Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 - Kabupaten Bantul BLH... · Air sungai dan air sumur...
Transcript of Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 - Kabupaten Bantul BLH... · Air sungai dan air sumur...
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
1
A. GAMBARAN UMUM
Pembangunan tidak terlepas dari pemanfaatan sumberdaya alam,
namun penggunaan sumberdaya alam yang terus menerus akan merusak
kelestarian alam. Oleh sebab itu banyak bermunculan permasalahan lingkungan
seperti pencemaran maupun kerusakan lingkungan hidup.
Air sungai dan air sumur tidak hanya menjadi keruh tetapi sudah
tercemar oleh zat-zat kimia yang berbahaya, baik bagi kesehatan manusia
maupun makhluk hidup lainnya. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pembuangan
limbah industri langsung ke badan sungai maupun limbah domestik yang cara
pengolahanya tidak memenuhi standar teknis. Datangnya musim hujan, kurang
lancarnya drainase, penimbunan sampah menyebabkan terjadinya bencana banjir
maupun penyakit menular yang disebabkan oleh faktor lingkungan.
Menurunnya kualitas udara diakibatkan oleh meningkatnya sarana
transportasi, peningkatan jumlah industri, limbah kotoran ternak maupun
penimbunan sampah. Walaupun tingkat pencemaran udara di Kabupaten Bantul
masih berada dibawah baku mutu kualitas udara, tetapi apabila tidak dilakukan
antisipasi lebih awal maka tidak mustahil pencemaran udara akan terjadi.
Menurunnya tingkat kesuburan diakibatkan penggunaan pupuk dan
pestisida kimia yang cenderung berlebihan. Maraknya penambangan pasir, tanah
untuk batu bata, batu putih dan pengerukan bukit untuk tanah urug
pembangunan menyebabkan terjadinya perubahan struktur tanah maupun
penurunan kesuburan tanah sehingga banyak terjadi tanah longsor,
pendangkalan dasar sungai dan pendangkalan sumur-sumur penduduk di sekitar
sungai.
Dari tahun ke tahun permasalahan lingkungan tidak semakin menurun
tetapi sebaliknya justru semakin meningkat baik secara kualitas maupun
kuantitas permasalahannya. Sesuai dengan kedudukan, tugas pokok dan
fungsinya, Badan Lingkungan Hidup mempunyai tanggung jawab yang sangat
berat dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di daerah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
2
Sejalan dengan hal tersebut maka dalam rangka mewujudkan
pelaksanaan kinerja yang akuntabel dan transparan disusun Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Bantul yang merupakan pertanggungjawaban Kepala Badan atas
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, dalam rangka mewujudkan sasaran
kegiatan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan sesuai kewenangan
yang dimiliki oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul.
Rencana Stratejik (Renstra) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul
sebagai langkah awal dalam mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Instansi
Pemerintah (Sistem AKIP). Sedangkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
Tahun 2014 ini merupakan pelaporan kinerja bertolok ukur renstra yaitu Renstra
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul Periode 2011 – 2015.
B. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul mengacu
pada Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bantul yang terdiri atas :
1. Kepala Badan
2. Sekretariat, terdiri atas :
a. Sub Bagian Umum
b. Sub Bagian Program
c. Sub Bagian Keuangan dan Aset
3. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Dokumen Lingkungan Hidup, terdiri
atas:
a. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
b. Sub Bidang Pengendalian Dokumen Lingkungan Hidup
4. Bidang Pengendalian Kerusakan dan Konservasi Sumberdaya Alam, terdiri
atas :
a. Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Llingkungan Hidup
b. Sub Bidang Konservasi Sumberdaya Alam
5. Bidang Penaatan Hukum dan Pengembangan Kapasitas, terdiri atas :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
3
a. Sub Bidang Penaatan Hukum
b. Sub Bidang Pengembangan Kapasitas
6. Unit Pelaksanaan Teknis : Laboratorium
7. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagan struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul
sebagaimana disajikan dalam Gambar dibawah
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 72 Tahun 2008
tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Bantul, tugas pokok Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul adalah
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah di Bidang
Lingkungan Hidup.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, maka Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Bantul mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Perumusan kebijakan teknis bidang lingkungan hidup;
2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang
lingkungan hidup;
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang lingkungan hidup;
4) Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.
Adapun Bidang Tugas Unsur-Unsur Badan Lingkungan Hidup adalah
sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
4
1. Kepala Badan mempunyai tugas :
a. Memimpin penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
b. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
2. Sekretaris mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan
b. Menyiapkan bahan kerja
c. Merumuskan kebijakan teknis dalam menentukan sasaran kegiatan
sekretariat
d. Mengumpulkan, mengolah, menyajikan dokumen perencanaan dan data
rencana anggaran dan belanja kegiatan dari masing-masing unit kerja
e. Mengkoordinasikan bidang-bidang dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas badan
f. Menyelenggarakan urusan umum, surat-menyurat, perlengkapan dan
rumah tangga, urusan hukum, administrasi keuangan, gaji pegawai,
monitoring dan pelaporan, tata naskah dinas, organisasi dan tatalaksana
g. Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan administrasi umum,
administrasi kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana serta
perpustakaan Badan
h. Menyelenggarakan kebutuhan naskah dinas yang diperlukan
berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku
i. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai
langkah atau tindakan yang diambil di bidang tugasya
j. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan
permasalahan di bidang tugasnya
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya
l. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
Dalam melaksanakan tugas, sekretaris dibantu oleh Sub Bag. Umum, Sub Bag.
Program dan Sub Bag Keuangan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
5
1) Sub. Bagian Umum mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan
b. Menyiapkan bahan kerja
c. Menghimpun, menelaah dan mendokumentasikan peraturan
perundang-undangan di bidang kepegawaian
d. Menyiapkan dan memfasilitasi urusan hukum yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan Badan
e. Menyelenggarakan tata naskah dinas, humas dan protokol, kearsipan,
kepustakaan, surat-menyurat, dan alat tulis unit kerja
f. Melaksanakan administrasi dan kearsipan data kepegawaian Badan
g. Mengelola kebersihan, ketertiban dan keamanan ruang kerja serta
lingkungan Badan
h. Menyimpan, memelihara, mengelola dan mendistribusikan barang
kebutuhan Badan
i. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kebutuhan dan pengadaan
barang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
j. Memelihara kendaraan dinas
k. Melaksanakan administrasi perjalanan dinas bagi pejabat dan staf Badan
l. Menyiapkan perlengkapan rapat dan melayani tamu dinas
m. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai
langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya
n. Menginventarisasi, menidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan
permasalahan sesuai bidang tugasnya
o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya.
p. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
2) Sub. Bagian Program mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan
b. Menyiapkan bahan kerja
c. Menghimpun, menelaah, menganalisa, mengklasifikasi dan
mendokumentasi peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan program dan kegiatan Badan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
6
d. Merencanakan dan menyelenggarakan penelitian dalam rangka
pengembangan program Badan
e. Mengkoordinasikan penyusunan renstra-SKPD dan Renja-SKPD
f. Mengkoordinasikan penyusunan KUA-SKPD, PPAS-SKPD dan PPA- SKPD
g. Menyusun dan mengelola data base
h. Mengembangkan sistem informasi
i. Mengkoordinasikan penyusunan bahan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPJ) bupati, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Daerah (LAKIP) dan
Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
j. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai
langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya
k. Menginventarisasi, menidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan
permasalahan sesuai bidang tugasnya
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya
m. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
3) Sub. Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan
b. Menyiapkan bahan kerja
c. Malaksanakan penatausahaan dan pembayaran gaji pegawai sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
d. Mengkoordinasikan penyusunan RKA-SKPD, dan DPA-SKPD
e. Melaksanakan penatausahaan keuangan dengan sistem akutansi
pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
f. Melaksanakan administrasi penerimaan, penyetoran dan pelaporan
pajak sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
g. Melaksanakan inventarisasi, verifikasi dan pelaporan pelaksanaan
anggaran dan bimbingan teknis pelaksanaan anggaran kepada pengelola
keuangan atau pengadministrasian keuangan
h. Menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
7
i. Melaksanakan administrasi, inventarisasi, dan pelaporan
pertanggungjawaban pengelolaan barang
j. Mengusulkan penghapusan barang milik daerah
k. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai
langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya
l. Menginventarisasi, menidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan
permasalahan sesuai bidang tugasnya
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya
n. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
3. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Dokumen Lingkungan mempunyai
tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan
b. Menyiapkan bahan kerja
c. Merumuskan kebijakan teknis operasional pelllaksanaan pengendalian
pencemaran dan dokumen lingkungan
d. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan pengendalian pencemaran dan
dokumen lingkungan
e. Melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pengendalian pencemaran dan dokumen lingkungan
f. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai
langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya
g. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan
permasalahan sesuai bidang tugasnya
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya
i. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pengendalian Pencemaran dan Dokumen
Lingkungan dibantu oleh Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Hidup dan Sub Bidang Pengendalian Dokumen Lingkungan Hidup.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
8
1) Sub. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup mempunyai
tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan
b. Menyiapkan bahan kerja
c. Merumuskan pedoman dan petunjuk teknis berkaitan dengan
pengendalian pencemaran lingkungan
d. Melaksanakan penelitian dan pengumpulan data pencemaran
lingkungan
e. Melaksanakan koordinasi di bidang pengawasan dan pengendalian
dalam usaha pencegahan dan penangguhan pencemaran air,udara dan
tanah
f. Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian dalam usaha
pencegahan dalam usaha pencegahan dan penangguhan pencemaran
air,udara dan tanah
g. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pembuangan limbah
h. Menyiapkan bahan operasional pengawasan, pencegahan dan
penanggulangan pencemaran lingkungan
i. Melaksanakan survey, monitoring dan evaluasi kegiatan pengendalian
pencemaran lingkungan
j. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai
langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya
k. Menginventarisasi, menidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya
m. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
2) Sub. Bidang Pengendalian Dokumen Lingkungan hidup mempunyai tugas
:
a. Menyusun rencana kegiatan
b. Menyiapkan bahan kerja
c. Merumuskan pedoman dan petunjuk teknis berkaitan dengan
dokumen pengelolaan lingkungan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
9
d. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian penerapan
pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL), UKL,UPL dan SPPL
e. Melaksanakan pengendalian teknis analisa mengenai dampak
lingkungan UKL,UPL dan SPPL
f. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
dokumen lingkungan
g. Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian penerapan
dokumen lingkungan
h. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai
langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya
i. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya
k. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
4. Bidang Penataan Hukum dan Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan
b. Menyiapkan bahan kerja
c. Merumuskan pedoman dan petunjuk teknis berkaitan dengan penaatan
hukum dan pengembangan kapasitas
d. Menyiapkan bahan penyusunan perundang-undangan dan produk
hukum di bidang lingkungan
e. Melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi penataan hukum dan
pengembangan kapasitas lingkungan hidup
f. Menghimpun, menelaah dan mendokumentasikan peraturan
perundang-undangan yang berhubungandengan lingkungan hidup
g. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan di bidang lingkungan hidup
h. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai
langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya
i. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan
permasalahan sesuai bidang tugasnya
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
10
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya
k. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penaatan Hukum dan Pengembangan
Kapasitas dibantu oleh Sub Bidang Penaatan Hukum dan Sub Bidang
Pengembangan Kapasitas.
1) Sub. Bidang Penaatan Hukum mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan
b. Menyiapkan bahan kerja
c. Merumuskan pedoman dan petunjuk teknis berkaitan dengan
penaatan hukum di bidang lingkungan
d. Menyiapkan bahan penyusunan perundang-undangan dan produk
hukum di bidang lingkungan hidup
e. Melaksanakan pemantauan atas penerapan perundang-undangan dan
produk hukum lingkungan hidup
f. Melaksanakan sosialisasi peraturan perundang-undangan dan produk
hukum di bidang lingkungan hidup
g. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai
langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya
h. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya
j. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
2) Sub. Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan
b. Menyiapkan bahan kerja
c. Merumuskan pedoman dan petunjuk teknis berkaitan dengan
pengembangan kapasitas
d. Mengembangkan dan memberdayakan institusi dan masyarakat
peduli lingkungan hidup
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
11
e. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam pengembangan
kapasitas pengendalian lingkungan hidup
f. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepasa atasan mengenai
langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya
g. Menginventarisasi, mengidentifikasi, dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya
i. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
5. Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Konservasi Sumber Daya
Alam, mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan
b. Menyiapkan bahan kerja
c. Merumuskan pedoman dan petunjuk teknis berkaitan pengendalian
kerusakan lingkungan dan konservasi sumberdaya alam
d. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan pengendalian kerusakan
lingkungan dan konservasi sumberdaya alam
e. Melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pengendalian kerusakan lingkungan dan konservasi sumberdaya alam
f. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepasa atasan mengenai
langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya
g. Menginventarisasi, mengidentifikasi, dan menyiapkan bahan pemecahan
permasalahan sesuai bidang tugasnya
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya
i. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan
Konservasi Sumber Daya Alam dibantu oleh Sub Bidang Pegendalian
Kerusakan Lingkungan dan Sub Bidang Konservasi Sumber Daya Alam.
1) Sub. Bidang Pengendalian kerusakan lingkungan mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
12
b. Menyiapkan bahan kerja
c. Merumuskan pedoman dan petunjuk teknis berkaitan dengan
pengendalian kerusakan lingkungan
d. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam penanganan dan
pengendalian kerusakan lingkungan hidup
e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pengendalian kerusakan
lingkungan hidup
f. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepasa atasan mengenai
langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya
g. Menginventarisasi, mengidentifikasi, dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya
i. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
2) Sub. Bidang Konservasi Sumberdaya Alam mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan
b. Menyiapkan bahan kerja
c. Merumuskan pedoman dan petunjuk teknis berkaitan dengan
konservasi sumberdaya alam
d. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam pelaksanaan
konservasi sumberdaya alam
e. Melaksanakan monitoring, evaluasi pelaksanaan konservasi
sumberdaya alam
f. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepasa atasan mengenai
langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya
g. Menginventarisasi, mengidentifikasi, dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya
i. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
13
6. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana dan program kegiatan sesuai bidangnya;
b. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data sesuai bidangnya
c. Melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai bidangnya;
d. Memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai
langkah-langkah yang diambil sesuai bidangnya;
e. Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.
C. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
Keberhasilan pelaksanaan tugas Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Bantul dalam mencapai visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis sangat dipengaruhi oleh lingkungan strategis baik internal
maupun eksternal.
Lingkungan strategis internal dapat diindentifikasi berupa
Sebagian SDM mempunyai kompetensi sesuai kualifikasi pendidikan yang
dimiliki.
Adanya komitmen dan dukungan yang kuat dari seluruh aparat untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
SOTK yang sudah berbentuk Badan
Memiliki kewenangan dalam menyelenggarakan pemerintahan di bidang
lingkungan hidup
Lingkungan strategis eksternal dapat diidentifikasi berupa
Adanya Pembagian Kewenangan antara pemerintah pusat, pemerintah
propinsi dan pemertintah kabupaten/kota
Adanya UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Adanya UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
Penetapan SPM bidang Lingkungan Hidup.
Banyaknya kelompok masyarakat yang peduli pada persampahan dan
kebersihan sungai
Adanya kearifan budaya lokal
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
14
D. PERMASALAHAN UTAMA
1) Permasalahan Organisasi
Terkait dengan struktur organisasi dan tatakerja Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Bantul ada permasalahan yang selama ini masih belum dapat
terselesaikan yaitu :
Belum terbentuknya kelembagaan laboratorium BLH sebagai
laboratorium penguji sehingga hasil uji belum dapat dijadikan acuan.
Solusi : Mengusulkan kelembagaan l;aboratorium BLH menjadi Unit
Pelaksana Tugas (UPT) serta mengajukan usulan akreditasi.
Untuk sementara ketugasan yang ada di laboratorium
diampu oleh Bidang Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan Hidup
2) Permasalahan Lingkungan
1. Penurunan kualitas air sungai dan udara yang disebabkan oleh
kegiatan/usaha yang berpotensi menimbulkan pencemaran
Solusi : Sosialisasi kepada masyarakat, terutama masyarakat di
sekitar sungai dan memberikan stimulan berupa
peralatan kebersihan sungai. Untuk penurunan
kualitas udara diatasi dengan menambah luasan ruang
terbuka hijau yang dapat meningkatkan suplai oksigen
bersih
2. Beberapa parameter kualitas air sungai masih melebihi baku mutu
air kelas II seperti kandungan bakteri coli, BOD, COD, DO, Phospat,
Sulfur, dan minyak/lemak
Solusi : Melakukan inventarisasi sumber pencemar dan
menghitung beban pencemar
3. Beberapa parameter kualitas udara ambien masih melebihi baku
mutu udara ambien dan baku mutu kebisingan
Solusi : Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang
pencemaran udara dan cara menanganinya,
melakukan uji emisi kendaraan bermotor, dan
pendataan pelaku usaha yang berpotensi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
15
menimbulkan pencemaran
4 Aturan pengelolaan limbah belum seluruhnya ditaati oleh para
pelaku usaha
Solusi : Melaksanakan pengendalian dan pengawasan
kegiatan/usaha, serta pembinaan tentang pengelolaan
limbah kepada pelaku usaha
5 Belum seluruh pelaku usaha melaporkan dokumen pengelolaan
lingkungan (Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana
Pemantauan Lingkungan/RKL dan RPL) secara rutin sesuai aturan
yang berlaku
Solusi : Memberi peringatan dengan mengirim surat teguran
kepada pengusaha agar melaporkan dokumen RKL dan
RPL
6 Kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dari sumbernya
dengan prinsip 3R masih rendah
Solusi : Sosialisasi dan peningkatan kapasitas masyarakat
tentang pengelolaan sampah dengan prinsip 3R serta
memberikan peralatan pendukung seperti tempat
sampah, komposter, gerobak sampah, mesin jahit,
mesin pencacah sampah plastik serta mesin pencacah
sampah organik
7 Terjadinya perubahan iklim global yang disebabkan efek Gas
Rumah Kaca (GRK
Solusi : Melakukan penambahan keluasan ruang terbuka hijau,
dan pembuatan konstruksi IPAL biogas yang dapat
mengurangi emisi gas metan
8 Adanya beberapa lahan yang seharusnya untuk konservasi
dimanfaatkan/digunakan untuk kegiatan lain.
Solusi : Koordinasi dengan instansi terkait untuk menentukan
lokasi kegiatan seta sosialisasi ke masyarakat
pentingnya lahan untuk konservasi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
16
A. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator Kinerja Utama merupakan acuan kinerja yang digunakan
oleh Badan Lingkungan Hidup untuk menyampaikan rencana kerja dan anggaran
(RKA), menyusun dokumen perjanjian kinerja, menyusun laporan kinerja
instansi pemerintah serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan
dokumen Perubahan Rencana Strategis Badan Lingkungan Hidup Tahun 2011 –
2015.
Indikator Kinerja Utama Badan Lingkungan Hidup pada Tahun
Anggaran 2014 terdiri dari delapan indikator, yaitu:
Peningkatan Kualitas Air
1) BOD
2) COD
3) Bakteri Coli
Peningkatan Kualitas Udara Ambient
1) Konsentrasi CO
2) Konsentrasi HC
3) Nox
4) Pb
5) Partikulat PM 10
Matriks Indikator Kinerja Utama Tahun Anggaran 2014 dapat dilihat secara
lengkap pada Lampiran Buku Laporan ini.
B. RENCANA STRATEGIS
Penyusunan rencana kinerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Bantul berdasarkan dokumen Rencana Strategis (Renstra) yang berlaku selama 5
tahun dari tahun 2011-2015, dimana dalam Renstra tersebut tertuang :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
17
1. Visi
Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan
pada akhir periode perencanaan. Dengan mengacu pada RPJMD Kabupaten
Bantul tahun 2011- 2015, Visi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul
adalah “Terwujudnya lingkungan hidup di Kabupaten Bantul yang bersih,
sehat, sejuk dan lestari melalui institusi Badan Lingkungan Hidup untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat”.
Visi tersebut mengandung pengertian bahwa kondisi Kabupaten
Bantul yang ingin diwujudkan di masa yang akan datang adalah Bantul yang
bersih, sehat, sejuk dan lestari yang semuanya itu akan diwujudkan melalui
misi.
Bersih disini mengandung aspek estetika artinya disamping
pengelolaan sampah, kotoran dan limbah secara benar namun juga indah
dipandang mata
Sehat artinya lingkungan yang bebas dari kuman dan sarang penyakit
Sejuk artinya suatu kondisi yang dipengaruhi oleh banyaknya
pepohonan rindang yang tumbuh terpelihara dimana-mana
Lestari artinya tetap terjaga alam sebagai daya tampung dan daya
dukung makhluk hidup khususnya masyarakat Bantul.
2. Misi
Dengan kesadaran bahwa visi merupakan keinginan ideal dan
pencapaiannya bersifat jangka panjang, maka misi merupakan rumusan
umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan
visi. Pada RPJMD Kabupaten Bantul tahun 2011 – 2015, bidang lingkungan
hidup ada pada misi 4. Mengacu pada misi yang tertuang dalam RPJMD
tersebut, misi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul adalah :
1. Mewujudkan aparatur yang berkualitas didukung oleh sarana dan
prasarana yang memadai untuk peningkatan pelayanan masyarakat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
18
2. Mewujudkan pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup,
meningkatkan konservasi serta pelestarian keanekaragaman hayati
3. Meningkatkan kerjasama dengan semua pihak dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
3. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 1-5 tahun mengacu visi dan misi serta didasarkan isu dan
analisis strategis. Tujuan akan mengarahkan penyusunan perumusan sasaran,
kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.
Sedangkan sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai secara nyata dalam
rumusan yang lebih spesifik,terukur,dalam kurun waktu yang lebih pendek
dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran.
a. Tujuan Misi 1
Mewujudkan disiplin aparatur yang didukung oleh
kapabilitas/kemampuan aparatur serta sarana dan prasarana yang
memadai dengan sasaran :
Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran untuk mendukung
profesionalisme kinerja instansi
b.Tujuan Misi 2
1) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dengan melibatkan peran
serta masyarakat dalam pengendalian pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup dengan sasaran :
Penurunan beban pencemaran dan perusakan lingkungan
Meningkatkan kepatuhan semua pihak dalam menjaga kualitas
fungsi lingkungan hidup
2) Mengupayakan terwujudnya konservasi dan pelestarian sumberdaya
alam melalui peran serta masyarakat dan seluruh stakeholder dengan
sasaran
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
19
Terjaganya kualitas sumberdaya alam dan keanekaragaman
hayati
c. Tujuan Misi 3
Memantapkan koordinasi dengan semua pihak dalam upaya peningkatan
pengetahuan, kesadaran dan pengembangan data/informasi di bidang
lingkungan hidup dengan sasaran :
Peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat agar dapat
berperan aktif dalam upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup
Terwujudnya pengembangan data dan informasi tentang kualitas
lingkungan hidup.
Di dalam Perubahan Renja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul
Tahun 2014 termuat tujuan, sasaran dan program kegiatan dari Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul Tahun 2014, secara keseluruhan,
sasaran dan program Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul dapat
dijabarkan pada bagian berikut :
Tujuan 1 : Mewujudkan disiplin aparatur yang didukung oleh
kapabilitas / kemampuan aparatur serta sarana dan
prasarana yang memadai
Sasaran Program
1. Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran untuk mendukung profesionalisme kinerja instansi
1. Pelayanan administrasi perkantoran
2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
3. Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dengan melibatkan
peran serta masyarakat dalam pengendalian pencemaran
dan perusakan lingkungan hidup
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
20
Sasaran Program
2. Peningkatan kualitas air
3. Peningkatan kualitas udara ambient
1. Pengendalian Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
2. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan.
Tujuan 3 : Mengupayakan terwujudnya konservasi dan pelestarian
sumberdaya alam melalui peran serta masyarakat dan
seluruh stakeholder
Sasaran Program
4. Terjaganya kualitas sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati
1. Peningkatan kualitas dan akses informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidu
2. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
3. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
4. Perlindungan dan konservasi sumberdaya alam
Tujuan 4
:
Memantapkan koordinasi dengan semua pihak dalam
upaya peningkatan pengetahuan, kesadaran dan
pengembangan data/informasi di bidang lingkungan hidup.
Sasaran Program
5. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat agar dapat berperan aktif dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
6. Terwujudnya pengembangan data dan informasi tentang kualitas lingkungan hidup
1. Peningkatan kualitas dan akses informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup
2. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
3. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
4. Perlindungan dan konservasi sumberdaya alam
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
21
Sedangkan sasaran yang ingin diwujudkan visi dan misi tersebut
diatas meliputi :
1. Peningkatan kualitas air, dengan indikator kinerja :
BOD
COD
Bakteri coli
2. Peningkatan kualitas udara ambien, dengan indikator kinerja :
Konsentrasi CO
Konsentrasi HC
Pb
Nox
Partikulat PM.10
Di dalam Perubahan Renja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul
Tahun 2014 termuat tujuan, sasaran dan program kegiatan yang menjadi
indikator kinerja utama dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul
Tahun 2014, secara keseluruhan, sasaran dan program Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Bantul dapat dijabarkan pada bagian berikut :
Sasaran strategis 1 : Peningkatan kualitas air
No Indikator kinerja Program Kegiatan
1 BOD Pengendalian pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup
Koordinasi pengelolaan
prokasih/superkasih
2 COD sda sda
3 Bakteri coli sda sda
Sasaran strategis 2 : Peningkatan kualitas udara ambient
No Indikator Kinerja Program Kegiatan
1 Konsentrasi CO Pengendalian pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup
Koordinasi pengelolaan
prokasih/superkasih
2 Konsentrasi HC sda sda
3 Pb sda sda
4 NOx sda sda
5 Partikulat PM.10 sda sda
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
22
C. RENCANA KINERJA TAHUNAN
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan dokuman yang berisi
informasi tentang tingkat atau target kinerja yang berupa output dan atau
outcome yang ingin diwujudkan oleh suatu organisasi pada satu tahun tertentu
Rencana Kinerja Tahunan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul
Tahun 2014 mengacu kepada Perubahan Rencana Strategis Badan Lingkungan
Hidup Tahun 2011-2015, serta Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Kabupaten Bantul Tahun 2014 yang merupakan tahun lanjutan
pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015.
Matriks Rencana Kinerja Tahunan Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Bantul Tahun 2014 dapat dilihat secara lengkap pada tabel dibawah
ini :
Tabel 2.1 : Matriks Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014
No Sasaran strategis Indikator kinerja Target
1 2 3 4
1 Peningkatan kualitas
air
BOD < 95 mg/l
COD < 50 mg/l
Bakteri coli < 1.200.000 JPT/100ml
2 Peningkatan kualitas
udara ambien
Konsentrasi CO < 11.000 ug/Nm³
Konsentrasi HC < 140 ug/Nm³
Pb < 2 ug/Nm³
NOx < 60 ug/Nm³
Partikulat PM.10 < 20 ug/Nm³
C. PENETAPAN KINERJA
Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan
kinerja, kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan
untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang
dimiliki oleh instansi. Dokumen ini memuat pernyataan dan lampiran formulir
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
23
yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi,
beserta target kinerja dan anggaran.
Dalam penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja ini perlu
memperhatikan :
a. Kontrak kinerja antara atasan dan bawahan;
b. Dokumen perencanaan jangka menengah;
c. Dokumen perencanaan kinerja tahunan;
d. Dokumen penganggaran dan atau pelaksanaan anggaran.
Dokumen Penetapan Kinerja dimanfaatkan oleh setiap pimpinan
instansi pemerintah untuk :
a. Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi;
b. Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul telah menyusun Dokumen
Penetapan Kinerja Tahun 2014 yang tertuang dalam Penetapan Kinerja (Tapkin)
dan merupakan rencana kegiatan tahun 4 dari Renstra Badan Lingkungan Hidup
Tahun 2011-2015.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
24
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Secara umum Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul telah
melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 sebagaimana juga telah
ditetapkan dalam Penetapan Indikator Kinerja Utama Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Bantul Tahun 2014. Perlu diketahui bahwa Indikator Kinerja
Utama (IKU) dan Penetapan Kinerja (PK) memiliki target kinerja yang sama
sehingga dalam pengukuran juga sama.
Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang
telah dicapai pada tahun 2014 yang membandingkan antara target dan
realisasi pada Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator sasaran per
Sasaran Strategis adalah sebagai berikut :
Sasaran 1 : Peningkatan kualitas air
Sasaran ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas air yang sesuai
dengan baku mutu lingkungan yang sehat. Letak Kabupaten Bantul yang
berada di posisi hilir Daerah Istimewa Yogyakarta, dialiri oleh sungai-sungai
besar maupun anak sungainya. Sungai-sungai besar yang mengalir adalah
sungai Bedog, Winongo, Opak, Code dan Gajahwong. Sungai yang terpanjang
adalah sungai Bedog mencapai 40,92 Km, sedanghkan sungai yang terdalam
adalah sungai Gajahwong dengan kedalaman mencapai 3 meter. Dilihat dari
debit airnya sungai Opak mempunyai debit air terbesar yaitu 22,88
sedangkan debit terendah di sungai Winongo yaitu 0,76 m³/det.
Sumber daya air lainnya adalah mata air (tuk) yang tersebar di
beberapa wilayah dan beberapa mata air membentuk situ. Berdasarkan data
dari Dinas Sumber Daya Air terdapat 69 mata air yang telah diinventarisasi
dan yang membentuk situ berjumlah 15 mata air, situ terlu as adalah mata
air Semuten dengan luas 110 Ha dan situ terkecil adalah mata iar Kunden
dengan luas 10,5 Ha
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
25
Air sungai dimanfaatkan untuk irigasi, perikanan dan industri, air
tanah dimanfaatkan untuk mandi, cuci, masak, menyiram tanaman dan lain-
lain sedangkan mata air yang berada di perbukitan pemanfaatannya hampir
sama dengan air tanah.
Peningkatan Kualitas Air
Air Sungai
Pemanfaatan air sungai yang begitu besar oleh masyarakat
membutuhkan pemantauan terhadap kualitas ai sungai tersebut
sehingga kualitasnya sesuai dengan peruntukannya serta untuk
mencegah terjadinya pencemaran. Peruntukkan air sungai di Kabupaten
Bantul sesuai dengan Peraturan Gubernur DIY Nomor 20 Tahun 2008
mutu air klas II. Pemantauan dilakukan terhadap lima sungai yang
mengalir melewati wilayah Kabupaten Bantul.
Titik pantau dari kelima sungai tersebut berjumlah 15 titik dimana titik
pengambilan sampel mewakili bagian hulu, tengah dan hilir. Dari hasil
pemantauan rata-rata 36,12% parameter yang diujikan melampaui baku
mutu klas II. Parameter-parameter tersebut meliputi parameter kimia
anorganik, mikribiologi dan kimia organik.
Berikut parameter-parameter yang melampaui baku mutu klas II, untuk
parameter kimia organik meliputi DO (Disolve Oxygen), BOD (Biological
Oxygen Demand), total fosfat, fenol, klorin bebas nitrat (NO₂) dan nitrat
(NO₃. Parameter organik adalah minyak dan lemak serta parameter
kimia organik yaitu fecal coliform dan total coliform
a) Sungai Winongo
Pemantauan air sungai Winongo dilakukan pada 5 lokasi titik
pantau, mulai dari daerah hulu yaitu Jomegatan, Kweni,
Nyemengan, Manding hingga daerah hilir yaitu Gading Lumbung
Kretek. Hasil analisa laboratorium jika parameter yang tercemar
dipersentasekan berdasarkan titik pantaunya maka hasilnya adalah
BOD (80%), DO (100%), nitrit (40%), total fosfat (40%), bakteri total
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
26
coli (100%), bakteri coli tinja (100%), minyak dan lemak (60%) telah
melampaui batas baku mutu. Sedangkan parameter minyak dan
lemak untuk titik pantau yang terletak di hilir nilainya sama dengan
batas baku mutu (33,3%).
b) Sungai Bedog
Pemantauan sungai Bedog dilakukan dengan titik sampel di 3 lokasi
titik pantau mulai dari hulu sungai di Menayu Kidul, Tirtonirmolo
Kasihan, hingga daerah hilir di Mangir Kidul, Sendangsari , Pajangan.
Hasil analisa laboratorium jika parameter yang tercemar
dipersentasekan berdasarkan titik pantaunya maka hasilnya adalah
BOD (100%), DO (33,3%), nitrit (66,7%), nitrat (33,3%), klorin bebas
(33,3%0, total fosfat (100%), baktero total coli (100%0, bakteri coli
tinja (100%), minyak dan lemak (33,3%) telah melampaui batas baku
mutu. Sedangkan parameter dengan konsentrasi sama dengan btas
baku mutu adalah D) serta minyak dan lemak.
c) Sungai Code
Pemantauan sungai Code dilakukan dengan titik sampel di 2 lokasi
titik pantau mulai dari hulu sungai di Ngoto, Bangunharjo, Sewon
dan bagian tengah di Kembangsong Trimulyo, Jetis. Hasil
pemantauan menunjukan bahwa parameter pencemar terbesar
berturut-turut adalahh coli tinja (100%), bakteri total coli (100%),
BOD (100%), total fosfat (100%) serta minyak dan lemak (50%).
d) Sungai Opak
Pemantauan sungai Code dilakukan dengan titik sampel di 2 lokasi
titik pantau mulai dari hulu sungai di Ngoto, Bangunharjo, Sewon
dan bagian tengah di Kembangsong Trimulyo, Jetis. Hasil
pemantauan menunjukan bahwa parameter pencemar terbesar
berturut-turut adalah coli tinja (100%), bakteri total coli (100%),
BOD (100%), total fosfat (100%) serta minyak dan lemak (50%).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
27
e) Sungai Gajah Wong
Pemantauan sungai Gajah Wong dilakukan dengan titik sampel di 2
lokasi titik pantau mulai dari hulu sungai di Bodon, Jagalan,
Banguntapan dan bagian tengah di Kanggotan, Wonokromo, Pleret.
Hasil pemantauan menunjukan bahwa parameter pencemar
terbesar berturut-turut adalah BOD (100%), DO (50%), total fosfat
(100%), minyak dan lemak (1000%), bakteri total coli (100%), serta
coli tinja (100%),
Hasil pemantauan terhadap kualitas air sungai dapat dilihat pada tabel
berikut
Tabel 3.1 : Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Tahun 2014
Lokasi titik pemantauan
Parameter yang diukur
Jml/100 ml Mg/L
Fecal
Co
li
To
tal
Co
li
BO
D
CO
D
Sungai Winongo
1. Kweni-Panggungharjo
2. Jomegatan-Tirtonirmolo
3. Manding-Sabdodadi
4. Gadinglumbung-Donotirto
5. Nyemengan-Tirtonirmolo
9,3 × 103
9 x 103
2,3 x 104
2.3 x 104
2.3 x 104
1,5 × 104
2 x 104
4,3 x 104
4,3 x104
4,6 x105
6,07
7.05
6.96
4.12
17.7
11,08
13.8
14.2
8.25
32.2
Sungai Gajah Wong
6. Bodon-Jagalan
7. Kanggotan-Wonokromo
2,4 x 105
9 x 103
1.1 x106
9,3 x104
10.1
7.9
18.4
15.6
Sungai Code
8. Ngoto-Bangunharjo
9. Kembangsongo-Trimulyo
4 x 103
2,4 x 105
9 x 103
4,6 x 105
9.17
4.99
16.4
11.1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
28
Lokasi titik pemantauan
Parameter yang diukur
Jml/100 ml Mg/L
Fecal
Co
li
To
tal
Co
li
BO
D
CO
D
Sungai Opak
10. Kloron-Segoroyoso
11. Klenggotan-Sitimulyo
12. Putat-Selopamioro
4 x 103
4 x 103
4 x 103
9 x103
9 x103
9.0 x103
5.99
7.22
5.1
11.97
14.4
11.1
Sungai Bedog
13. Menayu Kidul-Tirtonirmolo
14. Sindon-Guwosari
15. Mangir Kidul-Sendangsari
9 x 103
2.4 x 105
2.3 x 104
2.3 x 104
1.1 x 106
4.3 x 104
4.11
7.04
10.9
8.4
14.4
21.1
Dari tabel diatas secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kualitas
air sungai di wilayah Kabupaten Bantul tidak memenuhi baku mutu air
sesuai dengan kelas yang ditetapkan dalam Pergub No. 22 Tahun 2007
Tentang Penetapan kelas air Sungai di Provinsi DI Yogyakarta, karena ada
beberapa parameter yang melebihi ambang batas baku mutu air
menurut Pergub No. 20 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Air di Provinsi
DIY. Beberapa parameter yang melebihi baku mutu antara lain : kimia
anorganik yang meliputi BOD, COD, Sulfida, Fenol dan Phospat,
parameter mikrobiologi meliputi fecal coli dan total coli dan parameter
kimia organik adalah minyak dan lemak.
Mata Air
Sebaran mata air potensial di Kabupaten Bantul terdapat di satuan
perbukitan Baturagung dan kemungkinan di perbukitan Formasi Sentolo.
Terbentuknyua mata air dapat disebabkan oleh adanya patahan,
perbedaan perlapisan batuan dan distrike. Di Kecamatan Imogiri dan
Piyungan wilayahnya merupakan pegunungan yang tersusun dari
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
29
berbagai formasi batuan, sehingga di daerah ini terdapat beberapa mata
air. Di Kecamtan Kretek terdapat mata air panas yaitu di Parangwedang
dan beberapa mata air lain di sekitar daerah obyek wisata Parangtritis.
Mata air Cerme di Kecamatan Imogiri mempunyai debit aliran yang
paling besar, yaitu 66 lier/detik. Mata air ini merupakan muara sungai
bawah tanah yang muncul ke permukaan karena adanya sesar. Aliran air
tanah yang mengalir melalui rekahan, celah dan lorong pelarutan pada
batu gamping Formasi Wonosari akan berbentur pada Formasi
Nglanggeran yang berbatuan breksi volkanik dan relatif kedap air,
sehingga menyebabkan munculnya mata air seperti mata air Surocoplo
di Nawungan I dan Nawungan II.
Mata air merupakan salah satu sumberdaya air yang dipergunakan untuk
mencukupi kebutuhan rumah tangga, seperti mandi, mencuci, memasak,
pengairan dan lain-lain terutama penduduk yang berada di wilayah
perbukitan. Air disalurkan melalui sedang maupun pipa ke rumah-rumah
penduduk untuk mencukupi kebutuhan air keluarga.
Agar mata air yang dimanfaatkan masyarakat sekitar kawasan mata air
memenuhi persyarakat sesuai peruntukannya serta layak dikonsumsi
diperlukan pemantauan secara rutin. Untuk itu Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Bantul bekerjasama dengan Dinas/Instansi terkait
melaksanakan pemantauan mata air walaupun baru dalam jumlah
sedikit. Mengingat keterbatasan dana, belum semua parameter yang ada
sesuai peraturan dapat dilakukan pengujian.
Analisa laboratorium dari mata air di dua lokasi pemantauan yaitu Mata
air Kedung dan Beji Pajangan Bantul dilakukan terhjadap parameter
fisika, kimia anorganik dan biologi. Berdasarkan hasil analisa dengan
mengacu baku mutu air sesuai Permenkes Nomor
492/Menkes/Per/IV/2010 ada parameter yang konsentrasinya diatas
baku mutu, yaitu fecal ciliformmmm dan total coliform.
Besarnya konsentrasi fecal coliform di dua mata air tersebut melebihi
baku mutu air yaitu untuk mata air Kedung Pajangan sebesar 11 JML/100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
30
ml dan Beji mencapai 11 JML/100 ml dan untuk konsentrasi total
coliform yang juga melebihi baku mutu, yaitu mata air Kedung Pajangan
sebesar 22 JML/100 ml dan Beji sebesar 22 JML/100 ml dimana
berdasarkan baku mutu untuk konsentrasi kedua parameter tersebut
adalah nol. Sedangkan untuk parameter yang lainnya masih dibawah
baku mutu.
Tabel 3.2 : Hasil uji kualitas air mata air
No
Parameter
Satuan
Lokasi
Sendang Beji Sendang Kedung
1 BOD mg/L 6.8 2.91
2 COD mg/L 14.4 5.62
3 Fecal coliform jmlh/100ml 4,3 x10⁴ 2,3x10³
4 Total coliform jmlh/100ml 22,4x10⁴ 9,3x10³
Kualitas air yang baik ditunjukan oleh beberapa parameter, diantaranya
adalah Nilai BOD, COD dan Bakteri Coli yang rendah. Untuk
merealisasikan target dari indikator kinerja sasaran 1 (satu) yang
meliputi indikator BOD, COD, dan bakteri coli, maka Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Bantul melaksanakan tiga program yang terjabarkan
dalam lima kegiatan, yaitu meliputi kegiatan :
a. Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan peralatan persampahan
untuk mendukung upaya pengelolaan sampah secara mandiri, seperti
gerobak sampah, tong sampah, komposter, dan timbangan. Dengan
adanya bantuan peralatan pengelolaan persampahan diharapkan
sampah yang dihasilkan dari kegiatan domestik dapat dikelola dan
tidak dibuang ke lingkungan sehingga dapat menurunkan pencemaran
lingkungan, yang artinya membaiknya kualitas lingkungan.
Untuk tahun 2014 dilaksanakan pengadaan alat pengolah sampah
yang terdiri dari 2 unit rumah pilah sampah , 103 set tong sampah
terpilah 3 warna (APBD) , 150 set tong sampah 3 warna (DAK), 170
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
31
set gerobak sampah (DAU) , 125 unit komposter (DAK) dan 17 unit
timbangan.
b. Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana
persampahan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengawal pengelolaan persampahan
yang sudah berjalan, yaitu dengan menyediakan peralatan yang lebih
canggih, yaitu mesin pencacah sampah organik dan mesin pencacah
sampah plastik. Dengan begitu diharapkan semua sampah dapat
dikelola sehingga semakin sedikit sampah yang dibuang ke lingkungan
secara langsung.
Untuk tahun 2014 dilaksanakan pengadaan 32 unit gerobak sampah
(DAK), 6 unit mesin pencacah sampah organik (DAK) dan 2 unit mesin
pencacah sampah plastik (DAK).
c. Koordinasi pengelolaan Prokasih/Superkasih
Kegiatan ini bertujuan memantau kualitas air sungai yang melintasi
wilayah Kabupaten Bantul. Sebanyak lima sungai secara rutin
dipantau dengan pengujian kualitas air, yaitu Sungai Bedok, Winongo,
Code, Opak, Gajahwong. Upaya untuk menjaga kualitas lingkungan di
sekitar sungai dilakukan dengan merangkul kelompok pemerhati
sungai dan memberikan bantuan berupa peralatan untuk
membersihkan sungai.
d. Pengembangan teknologi Pengelolaan persampahan
Kegiatan ini bertujuan mengelola sampah pasar di empat lokasi pasar
yaitu Pasar Imogiri, Pasar Piyungan, Pajar Jejeran dan Pasar Niten.
Dimana sampah poasar diolah menjadi kompos dan dibagikan secara
gratis kepala kelompok tani. Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya
pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan sampah dengan
prinsip 3R serta meningkatnya pertanian organik di Kabupaten Bantul.
e. Pengembangan produksi ramah lingkungan
Kegiatan ini menyediakan pembangunan IPAL Biogas untuk kelompok
ternak sapi dengan tujuan menurunkan pencemaran air akibat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
32
kotoran ternak yang tidak dikelola. Dengan adanya bantuan IPAL
Biogas kepada kelompok ternak sapi, diharapkan kotoran ternak tidak
dibuang ke lingkungan sehingga pada akhirnya dapat menurunkan
pencemaran air. Pencapaian target kinerja kegiatan ini adalah
terlaksananya pembuatan IPAL Biogas sebanyak 7 unit dengan
kapasitas 6 m3 di Wilayah Kecamatan Kasihan, Pajangan dan Sedayu
yaitu :
a. Kelompok Ternak Sapi Dusun Panggang, Argomulyo, Sedayu
b. Kelompok Ternak Sapi Dusun Klagon, Argosari, Sedayu
c. Kelompok Ternak Andhini Makmur Kalipucang, Bangunjiwo,
Kasihan
d. Kelompok Ternak Ngudi Raharjo Ngentak, Bangunjiwo, Kasihan
e. Kelompok Ternak Andini Benggolo, Jipangan, Bangunjiwo,
Kasihan
f. Kelompok Ternak Sumber Mulyo Kadireso, Triwidadi, Pajangan
g. Kelompok Ternak Sumber Rejeki Sabrang Lor, Triwidadi, Pajangan
f. Pembangunan IPAL industri kecil masyarakat
Kegiatan ini ditujukan untuk mengurangi pencemaran air yang
diakibatkan oleh pembuangan limbah industri kecil masyarakat,
seperti industri tahu/tempe, batik, dan elektroplating. Bantuan IPAL
diberikan kepada kelompok yang terdiri dari beberapa orang
pengrajin. Hasil dari kegiatan ini adalah pengadaan 4 unit IPAL batik
portable di Kecamatan Pandak dan Imogiri serta 3 unit IPAL
tahu/tempe di Kecamatn Sewon dan Sanden. Hasil dari kegiatan
tersebut adalah terolahnya air limbah dari kegiatan usaha batik dan
tahu/tempe sehingga memenuhi baku mutu lingkungan yang
dipersyaratkan oleh peraturan perundangan dan aman untuk dibuang
ke lingkungan serta terkendalinya pencemaran lingkungan akibat
limbah industri.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
33
g. Inventarisasi sumber pencemar penghitungan pencemar
Pencapaian target kinerja kegiatan ini adalah terlaksananya
penyusunan Dokumen Kajian Sumber Pencemar dan Perhitungan
Beban Pencemar di Sungai Bedog dan Sungai Winongo sebanyak 2
dokumen. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya data tentang
sumber pencemar dan beban pencemar dari sungai Winongo dan
sungai Bedog yang dapat dipergunakan sebagai dasar pengambilan
kebijakan dalam pengendalian pencemaran air sungai, sebagai
pedoman dalam kebijakan pemberian ijin pembuangan air limbah dan
ijin usaha sehingga terwujud lingkungan sungai yang bersih dan
bebas dari pencemaran.
Peningkatan Kualitas Udara Ambient
Udara ambient menurut PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang pengendalian
pencemaran udara adalah udara bebas dipermukaan bumi pada lapisan
troposfir yang berada di dalam willayah yurisdiksi Republik Indonesia
yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makluk hidup
dan unsur lingkungan hidup lainnya. Berdasarkan hal tersebut kualitas
udara suatu wilayah dapat mempengaruhi kesehatan dimana kualitas
udara yang baik menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat karena
udara sangat dibutuhkan makluk hidup untuk bernafas. Untuk menjaga
agar kualitas udara tidak menurun perlu dilakukan pemantauan secara
rutin dan berkelanjutan. Pemantauan udara ambient dilakukan di 6 titik
lokasi yang tersebar di Kabupaten Bantul khususnya di tempat-tempat
yang padat lalu lintas dan berdekatan dengan industri.
Dari hasil pemantauan kualitas udara ambient yang telah dilakukan di 6
lokasi pemantauan seperti telah disebutkan diatas menunjukkan bahwa
dengan parameter yang diuji yaitu NO2, SO2, O3, Pb, PM 2.5, PM 10, TSP,
CO dan Kebisingan. Terdapat 2 parameter yang melebihi baku mutu.
Untuk Parameter TSP ada 6 titik pantau yang memiliki konsentrasi
partikel lebih tinggi dari kadar yang diperbolehkan dalam Baku Mutu
Udara Ambien Nasional dalam lampiran Peraturan Pemerintah No. 41
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
34
Tahun 1999. Sedangkan parameter kebisingan hamper semua melebihi
ambang batas Baku Mutu Tingkat Kebisingan Kep Men LH No. 48 Tahun
1996. Hanya perempatan Klodran Bantul yang menunjukkan masih
dibawah baku mutu yang ditetapkan. Hasil pemantauan kualitas udara
yang dilaksanakan pada tahun 2014 di 6 (enam) titik pemantauan adalah
sebagi berikut.
Tabel 3.3 : Hasil uji kualitas udara ambient
No
Parameter
Satuan
Lama pengukuran
Lokasi
Jejeran Pasar Piyungan
Ketandan
Brimob Klodran Madukismo
1 Konsentrasi CO
µg/Nm³ 1 jam 9,72 7,22 8,38 8,05 2,22 4,16
2 Konsentrasi HC
µg/Nm³
3 Pb
µg/Nm³ 24 jam 1,07 1,48 1,57 1,42 1,29
4 NO₂
µg/Nm³ 1 jam 24,20 40,10 40,90 11.30 17,70 32,60
5 Partikulat PM.10
µg/Nm³ 24 jam 30,00 29,00 43,80 38,40 28,60 31,90
Pemantauan kualitas udara ambient yang telah dilakukan di 6 lokasi
pemantauan seperti telah disebutkan diatas menunjukkan bahwa
dengan parameter yang diuji yaitu NO2, SO2, O3, Pb, PM 2.5, PM 10, TSP,
CO dan Kebisingan. Terdapat 2 parameter yang melebihi baku mutu.
Untuk Parameter TSP ada 6 titik pantau yang memiliki konsentrasi
partikel lebih tinggi dari kadar yang diperbolehkan dalam Baku Mutu
Udara Ambien Nasional dalam lampiran Peraturan Pemerintah No. 41
Tahun 1999. Sedangkan parameter kebisingan hamper semua melebihi
ambang batas Baku Mutu Tingkat Kebisingan Kep Men LH No. 48 Tahun
1996. Hanya perempatan Klodran Bantul yang menunjukkan masih
dibawah baku mutu yang ditetapkan.
Untuk mewujudkan sasaran tersebut maka Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Bantul melaksanakan tiga program yang terjabarkan dalam
empat kegiatan, yaitu meliputi kegiatan :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
35
a. Koordinasi penilain langit biru
Hasi dari kegiatan ini adalah
1) Terlaksananya pengawasan sumber kegiatan/usaha penghasil
emisi sebanyak 12 kali di 18 lokasi kegiatan/usaha.
2) Pengujian kualitas udara sebanyak 2 kali di bulan Juni dan
Oktober di 6 titik lokasi yaitu :
Pertigaan Pasar Piyungan, Bantul
Perempatan Ketandan, Jl. Wonosari, Bantul
Depan Brimob, Jl Imogiri Timur, Bantul
Perempatan Jejeran, Jl. Pleret, Bantul
Perempatan Klodran, Bantul
Perempatan Madukismo, Jl. Ringroad Selatan, Bantul
3) Serta tersusunnya buku laporan kualitas udara sebanyak 10
eksemplar.
Hasil dari kegiatan tersebut adalah dalam rangka mendukung
pelaksanaan PERDA Provinsi DIY No 8 Tahun 2010 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara serta sebagai bahan sosialisasi
penanggulangan pencemaran udara yang semakin tahun semakin
meningkat.
b. Pemantauan kualitas lingkungan (penerapan manajemen limbah
industri hasil tembakau dan kawasan tanpa asap rokok/cukai).
Pencapaian target kinerja kegiatan tersebut adalah :
1) Terlaksananya pemantauan kualitas lingkungan (air, udara dan
tanah) 2 kali di 3 industri rokok ( PT Cahaya Mulia Persada Nusa,
PT Merapi Agung Lestari, PT Yogyakarta Tembakau Indonesia)
masing-masing sebanyak 3 titik uji kualitas air, 2 titik uji kualitas
udara dan 1 titik uji kualitas tanah.
2) Penyusunan buku Laporan Pemantauan Kualitas Lingkungan
Industri Rokok di Kabupaten Bantul sebanyak 8 eksemplar.
3) Pengadaan konstruksi/bangunan konstruksi bangunan tempat
khusus merokok di 2 lokasi yaitu Kantor Camat Pleret dan
Imogiri.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
36
Hasil dari kegiatan ini adalah terwujudnya pengawasan dan
pengendalian pencemaran lingkungan akibat industri rokok dalam
penerapan manajemen pengelolaan lingkungan, dapat diketahuinya
kualitas lingkungan industri rokok untuk mewujudkan industri yang
ramah lingkungan serta tercapainya penerapan kawasan tanpa asap
rokok.
c. Peningkatan Peringkat Kinerja Perusahaan
Pencapaian target kinerja kegiatan tersebut adalah:
1) Terlaksananya penilaian peringkat kinerja perusahaan sebanyak
2 perusahaan yaitu RSU PKU Muhammadiyah Bantul dan PT
Dagsap Endura Eatora.
2) Pengawasan perusahaan berproper sebanyak 5 perusahaan
yaitu PT ASA, PT Samitex, PG Madukismo, PT Pertamina UP IV
dan RSU Panembahan Senopati.
Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya kesadaran kegiatan
usaha untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban pengelolaan
lingkungan sesuai peraturan yang berlaku serta bertambahnya
kegiatan usaha yang melakukan pengelolaan lingkungan secara baik
dan benar.
d. Pembangunan Tempat Pembuangan Benda padat/cair yang
Menimbulkan Polusi
Pembanguan IPAL medis untuk Puskesmas Srandakan I. Hasil dari
kegiatan tersebut adalah terolahnya air limbah dari kegiatan
puskesmas sehingga memenuhi baku mutu lingkungan yang
dipersyaratkan oleh peraturan perundangan dan aman untuk
dibuang ke lingkungan serta terkendalinya pencemaran lingkungan
akibat limbah pelayanan kesehatan.
e. Pembuatan taman hijau.
Terlaksananya pembuatan taman hijau sebanyak 1 paket (2 unit).
Tujuan dari kegiatan tersebut adalah meningkatnya luasan ruang
terbuka hijau yang dapat menurunkan polusi udara , luasan tutupan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
37
vegetasui dan menyerap CO2 dan penurunan emisi GRK serta
meningkatkan keindahan lingkungan.
B. REALISASI ANGGARAN
Dalam melaksanakan kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsinya
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul pada tahun anggaran 2014
memperoleh sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Lingkungan Hidup dengan
rencana dan realisasi anggaran sebagai berikut :
1. Realisasi Anggaran
a) Pendapatan
Salah satu program/kegiatan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Bantul yang dapat memberikan kontribusi Pemerintah Daerah dalam
rangka peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah Retribusi
Ijin Gangguan (RIG). Kegiatan tersebut dilaksanakan bersama dengan
Dinas/Instansi terkait melalui kunjungan lapangan pada pengusaha.
Pendapatan Asli Daerah dari kegiatan RIG diperoleh sejak tahun 2006
dengan target dan realisasi sampai dengan tahun 2012 mengalami
peningkatan setiap tahunnya, tetapi pada tahun 2013 pencapaian
realisasi RIG mengalami penurunan dikarenakan adanya perubahan
aturan yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun
2014 Tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011
Tentang Ijin Gangguan pada pasal 6 ayat 1 dimana ijin usaha
dikeluarkan hanya satu kali pada saat memulai usaha dan berlaku
tetap selamanya kecuali terdapat perubahan jenis dan perluasan
usaha. Adapun pencapaian target dan realisasi perolehan PAD dari
kegiatan RIG tahun 2014 sebagai berikut :
Tabel 3.4 : Target dan Realisasi RIG Tahun 2014
URAIAN
TARGET (Rp)
REALISASI (Rp)
PERSENTASE
RIG (Retribusi Ijin Gangguan)
500.000.000
635.901.349
127,18 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
38
b) Belanja
Untuk melaksanakan kegiatan operasional setiap harinya dalam rangka
mendukung kinerja Badan Lingkungan Hidup, guna mewujudkan
tercapainya tugas pokok dan fungsi, BLH melaksanakan kegiatan yang
dirinci menjadi belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja
modal. Belanja pegawai meliputi belanja pegawai tidak langsung dan
belanja pegawai langsung. Sedangkan belanja barang dan jasa serta
belanja modal dilakukan untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Badan Lingkungan Hidup.
Belanja Pegawai
Belanja pegawai dibagi menjadi dua yaitu :
Belanja Pegawai Tidak Langsung
Adalah belanja pegawai dalam rangka membiayai gaji dari
pegawai yang ada di Badan Lingkungan Hidup. Jumlah pegawai
Badan Lingkungan Hidup tahun 2014 sebanyak 41 orang dengan
total belanja tidak langsung sebesar Rp. 2.212.079.488,- .
Belanja Pegawai Langsung
Adalah belanja pegawai yang digunakan untuk membiayai
Honorarium PNS, Honorarium Non PNS . Anggaran dari belanja
pegawai langsung Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul
tahun 2014 sebesar Rp. 323.735.000,- sedangkan realisasi
sebesar Rp. 323.594.000,- atau sebesar 99,96% .
Belanja Barang dan Jasa
Belanja barang dan jasa terdiri dari belanja bahan pakai habis, belanja
bahan/ material, belanja jasa kantor, belanja perawatan kendaraan
bermotor, belanja cetak dan penggandaan, belanja makanan dan
minuman, belanja perjalanan dinas dan belanja perbaikan peralatan
kerja. Besarnya anggaran belanja barang dan jasa Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Bantul tahun 2014 sebesar Rp.2.749.425.400,-
dengan realisasi sebesar Rp. 2.595.238.790,- atau 98,89%.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
39
Tabel 3.5 : Realisasi Belanja Barang dan Jasa
URAIAN
ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
(Rp)
%
Belanja Bahan Pakai habis 82.794.100 82.790.900 99,99
Belanja Bahan/Material 243.771.300 243.273.025 99,80
Belanja Jasa Kantor 250.015.000 230.068.369 92,02
Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
144.610.000 126.315.146 87,35
Belanja Cetak dan Penggandaan 91.255.000 90.178.410 98,82
Belanja Sewa 29.350.000 29.050.000 98,98
Belanja Makanan dan Minuman 185.540.000 169.795.000 91.51
Belanja Pakaian Khusus Pada Hari-hari Tertentu
4.000.000 4.000.000 100
Belanja Perjalanan Dinas 386.115.000 336.821.850 87,23
Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS
94.500.000 56.500.000 59,79
Belanja Pemeliharaan 150.925.000 148.464.000 98,37
Belanja Jasa Konsultasi 160.125.000 156.027.700 97,44
Belanja Barang Yang Akan Diserahkan Kepada Masyarakat
862.045.000 857.574.390 99,48
Honorarium Pelaksanaan Kegiatan 64.380.000 64.380.000 100
JUMLAH 2.749.425.400 2.595.238.790
98,89
Belanja Modal
Belanja modal digunakan untuk pengadaan alat-alat pengolah
sampah, pengadaan sarana dan prasarana laboratorium, pengadaan
peralatan dan perlengkapan kantor. Besarnya anggaran belanja modal
BLH Kabupaten Bantul tahun 2014 sebesar Rp. 2.878.010.000,-
dengan realisasi sebesar Rp. 2.766.816.755,- atau 96,14%.
Tabel 3.6 : Realisasi Belanja Modal
URAIAN ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
%
Belanja Modal 2.878.010.000 2.766.816.755 96,14
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
40
2. Realisasi Anggaran Per Kegiatan
Pada tahun 2014 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul telah
merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang merupakan urusan wajib
bidang lingkungan hidup dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 3.7 : Realisasi anggaran per kegiatan
No Kegiatan Anggaran Realisasi %
1 Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan (DAK)
1.048.000.000,- 959.661.000,- 91.57
2 Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Sarana Prasarana Persampahan (DAK)
325.695.000,- 324.249.640,- 99,56
3 Pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan
264.380.000,- 263.460.000,- 99,65
4 Bimbingan Teknis Persampahan 40.000.000,- 40.000.000,- 100
5 Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan
124.000.000,- 122.410.000,- 98,72
6 Penyusunan Laporan Periodik Perbulan Sampah Harian
12.000.000,- 11.800.000,- 98,33
7 Koordinasi Penilaian Kota Sehat (Adipura)
60.000.000,- 57.780.000,- 96,30
8 Koordinasi Penilaian Langit Biru 70.146.200,- 53.868.710,- 76,79
9 Pemantauan Kualitas Lingkungan (Penerapan Manajemen Limbah Industri Hasil Tembakau dan Kawasan Tanpa Asap Rokok)
132.600.000,- 131.591.850,- 99,24
10 Pengkajian Dampak Lingkungan (Wasdal RIG)
25.000.000,- 23.999.980,- 96,00
11 Peningkatan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan
65.000.000,- 63.845.000,- 98,22
12 Peningkatan Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER)
27.000.000,- 16.351.540,- 60,56
13 Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih
48.195.400,- 47.469.900,- 98,49
14 Pengembangan Produksi Ramah Lingkungan
189.950.000,- 184.489.400,- 97,13
15 Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengendalian LH
30.000.000,- 27.740.000,- 92,47
16 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
21.580.000,- 21.007.235,- 97,35
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
41
17 Fasilitasi Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
20.600.000,- 20.020.000,- 97,18
18 Pengembangan Kapasitas Laboratorium LH
174.910.400,- 164.539.985,- 94,07
19 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang LH
21.650.000,- 19.864.970,- 91,76
20 Inventarisasi Sumber Pencemar dan Perhitungan Pencemar
141.045.000,- 135.872.510,- 96,33
21 Persiapan Akreditasi Laboratorium Badan Lingkungan Hidup
180.000.000,- 170.689.280,- 94,83
22 Penyusunan Kebijakan dan Peraturan Perundangan di Bidang LH
65.000.000,- 62.700.050,- 96,46
23 Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan
25.000.000,- 25.000.000,- 100
24 Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-sumber Air
256.000.000,- 255.464.400,- 99,79
25 Pengelolaan Keanekaragaman Hayati
12.000.000,- 11.000.000,- 91,67
26 Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Perlindungan dan Konservasi SDA
20.000.000,- ,-
20.000.000,- 100
27 Koordinasi Peningkatan Pengelolaan Kawasan Konservasi
205.800.000,- 205.615.000,- 99,91
28 Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan
63.291.600,- 62.131.600,- 98,17
29 Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan
15.000.000,- 14.393.610,- 95,96
30 Penyusunan Data Sumber Daya Alam dan Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) Nasional dan Daerah
25.411.800,- 24.625.590,- 96,91
31 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
193.620.000,- 190.617.370,- 98,45
32 Fasilitasi Kampung Hijau 32.500.000,- 30.042.600,- 92,44
33 Fasilitasi Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan
42.050.000,- 39.760.000,- 94,55
34 Pembangunan Tempat Pembuangan Benda Padat/Cair yang Menimbulkan Polusi
150.000.000,- 147.229.825,- 98,15
35 Pengembangan IPAL Industri Kecil Masyarakat (DAK)
303.125.000,- 299.731.720,- 98,88
36 Pembuatan taman hijau (DAK)
180.000.000,- 179.632.000,- 99,80
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
42
3. Anggaran dan Realisasi Per Sasaran
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul telah merencanakan dan
melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mencapai sasaran dan misi dengan
perincian sebagai berikut :
Tabel 3.8 : Realisasi anggaran pendukung sasaran
No
Misi No Sasaran Anggaran Realisasi
1 2 3 4 5 6
1. Mewujudkan pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup,meningkatkan konservasi serta pelestarian keanekaragaman hayati.
1 Peningkatan kualitas air
2.320.390.400 2.214.934.170
2 Peningkatan kualits udara ambien
559.746.200 529.673.925
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
43
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Bantul merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
tahun anggaran 2014 yang merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Hal ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi di
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul sudah terlaksana dengan baik dalam
artian keseluruhan program–program yang mendukung tercapainya tujuan dan
sasaran dapat terealisir dengan baik sesuai dengan target yang ada pada
Penetapan Kinerja (PK) dan Indikator Kinerja Utama (IKU).
Dalam pelaporan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Bantul Tahun 2014 disamping mengungkapkan keberhasilan
juga mengungkapkan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
Evaluasi kinerja atas sasaran strategis dan indikator kinerja utama Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul Tahun 2014 dapat dijelaskan melalui
pencapaian indikator sasaran yang meliputi 2 (dua) buah sasaran dengan
penjelasan sebagai berikut :
Sasaran 1 : Peningkatan kualitas air
Kualitas air sungai
Kualitas air sungai di wilayah Kabupaten Bantul tidak memenuhi baku mutu air
sesuai dengan kelas yang ditetapkan dalam Pergub No. 22 Tahun 2007 Tentang
Penetapan kelas air Sungai di Provinsi DI Yogyakarta karena ada beberapa
parameter yang melebihi ambang batas baku mutu air menurut Peraturan
Gubernur Nmor 20 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Air di Provinsi DIY. Beberapa
parameter yang melebihi baku mutu antara lain : kimia anorganik yang meliputi
BOD, COD, Sulfida, Fenol dan Phospat, parameter mikrobiologi meliputi fecal
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
44
coliform dan total coliform dan parameter kimia organik adalah minyak dan
lemak.
Kualitas mata air
Analisa laboratorium dari mata air di dua lokasi pemantauan yaitu Mata air
Kedung dan Beji Pajangan Bantul dilakukan terhadap parameter fisika, kimia
anorganik dan biologi. Berdasarkan hasil analisa dengan mengacu baku mutu air
sesuai Permenkes Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 ada parameter yang
konsentrasinya diatas baku mutu, yaitu fecal ciliform dan total coliform. Besarnya
konsentrasi fecal coliform di dua mata air tersebut melebihi baku mutu air yaitu
untuk mata air Kedung Pajangan sebesar 11 JML/100 ml dan Beji mencapai 11
JML/100 ml dan untuk konsentrasi total coliform yang juga melebihi baku mutu,
yaitu mata air Kedung Pajangan sebesar 22 JML/100 ml dan Beji sebesar 22
JML/100 ml dimana berdasarkan baku mutu untuk konsentrasi kedua parameter
tersebut adalah nol. Sedangkan untuk parameter yang lainnya masih dibawah
baku mutu.
Sasaran 1 : Peningkatan kualitas udara ambient
Pemantauan kualitas udara ambient dari kegiatan program langit biru tahun
anggaran 2014 yang telah dilakukan di 6 lokasi pemantauan menunjukkan bahwa
dengan parameter yang diuji yaitu NO2, SO2, O3, Pb, PM 2.5, PM 10, TSP, CO dan
kebisingan. Terdapat 2 parameter yang melebihi baku mutu. Untuk Parameter
TSP ada 6 titik pantau yang memiliki konsentrasi partikel lebih tinggi dari kadar
yang diperbolehkan dalam Baku Mutu Udara Ambien Nasional dalam lampiran
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999. Sedangkan parameter kebisingan
hamper semua melebihi ambang batas Baku Mutu Tingkat Kebisingan menurut
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996. Hanya perempatan
Klodran Bantul yang menunjukkan masih dibawah baku mutu yang ditetapkan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
45
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
Page | 46
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Realisasi 2013 Target 2014
Realisasi
2014
Capaian
(%) Kategori
1 2 3 4 5 6 7 9
1 Peningkatan Kualitas Air 1. BOD 11,3 9 5,746,667 100 Sangat Berhasil
2. COD
25,3 45 100
Sangat
Berhasil
3. Bakteri Koli 130.00- 1.200.000 100 SangatBerhasil
Sangat Berhasil : 5,923
5,923
Nilai capaian pada sasaran pertama ini adalah 92,5 dengan kategori Sangat Berhasil
lihat dari capaian indikator sasaran yang terdiri dari 3 indikator diperoleh nilai 92,5 atau dengan kategori Sangat Berhasil.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BLH Kabupaten Bantul 2014
Page | 47
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Realisasi
2012
Target
2013
Realisasi
2013
Capaian
(%) Kategori
1 2 3 4 5 6 7 9
1
Peningkatan Kualitas Udara
Ambien 1. Konsentrasi CO - 11.000 4.977 100 Sangat Berhasil
2. Konsentrasi HC - 140 - 100 Sangat Berhasil
3. Pb - 2 0.02 100 Sangat Berhasil
4. NOx - 60 29.31 100 Sangat Berhasil
5. Partikulat PM 10 - 20 6.8 100 Sangat Berhasil
Capaian sasaran pada sasaran ke-2 adalah sangat berhasil dengan nilai mean :
Sangat Berhasil : 5,925
5,925
Capaian Sasaran pada sasaran kedua ini adalah Sangat Berhasil dengan nilai 92