LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN 2016 DIT SEREALIA.pdf ·...
Transcript of LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN 2016 DIT SEREALIA.pdf ·...
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
i LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 bahwa setiap Unit Organisasi Eselon I pada
Kementerian/Lembaga wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai
pertanggungjawaban kinerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Sebagai
perwujudan tanggungjawab tersebut maka pada tahun 2016, Direktorat Serealia
menyusun Laporan Kinerja sekaligus guna mendukung penyusunan Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
Penyusunan Laporan Kinerja ini mengacu pada pedoman yang telah ditetapkan. Namun
demikian, kami menyadari masih dijumpai kekurang-sempurnaan. Untuk itu, terbuka
kritik dan saran untuk penyempurnaan Laporan Kinerja ini.
Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
Direktorat Serealia selama tahun 2016 disampaikan terima kasih.
Jakarta, 16 Januari 2017 Direktur Budidaya Serealia
Dr. Ir. Nandang Sunandar, MP NIP.19680907 199403 1 002
ii LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
DAFTAR ISI
Hal. KATA PENGANTAR………………………………………………………………....................................... i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………........................................... ii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….............................................. iii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………............................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………........................................ V
RINGKASAN EKSEKUTIF ………………………………………………………...................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………….................................... 1
A. Latar Belakang ………………………………………………............................... 1
B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan ……………................... 3
C. Sumber Daya Manusia ………………………………………............................ 4
D. Dukungan Anggaran …………………………………………............................ 4
E. Permasalahan ……………………………………………….................................. 5
BAB II. PERENCANAAN KINERJA …………………………………………................................. 6
A. Rencana Startegis 2015-2019 ………………………………........................ 6
B. Rencana Kinerja Tahun 2016 ………………………………......................... 8
C. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 ………………………...................... 8
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ………………………………………….............................. 10
A. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran ……….............. 10
B. Capaian Kinerja Organisasi …………………………………......................... 10
C. Permasalahan dan Upaya Tindaklanjut ……………………................... 22
D. Realisasi Anggaran ……. ……………………………………............................. 24
E. Analisis Efektivitas Pelaksanaan Anggaran dan Kegiatan 2016 25
BAB V. PENUTUP ……………………………………………………………...................................... 27
LAMPIRAN ………………………………………………………………………............................................ 29
iii LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
DAFTAR TABEL
Hal. Tabel 1. Sasaran Produksi Padi dan Jagung Tahun 2015-2019 (Sasaran
Indikatif) …………………………………………………………………............................... 2 Tabel 2. Kutipan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tahun 2016 …………………………………………………………….................................. 9 Tabel 3. Kutipan Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2016 ......………… 9 Tabel 4. Capaian Produksi Padi dan Jagung Tahun 2016 terhadap Sasaran
Strategis Direktorat Serealia Tahun 2015-2019 .............................................
10 Tabel 5. Capaian Produktivitas Padi dan Jagung Tahun 2016 terhadap
Perjanjian Kinerja dan Sasaran Strategis Direktorat Serealia Tahun 2015-2019 ........................................................................................................................ 11
Tabel 6. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Tahun 2016 terhadap Tahun 2015 dan Rerata Lima Tahun Terakhir..............................
12
Tabel 7. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Jagung Tahun 2016 terhadap Tahun 2015 dan Rerata Lima Tahun Terakhir........……………... 13
Tabel 8. Perkembangan Produksi Padi Tahun 2012-2016........…………..................... 14 Tabel 9. Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2012-2016...………......................... 15 Tabel 10. Target Fisik dan Keuangan Bantuan Pemerintah untuk Kegiatan
Utama Padi dan Jagung Tahun 2016...................................................................... 17 Tabel 11. Capaian Realisasi Fisik (Tanam) Bantuan Pemerintah pada Kegiatan
Utama Padi dan Jagung Tahun 2016 .....................………………………………… 18 Tabel 12. Capaian Kegiatan Utama Padi dan Jagung Tahun 2016 terhadap
Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2016………....……….………
19 Tabel 13. Capaian Kegiatan Utama Tahun 2016 dibandingkan dengan Capaian
Kegiatan Utama Tahun 2015 pada Periode yang Sama (Desember)...... 19 Tabel 14. Capaian Produktivitas Kegiatan Utama Padi dan Jagung Tahun 2016... 21 Tabel 15. Produktivitas Kegiatan Utama Padi dan Jagung Tahun 2016
Dibandingkan dengan Tahun 2015 dan Rerata Lima Tahun Terakhir... 22 Tabel 16. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumberdaya Berdasarkan Pencapaian
Perjanjian Kinerja Direktorat SerealiaTahun 2016………………..................
25 Tabel 17. Analisis Efektifitas Pelaksanaan Anggaran dan Kegiatan Utama Tahun
2016……………………………………………………………………......................................
26
iv LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
DAFTAR GAMBAR
Hal. Gambar 1. Trend Perkembangan Produksi Padi Tahun 2012-2016……….......... 14 Gambar 2. Trend Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2012-2016 …............ 15
v LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
DAFTAR LAMPIRAN
Hal. Lampiran 1. Struktur Organisasi Direktorat Serealia ………...................................... 30 Lampiran 2. Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan
Produksi Padi Tahun 2016…………… ……................................................. 31 Lampiran 3. Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan
Produksi Jagung Tahun 2016……………………………............................... 32 Lampiran 4. Lampiran Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan………………………………………………………….................................... 33 Lampiran 5. Lampiran Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia................................ 34 Lampiran 6. Rerata Produksi Padi Lima Tahun Terakhir (Tahun 2012-
2016)……………………………………………………………................................. 35 Lampiran 7. Rerata Produksi Jagung Lima Tahun Terakhir (Tahun 2012-
2016) …………………………………………........................................................... 36 Lampiran 8. Rerata Perkembangan Luas Panen Padi Lima Tahun
Terakhir(Tahun 2012-2016) …………………………………....................... 37 Lampiran 9. Rerata Perkembangan Luas Panen Jagung Lima Tahun Terakhir
(Tahun 2012-2016) …………………………………......................................... 38 Lampiran 10. Rerata Perkembangan Produktivitas Padi Lima Tahun Terakhir
(Tahun 2012-2016) …………………………………......................................... 39 Lampiran 11. Rerata Perkembangan Produktivitas Jagung Lima Tahun
Terakhir (Tahun 2012-2016) …………………………………...................... 40 Lampiran 12. Realisasi Kegiatan Utama Padi Tahun 2016 ……………………............ 41 Lampiran 13. Realisasi Kegiatan Utama Jagung Tahun 2016 …………………........... 48
vi LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
RINGKASAN EKSEKUTIF
1. Produksi padi tahun 2016 berdasarkan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan
Tahun 2016 mencapai 79,14 juta ton GKG (103,83%) dari sasaran 76,22 juta ton
GKG (sangat berhasil), sementara produksi jagung mencapai 23,16 juta ton PK
(96,50%) dari sasaran 24,00 juta ton PK (berhasil).
2. Capaian produktivitas padi berdasarkan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan
Tahun 2016 sebesar 52,64 ku/ha (100,55%) dari target Perjanjian Kinerja (PK)
52,35 ku/ha (sangat berhasil), jagung 52,83 ku/ha (100,38%) dari target
perjanjian kinerja (PK) 52,63 ku/ha (sangat berhasil). Capaian produktivitas
padi sebesar 100,55% (sangat berhasil) dan jagung sebesar 100,38% (sangat
berhasil) dari target Renstra Direktorat Serealia dan Renstra Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan Tahun 2015-2019.
3. Perkembangan produksi padi selama periode tahun 2012-2016 menunjukan
trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari 69,06 juta ton GKG pada tahun
2012 menjadi 79,14 juta ton GKG tahun 2016 atau mengalami pertumbuhan
rata-rata 3,50% per tahun. Perkembangan produksi jagung selama periode
tahun 2012-2016 menunjukan trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari
19,39 juta ton pipilan kering pada tahun 2012 menjadi 23,16 juta ton pipilan
kering tahun 2016 atau rata-rata pertumbuhan 4,86% per tahun.
4. Realisasi fisik (tanam) kegiatan utama padi mencapai 2.154.673 ha (97,85%)
dari sasaran atau tergolong berhasil, sementara untuk jagung mencapai
1.529.674 ha (92,38%) dari sasaran atau tergolong berhasil.
5. Produktivitas kegiatan utama padi mencapai 64,21 ku/ha. Apabila dibandingkan
dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar
52,35 ku/ha maka produktivitas kegiatan utama padi mencapai 122,656% atau
tergolong sangat berhasil. Begitu pula apabila dibandingkan dengan target
kegiatan dan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, capaian
produktivitas kegiatan utama padi tergolong sangat berhasil. Produktivitas
kegiatan utama jagung mencapai 61,70 ku/ha. Apabila dibandingkan dengan
target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar 52,63
ku/ha maka produktivitas kegiatan utama jagung mencapai 117,23% atau
tergolong sangat berhasil. Begitu pula apabila dibandingkan dengan target
vii LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
kegiatan dan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, capaian
produktivitas kegiatan utama jagung tergolong sangat berhasil.
1
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke-3 (2015-
2019), sektor pertanian masih menjadi sektor penting dalam pembangunan
ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian tersebut digambarkan dalam
kontribusi sektor pertanian pada penyediaan bahan pangan dan bahan baku
industri, penyumbang PDB, penghasil devisa negara, penyerap tenaga kerja,
sumber utama pendapatan rumah tangga pedesaan, serta penyedia bahan pakan
dan bioenergi. Selain itu, dalam RPJMN tahap ke-3 ini difokuskan untuk
memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan
pembangunan kompetitif perekonomian yang berbasis sumberdaya alam yang
tersedia, sumberdaya manusia yang berkualitas dan kemampuan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK).
Nawacita atau agenda prioritas Kabinet Kerja mengarahkan pembangunan
pertanian kedepan untuk mewujudkan kedaulatan pangan, agar Indonesia sebagai
bangsa dapat mengatur dan memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya secara
berdaulat. Kedaulatan pangan diterjemahkan dalam bentuk kemampuan bangsa
dalam hal: (1) mencukupi kebutuhan pangan dan produksi dalam negeri, (2)
mengatur kebijakan pangan secara mandiri, serta (3) melindungi dan
mensejahterakan petani sebagai pelaku utama usaha pertanian pangan. Dengan
kata lain, kedaulatan pangan harus dimulai dari swasembada pangan yang secara
bertahap diikuti dengan peningkatan nilai tambah usaha pertanian secara luas
untuk meningkatkan kesejahteraan pertani.
Sasaran pembangunan pertanian kedepan perlu disesuaikan terkait dengan
cakupan pembangunan pertanian yang lebih luas dan skala yang lebih besar guna
mengungkit peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Dalam
mewujudkan kemandirian ekonomi perlu menggerakan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik dengan menetapkan lima prioritas sasaran yaitu:
1) Membangun kedaulatan pangan
2) Mewujudkan kedaulatan energi
3) Mewujudkan kedaulatan keuangan
4) Mendirikan bank petani/nelayan dan UMKM
5) Mewujudkan penguatan teknologi
Kedudukan subsektor tanaman pangan sangat bersentuhan dengan prioritas
keenam dan ketujuh dari nawacita. Sebagai penanggung jawab simpul koordinasi
dalam pembangunan subsektor tanaman pangan dan dengan mempertimbangkan
2 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
permasalahan, tantangan yang dihadapi, dan capaian pembangunan selama ini,
maka visi Direktorat Serealia Tahun 2015-2019, yaitu: ”Tercapainya target
produksi komoditi serealia padi dan jagung yang cukup dan berkelanjutan”.
Sejalan dengan hal tersebut maka selama tahun 2015-2019, terdapat dua
komoditas yang menjadi tanggung jawab Direktorat Serealia yang harus
diwujudkan dalam konteks pencapaian produksi yang berkelanjutan yaitu padi dan
jagung. Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan serealia maka ditetapkan
sasaran produksi padi dan jagung tahun 2015-2019, sebagai berikut:
Tabel 1. Sasaran Produksi Padi dan Jagung Tahun 2015-2019 (sasaran indikatif)
2014 (base) 2015 2016 2017 2018 2019
1 Padi 70.607 73.445 76.226 78.132 80.085 82.078 3.060
2 Jagung 19.127 20.314 24.000 25.200 26.500 27.800 7.880
Sasaran Produksi (000 ton)KomoditiNo.
Pertumbuhan
(% tahun)
Untuk mencapai sasaran pembangunan tersebut, maka peningkatan produksi padi
harus mencapai rata-rata 3,06% per tahun dan jagung 7,88%per tahun. Target
pertumbuhan tersebut dengan mempertimbangkan pertumbuhan jumlah penduduk
secara nasional rata-rata sebesar 1,49% per tahun, permintaan bahan baku industri
dalam negeri, kebutuhan stok nasional dalam rangka stabilitas harga, pemenuhan
peluang ekspor serta pertumbuhan industri hilir dalam negeri yang semakin pesat
maka target pertumbuhan tersebut dianggap relevan.
Berdasarkan cita-cita tersebut di atas, maka pada tahun 2016 telah ditetapkan
sasaran (target) produksi padi 76,22 juta ton gabah kering giling (GKG), jagung
24,00 juta ton pipilan kering (PK). Adapun pengembangan komoditas serealia
lainnya seperti gandum dan sorgum tetap menjadi perhatian sebagai komoditas
alternatif dalam rangka pengamanan dan diversifikasi pangan.
Untuk mencapai sasaran produksi komoditas padi dan jagung tahun 2016, kegiatan
utama yang dikelola oleh Direktorat Serealia yaitu Pengelolaan Produksi Tanaman
Serealia yang meliputi: kegiatan yang dikelola oleh Satker Pusat, Satker Dinas
Pertanian Provinsi (Dana Dekonsentrasi), Satker Dana Tugas Pembantuan Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
Adapun tujuan kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia adalah untuk
meningkatkan produktivitas padi dan jagung melalui penerapan teknologi budidaya
3 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
tanaman pangan yang tepat dan berkelanjutan dalam rangka mencapai ketahanan
pangan.
Sasaran strategis kegiatan ini adalah “Meningkatnya Perluasan Penerapan Budidaya
Tanaman Serealia yang Tepat untuk Peningkatan Produksi Melalui Peningkatan
Produktivitas Per Satuan Luas”.
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang hendak dicapai adalah: (1) Luas lahan yang
mendapatkan fasilitasi penerapan budidaya padi (ha); (2) Luas lahan yang
mendapatkan fasilitasi penerapan budidaya jagung (ha); dan (3) Luas lahan yang
mendapatkan fasilitasi penerapan budidaya serealia lainnya (ha).
Adapun kegiatan pendukung dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas
adalah:
1) Koordinasi/sosialisasi/workshop/penyuluhan/desiminasi peningkatan produksi
padi dan jagung,
2) Pembinaan dan pengawalan,
3) perencanaan teknis,
4) monitoring dan evaluasi,
5) pendidikan dan pelatihan teknis,
6) temu usaha dan teknologi.
B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 43/Permentan/OT.010/ 8/2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Direktorat Serealia
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
di bidang peningkatan produksi padi, jagung, dan serealia lain. Dalam pelaksanaan
tugasnya, Direktorat Serealia melakukan fungsinya sebagai berikut :
1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan produksi padi irigasi
dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung dan serealia lainnya.
2) Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi padi irigasi dan rawa,
padi tadah hujan dan lahan kering, jagung dan serealia lainnya.
3) Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang peningkatan
produksi padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung, dan
serealia lainnya.
4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan produksi
padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung, dan serealia
lainnya.
4 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan produksi
padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung, dan serealia
lainnya.
6) Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Serealia.
Pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut dilakukan dalam bagian Direktorat Serealia
yang terdiri dari 3(tiga) sub direktorat/bagian dan ditambah Tata Usaha serta
Kelompok Jabatan Fugsional, yaitu:
1) Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa:
- Seksi Intensifikasi Padi Irigasi dan Rawa
- Seksi Ekstensifikasi Padi Irigasi dan Rawa, dan Pemberdayaan
2) Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering:
- Seksi Intensifikasi Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering
- Seksi EkstensifikasiPadi Lahan Kering, dan Pemberdayaan
3) Subdirektorat Jagung dan Serealia Lain:
- Seksi Intensifikasi Jagung dan Serealia Lain
- Seksi Ekstensifikasi Jagung dan Serealia Lain, dan Pemberdayaan
4) Subbagian Tata Usaha
5) Kelompok Jabatan Fugsional
C. Sumber Daya Manusia
Jumlah sumber daya manusia lingkup Direktorat Serealia tahun 2016 sebanyak 74
orang, terdiri atas 62 orang PNS dan 12 orang tenaga kontrak. Dari 62 orang PNS
tersebut, berdasarkan jenis kelamin, laki-laki sebanyak 41 orang dan perempuan
21 orang. Berdasarkan golongan, golongan I tidak ada, golongan II 13 orang,
golongan III sebanyak 38 orang dan golongan IV sebanyak 11 orang. Berdasarkan
tingkat pendidikan meliputi S3 sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 16 orang, S1/D4
sebanyak 24 orang, SM/D3 sebanyak 3 orang, SLTA sebanyak 14 orang, SLTP
sebanyak 2 orang dan SD sebanyak 2 orang. Berdasarkan distribusi di masing-
masing unit kerja Eselon III dan Subbagian Tata Usaha terdiri dari: Subdirektorat
Padi Irigasi dan Rawa 13 orang, Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering
11 orang, Subdirektorat Jagung dan Serealia Lain 15 orang, dan Subbagian Tata
Usaha 22 orang.
D. Dukungan Anggaran
Pada tahun 2016 Direktorat Serealia mengelola APBN Sektoral (BA.018) melalui
kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia sebesar Rp 3.580.763.509.000,-
dengan adanya kebijakan penghematan anggaran dan APBNP, pagu anggaran
5 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
mengalami perubahan menjadi Rp 3.832.021.577.000,- dan dikarenakan adanya
selfblocking sebesar Rp 1.852.968.331.966,- sehingga pagu anggaran menjadi Rp
1.979.053.245.034. Anggaran tersebut dikelola oleh Satker Pusat, Satker Dinas
Pertanian Provinsi (Dana Dekonsentrasi), Satker Dana Tugas Pembantuan Provinsi
dan Satker Dana Tugas Pembantuan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.
E. Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi Direktorat Serealia dalam mencapai produksi padi dan
jagung antara lain:
a. Alih fungsi lahan pertanian produktif (terutama lahan sawah) ke penggunaan
non pertanian (industri, perumahan, dan lainnya) serta persaingan penggunaan
lahan pertanian tanaman pangan ke non tanaman pangan.
b. Terbatasnya lahan yang siap untuk perluasan areal.
c. Belum optimalnya pengawasan pupuk bersubsidi oleh Komisi Pengawasan
Pupuk dan Pestisida (KP3) di daerah masing-masing.
d. Lambatnya inovasi dan penerapan teknologi spesifik lokasi di tingkat lapangan.
e. Ketersediaan sumberdaya air cenderung berkurang akibat terjadinya anomali
iklim dan perusakan daerah tangkapan air.
f. Sarana prasarana irigasi primer banyak yang rusak dan tidak berfungsi optimal.
g. Belum optimalnya penggunaan alat mesin pertanian sebagai penunjang
peningkatan produktivitas.
h. Terbatasnya akses permodalan karena petani belum memiliki kemampuan
untuk mengakses sumber permodalan dari lembaga keuangan formal.
i. Resiko kegagalan usaha tani lebih besar, karena lebih rentan terhadap serangan
OPT dan DPI.
j. Belum optimalnya keterpaduan dan sinergi kegiatan (antar sektor, sub sektor,
pusat-daerah).
6 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2015-2019
Rencana strategis Direktorat Serealia 2015-2019 merupakan turunan dari Renstra
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan serta Renstra Kementerian Pertanian sebagai
wujud dari Permentan Nomor 19/Permentan/HK.140/2015 tanggal 6 April 2015
khususnya pasal 2 ayat 1 bahwa Renstra Kementerian Pertanian merupakan dasar
dari Renstra unit kerja eselon I dan II.
Mengacu pada Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2011-2015
yang telah menetapkan visi, misi dan tujuan strategis, maka Direktorat Serealia
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi telah menyusun Renstra yang merupakan
penjabaran dari visi dan misi Direktorat Serealia dalam rangka pencapaian sasaran
strategis yang telah ditetapkan.
Rencana Strategis Direktorat Serealia disusun sebagai acuan dan arahan bagi unit
Eselon III dan IV di lingkungan Direktorat Serealia dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan pembangunan tanaman serealia periode tahun 2015-2019
secara menyeluruh, terintegrasi, efisien dan sinergi.
1. Visi
Tercapainya target produksi komoditi serealia khususnya padi dan jagung yang
cukup dan berkelanjutan.
2. Misi
Meningkatkan perluasan penerapan budidaya komoditi serealia yang tepat dan
berkelanjutan
3. Tujuan
Meningkatkan produktivitas melalui peningkatan luas areal penerapan budidaya
tanaman pangan khususnya padi dan jagung yang tepat dan berkelanjutan untuk
peningkatan produksi dalam rangka mencapai kemandirian pangan.
7 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
4. Sasaran
Untuk mewujudkan pencapaian tujuan tersebut, ditetapkan sasaran Direktorat
Serealia, yaitu peningkatan produksi komoditas padi dan jagung. Dalam rangka
mewujudkan swasembada berkelanjutan, produksi padi dan jagung tersebut
ditargetkan meningkat setiap tahun dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
Sesuai dengan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan nomor
31.a/HK.310/C/4/2015 tanggal 2 April 2015, produksi padi naik dari 73,44 juta
ton GKG pada tahun 2015 menjadi 82,08 juta ton GKG di tahun 2019 (kenaikan
rata-rata 3,06% per tahun), produksi jagung naik dari 20,31 juta ton pipilan
kering tahun 2015 menjadi 24,70 juta ton pada tahun 2019 (kenaikan rata-rata
5,25% per tahun).
a. Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Padi Tahun 2016
Upaya pencapaian sasaran produksi padi tahun 2016 dilakukan melalui
peningkatan produktivitas padi melalui penerapan teknologi tanam jajar
legowo yang diarahkan pada kegiatan intensifikasi (peningkatan
produktivitas) dan kegiatan ekstensifikasi (perluasan areal tanam) melalui
kegiatan utama:
1) Padi inbrida peningkatan prodiktivutas
2) Padi perluasan areal tanam melalui peningkatan indeks pertanaman
3) Padi hibrida
4) Padi perluasan areal tanam
5) Pengembangan desa pertanian organik untuk padi
6) Budidaya padi dengan teknologi hazton
b. Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Jagung Tahun 2016
Upaya pencapaian sasaran produksi jagung tahun 2016 dilakukan melalui
peningkatan produktivitas, peningkatan luas tanam, dan peningkatan indeks
pertanaman yang didukung melalui kegiatan utama:
1) Gerakan pengembangan jagung hibrida
2) Jagung di lahan khusus
c. Strategi Pencapaian Sasaran
Strategi pencapaian sasaran produktivitas padi dan jagung tahun 2016
dilakukan melalui: peningkatan penggunaan benih varietas unggul spesifik
8 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
lokasi dengan produktivitas tinggi termasuk benih padi hibrida, peningkatan
jumlah populasi tanaman dengan sistem tanam jajar legowo untuk padi dan
budidaya tanaman melalui teknologi hazton, pemupukan sesuai rekomendasi
spesifik lokasi serta berimbang dengan pemakaian pupuk organik serta pupuk
bio-hayati, pengelolaan pengairan dan perbaikan budidaya lainnya disertai
dengan peningkatan pengawalan, pendampingan, pemantauan dan
koordinasi. Selain itu, pemanfaatan alat bantu tanam padi dan jagung dalam
upaya adopsi teknologi alat pertanian.
5. Arah Kebijakan Direktorat Serealia
Dari arah kebijakan pembangunan pertanian tahun 2015-2019 dan kebijakan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan maka yang terkait langsung dengan tugas
dan fungsi Direktorat Serealia yaitu: peningkatan produktivitas dengan
penerapan pengelolaan tanaman terpadu dan adopsi teknologi dalam penerapan
budidaya.
6. Program dan Kegiatan
Pada tahun 2015-2019, program dan kegiatan yang dilaksanakan sudah mengacu
pada kebijakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Program pembangunan
pertanian yang menjadi tugas dan tanggung jawab Direktorat Serealia adalah
program peningkatan produktivitas padi dan jagung untuk mencapai
swasembada berkelanjutan.
B. Rencana Kinerja Tahun 2016
Penetapan sasaran produksi padi dan jagung untuk mencapai swasembada dan
swasembada berkelanjutan tahun 2016 yang menjadi tanggung jawab Direktorat
Serealia berdasarkan pada kondisi lingkungan strategis, sumberdaya yang tersedia
dan trend pertumbuhan selama periode lima tahun sebelumnya. Sasaran produksi
komoditas utama tanaman pangan tahun 2016 meliputi: padi 76,22 juta ton GKG
dan jagung 24,00 juta ton PK.
C. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016
Mengacu pada Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2016
dengan sasaran program berupa peningkatan produksi dan daya saing tanaman
pangan maka indikator kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sesuai
tupoksinya adalah tercapainya produktivitas padi 52,35 ku/ha dan jagung 52,63
ku/ha.
Sejalan dengan itu, untuk mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman
9 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Pangan maka Direktorat Serealia memiliki sasaran program kegiatan berupa
perluasan penerapan budidaya tanaman serealia yang tepat untuk meningkatan
produksi melalui peningkatan produktivitas per satuan luas maka indikator kinerja
Direktorat Serealia sesuai tupoksinya adalah:
− Fasilitasi penerapan budidaya padi seluas 855.000 ha
− Fasilitasi penerapan budidaya jagung seluas 550.000 ha, dan
− Fasiliasi penerapan budidaya serealia lainnya seluas 1.000 ha.
Tabel 2. Kutipan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun
2016
NO. SASARAN PROGRAM TARGET
1 Tercapainya Produktivitas Padi (ku/ha) 52,35
2 Tercapainya Produktivitas Jagung (ku/ha) 52,63
INDIKATOR KINERJA
Terwujudnya Peningkatan Produksi dan Daya
Saing Tanaman Pangan
1
Tabel 3. Kutipan Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2016
No. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
Luas lahan yang mendapatkan fasilitas penerapan
budidaya padi (ha)
855.000 ha
Luas lahan yang mendapatkan fasilitas penerapan
budidaya jagung (ha)
550.000 ha
Luas lahan yang mendapatkan fasilitas penerapan
budidaya serealia lainnya (ha)
1.000 ha
Meningkatnya perluasan penerapan budidaya
tanaman serealia yang tepat untuk peningkatan
produksi melalui peningkatan produktifitas per
satuan luas
TARGET
1
10 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran
Mengacu pada Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan serta
Direktorat Serealia yang telah ditetapkan untuk tahun Anggaran 2016 maka untuk
mengukur keberhasilan pencapaian target kinerja perlu ditetapkan kriteria
keberhasilan. Kriteria ukuran keberhasilan tersebut dikelompokan berdasarkan
penilaian capaian melalui metode scoring dengan kategori: (1) sangat berhasil:
realisasi >100% dari target, (2) berhasil: realisasi 80-100% dari target, (3) cukup
berhasil: realisasi 60-79% dari target, dan (4) kurang berhasil: realisasi <60% dari
target.
Pengukuran capaian sasaran kinerja Direktorat Serealia tahun 2016 dilakukan
dengan membandingkan realisasi masing-masing indikator kinerja utama sasaran
strategis terhadap target yang telah ditetapkan. Status angka produktivitas, dan
produksitahun 2016 yang digunakan pada penyusunan Laporan Kinerja ini adalah
Prakiraan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016.
B. Capaian Kinerja Organisasi
a) Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2016
1. Capaian Produksi Padi dan Jagung Tahun 2016
Produksi padi tahun 2016 berdasarkan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan
Tahun 2016 mencapai 79,14 juta ton GKG (103,83%) dari sasaran 76,22 juta
ton GKG (sangat berhasil), sementara produksi jagung mencapai 23,16 juta ton
PK (96,50%) dari sasaran 24,00 juta ton PK.
Tabel 4. Capaian Produksi Padi dan Jagung Tahun 2016 terhadap Sasaran
Strategis DirektoratSerealia Tahun 2015-2019
Target Realisasi
1. Produksi Padi (Juta Ton GKG) 76,22 79,14 103,83 Sangat berhasil
2. Produksi Jagung (Juta Ton PK) 24,00 23,16 96,50 Berhasil
Capaian (%) Kategori Capaian
1. Meningkatnya Produksi Padi dan
Jagung
2016No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
11 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Keterangan: • Target berdasarkan Renstra Direktorat Serealia dan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan Tahun2015-2019 • Realisasi tahun 2016 berdasarkan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016
2. Capaian Produktivitas Padi dan Jagung Tahun 2016
Capaian produktivitas padi berdasarkan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan
Tahun 2016 sebesar 52,64 ku/ha (100,55%) dari target Perjanjian Kinerja (PK)
52,35 ku/ha (sangat berhasil), jagung 52,83 ku/ha (100,38%) dari target
perjanjian kinerja (PK) 52,63 ku/ha (sangat berhasil). Capaian produktivitas
padi sebesar 100,55% (sangat berhasil) dan jagung sebesar 100,38% (sangat
berhasil) dari target Renstra Direktorat Serealia dan Renstra Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015-2019.
Tabel 5. Capaian Produktivitas Padi dan Jagung Tahun 2016 terhadap
Perjanjian Kinerja dan Sasaran Strategis Direktorat Serealia Tahun
2015-2019
PK RenstraRealisasi
thd PK
Realisasi
thd Renstra
Realisasi thd
Target PK
Realisasi thd
Target Renstra
Padi (GKG) 52,35 52,35 52,64 100,55 100,55 Sangat Berhasil Sangat Berhasil
Jagung (PK) 52,63 52,63 52,83 100,38 100,38 Sangat Berhasil Sangat Berhasil
Kategori CapaianCapaian (%)
Terwujudnya Peningkatan
Produksi dan Daya Saing
Tanaman Pangan
Tercapainya
Produktivitas
Sasaran Program Indikator Kinerja
Target (ku/ha)
Realisasi
Keterangan: • Target berdasarkan PK 2016 dan Renstra Direktorat Serealia serta Renstra Direktorat
Jenderal Tanaman PanganTahun 2015-2019 • Realisasi tahun 2016 berdasarkan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016
b) Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2016 terhadap Tahun 2015 dan
Rerata Lima Tahun Terakhir
1. Capaian Produksi Padi Tahun 2016 terhadap Tahun 2015 dan Rerata
Lima Tahun Terakhir
Produksi padi tahun 2016 berdasarkan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan
Tahun 2016 mencapai 79,14 juta ton GKG atau mencapai 104,96%
dibandingkan dengan produksi padi tahun 2015 (sangat berhasil). Dengan kata
lain, produksi padi tahun 2016 terjadi peningkatan sebesar 3,74 juta ton GKG
(4,96%) dibandingkan dengan tahun 2015. Apabila dibandingkan dengan
12 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
rerata lima tahun terkahir, produksi padi mencapai 108,20% (sangat berhasil)
atau terjadi peningkatan produksi sebesar 6,00 juta ton GKG (8,20%)
dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir.
Tabel 6. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Tahun 2016
terhadap Tahun 2015 dan Rerata Lima Tahun Terakhir
Absolut % Absolut %
Produksi (Juta Ton GKG) 73,14 75,40 79,14 6,00 8,20 3,74 4,96 108,20 104,96Sangat
berhasil
Sangat
berhasil
Luas Panen (Juta Ha) 14,05 14,12 15,04 0,99 7,08 0,92 6,54 107,08 106,54Sangat
berhasil
Sangat
berhasil
Produktivitas (Ku/Ha) 52,06 53,41 52,64 0,58 1,12 (0,77) (1,44) 101,12 98,56Sangat
berhasilBerhasil
UraianRerata
2012-2016
Rerata 2012-
2016ATAP 2015
Rerata 2012-
2016
Realisasi
2016
ATAP
2015
Perkembangan thd.% Capaian thd
Rerata 2012-
2016ATAP 2015 ATAP 2015
Kategori Capaian thd.
Keterangan: • Realisasi tahun 2016 berdasarkan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016
Peningkatan produksi padi tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 yang
cukup besar terjadi karena adanya peningkatanluas panen sebesar 0,92 juta ha
(6,54%). Peningkatan luas panen pada tahun 2016 ini dikarenakan adanya
pertanaman pada periode Oktober-Desember 2015 yang memberikan
peningkatan yang signifikan pada luas panen periode Januari-Maret 2016.
Selain itu, pengaruh dari adanya La Nina yang terjadi pada tahun 2016 yang
cenderung “kemarau basah” dan terjadi hujan diatas normal selama tahun 2016
telah menciptakan peluang untuk tanam musim ketiga pada area yang biasanya
hanya mempunyai dua musim tanam. Musim tanam ketiga menyumbang
sekitar 21% terhadap produksi padi tahunan yang biasanya tergantung pada
air irigasi. Estimasi didasarkan pada potensi panen pada bulan Agustus dan
perkiraan curah hujan bulan Agutus di bagian tengah dan barat Jawa dan
daerah-daerah selatan Sumatera.
Terjadinya peningkatan produksi padi tahun 2016 dibandingkan dengan rerata
lima tahun terakhir dikarenakan adanya peningkatan luas panen 0,99 juta ha
(7,08%) dan peningkatan produktivitas sebesar 0,58 ku/ha (1,12%). Namun
13 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
demikian, produktivitas padi tahun 2016 mencapai 98,56% dibandingkan
dengan tahun 2015 atau terjadi penurunan produktivitas sebesar 0,77 ku/ha
(1,44%).
Peningkatan produksi padi tahun 2016 diperkirakan terjadi di Provinsi
Sumatera Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Lampung dan Jawa Timur.
2. Capaian Produksi Jagung Tahun 2016terhadap Tahun 2015 dan Rerata
Lima Tahun Terakhir
Produksi jagung tahun 2016 berdasarkan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan
Tahun 2016 mencapai 23,16 juta ton PK atau mencapai 118,11 % dibandingkan
dengan produksi jagung tahun 2015 (sangat berhasil). Dengan kata lain,
produksi jagung tahun 2016 terjadi peningkatan sebesar 3,55 juta ton PK
(18,11%) dibandingkan dengan tahun 2015. Apabila dibandingkan dengan
rerata lima tahun terakhir, produksi jagung mencapai 116,19% (sangat
berhasil) atau terjadi peningkatan produksi sebesar 3,23 juta ton PK (16,19%)
dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir.
Tabel 7. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Jagung Tahun 2016 terhadap Tahun 2015 dan Rerata Lima Tahun Terakhir
Absolut % Absolut %
Produksi (Juta Ton PK) 19,94 19,61 23,16 3,23 16,19 3,55 18,11 116,19 118,11Sangat
berhasil
Sangat
berhasil
Luas Panen (Juta Ha) 3,96 3,79 4,38 0,43 10,79 0,60 15,77 110,79 115,77Sangat
berhasil
Sangat
berhasil
Produktivitas (Ku/Ha) 50,32 51,78 52,83 2,51 5,00 1,05 2,03 105,00 102,03Sangat
berhasil
Sangat
berhasil
UraianRerata 2012-
2016ATAP 2015
Realisasi
2016
ATAP
Perkembangan thd.
Rerata
2012-2016 2015
% Capaian thd Kategori Capaian thd.
Rerata 2012-
2016ATAP 2015
Rerata 2012-
2016ATAP 2015
Keterangan: Realisasi tahun 2016 berdasarkan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016
Peningkatan produksi jagung tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015
terjadi karena adanya peningkatanluas panen seluas 0,60 juta ha (15,77%) dan
peningkatan produktivitas sebesar 1,05 ku/ha (2,03%). Produksi jagung tahun
2016 dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi peningkatan
14 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
karena adanya peningkatan luas panen 0,43 juta ha (10,79%) dan peningkatan
produktivitas sebesar 2,51 ku/ha (5,00%).
c) Perkembangan Produksi Padi dan Jagung Tahun 2012-2016
Perkembangan produksi padi selama periode tahun 2012-2016 menunjukan trend
pertumbuhan yang positif, meningkat dari 69,06 juta ton GKG pada tahun 2012
menjadi 79,14 juta ton GKG tahun 2016 atau mengalami pertumbuhan rata-rata
3,50% per tahun. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh kenaikan produktivitas
dari 51,36 ku/ha tahun 2012 menjadi 52,64 ku/ha tahun 2016 dan luas panen dari
13,44 juta ha tahun 2012 menjadi 15,04 juta ha tahun 2016.
Tabel 8.Perkembangan Produksi Padi Tahun 2012-2016
2012 2013 2014 2015 2016*)
1 Target (juta 000 ton GKG) 67,83 72,06 72,34 73,45 76,22 2,98
2 Realisasi (juta 000 ton GKG) 69,06 71,28 70,85 75,40 79,14 3,50
3 % Capaian 101,82 98,91 97,94 102,66 103,83 0,53
Tahun Rata2
Pertumbuhan
(%)
No Uraian
Keterangan: Realisasi tahun 2016 berdasarkan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016
Gambar 1. Trend Perkembangan Produksi Padi Tahun 2012-2016*)
Keterangan: Realisasi tahun 2016 berdasarkan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016
15 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Perkembangan produksi jagung selama periode tahun 2012-2016 menunjukan
trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari 19,39 juta ton pipilan kering pada
tahun 2012 menjadi 23,16 juta ton pipilan kering tahun 2016 atau rata-rata
pertumbuhan 4,86% per tahun. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh kenaikan
produktivitas dari 48,99 ku/ha tahun 2012 menjadi 52,83 ku/ha tahun 2016 dan
luas panen dari 3,96 juta ha tahun 2012 menjadi 4,38 juta ha tahun 2016.
Tabel 9. Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2012-2016
2012 2013 2014 2015 2016*)
1. Target (juta 000 ton PK) 18,86 19,83 19,00 20,31 24,00 6,50
2 Realisasi (juta 000 ton PK) 19,39 18,51 19,01 19,61 23,16 4,86
3. % Capaian 102,78 93,35 100,04 96,55 96,52 (1,38)
No UraianTahun Rata2
Pertumbuhan
(%)
Keterangan:
Realisasi tahun 2016 berdasarkan Angka Prakiraan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016
Gambar 2. Trend Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2012-2016
Keterangan:
Realisasi tahun 2016 berdasarkan Angka Prakiraan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016
16 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
d) Capaian Kegiatan Pendukung Produksi Padi dan Jagung
Pencapaian sasaran produksi padi tahun 2016 didukung oleh kegiatan utama padi
yang terdiri atas: kegiatan padi inbrida peningkatan produktivitas, padi perluasan
areal tanam melalui peningkatan indeks pertanaman, padi perluasan areal, padi
hibrida, pengembangan desa pertanian organik untuk padi, dan pengembangan
padi dengan teknologi budidaya hazton. Sedangkan pencapaian sasaran produksi
jagung tahun 2016 didukung oleh kegiatan utama jagung yang terdiri atas:
gerakan pengembangan jagung hibrida dan kegiatan jagung di lahan khusus.
Sementara itu, untuk kegiatan serealia lainnya pada tahun 2016 tidak
mendapatkan fasilitasi anggaran dikarenakan adanya penghematan anggaran.
Target awal kegiatan utama padi seluas 4.102.300 ha dengan pagu bantuan
pemerintah untuk kegiatan utama padi sebesar Rp 2.048.295.500.000,- namun
karena adanya kebijakan penghematan anggaran maka target kegiatan utama padi
menjadi 2.202.054 ha dan pagu bantuan pemerintah untuk kegiatan utama padi
menjadi Rp 944.729.667.000,-. Sementara untuk kegiatan utama jagung, selain
mengalami penghematan anggaran, terdapat alokasi tambahan kegiatan APBNP
jagung di lahan khusus seluas 724.000 ha dengan tambahan pagu bantuan
pemerintah sebesar Rp 1.053.656.614.000,-. Dari alokasi APBNP tersebut, yang
sanggup dilaksanakan oleh daerah pelaksana seluas 553.536 ha dengan pagu
bantuan pemerintah APBNP menjadi Rp 873.808.025.000,-. Dengan adanya
penghematan dan APBNP tersebut maka kegiatan utama jagung berubah menjadi
1.655.885 ha dengan pagu bantuan pemerintah menjadi Rp 1.805.292.930.00,-.
17 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Tabel 10. Target Fisik dan Keuangan Bantuan Pemerintah untuk Kegiatan Utama Padi dan Jagung Tahun 2016
Target Awal PenghematanTarget Pasca
PenghematanTarget Awal Penghematan
Target Pasca
Penghematan
1 Kegiatan Utama Padi 4.102.300 1.900.246 2.202.054 2.048.295.500 1.103.565.833 944.729.667
a. Padi Inbrida Peningkatan Produktivitas 1.622.850 110.252 1.512.598 543.654.750 67.184.939 476.469.811
b. Padi PAT PIP 398.450 96.793 301.657 133.480.750 35.543.924 97.936.826
c. Padi Hibrida 40.000 2.000 38.000 77.400.000 8.891.131 68.508.869
d. Padi PAT 1.988.000 1.681.136 306.864 994.000.000 898.205.453 95.794.547
e. Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi 4.000 1.560 2.440 80.240.000 32.181.844 48.058.156
f. Budidaya Padi dengan Teknologi Hazton 49.000 8.505 40.495 219.520.000 61.558.543 157.961.457
2 Kegiatan Utama Jagung 1.924.000 268.116 1.655.885 2.067.656.614 262.363.684 1.805.292.930
a. Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida 1.200.000 97.652 1.102.349 1.014.000.000 82.515.095 931.484.905
b. Jagung di Lahan Khusus 724.000 170.464 553.536 1.053.656.614 179.848.589 873.808.025
Bantuan Pemerintah (Rp. 000)
No. Kegiatan
Areal (ha)
Keterangan:
• Targetberdasarkan data hasil penghematan dan konfirmasi ke daerah pelaksana
Realisasi fisik (tanam) kegiatan utama padi mencapai 2.154.673 ha (97,85%) dari
sasaran atau tergolong berhasil, sementara untuk jagung mencapai 1.529.674 ha
(92,38%) dari sasaran atau tergolong berhasil.
Capaian fisik (tanam) bantuan pemerintah untuk pendukung kegiatan utama padi
terdiri atas:
- Padi inbrida peningkatan produktivitas, realisasi fisik (tanam) mencapai
1.482.329 ha (98,00%) dari sasaran atau tergolong berhasil.
- Padi perluasan areal tanam melalui peningkatan indeks pertanaman, realisasi
fisik (tanam) mencapai 288.166 ha (95,53%) atau tergolong berhasil.
- Padi hibrida, realisasi fisik (tanam) mencapai 37.471 ha (98,61%) dari sasaran
atau tergolong berhasil.
- Padi perluasan areal tanam (PAT), realisasi fisik (tanam) mencapai 304.346 ha
(99,18%) dari sasaran atau tergolong berhasil.
- Pengembangan desa pertanian organik untuk padi, realisasi fisik (tanam)
mencapai 2.286 ha (93,69%) dari sasaran atau tergolong berhasil.
- Budidaya padi dengan teknologi hazton, realisasi fisik (tanam) mencapai
40.074 ha (98,96%) dari sasaran atau tergolong berhasil.
18 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Capaian fisik (tanam) bantuan pemerintah untuk pendukung kegiatan utama
jagung terdiri atas:
- Gerakan pengembangan jagung hibrida, realisasi fisik (tanam) mencapai
1.102.349 ha (100,00%) dari sasaran atau tergolongsangat berhasil.
- Jagung di lahan khusus, realisasi fisik (tanam) mencapai 427.325 ha (77,20%)
dari sasaran atau tergolong cukup berhasil.
Tabel 11. Capaian Realisasi Fisik (Tanam) Bantuan Pemerintah pada Kegiatan
Utama Padi dan Jagung Tahun 2016
Target Realisasi % Capaian
1 Kegiatan Utama Padi 2.202.054 2.154.673 97,85 Berhasil
a. Padi Inbrida Peningkatan Produktivitas 1.512.598 1.482.329 98,00 Berhasil
b. Padi PAT PIP 301.657 288.166 95,53 Berhasil
c. Padi Hibrida 38.000 37.471 98,61 Berhasil
d. Padi PAT 306.864 304.346 99,18 Berhasil
e. Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi 2.440 2.286 93,69 Berhasil
f. Budidaya Padi dengan Teknologi Hazton 40.495 40.074 98,96 Berhasil
2 Kegiatan Utama Jagung 1.655.885 1.529.674 92,38 Berhasil
a. Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida 1.102.349 1.102.349 100,00 Sangat Berhasil
b. Jagung di Lahan Khusus 553.536 427.325 77,20 Cukup Berhasil
Kategori CapaianTanam (ha)
No. Kegiatan
Keterangan:
• Target berdasarkan hasil penghematan dan konfirmasi ke daerah pelaksana
• Realiasasi berdasarkan laporan daerah s.d Desember 2016
Sisa pertanaman pendukung kegiatan utama padi seluas 47.381 ha sedang dalam
masa persemaian dan akan ditanam pada akhir Desember 2016. Adapun sisa
pertanaman pendukung kegiatan utama jagung pada lahan khusus seluas 126.211
ha akan ditanam pada bulan Januari-Maret tahun 2017. Hal ini masih
diperkenankan sebagaimana kebijakan yang tertuang pada Juknis Pengembangan
Jagung di Lahan Khusus tahun 2016.
Apabila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia tahun
2016, capaian luas lahan yang mendapatkan fasilitasi penerapan budidaya padi
melalui kegiatan utama padi mencapai 252,01% dari target Perjanjian Kinerja
(PK) dengan kategori sangat berhasil, jagung mencapai 278,12% dari target
Perjanjian Kinerja (PK) dengan kategori sangat berhasil, sedangkan untuk
fasilitasi penerapan budidaya serealia lainnya tidak terlaksana karena mengalami
penghematan anggaran.
19 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Tabel 12. Capaian Kegiatan Utama Padi dan Jagung Tahun 2016 terhadap
Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2016
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target (ha)Realiasasi
(ha)Capaian (%)
Kategori Capaian
Luas lahan yang mendapatkan fasilitas penerapan budidaya padi (ha)
855,000 2,154,673 252.01 Sangat Berhasil
Luas lahan yang mendapatkan fasilitas
penerapan budidaya jagung (ha)
550,000 1,529,674 278.12 Sangat Berhasil
Luas lahan yang mendapatkan fasilitas
penerapan budidaya serealia lainnya (ha)
1,000 - - -
Meningkatnya perluasan penerapan budidaya tanaman serealia yang tepat untuk
peningkatan produksi melalui peningkatan produktifitas per satuan luas
1
Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni tahun 2015 pada periode
yang sama (Desember), capaian luas lahan yang mendapatkan fasilitasi penerapan
budidaya padi melalui kegiatan utama padi tahun 2016 mencapai 252,01% atau
tergolong sangat berhasil. Sementara pada tahun 2015, capaian luas lahan yang
mendapatkan fasilitasi penerapan budidaya padi melalui kegiatan utama padi
mencapai 93,03% atau tergolong berhasil. Sementara untuk jagung, apabila
dibandingkan dengan tahun 2015, capaian luas lahan yang mendapatkan fasilitasi
penerapan budidaya jagung melalui kegiatan utama jagung tahun 2016 mencapai
278,12% atau tergolong sangat berhasil, sedangkan pada tahun 2015, capaian luas
lahan yang mendapatkan fasilitasi penerapan budidaya jagung melalui kegiatan
utama jagung mencapai 95,39%% atau tergolong berhasil. Sementara itu, luas
lahan yang mendapatkan fasilitasi penerapan budidaya serealia lainnya pada
tahun 2016 tidak terlaksana karena mengalami penghematan anggaran,
sedangkan pada tahun 2015 tidak ada alokasi untuk fasilitasi kegiatan tersebut.
Tabel 13. Capaian Kegiatan Utama Tahun 2016 dibandingkan dengan Capaian Kegiatan Utama Tahun 2015 pada Periode yang Sama (Desember)
2016 2015 2016 2015
1 Luas lahan yang mendapatkan fasilitas
penerapan budidaya padi (ha)
252.01 93.03 Sangat berhasil Berhasil
2 Luas lahan yang mendapatkan fasilitas
penerapan budidaya jagung (ha)
278.12 95.39 Sangat berhasil Berhasil
3 Luas lahan yang mendapatkan fasilitas
penerapan budidaya serealia lainnya (ha)
- - - -
% Capaian Kategori CapaianNo. Indikator Kinerja pada Kegiatan Utama
20 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Produktivitas kegiatan utama padi mencapai 64,21 ku/ha. Apabila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar 52,35 ku/ha maka produktivitas kegiatan utama padi mencapai 122,656% atau tergolong sangat berhasil. Begitu pula apabila dibandingkan dengan target kegiatan dan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, capaian produktivitas kegiatan utama padi tergolong sangat berhasil. Adapun capaian produktivitas pendukung kegiatan utama padi sebagai berikut:
- Padi inbrida peningkatan produktivitas mencapai 67,95 ku/ha. Apabaila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mencapai 129,80% (sangat berhasil). Begitu pula apabila dibandingkan dengan target kegiatan dan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tergolong sangat berhasil.
- Padi perluasan areal tanam melalui peningkatan indeks pertanaman, produktivitas mencapai 57,22 ku/ha. Apabila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mencapai 109,31% (sangat berhasil). Begitu pula apabila dibandingkan dengan target kegiatan dan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tergolong sangat berhasil.
- Padi hibrida, produktivitas mencapai 74,66 ku/ha. Apabila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mencapai 142,62% (sangat berhasil). Apabila dibandingkan dengan target Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tergolong sangat berhasil, namun apabila dibandingkan dengan target kegiatan mencapai 90,17% (tergolong berhasil).
- Padi perluasan areal tanam, produktivitas mencapai 51,75 ku/ha. Apabila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mencapai 98,86% (berhasil), begitu pula apabila dibandingkan dengan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman tergolong berhasil, namun apabila dibandingkan dengan target kegiatan mencapai 115,01% (tergolong sangat berhasil).
- Pengembangan desa pertanian organik untuk padi, produktivitas mencapai 54,25 ku/ha. Apabila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mencapai 103,63% (sangat berhasil), begitu pula apabila dibandingkan dengan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tergolong sangat berhasil, namun apabila dibandingkan dengan target kegiatan mencapai 99,91% (tergolong berhasil).
- Budidaya padi dengan teknologi hazton, produktivitas mencapai 43,69 ku/ha. Apabila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mencapai 83,46% (berhasil), begitu pula apabila dibandingkan dengan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman tergolong berhasil, namun apabila dibandingkan dengan target kegiatan mencapai 60,01% (tergolong cukup berhasil). Produktivitas yang belum mencapai target kegiatan ini dikarenakan realisasi panen yang baru mencapai 3.236 ha (8,08%) dari realisasi tanam. Selain itu, beberapa daerah yang telah panen seperti di Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat terserang hama kresek sehingga
21 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
pertanaman tidak tumbuh optimal, ada pula yang terkena kekeringan seperti pelaksana di provinsi Kalimantan Barat.
Produktivitas kegiatan utama jagung mencapai 61,70 ku/ha. Apabila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar 52,63 ku/ha maka produktivitas kegiatan utama jagung mencapai 117,23% atau tergolong sangat berhasil. Begitu pula apabila dibandingkan dengan target kegiatan dan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, capaian produktivitas kegiatan utama jagung tergolong sangat berhasil. Adapun capaian produktivitas pendukung kegiatan utama jagung sebagai berikut:
- Gerakan pengembangan jagung hibrida, produktivitas mencapai 61,70 ku/ha. Apabaila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mencapai 117,23% (sangat berhasil), begitu pula apabila dibandingkan dengan target kegiatan dan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tergolong sangat berhasil.
- Jagung di lahan khusus, dikarenakan kegiatan ini merupakan kegiatan APBNP yang terbit pada akhir bulan Juli tahun 2016 maka daerah pelaksana sebagian besar baru dapat melaksanakan proses administrasi keuangan untuk kontrak kegiatan pada bulan Agustus-September 2016 sehingga kegiatan ini sebagian besar baru bisa ditanam pada periode Oktober 2016-Maret 2017. Oleh sebab itu, sampai dengan bulan Desember 2016 belum ada kegiatan yang telah memasuki masa panen. Dengan demikian, capaian produktivitas kegiatan belum dapat disajikan.
Tabel 14. Capaian Produktivitas Kegiatan Utama Padi dan Jagung Tahun 2016
Kegiatan PK Renstra Kegiatan PK Renstra Kegiatan PK Renstra
Kegiatan Utama Padi: 59,62 52,35 52,35 64,21 107,71 122,66 122,66 Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
a. Padi Inbrida Peningkatan Produktivitas 57,80 67,95 117,56 129,80 129,80 Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
b. Padi PAT PIP 45,00 57,22 127,17 109,31 109,31 Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
c. Padi Hibrida 82,80 74,66 90,17 142,62 142,62 Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
d. Padi PAT 45,00 51,75 115,01 98,86 98,86 Sangat Berhasil Berhasil Berhasil
e. Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi 54,30 54,25 99,91 103,63 103,63 Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
f. Budidaya Padi dengan Teknologi Hazton 72,80 43,69 60,01 83,46 83,46 Cukup Berhasil Berhasil Berhasil
Kegiatan Utama Jagung: 51,02 52,63 52,63 61,70 120,94 117,23 117,23 Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
a. Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida 52,03 61,70 118,59 117,23 117,23 Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
b. Jagung di Lahan Khusus 50,00 - - - - - - -
52,35
Target (ku/ha) % Capaian Realisasi thd. Kategori Capaian thd.
Terwujudnya
Peningkatan
Produksi dan
Daya Saing
Tanaman
Pangan
Tercapainya
Produktivitas
Padi (ku/ha)
Sasaran
Program
Indikator
KinerjaKegiatan
Realisasi
(ku/ha)
52,63 52,63
52,35
22 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Apabila dibandingkan dengan produktivitas padi tahun sebelumnya (ATAP 2015), produktivitas kegiatan utama padi mengalami peningakatan sebesar 10,80 ku/ha (20,22%), namun apabila dibandingkan dengan produktivitas padi rerata lima tahun terakhir, produktivitas kegiatan utama padi mengalami peningkatan sebesar 12,15 ku/ha (23,35%). Sedangkan untuk kegiatan utama jagung, apabila dibandingkan dengan produktivitas jagung tahun sebelumnya (ATAP 2015), produktivitas kegiatan utama jagung mengalami peningkatan sebesar 8,87 ku/ha (16,79%) dan apabila dibandingkan dengan produktivitas jagung rerata lima tahun terakhir, produktivitas kegiatan utama jagung mengalami peningkatan sebesar 11,38 ku/ha (22,63%).
Tabel 15. Produktivitas Kegiatan Utama Padi dan Jagung Tahun 2016 Dibandingkan dengan Tahun 2015 dan Rerata Lima Tahun Terakhir
ku/ha (%) ku/ha (%)
Padi (GKG) 53.41 52.06 64.21 10.80 20.22 12.15 23.35
Jagung (PK) 52.83 50.32 61.70 8.87 16.79 11.38 22.63
Sasaran Program Indikator Kinerja
Terwujudnya Peningkatan
Produksi dan Daya Saing
Tanaman Pangan
Tercapainya
Produktivitas
Padi (ku/ha)
Produktivitas (ku/ha) Peningkatan Produktivitas Terhadap
Tahun Sebelumnya
(ATAP 2015)
Rerata 5 Tahun
TerakhirTahun
Sebelumnya
(ATAP 2015)
Rerata 5
Tahun
Terakhir
Realisasi
Kegiatan
Utama
C. Permasalahan dan Upaya Tindaklanjut
Dalam upaya mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2016, ada
beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh Direktorat Serealia,
diantaranya:
- Pada awal tahun anggaran masih banyak daerah yang belum memahami PMK
168/2015 dengan baik sehingga pelaksanaan bantuan pemerintah menjadi
terhambat.
- Pada awal tahun anggaran, beberapa derah terlambat dalam penetapan Pejabat
Pengelola Keuangan (KPA&PPK) sehingga mempengaruhi kelancaran proses
administrasi kegiatan.
- Adanya kebijakan penghematan anggaran sehingga beberapa daerah terhambat
melakukan proses realisasi bantuan pemerintah.
- Beberapa daerah mengalami revisi CPCL akibat penghematan anggaran sehingga
pelaksanaan kegiatan menjadi mundur.
- Untuk kegiatan budidaya padi organik dan padi hazton sebagian besar jadwal
tanam jatuh pada periode Oktober-Desember 2016, begitu juga untuk kegiatan
23 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
jagung di lahan khusus sebagian besar jadwal tanam pada periode Oktober 2016-
Maret 2017 sehingga produksinya belum dapat berkontribusi nyata pada tahun
2016.
- Beberapa stakeholder (perusahaan penyedia) tidak mengambil uang muka pada
daerah yang melakukan mekanisme transfer barang (kontrak) sehingga
menyebabkan realisasi nasional keuangan bantuan pemerintah untuk kegiatan
budidaya padi dan jagung menjadi rendah.
- Adanya kegiatan yang mengalami tunda bayar ke tahun 2017.
- Proses pelaporan kegiatan dari daerah pelaksana belum berjalan dengan lancar.
Upaya dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala diatas diantaranya
adalah:
- Melakukan sosialisasi dan pendalaman kembali terkait PMK 168/2015 di daerah
pelaksana.
- Melakukan koordinasi dengan daerah pelaksana agar mempercepat penetapan
pejabat pengelola keuangan (KPA & PPK).
- Melakukan percepatan realisasi anggaran setelah terbitnya DIPA penghematan.
- Melakukan realokasi kegiatan pada daerah (kecamatan, kabupaten) yang
dimungkinkan tidak dapat melaksanakan kegiatan sehingga mempercepat proses
revisi CPCL.
- Memastikan kegiatan dilaksankan sesuai dengan jadwal tanam.
- Mendorong stakeholder (perusahaan penyedia) untuk mengambil uang muka
kegiatan.
- Mendorong agar daerah pelaksana mempercepat penyerapan keuangan bantuan
pemerintah sehingga tidak terulang lagi kejadian tunda bayar.
- Melakukan koordinasi untuk mengingatkan komitmen daerah dalam pelaporan
kegiatan sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan.
24 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
D. REALISASI ANGGARAN
Pada tahun 2016 Direktorat Serealia mengelola APBN Sektoral (BA.018) melalui
kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia sebesar Rp 3.580.763.509.000,-
dengan adanya kebijakan penghematan anggaran dan APBNP, pagu anggaran
mengalami perubahan menjadi Rp 3.832.021.577.000,- dan dikarenakan adanya self
blocking sebesar Rp 1.852.968.331.966,- sehingga pagu anggaran menjadi Rp
1.979.053.245.034. Anggaran tersebut dikelola oleh Satker Pusat, Satker Dinas
Pertanian Provinsi (Dana Dekonsentrasi), Satker Dana Tugas Pembantuan Provinsi
dan Satker Dana Tugas Pembantuan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.
Kinerja serapan anggaran APBN melalui kegiatan pengelolaan produksi tanaman
serealia sebesar Rp. 1.915.870.426.905,- (96,81%) dari total pagu setelah self
blocking. Realisasi tersebut meliputi kegiatan yang dikelola oleh satker pusat dan
daerah.
Adapun kinerja serapan anggaran APBN melalui kegiatan utama pengelolaan
produksi tanaman serealia yang dikelola oleh satker daerah baik di provinsi maupun
kabupaten yakni kegiatan utama padi dan jagung sebagai berikut:
kegiatan utama padi terdiri atas:
- Padi inbrida peningkatan produktivitas, realisasi keuangan bantuan
pemerintahRp 321.136.618.000,- (67,40%) dari sasaran Rp 476.469.811.000,-.
- Padi perluasan areal tanam melalui peningkatan indeks pertanaman, realisasi
keuangan bantuan pemerintahRp 67.877.328.000,- (69,31%) dari sasaran Rp
97.936.826.000,-.
- Padi hibrida, realisasi keuangan bantuan pemerintah Rp 52.359.660.000,-
(76,43%) dari sasaran Rp 68.508.869.000,-.
- Padi perluasan areal tanam (PAT), realisasi keuangan bantuan pemerintah
Rp 94.867.806.000,- (99,03%) dari sasaran Rp 95.794.547.000,-.
- Pengembangan desa pertanian organik untuk padi, realisasi keuangan bantuan
pemerintah Rp 36.089.860.000,- (75,10%) dari sasaran Rp 48.058.156.000,-.
- Budidaya padi dengan teknologi hazton, realisasi keuangan bantuan pemerintah
Rp 139.530.949.000,- (88,33%) dari sasaran Rp 157.961.457.000,-.
Kegiatan utama jagung terdiri atas:
- Gerakan pengembangan jagung hibrida, realisasi keuangan bantuan pemerintah
Rp 826.761.750.000,- (88,76%) dari sasaran 931.484.905.000,-
- Jagung di lahan khusus, nilai kontrak keuangan bantuan pemerintah
Rp 493.486.374.926,- (56,48%) dari sasaran Rp 873.808.025.000,-
25 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Realisasi anggaran bantuan pemerintah pada kegiatan utama padi dan jagung tahun
2016 belum seluruhnya terlaporkan oleh daerah pelaksana baik dari tingkat
kabupaten ke provinsi maupun dari tingkat kabupaten dan provinsi ke pusat
sehingga capaiannya belum dapat merepresentasikan capaian realisasi anggaran
APBN secara keseluruhan yang sudah tergolong tinggi (96,81%). Selain itu, beberapa
kegiatan utama tersebut ada yang mengalami tunda bayar ke tahun 2017. Tunda
bayar paling besar terdapat pada kegiatan utama jagung di lahan khusus. Oleh sebab
itu kegiatan utama jagung di lahan khusus sebagian besar masih dalam tahap
kontrak.
E. ANALISIS EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN DAN KEGIATAN 2016
Berdasarkan Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2016 yang menetapkan
indikator kinerja pada fasilitasi penerapan budidaya padi dan jagung maka untuk
menghitung efesiensi penggunaan sumberdaya didasarkan pada dua komponen yang
mendukung tercapainya kegiatan tersebut. Hasil perhitungan efesiensi didapatkan
angka sebesar 36,71%. Angka efesiensi sebesar itu terutama dipengaruhi oleh
kegiatan penerapan budidaya jagung yang banyak mengalami tunda bayar ke tahun
2017, sehingga realisasi fisik kegiatan budidaya jagung lebih tinggi daripada realisasi
keuangan bantuan pemerintah.
Tabel 16. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumberdaya Berdasarkan Pencapaian
Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2016
Item keluaran Satuan keluaran
Target
Volume
Keluaran
(TVK)
Realisasi
Volume
Keluaran
(RVK)
Pagu Anggaran per
Keluaran (PAK)
Realisasi Anggaran
per Keluaran (RAK)
1 penerapan budidaya padi ha 2.202.054 2.154.673 944.729.667IDR 711.862.221IDR 330 429 22,99%
2 penerapan budidaya jagung ha 1.655.885 1.529.674 1.805.292.930.000IDR 826.761.750.000IDR 540.482 1.090.229 50,42%
Total 73,42%
Efisiensi 36,71%
PAK/TVK(RAK/RVK)/
(PAK/TVK)
Keluaran (output ) Volume keluaran Anggaran
RAK/RVKNo
Dilihat dari produktivitas yang dihasilkan dari penerapan budidaya padi dan jagung
dibandingkan dengan pendapatan yang dapat dihasilkan, pelaksanaan anggaran dan
kegiatan secara umum efektif dan efesien, tercermin dari tingginya realisasi fisik
kegiatan utama padi dan jagung tahun 2016. Capaian fisik (tanam) kegiatan utama
padi mencapai 97,85% dan kegiatan utama jagung mencapai 92,38%.
Selain itu, efektifitas dan efesiensi kegiatan tercermin dari outcome kegiatan
terhadap petani pelaksana dan terhadap negara secara umum. Kegiatan utama padi
diperkirakan dapat menyumbang outcome terhadap petani pelaksana rata-rata
26 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
sebesar 29,536 juta rupiah per hektar dan 19,44 juta rupiah per hektar untuk
kegiatan utama jagung. Dengan demikian outcome yang disumbangkan terhadap
negara untuk kegiatan utama padi diperkirakan bisa mencapai 62,930 trilyun dari
total kegiatan utama padi yang telah ditanam dan kegiatan utama jagung
diperkirakan dapat menyumbang outcome terhadap negara sebesar 28,903 trilyun
dari total kegiatan utama jagung yang telah ditanam. Dengan asumsi seluruh
pelaksana kegiatan utama padi dan jagung bisa panen dalam kondisi baik,
produktivitas rata-rata yang dicapai untuk kegiatan utama padi 64,21 ku/ha dan
jagung 61,70 ku/ha, harga jual sesuai HPP untuk padi atau sesuai harga acuan
pembelian di petani dengan kualitas yang sesuai standar untuk jagung dan tanpa
memperhitungkan biaya lain-lain (seperti biaya olah tanah, biaya panen dan pasca
panen dan lainnya).
Tabel 17. Analisis Efektifitas Pelaksanaan Anggaran dan Kegiatan Utama Tahun 2016
Pagu (Rp.ooo) Realisasi (Rp.000) % Target (Ha) Realisasi (Ha) %
(1) (2) (3) (4) (5)=(4):(3) (6) (7) (8)=(7):(6) (9) (10) (11)=(9)*(10) (12)=(11)*(7) (13)=(12)-(4)
1 Kegiatan Utama Padi 944.729.667 711.862.221 75,35 2.202.054 2.154.673 97,85 64,21 4.600 29.536.911 63.642.382.334 62.930.520.113
2 Kegiatan Utama Jagung 1.805.292.930 826.761.750 45,80 1.655.885 1.529.674 92,38 61,70 3.150 19.435.500 29.729.979.100 28.903.217.350
Pendapatan per
ha
Pendapatan pd
Areal Kegiatan
Utama (Rp.
000)
∆ Pendapatan
terhadap Biaya
(Rp.000)
No Kegiatan
Keuangan Fisikproduktivitas
Kegiatan Utama
(ku/ha)
Harga Jual per kg
**)
Keterangan: **) sesuai HPP untuk padi dan sesuai harga acuan pembelian di petanidengan kualitas yang sesuai
standar untuk jagung
27 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
BAB V
PENUTUP
1. Produksi padi tahun 2016 berdasarkan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan Tahun
2016 mencapai 79,14 juta ton GKG (103,83%) dari sasaran 76,22 juta ton GKG
(sangat berhasil), sementara produksi jagung mencapai 23,16 juta ton PK (96,50%)
dari sasaran 24,00 juta ton PK (berhasil).
2. Capaian produktivitas padi berdasarkan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan
Tahun 2016 sebesar 52,64 ku/ha (100,55%) dari target Perjanjian Kinerja (PK)
52,35 ku/ha (sangat berhasil), jagung 52,83 ku/ha (100,38%) dari target perjanjian
kinerja (PK) 52,63 ku/ha (sangat berhasil). Capaian produktivitas padi sebesar
100,55% (sangat berhasil) dan jagung sebesar 100,38% (sangat berhasil) dari target
Renstra Direktorat Serealia dan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun
2015-2019.
3. Perkembangan produksi padi selama periode tahun 2012-2016 menunjukan trend
pertumbuhan yang positif, meningkat dari 69,06 juta ton GKG pada tahun 2012
menjadi 79,14 juta ton GKG tahun 2016 atau mengalami pertumbuhan rata-rata
3,50% per tahun. Perkembangan produksi jagung selama periode tahun 2012-2016
menunjukan trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari 19,39 juta ton pipilan
kering pada tahun 2012 menjadi 23,16 juta ton pipilan kering tahun 2016 atau rata-
rata pertumbuhan 4,86% per tahun.
4. Realisasi fisik (tanam) kegiatan utama padi mencapai 2.154.673 ha (97,85%) dari
sasaran atau tergolong berhasil, sementara untuk jagung mencapai 1.529.674 ha
(92,38%) dari sasaran atau tergolong berhasil.
5. Produktivitas kegiatan utama padi mencapai 64,21 ku/ha. Apabila dibandingkan
dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar 52,35
ku/ha maka produktivitas kegiatan utama padi mencapai 122,656% atau tergolong
sangat berhasil. Begitu pula apabila dibandingkan dengan target kegiatan dan
Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, capaian produktivitas kegiatan utama
padi tergolong sangat berhasil. Produktivitas kegiatan utama jagung mencapai 61,70
ku/ha. Apabila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan sebesar 52,63 ku/ha maka produktivitas kegiatan utama jagung
mencapai 117,23% atau tergolong sangat berhasil. Begitu pula apabila dibandingkan
28 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
dengan target kegiatan dan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, capaian
produktivitas kegiatan utama jagung tergolong sangat berhasil.
6. Permasalahan dalam upaya mewujudkan target kinerja Direktorat Serealia tahun
2016, diantaranya: Pada awal tahun anggaran, masih banyak daerah yang belum
memahami PMK 168/2015 dengan baik dan beberapa daerah terlambat dalam
penetapan Pejabat Pengelola Keuangan (KPA&PPK), adanya kebijakan penghematan
anggaran yang berakibat pada lambatnya proses bantuan pemerintah, dan
perubahan CPCL, adanya kegiatan utama yang jadwal tanamnya jatuh pada periode
Oktober-Desember 2016 dan Januari-Maret 2017 sehingga produksinya belum dapat
berkontribusi nyata pada tahun 2016, beberapa stakeholder (perusahaan penyedia)
tidak mengambil uang muka pada daerah yang melakukan mekanisme transfer
barang (kontrak) sehingga menyebabkan realisasi nasional keuangan bantuan
pemerintah untuk kegiatan budidaya padi dan jagung menjadi rendah, adanya
kegiatan yang mengalami tunda bayar ke tahun 2017, dan proses pelaporan kegiatan
dari daerah pelaksana belum berjalan dengan lancar.
7. Upaya dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah:
Melakukan sosialisasi dan pendalaman kembali terkait PMK 168/2015 di daerah
pelaksana, melakukan koordinasi dengan daerah pelaksana agar mempercepat
penetapan pejabat pengelola keuangan (KPA & PPK), melakukan percepatan realisasi
anggaran setelah terbitnya DIPA penghematan, melakukan realokasi kegiatan pada
daerah (kecamatan, kabupaten) yang dimungkinkan tidak dapat melaksanakan
kegiatan sehingga mempercepat proses revisi CPCL, memastikan kegiatan
dilaksankan sesuai dengan jadwal tanam, mendorong stakeholder (perusahaan
penyedia) untuk mengambil uang muka kegiatan, dan mendorong agar daerah
pelaksana mempercepat penyerapan keuangan bantuan pemerintah sehingga tidak
terulang lagi kejadian tunda bayar serta melakukan koordinasi untuk mengingatkan
komitmen daerah dalam pelaporan kegiatan sebagai bentuk pertanggungjawaban
kegiatan.
29 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
30 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Lampiran 1
Struktur Organisasi Direktorat Serealia
DIREKTORAT SEREALIA
SUBDIREKTORAT PADI IRIGASI DAN
RAWA
SEKSI INTENSIFIKASI PADI IRIGASI DAN
RAWA
SEKSI EKSTENSIFIKASI PADI IRIGASI DAN
RAWA, DAN PEMBERDAYAAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUBDIREKTORAT PADI TADAH HUJAN DAN LAHAN KERING
SEKSI INTENSIFIKASI PADI TADAH HUJAN DAN LAHAN KERING
SEKSI EKSTENSIFIKASI PADI TADAH HUJAN DAN LAHAN KERING,
DAN PEMBERDAYAAN
SUBDIREKTORAT JAGUNG DAN
SEREALIA LAIN
SEKSI INTENSIFIKASI JAGUNG DAN
SEREALIA LAIN
SEKSI EKSTENSIFIKASI JAGUNG DAN
SEREALIA LAIN, DAN PEMBERDAYAAN
SUB BAGIAN TATA USAHA
31 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Lampiran 2
1 Aceh 429.904 415.526 50,72 2.107.642
2 Sumatera Utara 774.945 749.029 52,62 3.941.097
3 Sumatera Barat 546.633 528.352 50,87 2.687.655
4 R i a u 117.924 113.980 39,39 448.965
5 Kepulauan Riau 421 407 36,02 1.466
6 J a m b i 174.547 168.710 46,88 790.991
7 Sumatera Selatan 889.591 859.841 46,46 3.994.574
8 Kep. Babel 11.579 11.192 32,56 36.441
9 Bengkulu 171.932 166.182 43,00 714.634
10 Lampung 694.317 671.097 51,94 3.486.015
11 DKI Jakarta 1.475 1.426 67,45 9.619
12 Jawa Barat 2.138.433 2.066.917 60,08 12.418.727
13 Banten 415.125 401.242 54,01 2.167.260
14 Jawa Tengah 1.950.242 1.885.020 56,84 10.714.169
15 DI Yogyakarta 165.840 160.294 58,76 941.904
16 Jawa Timur 2.161.855 2.089.557 60,74 12.692.802
17 B a l i 154.811 149.634 61,21 915.958
18 NTB 482.645 466.504 51,13 2.385.129
19 NTT 262.124 253.358 34,11 864.270
20 Kalimantan Barat 519.888 502.501 32,34 1.625.220
21 Kalimantan Tengah 264.854 255.996 35,19 900.943
22 Kalimantan Selatan 539.298 521.263 43,53 2.269.093
23 Kalimantan Timur 111.449 107.722 46,02 495.787
24 Kalimantan Utara 37.022 35.784 37,47 134.071
25 Sulawesi Utara 140.722 136.016 49,72 676.276
26 Gorontalo 68.865 66.562 49,71 330.881
27 Sulawesi Tengah 252.496 244.052 49,22 1.201.239
28 Sulawesi Selatan 1.099.527 1.062.755 53,18 5.651.864
29 Sulawesi Barat 101.198 97.813 51,39 502.635
30 Sulawesi Tenggara 143.861 139.049 48,57 675.317
31 Maluku 28.916 27.949 43,97 122.901
32 Maluku Utara 21.362 20.648 38,83 80.171
33 Papua 48.073 46.465 45,09 209.495
34 Papua Barat 7.404 7.157 43,02 30.789
14.929.279 14.430.001 52,82 76.226.000
Produktivitas
(Ku/Ha)
Produksi
(Ton)
Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Tahun 2016
I n d o n e s i a
No. ProvinsiLuas Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Sumber Data: Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2015-2019
32 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Lampiran 3
Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi
(ha) (ha) (ku/ha) (Ton)
1 Aceh 60.000 57.000 43,86 250.000
2 Sumatera Utara 284.223 270.690 62,70 1.697.315
3 Sumatera Barat 116.913 111.441 69,80 777.819
4 Riau 18.004 17.488 24,44 42.741
5 Jambi 11.360 10.819 61,15 66.157
6 Sumatera Selatan 61.112 51.057 61,70 315.000
7 Bengkulu 21.259 20.247 46,92 95.000
8 Lampung 439.777 417.788 54,17 2.263.284
10 Bangka Belitung 285 271 41,14 1.114
9 Kep. Riau 320 290 34,14 990
11 Dki Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 195.754 167.140 77,46 1.294.699
13 Jawa Tengah 699.313 664.348 57,13 3.795.163
14 D.I Yogyakarta 70.782 69.411 45,06 312.738
15 Jawa Timur 1.321.792 1.267.022 52,55 6.657.805
16 Banten 5.000 4.850 38,95 18.891
17 Bali 20.138 19.179 26,78 51.360
18 Nusa Tenggara Barat 175.703 165.918 66,37 1.101.243
19 Nusa Tenggara Timur 345.374 328.105 26,37 865.054
20 Kalimantan Barat 54.790 49.641 40,28 199.930
21 Kalimantan Tengah 3.150 3.000 33,44 10.030
22 Kalimantan Selatan 26.287 25.035 59,73 149.533
23 Kalimantan Timur 3.199 3.047 39,06 11.902
24 Kalimantan Utara 684 650 26,17 1.700
25 Sulawesi Utara 159.607 155.133 34,64 537.427
26 Sulawesi Tengah 73.086 69.432 46,84 325.197
27 Sulawesi Selatan 384.828 365.587 54,71 2.000.000
28 Sulawesi Tenggara 27.635 25.568 26,49 67.733
29 Gorontalo 167.085 169.901 52,01 883.641
30 Sulawesi Barat 35.984 34.185 45,71 156.271
31 Malulku 5.967 5.683 37,16 21.120
32 Maluku Utara 5.798 5.521 33,51 18.500
34 Papua Barat 1.421 1.222 20,46 2.500
33 Papua 3.369 3.332 24,44 8.143
4.800.000 4.560.000 52,63 24.000.000 Jumlah
Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung
Tahun 2016
No. Provinsi
Sumber Data: Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2015-2019
33 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Lampiran 4
Lampiran Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
34 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Lampiran 5
Lampiran Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia
35 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Lampiran 6
Rerata Produksi Padi LimaTahun Terakhir (Tahun 2012-2016)
2012 2013 2014 2015 2016* 2012-2016*2016* thd
2015
1 NAD 1.788.738 1.956.940 1.820.062 2.331.046 2.321.328 7,52 (0,42)
2 SUMUT 3.715.514 3.727.249 3.631.039 4.044.829 4.403.157 4,50 8,86
3 SUMBAR 2.368.390 2.430.384 2.519.020 2.550.609 2.606.640 2,43 2,20
4 RIAU 512.152 434.144 385.475 393.917 375.880 (7,21) (4,58)
5 JAMBI 625.164 664.535 664.720 541.486 802.080 8,98 48,13
6 SUMSEL 3.295.247 3.676.723 3.670.435 4.247.922 5.174.460 12,24 21,81
7 BENGKULU 581.910 622.832 593.194 578.654 689.767 4,76 19,20
8 LAMPUNG 3.101.455 3.207.002 3.320.064 3.641.895 4.047.057 6,94 11,13
9 BABEL 22.395 28.480 23.481 27.068 37.909 16,24 40,05
10 RIAU KEPULAUAN 1.323 1.370 1.403 959 685 (13,56) (28,57)
11 DKI JAKARTA 11.044 10.268 7.541 6.361 5.734 (14,77) (9,86)
12 JABAR 11.271.861 12.083.162 11.644.899 11.373.144 12.149.513 2,02 6,83
13 JATENG 10.232.934 10.344.816 9.648.104 11.301.422 11.242.464 2,74 (0,52)
14 DI YOGYA 946.224 921.824 919.573 945.136 898.505 (1,24) (4,93)
15 JATIM 12.198.707 12.049.342 12.397.049 13.154.967 13.540.950 2,68 2,93
16 BANTEN 1.865.893 2.083.608 2.045.883 2.188.996 2.354.400 6,10 7,56
17 BALI 865.553 882.092 857.944 853.710 859.775 (0,15) 0,71
18 NTB 2.114.231 2.193.698 2.116.637 2.417.392 2.101.820 0,35 (13,05)
19 NTT 698.566 729.666 825.728 948.088 853.498 5,61 (9,98)
20 KALBAR 1.300.100 1.441.876 1.372.695 1.275.707 1.469.619 3,56 15,20
21 KALTENG 755.507 812.652 838.207 893.202 845.095 2,97 (5,39)
22 KALSEL 2.086.221 2.031.029 2.094.590 2.140.276 2.304.406 2,58 7,67
23 KALTIM 561.959 439.439 426.567 408.782 328.893 (12,11) (19,54)
24 KALTARA 124.724 115.620 112.102 87.795 (8,01) (21,68)
24 SULUT 615.062 638.373 637.927 674.169 675.417 2,40 0,19
25 SULTENG 1.024.316 1.031.364 1.022.054 1.015.368 1.066.279 1,04 5,01
26 SULSEL 5.003.011 5.035.830 5.426.097 5.471.806 5.890.871 4,23 7,66
27 SULTRA 516.291 561.361 657.617 660.720 664.300 6,72 0,54
28 GORONTALO 245.786 295.913 314.704 331.220 332.315 8,08 0,33
29 SULAWESI BARAT 412.338 445.030 449.621 461.844 553.252 7,87 19,79
30 MALUKU 84.271 101.835 102.761 117.791 117.636 9,06 (0,13)
31 MALUKU UTARA 65.686 72.445 72.074 75.265 78.800 4,73 4,70
32 PAPUA BARAT 30.245 29.912 27.665 30.219 26.308 (3,08) (12,94)
33 PAPUA 138.032 169.791 196.015 181.769 234.744 15,08 29,14
36.526.663 37.493.020 36.663.049 38.970.026 40.191.566 2,46 3,13
32.529.463 33.786.689 34.183.416 36.427.815 38.949.786 4,63 6,92
69.056.126 71.279.709 70.846.465 75.397.841 79.141.352 3,50 4,97
No.
Tahun
Provinsi
% Pertumbuhan
INDONESIA
JAWA
JUMLAH LUAR JAWA
Sumber: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
*) Tahun 2016 merupakan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016
36 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Lampiran 7
Rerata Produksi Jagung Lima Tahun Terakhir (Tahun 2012-2016)
2012 2013 2014 2015 2016Rerata
2012-2016
2016 Thd
2015
1 Aceh 167.285 177.842 202.318 205 125 286 730 37,94 39,78
2 Sumatera Utara 1.347.124 1.183.011 1.159.795 1 519 407 1 558 141 15,12 2,55
3 Sumatera Barat 495.497 547.417 605.352 602 549 714 820 20,52 18,63
4 Riau 31.433 28.052 28.651 30 870 32 746 7,89 6,08
5 Jambi 25.571 25.690 43.617 51 712 81 639 78,85 57,87
6 Sumatera Selatan 112.917 167.457 191.974 289 007 624 887 125,39 116,22
7 Bengkulu 103.771 93.988 72.756 52 785 141 391 52,13 167,86
8 Lampung 1.760.275 1.760.278 1.719.386 1 502 800 1 708 097 1,06 13,66
10 Bangka Belitung 967 783 721 666 837 5,31 25,68
9 Kep. Riau 849 790 703 473 1 008 31,83 113,11
11 Dki Jakarta 6 0 0 0 0 (100,00) -
12 Jawa Barat 1.028.653 1.101.998 1.047.077 959 933 1 534 612 35,27 59,87
13 Jawa Tengah 3.041.630 2.930.911 3.051.516 3 212 391 3 560 108 12,69 10,82
14 D.I Yogyakarta 336.608 289.580 312.236 299 084 309 752 0,10 3,57
15 Jawa Timur 6.295.301 5.760.959 5.737.382 6 131 163 6 266 878 3,78 2,21
16 Banten 9.819 12.038 10.514 11 870 20 550 58,59 73,13
17 Bali 61.873 57.573 40.613 40 603 52 267 3,32 28,73
18 Nusa Tenggara Barat 642.674 633.773 785.864 959 973 1 249 612 46,26 30,17
19 Nusa Tenggara Timur 629.386 707.642 647.108 685 081 664 035 (0,39) (3,07)
20 Kalimantan Barat 170.123 159.973 135.461 103 742 109 473 (19,36) 5,52
21 Kalimantan Tengah 7.947 6.217 8.138 8 189 15 537 68,78 89,73
22 Kalimantan Selatan 112.066 107.043 117.986 128 505 194 541 47,35 51,39
23 Kalimantan Timur 9.940 4.864 7.567 8 379 15 605 68,32 86,24
24 Kalimantan Utara 973 1.235 1 032 1 036 (3,09) 0,39
25 Sulawesi Utara 440.308 448.002 488.362 300 490 562 556 25,59 87,21
26 Sulawesi Tengah 141.649 139.266 170.203 131 123 293 679 67,64 123,97
27 Sulawesi Selatan 1.515.329 1.250.202 1.490.991 1 528 414 1 950 384 26,07 27,61
28 Sulawesi Tenggara 78.447 67.578 60.600 68 141 88 931 22,26 30,51
29 Gorontalo 644.754 669.094 719.780 643 512 854 393 20,97 32,77
30 Sulawesi Barat 122.554 128.327 110.665 100 811 236 073 69,00 134,17
31 Maluku 18.281 11.940 10.568 13 947 17 999 23,73 29,05
32 Maluku Utara 25.543 29.421 19.555 11 728 8 564 (54,84) (26,98)
34 Papua Barat 2.049 2.137 2.450 2 264 2 634 14,18 16,34
33 Papua 6.393 7.034 7.282 6 666 5 400 (17,62) (18,99)
19.387.022 18.511.853 19.008.426 19.612.435 23.164.915 16,19 18,11
No. Provinsi
Jumlah
Tahun % Pertumbuhan
Sumber: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan *) Tahun 2016 merupakan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016
37 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Lampiran 8
Rerata Perkembangan Luas Panen Padi Lima Tahun Terakhir
(Tahun 2012-2016)
2012 2013 2014 2015 2016* 2012-2016*2016* thd
2015
1 NAD 387.803 419.183 376.137 461.060 444.931 4,23 (3,50)
2 SUMUT 765.099 742.968 717.318 781.769 837.553 2,44 7,14
3 SUMBAR 476.422 487.820 503.198 507.545 519.196 2,18 2,30
4 RIAU 144.015 118.518 106.037 107.546 100.408 (8,36) (6,64)
5 JAMBI 149.369 153.243 145.990 122.214 172.658 5,71 41,27
6 SUMSEL 769.725 800.036 810.900 872.737 1.028.777 7,70 17,88
7 BENGKULU 144.448 147.680 147.572 128.833 154.662 2,38 20,05
8 LAMPUNG 641.876 638.090 648.731 707.266 810.588 6,18 14,61
9 BABEL 7.995 10.232 9.943 11.848 15.448 18,67 30,38
10 RIAU KEPULAUAN 382 379 385 263 203 (13,40) (22,70)
11 DKI JAKARTA 1.897 1.744 1.400 1.137 1.041 (13,77) (8,49)
12 JABAR 1.918.799 2.029.891 1.979.799 1.857.612 2.006.956 1,30 8,04
13 JATENG 1.773.558 1.845.447 1.800.908 1.875.793 1.913.390 1,95 2,00
14 DI YOGYA 152.912 159.266 158.903 155.838 158.151 0,87 1,48
15 JATIM 1.975.719 2.037.021 2.072.630 2.152.070 2.253.204 3,35 4,70
16 BANTEN 362.636 393.704 386.398 386.676 416.382 3,62 7,68
17 BALI 149.000 150.380 142.697 137.385 140.185 (1,47) 2,04
18 NTB 425.448 438.057 433.712 467.503 444.734 1,22 (4,87)
19 NTT 200.094 222.469 246.750 266.242 239.891 5,02 (9,90)
20 KALBAR 427.798 464.898 452.242 433.944 514.071 5,09 18,46
21 KALTENG 251.787 247.473 242.488 254.670 268.912 1,72 5,59
22 KALSEL 496.082 479.721 498.133 511.213 544.737 2,43 6,56
23 KALTIM 142.573 102.912 100.262 99.209 85.638 (11,28) (13,68)
24 KALTARA 35.926 32.072 41.115 31.423 (1,53) (23,57)
24 SULUT 126.931 127.413 130.428 137.438 137.710 2,08 0,20
25 SULTENG 229.080 224.326 219.613 209.057 216.452 (1,36) 3,54
26 SULSEL 981.394 983.107 1.040.024 1.044.030 1.127.293 3,58 7,98
27 SULTRA 124.511 132.945 140.408 140.380 163.398 7,19 16,40
28 GORONTALO 51.193 56.894 62.690 59.668 62.939 5,50 5,48
29 SULAWESI BARAT 83.796 91.195 94.351 93.470 119.549 9,81 27,90
30 MALUKU 20.489 24.399 21.623 21.141 24.397 5,22 15,40
31 MALUKU UTARA 17.794 19.281 21.192 21.438 24.233 8,12 13,04
32 PAPUA BARAT 7.750 7.523 6.880 7.174 5.889 (6,28) (17,91)
33 PAPUA 37.149 41.111 45.493 41.354 50.740 8,73 22,70
6.185.521 6.467.073 6.400.038 6.429.126 6.749.125 2,24 4,98
7.260.003 7.368.179 7.397.269 7.687.512 8.286.612 3,40 7,79
13.445.524 13.835.252 13.797.307 14.116.638 15.035.736 2,86 6,51
% Pertumbuhan
INDONESIA
TAHUN
N0 PROPINSI
JAWA
JUMLAH LUAR JAWA
Sumber: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
*) Tahun 2016 merupakan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016
38 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Lampiran 9
Rerata Perkembangan Luas Panen Jagung Lima Tahun Terakhir
(Tahun 2012-2016)
2012 2013 2014 2015 2016Rerata
2012-2016
2016 Thd
2015
1 Aceh 43.675 44.099 47.357 47 967 66 591 33,35 38,83
2 Sumatera Utara 243.098 211.750 200.603 243 770 247 055 7,76 1,35
3 Sumatera Barat 75.657 81.665 93.097 87 825 107 683 20,74 22,61
4 Riau 13.284 11.748 12.057 12 425 13 046 4,27 5,00
5 Jambi 6.587 6.504 7.937 8 486 13 246 54,89 56,09
6 Sumatera Selatan 28.617 32.558 31.939 46 315 90 356 96,61 95,09
7 Bengkulu 22.653 18.257 15.643 10 137 21 327 21,15 110,39
8 Lampung 360.264 346.315 338.885 293 521 341 560 1,62 16,37
10 Bangka Belitung 268 234 214 181 223 (0,55) 23,04
9 Kep. Riau 390 339 301 203 60 (76,95) (70,64)
11 Dki Jakarta 3 0 0 0 0 (100,00) -
12 Jawa Barat 148.601 152.923 142.964 126 828 187 701 23,65 48,00
13 Jawa Tengah 553.372 532.061 538.102 542 804 597 507 8,09 10,08
14 D.I Yogyakarta 73.766 70.772 67.657 65 485 65 513 (4,55) 0,04
15 Jawa Timur 1.232.523 1.199.544 1.202.300 1 213 654 1 233 090 1,39 1,60
16 Banten 3.074 3.583 3.152 3 518 5 203 40,40 47,91
17 Bali 21.008 18.223 16.685 15 346 16 220 (7,29) 5,70
18 Nusa Tenggara Barat 117.030 110.273 126.577 143 117 203 010 45,01 41,85
19 Nusa Tenggara Timur 245.323 270.394 257.025 273 194 261 749 0,08 (4,19)
20 Kalimantan Barat 44.642 42.621 36.823 31 851 31 845 (15,21) (0,02)
21 Kalimantan Tengah 2.752 2.062 2.594 2 507 4 272 50,55 70,39
22 Kalimantan Selatan 21.723 20.629 20.862 21 926 33 321 40,64 51,97
23 Kalimantan Timur 4.104 1.858 2.873 2 307 3 524 20,14 52,75
24 Kalimantan Utara 445 581 474 368 (21,20) (22,36)
25 Sulawesi Utara 120.272 122.237 127.475 80 885 149 137 24,28 84,38
26 Sulawesi Tengah 37.418 34.174 41.647 32 503 59 517 44,98 83,11
27 Sulawesi Selatan 325.329 274.046 289.736 295 115 357 305 15,89 21,07
28 Sulawesi Tenggara 30.884 27.133 24.022 23 945 31 347 14,13 30,91
29 Gorontalo 135.543 140.423 148.816 129 131 185 379 25,38 43,56
30 Sulawesi Barat 25.141 26.781 24.341 20 752 45 710 60,13 120,27
31 Maluku 4.768 3.203 3.795 3 260 4 938 23,67 51,47
32 Maluku Utara 11.074 10.395 6.462 3 892 2 950 (57,59) (24,22)
34 Papua Barat 1.199 1.250 1.421 1 307 1 501 12,35 14,80
33 Papua 3.553 3.005 3.076 2 736 2 258 (22,82) (17,47)
3.957.595 3.821.504 3.837.019 3.787.367 4.384.510 10,79 15,77 Jumlah
No. Provinsi
Tahun % Pertumbuhan
Sumber: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan *) Tahun 2016 merupakan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016
39 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Lampiran 10
Rerata Perkembangan Produktivitas Padi Lima Tahun Terakhir
(Tahun 2012-2016)
2012 2013 2014 2015 2016* 2012-2016*2016* thd
2015
1 NAD 46,12 46,68 48,39 50,56 52,17 3,14 3,19
2 SUMUT 48,56 50,17 50,62 51,74 52,57 2,01 1,61
3 SUMBAR 49,71 49,82 50,06 50,25 50,21 0,25 (0,10)
4 RIAU 35,56 36,63 36,35 36,63 37,44 1,30 2,20
5 JAMBI 41,85 43,36 45,53 44,31 46,45 2,69 4,85
6 SUMSEL 42,81 45,96 45,26 48,67 50,30 4,18 3,34
7 BENGKULU 40,29 42,17 40,20 44,92 44,60 2,75 (0,71)
8 LAMPUNG 48,32 50,26 51,18 51,49 49,93 0,85 (3,04)
9 BABEL 28,01 27,83 23,62 22,85 24,54 (2,91) 7,41
10 RIAU KEPULAUAN 34,63 36,15 36,44 36,46 33,69 (0,58) (7,60)
11 DKI JAKARTA 58,22 58,88 53,86 55,95 55,11 (1,25) (1,50)
12 JABAR 58,74 59,53 58,82 61,22 60,54 0,78 (1,12)
13 JATENG 57,70 56,06 53,57 60,25 58,76 0,68 (2,48)
14 DI YOGYA 61,88 57,88 57,87 60,65 56,81 (2,00) (6,32)
15 JATIM 61,74 59,15 59,81 61,13 60,10 (0,64) (1,69)
16 BANTEN 51,45 52,92 52,95 56,61 56,54 2,43 (0,12)
17 BALI 58,09 58,66 60,12 62,14 61,33 1,38 (1,30)
18 NTB 49,69 50,08 48,80 51,71 47,26 (1,10) (8,60)
19 NTT 34,91 32,80 33,46 35,61 35,58 0,58 (0,09)
20 KALBAR 30,39 31,01 30,35 29,40 28,59 (1,49) (2,76)
21 KALTENG 30,01 32,84 34,57 35,07 31,43 1,44 (10,40)
22 KALSEL 42,05 42,34 42,05 41,87 42,30 0,15 1,04
23 KALTIM 39,42 42,70 42,55 41,20 38,41 (0,50) (6,79)
24 KALTARA 34,72 36,05 27,27 27,94 (4,51) 2,47
24 SULUT 48,46 50,10 48,91 49,05 49,05 0,32 (0,01)
25 SULTENG 44,71 45,98 46,54 48,57 49,26 2,46 1,43
26 SULSEL 50,98 51,22 52,17 52,41 52,26 0,62 (0,29)
27 SULTRA 41,47 42,23 46,84 47,07 40,66 (0,10) (13,62)
28 GORONTALO 48,01 52,01 50,20 55,51 52,80 2,64 (4,88)
29 SULAWESI BARAT 49,21 48,80 47,65 49,41 46,28 (1,46) (6,34)
30 MALUKU 41,13 41,74 47,52 55,72 48,22 4,78 (13,46)
31 MALUKU UTARA 36,91 37,57 34,01 35,11 32,52 (2,96) (7,38)
32 PAPUA BARAT 39,03 39,76 40,21 42,12 44,67 3,45 6,05
33 PAPUA 37,16 41,30 43,09 43,95 46,26 5,68 5,25
59,05 57,98 57,29 60,61 59,55 0,26 (1,76)
44,81 45,85 46,21 47,39 47,00 1,21 (0,81)
51,36 51,52 51,35 53,41 52,64 0,64 (1,45) INDONESIA
JAWA
JUMLAH LUAR JAWA
No. Provinsi
% PertumbuhanTahun
Sumber: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
*) Tahun 2016 merupakan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016
40 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Lampiran 11
Rerata Perkembangan Produktivitas Jagung Lima Tahun Terakhir
(Tahun 2012-2016)
2012 2013 2014 2015 2016Rerata
2012-2016
2016 Thd
2015
1 Aceh 38,30 40,33 42,72 42,76 43,06 3,92 0,69
2 Sumatera Utara 55,41 55,87 57,82 62,33 63,07 7,08 1,19
3 Sumatera Barat 65,49 67,03 65,02 68,61 66,38 (0,19) (3,24)
4 Riau 23,66 23,88 23,76 24,85 25,10 3,51 1,03
5 Jambi 38,82 39,50 54,95 60,94 61,63 20,45 1,14
6 Sumatera Selatan 39,46 51,43 60,11 62,40 69,16 22,38 10,83
7 Bengkulu 45,81 51,48 46,51 52,07 66,30 26,44 27,32
8 Lampung 48,86 50,83 50,74 51,20 50,01 (0,63) (2,32)
10 Bangka Belitung 36,08 33,46 33,69 36,80 37,58 5,80 2,14
9 Kep. Riau 21,77 23,30 23,36 23,30 169,13 224,18 625,85
11 Dki Jakarta 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 - -
12 Jawa Barat 69,22 72,06 73,24 75,69 81,76 9,90 8,02
13 Jawa Tengah 54,97 55,09 56,71 59,18 59,58 4,34 0,68
14 D.I Yogyakarta 45,63 40,92 46,15 45,67 47,28 4,76 3,52
15 Jawa Timur 51,08 48,03 47,72 50,52 50,82 2,40 0,60
16 Banten 31,94 33,60 33,36 33,74 39,49 14,72 17,05
17 Bali 29,45 31,59 24,34 26,46 32,22 11,83 21,79
18 Nusa Tenggara Barat 54,92 57,47 62,09 67,08 61,55 1,54 (8,23)
19 Nusa Tenggara Timur 25,66 26,17 25,18 25,08 25,37 (0,47) 1,17
20 Kalimantan Barat 38,11 37,53 36,79 32,57 34,38 (4,18) 5,54
21 Kalimantan Tengah 28,88 30,15 31,37 32,66 36,37 14,07 11,35
22 Kalimantan Selatan 51,59 51,89 56,56 58,61 58,38 5,38 (0,38)
23 Kalimantan Timur 24,22 26,18 26,34 36,32 44,28 40,72 21,92
24 Kalimantan Utara 21,87 21,26 21,77 28,15 21,02 29,30
25 Sulawesi Utara 36,61 36,65 38,31 37,15 37,72 1,16 1,54
26 Sulawesi Tengah 37,86 40,75 40,87 40,34 49,34 17,96 22,31
27 Sulawesi Selatan 46,58 45,62 51,46 51,79 54,59 9,16 5,40
28 Sulawesi Tenggara 25,40 24,91 25,23 28,46 28,37 7,17 (0,31)
29 Gorontalo 47,57 47,65 48,37 49,83 46,09 (3,78) (7,51)
30 Sulawesi Barat 48,75 47,92 45,46 48,58 51,65 6,55 6,31
31 Maluku 38,34 37,28 27,85 42,78 36,45 (0,24) (14,80)
32 Maluku Utara 23,07 28,30 30,26 30,13 29,04 3,11 (3,64)
34 Papua Barat 17,09 17,10 17,24 17,32 17,55 1,70 1,34
33 Papua 17,99 23,41 23,67 24,36 23,91 5,49 (1,84)
48,99 48,44 49,54 51,78 52,83 5,00 2,03 Jumlah
No. Provinsi
Tahun % Pertumbuhan
Sumber: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan *) Tahun 2016 merupakan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016
41 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Lampiran 12
Realisasi Kegiatan Utama Padi Tahun 2016
2,202,054 944,729,667 711,862,221 75.35 2,154,673 97.85 596,193 64.21 3,828,193
1 Aceh 150,735 46,003,425 42,863,570 93.17 149,014 98.86 58,447 63.55 371,451
2 Sumatera Utara 91,548 33,863,660 13,150,898 38.83 86,302 94.27 - - -
3 Sumatera Barat 45,100 22,370,800 7,504,444 33.55 45,100 100.00 20 53.00 106
4 Riau 26,571 7,988,525 4,963,983 62.14 26,058 98.07 2,169 59.71 12,953
5 Jambi 42,250 13,849,892 13,849,892 100.00 39,539 93.58 11,774 44.31 52,172
6 Sumatera Selatan 134,170 48,173,503 47,731,412 99.08 134,170 100.00 88,844 53.24 472,982
7 Bengkulu 39,115 13,601,650 539,067 3.96 21,097 53.94 5,847 54.28 31,740
8 Lampung 135,708 54,896,156 44,205,878 80.53 135,708 100.00 73,020 79.85 583,066
9 DKI Jakarta - - - - - - - - -
10 Jawa Barat 375,983 128,453,164 128,310,508 99.89 372,886 99.18 132,038 71.87 948,903
11 Jawa Tengah 107,220 44,289,475 16,485,892 37.22 107,220 100.00 9,565 50.84 48,627
12 DI Yogyakarta - - - - - - - - -
13 Jawa Timur 92,691 36,844,660 18,901,227 51.30 92,691 100.00 16,744 82.95 138,894
14 Kalimantan Barat 82,975 166,894,275 137,999,139 82.69 81,975 98.79 6,370 36.72 23,391
15 Kalimantan Tengah 72,740 28,638,094 21,974,468 76.73 68,907 94.73 15 15.33 23
16 Kalimantan Selatan 50,326 17,309,335 168,850 0.98 50,326 100.00 1,029 44.80 4,609
17 Kalimantan Timur 12,000 4,434,500 27,144,293 612.12 12,000 100.00 - - -
18 Sulawesi Utara 52,310 21,301,600 21,301,600 100.00 52,291 99.96 32 71.88 230
19 Sulawesi Tengah 66,582 24,497,800 16,334,146 66.68 66,577 99.99 6,922 46.52 32,200
20 Sulawesi Selatan 209,310 89,382,000 45,717,670 51.15 209,078 99.89 62,234 66.86 416,116
21 Sulawesi Tenggara 52,672 14,813,408 14,813,408 100.00 51,986 98.70 125 65.60 820
22 Bali 22,160 8,529,600 8,327,518 97.63 22,160 100.00 8,274 73.85 61,106
23 Nusa Tenggara Barat 47,675 20,002,130 12,233,129 61.16 47,675 100.00 8,812 34.22 30,151
24 Nusa Tenggara Timur 82,712 33,706,329 14,766,844 43.81 78,981 95.49 48 49.38 237
25 Maluku 14,500 6,072,000 5,262,639 86.67 14,500 100.00 525 71.90 3,775
26 Papua 19,140 7,615,400 5,762,897 75.67 19,140 100.00 - - -
27 Maluku Utara 11,200 4,166,500 1,530,575 36.74 5,090 45.45 - - -
28 Banten 95,491 26,741,368 23,429,845 87.62 95,491 100.00 78,884 58.39 460,563
29 Bangka Belitung 1,651 948,385 800,307 84.39 1,651 100.00 - - -
30 Gorontalo 24,460 7,893,933 7,893,933 100.00 24,430 99.88 24,430 54.83 133,945
31 Kepulauan Riau - - - - - - - - -
32 Papua Barat 5,790 3,143,150 1,166,442 37.11 5,740 99.14 25 53.00 133
33 Sulawesi Barat 34,470 7,366,950 6,071,500 82.42 34,390 99.77 - - -
34 Kalimantan Utara 2,800 938,000 656,250 69.96 2,500 89.29 - - -
(%) thd
Sasaran
Realisasi Keuangan
Bantuan PemerintahNo. Provinsi
Nasional
Sasaran Realisasi Tanam Realisasi Panen
(Rp. 000)(ha) (Rp. 000) (ha)(%) thd
SasaranLuas (ha)
Provitas
(ku/ha)
Produksi
(ton)
Sumber: Data laporan daerah s.d Desember 2016
42 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Realisasi Kegiatan Padi Inbrida Peningkatan Produktivitas Tahun 2016
1,512,598 476,469,811 321,136,618 67.40 1,482,329 98.00 420,543 67.95 2,857,511
1 Aceh 123,525 32,363,550 32,363,550 100.00 123,525 100.00 48,202 63.86 307,842
2 Sumatera Utara 79,584 28,475,000 8,572,988 30.11 74,338 93.41 - - -
3 Sumatera Barat 44,920 18,760,000 5,036,344 26.85 44,920 100.00 - - -
4 Riau 19,878 5,502,450 3,717,181 67.56 19,878 100.00 2,121 60.11 12,752
5 Jambi 32,250 10,606,282 10,606,282 100.00 32,250 100.00 10,202 44.43 45,332
6 Sumatera Selatan 70,512 20,444,050 20,002,753 97.84 70,512 100.00 52,362 60.01 314,229
7 Bengkulu 39,070 13,088,450 25,867 0.20 21,052 53.88 5,827 54.41 31,708
8 Lampung 100,000 33,500,000 24,760,297 73.91 100,000 100.00 72,939 79.88 582,605
9 DKI Jakarta - - - - - - - - -
10 Jawa Barat 234,350 68,299,753 68,229,337 99.90 234,300 99.98 131,815 71.86 947,286
11 Jawa Tengah 105,000 36,006,275 8,977,661 24.93 105,000 100.00 9,225 49.50 45,661
12 DI Yogyakarta - - - - - - - - -
13 Jawa Timur 89,613 30,020,355 14,371,975 47.87 89,613 100.00 15,666 83.63 131,012
14 Kalimantan Barat - - - - - - - - -
15 Kalimantan Tengah 42,000 14,070,000 9,442,007 67.11 41,460 98.71 - - -
16 Kalimantan Selatan 39,280 13,158,800 - - 39,280 100.00 1,029 44.80 4,609
17 Kalimantan Timur 11,900 3,986,500 27,122,344 680.35 11,900 100.00 - - 96
18 Sulawesi Utara 52,000 17,420,000 17,420,000 100.00 52,000 100.00 - - -
19 Sulawesi Tengah 57,900 19,396,500 12,277,000 63.29 57,900 100.00 - - -
20 Sulawesi Selatan 80,000 26,800,000 4,082,000 15.23 80,000 100.00 13,755 66.97 92,115
21 Sulawesi Tenggara 35,217 8,578,190 8,578,190 100.00 35,217 100.00 - - -
22 Bali 22,000 5,320,000 5,117,920 96.20 22,000 100.00 8,234 73.99 60,921
23 Nusa Tenggara Barat 35,000 11,725,000 3,940,849 33.61 35,000 100.00 - - -
24 Nusa Tenggara Timur 73,157 25,125,000 7,926,599 31.55 73,157 100.00 - - -
25 Maluku 13,900 4,656,500 3,847,139 82.62 13,900 100.00 - - -
26 Papua 19,000 6,365,000 5,435,000 85.39 19,000 100.00 - - -
27 Maluku Utara 11,100 3,718,500 1,241,625 33.39 5,015 45.18 - - -
28 Banten 26,713 7,201,474 5,159,943 71.65 26,713 100.00 24,736 59.59 147,397
29 Bangka Belitung 820 670,000 553,085 82.55 820 100.00 - - -
30 Gorontalo 24,460 7,893,933 7,893,933 100.00 24,430 99.88 24,430 54.83 133,945
31 Kepulauan Riau - - - - - - - - -
32 Papua Barat 5,650 1,892,750 33,500 1.77 5,650 100.00 - - -
33 Sulawesi Barat 21,000 487,500 3,745,000 768.21 21,000 100.00 - - -
34 Kalimantan Utara 2,800 938,000 656,250 69.96 2,500 89.29 - - -
Nasional
No. Provinsi
Sasaran Realisasi Tanam Realisasi Panen
(ha)(%) thd
Sasaran(ha) (Rp. 000) Luas (ha)
Provitas
(ku/ha)
Produksi
(ton)
Realisasi Keuangan
Bantuan Pemerintah
(Rp. 000)(%) thd
Sasaran
Sumber: Data laporan daerah s.d Desember 2016
43 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Realisasi Kegiatan Padi Inbrida Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman Tahun 2016
301,657 97,936,826 67,877,328 69.31 288,166 95.53 70,860 57.22 405,490
1 Aceh 23,210 6,139,875 6,081,020 99.04 21,489 92.59 9,246 59.09 54,636
2 Sumatera Utara - - - - - - - - -
3 Sumatera Barat - - - - - - - - -
4 Riau 6,593 2,038,075 910,522 44.68 6,080 92.22 48 41.88 201
5 Jambi 10,000 3,243,610 3,243,610 100.00 7,289 72.89 1,572 43.51 6,840
6 Sumatera Selatan - - - - - - - - -
7 Bengkulu - - - - - - - - -
8 Lampung - - - - - - - - -
9 DKI Jakarta - - - - - - - - -
10 Jawa Barat - - - - - - - - -
11 Jawa Tengah - - - - - - - - -
12 DI Yogyakarta - - - - - - - - -
13 Jawa Timur - - - - - - - - -
14 Kalimantan Barat 42,875 14,728,125 6,655,619 45.19 41,875 97.67 3,475 33.25 11,555
15 Kalimantan Tengah 29,500 9,882,500 8,139,989 82.37 26,295 89.14 - - -
16 Kalimantan Selatan 10,996 3,926,535 - - 10,996 100.00 - - -
17 Kalimantan Timur - - - - - - - - -
18 Sulawesi Utara - - - - - - - - -
19 Sulawesi Tengah 8,502 3,048,500 2,054,491 67.39 8,502 100.00 6,922 46.52 32,200
20 Sulawesi Selatan 120,000 40,200,000 30,062,500 74.78 119,803 99.84 42,597 65.69 279,798
21 Sulawesi Tenggara 17,300 4,294,418 4,294,418 100.00 16,614 96.03 - - -
22 Bali - - - - - - - - -
23 Nusa Tenggara Barat 10,000 3,033,273 2,681,661 88.41 10,000 100.00 7,000 28.94 20,260
24 Nusa Tenggara Timur 8,500 2,651,280 1,179,776 44.50 5,042 59.32 - - -
25 Maluku - - - - - - - - -
26 Papua - - - - - - - - -
27 Maluku Utara - - - - - - - - -
28 Banten - - - - - - - - -
29 Bangka Belitung 831 278,385 247,222 88.81 831 100.00 - - -
30 Gorontalo - - - - - - - - -
31 Kepulauan Riau - - - - - - - - -
32 Papua Barat - - - - - - - - -
33 Sulawesi Barat 13,350 4,472,250 2,326,500 52.02 13,350 100.00 - - -
34 Kalimantan Utara - - - - - - - - -
No. Provinsi
Nasional
(%) thd
Sasaran
Realisasi Keuangan
Bantuan PemerintahSasaran Realisasi Tanam
(Rp. 000)(Rp. 000)
Realisasi Panen
(ha) (ha) (%) thd
SasaranLuas (ha)
Provitas
(ku/ha)
Produksi
(ton)
Sumber: Data laporan daerah s.d Desember 2016
44 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Realisasi Kegiatan Padi Hibrida Tahun 2016
38,000 68,508,869 52,359,660 76.43 37,471 98.61 11,107 74.66 82,929
1 Aceh 4,000 7,500,000 4,419,000 58.92 4,000 100.00 999 89.82 8,973
2 Sumatera Utara 1,000 1,935,000 1,124,250 58.10 1,000 100.00 - - -
3 Sumatera Barat - - - - - - - - -
4 Riau - - - - - - - - -
5 Jambi - - - - - - - - -
6 Sumatera Selatan 1,000 1,857,527 1,857,327 99.99 1,000 100.00 1,000 76.94 7,694
7 Bengkulu - - - - - - - - -
8 Lampung 4,500 8,647,500 6,795,325 78.58 4,500 100.00 - - -
9 DKI Jakarta - - - - - - - - -
10 Jawa Barat 8,000 14,214,080 14,236,801 100.16 7,471 93.39 183 77.43 1,417
11 Jawa Tengah 2,000 3,870,000 3,095,057 79.98 2,000 100.00 300 88.27 2,648
12 DI Yogyakarta - - - - - - - - -
13 Jawa Timur 2,500 4,069,765 3,754,800 92.26 2,500 100.00 620 92.04 5,706
14 Kalimantan Barat 2,000 3,870,000 - - 2,000 100.00 - - -
15 Kalimantan Tengah 1,000 1,935,000 1,906,645 98.53 1,000 100.00 - - -
16 Kalimantan Selatan - - - - - - - - -
17 Kalimantan Timur - - - - - - - - -
18 Sulawesi Utara - - - - - - - - -
19 Sulawesi Tengah - - - - - - - - -
20 Sulawesi Selatan 9,000 16,740,000 10,655,750 63.65 9,000 100.00 5,777 75.12 43,399
21 Sulawesi Tenggara - - - - - - - - -
22 Bali - - - - - - - - -
23 Nusa Tenggara Barat 2,500 2,902,497 3,547,205 122.21 2,500 100.00 1,728 54.93 9,492
24 Nusa Tenggara Timur - - - - - - - - -
25 Maluku 500 967,500 967,500 100.00 500 100.00 500 72.00 3,600
26 Papua - - - - - - - - -
27 Maluku Utara - - - - - - - - -
28 Banten - - - - - - - - -
29 Bangka Belitung - - - - - - - - -
30 Gorontalo - - - - - - - - -
31 Kepulauan Riau - - - - - - - - -
32 Papua Barat - - - - - - - - -
33 Sulawesi Barat - - - - - - - - -
34 Kalimantan Utara - - - - - - - - -
No.
Nasional
(Rp. 000)(%) thd
Sasaran
Provinsi
Sasaran
Produksi
(ton)(ha) (Rp. 000)
Provitas
(ku/ha)
Realisasi Keuangan
Bantuan PemerintahRealisasi Tanam
(ha)(%) thd
SasaranLuas (ha)
Realisasi Panen
Sumber: Data laporan daerah s.d Desember 2016
45 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Realisasi Kegiatan Padi Inbrida Perluasan Areal Tanam Tahun 2016
306,864 95,794,547 94,867,806 99.03 304,346 99.18 89,913 51.75 465,325
1 Aceh - - - -
2 Sumatera Utara 10,964 3,453,660 3,453,660 100.00 10,964 100.00 -
3 Sumatera Barat - - - -
4 Riau - - - -
5 Jambi - - - -
6 Sumatera Selatan 62,568 24,845,826 24,845,826 100.00 62,568.45 100.00 35,417 42.54 150,648
7 Bengkulu - - - -
8 Lampung 31,008 10,294,656 10,294,656 100.00 31,008 100.00 -
9 DKI Jakarta - - - -
10 Jawa Barat 133,293 39,154,819 39,088,608 99.83 130,775 98.11 -
11 Jawa Tengah - - - -
12 DI Yogyakarta - - - -
13 Jawa Timur 413 153,450 153,450 100.00 413 100.00 413 46.20 1,908
14 Kalimantan Barat - - - -
15 Kalimantan Tengah - - - -
16 Kalimantan Selatan - - - -
17 Kalimantan Timur - - - -
18 Sulawesi Utara - - - -
19 Sulawesi Tengah - - - -
20 Sulawesi Selatan - - - -
21 Sulawesi Tenggara - - - -
22 Bali - - - -
23 Nusa Tenggara Barat - - - -
24 Nusa Tenggara Timur - - - -
25 Maluku - - - -
26 Papua - - - -
27 Maluku Utara - - - -
28 Banten 68,618 17,892,136 17,031,606 95.19 68,618 100.00 54,083 57.83 312,769
29 Bangka Belitung - - - -
30 Gorontalo - - - -
31 Kepulauan Riau - - - -
32 Papua Barat - - - -
33 Sulawesi Barat - - - -
34 Kalimantan Utara - - - -
Nasional
(ha)(%) thd
SasaranLuas (ha)
Provitas
(ku/ha)
Produksi
(ton)
SasaranRealisasi Keuangan
Bantuan PemerintahRealisasi Tanam Realisasi Panen
(%) thd
Sasaran
No.
(Rp. 000)(ha) (Rp. 000)
Provinsi
Sumber: Data laporan daerah s.d Desember 2016
46 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Realisasi Kegiatan Pengembangan Desa Pertanian Organik untuk Padi Tahun 2016
2,440 48,058,156 36,089,860 75.10 2,286 93.69 534 54.25 2,897
1 Aceh - - - - - - - - -
2 Sumatera Utara - - - - - - - - -
3 Sumatera Barat 180 3,610,800 2,468,100 68.35 180 100.00 20 53.00 106
4 Riau - - - - - - - - -
5 Jambi - - - - - - - - -
6 Sumatera Selatan 40 802,400 801,878 99.93 40 100.00 20 64.00 128
7 Bengkulu 20 401,200 401,200 100.00 20 100.00 20 16.00 32
8 Lampung 100 2,006,000 1,908,500 95.14 100 100.00 60 54.15 325
9 DKI Jakarta - - - - - - - - -
10 Jawa Barat 340 6,784,512 6,755,762 99.58 340 100.00 40 50.00 200
11 Jawa Tengah 220 4,413,200 4,413,174 100.00 220 100.00 40 79.55 318
12 DI Yogyakarta - - - - - - - - -
13 Jawa Timur 140 2,489,090 509,002 20.45 140 100.00 20 59.00 118
14 Kalimantan Barat 80 1,604,800 1,203,600 75.00 80 100.00 - - -
15 Kalimantan Tengah 140 2,302,594 2,042,022 88.68 120 85.71 15 15.33 23
16 Kalimantan Selatan - - - - - - - - -
17 Kalimantan Timur - - - - - - - - -
18 Sulawesi Utara 160 3,209,600 3,209,600 100.00 141 88.13 32 71.88 230
19 Sulawesi Tengah 80 1,604,800 1,567,200 97.66 80 100.00 - - -
20 Sulawesi Selatan 260 5,200,000 696,420 13.39 225 86.54 80 63.56 509
21 Sulawesi Tenggara 80 1,604,800 1,604,800 100.00 80 100.00 60 50.00 300
22 Bali 160 3,209,600 3,209,598 100.00 160 100.00 40 46.31 185
23 Nusa Tenggara Barat 100 2,005,360 1,815,107 90.51 100 100.00 34 52.66 179
24 Nusa Tenggara Timur 80 1,593,800 1,565,247 98.21 80 100.00 13 16.92 22
25 Maluku - - - - - - - - -
26 Papua 40 802,400 212,618 26.50 40 100.00 - - -
27 Maluku Utara - - - - - - - - -
28 Banten 60 1,203,600 906,138 75.29 60 100.00 40 55.50 222
29 Bangka Belitung - - - - - - - - -
30 Gorontalo - - - - - - - - -
31 Kepulauan Riau - - - - - - - - -
32 Papua Barat 40 802,400 799,894 99.69 40 100.00 - - -
33 Sulawesi Barat 120 2,407,200 - - 40 33.33 - - -
34 Kalimantan Utara - - - - - - - - -
No. Provinsi
Nasional
(ha)(%) thd
SasaranLuas (ha)
Provitas
(ku/ha)
Produksi
(ton)(ha) (Rp. 000)(Rp. 000)
(%) thd
Sasaran
Sasaran Realisasi Tanam Realisasi PanenRealisasi Keuangan
Bantuan Pemerintah
Sumber: Data laporan daerah s.d Desember 2016
47 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Realisasi Kegiatan Budidaya Padi dengan Teknologi Hazton Tahun 2016
40,495 157,961,457 139,530,949 88.33 40,074 98.96 3,236 43.69 14,138
1 Aceh - - - - - - - - -
2 Sumatera Utara - - - - - - - - -
3 Sumatera Barat - - - - - - - - -
4 Riau 100 448,000 336,280 75.06 100 100.00 - - -
5 Jambi - - - - - - - - -
6 Sumatera Selatan 50 223,700 223,628 99.97 50 100.00 45 62.94 283
7 Bengkulu 25 112,000 112,000 100.00 25 100.00 - - -
8 Lampung 100 448,000 447,100 99.80 100 100.00 21 65.00 137
9 DKI Jakarta - - - - - - - - -
10 Jawa Barat - - - - - - - - -
11 Jawa Tengah - - - - - - - - -
12 DI Yogyakarta - - - - - - - - -
13 Jawa Timur 25 112,000 112,000 100.00 25 100.00 25 60.00 150
14 Kalimantan Barat 38,020 146,691,350 130,139,920 88.72 38,020 100.00 2,895 40.88 11,836
15 Kalimantan Tengah 100 448,000 443,805 99.06 32 32.00 - - -
16 Kalimantan Selatan 50 224,000 168,850 75.38 50 100.00 - - -
17 Kalimantan Timur 100 448,000 21,949 4.90 100 100.00 - - -
18 Sulawesi Utara 150 672,000 672,000 100.00 150 100.00 - - -
19 Sulawesi Tengah 100 448,000 435,455 97.20 95 95.00 - - -
20 Sulawesi Selatan 50 442,000 221,000 50.00 50 100.00 25 118.00 295
21 Sulawesi Tenggara 75 336,000 336,000 100.00 75 100.00 65 80.00 520
22 Bali - - - - - - - - -
23 Nusa Tenggara Barat 75 336,000 248,307 73.90 75 100.00 50 44.00 220
24 Nusa Tenggara Timur 975 4,336,249 4,095,221 94.44 702 72.00 35 61.43 215
25 Maluku 100 448,000 448,000 100.00 100 100.00 25 70.00 175
26 Papua 100 448,000 115,279 25.73 100 100.00 - - -
27 Maluku Utara 100 448,000 288,950 64.50 75 75.00 - - -
28 Banten 100 444,158 332,158 74.78 100 100.00 25 70.00 175
29 Bangka Belitung - - - - - - - - -
30 Gorontalo - - - - - - - - -
31 Kepulauan Riau - - - - - - - - -
32 Papua Barat 100 448,000 333,048 74.34 50 50.00 25 53.00 133
33 Sulawesi Barat - - - - - - - - -
34 Kalimantan Utara - - - - - - - - -
No. Provinsi
Nasional
(ha)(%) thd
SasaranLuas (ha)
Provitas
(ku/ha)
Produksi
(ton)(ha) (Rp. 000)(Rp. 000)
(%) thd
Sasaran
Realisasi PanenSasaranRealisasi Keuangan
Bantuan PemerintahRealisasi Tanam
Sumber: Data laporan daerah s.d Desember 2016
48 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Lampiran 13
Realisasi Kegiatan Utama Jagung Tahun 2016
(ha)(%) thd
SasaranPanen (ha)
Produktivitas
(ku/ha)
Produksi
(Ton)
NASIONAL 1.655.885 1.529.674 92,38 130.145 61,70 803.030
1 Aceh 65.000 60.131 92,51 22.208 60,36 134.044
2 Sumatera Utara 88.440 88.440 100,00 7.098 59,36 42.137
3 Sumatera Barat 49.158 46.067 93,71 4.366 68,14 29.749
4 Riau 8.158 7.890 96,71 2.811 26,35 7.406
5 Jambi 17.609 8.726 49,55 4.413 49,72 21.943
6 Sumatera Selatan 65.650 62.606 95,36 16.239 68,61 111.409
7 Bengkulu 28.238 12.697 44,96 2.373 46,30 10.985
8 Lampung 98.335 93.871 95,46 - - -
9 DKI Jakarta - - - - - -
10 Jawa Barat 89.994 89.891 99,89 39.630 71,16 282.021
11 Jawa Tengah 70.942 53.312 75,15 - - -
12 DI Yogyakarta - - - - - -
13 Jawa Timur 89.271 89.271 100,00 4.157 63,90 26.563
14 Kalimantan Barat 10.390 7.750 74,59 - - -
15 Kalimantan Tengah 6.822 6.790 99,53 - - -
16 Kalimantan Selatan 23.052 14.965 64,92 5.304 65,24 34.605
17 Kalimantan Timur 11.500 8.657 75,28 125 10,00 125
18 Sulawesi Utara 175.000 172.928 98,82 - - -
19 Sulawesi Tengah 48.422 41.598 85,91 9.907 53,32 52.820
20 Sulawesi Selatan 250.000 243.026 97,21 3.894 62,04 24.159
21 Sulawesi Tenggara 30.000 13.318 44,39 - - -
22 Bali 7.831 6.775 86,52 1.521 60,30 9.173
23 Nusa Tenggara Barat 112.420 111.426 99,12 1.949 80,76 15.740
24 Nuasa Tenggara Timur 106.500 98.500 92,49 4.000 - -
25 Maluku 8.650 4.817 55,69 - - -
26 Papua 1.500 1.500 100,00 - - -
27 Maluku Utara 6.000 2.636 43,93 50 10,00 50
28 Banten 13.890 8.973 64,60 - - -
29 Bangka Belitung - - - - - -
30 Gorontalo 86.561 86.561 100,00 - - -
31 Kepulauan Riau - - - - - -
32 Papua Barat 1.000 1.000 100,00 100 10,00 100
33 Sulawesi Barat 84.000 84.000 100,00 - - -
34 Kalimantan Utara 1.552 1.552 100,00 - - -
No. ProvinsiSasaran
Areal (ha)
Realisasi Tanam Realisasi
Sumber: Data laporan daerah s.d Desember 2016
49 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Realisasi Kegiatan Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida Tahun 2016
(ha)(%) thd
SasaranPanen (ha)
Produktivitas
(ku/ha)
Produksi
(Ton)
Nasional 1.102.349 1.102.349 100,00 130.145 61,70 803.030
1 Aceh 50.000 50.000 100,00 22.208 60,36 134.044
2 Sumatera Utara 88.440 88.440 100,00 7.098 59,36 42.137
3 Sumatera Barat 37.958 37.958 100,00 4.366 68,14 29.749
4 Riau 7.519 7.519 100,00 2.811 26,35 7.406
5 Jambi 7.609 7.609 100,00 4.413 49,72 21.943
6 Sumatera Selatan 50.825 50.825 100,00 16.239 68,61 111.409
7 Bengkulu 11.000 11.000 100,00 2.373 46,30 10.985
8 Lampung 43.000 43.000 100,00 - - -
9 DKI Jakarta - - - - - -
10 Jawa Barat 69.994 69.994 100,00 39.630 71,16 282.021
11 Jawa Tengah 37.250 37.250 100,00 - - -
12 DI Yogyakarta - - - - - -
13 Jawa Timur 89.271 89.271 100,00 4.157 63,90 26.563
14 Kalimantan Barat 4.750 4.750 100,00 - - -
15 Kalimantan Tengah 4.750 4.750 100,00 - - -
16 Kalimantan Selatan 8.782 8.782 100,00 5.304 65,24 34.605
17 Kalimantan Timur 6.500 6.500 100,00 125 10,00 125
18 Sulawesi Utara 110.000 110.000 100,00 - - -
19 Sulawesi Tengah 35.000 35.000 100,00 9.907 53,32 52.820
20 Sulawesi Selatan 150.000 150.000 100,00 3.894 62,04 24.159
21 Sulawesi Tenggara - - - - - -
22 Bali 6.628 6.628 100,00 1.521 60,30 9.173
23 Nusa Tenggara Barat 82.420 82.420 100,00 1.949 80,76 15.740
24 Nuasa Tenggara Timur 81.500 81.500 100,00 4.000 - -
25 Maluku 3.650 3.650 100,00 - - -
26 Papua 1.500 1.500 100,00 - - -
27 Maluku Utara 1.000 1.000 100,00 50 10,00 50
28 Banten 4.890 4.890 100,00 - - -
29 Bangka Belitung - - - - - -
30 Gorontalo 61.561 61.561 100,00 - - -
31 Kepulauan Riau - - - - - -
32 Papua Barat 1.000 1.000 100,00 100 10,00 100
33 Sulawesi Barat 44.000 44.000 100,00 - - -
34 Kalimantan Utara 1.552 1.552 100,00 - - -
Sasaran
Areal (ha)
Realisasi Tanam
No. Provinsi
Realisasi
Sumber: Data laporan daerah s.d Desember 2016
50 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016
Realisasi Kegiatan Jagung di Lahan Khusus Tahun 2016
(ha) (Rp. 000) (Rp. 000)(%) thd
Sasaran (ha)
(%) thd
Sasaran Luas (ha)
Provitas
(ku/ha)
Produksi
(ton)
553,536 873,808,025 493,486,375 56.48 427,325 77.20 - - -
1 Aceh 15,000 21,718,510 20,548,350 94.61 10,131 67.54 - - -
2 Sumatera Utara - - - - - - - -
3 Sumatera Barat 11,200 18,098,760 5,788,191 31.98 8,109 72.40 - - -
4 Riau 639 8,687,410 478,683 5.51 371 58.06 - - -
5 Jambi 10,000 14,479,000 - - 1,117 11.17 - - -
6 Sumatera Selatan 14,825 28,958,015 9,831,595 33.95 11,781 79.47 - - -
7 Bengkulu 17,238 28,958,015 - - 1,697 9.84 - - -
8 Lampung 55,335 79,634,535 36,988,370 46.45 50,871 91.93 - - -
9 Kep. Bangka Belitung - - - - - - -
10 Jawa Barat 20,000 28,958,015 18,524,004 63.97 19,897 99.49 - - -
11 Jawa Tengah 33,692 50,676,525 40,574,608 80.07 16,062 47.67 - - -
12 Jawa Timur - - - - - -
13 Banten 9,000 14,479,000 9,002,813 62.18 4,083 45.37 - - -
14 Bali 1,203 7,239,500 882,000 12.18 147 12.22 - - -
15 Nusa Tenggara Barat 30,000 43,437,020 27,320,278 62.90 29,006 96.69 - - -
16 Nusa Tenggara Timur 25,000 36,197,515 18,615,487 51.43 17,000 68.00 - - -
17 Kalimantan Barat 5,640 14,479,000 - - 3,000 53.19 - - -
18 Kalimantan Tengah 2,072 14,479,000 2,042,975 14.11 2,040 98.46 - - -
19 Kalimantan Selatan 14,270 21,718,510 19,949,121 91.85 6,183 43.33 - - -
20 Kalimantan Timur 5,000 7,239,500 6,985,000 96.48 2,157 43.14 - - -
21 Kalimantan Utara - - - - - - -
22 Sulawesi Utara 65,000 94,113,550 78,101,225 82.99 62,928 96.81 - - -
23 Sulawesi Tengah 13,422 43,437,020 22,355,099 51.47 6,598 49.16 - - -
24 Sulawesi Selatan 100,000 144,790,065 76,233,459 52.65 93,026 93.03 - - -
25 Sulawesi Tenggara 30,000 43,437,020 23,946,837 55.13 13,318 44.39 - - -
26 Gorontalo 25,000 36,197,515 18,767,830 51.85 25,000 100.00 - - -
27 Sulawesi Barat 40,000 57,916,025 50,565,750 87.31 40,000 100.00 - - -
28 Maluku 5,000 7,239,500 - - 1,167 23.34 - - -
29 Maluku Utara 5,000 7,239,500 5,984,700 82.67 1,636 32.72 - - -
PUSAT - - - - -
Realisasi Panen
Nasional
Realisasi Tanam
No Provinsi
SasaranNilai Kontrak Bantuan
Pemerintah
Sumber: Data laporan daerah s.d Desember 2016
51 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT SEREALIA 2016