LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2019 UNIVERSITAS TIDAR · 2020. 8. 26. · Renstra merupakan dokumen Rencana...

73
0 LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2019 UNIVERSITAS TIDAR Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2019 Jalan Kapten Suparman Nomor 39 Magelang Telp. (0293) 364113 Fax. (0293) 362438

Transcript of LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2019 UNIVERSITAS TIDAR · 2020. 8. 26. · Renstra merupakan dokumen Rencana...

  • 0

    LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2019

    UNIVERSITAS TIDAR

    Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2019

    Jalan Kapten Suparman Nomor 39 Magelang

    Telp. (0293) 364113 Fax. (0293) 362438

  • 1

    RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

    Laporan Keuangan Universitas Tidar Tahun Anggaran 2019 ini telah disusun dan

    disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

    Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah

    pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan

    Keuangan ini meliputi:

    1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

    Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran

    dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan

    Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2019.

    Realisasi Pendapatan Negara sampai 31 Desember 2019 adalah berupa

    Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp34.533.424.245,00 atau mencapai

    100.45 persen dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp34.378.000.000,00.

    Realisasi Belanja Negara sampai 31 Desember 2019 adalah sebesar

    Rp60.390.293.829,00 atau mencapai 97.78 persen dari alokasi anggaran

    sebesar Rp61.761.072.000,00.

    2. NERACA

    Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban,

    dan ekuitas pada 31 Desember 2019. Nilai Aset per 31 Desember 2019 dicatat

    dan disajikan sebesar Rp330.977.490.782,00 yang terdiri dari: Aset Lancar

    sebesar Rp279.109.393,00; Piutang Bukan Pajak (netto) sebesar

    Rp59.632.837; Aset Tetap (neto) sebesar Rp330.637.129.009,00; dan Aset

    Lainnya (netto) sebesar Rp61.252.380,00.

    Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp450.901.814,00 dan

    Rp330.528.198.798,00.

    3. LAPORAN OPERASIONAL

    Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,

    surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non-operasional,

    surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO,

  • 2

    yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode

    sampai dengan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp34.366.441.467,00,

    sedangkan jumlah beban dari kegiatan operasional adalah sebesar

    Rp53.886.005.097,00 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional

    senilai (Rp19.519.563.630,00). Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional

    dan Surplus/Defisit Pos Luar Biasa masing-masing sebesar Rp194.487.931,00

    dan sebesar Rp0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar

    (Rp19.325.075.699,00).

    4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

    Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan

    ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada

    tanggal 01 Januari 2019 adalah sebesar Rp322.898.242.321,00 dikurangi

    Surplus/Defisit-LO sebesar (Rp19.325.075.699,00) dan Transaksi Antar Entitas

    sebesar Rp26.328.256.334,00 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31

    Desember 2019 adalah senilai Rp330.522.755.635,00.

    5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang

    penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan

    dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan

    Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian

    informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi

    Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan

    untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

    Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir

    sampai dengan tanggal 31 Desember 2019 disusun dan disajikan berdasarkan

    basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan

    Ekuitas sampai dengan tanggal 31 Desember 2019 disusun dan disajikan

    dengan basis akrual.

  • 3

    I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

    Tabel 1

    LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2019 DAN 2018

    TA 2018

    ANGGARAN (Dalam

    Rupiah)

    REALISASI (Dalam

    Rupiah)

    REALISASI (Dalam

    Rupiah)

    PENDAPATAN

    Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 34,378,000,000 34,533,424,245 100.45 24,040,052,768

    JUMLAH PENDAPATAN 34,378,000,000 34,533,424,245 100.45 24,040,052,768

    BELANJA B.2.

    Belanja Pegawai B.3 11,393,072,000 11,223,195,301 98.51 6,991,339,366

    Belanja Barang B.4 35,371,762,000 34,765,541,550 98.29 31,828,847,589

    Belanja Modal B.5 14,996,238,000 14,401,556,978 96.03 10,664,077,208

    Belanja Bantuan Sosial B.6 - -

    JUMLAH BELANJA 61,761,072,000 60,390,293,829 97.78 49,484,264,163

    % thd AnggCATATANURAIAN

    TA 2019

  • - 4 -

    II. NERACA

    Tabel 2 NERACA

    TAHUN ANGGARAN 2019 DAN 2018

    31-Dec-19 31-Dec-18Jumlah (Dalam

    Rupiah)%

    Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 48,600,000 - 48,600,000 0.00Belanja Dibayar di Muka C.4 93,085,836 37,400,000 55,685,836 148.89Piutang Bukan Pajak C.5 59,932,500 21,397,500 38,535,000 180.09Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang bukan pajak C.6 (299,663) (106,988) (192,675) 180.09Persediaan C.7 77,790,720 47,553,150 30,237,570 63.59Jumlah Aset Lancar 279,109,393 106,243,662 172,865,731 162.71

    Tanah C.8 217,363,781,364 217,097,561,364 266,220,000 0.12Peralatan dan Mesin C.9 59,133,648,101 54,875,903,466 4,257,744,635 7.76Gedung dan Bangunan C.10 84,563,488,997 84,183,399,997 380,089,000 0.45Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.11 2,261,237,686 941,834,686 1,319,403,000 140.09Aset Tetap Lainnya C.12 1,956,880,200 1,343,922,500 612,957,700 45.61Konstruksi dalam pengerjaan C.13 14,656,191,350 6,792,248,300 7,863,943,050 115.78Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.14 (49,298,098,689) (41,807,841,782) (7,490,256,907) 17.92Jumlah Aset Tetap 330,637,129,009 323,427,028,531 7,210,100,478 2.23

    ASET LAINNYAAset Tidak Berwujud C.15 61,716,760 52,366,760 9,350,000 17.85 Aset Lain-Lain C.16 277,727,400 356,733,100 (79,005,700) (22.15) Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.17 (278,191,780) (392,841,627) 114,649,847 (29) Jumlah Aset Lainnya 61,252,380 16,258,233 44,994,147 276.7

    JUMLAH ASET 330,977,490,782 323,549,530,426 7,382,966,209 2.28

    Utang kepada Pihak Ketiga C.18 406,568,481 615,971,438 (209,402,957) (34.00) Pendapatan Diterima di Muka C.19 48,166,666 35,316,667 12,849,999

    Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 454,735,147 651,288,105 (196,552,958) -30.18

    454,735,147 651,288,105 (196,552,958) -30.18

    Ekuitas C.21 330,522,755,635 322,898,242,321 7,624,513,314 2.36JUMLAH EKUITAS 330,522,755,635 322,898,242,321 7,624,513,314 2.36

    330,977,490,782 323,549,530,426 7,427,960,356 2.30

    CATATAN

    Jumlah (Dalam Rupiah) Kenaikan (Penurunan)

    KEWAJIBAN

    JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

    ASET

    ASET TETAP

    ASET LANCAR

    KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

    JUMLAH KEWAJIBAN

    EKUITAS

    URAIAN

  • - 5 -

    III. LAPORAN OPERASIONAL

    Tabel 3 LAPORAN OPERASIONAL

    TAHUN ANGGARAN 2019 DAN 2018

    31-Dec-19 31-Dec-18Jumlah (Dalam

    Rupiah)%

    Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 34,366,441,467 23,810,446,500 10,555,994,967 44.33

    34,366,441,467 23,810,446,500 10,555,994,967 44.33

    Beban Pegawai D.2 11,223,195,301 6,991,339,366 4,231,855,935 60.53

    Beban Persediaan D.3 378,174,007 536,484,589 (158,310,582) 0.00

    Beban Barang dan Jasa D.4 28,132,974,854 26,063,906,565 2,069,068,289 7.94

    Beban Pemeliharaan D.5 1,488,852,549 1,580,607,553 (91,755,004) -5.81

    Beban Perjalanan Dinas D.6 4,687,916,322 3,802,814,616 885,101,706 23.27

    Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.7 255,000 - 255,000 -

    Beban Bantuan Sosial D.8 - - - -

    Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 7,974,444,389 7,810,775,077 163,669,312 2.10

    Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 192,675 (18,436,512) 18,629,187 -101.05

    53,886,005,097 46,767,491,254 7,118,513,843 15.22

    SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (19,519,563,630) (22,957,044,754) 3,437,481,124 -14.97

    D.11

    Surplus/defisit Pelepasan Aset Non Lancar 83,100,999 - 83,100,999 -

    Surplus/Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - - - -

    Surplus/ defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 111,386,932 70,317,489 41,069,443 58.41

    SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL 194,487,931 70,317,489 124,170,442 58

    Surplus/Defisit Sebelum Pos Luar Biasa D.12 - - - -

    SURPLUS/DEFISIT LO (19,325,075,699) (22,886,727,265) 3,561,651,566 15.56

    KEGIATAN NON OPERASIONAL

    JUMLAH PENDAPATAN

    PENDAPATAN

    URAIAN

    POS LUAR BIASA

    CATATAN

    Jumlah (Dalam Rupiah) Kenaikan (Penurunan)

    BEBAN

    JUMLAH BEBAN

  • - 6 -

    IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

    Tabel 4 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

    TAHUN ANGGARAN 2019 DAN 2018

    31-Dec-19 31-Dec-18 Jumlah (Dalam Rupiah) %

    EKUITAS AWAL E.1 322,898,242,321 277,256,765,538 45,641,476,783 16.46

    SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (19,325,075,699) (22,886,727,265) 3,561,651,566 -15.56

    KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI

    EKUITAS

    E.3 0 43,083,992,653 (43,083,992,653) -100.00

    DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN 0 0 KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR 0 PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 0 0

    KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 0 0 0 0

    SELISIH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 621,332,679 46,268,405,238 (45,647,072,559) 0

    KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI E.3.5 (3,184,412,585) 3,184,412,585 0

    KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 0 0 0 0

    JUMLAH 304,194,499,301 297,454,030,926 6,740,468,375 2.27

    TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 26,328,256,334 25,444,211,395 884,044,939 3.47

    EKUITAS AKHIR E.5 330,522,755,635 322,898,242,321 7,624,513,314 2.36

    CATATANURAIAN

    E.3.1 0 0

  • 7

    A. PENJELASAN UMUM

    A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Universitas Tidar

    Dasar Hukum

    Entitas dan

    Rencana

    Strategis

    Universitas Tidar yang selanjutnya diakronimkan UNTIDAR

    merupakan perguruan tinggi negeri di lingkungan Kementerian

    Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang berkedudukan di

    Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung,

    dan Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. UNTIDAR

    didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun

    2014 tentang Pendirian Universitas Tidar pada tanggal 1 April

    2014 dan diresmikan pada tanggal 2 April 2014.

    Universitas Tidar memiliki Visi sebagai Universitas Berbasis

    Riset dalam Mengembangkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi,

    Seni dan kewirausahaan. Seluruh visi pada Fakultas, Jurusan,

    Program Studi, dan Lembaga di lingkungan UNTIDAR disusun

    selaras dengan visi universitas. Untuk mencapai Visi, pimpinan

    universitas menetapkan Rencana Strategis (Renstra). Renstra

    merupakan dokumen Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah (RPJM). Dokumen Renstra diturunkan dari Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Universitas atau yang

    sering disebut Rencana Induk Pengembangan (RENIP)

    Universitas Tidar periode 2015-2039.

    Pembangunan pada 5 (lima) tahun pertama RPJP (2015-2019)

    merupakan fase implementasi nilai-nilai riset dalam

    pembelajaran dan tata kelola universitas yang sehat. Lima tahun

    kedua RPJP (2020-2024) merupakan fase penguatan riset

    berorientasi pada produktivitas dan tata kelola universitas

    melalui sistem informasi managemen terintegrasi, menuju good

    university governance. Lima tahun ketiga RPJP (2025-2029)

    merupakan fase implementasi hasil riset ke dunia usaha,

    pengabdian kepada masyarakat, dan tata kelola universitas

    V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

  • 8

    yang efektif-efisien. Lima tahun keempat RPJP (2030-2034)

    merupakan fase mengembangkan lembaga riset yang mandiri

    untuk mewujudkan universitas-riset dan tata kelola universitas

    yang efektif-efisien. Dan lima tahun kelima RPJP (2035-2039)

    merupakan fase menjadi universitas-riset yang berdaya saing

    nasional didukung dengan kelembagaan riset yang mandiri dan

    tata kelola universitas yang efektif-efisien.

    Rencana Strategis Universitas Tidar 2015-2019 merupakan

    dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang

    memuat visi, misi, strategi dan kebijakan, program, kegiatan,

    dan indikator kinerja strategis yang disusun sesuai dengan

    tugas dan fungsi UNTIDAR untuk mencapai tujuan dan sasaran

    jangka menengah UNTIDAR yang selaras dengan strategi dan

    kebijakan UNTIDAR.

    Tugas pokok dan fungsi UNTIDAR adalah menyelenggarakan

    Pendidikan Akademik dan dapat menyelenggarakan Pendidikan

    Vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau

    teknologi dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan

    pendidikan profesi.

    Visi

    Visi Universitas Tidar: “Universitas Berbasis Riset dalam

    Mengembangkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Seni dan

    Kewirausahaan”

    Misi

    Misi Universitas Tidar adalah:

    1. Mengembangkan kehidupan ilmiah dengan melakukan

    pendidikan dan penelitian.

    2. Mengamalkan IPTEKS kepada masyarakat.

    3. Memberikan pelayanan terbaik untuk menjamin

    terselenggaranya pendidikan yang berkualitas tinggi.

  • 9

    Tujuan

    Universitas Tidar mempunyai tujuan untuk menghasilkan

    sumber daya manusia, khususnya lulusan yang memiliki:

    • Kecakapan keilmuan

    • Kecakapan keterampilan

    • Kecakapan seni dan budaya

    Organisasi

    Universitas Tidar (Untidar) dipimpin oleh seorang Rektor dan

    dibantu oleh tiga orang wakil rektor, yaitu Wakil Rektor I Bidang

    Akademik, Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan, dan

    Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.

    • Universitas Tidar memiliki lima (5) fakultas, masing-masing

    fakultas dipimpin oleh seorang dekan dan dua orang wakil

    dekan. Masing-masing fakultas memiliki program studi yang

    didalamnya dikelola oleh seorang ketua program studi,

    sekretaris program studi, dan kepala laboratorium.

    • Universitas Tidar memiliki 4 (empat) UPT meliputi UPT

    Perpustakaan, UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi

    (TIK), UPT Bahasa dan UPT Kewirausahaan dan

    Pembangunan Pedesaan yang dipimpin oleh Kepala UPT.

    • Dan Satuan Pengawas Internal (SPI) yang dipimpin oleh

    Ketua.

    Pendekatan

    Penyusunan

    Laporan

    Keuangan

    A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

    Laporan Keuangan Tahun 2019 ini merupakan laporan yang

    mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh

    Universitas Tidar. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui

    Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur

    manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan

    data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan

    posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian

  • 10

    Negara/Lembaga.

    SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual

    (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi

    Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk

    menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari

    Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan

    Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah

    sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan

    aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik

    negara serta laporan manajerial lainnya.

    Basis

    Akuntansi

    A.3. Basis Akuntansi

    Universitas Tidar menerapkan basis akrual dalam penyusunan

    dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan

    Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan

    penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah

    basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan

    peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi,

    tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau

    dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang

    yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada

    saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai

    dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah

    ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

    tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

    Dasar

    Pengukuran

    A.4. Dasar Pengukuran

    Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk

    mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan

    keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Universitas Tidar

    dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah

    dengan menggunakan nilai perolehan historis.

  • 11

    Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya

    ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan

    untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai

    wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk

    memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

    Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata

    uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing

    ditranslasi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang

    rupiah.

    Kebijakan

    Akuntansi

    A.5. Kebijakan Akuntansi

    Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2019

    telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

    Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar,

    konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik

    yang dipilih oleh suatuentitas pelaporan dalam penyusunan dan

    penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang

    diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan

    kebijakan yang ditetapkan oleh Universitas Tidar yang

    merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Riset, Teknologi,

    dan Pendidikan Tinggi. Disamping itu, dalam penyusunannya

    telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang

    sehat di lingkungan pemerintahan.

    Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam

    penyusunan Laporan Keuangan Universitas Tidar adalah

    sebagai berikut:

    Pendapatan-

    LRA

    (1) Pendapatan- LRA

    • Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas

    Umum Negara (KUN).

    • Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan

    azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto,

    dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah

    dikompensasikan dengan pengeluaran).

  • 12

    • Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber

    pendapatan.

    Pendapatan-

    LO

    (2) Pendapatan- LO

    • Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui

    sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun

    anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar

    kembali.

    • Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas

    pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu

    adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara

    khusus pengakuan pendapatan-LO pada Universitas

    Tidar adalah sebagai berikut:

    o Pendapatan Uang Pendidikan Mahasiswa

    o Pendapatan Sewa kantin

    o Pendapatan Sewa gedung dan bangunan untuk Bank

    o Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya

    • Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan

    azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto,

    dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah

    dikompensasikan dengan pengeluaran).

    • Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber

    pendapatan.

    Belanja (3) Belanja

    • Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas

    Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih

    dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang

    tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh

    pemerintah.

    • Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari

    KUN.

    • Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran,

    pengakuan belanja terjadi pada saat

    pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan

  • 13

    oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

    • Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis

    belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan

    organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan

    atas Laporan Keuangan.

    Beban

    (4) Beban

    • Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi

    jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas,

    yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau

    timbulnya kewajiban.

    • Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya

    konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi

    atau potensi jasa.

    • Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja

    dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan

    fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan

    Keuangan.

    Aset

    (5) Aset

    Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang

    Jangka Panjang dan Aset Lainnya.

    Aset Lancar

    a. Aset Lancar

    • Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai

    nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di

    neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada

    tanggal neraca.

    • Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat

    berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan

    investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai

    nominal.

    • Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:

    a) Piutang yang timbul dari Tuntutan

    Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah timbul hak

  • 14

    yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung

    Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat

    keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

    b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila

    terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan

    didukung dengan naskah perjanjian yang

    menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta

    jumlahnya bisa diukur dengan andal

    • Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat

    direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan

    dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih.

    Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang

    yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya

    penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan

    penyisihannya adalah sebagai berikut:

    Tabel 5 Perhitungan Penyisihan Piutang

    Kualitas

    Piutang

    Uraian Penyisihan

    Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d.

    tanggal jatuh tempo 0.5%

    Kurang

    Lancar

    Satu bulan terhitung sejak tanggal

    Surat Tagihan Pertama tidak

    dilakukan pelunasan

    10%

    Diragukan

    Satu bulan terhitung sejak tanggal

    Surat Tagihan Kedua tidak

    dilakukan pelunasan

    50%

    Macet

    1. Satu bulan terhitung sejak

    tanggal Surat Tagihan Ketiga

    tidak dilakukan pelunasan

    100% 2. Piutang telah diserahkan

    kepada Panitia Urusan

    Piutang Negara/DJKN

    • Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan

    Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh

  • 15

    tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca

    disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian

    Lancar TPA.

    • Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi

    fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan:

    ▪ harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan

    pembelian;

    ▪ harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi

    sendiri;

    ▪ harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila

    diperoleh dengan cara lainnya.

    Aset Tetap

    b. Aset Tetap

    • Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang

    dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk

    kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih

    dari 1 tahun.

    • Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan

    atau harga wajar.

    • Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan

    minimum kapitalisasi sebagai berikut:

    a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin

    dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan

    atau lebih dari Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah);

    b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang

    nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000,00

    (sepuluh juta rupiah);

    c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai

    minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan

    sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,

    jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa

    koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

    • Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan

  • 16

    operasional pemerintah yang disebabkan antara lain

    karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan

    kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak

    berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang

    (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir

    direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.

    • Aset tetap yang secara permanen dihentikan

    penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada

    usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan

    ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan

    BMN/BMD.

    Penyusutan

    Aset Tetap

    c. Penyusutan Aset Tetap

    • Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai

    sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat

    dari suatu aset tetap.

    • Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:

    a. Tanah

    b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)

    c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan

    dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat

    dan/atau usang yang telah diusulkan kepada

    Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan

    • Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap

    dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan

    adanya nilai residu.

    • Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan

    menggunakan metode garis lurus yaitu dengan

    mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset

    Tetap secara merata setiap semester selama Masa

    Manfaat.

    • Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan

    berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor:

  • 17

    59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam

    Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset

    Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara

    umumtabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

    Tabel 6

    Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap

    Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

    Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun

    Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun

    Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun

    Aset Tetap Lainnya (Alat Musik

    Modern) 4 tahun

    Piutang

    Jangka

    Panjang

    d. Piutang Jangka Panjang

    • Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang

    diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka

    waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal

    pelaporan.

    • Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan

    Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai

    berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai

    yang dapat direalisasikan.

    Aset Lainnya

    e. Aset Lainnya

    • Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar,

    aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam

    Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan

    angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas)

    bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan),

    dan kas yang dibatasi penggunaannya.

    • Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat

    neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi

    akumulasi amortisasi.

    • Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan

  • 18

    dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan

    atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak

    dilakukan amortisasi.

    • Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan

    berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor:

    620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka

    Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud

    pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel

    masa manfaat adalah sebagai berikut:

    Tabel 7 Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud

    Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat

    (tahun)

    Software Komputer 4

    Franchise 5

    Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk,

    Desain Industri, Rahasia Dagang,

    Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.

    10

    Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran,

    Paten Biasa, Perlindungan Varietas

    Tanaman Semusim.

    20

    Hak Cipta Karya Seni Terapan,

    Perlindungan Varietas Tanaman

    Tahunan

    25

    Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak

    Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak

    Ekonomi Produser Fonogram.

    50

    Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70

    • Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan

    sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi

    akumulasi penyusutan.

    Kewajiban (6) Kewajiban

    • Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa

    lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar

  • 19

    sumber daya ekonomi pemerintah.

    • Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban

    jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

    a. Kewajiban Jangka Pendek

    Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban

    jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau

    jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah

    tanggal pelaporan.

    Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada

    Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar,

    Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang

    Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

    b. Kewajiban Jangka Panjang

    Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka

    panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh

    tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah

    tanggal pelaporan.

    • Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar

    nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali

    transaksi berlangsung.

    Ekuitas (7) Ekuitas

    Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan

    kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut

    dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

    B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI

    ANGGARAN

    Selama periode berjalan, Universitas Tidar telah

    mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

    (DIPA) dari DIPA awal. Perubahan tersebut berdasarkan

  • 20

    jenis belanja sebagai berikut:

    Tabel 8 Rincian Perubahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

    (dalam rupiah)

    ANGGARAN ANGGARAN

    AWAL SETELAH REVISI

    Pendapatan

    Pendapatan Negara Bukan Pajak 28.314.000.000 34.378.000.000

    Jumlah Pendapatan 28.314.000.000 34.378.000.000

    Belanja

    Belanja Pegawai 7.394.141.000 11.393.072.000

    Belanja Barang 36.194.028.000 35.371.762.000

    Belanja Modal 7.519.972.000 14.996.238.000

    Belanja Bantuan Sosial 0 0

    Jumlah Belanja 51.108.141.000 61.761.072.000

    2019

    Uraian

    Realisasi

    Pendapatan

    Rp34.533.424

    .245,00

    B.1. Pendapatan Negara

    Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31

    Desember 2019 adalah sebesar Rp34.533.424.245,00 atau

    mencapai 100.45 persen dari estimasi pendapatan yang

    ditetapkan sebesar Rp34.378.000.000,00. Pendapatan

    Universitas Tidar terdiri dari Pendapatan dari

    Pemindahtanganan BMN Lainnya, Pendapatan Sewa Tanah,

    Gedung, dan Bangunan, Pendapatan Ujian/Seleksi Masuk

    Pendidikan, Pendapatan Biaya Pendidikan, Pendapatan

    Pendidikan Lainnya, Pendapatan Denda Penyelesaian

    Pekerjaan Pemerintah dan Penerimaan Kembali Belanja

    Barang Tahun Anggaran Yang Lalu dengan rincian sebagai

    berikut:

  • 21

    Tabel 9

    Rincian Realisasi Pendapatan TA 2019 dan 2018 (dalam rupiah)

    Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 83.100.999 - 83.100.999

    Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 148.189.750 34.456.000 113.733.750 330,08

    pendapatan ujian/ seleksi masuk pendidikan 771.500.000 510.800.000 260.700.000 51,04

    pendapatan biaya pendidikan 28.591.200.012 20.892.685.000 7.698.515.012 36,85

    Pendapatan Pendidikan lainnya 4.807.330.000 2.514.976.000 2.292.354.000 91,15

    Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 22.536.704 - 22.536.704

    Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang

    Lalu

    109.566.780 62.293.479 47.273.301 75,89

    Jumlah 34.533.424.245 24.015.210.479 10.518.213.766 43,80

    Kenaikan (Penurunan)

    Jumlah (Dalam Rupiah) %Uraian 31 Desember 2019 31 Desember 2018

    Dari tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa pada TA 2019

    Penerimaan Negara Bukan Pajak, Universitas Tidar mengalami

    kenaikan 43.80% atau sebesar Rp10.518.213.766,00 dari

    penerimaan TA 2018 sebesar Rp24.015.210.479,00. Kenaikan

    terbesar disumbang oleh jumlah pembayaran biaya pendidikan

    oleh mahasiswa sebesar Rp7.698.515.012,00.

    Namun, jika dilihat dari persentase kenaikan, maka kenaikan

    terbesar pada Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan

    dengan kenaikan 330.08% atau senilai Rp113.733.750,00.

    Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan tersebut

    berasal dari pendapatan sewa Anjungan Tunai Mandiri (ATM)

    Bank BNI, sewa Bank BPD JATENG serta pendapatan sewa

    kantin dan Koperasi Mahasiswa (KOPMA). Kenaikan terbesar

    kedua pada Pendapatan Pendidikan Lainnya 91.15% atau senilai

    Rp2.292.354.000,00 berupa pembayaran skripsi, wisuda dan tes

  • 22

    TOEFL. Kenaikan terbesar ketiga pada Pendapatan Ujian/Seleksi

    Masuk Pendidikan sebesar 51.04% atau Rp260.700.000,00 yakni

    pembayaran ujian mahasiswa melalui jalur PMDK.

    Pada tahun 2019, UNTIDAR melakukan Pengembalian PNBP

    sebesar Rp29.000.000,00 kepada calon mahasiswa yang sudah

    diterima tetapi mengunduran diri. Pengembalian ini berupa Uang

    Kuliah Tunggal (UKT) maupun Sumbangan Pengembangan

    Institusi (SPI). Berikut rincian pengembalian PNBP:

    No Nama Mahasiswa Nominal PNBP Keterangan

    1 PANDU AJI SAPUTRO Rp15.000.000,00 SPI

    Rp3.750.000,00 UKT

    2 SAYYED ADAM

    INDZIRA FAHMI

    Rp3.750.000,00 UKT

    3 FAISAL ARIF RIZA

    MAJID

    Rp3.500.000,00 UKT

    4 AFIF

    FATCHUROHMAN

    Rp3.000.000,00 UKT

    Jumlah Pengembalian

    PNBP

    Rp29.000.000,00

    Realisasi

    Belanja

    Negara

    Rp60.390.293.8

    29,00.

    B.2. Belanja Negara

    Realisasi Belanja untuk periode sampai 31 Desember 2019

    adalah sebesar Rp60.390.293.829,00 atau 97.78 persen dari

    anggaran belanja sebesar Rp61.761.072.000,00. Rincian

    anggaran dan realisasi belanja adalah sebagai berikut:

  • 23

    Tabel 10 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja

    (dalam rupiah)

    31 Desember 2018

    Belanja Pegawai 11,393,072,000 11,223,195,301 98.51 6,991,339,366 4,231,855,935 60.53

    Belanja Barang 35,371,762,000 34,765,541,550 98.29 31,828,847,589 2,936,693,961 9.23

    Belanja Modal 14,996,238,000 14,401,556,978 96.03 10,664,077,208 3,737,479,770 35.05

    Belanja Bantuan Sosial - - - - - 0.00

    Total Belanja Kotor 61,761,072,000 60,390,293,829 97.78 49,484,264,163 10,906,029,666 22.04

    Pengembalian - - 0.00

    Jumlah 61,761,072,000 60,390,293,829 97.78 49,484,264,163 10,906,029,666 22.04

    Kenaikan (Penurunan)

    Realisasi (Dalam

    Rupiah)

    Jumlah (Dalam

    Rupiah)%

    Uraian

    31 Desember 2019

    Anggaran (Dalam

    Rupiah)

    Realisasi (Dalam

    Rupiah)

    % Real

    Angg.

    Dari tabel diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

    1. Realisasi Belanja Pegawai per 31 Desember 2019

    mengalami kenaikan sebesar Rp4.231.855.935,00 atau

    sebesar 60.53% dari Realisasi Belanja Pegawai 31

    Desember 2018 sebesar Rp6.991.339.366,00. Kenaikan

    tersebut dikarenakan terdapat penambahan pegawai

    berjumlah 109 CPNS dengan rinician 100 tenaga pendidik

    (Golongan IIIb 98 orang dan Golongan IIIc 2 orang) dan 9

    tenaga kependidikan (Golongan IIIa 9 orang).

    2. Realisasi Belanja Barang mengalami kenaikan sebesar

    Rp2.936.693.961,00 atau sebesar 9,23% dari Realisasi

    Belanja Barang per 31 Desember 2018 sebesar

    Rp31.828.847.589,00. Kenaikan Belanja Barang terbesar

    disumbang oleh Belanja Barang Non Operasional sebesar

    65% dari total Belanja Barang. Belanja Barang terbesar

    lainnya disumbang oleh belanja perjalanan dinas terkait

    kegiatan workshop, bimtek dan pelatihan, kegiatan

    kemahasiswaan (UKM) dan biaya operasional berupa

    belanja keperluan perkantoran secara rutin.

    3. Sedangkan realisasi Belanja Modal per 31 Desember 2019

    mengalami kenaikan sebesar Rp3.737.479.770,00 atau

    35.05% dari realisasi Belanja Modal 31 Desember 2018

    Rp10.664.077.208,00. Kenaikan tersebut dikarenakan

  • 24

    adanya renovasi gedung rektorat, pembangunan gedung

    parkir serta pengadaan peralatan pendukung perkuliahan.

    4. Secara keseluruhan realisasi belanja pada TA 2019

    mengalami kenaikan 22.04% dari realisasi belanja TA

    2018.

    Belanja

    Pegawai

    Rp11.223.195.

    301,00

    B.3. Belanja Pegawai

    Realisasi Belanja Pegawai sampai 31 Desember 2019 dan 31

    Desember 2018 adalah masing-masing sebesar

    Rp11.223.195.301,00 dan Rp6.991.339.366,00. Belanja Pegawai

    adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang

    maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan

    perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara,

    Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh

    pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas

    pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang

    berkaitan dengan pembentukan modal.

    Tabel 11 Perbandingan Belanja Pegawai TA 2019 dan 2018

    (dalam rupiah)

    31 Desember 2019 31 Desember 2018Jumlah (Dalam

    Rupiah)%

    Belanja gaji pokok PNS 4.978.839.100 2.696.682.100 2.282.157.000 84,63

    Belanja pembulatan gaji PNS 89.441 35.786 53.655 149,93

    Belanja Tunjangan Suami/istri PNS 304.577.536 168.829.088 135.748.448 80,41

    Belanja tunjangan anak PNS 67.940.594 39.536.695 28.403.899 71,84

    Belanja tunjangan struktural PNS 146.260.000 127.180.000 19.080.000 15,00

    Belanja tunjangan fungsional PNS 926.650.000 781.250.000 145.400.000 18,61

    Belanja tunjangan PPh PNS 54.453.249 40.628.768 13.824.481 34,03

    Belanja tunjangan beras PNS 247.531.560 122.172.540 125.359.020 102,61

    Belanja uang makan PNS 1.020.278.000 462.303.000 557.975.000 120,69

    Belanja tunjangan umum PNS 205.275.000 59.460.000 145.815.000 245,23

    Belanja tunjangan profesi dosen 1.320.435.600 1.070.776.700 249.658.900 23,32

    Belanja tunjangan kehormatan profesor 617.200.800 404.751.600 212.449.200 52,49

    Belanja tunjangan tenaga pendidik non PNS 1.334.038.600 1.019.584.200 314.454.400 30,84

    Jumlah Belanja Kotor 11.223.569.480 6.993.190.477 4.230.379.003 60,49

    Pengembalian Belanja Pegawai (374.179) (1.851.111) 1.476.932 -79,79

    Jumlah Belanja 11.223.195.301 6.991.339.366 4.231.855.935 60,53

    URAIAN

    Realisasi (Dalam Rupiah) Kenaikan (Penurunan)

  • 25

    Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

    1. Persentase kenaikan tertinggi terjadi pada Belanja Tunjangan

    Umum PNS sebesar 245.23% dengan nilai nominal

    Rp145.815.000,00 dari TA 2018 senilai Rp59.460.000,00.

    Tunjangan Umum PNS tersebut menjadi tinggi karena

    terdapat penambahan pegawai yaitu sebanyak 109 CPNS

    dengan perincian 100 tenaga pendidik dan 9 tenaga

    kependidikan. Jumlah tenaga pendidik dan tenaga

    kependidikan PNS yang semula berjumlah 69 orang menjadi

    178 orang. Jumlah tersebut sudah termasuk PNS yang

    mutasi dari instansi atau perguruan tinggi yang lain. Oleh

    karena itu dengan kenaikan jumlah pegawai sebesar 61%

    tersebut menyumbang kenaikan terhadap Belanja Tunjangan

    Umum PNS.

    2. Persentase kenaikan tertinggi kedua terjadi pada Belanja

    Pembulatan Gaji PNS sebesar 149.93% dengan nilai nominal

    Rp53.655,00 dari TA 2018 yang berjumlah Rp35.786,00.

    Kenaikan tersebut juga terjadi karena penambahan CPNS

    pada tahun 2019.

    3. Persentase kenaikan tertinggi ketiga terjadi pada Belanja

    Uang Makan PNS sebesar 120.69% dengan nominal

    Rp462.303.000,00 dari TA 2018 Rp557.975.000,00.

    Kenaikan tersebut terjadi karena penambahan CPNS

    berjumlah 109 orang.

    4. Secara keseluruhan Belanja Pegawai pada TA 2019

    mengalami kenaikan sebesar Rp4.231.855.935,00 atau

    60.53% dari Belanja Pegawai TA 2018 sebesar

    Rp6.991.339.366,00. Kenaikan tersebut terjadi karena

    penambahan jumlah pegawai yaitu CPNS sebanyak 109

    orang sehingga secara signifikan menambah Belanja

    Pegawai.

  • 26

    Belanja

    Barang

    Rp34.765.541.

    550,00

    B.4. Belanja Barang

    Realisasi Belanja Barang sampai 31 Desember 2019 dan 31

    Desember 2018 adalah masing-masing sebesar

    Rp34.765.541.550,00 dan Rp31.828.847.589,00.

    Tabel 12 Perbandingan Belanja Barang TA 2019 dan 2018

    (dalam rupiah)

    31 Desember 2019 31 Desember 2018Jumlah (dalam

    Rupiah)%

    Belanja Barang Operasional 3,559,215,463 3,569,962,642 (10,747,179) (0.30)

    Belanja Barang Non Operasional 22,703,619,065 20,423,225,981 2,280,393,084 11.17

    Belanja barang persediaan 509,401,067 725,578,276 (216,177,209) (29.79)

    Belanja Jasa 1,872,229,159 1,675,331,971 196,897,188 11.75

    Belanja Pemeliharaan 1,399,060,474 1,631,934,103 (232,873,629) (14.27)

    Belanja Perjalanan Dalam Negeri 4,404,415,460 3,659,855,685 744,559,775 20.34

    Belanja Perjalanan Luar Negeri 283,500,862 142,958,931 140,541,931 98.31

    Belanja Barang untuk diserahkan kepada Masy. 34,100,000 - 34,100,000 -

    Jumlah Belanja Kotor 34,765,541,550 31,828,847,589 2,936,693,961 9.23

    Pengembalian Belanja - - - -

    Jumlah Belanja 34,765,541,550 31,828,847,589 2,936,693,961 9.23

    URAIAN

    Realisasi (Dalam Rupiah) Kenaikan (Penurunan)

    Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

    1. Kenaikan Belanja Barang terbesar pada Belanja Perjalanan

    Luar Negeri yaitu sebesar Rp140.541.931,00 atau 98.31%

    dari TA 2018 senilai Rp142.958.931,00. Kenaikan anggaran

    tersebut digunakan untuk kunjungan ke Malaysia dan

    Vietnam dalam rangka rintisan kerjasama dengan negara-

    negara di Asia Tenggara;

    2. Kenaikan terbesar kedua terjadi pada Belanja Perjalanan

    Dalam Negeri sebesar Rp744.559.775,00 atau 20.34% dari

    realisasi Belanja Perjalanan Dalam Negeri TA 2018 sebesar

    Rp3.659.855.685,00.

    3. Kenaikan Belanja Barang terbesar ketiga pada Belanja Jasa

    yaitu sebesar Rp196.897.188,00 atau 11.75% dari TA 2018

    Rp1.675.331.971,00. Hal tersebut terjadi karena kebutuhan

    listrik terus meningkat seiring adanya pembangunan gedung

    parkir dan renovasi gedung rektorat;

    4. Selain terjadi kenaikan, penurunan terhadap realisasi Belanja

  • 27

    Barang juga terjadi pada Belanja Barang Persediaan sebesar

    (Rp216.177.209,00) atau -29.79% dari TA 2018

    Rp725.578.276,00. Hal ini terjadi karena pembelian barang

    untuk kegiatan operasional lebih banyak untuk belanja

    barang habis pakai;

    5. Secara keseluruhan Belanja Barang TA 2019 mengalami

    kenaikan senilai Rp2.936.693.961,00 atau sebesar 9.23%

    dibanding Belanja Barang pada TA 2018.

    Belanja

    Modal

    Rp14.401.556.

    978,00

    B.5. Belanja Modal

    Realisasi Belanja Modal sampai 31 Desember 2019 dan 2018

    masing-masing sebesar Rp14.401.556.978,00 dan

    Rp10.664.077.208,00. Belanja Modal merupakan pengeluaran

    anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang

    memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

    Tabel 13 Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2019 dan 2018

    (dalam rupiah)

    31 Desember 2019 31 Desember 2018Jumlah (Dalam

    Rupiah)%

    Belanja Modal Tanah 60.420.000 2.281.683.800 (2.221.263.800) 97,35-

    Belanja Modal Peralatan dan Mesin 4.044.328.618 1.949.059.848 2.095.268.770 107,50

    Belanja Modal Gedung dan Bangunan 10.014.226.550 4.828.460.800 5.185.765.750 107,40

    Belanja Modal Lainnya 216.939.200 223.201.760 6.262.560- 2,81-

    Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 65.642.610 1.381.671.000 1.316.028.390- 95,25-

    Jumlah Belanja Kotor 14.401.556.978 10.664.077.208 3.737.479.770 35,05

    Pengembalian - - - -

    Jumlah Belanja 14.401.556.978 10.664.077.208 3.737.479.770 35,05

    URAIAN

    Realisasi (Dalam Rupiah) Kenaikan (Penurunan)

    Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

    1. Pada TA 2019 realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin

    mengalami kenaikan 107.50% dibandingkan TA 2018 yaitu

    sebesar Rp2.095.268.770,00. Kenaikan Belanja Modal

    Peralatan dan Mesin digunakan untuk Pengadaan

    Peralatan Pembelajaran berupa LCD Proyektor, PC

  • 28

    desktop, printer, scanner, UPS serta pengadaan untuk AC

    dan mebelair.

    2. Kenaikan lainnya juga terdapat pada Belanja Modal

    Gedung dan Bangunan sebesar 107.40% senilai Rp

    5.185.765.750,00, yakni untuk pembangunan gedung parkir

    3 lantai dan renovasi Gedung Rektorat.

    3. Selain kenaikan, terdapat Belanja Modal yang mengalami

    penurunan yaitu Belanja Modal Tanah sebesar

    (Rp2.221.263.800,00) atau -97.35% dari TA 2018

    Rp2.281.683.800,00. Penurunan ini terjadi karena di tahun

    2019 tidak ada pembelian tanah seperti tahun 2018.

    Belanja modal tanah tersebut digunakan untuk pembuatan

    sertifikat tanah. Penurunan kedua terjadi pada Belanja

    Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar -95,25%.

    Penurunan terjadi karena yang ada sudah cukup untuk

    memenuhi kebutuhan sehingga tidak memerlukan lagi

    tambahan belanja.

    4. Secara keseluruhan Belanja Modal pada TA 2019

    mengalami kenaikan sebesar Rp3.737.479.770,00 atau

    35.05% dibanding Belanja Modal pada TA 2018 sebesar

    Rp10.664.077.208,00.

    B.5.1. Belanja Modal Tanah

    Realisasi Belanja Modal Tanah sampai 31 Desember 2019 dan

    31 Desember 2018 masing-masing sebesar Rp60.420.000,00

    dan Rp0.

  • 29

    Tabel 14

    Perbandingan Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2019 dan 2018 (Dalam Rupiah)

    URAIAN JENIS BELANJA 31 Desember 2019 31 Desember 2018 Kenaikan/Penurunan

    Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah 60.420.000Rp -Rp 60.420.000Rp

    Jumlah Belanja Kotor -Rp -Rp -Rp

    Pengembalian Belanja Modal -Rp -Rp -Rp

    Jumlah Belanja 60.420.000Rp -Rp 60.420.000Rp

    Realisasi Belanja Modal Tanah pada TA 2019 digunakan untuk

    Pembuatan Sertifikat Hak Pakai Tanah UNTIDAR di Desa

    Siderejo, Kec. Selomerto, Kab. Wonosobo sebesar

    Rp45.420.000 dan Jasa Pembuatan Akta Pelepasan Hak Tanah

    tersebut sebesar Rp 15.000.000.00 Luas tanah yang dimiliki

    UNTIDAR saat ini 359,240m² yang tersebar di wilayah Kota

    Magelang dan sekitarnya. Pada tahun 2019 ini tidak ada

    pembelian tanah karena ketersediaan anggaran yang ada

    digunakan belanja modal yang lain.

    B.5.2. Belanja Modal Peralatan dan Mesin

    Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin sampai 31

    Desember 2019 sebesar Rp4.044.328.618,00. Rincian Belanja

    Modal Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan

    Keuangan ini.

    B.5.3. Belanja Modal Gedung dan Bangunan

    Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan sampai 31

    Desember 2019 adalah sebesar Rp10.014.226.550,00. Rincian

    Belanja Modal Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran

    Laporan Keuangan ini.

    B.5.4. Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan

    Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan sampai 31

    Desember adalah sebesar Rp65.642.610,00 yang digunakan

  • 30

    untuk pemindahan jaringan telepon rektorat ke aula sebesar

    Rp16.810.420,00 dan penambahan jaringan PABX sebesar

    Rp48.832.190,00.

    .

    Tabel 15 Perbandingan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan

    TA 2019 dan 2018

    URAIAN JENIS BELANJAREALISASI T.A.

    2019

    REALISASI T.A

    2018 Naik (Turun)

    Belanja Modal Penambahan Nilai Jaringan65.642.610Rp -Rp 65.642.610Rp

    Belanja Modal Irigasi -Rp -Rp -Rp

    Jumlah Belanja Kotor 65.642.610Rp -Rp 65.642.610Rp

    Pengembalian Belanja Modal -Rp -Rp -Rp

    Jumlah Belanja 65.642.610 0 65.642.610

    B.5.5 Belanja Modal Lainnya

    Realisasi Belanja Modal Lainnya sampai 31 Desember 2019

    adalah sebesar Rp216.939.200,00. Realisasi Belanja Modal

    Lainnya TA 2019 sebagai berikut:

    Tabel 16

    Perbandingan Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2019 dan 2018

    (dalam rupiah)

    URAIAN JENIS BELANJAREALISASI T.A. 2019

    (Dalam Rupiah)

    REALISASI T.A 2018

    (Dalam Rupiah)

    Kenaikan/Penuruna

    n

    Buku Pustaka Dalam Negeri 149,500,000 - 149,500,000

    Jurnal Cetak 9,890,000 - 9,890,000

    Buku Elektronik 17,999,200 - 17,999,200

    Buku Luar Negeri 30,200,000 - 30,200,000

    Software Aplikasi Mini Bank 9,350,000 - 9,350,000

    Jumlah Belanja Kotor 216,939,200 - 216,939,200

    Pengembalian Belanja Modal 0 - -

    Jumlah Belanja 216,939,200 0 216,939,200

    Dari tabel diatas dapat dijelaskan realisasi Belanja Modal Lainnya

    mengalami kenaikan dari TA 2018. Belanja Modal Lainnya

    digunakan untuk pengadaan buku baik buku pustaka yang

  • 31

    meliputi Dalam Negeri dan Luar Negeri maupun buku elektronik

    serta pengadaan Software Aplikasi Mini Bank.

    C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

    C.1 Kas Lainnya dan Setara Kas

    Kas Lainnya

    dan Setara Kas

    Rp48.600.000,0

    0

    Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember

    2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp48.600.000,00 dan

    Rp0.

    Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada Bendahara

    Pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP. Rincian sumber

    Kas Lainnya dan Setara Kas pada tanggal pelaporan adalah

    sebagai berikut:

    Tabel 17 Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas TA 2019 dan 2018

    (dalam rupiah)

    TH 2019 TH 2018

    48,600,000 0

    48,600,000 0

    Keterangan

    Jumlah

    Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran

    Kas Lainnya Setara Kas yang dikelola oleh Bendahara

    Pengeluaran berasal dari Rekening Penampungan Lainnya

    yang terdiri dari dana untuk Bidik Misi dan LPPM sebesar

    Rp45.600.000,00 serta dana untuk SNMPTN/SBMPTN

    sebesar Rp3.000.000,00.

    Belanja Dibayar

    di Muka

    Rp93.085.836

    C.2 Belanja Dibayar di Muka

    Saldo Belanja Dibayar Dimuka per tanggal 31 Desember 2019

    dan 2018 masing-masing adalah sebesar Rp93.085.836,00 dan

    Rp37.400.000,00. Belanja dibayar di muka merupakan hak

    yang masih harus diterima setelah tanggal neraca sebagai

  • 32

    akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun

    barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja

    Dibayar di Muka adalah sebagai berikut:

    Tabel 18

    Rincian Belanja Dibayar di Muka TA 2019 dan 2018 (dalam rupiah)

    Jenis TH 2019 TH 2018

    Pembayaran Sewa Tanah & Bangunan SD Kartika 366,669,167 -

    Pembayaran Sewa Rumah Dinas Wakil Rektor 2 5,500,001 -

    Pembayaran Sewa Rumah Dinas Wakil Rektor 3 5,500,001 -

    Pembayaran Sewa Rumah Dinas Kepala Biro

    Umum dan Keuangan6,250,000 -

    Pembayaran Sewa Rumah Dinas Dekan Fakultas

    Pertanian9,166,667 -

    Jumlah 93,085,836 -

    1. Belanja Sewa Tanah dan Bangunan SD Kartika 3 dilakukan

    mulai tanggal 25 Juli 2019 sampai dengan 25 Juli 2020;

    2. Belanja Sewa Tanah dan Bangunan Rumah Dinas Wakil

    Rektor 2 dilakukan mulai tanggal 1 April 2019 sampai

    dengan 31 Maret 2020;

    3. Belanja Sewa Tanah dan Bangunan Rumah Dinas Wakil

    Rektor 3 dilakukan mulai tanggal 1 April 2019 sampai

    dengan 31 Maret 2020;

    4. Belanja Sewa Tanah dan Bangunan Rumah Dinas Kepala

    Biro Umum dan Keuangan dilakukan mulai tanggal 31 Mei

    2019 sampai dengan 30 Mei 2020; dan

    5. Belanja Sewa Tanah dan Bangunan Rumah Dinas Dekan

    Fakultas Pertanian dilakukan mulai tanggal 28 Mei 2019

    sampai dengan 27 Mei 2020.

  • 33

    C.3 Piutang PNBP

    Piutang PNBP

    Rp59.932.500,0

    0

    Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

    masing-masing adalah sebesar Rp59.932.500,00 dan

    Rp21.397.500,00. Piutang PNBP merupakan hak atau

    pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap

    pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan

    pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan disajikan

    sebagai berikut:

    Tabel 19 Rincian Piutang PNBP TA 2019 dan 2018

    (dalam rupiah)

    Uraian TH 2019 TH 2018

    Piutang PNBP 59,932,500 21,397,500

    Jumlah 59,932,500 21,397,500

    Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak Universitas Tidar

    sampai 31 Desember 2019 sebesar Rp59.932.500,00

    merupakan piutang Biaya Pendidikan dan Biaya Pendidikan

    Lainnya mahasiswa yang berjumlah 43 orang.

    Rincian piutang PNBP tersebut disajikan pada Lampiran

    Laporan Keuangan ini.

    C.4 Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Bukan Pajak

    Penyisihan

    Piutang Tak

    Tertagih –

    Piutang Bukan

    Pajak

    (Rp299.663,00)

    Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak

    per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebesar (299.663,00)

    dan (Rp106.988,00).

    Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Bukan Pajak adalah

    merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang lancar yang

    ditentukan oleh kualitas piutang masing-masing debitur. Rincian

    Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Bukan Pajak pada

    tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

  • 34

    Tabel 20 Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Lancar TA 2019

    dan 2018 (dalam rupiah)

    Uraian TH 2019 TH 2018

    Penyisihan Piutang Tidak Tertagih (299,663) (106,988)

    Jumlah (299,663) (106,988)

    Penyisihan piutang berasal dari piutang Biaya Pendidikan dan

    Biaya Pendidikan Lainnya mahasiswa yang berjumlah 43

    mahasiswa dengan kategori piutang lancar sehingga

    penyisihannya 0.5% dari piutang yang ditagihkan sebesar

    59.932.500,00.

    Rincian Penyisihan Piutang tersebut disajikan pada Lampiran

    Laporan Keuangan ini.

    C.5. Persediaan

    Persediaan

    Rp77.790.720,00

    Nilai Persediaan sampai 31 Desember 2019 dan 2018 masing-

    masing sebesar Rp77.790.720,00 dan Rp47.553.150,00.

    Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau

    perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan

    operasional pemerintah, dan/atau untuk dijual, dan/atau

    diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

    Rincian Persediaan per 31 Desember 2019 dan 2018 sebagai

    berikut:

    Tabel 21

    Rincian Persediaan TA 2019 dan 2018 (dalam rupiah)

    Jenis TH 2019 TH 2018

    Barang Konsumsi 64,819,470 39,169,300

    Barang untuk Pemeliharaan 10,743,750 7,074,950

    Barang Persediaan Lainnya untuk

    Dijual/Diserahkan ke Masyarakat

    595,000 -

    Bahan Baku 1,632,500 1,308,900

    Jumlah 77,790,720 47,553,150

  • 35

    Semua persediaan dalam periode laporan dalam kondisi baik.

    Tanah

    Rp217.363.781.

    364,00

    C.6. Tanah

    Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Universitas Tidar per

    31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebesar

    Rp217.363.781.364,00 dan Rp217.097.561.364,00 dengan

    saldo awal 1 Januari 2019 sebesar Rp217.097.561.364,00.

    Mutasi tanah dapat dijelaskan sebagai berikut:

    Tabel 22 Mutasi Tanah TA 2019

    (Dalam Rupiah)

    Saldo Nilai Perolehan per 1 Januari 2019 217,097,561,364

    Mutasi Tambah:

    Pengembangan nilai aset 266,220,000

    Hibah Masuk 0

    Mutasi Kurang:

    Revaluasi Aset

    Penyitaan Pengadilan 0

    Saldo per 31 Desember 2019 217,363,781,364

    Kenaikan nilai tanah pada TA 2019 sebagai akibat

    pengembangan nilai asset tanah. Pengembangan tersebut

    berupa:

    1. Pemasangan patok batas tanah Sidotopo pada tanggal 31

    Mei senilai Rp63.000.000,00

    2. Pembuatan Akta Pelepasan Hak atas Tanah UNTIDAR di

    Desa Siderejo, Kec. Selomerto, Kab. Wonosobo tanggal 3

    Desember 2019 sebesar Rp15.000.000,00 dan Pembuatan

    Sertifikat Hak Pakai atas Tanah tersebut senilai Rp

    45.420.000,00 pada tanggal 9 Desember 2019.

    3. Biaya pemasangan patok batas tanah Kwadungan Gunung,

    Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung pada tanggal

  • 36

    10 Juli 2019 sebesar Rp142.800.000,00.

    Adapun total nilai tanah di atas adalah milik UNTIDAR dan tidak

    ada rencana untuk mengalihkannya. Beberapa tanah yang

    masih kosong rencananya akan dibangun gedung perkuliahan.

    Peralatan dan

    Mesin

    Rp59.133.648.1

    01,00

    C.7 Peralatan dan Mesin

    Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin sampai 31

    Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar

    Rp59.133.648.101,00 dan Rp54.875.903.466,00. Mutasi nilai

    Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

    Tabel 23 Mutasi Peralatan dan Mesin TA 2019

    (Dalam Rupiah)

    Saldo Nilai Perolehan per 1 Januari 2019 54,875,903,466

    Mutasi tambah:

    Pembelian 3,636,024,645

    Pengembangan Nilai Aset 48,832,190

    Transfer Masuk 484,882,000

    Perolehan hasil tindak lanjut normalisasi 707,877,100

    Normalisasi BMN (35,446,300)

    Koreksi tambah 0

    Mutasi kurang: 0

    Koreksi kurang (584,425,000)

    Saldo per 31 Desember 2019 59,133,648,101

    Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2019 (41,364,422,559)

    Nilai Buku per 31 Desember 2019 17,769,225,542

    Mutasi transaksi Peralatan dan Mesin dapat dijelaskan sebagai

    berikut:

    1. Selama TA 2019 ada pembelian peralatan dan mesin

    sehingga berpengaruh terhadap nilai Peralatan dan Mesin.

    Pembelian Rp3.636.024.645 tersebut berupa barang

    Pengadaan Alat Kantor, Rumah Tangga, serta Peralatan

    Laboratorium. Rincian lebih lengkap terlampir dalam

    Laporan Keuangan ini;

    2. Adanya pengembangan nilai asset pada peralatan dan

  • 37

    mesin sebesar Rp48.832.190 merupakan pengadaan

    jaringan Public Address Branch Exchange (PABX) pada

    tanggal 27 Agustus 2019;

    3. Terdapat perolehan hasil tindak lanjut normalisasi asset

    tahun 2019 sebesar Rp707.877100 dan normalisasi Barang

    Milik Negara sebesar Rp35.446.300 sehingga berpengaruh

    terhadap nilai Peralatan dan Mesin; dan

    4. Terdapat koreksi kurang berupa penghentian aset sebesar

    Rp584.425.000,00 sehingga berpengaruh terhadap nilai

    Peralatan dan Mesin.

    Rincian aset tetap peralatan dan mesin disajikan pada Lampiran

    Laporan Keuangan ini.

    Gedung dan

    Bangunan

    Rp84.563.488.9

    97,00

    C.8. Gedung dan Bangunan

    Nilai Gedung dan Bangunan sampai 31 Desember 2019 dan

    2018 adalah Rp84.563.488.997,00 dan Rp84.183.399.997,00.

    Mutasi transaksi terhadap gedung dan bangunan pada tanggal

    pelaporan adalah sebagai berikut:

    Tabel 24 Mutasi Gedung dan Bangunan

    TA 2019 (Dalam Rupiah)

    Saldo Nilai Perolehan per 1 Januari 2019 84,183,399,997

    Mutasi tambah: Pengembangan Nilai Aset 78,505,000

    Pengembangan KDP 301,584,000

    Transfer Masuk 0

    Mutasi kurang: 0

    Koreksi kurang -

    Saldo per 31 Desember 2019 84,563,488,997

    Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2019 (7,226,616,786)

    Nilai Buku per 31 Desember 2019 77,336,872,211

    Mutasi transaksi gedung dan bangunan dapat dijelaskan

    sebagai berikut:

    Pada TA 2019 terdapat pengembangan nilai asset sebesar

  • 38

    Rp78.505.000 dan pengembangan KDP sebesar

    Rp301.584.000,00 sehingga berpengaruh pada mutasi tambah

    asset Gedung dan bangunan.

    Pengembangan nilai asset tersebut dengan rincian sebagai

    berikut.

    1. Pada tanggal 13 Desember 2019 dilakukan renovasi ruang

    dosen S1 Manajemen, ruang laboratorium mini dan ruang

    laboratorium BEJ Fakultas Ekonomi senilai

    Rp43.505.000,00

    2. Pada tanggal 5 Agustus 2019 ada pembuatan partisi prodi

    IPA senilai Rp35.000.000,00.

    Sedangkan pengembangan KDP sebesar Rp301.584.000,00

    dapat dijelaskan sebagai berikut.

    1. Pada tanggal 18-19 Desember 2019 terdapat pemasangan

    lantai granit di Fakultas FKIP sebesar Rp103.025.000,00

    2. Pada tanggal 18 Desember 2019 terdapat pemasangan

    paving Gedung Fakultas Teknik senilai Rp198.559.000,00.

    Rincian Aset Tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada

    Lampiran Laporan Keuangan ini.

    Jalan,Jaringan

    dan Irigasi

    Rp2.261.237.686,

    00

    C.9. Jalan, Irigasi, dan Jaringan

    Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan sampai 31 Desember 2019

    dan 2018 masing-masing sebesar Rp2.261.237.686,00 dan

    Rp941.834.686,00. Mutasi transaksi Jalan, Irigasi, dan Jaringan

    pada tanggal pelaporan sebagai berikut:

  • 39

    Tabel 25 Mutasi Jalan, Irigasi dan Jaringan TA 2019

    (Dalam Rupiah)

    Saldo Nilai Perolehan per 1 Januari 2019 941,834,686

    Transfer masuk

    Mutasi tambah:

    Pembelian 23,089,000

    Penyelesaian Pembangunan dengan KDP 1,296,314,000

    Mutasi kurang: -

    Saldo per 31 Desember 2019 2,261,237,686

    Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2019 (638,694,695)

    Nilai Buku per 31 Desember 2019 1,622,542,991

    Mutasi transaksi Jalan, Irigasi dan Jaringan dapat dijelaskan

    sebagai berikut:

    1. Terdapat mutasi tambah terhadap nilai Jalan, Irigasi, dan

    Jaringan karena terdapat Pembelian Belanja Modal terkait

    Jalan, Irigasi dan Jembatan pada TA 2019 sebesar

    Rp23.089.000,00 yang dipergunakan untuk biaya pasang

    baru daya kantin sebesar 1300VA pada tanggal 26 April

    2019.

    2. Terjadi Penyelesaian Pembangunan Jalan, Irigasi, dan

    Jaringan senilai Rp1.296.314.000,000 sehingga menambah

    nilai Jalan, Irigasi, dan Jaringan.

    Rincian Aset Tetap Jalan, Irigasi, dan Jaringan disajikan pada

    Lampiran Laporan Keuangan ini.

    Aset Tetap

    Lainnya

    Rp1.956.880.20

    0,00

    C.10 Aset Tetap Lainnya

    Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat

    dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan

    bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya

    sampai 31 Desember 2019 dan 2018 adalah

    Rp1.956.880.200,00 dan Rp1.343.922.500,00.

  • 40

    Tabel 26

    Mutasi Aset Tetap Lainnya TA 2019 (Dalam Rupiah)

    Saldo Nilai Perolehan per 1 Januari 2019 1,343,922,500

    Transfer masuk 0

    Mutasi tambah:

    Pembelian 300,873,700

    Mutasi kurang: 0

    Penyelesaian Pembangunan dengan KDP 312,084,000

    Saldo per 31 Desember 2019 1,956,880,200

    Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2019 (68,364,649)

    Nilai Buku per 30 Juni 2019 1,888,515,551

    Mutasi transaksi Aset Tetap Lainnya adalah sebagai berikut:

    Terdapat pembelian sebesar Rp300.873.700,00 sehingga

    menambah nilai Aset Tetap Lainnya. Pembelian tersebut

    berupa:

    1. Pada tanggal 17 Juni 2019 terdapat pengadaan Buku

    Pustaka Dalam Negeri sebesar Rp149.500.000,00

    2. Pada tanggal 17 Juni 2019 terdapat pengadaan Jurnal

    Cetak sebesar Rp9.890.000,00

    3. Pada tanggal 19 Juni 2019 ada Pembayaran buku

    elektronik sebesar Rp17.999.200,00

    4. Pengadaan software aplikasi mini bank senilai

    Rp9.350.000,00 tanggal 21 Oktober 2019

    5. Pengadaan Buku Pustaka Luar Negeri sebesar

    Rp30.200.000,00 tanggal 19 November 2019

    6. Pengadaan server dan jaringan sebesar Rp82.087.300,00

    pada tanggal 16 Juli 2019

    Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan

    Keuangan ini.

    Konstruksi

    C.11. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)

    Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan sampai 31 Desember 2019

    dan 2018 masing-masing sebesar Rp14.656.191.350,00 dan

  • 41

    Dalam

    Pengerjaan

    Rp14.656.191.3

    50,00

    Rp6.792.248.300,00.

    Tabel 27 Mutasi Konstruksi Dalam Pengerjaan TA 2019

    (Dalam Rupiah)

    Saldo Nilai Perolehan per 1 Januari 2019 6,792,248,300

    Transfer masuk 0

    Mutasi tambah:

    pengembangan nilai aset 8,518,514,025

    perolehan KDP 1,255,411,025 Mutasi kurang: Reklasifikasi KDP menjadi Barang

    Jadi1,909,982,000

    Saldo per 31 Desember 2018 14,656,191,350

    Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2019

    Nilai Buku per 31 Desember 2019 14,656,191,350

    Rincian Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) sebesar

    Rp14.656.191.350,00 terlampir dalam Laporan Keuangan ini.

    Akumulasi

    Penyusutan

    Aset Tetap

    Rp49.298.098.6

    89,00

    C.12 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

    Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember

    2019 dan 2018 masing-masing Rp49.298.098.689,00 dan

    Rp41.807.841.782,00. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

    merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang

    disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan

    selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).

    Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember

    2019 sebagai berikut:

  • 42

    Tabel 28 Rincian Akumulasi Penyusutan Aset TetapTA 2019

    (Dalam Rupiah)

    No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku

    1 Peralatan dan Mesin 59,133,648,101 41,364,422,559 17,769,225,542

    2 Gedung dan Bangunan 84,563,488,997 7,226,616,786 77,336,872,211

    3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 2,261,237,686 638,694,695 1,622,542,991

    4 Aset Tetap Lainnya 1,956,880,200 68,364,649 1,888,515,551

    147,915,254,984 49,298,098,689 98,617,156,295Akumulasi Penyusutan

    Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap disajikan pada

    Lampiran Laporan Keuangan ini.

    Aset Tak

    Berwujud

    Rp61.716.760,00

    C.13 Aset Tak Berwujud

    Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2019 dan

    2018 adalah Rp61.716.760,00 dan Rp52.366.760,00.

    Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi

    dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak

    Berwujud pada Universitas Tidar berupa software dan hasil

    kajian/penelitian. Mutasi transaksi terhadap Aset Tak Berwujud

    pada tanggal pelaporan sebagai berikut:

    Tabel 29 Mutasi Aset Tak Berwujud TA 2019

    (Dalam Rupiah)

    Saldo Nilai Perolehan per 1 Januari 2019 52,366,760

    Mutasi tambah: 9,350,000

    Transfer masuk -

    Mutasi kurang: -

    Saldo per 31 Desember 2019 61,716,760

    Akumulasi Amortisasi s.d. 31 Desember 2019 (20,544,630)

    Nilai Buku per 31 Desember 2018 41,172,130

    Adanya mutasi tambah sebesar Rp9.350.000,00 merupakan

    pembelian Software Aplikasi Mini Bank pada tanggal 21

    Oktober 2019.

    Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2019 sebagai

  • 43

    berikut:

    Tabel 30 Aset Tak Berwujud TA 2019

    (Dalam Rupiah)

    Uraian Nilai Perolehan

    Software 54,516,760

    Hasil kajian/penelitian 7,200,000

    Jumlah 61,716,760

    Aset Lain-Lain

    Rp277.727.400,0

    0

    C.14. Aset Lain-Lain

    Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah

    Rp277.727.400,00 dan Rp356.733.100,00. Aset Lain-lain

    merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam

    kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional

    entitas. Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut:

    Tabel 31 Mutasi Aset Lain-lain TA 2019

    (Dalam Rupiah)

    Saldo per 1 Januari 2019 356,733,100

    Mutasi tambah:

    reklas dari aset ke aset lainnya 584,425,000

    Mutasi kurang:

    Transaksi normalisasi BMN (663,430,700)

    Saldo per 31 Desember 2018 277,727,400

    Akumulasi Penyusutan (257,647,150)

    Nilai Buku per 31 Desember 2018 20,080,250

    Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi

    penyusutan dan nilai buku tersaji pada Lampiran Laporan

    Keuangan ini.

    Akumulasi

    Penyusutan dan

    Amortisasi Aset

    Lainnya

    Rp257.647.150,0

    C.15. Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

    Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember

    2019 dan 2018 adalah masing-masing Rp257.647.150,00 dan

    Rp392.841.627,00. Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya

    merupakan kontra akun Aset Lainnya yang disajikan

    berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai

  • 44

    0 sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset

    Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31

    Desember 2019 adalah sebagai berikut:

    Tabel 32 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

    TA 2019 (Dalam Rupiah)

    Aset Tetap Nilai Perolehan

    Akumulasi

    Penyusutan/

    Amortisasi

    Nilai Buku

    Software 54,516,760 20,544,630 33,972,130

    Hasil Kajian/Penelitian 7,200,000 0 7,200,000

    Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam

    Operasi Pemerintahan

    277,727,400 257,647,150 20,080,250

    Jumlah 339,444,160 278,191,780 61,252,380

    Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan

    dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas

    ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan

    amortisasi.

    Utang kepada

    Pihak Ketiga

    Rp406.568.481,

    00

    C.16 Utang kepada Pihak Ketiga

    Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2019 dan

    2018 masing-masing sebesar Rp406.568.481,00 dan

    Rp615.971.438,00. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan

    kewajiban yang masih harus dibayar dan segera diselesaikan

    kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua

    belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang

    Pihak Ketiga pada Universitas Tidar per tanggal pelaporan

    sebagai berikut:

  • 45

    Tabel 33 Utang kepada Pihak Ketiga TA 2019

    (Dalam Rupiah)

    Uraian Jumlah

    Belanja Barang yang masih harus dibayar 62,493,374

    Belanja Modal yang masih harus dibayar 295,475,107

    Dana Pihak ketiga 48,600,000

    Total 406,568,481

    Belanja Barang yang Masih Harus Dibayar merupakan belanja

    tagihan rumah tangga bulan Desember 2019 dengan rincian:

    1. Tagihan listrik sebesar Rp56.599.728,00;

    2. Tagihan Telepon sebesar Rp874.846,00;

    3. Tagihan Air sebesar Rp 5.018.800,00.

    Sedangkan Dana Pihak Ketiga merupakan dana yang dikelola

    oleh Bendahara Pengeluaran berasal dari Rekening

    Penampungan Lainnya yang terdiri dari dana untuk Bidik Misi

    dan LPPM sebesar Rp45.600.000,00 serta dana untuk

    SNMPTN/SBMPTN sebesar Rp3.000.000,00.

    Pendapatan

    Diterima di

    Muka

    Rp48.166.666,0

    0

    C.17. Pendapatan Diterima Dimuka

    Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2019 dan

    2018 masing-masing sebesar Rp48.166.666,00 dan

    Rp35.316.667,00. Pendapatan Diterima Dimuka merupakan

    pendapatan yang sudah diterima pembayarannya, namun

    barang/jasa belum diserahkan.

    Pendapatan Diterima Dimuka selama tahun 2019 berupa:

    1. Sewa Tanah dan Ruangan seluas 15m² untuk Bank

    Pembangunan Daerah (BPD) Jateng dengan kontrak selama

    3 (tiga) tahun dari tanggal 1 Mei 2019 sampai dengan

    tanggal 30 April 2022 senilai Rp45.000.000,00;

    2. Sewa Tanah seluas 6m² untuk keperluan ATM Bank BNI

    selama 2 (dua) tahun dimulai dari tanggal 1 Mei 2019

    sampai dengan tanggal 30 April 2021 dengan kontrak senilai

    Rp14.000.000,00;

  • 46

    3. Sewa Tanah a.n. Kasilan, Siswadi, dan Supar di

    Sumberrejo, Mertoyudan Magelang periode 1 November

    2019 sampai dengan 31 Oktober 2020 dengan nilai

    Rp2.100.000,00; dan

    4. Sewa tanah UNTIDAR di Desa Sidorejo, Kecamatan

    Selomerto, Kabupaten Wonosobo dengan nilai

    Rp2.500.000,00 dimulai dari tanggal 1 November 2019

    sampai dengan 31 Oktober 2020.

    Uang Muka dari

    KPPN Rp0

    C.18. Uang Muka dari KPPN

    Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2019 dan 2018

    masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Uang Muka dari KPPN

    merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang

    Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka

    kerjadan masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara

    Pengeluaran pada tanggal pelaporan.

    Ekuitas

    Rp319.731.814.

    939,00

    C.19. Ekuitas

    Ekuitas per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing

    sebesar Rp330.522.755.635,00 dan Rp322.898.242.321,00.

    Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih

    antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas

    disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas

    Pendapatan

    PNBP

    Rp34.366.441.4

    67,00

    D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

    D.1. Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak

    Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31

    Desember 2019 dan 2018 adalah sebesar Rp34.366.441.467,00

    dan Rp23.810.446.500,00. Rincian pendapatan tersebut terdiri

    dari:

  • 47

    Tabel 34 Pendapatan Negara Bukan Pajak TA 2019 dan 2018

    (Dalam Rupiah)

    Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 135,339,751 34,456,000 100,883,751 292.79

    pendapatan ujian/ seleksi masuk pendidikan 771,500,000 510,800,000 260,700,000 51.04

    pendapatan biaya pendidikan 28,601,025,012 20,728,647,500 7,872,377,512 37.98

    Pendapatan Pendidikan lainnya 4,836,040,000 2,513,476,000 2,322,564,000 92.40

    Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan

    Pemerintah

    22,536,704 - 22,536,704 100

    pendapatan anggaran lain-lain - 23,067,000 (23,067,000) -100

    Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya - - -

    Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran

    Yang Lalu

    - - -

    Jumlah 34,366,441,467 23,810,446,500 10,555,994,967 44.33

    Jumlah (Dalam Rupiah) %Uraian 31 Desember 2019 31 Desember 2018

    Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

    1. Terdapat kenaikan pada Pendapatan Sewa Tanah, Gedung,

    dan Bangunan sebesar 292.79% atau senilai

    Rp100.833.751,00. Pendapatan sewa tanah, gedung, dan

    bangunan yang diterima Untidar terdiri dari pendapatan sewa

    tanah sebesar Rp4.600.000,00 dan pendapatan gedung dan

    bangunan sebesar Rp130.739.751,00;

    2. Kenaikan terbesar lainnya berasal dari Pendapatan Pendidikan

    Lainnya sebesar 92.40% atau Rp2.322.564.000,00.

    Pendidikan lainnya yang diterima terdiri dari biaya skripsi,

    biaya wisuda, Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) dan

    biaya tes TOEFL;

    3. Pada tahun 2019 UNTIDAR menerima pembayaran

    Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah

    sebesar Rp22.536.704,00 meliputi denda atas Pengadaan

  • 48

    Jaket Mahasiswa Baru TA 2019 sebesar Rp9.009.000,00 dari

    nilai kontrak senilai Rp 321.750.000 dan denda atas pekerjaan

    Renovasi Gedung Rektorat sebesar Rp 6.763.852,00 yang

    dibayarkan 200% dari besaran denda dikenakan. Atas

    kelebihan pembayaran denda pekerjaan ini, maka Untidar

    berkewajiban mengembalikan kelebihan pembayaran tersebut.

    4. Selain kenaikan, terdapat penurunan pada pendapatan

    anggaran lain-lain. Penurunan terjadi karena pada tahun 2019

    tidak ada Pendapatan Anggaran Lain-lain.

    Selain kenaikan dan penurunan dalam persentase. Kenaikan

    secara nominal terjadi pada Pendapatan Biaya Pendidikan

    sebesar Rp7.872.377.512 atau 37,98% dari pendapatan tahun

    sebelumnya Rp20.728.647.500,00. Pendapatan tersebut

    berasal dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa angkatan

    2015 dan Non-UKT angkatan dibawah 2015 dari total 6.898

    mahasiswa.

    Beban Pegawai

    Rp11.223.195.3

    01,00

    D.2. Beban Pegawai

    Jumlah Beban Pegawai sampai 31 Desember 2019 dan 2018

    masing-masing sebesar Rp11.223.195.301,00 dan

    Rp6.991.339.366,00. Beban Pegawai adalah beban atas

    kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang

    ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

    diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan

    pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus

    PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan

    kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.

  • 49

    Tabel 35 Beban Pegawai TA 2019 dan 2018

    (Dalam Rupiah)

    31 Desember 2019 31 Desember 2018Jumlah (Dalam

    Rupiah)%

    Belanja gaji pokok PNS 4,978,839,100 2,696,682,100 2,282,157,000 84.63

    Belanja pembulatan gaji PNS 89,441 35,786 53,655 149.93

    Belanja Tunjangan Suami/istri PNS 304,577,536 168,829,088 135,748,448 80.41

    Belanja tunjangan anak PNS 67,940,594 39,536,695 28,403,899 71.84

    Belanja tunjangan struktural PNS 146,260,000 127,180,000 19,080,000 15.00

    Belanja tunjangan fungsional PNS 926,650,000 781,250,000 145,400,000 18.61

    Belanja tunjangan PPh PNS 54,453,249 40,628,768 13,824,481 34.03

    Belanja tunjangan beras PNS 247,531,560 122,172,540 125,359,020 102.61

    Belanja uang makan PNS 1,020,278,000 462,303,000 557,975,000 120.69

    Belanja tunjangan umum PNS 205,275,000 59,460,000 145,815,000 245.23

    Belanja tunjangan profesi dosen 1,320,435,600 1,070,776,700 249,658,900 23.32

    Belanja tunjangan kehormatan profesor 617,200,800 404,751,600 212,449,200 52.49

    Belanja tunjangan tenaga pendidik non PNS 1,334,038,600 1,019,584,200 314,454,400 0.00

    Jumlah Belanja Kotor 11,223,569,480 6,993,190,477 4,230,379,003 60.49

    Pengembalian Belanja Pegawai (374,179) (1,851,111) 1,476,932 -79.79

    Jumlah Belanja 11,223,195,301 6,991,339,366 4,231,855,935 60.53

    URAIAN

    Realisasi (Dalam Rupiah) Kenaikan (Penurunan)

    Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

    1. Terjadi kenaikan pada Belanja Pegawai, kenaikan terbesar

    pertama pada Belanja Tunjangan Umum PNS

    Rp145.815.000,00 atau 245.23% dari tunjangan umum pada

    TA 2018 Rp16.931,00. Hal ini terjadi karena adanya

    penambahan jumlah pegawai sebanyak 109 CPNS (100

    tenaga pendidik dan 9 tenaga kependidikan).

    2. Kenaikan terbesar kedua terjadi pada Belanja Pembulatan Gaji

    PNS yaitu Rp53.655,00 atau 149.93% dari tunjangan TA 2018

    Rp35.786,00.

    3. Kenaikan terbesar ketiga terjadi pada Belanja Uang Makan

    PNS sebesar Rp557.975.000,00 atau 120.69% dari tunjangan

    TA 2018 Rp462.303.000,00

    4. Selain terjadi kenaikan