LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (L KPJ) … Kinerja/LKPJ_14.pdf · B. Strategi dan Kebijakan...
Transcript of LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (L KPJ) … Kinerja/LKPJ_14.pdf · B. Strategi dan Kebijakan...
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN
(LKPJ)
SKPD
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN
TAHUN 2014
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN
(LKPJ)
SKPD
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN
TAHUN 2014
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN
(LKPJ)
SKPD
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN
TAHUN 2014
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014 i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Alhamdulillah
Bahan Laporan PertanggungJawaban Gubernur Tahun Anggaran 2014 dapat
disusun.
Laporan ini diharapkan dapat menjadi acuan semua pihak yang
berkepentingan untuk mengetahui sejauh mana Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Banten telah menjalankan kewenangan kegiatannya seusai dengan
target dan sasaran yang ingin dicapai.
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur ini sangat
dibutuhkan dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan serta sebagai
bahan masukan untuk perencanaan kegiatan pada tahun yang akan datang.
Semoga Laporan ini dapat memberikan manfaat yang berharga bagi
pihak yang berkepentingan.
Demikian, atas dukungan dan kerjasamanya dalam penyusunan Bahan
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur Banten ini diucapkan
terimakasih.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Banten
Ir. Hj. Maysaroh Mawardi, MMNIP. 19580307 198503 2 001
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014 iii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
Kata Pengantar…………..………………………………………………….Daftar Isi
……………………..………………………………………….
PENDAHULUANA. Dasar Hukum……………………………………………………………….B. Gambaran Umum Daerah SKPD
1. Tugas Pokok dan Fungsi………………………………………...
2. Kondisi Sumber Daya Manusia……………………………….
3. Aset/Modal…………………………………………………………...
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAHA. Visi dan Misi………………………………………………………………...B. Strategi dan Kebijakan Renstra SKPD
…………………………...C. Program dan Indikasi Kegiatan
……………………………………..
PENGELOLAAN PENDAPATAN DAN BELANJAA. Pengelolaan Pendapatan Daerah
1. Intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Daerah ...2. Target dan Realisasi Pendapatan
…………………………….3. Permasalahan Dan Solusi
………………………………………..B. Pengelolaan Belanja Daerah
1. Alokasi dan Realisasi Belanja………………………………….
2. Permasalahan Dan Solusi……………………………………….
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
iii
1
21516
192124
262627
2727
282930
303434
36
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014 iii
BAB VI
BAB VIILAMPIRAN
A. Urusan Wajib Yang Dilaksanakan1. Program dan Kegiatan
……………………………………………2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan ………….3. Permasalahan dan Solusi
………………………………………..B. Urusan pilihan Yang Dilaksanakan
1. Program dan Kegiatan……………………………………………
2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan ………….3. Permasalahan dan Solusi
………………………………………..C. Capaian Kinerja SKPD (Realisasi TAPKIN SKPD Tahun 2012)
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANA. Tugas Pembantuan Yang Diterima
1. Dasar Hukum…………………………………………………………
2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan ………………………3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Melaksanakan ..4. Program dan Kegiatan Yang Diterima dan
Pelaksanaannya………………………………………………………….
5. Sumber dan Jumlah Anggaran……………………………………..
6. Permasalahan dan Solusi…………………………………………….
B. Tugas Pembantuan Yang Diberikan1. Dasar Hukum
…………………………………………………………….2. Urusan Pemerintahan Yang Ditugaspembantuankan
Kepada Kabupaten/Kota dan Desa Untuk Provinsi atauKepada Desa untuk Kabupaten/Kota…………………………..
3. Sumber Dana Jumlah Anggaran…………………………………..
4. Sarana dan Prasarana………………………………………………...
PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHANA. Kerjasama Antar Daerah
3737
373738
38
38
3939
434545
454646
464747
485657
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014 iii
1. Kebijakan dan Dasar Hukum Pelaksanaan…………………..
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan………………………………….
3. Permasalahan dan Solusi……………………………………………
B. Kerjasama Derah Dengan Pihak Ketiga1. Kebijakan dan Dasar Hukum Pelaksanaan
…………………..2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
…………………………………..3. Permasalahan dan Solusi
……………………………………………C. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal di Daerah
1. Kebijakan dan Dasar Hukum Pelaksanaan…………………..
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan…………………………………..
3. Permasalahan dan Solusi……………………………………………
D. Pengelolaan Kawasan Khusus1. Jenis Kawasan Khusus yang menjadi Kewenangan
Daerah2. Sumber Anggaran
……………………………………………………….3. Permasalahan yang Dihadapi dan Solusi
………………………
PENUTUP
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Hukum
Banten lahir sebagai proses desentralisasi pemerintahan di Indonesia.
melalui Undang-undang No. 23 tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi
Banten. Wilayah Provinsi Banten mempunyai luas 8.800,83 km2, terdiri dari
empat kabupaten dan dua kota yaitu Kabupaten Lebak, Kabupaten
Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon dan Kota
Tangerang. Kondisi geografis tersebut memberikan peluang bagi Provinsi
Banten untuk mengembangkan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan.
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten merupakan salah
satu dinas yang dibentuk melalui Peraturan Daerah Provinsi Banten No. 15
tahun 2002 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten. Tugas pokok fungsi serta lingkup
kewenangan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten senantiasa
membantu Gubernur melaksanakan kewenangan desentralisasi, dekonsentrasi
dan tugas pembantuan di bidang kelautan dan perikanan, juga melakukan
perumusan kebijakan, pembinaan pelaksanaan tugas dan penyusunan
kebijakan di bidang kelautan dan perikanan.
Dasar hukum penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPJ) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten adalah sebagai berikut :
- Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
- Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
- Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
- Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN)
- Undang-undang Nomor.45 Tahun 2009 Tentang Perikanan Revisi UU
Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
2
Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008
Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006
Tentang Tata Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan
- Permendagri No.54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah
- Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Banten
- Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas
Perda No.2 Tahun 2007 Tentang Rencana Jangka Panjang Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2007-2012
- Peraturan Gubernur Banten Nomor 26 Tahun 2008 tentang Uraian
Tugas dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten.
B. Gambaran Umum Daerah
1. Tugas Pokok dan Fungsi SKPD
Susunan organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten
terdiri dari:
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris
3. Bidang Bina Usaha
4. Bidang Sumberdaya Kelautan
5. Bidang Perikanan Budidaya
6. Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
3
Tugas Pokok Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten adalah
membantu Gubernur untuk melaksanakan urusan pemerintahan daerah
berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidang kelautan
dan perikanan. Struktur Organisasi dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Sedangkan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten adalah
sebagai berikut :
1. Penyusunan rencana strategis dinas berdasarkan rencana strategis
pemerintah daerah.
2. Perumusan kebijakan teknis dibidang kelautan dan perikanan sesuai
rencana strategis.
3. Pembinaan dan Penyelenggaraan serta koordinasi bidang bina usaha
kewenangan provinsi.
4. Pembinaan dan Penyelenggaraan pemeliharaan serta koordinasi bidang
sumberdaya kelautan kewenangan provinsi.
5. Pembinaan dan pengembangan serta koordinasi bidang perikanan
budidaya kewenangan provinsi.
6. Pembinaan dan pengembangan serta koordinasi bidang pengendalian
sumberdaya kelautan dan perikanan kewenangan provinsi.
7. Pemberian rekomendasi dan pelaksanaan pelayanan perijinan di bidang
kelautan dan perikanan.
8. Pembinaan dan penyelenggaraan administrasi ketatausahaan.
9. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) lingkup Dinas Kelautan
dan Perikanan.
10. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
4
STRUKTUR ORGANISASIDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN
Kepala Dinas
Kasubag. KeuanganKasubag Program
EvalapHj
UPTD
Seksi Mutu danPengolahan
Hasil Perikanan
SeksiPengembangan
Bisnis & Investasi
BidangBina Usaha
Seksi Konservasi,Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
Seksi PengelolaanSDKP
Bidang SumberDaya Kelautan
H
Seksi PengendalianSDP
Seksi PengendalianSDK
Bidang Pengendalian
Seksi PerbenihanAir Payau
Seksi PerikananBudidayaAir Laut
Bidang PerikananBudidaya
Sekretaris
Seksi Pelabuhan& Armada Perikanan
Seksi PenangananPelanggaran
SDPSeksi Air TawarMM
Seksi DiversifikasiProduk
Kasubag. UmumDan Kepegawaian
Gambar 2.1 Struktur Organisasi DKP Banten
Uraian tugas masing-masing satuan organisasi adalah sebagai berikut :
a) Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan
dan Perikanan dalam melaksanakan perumusan rencana program dan
kegiatan, mengkoordinasikan, monitoring, urusan administrasi umum dan
kepegawaian, keuangan, serta perencanaan evaluasi dan pelaporan.
Untuk pelaksanaan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
Sekretaris mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana program dan kegiatan sesuai dengan bidang
tugasnya;
2. Perumusan kebijakan pedoman, standarisasi, koordinasi, pembinaan dan
pengembangan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta
evaluasi dan pelaporan;
3. Perumusan pengaturan, pembinaan, pengembangan pelaksanaan
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
5
administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan
pelaporan;
4. Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi
program administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi
dan pelaporan;
5. Penyiapan data dan bahan urusan administrasi umum dan kepegawaian,
keuangan serta evaluasi dan pelaporan;
6. Pengelolaan urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta
evaluasi dan pelaporan;
7. Pelaksanaan Tugas-Tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Sekretaris dibantu oleh:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
b) Bidang Bina Usaha
Bidang Bina Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi
dan perumusan kebijakan teknis operasional dibidang bina usaha;
Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Bina Usaha mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis operasional bidang pengembangan bisnis dan
investasi, diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi pengembangan bisnis dan
investasi, diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan pengembangan
bisnis dan investasi, diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil
perikanan;
d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang pengembangan bisnis
dan investasi, diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
e. Pelaksanaan program dan kegiatan pengembangan bisnis dan investasi,
diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
f. Pelaksanaan evaluasi, supervise dan pelaporan kebijakan standarisasi
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
6
program dan kegiatan bidang pengembangan bisnis dan investasi,
diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
g. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Bina Usaha dibantu oleh:
a. Seksi Pengembangan Bisnis dan Investasi
b. Seksi Diversifikasi Produk
c. Seksi Mutu dan Pengolahan Hasil Perikanan
c) Bidang Sumberdaya Kelautan
Bidang sumberdaya kelautan mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan pembinaan,
koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan teknis operasional dibidang
sumberdaya kelautan.
Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Sumberdaya Kelauatan
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis operasional bidang pengelolaan sumberdaya
kelautan dan perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil,
pelabuhan dan armada perikanan ;
b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi pengelolaan sumberdaya
kelautan dan perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil,
pelabuhan dan armada perikanan;
c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan pengelolaan sumberdaya
kelautan dan perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil,
pelabuhan dan armada perikanan;
d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang pengelolaan
sumberdaya kelautan dan perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau
kecil, pelabuhan dan armada perikanan ;
e. Pelaksanaan program dan kegiatan bidang sumberdaya kelautan dan
perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan
armada perikanan;
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
7
f. Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi
program dan kegiatan bidang sumberdaya kelautan dan perikanan,
konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armada
perikanan;
g. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Sumberdaya Kelautan membawahi
:
a. Seksi Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
b. Seksi Konservasi, Pesisir, dan pulau-pulau Kecil
c. Seksi Pelabuhan dan Armada Perikanan
d) Bidang Perikanan BudidayaBidang Perikanan Budidaya, mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan pembinaan,
koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan teknis operasional di bidang
perikanan budidaya.
Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Perikanan Budidaya mempunyai
fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis opereasional bidang perikanan budidaya air
laut, perbenihan air payau, dan air tawar ;
b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi pengelolaan perikanan
budidaya air laut, perbenihan air payau, dan air tawar;
c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan pengelolaan perikanan
budidaya air laut, perbenihan air payau, dan air tawar;
d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang perikanan budidaya
air laut, perbenihan air payau, dan air tawar;
e. Pelaksanaan program dan kegiatan bidang perikanan budidaya air laut,
perbenihan air payau, dan air tawar;
f. Pelaksanaan evaluasi, supervisi, dan pelaporan kebijakan standarisasi
program dan kegiatan bidang perikanan budidaya air laut, perbenihan
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
8
air payau, dan air tawar;
g. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya ;
Dalam melaksanakan tugas Bidang Perikanan Budidaya membawahi :
a. Seksi Perikanan Budidaya Air Laut
b. Seksi Perbenihan Air Payau
c. Seksi Air Tawar
e) Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam
melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan
teknis operasional dibidang pengendalian sumberdaya kelautan dan
perikanan.
Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Pengendalian Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis operasional dibidang pengendalian
sumberdaya kelautan dan pengendalian sumberdaya perikanan,
penanganan pelanggaran sumberdaya perikanan;
b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi dibidang pengendalian
sumberdaya kelautan dan pengendalian sumberdaya perikanan,
penanganan pelanggaran sumberdaya perikanan;
c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan pengendalian sumberdaya
kelautan dan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan
pelanggaran sumberdaya perikanan;
d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang pengendalian
sumberdaya kelautan dan pengendalian sumberdaya perikanan,
penanganan pelanggaran sumberdaya perikanan;
e. Pelaksanaan program dan kegiatan bidang pengendalian sumberdaya
kelautan dan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan
pelanggaran sumberdaya perikanan;
f. Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
9
program dan kegiatan bidang pengendalian sumberdaya kelautan dan
pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaran
sumberdaya perikanan;
g. Pelaksanaan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
h. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengendalian Sumberdaya
Kemembawahkan:
a. Seksi Pengendalian Sumberdaya Kelautan
b. Seksi Pengendalian Sumberdaya Perikanan
c. Seksi Penanganan Pelanggaran Sumberdaya Perikanan
f) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Pada Dinas Kelautan dan Perikanan dapat dibentuk Unit Pelaksana
Dinas (UPTD) sesuai dengan kebutuhan. Pembentukan Unit Pelaksana Teknis
Dinas ditetapkan dengan Keputusan Gubernur No 3 Tahun Tentang
Pembentukan Organisasi dan tata Kerja UPT Dinas Daerah Provinsi Banten
Sampai dengan saat ini (per Februari 2009) Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Banten telah mempunyai 4 (empat) UPTD yaitu :
1. UPTD Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP) Cikokol di Kota
Tangerang dan BPMHP Kasemen di Kota Serang
2. UPTD Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Curugbarang di Kabupaten
Pandeglang
3. UPTD Balai Budidaya Ikan Pantai (BBIP) Cigorondong di Kabupaten
Pandeglang
4. UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Labuan di Kabupaten
Pandeglang
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
10
Sub BagianTata Usaha
SeksiPengendali Mutu
SeksiPengujian Mutu
Sub BagianTata Usaha
SeksiProduksi
SeksiPelayanan
Teknis
Sub BagianTata Usaha
SeksiProduksi
SeksiPelayanan
Teknis
KEPALA DINAS
BPMHPBalai Pembinan Mutu
Hasil Perikanan
BBATBalai Budidaya Air
Tawar
BBIPBalai Budidaya
Ikan Pantai
BPPPBalai PelabuhanPerikanan Pantai
Sub BagianTata Usaha
SeksiTata
OperasionalPelabuhan
SeksiPengembangan
SaranaPelabuhan
STRUKTUR ORGANISASI UPTDDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BANTEN
Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPTD DKP
Banten
g) UPTD Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP)
Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP) mempunyai tugas pokokmelaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas dibidang pengujian mutuhasil perikanan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BPMHPmempunyai fungsi :
a. Pengelolaan teknologi hasil perikanan
b. Pengelola penguji mutu hasil perikanan
c. Pengelola Sertifikat mutu hasil perikanan
d. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengujian mutu hasil perikanan;
e. Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan dibidang
pengujian mutu hasil perikanan;
f. Penyelenggaraan bimbingan dan operasional instalasi di bidang
pengujian mutu hasil perikanan;
g. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan di bidang
pengujian mutu hasil perikanan;
h. Penyelenggaraan pengaturan, fasilitas, dukungan dan penerapan
teknologi pengolahan hasil perikanan;
i. Penyelenggaraan pengaturan, fasilitas, dukungan pengujian mutu hasil
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
11
perikanan;
j. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengujian mutu hasil
perikanan;
k. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bimbingan teknis pengendalian
mutu hasil perikanan;
l. Penerbitan Sertifikasi Mutu atau Sertifikat Kesehatan dibidang mutu dan
Surat Keterangan Mutu Hasil Perikanan;
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
h) UPTD Balai Budidaya Ikan Air Tawar (BBAT)
Balai Budidaya Ikan Air Tawar (BBAT) mempunyai tugas pokokmelaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas dibidang budidaya ikan airtawar.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BBATmempunyai fungsi :
a. Pengelola teknoligi budidaya air tawar
b. Pengelola produksi,distribusi dan pemasaran induk dan benih
ikan unggul;
c. Pengawasan, pengendalian dan peberantasan hama penyakit
ikan;
d. Pengelolaan sertifikasi mutu iduk dan benih ikan unggul;
e. Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan dibidang
budidaya ikan air tawar;
i) UPTD Balai Budidaya Ikan Pantai (BBIP)
Balai Budidaya Ikan Pantai (BBIP) mempunyai tugas pokok
melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas dibidang Pembenihan ikan
pantai.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BBIP mempunyaifungsi :
a. Penyusunan rencana teknis operasional Balai;
b. Pelaksanaan perbenihan ikan pantai;
c. Pelaksanaan pemeliharaan dan pembesaran ikan pantai;
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
12
d. Pelaksanaan pengawasan mutu benih;
e. Pelaksanaan aplikasi teknologi perbenihan;
f. Pemberian rekomendasi sertifikasi mutu benih;
g. Pelaksanaan aplikasi teknologi induk dan calon induk unggul ikan
pantai;
h. Pelaksanaan pengembangan teknologi pembenihan;
i. Penyelenggaraan koordinasi dengan instansi terkait;
j. Pengelolaan ketatausahaan, keuangan dan kepegawaian balai.
j) UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP)
Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) mempunyai tugas pokok
melaksanakan kegiatan teknis operasional Pengelolaan Kepelabuhan dan
pemanfaatan sember daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi,
produksi,pengolahan sampai dengan pemasaran.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BBIP mempunyaifungsi:
a. Pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal pengawas
perikanan
b. Pelayanan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan
c. Pelaksanaan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan
d. Pemasaran dan distribusi ikan:
e. Pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan:
f. Pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayan
g. Pelaksanaan kegiatan oprasional kapal perikanan
h. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan
i. Pelaksanaan kesyahbandaran
j. Pelaksanaan fungsi karantina ilkan:
k. Publikasi hasil riset kelautan dan perikanan:
l. Pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari:
Pelayanan yang terus- menerus meningkat terhadap masyarakat luas
khususnya petani, nelayan, pengolah dan pengusaha serta para pelaku usaha
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
13
dibidang kelautan dan perikanan, menjadi prioritas utama bagi Dinas Kelautan
dan Perikanan. Pemerintah Provinsi Banten selalu berusaha keras agar semua
masyarakatnya mendapatkan kebutuhannya, keamanan, serta pelayanan
sesuai dengan kebutuhan, terutama kebutuhan akan informasi, apa saja yang
sudah dilaksanakan oleh Provinsi Banten, terutama Dinas Kelautan dan
Perikanan selama tahun berjalan. Itu semua harus dilaporkan dan
dipertanggung jawabkan, setiap akhir tahun anggaran.
Penyusunan Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban
Gubernur Banten Tahun 2013 ini dimaksudkan sebagai bahan atau masukan
dalam penyusunan laporan keterangan pertanggung jawaban atas tugas tugas
dan kegiatan yang selama ini dilaksanakan, khususnya tugas kedinasan yang
telah dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan selaku
pembantu gubernur di bidang tersebut, selain itu juga sebagai data dan
informasi bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui kiprah dan peran Dinas
Kelautan dan Perikanan pada pembangunan kelautan dan perikanan di
Provinsi Banten.
Adapun tujuan dibuatnya ini adalah:
1. Untuk dapat mengetahui hasil pembangunan bidang kelautan dan
perikanan yang sudah dilaksanakan pada tahun anggaran berjalan.
2. Untuk mengetahui dan mengevaluasi sejauh mana program dan
kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan memberikan kontribusi yang
positif terhadap program prioritas pembangunan yang telah
ditetapkan.
3. Untuk bahan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang telah
dilakukan pada tahun sebelumnya sekaligus sebagai bahan
perencanaan pada tahun berikutnya.
2. Kondisi Sumber Daya Manusia
Jumlah Pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten
hingga Januari 2014 sebanyak 223 Orang, terdiri dari PNS berjumlah 85
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
14
orang, Tenaga Kerja Sukarela (TKS) berjumlah 141 orang. Komposisi pegawai
(status PNS) menurut tingkat pendidikan dapat digambarkan bahwa jumlah
pegawai dengan tingkat pendidikan Pasca Sarjana (S.2) sebanyak 18 Orang
(20.22%), Sarjana (S.1) sebanyak 49 Orang (55.55%), Sarjana (D.4) sebanyak
5 Orang (5.62%), Sarjana Muda (D.3) sebanyak 8 Orang (8.98%), dan
pegawai dengan pendidikan non sarjana (SLTA) sebanyak 5 Orang (5.62%).
Dari data diatas tergambar bahwa komposisi pegawai (status PNS) DKP
Provinsi Banten sebagian besar berpendidikan sarjana (kategori pendidikan S.1
– S.2) sebanyak 67 Orang (79.77%) dan non Sarjana (SLTA – D.4) sebanyak
18 Orang (20.22%).
Jumlah pegawai (status PNS) berdasarkan jenis kelamin dapat
digambarkan bahwa jumlah pegawai laki – laki sebanyak 63 Orang dan
pegawai perempuan sebanyak 22 Orang.
Tingkat keterisian jabatan struktural di DKP Provinsi Banten hingga
Januari 2014 sudah mencapai 100 % dari 37 formasi jabatan struktural yang
ada, sehingga jumlah pegawai menurut eselon dan staf adalah : Eselon II
berjumlah 1 Orang, Eselon III sebanyak 9 Orang, Eselon IV sebanyak 27
Orang, Pelaksana sebanyak 48 Orang.
Tabel 2.1 Rekapitulasi Jumlah Pegawai DKP Banten Tahun 2014
STATUS JABATANBIDANG / UPTD
JUMLAHSEKRETARIAT SD
KELAUTANPERIKANANBUDIDAYA BINUS PENGENDALIA
N BPMHP BBAT BBIP BPPP
PNS
ESS 2 1 1
ESS 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
ESS 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
PELAKSANA 15 6 6 5 4 4 3 2 3 48
TKK 28 4 10 14 8 28 18 18 13 141
TOTAL 50 18 18 23 8 36 21 26 19 223
Keterangan:
- BPMHP : Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan
- BBAT : Balai Budidaya Air Tawar
- BBIP : Balai Budidaya Ikan Pantai
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
15
- BPPP: Balai Pelabuhan Perikanan Pantai
- TKK : Tenaga Kerja Kontrak
3. Aset/Modal
Kondisi prasarana dan sarana kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Banten secara bertahap terus ditingkatkan. Hingga Januari 2014,
secara umum prasarana kerja berupa gedung perkantoran yang sudah milik
sendiri, balai budidaya, laboratorium, kapal inspeksi perikanan, mobil lab
keliling dan mobil Gemarikan. Aset/Modal DKP Banten dapat dilihat pada
Tabel 3.1
Tabel 3.1 Aset/Modal DKP Banten
No Gedung Alamat Luas Lahan
1 Kantor DKP Banten Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi
Banten (KP3B) Kec. Curug Kota
Serang
50.205 m2
15.105 m2
(bangunan)
2 Balai Budidaya Air
Tawar Curug Barang
Jalan Raya Labuan KM .12 , Kp.
Curug Barang, Kec. Cimanuk, Kab.
Pandeglang
4,11 Ha
3 Balai Budidaya Ikan
Pantai Cigorondong
Desa Cigorondong Kecamatan Sumur
Kabupaten Pandeglang
5 Ha
4 Balai Pengujian Mutu
Hasil Perikanan
Kasemen
Jalan Raya Banten, Desa Angsana
Kota Serang
1.565 m2
5 Balai Pengujian Mutu
Hasil Perikanan
Tangerang
Jalan Perintis Kemerdekaan II
Tangerang
320 m2
6 Balai Pelabuhan
Perikanan Pantai
Labuan
Desa Teluk, Kec. Labuan Kabupaten
Pandeglang
9,5 Ha
7 Unit Depurasi
Kekerangan
Desa Panimbang Jaya, Kec.
Panimbang, Kabupaten Pandeglang
8.000 m2
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
16
Lanjutan Tabel 3.1
No Sarpras Jumlah
1 Kapal Inspeksi DKP Banten 1 Unit
2 Mobil Berinsulasi untuk Gemarikan 2 Unit
3 Mobil Laboratorium Keliling 1 Unit
4 Mobil Perizinan 1 Unit
Sarana kerja penunjang lain yang dimiliki DKP Provinsi Banten adalah
berupa sarana informasi portal berupa web site dengan kode akses
:www.dkp.bantenprov.go.id dan Email [email protected]. Sarana
informasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan layanan informasi
pembangunan kelautan dan perikanan di Provinsi Banten.
UNIT USAHA
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten memiliki beberapa unit
usaha yang beberapa diantaranya berkontribusi sebagai sumber Pendapatan
Asli Daerah (PAD). DKP Banten Banten memiliki koperasi pegawai yaitu
Koperasi Citra Bahari, koperasi ini melayani simpan pinjam bagi pegawai dan
pemenuhan alat tulis kantor.
Berikutnya DKP Banten juga memiliki UPTD, diantaranya BBAT Curug
Barang, BBIP Cigorondong, BPMHP Kasemen dan Tangerang dimana UPTD
tersebut berkontribusi dalam pemenuhan PAD. BBAT dan BBIP menyumbang
PAD dari penjualan benih ikan, sedangkan BPMHP menyumbang dari sisi
sertifikasi ekspor.
Selain itu di DKP Banten juga melayani perizinan untuk usaha
perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan pengolahan hasil perikanan.
Perizinan tersebut juga menjadi salah satu penyumbang PAD.
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
17
BAB IIKEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
A. Visi dan Misi
Visi
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten sebagai salah satuSatuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Provinsi Banten, dalam rangkamelaksanakan pembangunan kelautan dan perikanan mempunyai visi, yaitu:
“Terwujudnya Usaha Kelautan Dan Perikanan Yang Maju Dan Berdaya
Saing Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah”
Misi
Di samping mempunyai visi dalam rangka melaksanakan pembangunankelautan dan perikanan sebagaimana tersebut diatas, juga mempunyai misi,yaitu :
1. Meningkatkan mutu dan kinerja DKP yang berwibawa dalam
mendukung tata kelola pemerintahan daerah yang baik dan bersih (M1)
2. Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama sektor kelautan dan
perikanan (M2)
3. Meningkatkan daya saing dan pemasaran produk kelautan dan
perikanan (M3)
4. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil
secara berkelanjutan (M4).
Tujuan dan Sasaran
Dengan memperhatikan analisis pemecahan masalah, diperoleh faktor-faktor kunci keberhasilan, dengan mengacu pada visi, misi dan nilai-nilaiyang telah ditetapkan, maka tujuan dan sasaran yang ingin dicapaiadalah:Misi 1 :
Meningkatkan mutu dan kinerja DKP yang berwibawa dalam
mendukung tata kelola pemerintahan daerah yang baik dan bersih
(M1);
Tujuan :
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
18
Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah di
lingkungan DKP yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam rangka
meningkatkan pelayanan publik sektor kelautan dan perikanan,
dengan sasaran :
Meningkatnya pelayanan data dan informasi publik yang dapat
diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat
Meningkatnya perencanaan dan pengendalian pembangunan
daerah
Mewujudkan kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah
serta pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel dan
berbasis teknologi informasi.
Misi 2 :
Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama sektor kelautan dan
perikanan (M2);
Tujuan :
Meningkatnya pendapatan pelaku utama sektor kelautan dan
perikanan, dengan sasaran:
- Meningkatnya Nilai Tukar Nelayan (NTN) dari < 100 menjadi >
100
Misi 3 :
Meningkatkan daya saing dan pemasaran produk kelautan dan
perikanan (M3)
Tujuan :
Meningkatkan peranan sektor kelautan dan perikanan terhadap
pertumbuhan ekonomi daerah, dengan sasaran:
- Pertumbuhan rata-rata PDRB sektor kelautan dan perikanan sebesar13,5%/tahun
Misi 4 :
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
19
Mewujudkan pengelolaan sumberdaya laut, pesisir dan pulau-pulau
kecil secara berkelanjutan (M4)
Tujuan :
Meningkatnya cakupan wilayah laut dan pesisir yang direhabilitasi dan
bebas IUU Fishing dari 17% menjadi 50%, dengan sasaran:
- Meningkatnya luas wilayah perairan Banten yang diawasi oleh
aparatur pengawas Dinas Kelautan dan Perikanan
B. Strategi dan Kebijakan Renstra SKPD
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang
menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan
jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan
arsitektur kinerja SKPD selama lima tahun.
Untuk mewujudkan tujuan, diperlukan strategi yang dirancang secara
konseptual, analitis, realistis, rasional dan komperehensif. Berdasar pada
tujuan dan sasaran di atas, Dinas Kelautan dan Perikanan memiliki strategi
sebagai berikut:
1. Menyediakan data /informasi a-spasial dan spasial yang mutakhir
dan akurat menuju satu data pembangunan DKP Banten
2. Membuat perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah
yang memenuhi unsur koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi
3. Melaksanakan pengelolaan dan pelaporan pelaksanaan anggaran
yang akuntabel menuju pencapaian status Wajar Tanpa Pengecualian
4. Melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana operasional DKP
5. Mewujudkan kinerja, disiplin dan profesionalitas aparatur daerah
6. Menata regulasi manajemen kelembagaan, ketatalaksanaan dan
sumberdaya aparatur
7. Memberikan pelayanan administrasi kepegawaian
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
20
8. Menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan
kepada masyarakat, anatara lain melalui pengembangan pilihan
layanan bergerak
9. Menjaga kualitas pelayanan antar lembaga dan kepada masyarakat.
10. Meningkatkan produksi, produktifitas perikanan, ketersediaan benih
dan pendistribusian benih/ induk yang berkualitas, sarana dan
prasarana perikanan, pengembangan pelabuhan perikanan
11. Meningkatkan kemampuan peran kelembagaan usaha agribisnis serta
dukungan fasilitas produk di kawasan minapolitan
12. Meningkatkan nilai tambah, sarana serta pengolahan hasil perikanan
13. Menjaga mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar
14. Memberikan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan.
15. Memperluas branding produk perikanan dan market share di pasar
domestik
16. Meningkatkan kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan
perikanan yang memilki komoditas unggulan
17. Meningkatkan pengembangan usaha pemasaran, sarana pemasaran
dan margin pemasaran dari hasil perikanan
18. Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumber daya
kelautan dan perikanan.
19. Mewujudkan perairan laut Provinsi Banten bebas Illegal, Unreported
& Unregulated (IUU) Fishing serta kegiatan yang merusak
sumberdaya kelautan dan perikanan
20.Meningkatkan peran aktif masyarakat pesisir dalam upaya konservasi
serta adaptasi perubahan iklim laut
Dalam mewujudkan strategi tersebut di atas, Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Banten pada penyusunan program-program kerjanya 5
(lima) tahun ke depan memiliki kebijakan sebagai berikut:
1. Menjaga kualitas data dan informasi untuk mendukung perencanaan
daerah dan penyelenggaraan pemerintahan
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
21
2. Mendayagunakan secara optimal pemanfaatan aparatur DKP untuk
menangani program dan kegiatan strategis DKP
3. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas setiap unit kerja dalam
pelayanan publik untuk mewujudkan clean government dan good
governance
4. Terpeliharanya sarana dan prasarana operasional DKP
5. Menjaga kinerja aparatur
6. Menegakkan disiplin aparatur
7. Memantapkan budaya aparatur yang profesional dan cerdas
8. Menjaga kualitas aparatur DKP
9. Malaksanakan pembenahan sistem dan prosedur serta standarisasi
kualitas pelayanan publik DKP
10. Memberikan pelayanan administrasi kepegawaian yang tertib dan
tepat waktu
11. Melaksanakan penataan dan pendayagunaan aset milik DKP
12. Menyediakan data kersipan yang mendukung manajemen
pemerintahan daerah
13. Memenuhi kebutuhan dasar operasional DKP dalam mendukung
tugas pokok dan fungsinya
14. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa melalui sistem layanan
pengadaan secara elektronik
15. Mencapai target produksi, produktivitas dan kualitas produk
perikanan
16. Mengembangkan benih dan induk ikan unggul Mengendalikan
hama dan penyakit ikan
17. Mewujudkan ketersediaan dan kualitas sarana prasarana perikanan
18. Mengembangkan inovasi dan teknologi perikanan yang ramah
lingkungan
19. Mewujudkan kualitas tata guna lahan dan air untuk usaha budidaya
perikanan serta pengembangan lahan budidaya perikanan
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
22
20.Melaksanakan pembinaan pelaku utama kelautan dan perikanan
sebagai upaya penyerapan tenaga kerja sektor kelautan dan
perikanan
21. Menjadikan kawasan minapolitan sebagai upaya percepatan
pembangunan kelautan dan perikanan di sentra-sentra produksi
perikanan di 5 lokasi kabupaten/kota
22.Memprioritaskan pengembangan Pelabuhan Perikanan di 4 lokasi
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
23.Menetapkan sentra-sentra perikanan budidaya berdasarkan
komoditas unggulan di kabupaten/kota
24.Mencapai target Kontrak Produksi yang telah ditetapkan oleh
Kementerian Kelautan dan Perikanan
25.Mengembangkan kemampuan peran kelembagaan usaha perikanan
26.Memberikan dukungan fasilitas sarana dan prasarana kepada
kelompok usaha sektor kelautan dan perikanan
27.Memberikan nilai tambah pengolahan hasil perikanan
28.Membangun sarana pengolahan hasil perikanan
29.Menjaga mutu pengolahan hasil perikanan
30.Melakukan diversifikasi produk usaha perikanan
31. Mengembangkan industrialiasi perikanan berbasis komoditas
unggulan
32.Menjaga ketersediaan hasil kelautan dan perikanan
33.Melakukan pengembangan usaha pemasaran
34.Membangun sarana pemasaran hasil perikanan
35.Menghasilkan margin pemasaran hasil perikanan
36.Melakukan penataan ruang, konservasi sumberdaya ikan dan daya
dukung lingkungan melalui rehabilitasi ekosistem laut, pesisir dan
pulau-pulau kecil
37.Melaksanakan patroli laut terpadu dengan para stakeholder dalam
rangka pengendalian sumberdaya kelautan dan perikanan
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
23
38.Memberdayakan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil melalui
fasilitasi, pembinaan atau bantuan kepada masyarakat serta
rehabilitasi lingkungan.
C. Program dan Indikasi Kegiatan
Rencana kerja pembangunan kelautan dan perikanan pada Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten merupakan bagian dalam rencana
Strategis tahun 2010 - 2014, dengan mencakup Sasaran, Kebijakan, Program
dan Kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun anggaran pada kurun waktu
lima tahun (tahun 2010 - 2014). Sasaran dalam Rencana Kerja Tahunan
(RKT) disajikan bersama indikator kinerjanya, sedangkan program disajikan
sebagai strategi yang relevan dengan sasaran yang telah ditetapkan.
Selanjutnya kegiatan disajikan dengan mengacu pada program yang
relevan, sehingga kegiatan yang dirumuskan setiap tahun yang dijabarkan
dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan rangkaian yang
sistematis dari program yang akan dilaksanakan.
Program-program pembangunan yang direncanakan untuk
dilaksanakan selama tahun 2012 - 2017 meliputi:
1. Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
2. Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
3. Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas
Aparatur
4. Program peningkatan daya saing dan
Pemasaran produk peternakan, perikanan, pertanian dan perkebunan.
5. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan, Perikanan,
Pertanian dan Perkebunan
6. Program Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
24
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
25
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
26
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
27
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
24
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN
A. Pengelolaan Pendapatan Daerah
1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor kelautan dan perikanan
diperoleh dari dana retribusi yang diterima oleh Unit Pelaksana Teknis
Daerah yang dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten
seperti Balai Benih Air Tawar (BBAT) Curug Barang Pandeglang dan Balai
Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP, Balai Budidaya Ikan Pantai
(BBIP) Cigorondong serta dari penerbitan izin usaha perikanan.
2. Target dan Realisasi Pendapatan
Target penerimaan pendapatan asli daerah dari bidang kelautan dan
perikanan secara keseluruhan mencapai Rp. 342.950.000,- (Tiga Ratus
Empat Puluh Dua Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah), ini
dihasilkan dari Balai Benih Ikan Pantai sebesar Rp. 60.450.000,-( Enam
Puluh Juta Empat Ratus lima puluh Ribu Rupiah ), Balai Benih Ikan Air
Tawar sebesar Rp. 72.500.000,- (Tujuh Puluh Dua Juta Lima Ratus Ribu
Rupiah ), Jasa Pengurusan Surat Ijin Usaha Perikanan sebesar Rp.
50.000.000,- ( Lima Puluh Juta Rupiah ), sedangkan dari Balai Pengujian
Mutu Hasil Perikanan sebesar Rp. 150.000.000,- ( Seratus Lima Puluh Juta
Rupiah ).
Realisasi pendapatan asli daerah yang dapat dicapai pada tahun
2014 adalah sebesar Rp 294.266.900,- (Dua Ratus Sembilan Puluh Empat
Dua Ratus Enam Puluh Enam Ribu Sembilan Ratus Rupiah) yang diperoleh
dari Balai Benih Ikan Pantai sebesar Rp. 30.036.900,-(Tiga Puluh Juta Tiga
Puluh Enam Ribu Sembilan Ratus Rupiah), Balai Benih Ikan Air Tawar
sebesar Rp. 72.581.000,- (Tujuh Puluh Dua Juta Lima Ratus Delapan
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
25
Puluh Satu Ribu Rupiah), Jasa Pengurusan Surat Ijin Usaha Perikanan
sebesar Rp. 33.850.000,- (Tiga Puluh Tiga Juta Delapan Ratus Lima Puluh
Ribu Rupiah), sedangkan dari Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan sebesar
Rp. 157.261.000,- (Seratus Lima Puluh Tujuh Juta Dua Ratus Enam Puluh
Satu Ribu Rupiah).
3. Permasalahan dan Solusi
Permasalaan yang ada adalah Banyaknya benih yang terserang
penyakit karena faktor cuaca, dan infrastruktur yang kurang memadai
(PLN), oleh karena itu realisasinya Tidak mencapai target, dari Target
sebesar Rp. 342.950.000,- hanya menjadi Rp. 294.266.900,- belum
terealisasi sebesar Rp. 48.683.100,-
B. Pengelolaan Belanja Daerah
1. Target dan Realisasi Belanja
Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Satuan kerja
Perangkat Daerah Dinas Kelautan dan Perikanan pada tahun 2014 sebesar
Rp. 36.691.430.000,- ( Tiga Puluh Enam Milyar Enam Ratus Sembilan
Puluh Satu Juta Empat Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah).
Realisasi anggaran pembangunan kelautan dan perikanan sampai
dengan 31 Desember 2014, sebesar Rp. 33.433.787.062,- ( Tiga Puluh Tiga
Milyar Empat Ratus Tiga Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Tujuh
Ribu Enam Puluh Dua Rupiah), atau sebesar 91,12 %.
2. Permasalahan dan Solusi
Realisasi anggaran pembangunan sampai dengan 31 Desember
2014 hanya sebesar 91,12 %, hal ini disebabkan adanya Hibah tidak bisa
direalisasikan dari Anggaran Belanja Langsung dan pengembalian untuk
anggaran rapat di hotel per 1 Desember 2014, Anggaran tidak di Gunakan
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
26
dan Contra Post senilai Rp. 3.257.642.938,- ( Tiga Milyar Dua Ratus Lima
Puluh Juta Enam Ratus Empat Puluh Dua Ribu Sembilan Ratus Tiga Puluh
Delapan Rupiah) atau sebesar 8,88%.
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014 28
BAB IVPENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
A. Urusan Wajib Yang Dilaksanakan
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten hanya melaksanakan
Urusan Pilihan di bidang Kelautan dan Perikanan. Urusan pilihan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) dalam PP Nomor 38 Tahun
2007 adalah urusan pemerintahan yang Wajib diselenggarakan oleh
pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota,
berkaitan dengan pelayanan dasar.
1. Program dan Kegiatan
Untuk mencapai sasaran sesuai dengan strategi dan kebijakan yang
telah dirumuskan maka ditetapkan program – program pembangunan
kelautan dan perikanan. Program pembangunan kelautan dan perikanan
Provinsi Banten telah mengadopsi ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Skenario dan asumsi pembangunan daerah tahun 2012-2017
berpedoman kepada Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah Provinsi Banten Tahun
2012-2017, hasil evaluasi capaian kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Banten sampai dengan saat ini, dan memperhatikan peluang dan
tantangan selama kurun waktu lima tahun mendatang sampai dengan tahun
2017. Dalam hal perubahan indikator kinerja daerah, dilakukan
penyesuaian dengan mengacu kepada :
1. Sasaran Pembangunan Provinsi Banten berdasarkan RPJMD khususnya
pada .....;
2. Sasaran Pembangunan Kelautan dan Perikanan pada Renstra
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014 29
Setelah melalui penelaahan capaian Renstra Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Banten periode sebelumnya .. Ditetapkan indikator
program sebagai berikut:
1. Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah, dengan indikator
kinerja:
Ketersediaan Data dan Informasi Pembangunan (Unit)
2. Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah,
dengan indikator kinerja:
Rasio Ketersediaan Dokumen Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
(%)
Rasio Ketersediaan Dokumen Penatausahaan, Pengendalian dan
Evaluasi Laporan Keuangan (%)
3. Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas
Aparatur, dengan indikator kinerja:
Rasio Pembangunan, Pengadaan, Pemeliharaan dan Rehabilitasi
Prasarana dan Sarana Aparatur (%)
Rasio Pembinaan dan Peningkatan Pelayanan, Tata Usaha dan
Administrasi Kepegawaian (%)
Rasio Penyelengaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi di Dalam
dan ke Luar Daerah (%)
Rasio Penyediaan Barang dan Jasa Adm.Perkantoran serta
Pelayanan Tata Usaha Kerumahtanggaan (%)
2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pembangunan dan kelautan dan perikanan
urusan wajib sampai dengan akhir tahun anggaran 2014, hanya mencapai
96,21 %, dari total anggaran Rp. 7.075.000.000,- ( Tujuh Milyar Tujuh
Puluh Lima Juta Rupiah), rincian terlampir.
3. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dijumpai selama pelaksanaan kegiatan
umumnya bersifat pada terbatasnya koordinasi dengan kabupaten dan
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014 30
kota, sehingga pelaksanaan kegiatan agak tersendat, tetapi lambat laun
permasalahan itu dapat diatasi dengan komunikasi yang intens dengan staf
atau bagian yang menanganinya secara langsung.
Permasalahan yang sampai dengan batas akhir tahun tidak bisa
diselesaikan adalah pelaksanaan beberapa tolok ukur yang ada, hal ini lebih
disebabkan pada non teknis, yaitu anggaran yang tersedia di Dokumen
Anggaran tidak cukup untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, dikarenakan
adanya perubahan harga yang cukup signifikan. Keterlambatan pekerjaan
dapat diantisipasi, dengan dilaksanakannya percepatan terutama pada
beberapa kegiatan. Percepatan terutama dilaksanakan dibidang realisasi
anggaran, kinerja keuangan dinilai sangagt lambat, terkait dengan
penggunaan sistem pengelolaan yang baru.
B. Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten hanya melaksanakan
Urusan Pilihan di bidang Kelautan dan Perikanan. Urusan pilihan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) dalam PP Nomor 38 Tahun
2007 adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi,
kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.
1. Program dan Kegiatan
Untuk mencapai sasaran sesuai dengan strategi dan kebijakan yang
telah dirumuskan maka ditetapkan program – program pembangunan
kelautan dan perikanan. Program pembangunan kelautan dan perikanan
Provinsi Banten telah mengadopsi ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Skenario dan asumsi pembangunan daerah tahun 2012-2017
berpedoman kepada Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah Provinsi Banten Tahun
2012-2017, hasil evaluasi capaian kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014 31
Provinsi Banten sampai dengan saat ini, dan memperhatikan peluang dan
tantangan selama kurun waktu lima tahun mendatang sampai dengan tahun
2017. Dalam hal perubahan indikator kinerja daerah, dilakukan
penyesuaian dengan mengacu kepada :
1. Sasaran Pembangunan Provinsi Banten berdasarkan RPJMD khususnya
pada .....;
2. Sasaran Pembangunan Kelautan dan Perikanan pada Renstra
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Arah kebijakan dan strategi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Banten tahun 2012-2017 yang telah diuraikan tersebut, melalui revisi
Renstra ini akan diimplementasikan ke dalam program dan kegiatan tahun
2012-2017 sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Pemerintah Daerah
Sasaran program adalah ketersediaan sarana - prasarana
aparatur pemerintah yang memadai dan pemanfaatan pegawai
untuk penanganan program/kegiatan strategis pembangunan. Untuk
mencapai sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
Perencanaan, Pengendalian dan Penyediaan Data
Pembangunan Kelautan dan Perikanan
Penyusunan Pelaporan Keuangan Dinas Kelautan dan
Perikanan
Peningkatan Kualitas dan Kuantintas Serta Pemeliharan Sarana
dan Prasarana Aparatur dan Administrasi Perkantoran
Peningkatan Kualitas dan Kuantitas serta Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Aparatur dan Administrasi Perkantoran Pada
UPTD BBAT Banten
Peningkatan Kualitas dan Kuantitas serta Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Aparatur dan Administrasi Perkantoran Pada
UPTD BPMHP Banten
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014 32
Peningkatan Kualitas dan Kuantitas serta Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Aparatur dan Administrasi Perkantoran Pada
UPTD BBIP Banten
Peningkatan Kualitas dan Kuantitas serta Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Aparatur dan Administrasi Perkantoran Pada
UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan
Unit kerja penanggung jawab program adalah Sekretariat.
b. Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin
Sasaran program adalah pemberdayaan fakir miskin,
komunitas adat terpencil dan pemberdayaan perempuan. Untuk
mencapai sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
Peningkatan Produktifitas Perikanan Tangkap
Pembinaan Mutu dan Pengolahan Hasil Kelautan dan
Perikanan
Unit kerja penanggung jawab program adalah Bidang Sumberdaya
Kelautan dan Bidang Bina Usaha.
c. Pengelolaan dan Pengembangan Sumberdaya Kelautan danPerikanan
Sasaran program adalah peningkatan pendapatan
pembudidaya dan nelayan; pengelolaan sumberdaya kelautan dan
perikanan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Untuk mencapai
sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
Pembinaan dan Pengembangan Pelabuhan dan Armada
Perikanan
Pengendalian Sumberdaya Kelautan
Pengendalian Sumberdaya Perikanan
Penanganan Pelanggaran Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan
Pembinaan Tata Operasional BPPP Labuan
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014 33
Pengembangan dan Pendayagunaan BPPP Labuan
Pengembangan Sarana Perikanan Tangkap (DAK)
Unit kerja penanggung jawab program adalah Bidang Sumberdaya
Kelautan, BPPP Labuan dan Bidang Pengendalian.
d. Peningkatan Ketahanan Pangan
Sasaran program adalah ketersediaan pangan yang
cukup,aman,dan merata; kemampuan memperoleh pangan dengan
cara yang legal dan diterima secara sosial budaya; kemampuan
memanfaatkan ketersedian pangan sesuai dengan pedoman gizi
seimbang. Untuk mencapai sasaran tersebut, kegiatan yang akan
dilaksanakan adalah:
Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Laut
Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Payau
Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air
Tawar
Pembinaan Perbenihan Ikan Air Tawar
Pengembangan Benih dan Induk Ikan Unggul Air Tawar
Pengembangan Benih dan Induk Ikan Unggul Air Laut
Pembinaan Perbenihan Ikan Air Laut
Diversifikasi Produk Hasil Perikanan
Unit kerja penanggung jawab program adalah Bidang Perikanan
Budidaya, BBAT, BBIP, dan Bidang Bina Usaha.
e. Pengembangan Agribisnis
Sasaran program adalah Revitalisasi pertanian, perkebunan,
peternakan dan perikanan; keberdayaan petani, pembudidaya dan
nelayan. Untuk mencapai sasaran tersebut, kegiatan yang akan
dilaksanakan adalah:
Pengembangan Bisnis dan Investasi
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014 34
Pengelolaan Kompetensi dan Pelayanan Pengujian UPTD
BPMHP Banten
Pengendalian Mutu dan Perekayasaan Olahan Hasil Perikanan
(BPMHP)
Unit kerja penanggung jawab program adalah Bina Usaha dan
BPMHP.
f. Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam
Sasaran program adalah meningkatnya perlindungan
sumberdaya alam dari kegiatan yang eksploitatif di Kawasan
Konservasi Laut dan meningkatnya perlindungan sumberdaya alam
dari kegiatan yang eksploitatif di Kawasan Konservasi Laut. Untuk
mencapai sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut
Unit kerja penanggung jawab program adalah Bidang Sumberdaya
Kelautan.
2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pembangunan dan kelautan dan perikanan
urusan pilihan sampai dengan akhir tahun anggaran 2014, hanya mencapai
86,88 %, dari total anggaran Rp. 20.892.430.000,- ( Dua puluh Milyar
Delapan Ratus Sembilan Puluh Dua juta Empat Ratus Tiga Puluh Ribu
Rupiah), rincian terlampir.
3. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dijumpai selama pelaksanaan kegiatan
umumnya bersifat pada terbatasnya koordinasi dengan kabupaten dan
kota, sehingga pelaksanaan kegiatan agak tersendat, tetapi lambat laun
permasalahan itu dapat diatasi dengan komunikasi yang intens dengan staf
atau bagian yang menanganinya secara langsung.
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014 35
Permasalahan yang sampai dengan batas akhir tahun tidak bisa
diselesaikan adalah Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan
Budidaya Air Tawar, realisasi hibah barang tidak sesuai dengan target
disebabkan berdasarkan hasil verifikasi administrasi dan dilapangan hanya
19 kelompok dari total keseluruhan 65 kelompok yang memenuhi syarat
untuk dicairkan sesuai dengan pergub No. 33 Tahun 2013, dan 46
kelompok yang tidak memenuhi syarat untuk pencairan. Kegiatan
Pengembangan dan Pendayagunaan Pelabuhan Perikanan (BPPP Labuan),
pembangunan fisik yang tidak dilaksanakan karena tidak teranggarkannya
biaya jasa konsultan pengawas, Fasilitasi Gardu Listrik PLN sebesar Rp
23.895.000 tdk dilaksanakan karena harus melunasi tunggakan tagihan
pembayaran listrik tahun-tahun sebelumnya sebesar kurang lebih Rp
60.000.000, Fasilitasi Lampu Suar Pelabuhan sebesar Rp 71.236.000 tdk
dilaksanakan karena kesalahan kode rekening yang seharusnya anggaran
tersebut pada kode rekening lampu pandu. Kegiatan Pengelolaan dan
Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut SILPA terbear berasal dari toluk
Penyusunan Naskah Akademik Raperda RZWP3K Provinsi Banten sebesar
Rp 250.000.000 untuk fasilitasi rapat dan studi banding penyusunan
Raperda RZWP3K karena Tim Prolegda pada tahun 2014 lalu hanya
mempunya target kerja 1 dokumen perda dari BPBD.
Solusi penyelesaian masalah kegiatan adalah Memperbaiki tata
laksana pelaksanaan hibah melalui penerapan Sistem E-Hibah Banten yang
dikelola Biro Pemerintahan, Melibatkan pelaksana tim teknis perencanaan
fisik dari Dinas SDAP dan k7toordinasi yang intensif dengan instansi terkait
yang berada di lingkungan BPPP Labuan, dan Pekerja penyusunan Raperda
RZWP3K akan dilanjutkan pada tahun 2015 dan dianggarkan di Bapeda
C. Capaian Kinerja SKPD
Pelaksanaan kegiatan pembangunan dan kelautan dan perikanan
sampai dengan akhir tahun anggaran 2013, mencapai 97,96 %, dari total
anggaran Rp. 26.924.850.000,- ( Dua Puluh Enam Milyar Sembilan Ratus
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014 36
Dua Puluh Empat Juta Delapan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah), rincian
terlampir.
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
36
BAB V
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
A. Tugas Pembantuan Yang Diterima
Pada tahun anggaran 2014 Dinas Kelautan dan Perikanan menerima
tugas pembantuan dari Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, P2HP dan
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya yang berasal dari Kementerian
Kelautan dan Perikanan, dengan jumlah anggaran keseluruhan sebesar
Rp.4.565.900.000,- dengan realisasi fisik secara keseluruhan sebesar 100 %,
dan realisasi keuangan sebesar 97,65 %.
Tugas Pembantuan dari Direktur Jenderal Perikanan Tangkap
dengan Jumlah Anggaran Rp. 317.160.000,- adapun realisasi fisik sebesar
100 % dan realisasi keuangan sebesar 98,69 % atau sebesar Rp.
313.002.000
Tugas Pembantuan dari Direktur Jenderal P2HP dengan Jumlah
Anggaran Rp. 2.666.100.000,- adapun realisasi fisik sebesar 100 % dan
realisasi keuangan sebesar 97,22 % atau sebesar Rp. 2.591.984.000,-
Tugas Pembantuan dari Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 1.582.640.000,- adapun realisasi fisik
sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar 98,16 % atau sebesar Rp.
1.553.528.000,-.
1. Dasar Hukum
1. UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
2. UU No. 01 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
3. UU No. 10 Tahun 2010 Tentang APBN TA 2011
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
37
4. Keputusan Presiden No. 26 tahun 2010 Tentang Rincian ABPPdan SPRKAKL No. STAP-032.03.06-00/AG/2010 dan DNA No.29/032.03/2011
5. Keputusan Presiden No. 26 tahun 2010 Tentang Rincian ABPPdan SPRKAKL No. STAP-032.04.07-00/AG/2010 dan DNA No.29/032.04/2011
2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
Instansi yang memberikan tugas perbantuan adalah Kementerian
kelautan dan Perikanan melalui Direktur Jenderal Perikanan Tangkap,
Direktur Jenderal P2HP dan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya.
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Melaksanakan
Satuan kerja perangkat Daerah yang melaksanakan kegiatan Tugas
Perbantuan yaitu Dinas Kelutan dan Perikanan Provinsi Banten.
4. Program dan Kegiatan Yang diterima dan Pelaksanaannya
1. Program pengembangan dan Pengelolaan Perikanan tangkap
a. Kegiatan pembinaan dan Pengembangan kapal perikanan,Alat penangkap Ikan, dan Pengawakan kapal Perikanan,
b. Pengelolaan Sumberdaya Ikan (SDI).
2. Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya
a. Pengembangan Sistem Perbenihan Ikan,
b. Pengembangan Sistem Prasarana dan Sarana PembudidayaanIkan.
5. Sumber dan Jumlah Anggaran
Anggaran Dinas Kelautan dan Perikanan bersumber dari Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2014, dengan jumlah anggaran
sebesar Rp. 4.565.900.000,-
6. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
38
yang sering dihadapi adalah Berubahnya kebijakan dari pusat
ke daerah terkait dengan Perubahan anggaran, perubahan
pejabat lama yang menangani kegiatan tersebut,
2. Solusi
Kerjasama antar lembaga pemegang kebijakan di pusat harus
cepat ditanggapi oleh satker pengelola Tugas perbantuan.
B. Tugas Pembantuan Yang Diberikan
Dinas kelautan dan perikanan Provinsi Banten sampai dengan saat
ini belum memberikan tugas pembantuan pembangunan kelautan dan
perikanan kepada kabupaten dan kota.
1. Dasar Hukum Pasal 5 Ayat (2) Undang-undang dasar Republik Indonesia
Tahun 1945
UU Nomor 17 tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
UU. Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan negara
UU. Nomor 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan
dan tenggungjawab keuangan negara.
UU. Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
PP. Nomor 7 Tahun 2008 tentang dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan
2. Urusan Pemerintahan Yang Ditugaspembantuankan Kepada
kabupaten/Kota dan Desa untuk Provinsi atau Kepada Desa untuk
Kabupaten/Kota.
Dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang
ditugaskan dari pemerintah provinsi, bupati/walikota melakukan:
1. Sinkronisasi urusan pemerintahan yang ditugaskan dengan
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
39
2. Penyiapan perangkat daerah yang akan melaksanakan
program dan kegiatan tugas pembantuan; dan
3. Koordinasi, pengendalian, pembinaan, pengawasan, dan
pelaporan.
3. Sumber dan Jumlah Anggaran
Anggaran Dinas Kelautan dan Perikanan bersumber dari Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2014, dengan jumlah
anggaran sebesar Rp. 4.565.900.000,-.
4. Sarana dan Prasarana
Tugas Pembantuan dari Direktur Jenderal Perikanan Tangkap
adalah Fish apartment 40 modul dan kamera underwater.
Tugas Pembantuan dari Direktur Jenderal P2HP sebagai berikut:
Pabrik Es 1 Unit, motor roda 3 insulasi sebanyak 2 unit,
pengadaan peralatan untuk fasilitas sarana kerajinan; ikan hias,
kulit kerang dan rumput laut.
Tugas Pembantuan dari Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
sebagai berikut: pakan Benih dan Induk Bandeng, Kultur pakan
Alami dan Obat-obatan, Pakan Benih Kerapu, Pengadaan Induk
Kerapu Bebek, peralatan Hatchery, Optimalisasi Penembokan
Dinding kolam tanah BBAT Banten, Pembelian Pakan Ikan Induk
Kerapu (Ikan Rucah), Pakan Benih dan Induk Lele, Nila, Rehab
bangunan ruang Pompa, Pengadaan Bak Induk 50m3 dan
perlengkapannya , Pembangunan Jaringan Air Laut, pengadaan
Induk Bandeng, Pengadaan Peralatan Laboratorium, Saprokan
untuk BBI sentral, Pengadaan Bangunan Rumah Pompa 3x4 m,
Pengadaan Induk lele Sangkuriang.
Dekonsentrasi
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
40
Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan
Belanja Negara yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah
yang mencakup semua Penerimaan dan pengeluaran dalam rangka
pelaksanaan dekonsentrasi, Tidak termasuk dan yang dialokasikan untuk
instansi vertikal pusat di daerah.
Pada tahun anggaran 2014 Dinas Kelautan dan Perikanan menerima
dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan sebesar Rp. 11.302.054.000,-
Meliputi :
1. Satker 01 Sebesar 100 % yaitu Rp. 279.500.000,-
2. Satker 03 Sebesar 100 % yaitu Rp. 1.550.959.000,
3. Satker 03 ( TP) Sebesar 100 % yaitu Rp. 317.160.000,-
4. Satker 04 Sebesar 100 % yaitu Rp. 1.062.360.000,-
5. Satker 04 (TP) Sebesar 100 % yaitu Rp. 1.582.640.000,-
6. Satker 05 Sebesar 100 % yaitu Rp. 571.244.000,-
7. Satker 06 Sebesar 100 % yaitu Rp. 1.350.341.000,-
8. Satker 06 (TP) Sebesar 100 % yaitu Rp. 2.666.100.000,-
9. Satker 07 Sebesar 100 % yaitu Rp. 1.175.000.000,-
10. Satker 12 Sebesar 100 % yaitu Rp. 596.750.000,-
11. Satker 13 Sebesar 100 % yaitu Rp. 150.000.000,-
Realisasi Tahun anggaran 2014 Dinas Kelautan dan Perikanan yaitu :
1. Satker 01 Sebesar 98,59 % yaitu Rp. 275.564.705,-
2. Satker 03 Sebesar 94,28 % yaitu Rp. 1.462.202.900,-
3. Satker 03 ( TP) Sebesar 98,69 % yaitu Rp. 313.002.000,-
4. Satker 04 Sebesar 97,07 % yaitu Rp. 1.031.264.442,-
5. Satker 04 (TP) Sebesar 98,16 yaitu Rp. 1.553.528.000,-
6. Satker 05 Sebesar 95,07 % yaitu Rp. 543.078.400,-
7. Satker 06 Sebesar 97,96 % yaitu Rp. 1.322.790.000,-
8. Satker 06 (TP) Sebesar 97,22 % yaitu Rp. 2.591.984.000,-
9. Satker 07 Sebesar 88,77 % yaitu Rp. 1.043.078.400,-
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
41
10. Satker 12 Sebesar 99,93 % yaitu Rp. 596.310.000,-
11. Satker 13 Sebesar 91,85 % yaitu Rp. 137.772.000,-
1. Instansi Pemberi Dekonsentrasi
Instansi yang memberikan Dekonsentrasi adalah Kementerian
kelautan dan Perikanan melalui Gubernur Banten Selaku Pengguna
Anggaran.
2. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Melaksanakan
Satuan kerja perangkat Daerah yang melaksanakan kegiatan Tugas
Perbantuan yaitu Dinas Kelutan dan Perikanan Provinsi Banten.
3. Program dan Kegiatan Yang diterima dan Pelaksanaannya
1. Program Dukungan Manajemen dan Koordinasi PengelolaanKeuangan KKP
a. Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan, penganggaran danMonev Pembangunan KKP.
2. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap
a. Pembinaan dan pengembangan Kapal perikanan, AlatPenangkap Ikan, dan Pengawakan kapal Perikanan.
b. Pengembangan Pembangunan dan Pengelolaan PelabuhanPerikanan,
c. Pelayanan usaha Perikanan Tangkap yang Efisien, tertib danBerkelanjutan,
d. Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan dan PemberdayaanNelayan Skala Kecil
e. Pengelolaan Sumberdaya Ikan (SDI),
f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya Ditjen Perikanan Tangkap
3. Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya
a. Pengembangan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkunganpembudidaya Ikan,
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
42
b. Pengembangan Sistem Produksi Pembudidayaan Ikan,
c. Pengembangan Sistem Usaha Pembudidayaan Ikan,
d. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya.
4. Program Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
a. Penyelesaian Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan
b. Peningkatan Operasional Pengawasan Sumberdaya Perikanan
c. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya Ditjen PSDKP.
5. Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan
a. Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran dalamNegeri Hasil Perikanan
b. Fasilitasi Pengembangan Industri pengolahan Hasil perikanan,
c. Fasilitasi Pengembangan Produk Hasil Perikanan NonKonsumsi
d. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Sistim Usaha danInvestasi Perikanan
e. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya Ditjen P2Hp
6. Program Pengelolaan Sumberdaya laut, Pesisir dan Pulau-Pulaukecil
a. Pengelolaan pengembangan Konservasi kawasan dan jenis,
b. Pelayanan usaha dan pemberdayaan masyarakat,
c. Pendayagunaan pesisir dan Lautan,
d. Penataan Ruang dan perencanaan pengolahan wilayah laut,pesisir dan pulau-pulau kecil,
e. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya Ditjen Kp3k
4. Sumber dan Jumlah Anggaran
Anggaran Dinas Kelautan dan Perikanan bersumber dari Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014.
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
43
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
43
BAB VI
PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
A. Kerjasama Antar Daerah
1. Kebijakan dan dasar Hukum Pelaksanaan
Disamping penanganan kawasan strategis cepat tumbuh, di
Provinsi Banten masih terdapat 2 (dua) kabupaten tertinggal
sebagaimana tertuang dalam Kepmeneg PDT Nomor 001/Kep/M-
PDT/II/2005 tentang Strategi Nasional Pembangunan Daerah Tertinggal.
Diwilayah selatan Provinsi Banten terdapat sebanyak 40 Kecamatan 289
desa tertinggal yang tersebar pada:
1) Kabupaten Pandeglang terdapat 141 desa tertinggal dari
335desa/kelurahan, di 12 kecamatan dari 35 kecamatan,
2) Kabupaten Lebak terdapat di 148 desa tertinggal dari 345
desa/kelurahan, di 28 kecamatan.
Fokus pembangunan wilayah dan kawasan pada tahun 2012-2017
akan diarahkan pada pengembangankawasan strategis nasional, provinsi
dan kabupaten/kota. Sinergi pembangunan pusat dan daerah dengan
membagi peran strategis pembangunan kewilayahan dan memperhatikan
kebutuhan kawasan yang secara fungsional dapat berperan mendorong
pertumbuhan ekonomi bagi kawasan itu sendiri dan kawasan sekitarnya.
Secara umum, kebijakan pembangunan kewilayahan pada RPJMD ini
adalah sebagai berikut:
1) Pemerataan pembangunan melalui pengembangan wilayah yang
terencana dan terintegrasi dengan seluruh pembangunan sektor dan
tertuang dalam suatu rencana tata ruang. Selanjutnya rencana tata
ruang tersebut digunakan sebagai acuan kebijakan spasial bagi
pembangunan di setiap sektor agar pemanfaatan ruang dapat sinergis,
serasi dan berkelanjutan;
2) Percepatan pembangunan wilayah tertinggal agar ketertinggalan
wilayah tersebut tidak terlalu besar bahkan dapat sejajar dengan
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
44
wilayah lain yang telah lebih dulu berkembang. Untuk itu akan
dilakukan percepatan pembangunan wilayah tertinggal melalui
pendekatan peningkatan manusianya maupun sarana dan
prasarananya;
3) Keseimbangan pembangunan hulu-hilir perkotaan dan perdesaan
melalui keterkaitan kegiatan ekonomi antara perkotaan dan
perdesaan. Pembangunan perkotaan diarahkan agar dapat menjadi
pusat koleksi dan distribusi hasil produksi di wilayah perdesaan.
Sedangkan pembangunan perdesaan diarahkan pada pengembangan
desa-desa pusat pertumbuhan yang akan menjadi pusat produksi
agroindustri/agropolitan dan sektor lainnya sesuai dengan
ketersediaan tenaga kerja, peningkatan sumberdaya manusia di
perdesaan khususnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber
daya. Pertumbuhan tersebut dalam rangka meningkatkan
pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daya saing perdesaan;
4) Pengembangan kawasan pusat pertumbuhan guna menciptakan
sinergitas dan integrasi wilayah serta efektivitas dalam
pengelolaannya, khususnya di kawasan metropolitan dan
pengembangan Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Strategis
Provinsi. Kerjasama antar daerah diarahkan dalam rangka efisiensi
pelayanan publik maupun pembangunan lainnya melalui kerjasama
pembiayaan, ataupun pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan
prasarana sehingga dapat berbagi manfaat diantara daerah yang
bekerjasama;
5) Kerjasama pembangunan antar daerah merupakan salah satu unsur
perekat hubungan antar daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota,
dengan menggalang kerjasama dapat disepakati kebijakan bersama
dalam penyelesaian masalah antar daerah, mengantisipasi konflik
antar daerah dan meningkatkan pembangunan bersama bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kerjasama daerah mencakup:
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
45
a) Kerjasama Pembangunan Antar Daerah
Kerjasama Pembangunan Wilayah Perbatasan (Musrenbangtas)
Banten – Jawa Barat
Kerjasama Pembangunan Wilayah Perbatasan (Rakortas) Banten –
Lampung
Kerjasama Pembangunan Antar Daerah Jabodetabekjur
Kerjasama Pembangunan Antar Daerah Mita Praja Utama (MPU)
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pembangunan dan kelautan dan perikanan
kerjasama Pembangunan Antar Daerah Mitra Praja Utama (MPU) sampai
dengan akhir tahun anggaran 2014, hanya mencapai 20,47 %, dari total
anggaran Rp. 126.270.000,- ( Seratus Dua Puluh Enam Juta Dua Ratus
Tujuh Puluh Ribu Rupiah).
3. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dijumpai selama pelaksanaan kegiatan
umumnya bersifat pada terbatasnya koordinasi dengan kabupaten dan
kota, sehingga pelaksanaan kegiatan agak tersendat, tetapi lambat laun
permasalahan itu dapat diatasi dengan komunikasi yang intens dengan
staf atau bagian yang menanganinya secara langsung.
B. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga
1. Kebijakan dan dasar Hukum Pelaksanaan
Disamping penanganan kawasan strategis cepat tumbuh, di
Provinsi Banten masih terdapat 2 (dua) kabupaten tertinggal
sebagaimana tertuang dalam Kepmeneg PDT Nomor 001/Kep/M-
PDT/II/2005 tentang Strategi Nasional Pembangunan Daerah Tertinggal.
Diwilayah selatan Provinsi Banten terdapat sebanyak 40 Kecamatan 289
desa tertinggal yang tersebar pada:
3) Kabupaten Pandeglang terdapat 141 desa tertinggal dari
335desa/kelurahan, di 12 kecamatan dari 35 kecamatan,
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
46
4) Kabupaten Lebak terdapat di 148 desa tertinggal dari 345
desa/kelurahan, di 28 kecamatan.
Kerjasama Pembangunan Strategis di Provinsi Banten dengan pola
kerjasama pemerintah dan swasta, antara lain:
Bandara Banten Selatan, Kec. Panimbang Kab. Pandeglang
WTP Bendungan Sindang Heula, Kec. Pabuaran Kab. Serang
Penyediaan Air Bersih Bendungan Karian pada Kec. Sajira, Kec.
Cimarga, Kec. Maja dan Kec. Rangkasbitung
Pelabuhan Bojonegara, Kab. Serang ;
Rencana Jalan Tol Serang Panimbang
Pembangunan Jembatan Selat Sunda dan Pengembangan Kawasan
Strategis Selat Sunda.
Pengembangan sarana Perikanan Tangkap (DAK).
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pembangunan dan kelautan dan perikanan
Pengembangan sarana Perikanan Tangkap (DAK) sampai dengan akhir
tahun anggaran 2014, Realisasi Fisik mencapai 100 %, dari total
anggaran Rp. 9.071.230.000,- ( Sembilan Milyar Tujuh Puluh Satu Juta
Dua Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah), rincian terlampir.
3. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dijumpai selama pelaksanaan kegiatan
umumnya bersifat pada terbatasnya koordinasi dengan Pihak Ketiga,
sehingga pelaksanaan kegiatan agak tersendat, tetapi lambat laun
permasalahan itu dapat diatasi dengan komunikasi yang intens dengan
staf atau bagian yang menanganinya secara langsung.
C. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah
1. Kebijakan dan Dasar Hukum Pelaksanaan
Perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Pemerintah dan pemerintah
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
47
daerah menyusun dan mengembangkan sistem informasi dan data
statistik perikanan serta menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan,
analisis, penyimpanan, penyajian, dan penyebaran data potensi,
pemutakhiran data pergerakan ikan, sarana dan prasarana, produksi,
penanganan, pengolahan dan pemasaran ikan, serta data sosial ekonomi
yang berkaitan dengan pelaksanaan pengelolaan sumber daya ikan dan
pengembangan sistem bisnis perikanan.
Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 16 Nomor 1997 Tentang statistik
b. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang sistem
perencanaan pembangunan nasional
c. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang pengelolaan
wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
d. Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang perubahan
perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang
perikanan
e. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang keterbukaan
informasi publik
f. PP Nomor 38 Tahun 2007 Tentang pembagian urusan
pemerintahan antara pemerintah, pemerintahan daerah provinsi,
dan pemerintahan daerah kabupaten/kota
g. PP Nomor 8 Tahun 2008 Tentang tahapan, tata cara
penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan daerah
h. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang pelaksanaan PP
Nomor 8 Tahun 2008, lampiran I Permendagri Nomor 54 Tahun
2010 Tentang tata cara pengolahan data dan informasi
perencanaan pembangunan daerah
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
48
Pelaksanaan kegiatan pembangunan dan kelautan dan perikanan
Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan sampai dengan akhir tahun
anggaran 2014, Realisasi Fisik mencapai 100 %, dari total anggaran Rp.
400.000.000,- ( Empat Ratus Juta Rupiah), rincian terlampir.
3. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dijumpai selama pelaksanaan kegiatan
umumnya bersifat pada terbatasnya koordinasi dengan Dinas Kelautan
dan Perikanan dan Badan Pusat Statistik kabupaten dan kota, sehingga
pelaksanaan kegiatan agak tersendat, tetapi lambat laun permasalahan
itu dapat diatasi dengan komunikasi yang intens dengan staf atau bagian
yang menanganinya secara langsung.
D. Pengelolaan Kawasan Khusus
1. Jenis Kawasan Khusus Yang menjadi Kewenangan Daerah
Kebijakan pembangunan kewilayahan di Banten tentu tidak
terlepas dari kebijakan kewilayahan yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008
tentang RTRW Nasional, Pemerintah telah menetapkan kawasan
strategis nasional di Banten, yaitu :
1. Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda dan Kawasan Strategis
Taman Nasional Ujung Kulon;
2. KawasanStrategis Nasional Jabodetabekpunjur di wilayah Provinsi
Banten meliputi Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan
Kabupaten Tangerang.
Sedangkan menurut Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011
tentang RTRW Provinsi Banten Tahun 2010-2030 memuat Kawasan
Strategis Provinsi meliputi:
a. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pertahanan dan keamanan
merupakan kewenangan Pemerintah;
1) Pulau Deli sebagai kawasan pulau kecil terluar;
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
49
2) kawasan TNI AU Bandara Gorda di Kabupaten Serang;
3) kawasan TNI AD KOPASUS di Taktakan Kabupaten Serang;
4) kawasan TNI AD komando pendidikan latihan tempur di
Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak;
5) kawasan TNI AL di Merak Kota Cilegon; dan
6) Lapangan Terbang Pondok Cabe di Kota Tangerang Selatan.
b. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pertumbuhan ekonomi;
1) Kawasan Strategis Ekonomi Bojonegara di Kabupaten Serang
2) Kawasan Strategis Ekonomi Krakatau Cilegon di Kota Cilegon;
3) Banten Water Front City di Kota Serang;
4) Kawasan Wisata Tanjung Lesung-Panimbang di Kabupaten
Pandeglang;
5) Kawasan Sport City di Kota Serang;
6) KP3B (Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten) di Kota
Serang;
7) Kawasan Malingping di Kabupaten Lebak;
8) Kawasan Cibaliung di Kabupaten Pandeglang;
9) Kawasan Bayah di Kabupaten Lebak;
10) Kawasan Balaraja di Kabupaten Tangerang;
11) Kawasan Teluknaga di Kabupaten Tangerang;
12) Kawasan Kota Kekerabatan Maja di Kabupaten Lebak;
13) Kawasan Kaki Jembatan Selat Sunda;
14) Kawasan Pusat-Pusat Pertumbuhan.
Selain penetapan Kawasan Strategis,mengacu pada permen nomor
29 tahun 2008 tentang Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT)
Pemerintah Daerah melakukan pengembangan kawasan strategiscepat
tumbuh yang merupakan bagian dari kawasan strategis yang meliputi:
a. kawasan agropolitan terpadu (termasuk agrowisata);
a) Kabupaten Tangerang;
b) Kabupaten Serang;
c) Kabupaten Lebak;
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
50
d) Kabupaten Pandeglang;
e) kawasan agropolitan lainnya yang disepakati bersama.
b. kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil;
a) Kabupaten Tangerang,
b) Kabupaten Serang,
c) Kabupaten Pandeglang,
d) Kabupaten Lebak
e) Kota Cilegon.
f) Kota Serang.
c. Kawasan pengembangan minapolitan terpadu (perikanan
tangkap, perikanan budidaya, pengolahan hasil perikanan dan
minawisata):
a) Kabupaten Serang;
b) Kabupaten Tangerang;
c) Kabupaten Lebak;
d) Kabupaten Pandeglang;
e) Kota Serang.
f) kawasan minapolitan lainnya yang disepakati bersama.
c. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Sosial dan Budaya
1) Kawasan Situs Banten Lama di Kota Serang;
2) Kawasan Masyarakat Adat Baduy di Kabupaten Lebak.
3) Kawasan Masyarakat Adat lainnya yang disepakati
bersama.
d. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pendayagunaan Sumber
Daya Alam dan/atau Teknologi Tinggi
1) PLTU 1 Suralaya Kota Cilegon;
2) PLTU 2 Labuan Kabupaten Pandeglang;
3) PLTU 3 Lontar Kabupaten Tangerang;
4) PLT Panas Bumi Kaldera Danau Banten;
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
51
5) PLTN Kawasan Pesisir Pantai Utara Provinsi Banten;
6) Bendungan Karian di Kabupaten Lebak;
7) Bendungan Pasir Kopo di Kabupaten Lebak;
8) Bendungan Cilawang di Kabupaten Lebak;
9) Bendungan Tanjung di Kabupaten Lebak;
10) Bendung Ranca Sumur di Kabupaten Tangerang;
11) Bendung Ciliman di Kabupaten Lebak;
12) Bendungan Sindang Heula di Kabupaten Serang;
13) Bendung Pamarayan di Kabupaten Serang;
14) Waduk Krenceng di Kota Cilegon;
15) Puspiptek di Kota Tangerang Selatan.
e. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Fungsi dan Daya Dukung
Lingkungan Hidup
a. Kawasan strategis nasional meliputi Taman Nasional Ujung Kulon di
Kabupaten Pandeglang;
b. Kawasan strategis provinsi meliputi:
a) Cagar Alam Rawa Danau (kurang lebih 2.500 Ha) di Kabupaten
Serang;
b) Cagar Alam Gunung Tukung Gede (kurang lebih 1.700 Ha) di
Kabupaten Serang;
c) kawasan AKARSARI (Gunung Aseupan, Gunung Karang, dan
Gunung Pulosari) di Kabupaten Serang dan Kabupaten
Pandeglang;
d) kawasan Penyangga Bandar Udara Soekarno-Hatta.
a) Kerjasama Pembangunan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
mencakup kawasan perkotaan, kawasan andalan dan kawasan
strategis.
b) Kerjasama Pembangunan Strategis di Provinsi Banten dengan pola
kerjasama pemerintah dan swasta.
Bandara Banten Selatan, Kec. Panimbang Kab. Pandeglang
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
52
WTP Bendungan Sindang Heula, Kec. Pabuaran Kab. Serang
Penyediaan Air Bersih Bendungan Karian pada Kec. Sajira, Kec.
Cimarga, Kec. Maja dan Kec. Rangkasbitung
Pelabuhan Bojonegara, Kab. Serang ;
Rencana Jalan Tol Serang Panimbang
Pembangunan Jembatan Selat Sunda dan Pengembangan Kawasan
Strategis Selat Sunda.
6. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pertumbuhan ekonomi;
1) Kawasan Strategis Ekonomi Bojonegara di Kabupaten Serang
2) Kawasan Strategis Ekonomi Krakatau Cilegon di Kota Cilegon;
3) Banten Water Front City di Kota Serang;
4) Kawasan Wisata Tanjung Lesung-Panimbang di Kabupaten
Pandeglang;
5) Kawasan Sport City di Kota Serang;
6) KP3B (Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten) di Kota
Serang;
7) Kawasan Malingping di Kabupaten Lebak;
8) Kawasan Cibaliung di Kabupaten Pandeglang;
9) Kawasan Bayah di Kabupaten Lebak;
10) Kawasan Balaraja di Kabupaten Tangerang;
11) Kawasan Teluknaga di Kabupaten Tangerang;
12) Kawasan Kota Kekerabatan Maja di Kabupaten Lebak;
13) Kawasan Kaki Jembatan Selat Sunda;
14) Kawasan Pusat-Pusat Pertumbuhan.
Selain penetapan Kawasan Strategis,mengacu pada permen nomor
29 tahun 2008 tentang Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT)
Pemerintah Daerah melakukan pengembangan kawasan strategiscepat
tumbuh yang merupakan bagian dari kawasan strategis yang meliputi:
a. kawasan agropolitan terpadu (termasuk agrowisata);
f) Kabupaten Tangerang;
g) Kabupaten Serang;
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
53
h) Kabupaten Lebak;
i) Kabupaten Pandeglang;
j) kawasan agropolitan lainnya yang disepakati bersama.
b. kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil;
g) Kabupaten Tangerang,
h) Kabupaten Serang,
i) Kabupaten Pandeglang,
j) Kabupaten Lebak
k) Kota Cilegon.
l) Kota Serang.
c. Kawasan pengembangan minapolitan terpadu (perikanan
tangkap, perikanan budidaya, pengolahan hasil perikanan dan
minawisata):
g) Kabupaten Serang;
h) Kabupaten Tangerang;
i) Kabupaten Lebak;
j) Kabupaten Pandeglang;
k) Kota Serang.
l) kawasan minapolitan lainnya yang disepakati bersama.
f. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Sosial dan Budaya
4) Kawasan Situs Banten Lama di Kota Serang;
5) Kawasan Masyarakat Adat Baduy di Kabupaten Lebak.
6) Kawasan Masyarakat Adat lainnya yang disepakati
bersama.
g. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pendayagunaan Sumber
Daya Alam dan/atau Teknologi Tinggi
16) PLTU 1 Suralaya Kota Cilegon;
17) PLTU 2 Labuan Kabupaten Pandeglang;
18) PLTU 3 Lontar Kabupaten Tangerang;
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
54
19) PLT Panas Bumi Kaldera Danau Banten;
20) PLTN Kawasan Pesisir Pantai Utara Provinsi Banten;
21) Bendungan Karian di Kabupaten Lebak;
22) Bendungan Pasir Kopo di Kabupaten Lebak;
23) Bendungan Cilawang di Kabupaten Lebak;
24) Bendungan Tanjung di Kabupaten Lebak;
25) Bendung Ranca Sumur di Kabupaten Tangerang;
26) Bendung Ciliman di Kabupaten Lebak;
27) Bendungan Sindang Heula di Kabupaten Serang;
28) Bendung Pamarayan di Kabupaten Serang;
29) Waduk Krenceng di Kota Cilegon;
30) Puspiptek di Kota Tangerang Selatan.
h. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Fungsi dan Daya Dukung
Lingkungan Hidup
a. Kawasan strategis nasional meliputi Taman Nasional Ujung Kulon
di Kabupaten Pandeglang;
b. Kawasan strategis provinsi meliputi:
c. Cagar Alam Rawa Danau (kurang lebih 2.500 Ha) di Kabupaten
Serang;
d. Cagar Alam Gunung Tukung Gede (kurang lebih 1.700 Ha) di
Kabupaten Serang;
e. kawasan AKARSARI (Gunung Aseupan, Gunung Karang, dan
Gunung Pulosari) di Kabupaten Serang dan Kabupaten
Pandeglang;
f. kawasan Penyangga Bandar Udara Soekarno-Hatta.
Disamping penanganan kawasan strategis cepat tumbuh, di
Provinsi Banten masih terdapat 2 (dua) kabupaten tertinggal
sebagaimana tertuang dalam Kepmeneg PDT Nomor 001/Kep/M-
PDT/II/2005 tentang Strategi Nasional Pembangunan Daerah Tertinggal.
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
55
Diwilayah selatan Provinsi Banten terdapat sebanyak 40 Kecamatan 289
desa tertinggal yang tersebar pada:
1) Kabupaten Pandeglang terdapat 141 desa tertinggal dari
335desa/kelurahan, di 12 kecamatan dari 35 kecamatan,
2) Kabupaten Lebak terdapat di 148 desa tertinggal dari 345
desa/kelurahan, di 28 kecamatan.
Fokus pembangunan wilayah dan kawasan pada tahun 2012-2017
akan diarahkan pada pengembangankawasan strategis nasional, provinsi
dan kabupaten/kota. Sinergi pembangunan pusat dan daerah dengan
membagi peran strategis pembangunan kewilayahan dan memperhatikan
kebutuhan kawasan yang secara fungsional dapat berperan mendorong
pertumbuhan ekonomi bagi kawasan itu sendiri dan kawasan sekitarnya.
Secara umum, kebijakan pembangunan kewilayahan pada RPJMD ini
adalah sebagai berikut:
1) Pemerataan pembangunan melalui pengembangan wilayah yang
terencana dan terintegrasi dengan seluruh pembangunan sektor dan
tertuang dalam suatu rencana tata ruang. Selanjutnya rencana tata ruang
tersebut digunakan sebagai acuan kebijakan spasial bagi pembangunan di
setiap sektor agar pemanfaatan ruang dapat sinergis, serasi dan
berkelanjutan;
2) Percepatan pembangunan wilayah tertinggal agar ketertinggalan wilayah
tersebut tidak terlalu besar bahkan dapat sejajar dengan wilayah lain
yang telah lebih dulu berkembang. Untuk itu akan dilakukan percepatan
pembangunan wilayah tertinggal melalui pendekatan peningkatan
manusianya maupun sarana dan prasarananya;
3) Keseimbangan pembangunan hulu-hilir perkotaan dan perdesaan melalui
keterkaitan kegiatan ekonomi antara perkotaan dan perdesaan.
Pembangunan perkotaan diarahkan agar dapat menjadi pusat koleksi
dan distribusi hasil produksi di wilayah perdesaan. Sedangkan
pembangunan perdesaan diarahkan pada pengembangan desa-desa
pusat pertumbuhan yang akan menjadi pusat produksi
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
56
agroindustri/agropolitan dan sektor lainnya sesuai dengan ketersediaan
tenaga kerja, peningkatan sumberdaya manusia di perdesaan khususnya
dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya. Pertumbuhan
tersebut dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat
dan daya saing perdesaan;
4) Pengembangan kawasan pusat pertumbuhan guna menciptakan
sinergitas dan integrasi wilayah serta efektivitas dalam pengelolaannya,
khususnya di kawasan metropolitan dan pengembangan Kawasan
Strategis Nasional dan Kawasan Strategis Provinsi. Kerjasama antar
daerah diarahkan dalam rangka efisiensi pelayanan publik maupun
pembangunan lainnya melalui kerjasama pembiayaan, ataupun
pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana sehingga dapat
berbagi manfaat diantara daerah yang bekerjasama;
5) Kerjasama pembangunan antar daerah merupakan salah satu unsur
perekat hubungan antar daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, dengan
menggalang kerjasama dapat disepakati kebijakan bersama dalam
penyelesaian masalah antar daerah, mengantisipasi konflik antar daerah
dan meningkatkan pembangunan bersama bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Kerjasama daerah mencakup:
b) Kerjasama Pembangunan Antar Daerah
Kerjasama Pembangunan Wilayah Perbatasan (Musrenbangtas)
Banten – Jawa Barat
Kerjasama Pembangunan Wilayah Perbatasan (Rakortas) Banten –
Lampung
Kerjasama Pembangunan Antar Daerah Jabodetabekjur
Kerjasama Pembangunan Antar Daerah Mita Praja Utama (MPU)
c) Kerjasama Pembangunan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
mencakup kawasan perkotaan, kawasan andalan dan kawasan
strategis.
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
57
d) Kerjasama Pembangunan Strategis di Provinsi Banten dengan pola
kerjasama pemerintah dan swasta.
Bandara Banten Selatan, Kec. Panimbang Kab. Pandeglang
WTP Bendungan Sindang Heula, Kec. Pabuaran Kab. Serang
Penyediaan Air Bersih Bendungan Karian pada Kec. Sajira, Kec.
Cimarga, Kec. Maja dan Kec. Rangkasbitung
Pelabuhan Bojonegara, Kab. Serang ;
Rencana Jalan Tol Serang Panimbang
Pembangunan Jembatan Selat Sunda dan Pengembangan Kawasan
Strategis Selat Sunda
Minapolitan berada dalam kawasan pemasok hasil perikanan (sentra
produksi perikanan) yang dapat memberikan kontribusi yang besar
terhadap mata pencaharian dan kesejahteraan masyarakatnya. Seluruh
sentra produksi kelautan dan perikanan menerapkan teknologi inovatif
dengan kemasan dan mutu terjamin.
2. Sumber Anggaran
Anggaran Dinas Kelautan dan Perikanan bersumber dari Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD) Tahun 2014.
3. Permasalahan Yang Dihadapi dan Solusi
Akan menghambat perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan
pengawasan program kerja DKP Provinsi Banten, khususnya dalam penerapan
konsep minapolitan dan Akan berakibat buruk terhadap kegiatan budidaya
perairan tawar dan payau sehingga berpotensi mengancam produksi dan
produktivitas SDKP khususnya perikanan budidaya.
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014
58
Bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur (LKPJ)Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2014 58
BAB VII
PENUTUP
Bahan ini sebagai salah satu masukan pada pembuatan Laporan
Pertanggungjawaban Gubernur Banten, pada Tahun Anggaran 2014, dari
sini diharapkan dapat tergambar bagaimana kinerja pembangunan kelautan
dan perikanan.