LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi...

156
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RISIKO DI LINE FORGING PT KOMATSU FORGING INDONESIA CIKARANG Pinutri Rukmini Dewi R.0008061 PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2011

Transcript of LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi...

Page 1: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LAPORAN KHUSUS

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN

RISIKO DI LINE FORGING PT KOMATSU

FORGING INDONESIA

CIKARANG

Pinutri Rukmini Dewi R.0008061

PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2011

Page 2: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGESAHAN

Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di Line

Forging PT. Komatsu Forging Indonesia

Cikarang

Pinutri Rukmini Dewi, NIM R.0008061, Tahun : 2011

Telah diuji dan disahkan di hadapan

Penguji Tugas Akhir

Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja

Fakuiltas Kedokteran UNS Surakarta

Pada Hari Senin Tanggal 20 Juni 2011

Ketua Program

D.III Hiperkes Dan Keselamatan Kerja FK UNS

Sumardiyono, SKM., M.Kes

NIP. 19650706 198803 1 002

Pembimbing II

Live Setyaningsih, SKM

NIP. 19850811 201101 2 020

Pembimbing I

Sumardiyono, SKM., M.Kes

NIP. 19650706 198803 1 002

Page 3: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN PERUSAHAAN

Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di

Forging Line PT. Komatsu Forging Indonesia

Cikarang

Pinutri Rukmini Dewi, NIM R.0008061, Tahun : 2011

Telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing Perusahaan

Pada Hari Senin Tanggal 4 Juli 2011

Pembimbing Lapangan

Hariyono

EHS Staff

Pembimbing Utama

Asep Kamaludin

EHS Manager

Mengetahui,

Personal and General Affair

Yuwono Hadi Prasetya

PGA Manager

Page 4: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RISIKO

DI LINE FORGING PT KOMATSU FORGING INDONESIA

CIKARANG

Pinutri Rukmini Dewi1, Sumardiyono

2, Live Setyaningsih

3

Tujuan: Setiap aktivitas yang melibatkan faktor manusia, mesin dan bahan serta

melalui tahap-tahap proses memiliki risiko bahaya memungkinkan terjadinya

kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja

tersebut disebabkan karena adanya sumber-sumber bahaya akibat dari aktivitas kerja

di tempat kerja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tentang Identifikasi Bahaya

dan Pengendalian Risiko di Line Forging di PT. Komatsu Forging Indonesia sebagai

upaya pengendalian kecelakaan kerja.

Metode: Kerangka pemikiran penelitian ini adalah tempat kerja dimana didalamnya

terdapat tenaga kerja, peralatan dan lingkungan kerja yang memiliki potensi dan

faktor bahaya. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan tersebut diperlukan

identifikasi bahaya, penilaian risiko serta menentukan langkah pengendaliannya

sehingga tempat kerja dapat menjadi aman.

Hasil: Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif yaitu

dengan menggambarkan proses produksi di line forging PT. Komatsu Forging

Indonesia dengan memperhatikan segala aktifitas kerja di line forging sehingga dapat

dianalisa potensi-potensi bahaya yang ada. Pengambilan data tentang identifikasi

bahaya dan penilaian risiko dilakukan melalui observasi langsung ke lapangan,

kuisioner dan wawancara kepada karyawan serta studi kepustakaan. Data yang

diperoleh kemudian dibahas dengan menyesuaikan Permenaker No. PER-

05/MEN/1996 mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Simpulan: Perusahaan telah melaksanakan identifikasi bahaya dan penilaian risiko

serta menentukan langkah pengendaliannya sehingga dapat mencegah terjadinya

kecelakaan di line forging sesuai dengan Permenaker No. PER-05/MEN/1996

mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Saran yang

diberikan adalah melaksanakan. Review Hazard Identification Risk Asessment Risk

Control untuk kegiatan pada produk baru.

Kata kunci: Identifikasi Bahaya, Pengendalian Risiko

1. Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran,

Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

2. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

3. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Page 5: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya serta kemudahan dan kelancaran sehingga penulis dapat

menyelesaikan kegiatan Magang serta dapat menyelesaikan laporan magang dengan

judul “Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di Line Forging PT.

Komatsu Forging Indonesia Cikarang”.

Penulisan laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan kelulusan studi

di Program D.III Hiperkes Dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Di samping itu kegiatan Magang ini dilaksanakan untuk

menambah wawasan guna mengenal, mengetahui dan memahami mekanisme serta

problematika yang ada mengenai penerapan keselamatan dan kesehatan kerja serta

lingkungan hidup di perusahaan.

Dalam pelaksanaan magang dan penyusunan laporan ini penulis telah

dibantu dan dibimbing oleh berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

memberikan bimbingan dan dukungan, baik secara material maupun spiritual kepada

penulis. Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr. Sp. PD-KR-FINASIM selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Sumardiyono, SKM., M.Kes, selaku Ketua Program D.III Hiperkes Dan

Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dan selaku

pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam

penyusunan laporan ini.

3. Ibu Live Setyaningsih, SKM selaku Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dalam pembuatan laporan ini.

4. Seluruh Dosen Pengajar dan Asisten atas segala ilmu dan motivasinya kepada

penulis selama menempuh perkuliahan.

5. Bapak Yuwono Hadi Prasetya selaku Manager Personel & General Affair PT

Komatsu Forging Indonesia yang telah memberikan penulis kemudahan untuk

perijinan tempat magang.

6. Bapak Asep Kamaludin selaku Manager Environment Health and Safety yang

telah memfasilitasi penulis untuk kepentingan magang

7. Bapak Priyo Harsanto selaku Manager Forging yang telah memfasilitasi penulis

untuk melakukan penelitian di Forging Line.

8. Bapak Hariyono selaku Staff Environment Health and Safety atas segala ilmu

dan bimbingannya di lapangan.

9. Semua Karyawan PT Komatsu Forging Indonesia yang telah memberikan

bantuan, informasi, motivasi dan pertemanan kepada penulis. Terutama Bapak-

bapakku di Lantai 3 (Bapak Rozali, Bapak Agus Tri, Bapak Waliyadi, Bapak

Sutarko, Bapak Andri, Bapak Edik, Bapak Dadang, Bapak Mardanus, dan yang

lainnya) yang sudah memberikan kasih sayang kepada penulis.

Page 6: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

10. Papa Denantyo Suryoatmodjo, Mama Isnaeni, Adikki Pinastiti Denantyo yang

telah memberikan doa, kasih sayang, dukungan moril dan materiil .

11. Bunda Endang Widiyastuti, S.Pd., M.Pd. yang telah memberikan motivasi untuk

selalu tidak pernah berhenti belajar dan nasihatnya untuk menjadi wanita yang

kuat serta berprinsip.

12. Om Aris Tarsetyo Adi, Mama Anis, Mas Dito, Mas Dio dan Dedek Anisa yang

telah memberikan fasilitas, motivasi, kehangatan keluarga dan dukungan kepada

penulis selama berada di Bekasi.

13. Abang yang selama ini memberiku motivasi, perhatian dan pengertian. Terima

Kasih Bang.

14. Teman–teman angkatan 2008 Program D.III Hiperkes Dan Keselamatan Kerja

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tetap Joss Kawan-

kawanku.

15. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan penelitian

ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih sangat jauh dari

sempurna karena “ tak ada gading yang tak retak”. Penulis mengharapkan saran dan

kritik dari pembaca sehingga dapat dijadikan masukan di waktu mendatang.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat

bagi kita semua, khususnya mahasiswa Program D.III Hiperkes Dan Keselamatan

Kerja Kesehatan Kerja untuk menambah wawasan yang berkaitan dengan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup di perusahaan.

Wassalamu ‘alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Surakarta, 20 Juni 2011

Penulis,

Pinutri Rukmini Dewi

Page 7: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN ............................................. iii

ABSTRAK ...................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

D. Manfaat penelitian ......................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 6

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 6

B. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 30

A. Metode Penelitian ...................................................................... 30

Page 8: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

B. Lokasi Penelitian ........................................................................ 30

C. Obyek dan Ruang Lingkup Penelitian ....................................... 30

D. Sumber Data .............................................................................. 31

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 32

F. Pelaksanaan ................................................................................ 33

G. Analisa Data ............................................................................... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 35

A. Hasil Penelitian .......................................................................... 35

B. Pembahasan ............................................................................... 119

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 129

A. Simpulan .................................................................................... 129

B. Saran .......................................................................................... 130

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 132

LAMPIRAN

Page 9: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Fenomena Gunung Es ................................................................... 13

Gambar 2. Matrixs Faktor Kemungkinan dan Angka Kerugian ..................... 24

Gambar 3. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 29

Gambar 4. Hasil Potongan dengan Mesin Bandsaw dan Sharing .................... 36

Gambar 5. Mesin Billet Heater dan Batch Furnace ........................................ 37

Gambar 6. Mesin Hammer, Material Heating dan Produk Setelah Forging ... 38

Gambar 7. Mesin Trimming, Produk Sebelum dan Setelah Trimming ........... 38

Gambar 8. Input produk forging menuju DQT ................................................ 39

Gambar 9. Input produk forging menuju RQT ................................................ 40

Gambar 10. Lay Out Forging 3 TON NITTAN ............................................... 40

Gambar 11. Lay Out Forging 3 TON LASCO ................................................ 42

Gambar 12. Lay Out Forging 1,3 TON MAX 55E .......................................... 43

Gambar 13. Lay Out Forging 6 TON CECO ................................................... 45

Gambar 14. Lay Out Forging 2,5 TON MAX 110-S1 ..................................... 47

Gambar 15. Lay Out Forging 2,5 TON MAX 110 S-2 .................................... 49

Gambar 16. Lay Out Forging 3 TON NEWTON 13000E ............................... 51

Gambar 17. Grafik HIRARC Memasang Sling pada Material ........................ 75

Gambar 18. Grafik HIRARC Transportasi dengan Crane ............................... 76

Gambar 19. Grafik HIRARC Membuka Kawat Pengikat Material ................. 77

Gambar 20. Grafik HIRARC Membuka Gulungan Blade ............................... 78

Page 10: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Gambar 21. Grafik HIRARC Memindahkan Pallet Material Cutting ............. 79

Gambar 22. Grafik HIRARC Memindahkan Pallet Material Cutting di

depan Elevator ............................................................................. 80

Gambar 23. Grafik HIRARC Mengangkat Material Cutting dengan Hashi

menuju Elevator .......................................................................... 81

Gambar 24. Grafik HIRARC Pemeriksaan Mesin Billet Heater ..................... 82

Gambar 25. Grafik HIRARC Material Cutting Panas yang NG Meluncur

dengan Shooter ............................................................................ 84

Gambar 26. Grafik HIRARC Meletakkan Pallet Material Cutting di

Depan Rappid Feeder Menggunakan Forklift ........................... 85

Gambar 27. Grafik HIRARC Operator Menaiki Tangga Mesin Billet Heater 86

Gambar 28. Grafik HIRARC Proses Memindahkan Material Cutting dari

Pallet ke Bak Penampung ........................................................... 87

Gambar 29. Grafik HIRARC Proses Operator Menuruni Tangga

Mesin Billet Heater .................................................................... 88

Gambar 30. Grafik HIRARC Memindahkan Material Cutting dari Pallet

menuju Meja................................................................................ 90

Gambar 31. Grafik HIRARC Proses Memindahkan Material Cutting dari

Meja menuju ke dalam Batch Furnace atau Bachiro.................. 91

Gambar 32. Grafik HIRARC proses mengeluarkan material cutting yang

panas menuju conveyor transfer forging..................................... 92

Gambar 33. Grafik HIRARC Proses Material Cutting Panas Keluar dari

Shooter menuju kedepan Mesin Hammer ................................... 94

Page 11: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Gambar 34. Grafik HIRARC Proses Menempa di Countour Siaghe dan

Arauchi untuk Produk Link ......................................................... 96

Gambar 35. Grafik HIRARC Proses Menempa di luar Countour untuk Produk

Roller (untuk Mesin 6 TON CECO) ........................................... 97

Gambar 36. Grafik HIRARC Proses Menempa di dalam Countour untuk

Produk Roller (untuk mesin 6 TON CECO) ............................... 99

Gambar 37. Grafik HIRARC Proses Menyemprotkan Cairan Anti Lengket

dan Angin untuk Produk Roller (untuk Mesin Forging 6 TON

CECO) ......................................................................................... 100

Gambar 38. Grafik HIRARC Product Forging Blank di Buang ke Depan

Mesin Hammer ............................................................................ 101

Gambar 39. Grafik HIRARC Proses Product Forging Blank di Buang ke

Samping di Luar Mesin Hammer ................................................ 103

Gambar 40. Grafik HIRARC Proses Mengambil Product Forging Blank

dari Luar Mesin ........................................................................... 104

Gambar 41. Grafik HIRARC Proses Mengambil Product Forging Blank

dari dalam Mesin ......................................................................... 105

Gambar 42. Grafik HIRARC Proses Trimming ............................................... 106

Gambar 43. Grafik HIRARC Proses Produk di Buang ke Samping di dalam

Mesin Trimming .......................................................................... 107

Gambar 44. Grafik HIRARC Proses Produk di Buang ke Samping di Luar

Mesin Trimming .......................................................................... 108

Gambar 45. Grafik HIRARC Proses Membuang Bari..................................... 109

Page 12: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

Gambar 46. Grafik HIRARC Proses Produk Masuk ke Dalam Quenching

Oil ................................................................................................ 110

Gambar 47. Grafik HIRARC Proses Produk Menuju ke Pallet Penampungan

di Luar Gedung ........................................................................... 111

Gambar 48. Grafik HIRARC Proses Palu Gantung ......................................... 112

Gambar 49. Grafik Kuisioner Sadar Bahaya.................................................... 113

Page 13: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Faktor Risiko ............................................................................ 23

Tabel 2. Identifikasi Bahaya Memasang Sling pada Material di Factory 4 ..... 53

Tabel 3. Identifikasi Bahaya Transportasi Material dengan Crane

di Factory 4 ....................................................................................... 53

Tabel 4. Identifikasi Bahaya Proses Membuka Kawat Pengikat Material di

Factory 4 ........................................................................................... 54

Tabel 5. Identifikasi Bahaya Proses Membuka Gulungan Blade di Factory 4 55

Tabel 6. Identifikasi Bahaya Proses Memindahkan Pallet Material Cutting

di Factory 4 ....................................................................................... 55

Tabel 7. Identifikasi Bahaya Proses Meletakkan Pallet Material Cutting

di Depan Elevator ............................................................................. 56

Tabel 8. Identifikasi Bahaya Proses Mengangkat Material Cutting dengan

Hashi Menuju Elevator ..................................................................... 56

Tabel 9. Identifikasi Bahaya Proses Pemeriksaan Mesin Billet Heater .......... 57

Tabel 10. Identifikasi Bahaya Proses Material Cutting Panas yang NG

Meluncur dengan Shooter ................................................................. 57

Tabel 11. Identifikasi Bahaya Proses Meletakkan Pallet Material Cutting di

Depan Rappid Feeder Menggunakan Forklift .................................. 58

Tabel 12. Identifikasi Bahaya Operator Menaiki Tangga Mesin Billet Heater 58

Tabel 13. Identifikasi Bahaya Proses Memindahkan Material Cutting dari

Page 14: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Pallet ke Bak Penampung ................................................................. 59

Tabel 14. Identifikasi Bahaya Operator Menuruni Tangga Mesin Billet Heater 59

Tabel 15. Identifikasi Bahaya Proses Memindahkan Material Cutting dari

Pallet Menuju Meja........................................................................... 60

Tabel 16. Identifikasi Bahaya Proses Memindahkan Material Cutting dari

Meja Menuju ke Dalam Bachiro ....................................................... 61

Tabel 17. Identifikasi Bahaya Proses Mengeluarkan Material Cutting yang

Panas Menuju Conveyor Transfer Forging....................................... 61

Tabel 18. Identifikasi Bahaya Proses Material Cutting Panas Keluar dari

Shooter Menuju Kedepan Mesin Hammer ........................................ 62

Tabel 19. Identifikasi Bahaya Proses Menempa di Countour Siaghe

dan Arauchi ...................................................................................... 63

Tabel 20. Identifikasi Bahaya Proses Menempa di Luar Countour ................ 65

Tabel 21. Identifikasi Bahaya Proses Menempa di Dalam Countour .............. 65

Tabel 22. Identifikasi Bahaya Proses Menyemprotkan Cairan Anti Lengket

dan Angin .......................................................................................... 67

Tabel 23. Identifikasi Bahaya Proses Product Forging Blank yang di Buang

ke Depan Mesin Hammer.................................................................. 68

Tabel 24. Identifikasi Bahaya Proses Product Forging Blank di Buang ke

Samping di Luar Mesin Hammer ...................................................... 68

Tabel 25. Identifikasi Bahaya Proses Mengambil Product Forging Blank

dari Luar Mesin ................................................................................. 69

Tabel 26. Identifikasi Bahaya Proses Mengambil Product Dalam Mesin ....... 69

Page 15: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Tabel 27. Identifikasi Bahaya Proses Trimming .............................................. 70

Tabel 28. Identifikasi Bahaya Proses di Buang ke Samping di Dalam Mesin

Trimming ........................................................................................... 71

Tabel 29. Identifikasi Bahaya Proses Produk di Buang ke Samping di Luar

Mesin Trimming ................................................................................ 71

Tabel 30. Identifikasi Bahaya Proses Membuang Bari .................................... 71

Tabel 31. Identifikasi Bahaya Proses Produk Masuk ke Dalam

Quenching Oil .................................................................................. 72

Tabel 32. Identifikasi Bahaya Proses Produk Menuju ke Pallet Penampungan

di Luar Gedung ................................................................................. 72

Tabel 33. Identifikasi Bahaya Proses Mengencangkan Pasak dengan

Palu Gantung ..................................................................................... 73

Tabel 34. Penilaian Risiko Proses Pemasangan Sling pada Material .............. 74

Tabel 35. Penilaian Risiko Proses Pemasangan Sling pada Material dengan

Pengendalian yang Ada ..................................................................... 74

Tabel 36. Penilaian Risiko Proses Pemasangan Sling pada Material dengan

Pengendalian Tingkat Lanjut ............................................................ 74

Tabel 37. Penilaian Risiko Proses Transportasi Material dengan Crane ......... 75

Tabel 38. Penilaian Risiko Proses Transportasi Material dengan Crane dengan

Pengendalian yang Ada ..................................................................... 75

Tabel 39. Penilaian Risiko Proses Transportasi Material dengan Crane dengan

Pengendalian Tingkat Lanjut ............................................................ 75

Tabel 40. Penilaian Risiko Proses Membuka Kawat Pengikat Material .......... 76

Page 16: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Tabel 41. Penilaian Risiko Proses Membuka Kawat Pengikat Material dengan

Pengendalian yang Ada ..................................................................... 76

Tabel 42. Penilaian Risiko Proses Membuka Kawat Pengikat Material dengan

Pengendalian Tingkat Lanjut ............................................................ 76

Tabel 43. Penilaian Risiko Proses Membuka Gulungan Blade

(Proses pada Mesin Band Saw) ......................................................... 77

Tabel 44. Penilaian Risiko Proses Membuka Gulungan Blade

(Proses pada Mesin Band Saw) dengan Pengendalian yang Ada ..... 77

Tabel 45. Penilaian Risiko Proses Membuka Gulungan Blade (Proses pada

Mesin Band Saw) dengan Pengendalian Tingkat Lanjut .................. 77

Tabel 46. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Pallet Material Cutting ..... 78

Tabel 47. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Pallet Material Cutting

dengan Pengendalian yang Ada ........................................................ 78

Tabel 48. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Pallet Material Cutting

dengan Pengendalian Tingkat Lanjut ................................................ 78

Tabel 49. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Pallet Material Cutting

di Depan Elevator ............................................................................. 79

Tabel 50. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Pallet Material Cutting

di Depan Elevator dengan pengendalian yang ada ........................... 79

Tabel 51. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Pallet Material Cutting

di Depan Elevator dengan Pengendalian Tingkat Lanjut ................. 80

Tabel 52. Penilaian Risiko Proses Mengangkat Material Cutting dengan

Hashi Menuju Elevator ..................................................................... 80

Page 17: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Tabel 53. Penilaian Risiko Proses Mengangkat Material Cutting dengan Hashi

Menuju Elevator dengan Pengendalian yang Ada ............................ 81

Tabel 54. Penilaian Risiko Proses Mengangkat Material Cutting dengan Hashi

Menuju Elevator dengan Pengendalian Tingkat Lanjut.................... 81

Tabel 55. Penilaian Risiko Proses Pemeriksaan Mesin Billet Heater .............. 82

Tabel 56. Penilaian Risiko Proses Pemeriksaan Mesin Billet Heater dengan

Pengendalian yang Ada ..................................................................... 82

Tabel 57. Penilaian Risiko Proses Pemeriksaan Mesin Billet Heater dengan

Pengendalian Tingkat Lanjut ............................................................ 82

Tabel 58. Penilaian Risiko Proses Material Cutting Panas yang NG Meluncur

dengan Shooter Menuju ke Pallet ..................................................... 83

Tabel 59. Penilaian Risiko Proses Material Cutting Panas yang NG Meluncur

dengan Shooter Menuju ke Pallet dengan Pengendalian yang Ada . 83

Tabel 60. Penilaian Risiko Proses Material Cutting Panas yang NG Meluncur

dengan Shooter Menuju ke Pallet dengan Pengendalian Tingkat

Lanjut ................................................................................................ 83

Tabel 61. Penilaian Risiko Proses Meletakkan Pallet Material Cutting di

Depan Rappid Feeder Menggunakan Forklift .................................. 84

Tabel 62. Penilaian Risiko Proses Meletakkan Pallet Material Cutting di

Depan Rappid Feeder Menggunakan Forklift dengan Pengendalian

yang Ada ........................................................................................... 84

Page 18: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Tabel 63. Penilaian Risiko Proses Meletakkan Pallet Material Cutting di

Depan Rappid Feeder Menggunakan Forklift dengan Pengendalian

Tingkat Lanjut ................................................................................... 85

Tabel 64. Penilaian Risiko Proses Operator Menaiki Tangga Mesin

Billet Heater ...................................................................................... 85

Tabel 65. Penilaian Risiko Proses Operator Menaiki Tangga Mesin

Billet Heater dengan Pengendalian yang Ada .................................. 86

Tabel 66. Penilaian Risiko Proses Operator Menaiki Tangga Mesin

Billet Heater dengan Pengendalian Tingkat Lanjut .......................... 86

Tabel 67. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Material Cutting dari

Pallet ke Bak Penampung ................................................................. 86

Tabel 68. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Material Cutting dari Pallet

ke Bak Penampung dengan Pengendalian yang Ada ........................ 87

Tabel 69. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Material Cutting dari Pallet

ke Bak Penampung dengan Pengendalian Tingkat Lanjut ................ 87

Tabel 70. Penilaian Risiko Proses Operator Menuruni Tangga Mesin Billet

Heater ................................................................................................... 88

Tabel 71. Penilaian Risiko Proses Operator Menuruni Tangga Mesin Billet

Heater dengan Pengendalian yang Ada ............................................ 88

Tabel 72. Penilaian Risiko Proses Operator Menuruni Tangga Mesin Billet

Heater dengan Pengendalian Tingkat Lanjut ................................... 88

Tabel 73. Penilaian Risiko Memindahkan Material Cutting dari Pallet

Menuju Meja ..................................................................................... 89

Page 19: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Tabel 74. Penilaian Risiko Memindahkan Material Cutting dari Pallet Menuju

Meja dengan Pengendalian yang Ada ............................................... 89

Tabel 75. Penilaian Risiko Memindahkan Material Cutting dari Pallet Menuju

Meja dengan Pengendalian Tingkat Lanjut ...................................... 89

Tabel 76. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Material Cutting dari Meja

Menuju ke Dalam Batch Furnace atau Bachiro ............................... 90

Tabel 77. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Material Cutting dari Meja

Menuju ke Dalam Batch Furnace atau Bachiro dengan Pengendalian

yang Ada ........................................................................................... 90

Tabel 78. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Material Cutting dari Meja

Menuju ke Dalam Batch Furnace atau Bachiro dengan Pengendalian

Tingkat Lanjut ................................................................................... 91

Tabel 79. Penilaian Risiko Proses Mengeluarkan Material Cutting yang Panas

Menuju Conveyor Transfer Forging ................................................ 92

Tabel 80. Penilaian Risiko Proses Mengeluarkan Material Cutting yang Panas

Menuju Conveyor Transfer Forging dengan Pengendalian yang Ada 92

Tabel 81. Penilaian Risiko Proses Mengeluarkan Material Cutting yang Panas

Menuju Conveyor Transfer Forging dengan Pengendalian Tingkat

Lanjut ................................................................................................ 92

Tabel 82. Penilaian Risiko Proses Material Cutting Panas Keluar dari Shooter

Menuju Kedepan Mesin Hammer ..................................................... 93

Tabel 83. Penilaian Risiko Proses Material Cutting Panas Keluar dari Shooter

Menuju Kedepan Mesin Hammer dengan Pengendalian yang Ada.. 93

Page 20: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

Tabel 84. Penilaian Risiko Proses Material Cutting Panas Keluar dari Shooter

Menuju Kedepan Mesin Hammer dengan Pengendalian

Tingkat Lanjut ................................................................................... 93

Tabel 85. Penilaian Risiko Proses Menempa di Countour Siaghe danArauchi

untuk Produk Link ............................................................................ 94

Tabel 86. Penilaian Risiko Proses Menempa di Countour Siaghe danArauchi

untuk Produk Link dengan Pengendalian yang Ada ......................... 95

Tabel 87. Penilaian Risiko Proses Menempa di Countour Siaghe danArauchi

untuk Produk Link dengan Pengendalian Tingkat Lanjut ................. 95

Tabel 88. Penilaian Risiko Proses Menempa di Luar Countour untuk Produk

Roller (untuk Mesin Forging 6 TON CECO) ................................... 96

Tabel 89. Penilaian Risiko Proses Menempa di Luar Countour untuk Produk

Roller (untuk Mesin Forging 6 TON CECO) dengan

Pengendalian yang Ada ..................................................................... 96

Tabel 90. Penilaian Risiko Proses Menempa di Luar Countour untuk Produk

Roller (untuk Mesin Forging 6 TON CECO) dengan Pengendalian

Tingkat Lanjut ................................................................................... 97

Tabel 91. Penilaian Risiko Proses Menempa di Dalam Countour untuk Produk

Roller (untuk Mesin Forging 6 TON CECO) ................................... 97

Tabel 92. Penilaian Risiko Proses Menempa di Dalam Countour untuk Produk

Roller (untuk Mesin Forging 6 TON CECO) dengan Pengendalian

yang Ada ........................................................................................... 98

Tabel 93. Penilaian Risiko Proses Menempa di Dalam Countour untuk Produk

Page 21: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

Roller (untuk Mesin Forging 6 TON CECO) dengan Pengendalian

Tingkat Lanjut ................................................................................... 98

Tabel 94. Penilaian Risiko Menyemprotkan Cairan Anti Lengket dan

Angin untuk Produk Roller (untuk Mesin Forging 6 TON CECO) . 99

Tabel 95. Penilaian Risiko Menyemprotkan Cairan Anti Lengket dan

Angin untuk Produk Roller (untuk Mesin Forging 6 TON CECO)

dengan Pengendalian yang Ada ........................................................ 99

Tabel 96. Penilaian Risiko Menyemprotkan Cairan Anti Lengket dan

Angin untuk Produk Roller (untuk Mesin Forging 6 TON CECO)

dengan Pengendalian Tingkat Lanjut ................................................ 100

Tabel 97. Penilaian Risiko Product Forging Blank di Buang ke Depan Mesin

Hammer ............................................................................................. 100

Tabel 98. Penilaian Risiko Product Forging Blank di Buang ke Depan Mesin

Hammer dengan Pengendalian yang Ada ......................................... 101

Tabel 99. Penilaian Risiko Product Forging Blank di Buang ke Depan Mesin

Hammer dengan Pengendalian Tingkat Lanjut ................................. 101

Tabel 100. Penilaian Risiko Proses Product Forging Blank di Buang ke

Samping di Luar Mesin Hammer ................................................... 102

Tabel 101. Penilaian Risiko Proses Product Forging Blank di Buang ke

Samping di Luar Mesin Hammer dengan Pengendalian yang Ada 102

Tabel 102. Penilaian Risiko Proses Product Forging Blank di Buang

ke Samping di Luar Mesin Hammer dengan Pengendalian Tingkat

Lanjut ............................................................................................. 102

Page 22: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

Tabel 103. Penilaian Risiko Proses Mengambil Product Forging Blank dari

Luar Mesin ..................................................................................... 103

Tabel 104. Penilaian Risiko Proses Mengambil Product Forging Blank

dari Luar Mesin dengan Pengendalian yang Ada .......................... 103

Tabel 105. Penilaian Risiko Proses Mengambil Product Forging Blank

dari Luar Mesin dengan Pengendalian Tingkat Lanjut .................. 104

Tabel 106. Penilaian Risiko Proses Mengambil Product Forging Blank dari

Dalam Mesin .................................................................................. 104

Tabel 107. Penilaian Risiko Proses Mengambil Product Forging Blank dari

Dalam Mesin dengan Pengendalian yang Ada............................... 104

Tabel 108. Penilaian Risiko Proses Mengambil Product Forging Blank dari

Dalam Mesin dengan Pengendalian Tingkat Lanjut ...................... 105

Tabel 109. Penilaian Risiko Proses Trimming ................................................. 105

Tabel 110. Penilaian Risiko Proses Trimming dengan Pengendalian yang Ada 105

Tabel 111. Penilaian Risiko Proses Trimming dengan Pengendalian Tingkat

Lanjut ............................................................................................. 106

Tabel 112. Penilaian Risiko Proses Produk di Buang ke Samping di

Dalam Mesin Trimming ................................................................. 106

Tabel 113. Penilaian Risiko Proses Produk di Buang ke Samping di Dalam

Mesin Trimming dengan Pengendalian yang Ada ......................... 106

Tabel 114. Penilaian Risiko Proses Produk di Buang ke Samping di Dalam

Mesin Trimming dengan Pengendalian Tingkat Lanjut ................ 107

Tabel 115. Penilaian Risiko Proses Produk di Buang ke Samping di Luar

Page 23: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

Mesin Trimming ............................................................................. 107

Tabel 116. Penilaian Risiko Proses Produk di Buang ke Samping di Luar

Mesin Trimming dengan Pengendalian yang Ada ......................... 107

Tabel 117. Penilaian Risiko Proses Produk di Buang ke Samping di Luar

Mesin Trimming dengan Pengendalian Tingkat Lanjut ................. 108

Tabel 118. Penilaian Risiko Proses Membuang Bari ...................................... 108

Tabel 119. Penilaian Risiko Proses Membuang Bari dengan Pengendalian

yang Ada ........................................................................................ 108

Tabel 120. Penilaian Risiko Proses Membuang Bari dengan Pengendalian

Tingkat Lanjut ................................................................................ 109

Tabel 121. Penilaian Risiko Proses Produk Masuk ke Dalam Quenching Oil 109

Tabel 122. Penilaian Risiko Proses Produk Masuk ke Dalam Quenching Oil

dengan Pengendalian yang Ada ..................................................... 109

Tabel 123. Penilaian Risiko Proses Produk Masuk ke Dalam Quenching Oil

dengan Pengendalian Tingkat Lanjut ............................................. 110

Tabel 124. Penilaian Risiko Proses Produk Menuju ke Pallet Penampungan

di Luar Gedung .............................................................................. 110

Tabel 125. Penilaian Risiko Proses Produk Menuju ke Pallet Penampungan

di Luar Gedung dengan Pengendalian yang Ada ........................... 111

Tabel 126. Penilaian Risiko Proses Produk Menuju ke Pallet Penampungan

di Luar Gedung dengan Pengendalian Tingkat Lanjut .................. 111

Tabel 127. Penilaian Risiko Proses Palu Gantung ........................................... 111

Tabel 128. Penilaian Risiko Proses Palu Gantung dengan Pengendalian

Page 24: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

yang Ada ........................................................................................ 112

Tabel 129. Penilaian Risiko Proses Palu Gantung dengan Pengendalian

Tingkat Lanjut ................................................................................ 112

Page 25: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner Sadar Bahaya

Lampiran 2. Verbatim

Lampiran 3. Surat Panggilan Praktek Kerja Lapangan

Lampiran 4. Jadwal Praktek Kerja Lapangan untuk Laporan Khusus

Lampiran 5. Presensi Praktek Kerja Lapangan

Lampiran 6. Surat Keterangan Praktek Kerja Lapangan

Page 26: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan pembangunan dewasa ini, telah mendorong kita untuk

berusaha memajukan industri yang mandiri dalam rangka mewujudkan Era

Industrialisasi. Manusia terus berinovasi dan berkreasi untuk mengembangkan

teknologi yang lebih canggih dan lebih memudahkan kerja manusia.

Perkembangan tersebut tak lain untuk lebih mengefektifkan dan

mengefisiensikan tenaga manusia. Salah satu perkembangan teknologi yang

berperan besar dalam menggeser peradaban manusia menuju zaman modern

sekarang ini adalah teknologi alat berat. Teknologi alat berat berperan dalam

banyak bidang kehidupan. Setiap aktifitas yang melibatkan faktor manusia, mesin

dan bahan serta melalui tahap-tahap proses memiliki resiko bahaya dengan

tingkat resiko yang berbeda-beda yang memungkinkan terjadinya kecelakaan

kerja. Resiko kecelakaan kerja tersebut disebabkan karena adanya sumber-

sumber bahaya akibat dari aktifitas kerja di tempat kerja. Pekerja merupakan aset

perusahaan yang sangat penting dalam proses produksi, sehingga perlu

diupayakan agar tingkat kesehatan tenaga kerja selalu dalam keadaan optimal.

Semua tempat kerja pasti terdapat sumber-sumber bahaya. Sumber

bahaya perlu dikendalikan untuk mengurangi kecelakaan kerja. Untuk

mengendalikan sumber bahaya tersebut, sumber bahaya harus ditemukan seperti

dalam Falsafah Komatsu Way ”Membuat semuanya menjadi terlihat”. Untuk

Page 27: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

menemukan bahaya di tempat kerja (genba) harus mengetahui situasi sebenarnya

(genjitsu) secara utuh yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja, selanjutnya

mengidentifikasi sumber bahaya potensial yang ada di tempat kerja (genba).

Seperti yang tercantum dalam Komatsu Way proses identifikasi bahaya dapat

dipecahkan sampai ke akar permasalahan dengan cara mengulangi pertanyaan

”Kenapa?” hingga lima kali. Dari kegiatan identifikasi bahaya maka akan

dilakukan evaluasi resiko. Menurut Ramli (2010), Risiko yang telah diketahui

besar dan potensi akibatnya harus dikelola dengan tepat, efektif dan sesuai

dengan kemampuan dan kondisi perusahaan. Pengendalian resiko dapat

dilakukan dengan berbagai pilihan.

PT. Komatsu Forging Indonesia terdiri dari beberapa Line Production,

salah satunya adalah Forging Line. Di Forging Line terdapat aktivitas-aktivitas

yang mengandung hal-hal yang berpotensi menimbulkan bahaya dan kecelakaan

pada tenaga kerja yang bekerja di Line tersebut. Maka identifikasi bahaya dan

penilaian risiko merupakan program yang wajib untuk dilaksanakan guna

mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan menjaga citra perusahaan. Melihat

pentingnya pengendalian kecelakaan kerja maka penulis mencoba

mengidentifikasi sumber-sumber bahaya dan usaha pengendaliannya pada

Forging Line, melalui laporan dengan judul ”Identifikasi Bahaya dan

Pengendalian Resiko di Forging Line PT. Komatsu Forging Indonesia

Cikarang Jawa Barat”

Page 28: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Apa saja sumber bahaya yang terdapat di Forging Line PT. Komatsu Forging

Indonesia?

2. Bagaimana langkah identifikasi bahaya di Forging Line PT. Komatsu

Forging Indonesia?

3. Bagaimana usaha pengendalian terhadap bahaya yang ada bahaya di Forging

Line PT. Komatsu Forging Indonesia?

C. Tujuan

Tujuan pelaksanaan magang yang dilakukan penulis di PT. Komatsu

Forging Indonesia adalah :

1. Mengidentifikasi sumber bahaya yang terdapat di Forging Line.

2. Mendeskripsikan langkah identifikasi bahaya di Forging Line.

3. Menilai risiko dari sumber bahaya yang timbul dari segala aktivitas di

Forging Line.

4. Mendeskripsikan dan merencanakan langkah pengendalian terhadap sumber

bahaya yang terdapat di Forging Line.

Page 29: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

D. Manfaat

1. Bagi Perusahaan

Memberikan gambaran tentang potensi bahaya yang ada di forging line

secara lebih jelas dan mengusahakan upaya pengendalian potensi bahaya

untuk menurunkan tingkat resiko terhadap aspek keselamatan kerja di line

tersebut.

2. Bagi Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja

Menambah kepustakaan yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu

pengetahuan dan peningkatan kualitas pembekalan pengetahuan di bangku

perkuliahan tentang Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko.

3. Bagi Penulis

Meningkatkan wawasan dalam mengidentifikasi potensi dan faktor-

faktor bahaya yang ada di tempat kerja yang diobservasi secara langsung,

sehingga dapat merencanakan tindakan pengendalian agar kecelakaan tidak

terjadi.

Page 30: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tempat Kerja

a. Definisi Tempat Kerja

Tempat kerja adalah ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka,

bergerak atau tetap, dimana tenga kerja bekerja atau sering dimasuki tenaga

kerja untuk keperluan sesuatu usaha dan dimana terdapat sumber-sumber

bahaya (menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan

Kerja).

b. Ruang Lingkup Tempat Kerja

Termasuk tempat kerja ialah semua ruangan lapangan, halaman dan

sekelilingnya yang merupakan bagian atau berhubungan dengan tempat

kerja

2. Keselamatan Kerja

a. Pengertian Umum Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin,

pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja

dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaannya (Suma’mur,

1996).

Page 31: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Sasaran keselamatan kerja adalah segala tempat kerja baik di darat, di

dalam tanah, di permukaan air maupun di udara (Suma’mur, 1996).

Keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi dan

distribusi, baik barang maupun jasa (Suma’mur, 1996).

Keselamatan kerja adalah satu segi penting dari perlindungan tenaga

kerja. Dalam hubungan ini, bahaya yang dapat timbul dari mesin, pesawat,

alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, keadaan tempat kerja,

lingkungan, cara melakukan pekerjaan, karakteristik fisik dan mental dari

pekerjaannya, harus sejauh mungkin diberantas dan atau dikendalikan

(Suma’mur, 1996).

Keselamatan kerja juga dimaksudkan untuk memberikan

perlindungan kepada tenaga kerja, yang menyangkut aspek keselamatan,

kesehatan, pemeliharaan moral kerja, perlakuan sesuai martabat manusia dan

moral agama. Hal tersebut dimaksudkan agar para tenga kerja secara aman

dapat melakukan pekerjaannya guna meningkatkan hasil kerja dan

produktivitas kerja. Dengan demikian, para tenaga kerja harus memperoleh

jaminan perlindungan keselamatan dan kesehatannya di salam setiap

pelaksanaan pekerjaannya sehari-hari (Tarwaka, 2008).

b. Tujuan Keselamatan Kerja

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan

pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta

produktifitas nasional.

2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.

Page 32: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien

(Suma’mur, 1996).

c. Syarat-syarat keselamatan kerja dimaksudkan untuk:

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.

3. Memberi kesempatan atau jalan penyelamatan diri pada waktu kebakaran

atau kejadian-kejadian lain yang membahayakan.

4. Memberi pertolongan pada kecelakaan.

5. Memberi alat pelindung diri pada para pekerja.

6. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,

kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, aliran udara, cuaca, sinar radiasi,

kebisingan, dan getaran.

7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik

maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan.

8. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.

9. Menyelenggarakan suhu dan kelembaban udara yang baik.

10. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.

11. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.

12. Menerapkan ergonomi di tempat kerja.

13. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang dan barang.

14. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan

penyimpanan barang.

15. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.

Page 33: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

16. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang

bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi (Tarwaka, 2008).

3. Kecelakaan Kerja

a. Definisi

Kecelakaan menurut Suma’mur (1996) adalah kejadian yang tidak

terduga dan tidak diharapkan. Tidak terduga oleh karena di belakang

peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk

perencanaan. Tidak diharapkan karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian

material ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai yang paling

berat.

Kecelakaan kerja menurut Tarwaka (2008) adalah suatu kejadian yang

jelas tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga semula yang dapat

menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda atau properti maupun korban

jiwa yang terjadi di dalam suatu proses kerja industri atau yang berkaitan

dengannya. Dengan demikian kecelakaan kerja mengandung unsur-unsur

sebagai berikut :

1) Tidak diduga semula, oleh karena dibelakang peristiwa kecelakaan tidak

terdapat unsur kesengajaan dan perencanaan.

2) Tidak diinginkan atau diharapkan, karena setiap peristiwa kecelakaan

akan selalu disertai kerugian baik fisik maupun mental.

3) Selalu menimbulkan kerugian dan kerusakan, yang sekurang-kurangnya

menyebabkan gangguan proses kerja.

Page 34: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan

hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja disini dapat berarti bahwa

kecelakaan terjadi disebabkan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan

pekerjaan.

Secara umum menurut Tarwaka (2008). Penyebab kecelakaan kerja

dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1) Sebab Dasar atau Asal Mula.

Sebab dasar merupakan sebab atau faktor yang mendasari secara

umum terhadap kejadian atau peristiwa kecelakaan. Sebab dasar

kecelakaan kerja di industri antara lain meliputi faktor:

(a) Komitmen atau partisipasi dari pihak manajemen atau pimpinan

perusahaan dalam upaya penerapan K3 di perusahaannya.

(b) Manusia atau para pekerjanya sendiri.

(c) Kondisi tempat kerja, sarana kerja dan lingkungan kerja.

2) Sebab Utama.

Sebab utama dari kejadian kecelakaan kerja adalah adanya faktor dan

persyaratan K3 yang belum dilaksanakan secara benar. Sebab utama

kecelakaan kerja meliputi faktor:

(a) Faktor manusia (tindakan tidak aman atau unsafe action)

Tindakan berbahaya dari para tenaga kerja yang mungkin

dilatar belakangi oleh berbagai sebab antara lain:

(1) Kekurangan pengetahuan dan ketrampilan

(2) Ketidakmampuan untuk bekerja secara normal

Page 35: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

(3) Ketidak fungsian tubuh karena cacat yang tidak nampak

(4) Kelelahan dan kejenuhan

(5) Sikap dan tingkah laku yang tidak aman

(6) Kebingungan dan stress akibat prosedur kerja yang baru belum

dipahami

(7) Belum menguasai atau belum terampil dengan peralatan atau

mesin-mesin baru

(8) Penurunan konsentrasi dari tenaga kerja saat melakukan

pekerjaan

(9) Sikap masa bodoh dari tenaga kerja

(10) Kurang adanya motivasi kerja dari tenaga kerja

(11) Kurang adanya kepuasan kerja

(12) Sikap kecenderungan mencelakai diri sendiri

(b) Faktor lingkungan (kondisi tidak aman atau unsafe condition)

Yaitu kondisi tidak aman dari mesin, peralatan, pesawat,

bahan, lingkungan atau tempat kerja, proses kerja, sifat pekerjaan

dan sistem kerja. Lingkungan dalam artian luas dapat diartikan tidak

saja lingkungan fisik, tetapi juga faktor-faktor yang berkaitan dengan

penyediaan fasilitas, pengalaman manusia yang lalu maupun sesaat

sebelum bertugas, pengaturan organisasi kerja, hubungan sesama

pekerja, kondisi ekonomi dan politik yang bisa mengganggu

konsentrasi.

Page 36: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

(c) Interaksi manusia dan sarana pendukung

Interaksi manusia dan sarana pendukung kerja merupakan

penyebab kecelakaan. Apabila interaksi antara keduanya tidak sesuai

maka akan menyebabkan terjadinya suatu kesalahan yang mengarah

kepada terjadinya kecelakaan kerja. Dengan demikian penyediaan

sarana kerja yang sesuai kemampuan, kebolehan dan keterbatasan

manusia, harus sudah dilaksanakan sejak desain sistem kerja. Satu

pendekatan yang Holistic, Sistemic dan Interdisiplinary harus

diterapkan untuk mencapai hasil yang optimal, sehingga kecelakaan

kerja dapat dicegah sedini mungkin. Kecelakaan kerja akan terjadi

apabila terdapat kesenjangan atau ketidakharmonisan interaksi antara

manusia dengan tugas dengan peralatan kerja dengan lingkungan

kerja dalam suatu organisasi kerja.

b. Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja

Setiap kecelakaan adalah malapetaka, kerugian dan kerusakan kepada

manusia, harta benda atau properti dan proses produksi. Implikasi yang

berhubungan dengan kecelakaan sekurang-kurangnya berupa gangguan

kinerja perusahaan dan penurunan keuntungan perusahaan. Pada dasarnya,

akibat dari peristiwa kecelakaan dapat dilihat dari besar kecilnya biaya yang

dikeluarkan bagi terjadinya suatu peristiwa kecelakaan. Pada umumnya

kerugian akibat kecelakaan kerja cukup besar dan dapat mempengaruhi upaya

peningkatan produktivitas perusahaan. Menurut Tarwaka (2008), secara garis

besar kerugian akibat kecelakaan kerja dapat dikelompokkan menjadi:

Page 37: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

1) Kerugian atau biaya langsung (direct costs)

Menurut Tarwaka (2008), kerugian atau biaya langsung (direct costs)

yaitu suatu kerugian yang dapat dihitung secara langsung dari mulai

terjadi peristiwa sampai dengan tahap rehabilitasi. Seperti:

a) Penderitaan tenaga kerja yang mendapat kecelakaan dan keluarganya

b) Biaya pertolongan pertama pada kecelakaan

c) Biaya pengobatan dan perawatan

d) Biaya rumah sakit

e) Biaya kompensasi pembayaran asuransi kecelakaan

f) Upah selama tidak mampu bekerja

g) Biaya perbaikan peralatan yang rusak

2) Kerugian atau biaya tidak langsung (indirect costs)

Menurut Tarwaka (2008), kerugian atau biaya tidak langsung (indirect

costs) yaitu suatu kerugian berupa biaya yang dikeluarkan meliputi suatu

yang tidak terlihat pada waktu atau beberapa waktu setelah terjadinya

kecelakaan, biaya tidak langsung ini mencakup:

a) Hilangnya waktu kerja dari tenaga kerja yang mendapat kecelakaan

b) Hilangnya waktu kerja dari tenaga kerja lain

c) Terhentinya proses produksi sementara, kegagalan pencapaian target,

kehilangan bonus

d) Kerugian akibat kerusakan mesin

e) Biaya penyidikan dan sosial lainnya, seperti: menyelidiki sebab

terjadinya kecelakaan, menunjuk tenaga kerja lain untuk meneruskan

Page 38: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

pekerjaan tenaga kerja yang menderita kecelakaan, merekrut dan

melatih tenaga kerja baru, timbulnya ketegangan dan stress serta

menurunnya moral tenaga kerja.

Pada umumnya kita hanya terfokus pada kerugian atau biaya langsung,

padahal kerugian atau biaya tidak langsung lebih besar dan mempunyai

dampak yang lebih luas. Hal ini dapat dilihat dari ”Fenomena Gunung Es”

dimana puncak gungung es yang terpendam didalamnya dan belum kelihatan

pada saat kejadian. Dengan demikian jelas bahwa di samping kerugian

langsung akibat kejadian kecelakaan, kerugian yang tidak langsung harus

mendapatkan perhatian yang serius karena sangat mempengaruhi

kelangsungan proses produksi perusahaan secara keseluruhan (Tarwaka,

2008).

Keterangan:

A : Biaya Langsung

B : Biaya Tidak Langsung

G

Gambar 1. Teori Fenomena Gunung Es

Sumber : Tarwaka, 2008

c. Pencegahan Kecelakaan Kerja

Menurut Silalahi (1995), bahwa teknik pencegahan kecelakaan harus didekati

dengan dua aspek, yakni

Page 39: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1) Aspek perangkat keras (peralatan, perlengkapan, mesin dan letak)

2) Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

Menurut Suma’mur (1996), kecelakaan-kecelakaan akibat kerja dapat

dicegah dengan 12 hal berikut:

1) Peraturan Perundangan, yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya. Perencanaan, konstruksi,

perawatan dan pemeliharaan, pengawasan, pengujian dan cara kerja

peralatan industri, tugas-tugas pengusaha dan buruh, latihan, supervisi

medis, PAK dan pemeriksaan kesehatan.

2) Standarisasi yang ditetapkan secara resmi, setengah resmi atau tidak

resmi mengenai masalah syarat-syarat keselamatan sesuai intruksi

peralatan industri dan alat pelindung diri (APD).

3) Pengawasan, agar ketentuan UU wajib dipatuhi

4) Penelitian bersifat tekhnik, misalnya tentang bahan-bahan yang

berbahaya, pagar pengaman, pengujian APD, pencegahan ledakan dan

peralatan lainnya.

5) Riset medis, terutama meliputi tentang pola-pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan.

6) Penelitian psikologis, meliputi penelitian tentang pola-pola kewajiban

yang mengakibatkan kecelakaan.

7) Penelitian secara statistic, untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang

terjadi

8) Pendidikan

Page 40: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

9) Latihan-latihan

10) Penggairahan, pendekatan lain agar bersikap yang selamat

11) Asuransi, yaitu insentif financial untuk meningkatkan pencegahan

kecelakaan.

12) Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

4. Bahaya

a. Definisi bahaya

Bahaya atau Hazard adalah semua sumber atau situasi yang berpotensi

mengakibatkan cidera atau sakit pada manusia, kerusakan properti, kerusakan

terhadap lingkungan maupun gangguan proses atau kombinasi diantara hal-

hal tersebut (Team HIRA KOFI, 2007).

Bahaya adalah sesuatu atau sumber yang berpotensi menimbulkan

cedera atau kerugian baik itu pada manusia, proses, properti maupun

lingkungan (Kountur, 2008).

Bahaya di lingkungan kerja adalah segala kondisi yang dapat

memberi pengaruh yang merugikan terhadap kesehatan atau kesejahteraan

orang yang terpajan di lingkungan kerja. Faktor bahaya di lingkungan kerja

meliputi faktor Kimia, Biologi, Fisika, Fisiologi dan Psikologi (Suma’mur,

2009).

Ancaman bahaya lainnya adalah hal-hal berbahaya lainnya yang dapat

melukai atau mengakibatkan sakit. Bahaya ini terkadang tidak tampak jelas

karena tidak mengakibatkan masalah kesehatan dalam jangka waktu yang

relatif pendek. Contoh: kebisingan, penyakit menular atau gerakan yang

Page 41: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

berulang-ulang. Pekerja tidak dapat dilindungi apabila bahaya yang ada

belum diidentifikasi dan dievaluasi (Suma’mur, 2009).

b. Potensi Bahaya

Potensi bahaya (hazard) ialah suatu keadaan yang memungkinkan atau

berpotensi dapat menimbulkan cedera, penyakit, kerusakan asset perusahaan

dan pencemaran lingkungan kerja (Team HIRA KOFI, 2007).

Menurut Tarwaka (2008), bahwa potensi bahaya (hazard) adalah sesuatu

yang berpotensi menyebabkan terjadinya kerugian, kerusakan, cedera, sakit,

kecelakaan atau bahkan dapat mengakibatkan kematian yang berhubungan

dengan proses dan system kerja. Hazard mempunyai potensi untuk

mengakibatkan kerusakan dan kerugian kepada:

1) Manusia baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung terhadap

pekerjaan

2) Property termasuk peralatan kerja dan mesin-mesin

3) Lingkungan, baik di dalam maupun di luar perusahaan

4) Kualitas produk barang dan jasa

5) Nama baik perusahaan

5. Identifikasi Bahaya

Identifikasi bahaya merupakan suatu proses yang dapat dilakukan untuk

mengenali seluruh situasi atau kejadian yang berpotensi sebagai penyebab

terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin timbul di tempat

kerja. Suatu bahaya di tempat kerja mungkin nampak jelas dan kelihatan, seperti:

Page 42: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

sebuah tangki berisi bahan kimia, atau mungkin juga tidak nampak dengan jelas

atau tidak kelihatan, seperti: radiasi, gas pencemar di udara (Tarwaka, 2008).

Menurut Tarwaka (2008), bahwa proses identifikasi bahaya dapat

dilakukan dengan urutan:

a. Membuat daftar semua objek meliputi mesin, peralatan kerja, bahan, proses

kerja, system kerja dan kondisi kerja yang ada di tempat kerja.

b. Memeriksa semua objek yang ada ditempat kerja

c. Melakukan wawancara dengan tenaga kerja yang bekerja di tempat kerja

yang berhubungan dengan objek-objek tersebut.

d. Mereview kecelakaan, catatan P3K dan informasi lainnya.

e. Mencatat seluruh bahaya yang telah teridentifikasi.

Kesuksesan ini dapat dilihat bila seluruh risiko di tempat kerja dapat

teridentifikasi dangan sempurna. Tujuan dilakukan identifikasi bahaya adalah

untuk mengenali seluruh macam bahaya yang ada di tempat kerja, sehingga dapat

dilakukan pengendalian terhadap bahaya tersebut (Ramli, 2010).

Hal yang dilihat dalam mengidentitikasi bahaya adalah :

1) Apa yang terjadi

Dalam melakukan identifikasi bahaya perlu diungkap dengan detail

tentang apa yang dapat terjadi dan dampak apa yang timbul dari kejadian

tersebut.

2) Bagaimana dan mengapa hal itu dapat terjadi

Dalam kegiatan identifikasi perlu juga dilihat bagaimana kejadian itu

dapat terjadi dengan membuat skenario kejadian dan juga perlu dilihat

Page 43: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

penyebab dari kejadian tersebut. Dalam mengidentifikasi bahaya dapat

dilakukan dengan beberapa alat atau instrument yang berguna untuk

memudahkan mengenali komponen di atas.

6. Penilaian Risiko

Risiko adalah manifestasi atau perwujudan potensi bahaya yang

mengakibatkan kemungkinan kerugian menjadi lebih besar. Tergantung dari cara

pengelolaannya, tingkat risiko mungkin berbeda dari tingkat yang ringan sampai

yang berat. Dampak kerugian finansial akibat peristiwa kecelakaan kerja,

gangguan kesehatan atau sakit akibat kerja, kerusakan atau kerugian aset

produksi, biaya premi asuransi, moral kerja dan sebagainya sangat

mempengaruhi produktivitas dan keuntungan perusahaan. Melalui analisis dan

penilaian potensi bahaya dan tingkat risiko, diupayakan tindakan mengeliminasi

atau pengendalian agar tidak menjadi bencana atau kerugian.

Tingkat risiko merupakan kombinasi dari empat hal, yaitu konsekuensi

yang dapat terjadi pada suatu aktifitas atau tingkat keparahan yang dapat

ditimbulkan, dan kemungkinan konsekuensi tersebut terjadi pada saat melakukan

aktivitas yang dimaksud, dan frekuensi pelaksanakan aktivitas yang dimaksud

serta jumlah orang yang terkena dampak.

Setelah diketahui berbagai potensi bahaya yang ada di lingkungan

pekerjaan selanjutnya perlu diadakan penilaian risiko tersebut untuk menentukan

tindakan pengendalian sesuai prioritas apakah risiko tersebut cukup besar dan

memerlukan pengendalian langsung atau dapat ditunda.

Page 44: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Penilaian risiko pada hakikatnya merupakan proses untuk menentukan

pengaruh atau akibat pemaparan potensi bahaya yang dilaksanakan melalui

tahap atau langkah yang berkesinambungan. Oleh karenanya dalam melakukan

penilaian risiko ada dua komponen yang utama yaitu:

a. Analisis Risiko.

Dalam kegiatan ini, semua jenis bahaya, risiko yang bisa terjadi, kontrol

atau proteksi yang sudah ada, peluang terjadinya risiko, akibat yang mungkin

timbul serta jumlah orang yang terpapar, dibahas secara rinci dan dicatat

selengkap mungkin.

Sumber bahaya yang teridentifikasi harus dinilai untuk menentukan

tingkat risiko yang merupakan tolak ukur kemungkinan terjadinya kecelakaan

dan penyakit akibat kerja (Depnaker RI, 2002).

Analisa risiko adalah suatu kegiatan sistematik dengan menggunakan

informasi yang ada untuk mendeterminasi seberapa tingkat keparahan dan

tingkat keseringan suatu kejadian yang muncul (Ramli, 2010)

Tujuan dilakukannya analisis risiko adalah untuk memisahkan antara

risiko kecil dengan risiko besar yang kemudian dapat digunakan sebagai

evaluasi dan pertimbangan perlakuan pengendalian (Ramli, 2010)

Dengan kegiatan ini bahaya dapat diketahui lebih detail dan juga lebih

spesifik. Dasar dari analisa risiko ini adalah melakukan estimasi kombinasi

dari tingkat keparahan dan tingkat keseringan dari bahaya yang timbul

(Silalahi, 1995). Hal yang harus diperhatikan dalam menganalisa risiko

adalah:

Page 45: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

1) Menentukan pengendalian yang ada

Dalam melakukan estimasi ini harus mempertimbangkan

pengendalian yang telah dilakukan. Pada pengendalian ditentukan

bagaimana bentuk pengendalian bahaya dan upaya minimalisasi dampak

yang telah dilakukan. Pengendalian ini kemudian dibandingkan dengan

standar keselamatan yang ada. Dari perbandingan yang telah dilakukan

tersebut akhirnya dapat dilihat seberapa efektif bahaya dapat

dikendalikan dan kemungkinan bahaya tersebut muncul.

2) Probability (keseringan) dan Severity (kaparahan)

Probability adalah hasil dari suatu yang diekspresikan dalam

bentuk kualitatif atau kuantitatif, umumnya berupa kehilangan, cidera,

atau kerugian material. Probability dibedakan menurut risiko yang

dinilai. Contoh indikator untuk ukuran konsekuensi antara lain :

a) Risiko keselamatan seperti kematian, cidera, hilangnya waktu kerja,

kerusakan harta benda, kerugian produktifitas dan penjualan.

b) Risiko kesehatan seperti kasus kanker kasus bahaya non kanker,

misalnya gangguan pernapasan, sistem syaraf, dan reproduksi.

c) Risiko lingkungan seperti kepunahan spesies dan keanekaragaman,

perubahan habitat dan ekosistem, kerusakan sumber daya alam.

d) Risiko kesejahteraan masyarakat seperti keterbatasan pemakaian

sumber daya, bau tidak sedap, penurunan pandangan estetika, nilai

property.

e) Risiko finansial seperti asuransi, liabilitas.

Page 46: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Severity adalah tingkat kaparahan terjadinya loss, injury,

timbulnya dampak kesehatan atau ke:ugian material. Severity merupakan

diskripsi kualitatif dari tingkat kemungkinan atau frekuensi. Untuk

menghindari bias dalam menentukan severity, sumber informasi terbaik

yang dapat digunakan berupa :

a) Catatan masa lalu

b) Pengalaman serupa

c) Literatur yang berhubungan dengan kegiatan penelitian

d) Tes pemasaran dan penelitian pasar

e) Experimen dan prototype

f) Model ekonomi, model teknik atau model lain

g) Pemikiran ahli dan pakar

Dalam menentukan probability, exposure dan severity dapat

dilakukan dengan berbagai estimasi. Menurut Ramli (2010), hal-hal yang

harus diperhatikan dalam menentukan estimasi meliputi :

a) Estimasi probability (keseringan)

(1) Probabilitas dengan skala kemunculan singkat (accident)

Pada pelaksanaannya probabilitas dengan skala kemunculan

singkat hanya dapat diestimasi berdasarkan pengalaman personal,

intuisi dan pengalaman dari kejadian yang tidak dilaporkan.

Sumber informasi tentu saja dari orang yang pernah mengalami

kejadian. Jika suatu kejadian belum pernah dilakukan

Page 47: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

sebelumnya, informasi dapat diperoleh dari pengalaman dengan

jenis pekerjaan yang sama berdasarkan data luar.

(2) Probabilitas dengan skala kemunculan panjang

Untuk mengestimasi probabilitas dengan skala kemunculan

yang panjang seperti penyakit kronik perlu dilakukan survey

proporsi dari group yang terpajan, intensitas dan durasi dan

faktor-faktor lain yang terlibat dalam pajanan.

b) Estimasi Exposure

(1) Exposure dengan skala kemunculan singkat (accident)

Lain halnya dengan probabilitas, exposure dengan skala

kemunculan singkat (accident) lebih mudah diestimasi atau

diukur. Estimasi exposure ini merupakan kalkulasi dari beberapa

pekerjaan yang dilakukan dalam suatu waktu.

(2) Exposure dengan skala kemunculan panjang

Faktor yang perlu diperhatikan dalam mengestimasi

exposure dengan skala pcngukuran panjang adalah mekanisme

kemunculan dari kontaminan dan intensitas, durasi dari pajanan.

c) Severity (Keparahan)

Bentuk severity yang diakibatkan dapat berupa Injury/cidera

efek kesehatan, sakit kesakitan, trauma dan psycological upset,

kehilangan kesenangan hidup masa depan, kehilangan kapasitas dan

potensial masa depan, kehilangan kapasitas dan kehilangan masa

depan, kerugian finansial yang nyata.

Page 48: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

b. Evaluasi Tingkat Risiko.

Dalam kegiatan ini dilakukan prediksi tingkat risiko melalui evaluasi

yang akurat dan merupakan langkah yang sangat menentukan dalam

rangkaian penilaian tingkat risiko. Kualifikasi dan kuantifikasi risiko

dikembangkan dalam proses tersebut (Ramli, 2010).

Tabel.1 Tabel Faktor Risiko

Sumber : PT. Komatsu Indonesia pada tanggal 15 Maret 2011

Page 49: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Gambar 2. Matrixs Faktor Kemungkinan dan Angka Kerugian

Faktor Kemungkinan

AK A B C D

IV 2 3 4 5

III 1 2 3 4

II 1 1 2 3

I 0 1 1 2

Sumber : PT. Komatsu Indonesia pada tanggal 15 Maret 2011

7. Pengendalian Risiko

Pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dilakukan

melalui berbagai metode, yang meliputi :

a. Pengendalian teknis atau rekayasa yang meliputi eliminasi, substitusi, isolasi,

ventilasi, higiene dan sanitasi.

b. Pendidikan dan pelatihan

c. Pembangunan kesadaran dan motivasi yang meliputi sistem bonus, insentif

dan motivasi diri.

d. Evaluasi melalui internal audit, penyelidikan insiden dan etiologi

e. Penegakan hukum

Pengendalian risiko meliputi identifikasi alternatif-alternatif pengendalian

risiko, analisis-analisis pilihan yang ada, rencana pengendalian dan pelaksanaan

pengendalian (Kountour, 2008). Pengendalian risiko dapat dilakukan dengan:

Page 50: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

a. Penghindaran risiko

Beberapa pertimbangan penghindaran risiko antara lain:

1) Keputusan untuk menghindari atau menolak risiko sebaiknya

memperhatikan informasi yang tersedia dan biaya pengendalian risiko.

2) Kemungkinan kegagalan pengendalian risiko.

3) Kemampuan sumber daya yang ada tidak memadai untuk pengendalian.

4) Penghindaran risiko lebih menguntungkan dibandingkan dengan

pengendalian risiko yang dilakukan sendiri.

5) Alokasi sumber daya tidak terganggu.

b. Mengurangi probabilitas

Tindakan untuk mengurangi probabilitas antara lain :

1) Audit dan pemenuhan program

2) Kondisi perjanjian

3) Tinjauan secara formal pada keperluan, spesifikasi, desain engineering dan

operasi

4) Inspeksi dan pengendalian proses

5) Investasi dan manajemen dokumen

6) Manajemen proyek

7) Upaya pencegahan

8) Jaminan kualitas manajemen dan standart

9) Penelitian, pengembangan dan pengendalian teknologi

10) Struktur pelatihan dan program lain

11) Pengawasan

Page 51: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

12) Percobaan

13) Penataan organisasi

14) Pengendalian teknis

c. Mengurangi severity

Tindakan-tindakan untuk mengurangi severity antara lain :

1) Perencanaan kemungkinan

2) Pengaturan sesuai kontrak

3) Kondisi kontrak

4) Corak desain

5) Rencana memperbaiki kerusakan

6) Struktural dan rancang bangun

7) Pengurangan bahaya dari sumber risiko

8) Hubungan publik

Apabila suatu risiko terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja telah

diidentifikasi dan dinilai, maka pengendalian risiko harus diimplementasikan

untuk mengurangi risiko sampai batas-batas yang dapat diterima berdasarkan

ketentuan peraturan dan standar yang berlaku. Pengendalian risiko dapat

mengikuti pendekatan hirarki pengendalian (Hirarchy of Control). Hirarki

pengendalian risiko adalah suatu urutan-urutan dalam pencegahan dan

pengendalian risiko yang mungkin timbul yang terdiri dari beberapa tingkatan

secara berurutan. Hirarki pengendalian risiko menurut Tarwaka (2008), antara

lain :

Page 52: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

a. Eliminasi (Elimination)

Eliminasi adalah menghilangkan atau meniadakan suatu bahan atau

tahapan proses yang berbahaya. Eliminasi dapat dicapai dengan

memindahkan objek kerja atau sistem kerja yang berhubungan dengan tempat

kerja yang kehadirannya pada batas yang tidak dapat diterima oleh ketentuan,

peraturan atau standar baku K3 atau kadarnya melampaui Nilai Ambang

Batas (NAB) diperkenankan. Eliminasi adalah cara pengendalian risiko yang

paling baik, karena risiko terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

ditiadakan.

b. Substitusi (Substitution)

Pengendalian ini dimaksudkan untuk menggantikan bahan-bahan dan

perlatan yang lebih berbahaya dengan yang kurang berbahaya atau yang lebih

aman, sehingga pemaparannya selalu dalam batas yang masih diterima.

Misalnya:

1) Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta.

2) Proses menyapu diganti dengan proses vakum.

3) Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen.

4) Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan

c. Rekayasa teknik (Engineering Control)

Pengendalian atau rekayasa teknik termasuk merubah struktur objek

kerja untuk mencegah seseorang terpapar kepada potensi bahaya, seperti

pemberian pengaman mesin, penutup ban berjalan, pembuatan struktur

pondasi mesin dengan cor beton, pemberian alat bantu mekanik, pemberian

Page 53: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

absorben suara pada dinding ruang mesin yang menghasilkan kebisingan

tinggi.

d. Isolasi (Isolation)

Isolasi merupakan pengendalian risiko dengan cara memisahkan

seseorang dari objek kerja, seperti menjalankan mesin-mesin produksi dari

tempat tertutup (control room).

e. Pengendalian Administrasi (Administration Control)

Pengendalian administrasi dilakukan dengan menyediakan suatu sistem

kerja yang dapat mengurangi kemungkinan seseorang terpapar potensi

bahaya. Metode pengendalian ini sangat tergantung dari perilaku pekerjanya

dan memerlukan pengawasan yang teratur untuk dipatuhinya pengendalian

administrasi ini. Metode ini meliputi rekruitmen tenaga kerja baru sesuai jenis

pekerjaan yang akan ditangani, pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat,

rotasi kerja untuk mengurangi kebosanan dan kejenuhan, penerapan prosedur

kerja, pengaturan kembali jadwal kerja, training keahlian dan training K3.

f. Alat Pelindung Diri (Personal Protective Equipment)

Alat pelindung diri (APD) merupakan sarana pengendalian yang

digunakan untuk jangka pendek dan bersifat sementara jika sistem

pengendalian yang lebih permanen belum dapat diimplementasikan. APD

merupakan pilihan terakhir dari suatu sistem pengendalian risiko di tempat

kerja. Selain itu APD juga mempunyai beberapa kelemahan antara lain:

1) APD tidak menghilangkan risiko bahaya yang ada, tetapi hanya

membatasi antara terpaparnya tubuh dengan potensi bahaya yang

Page 54: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

diterima. Bila penggunaan APD gagal, maka secara otomatis bahaya yang

ada akan mengenai tubuh pekerja.

2) Penggunaan APD dirasakan tidak nyaman, karena kekurangleluasaan

gerak pada waktu kerja dan dirasakan adanya beban tambahan karena

harus dipakai selama bekerja.

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 3. Kerangka Pemikiran

AMAN

Pengendalian Risiko

Penilaian Risiko

Potensi Bahaya Faktor Bahaya

Tempat Kerja

Identifikasi Bahaya

Page 55: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif,

yaitu memberikan gambaran secara jelas suatu masalah dan keadaan berdasarkan

data-data yang sebenarnya. Sehingga hanya merupakan penyingkapan suatu

fakta dan data yang diperoleh digunakan sebagai bahan penulisan laporan

(Narbuko,2005). Dan dilaporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran

tentang identifikasi bahaya dan pengendalian risiko di forging line sebagai salah

satu langkah awal untuk mencegah timbulnya risiko berdasarkan hasil evaluasi

yang diperoleh.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di salah proses kerja yaitu forging line PT. Komatsu

Forging Indonesia di Jalan Jababeka XI Blok H-15, Kawasan Industri Jababeka,

Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat.

C. Objek Penelitian dan Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai obyek penelitian adalah proses produksi forging di PT. Komatsu

Forging Indonesia yang meliputi proses Cutting, Material Heating, Forging dan

Page 56: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Trimming yang selanjutnya dilakukan identifikasi bahaya dan pengendalian

risiko.

D. Sumber Data

Dalam melaksanakan penelitian, penulis menggunakan data-data sebagai

berikut :

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya.

Untuk memperoleh data ini menggunakan 3 cara:

a. Wawancara

Wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab

secara lisan, dalam pelaksanaan penelitian dengan mengadakan tanya

jawab dengan pembimbing, staff perusahaan maupun tenaga kerja di

lapangan.

b. Observasi

Observasi yaitu pengumpulan data dengan mengamati segala sesuatu

yang ada. Dalam pelaksanaan penelitian dengan mengadakan

pengamatan langsung di tempat kerja (genba) yang dilakukan selama

magang. Dengan alat observasi Anecdotal Record yaitu dengan mencatat

mengenai kejadian dan kegiatan yang dianggap peneliti penting

(Narbuko,2005).

Page 57: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencatat data-data penemuan hasil identifikasi

bahaya di tempat kerja dan data riwayat kecelakaan pekerja forging

section.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek

yang sedang diteliti dan diperoleh dari arsip-arsip perusahaan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini penulis dapatkan melalui :

1. Observasi dan Penilaian

Menganalisis obyek penelitian maka penulis mengadakan observasi,

yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke semua Forging Line di

PT. Komatsu Forging Indonesia.

2. Wawancara

Melakukan wawancara dan diskusi dengan pihak-pihak yang terkait

dan berwenang dalam proses identifikasi bahaya dan pengendalian risiko di

PT. Komatsu Forging Indonesia.

3. Kuesioner

Membuat serangkaian pertanyaan mengenai masalah bahaya yang ada di

tempat kerja yang disebarkan kepada member forging section. Tujuan

dilakukannya pemberian kuesioner kepada pekerja adalah untuk

Page 58: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

memperoleh informasi yang relevan serta memperoleh informasi mengenai

masalah kesadaran bahaya pekerja secara serentak

D. Pelaksanaan

Kegiatan Magang dilaksanakan dari hari pertama hari Rabu tanggal 16

Februari sampai tanggal 1 April 2011. Pada tahap pelaksanaan meliputi :

1. Penjelasan dan orientasi latar belakang dan keadaan yang sebenarnya tentang

perusahaan tempat diadakannya Magang.

2. Observasi secara umum mengenai kondisi perusahaan. Meliputi proses

produksi, mesin, alat bantu, bahan utama dan hasil samping yang

dilaksanakan pada tanggal 16-18 Februari 2011.

3. Observasi secara spesifik yaitu mengidentifikasi bahaya dan penilaian resiko

di forging line yang dilaksanakan pada tanggal 21 Februari - 11 Maret 2011.

4. Penyebaran kuesioner Sadar Bahaya yang dilaksanakan pada tanggal 9 Maret

2011.

5. Wawancara dengan member section forging yang dilaksanakan pada tanggal

9 - 14 Maret 2011.

6. Diskusi dengan pembimbing dan manager forging mengenai pengendalian

risiko yang dapat diterapkan oleh PT. Komatsu Forging Indonesia yang

dilaksanakan pada tanggal 14 - 18 Maret 2011.

7. Pencarian data pelengkap melalui arsip-arsip atau dokumen perusahaan dan

buku-buku referensi yang ada di EHS Section.

Page 59: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

E. Analisis Data

Data yang diperoleh penulis kemudian dianalisa dengan Peraturan

Menteri Tenaga Kerja No.PER.05/MEN/1996 untuk mengetahui dan menentukan

potensi bahaya atau penyebab kecelakaan beserta sumbernya dengan

menggunakan tabel matrik, kemudian ditinjau upaya pengendalian terhadap

potensi bahaya yang telah teridentifikasi disesuaikan dengan hirarki

pengendalian.

Page 60: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian dan observasi di lapangan mengenai Identifikasi

Bahaya dan Pengendalian Risiko di Forging Line PT. Komatsu Forging

Indonesia, diperoleh hasil sebagai berikut.

1. Proses Produksi

Forging adalah proses utama PT. Komatsu Forging Indonesia,

dimana material dirubah menjadi produk setengah jadi. Didalam proses

forging tersebut banyak mengandung faktor dan potensi bahaya ataupun

keadaan nearmiss yang kadang kurang disadari oleh para tenaga kerja.

Adapun proses di forging line antara lain adalah sebagai berikut:

a. Forging

1) Cutting

Cutting adalah proses memotong raw material atau round

bar menjadi ukuran yang lebih kecil sesuai dengan dimensi yang

diperlukan, proses pemotongan ini menggunakan mesin Sharing

(Manyo) yang terdapat di factory I sebanyak 2 mesin, factory II

sebanyak 2 mesin dan di factory V sebanyak 1 mesin sedangkan

mesin Band Saw (Mega H-460 A) berjumlah 4 mesin yang terdapat

di factory IV. Hasil potongan raw material atau round bar dengan

Page 61: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

kedua mesin ini berbeda. Hasil potongan raw material atau round

bar dengan mesin Band Saw (Mega H-460 A) tepinya lebih rata

dan halus dibandingkan dengan hasil pemotongan dengan mesin

Sharing (Manyo).

Dengan Bandsaw

Dengan Sharing

Gambar 4. Hasil Potongan dengan Mesin Bandsaw dan Sharing

Sumber : Forging Section, 2011

2) Material heating

Setelah raw material atau round bar dipotong menjadi ukuran

yang lebih kecil sesuai dengan dimensi yang diperlukan, cut pieces

sebutan untuk material yang telah dipotong akan dipanaskan dengan

mesin Billet Heater yang suhunya 11500C-1250

0C, untuk raw

material yang ukuran diameternya terlalu besar proses Heating ini

dilakukan dengan mesin Batch Furnace atau Bachiro (dapur pemanas

dengan suhu 13500C). Hal ini dikarenakan ukuran cut pieces tidak

cukup untuk masuk ke dalam mesin Billet Heater. Mesin Forging

yang biasanya menggunakan Batch Furnace atau Bachiro untuk

proses Heating adalah Mesin 6 TON CECO di factory 4.

Page 62: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Mesin Billet Heater

Batch Furnace

Gambar 5. Mesin Billet Heater dan Batch Furnace

Sumber : Forging Section, 2011

3) Hammering

Material yang sudah dipanaskan tersebut selanjutnya akan

dicetak menjadi produk forging blank dengan menggunakan Dies

atau cetakan yang telah diinstal pada mesin Hammer sesuai dengan

dimensinya. Alat bantu yang digunakan dalam penempaan adalah

hashi atau tang penjepit. Mesin Hammer di PT. Komatsu Forging

Indonesia mempunyai kapasitas tempa yang berbeda-beda tiap

mesinnya. Di PT. Komatsu Forging Indonesia memiliki 8 mesin

hammer, antara lain:

a) Factory I : 2,5 TON CECO dan 3 TON NITTAN.

b) Factory II : 3 TON LASCO dan 1,3 TON MAX 55E.

c) Factory IV : 6 TON CECO.

d) Factory V : 2,5 TON MAX 110-S1, 2,5 TON MAX 110-S2 dan

3 TON NEWTON 13000E.

Page 63: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Mesin Hammer

Material heating

Product after forging

Gambar 6. Mesin Hammer, Material Heating dan Produk Setelah Forging

Sumber : Forging Section,2011

4) Trimming

Proses setelah penempaan adalah proses Trimming. Material yang

telah ditempa menghasilkan sisa atau lelehan ditepinya, sisa tersebut akan

dipotong dengan mesin Trimming. Proses Trimming ini akan menghasilkan

limbah yang disebut limbah bari.

Mesin Trimming

Before Trimming

After trimming

Gambar 7. Mesin Trimming, Produk Sebelum dan Setelah Trimming

Sumber : Forging Section, 2010

Page 64: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Selanjutnya produk setelah trimming akan di transfer menuju proses

Heat Treatment, untuk input produk ada 2 cara yaitu melalui RQT (Reheat

Quenching Tempering) dan DQT (Direct Quenching Tempering).

Produk setelah forging dan trimming yang langsung menuju ke proses

Heat Treatment harus lolos sensor suhu, bila produk tidak memenuhi kriteria

panas 9500C-1080

0C akan keluar dari conveyor. Produk yang lolos sensor

suhu akan masuk ke Quenching Oil. Proses ini hanya berlaku pada mesin

DQT 1 dari mesin forging 2,5 Ton LASCO, DQT 2 dari mesin forging 3 Ton

NITTAN, DQT 3 dari mesin forging 2,5 Ton MAX 11OS-2 dan DQT 4 dari

mesin forging 3 ton NEWTON 13000E.

Input produk forging melalui DQT

Gambar 8. Input produk forging menuju DQT

Sumber : Heat Treatment Section, 2010

Produk setelah forging dan trimming yang tidak langsung menuju ke

proses Heat Treatment akan diberi perlakuan panas kembali oleh Quenching

Furnace proses ini disebut dengan RQT (Reheat Quenching Tempering).

Page 65: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Input produk forging melalui RQT

Gambar 9. Input produk forging menuju RQT

Sumber : Heat Treatment Section, 2010

2. Lay out Forging Line

Setiap mesin forging mempunyai penempatan mesin, komponen

mesin dan fungsi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut juga menimbulkan

sumber bahaya yang berbeda pula. Adapun lay out mesin forging yang akan

di identifikasi sebagai berikut.

a. 3 TON NITTAN

Gambar 10. Lay out Forging 3 TON NITTAN

Sumber : Forging Section, 2011

Dari lay out Forging 3 TON NITTAN dapat dilihat proses

penempaan dilakukan mulai dari input material cutting dengan mesin

Page 66: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Billet Heater, member menata material cutting dengan hashi ke dalam

elevator. Selanjutnya elevator akan mentransfer material cutting menuju

heater, material cutting akan dipanaskan dengan suhu 11500C-1250

0C.

Setelah selesai dipanaskan, material cutting akan keluar menuju mesin

Hammer melalui Shooter. Material cutting yang turun melalui Shooter

akan menuju bagian depan mesin Hammer. Member akan mengambil

material cutting yang telah panas dengan hashi. Selanjutnya member

akan menempa dari countour siaghe lalu ke arauchi. Mesin Hammer 3

TON NITTAN ini mempunyai anvil yang pendek, sehingga member

yang berpostur tubuh tinggi harus sedikit membungkuk.

Product forging blank yang telah selesai ditempa diarahkan ke

depan mesin Hammer (dalam Mesin Hammer) menggunakan hashi. Lalu

conveyor akan mentransfer menuju ke Mesin Trimming.

Product forging blank sampai ke Mesin Trimming, dengan

conveyor yang berada di samping (luar Mesin Trimming). Kemudian

member akan mengangkat Product forging blank menuju Rum Trimming.

Product forging blank akan dipotong bagian bari, pin, bush dan

kamaboko setelah itu produk akan diarahkan ke samping (dalam Mesin

Trimming). Conveyor akan mentransfer menuju ke Quenching Oil DQT

2 (Direct Quenching Tempering) hanya untuk produk yang lolos sensor

panas dengan suhu 9500C-1080

0C dan membuang bari ke pallet yang

letaknya dibelakang member. Bagi produk yang tidak lolos sensor panas

Page 67: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

akan keluar dari conveyor dan ditransfer menuju ke pallet. Begitu

seterusnya proses produksi dan proses kerja di Forging 3 TON NITTAN.

b. 3 TON LASCO

Gambar 11. Lay out Forging 3 TON LASCO

Sumber : Forging Section, 2011

Dari lay out Forging 3 TON LASCO dapat dilihat proses

penempaan dilakukan mulai dari input material cutting dengan mesin

Billet Heater, member menata material cutting dengan hashi ke dalam

elevator. Selanjutnya elevator akan mentransfer material cutting menuju

heater, material cutting akan dipanaskan dengan suhu 11500C-1250

0C.

Setelah selesai dipanaskan, material cutting akan keluar menuju mesin

Hammer melalui Shooter. Material cutting yang turun melalui Shooter

akan menuju bagian depan mesin Hammer. Member akan mengambil

material cutting yang telah panas dengan hashi. Selanjutnya member

akan menempa dari countour siaghe lalu ke arauchi.

Page 68: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Product forging blank yang telah selesai ditempa diarahkan ke

samping mesin Hammer (dalam Mesin Hammer) menggunakan hashi.

Lalu conveyor akan mentransfer menuju ke Mesin Trimming.

Product forging blank sampai ke Mesin Trimming, dengan

conveyor yang berada di samping (dalam Mesin Trimming). Kemudian

member akan mengangkat Product forging blank menuju Rum Trimming.

Product forging blank akan dipotong bagian bari, pin, bush dan

kamaboko setelah itu produk akan diarahkan ke samping (dalam Mesin

Trimming).

Conveyor akan mentransfer menuju ke Quenching Oil DQT 2 (Direct

Quenching Tempering) hanya untuk produk yang lolos sensor panas

dengan suhu 9500C-1080

0C dan membuang bari ke pallet yang letaknya

di samping kanan member. Bagi produk yang tidak lolos sensor panas

akan keluar dari conveyor dan ditransfer menuju ke pallet. Begitu

seterusnya proses produksi dan proses kerja di Forging 3 TON LASCO.

c. 1,3 TON MAX 55E

Gambar 12. Lay out Forging 1,3 TON MAX 55E

Sumber : Forging Section, 2011

Page 69: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Dari lay out Forging 1,3 TON MAX 55E dapat dilihat proses

penempaan dilakukan mulai dari input material cutting dengan mesin

Billet Heater, member menaikki tangga mesin Billet Heater untuk

memasukkan material cutting dari pallet menuju ke dalam bak

penampung dengan hashi atau tangan. Selanjutnya Rapid feeder akan

mentransfer material cutting menuju heater, material cutting akan

dipanaskan dengan suhu 11500C-1250

0C. Setelah selesai dipanaskan,

material cutting akan keluar menuju mesin Hammer melalui Shooter.

Material cutting yang turun melalui Shooter akan menuju bagian

depan mesin Hammer. Member akan mengambil material cutting

yang telah panas dengan hashi. Selanjutnya member akan menempa

dari countour siaghe lalu ke arauchi.

Product forging blank yang telah selesai ditempa diarahkan ke

samping mesin Hammer (luar Mesin Hammer) menggunakan hashi.

Lalu conveyor akan mentransfer menuju ke Mesin Trimming.

Product forging blank sampai ke Mesin Trimming, dengan

conveyor yang berada di samping (dalam Mesin Trimming).

Kemudian member akan mengangkat Product forging blank menuju

Rum Trimming. Product forging blank akan dipotong bagian bari,

pin, bush dan kamaboko setelah itu produk akan diarahkan ke samping

(dalam Mesin Trimming).

Conveyor akan mentransfer menuju ke pallet yang berada

diluar gedung factory 2. Untuk proses Heat Treatment dari Forging

Page 70: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

1,3 TON MAX 55E ini menggunakan RQT (Reheat Quenching

Tempering) dan membuang bari ke pallet yang letaknya di samping

kiri member (di luar gedung). Begitu seterusnya proses produksi dan

proses kerja di Forging 1,3 TON MAX 55E.

d. 6 TON CECO

Gambar 13. Lay out Forging 6 TON CECO

Sumber : Forging Section, 2011

Dari lay out Forging 6 TON CECO dapat dilihat proses

penempaan dilakukan mulai dari input material cutting dengan mesin

Billet Heater. Karena Mesin Forging 6 TON CECO ini spesialisasi

untuk produksi produk besar, maka pemanasannya juga menggunakan

Batch Furnace atau Bachiro.

Material cutting yang dipanaskan dengan mesin Billet Heater,

akan dimasukkan ke dalam elevator dengan hashi. Selanjutnya

elevator akan mentransfer material cutting menuju heater, material

cutting akan dipanaskan dengan suhu 11500C-1250

0C. Setelah selesai

Page 71: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

dipanaskan, material cutting akan keluar menuju mesin Hammer

melalui Shooter.

Sedangkan material cutting yang besar diameternya

dipanaskan dengan Batch Furnace atau Bachiro. Member akan

mengambil material cutting dengan hashi panjang dari pallet menuju

ke meja Batch Furnace atau Bachiro. Lalu memasukkan material

cutting ke dalam dapur pemanas. Setelah beberapa saat material

cutting akan memenuhi suhu. Material cutting akan diambil member

dengan hashi panjang yang telah dicelupkan dahulu di cairan anti

lengket, lalu menempatkannya ke conveyor.

Di sebelah timur terdapat mesin Sharing (Manyo) yang berjumlah 4,

member yang mengoperasikan mesin Sharing (Manyo) berjumlah 2

orang. Dari letak mesin Sharing (Manyo) ini menyebabkan pekerja

terpapar panas juga saat proses material heating yang menggunakan

Batch Furnace atau Bachiro. Untuk itu dipasang pagar pembatas agar

pekerja tidak terpapar panas secara langsung.

Material cutting panas yang turun melalui Shooter akan

menuju bagian depan mesin Hammer. Member akan mengambil

material cutting yang telah panas dengan hashi. Selanjutnya member

akan menempa dari countour siaghe lalu ke arauchi.

Product forging blank yang telah selesai ditempa diarahkan ke

samping mesin Hammer (luar Mesin Hammer) menggunakan hashi.

Lalu conveyor akan mentransfer menuju ke Mesin Trimming.

Page 72: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Product forging blank sampai ke Mesin Trimming, dengan

conveyor yang berada di samping (luar Mesin Trimming). Kemudian

member akan menarik Product forging blank menuju Rum Trimming.

Product forging blank akan dipotong bagian bari, pin, bush dan

kamaboko setelah itu produk akan diarahkan ke samping (luar Mesin

Trimming). Bari dibuang ke pallet yang letaknya di samping kiri

member (dekat pedestrian road). Conveyor akan mentransfer menuju

ke pallet yang berada diluar gedung factory 4. Untuk proses Heat

Treatment dari Forging 6 TON CECO ini menggunakan RQT (Reheat

Quenching Tempering.) Begitu seterusnya proses produksi dan proses

kerja di Forging 6 TON CECO

e. 2,5 TON MAX 110-S1

Gambar 14. Lay out Forging 2,5 TON MAX 110-S1

Sumber : Forging Section, 2011

Page 73: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Dari lay out Forging 2,5 TON MAX 110-S1 dapat dilihat

proses penempaan dilakukan mulai dari input material cutting dengan

mesin Billet Heater Material cutting yang dipanaskan dengan mesin

Billet Heater, akan dimasukkan ke dalam elevator dengan hashi.

Selanjutnya elevator akan mentransfer material cutting menuju

heater, material cutting akan dipanaskan dengan suhu 11500C-

12500C. Setelah selesai dipanaskan, material cutting akan keluar

menuju mesin Hammer melalui Shooter. Material cutting yang turun

melalui Shooter akan menuju bagian depan mesin Hammer. Member

akan mengambil material cutting yang telah panas dengan hashi.

Selanjutnya member akan menempa dari countour siaghe lalu ke

arauchi.

Product forging blank yang telah selesai ditempa diarahkan ke

samping mesin Hammer (luar Mesin Hammer) menggunakan hashi.

Lalu conveyor akan mentransfer menuju ke Mesin Trimming.

Product forging blank sampai ke Mesin Trimming, dengan

conveyor yang berada di samping (luar Mesin Trimming). Kemudian

member akan mengangkat Product forging blank menuju Rum

Trimming. Product forging blank akan dipotong bagian bari, pin,

bush dan kamaboko setelah itu produk akan diarahkan ke samping

(luar Mesin Trimming).

Conveyor akan mentransfer menuju ke pallet yang berada

diluar gedung factory 5 dan bari dibuang ke pallet yang letaknya di

Page 74: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

belakang member (dekat Mesin Billet Heater). Untuk proses Heat

Treatment dari Forging 2,5 TON MAX 110-S1 ini menggunakan

RQT (Reheat Quenching Tempering.) Begitu seterusnya proses

produksi dan proses kerja di Forging 2,5 TON MAX 110-S1.

f. 2,5 TON MAX 110-S2

Gambar 15. Lay out Forging 2,5 TON MAX 110 S-2

Sumber : Forging Section, 2011

Dari lay out Forging 2,5 TON MAX 110 S-2 dapat dilihat

proses penempaan dilakukan mulai dari input material cutting dengan

mesin Billet Heater, member menata material cutting dengan hashi ke

dalam elevator. Selanjutnya elevator akan mentransfer material

cutting menuju heater, material cutting akan dipanaskan dengan suhu

11500C-1250

0C. Setelah selesai dipanaskan, material cutting akan

keluar menuju mesin Hammer melalui Shooter. Material cutting yang

turun melalui Shooter akan menuju bagian depan mesin Hammer.

Page 75: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Member akan mengambil material cutting yang telah panas dengan

hashi. Selanjutnya member akan menempa dari countour siaghe lalu

ke arauchi.

Product forging blank yang telah selesai ditempa diarahkan ke

depan mesin Hammer (dalam Mesin Hammer) menggunakan hashi.

Lalu conveyor akan mentransfer menuju ke Mesin Trimming.

Product forging blank sampai ke Mesin Trimming, dengan

conveyor yang berada di samping (luar Mesin Trimming). Kemudian

member akan mengangkat Product forging blank menuju Rum

Trimming. Product forging blank akan dipotong bagian bari, pin,

bush dan kamaboko setelah itu produk akan diarahkan ke samping

(dalam Mesin Trimming). Bari dibuang ke pallet yang letaknya di

belakang member (dekat Mesin Billet Heater).

Conveyor akan mentransfer menuju ke Quenching Oil DQT 3

(Direct Quenching Tempering) hanya untuk produk yang lolos sensor

panas dengan suhu 9500C-1080

0C. Bagi produk yang tidak lolos

sensor panas akan keluar dari conveyor dan ditransfer menuju ke

pallet yang berada diluar gedung factory 5. Begitu seterusnya proses

produksi dan proses kerja di Forging 2,5 TON MAX 110 S-2.

Page 76: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

g. 3 TON NEWTON 13000E

Gambar 16. Lay out Forging 3 TON NEWTON 13000E

Sumber : Forging Section, 2011

Dari lay out Forging 3 TON NEWTON 13000E dapat dilihat

proses penempaan dilakukan mulai dari input material cutting dengan

mesin Billet Heater, member menata material cutting dengan hashi ke

dalam elevator. Selanjutnya elevator akan mentransfer material

cutting menuju heater, material cutting akan dipanaskan dengan suhu

11500C-1250

0C. Setelah selesai dipanaskan, material cutting akan

keluar menuju mesin Hammer melalui Shooter. Material cutting yang

turun melalui Shooter akan menuju bagian depan mesin Hammer.

Member akan mengambil material cutting yang telah panas dengan

hashi. Selanjutnya member akan menempa dari countour siaghe lalu

ke arauchi.

Page 77: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Product forging blank yang telah selesai ditempa diarahkan ke

depan mesin Hammer (dalam Mesin Hammer) menggunakan hashi.

Lalu conveyor akan mentransfer menuju ke Mesin Trimming.

Product forging blank sampai ke Mesin Trimming, dengan

conveyor yang berada di samping (luar Mesin Trimming). Kemudian

member akan mengangkat Product forging blank menuju Rum

Trimming. Product forging blank akan dipotong bagian bari, pin,

bush dan kamaboko setelah itu produk akan diarahkan ke samping

(dalam Mesin Trimming). Bari dibuang ke pallet yang letaknya di

belakang member (dekat mesin Billet Heater).

Conveyor akan mentransfer menuju ke Quenching Oil DQT 4

(Direct Quenching Tempering) hanya untuk produk yang lolos sensor

panas dengan suhu 9500C-1080

0C. Bagi produk yang tidak lolos

sensor panas akan keluar dari conveyor dan ditransfer menuju ke

pallet. Begitu seterusnya proses produksi dan proses kerja di Forging

3 TON NEWTON 13000E.

3. Identifikasi Bahaya

Proses mengidentifikasi bahaya dilakukan melalui metode yang

tercantum dalam Point Komatsu Way, yaitu Mendefinisikan Akar Masalah

dengan mengulangi pertanyaan “kenapa?” hingga lima kali. Dengan

memberikan respon terhadap akar permasalahan dapat mencegah timbulnya

kembali suatu permasalahan.

Berikut ini proses mengidentifikasi bahaya di Forging Line adalah :

Page 78: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

a. Proses Cutting Material

1) Proses mengangkat material dari raw dalam menuju material bed cutting

dengan menggunakan mesin Band Saw dan Sharing

a) Memasang sling pada material

Tabel 2. Identifikasi Bahaya Memasang Sling pada Material di Factory 4

No. Bahaya Faktor

1 Terjepit Kenapa 1 Tangan terjepit material

Kenapa 2 Tangan operator masuk

diantara material

Kenapa 3 Sling tidak bisa keluar dari

tumpukan material

Kenapa 4 Terhalang material

Kenapa 5 Jarak antar material kurang

rengang

2 Tergores Kenapa 1 Tangan tergores kawat

pengikat material

Kenapa 2 Tangan operator masuk

diantara material

Kenapa 3 Untuk mendorong sling

keluar

Kenapa 4 Sling tersangkut kawat

material

Kenapa 5 Penataan material tidak rata

dan jaraknya kurang

renggang

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

b) Transportasi material dengan crane

Tabel 3. Identifikasi Bahaya Transportasi Material dengan Crane di

Factory 4

No. Bahaya Faktor

1 Terhantam Kenapa 1 Operator terhantam

material

Kenapa 2 Material terayun

Kenapa 3 Material diangkat dalam

posisi beban yang tidak

seimbang

Kenapa 4 Operator tidak

memperhatikan titik

seimbang material

bersambung

Page 79: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Kenapa 5 Operator mengalami

kelelahan kerja

2 Kejatuhan Kenapa 1 Material terayun

Kenapa 2 Material diangkat dalam

posisi beban yang tidak

seimbang

Kenapa 3 Posisi sling yang tidak

center

Kenapa 4 Operator sulit untuk

mencari titik seimbang

material

Kenapa 5 Tidak adanya alat bantu

penyeimbang material

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

c) Membuka kawat pengikat material

Tabel 4. Identifikasi Bahaya Proses Membuka Kawat Pengikat Material

di Factory 4

No. Bahaya Faktor

1 Tergores Kenapa 1 Tangan tergores kawat

pengikat material

Kenapa 2 Operator melakukan

gerakan berlebih

Kenapa 3 Peralatan kerja tersebar di

lantai material bed

Kenapa 4 Tidak ada tempat untuk

peralatan kerja

Kenapa 5 Ruang gerak di material

bed (mesin Sharing) terlalu

sempit

2 Terjepit Kenapa 1 Jari tangan operator terjepit

tang pemotong material

Kenapa 2 Cara memegang tang

pemotong salah

Kenapa 3 Posisi tangan yang pas

dalam memegang setiap

operator berbeda-beda

Kenapa 4 Menggunting dengan

menekan tang terlalu kuat

Kenapa 5 Kawat terlalu keras

sehingga sulit untuk

terpotong

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

sambungan

Page 80: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

2) Proses membuka gulungan blade

Tabel 5. Identifikasi Bahaya Proses Membuka Gulungan Blade di Factory 4

No. Bahaya Faktor

1 Tergores Kenapa 1 Tangan tergores blade (pisau)

Kenapa 2 Cara membuka gulungan

blade kurang benar

Kenapa 3 Instruksi Kerja cara membuka

gulungan blade belum

dipatuhi operator

Kenapa 4 Operator lebih nyaman dengan

caranya dalam membuka

gulungan blade

Kenapa 5 Blade sangat lentur saat

dibuka

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

3) Proses memindahkan pallet material cutting

Tabel 6. Identifikasi Bahaya Proses Memindahkan Pallet Material Cutting di

Factory 4

No. Bahaya Faktor

1 Tertabrak Kenapa 1 Operator tertabrak forklift saat

memindahkan pallet material

cutting

Kenapa 2 Operator berlalu-lalang di area

cutting

Kenapa 3 Di factory 4 terdapat proses

forging, magna, Heat

Treatment

Kenapa 4 Banyak tumpukan pallet

material cutting dan produk di

factory 4

Kenapa 5 Ruang gerak forklift kurang

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

b. Proses Material Heating

1) Dengan Mesin Billet Heater (dengan elevator)

a) Proses meletakkan pallet material cutting di depan elevator

Page 81: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 7. Identifikasi Bahaya Proses Meletakkan Pallet Material Cutting di

Depan Elevator

No. Bahaya Faktor

1 Tertabrak Kenapa 1 Operator tertabrak forklift saat

meletakkan pallet material

cutting di depan elevator

Kenapa 2 Operator berada di depan

mesin Billet Heater

Kenapa 3 Memberikan aba-aba kepada

operator forklift

Kenapa 4 Untuk memastikan pallet

material cutting posisinya tepat

Kenapa 5 Ruang gerak forklift kurang

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

b) Proses mengangkat material cutting dengan hashi menuju elevator

Tabel 8. Identifikasi Bahaya Proses Mengangkat Material Cutting dengan

Hashi Menuju Elevator

No. Bahaya Faktor

1 Terjepit Kenapa 1 Tangan operator terjepit hashi

saat mengangkat material

cutting

Kenapa 2 Cara memegang hashi

pemotong salah

Kenapa 3 Posisi tangan yang pas dalam

memegang setiap operator

berbeda-beda

Kenapa 4 Memegang material cutting

dengan menekan hashi terlalu

kuat

Kenapa 5 Material cutting merosot

2 Kejatuhan Kenapa 1 Kaki operator kejatuhan saat

mengangkat material cutting

menuju elevator

Kenapa 2 Bagian untuk mengangkat

material cutting rengang

Kenapa 3 cara memegang hashi kurang

penekanan

Kenapa 4 Material cutting merosot

kebawah

Kenapa 5 -

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 82: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

c) Proses pemeriksaan Mesin Billet Heater

Tabel 9. Identifikasi Bahaya Proses Pemeriksaan Mesin Billet Heater

No. Bahaya Faktor

1 Terjatuh dari atas Kenapa 1 Operator menaiki tangga

Mesin Billet Heater

Kenapa 2 Banyak peralatan kerja di atas

mesin

Kenapa 3 Tidak ada tempat untuk

menempatkan peralatan kerja

Kenapa 4 Ruang kerja diatas mesin

sempit

Kenapa 5 Pengaman mesin terlalu

pendek

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

d) Proses material cutting panas yang NG meluncur dengan shooter menuju

ke pallet

Tabel 10. Identifikasi Bahaya Proses Material Cutting Panas yang NG

Meluncur dengan Shooter

No. Bahaya Faktor

1 Terbakar

(menyebabkan

luka bakar)

Kenapa 1 Operator yang melintas

dibawah shooter terkena

material cutting panas

Kenapa 2 Pallet material cutting panas

bergerak karena dorongan

material cutting panas NG dan

getaran mesin hammer

Kenapa 3 Pallet material cutting panas

tidak ada penguncinya

Kenapa 4 Pengunci Pallet material

cutting panas NG banyak yang

tidak berfungsi

Kenapa 5 Pemakaian yang tidak hati-hati

sehingga pengunci patah

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

2) Dengan Mesin Billet Heater (dengan rappid feeder)

a) Proses meletakkan pallet material cutting di depan rappid feeder

menggunakan forklift

Page 83: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 11. Identifikasi Bahaya Proses Meletakkan Pallet Material Cutting

di Depan Rappid Feeder Menggunakan Forklift

No. Bahaya Faktor

1 Tertabrak forklift Kenapa 1 Operator tertabrak forklift saat

masuk ke factory 2

Kenapa 2 Operator berada di depan

mesin Sharing

Kenapa 3 Memberikan aba-aba kepada

operator forklift saat akan

belok

Kenapa 4 Untuk memastikan forklift

posisinya tepat di depan mesin

Billet Heater

Kenapa 5 Ruang gerak forklift kurang

2 Kejatuhan

material cutting

Kenapa 1 Operator kejatuhan material

cutting

Kenapa 2 Pallet terguncang

Kenapa 3 Operator forklift menaikkan

pallet terlalu cepat

Kenapa 4 Isi pallet melebihi batas

(terlalu penuh)

Kenapa 5 Penataan material cutting tidak

rata

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

b) Operator menaiki tangga Mesin Billet Heater

Tabel 12. Identifikasi Bahaya Operator Menaiki Tangga Mesin Billet

Heater

No. Bahaya Faktor

1 Terjatuh dari

tangga

Kenapa 1 Operator menaiki tangga

Mesin Billet Heater

Kenapa 2 Banyak peralatan kerja di atas

mesin

Kenapa 3 Tidak ada tempat untuk

menempatkan peralatan kerja

Kenapa 4 Ruang kerja di atas mesin

sempit

Kenapa 5 Pengaman mesin terlalu

pendek

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 84: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

c) Proses memindahkan material cutting dari pallet ke bak penampung

Tabel 13. Identifikasi Bahaya Proses Memindahkan Material Cutting dari

Pallet ke Bak Penampung

No. Bahaya Faktor

1 Pekerjaan dengan

sikap kerja

membungkuk

Kenapa 1 Operator membungkuk saat

mengambil material cutting

dari pallet

Kenapa 2 Tidak dapat menjangkau

material cutting

Kenapa 3 Karena tidak menggunakan

hashi untuk memindahkan

material cutting dari pallet ke

bak penampung

Kenapa 4 Karena membutuhkan waktu

yang lama

Kenapa 5 Harus mengangkat satu per

satu

2 Terjatuh karena

posisi badan tidak

seimbang

Kenapa 1 Operator terjatuh dari atas

mesin Billet Heater

Kenapa 2 Posisi badan tidak seimbang

Kenapa 3 Lantai bergelombang

Kenapa 4 Selalu kejatuhan material

cutting saat memindahkan ke

bak penampung

Kenapa 5 Lantai di depan pallet material

cutting sempit dan jangkauan

terlalu jauh

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

d) Operator menuruni tangga Mesin Billet Heater

Tabel 14. Identifikasi Bahaya Operator Menuruni Tangga Mesin Billet

Heater

No. Bahaya Faktor

1 Terjungkal dan

terjatuh

Kenapa 1 Operator terjungkal dan

terjatuh dari tangga mesin

billet heater

Kenapa 2 Operator kehilangan

keseimbangan saat menuruni

tangga

Kenapa 3 Jarak antar anak tangga terlalu

jauh

Kenapa 4 Agar tidak memakan luas area

forging

bersambung

Page 85: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Kenapa 5 Untuk space ruang forklift

memutar

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

3) Dengan Batch Furnace atau Bachiro

a) Proses memindahkan material cutting dari pallet menuju meja

Tabel 15. Identifikasi Bahaya Proses Memindahkan Material Cutting dari

Pallet Menuju Meja

No. Bahaya Faktor

1 Terjepit Hashi Kenapa 1 Tangan operator terjepit hashi

setelah meletakkan material

cutting

Kenapa 2 Cara memegang hashi salah

Kenapa 3 Posisi tangan yang pas dalam

memegang setiap operator

berbeda-beda

Kenapa 4 Memegang material cutting

dengan menekan hashi terlalu

kuat karena diameternya besar

Kenapa 5 Agar material tidak merosot

2 Terjungkit karena

tehnik

memindahkan

salah

Kenapa 1 Badan operator terjungkit oleh

hashi karena beban yang

diangkat berat

Kenapa 2 Cara memegang hashi dan

menggerakkannya salah

Kenapa 3 Posisi tangan yang pas dalam

memegang setiap operator

berbeda-beda

Kenapa 4 Kemampuan operator dalam

memegang hashi panjang dan

menggerakkannya berbeda-

beda

Kenapa 5 Belum dilakukan standarisasi

dan training cara memegang

hashi panjang

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

b) Proses memindahkan material cutting dari meja menuju ke dalam Batch

Furnace atau Bachiro

sambungan

Page 86: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 16. Identifikasi Bahaya Proses Memindahkan Material Cutting dari

Meja Menuju ke Dalam Bachiro

No. Bahaya Faktor

1 Terjepit Hashi Kenapa 1 Tangan operator terjepit hashi

saat mengangkat material

cutting

Kenapa 2 Cara memegang hashi salah

Kenapa 3 Posisi tangan yang pas dalam

memegang setiap operator

berbeda-beda

Kenapa 4 Memegang material cutting

dengan menekan hashi terlalu

kuat

Kenapa 5 Material cutting merosot

2 Gangguan

penglihatan

(silau)

Kenapa 1 Operator merasakan silau

Kenapa 2 Operator memasukkan

material cutting ke dalam

bachiro

Kenapa 3 Posisi operator dengan meja

Bachiro ± 2 meter jaraknya

Kenapa 4 Lidah api Bachiro sangat

terang

Kenapa 5 Operator tidak menggunakan

safety googles yang berwarna

hitam

3 Panas (dehidrasi) Kenapa 1 Operator merasakan panas

Kenapa 2 Posisi operator dengan meja

Bachiro ± 2 meter jaraknya

Kenapa 3 Operator terpapar selama 15

menit

Kenapa 4 Keringat keluar

Kenapa 5 Operator mengalami dehidrasi

bila tidak segera minum air

putih

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

c) Proses mengeluarkan material cutting yang panas menuju conveyor

transfer forging

Tabel 17. Identifikasi Bahaya Proses Mengeluarkan Material Cutting

yang Panas Menuju Conveyor Transfer Forging

No. Bahaya Faktor

1 Terjepit Hashi Kenapa 1 Tangan operator terjepit hashi

bersambung

Page 87: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

saat melepaskan material

cutting

Kenapa 2 Cara memegang hashi salah

Kenapa 3 Posisi tangan yang pas dalam

memegang setiap operator

berbeda-beda

Kenapa 4 Memegang material cutting

dengan menekan hashi terlalu

kuat

Kenapa 5 Material cutting merosot

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

c. Proses Forging atau menempa

Dari penjelasan lay out masing-masing mesin forging yang ada di PT.

Komatsu Forging Indonesia, proses tersebut memiliki beberapa kesamaan.

Untuk mengefisienkan proses identifikasi bahaya, maka dapat dijelaskan

proses forging (penempaan) sebagai berikut ini:

1. Material cutting panas keluar dari shooter menuju ke depan Mesin

Hammer (untuk seluruh mesin forging)

Tabel 18. Identifikasi Bahaya Proses Material Cutting Panas Keluar dari

Shooter Menuju Ke depan Mesin Hammer

No. Bahaya Faktor

1 Terbakar (bila

material cutting

panas merosot

dari landasan)

Kenapa 1 Material cutting panas merosot

dari landasan dan mengenai

kaki operator mesin hammer

Kenapa 2 pembatas material cutting

panas kurang tinggi

Kenapa 3 Menyulitkan operator untuk

mengangakat material cutting

panas yang akana ditempa

Kenapa 4 -

Kenapa 5 -

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

2. Proses menempa di countour siaghe dan arauchi untuk produk link (untuk

seluruh mesin forging)

sambungan

Page 88: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tabel 19. Identifikasi Bahaya Proses Menempa di Countour Siaghe dan

Arauchi

No. Bahaya Faktor

1 Sikap kerja

membungkuk

Kenapa 1 Operator yang bertubuh tinggi

membungkuk saat menempa

Kenapa 2 Harus menyesuaikan posisi

tubuh dengan anvil dan hashi

Kenapa 3 Agar saat menempa dapat

melihat jelas. apakah material

sudah jadi atau belum

Kenapa 4 Anvil di line forging 3 TON

NITTAN pendek

Kenapa 5 -

2 Terjepit hashi

saat mengangkat

material

Kenapa 1 Tangan operator terjepit hashi

saat mengangkat material

cutting

Kenapa 2 Cara memegang hashi salah

Kenapa 3 Posisi tangan yang pas dalam

memegang setiap operator

berbeda-beda

Kenapa 4 Memegang material cutting

dengan menekan hashi terlalu

kuat

Kenapa 5 Material cutting merosot

3 Terjepit dies Kenapa 1 Karena tidak sengaja

menginjak pedal

Kenapa 2 Operator kurang konsentrasi

Kenapa 3 Operator mengalami kelelahan

Kenapa 4 -

Kenapa 5 -

4 Produk melayang

keluar dari dies

Kenapa 1 Produk lengket di dies atas saat

ditempa

Kenapa 2 Operator menempa terlalu

kencang

Kenapa 3 Agar produk cepat jadi produk

forging blank

Kenapa 4 Target produksi tercapai

Kenapa 5 -

5 Terkena pecahan

dies

Kenapa 1 Operator terkena pecahan dies

saat menempa

Kenapa 2 Karena dies pecah

Kenapa 3 Pengecekan keretakan dies

kurang sempurna

Kenapa 4 Lemahnya kontrol color check

bersambung

Page 89: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

die

Kenapa 5 Belum ada kontrol tambahan

selain kontrol color check die

6 Terkena pasak

yang lepas

Kenapa 1 Operator terkena pasat yang

melesat

Kenapa 2 Pasak sedikit kendor

Kenapa 3 Operator belum melakukan

pengencangan dengan palu

gantung

Kenapa 4 Operator menganggap masih

dalam batas normal

Kenapa 5 -

7 Bising Kenapa 1 Operator terpapar bising

Kenapa 2 Operator menempa material

cutting panas

Kenapa 3 Pertemuan dies atas dan bawah

menimbulkan kebisingan

Kenapa 4 -

Kenapa 5 -

8 Panas Kenapa 1 Operator merasakan panas dari

material secara langsung dan

dari panas yang merambat

melalui hashi

Kenapa 2 Posisi operator dengan mesin

tempa ± 1 meter jaraknya

Kenapa 3 Panjang pendek hashi berbeda-

beda

Kenapa 4 Belum ada klasifikasi khusus

tentang hashi di setiap mesin

hammer

Kenapa 5 Karena operator selalu

memodifikasi hashi sesuai

kenyamanannya masing-

masing

9 Getaran Kenapa 1 Operator terpapar getaran

mesin hammer

Kenapa 2 Mesin hammer bergetar

Kenapa 3 Trouble pada damper spring

dan anvil

Kenapa 4 Pengecekan damper spring

tidak dilakukan

Kenapa 5 Harus membongkar mesin

hammer seluruhnya

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

sambungan

Page 90: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

3. Proses menempa di luar countour untuk produk roller (untuk mesin

forging 6 TON CECO)

Tabel 20. Identifikasi Bahaya Proses Menempa di Luar Countour

No. Bahaya Faktor

1 Kejatuhan

material cutting

panas

Kenapa 1 Material cutting merosot dari

dies

Kenapa 2 Operator tidak memegangi

material cutting dengan kuat

Kenapa 3 Material cutting bergeser saat

ditempa

Kenapa 4 Akibat dari getaran mesin

hammer

Kenapa 5 -

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

4. Proses menempa di dalam countour untuk produk roller (untuk mesin

forging 6 TON CECO)

Tabel 21. Identifikasi Bahaya Proses Menempa di Dalam Countour

No. Bahaya Faktor

1 Terjepit hashi

saat mengangkat

material

Kenapa 1 Tangan operator terjepit hashi

saat mengangkat material

cutting

Kenapa 2 Cara memegang hashi salah

Kenapa 3 Posisi tangan yang pas dalam

memegang setiap operator

berbeda-beda

Kenapa 4 Memegang material cutting

dengan menekan hashi terlalu

kuat

Kenapa 5 Material cutting merosot

2 Overload beban Kenapa 1 Operator tidak kuat saat

mengangkat material

Kenapa 2 Material yang diangkat cukup

berat

Kenapa 3 Karena material yang akan

ditempa disesuaikan dengan

produk forging blank yang

akan dihasilkan

Kenapa 4 -

Kenapa 5 -

bersambung

Page 91: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

3 Produk melayang

keluar dari dies

Kenapa 1 Produk lengket di dies atas

saat ditempa

Kenapa 2 Operator menempa terlalu

kencang

Kenapa 3 Agar produk cepat jadi

produk forging blank

Kenapa 4 Target produksi tercapai

Kenapa 5 -

4 Terkena pecahan

dies

Kenapa 1 Operator terkena pecahan

dies saat menempa

Kenapa 2 Karena dies pecah

Kenapa 3 Pengecekan keretakan dies

kurang sempurna

Kenapa 4 Lemahnya kontrol color

check die

Kenapa 5 Belum ada kontrol tambahan

selain kontrol color check die

5 Terkena pasak

yang lepas

Kenapa 1 Operator terkena pasat yang

melesat

Kenapa 2 Pasak sedikit kendor

Kenapa 3 Operator belum melakukan

pengencangan dengan palu

gantung

Kenapa 4 Operator menganggap masih

dalam batas normal

Kenapa 5 -

6 Panas Kenapa 1 Operator merasakan panas

dari material secara langsung

dan dari panas yang

merambat melalui hashi

Kenapa 2 Posisi operator dengan mesin

tempa ± 1 meter jaraknya

Kenapa 3 Panjang pendek hashi

berbeda-beda

Kenapa 4 Belum ada klasifikasi khusus

tentang hashi di setiap mesin

hammer

Kenapa 5 Karena operator selalu

memodifikasi hashi sesuai

kenyamanannya masing-

masing

7 Getaran Kenapa 1 Operator terpapar getaran

mesin hammer

Kenapa 2 Mesin hammer bergetar

Kenapa 3 Trouble pada damper spring

dan anvil

sambungan

bersambung

Page 92: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Kenapa 4 Pengecekan damper spring

tidak dilakukan

Kenapa 5 Harus membongkar mesin

hammer seluruhnya

8 Bising Kenapa 1 Operator terpapar bising

Kenapa 2 Operator menempa material

cutting panas

Kenapa 3 Pertemuan dies atas dan

bawah menimbulkan

kebisingan

Kenapa 4 -

Kenapa 5 -

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

5. Proses menyemprotkan cairan anti lengket dan angin untuk produk roller

(untuk mesin forging 6 TON CECO)

Tabel 22. Identifikasi Bahaya Proses Menyemprotkan Cairan Anti Lengket

dan Angin

No. Bahaya Faktor

1 Terciprat cairan

anti lengket

Kenapa 1 Operator terciprat cairan anti

lengket

Kenapa 2 Proses menyemprotkan cairan

anti lengket dan angin terlalu

sulit

Kenapa 3 Ukuran selang terlalu besar dan

panjang

Kenapa 4 -

Kenapa 5 -

2 Sikap kerja tidak

ergonomis

Kenapa 1 Operator penyemprot angin

berada disamping operator

yang menempa

Kenapa 2 Operator bekerja dengan posisi

badan yang miring

Kenapa 3 Ruang gerak operator

penyemprot angin sempit

Kenapa 4 -

Kenapa 5 -

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

6. Product forging blank di buang ke depan Mesin Hammer (untuk mesin

forging 3 TON NITTAN, 2,5 TON MIOS S2, 3 TON NEWTON 13000E)

sambungan

Page 93: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel 23. Identifikasi Bahaya Proses Product Forging Blank yang di

Buang ke Depan Mesin Hammer

No. Bahaya Faktor

1 Terjepit hashi Kenapa 1 Tangan operator terjepit hashi

saat mengangkat material

cutting

Kenapa 2 Cara memegang hashi salah

Kenapa 3 Posisi tangan yang pas dalam

memegang setiap operator

berbeda-beda

Kenapa 4 Memegang material cutting

dengan menekan hashi terlalu

kuat

Kenapa 5 Material cutting merosot

2 Terjepit dies Kenapa 1 Posisi tangan operator sedikit

masuk di antara dies atas dan

bawah

Kenapa 2 Conveyor transfer berada

didepan mesin hammer

Kenapa 3 Pengaturan lay out mesin

hammer

Kenapa 4 -

Kenapa 5 -

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

7. Product forging blank di buang ke samping di luar Mesin Hammer (3

TON LASCO, 1,3 TON MAX 55E, 6 TON CECO, 2,5 TON MAX 110

S1)

Tabel 24. Identifikasi Bahaya Proses Product Forging Blank di Buang ke

Samping di Luar Mesin Hammer

No. Bahaya Faktor

1 Terjepit hashi

saat mengangkat

material

Kenapa 1 Tangan operator terjepit hashi

saat mengangkat material

cutting

Kenapa 2 Cara memegang hashi salah

Kenapa 3 Posisi tangan yang pas dalam

memegang setiap operator

berbeda-beda

Kenapa 4 Memegang material cutting

dengan menekan hashi terlalu

kuat

Kenapa 5 Material cutting merosot

bersambung

Page 94: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

2 Kejatuhan produk Kenapa 1 Operator kejatuhan produk

panas saat memindahkan

produk forging blank ke

conveyor

Kenapa 2 Operator tidak memegang

hashi dengan kuat

Kenapa 3 Beban yang diangkat cukup

berat

Kenapa 4 Besar material disesuaikan

dengan dimensi produk yang

akan dibuat

Kenapa 5 -

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

d. Trimmning

Dari penjelasan lay out masing-masing mesin trimming yang ada di PT.

Komatsu Forging Indonesia, proses tersebut memiliki beberapa kesamaan.

Untuk mengefisienkan proses identifikasi bahaya, maka dapat dijelaskan

proses trimming sebagai berikut ini:

1) Proses mengambil Product forging blank dari luar mesin

Tabel 25. Identifikasi Bahaya Proses Mengambil Product Forging Blank

dari Luar Mesin

No. Bahaya Faktor

1 Kejatuhan produk Kenapa 1 Operator kejatuhan produk

panas saat mengambil produk

forging blank ke conveyor

Kenapa 2 Operator tidak memegang

hashi dengan kuat

Kenapa 3 Dari landasan conveyor

transfer ada pembatasnya

Kenapa 4 Pembatas terlalu tinggi

Kenapa 5 -

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

2) Proses mengambil Product forging blank dari dalam mesin

Tabel 26. Identifikasi Bahaya Proses Mengambil Product Dalam Mesin

No. Bahaya Faktor

1 Terjepit rum bila

tidak konsentrasi,

Kenapa 1 Tangan operator terjepit rum

Kenapa 2 Tangan operator sedikit

sambungan

bersambung

Page 95: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

menginjak pedal masuk ke dalam mesin

Kenapa 3 Untuk mengambil produk

forging blank dari landasan

dan hashi yang digunakan

pendek

Kenapa 4 Belum ada klasifikasi khusus

tentang hashi di setiap mesin

hammer

Kenapa 5 Karena operator selalu

memodifikasi hashi sesuai

kenyamanannya masing-

masing

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

3) Proses trimming

Tabel 27. Identifikasi Bahaya Proses Trimming

No. Bahaya Faktor

1 Terjepit rum Kenapa 1 Tangan operator terjepit rum

Kenapa 2 Karena menggunakan hashi

pendek atau 2 hashi

Kenapa 3 Belum ada klasifikasi khusus

tentang hashi di setiap mesin

hammer

Kenapa 4 Karena operator selalu

memodifikasi hashi sesuai

kenyamanannya masing-

masing

Kenapa 5 Belum ada klasifikasi khusus

tentang hashi di setiap mesin

hammer

2 Terbakar (scale

terciprat)

Kenapa 1 Tangan operator mengalami

luka bakar

Kenapa 2 Karena terciprat scale panas

dan APD yang digunakan

sudah tidak pas

Kenapa 3 angin rum trimming membuat

scale panas beterbangan dan

gerakan tangan membuat sela

diantara sarung tangan dan

hand protector

Kenapa 4 -

Kenapa 5 -

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

sambungan

Page 96: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

4) Produk di buang ke samping di dalam Mesin Trimming

Tabel 28. Identifikasi Bahaya Proses di Buang ke Samping di Dalam

Mesin Trimming

No. Bahaya Faktor

1 Terjepit rum (bila

operator tidak

sengaja

menginjak pedal)

Kenapa 1 Tangan operator terjepit rum

Kenapa 2 Karena menggunakan hashi

pendek yang menyebabkan

tangan operator harus sedikit

masuk ke dalam mesin

Kenapa 3 Belum ada klasifikasi khusus

tentang hashi di setiap mesin

hammer

Kenapa 4 Karena operator selalu

memodifikasi hashi sesuai

kenyamanannya masing-

masing

Kenapa 5 Belum ada klasifikasi khusus

tentang hashi di setiap mesin

hammer

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

5) Produk di buang ke samping di luar Mesin Trimming

Tabel 29. Identifikasi Bahaya Proses Produk di Buang ke Samping di

Luar Mesin Trimming

No. Bahaya Faktor

1 Kejatuhan produk

panas

Kenapa 1 Kaki operator kejatuhan

produk panas

Kenapa 2 Tidak ada landasan untuk

memindahkan produk

Kenapa 3 Jarak mesin dan conveyor

transfer dekat

Kenapa 4 -

Kenapa 5 -

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

6) Membuang bari

Tabel 30. Identifikasi Bahaya Proses Membuang Bari

No. Bahaya Faktor

1 Sikap kerja tidak

ergonomis (harus

memutar badan

atau pinggul)

Kenapa 1 Operator membuang bari ke-

pallet yang letaknya di-

belakang operator

Kenapa 2 Penempatan pallet bari oleh

operator forklift tidak pas

bersambung

Page 97: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Kenapa 3 Karena tidak ada standar

untuk menempatkan pallet

Kenapa 4 Karena space ruang yang

tidak menentu (pallet produk

atau pallet material cutting

menumpuk)

Kenapa 5 -

2 Bari mengenai

pejalan

Kenapa 1 Operator melempar bari

terlalu kencang

Kenapa 2 Karena pallet diletakkan di

luar gedung

Kenapa 3 Pagar pengaman yang

dipasang tidak sesuai (dalam

kondisi miring)

Kenapa 4 Kelalaian operator trimming

untuk membenarkan ke posisi

semula setelah pallet bari

dikosongkan

Kenapa 5 -

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

7) Produk masuk ke dalam quenching oil

Tabel 31. Identifikasi Bahaya Proses Produk Masuk ke Dalam Quenching

Oil

No. Bahaya Faktor

1 Kebakaran Kenapa 1 Produk masuk ke dalam

Quenching Oil

Kenapa 2 Menimbulkan lidah api ke

atas

Kenapa 3 Penutup quenching oil

berlubang

Kenapa 4 -

Kenapa 5 -

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

8) Produk menuju ke pallet penampungan di luar gedung

Tabel 32. Identifikasi Bahaya Proses Produk Menuju ke Pallet

Penampungan di Luar Gedung

No. Bahaya Faktor

1 Panas (pejalan

terpapar panas

sesaat)

Kenapa 1 Produk panas ditampung di

pallet yang letaknya di luar

gedung

Kenapa 2 Pejalan kaki yang melintas

akan terpapar panas sesaat

sambungan

bersambung

Page 98: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Kenapa 3 Karena pallet yang berisikan

produk panas tidak diberi

pagar pengaman

Kenapa 4 -

Kenapa 5 -

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

e. Proses mengencangkan pasak dengan palu gantung

Tabel 33. Identifikasi Bahaya Proses Mengencangkan Pasak dengan Palu

Gantung

No. Bahaya Faktor

1 Terhantam palu

gantung

Kenapa 1 Tubuh operator terhantam

oleh palu gantung

Kenapa 2 Gerakan palu gantung tidak

dapat diduga

Kenapa 3 Tergantung putaran sling

Kenapa 4 -

Kenapa 5 -

2 Kejatuhan palu

gantung

Kenapa 1 Palu gantung yang dipakai

saat mengencangkan jatuh

Kenapa 2 Sling putus

Kenapa 3 Serabut sling ada yang putus

Kenapa 4 Pemeriksaan sling setahun

sekali

Kenapa 5 -

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

4. Penilaian Risiko

Risiko merupakan kombinasi dari probability (Aspek Kemungkinan)

dan severity (Aspek Kerugian) dari suatu kejadian membahayakan yang

terjadi, sehingga untuk mempermudah dalam menganalisa. Penilaian risiko

ini dilakukan 3 kali. Penilaian risiko yang pertama dilakukan dengan cara

tanpa melihat pengendalian yang ada. Penilaian risiko yang kedua dilakukan

dengan melihat pengendalian yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan.

Sedangkan penilaian risiko yang ketiga ini dilakukan dengan pengendalian

tingkat lanjut (pengendalian yang disarankan). Penulis menyajikan penilaian

sambungan

Page 99: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

risiko tersebut dalam bentuk matrik analisa risiko berdasarkan kegiatan yang

ada di forging line di PT. Komatsu Forging Indonesia:

a. Proses Cutting

1) Proses memasang sling pada material

Tabel 34. Penilaian Risiko Proses Pemasangan Sling pada Material

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit material D IIb 3

2 Tergores kawat pengikat material D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 35. Penilaian Risiko Proses Pemasangan Sling pada Material

dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit material Balok kayu untuk

mengganjal

D IIb 3

2 Tergores kawat

pengikat material

Memakai Sarung

Tangan

D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 36. Penilaian Risiko Proses Pemasangan Sling pada Material

dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit material Gancu untuk

menarik sling

keluar

C Ib 2

2 Tergores kawat

pengikat material

Memakai Hand

Protector

C Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 100: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Grafik HIRA Memasang Sling pada

Material

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2

HIRA 3 3

HIRARC 1 3 3

HIRARC 2 2 2

1 2

Gambar 17. Grafik HIRARC Memasang Sling pada Material

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

2) Proses transportasi material dengan crane

Tabel 37. Penilaian Risiko Proses Transportasi Material dengan Crane

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terhantam material D IIIb 4

2 Kejatuhan material D IIIb 4

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 38. Penilaian Risiko Proses Transportasi Material dengan Crane

dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terhantam material IK dan Yoss Check D IIb 3

2 Kejatuhan material IK dan Yoss Check D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 39. Penilaian Risiko Proses Transportasi Material dengan Crane

dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terhantam material Penambahan Alat

Bantu Crane

C IIb 2

2 Kejatuhan material Penambahan Alat

Bantu Crane

C IIb 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 101: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Grafik HIRA Transportasi dengan Crane

0

5

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 4 4

HIRARC 1 3 3

HIRARC 2 2 2

1 2

Gambar 18. Grafik HIRARC Transportasi dengan Crane

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

3) Membuka kawat pengikat material

Tabel 40. Penilaian Risiko Proses Membuka Kawat Pengikat Material

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Tergores kawat D IIIb 4

2 Terjepit tang D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 41. Penilaian Risiko Proses Membuka Kawat Pengikat Material

dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Tergores kawat IK, Yoss Check,

Sarung tangan

D IIb 3

2 Terjepit tang IK dan Yoss Check D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 42. Penilaian Risiko Proses Membuka Kawat Pengikat Material

dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Tergores kawat Hand Protector C IIb 2

2 Terjepit tang IK dan Yoss Check D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 102: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Grafik HIRA Membuka Kawat Pengikat

Material

0

5

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 4 3

HIRARC 1 3 2

HIRARC 2 2 2

1 2

Gambar 19. Grafik HIRARC Membuka Kawat Pengikat Material

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

4) Proses membuka gulungan blade (proses pada mesin Band Saw)

Tabel 43. Penilaian Risiko Proses Membuka Gulungan Blade (Proses

pada Mesin Band Saw)

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Tergores blade D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 44. Penilaian Risiko Proses Membuka Gulungan Blade (Proses

pada Mesin Band Saw) dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Tergores blade IK, Yoss Check,

Sarung tangan dan

memasang tutup

pisau

D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 45. Penilaian Risiko Proses Membuka Gulungan Blade (Proses

pada Mesin Band Saw) dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Tergores blade IK, Yoss Check,

Sarung tangan dan

D Ib 2

bersambung

Page 103: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

memasang tutup

pisau

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA Membuka Gulungan Blade

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 3

HIRARC 1 2

HIRARC 2 2

1

Gambar 20. Grafik HIRARC Membuka Gulungan Blade

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

5) Proses memindahkan pallet material cutting

Tabel 46. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Pallet Material

Cutting

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Tertabrak forklift D IIIb 4

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 47. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Pallet Material

Cutting dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Tertabrak forklift IK, SIO, training D IIIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 48. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Pallet Material

Cutting dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Tertabrak forklift Pengecatan Ban

Forklift dan batas

C IIb 2

sambungan

bersambung

Page 104: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

maximum

kecepatan forklift

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA Memindahkan Pallet

Material Cutting

0

5

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 4

HIRARC 1 3

HIRARC 2 2

1

Gambar 21. Grafik HIRARC Memindahkan Pallet Material Cutting

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

b. Proses Material Heating Dengan Mesin Billet Heater

1) Dengan Bachiro atau Batch Furnace (dengan elevator)

a) Proses meletakkan pallet material cutting di depan elevator

Tabel 49. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Pallet Material

Cutting di Depan Elevator

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Tertabrak forklift D IIIb 4

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 50. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Pallet Material

Cutting di Depan Elevator dengan pengendalian yang ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Tertabrak forklift IK, SIO, training D IIIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

sambungan

Page 105: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Tabel 51. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Pallet Material

Cutting di Depan Elevator dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Tertabrak forklift Pengecatan Ban

Forklift, Batas

maximum

kecepatan forklift

dan Sign operator

dilarang berdiri

didepan elevator

C IIb 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA Memindahkan Pallet

Material Cutting di depan Elevator

0

5

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 4

HIRARC 1 3

HIRARC 2 2

1

Gambar 22. Grafik HIRARC Memindahkan Pallet Material Cutting di

depan Elevator

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

b) Proses mengangkat material cutting dengan hashi menuju elevator

Tabel 52. Penilaian Risiko Proses Mengangkat Material Cutting

dengan Hashi Menuju Elevator

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Hashi D IIb 3

2 Kejatuhan material cutting D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 106: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Tabel 53. Penilaian Risiko Proses Mengangkat Material Cutting

dengan Hashi Menuju Elevator dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Hashi training D Ib 2

2 Kejatuhan material

cutting

Safety Shoes D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 54. Penilaian Risiko Proses Mengangkat Material Cutting

dengan Hashi Menuju Elevator dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Hashi Training 3 bulan

sekali

C Ib 1

2 Kejatuhan material

cutting

Safety Shoes dan

papan landasan

dari pallet ke

elevator

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA Mengangkat Material

Cutting dengan Hashi menuju Elevator

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 3 3

HIRARC 1 2 2

HIRARC 2 1 1

1 2

Gambar 23. Grafik HIRARC Mengangkat Material Cutting

dengan Hashi menuju Elevator

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 107: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

c) Proses pemeriksaan Mesin Billet Heater

Tabel 55. Penilaian Risiko Proses Pemeriksaan Mesin Billet

Heater

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjatuh D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 56. Penilaian Risiko Proses Pemeriksaan Mesin Billet

Heater dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjatuh Pengaman pada

tangga

D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 57. Penilaian Risiko Proses Pemeriksaan Mesin Billet

Heater dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjatuh Pengaman pada

tangga dipertinggi

dan fasilitas untuk

menempatkan alat

kerja

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA Pemeriksaan Mesin Billet

Heater

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 3

HIRARC 1 2

HIRARC 2 1

1

Gambar 24. Grafik HIRARC Pemeriksaan Mesin Billet Heater

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 108: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

d) Proses material cutting panas yang NG meluncur dengan shooter

menuju ke pallet

Tabel 58. Penilaian Risiko Proses Material Cutting Panas yang

NG Meluncur dengan Shooter Menuju ke Pallet

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terbakar D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 59. Penilaian Risiko Proses Material Cutting Panas yang

NG Meluncur dengan Shooter Menuju ke Pallet dengan

Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terbakar Lock pada pallet D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 60. Penilaian Risiko Proses Material Cutting Panas yang

NG Meluncur dengan Shooter Menuju ke Pallet dengan

Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terbakar Pemeriksaan Lock

pada pallet (agar

lock yang rusak

bisa cepat

diperbaiki)

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 109: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Grafik HIRA Material Cutting Panas

yang NG Meluncur dengan Shooter

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 3

HIRARC 1 2

HIRARC 2 1

1

Gambar 25. Grafik HIRARC Material Cutting Panas yang NG

Meluncur dengan Shooter

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

2) Dengan Mesin Billet Heater (dengan rappid feeder)

a) Proses meletakkan pallet material cutting di depan rappid feeder

menggunakan forklift

Tabel 61. Penilaian Risiko Proses Meletakkan Pallet Material

Cutting di Depan Rappid Feeder Menggunakan Forklift

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Tertabrak forklift D IIIb 4

2 Kejatuhan pallet material cutting D IIIb 4

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 62. Penilaian Risiko Proses Meletakkan Pallet Material

Cutting di Depan Rappid Feeder Menggunakan Forklift dengan

Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Tertabrak forklift IK, SIO, training D IIb 3

2 Kejatuhan pallet

material cutting

Maximum

kapasitas pallet

D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 110: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Tabel 63. Penilaian Risiko Proses Meletakkan Pallet Material

Cutting di Depan Rappid Feeder Menggunakan Forklift dengan

Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Tertabrak forklift Pengecatan Ban

Forklift, Batas

maximum

kecepatan forklift,

batas maximum

jumlah pallet di

dalam ruangan

C IIb 2

2 Kejatuhan pallet

material cutting

Penutup pallet C IIb 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA Meletakkan Pallet Material

Cutting di Depan Rappid Feeder

Menggunakan Forklift

0

5

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 4 4

HIRARC 1 3 3

HIRARC 2 2 2

1 2

Gambar 26. Grafik HIRARC Meletakkan Pallet Material Cutting

di Depan Rappid Feeder Menggunakan Forklift

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

b) Operator menaiki tangga Mesin Billet Heater

Tabel 64. Penilaian Risiko Proses Operator Menaiki Tangga

Mesin Billet Heater

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjatuh dari tangga D IIIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 111: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Tabel 65. Penilaian Risiko Proses Operator Menaiki Tangga

Mesin Billet Heater dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjatuh dari tangga Pengaman tangga D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 66. Penilaian Risiko Proses Operator Menaiki Tangga

Mesin Billet Heater dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjatuh dari tangga Jarak anak tangga

dikurangi

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA Operator Menaiki Tangga

Mesin Billet Heater

0

2

4

Bahaya

Nila

i Res

iko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 3

HIRARC 1 2

HIRARC 2 1

1

Gambar 27. Grafik HIRARC Operator Menaiki Tangga Mesin

Billet Heater

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

c) Proses memindahkan material cutting dari pallet ke bak

penampung

Tabel 67. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Material Cutting

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Pekerjaan dengan sikap kerja

membungkuk

D Ib 2

2 Terjatuh karena posisi badan tidak

seimbang

D IIIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 112: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Tabel 68. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Material Cutting

dari Pallet ke Bak Penampung dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Pekerjaan dengan sikap

kerja membungkuk

Mengambil

dengan hashi

D Ib 2

2 Terjatuh karena posisi

badan tidak seimbang

- D IIIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 69. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Material Cutting

dari Pallet ke Bak Penampung dengan Pengendalian Tingkat

Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Pekerjaan

dengan sikap

kerja

membungkuk

Mengambil dengan

hashi

C Ib 1

2 Terjatuh karena

posisi badan

tidak seimbang

Lantai didepan

Pallet di perlebar

dan lantai diberi

bantalan agar tidak

bergelombang

karena tertimpa

material

C IIb 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA Proses Memindahkan

Material Cutting dari Pallet ke Bak

Penampung

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 2 3

HIRARC 1 2 3

HIRARC 2 1 2

1 2

Gambar 28. Grafik HIRARC Proses Memindahkan Material

Cutting dari Pallet ke Bak Penampung

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 113: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

d) Operator menuruni tangga Mesin Billet Heater

Tabel 70. Penilaian Risiko Proses Operator Menuruni Tangga

Mesin Billet Heater

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjungkal dan terjatuh dari

tangga

D IIIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 71. Penilaian Risiko Proses Operator Menuruni Tangga

Mesin Billet Heater dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjungkal dan

terjatuh dari tangga

Pegangan tangga D IIIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 72. Penilaian Risiko Proses Operator Menuruni Tangga

Mesin Billet Heater dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjungkal dan

terjatuh dari tangga

Jarak anak tangga

diperpendek

D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA Proses Operator Menuruni

Tangga Mesin Billet Heater

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 3

HIRARC 1 3

HIRARC 2 2

1

Gambar 29. Grafik HIRARC Proses Operator Menuruni Tangga

Mesin Billet Heater

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 114: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

3) Dengan Batch Furnace atau Bachiro

a) Proses memindahkan material cutting dari pallet menuju meja

Tabel 73. Penilaian Risiko Memindahkan Material Cutting dari

Pallet Menuju Meja

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Hashi C IIb 2

2 Terjungkit karena tehnik

memindahkan salah

C IIb 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 74. Penilaian Risiko Memindahkan Material Cutting dari

Pallet Menuju Meja dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Hashi training C Ib 1

2 Terjungkit karena

tehnik

memindahkan salah

training C IIb 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 75. Penilaian Risiko Memindahkan Material Cutting dari

Pallet Menuju Meja dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Hashi Training 3 bulan

sekali

B Ib 1

2 Terjungkit karena

tehnik

memindahkan salah

Training 3 bulan

sekali

B IIb 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 115: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Grafik HIRA Memindahkan Material

Cutting dari Pallet menuju Meja

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 2 2

HIRARC 1 1 2

HIRARC 2 1 1

1 2

Gambar 30. Grafik HIRARC Memindahkan Material Cutting dari

Pallet menuju Meja

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

b) Proses memindahkan material cutting dari meja menuju ke dalam

Batch Furnace atau Bachiro

Tabel 76. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Material Cutting

dari Meja Menuju ke Dalam Batch Furnace atau Bachiro

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Hashi C IIb 2

2 Gangguan penglihatan (silau) C IIb 2

3 Dehidrasi C IIb 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 77. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Material Cutting

dari Meja Menuju ke Dalam Batch Furnace atau Bachiro dengan

Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Hashi training C Ib 1

2 Gangguan

penglihatan (silau)

Safety googles

(hitam)

C IIb 2

3 Dehidrasi Ruang minum

resik

C IIb 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 116: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Tabel 78. Penilaian Risiko Proses Memindahkan Material Cutting

dari Meja Menuju ke Dalam Batch Furnace atau Bachiro dengan

Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Hashi Training 3 bulan

sekali

C Ib 1

2 Gangguan

penglihatan (silau)

Safety googles

(hitam) dan

monitoring

kualitas APD

C Ib 1

3 Dehidrasi Ruang minum

resik dan

sosialisasi

pentingnya

kebutuhan air

minum per hari

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA Proses Memindahkan

Material Cutting dari Meja menuju ke

dalam Batch Furnace atau Bachiro

0

1

2

3

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 2 2 2

HIRARC 1 1 2 2

HIRARC 2 1 1 1

1 2 2

Gambar 31. Grafik HIRARC Proses Memindahkan Material

Cutting dari Meja menuju ke dalam Batch Furnace atau Bachiro

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

c) Proses mengeluarkan material cutting yang panas menuju

conveyor transfer forging

Page 117: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Tabel 79. Penilaian Risiko Proses Mengeluarkan Material Cutting

yang Panas Menuju Conveyor Transfer Forging

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Hashi C IIb 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 80. Penilaian Risiko Proses Mengeluarkan Material Cutting

yang Panas Menuju Conveyor Transfer Forging dengan

Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Hashi Training C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 81. Penilaian Risiko Proses Mengeluarkan Material Cutting

yang Panas Menuju Conveyor Transfer Forging dengan

Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Hashi Training 3 bulan

sekali

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA proses mengeluarkan material

cutting yang panas menuju conveyor transfer

0

1

2

3

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 2

HIRARC 1 1

HIRARC 2 1

1

Gambar 32. Grafik HIRARC proses mengeluarkan material

cutting yang panas menuju conveyor transfer forging

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 118: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

e) Proses Forging

1) Material cutting panas keluar dari shooter menuju ke depan Mesin

Hammer (untuk seluruh mesin forging)

Tabel 82. Penilaian Risiko Proses Material Cutting Panas Keluar dari

Shooter Menuju Ke depan Mesin Hammer

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terbakar (bila material cutting

panas merosot dari landasan)

D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 83. Penilaian Risiko Proses Material Cutting Panas Keluar dari

Shooter Menuju Ke depan Mesin Hammer dengan Pengendalian yang

Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terbakar (bila

material cutting

panas merosot dari

landasan)

Pembatas material D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 84. Penilaian Risiko Proses Material Cutting Panas Keluar dari

Shooter Menuju Ke depan Mesin Hammer dengan Pengendalian

Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terbakar (bila

material cutting

panas merosot dari

landasan)

Pembatas material D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 119: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Grafik HIRA Proses Material Cutting P anas

Keluar dari Shooter menuju kedepan Mesin

Hammer

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC2HIRA 3

HIRARC 1 2

HIRARC2 2

1

Gambar 33. Grafik HIRARC Proses Material Cutting Panas Keluar

dari Shooter menuju ke depan Mesin Hammer

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

2) Proses menempa di countour siaghe dan arauchi untuk produk link

(untuk seluruh mesin forging)

Tabel 85. Penilaian Risiko Proses Menempa di Countour Siaghe

danArauchi untuk Produk Link

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Sikap kerja membungkuk D IIb 3

2 Terjepit hashi saat mengangkat

material

D IIb 3

3 Terjepit dies karena tidak sengaja

menginjak pedal

D IIIb 4

4 Produk melayang keluar dari dies D IIb 3

5 Terkena pecahan dies D IIb 3

6 Terkena pasak yang lepas D IIb 3

7 Bising D IIa 3

8 Panas D IIa 3

9 Getaran D IIa 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 120: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Tabel 86. Penilaian Risiko Proses Menempa di Countour Siaghe

danArauchi untuk Produk Link dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Sikap kerja

membungkuk

- D IIb 3

2 Terjepit hashi saat

mengangkat material

Training D Ib 2

3 Terjepit dies karena

tidak sengaja

menginjak pedal

IK, training

dan

konsentrasi

D IIb 3

4 Produk melayang

keluar dari dies

IK dan safety

sign

D Ib 2

5 Terkena pecahan dies Color check D Ib 2

6 Terkena pasak yang

lepas

Pengecekan

berkala

D Ib 2

7 Bising Ear plug D Ia 2

8 Panas Sarung tangan D Ia 2

9 Getaran Damper

Spring

D Ia 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 87. Penilaian Risiko Proses Menempa di Countour Siaghe

danArauchi untuk Produk Link dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Sikap kerja

membungkuk

Hashi untuk

forging 3 TON

NITTAN

diperpanjang

D Ib 2

2 Terjepit hashi saat

mengangkat material

Training 3

bulan sekali

C Ib 1

3 Terjepit dies karena

tidak sengaja

menginjak pedal

Training 3

bulan sekali

C Ib 1

4 Produk melayang

keluar dari dies

IK dan safety

sign

C Ib 1

5 Terkena pecahan dies Color check C Ib 1

6 Terkena pasak yang

lepas

Pengecekan

berkala

C Ib 1

7 Bising Ear plug C Ia 1

8 Panas Sarung tangan C Ia 1

9 Getaran Damper Spring C Ia 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 121: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Grafik HIRA Proses Menempa di Countour

Siaghe dan Arauchi untuk Produk Link

0

5

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 3 3 4 3 3 3 3 3 3

HIRARC 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2

HIRARC 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Gambar 34. Grafik HIRARC Proses Menempa di Countour Siaghe

dan Arauchi untuk Produk Link

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

3) Proses menempa di luar countour untuk produk roller (untuk mesin

forging 6 TON CECO)

Tabel 88. Penilaian Risiko Proses Menempa di Luar Countour untuk

Produk Roller (untuk Mesin Forging 6 TON CECO)

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Kejatuhan material cutting panas

(bila merosot dari dies)

C IIb 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 89. Penilaian Risiko Proses Menempa di Luar Countour untuk

Produk Roller (untuk Mesin Forging 6 TON CECO) dengan

Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Kejatuhan material

cutting panas (bila

merosot dari dies)

Menempa tidak

terlalu kencang

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 122: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Tabel 90. Penilaian Risiko Proses Menempa di Luar Countour untuk

Produk Roller (untuk Mesin Forging 6 TON CECO) dengan

Pengendalian Tingkat Lanjut

No. Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Kejatuhan material

cutting panas (bila

merosot dari dies)

Menempa tidak

terlalu kencang

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA Proses Menempa di luar Countour

untuk Produk Roller (untuk Mesin 6 TON CECO)

0

1

2

3

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 2

HIRARC 1 1

HIRARC 2 1

1

Gambar 35. Grafik HIRARC Proses Menempa di luar Countour untuk

Produk Roller (untuk Mesin 6 TON CECO)

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

4) Proses menempa di dalam countour untuk produk roller (untuk mesin

forging 6 TON CECO)

Tabel 91. Penilaian Risiko Proses Menempa di Dalam Countour

untuk Produk Roller (untuk Mesin Forging 6 TON CECO)

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit hashi saat mengangkat material C IIb 2

2 Overload beban C IIb 2

3 Produk melayang keluar dari dies C IIb 2

4 Terkena pecahan dies C IIb 2

5 Terkena pasak yang lepas C IIb 2

6 Panas C IIa 2

7 Getaran C IIa 2

8 Bising C IIa 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 123: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Tabel 92. Penilaian Risiko Proses Menempa di Dalam Countour

untuk Produk Roller (untuk Mesin Forging 6 TON CECO) dengan

Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit hashi saat

mengangkat

material

Training C Ib 1

2 Overload beban - C IIb 2

3 Produk melayang

keluar dari dies

memberi cairan

anti lengket

C Ib 1

4 Terkena pecahan

dies

Color Check C Ib 1

5 Terkena pasak yang

lepas

Pengecekan

berkala

C Ib 1

6 Panas Sarung Tangan C Ia 1

7 Getaran Damper Spring C Ia 1

8 Bising Ear Plug C Ia 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 93. Penilaian Risiko Proses Menempa di Dalam Countour

untuk Produk Roller (untuk Mesin Forging 6 TON CECO) dengan

Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit hashi saat

mengangkat

material

Training 3 bulan

sekali

C Ib 1

2 Overload beban Training cara

menagangkat

beban berat

dengan alat bantu

C Ib 1

3 Produk melayang

keluar dari dies

Memberi cairan

anti lengket

C Ib 1

4 Terkena pecahan

dies

Color Check C Ib 1

5 Terkena pasak yang

lepas

Pengecekan

berkala

C Ib 1

6 Panas Sarung Tangan C Ia 1

7 Getaran Damper Spring C Ia 1

8 Bising Ear Plug C Ia 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 124: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Grafik HIRA Proses Menempa di dalam

Countour untuk Produk Roller (untuk Mesin 6

0

2

4

Bahaya

Nila

i Res

iko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 2 2 2 2 2 2 2 2

HIRARC 1 1 2 1 1 1 1 1 1

HIRARC 2 1 1 1 1 1 1 1 1

1 2 3 4 5 6 7 8

Gambar 36. Grafik HIRARC Proses Menempa di dalam Countour

untuk Produk Roller (untuk mesin 6 TON CECO)

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

5) Proses menyemprotkan cairan anti lengket dan angin untuk produk

roller (untuk mesin forging 6 TON CECO)

Tabel 94. Penilaian Risiko Menyemprotkan Cairan Anti Lengket dan

Angin untuk Produk Roller (untuk Mesin Forging 6 TON CECO)

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terciprat cairan anti lengket C IIb 2

2 Sikap kerja tidak ergonomis C IIb 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 95. Penilaian Risiko Menyemprotkan Cairan Anti Lengket dan

Angin untuk Produk Roller (untuk Mesin Forging 6 TON CECO)

dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terciprat cairan anti

lengket

Hand Protector C Ib 1

2 Sikap kerja tidak

ergonomis

Rotasi Kerja C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 125: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Tabel 96. Penilaian Risiko Menyemprotkan Cairan Anti Lengket dan

Angin untuk Produk Roller (untuk Mesin Forging 6 TON CECO)

dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terciprat cairan anti

lengket

Hand Protector C Ib 1

2 Sikap kerja tidak

ergonomis

Rotasi Kerja C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA proses menyemprotkan cairan anti

lengket dan angin untuk produk roller

(untuk mesin forging 6 TON CECO)

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 2 2

HIRARC 1 1 1

HIRARC 2 1 1

1 2

Gambar 37. Grafik HIRARC Proses Menyemprotkan Cairan Anti

Lengket dan Angin untuk Produk Roller (untuk Mesin Forging 6

TON CECO)

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

6) Product forging blank di buang ke depan Mesin Hammer (untuk

mesin forging 3 TON NITTAN, 2,5 TON MIOS S2, 3 TON

NEWTON 13000E)

Tabel 97. Penilaian Risiko Product Forging Blank di Buang ke Depan

Mesin Hammer

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Hashi D IIb 3

2 Terjepi Dies D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 126: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Tabel 98. Penilaian Risiko Product Forging Blank di Buang ke Depan

Mesin Hammer dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Hashi Training D Ib 2

2 Terjepit Dies IK, Training dan

Kosentrasi

D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 99. Penilaian Risiko Product Forging Blank di Buang ke Depan

Mesin Hammer dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Hashi Training 3 bulan

sekali

C Ib 1

2 Terjepit Dies IK, Training dan

Kosentrasi

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA proses Product forging blank

di buang ke depan Mesin Hammer

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 3 3

HIRARC 1 2 2

HIRARC 2 1 1

1 2

Gambar 38. Grafik HIRARC Product Forging Blank di Buang ke

Depan Mesin Hammer

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 127: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

7) Product forging blank di buang ke samping di luar Mesin Hammer (3

TON LASCO, 1,3 TON MAX 55E, 6 TON CECO, 2,5 TON MAX

110 S1)

Tabel 100. Penilaian Risiko Proses Product Forging Blank di Buang

ke Samping di Luar Mesin Hammer

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Hashi D IIb 3

2 Kejatuhan produk panas D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 101. Penilaian Risiko Proses Product Forging Blank di Buang

ke Samping di Luar Mesin Hammer dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Hashi Training D Ib 2

2 Kejatuhan produk

panas

Training dan

landasan produk

D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 102. Penilaian Risiko Proses Product Forging Blank di Buang

ke Samping di Luar Mesin Hammer dengan Pengendalian Tingkat

Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Hashi Training 3 bulan

sekali

C Ib 1

2 Kejatuhan produk

panas

Training3 bulan

sekali dan

landasan produk

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 128: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Grafik HIRA Membuang Produk Forging

Blank Kesamping Mesin Hammer

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2

HIRA 3 3

HIRARC 1 2 2

HIRARC 2 1 1

1 2

Gambar 39. Grafik HIRARC Proses Product Forging Blank di Buang

ke Samping di Luar Mesin Hammer

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

f) Proses Trimming

1) Proses mengambil Product forging blank dari luar mesin

Tabel 103. Penilaian Risiko Proses Mengambil Product Forging

Blank dari Luar Mesin

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Kejatuhan produk panas D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 104. Penilaian Risiko Proses Mengambil Product Forging

Blank dari Luar Mesin dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Kejatuhan produk

panas

Training dan

landasan produk

D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 129: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Tabel 105. Penilaian Risiko Proses Mengambil Product Forging

Blank dari Luar Mesin dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Kejatuhan produk

panas

Training3 bulan

sekali dan

landasan produk

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA proses mengambil Product

forging blank dari luar mesin

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2

HIRA 3

HIRARC 1 2

HIRARC 2 1

1

Gambar 40. Grafik HIRARC Proses Mengambil Product Forging

Blank dari Luar Mesin

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

2) Proses mengambil Product forging blank dari dalam mesin

Tabel 106. Penilaian Risiko Proses Mengambil Product Forging

Blank dari Dalam Mesin

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit rum D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 107. Penilaian Risiko Proses Mengambil Product Forging

Blank dari Dalam Mesin dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit rum Training dan

Konsentrasi

dalam bekerja

D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 130: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Tabel 108. Penilaian Risiko Proses Mengambil Product Forging

Blank dari Dalam Mesin dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit rum Training 3 bulan

sekali dan

Konsentrasi

dalam bekerja

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA Proses Mengambil Product

Forging Blank dari dalam Mesin

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 3

HIRARC 1 2

HIRARC 2 1

1

Gambar 41. Grafik HIRARC Proses Mengambil Product Forging

Blank dari dalam Mesin

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

3) Proses trimming

Tabel 109. Penilaian Risiko Proses Trimming

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit rum D IIb 3

2 Terbakar (kena scale) D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 110. Penilaian Risiko Proses Trimming dengan Pengendalian

yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Rum Training D Ib 2

2 Terbakar (kena

scale)

Hand Protector D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 131: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Tabel 111. Penilaian Risiko Proses Trimming dengan Pengendalian

Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit Rum Training 3 bulan

sekali

C Ib 1

2 Terbakar (kena

scale)

Hand Protector

dan sosialisasi

pemakaian APD

yang tepat

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA Proses Trimming

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2

HIRA 3 3

HIRARC 1 2 2

HIRARC 2 1 1

1 2

Gambar 42. Grafik HIRARC Proses Trimming

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

4) Produk di buang ke samping di dalam Mesin Trimming

Tabel 112. Penilaian Risiko Proses Produk di Buang ke Samping di

Dalam Mesin Trimming

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit rum D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 113. Penilaian Risiko Proses Produk di Buang ke Samping di

Dalam Mesin Trimming dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit rum Training, IK dan

Konsentrasi

D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 132: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Tabel 114. Penilaian Risiko Proses Produk di Buang ke Samping di

Dalam Mesin Trimming dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terjepit rum Training 3 bulan

sekali

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA Proses Produk di Buang ke

Samping di dalam Mesin Trimming

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 3

HIRARC 1 2

HIRARC 2 1

1

Gambar 43. Grafik HIRARC Proses Produk di Buang ke Samping di

dalam Mesin Trimming

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

5) Produk di buang ke samping di luar Mesin Trimming

Tabel 115. Penilaian Risiko Proses Produk di Buang ke Samping di

Luar Mesin Trimming

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Kejatuhan produk panas D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 116. Penilaian Risiko Proses Produk di Buang ke Samping di

Luar Mesin Trimming dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Kejatuhan produk

panas

Training dan

landasan produk

D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 133: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Tabel 117. Penilaian Risiko Proses Produk di Buang ke Samping di

Luar Mesin Trimming dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Kejatuhan produk

panas

Training 3 bulan

sekali dan

landasan produk

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA proses Produk di buang ke

samping di luar Mesin Trimming

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 3

HIRARC 1 2

HIRARC 2 1

1

Gambar 44. Grafik HIRARC Proses Produk di Buang ke Samping di

Luar Mesin Trimming

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

6) Membuang bari

Tabel 118. Penilaian Risiko Proses Membuang Bari

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Sikap kerja tidak ergonomis D IIb 3

2 Bari mengenai pejalan D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 119. Penilaian Risiko Proses Membuang Bari dengan

Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Sikap kerja tidak

ergonomis

Penempatan

pallet

D Ib 2

2 Bari mengenai

pejalan

Pagar pengaman D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 134: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Tabel 120. Penilaian Risiko Proses Membuang Bari dengan

Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Sikap kerja

tidak ergonomis

Penempatan pallet

bari di area permanen

C Ib 1

2 Bari mengenai

pejalan

Pagar pengaman

dibuat permanent

Letter U

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA Proses Membuang Bari

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2

HIRA 3 3

HIRARC 1 2 2

HIRARC 2 1 1

1 2

Gambar 45. Grafik HIRARC Proses Membuang Bari

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

7) Produk masuk ke dalam quenching oil

Tabel 121. Penilaian Risiko Proses Produk Masuk ke Dalam

Quenching Oil

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Kebakaran D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 122. Penilaian Risiko Proses Produk Masuk ke Dalam

Quenching Oil dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Kebakaran Penutup

Quenching oil

D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 135: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Tabel 123. Penilaian Risiko Proses Produk Masuk ke Dalam

Quenching Oil dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Kebakaran Sign “Dilarang

Meletakkan Benda

Mudah Terbakar di Atas

Quenching Oil”

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA Proses Produk Masuk ke

Dalam Quenching Oil

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2HIRA 3

HIRARC 1 2

HIRARC 2 1

1

Gambar 46. Grafik HIRARC Proses Produk Masuk ke Dalam

Quenching Oil

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

8) Produk menuju ke pallet penampungan di luar gedung

Tabel 124. Penilaian Risiko Proses Produk Menuju ke Pallet

Penampungan di Luar Gedung

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Panas (pejalan terpapar panas

sesaat)

D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 136: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Tabel 125. Penilaian Risiko Proses Produk Menuju ke Pallet

Penampungan di Luar Gedung dengan Pengendalian yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Panas (pejalan

terpapar panas sesaat)

Safety Sign

(Awas Produk

Panas)

D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 126. Penilaian Risiko Proses Produk Menuju ke Pallet

Penampungan di Luar Gedung dengan Pengendalian Tingkat Lanjut

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Panas (pejalan

terpapar panas

sesaat)

Pagar Penutup

Pallet Product

Panas

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA Proses Produk Menuju ke

Pallet Penampungan di Luar Gedung

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko

HIRA

HIRARC 1

HIRARC2HIRA 3

HIRARC 1 2

HIRARC2 1

1

Gambar 47. Grafik HIRARC Proses Produk Menuju ke Pallet

Penampungan di Luar Gedung

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

g) Proses Palu Gantung

Tabel 127. Penilaian Risiko Proses Palu Gantung

No Bahaya Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terhantam palu gantung D IIb 3

2 Kejatuhan palu gantung D IIb 3

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Page 137: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Tabel 128. Penilaian Risiko Proses Palu Gantung dengan Pengendalian

yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terhantam palu

gantung

Training D Ib 2

2 Kejatuhan palu

gantung

Pengecekan sling

1 thn sekali

D Ib 2

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Tabel 129. Penilaian Risiko Proses Palu Gantung dengan Pengendalian

yang Ada

No Bahaya Pengendalian Faktor Risiko

FK AK Risk

1 Terhantam

palu gantung

Training 3 bulan sekali

atau mengganti dengan air

punch

C Ib 1

2 Kejatuhan

palu gantung

Pengecekan 3bulan sekali

atau mengganti dengan air

punch

C Ib 1

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Grafik HIRA Proses Palu Gantung

0

2

4

Bahaya

Nila

i Re

siko HIRA

HIRARC 1

HIRARC 2

HIRA 3 3

HIRARC 1 2 2

HIRARC 2 1 1

1 2

Gambar 48. Grafik HIRA Proses Palu Gantung

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

5. Masalah Kesadaran Bahaya Pekerja

Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis mencari data

dengan cara menyebarkan kuesioner Sadar Bahaya secara serentak kepada

member secara random di Forging Section dan kepada member yang

Page 138: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

mengalami kecelakaan 6 bulan terkahir. Hal tersebut bertujuan untuk

memperoleh informasi secara serentak dari member mengenai kesadaran

member saat berada di tempat kerja (genba) dan mengetahui keluhan member

mengenai pelayanan Environment Health and Safety (EHS) Section. Selain

mencari data dengan kuesioner penulis juga melakukan wawancara, hal ini

bertujuan untuk memperkuat hasil yang diperoleh dalam kuesioner tersebut.

Dari wawancara tersebut member bisa menjelaskan fakta-fakta yang terkait

dengan kuesioner. Dari hasil kuesioner yang diberikan kepada member

didapatkan hasil sebagai berikut:

Grafik Kuisioner Sadar Bahaya

97.37%100% 100% 100% 100%

94.74%89.48%

97.37%

47.37%

2.63%5.27%

94.73%89.47%

28.95%

47.37%

100% 100%

0%

33.40%

2.63%0% 0% 0% 0%

5.36%10.52%

2.63%

52.63%

97.37% 97.73%

5.27%10.53%

71.05%

52.63%

0% 0%

100%

66.60%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Nomor Pertanyaan

Ju

mla

h

Ya

Tidak

Gambar 49. Grafik Kuesioner Sadar Bahaya

Sumber : PT. Komatsu Forging Indonesia, 2011

Dari pertanyaan nomor 1 dapat dilihat dari 38 member, 97,37%

member menyenangi pekerjaannya, hanya 2,63% member yang tidak

menyenangi pekerjaannya. Dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis,

para member Forging Section menyenangi pekerjaannya. Hal ini terlihat dari

Page 139: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

member yang menikmati pekerjaannya. Terlihat rajin dalam melakukan

pekerjaannya.

Dari pertanyaan nomor 2 dapat dilihat dari 38 member, 100% member

mengerti peraturan pekerjaannya. Dari pengamatan yang dilakukan oleh

penulis, para member Forging Section mengerti peraturan yang dibuat oleh

perusahaan. Karena dalam agenda Chorei member selalu diingatkan akan

peraturan yang ada oleh shiftleader.

Dari pertanyaan nomor 3 dapat dilihat dari 38 member, 100% member

memahami dan melaksanakan aturan pekerjaannya. Dari pengamatan yang

dilakukan oleh penulis, para member Forging Section melaksanakan

peraturan yang dibuat oleh perusahaan. Contohnya member tidak menerima

dies yang belum di color check.

Dari pertanyaan nomor 4 dapat dilihat dari 38 member, 100% member

selalu memakai Alat Pelindung Diri (APD) secara lengkap setiap bekerja.

Dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis, para member Forging Section

selalu memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang disediakan oleh perusahaan.

Contohnya saat agenda Chorei member meneriakkan Yoss Check untuk

pemakaian Alat Pelindung Diri (APD). Misalnya Shiftleader meneriakkan

Safety Helmet lalu member meneriakkan Yoss sambil menunjuk kearah

kepala.

Dari pertanyaan nomor 5 dapat dilihat dari 38 member, 100% member

mengetahui bahaya disekitar pekerjaannya. Dari pengamatan yang dilakukan

oleh penulis, para member Forging Section mengetahui bahaya disekitar

Page 140: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

pekerjaannya. Contohnya saat agenda KYT (Kiken Yochi Training) member

Forging Section yang diputarkan video proses produksi Forging Line mampu

memaparkan seluruh bahaya yang ada ditempat kerja dengan baik.

Dari pertanyaan nomor 6 dapat dilihat dari 38 member, 94,74%

member sadar bila melakukan tindakan tidak aman, dan 5,26% member tidak

sadar bila melakukan tindakan tidak aman. Dari pengamatan yang dilakukan

oleh penulis, para member Forging Section sadar bila melakukan tindakan

tidak aman yang menimbulkan bahaya. Contohnya saat produk NG member

tidak meneruskan proses menempa.

Dari pertanyaan nomor 7 dapat dilihat dari 38 member, 89,48%

member sadar bila disekitarnya ada kondisi tidak aman, dan 10,52% member

tidak sadar bila disekitarnya ada kondisi tidak aman. Dari pengamatan yang

dilakukan oleh penulis, para member Forging Section sadar bila disekitarnya

ada kondisi tidak aman. Contohnya pasak yang menggendor, para member

akan menghentikan proses produksi dan mengencangkan pasak dengan palu

gantung.

Dari pertanyaan nomor 8 dapat dilihat dari 38 member, 97,37%

member selalu melapor kepada atasan bila ada masalah produksi, dan 2,63%

member tidak melapor kepada atasan bila ada masalah produksi. Dari

pengamatan yang dilakukan oleh penulis, para member Forging Section

selalu melapor kepada atasan bila ada masalah produksi. Contohnya saat

piston pecah dan dies pecah member selalu melapor.

Page 141: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Dari pertanyaan nomor 9 dapat dilihat dari 38 member, 47,37%

member menyatakan bahwa atasan segera menangani masalah produksi yang

dilaporkan member, dan 52,63% member menyatakan bahwa atasan tidak

segera menangani masalah produksi yang dilaporkan member. Dari

pengamatan yang dilakukan oleh penulis atasan tidak segera menangani

masalah produksi yang dilaporkan member karena kegiatan perbaikan yang

dilakukan harus menunggu spare part mesin.

Dari pertanyaan nomor 10 dapat dilihat dari 38 member, 2,63%

member menyatakan mempunyai masalah dengan teman sekerja, dan 97,37%

member menyatakan tidak mempunyai masalah dengan teman sekerja. Dari

pengamatan yang dilakukan oleh penulis, para member Forging Section tidak

mempunyai masalah dengan teman sekerja. Member selalu bekerja sama

dalam melakukan pekerjaanya. Contohnya saat proses mengencangkan pasak

dengan palu gantung, dilakukan oleh member secara kompak.

Dari pertanyaan nomor 11 dapat dilihat dari 38 member, 5,27%

member menyatakan mempunyai masalah dengan atasan, dan 94,73%

member menyatakan tidak mempunyai masalah dengan atasan. Dari

pengamatan yang dilakukan oleh penulis, para member Forging Section tidak

mempunyai masalah dengan atasan. Atasan dan member saling bekerja sama

dan berinteraksi dengan baik. Contohnya saat proses membongkar anvil,

manager juga ikut terlibat membantu member.

Dari pertanyaan nomor 12 dapat dilihat dari 38 member, 94,73%

member menyatakan pernah mendapatkan training K3, dan 5,27% member

Page 142: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

menyatakan tidak pernah mendapatkan training K3. Dari pengamatan yang

dilakukan oleh penulis, para member Forging Section mendapatkan training

K3. Untuk member yang belum mendapatkan training K3 dikarenakan masa

kerjanya masih baru, jadi belum mendapatkan giliran training K3. Contoh

training K3 yang dilaksan akan saat observasi adalah KYT (Kiken Yochi

Training) dan Pelatihan Pemadam Kebakaran.

Dari pertanyaan nomor 13 dapat dilihat dari 38 member, 89,47%

member menyatakan masih mengingat tentang training K3, dan 10,53%

member menyatakan tidak mengingat tentang training K3. Dari pengamatan

yang dilakukan oleh penulis, para member Forging Section masih mengingat

tentang training K3 yang diberikan. Contohnya member dapat memadamkan

api dengan APAR.

Dari pertanyaan nomor 14 dapat dilihat dari 38 member, 28,95%

member menyatakan mempunyai keluhan mengenai program kerja yang

dilaksanakan EHS Section, dan 71,05% member menyatakan tidak

mempunyai keluhan mengenai program kerja yang dilaksanakan EHS

Section. Dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis, para member Forging

Section

Dari pertanyaan nomor 15 dapat dilihat dari 38 member, 47,37%

member menyatakan pelayanan pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) di PT.

Komatsu Forging Indonesia memuaskan, dan 52,63% member menyatakan

pelayanan pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) di PT. Komatsu Forging

Indonesia tidak memuaskan. Dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis,

Page 143: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

para member Forging Section mengeluhkan penggantiannya disesuaikan

lifetime.

Dari pertanyaan nomor 16 dapat dilihat dari 38 member, 100%

member menyatakan selalu merawat Alat Pelindung Diri (APD) yang

diberikan oleh PT. Komatsu Forging Indonesia. Dari pengamatan yang

dilakukan oleh penulis, para member Forging Section merawat Alat

Pelindung Diri (APD) masing-masing. Sebelum bekerja member

membersihkan Alat Pelindung Diri (APD) agar tidak berdebu.

Dari pertanyaan nomor 17 dapat dilihat dari 38 member, 100%

member menyatakan akan mengajak dan mengingatkan teman sekerja untuk

bekerja dengan aman. Dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis, para

member Forging Section mengingatkan teman sekerja untuk bekerja dengan

aman. Contohnya saat input material ke Mesin Billet Heater member yang

mengambil material dari bawah diingatkan member lainnya, karena apabila

tindakan tersebut dilakukan maka member yang menginput material akan

terjepit.

Dari pertanyaan nomor 18 yang hanya ditujukan kepada member yang

mempunyai riwayat kecelakaan dapat dilihat dari 12 member, 100% member

menyatakan tidak mengulangi kesalahan yang sama saat bekerja sehingga

menyebabkan kecelakaan terulang kembali. Dari pengamatan yang dilakukan

oleh penulis, para member Forging Section tidak mengulangi kesalahan yang

sama saat bekerja. Contohnya tidak meneruskan produk NG, setiap penyebab

Page 144: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

kecelakaan selalu dipublikasikan oleh atasan. Hal tersebut bertujuan agar

kecelakaan denga penyebab yang sama tidak terulang.

Dari pertanyaan nomor 19 yang hanya ditujukan kepada member yang

mempunyai riwayat kecelakaan dapat dilihat dari 12 member, 33,4 % member

menyatakan mengalami trauma atas kecelakaan yang dialami dan 66,6%

member menyatakan tidak mengalami trauma atas kecelakaan yang dialami.

Dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis, para member Forging Section

tidak mengalami trauma atas kecelakaan yang dialaminya. Terbukti dari

member yang mengalami kecelakaan mau kembali bekerja di linenya masing-

masing dan menolak untuk dipindahkan ke section lainnya.

Untuk memperkuat hasil observasi yang dilakukan penulis, penulis

melakukan wawancara secara tertutup kepada member yang mengisi

kuesioner tersebut. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran verbatim.

B. Pembahasan

1. Hasil Penilaian Risiko

Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.PER.05/MEN/1996

Sumber bahaya yang teridentifikasi harus dinilai untuk menentukan tingkat

risiko yang merupakan tolok ukur kemungkinan terjadinya kecelakaan dan

penyakit akibat kerja. Berdasarkan hasil penilaian risiko tersebut dapat

ditentukan tindakan yang akan dilakukan terhadap setiap risiko yang ada di

tempat kerja (genba).

Page 145: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Dari tabel-tabel penilaian risiko dapat diketahui beberapa bahaya yang

mempunyai tingkat risiko tertentu yang bila tidak di atasi akan dapat

menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja dan menimbulkan penyakit akibat

kerja kepada para tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi Forging,

untuk itu perusahaan mengambil langkah pengendalian pada proses Forging.

PT. Komatsu Forging Indonesia melakukan pengendalian pada proses

Forging tersebut secara administrasi, rekayasa teknik dan pemakaian APD.

Dari hasil penilaian risiko yang telah dilakukan, ternyata risiko yang

mempunyai tingkat pada level medium juga masih terdapat di beberapa proses

produksi bila dinilai tanpa pengendalian apapun. Dari penilaian risiko yang

mempunyai level medium, pihak perusahaan melakukan tindak lanjut dengan

melakukan perbaikan dan pencegahannya. Sedangkan penilaian risiko yang

mempunyai level low (rendah) yang di anggap perusahaan yang masih

mempunyai bahaya yang menimbulkan dampak keparahan yang tinggi juga

dilakukan tindakan perbaikan dan pencegahannya. Dengan dilakukannya

tindak lanjut atau perbaikan oleh perusahaan maka risiko yang ada pada

proses Forging dapat diminimalisir atau dikurangi.

2. Hasil Pengendalian Risiko

Setelah bahaya teridentifikasi maka potensi bahaya yang ada harus segera

di kendalikan, hal tersebut bertujuan untuk menurunkan tingkat risiko yang

mungkin timbul. Pengendalian yang telah dilakukan oleh PT. Komatsu

Forging Indonesia di Forging Line antara lain:

Page 146: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

a. Subtitusi

Langkah ini dilakukan dengan cara menggantikan peralatan yang

berbahaya dengan yang kurang berbahaya atau lebih aman. Contoh

pengendalian dengan metode substitusi adalah mengganti palu gantung

dengan air punch.

b. Rekayasa teknik

Langkah ini dilakukan dengan cara mengubah desain tempat kerja,

peralatan atau proses kerja, contoh pengendalian dengan metode rekayasa

teknik :

1) Memasang safety guard atau pagar pengaman pada mesin. Yang

dipasang pada Mesin Trimming.

2) Memasang alat bantu untuk mengganjal dies saat repair.

c. Pengendalilan secara administrasi

Dalam tahap ini PT. Komatsu Forging Indonesia menggunakan Instruksi

Kerja (IK) dan Standar Operasi Kerja (SOP). Contoh pengendalian secara

administrasi ini adalah :

1) Melakukan rotasi kerja untuk proses forging, trimming, input

material cutting dan input data produk. Rotasi kerja dilakukan

berputar selama 30 menit setiap pekerjaannya.

2) Mengadakan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Pemeriksaan

berkala ini dilakukan setiap tahun kepada member yang mempunyai

masa kerja lebih dari setahun.

Page 147: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

3) Membuat prosedur atau instruksi kerja. Instruksi Kerja yang dibuat

harus dipatuhi oleh seluruh tenaga kerja. Apabila member melakukan

pelanggaran atau tidak mematuhi Instruksi Kerja yang ada aka

mendapatkan sanksi. Sanksi yang diberikan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

4) Membuat tanda bahaya. Forging Line mempunyai banyak potensi

bahaya. Contohnya produk panas dan bising. Untuk itu perusahaan

membuat tanda bahaya di area kerja (genba). Untuk produk panas

tanda bahaya yang dibuat adalah “Awas Produk Panas” dan “Awas

Die Panas, Jangan Disentuh”. Untuk bahaya bising tanda yang dibuat

adalah Safety Jojo “Area Wajib Pakai Ear Plug”.

Membuat izin kerja sebelum melakukan pekerjaan. Izin kerja

ini harus dilakukan saat proses produksi yang dilakukan

menggunakan bachiro. Shift leader harus membuat izin kerja secara

tertulis kepada manager forging. Untuk kegiatan menempa di Mesin

Hammer 6 TON CECO yang menggunakan bachiro. Untuk proses

menempa dilakukan oleh group leader.

d. Alat Pelindung Diri (APD)

Pengendalian terakhir yang dilakukan perusahaan untuk

mengurangi tingkat risiko pada pekerja. Alat pelindung diri yang

disediakan perusahaan antara lain :

1) Pelindung kepala : safety helmet

2) Pelindung mata : safety goggle (kacamata)

Page 148: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

3) Pelindung telinga : ear plug

4) Pelindung pernafasan : masker debu dan handuk

5) Pelindung tangan : safety gloves (sarung tangan) untuk potensi

bahaya panas dan hand protector

6) Pelindung kaki : safety shoes dan foot protector

7) Alat pelindung badan : apron

Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.PER.05/MEN/1996

telah Perusahaan harus merencanakan manajemen dan pengendalian

kegiatan-kegiatan, produk barang dan jasa yang dapat menimbulkan

risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Hal ini dapat dicapai dengan

mendokumentasikan dan menerapkan kebijakan standar bagi tempat

kerja, perancangan pabrik dan bahan, prosedur dan instruksi kerja

untuk mengatur dan mengendalikan risiko yang ada pada

kegiatan,produk barang dan jasa. Pengendalian risiko kecelakaan

kerja dan penyakit akibat kerja dilakukan melalui metode :

a. Pengendalian teknis yang meliputi eliminasi, substitusi, isolasi,

ventilasi, higiene, dan sanitasi.

b. Pendidikan dan pelatihan.

c. Pembangunan kesadaran dan motivasi yang meliputi sistem

bonus, intensif, penghargaan dan motivasi diri.

d. Evaluasi melalui internal audit, penyelidikan insiden dan etiologi.

e. Penegakkan hukum.

Page 149: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Perusahaan merencanakan pengelolaan dan pengendalian

proses produksi yang dapat menimbulkan risiko kecelakaan kerja

yang tinggi. Hal tersebut dapat dicapai dengan mendokumentasikan,

menerapkan kebijakan, instruksi kerja, penerapan ijin kerja apabila

melaksanakan pekerjaan yang berpotensi bahaya besar dan

penggunaan Alat Pelindung Diri yang disesuaikan dengan potensi

bahaya yang ada. Hal tersebut sudah disesuaikan dengan Peraturan

Menteri Tenaga Kerja No.PER.05/MEN/1996.

Setelah pengendalian tersebut dilakukan, selanjutnya langkah

penerapan untuk melaksanakan kontrol dari bahaya tersebut. PT.

Komatsu Forging Indonesia sudah menerapkan langkah pengendalian

dengan melaksanakan pengendalian yang selalu dimonitoring tingkat

keamanannya atau tingkat toleransi pengendalian terhadap bahaya yang

ada. Penerapan langkah-langkah pengendalian tersebut dilakukan agar

bahaya kecelakaan maupun penyakit akibat kerja tidak terjadi di area

kerja PT. Komatsu Forging Indonesia. Penerapan pengendalian tersebut

telah ditetapkan pelaksanaannya oleh Section Forging dalam setiap

aktivitas yang ada dan dilakukan peninjauan ulang setiap 6 bulan sekali

dari Section EHS sebagai pemantau pelaksanaan.

Dalam penerapan pengendalian tersebut member juga dilibatkan

dengan memantau penerapan pengendalian bahaya yang telah ada

tersebut masih efektif atau tidak. Member memberikan saran kepada

Group Leader, Shift Leader maupun Manager melalui program Bottom

Page 150: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Up agar ada perbaikan berkelanjutan. Untuk selanjutnya

didokumentasikan oleh Section EHS.

3. Masalah Kesadaran Bahaya

Dari pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh penulis, para

member Forging Section menyenangi pekerjaannya. Berdasarkan perolehan

tersebut member yang menyenangi pekerjaannya akan lebih rajin dalam

melakukan pekerjaannya. Motivasi untuk melakukan pekerjaan lebih tinggi.

Sedangkan member yang tidak menyenangi pekerjaannya menjadi salah satu

faktor bahaya, yaitu faktor bahaya psikologis. Faktor psikologis yaitu reaksi

mental dan kejiwaan terhadap suasana kerja (Suma’mur,2009). Member yang

tidak menyenangi pekerjaannya kemungkinan besar akan bekerja tidak sesuai

prosedur dan bertindak tindak aman, motivasi kerjanyapun kurang.

Kemampuan kerja setiap member berbeda-beda, hal tersebut tergantung dari

motivasi kerja, pengalaman, pendidikan, keahlian, kesesuaian terhadap

pekerjaan, kondisi kesehatan, keadaan gizi, jenis kelamin, usia, ukuran

antropometris dan reaksi kejiwaan (Suma’mur, 2009).

Dari pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh penulis, para

member Forging Section mengerti, memahami dan melaksanakan peraturan

yang dibuat oleh perusahaan. Dalam peraturan kerja yang dibuat oleh pihak

perusahaan didalamnya terdapat unsur keselamatan kerja. Keseluruhan

member telah mengerti, memahami dan melaksanakan peraturan yang dibuat

oleh perusahaan, dengan demikian bahaya yang ada di tempat kerja dapat

diminimalisir.

Page 151: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Dari pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh penulis, para

member selalu memakai Alat Pelindung Diri (APD) secara lengkap setiap

bekerja serta merawatnya dengan baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa

member telah memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam

Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja Bab VIII

Mengenai Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja Pasal 12 huruf b yaitu kewajiban

dan atau hak tenaga kerja untuk memakai alat-alat perlindungan diri yang

diwajibkan.

Dari pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh penulis, para

member mengetahui bahaya disekitar pekerjaannya, sadar bila melakukan

tindakan tidak aman dan sadar bila disekitarnya ada kondisi tidak aman.

Kesadaran tersebut tidak lepas dari peranan atasan atau pengurus. Atasan atau

pengurus selalu memberikan pembinaan kepada membernya, pembinaan

dilakukan untuk member baru dan member lama. Pembinaan yang dilakukan

pihak perusahaan diharapkan agar member mampu bekerja secara aman dan

kecelakaan kerja dapat diminimalisir. Hal tersebut telah memenuhi Undang-

Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja Bab V Mengenai

Pembinaan Pasal 9 yaitu pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan

pada tiap tenaga kerja baru tentang :

a. Kondisi dan bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerjanya.

b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam

tempat kerjanya.

c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan.

Page 152: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

d. Cara-cara dan sikap kerja yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.

Dari pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh penulis, para

member selalu melapor kepada atasan bila ada masalah produksi dan

sebaliknya atasan juga selalu meminta masukkan atau saran dari member.

Menurut Suma’mur 1993 hal ini merupakan hubungan mengenai komunikasi

dan keselamatan. Dalam industri, bentuk komunikasi di dalam suatu sistem

biasanya dirumuskan dengan ketentuan-ketentuan resmi. Bentuk komunikasi

seperti ini yang biasanya menghambat kelancaran komunikasi atas laporan

masalah yang ada. Untuk itu member dan atasannya terkadang mengunakan

komunikasi tidak resmi, karena komunikasi yang tidak resmi ini lebih efektif.

Bila terjadi masalah dalam produksi member yang melaporkan ke atasan,

selanjutnya atasan akan meninjau masalah tersebut agar dapat dianalisa

apakah masalah tersebut dapat segera ditangani atau tidak. Pelaporan tersebut

akan meminimalisir bahaya yang ada ditempat kerja, sehingga kecelakaan

kerja dapat dicegah.

Dari pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh penulis, para

member tidak mempunyai masalah dengan teman sekerja dan dengan atasan.

Menurut Suma’mur (1996), dalam kecelakaan faktor manusia merupakan

konsepsi klasik. Dalam usaha keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan

kerja faktor rasa atau emosi merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya

kecelakaan kerja. Faktor-faktor seperti tekanan emosi dan konflik

berpengaruh negatif terhadap keselamatan. Faktor ini yang berperan dalam

Page 153: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

timbulnya kecelakaan pada tenaga kerja yang sebenarnya tidak melakukan

tindakan atau pekerjaan berbahaya.

Dari pengamatan yang ada dapat dilihat bahwa memberlah yang memiliki

peranan penting dalam terselenggaranya program keselamatan kerja di PT.

Komatsu Forging Indonesia. Untuk itu pembinaan yang dilakukan harus

selalu dilakukan secara berkala, agar member selalu mengingatnya. Apabila

member telah menanamkan point-point keselamatan kerja dalam dirinya

maka kecelakaan kerja dapat dicegah.

Dari hasil penyebaran kuesioner, didapatkan 31,5% member sadar akan

bahaya hal ini dibuktikan dari member yang mengetahui bahaya disekitar

pekerjaannya, sadar bila melakukan tindakan tidak aman dan sadar bila

disekitarnya ada kondisi tidak aman. 50% member cukup sadar akan bahaya

hal ini dibuktikan dari member yang mengetahui bahaya disekitar

pekerjaannya, tidak sadar bila melakukan tindakan tidak aman dan sadar bila

disekitarnya ada kondisi tidak aman. 18,5% member kurang sadar akan

bahaya hal ini dibuktikan dari member yang mengetahui bahaya disekitar

pekerjaannya, tidak sadar bila melakukan tindakan tidak aman dan tidak sadar

bila disekitarnya ada kondisi tidak aman.

Page 154: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di forging line PT. Komatsu

Forging Indonesia mengenai Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko,

maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. PT. Komatsu Forging Indonesia menyadari pentingnya menciptakan kondisi

lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan sehat bagi tenaga kerja dengan

melaksanakan program K3LH (Keselamatan Kesehatan Kerja dan

Lingkungan Hidup), salah satunya adalah penerapan Risk Assesment, dengan

melaksanakan Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control

(HIRARC). Yang dalam pelaksanaannya terdapat dalam program Safety

Circle Control ( SCC)

2. Proses identifikasi bahaya di PT. Komatsu Forging Indonesia dilakukan

dengan cara memecahkan sampai ke akar permasalahan dengan cara

mengulangi pertanyaan ”kenapa?” hingga lima kali pada setiap prosesnya.

3. Potensi dan faktor bahaya terbesar terdapat di proses transportasi material

dengan crane, transportasi pallet dengan forklift dan proses menempa dengan

tingkat bahaya yang dapat berakibat pada aspek kesehatan, keselamatan,

kerusakan properti, produksi dan lingkungan.

Page 155: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

4. Dari hasil penilaian yang dilakukan masih ada potensi bahaya yang tinggi

(high) seperti pekerjaan di proses transportasi material dengan crane,

transportasi pallet dengan forklift dan proses menempa, untuk nilai bahaya

sedang (medium) banyak proses cutting dan proses input material, sedangkan

untuk bahaya ringan (low) banyak ditemukan dalam proses material heating

dengan Mesin Billet Heater.

5. Langkah pengendalian yang telah dilakukan oleh PT. Komatsu Forging

Indonesia di Line Forging antara lain substitusi, rekayasa teknik, administrasi

dan alat pelindung diri.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis dapat memberikan

saran-saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya diperlukan peningkatan penerapan dan review Hazard

Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) dikarenakan

banyak kegiatan proses kerja dengan produk baru di PT. Komatsu Forging

Indonesia.

2. Sebaiknya training Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control

(HIRARC) dan Kiken Yochi Training (KYT) dilakukan 3 bulan sekali dengan

bahaya-bahaya yang berkembang setiap waktu, sebagai upaya mencegah dan

mengendalikan kecelakaan kerja kepada seluruh tenaga kerja.

3. Sebaiknya diperlukan pemberian training kepada karyawan agar dalam

transportasi material dengan beban berat yang bernilai risiko tinggi dapat

Page 156: LAPORAN KHUSUS · LAPORAN KHUSUS IDENTIFIKASI BAHAYA ... Tugas Akhir dengan judul Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko di ... panas menuju conveyor transfer forging ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

dikendalikan dengan baik serta sesuai dengan prosedur perusahaan.

4. Sebaiknya diperlukan monitoring penerapan Standar Operasional Prosedur

(SOP) atau Instruksi Kerja (IK) pada semua pekerjaan agar diketahui

penerapannya oleh karyawan.

5. Sebaiknya perlu adanya langkah untuk menumbuhkan kesadaran dan

motivasi karyawan dengan memberikan penghargaan berupa reward,

terhadap karyawan yang melaksanakan program K3LH (Keselamatan

Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup) dengan baik. Dan sebaliknya bagi

karyawan melanggar pelaksanakan program K3LH (Keselamatan Kesehatan

Kerja dan Lingkungan Hidup) diberikan sanksi berupa pemberian “pin

merah”, hal ini bertujuan untuk memberikan efek jera dan rasa malu kepada

karyawan. Untuk pelaksaannya karyawan diberi kartu “Safety Green Card”

sebagai kartu kendali pelaksanaan program K3LH (Keselamatan Kesehatan

Kerja dan Lingkungan Hidup).

6. Sebaiknya pelu dilakukan inspeksi mengenai penggunaan Alat Pelindung

Diri (APD) oleh safety coordinator sebagai langkah terakhir dalam hirarki of

control. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) oleh karyawan memang

telah dilaksanakan, Namun penggunaannya terkadang masih kurang tepat.