Laporan Khusus Pekerjaan Trenching ROW Di Area Padat Perumahan Rev.1

download Laporan Khusus Pekerjaan Trenching ROW Di Area Padat Perumahan Rev.1

of 25

Transcript of Laporan Khusus Pekerjaan Trenching ROW Di Area Padat Perumahan Rev.1

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010

LAPORAN KHUSUS PEKERJAAN TRENCHING ROW DI AREA PADAT PEMUKIMAN PENDUDUK

PEKERJAAN PENGGANTIAN PIPANISASI CB-I TASIKMALAYA-UJUNGBERUNG

Disiapkan oleh: KSO LAPI PRANALA

Isnendro BW Team Leader MK

Page 1 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010 DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar 2. Data Umum Proyek 3. Ringkasan

Trenching Penduduk

ROW

di

Area

Padat

Pemukiman

4. Analisa 5. Konklusi

Page 2 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 20101 KATA PENGANTAR

PT. PERTAMINA (Persero) sedang melaksanakan Proyek Penggantian Jalur Pipa BBM Dia. 10 (CB-I) dari Depot Tasikmalaya sampai dengan Depot Ujung Berung sepanjang 75 KM.yang dilaksanakan oleh Kontraktor PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

2

DATA UMUM PROYEK

Lingkup pekerjaan meliputi penggantian sarana dan fasilitas 1 (satu) jalur pipa multi produk yang mengalirkan BBM Premium, Kerosene dan Solar (PKS) dari TT Lomanis melalui Depot Tasikmalaya sampai dengan Depot Ujung Berung sepanjang 75 KM, meliputi:

2.1 PEKERJAAN PEREKAYASAAN (ENGINEERING) 2.2 PENGADAAN PERALATAN DAN MATERIAL (PROCUREMENT) 2.3 PEMBANGUNAN:Jalur pipa Tasikmalaya Ujung Berung, dan mencakup pekerjaan: a. Pembangunan dan pemasangan 1 (satu) jalur pipa BBM diameter 10 dari Depot Tasikmalaya depot Ujung Berung 75 KM. ( KP.126.000 S.D KP.158.000 32 KM dan KP.182.000 S.D KP.224.000 43 KM )

b. Rekondisi Blok valve termasuk Instrumentasi (Control dan Asessories) c. Penggantian Cathodic Protection termasuk aksesories

d. Uji coba dan sertifikasi seluruh sarana dan fasilitas yang dibangun e. f. Pemeliharaan sarana dan fasilitas yang dibangun pada Masa Jaminan Pemeliharaan. Pembuatan buku petunjuk operasi dan pemeliharaan serta pelatihan dalam bidang operasi dan pemeliharaan bagi karyawan PT PERTAMINA (PERSERO) yang akan mengoperasikan sarana dan fasilitas yang dibangun.

ROW jalu pipa PKS, antara Depot Tasikmalaya sampai dengan Depot Ujung Berung sepanjang 75 KM, sudah disediakan oleh PT PERTAMINA

Page 3 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010(PERSERO), dan rencananya sebagian menggunakan (KP.200.352 Cicalengka s.d KP.224 Ujung Berung). lahan PT KAI

3

RINGKASAN ROW DI AREA PADAT PEMUKIMAN PENDUDUK

3.1 PENGANTARPada akhir kemajuan Proyek Penggantian Pipanisasi CB1 Tasikmalaya Ujungberung adalah terkendalanya pembebasan ROW yang ada dengan tumbuhnya pemukiman penduduk disekitarnya yang telah berlangsung lama sejak selesainya penambahan Pipanisasi CB2 16 sekitar 15 tahun lalu. 3.1.1 PRINSIP-PRINSIP KONSTRUKSI PIPELINE (JALUR PIPA) Ditinjau dari metoda pekerjaan konstruksi pipeline yang digunakan, suatu pipeline dapat dibagi menjadi tiga elemen basic berdasarkan dari perbedaan bentuknya yaitu: i. ii. Open cross country area, dimana teknik spread digunakan Crossing-crossing, dimana specialist crew (boring, Auger atau HDD) dan teknik civil engineering digunakan

iii. Special sections, area dengan tumbuhnya pemukiman penduduk, daerah khusus atau terlarang dan area lingkungan yang sulit dan sensitive.

3.1.2 TEKNIK SPREAD UNTUK AREA CROSS COUNTRY Metoda dasar dari konstruksi pipeline onshore pada area cross country umumnya dikenal sebagai teknik spread, yaitu dengan system production line dimana pipeline yang bergerak maju, atau pipeline yang statis dan crew pekerja yang bergerak maju mengikuti track pipa pada ROW. Pelaksanaan teknik spread adalah kondisional tergantung pengelasan pipeline diatas tanah dengan panjang yang maksimal hingga diantara obstacle atau crossing (produksi dapat dicapai hingga sepanjang 10 km), dan pipa yang telah tersambung dengan alasan kemudian di lowering dengan alat-alat angkat seperti side-boom atau excavator secara bertahap hingga

Page 4 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010keseluruhan pipeline terletak dalam trenching tanpa obstacle maupun crossing secara utuh. Dalam cara bekerjanya metoda continues main spread terjadi break atau terhentinya penyambungan lasan dikarenakan oleh lokasi yang padat hunian, jalan raya, jalan kereta api, jalan setapak, saluran air atau irigasi, sungai, atau crossing. Dan juga pada constraint waktu, pelarangan untuk bekerja atau bentuk fisik dari obstacle/feature.

Page 5 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010

Metoda teknik spread di KP 147 Pamokolan dan KP 256 di jalan Tol Purbaleunyi tidak terdapat obstacle

Trenching sepanjang 3 km tanpa obstacle di jalan tol Purbaleunyi Pada metoda teknik spread pada pipeline dapat dicapai produksi pipeline sepanjang 500 m hingga 1500 m perhari, tergantung diameter pipa, lokasi, jenis tanah dll.

3.1.3 CROSSING (BORING, AUGER ATAU HDD) Pada proyek Penggantian Pipanisasi CB1, pekerjaan crossing pada jalan raya hanya digunakan system BORING secara manual dan sederhana, yaitu dengan membuat Bell Hole di kedua ujung badan jalan pada kedalaman 2 m atau lebih dan trenching untuk pipa bor, pengeboran horizontal dibawah jalan dapat dikerjakan hingga menembus lebar jalan 20 m. Pekerjaan ini dikerjakan oleh crew specialist yang cukup berpengalaman (ex Sindanglaut)

Page 6 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010

Memasukkan pipeline kedalam casing pada crossing

Skema Road Crossing Pekerjaan crossing Jalan raya dengan lebar 15 m dapat diselesaikan dalam waktu paling lambat 7 hari, tergantung cuaca dan jenis tanah. Pekerjaan crossing dengan cara boring mempunyai risiko rendah dari puluhan pekerjaan crossing hanya 1 kali kegagalan dengan adanya batuan yang besar dijalan di daerah kota Tasik.dan dilanjutkan dengan system Open Cut

Pekerjaan Road Crossing di KP 142,Rajapolah bor

Trenching untuk pipa

Page 7 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010

Bell Hole di ujung crossing

3.1.4 SPECIAL SECTION, AREA DENGAN TUMBUHNYA PENDUDUK, AREA YANG SULIT DAN SENSITIF

PEMUKIMAN

Pekerjaan pemasangan pipeline pada area tersebut diatas merupakan dimana dengan ROW yang sempit dan tumbuhnya bangunan diatasnya seperti pagar, slab concrete, track, dinding rumah, kolam dan kebun merupakan pekerjaan yang sulit secara teknis maupun sosial aspeknya. Untuk mencapai berhasilnya selesainya pekerjaan pipeline pada area ini perlu effort yang maksimal dari Owner maupun Kontraktornya seperti: i. ii. Organisasi dan peronel yang jelas Planning dan Schedule pekerjaan yang workable

iii. Team pekerja yang competen iv. Peralatan dan consumable yang cukup tersedia v. Extra cost untuk pembongkaran pagar, slab, dinding, saluran air atau fasilitas umum Dalam hubungan kemasyarakatan masa kini, sejak terjadinya reformasi menunjukkan situasi masyarakat yang berbeda dibanding pada masa lalu.

3.2 AKTIVITAS PRE-CONSTRUCTIONAktifitas dimana termasuk finalisasi dari route pipeline,finalisasi detail dsign, mobilisasi, pemberitahuan ijin masuk dari pemilik tanah, set-up pipe-yard dan kebutuhan pekerjaan sementara, geographic position station, rencana drain, galian tanah dan perbaikan lingkungan, jalan ases konstruksi, dan

Page 8 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010persetujuan dengan pemilik tanah atau bangunan untuk bekerja di areanya dengan persyaratannya yang diminya secara wajar.

3.3 PENGGALIAN TRENCHING

Foto foto ROW dengan Rumah Tumbuh Pemukiman penduduk

Page 9 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010Special Section Area 1

Page 10 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010

Page 11 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010Special Section Area 2

Page 12 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010

Page 13 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010Special Section Area 3

Page 14 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010

Page 15 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010

Special Section Area 4

Page 16 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010

Page 17 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010

Secara prosedur yang telah disetujui oleh Pertamina diantaranya: Memastikan penetuan lokasi galian telah sesuai dengan ROW yang ditandai dengan patok. Dimensi galian: 1,5 m dari top of pipe untuk kodisi umum Lebih dalam 4 dari flane eksisiting untuk condisi crossing pipa baru terhadap pipa eksisting 2 m dari permukaan dari dasar sungai untuk kodisi river crossing 1,8 m untuk kondisi road crossing Lebar 1 1,5 m Try-hole dilakukan pada daerah yang dianggap perlu..dan lain sebagainya

Pada area dengan kondisi yang sulit dan sensitive memang berjarak pendek antara 50 m hingga 1000 m dan untuk mengerjakannya dikerahkan dengan team yang cukup mulai hubungan masyarakat, crew gali, crew pipeline dan fitter,

Page 18 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010welder dan para pengawas dari semua pihak yaitu Pertamina, Kontraktor dan pemuka masyarakat. Masyarakat secara umum menerima untuk menyerahkan ROW untuk penggalian penggantian pipa yang hanya terjadi lebih dari 15 tahun sekali. Keinginan masyarakat adalah pekerjaan tidak berlarut-larut hingga melebihi perjanjian yang disepakati, umumnya tidak lebih dari 3 hari, pengalaman tidak pernah tercapai oleh Kontraktor dengan berbagai alasan.

4 -

ANALISA

Tim Sosialisasi, Kontraktor dan Pemilik lahan harus membuat kesepakatan mengenai schedule waktu pekerjaan konstruksi pada lahan tersebut dan juga disepakati dampak dari pekerjaan tersebut apabila tidak selesai tepat waktu. Tidak ada schedule mengenai pekerjaan pemasangan pipa di area padat penduduk yang menerangkan kesinambungan antara pekerjaan pembebasan lahan dengan pekerjaan konstruksi yang telah disepakati antara kedua belah pihak yaitu antara Tim Sosialisasi dan Kontraktor. Apabila pekerjaan konstruksi di area padat penduduk sedang dilakukan maka sebaiknya Tim sosialisasi hadir di lokasi tersebut, hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi apabila ada ketidak cocokan mengenai batas-batas ROW Pertamina dengan pemilik lahan. Umumnya para pemilik lahan disepanjang ROW cukup aware dengan adanya proyek penggantian pipa milik Pertamina, hanya saja gangguan pekerjaan ini tidak terlalu lama dan mereka menyadari risiko itu, tinggal kesungguhan pihak Pertamina meyakinkan dengan sejelas-jelasnya tanpa menjajikan apa yang mereka inginkan sperti ganti rugi atau biaya perbaikan, pemilik lahan memang tidak mau menanggung terlalu berat biaya untuk perbaikannya dan kebersihannya. Pengalaman sebelumnya umumnya pekerjaan tidak selesai apa yang mereka harapkan, sehingga kepercayaan pemilik lahan menjadi apatis dan selalu reluctant/against untuk mengijnkan lahannya untuk digali/dibongkar. Tidak continue/terus menerus melakukan sosialisasi pada pemilik lahan yang akan dilalui proyek penggantian pipa. Team sosialisasi perlu dibantu oleh tokoh masyarakat yang mempunyai pengaruh kuat pada setiap section untuk memperlancar mendapatkan kesepakatan dari pemilik lahan.

-

-

-

-

-

Page 19 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010

Gambar peta jalur pipa dengan padat pemukiman penduduk.

Special Section Area (pemukiman padat penduduk)

Depot TasikmaPage 20 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010

Special Section Area (pemukiman padat penduduk)

Page 21 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010

Special Section Area (pemukiman padat penduduk)

Page 22 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010

Special Section Area (pemukiman padat penduduk)

Page 23 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 20105 KONKLUSI

5.1 TIM SOSIALISASI PADA PROYEK INI SANGAT DIPERLUKAN UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN BATAS-BATAS ROW PERTAMINA DENGAN PEMILIKNYA SECARA BERKESINAMBUNGAN. 5.2 MELAKUKAN PEMBEBASAN YANG MENYANGKUT SEGALA SESUATU YANG BERADA DI ATAS AREA YANG AKAN DILAKUKAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA. 5.3 PERLU DIBUATKAN SCHEDULE YANG KETAT DAN DILAKSANAKAN DENGAN CONSISTENT SEPERTI PADA CONTOH DAN DIKETAHUI/DISETUJUI OLEH SEMUA PIHAK PEMILIK LAHAN, KONTRAKTOR/PERTAMINA/PEMDA ATAU INTANSI TERKAIT

5.4 DIPERLUKAN EXTRA COST YANG WAJAR DAN LANGSUNG DARI PERTAMINA/KONTRAKTOR KE PEMILIK LAHAN . 5.5 MEMPERJELAS/MENJAGA RAMBU-RAMBU PERINGATAN, PATOKPATOK ATAU MARKER PADA ROW DENGAN BAHAN YANG KOKOH. 5.6 PENINGKATAN PATROLI OLEH PERTAMINA ATAS ROW SECARA EFEKTIF.

Page 24 of 25

SURAT PERJANJIAN BORONGAN NO.SPB-002/F3Q100/2010-S5 TANGGAL 8 JUNI 2010-

Page 25 of 25