluaran dari kegiatan ini yaitu
dengan melaksanakan pelatihan GAP (Good Agriculture Practices)
buah maupun sayur sehingga diharapkan petani dapat menanam
buah maupun sayur dengan penanganan budidaya yang sesuai
standar dan hasil panen dapat optimal.
a. Pelatihan GAP Buah (pisang) :
- Kelompok Tani Ciren Triharjo Pandak
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
28
- Kelompok Tani Krajan Poncosari Srandakan
- Kelompok Tani Seloharjo Pundong
- Kelompok Tani Triwidadi Pajangan
- Kelompok Tani Sendangsari Pajangan
b. Pelatihan GAP Sayur
- Kelompok Tani Muntuk Dlingo (bawang merah)
- Kelompok Tani Cangkring Poncosari Srandakan (Cabai Merah)
Belanja bibit tanaman buah, bibit sayuran dan saprodi yang
rencananya akan diberikan kepada kelompok tani pada anggaran
perubahan APBD Kabupaten Bantul dihapus karena tidak dapat
dilaksanakan oleh adanya UU 23 Tahun 2014 yang mengharuskan
kelompok penerima hibah harus berbadan hukum.
7. Kegiatan Sertifikasi Lahan Pertanian
Sertifikasi lahan pertanian merupakan upaya Dipertahut
Kabupaten Bantul dalam pengendalian alih fungsi lahan pertanian.
Kegiatan ini bekerja sama dengan BPN untuk pelaksanaan serifikasi
lahan petani. Petani tidak perlu mengeluarkan biaya dalam sertifikasi
lahan sawahnya, tetapi lahan sawah tersebut tidak boleh
dialihfungsikan selama 10 tahun ke depan. Sertifikasi lahan pertanian
tahun 2015 ini adalah sebanyak 250 bidang dengan lokasi di Sriharjo,
Imogiri.
8. Kegiatan Pengembangan agribisnis tembakau
Tujuan kegiatan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai
Hasil Tembakau (DBHCHT) adalah terlaksananya serangkaian sistem
agribisnis tembakau yang melalui proses budidaya, produksi, panen,
pascapanen, pengolahan dan pemasaran. Selain itu juga untuk
meningkatkan standarisasi kualitas bahan baku, penanganan panen
dan pascapanen, penguatan kelembagaan kelompok dan asosiasi
petani tembakau sehingga meningkatkan nilai tambah produk dan
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
29
meningkatkan pendapatan petani tembakau. Keluaran kegiatan ini
meliputi :
a. Pelatihan GAP Tembakau sebanyak 150 orang terbagi dalam 5
Angkatan masing-masing 30 orang selama 3 hari dengan
pemberian bantuan saprotan berupa pupuk, obat-obatan,
handsprayer, cangkul dan lainnya. Materi Pelatihan GAP
Tembakau meliputi pengenalan dan pengendalian OPT tembakau,
perbaikan mutu tembakau unggul lokal, penangkaran untuk
pelestarian benih tembakau unggul lokal, pembibitan dan
persiapan lahan tembakau (teori dan praktek), tanam,
pemeliharaan, panen dan pasca panen tembakau. Kelompok
peserta pelatihan GAP tembakau sebagai berikut,
Tabel 3.10. Kelompok Penerima Pelatihan GAP Tembakau
No Waktu Pelaksanaan Tempat
Peserta Kelompok Alamat
1 27, 28 dan 29 Mei 2015
Putat, Selopamioro, Imogiri.
- Ngudi Mulyo
- Ngudi Hasil
- Putat, Selopamioro, Imogiri.
- Siluk I, Selopamioro, Imogiri.
2 03, 04 dan 05 Juni 2015
Lemahbang, Mangunan, Dlingo.
- Ngudi Mulyo
- Sido Mulyo
- Lemahbang, Mangunan, Dlingo.
- Seropan, Muntuk, Dlingo. 3 08, 09 dan10
Juni 2015 Lemahrubuh, Selopamioro, Imogiri.
- Ngudi Rahayu - Tani Maju
- Lemahrubuh, Selopamioro, Imogiri.
- Jetis, Selopamioro, Imogiri.
4 11, 12 dan 13 Juni 2015
Prayan, Srimulyo, Piyungan.
- Rukun Tani - Murwat
- Prayan, Srimulyo, Piyungan.
- Jolosutro, Srimulyo, Piyungan
5 15, 16 dan 17 Juni 2015
Gunungan, Pleret, Pleret.
- Madyo Laras - Rukun Santoso
- Gunungan, Pleret, Pleret. - Kedungrejo, Wonolelo,
Pleret. Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
b. Pelatihan pengolahan dan pemasaran tembakau sebanyak 150
peserta dalam 5 angkatan masing-masing 30 orang selama 3 hari.
Bantuan alat rajang tembakau 14 unit, rigen/bambu penjemur
tembakau, terpal, plastik packing tembakau tidak dapat
dilaksanakan karena adanya UU 23 tahun 2014 dimana kelompok
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
30
penerima diharuskan memiliki badan hukum Indonesia. Kelompok
peserta pelatihan pengolahan dan pemasaran tembakau sebagai
berikut,
Tabel 3.11. Kelompok pelatihan pengolahan dan pemasaran tembakau
No Waktu Pelaksanaan Tempat
Peserta Kelompok Alamat
1 27, 28 dan 29 Agustus 2015
Bojong, Wonolelo, Pleret.
- Tri Rejeki - Sido Mulyo - Jejeran II
- Bojong, Wonolelo, Pleret. - Petung, Wonolelo, Pleret. - Jejeran II, Wonokromo,
Pleret. 2 31 Agustus,
01 dan 02 September 2015
Dlingo I, Dlingo, Dlingo
- Ngudi Mulyo - Sido Mulyo - Giri Wiji - Amrih Lestari
- Dlingo I, Dlingo, Dlingo. - Koripan I, Dlingo, Dlingo. - Koripan II, Dlingo, Dlingo. - Ngunut, Dlingo, Dlingo.
3 16, 17 dan 18 September 2015
Purworejo, Wonolelo, Pleret.
- Manunggal
- Dadi Mulyo
- Purworejo, Wonolelo, Pleret.
- Kecamatan Pleret. 4 19,21 dan 22
September 2015 Srunggo I, Selopamioro, Imogiri
- Wonorejo
- Bumi Mukti
- Sari Mulyo
- Srunggo I, Selopamioro, Imogiri.
- Srunggo II, Selopamioro, Imogiri.
- Kalidadap II, Selopamioro, Imogiri.
5 25, 26 dan 28 September 2015
Siluk II, Selopamioro, Imogiri.
- Ngudi Lestari
- Sedyo Mulyo - Lestari Mulyo
- Siluk II, Selopamioro, Imogiri.
- Sompok, Sriharjo, Imogiri. - Nawungan I,
Selopamioro, Imogiri. Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
c. Sertifikasi Lahan Tembakau 100 Bidang di Selopamioro, Imogiri
yang diawali dengan pembentukan tim pokja sertifikasi dengan
anggota BPN, Dipertahut dan desa, dilanjutkan dengan
sosialisasi, pemberkasan, pengukuran, dan sertifikasi.
d. Kunjungan lapangan perwakilan peserta pelatihan tembakau ke
Dishutbun Temanggung dan KT Widodo Rahardjo Bakal,
Campurejo, Tretep, Temanggung pada tanggal 24-25 Agustus
2015.
e. Pembangunan gudang tembakau kelompok tani Pengurus Anak
Cabang Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (PAC-APTI) Dadi
Mulyo Wonolelo Pleret
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
31
f. Pembuatan embung 2 unit di KT Bumi Mukti Srunggo II,
Selopamioro, Imogiri dan KT Ngudi Makmur, Nogosari,
Selopamioro Imogiri
g. Pembuatan Jalan Usaha Tani sepanjang 1 km di KT Sari Mulyo
Kalidadap II Seopamioro Imogiri dan KT Sumber Baru Kajor
Wetan, Selopamioro Imogiri
9. Kegiatan Penyebarluasan dan Sosialisasi Berbagai Informasi
Pertanian
Keluaran dari kegiatan ini adalah tersusunnya buku informasi
pertanian dan cetak leaflet profil Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bantul yang berisi profil Dipertahut serta data-data yang
tersedia di Dipertahut Kabupaten Bantul.
10. Kegiatan Pengembangan Agribisnis Perkebunan
Merupakan kegiatan baru berdasarkan usulan musrenbang
kecamatan berupa usulan pengembangan/pelatihan budidaya
perkebunan seperti kelapa dan kakao. Keluaran kegiatan ini meliputi,
a. Pelatihan gula semut berupa fasilitasi peralatan agribisnis gula
semut timbangan, wajan, panci, seller, jerigen dan lainnya di 2
kelompok yaitu KT Rejo Mulyo II, Turen, Tirtomulyo, Kretek dan
KT Rukun Lestari, Buruan, Tirtosari, Kretek
b. Pelatihan GAP Kakao berupa fasilitasi pelatihan seperti biji kakao,
pupuk organik, peralatan seperti cangkul, gunting pangkas,
handsprayer di 2 kelompok (20 ha) yaitu KT Mulyosari,
Sendangsari, Terong dan KT Sumbermulyo, Ngencep, Terong
c. Hasil kegiatan pembibitan kakao 90% layak tanam
d. Konsultasi ke Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember dengan
materi konsultasi meliputi perbanyakan tanaman/pembuatan
benih/bibit kakao, dan budidaya tanaman kakao dan kunjungan ke
kebun pembibitan dan kebun induk tanaman kakao tanggal 30 Juli
s.d 1 Agustus 2015
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
32
e. Konsultasi ke Dishutbun Blitar dan kunjungan lapangan ke
kampung coklat Blitar untuk memberi wawasan kepada peserta
mengenai pembibitan, budidaya, pasca panen, dan olahan kakao.
b) Jumlah Populasi Ternak
Tabel 3.12. Capaian Indikator Sasaran I
No Sasaran Strategis No Indikator Kinerja
Capaian 2014
Tahun 2015
Target Realisasi Capaian
1 Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian serta pengembangan agropolitan
2 Jumlah populasi ternak
100.544 satuan ternak
97.764
satuan
ternak
107.935 satuan ternak
110,40 %
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Populasi ternak di Kabupaten Bantul pada tahun 2014-2015 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.13. Populasi Ternak Kabupaten Bantul Tahun 2014-2015 (ekor)
No Populasi Tahun
Naik/Turun (%) 2014 2015
1 Sapi Potong 52.564 54.640 3,95 2 Sapi Perah 201 247 22,89 3 Kambing 84.370 96.021 13,81 4 Domba 61.498 71.754 16,68 5 Ayam Buras 810.922 913.767 12,68 6 Ayam ras Petelur 732.545 777.726 6,17 7 Ayam ras Pedaging 952.449 1.006.163 5,64 8 Itik 198.177 210.400 6,17 Konversi ke satuan ternak 100.544 107.935 7,35
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Jumlah Populasi Ternak di Kabupaten melampaui target dengan
capaian 110,40%. Selain populasi ternak, produksi hasil peternakan yang
meliputi daging, susu dan telur juga dapat dijadikan indikator keberhasilan
dalam pembangunan peternakan di Kabupaten Bantul. Data produksi hasil
ternak di Kabupaten Bantul disajikan pada tabel berikut,
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
33
Tabel 3.14. Produksi Hasil Ternak Tahun 2014-2015 (kg)
No Hasil Ternak Tahun Naik / Turun
(%) 2014 2015 Produksi Daging
1 Daging Sapi Potong 2.560.172 2.967.063 15,89 2 Daging Kambing 556.921 610.995 9,71 3 Daging Domba 1.628.891 1.749.802 7,42 4 Daging Ayam Buras 1.419.612 1.599.654 12,68 5 Daging Ayam Ras Petelur 1.305.546 1.478.473 13,25 6 Daging Ayam Ras Pedaging 5.069.443 5.361.883 5,77 7 Daging Itik 322.433 342.320 6,17 Jumlah 12.863.017 14.142.366 9,95
Produksi Telur 1 Telur Ayam Buras 490.680 560.485 14,23 2 Telur Ayam Ras Petelur 5.495.908 5.698.661 3,69 3 Telur Itik 1.058.707 1.313.183 24,04 Jumlah 7.045.296 7.572.329 7,48
Produksi susu 1 Susu Sapi Perah 259.858 304.662 17,24 Jumlah 259.858 304.662 17,24
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Baik produksi dan populasi ternyata mengalami kenaikan dibanding
tahun 2014, salah satu yang menyebabkan hal tersebut adalah masih
tingginya minat masyarakat di Kabupaten Bantul dalam memelihara dan
membudidayakan ternak sebagai penggerak ekonominya.
Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul telah
melaksanakan Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan yang
mendukung pencapaian target sasaran meningkatkan produksi dan
produktivitas pertanian serta pengembangan agropolitan. Kegiatan-
kegiatan dalam program tersebut meliputi :
1. Kegiatan Pembibitan dan perawatan ternak (Penetasan ayam buras)
Tujuan kegiatan ini adalah peningkatan populasi ternak ayam
buras melalui penetasan telur ayam buras menggunakan mesin tetas
untuk menghasilkan Day Old Chicken (DOC). Keluaran kegiatan ini
meliputi:
� Belanja bibit ternak (telur calon ayam buras) 34.500 butir
� Belanja bahan kimia dan perlengkapan penetasan
� Belanja pemeliharaan alat pengolahan bermesin (mesin tetas)
� Operasional penetasan
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
34
2. Kegiatan Penelitian dan pengolahan gizi pakan ternak
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengawasan terhadap
pakan ternak buatan yang beredar dengan melakukan pengambilan
sampel pakan ternak dari poultry, pedagang pakan, produsen dan
pabrik pakan, kemudian sampel pakan diuji di Chemix Pratama
Laboratorium.
3. Kegiatan Bimbingan dan pemberdayaan kelompok
Kegiatan pemberdayaan terhadap peternak dan petugas
melalui lomba kelompok ternak unggas, kambing dan sapi, petugas
inseminator dan dokter hewan. Prestasi yang diperoleh tahun 2015 ini
adalah juara 3 tingkat DIY lomba kelompok kambing atas nama
Kelompok Sido Rukun Brajan, Pleret dan juara 3 tingkat DIY petugas
Inseminator atas nama Purwanto.
Selain melalui lomba kelompok ternak dan petugas,
dilaksanakan pula pelatihan itik turi sebagai tindak lanjut diakuinya itik
turi Bantul sebagai aset daerah dan salah satu plasma nutfah ternak
nasional melalui Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor 665/Kpts/SR.120/6/2014 tanggal 4 Juni 2014 dengan peserta
25 orang.
4. Kegiatan Peningkatan Mutu Genetik Sapi
Keluaran kegiatan ini adalah pembelian semen, speculum, dan
inseminator gun yang digunakan untuk inseminasi buatan. Inseminasi
buatan bertujuan untuk meningkatkan populasi ternak sapi di
Kabupaten Bantul. Tahun 2015 ini terdapat inovasi kegiatan berupa
pelayanan Inseminasi Buatan bersubsidi untuk KK Miskin. Sasaran
kegiatan ini baru dilakukan di 3 desa meliputi Desa Selopamioro
Imogiri, Desa Seloharjo Pundong, dan Desa Argorejo Sedayu.
Pendataan ternak di KK Miskin dilakukan melalui sosialisasi kepada
peternak dengan mengirimkan format/blangko pendataan ternak yang
dimiliki oleh peternak KK miskin, dengan data sebagai berikut,
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
35
Tabel 3.15. Data Pendataan Ternak KK Miskin 2015
No Lokasi Kegiatan Jumlah Sapi
yang dimiliki KK Miskin
Jumlah dosis IB
1 Desa Selopamioro 1.012 ekor 400 2 Desa Seloharjo 1.066 ekor 1.294 3 Desa Argorejo 192 ekor 136
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Dari hasil IB bersubsidi di 3 lokasi tersebut dilakukan pula
pemeriksaan kebuntingan (PKb) dengan persentase 45,6 % (834
ekor) dengan tingkat kegagalan 2% maka dari 834 ekor sapi yang
bunting akan diperoleh kelahiran pedet (anak sapi) sebanyak 817 ekor
di tahun 2016.
Untuk menghasilkan anakan yang unggul telah disediakan
straw untuk ternak sapi, domba, dan kambing. Jenis semen beku yang
paling banyak digunakan adalah Simental, Limosin, Brahman, dan
Peranakan Ongole (PO). Persentase kelahiran pada tahun 2015
mengalami penurunan sebesar 1,98% dibandingkan tahun 2014
sebanding dengan penurunan jumlah penggunaan straw. Data
penggunaan straw dan kelahiran inseminasi buatan disajikan sebagai
berikut,
Tabel 3.16. Data Penggunaan Straw Tahun 2014 – 2015
No Tahun Jenis Pejantan / Semen Beku
Simmental Limosin P.O Brahman Brangus Perah/FH Kerbau Jumlah Kambing/ domba
1 2014 25.772 1.142 3.209 214 1.295 4 6 35.006 3.364 2 2015 29.173 536 2.526 1.063 174 8 2 33.695 3.139
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Tabel 3.17. Data Kelahiran Inseminasi Buatan Tahun 2014 – 2015
No Tahun Kelahiran Ket.
% Jantan Betina Jumlah
1 2014 9.923 10.260 20.183 60,16
2 2015 10.534 9.321 19.872 58,97
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
36
5. Kegiatan Pendampingan operasional dana revolving bantuan ternak
sapi
Kegiatan ini digunakan untuk pembinaan kelompok ternak
penerima dana revolving (untuk pembelian sapi modal pengembangan
usaha) di 17 kecamatan. Permasalahan kegiatan ini adalah kelompok
lambat dalam membayar angsuran, sehingga diharapkan ke depannya
lebih selektif lagi dalam memilih kelompok penerima dana revolving.
6. Kegiatan Pendampingan operasional pemeliharaan ternak kuda
Keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya operasional
budidaya pejantan kuda unggul seperti obat-obatan dan bahan pakan,
belanja sewa lahan dan biaya pemeliharaan kandang.
Pelayanan Kesehatan Hewan merupakan salah satu tupoksi Dinas
Pertanian dan Kehutanan yang secara tidak langsung mendukung
sasaran peningkatan produksi dan produktivitas peternakan di kabupaten
Bantul. Pelayanan kesehatan hewan dilaksanakan melalui Program
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan kegiatan-
kegiatan meliputi,
1. Kegiatan Pendataan masalah peternakan
Tujuan pendataan masalah ternak adalah untuk
menginventarisasi permasalahan peternakan sebagai dasar evaluasi
terhadap upaya penanggulangan maupun pencegahan yang telah
dilaksanakan dan menentukan upaya-upaya yang akan ditempuh
untuk menangani permasalahan peternakan. Pendataan dilaksanakan
oleh medik dan paramedik veteriner di Puskeswan. Hasil dari
pendataan ini antara lain adalah terdatanya serangan virus Avian
Influenza (AI) pada ternak unggas seperti berikut,
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
37
Tabel 3.18. Kejadian Penyakit Avian Influenza Tahun 2014-2015 Tahun Jumlah Kasus Terlapor 2014 19 2015 5
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Tahun 2015 ini mengalami penurunan kasus terlapor sebanyak
14 kasus menjadi 5 kasus terlapor. Penurunan ini dikarenakan oleh
kesadaran masyarakat akan vaksinasi dan biosecurity
(mempertahankan agar kuman tidak masuk dalam lingkungan
peternakan). Selain itu terdapat peningkatan anggaran untuk vaksinasi
AI dan desinfektan sehingga serangan AI dapat dicegah.
2. Kegiatan Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular
ternak
Tujuan kegiatan ini adalah menjaga kesehatan ternak dan
mencegah terjadinya perluasan penularan penyakit ternak. Beberapa
upaya yang telah dilakukan, antara lain:
a. Pengambilan dan pemeriksaan spesimen di laboratorium
kesehatan hewan sebanyak 300 spesimen yaitu untuk dilakukan
pemeriksaan parasit cacing pada kotoran (feses) sapi dan
hasilnya 247 ada cacing Helminthosis dan 53 lainnya tidak
terdeteksi adanya cacing;
b. Pengambilan dan pengiriman spesimen dari sampel bangkai
ayam ke Balai Besar Veteriner Wates sebanyak 20 spesimen
untuk dilakukan Uji Avian Influenza (AI) dan hasilnya 5
diantaranya positif terserang AI. Pengujian AI dilaksanakan di
Lab BBVet Wates karena di Lab Kesmavet maupun Lab Keswan
Kab. Bantul tidak ada fasilitas alat maupun reagen untuk uji
tersebut.
c. Desinfeksi di pasar-pasar unggas dan kandang-kandang ternak
secara rutin selama 12 bulan.
d. Sosialisasi penyakit hewan untuk 500 orang peserta (terbagi
dalam 20 kali sosialisasi).
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
38
e. Pengadaan bahan kimia laboratorium kesehatan hewan
sebanyak satu paket.
f. Pengadaan peralatan laboratorium kesehatan hewan (peralatan
pengaduk magnetik) 1 unit dan rehab bangunan lab Kesmavet /
type C
g. Vaksinasi AI 45.000 ekor
3. Kegiatan Pengawasan Kesmavet dan pemeriksaan hewan qurban
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi :
a. Pengawasan peredaran daging dilakukan selama 12 bulan;
b. Sosialisasi peduli pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh
dan halal sebanyak 10 kali @ 25 orang peserta yang terdiri dari
pelaku usaha, kader kesehatan, dan masyarakat konsumen,
yang bertempat di Guwosari, Tirtonirmolo, Argomulyo,
Pendowoharjo, Segoroyoso, Selopamioro, Srigading, Poncosari,
Argodadi, dan Prancak Glondong, Sewon.
c. Sosialisasi pemotongan hewan qurban bagi takmir masjid/panitia
diikuti oleh 50 orang peserta pada tanggal 9 September 2015;
d. Apresiasi kesejahteraan hewan diikuti oleh 30 orang peserta
pada tanggal 20 Mei 2015 dengan sasaran kegiatan Pemotong
hewan, peternak, pedagang hewan, dan tokoh masyarakat.
Tujuannya adalah untuk memberi pemahaman bahwa hewan
adalah makhluk yang perlu diperlakukan dengan baik dan
manusiawi baik dalam pemeliharaan, penjualan, dan proses
pmotongannya sehingga diperoleh produk daging berkualitas;
e. Bimbingan kesehatan masyarakat veteriner diikuti oleh 30 orang
peserta pada tanggal 5 Mei 2015 dengan tujuan untuk
memberikan arahan dan gambaran pentingnya penerapan ASUH
(Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) dalam Pengolahan Pangan Asal
Hewan;
f. Pemeriksaan kesehatan hewan di tempat penjualan hewan
qurban serta pemantauan dan pemeriksaan hewan qurban di
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
39
tempat pemotongan hewan qurban dengan melibatkan 150
petugas dari instansi terkait dan mahasiswa FKH UGM;
g. Pengambilan dan pemeriksaan specimen di lab BBVet Wates
sebanyak 24 specimen dengan sampel bakso untuk diuji ELISA,
hasilnya semua sempel bakso negatif, artinya tidak ada
pemalsuan atau pencampuran daging sapi yang digunakan
sebagai bahan pembuatan bakso;
h. Pemeriksaan sampel daging dan susu masing-masing 240
sampel di lab Kesmavet. Hasil pemeriksaan sampel daging : 198
sampel kategori baik, 6 sampel kategori cukup, dan tidak ada
sampel kategori jelek. Sedangkan hasil pemeriksaan sampel
susu : 33 sampel kategori baik, 191 sampel kategori lebih dari
cukup, 5 sampel kategori cukup, dan 11 sampel kategori jelek.
i. Pengadaan tempat penyimpanan produk peternakan dan bahan
kimia laboratorium kesmavet
4. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Hewan
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi :
a. Bimbingan dokter hewan praktek diikuti 25 orang dokter hewan;
b. Bimbingan peredaran obat hewan diikuti 20 orang pengusaha
depo obat hewan;
c. Pengawasan peredaran obat hewan di 30 depo obat hewan
d. Pengadaan obat-obatan dan satu peralatan medis veteriner
5. Kegiatan Optimalisasi UPT Puskeswan
Keluaran kegiatan ini digunakan untuk operasional UPT Puskeswan
seperti pengadaan pakaian kerja lapangan 18 buah, pengobatan
penyakit hewan 1.100 ekor dan pengambilan dan pemeriksaan
sampel feces 200 ekor
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
40
6. Kegiatan Optimalisasi UPT Rumah Pemotongan Hewan
Keluaran kegiatan ini digunakan untuk operasional UPT RPH seperti
evaluasi optimalisasi retribusi RPH, Koordinasi pemotongan hewan,
dan pengawasan pemotongan hewan se Kabupaten Bantul selama 12
bulan
3.2.2. Sasaran II : Terwujudnya Peningkatan Pengelolaan dan
Pelestarian SDA
Indikator sasaran ini adalah Luas Lahan Kritis. Angka luas lahan
kritis dihitung berdasarkan data luas lahan yang tidak produktif dan tidak
berfungsi lagi sebagai media pengatur tata air dan perlindungan tanah
dengan kriteria penutupan vegetasi kurang dari 25% dan ada gejala erosi.
Tabel 3.19. Capaian Indikator Sasaran II
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Capaian 2014
Tahun 2015 Target Realisasi Capaian
2 Terwujudnya peningkatan pengelolaan dan pelestarian SDA
Luas lahan kritis
1.420,5 ha
1.333,25 ha
1.420,5 ha
87,71 %
Sumber: Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Capaian kinerja untuk sasaran ini adalah 87,71 % atau masuk
dalam kategori kinerja tinggi. Program yang dilaksanakan dalam
pencapaian sasaran ini adalah Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
dengan kegiatan Pendampingan/Penunjang Kegiatan Pengelolaan Lahan
Kritis Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM). Keluaran
kegiatan ini antara lain:
a. Pendampingan Program PLKSDA-BM (TP APBN) di 3 kelompok
tani yaitu:
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
41
Tabel 3.20. Kelompok kegiatan Pendampingan PLKSDA-BM
Kelompok Tani Alamat Luasan Kelompok Tani Lestari Mulyo Nawungan I, Selopamioro, Imogiri 35 Ha Kelompok Tani Kitri Dadi Soko Seloharjo, Pundong 7 Ha Kelompok Tani Sedyo Maju Pencitrejo, Terong, Dlingo 4 Ha
Sumber: Dipertahut Kab. Bantul, 2016
b. Sekolah lapangan Penanganan Lahan Kritis di Kelompok Tani
Kelompok Tani Lestari Mulyo, Nawungan I, Selopamioro, Imogiri
dengan peserta sebanyak 25 orang dari anggota kelompok tani di
Rumah Bapak Tugimin, Nawungan I, Selopamioro, Imogiri.
c. Pelatihan Penanganan Lahan Kritis yang diikuti oleh 35 peserta
terdiri dari 3 orang Tenaga Pendamping Masyarakat dan lainnya
berasal dari dua Kelompok Tani yaitu Kelompok Tani Kitri Dadi,
Soko Seloharjo, Pundong dan Kelompok Tani Sedyo Maju,
Pancitrejo, Terong, Dlingo
d. Studi banding kelompok tani ke Jember, Jawa Timur untuk mengajak
petani melakukan pembelajaran tentang Pengelolaan Lahan Kritis
dan Contoh Pengelolaan Lahan Kritis di tempat tujuan yaitu
Kelompok Tani Desa Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul,
Kabupaten Jember.
Penanganan lahan kritis di Selopamioro, Seloharjo, dan Terong
masih belum dapat menurunkan luasan lahan kritis, karena di lokasi
tersebut merupakan lahan potensial kritis dan tanaman masih memerlukan
pemeliharaan sehingga dampak kegiatan masih belum dapat menjadikan
lahan potensial kritis tersebut menjadi lahan produktif.
Tabel 3.21. Luas Lahan Kritis Kabupaten Bantul Tahun 2014-2015
Tahun Sangat Kritis (ha) Kritis (ha) Potensial Kritis
(ha) 2014 - 477,75 1420,5 2015 - 477,75 1420,5
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
42
3.2.3. Sasaran III : Terkelolanya Sumber Daya Hutan
Pengelolaan sumber daya hutan merupakan tupoksi dari bidang
Kehutanan di Dinas Pertanian dan kehutanan Kabupaten Bantul. Indikator
kinerja sasaran ini adalah Rasio Luas Lahan Hutan Budidaya. Capaian
kinerja untuk sasaran ini adalah 80,25% atau masuk kategori kinerja
tinggi.
Tabel 3.22 Capaian Indikator Sasaran III
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Capaian 2014
Tahun 2015
Target Realisasi Capaian
3 Terkelolanya sumberdaya hutan
Rasio luas lahan hutan budidaya
22,77 % 20,0 % 16,05 % 80,25 %
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Angka rasio luas lahan hutan budidaya dihitung berdasarkan rumus :
(Jml luas hutan rakyat budidaya+luas kawasan hutan negara) x100%
(Jumlah luas hutan rakyat+hutan negara)
(496 Ha + 1052,56) x 100% = 16,05 % (8.595 + 1.052,56)
Tabel 3.23 Rincian jumlah luas hutan rakyat budidaya
Konservasi 180 Ha Kegiatan penanganan lahan kritis 46 Ha Kegiatan budidaya / pengembangan dan Pemeliharaan Bambu 20 Ha Penghijauan lingkungan 250 Ha Total 496 Ha
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam mendukung
pencapaian target dari sasaran Terkelolanya Sumber Daya Hutan adalah
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan kegiatan sebagai berikut :
1) Kegiatan Pembinaan, Pengendalian, dan Pengawasan Gerakan
Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Kegiatan ini menggunakan dana dari
DAK bidang kehutanan. Akan tetapi tidak dapat dilaksanakan untuk
kegiatan fisiknya karena terkendala adanya amanat UU 23 tahun
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
43
2014 yang mewajibkan kelompok penerima berbadan hukum
nasional. Keluaran kegiatan yang dapat terealisasi hanya yang
bersifat perencanaan kegiatan dan koordinasi.
2) Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan dan
Lahan (RHL). Keluaran dari kegiatan ini antara lain melaksanakan
sosialisasi Tata Usaha Hasil Hutan dan pelatihan SKAU dan
mengikuti lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari
dengan kategori meliputi :
Tabel 3.24. Kategori Lomba Penghijauan & Konservasi Alam Wana Lestari
Kategori Perwakilan Alamat Kelompok tani hutan kelompok tani
Manunggal Gampeng, Triwidadi, Pajangan
Kategori Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM)
SDN Kadibeso Triwidadi, Pajangan
Kategori Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM)
Sugiyarto Sendangsari, Pajangan
Desa peduli kehutanan desa Dlingo Dlingo Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Pada tahun 2015 tidak terdapat penambahan luas hutan rakyat
karena tidak ada kegiatan pembuatan / pengkayaan hutan rakyat.
Tabel 3.25. Luas Hutan Rakyat Tahun 2014 – 2015
No Kecamatan Luas Hutan Rakyat 2014 (Ha)
Luas Hutan Rakyat 2014 (Ha)
1 Sedayu 398 398 2 Pajangan 2.621 2.621 3 Kasihan 272 272 4 Srandakan 45 45 5 Pandak 75 75 6 Sanden 63 63 7 Bantul - - 8 Sewon - - 9 Jetis 18 18 10 Pundong 350 350 11 Kretek 140 140 12 Bambanglipuro 40 40 13 Dlingo 1.598 1.598
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
44
No Kecamatan Luas Hutan Rakyat 2014 (Ha)
Luas Hutan Rakyat 2014 (Ha)
14 Piyungan 420 420 15 Imogiri 2.180 2.180 16 Pleret 375 375 17 Banguntapan - -
Jumlah 8.595 8.595 Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Dari hutan rakyat, dibudidayakan aneka usaha hasil hutan meliputi,
budidaya lebah madu dan penanaman tanaman di bawah tegakan
(garut/umbi). Jumlah unit usaha kegiatan budidaya lebah madu tidak
mengalami perubahan dibandingkan tahun lalu namun mengalami
peningkatan produksi.
Tabel 3.26. Usaha Budidaya Lebah Madu Tahun 2014 – 2015
No Kecamatan Tahun 2014 Tahun 2015
Jumlah (unit)
Produksi (kg/th)
Jumlah (unit)
Produksi (kg/th)
1 Sedayu - - - - 2 Pajangan - - - - 3 Kasihan - - - - 4 Srandakan 4 199,8 4 199,8 5 Pandak - - - - 6 Sanden - - - - 7 Bantul - - - - 8 Sewon - - - - 9 Jetis - - - -
10 Pundong - - - - 11 Kretek - - - - 12 Bambanglipuro - - - - 13 Dlingo 25 200 25 240 14 Piyungan - - - - 15 Imogiri 12 192,4 12 222,4 16 Pleret - - - - 17 Banguntapan - - - -
Jumlah 41 592,2 41 662,2 Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Pada tahun 2015 tidak ada kegiatan penanaman lahan bawah
tegakan dengan tanaman garut dan umbi. Petani hanya mengembangkan
usahanya dari tanaman yang sudah ada.
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
45
Tabel 3.27. Penanaman Lahan di Bawah Tegakan Tahun 2014 – 2015
No.
Kecamatan
Tahun 2014 Tahun 2015 Vol (Ha) Jenis
Komoditi Produksi (TonHa)
Vol (Ha)
Jenis Komoditi
Produksi (Ton/Ha)
1. Sedayu 118 Garut, umbi 95 118 Garut, umbi 95 2. Pajangan 105 Garut, umbi 84 105 Garut, umbi 84 3. Kasihan - - - - - - 4. Srandakan - - - - - - 5. Pandak 61 Garut, umbi 48 61 Garut, umbi 48 6. Sanden 9 Garut, umbi 7,2 9 Garut, umbi 7,2 7. Bantul - - - - - - 8. Sewon - - - - - - 9. Jetis - - - - - - 10. Pundong 7,5 Garut, umbi 6 7,5 Garut, umbi 6 11. Kretek - - - - - - 12. Bambanglipuro 2,5 Garut, umbi 2 2,5 Garut, umbi 2 13. Dlingo 203 Garut, umbi 162,4 203 Garut, umbi 162,4 14. Piyungan 45 Garut, umbi 35 45 Garut, umbi 35 15. Imogiri 21 Garut, umbi 12 21 Garut, umbi 12 16. Pleret 6 Garut, umbi 5 6 Garut, umbi 5 17. Banguntapan - - - - - -
Jumlah 578 - 463,8 578 - 463,8 Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Untuk produksi tanaman kehutanan dalam bentuk kayu bulat dan
kayu olahan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.28. Produksi Tanaman Kehutanan
No. Produksi hasil kehutanan Tahun 2014 Tahun
2015 Naik/
(Turun) % 1.
Kayu bulat (m3)
3.946,38
2.446,21
(38,01%)
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
Data kayu bulat diperoleh dari pemerintah desa karena mulai bulan
Agustus 2012 ijin pengangkutan kayu ditangani oleh pemerintahan desa.
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
46
3.3. AKUNTABILITAS ANGGARAN
Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan dalam
pencapaian indikator-indikator dalam sasaran strategis, Dinas Pertanian
dan Kehutanan Kabupaten Bantul memiliki anggaran murni yang
tercantum dalam DPA Tahun 2015 sebesar Rp 16.010.260.025,- yang
terdiri dari 12 program dan 57 kegiatan. Dalam perjalanannya, terdapat
perubahan anggaran (DPPA Tahun 2015) sehingga anggaran di Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul menjadi sebesar Rp
32.328.670.025 dengan realisasi sebesar Rp 10.024.803.141,- atau
31,01%.
Anggaran ini terdiri dari anggaran administrasi umum dan anggaran
kegiatan utama. Kegiatan administrasi umum merupakan kegiatan
pendukung dalam pencapaian sasaran. Dengan total anggaran kegiatan
administrasi umum sebesar Rp 1.410.565.000,- dengan realisasi Rp
1.316.270.091,- atau 93,31% dengan 4 program dan 21 kegiatan rutin.
Sedangkan untuk kegiatan utama dalam pencapaian tiap sasaran
strategis dengan perincian seperti tabel 3.29 berikut
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
47
Tabel 3.29. Anggaran dan Realisasi per Sasaran Tahun 2015
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Kinerja Tahun 2015 Anggaran Tahun 2015 Keterangan
Target Realisasi Capaian Target (Rp) Realisasi (Rp)
Capaian (Rp)
1 Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian serta pengembangan agropolitan
Pertumbuhan produksi tanaman pangan (padi)
3,6 %
3,26 %
90,55 %
28.230.776.375 7.431.504.870 26,32 % Kegiatan fisik terkendala UU 23 tahun 2014 yang mewajibkan kelompok penerima berbadan hukum nasional. Keluaran kegiatan yang dapat terealisasi hanya yang bersifat perencanaan kegiatan dan koordinasi
Jumlah populasi ternak
97.764
satuan
ternak
107.935 satuan ternak
110,40 %
1.181.450.000 1.088.668.000 92,15%
2 Terwujudnya peningkatan pengelolaan dan pelestarian SDA
Luas lahan kritis
1.333,25 ha
1.420,5 ha
87,71 %
1.293.270.650 56.197.150 4,34% Kegiatan fisik terkendala UU 23 tahun 2014 yang mewajibkan kelompok penerima berbadan hukum nasional. Keluaran kegiatan yang dapat terealisasi hanya yang bersifat perencanaan kegiatan dan koordinasi
3 Terkelolanya sumberdaya hutan
Rasio luas lahan hutan budidaya
20,0 % 16,05 % 80,25 % 143.148.000 132.163.030 92,33%
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016
.
Penutup
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
48
BAB IV
P E N U T U P
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten Bantul merupakan tindak lanjut dari Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah Tahun 2014 berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
APBD Kabupaten Bantul pada tahun 2015 menyediakan dana
sebesar Rp 32.328.670.025,- Dana tersebut digunakan untuk
pelaksanaan kegiatan di Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul sebanyak
12 program yang terdiri dari 57 kegiatan dengan realisasi sebesar Rp
10.024.803.141,- atau 31,01 % realisasi yang kecil ini disebabkan karena
kegiatan fisik yang diperbantukan kepada kelompok terkendala UU nomor
23 tahun 2014 yang mewajibakn kelompok penerima harus memiliki
badan hukum Indonesia.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Bantul nomor 74 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bantul nomor 16B
Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten
Bantul Tahun 2011 – 2015, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul memiliki tiga sasaran dengan empat Indikator Kinerja Utama. Dari
hasil pengukuran kinerja,diperoleh hasil capaian tahun 2015 sebagai
berikut :
a. Capaian kinerja untuk sasaran I : Meningkatnya produksi dan
produktivitas pertanian serta pengembangan agropolitan
dengan 2 Indikator Kinerja Utama, meliputi pertumbuhan
produksi tanaman pangan (padi) dengan capaian 90,55% atau
Penutup
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
49
masuk kategori tinggi dan indikator jumlah populasi ternak
dengan capaian 110,40% masuk kategori kinerja sangat tinggi.
b. Capaian kinerja untuk sasaran II : Terwujudnya peningkatan
pengelolaan dan pelestarian SDA dengan Inidkator Kinerja
Utama luas lahan kritis dengan capaian 87,71% masuk kategori
kinerja tinggi.
c. Capaian kinerja untuk sasaran III : Terkelolanya sumber daya
hutan dengan Indikator Kinerja Utama rasio luas lahan hutan
budidaya capaian 80,25% masuk kategori kinerja tinggi.
Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul diharapkan dapat dijadikan acuan bagi petugas di lingkungan dinas
dalam melaksanakan clean government dan good governance. Disamping
itu diharapkan laporan kinerja ini dapat memberikan masukan bagi pihak-
pihak yang berkepentingan (stake holders) untuk pengambilan keputusan
perumusan kebijakan pembangunan pertanian dan kehutanan di masa
mendatang.
Lampiran
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
50
Lampiran Prestasi dan Penghargaan Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bantul Tahun 2015
Tabel 3.30. Prestasi dan Penghargaan Tahun 2015 No. Tingkat Nama Prestasi 1 Nasional Juara II Lomba Kelompok Tani Berprestasi Komoditas
Jagung an Kel. Tani Sido Makmur III, Derman, Sumbermulyo, Bambanglipuro
2 Nasional Juara Unit Kerja Pelayanan Publik Berprestasi an UPT Puskeswan
3 Nasional Peringkat IV Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik Berbasis Web Kategori SKPD Lingkup Kabupaten/Kota Pertanian (dari Kementan) an Dipertahut Kab. Bantul
4 Propinsi Juara II Lomba Kelompok Tani Berprestasi Komoditas Kedelai (Kel. Tani Sumber Giri, Kanigoro, Mangunan, Dlingo)
5 Propinsi Juara II Lomba Kelompok Tani Berprestasi komoditas tebu an. Kelompok Tani Tunas Baru, Nawungan I, Selopamioro, Imogiri
6 Propinsi Juara III Lomba Inseminator an Purwanto 7 Propinsi Juara III Lomba kelompok ternak kambing a.n.
Kelompok Sido Rukun, Brajan, Pleret 8 Propinsi Juara II lomba penghijauan dan konservasi alam
nasional kategori kelompok tani penghijauan a.n. Kelompok Tani Manunggal, Guwo, Triwidadi, Pajangan
9 Propinsi Juara III lomba penghijauan dan konservasi alam nasional kategori Kecil Menanam Dewasa Memanen an SD Kadireso, Triwidadi, Pajangan)
10 Propinsi Juara Harapan I lomba penghijaun dan konservasi alam nasional kategori Desa Peduli Kehutanan an Desa Dlingo, Kec. Dlingo
11 Propinsi Juara II lomba penghijauan dan konservasi alam nasional kategori Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat an. Sugiyanto, Jetis, Sendangsari, Pajangan
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2016