Laporan keuangan

34
Laporan keuangan Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel . Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini. Akuntansi Konsep dasar Akuntan · Pembukuan · Neraca percobaan ·Buku besar · Debit dan kredit · Harga pokok ·Pembukuan berpasangan · Standar praktik ·Basis kas dan akrual · PABU / IFRS Bidang akuntansi Biaya · Dana · Forensik · Keuangan ·Manajemen · Pajak Laporan keuangan Neraca · Laba rugi · Perubahan ekuitas · Arus kas · Catatan Audit Audit keuangan · GAAS · Audit internal ·Sarbanes-Oxley · Empat Besar

Transcript of Laporan keuangan

Page 1: Laporan keuangan

Laporan keuanganDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar WikipediaMerapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Akuntansi

Konsep dasar

Akuntan · Pembukuan · Neraca percobaan ·Buku

besar · Debit dan kredit · Harga pokok ·Pembukuan

berpasangan · Standar praktik ·Basis kas dan akrual · PABU / IFRS

Bidang akuntansi

Biaya · Dana · Forensik · Keuangan ·Manajemen · Pajak

Laporan keuangan

Neraca · Laba rugi · Perubahan ekuitas · Arus kas · Catatan

Audit

Audit keuangan · GAAS · Audit internal ·Sarbanes-Oxley · Empat

Besar

Kotak ini: 

lihat

 

bicara

 

Page 2: Laporan keuangan

sunting

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang

dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari

proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

Neraca

Laporan laba rugi

Laporan perubahan ekuitas

Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus

dana

Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan

keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan

adalah aset, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja

dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan

berbagai unsurlaporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.

Daftar isi

  [sembunyikan] 

1   Perbedaan Pelaporan dan Laporan Keuangan

2   Pemakai Laporan Keuangan

3   Tujuan Laporan Keuangan

4   Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

5   Contoh Laporan Keuangan

6   Pranala luar

Perbedaan Pelaporan dan Laporan Keuangan[sunting | sunting sumber]

Haruslah dibedakan antara pengertian Pelaporan keuangan (bahasa Inggris: financial reporting) dan laporan

keuangan (bahasa Inggris: financial reports). Pelaporan Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan

dengan penyediaan dan penyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang

terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi,

dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum atau

Page 3: Laporan keuangan

Generally Accepted Accounting Principles/GAAP). Laporan keuangan hanyalah salah satu medium dalam

penyampaian informasi. Bahkan seharusnya harus dibedakan pula antara statemen (bahasa

Inggris: statement) danlaporan (bahasa Inggris: report)

Pemakai Laporan Keuangan[sunting | sunting sumber]

Investor

Karyawan

Pemberi Pinjaman

Pemasok  dan Kreditor usaha lainnya

Pelanggan

Pemerintah

Masyarakat

Tujuan Laporan Keuangan[sunting | sunting sumber]

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan

keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.

Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai

dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan

kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.

Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris: stewardship), atau

pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin

melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat

membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau

menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti

manajemen.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan[sunting | sunting sumber]

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi

pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :

Dapat Dipahami

Page 4: Laporan keuangan

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahmi peserta dan bentuk serta istilahnya

disesuaikan dengan batas para pengguna

Relevan

laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya dapat mempengaruhi keputusan

pengguna

Keandalan

informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material

Dapat diperbandingkan

informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan pada

periode sebelumnya.

Contoh Laporan Keuangan[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah contoh beberapa laporan keuangan yang berada di pranala luar :

Laporan keuangan perusahaan jasa

Laporan keuangan perusahaan dagang

Laporan keuangan perusahaan manufaktur

Laporan keuangan perusahaan Tbk

Tujuan Penyusunan /Pembuatan Laporan KeuanganTujuan Penyusunan / Pembuatan Laporan Keuangan adalah :

Menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas

suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam

pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi meminta

laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu.

Page 5: Laporan keuangan

Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang

telah dilakukan oleh manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban

manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Referensi : 

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

Diposkan oleh Wibowo Subekti

Page 6: Laporan keuangan

Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor PublikPENDAHULUAN

Laporan keuangan organisasi sektor publik merupakan komponen penting untuk menciptakan akuntabilitas sektor publik. Laporan keuangan ini merupakan implikasi bagi manajemen sektor publik untuk memberikan informasi kepada publik, salah satunya adalah informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan. Informasi keuangan berfungsi memberikan dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan dan merupakan alat untuk melaksanakan akuntabilitas sektor publik secara efektif. Akuntansi sektor publik harus menghadapi tantangan dalam pelaporan keuangan ini yaitu mampukah akuntansi menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memonitori akuntabilitas manajemen, akuntabilitas politik, dan akuntabilitas kebijakan.

Latar belakang

Akuntan sektor publik memiliki kewajiban menyediakan informasi baik untuk memenuhi kebutuhan internal organisasi maupun kebutuhan pihak eksternal sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

Akuntansi dan laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi. Kebutuhan informasi dari sektor publik tidak hanya terbatas pada informasi keuangan, namun informasi non-moneter seperti ukuran output pelayanan juga harus dipertimbangkan dalam pembuatan sebuah keputusan.

Identifikasi Masalah

Organisasi sektor publik dituntut untuk dapat membuat laporan keuangan eksternal yang meliputi laporan keuangan formal, seperti Laporan Surplus/Defisit, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Rugi/Laba, Laporan Aliran Kas, Neraca, serta Laporan Kinerja yang dinyatakan dalam

Page 7: Laporan keuangan

ukuran finansial dan non-fnansial.

Laporan keuangan sektor publik tidak dapat disamakan dengan laporan keuangan di sektor swasta baik format maupun elemennya, karena organisasi sektor publik memilki batasan-batasan berupa pertimbangan non-moneter, seperti pertimbangan sosial dan politik.

Alasan pembuatan laporan keuangan yang dilihat dari 2sisi, yaitu :

1. Sisi manajemen perusahaan, laporan keuangan merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi.

2. Sisi pemakai eksternal, laporan keuangan merupakan salah satu bentuk mekanisme pertanggunjawaban dan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

Otoritas keuangan di sektor swasta, seperti pasar modal dan lembaga pengawas pasar modal, mensyaratkan dibuatnya laporan keuangan yang telah diaudit untuk memberikan jaminan kenadalan dan dapat dipercayainnya laporan keuangan.

Laporan keuangan juga perlu dilampiri pengungkapan (disclosure) mengenai informasi-informasi yang dapat mempengaruhi keputusan. Sektor publik pun diwajibkan untuk membuat laporan keuangan yang telah diaudit untuk menjamin telah dilakukannya true and fair presentation.

PEMBAHASAN

Laporan keuangan sektor publik memiliki tujuan dan fungsi secara umum yaitu :

1. Kepatuhan dan Pengelolaan (compliance and stewardship):

Laporan keuangan digunakan untuk memberika jaminan kepada pengguna laporan keuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan lain yang telah ditetapkan.

Page 8: Laporan keuangan

2. Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif (accountability and retrospective reporting):

Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik, memonitori kinerja dan mengevaluasi manajemen, memberikan dasar untuk mengamati trend antar kurun waktu, pencapaian atas tujuan yang telah ditetapkan, dan membandingkannya dengan kinerja organisasi lain sejenis. Selain itu juga memunkinkan pihak luar untuk menilai efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya organisasi.

3. Perencanaan dan Informasi Otorisasi (planning and authorization information):

Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas di masa yang akan datang seperti memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana.

4. Kelangsungan organisasi (viability):

Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam menentukan apakah suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa (pelayanan) di masa yang akan datang.

5. Hubungan Masyarakat (public relation):

Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada pemakai yang dipengaruhi, karyawan, dan masyarakat. Berfungsi sebagai alat komunikasi dengan publik dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

6. Sumber fakta dan gambaran (source of facts and figures):

Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada berbagai kelompok kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih dalam.

Page 9: Laporan keuangan

Dalam pemerintahan, tujuan umum dari akuntansi dan laporan keuangan adalah:

1. memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan ekonomi, sosial dan politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban (accountability) dan pengelolaan (stewardship).

2. memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.

Pemerintah berkewajiban untuk memberikan informasi keuangan yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik tersebut meliputi informasi yang digunakan untuk ;

a. membandingkan kinerja keuangan aktual dengan yang dianggarkan,

b. menilai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi,

c. membantu menentukan tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan masalah keuangan dan ketentuan lainnya,

d. membantu dalam mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.

Governmental Accounting Standards Board (GASB) dalam Concepts Statement No. 1 tentang Objectives of Financial Reporting menyatakan bahwa akuntabilitas merupakan dasar dari pelaporan keuangan di pemerintahan dan menjelaskan keterkaitan akuntabilitas dan pelaporan keuangan sebagai berikut :

..Accountability requires governments to answer to the citizenry to justify the raising of public resources and the purposes for which they are used. Governmental accountability is based on the belief that the citizenry has a “right to know.” a right to receive openly declared facts that may lead to public debate by the citizens and their elected representatives. Financial reporting plays a major role in fulfilling government’s duty to be publicly accountable in a democratic society (par. 56).

Page 10: Laporan keuangan

Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah:

1. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi aliran kas, saldo neraca, dan kebutuhan sumber daya finansial jangka pendek unit pemerintah;

2. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi suatu unit pemerintahan dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya;

3. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kerja, kesesuaiannya dengan peraturan perundang-undangan, kontrak yang telah disepakati, dan ketentuan lain yang disyaratkan;

4. Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk memprediksi pengaruh akuisisi dan alokasi sumber daya terhadap pencapaian tujuan operasional;

5. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional:

a. Untuk menentukan biaya program, fungsi, dan aktivitas sehingga memudahkan analisis dan melakukan perbandingan dengan kriteria yang telah ditetapkan;

b. Untuk mengevaluasi tingkat ekonomi dan efisiensi operasi, program, aktivitas, dan fungsi tertentu di unit pemerintah;

c. Untuk mengevaluasi hasil suatu program, aktivitas, dan fungsi serta efektivitas terhadap pencapaian tujuan dan target;

d. Untuk mengevaluasi tingkat pemerataan (equality) dan keadilan (equity).

Sumber Daya Finansial Jangka Pendek

Sumber daya finansial jangka pendek digunakan untuk melakukan transaksi rutin. Kas merupakan contoh sumber finansial jangka pendek, dimana bagian keuangan perlu mengetahui jumlah uang yang ada di tangan (cash on hand) dan yang berada di bank. Informasi mengenai

Page 11: Laporan keuangan

ketersediaan dana finansial untuk penggunaan transaksi jangka pendek sangat diperlukan untuk mengetahui apakah pemerintah memiliki dana yang cukup untuk membiayai suatu transaksi dan mampu membayar utang-utangnya yang telah jatuh tempo, serta untuk mengukur likuiditas dan solvabilitas unit pemerintah dan memprediksi kemampuan pemerintah untuk melanjutkan memberi pelayanan.

Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu entitas mengacu pada seberapa bagus nilai ekonomi suatu entitas pada waktu tertentu. Nilai ekonomi merupakan nilai bersih entitas (total aset – total utang). Informasi akuntansi dibutuhkan untuk memprediksi nilai bersih unit pemerintah dan mengukur kondisi ekonomi pemerintah.

Ketentuan Hukum, Kontraktual, dan Ketentuan Lainnya

Dalam melakukan eksploitasi sumber daya dan penggunaannya, pemerintah harus selalu mengacu pada peraturan-peraturan hukum yang mengikat, misalnya undang-undang, peraturan pemerintah, Letter of Intent (LoI), Memorandum of Understanding (MoU), dan sebagainya.

Perencanaan dan Penganggaran

Anggaran merupakan alat perencanaan mengindikasikan target yang harus dicapai oleh pemerintah, sekaligus sebagai alat pengendalian mengindikasikan alokasi sumber dana yan disetujui legislatif untuk dibelanjakan.

Dalam membuat anggaran, akuntansi dibutuhkan terutama untuk mengestimasi biaya program dan memprediksi kondisi ekonomi pemerintah dan perubahan-perubahan yang akan terjadi. Informasi akuntansi juga sangat membantu dalam pemilihan program yan efektif sesusai dengan kemampuan ekonomi pemerintah.

Kinerja Manajerial dan Operasional

Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai berdasarkan laba yang diperoleh, karena organisasi

Page 12: Laporan keuangan

pemerintah bukan entitas bisnis yang mencari laba. Pemerintah dapat mengalami surplus untuk sebuah program atau aktivitas yang dikerjakan, namun arti surplus harus dilihatlagi, apakah surplus tersebut ada karena penarikan tarif yang terlalu tinggi terhadap masyarakat atau publik.

Pemerintah juga berkepentingan untuk mendistribusikan beban biaya kepada pembayar pajak dan pengguna jasa publik secara adil. Berbeda dengan sektor swasta, pemerintah bertanggungjawab tidak sebatas pada produksi barang dan jasa publik akan tetapi juga bertanggung jawab terhadap distribusi secara adil dan merata.

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT SFAC NO 4

Financial Accounting Standards Boards (FSAB, 1980) mengeluarkan Statement of Financial Accounting Concepts No. 4 (SFAC 4) mengenai tujuan laporan keuangan untuk organisasi nonbisnis/nirlaba, adalah;

1. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi.2. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam menilai pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnis serta kemampuannya untuk melanjutkan memberi pelayanan tersebut.3. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam menilai kinerja manajer organisasi nonbisnius atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan.4. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan bersih organisasi, pengaruh transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengelola sumber daya tersebut.5. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan mengenai kinerja selama satu periode.6. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan mengenai bagaimana organisasi memperoleh dan membelanjakan kas, mengenai utang, dan faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.7. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai dalam memahami informasi keuangan yang diberikan.

Page 13: Laporan keuangan

PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DAN KEPENTINGANNYA

Terdapat sepuluh kelompok pemakai laporan keuangan yang yang diklasifikasikan berdasarkan atas sumber penyedia keuangan organisasi, penyedia tenaga kerja dan sumber daya material, dan pembuat keputusan alokasi sumber daya berdasarkan Drebin et al, yaitu :

1. Pembayar pajak (taxpayers)2. Pemberi dana bantuan (grantors)3. Investor4. Pengguna jasa (fee-paying service recipients)5. Karyawan/pegawai6. Pemasok (vendor)7. Dewan legislatif8. Manajemen9. Pemilih (voters)

10.Badan pengawas

Anthony mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan sektor publik menjadi lima kelompok dengan mempertimbangkan semua organisasi nonbisnis, yaitu:

1. Lembaga pemerintah (governing bodies)2. Investor dan kreditor3. Pemberi sumber daya (resource providers)4. Badan pengawas (oversight bodies)5. Konstituen

Hanley at al. (1992) mengklasifikasikan pengguna laporan keuangan sektor publik menjadi dua belas, yaitu:

1. Anggota terpilih (elected members)

2. Masyarakat sebagai pemilih dan/atau pembayar pajak

Page 14: Laporan keuangan

3. Pelanggan atau klien

4. Karyawan/pegawai

5. Pelanggan dan pemasok

6. Pemerintah

7. Pesaing (competitors)

8. Regulator

9. Pemberi pinjaman (lenders)

10. Donor dan sponsor

11. Investor atau partner bisnis

12. Kelompok penekan lainnya

Pengklasifikasian pemakai laporan keuangan sektor publik menurut Borgonovi dan Anessi-Pessina (1997), adalah:

1. Masyrakat pengguna jasa publik2. Masyarakat pembayar pajak3. Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi4. Bank dan masyarakat sebagai kreditor pemerintah5. Badan-badan internasional (Bank Dunia, IMF, ADB, PBB, dsb)6. Investor asing dan Country Analyst7. Generasi yang akan datang8. Lembaga negara9. Kelompok politik (partai politik)

Page 15: Laporan keuangan

10. Manajer publik (Gubernur, Bupati, Direktur BUMN/BUMD)

11. Pegawai pemerintah

Serikat dagang sektor publik GASB (1999,p. B184) mengidentifikasikan pemakai laporan keuangan pemerintah menjadi tiga kelompok besar, yaitu:

1. Masyarakat yang kepadanya pemerintah bertanggung jawab2. Legislatif dan Badan Pengawasan yang secara langsung mewakili rakyat3. Investor dan kreditor yang memberi pinjaman dan/atau berpartisipasi dalam proses pemberian pinjaman

HAK DAN KEBUTUHAN PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN

1. Hak untuk mengetahui (right to know):

- Mengetahui kebijakan pemerintah

- Mengetahui keputusan yang diambil pemerintah

- Mengetahui alasan dilakukannya suatu kebijakan dan keputusan tertentu

2. Hak untuk diberi informasi (right to be informed)

Hak untuk diberi penjelasan terbuka atas permasalahan-permasalahan tertentu yang menjadi perdebatan publik.

3. Hak untuk didengan aspirasinya (right to be heard and to listened to).

Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan pemerintah, yaitu:

a. Masyarakat pengguna pelayanan publik membutuhkan informasi atas biaya, harga, dan

Page 16: Laporan keuangan

kualitas pelayanan yang diberikan.

b. Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin mengetahui keberadaan dan penggunaan dana yang telah diberikan.

c. Kreditor dan investor membutuhkan informasi untuk menghitung tingkat resiko, likuiditas, dan solvabilitas.

d. Parlemen dan kelompok politik memerlukan informasi keuangan untuk melakukan fungsi pengawasan, mencegah terjadinya laporan yang bias atas kondisi keuangan pemerintah, dan penyelewengan keuangan negara.

e. Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen sistem informasi manajemen untuk membantu perencanaan dan pengendalian organisasi.

f. Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi.

PERBEDAAN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR SWASTA

Perbedaan

Laporan Departemen Pemerintah

Laporan Keuangan Sektor Swasta

Fokus Finansial dan Politik

Fokus Finansial

-Kinerja diukur secara finansial dan non-finansial

Page 17: Laporan keuangan

-Pertanggungjawaban kepada parlemen dan masyarakat luas

-Berfokus pada bagian organisasi

-Melihat ke masa depan secara detail

-Aturan pelaporan ditentukan oleh departemen keuangan

-Laporan diperiksa oleh Treasury

-Cash accounting

-Sebagian besar kinerja diukur secara finansial

-Pertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditur

-Berfokus pada organisasi secara keseluruhan

-Tidak dapat melihat masa depan secara detail

-Aturan pelaporan ditentukan oleh undang-undang, standar akuntansi, pasar modal, dan praktik akuntansi

-Laporan keuangan diperiksa oleh auditor independen

-Accrual accounting

Persamaan

Dokumen-dokumen sumber

Berperan sebagai hubungan masyrakat (public relations)

Page 18: Laporan keuangan

Laporan Keuangan pemerintah yang buruk dapat menimbulkan implikasi begatif, antara lain:

a. Menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pengelola dana publik (pemerintah).

b. Investor akan takut menanamkan modalnya karena laporan keuangan tidak dapat diprediksi yag berakibat meningkatnya risiko investasi.

c. Pemberi donor akan mengurangi atau menghentikan bantuannya.

d. Kualitas keputusan menjadi buruk.

e. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan kinerja aktual.

Pemberian informasi keuangan yang tidak dapat diandalkan akan mempengaruhi kualitas keputusan baik bagi pemakai internal maupun pemakai eksternal.

LUAS PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE) YANG DIPERLUKAN

Pemerintah harus menentukan kebijakan yang menjelaskan komponen apa saja yang dapat dkategorikan sebagai pendapatan atau biaya operasi yang tepat untuk suatu unit kerja yang dilaporkan, luas pengungkapan (disclosure) dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipraktikkan secara konsisten. Pemerintah diharapkan dapat memberikan informasi tambahan untuk hal-hal sebagai berikut:

1. Fokus pengukuran dan dasar akuntansi yang digunakan untuk pembuatan laporan.2. Kebijakan menghapuskan/menhentikan aktivitas internal unit kerja pada Laporan Aktivitas.3. Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomi aktiva-aktiva tersebut untuk menentukan biaya depresiasinya.4. Deskripsi mengenai jenis-jenis transaksi yang masuk dalam penerimaan program dan kebijakan untuk mengalokasikan biaya-biaya tidak langsung kepada suatu fungsi atau unit kerja dalam Laporan Aktivitas.5. Kebijakan pemerintah dalam menentukan pendapatan operasi dan non-operasi.

Page 19: Laporan keuangan

6. Pemerintah harus mengungkapkan secara detail/lengkap dalam catatan (notes) laporan keuangan mengenai aset modal dan hutang jangka panjang.

PENUTUP

KESIMPULAN

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Dimana akuntansi sektor publik bertujuan untuk memberi informasi untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, politik, dan sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan; serta untuk memberi informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.

Page 20: Laporan keuangan

Teori Akuntansi Tujuan Pelaporan KeuanganSebelum membahas apa tujuan dari pelaporan keuangan, harus dibedakan terlebih dahulu apa itu pengertian Laporan Keuangan(Financial Statements) dan Pelaporan Keuangan (Financial Reporting) (Yadiati, 2007)

1. Laporan Keuangan (Financial Statements)Laporan Keuangan adalah informasi keuangan yang disajikan dan disiapkan oleh manajemen dari suatu perusahaan kepada pihak internal dan eksternal, yang berisi seluruh kegiatan bisnis dari satu kesatuan usaha yang merupakan salah satu alat pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Laporan keuangan merupakan seperangkat laporan keuangan formal (full set) yang terdiri dari:• Neraca (balance sheet), yang menggambarkan posisi keuangan dari satu kesatuan usaha yang merupakan keseimbangan antara aktiva (assets), utang (liabilities), dan modal (equity) pada suatu tanggal tertentu.• Laporan laba rugi (income statement) merupakan ikhtisar dari seluruh pendapatan dan beban dari satu kesatuan usaha untuk satu periode tertentu.• Laporan perubahan ekuitas (statement of change of equity) adalah laporan perubahan modal dari satu kesatuan usaha selama satu periode tertentu, yang meliputi laba komprehensif, investasi dan distribusi dari dan kepada pemilik (investment by and distributions to owner’s)• Laporan arus kas (cash flow statement) berisi seluruh penerimaan dan pengeluaran kas baik yang berasa dari aktivitas operasional, investasi dan pendanaan dari satu kesatuan usaha selama satu peride tertentu.• Catatan atas pelaporan keuangan (notes of financial statement) berisi informasi yang tidak dapat diungkapkan dalam keempat laporan keuangan di atas, yang mengungkapkan seluruh prinsip, prosdur, metode, dan teknik yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tersebut.

2. Pelaporan Keuangan (Financial Reporting)Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan yang ditambah dengan informasi-informasi lain yang berhubungan, baik langsung maupun tidak langsung dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi keuangan, seperti informasi tentang sumber daya perusahaan, earnings, current cost, informasi tentang prospek erusahaan yang merupakan baian integral dengan tujuan untuk memenuhi tingkat pengungkapan yang cukup. 

Menurut SFAC Nomor 1 tentang Objective of Financial Reporting by Business Enterprises, tujuan pelaporan keuangan adalah:• Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya dalam membantu proses pengambilan keputusan yang rasional atas investasi, kredit dan keputusan lain yang sejenis.• Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya yang membantu dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian prospek penerimaan kas dari dividen atau bunga dan pendapatan dari penjualan, penebusan atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman. Menaksir aliran kas masuk (future cash flow) pada perusahaan.

Page 21: Laporan keuangan

• Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya tersebut dan perubahannya. 

Rumusan tujuan pelaporan keuangan tersebut, berkaitan dengan aspek-aspek sebagai berikut:• Informasi yang berguna untuk keputusan kredit dan investasi.• Informasi yang berguna untuk menilai prospek arus kas.• Informasi tentang alokasi sumber daya ekonomi, klaim dan perubahannya.

Dalam paragraf berikutnya SFAC mengemukakan bahwa pelaporan harus menyajikan tentang kinerja dan earnings dari satu kesatuan usaha tersebut, yaitu:• Pelaporan harus menyediakan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan (financial performance) selama suatu periode tertentu.• Pelaporan kinerja keuangan tersebut berguna untuk mengukur earning power dengan seluruh komponennya, karena para pengguna sangat berkepentingan atas prospek penerimaan kas bersih dari perusahaan.• Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi, bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan kepada para stakeholders¬-nya atas pengelolaan sumber daya ekonomi yang telah dipercayakan kepada manajemen. 

Sementara itu, bagi organisasi nirlaba (nonbisnis) tujuan pelaporan keuangan akan berbeda dengan pelaporan keuangan untuk perusahaan bisni. Perbedaan tujuan tersebut dikarenakan karakteristik organisasi yang berbeda. Berikut adalah karakteristik dari organisasi nonbisnis, antara lain:• Tidak terdapatnya indicator kinerja seperti pada perusahaan bisnis.• Tujuannya tidak mencari keuntungan.• Jumlah sumber daya yang diterima dari penyedia sumber daya, maka penyedia sumber daya tersebut tidak berharap menerima pembayaran atau manfaat ekonomi dari sumber daya yang diberikannya.• Hak kepemilikan tidak dapat dijual, ditransfer atau ditebus, atau tidak terdapat hak untuk memperoleh bagian distribusi sumber daya residual ketika organisasi tersebut dilikuidasi.

Contoh organisasi nirlaba adalah yayasan social, lembaga swadaya masyarakat (LSM), non-government organization (NGO), universitas, unit pemerintahan pusat dan daerah, dan organisasi keagamaan. Jadi siapa pengguna informasi dari organisasi nonbisnis ini? Berikut ini merupakan pengguna informasi dari organisasi nirlaba, diantaranya:1. Penyandang dana dan pemberi kontribusi.2. Anggota dari organisasi tersebut yang memperoleh manfaat dari jasa yang diberikan oleh organisasi tersebut.3. Badan pengawas yang mengatur dan bertangungjawab dalam menyusun kebijakan dari organisasi tersebut.4. Manajer yang mengelola organisasi tersebut. (Yadiati, 2007:53)Statement of Financial Accounting Concepts (SPAC) mengemukakan bahwa tujuan pelaporan keuangan organisasi nonbisnis sebagai berikut:

Page 22: Laporan keuangan

a. Memberikan informasi yang berguna kepada pengguna dalam mengambil keputusan rasional tentang alokasi sumber daya dalam organisasi.b. Memberika informasi yang berguna bagi penyedia sumber daya dalam menilai jasa yang diberikan dalam olhe organisasi nonbisnis dan kemampuannya untuk meneruskan penyediaan jasa tersebut.c. Memberika informasi yang berguna untuk menilai pekerjaan manajemen dan kinerja manajer organisasi nonbisnis dalam melaksanakan tugasnya, seperti akuntabilitasnya.d. Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, kewajiban, penggunaan sumber daya, (aktivitas organisasi), atau sumber daya bersih dari organisasi nonbisnis tersebut. 

Tujuan laporan keuangan menurut Trueblood Report dalam diikhtisarikan seperti dalam gambar 3.2 pada halaman berikut ini. Gambar tersebut menunjukkan struktur hierarki dari tujuan akuntansi yang dapat dijelaskan sebagai berikut:• Tujuan dasar laporan keuangan adalah menyediakan informasi untuk membuat dasar keputusan ekonomi.• Pemakai informasi memiliki keterbatasan wewenang informasi. Oleh karena itu, bagaimana laporan keuangan tersebut harus dapat menyajikan informasi kepada berbagai jenis pengguna yang memiliki segala keterbatasan.• Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh investor dan kreditor dalam menaksir earning power dan aliran kas perusahaan, perbandingan dan evaluasi aliran kas, baik jumlah dan ketidakpastian yang meliputinya.• Earning power adalah bukan semata-mata kemampuannya dalam menghasilkan laba bersih semata (akuntansi) tetapi meliputi kemampuan perusahaan untuk menghasilan kas. 

Tujuan laporan keuangan harus menyajikan informasi yang factual, akurat, objektif, dan informative yang cukup untuk melakukan penafsiran tentang transaksi-transaksi bisnis yang berguna untuk memprediksi, membandingkan earning power tersebut. Perlu diketahui bahwa informasi yang diperlukan untuk penafsiran dan prediksi tersebut kadang kala bersifat subjektif, oleh Karen aitu, asumsi-asumsi yang digunakan yang mendasari evaluasi dan prediksi tersebut harus diungkapkan. 

Dari tujuan pelaporan dalam teori   akuntansi yang telah diuraikan di atas, diakui bahwa kenyatannya masih ada kelemahan yang dirasakan dari konseptual framework tersebut. Kelemahan tersebut pada akhirnya akan menimbulkan erosi kredibilitas pelaporan keuangan, seperti berikut ini:• Beberapa metode akuntansi diterapkan untuk fakta yang sama.• Metode akuntansi kadang diterapkan untuk melakukan praktik income smoothing secara artificial.• Laporan keuangan gagal memberiakn tanda terhadap masalah keuangan perusahaan di masa mendatang.• Off balance sheet financing dianggap praktik lazim.

Yadiati, Winwin. 2007, Teori Akuntansi – Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana. Kata kunci: contoh laporan, laporan keuangan, pendahuluan laporan, keuangan

Page 23: Laporan keuangan

perusahaan, manajemen keuangan, akuntansi keuangan, sistem akuntansi, soal akuntansi, jurnal akuntansi, pengertian akuntansi, manajemen akuntansi, akuntansi biaya, akuntansi dasar.

TEORI AKUNTANSI (TUJUAN LAPORAN KEUANGAN)By Ahmad Faisal

1.      Perumusan Tujuan akuntansiUntuk menyusun konsep yang menjelaskan tujuan laporan keuangan, pada bulan April 1971 presiden AICPA saat itu Marshall S. Armstrong, telah menunjuk Tim Perumus Laporan Keuangan yang  dikenal  dengan  Trueblood  Committee.  Tim   ini   sebenarnya  bukan  yang  pertama  yang menyusun tujuan laporan keuangan. Dalam Accounting Researches Studies No. 1 dan 3 yang dikeluarkan   oleh   The   Accounting   Principle   Board   yang   bernaung   di   bawah   AICPA   telah menjelaskan A Tentative Set of Broad Accounting Principle for Busines Enterprice. Di samping AICPA, AAA juga telah membahas masalah ini dalam A Statement of Basic Accounting Theory. APB’S   Statement   No.4   dengan   judul   Basic   Concepts   and  Accounting   Principle   Underlying Financial   Statemen   of   Business   Enterprice   juga   menyangkut   tujuan   kualitatifdari   laporan keuangan   ini.   Di   Negara   lain   juga   sudah   ada   yang   melakukan   pembahasan   tentang   tuuan laporan keuangan ini seperti Canada, Australia, dan lain-lain.

2.      Tujuan Akuntansi atau Laporan Keuangan1.      Menurut PAI

Tujuan akuntansi keuangan dan laporan keuangan menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) 1984 dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan kualitatif.

a.       Tujuan umum laporan keuangan

1.      Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

2.      Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam sumber-sumber ekonomi neto suatu perusahaan yang timbul dari aktivitas-aktivitas usaha dalam tangka memperoleh laba.

3.      Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

4.      Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam sumber-sumber ekonomi dan kewajiban.

Page 24: Laporan keuangan

5.      Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan keuangan.

Di dalam menyusun prinsip akuntansi, digunakan asumsi-asumsi dan konsep-konsep dasar tertentu. Asumsi dasar ini merupakan aspek dari lingkungan dimana akuntansi itu dilaksanakan. Sedangkan konsep-konsep dasar merupakan pedoman dalam menuyusun prinsip akuntansi.Ada beberapa asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi, yaitu :

  kesatuan usaha khusus (separate entity/economic entity).  kontinuitas usaha (going concern/continuity).  pengunaan unit moneter dalam pencatatan (monetary unit/unit of measure).  tepat waktu (time-period/periodicity).

Konsep dasar yang mendasari penyusunan prinsip akuntansi adalah  biaya historis (historical cost principle)  prinsip mempertemukan (matching principle).  prinsip konsistensi (consistency principles).  prinsip lengkap (full disclosure).        

Laporan keuangan yang dihasilkan mempunyai beberapa keterbatasan yaitu

  cukup berarti(materiality).

  Konservatif

  sifat-sifat khusus dari suatu industri. 2.      Menurut Pendapat SAK

Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.Tujuan Laporan Keuangan menurut SAK No. 1, sebagai berikut

  Tujuan   laporan  keuangan  adalah  menyediakan   informasi   yang  menyangkut  posisi   keuangan, kinerja,  serta  perubahan posisi  keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat  bagi  sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

  Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.   Namun,   tidak   menyediakan   semua   informasi   yang   mungkin   dibutuhkan   pemakai dalam   pengambilan   keputusan   ekonomi   karena   secara   umum   menggambarkan   pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

   Laporan   keuangan   juga   menunjukkan   apa   yang   telah   dilakukan   manajemen   atau pertanggungjawaban manajemen atas  sumber daya yang dipercayakan kepadanya.  Pemakai ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi,  misalnya keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka pada perusahaan tersebut.

3.      Menurut A STATEMENT OF BASIC ACCOUNTING THEORY (ASOBAT)  Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan untuk 

menetapkan tujuan

Page 25: Laporan keuangan

  Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan faktor produksi lainya.  Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan.  Membantu Fungsi dan pengawasan social.    4.      Menurut ACCOUNTING PRINCIPLE BOARD, Ada 2 tujuan Laporan Keuangan yaitu :

a Tujuan KhususUntuk menyajikan laporan posisi keuangan, Hasil usaha, dan Perubahan posisi keuangan lainya secara wajar sesuai dengan GAAPb Tujuan UmumMemberikan Informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan. Dengan maksud sebagai berikut :

  Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan  Untuk menunjukan posisi keuangan dan investasinya  Untuk menilai kemampuannya untuk menilai kemampuan untuk menyelesaikan utang-utangnya  Menunjukan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang ada untuk pertumbuhan 

perusahaan1)      Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari 

kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud :a)      Memberikan gambaran tentang dividen yang diharapkan pemegang sahamb)      Menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada kreditor, supplier, 

pegawai, pajak, mengumpulkan dana untuk perluasan perusahaan.c)      Memberikan   informasi   kepada   manjemen   untuk   digunakan   dalam   pelaksanaan   fungsi 

perencanaan dan pengawasan.d)     Menunjukan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka panjang.2)      Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam 

menghasilkan laba.3)      Memberikan informasi yang diperlukan lainya tentang perubahan harta dan kewajiban.4)      Mengungkapkan informasi relevan lainya yang dibutuhkan para pemakai laporan

b. Tujuan kualitatif informasi keuanganInformasi keuangan yang disajikan akan bermanfaat tentunya bila memenuhi beberapa kriteria atau standar. Berikut ini beberapa kriteria kualitas informasi keuangan:

Relevan (Relevances)Relevansi   suatu   informasi   harus   dihubungkan   dengan   maksud   penggunaannya.   Bila informasi   tidak   relevan   untuk   keperluan   para   pengambilan   suatu   keputusan,   maka informasi   demikian   tidak   ada   gunanya,   betatapun   kualitas   lainnya   terpenuhi.   Oleh karena   itu   sehubungan   dengan   relevansi   informasi   tadi   maka   perlu   dipilih   metode pelaporan akuntansi keuangan yang tepat.Dapat diuji (Understandability)Pengukuran   tidak   dapat   sepenuhnya   lepas   dari   pertimbangan   dan   pendapat   yang subjektif. Hal ini berhubungan dengan keterlibatan manusia dalam proses pengukuran dan penyajian informasi, sehingga proses pengukuran itu tidak lagi berlandaskan realitas objektif semata. Dengan demikian untuk meningkatkan manfaatnya informasi keuangan 

Page 26: Laporan keuangan

harus   dapat   diuji   kebenarannya   oleh   para   pengukur   yang   independen   dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.Dapat dimengerti (Verifiability)Informasi yang disajikan harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk yang disesuaikan dengan pengertian para pemakai. Dalam hal ini pihak pemakai informasi   juga   diharapkan  adanya   pengertian   atau   pengetahuan   mengenai   aktivitas ekonomi   perusahaan,   proses   akuntansi   keuangan   serta   istilahistilah   teknis   yang digunakan dalam laporan keuangan.Netral (neutrality)Artinya   laporan  keuangan  atau   informasi   keuangan   itu  diarahkan  pada  kepentingan umum dan tidak bergantung kepada kebutuhan pihak tertentu.Tepat waktu (Timeliness)Informasi   hendaknya   diberikan   sedini   mungkin   agar   dijadikan   sebagai   dasar pengambilan keputusan ekonomi.Daya banding (comparability)Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan  keuangan  sebelumnya  dari  perusahaan  yang  sama maupun dengan  laporan keuangan perusahaan sejenis pada periode yang sama.Lengkap (Completeness)Informasi keuangan lengkap bila memenuhi enam tujuan kualitatif di atas dan dapat memenuhi   standar   pengungkapan   laporan   keuangan.   Standar   itu   menghendaki pengungkapan seluruh fakta keuangan yang penting dan penyajian fakta secara jelas agar tidak menyesatkan pemakainya.

Sifat dan Kualitas Laporan Keuangan  Relevan dan material  formalitas dan kenyataan  tingkat kepercayaan  bebas dari prasangka  dapat dibandingkan  konsistensi  dapat dipahami5.   Tujuan Akuntansi Menurut TRUEBLOOD COMMITTEE

Komite yang dipimpin trueblood ini beranggotakan 9 orang yang berasal  dari  akademis dan praktisi.  Mereka  ditugaskan untuk merumuskan  tujuan   laporan keuangan.  Dalam  laporanya komita ini ingin menentukan :

1.      Siapa yang memerlukan laporan keuangan.2.      Informasi apa yang mereka perlukan.3.      Berapa banyak informasi yang diperlukan tersebut dapatdisupplu oleh akuntansi4.      Kerangka apa yang dibutuhkan untuk menyusun inforamasi yang diperlukan itu.

Page 27: Laporan keuangan

Dalam trueblood committee report juga   dinyatakan   bahwa   tujuan   utama   dari   laporan keuanganadalah   memberikan  informasi   yang   berguna   untuk   mengambil   keputusan.   Tujuan yang sama juga terdapat dalam Conceptual Framework dari FASB, PSAK dan lainya.Dari tujuan laporan keuangan tersebut Nampak jelas bahwa akuntansi konvensional sangat di pengaruhi oleh konsep capitals, karena perhatian utamanya adalah hanya sebatas memberikan informasi   yang   bertumpu   pada   kepentingan stockholders dan   entity-nya   dan  belum   sampai pada taraf akuntabilitas, kalaulah ada, maka hanya sebatas hubungan yang bersifat horizontal.

3.      Penyusunan Kerangka Konseptual untuk Akuntansi Keuangan

Definisi dan Tujuan

  “Suatu   system  yang  koheren   tentang   tujuan  dan  konsep  dasar  yg   sailing  berkaitan   ,   yg  diharapkan   dpt   menghasilkan   standar   -   standar   yg   konsisten   dan   memberi   pedoman  tentang  jenis,  fungsi  ,  dan  keterbatasan  akuntansi  keuangan dan pelaporan” (sumber : FASB 1978).

  IAI   pada  bulan   September  1984  memutuskan  untuk  mengadopsi   kerangka   konseptual   yang disusun oleh IASC sebagai dasar penyusunan dan penyajian informasi keuangan di Indonesia.

  Tujuan : “Merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan”.

1.      Tujuan Laporan Keuangan untuk Lembaga yang Mencari Laba1.      Memberikan informasi yang berguna untuk investor, kreditur, dan pemakai lainnya2.      memberikan informasi untuk membantu investor atau calon kreditur dan pemakai lainya untuk 

menilai jumlah, waktu dan prospek penerimaan kas3.      memberikan informasi tentang sumber ekonomi perusahaan, klaim terhadap kekayaan4.      Memberikan informasi tentang prestasi keuangan perusahaan selama satu periode5.      Memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan mendapatkan dan membelanjakan kas, 

peminjaman dan pengembalaiannya6.      memberikan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan 

pengelolaan   nya   kepada   pemilik   atas   penggunaan   sumber   kekayaan   yang   dipercayakan kepadanya.

7.      Memberikan   informasi   yang   berguna   bagi  manajer   dan  direksi   dalam  proses   pengambilan keputusan untuk kepentingan pemilik perusahaan.

2.       Tujuan Laporan Keuangan untuk Lembaga yang Bukan Mencari Laba1.      Dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam mengambil keputusan mengenaialokasi sumber 

kekayaan.2.      Berguna untuk menilai jasa dan kemampuan lembaga dalam memberikan jasa3.      Berguna untuk menilai bagaimana manajemen meminjam dan bagaimana menilai investasinya.4.      Dapat memberikan informasi terhadap sumber kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, dan 

perubahannya.5.      Dapat menyajikan prestasi lembaga.6.      Dapat menyajikan kemampuan lembaga membayar kewajiban jangka pendeknya.

Page 28: Laporan keuangan

7.      Memuat   penjelasan   dan   penafsiran   manajemen   sehingga   para   pemakai   laporan   keuangan dapat memohon informasi yang diberikan.

4.      Konsep dasar akuntansi

Didirikannya Financial Accounting Standard Board (FASB) yang menggantikanAccounting Principles Board (APB) sebagai lembaga penyusun standar akuntansi di Amerika Serikat pada awal tahun 1970-an dianggap sebagai revolusi yang terjadi dalam pemikiran akuntansi. Salah satu perubahan yang tercermin dalam proyek kerangka konseptual FASB adalah ditekankannya tujuan sosial yang luas dari pelaporan keuangan.FASB melalui Statement of Financial Accounting Concepts No. 1: Objectives of

Financial Reporting by Business Enterprises dalam kaitan dengan tujuan sosial yang luas ini menyatakan:“Financial reporting is not an end in itself but is intended to provide

information that is useful in making business and economic decisions for

making reasoned choices among alternative uses of scarse resources in the

conduct of economic activities, …Accordingly, the objectives of this Statement

are affected by the economic, legal, political, and social environment in

United States.“Statement tersebut menunjukkan bahwa tujuan pelaporan keuangan diupayakan mempunyai cakupan yang luas agar memenuhi berbagai kebutuhan para pemakai dan melayani kepentingan umum dari berbagai pemakai yang potensial, bukan hanya untuk kebutuhan khusus kelompok tertentu saja. Pelaporan keuangan juga harus mendorong efektivitas pasar modal dan pasar uang dalam mengalokasikan sumber daya yang langka di antara berbagai penggunaan yang kompetitif sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.Dalam kaitan ini pula, FASB menyatakan “Financial reporting should provide

information that is useful to present and potential investors and kreditors,

and others users in making rational investment, credit, and similar decisions.“Dari Statement tersebut tampak bahwa meskipun pelaporan keuangan memiliki tujuan sosial yang luas, akan tetapi orientasinya terletak pada investor dan kreditor, karena dengan memenuhi kebutuhan mereka maka hampir semua kebutuhan dari para

Page 29: Laporan keuangan

pemakai eksternal lainnya akan terpenuhi. Setelah menetapkan tujuan sosial yang luas yang merupakan tujuan menyeluruh dari pelaporan keuangan, FASB juga menggariskan beberapa tujuan khusus yang salah satu di antaranya menyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat untuk menaksir arus kas di masa yang akan datang.Hal ini akan membantu kepada investor, kreditor, dan pemakai lainnya, baik yang sekarang maupun yang potensial, dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas dari dividen dan bunga di masa yang akan datang (Zainuddin dan Hartono, 1999). Tujuan ini mengasumsikan bahwa investor menginginkan informasi tentang hasil dan resiko dari investasi yang dilakukan.FASB melalui Statement of Financial Accounting Concepts No. 2: Qualitative

Characteristics of Accounting Information menyatakan bahwa kualitas yang membedakan antara informasi yang “lebih baik” (lebih bermanfaat) dengan informasi yang “kurang baik” (kurang bermanfaat) terutama terletak pada kualitas relevansi dan keandalannya ditambah dengan beberapa karakteristik lainnya yang berlaku untuk kualitas tersebut. FASB mendefinisikan informasi yang relevan sebagai informasi yang akan mengakibatkan timbulnya perbedaan. Informasi yang relevan dapat memperteguh, atau sebaliknya, memperlemah pengharapan yang ada. Jadi, relevansi selalu dikaitkan dengan nilai umpan balik dan nilai prediktif.Adanya nilai prediktif ini menunjukkan bahwa informasi akuntansi seperti yang tercantum dalam pelaporan keuangan dapat digunakan oleh investor sekarang dan investor potensial dalam melakukan prediksi penerimaan kas dari dividen dan bunga di masa yang akan datang. Dividen yang akan diterima oleh investor akan tergantung pada jumlah laba yang diperoleh perusahaan di masa yang akan datang (Zainuddin & Hartono, 1999), sehingga prediksi laba perusahaan dengan menggunakan informasi pelaporan keuangan menjadi sangat penting untuk dilakukan.Agar berguna dalam proses pengambilan keputusan, laporan keuangan perlu dianalisa dan dinterprestasikan. Analisa laproan keuangan (financial statement analysis) pada hakikatnya menghubungakan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan atau menjelaskan arah perubahan (trend). Angka-angka dalam laporan keuangan akan menjadi sedikit artinya, kalau dilihat per akun. Akun-akun dalam

Page 30: Laporan keuangan

laporan keuangan akan lebih berarti apabila dihubungkan dengan akun lain atau dilihat arah perubahan (trend).