DAFTAR ISI - Kabupaten Bantul...dan proyeksi di masa depan; (2) memberikan umpan balik sebagai bahan...
Transcript of DAFTAR ISI - Kabupaten Bantul...dan proyeksi di masa depan; (2) memberikan umpan balik sebagai bahan...
-
Laporan Kinerja
Dinas Pertanian dan Kehutanan
2016
PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL
DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN
DAN PERIKANAN Komplek Perkantoran II Pemerintah Kabupaten Bantul
Jalan Lingkar Timur Manding Bantul 55711 Telp / Fax 0274 – 6460182 / 6460236 Email : [email protected] | Website : diperpautkan.bantulkab.go.id
mailto:[email protected]
-
Laporan Kinerja Tahun 2016
i
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja adalah media akuntabilitas yang dapat dipergunakan
oleh suatu organisasi atau instansi pemerintah untuk melaksanakan kewajiban
dan menjawab kepada pihak-pihak yang memerlukan.
Media akuntabilitas yang dibuat secara periodik memuat informasi yang
dibutuhkan oleh pihak yang memberi amanah atau pihak yang memberikan
delegasi wewenang. Melalui media ini diharapkan secara formal dapat
dilakukan pertanggungjawaban dan bahan untuk menjawab berbagai
permasalahan yang diminta oleh pihak-pihak yang terkait (stakeholders).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini didesain secara komprehensif, dan
dimaksudkan untuk : (1) menyampaikan informasi tentang aktivitas di masa lalu
dan proyeksi di masa depan; (2) memberikan umpan balik sebagai bahan
pengambilan kebijakan dan (3) sebagai media akuntabilitas.
Sehubungan dengan adanya Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, maka Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul membuat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 yang didalamnya memuat
penilaian kinerja atas sasaran-sasaran dinas dengan sumber dana dari APBD
Kabupaten tahun 2016. Penyusunan laporan kinerja ini berdasarkan pada
RPJMD Kabupaten Bantul 2016-2021 dan Review Renstra Dipertahut 2016-
2021.
Mengingat keterbatasan yang ada dalam penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah ini, mungkin masih dijumpai adanya kesalahan penafsiran
dan penghitungan, sehingga masih terbuka untuk dikoreksi dan diperbaiki.
Semoga bermanfaat.
Bantul, 14 Februari 2017 Kepala Dinas
Ir. PULUNG HARYADI, M.Sc Pembina Utama Muda /IV.c
NIP. 19640819 199003 1010
-
Laporan Kinerja Tahun 2016
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sehubungan dengan adanya Peraturan Presiden Republik Indoneisa
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, maka Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul membuat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 yang didalamnya memuat
penilaian kinerja atas sasaran-sasaran dinas dengan sumber dana dari APBD
Kabupaten tahun 2016. Penyusunan laporan kinerja ini berdasarkan pada
RPJMD Kabupaten Bantul 2016-2021 dan Renstra Dipertahut 2016-2021.
Menurut hasil Pengukuran Kinerja dari tiga sasaran strategis dan lima
Indikator Kinerja Utama (IKU) diperoleh hasil capaian pada kategori SANGAT
BAIK. Sasaran tersebut dicapai dengan anggaran APBD Perubahan Kabupaten
Bantul sebesar Rp 30.655.481.061,- melalui 12 program yang terdiri dari 58
kegiatan serta dukungan dana dari APBD Propinsi dan APBN.
Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul ini
diharapkan dapat dijadikan acuan bagi petugas di lingkungan dinas dalam
melaksanakan clean government dan good governance. Disamping itu
diharapkan laporan ini dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholders) untuk pengambilan keputusan perumusan
kebijakan pembangunan pertanian dan kehutanan di masa mendatang.
Bantul, 14 Februari 2017 Kepala Dinas
Ir. PULUNG HARYADI, M.Sc Pembina Utama Muda /IV.c
NIP. 19640819 199003 1010
-
Laporan Kinerja Tahun 2016
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …...……………………………………………………….
RINGKASAN EKSEKUTIF ………………………………………………………
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
i
ii
iii
iv
v
BAB I.
BAB II.
BAB III
BAB IV
PENDAHULUAN ……………………………………………………...
1.1. Latar Belakang ......................................................................
1.2. Struktur Organisasi dan Tugas Fungsi ..................................
1.3. Isu Strategis ...........................................................................
1.4. Sistematika Penulisan Laporan Kinerja .................................
PERENCANAAN KINERJA ................................………….....……
2.1. Rencana Strategis ………………………………………………..
2.2. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 .......................................
2.3. Program untuk Pencapaian Sasaran ......................................
AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………………
3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2016 ......................
3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ..................................
3.3. Akuntabilitas Anggaran ......………………………...................
PENUTUP ……………………………………………………………..
Lampiran Prestasi dan Penghargaan ...........................................
1
1
2
4
4
6
8
9
11
12
13
14
40
42
44
-
Laporan Kinerja Tahun 2016
iv
DAFTAR TABEL
2.1. IKU Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bantul .................................
2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 ...............................................................
2.3. Program Kegiatan Tahun 2016 ..............................................................
3.1. Skala Nilai Peringkat Kinerja .................................................................
3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2016 .......................................
3.3. Capaian Sasaran I Tahun 2016 .............................................................
3.4. Capaian Sasaran II Tahun 2016.............................................................
3.5. Populasi Ternak Kuda 2015- 2016 ...…………………………………...…
3.6. Populasi Ternak Kecil Kabupaten Bantul Tahun 2015 – 2016 ..............
3.7. Populasi Ternak Unggas Tahun 2015 – 2016 .......................................
3.8. Produksi Daging, Telur dan Susu Tahun 2015 – 2016 .........................
3.9. Data Penggunaan Straw dam Kelahiran IB Tahun 2015 – 2016 .........
3.10. Kejadian Penyakit Avian Influenza Tahun 2015– 2016 .......................
3.11. Capaian Indikator Sasaran II ..............................................................
3.12. Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produkstivitas Padi
Sawah, Padi ladang, Jagung, Kedelai dan Ubi Tahun 2015-2016 ......
3.13. Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produkstivitas Bawang
Merah, Cabai Merah, Jamur dan Pisang Ubi Tahun 2015-2016 ........
3.14. Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produkstivitas
Tembakau, Mete, Tebu dan Kelapa Tahun 2015-2016 ......................
3.15. Produksi Benih Padi Berlabel Bantul Seed Center Tahun 2015-2016.
3.16. Daftar Kelompok Penangkar Benih Padi Tahun 2016.........................
3.17. Pelaksanaan Pelatihan GAP Tembakau ............................................
3.18. Pelaksanaan Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Tembakau .......
3.19. Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Agribisnis Perkebunan .........
3.20. Anggaran dan Realisasi per Sasaran Tahun 2016 ..............................
9
10
11
13
13
14
19
21
22
22
22
23
24
29
30
31
33
34
35
37
38
38
41
-
Laporan Kinerja Tahun 2016
v
DAFTAR GAMBAR
1.1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bantul .........
3
-
Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sesuai tuntutan keadaan, setiap organisasi publik saat ini
diharapkan lebih terbuka dan dapat memberikan suatu transparansi dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya. Oleh karena itu, organisasi publik
diharapkan dapat membuat suatu Rencana Strategis (Strategic Plan),
serta Laporan pertanggung jawaban Kinerja (Performence Accountability
Report) organisasi yang dapat mencerminkan transparansi dan
akuntabilitas organisasi. Rencana strategis merupakan rencana umum
lima tahunan yang diuraikan lebih lanjut kedalam rencana tahunan agar
program dan kegiatan lebih terfokus. Dengan adanya rencana kinerja
yang tersusun dengan baik diharapkan kinerja organisasi dapat semakin
baik dan lebih terfokus.
Laporan Kinerja (Performence Report) tahun 2016, merupakan
uraian lebih lanjut secara periodik dan rencana strategis untuk mengukur
pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen
penetapan kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan
dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap
indikator dalam pencapaian sasaran instansi. Laporan Kinerja merupakan
dokumen laporan tahunan yang berisi pertanggung-jawaban kinerja suatu
instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.
Maksud disusunnya Laporan Kinerja Tahun 2016 adalah sebagai
bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul selama kurun waktu 1 (satu)
tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan
Laporan Kinerja juga menjadi alat kendali untuk mendorong peningkatan
kinerja setiap unit organisasi.
Tujuan penyusunan Laporan Kinerja sebagai salah satu alat untuk
mendapatkan masukan stakeholders demi perbaikan kinerja Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul melakukan identifikasi
-
Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 2
keberhasilan, permasalahan dan solusi yang menjadi sumber untuk
perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang
akan datang. Dengan pendekatan ini, Laporan Kinerja sebagai proses
evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang
berkelanjutan di pemerintah untuk meningkatkan kinerja pemerintahan
melalui perbaikan pelayanan publik
1.2. Struktur Organisasi dan Tugas Fungsi
Pembentukan Dinas Pertanian dan Kehutanan tertuang dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2009 Tanggal 17
September 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 16
Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas Pertanian dan
Kehutanan membawahi :
1. Sekretariat
2. Bidang Tanaman Pangan
3. Bidang Sarana dan Prasarana Agribisnis
4. Bidang Perkebunan dan Hortikultura
5. Bidang Kehutanan
6. Bidang Pengembangan Peternakan
7. Bidang Kesehatan Hewan
Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul memiliki 4 Unit
Pelaksana Teknis (UPT) meliputi :
1. UPT Balai Benih Pertanian
2. UPT Pengolahan Pupuk Organik
3. UPT Rumah Potong Hewan
4. UPT Pusat Kesehatan Hewan
-
Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 3
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bantul
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2017
Tugas utama dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul adalah untuk melaksanakan urusan rumah tangga pemerintahan
daerah dan tugas pembantuan di bidang pertanian dan kehutanan. Untuk
melaksanakan tugas tersebut maka Dinas Pertanian dan Kehutanan
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang pertanian dan kehutanan
meliputi subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan, kesehatan hewan dan kehutanan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di
bidang pertanian dan kehutanan meliputi subsektor tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, peternakan, kesehatan hewan dan
kehutanan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pertanian dan kehutanan
meliputi subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan, kesehatan hewan dan kehutanan berdasarkan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati;
-
Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 4
d. Melaksanakan kesekretarariatan dinas; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupatu sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
1.3. Isu Strategis
Isu strategis yang menjadi perhatian dalam pembangunan
pertanian dan kehutanan di Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut :
1. Pengendalian alih fungsi lahan
2. Orientasi pencapaian target produksi belum selalu identik dengan
penambahan pendapatan petani, sehingga perlu diangkat skenario
baru keberpihakan Pemerintah kepada petani, melalui ‘Subsidi Harga
Produk”, bukan sekedar subsidi input
3. Keberadaan dan posisi peternak masih selalu diombang ambingkan
oleh harga pakan
4. Animo penggunaan pupuk organik masih rendah, perlu peningkatan
Organic farming: menuju sustainable agriculture, untuk memenuhi
kebutuhan petani sendiri maupun tata niaga
5. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk
pembangunan bidang pertanian dan kehutanan yang sesuai dengan
rencana tata ruang Kabupaten Bantul harus dilakukan secara sinergis
dan terencana dengan stakeholder terkait
6. Pembangunan bidang pertanian dan kehutanan merupakan upaya
nyata untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan di Kabupaten
Bantul, sehingga pembangunan sektor pertanian harus dilaksanakan
secara berkesinambungan dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan.
1.4. Sistematika Penulisan Laporan Kinerja
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Memuat secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan,
struktur organisasi, tugas dan fungsi, isu strategis yang
-
Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 5
dihadapi pebangunan pertanian dan kehutanan serta
sistematika penyajian
Bab II : Perencanaan Kinerja (IKU)
Memuat Rencana Strategis, Visi. Misi, Tujuan, Sasaran
Strategis dan Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja
(PK) Tahun 2016, dan Program untuk pencapaian sasaran.
Bab III : Akuntabilitas Kinerja
Berisi penjelasan singkat tentang capaian indikator kinerja
utama tahun 2016, evaluasi dan analisis capaian kinerja per
sasaran melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan,
serta akuntabilitas anggaran
Bab IV : Penutup
Menguraikan ringkasan dan kesimpulan pencapaian kinerja
dan pemanfaatannya sebagai umpan balik dalam
perencanaan pembangunan daerah.
-
Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 6
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. RENCANA STRATEGIS
Sesuai tugas pokok dan fungsinya Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bantul telah mempunyai rencana strategis yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu Lima (5) tahun yaitu untuk tahun
2011-2016 dengan selalu memperhitungkan perubahan lingkungan Renstra
Dinas Kabupaten Bantul yang mencakup Visi, Misi, tujuan, sasaran serta cara
mencapai tujuan dan sasaran akan diuraikan dalam bagian ini.
2.1.1. Visi
Sebagaimana telah dirumuskan dan disepakati bersama dengan
melibatkan seluruh eksponen pegawai di lingkungan Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten Bantul, maka Visi Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bantul adalah:
Visi Dinas Pertanian dan Kehutanan selaras dengan Visi Kabupaten
Bantul “Bantul Projotamansari, Sejahtera, Demokratis dan Agamis”.
Perkembangan situasi nasional yang dipacu oleh revolusi transformasi global
menuntut Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul untuk
melakukan pengembangan / pembaharuan program / kegiatan sesuai dengan
fungsi dan tugas pokok sehingga dapat beroperasi secara lebih efektif,
efisiensi dan ekonomis serta memiliki akuntabilitas.
Perkembangan inilah yang membawa Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bantul harus menjadi suatu institusi yang akuntabel, kredibel,
responsibel yang berupaya menempatkan posisi dirinya sebagai pelayan
publik /masyarakat.
“ TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN PETANI”
-
Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 7
2.1.2. Misi
Dari visi yang telah ditetapkan dapat dirumuskan misi yang diemban
oleh Kantor / Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul sebagai
berikut :
Tiga misi ini merupakan tekad / keinginan Dinas Pertanian dan
Kehutanan dalam mewujudkan ketahanan pangan, kelestarian alam dan
lingkungan, pelayanan dan bimbingan kepada masyarakat.
Sesuai dengan perkembangan dan perubahan waktu, peranan Dinas
Pertanian dan Kehutanan tidak saja hanya melakukan tugas pokok dan
fungsinya akan tetapi juga memfasilitasi terciptanya keamanan dan
ketentraman pada masyarakat.
2.1.3. Tujuan
Tujuan merupakan implementasi penjabaran dari misi dan merupakan
sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu lima tahun ke
depan atau lebih. Adapun tujuan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul adalah :
1. Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas pertanian
1. Meningkatkan intensifikasi, ekstensifikasi, dan
diversifikasi pertanian (tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan dan kehutanan)
2. Meningkatkan dan melestarikan daya dukung lingkungan
-
Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 8
2.1.4. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
Sasaran atau objektivitas organisasi merupakan bagian yang integrasi
dalam proses perencanaan strategis organisasi harus disusun konsisten
dengan perumusan visi, misi dan tujuan organisasi.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan
dicapai secara nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran, atau bulanan
Adapun sasaran strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul beserta indikatornya yang tertuang dalam RPJMD maupun renstra
adalah:
1. Meningkatkan kesejahteraan petani
2. Meningkatkan produksi hasil peternakan
3. Meningkatkan produksi pertanian
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan/ atau kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang
ditetapkan organisasi. Indikator kinerja memberikan penjelasan, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif, mengenai apa yang akan diukur untuk
menentukan apakah tujuan telah tercapai. Indikator kinerja digunakan untuk
melacak tingkat kemajuan (progress) dan menyediakan suatu dasar untuk
evaluasi dan peningkatan kinerja.
Kinerja Utama dari instansi adalah hal utama apa yang akan
diwujudkan oleh instansi atau untuk mewujudkan apa instansi pemerintah
dibentuk, yang menjadi core areal/business dan tertuang dalam tupoksi serta
kewenangan utama instansi tersebut. Sehingga dapat diartikan, Indikator
kinerja utama (key performance indicator) adalah ukuran keberhasilan dari
suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator Kinerja Utama dan
target Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul disajikan dalam
tabel sebagai berikut:
-
Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 9
Tabel 2.1. IKU Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bantul
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Formulasi / Perhitungan
1 Meningkatnya kesejahteraan petani
Nilai Tukar Petani (NTP)
Perbandingan antara Indeks harga yg diterima petani (It) dengan Indeks harga yg dibayar petani (Ib). Pengukur kemampuan tukar barang-barang (produk) pertanian yang dihasilkan petani dengan barang atau jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga dan keperluan dalam memproduksi produk pertanian
2 Meningkatnya produksi hasil peternakan
Produksi daging Jumlah Produksi daging (sapi, kambing, domba, kuda, unggas)
3 Meningkatnya produksi pertanian
Produksi Tanaman Pangan Jumlah produksi tanaman pangan (padi, jagung, kedelai)
Produksi tanaman hortikultura
Jumlah produksi tanaman hortikultura (bawang merah, cabe merah, pisang)
Produksi perkebunan Jumlah produksi tanaman perkebunan (tembakau, kelapa, tebu)
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2017
2.2. PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2016
Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan kinerja antara atasan dan
bawahan dalam hal ini Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul dengan Penjabat Bupati Bantul untuk mewujudkan target kinerja
tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Dinas Pertanian
dan Kehutanan. Perjanjian kinerja ini dilampiri dengan sasaran strategis,
indikator kinerja utama beserta target kinerja dan anggaran. Penyusunan
Perjanjian Kinerja Dinas disusun setelah Dokumen Pelaksana Anggaran telah
disahkan. Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul tahun 2016 tersaji dalam tabel berikut,
-
Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 10
Tabel 2.2. Perjanjian Kinerja periode 2016-2021 Dipertahut Bantul
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Satuan Target Program
1 Meningkatnya kesejahteraan petani
Nilai Tukar Petani (NTP)
tidak ada satuan
101,2
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan
2 Meningkatnya produksi hasil peternakan
Produksi daging kg 14.213.078
Program pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
3 Meningkatnya produksi pertanian
Produksi Tanaman Pangan
ton 231.092,01 Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
Produksi tanaman hortikultura
ton 6.420,02 Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
Produksi perkebunan
ton 14.473,39
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2017
-
Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 11
2.3. Program untuk Pencapaian Sasaran
Dalam mencapai tiga sasaran strategis Dinas Pertanian dan
Kehutanan kemudian dijabarkan dalam program dan kegiatan 2016 dalam
tabel sebagai berikut :
Tabel 2.3. Program kegiatan Tahun 2016
No Program / Kegiatan Anggaran Murni (Rp)
Anggaran Perubahan (Rp)
1 Pelayanan Administrasi Perkantoran (14 kegiatan)
439.074.000,00 424.049.000,00
2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (5 kegiatan)
868.096.000,00 1.022.371.000,00
3 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (1 kegiatan)
12.000.000,00 17.100.000,00
4 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan (1 kegiatan)
10.900.000,00 10.900.000,00
5 Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan (7 kegiatan)
4.151.306.745,00 18.924.105.791,00
6 Rehabilitasi Hutan dan Lahan (3 kegiatan) 51459*2550 2.014.436.145,00 7 Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian / Perkebunan (1 kegiatan) 62.275.000,00 59.375.000,00
8 Kerjasama Informasi dengan Mas Media (1 kegiatan)
12.000.000,00 12.000.000,00
9 Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan (2 kegiatan)
1.562.537.500,00 1.512.537.500,00
10 Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan (10 kegiatan)
5.084.338.625,00 4.576.613.625,00
11 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak (6 kegiatan)
824.406.000,00 670.806.000,00
12 Peningkatan Produksi Hasil Peternakan (6 kegiatan)
1.473.797.000,00 1.411.187.000,00
15.015.323.420,00 30.655.481.061,00
Sumber : Dipertahut Kab. Bantul, 2017
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
12
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul
merupakan pertanggungjawaban Kepala Dinas atas pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya, dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran
sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan sesuai kewenangan
yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten Bantul didukung oleh Sekretariat dan bidang-
bidang dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dan aparatur,
serta pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembangunan sebagai upaya
mengimplementasikan program kerja yang telah ditetapkan dalam
dokumen perencanaan (Renstra).
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bantul sebagai langkah awal dalam mengimplementasikan
Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) yang telah mulai
diimplementasikan sejak tahun 2011 walaupun belum secara menyeluruh.
Sedangkan Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul tahun 2016 ini merupakan pelaporan kinerja tahun terakhir yang
bertolok ukur Renstra Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul
(2016-2021).
Pengembangan Sistem AKIP akan terus dilaksanakan dalam rangka
merespon perubahan manajemen pemerintahan tersebut. Sejalan dengan
Review Rencana Strategis tahun 2016-2021, yang memuat 3 misi, maka
ditetapkan 3 sasaran yang ingin dicapai selama tahun 2016-2021. Untuk
mencapai sasaran yang ditetapkan tersebut, tahun 2016 dilaksanakan
melalui 12 program dan 58 kegiatan.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator
kinerja pada level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan
menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk
menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
13
kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja
tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk
memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator
outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang terkait langsung
dengan sasaran yang diinginkan.
Untuk dapat mengetahui tingkat capaian kinerja hasil pengukuran
capaian kinerja digambarkan dalam skala nilai peringkat kinerja dikutip
dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 yang
disajikan dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Skala Nilai Peringkat Kinerja
Kode Interval Nilai Realisasi
Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja
≤ 50 Sangat Rendah 50,1 s/d 65 Rendah 65,1 s/d 75 Sedang 75,1 s/d 90 Tinggi ≥ 90,1 Sangat Tinggi
3.1. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016
Berikut ini capaian indikator utama Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bantul Tahun 2016.
Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2016
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2016
Target Realisasi Capaian
1 Meningkatnya kesejahteraan petani
Nilai Tukar Petani (NTP)
Tanpa satuan 101,2 103,2 101.98
2 Meningkatnya produksi hasil peternakan
Produksi daging kg 14.213.078 14.742.551 103.73
3 Meningkatnya produksi pertanian
Produksi Tanaman Pangan
ton 231.092,01 243.585 105,41
Produksi tanaman hortikultura
ton 6.420,02 19.017 296,21
Produksi perkebunan
ton 14.473,39 14.484,20 100,07
Sumber : Diperpautkan, 2017
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
14
3.2. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Pencapaian kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan terlihat dari
sejauh mana pelaksanaan strategi dalam rangka pencapaian sasaran
yang telah ditetapkan dan dikomitmenkan, dengan capaian kinerja
sasaran sebagaimana tertera di atas. Uraian dan analisis capaian kinerja
masing-masing sasaran adalah sebagai berikut :
3.2.1. Sasaran I : Meningkatnya kesejahteraan petani
Meningkatnya kesejahteraan petani merupakan sasaran I dengan
indikator Nilai Tukar Petani (NTP). NTP merupakan perbandingan antara
Indeks harga yg diterima petani (It) dengan Indeks harga yg dibayar petani
(Ib). Nilai NTP > 100, berarti petani mengalami surplus. Harga produksi
naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya. Pendapatan petani
naik lebih besar dari pengeluarannya.
Capaian nilai NTP Kabupaten Bantul pada tahun 2016 adalah
101,98% dan masuk Kategori “SANGAT TINGGI”. dengan realisasi
103,2 sedangkan target sebesar 101,2. Selengkapnya seperti pada Tabel
3.3.
Tabel 3.3. Capaian Sasaran I Tahun 2016
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2016
Target Realisasi Capaian
1 Meningkatnya kesejahteraan petani
Nilai Tukar Petani (NTP)
- 101,2 103,2 101.98
Sumber : Diperpautkan, 2017
Dari Tabel 3.3 terlihat njukkan bahwa nilai NTP yang dicapai lebih
besar dari 100, artinya petani mengalami surplus.
Dalam mencapai sasaran ini, dilakukan berbagai program dan
kegiatan sebagai berikut :
a). Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
1) Kegiatan Penyusunan data base potensi produk pangan
Kegiatan ini bertujuan menyajikan data statistik pertanian.
Pendataan dilaksanakan setiap bulan oleh mantri tani bekerja sama
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
15
dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Hasil pendataan diolah dan
dievaluasi setiap subround (empat bulanan). Hasil evaluasi dijadikan
bahan untuk peramalan produksi untuk subround berikutnya. Hasil analisa
data statistik selama satu tahun yang telah disahkan oleh Dinas Pertanian
dan BPS didokumentasikan ke dalam sebuah buku statistik pertanian.
2) Monitoring, evaluasi, dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian
Tujuan dari kegiatan ini adalah mengatur dan mengawasi
distribusi pupuk bersubsidi dan pestisida, melalui:
(1) Monitoring dan evaluasi ke distributor, kelompok tani, dan
pengecer;
(2) Koordinasi distributor, kelompok tani, pengecer, dan produsen.
3) Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
Keluaran dari kegiatan ini adalah pelatihan pengolahan hasil
pertanian sebanyak 60 orang dan pelaksanaan Sekolah Lapang
Pengolahan Dan Pemasaran Hasi Pertanian (SL PPHP) dengan peserta
sebanyak 60 orang. Selain itu juga dilakukan analisa usaha tani untuk
menghitung untung/rugi usaha petani. Analisa Usaha Tani dibantu oleh
Mantri Tani se-Kabupaten Bantul dengan sampling petani secara acak.
4) Kegiatan Pemanfaatan Kebun Buah Mangunan
Pemanfaatan Kebun Buah Mangunan Kebun Buah Mangunan
menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik domestik dan
mancanegara. Untuk lebih mengoptimalkan kawasan Kebun Buah
Mangunan dilaksanakan beberapa kegiatan meliputi pembangunan fisik
maupun penambahan tanaman buah.
Pembangunan fisik yang dilakukan adalah :
• Pembangunan gazebo kebun buah Mangunan
• Pembangunan jalan
• Pembangunan gardu pandang kebun buah Mangunan
• Pembangunan gapura Kebun Buah Mangunan
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
16
• Pembangunan ikon kebun buah Mangunan
Penambahan tanaman buah telah dilakukan dengan penanaman
1.000 batang tanaman pisang.
5) Kegiatan Pendampingan WISMP
Kegiatan Pendampingan WISMP (Water Resources and
Irrigation Sector Management Program) Tahap II yang dilaksanakan pada
tahun ini adalah:
1. Pelatihan SL Iklim di GP3A sebanyak 50 peserta yang terdiri dari
dua GP3A yaitu GP3A Canden kanan, Dowi/ Candi, Srihardono,
Pundong, GP3A Ewon, Gesikan III, Wijirejo, Pandak
2. Pelatihan penguatan kelembagaan P3A sebanyak 50 peserta yang
terdiri dari 5 P3A yaitu P3A Sumber Rejeki, Droco, Girirejo Imogiri,
P3A Sumber Radin, Karang tengah, Karangtengah, Imogiri, P3A
Sedyo Utomo, Tlenggongan, Kebonagung, Imogiri, P3A Laksito
Tirto, Manding Dawang, Sabdodadi, Bantul, P3A Laksono Tirto,
Bangeran, Sabdodadi, Bantul.
6) Kegiatan DAK Bidang Pertanian
Pada tahun ini, kegiatan DAK Bidang pertanian mendapat
tambahan anggaran sebanyak Rp 16.144.107.866 Kegiatan fisik tidak
terlaksana dikarenakan pengesahan APBD Perubahan diakhir tahun
(bulan) sehingga untuk pelaksanaan/proses lelang tidak terlaksana karena
terbatasnya waktu. Realisasi keuangan hanya sebesar Rp 12.765.100
yang dialokasikan untuk Alat Tulis Kantor, Penggandaan Makan Minum
rapat Koordinasi dan Perjalanan Dinas. Adanya Undang-undang 23 Tahun
2015 yang mewajibkan setiap kelompok penerima bantuan sosial dari
dana APBD baik itu kelompok tani ataupun P3A harus berbadan hukum
Indonesia menjadi kendala bagi kelompok yang kurang mampu dari segi
pendanaan untuk mengurus badan hukum sampai ke Kementerian Hukum
dan HAM. Hal ini berakibat pada kegiatan DAK bidang pertanian
khususnya untuk dana bantuan sosial tidak dilaksanakan pada tahun
2016.
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
17
7) Kegiatan Percepatan pembangunan pertanian dan perkebunan
Dalam rangka percepatan pertanian dilaksanakan pelatihan alat
mesin produksi pertanian (alsintan) sebanyak 90 orang.
b) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian /
Perkebunan
Pemasaran hasil pertanian sering menjadi permasalahan dalam
mengembangkan pertanian, oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Bantul
membuat terobosan dengan melaksanakan promosi hasil produksi
pertanian/perkebunan unggul daerah serta produk olahan hasil pertanian.
Input program berupa SDM, sarana dan prasarana didukung anggaran
sebesar Rp59.375.000,00. Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan
pameran hasil produksi yaitu, Pameran Hari Krida Pertanian Tgl 27 Juni
s/d 1 Juli 2016, Pameran Bantul Ekspo tgl 1-11 Agustus 2016 dan
Pameran Hari Pangan Sedunia pada tanggal 2-3 November 2016.
Outcome program antara lain beberapa produk kelompok tani/kelompok
pengolah mulai mendapatkan pasar.
c) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /
Perkebunan
1) Petroganik
Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengoptimalkan SDM, sarana
dan prasarana serta didukung anggaran sebesar Rp1.492.903.000,00
yang dialokasikan untuk operasional dan pembelian bahan baku pupuk
(kotoran ayam, kotoran sapi, kapur, dan mixtro). Target produksi tahun
2016 sebesar 600 ton meningkat 295 ton (98%) dibandingkan tahun 2015.
2) Pengembangan Unit Pengelolaan Jasa Alat (UPJA) Mesin
Pertanian
UPJA merupakan kelompok tani yang mengelola alat mesin
pertanian. Pengembangan UPJA dilaksanakan pelatihan pengelolaan
UPJA pada 5 kelompok tani yang bertujuan untuk memberdayakan
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
18
pengelolaan/ kelembagaan UPJA. Selain itu juga dilakukan koordinasi
UPJA.
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
19
3.2.2. Sasaran II : Meningkatnya Produksi Hasil Peternakan
Sasaran II Dinas Pertanian dan Kehutanan adalah meningkatnya
produksi hasil peternakan. Sasaran ini dicapai melalui indikator produksi
daging. Produksi daging didapatkan dari penjumlahan daging sapi,
kambing, domba, kuda, unggas. Selengkapnya terkait dengan sasaran
meningkatnya produksi hasil peternakan seperti pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Capaian Sasaran II Tahun 2016
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2016
Target Realisasi Capaian
1 Meningkatnya produksi hasil peternakan
Produksi daging
kg 14.213.078 14.742.551 103.73
Sumber : Diperpautkan, 2017
Capaian indikator kinerja produksi daging adalah 103,73% dengan
realisasi sebesar 14.742.551 ton dari target sebesar 14.213.078 kg.
Capaian ini masuk kategori “SANGAT TINGGI”.
Peningkatan produksi hasil peternakan menjadi sebuah tuntutan
seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Peningkatan produksi
harus diikuti dengan peningkatan kualitas. Dalam mencapai tujuan
program ini memanfaatkan beberapa input berupa SDM, sarana dan
prasarana peternakan serta dukungan anggaran untuk tahun 2016
sebesar Rp1.424.342.000,00. Outcome program berupa peningkatan
produksi hasil peternakan. Peningkatan produksi hasil peternakan
dilakukan antara lain melalui program dan kegiatan sebagai berikut:
a). Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1) Pembibitan dan Perawatan Ternak
Tujuan dari kegiatan ini peningkatan populasi ayam buras melalui
penetasan telur ayam buras menggunakan mesin tetas untuk
menghasilkan Day Old Chicken (DOC) yang berada di Bakulan wetan,
Patalan, Jetis.
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
20
Pagu anggaran untuk Kegiatan ini sebesar Rp 89.412.000,-
terealisasi sebesar Rp 88.246.000,- atau sebesar 98.70%. Keluaran
kegiatan ini meliputi:
(1) Belanja bibit ternak (telur calon ayam buras) sebanyak 36.000
butir;
(2) Belanja bahan kimia untuk penetasan
(3) Belanja alat-alat/perlengkapan penetasan
(4) Belanja honor pegawai penetasan
(5) Belanja makan minum pelaksanaan kegiatan.
2) Penelitian dan Pengolahan Gizi Pakan Ternak (Pengawasan
Mutu Pakan Ternak)
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengawasan terhadap
pakan ternak buatan yang beredar di masyarakat baik pakan buatan dari
kelompok maupun pabrik yang beredar di Poultry Shop, produsen dan
pabrik pakan. Dilakukan pengambilan 24 sampel pakan kemudian sampel
pakan diuji di Chemix Pratama Laboratorium.
3) Bimbingan dan Pemberdayaan Kelompok
Bimbingan dan pemberdayaan kelompok dilaksanakan melalui
lomba kelompok ternak unggas dan sapi, petugas inseminator dan dokter
hewan, dan pemberdayaan terhadap peternak. Pada tahun 2016 ini
prestasi yang diperoleh adalah Juara 3 Tingkat DIY Kelompok Ternak
Sapi Andini Mulyo Tritohargo, Kretek dan Juara harapan 2 Tingkat DIY
Kelompok Kambing Mutihan, Piyungan
4) Peningkatan Mutu Genetik Sapi
Tujuan dari Kegiatan ini adalah pelaksanaan Inseminasi Buatan
bersubsidi di 17 desa 17 Kecamatan dengan tujuan untuk meningkatkan
populasi ternak khususnya sapi yang ada di Kabupaten Bantul. Pendataan
ternak dilakukan dengan mendatangi kelompok ternak, dukuh dan
petugas inseminator setempat.
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
21
Setelah terdata kemudian dilakukan sosialisasi kepada peternak,
desa dan kecamatan setempat bahwa akan dilakukan inseminasi buatan
bersubsidi di kecamatan setampat. Inseminasi buatan pada ternak sapi
dilakukan sebanyak 3 kali secara gratis apabila sudah 3 kali dilakukan
Inseminasi Buatan dan sapi belum bunting maka dilakukan pemeriksaan
reproduksi oleh puskeswan setempat.
Dari hasil IB yang dilaksanakan dilakukan pemeriksaan
kebuntingan (PKb) dengan prosentase kegagalan 2 % dari jumlah sapi
yang telah dilakukan Inseminasi buatan. Pelaksanakan pemeriksaan
kebuntingan bekerja sama dengan petugas dokter hewan di puskeswan
setempat. Adapun pelaksanaan inseminasi buatan di 17 desa 17
Kecamatan.
5) Pendampingan Operasional Dana Revolving Ternak Sapi
Kegiatan ini digunakan untuk pembinaan kelompok ternak penerima
dana revolving. Dana revolving merupakan bantuan pinjaman untuk
kelompok yang digunakan sebagai modal pembelian sapi untuk
pengembangan usaha. Pembinaan pada kelompok penerima manfaat
dilaksanakan di 17 kecamatan.
6) Pendampingan Operasional Pemeliharaan Ternak Kuda
Keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya operasional budidaya
pejantan kuda unggul yang ada di Desa Parangtritis Kecamatan Kretek.
Operasi pejantan tersebut meliputi honor petugas, belanja bahan pakan,
belanja sewa lahan, dan belanja obat- obatan. Pada tahun 2016 terdapat
kenaikan jumlah populasi kuda yang ada di Kabupaten Bantul
dibandingkan dengan tahun 2015. Adapun data tersebut sebagai berikut:
Tabel. 3.5. Populasi Kuda Tahun 2015 - 2016
No. Jenis Ternak 2015 2016 Ket.
1 Kuda 1.573 1.772 Ekor
Sumber: Diperpautkan, 2017
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
22
Populasi ternak kecil di Kabupaten Bantul didominasi oleh ternak
kambing. Pada tahun 2016 juga terjadi kenaikan populasi ternak kecil.
Data populasi ternak kecil disajikan pada Tabel 3.6
Tabel 3.6. Populasi Ternak Kecil Tahun 2015-2016
No. Jenis ternak 2015 2016 Ket.
1 Babi 5.070 5.329 Ekor
2 Kambing 96.021 108.199 Ekor
3 Domba 71.754 83.790 Ekor
Sumber: Diperpautkan, 2017
Sementara untuk populasi ternak unggas didominasi oleh ayam ras
pedaging. Pada tahun 2016 terjadi kenaikan seluruh populasi unggas.
Tabel 3.7. Populasi Ternak Unggas Tahun 2015-2016
No. Unggas 2015 2016 Ket.
1 Ayam buras 913.767 1.019.461 Ekor
2 Ayam ras petelur 777.726 821.587 Ekor
3 Ayam ras pedaging 1.006.163 1.068.221 Ekor
4 Itik 210.400 222.265 Ekor
Sumber: Diperpautkan, 2017
Produksi daging terdiri dari daging sapi, kuda, kambing/domba,
ayam, dan itik. Produksi telur terdiri dari telur ayam buras, ayam ras
petelur, dan itik, sedangkan produksi susu berasal dari sapi perah.
Pada tahun 2016 terjadi kenaikan produksi daging, telur,dan susu
dibanding tahun 2015. Kenaikan daging tersebut dipengaruhi oleh
kenaikan populasi ternak besar, kecil, maupun unggas. Produksi telur
dipengaruhi oleh kenaikan populasi ayam buras, ayam ras petelur, dan
itik. Sedangkan kenaikan produksi susu dipengaruhi oleh kenaikan
populasi sapi perah.
Tabel 3.8. Produksi Daging, Telur, dan Susu Tahun 2015-2016
No. Komoditas 2015 (kg) 2016 (kg)
1 Daging 14.142.366 14.742.551
2 Telur 7.572.329 8.072.166
3 Susu 304.662 365.127
Sumber: Diperpautkan, 2017
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
23
Produksi ternak selain daging, telur, dan susu juga berupa anakan.
Untuk menghasilkan anakan yang unggul telah disediakan straw untuk
ternak sapi, domba, dan kambing. Jenis semen beku yang paling banyak
digunakan adalah Simental, Limosin, Brahman, dan Peranakan Ongole
(PO).
Jumlah kelahiran pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar
11,90% dibandingkan tahun 2015. Data penggunaan straw dan kelahiran
inseminasi buatan disajikan pada Tabel 3.9
Tabel 3.9. Data Penggunaan Straw dan Kelahiran Inseminasi Buatan
Tahun 2015 - 2016
No. Tahun
Jenis Pejantan/Semen Beku
Simmental Limosin P.O Brahman Brangus Perah/FH Kerbau Jml Kambing/domba
1 2015 29.173 536
2.52
6 1.063 174 8 2 33.695 3.139
2 2016 29.352 2.354
1.52
8 1.167 8 6 1 37.038 2.582
No. Tahun
Kelahiran Ket.
Jantan Betina Jml %
1 2015 10.534 9.321 19.872 58,97
2 2016 10.178 7.290 17.506 54.54
Sumber: Diperpautkan, 2017
b). Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Pelayanan Kesehatan Hewan merupakan salah satu tupoksi Dinas
Pertanian dan Kehutanan yang secara tidak langsung mendukung
sasaran peningkatan produksi dan produktivitas peternakan di kabupaten
Bantul. Pelayanan kesehatan hewan dilaksanakan melalui Program
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan kegiatan-
kegiatan meliputi :
1) Pendataan Masalah Ternak
Tujuan pendataan masalah ternak adalah untuk mengidentifikasi
permasalahan peternakan untuk digunakan sebagai dasar evaluasi
terhadap upaya penanggulangan maupun pencegahan yang telah
dilaksanakan dan menentukan upaya-upaya yang akan ditempuh untuk
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
24
menangani permasalahan peternakan. Pendataan dilaksanakan oleh
mantri tani di kecamatan. Hasil dari pendataan ini antara lain adalah
terdatanya serangan virus Avian Influenza (AI) pada ternak unggas seperti
disajikan pada Tabel 3.10
Tabel 3.10. Kejadian Penyakit Avian Influenza T
ahun 2015-2016 Tahun Jumlah Kasus
Terlapor
2015 5
2016 2
Sumber: Diperpautkan, 2017
Pada tahun 2016 terdapat 2 ( dua ) kasus terlapor, sehingga
terdapat penurunan 3 kasus (74%) dibanding tahun 2015. Penurunan ini
dikarenakan oleh kesadaran masyarakat akan vaksinasi dan biosecurity
(mempertahankan agar kuman tidak masuk dalam lingkungan
peternakan). Selain itu terdapat peningkatan anggaran untuk vaksinasi AI
dan desinfektan sehingga serangan AI dapat dicegah;
2) Pemeliharaan Kesehatan Hewan dan Pencegahan Penyakit
Menular
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaga kesehatan ternak
dan mencegah terjadinya perluasan penularan penyakit ternak. Beberapa
upaya yang telah dilakukan, antara lain:
a. Pengambilan dan pemeriksaan spesimen berupa kotoran (feses)
sapi dilaboratorium kesehatan hewan sebanyak 300 spesimen
dengan hasil 148 positif terinfeksi cacing (Helmintthosis) dan 152
lainya tidak terdeteksi adanya cacing.
b. Pengambilan dan pengiriman spesimen berupa 18 itik / ayam
sakit ndan 2 specimen pakan sapi (diduga teracun) ke Balai
Besar veteriner (BBVet) Wates dengan hasil 17 specimen itik/
ayam tidak terdeteksi Avian Influensa, 1 itik positif avian
Influensa, dan 2 specimen pakan sapi tidak terdeteksi ada
racun. Pengujian AI dilakasanakan di laboratorium BBVet Wates
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
25
karena di laboratorium Keswan Kabupaten Bantul tidak ada
fasilitas alat maupun reagen untuk uji tersebut.
c. Desinfeksi di pasar-pasar unggas dan kandang-kandang ternak
secara rutin selama 12 bulan;
d. Sosialisasi penyakit hewan untuk 500 orang peserta (terbagi
dalam 20 kali sosialisasi);
e. Pengadaan bahan kimia laboratorium kesehatan hewan
sebanyak satu paket;
f. Cetak leaflet penyakit hewan menular sebanyak dua judul 2.000
lembar;
g. Pengadaan Vaksin AI 50.000 dosis;
h. Vaksinasi AI 50.000 ekor;
3) Pengawasan Kesmavet dan Pemeriksaan Hewan Qurban
Kegiatan ini mencakup beberapa sub kegiatan yang dilaksanakan,
meliputi :
a. Pengawasan peredaran daging dilakukan selama 12 bulan;
b. Pemeriksaan kesehatan hewan di tempat penjualan hewan
qurban sebanyak 1.785 titik, dengan jenis hewan sapi (4884
ekor), kambing (5.112ekor) domba 96.698 ekor.Terdapat 189
kasus cacing hati (disapi 158 kasus, kambing 18 kasus, dan
domba 13 kasus)
c. Sosialisasi peduli pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh
dan halal sebanyak 10 kali masing-masing sebanyak 25 orang
peserta yang terdiri dari pelaku usaha, kader kesehatan, dan
masyarakat konsumen, yang bertempat di:
- Balai Desa Terong, Dlingo (24 Februari 2016)
- Rumah bapak Sarmin Glondong, Wirokerten, Banguntapan (16
Maret 2016)
- Balai Desa Srimulyo, Piyungan (28 April 2016)
- Balai Desa Banguntapan (24 Mei 2016)
- Masjid Al Barokah Kalimundu Gadingharjo, Sanden (21 Juli
2016)
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
26
- Balai Desa Girirejo, Imogiri (23 Agustus 2016)
- Kel. Ternak Nogosari, Gilangharjo, Pandak (12 Oktober 2016)
- Kel. Ternak kambing Derman, Sumbermulyo, Bambanglipuro (01
November 2016)
- Rumah Ibu Ning Numpukan Karangtengah Imogiri (02
November 2016)
- Rumahbapak Ismanto Kayuhan Wetan Triwidadi, Pajangan (23
November 2016)
d. Sosialisasi pemotongan hewan qurban bagi takmir masjid/panitia
diikuti oleh 50 orang peserta pada tanggal 22 Agustus 2016;
e. Apresiasi kesejahteraan hewan diikuti oleh 30 orang peserta
pada tanggal 30 Agustus 2016 dengan sasaran kegiatan
pemotongan hewan, peternak, pedagang hewan, dan tokoh
masyarakat. Tujuannya adalah untuk memberi pemahaman
bahwa hewan adalah makhluk yang perlu diperlakukan dengan
baik dan manusiawi baik dalam pemeliharaan, penjualan, dan
proses pmotongannya sehingga diperoleh produk daging
berkualitas;
f. Bimbingan kesehatan masyarakat veteriner diikuti oleh 30 orang
peserta pada tanggal 3 Juni 2016 dengan tujuan untuk
memberikan arahan dan gambaran pentingnya penerapan ASUH
(Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) dalam pengolahan pangan asal
hewan;
g. Pemantauan dan pemeriksaan hewan qurban di tempat
pemotongan hewan qurban dengan melibatkan 150 petugas dari
instansi terkait dan mahasiswa FKH UGM;
h. Pengambilan dan pemeriksaan specimen di laboratorium BBVet
Wates sebanyak 24 spesimen dengan sampel bakso untuk diuji
Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA).Hasilnya semua
sempel bakso negatif, artinya tidak ada pemalsuan atau
pencampuran daging sapi yang digunakan sebagai bahan
pembuatan bakso, tetapi ada 2 sampel bakso yang positif
menggunakan borak ( pengawet terlarang )
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
27
i. Pemeriksaan sampel daging dan susu masing-masing 240
sampel di laboratorium Kesmavet. Hasil pemeriksaan sampel
daging: 195 sampel kategori baik, 5 sampel kategori
cukup,rambak 5 sampel bebas formalin, rambak 2 sampel bebas
formalin, kikil 1 bebas formalin, dan bakso 22 sampel bebas
Formalin. Sementara hasil pemeriksaan sampel susu: 35 sampel
kategori baik, 191 sampel kategori lebih dari cukup, lima sampel
kategori cukup, dan 14 sampel kategori jelek.
Pengadaan bahan kimia lab kesmavet sebanyak satu paket;
j. Cetak leaflet Kesmavet sebanyak tiga judul 3.000 lembar;
k. Pengawasan tempat penjualan hewan qurban menjelang Hari
Raya Idul Adha 22 titik.
4) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Hewan
Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan hewan,
telah dilaksanakan beberapa kegiatan:
a. Bimbingan dokter hewan praktek satu kali diikuti 20 orang dokter
hewan;
b. Bimbingan peredaran obat hewan satu kali diikuti 20 orang
pengusaha depo obat hewan;
c. Pengawaan peredaran obat hewan di 30 depo/ toko obat hewan;
d. Pengadaan obat-obatan satu paket;
e. Pengadaan peralatan medis veteriner satu paket;
f. Cetak leaflet penyakit hewan sebanyak dua judul 1.000 lembar.
5) Pendukung kegiatan UPT Puskeswan
Keluaran kegiatan ini digunakan untuk operasional UPT Puskeswan
diantaranya sebagai berikut:
(1) Pengadaan pakaian kerja lapangan 22 buah;
(2) Pengobatan penyakit hewan 260 ekor;
(3) Pengambilan dan pemeriksaan sampel feces 200 ekor.
6) Kegiatan Optimalisasi UPT Rumah Pemotongan Hewan
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
28
Keluaran kegiatan ini digunakan untuk operasional UPT RPH
seperti evaluasi optimalisasi retribusi RPH, Koordinasi pemotongan
hewan, dan pengawasan pemotongan hewan se Kabupaten Bantul
selama 12 bulan.
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
29
3.2.3. Sasaran III : Meningkatnya Produksi Pertanian
Indikator kinerja dari sasaran meningkatnya produksi pertanian
adalah yaitu produksi tanaman pangan, produksi tanaman hortikultura dan
produksi tanaman perkebunan.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap ketiga indikator kinerja
dapat dilihat bahwa capaian indikator masuk kategori kinerja “SANGAT
TINGGI”. Capaian dari masing-masing indikator serta program dan
kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul dalam pencapaian target indikator tersebut diuraikan sebagai
berikut.
Tabel 3.11. Capaian Sasaran III Tahun 2016
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2016
Target Realisasi Capaian
1 Meningkatnya produksi pertanian
Produksi Tanaman Pangan
ton 231.092,01 243.585 105,41
Produksi tanaman hortikultura
ton 6.420,02 19.017 296,21
Produksi perkebunan
ton 14.473,39 14.484,20 100,07
Sumber : Diperpautkan, 2017
a. Produksi tanaman pangan
Produksi tanaman pangan merupakan penjumlahan dari produksi
padi, jagung, kedelai dan ubi. Secara lengkap, data luas panen,
produkstivitas dan produksi pada tahun 2015-2016 tertera pada Tabel
3.12.
Pada tahun 2016 terjadi kenaikan luas panen padi sebesar 1,24%,
sedangkan produktivitas mengalami penurunan sebesar 6,27% dan
produksi padi mengalami penurunan sebesar 5,11% dibandingkan tahun
2015. Penurunan produktivitas dan produksi padi dikarenakan hujan
dengan intensitas yang tinggi dan sering terjadi pada pagi hari dan pagi
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
30
hari merupakan waktu fotosintesis. Dengan adanya hujan, maka
penyinaran tidak cukup yang berpengaruh terhadap pengisian bulir-bulir
padi, dan berdampak pada produksi padi yang rendah. Selain itu juga
disebabkan banyak terjadi puso pada bulan Maret – April akibat serangan
OPT wereng batang coklat.
Tabel 3.12. Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas
Padi Sawah, Padi Ladang, Jagung, Kedelai dan Ubi Tahun 2015-2016
No. Komoditas Uraian Tahun Ket. 2015* 2016**
1 Padi Sawah Luas Panen 29.522 29.944 ha Produktivitas (GKG) 67,22 61,11 ku/ha Produksi (GKG ) 198.456 183.980 ton Produksi beras 125.424 116.275
275 ton
2 Padi Ladang Luas Panen 120 65 ha Produktivitas (GKG) 57,08 35,54 ku/ha Produksi (GKG ) 685 231 ton Produksi beras 433,92 145,99 ton 3 Padi Luas Panen 29.642 30.009 ha Produktivitas (GKG) 67,18 62,97 ku/ha Produksi (GKG ) 199.141 188.966,7 ton Produksi beras 125.857,11 119.426,94 ton 4 Jagung Luas Panen 4.312 3.647 ha Produksi (pipilan
kering)
28.933 25.394 ton Produktivitas 67,1 69,63 ku/ha 5 Kedelai Luas Panen 1.660 980,4 ha Produksi (wose kering) 2.784 1.262 ton Produktivitas 16,77 12,87 ku/ha 6 Ubi Luas Panen 1.204 1.464 ha Produksi 12.547 27.962 ton Produktivitas 104,21 191,00 ku/ha
Sumber: Diperpautkan, 2017 (*Angka Tetap, **Angka Sementara)
Selain tanaman padi, komoditas yang termasuk tanaman pangan
adalah palawija. Palawija unggulan Kabupaten Bantul antara lain jagung,
kacang tanah, dan kedelai. Produksi jagung pada tahun 2016 mengalami
penurunan sebesar 12,23% dibandingkan tahun 2015, sedangkan
produktivitasnya mengalami kenaikan sebesar 3,77%. Penurunan
produksi jagung disebabkan penurunan luas panen sebesar 15,42%
karena hujan yang tinggi sehingga petani lebih memilih menanam
tanaman padi. Juga terjadi puso lahan jagung seluas 225 Ha di daerah
Sanden, Kretek, Srandakan, Bambanglipuro, Imogiri dan Kasihan.
Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir dan lahan
jagung tergenang air. Lahan jagung yang terendam lebih dari 4 jam akan
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
31
menyebabkan tanaman jagung mati, sehingga terjadi panen muda atau
bahkan gagal panen. Dari data didapatkan panen muda tanaman jagung
terjadi di Kretek, Pundong, Imogiri dan Banguntapan.
Seperti halnya palawija lainnya, kedelai pada tahun 2016 juga
mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015. Penurunan produksi
kedelai mencapai 54,67%. Hal ini disebabkan adanya penurunan luas
panen dan produktivitas, masing-masing mengalami penurunan sebesar
40,94% dan 23,26%. Penurunan luas panen kedelai dikarenakan hujan
sepanjang tahun sehingga petani lebih memilih menanam padi daripada
palawija.
b. Produksi tanaman hortikultura
Tanaman hortikultura terdiri dari tanaman sayuran dan buah-
buahan. Tanaman sayuran yang banyak ditanam di Kabupaten Bantul
antara lain bawang merah, cabai merah, dan jamur. Data luas panen,
produksi dan produktivitas tanaman hortikultura tersaji pada Tabel 3.13.
Tabel 3.13.
Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Bawang Merah, Cabai Merah, Jamur dan Pisang Tahun 2015-2016
No. Komoditas Uraian Tahun
Ket 2015* 2016**
1 Bawang Merah Luas Panen 584 768 Ha
Produksi 4.501,9 7.904,73 Ton
Produktivitas 7,71 10,29 ton/ha
2 Cabai Merah Luas Panen 469 116 Ha
Produksi 1.825,3 409,25 Ton
Produktivitas 38,9 35,28 Ton/ha
3 Jamur Luas Panen 1.577 2.174 m2
Produksi 20.931 32.610 kg
Produktivitas 13,27 15 kg/m2
4 Pisang Tanaman
menghasilkan
655.572 658.690 pohon
Produksi 103.207 106.708 Ku
Produktivitas 0,160 0,162 ku/pohon
Sumber: Diperpautkan, 2017 (*Angka Tetap, **Angka Sementara)
Bawang merah mengalami peningkatan luas panen 31,51% dan
kenaikan produksi 75,59%. Kenaikan produksi ini terjadi karena sudah
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
32
dilakukan pelatihan GAP tanaman bawang merah menggunakan varietas
baru yaitu bawang merah crok kuning dan tiron.
Produksi cabai merah 409 ton turun sebesar 75,27% dibanding
tahun 2015. Penurunan produksi ini disebabkan penurunan luas panen
dan produktivitas masing-masing sebesar 75,27% dan 9,31%. Penurunan
luas panen disebabkan petani lebih memilih menanam tanaman padi
karena intensitas hujan yang tinggi pada tahun 2016.
Dalam rangka meningkatkan ketrampilan petani hortikultura dalam
melaksanakan budidaya tanaman buah, sayur, biofarmaka, dan tanaman
hias secara benar dan tepat, sehingga diperoleh produktivitas tinggi, mutu
produk yang baik, keuntungan optimum, ramah lingkungan dan
memperhatikan aspek keamanan, keselamatan dan kesejahteraan petani,
serta usaha produksi yang berkelanjutan dilaksanakan pelatihan Good
Agricultural Practices (GAP).
Pada komoditas jamur, terjadi penurunan produksi yang cukup
signifikan yaitu sebesar 42,95%. Penurunan ini dipicu oleh kubung-kubung
tempat budidaya jamur sudah lama sehingga kondisinya kurang optimal
untuk pertumbuhan jamur.
c. Produksi perkebunan
Komoditas perkebunan yang menjadi andalan di Kabupaten Bantul
antara lain: tembakau, mete, tebu dan kelapa. Data luas panen, produksi
dan produktivitas tanaman perkebunan seperti pada Tabel 3.8.
Pada tahun 2016 produksi tembakau rakyat mengalami penurunan
sebesar 56,78%, dengan produktivitas menurun sebesar 34,54%
dibanding tahun 2015. Hal ini disebabkan karena faktor cuaca yaitu hujan
sepanjang tahun sehingga produktivitas kurang optimal.
Produksi maupun produktivitas mete pada tahun 2016 mengalami
penurunan jika dibandingkan tahun 2015 karena cuaca tahun ini tidak
bagus untuk pembuahan mete. Produksi mete menurun 0,37%
dikarenakan luas panen mengalami penurunan sebesar 1,35%.
Penurunan luas panen mete ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
• Lahan tanaman mete terkena dampak pembangunan JJLS
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
33
• Tanaman mete ada yang ditebang karena produksi yang rendah.
Tanaman mete sangat sensitif terhadap perubahan cuaca.
• Beralih ke komoditas perkebunan yang lain, misalnya pisang dan
kelapa.
Tabel 3.14. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tembakau,
Mete, Tebu, dan Kelapa Tahun 2015-2016
No. Komoditas Uraian Tahun
Ket. 2015* 2016**
1 Tembakau Paiton
Luas Panen 80,60 (Data
tergabung pada tembakau
rakyat)
ha
Produksi 1123,20 ku (rajang kering)
Produktivitas 13,94 ku/ha (rajang kering)
2 Tembakau Rakyat
Luas Panen 398 172,00 ha
Produksi 3617 1.023,50 ku (rajang kering)
Produktivitas 9,09 5,95 ku/ha (rajang kering)
3 Mete Luas Panen 252,40 249 ha
Produksi 174,95 174,3 ku (glondong krg)
Produktivitas 0,69 0,7 ku/ha (glondong krg)
4 Tebu Luas Panen 1333,66 1.174,32 ha
Produksi 50.392,65 41.021,95 ku (hablur )
Produktivitas 37,79 34,93 ku/ha (hablur )
5 Kelapa Luas Panen 7.039,65 7.064,07 ha
Produksi 89.456,53 102.622,27 ku (kopra)
Produktivitas 12,71 14,526 ku/ha (kopra)
Sumber: Diperpautkan, 2017 (*Angka Tetap, **Angka Sementara)
Luas panen tebu menurun 11,95% karena terjadinya alih fungsi
lahan tebu menjadi pembangunan kawasan industri (Piyungan) dan
perumahan (Sewon dan Kasihan). Produksinya juga mengalami
penurunan 18,60% dibanding tahun 2015 karena cuaca tahun 2016 terjadi
hujan tinggi. Hujan yang tinggi menyebabkan penurunan rendemen tebu.
Penurunan rendemen tebu ini terjadi tidak hanya di Bantul, akan tetapi
juga terjadi di seluruh Indonesia.
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
34
Luas panen kelapa meningkat 0,36% menjadikan produksi kelapa
juga meningkat sebanyak 14,72%. Produktifitas kelapa juga meningkat
14,29% karena cuaca optimal untuk pertumbuhan kelapa.
Dalam mencapai sasaran meningkatnya produksi pertanian, Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul melaksanakan program
kegiatan meliputi :
a) Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
1) Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/ Perkebunan
Kegiatan ini bertujuan untuk penyediaan Saprodi serta upah
pengolahan lahan kebun-kebun di enam Balai Penyuluhan Pertanian dan
satu Balai Benih Pertanian.
2) Pengelolaan dan Pengembangan Perbenihan Pertanian
Kabupaten Bantul mempunyai potensi besar sebagai produsen
benih padi unggul. Semua kecamatan memiliki lahan sawah yang dapat
digunakan untuk menanam calon benih. Kebutuhan benih Kabupaten
Bantul lebih kurang 900 ton/tahun, hingga saat ini Kabupaten Bantul
belum mampu mencukupinya. Sekitar 30 persen petani, menggunakan
benih padi tidak bersertifikat. Benih yang ditanam petani diambil dari padi
konsumsi, kualitas tidak bagus. Sehingga UPT Balai Benih Pertanian
dengan kegiatan ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut
dengan berkerja sama dengan Balai Pengawasan Sertifikasi Benih
Pertanian (BPSBP) Daerah Istimewa Yogyakarta dan kelompok
penangkar benih.
Pada tahun 2016, Bantul Seed Center memproduksi benih padi
sebanyak 144,155 kg dan pembelian calon benih sebanyak 280,173kg
GKP. Varietas yang diproduksi adalah Situ Bagendit, IR 64, Ciherang,
Mekongga, Pepe, Conde, Logawa, Inpari 24, Inpari 23 Bantul. Produksi
Benih di BBP Barongan dapat dilihat pada Tabel 3.15.
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
35
Tabel 3.15. Produksi Benih Padi Berlabel Bantul Seed Center
Tahun 2015-2016
No. Uraian 2015 2016 Ket.
1 FS 6.695 5.450 kg
2 SS 184.600 138.705 Kg
Jumlah 177.906 144.155 kg
Sumber: Diperpautkan, 2017
Produksi benih padi berlabel di Bantul Seed Center pada tahun
2016 mengalami penurunan sebesar 18,97% dibandingkan tahun 2015.
Penurunan produksi ini disebabkan karena iklim yang tidak menentu
sehingga berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas benih. Proses
penjemuran yang tidak maksimal dikarenakan panen yang bersamaan,
cuaca yang tidak menentu serta terpal yang sudah rusak juga sangat
menghambat prose penjemuran.
Pada tahun 2016 terdapat 8 kelompok penangkar benih padi,
berkurang 29 kelompok dibandingkan tahun 2015. Kelompok penangkar
benih padi disajikan pada Tabel.3.16
Tabel 3.16
Daftar Kelompok Penangkar Benih Padi Tahun 2016
No Nama Kelompok Penangkar Alamat Luas
1 Kel. Agribisnis Penangkaran Sumber Makmur
KBD, Sumberagung 4
2 Kel. Agribisnis Penangkaran Sumber Rejeki
Sumber, Sumberagung 3,5
3 Kel. Agribisnis Penangkaran Ngudyo Makmur
Ponggok, Trimulyo 5
4 Kel. Agribisnis Penangkaran Paker
Paker, Mulyodadi 2,2
5 Kel. Agribisnis Penangkaran Sido Rukun
Banyakan 2
6 Kel. Agribisnis Penangkaran Rukun Makmur
Ngentak, Sumberagung 6
7 Kel. Agribisnis Penangkaran Lestari
Wonolopo, Canden 2
8 Kel. Agribisnis Penangkaran Tani Mulyo
Kersan, Timbulharjo, Sewon
1,5
JUMLAH 26,2
Sumber: Diperpautkan, 2017
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
36
Untuk Kelompok Agribisnis Penangkar yang
bekerjasama dengan UPT Balai Benih Pertanian melakukan tanam benih
padi 3 kali dalam setahun, sehingga sudah bisa mencukupi kebutuhan
bahan baku Bantul Seed Center pada tahun 2016.
3) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Hortikultura
Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman hortikultura
dapat ditempuh dengan penerapan Good Agricultural Practices (GAP).
Pelatihan GAP yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Pelatihan GAP Sayur dialokasikan untuk Kelompok Tani
Ngudi Mulyo Gubuk, Argosari, Sedayur dan Kelompok Tani
Tani Rejo Dermojurang, Seloharjo, Pundong
2. Pelatihan GAP Buah dialokasikan di Kelompok Tani Sumber
Mulyo, Mangunan, Mangunan, Dlingo dan Kelompok Tani
Sumber Giri, Kanigoro, Mangunan, Dlingo
3. Sekolah Lapang Perngembangan Hidroponik dialokasikan di
Kanggotan, Pleret, Pleret
4. Pelatihan Hortikultura dialokasikan di KWT Temuwuh, Dlingo
5. Pelatihan GAP Biofarmaka dialokasikan di Kelompok Tani
Sumber Makmur, Watu, Argomulyo, Sedayu.
Selain itu, juga dilaksanakan kegiatan penangkaran bawang
merah crok kunig dan tiron.
4) Sertivikasi Lahan Pertanian
Sertifikasi lahan pertanian merupakan upaya untuk pengendalian laju alih
fungsi lahan pertanian. Kegiatan ini bekerjasama dengan Kantor
Pertanahan Kabupaten Bantul. Petani tidak dibebani biaya dalam proses
sertifikasi di Kantor Pertanahan, namun dalam sertifikatnya diberikan
stempel untuk tidak dialih fungsikan selama 10 tahun kedepan. Pada
tahun 2016 telah dilaksanakan sertifikasi 250 bidang lahan pertanian.
5) Pengembangan Agribisnis Tembakau
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
37
Kegiatan ini bersumber dari dana bagi hasil cukai tembakau.
Keluaran dari kegiatan ini adalah:
a. Pelatihan GAP tembakau sebanyak 150 orang terbagi dalam lima
angkatan (bantuan sarana produksi pertanian berupa: pupuk, obat-
obatan, hand sprayer, cangkul); satu angkatan terdiri atas 30 orang
dengan alokasi waktu selama tiga hari.
Tabel 3.17 Pelaksanaan Pelatihan GAP Tembakau
No. Waktu
Pelaksanaan Tempat
Peserta
KLP. Tani Alamat Jumlah (orang)
1 18 s/d 20 April 2016
Lungguh, Temuwuh, Dlingo
- Ngudi Laras Lungguh, Temuwuh, Dlingo
- 30 orang
2 25 s/d 27 April 2016
Nawungan, Selopamioro, Imogiri
- Sido Rukun Nawungan, Selopamioro, Imogiri
- 30 orang
3 11 s/d 13 April 2016
Ngrancah, Sriharjo, Imogiri
- Sedyo Utomo Ngrancah, Sriharjo, Imogiri
- 30 orang
4 21 s/d 23 April 2016
Srunggo, Selopamioro, Imogiri
- Wonorejo - Srunggo, Selopamioro, Imogiri
- 30 orang
5 14 s/d 16 April 2016
Trukan, Segoroyoso, Pleret
- - Trukan, Segoroyoso, Pleret
- 30 orang
Sumber: Diperpautkan, 2017
Materi pelatihan GAP tembakau meliputi kebijakan pembangunan
perkebunan Kabupaten Bantul, pengenalan dan pengendalian OPT
tembakau, perbaikan mutu tembakau unggul lokal, penangkaran
untuk pelestarian benih tembakau unggul lokal,pembibitan dan
persiapan lahan tembakau (teori dan praktek), tanam, pemeliharaan,
panen dan pasca panen tembakau pengenalan dan perbanyakan
Jamur tricoderma, pengelolaan sumber air irigasi pertanian,dan
succes story usaha tani tembakau.
b. Pelatihan pengolahan dan pemasaran tembakau sebanyak 60
peserta terbagi dalam dua angkatan masing-masing sebanyak 30
orang selama tiga hari (bantuan alat rajang tembakau 14 unit,
rigen/bambu penjemur tembakau, terpal, plastik packing tembakau
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
38
tidak dilaksanakan terkendala persyaratan hibah sesuai Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2015).
Tabel. 3.18 Pelaksanaan Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Tembakau
No. Waktu
Pelaksanaan Tempat
Peserta
KLP Tani Alamat Jumlah
1 10 s/d 12 Oktober 2016
Dlingo - Ngudi laras - Lungguh,Temuwuh, Dlingo
- 30 0rang
2 12 s/d 14 Oktober 2016
Pleret - Ngudi Makmur - Trukan , Segoroyoso,Pleret
- 30 orang
Sumber: Diperpautkan, 2017
Tabel 3.19 Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Agribisnis Perkebunan
No. Waktu Pelaksanaan Tempat Peserta
KLP Tani Alamat Jumlah
1 18 s/d 19 Agustus 2016
Dlingo Kebokuning Kebokuning, Terong, Dlingo
30 0rang
2 23 s/d 24 Agustus 2016
Dlingo Tani Makmur Pancuran, Terong, Dlingo
30 orang
3 25 s/d 26 Agustus 2016
Dlingo Tani Akur
Terong II, Terong, Dlingo
30 orang
4 29 s/d 30 Agustus
2016
Dlingo Sedyo Maju Pencitrjo,
Terong, Dlingo
30 orang
5 31 s/d 01
September 2016
Dlingo Kismo Mudo Rejosari,
Terong, Dlingo
30 orang
Sumber: Diperpautkan, 2017
c. Pertemuan Petani Tembakau di Wilayah Kabupaten Bantul
d. Dirjen Bun Kementrian Pertanian, Jakarta pada Tanggal 17 s/d 18
November 2016
e. Sertifikasi lahan tembakau sebanyak 100 bidang yang berlokasi di
Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri. Kegiatan ini bekerjasama
dengan Kantor Pertanahan
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
39
f. Pembangunan gudang tembakau kelompok tani Pengurus Anak
Cabang Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (PAC APTI) Dadi
Mulyo, Wonolelo, Pleret;
g. Pembuatan dua unit embung (kelompok tani Bumi Mukti Srunggo
II, Selopamioro, Imogiri dan kelompoktani Ngudi Makmur,
Nogosari, Selopamioro, Imogiri)
h. Pembuatan jalan usaha tani sepanjang 1 km (kelompok tani Sari
Mulyo Kalidadap II, Selopamioro, Imogiri dan kelompok tani
Sumber Baru Kajor Wetan, Selopamioro, Imogiri.
6) Penyebarluasan dan Sosialisasi Berbagai Informasi Pertanian
Informasi pertanian sangat diperlukan untuk mendukung
pengembangan pertanian. Informasi diwujudkan dalam bentuk buku
informasi pertanian dan leaflet. Buku Informasi Pertanian berisikan tentang
profil pertanian Kabupaten Bantul.
7) Pengembangan Agribisnis Perkebunan
Pada tahun 2016 telah dilaksanakan pengembangan
agribisnis perkebunan antara lain:
(1) Pelatihan gula semut (fasilitasi peralatan agribisnis gula semut
timbangan, wajan, panci, seller, jerigen, dan lain-lain) pada dua
kelompok tani yaitu kelompok tani Rejo Mulyo II, Turen, Tirtomulyo,
Kretek dan kelompok tani Rukun Lestari, Buruan, Tirtosari, Kretek
(2) Pelatihan GAP kakao (fasilitasi pelatihan seperti biji kakao, pupuk
organik, peralatan seperti cangkul, gunting pangkas, hand sprayer)
pada lima kelompok tani (seluas 20 ha), yaitu kelompok tani
Kebokuning, Kebokuning, Terong, Kelompok tani Tani
Makmur,Pancuran, Terong, Kelompok Tani Tani Akur, Terong II,
Terong, Kelompok Tani Sedyo Maju, Pencitrejo, Terong, Kelompok
Tani Kismo Mudo, Rejosari,Terong;
(3) Hasil kegiatan pembibitan kakao 90% layak tanam;
(4) Konsultasi ke Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember (materi
konsultasi meliputi perbanyakan tanaman/pembuatan benih/bibit
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
40
kakao, dan budidaya tanaman kakao) dan kunjungan ke kebun
pembibitan dan kebun induk tanaman kakao pada tanggal 13 s/d 15
Desember 2016;
3.3. AKUNTABILITAS ANGGARAN
Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan dalam
pencapaian indikator-indikator dalam sasaran strategis, Dinas Pertanian
dan Kehutanan Kabupaten Bantul memiliki anggaran murni yang
tercantum dalam DPA Tahun 2016 sebesar Rp 15.015.323.420,- yang
terdiri dari 12 program dan 58 kegiatan. Dalam perjalanannya, terdapat
perubahan anggaran (DPPA Tahun 2016) sehingga anggaran di Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul menjadi sebesar Rp
30.655.481.061,- dengan realisasi sebesar Rp 15.640.157.641,- atau
51,02%.
Anggaran ini terdiri dari anggaran administrasi umum dan anggaran
kegiatan utama. Kegiatan administrasi umum merupakan kegiatan
pendukung dalam pencapaian sasaran. Dengan total anggaran kegiatan
administrasi umum sebesar Rp 1.486.420.000,- dengan realisasi Rp
1.387.870.647,- atau 93,37% dengan 5 program dan 22 kegiatan rutin.
Sedangkan untuk kegiatan utama dalam pencapaian tiap sasaran
strategis dengan perincian seperti tabel 3.20 berikut.
-
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
41
Tabel 3.20 Anggaran dan Realisasi per Sasaran Tahun 2016
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Program Kinerja Tahun 2016 Anggaran Tahun 2016 Kete-
rangan Target Realisasi Capaian Target (Rp) Realisasi (Rp) Capaian
(Rp)
1 Meningkatnya kesejahteraan petani
Nilai Tukar Petani (NTP)
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
101,2 103,2 101.98 18.924.105.791 2.535.902.440 13,40
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan
59.375.000 37.000.000 62,31
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan
1.512.537.500
1.087.458.559 71,89
2 Meningkatnya produksi hasil peternakan
Produksi daging
Program pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
14.213.078 14.742.551 103.73 670.806.000 643.393.500 95,91
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1.411.187.000 1.129.342.500 80,03
3 Meningkatnya produksi pertanian
Produksi Tanaman Pangan
Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
231.092,01 243.585 105,41 2.602.862.250 2.320.750.915 89,16
Produksi tanaman hortikultura
Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
6.420,02 19.017 296,21 390.034.000 159.267.500 40,83
Produksi perkebunan
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 14.473,39 14.484,20 100,07 2.014.436.145 466.547.989 23,1602
Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
1.583.717.375 678.312.860 42,83
Sumber : Diperpautkan, 2017
-
Penutup
42 Laporan Kinerja Tahun 2016
BAB IV
P E N U T U P
Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Tahun 2014 berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
APBD Kabupaten Bantul pada tahun 2016 menyediakan dana
sebesar Rp 30.655.481.061,-. Dana tersebut digunakan untuk
pelaksanaan kegiatan di Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul
sebanyak 12 program yang terdiri dari 58 kegiatan dengan realisasi Rp
15.640.157.641 atau 51,02 % realisasi yang kecil ini disebabkan karena
kegiatan fisik yang diperbantukan kepada kelompok terkendala UU nomor
23 tahun 2014 yang mewajibkan kelompok penerima harus memiliki
badan hukum Indonesia.
Tahun 2016, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul
memiliki tiga sasaran dengan lima Indikator Kinerja Utama. Dari hasil
pengukuran kinerja, diperoleh hasil capaian tahun 2016 sebagai berikut :
a. Capaian kinerja untuk sasaran I : Meningkatnya kesejahteraan
petani dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Nilai Tukar Petani
(NTP) adalah 101,98% atau masuk kategori SANGAT TINGGI.
b. Capaian kinerja untuk sasaran II : Meningkatnya produksi hasil
peternakan dengan IKU Produksi daging, capaian 103,73%
masuk kategori kinerja SANGAT TINGGI.
c. Capaian kinerja untuk sasaran III : Meningkatnya produksi
pertanian dengan IKU Produksi Tanaman Pangan, capaian
-
Penutup
43 Laporan Kinerja Tahun 2016
105,41% masuk kategori kinerja SANGAT TINGGI, IKU
Produksi tanaman hortikultura dengan capaian 296,21% masuk
kategori SANGAT TINGGI dan IKU Produksi perkebunan
dengan capaian 100,07% masuk kategori SANGAT TINGGI.
Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul diharapkan dapat dijadikan acuan bagi petugas di lingkungan dinas
dalam melaksanakan clean government dan good governance. Disamping
itu diharapkan laporan kinerja ini dapat memberikan masukan bagi pihak-
pihak yang berkepentingan (stake holders) untuk pengambilan keputusan
perumusan kebijakan pembangunan pertanian dan kehutanan di masa
mendatang.