LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO...

122
LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG Disusun Oleh : AGAM SURYA RIZALDI NIM 31601300722 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2017 i

Transcript of LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO...

Page 1: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

LAPORAN KERJA PRAKTEK

MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN

LOGISTIK BAGIAN PURCHASING

PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

Disusun Oleh :

AGAM SURYA RIZALDI

NIM 31601300722

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2017

i

Page 2: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

LAPORAN KERJA PRAKTEK

MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN

LOGISTIK BAGIAN PURCHASING

PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANGLaporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah Kerja Praktek

Pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri

Universitas Islam Sultan Agung

Semarang

Disusun Oleh :

AGAM SURYA RIZALDI

NIM 31601300722

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2017

ii

Page 3: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

Dengan Judul

MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN

PURCHASING

Telah diseminarkan dan disahkan

Disahkan pada tanggal : ……………..

Dosen Pembimbing

Andre Sugiyono, ST,MM,PhD.

Mengetahui

Ketua Jurusan Teknik Industri,

Irwan Sukendar, ST, MT.

iii

Page 4: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

PERSETUJUAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

Nama Pelaksana : Agam Surya Rizaldi

Nomor Induk Mahasiswa : 31601300722

Jurusan : Teknik Industri

Progam Studi : Fakultas Teknologi Industri

Judul Kerja Praktek : LAPORAN KERJA PRAKTEK

MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA

DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN

PURCHASING

Dosen Pembimbing : Andre Sugiyono, ST, MM, PhD.

Telah disetujui untuk dipublikasikan

Semarang………………2017

Menyetujui

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

(Riefky Mahendra Wijaya, SP) (Andre Sugiyono, ST, MM, PhD.)

iv

Page 5: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

ABSTRAK

PT. Ebako Nusantara adalah suatu perusahaan yang dimiliki oleh orang

Singapure Mr. Lee Wo Fun yang bergerak didalam bidang high end furniture

manufacturing berupa pembuatan kursi, meja, lemari, tempat tidur. Terletak di Jl.

Terboyo Industri Barat Dalam II Blok N No.3c Kawasan Indutri Terboyo

Semarang, berdiri sejak tahun 1996. PT. Ebako Nusantara banyak memiliki

konsumen dari luar, sehingga produk-produk PT. Ebako Nusantara diekspor ke

berbagai Negara, diantaranya yaitu Amerika, Australia, Afrika, Hongkong dan

Singapura. Dan sekarang memiliki 850 karyawan yang terdiri dari 760 pekerja

produksi dan 90 karyawan kantor. PT. Ebako Nusantara memiliki berbagai

fasilitas, yaitu lumberyard, machinery, assembly, sanding, veneering, finishing,

research and development, chemical storage,dan production office

Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang bekerja dengan efektif dan

efisien maka diperlukan pengelolaan sumber daya manusia yang tepat.

Perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui

analisis beban kerja workload, dalam hal ini sumber daya manusia melakukan

penelitian di Departemen Logistik papa bagian Purchasing. Pada perhitungan

beban kerja atau workload ini menggunakan metode FTE ( Full Time

Equivalent), dengan menentukan Allowence, Total Waktu Aktivitas dan Total

Waktu Tersedia sehingga di dapatkan beban kerja dalam setahun. Beban kerja

tersebut dapat di gunakan untuk menentukan Kebutuhan Tenaga Kerja serta

mengoptimalkan kinerja dengan merubah komposisi jumlah tenaga kerja sesuai

perhitungan jumlah tenaga kerja optimal atau melakukan penyusuanan kembali

job description

Kata kunci : PT. Ebako Nusantara, workload, Full Time Equivalent

v

Page 6: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah – NYA kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan kerja praktek dan

sekaligus laporan kerja praktek di PT. EBAKO NUSANTARA. dengan sebaik –

baiknya, sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita

RasullAllah SAW.

Pelaksanaan kerja praktek merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk

meraih gelar sarjana (S1) di Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri,

Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Kerja praktek yang dilaksanakan oleh penulis dimulai pada tanggal 01

Agustus 2016 sampai dengan 31 Agustus 2016 tidak lepas dari dukungan dari

banyak pihak. Dengan hati yang tulus pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Dr. H. Sri Artini Dwi Prasetyowati, selaku Dekan Fakultas Teknologi

Industri beserta jajarannya.

2. Irwan Sukendar, ST, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Industri.

3. Andre Sugiyono, ST, MM, PhD, sebagai dosen pembimbing dan koordinator

kerja praktek yang memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

4. Bapak Riefky Mahendra Wijaya, SP selaku pembimbing lapangan dan semua

pihak dari PT. Ebako Nusantara, yang banyak memberikan bimbingan, saran

serta penjelasan yang dibutuhkan selama pelaksanaan dan penyusunan

Laporan Kerja Praktek.

5. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungan,

sehingga penulis masih bisa belajar sampai sekarang.

6. Teman – teman Teknik Industri Universitas Islam Sultan Agung

Semarang angkatan 2013 yang telah memberikan motivasi dan semangat

selama pelaksanaan dan penyusunan laporan Kerja Praktek.

vi

Page 7: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

Penulis menyadari bahwa didalam penulisan laporan ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk mencapai hasil

yang lebih baik. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk

semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

vii

Page 8: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................i

HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................iv

ABSTRAKSI...........................................................................................................v

KATA PENGANTAR...........................................................................................vi

DAFTAR ISI.......................................................................................................viii

DAFTAR TABEL.................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Pendahuluan .................................................................................................1

1.2 Tujuan Praktek Kerja....................................................................................1

1.3 Tujuan Pembuatan Laporan .........................................................................2

1.4 Manfaat Kerja Praktek..................................................................................2

1.5 Sistematika Penlisan.....................................................................................3

BAB II PROFIL PERUSAHAAN........................................................................5

2.1 Kondisi Umum Perusahaan..........................................................................5

2.2 Nama Perusahaan dan Lokasi .................................................................6

2.3 Sejarah Berdirinya Perusahaan ...................................................................6

2.4 Visi Misi Perusahaan...............................................................................7

viii

Page 9: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

2.5 Struktur Organisasi Perusahaan ................................................................7

2.6 Tenaga Kerja .............................................................................................12

2.7 Jam Kerja Karyawan .................................................................................13

BAB III SISTEM PERUSAHAAN....................................................................14

3.1 Research & Development..........................................................................14

3.2 Sistem PPC.................................................................................................15

3.3 Sistem Inventory........................................................................................16

3.4 Sistem Produksi...........................................................................................17

3.4.1 Bahan Baku...........................................................................................17

3.4.2 Penggunaan Bahan Baku dan Material.................................................19

3.4.3 Proses Produksi.....................................................................................19

3.5 Sistem Maintenance....................................................................................30

3.6 Manajemen Sumber Daya Manusia.............................................................31

3.7 Distribusi Produk Dan Pemasaran Produk.................................................32

3.8 Sistem Tata Letak Fasilitas........................................................................33

3.9 Sistem Informasi Dan Teknologi (IT)..........................................................34

3.10 Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja.................................................36

BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................37

4.1 Pendahuluan...............................................................................................37

4.1.1 Latar Belakang...................................................................................37

4.1.2 Rumusan Masalah..............................................................................38

ix

Page 10: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

4.1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................38

4.1.4 Batasan Masalah................................................................................38

4.1.5 Manfaat Penelitian............................................................................38

4.2 Tinjauan Pustaka........................................................................................39

4.2.1 Beban Kerja........................................................................................39

4.2.2 Full Time Equivalent (FTE)...............................................................40

4.3 Metodologi Penelitian..................................................................................41

4.4 Hasil dan Pembahasan.................................................................................45

1. Sistem Informasi Dan Teknologi (ET)..................................................45

2. Allowance/Kelonggaran............................................................................45

3.Kegiatan/Aktivitas Admin.........................................................................45

4. Perhitungan Workload Analisys................................................................48

5. Analisa......................................................................................................51

BAB V PENUTUP................................................................................................53

5.1 Kesimpulan................................................................................................53

5.2 Saran......................................................................53DAFTAR PUSTAKA

..............................................................................................................................xiii

LAMPIRAN

x

Page 11: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Karyawan Departemen Logistik bagian Purchasing................45

Tabel 4.2 Kegiatan pada Manajer Departmen Logistik........................................46

Tabel 4.3 Kegiatan pada Admin Import Buyer....................................................46

Tabel 4.4 Kegiatan pada Admin Local Buyer...........................................................47

Tabel 4.5 Kegiatan pada Admin Karton Box........................................................48

Tabel 4.6 Perhitungan Workload Analisys............................................................51

xi

Page 12: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 PT. Ebako Nusanatara........................................................................5

Gambar 2.2 Peta lokasi PT. Ebako Nusantara........................................................6

Gambar 2.3 Struktur Organisasai PT. Ebako Nusantara........................................8

Gambar 3.1 flow chart R&D................................................................................14

Gambar 3.2 Flow Chart PPIC...............................................................................15

Gambar 3.3 Flow Chart Inventory........................................................................17

Gambar 3.4 Gambar bahan baku yang ada didepartemen lumberyard................20

Gambar 3.5 Mesin boiler......................................................................................21

Gambar 3.6 Skema aliran bahan baku pada departemen lumberyard..................21

Gambar 3.7 Departemen Rough Mill...................................................................22

Gambar 3.8 Departemen Smooth mill..................................................................23

Gambar 3.9 Skema Stasiun Kerja Smooth Mill...................................................23

Gambar 3.10 Departemen Part Sending ..............................................................24

Gambar 3.11 Skema Departemen Part Sending...................................................25

Gambar 3.12 Departemen Assembly....................................................................25

Gambar 3.13 Skema Departemen Assembly........................................................26

Gambar 3.14 Departemen Final sending..............................................................26

Gambar 3.15 skema departemen final sending.....................................................26

Gambar 3.16 Flow Chart Produksi.......................................................................29

Gambar 3.17 Flow Chart Maintenence................................................................31

Gambar 3.18 Flow Chart HRD.............................................................................32

Gambar 3.19 Flow Chart Distribusi Produk dan Pemasaran Produk...................33

Gambar 3.20 Denah PT. Ebako Nusantara...........................................................34

Gambar 3.21 Flow Chart IT.................................................................................35

Gambar 4.1 Layaout Diagram Alir Metodologi Penelitian.................................44

xii

Page 13: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah yang ada pada jurusan

teknik industri yang merupakan suatu kegiatan akademik yang harus diambil oleh

mahasiswa. Kegiatan ini berupa terjun langsung ke lapangan di suatu instansi atau

perusahaan. Kerja Praktek merupakan kegiatan wajib bagi setiap mahasiswa

Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung. Kegiatan ini

dilaksanakan sebelum mahasiswa menempuh tugas akhir dan merupakan satu

kesatuan kurikulum pendidikan. Tujuan utama Kerja Praktek adalah melatih

mahasiswa dalam menghadapi pekerjaan dan dapat memecahkan persoalan

sebenarnya yang dijumpai dalam praktek. Dalam praktek ini mahasiswa dapat

menerapkan bahan-bahan yang diperoleh selama kuliah untuk memecahkan

persoalan yang dijumpai tersebut.

Pada dasaranya kerja praktek adalah mengamati apa yang ada di perusahaan

tersebut terutama pada sistem perusahaan yang ada di perusaan tersebut. Penyusun

merupakan mahasiswa Teknik Industri sehingga penyusun melaksanakan kerja

praktek di perusahaan besar. Penyusun berkesempatan untuk kerja praktek di PT.

Ebako Nusantara.

Pada kerja praktek ini penyusun di berikan studi kasus untuk mengamati

beban kerja dengan menggunakan metode workload sehingga dengan begitu

penyusun bisa menentukan jumlah tenaga kerja dalam setiap tahun dengan

menganalisa beban kerja menggunakan metode workload. Studi kasus ini

berfokus di penentuan tenaga kerja atau admin pada Departemen Logistik bagian

Purchasing.

1.2 Tujuan Praktek Kerja

Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah sebagai dasar mahasiswa untuk

menerapkan teori yang diajarkan diperkuliahan dapat di aplikasikan di lapangan,

selain itu tujuan dari adanya kerja praktek yaitu diantaranya:

1

Page 14: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

2

1. Dapat menambahkan wawasan tentang dunia kerja sebelum terjun ke dunia

keja.

2. Dapat meningkatkan ketrampilan yang di dapatkan saat kerja praktek.

3. Untuk memenuhi nilai mata kuliah praktek kerja sebagai salah satu syarat

kelulusan.

1.3 Tujuan Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan kerja praktek dimaksudkan agar mahasiswa mampu

menuangkan pemikiran-pemikirannya ke dalam sebuah buku laporan yang

menjadi dokumentasi baik untuk mahasiswa, universitas, maupun perusahaan, dan

juga sebagai bentuk tanggung jawab disiplin mahasiswa selama melaksanakan

tugas kerja praktek.

Adapun tujuan pembuatan laporan tersebut adalah:

1. Sebagai bukti bahwa mahasiswa benar-benar bahwa telah mengerjakan dan

menyelesaikan tugas kerja praktek.

2. Untuk melaporkan hasil kerja praktek selama satu bulan dari objek lapangan.

3. Sebagai syarat mutlak bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan kerja

praktek.

4. Sebagai sarana untuk memperluas pengalaman-pengalaman yang ada di

lapangan.

1.4 Manfaat Kerja Praktek

1. Bagi Mahasiswa

a. Agar mahasiswa atau mahasiswi dapat melihat secara langsung

sekaligus menerapkan teori yang diterima dibangku kuliah dengan

pekerjaan lapangan.

b. Kesempatan memperdalam ilmu maupun memahami profesi dalam

suatu model nyata.

c. Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah kerja praktek pada

jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam

Sultan Agung Semarang.

Page 15: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

3

2. Bagi Perguruan Tinggi

a. Perguruan tinggi dapat menguji sejauh mana kemampuan mahasiswa

dalam menerapkan teori yang telah di berikan ke dibidang praktis dunia

kerja.

b. Sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan mutu kurikulum dimasa

depan.

3. Bagi Perusahaan

Perusahaan dapat memberdayakan mahasiswa untuk membantu

memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan, sesuai

dengan kemampuan mahasiswa yang bersangkutan.

1.5 Sistematika Penulisan

Agar laporan ini tersusun dengan baik maka dibuatlah sistematika penulisan

laporan dengan rincian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berupa uraian yang berisikan tentang latar belakang, tujuan dan manfaat

kerja praktek, tujuan pembuatan laporan, pembatasan masalah dan sistematika

penulisan.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Berupa uraian tentang gambaran umum dari perusahaan PT. Ebako

Nusantara yang menjadi obyek pengamatan, antara lain adalah latar belakang

perusahaan (sejarah), sistem administrasi (struktur organisasi), serta kegiatan yang

ada dalam perusahaan (produk yang dihasilkan).

BAB III SISTEM PERUSAHAAN

Berisikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses dan sistem yang

diterapkan dalam perusahaan. Sistem dan proses yang dimaksudkan antara lain

adalah proses kerja, proses bisnis, serta sistem kerja yang berlangsung di

perusahaan.

Page 16: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

4

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi

penelitian, pengumpulan dan pengolahan data yang berkaitan dengan beban kerja

dengan metode workload pada departemen logistik bagian purchasing.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan serta saran-

saran yang dapat diberikan agar bermanfaat dan dijadikan bahan kajian bagi pihak

perusahaan maupun peneliti selanjutnya.

Page 17: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Kondisi Umum Perusahaan

Industri di Indonesia pada umumnya semakin maju dan berkembang,

pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil menjadi tolak ukur dalam pesatnya

pembangunan saat ini.Dalam upaya menghadapi tantangan di dunia usaha,

industri harus semakin kokoh serta memiliki peranan yang kuat dalam menjalin

hubungan dengan sektor-sektor lainnya. Salah satu hal yang perlu di terapkan

adalah mempererat keterkaitan hubungan yang saling menguntungkan semisal

dengan Industri kecil, Industri menengah dan Industri besar lainnya.

Industri-industri yang berdiri tegak di negara Indonesia saat ini berfungsi

ganda. Selain sebagai lahan untuk mengumpulkan keutungan material juga untuk

memperluas kesempatan kerja, meratakan kemakmuran bangsa, meningkatkan

ekspor, menunjang pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat

Indonesia. PT. Ebako Nusantara merupakan salah satu pabrik furniture khususnya

yang memproduksi berbagai macam tipe produk berupa kursi, meja, lemari dan

lain sebagainya

Gambar 2.1 PT. Ebako Nusanatara

5

Page 18: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

6

2.2 Nama Perusahaan dan Lokasi

PT. Ebako Nusantara, perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur

berupa pembuatan kursi, meja, lemari, tempat tidur. Terletak di Jl. Terboyo

Industri Barat Dalam II Blok N No.3c Kawasan Indutri Terboyo Semarang

Gambar 2.2 Peta lokasi PT. Ebako Nusantara

2.3 Sejarah Berdirinya Perusahaan

Ebako Nusantara adalah suatu perusahaan yang dimiliki oleh orang Singapure

Mr. Lee Wo Fun yang bergerak didalam bidang high end furniture manufacturing.

PT. Ebako Nusantara berdiri sejak tahun 1996. PT. Ebako Nusantara banyak

memiliki konsumen dari luar, sehingga produk-produk PT. Ebako Nusantara

diekspor ke berbagai Negara, diantaranya yaitu Amerika, Australia, Afrika,

Hongkong dan Singapura. Dan sekarang memiliki 850 karyawan yang terdiri dari

760 pekerja produksi dan 90 karyawan kantor. PT. Ebako Nusantara memiliki

berbagai fasilitas, yaitu lumberyard, machinery, assembly, sanding, veneering,

finishing, research and development, chemical storage,dan production office

Page 19: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

7

.

2.4 Visi Misi Perusahaan

VISI

Menjadi perusahaan manufakture furniture terbaik di asia

MISI

1 memproduksi firnitur yang inovatif dan berkualitas tinggi

2 meningkatkan kualitas dan integritas karyawan

3 memberikan nilai tambah bagi semua stakeholder

4 meningkatkan jaringan distribusi serta menyeluruh ditingkat asia dan

internasional

5 menjadi leader innovation di antara produsen manufacture furniture

2.5 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam

upaya untuk mencapai kesuksesan dan tercapainya tujuan perusahaan itu sendiri.

Aktifitas perusahan dapat berjalan dengan baik apabila perusahaan terdapat

struktur organisasi yang baik dan jelas. Struktur organisasi merupakan kerangka

yang skematis tentang hubungan kerja antara orang-orang,bidang kerja ,

wewenang, dan tanggung jawab yang terdapat pada suatu badan organisasi yang

berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi

Page 20: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

Berikut adalah struktur organisasi PT. Ebako Nusantara

8Gambar 2.3 Struktur Organisasai PT. Ebako Nusantara

Page 21: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

9

Adapun tugas masing-masing bagian dalam struktur PT. Ebako Nusantara

1. Chief Executive office ( C E O)

Jabatan C E O merupakan jabatan yang tertinggi dalam struktur organisasi

perusahaan bertugas mengawasi jalanya perusahaan dalam segala bidang dan

mengontrol perkembangan perusahaan terhadap tugas dan tanggung jawab C O E

a. Merumuskan kebijakan umum yang akan berlaku untuk periode berikutnya

b. Menyusun rencana kerja dan anggaran belanja perusahaan untuk perioden

yang akan datang serta menetapkan anggaran belanja dalam satu periode

c. Menetapkan, membina,mengarahkan kebijakan perusahaan pada

bawahan,mendelegasikan fungsi karyawan secara tepat dan melakukan

pengawasan secara keseluruhan

2. Direktur Utama

a. Menentukan kebijakan perusahaan

b. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerungian perusahaan

c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan

d. Memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien

3. Vice President Operation

Membawahi semua bagian yang mengatur kegiatan setiap kepala pada bagian

operasional perusahaan.

a. Menyusun dan menetapkan pembagian jadwal operasional perusahaan

b. Menangani dan mengkoordinasikan proses booking by call dan

ketersediaan kendaraan

c. Menangani keseluruhan aktivitas operasional

4. Vice President Production

a. Monitoring dan audit internal

b. Mengewaluasi serta mengaudit design produk yang terpilih

c. Mengawasi proses pelaksanaan akutansi managemen

d. Menilai dan mengawasi serta mengevauasi kualitas produk yang dibuat

Page 22: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

10

5. Production Departemen Head Area 1

a. Mengkoordinasikan setiap bagian operasional produksi kepada asisten

produksi area 1

b. Mengawasi pengerjaan pada bagian veneer dan panel

c. Melakukan pengawasan saat proses assembly produk

d. Monitoring operator dan programmer CNC jika ada produk baru yang

dikerjakan

6. Production Departemen Head Area 2

a. Mengkoordinasikan setiap bagian operasional produksi kepada asisten

produksi area 2

b. Mengawasi pengerjaan pada bagian sanding dan finishing

c. Melakukan pengawasan saat carpenter mengerjakan part

d. Monitoring pada bagian upholstery dan packing produk baru yang

dikerjakan

7. Human Capital Head

a. Mengawasi dan selalu mengevaluasi anggaran perusahaan agar

terwujudnya anggaran yang efektif dan efisien serta bertanggung jawab 

terhadap setiap pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan.

b. Membantu Pimpinan / Management dalam menyelesaikan masalah

internal dan eksternal yang berhubungan dengan permasalahan maupun

Bussines Development

c. Mencermati kondisi aktivitas karyawan dan perkembangan kualitas kerja

karyawan

8. PPIC Departemen Head

a. Merencanakan kapasitas produksi perusahaan pada suatu periode

b. Melakukan manajemen inventory perusahaan

c. Membina bagian PPIC dan seluruh karyawan dibagian PPIC

9. Teknik Departemen Head Maintenance

a. Mengajukan permintaan pembelian spare part dan kebutuhan-kebutuhan

lainnya yang diperlukan untuk pemeliharaan dan repair semua peralatan

pabrik.

Page 23: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

11

b. Bertanggung jawab atas penggunaan suku cadang dan biaya-biaya yang

terjadi sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan maintenance dan repair.

c. Mengadakan pengecekan langsung bekerjanya dan kondisi semua

peralatan pabrik

10. Industrial Engineering Departemen Head

a. Melaksanakan sub-integrasi produk Struktur Rincian Kerja (Work

Breakdown Structure) untuk masalah desain /testing/eksplorasi observasi/

pengukuran / modifikasi/perawatan

b. Mendiskusikan kualitas capaian dari segi teknis dengan melakukan iterasi

teknis

c. Mengusulkan pengadaan barang dan spesifikasinya kepada Program

Manager

11. Finance and Accounting Departemen Head

a. Melakukan pengelolaan keuangan perusahaan

b. Melakukan penginputan semua transaksi keuangan

c. Melakukan transaksi keuangan perusahaan

12. Logistic and Purchasing Departemen Head

a. Melakukan order barang. Dalam hal ini, seorang logistik harus mempunyai

daftar-daftar supplier barang yang dibutuhkan oleh perusahan untuk

menunjang produksi

b. Bekerjasama dengan departemen terkait untuk memastikan kelancaran

operasional perusahaan

c. Memastikan kesedian barang/material melalui mekanisme audit / cotrol

stock

13. QAQC manager

a. Melakukan pengawan terhadap kualitas dan bentuk bahan mulai dari

penerimaan barang, proses pembuatan produk, hingga sampai menjadi

produk jadi

b. Melakukan pengawasan terhadap penelitian-penelitian yang dikakukan

dilaboratorium dalam rangka pengembangan produk

Page 24: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

12

c. Memberikan pengarahan pada setiap quality control section head

managemen mutu produk dan juga aktifitas laboratorium

14. Research and Development Departemen Head

a. Mencari tahu berbagai informasi dan trend produk secara intensif untuk

memperkuat pengetahuan yang dapat menyokong implementasi dari

perkembangan proyek dan riset – riset dasar.

b. Mengkoordinir dan memonitor proses perkembangan produk, riset dasar,

dan riset konsumen yang dilakukan oleh unit-unit yang bersangkutan.

c. Memonitor seluruh pengeluaran dan mencocokkannya dengan budget

15. Costing Departemen Head

a. Bekerjasama dengan Purchasing dalam hal pembelian harga barang serta

penerimaaan barang.

b. Mengecek order pembelian ( PO) dan Market list  dan membuat laporan

daily Flash Cost

c. Melaksanakan inventory atau penghitungan  semua barang setiap bulan

serta membuat laporan bulanan

16. Marketing Departemen Head

a. Menganalisis laporan yang dibuat oleh bawahannya.

b. Mengoptimalkan kerja staf dan administrasi dibawah wewenangnya untuk

mencapai tujuan perusahaan.

c. Memberikan pelayanan yang prima kepada setiap konsumen atau

pelanggan.

2.6 Tenaga Kerja

Untuk menjalankan segala jenis kegiatan produksi maka diperlukan tenaga

kerja. Baik tenaga kerja ahli maupun pelaksana. Dalam PT.Ebako Nusantara

untuk tenaga kerjanya, ada yang bedominsili disemarang dan ada juga yang

bedominsili diluar dari kota semarang.

Tenaga kerja pada PT. Ebako Nusantara dibagi menjadi staff dan operator.

Staff adalah jabatan yang terdapat dalam stuktur organisasi perusahaan,

mempunyai fungsi dan tugas sebagai pemimpin.

Page 25: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

13

Status karyawan adalah ada yang karyawan tetap dan ada pula yang

karyawan tidak tetap atau kontrak untuk kontrak waktu kontrak yang disediakan

di PT. Ebako Nusantara maksimal satu tahun. Dan perusahaan memproduksi

produk berdasarkan Make to order

2.7 Jam Kerja Karyawan

Jam kerja yang ada di PT Ebako Nusantara adalah:

Senin s/d jumat : 07.40 – 16.00

Jam istrahat 12.00 – 13.00

Jam istrahat saat bulan puasa 12.00 – 12.30

Page 26: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

BAB III

SISTEM PERUSAHAAN

3.1 Research& Development

Research&Development (R&D) didefenisikan sebagai kegiatan

peneliti,pengembangan dan memiliki kepentingan komersial dalam kaitanya

dengan riset ilmiah murni dan menjadi indikator kemajuan dari suatu negara atau

perusahaan

Devinisi desain pada PT Ebako Nusantara bertugas membuat desain semua

permintaan dari customer yang membuat kesepakatan dengan marketing,

kemudian menyiapkan semuah sketsa yang gambar dengan menggunakan

software AutoCad dalam gambar tersebut sudah terdapat ukuran dan dimensi

produk yang akan dibuat dengan detail. Juga membuat rincian seberapa banyak

berapa material yang dibutuhkan untuk membuat produk. Menentuka BOM jig

dan templet serta cutting list dari sebuah produk yang akan dibuat merupakan

langka selanjutnya setelah diketahui desain dari sebuah produk lengkap dengan

dimensinya.

Gambar 3.1 flow chart R&D

14

Page 27: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

15

3.2 Sistem PPC

PPC adalah singkatan dari production planning and inventory control yaitu

suatu departemen dalam suatu organisasi perusahaan yang berfungsi

merencanakan dan mengendalikan rangkayan proses produksi agar berjalan sesuai

dengan rencana yang sudah ditetapkan serta mengendalikan jumlahinventory agar

sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Pada perusahaan PT Ebako Nusantara PPC merupakan bagian dari organisasi

perusahaan yang menjebatani 2 departemen yaitu marketing dan produksi

menerjemakan kebutuhan marketing kedalam bentuk rencana produk dan

ketersedian bahan baku yang akan dijalankan agar order yang diterima marketing

bisa dikirim tepat waktu dan tepat quantity. Rencana kerja sebuah produk sesuai

dengan permintaan dan kesepakatan yang dilakukan costomize order jadi

perencanaan sesuai perjanjian dan kesepakatan

Gambar 3.2 Flow Chart PPIC

Page 28: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

16

3.3 Sistem Inventory

Definisi inventory adalah bahan baku penolong barang jadi dan barang dalam

proses produksi dan barang-barang yang tersedia. Degan kata lain adalah sebuah

sumbar daya yang menganggur menunggu waktu proses produksi.

Persediaan bahan baku dan bahan penolong merupakan hal yang paling utama

dan penting untuk kelangsungan proses prosuksi karena defenisi dari prosuksi

adalah mengubah bahan baku menjadi produk yang bernilai ekonomis. Sebuah

perusahaan harus memiliki perencanaan inventory yang tepat agar keseimbagan

dan ketepatan produksi dapat dijaga.

Begitu juga dengan PT. Ebako nusantara memiliki 2 gudang yaitu gudang

lumberyard dan werehouse, dimana setiap departemen sudah ada manajemen

masing-masing yang mengurus. Setiap kepala bagian departemen akan

melaporkan kegiatan pemesanan dan penerimaan pengeluaran bahan baku, sesuai

dengan keperluan dari ketentuan PPC. Semua pengeluaran bahan baku sesuai

dengan cutting list yang dibuat oleh R & D dalam cutting list sudah tersedia

seberapa banyak bahan baku yang digunakan dan jenis bahan baku sesui dengan

permintaan customer.

Bahan baku kayu mahoni yang digunakan didapat dari supplier yang telah

bekerja sama dengan perusahan dan resmi. Kayu dibeli dari daerah boyolali,

purworejo, jawa timur, jawa barat. Tapi tidak semua bahan material barasal dari

indonesia, ada juga kayu yang diinpor dari negara lain seperti Swedia, German,

dan Amerika.

Page 29: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

17

Gambar 3.3 Flow Chart Inventory

3.4 Sistem produksi

Sistem produksi adalah suatu rangkaian dari beberapa elemen yang paling

berhubugan dan saling menunjang antara satu dengan yang lain untuk mencapai

suatu tujuan tertentu. Dengan demikian yang dimaksud dengan sistem produksi

adalah merupakan suatu hubungan dari beberapa unit atau elemen yang saling

berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses produksi dalam

suatu perusahaan tertentu.

3.4.1 Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk dimana

bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya atau merupakan

bagian terbesar dari bentuk barang. Bahan baku kayu yang digunakan di PT.

Ebako Nusantara ini pada umumnya adalah yang berjenis mahoni dimana kayu

tersebut memiliki tingkat kekerasan yang baik selain kualitas yang juga baik

harganyapun lebih murah di banding kayu lain, adapun kayu jenis jati dan

albasia juga digunakan tetapi penggunaannya hanya sebagai bahan tambahan

serta kayu yang di import pun hanya beberapa saja yang dipakai, sesuai dengan

pesanan dari customer .

Page 30: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

18

Bahan baku kayu mahony yang digunakan didapat dari supplier yang telah

bekerja sama dengan perusahaan dan resmi. Kayu-kayu dibeli dari daerah

Boyolali, Purwerejo, Jawa Timur, dan Jawa Barat dan masih banyak lagi dan

yang terpenting semua memiliki serifikat. Tapi tidak semua bahan material

berasal dari indonesia, ada juga kayu yang di import dari negara lain seperti

German, Swedia, dan Amerika.

Adapun jenis-jenis papan yang diproduksi sendiri oleh PT. Ebako

Nusantara yaitu :

a. MDF atau Medium Density Board yang dibuat untuk menutupi beberapa

kelemahan plywood yang permukaannya kurang halus, mudah retak dan

pecah pada ukuran lebar yang terlalu kecil dan hasil potongan yang kasar.

b. Plywood atau kayu lapis dan dalam bahasa sehari-hari para tukang kayu

awam menyebutnya tripleks atau di instansi pendidikan menyebutnya

sebagai multipleks yang berarti beberapa lapisan. Plywood terbuat dari

beberapa lembaran tipis, atau lapisan yang arah seratnya disusun saling

melintang antara lembaran bawah dengan lembaran bagian atas secara

bersamaan dengan lem khusus di bawah tekanan besar sehingga didapatkan

ketebalan 3 mm, 4 mm, 6, 9, 12, 15, 18 mm dan seterusnya.

c. Blockboard yang merupakan sebuah produk hasil olahan Industry Plywood.

Blockboard terdiri dari 3 lapis yaitu lapis Muka (Face) yang berasal dari

lembaran Plywood setebal 0.5 - 2 mm, selanjutnya Inti (Core) yang terbuat

dari kayu hutan seperti kayu meranti atau kayu rakyat seperti kayu Albasia

yang sudah dirajang serta dilaminating dan dibuat sedemikian rupa dengan

ketebalan berkisar 10 - 14 mm dan yang terakhir adalah lapisan belakang

(Back) yang dibuat dari Plywood lembaran setebal 0.5 - 2.0 mm

d. Veneer merupakan lembaran kayu yang memiliki tebal 0.24 mm hingga 0.6

mm yang diperoleh melalui pengupasan kayu jenis-jenis tertentu. Veneer

yang memiliki ketebalan diatas 0.6 mm sudah dapat dikatakan sebagai

papan. Selain digunakan sebagai bahan finishing pada kayu lapis dan

blockboard.

Page 31: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

19

Selain itu, bahan penolong yang digunakan untuk memproduksi mebel

yang ada di PT. Ebako Nusantara ini khususnya untuk bahan penolong pada

produk table adalah sekrup, dowel, washer head screw, tapping screw, plastic

cup, besi beton, nail cooper, rel laci huben, kain suede, kain poring dan lain-

lain.

3.4.2 Penanganan Bahan Baku Dan Material

Bahan baku dan material yangdiproses diperusahaan ini sangat memerlukan

penaganan yang baik karena perusahaan ini mengutamakan kualitas,setiap

permintaan atas produk akan ditangani secara detail baik dari departemen rough

mill sampai packing dengan adanya keahlian operator, tidak diizinkan adanya

cacat,leader atau pimpinan dari tiap-tiap departemen akan selalu mengawasi

proses pembuatan bahan baku dan material sampai dapat menghasilkan bahan

baku yang berkualitas.

3.4.3 Proses Produksi

Proses produksi di PT Ebako Nusantara akan melalui beberapa tahap yaitu

a. Departemen lumberyard

Lumberyard merupakan area yang digunakan untuk menyimpan bahan baku

yang berupa balok-balok kayu yang akan diproses lebih lanju. Bahan baku kayu

yang digunakan adalah kayu mangga,mahoni,kayu jati dan jenis kayu lainya yang

sesuai dengan permintaan konsumen tetapi sebagian besar bahan baku kayu yang

sering digunakan adalah kayu mahoni. Kayu yang diterima dari supplier akan

disimpan didepartemen lumberyard, semua bahan yang diterima supplier harus

sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan oleh perusahaan dimana

bahan baku kayu akan disortir, dalam penyortiran minimal 80% yang terbaik pada

setiap kayu. Perusahaan tidak akan membayar kayu yang tidak berkualitas baik,

perusahaan hanya mau membayar kesupplier jika kayu tersebut memiliki tingkat

kecacatan tidak lebih dari 20%. Operator untuk menyortir kayu yang masuk

keperusahaan sebanyak 3 orang.

Sebelum kayu-kayu tersebut masuk kedepartemen-departemen produksi

untuk diproduksi harus dikeringkan diruang kilndry. Ruangan kiln dry ini

Page 32: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

20

berfungsi untuk menetralisir air yang terkandung dalam kayu agar tidak banyak

serta untuk menjaga kualitas dari produk yang akan digunakan.Bahan baku kayu

yang memiliki kadungan air yang banyak akan dimasukan kedalam ruang kiln dry

ini dengan waktu yang dibutuhkan maksimal satu bulan, dengan suhu panas yang

ada dalam ruangan kiln dry ini 40 0cc

Setelah keluar dari ruangan kiln dry bahan baku tersebut disimpan ketempat

penyimpanan bahan baku yang disebut dengan rungan hot box dengan suhu panas

yang ada didalam ruangan ini sekitar 8 – 12 0cc untuk mengantisipasi suhu cuaca

yang berubah-ubah antara panas degan pada saat hujan. Setelah bahan baku

tersebut sudah siap untuk diproduksi makan bahan baku tersebut dikeluarkan dari

ruangan hot box lalu tahap senjutnya yaitu pembentukan pola

Gambar 3.4 Gambar bahan baku yang ada didepartemen lumberyard

Pengeringan kayu dibantu dengan mesin boiler atau disebut juga ketel uap.

Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin berbentuk bejana tertutup yang

berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Bahan bakar yang digunakan pada

mesin boiler untuk perusahaan ini adalah sisa-sisa kayu dari departemen produksi

seperti departemen rough mill dan smootmill. sisa kayu yang sudah tidak

digunakan lagi akan diangkut oleh operator dan dibawa disekitara mesin boiler

Page 33: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

21

Gambar 3.5 Mesin boiler

Operator mesin boiler yaitu sebanyak 3 orang,namun ketiga orang tersebut

bekerja secara bergantian sehingga dalam satu hari terdapaat 3 shift,setiap

operator akan bertugas untuk memasukan bahan bakar kedalam mesin boiler

setiap jamnya sesuai kapasitas dengan bantuan mesin boiler bahan kayu dapat

dikeringkan sehingga menghasilkan kualitas produk yang dinginkan.

Gambar 3.6 Skema aliran bahan baku pada departemen lumberyard

b. Departemen Rough Mill

Di dalam departemen Rough Mill merupakan departemen yang pertama kali

mengalami proses permesinan. Setelah dari departemen Lumberyard kayu

yang telah disesuaikan kadar kelembabannya siap untuk diproses pada tahap

selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan didalam rough mill yaitu memotong kayu

sesuai dengan pola yang telah ada. Terdapat 12 mesin dalam departemen rough

Page 34: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

22

mill antara lain: cross cut, planner 1, planner 2, clamb carrier, band saw, weld belt

stender, cold press rip saw, table saw, jointer, molding, dan multi rip saw. Masing-

masing mesin memiliki fungsi pemotongan yang berbeda. Setelah melalui

departemen ini tahapan selanjutnya yaitu departemen smooth mill.

Gambar 3.7 Departemen Rough Mill

c. Departemen Smooth Mill

Pada departemen smooth mill ini merupakan departemen yang dimana

material yang diproduksi di rough mill berupa pemotongan sesuai polah yang

telah ditentukan akan dilanjutkan pada departemen smooth mill. Dan di

departemen ini akan mendapat pengerjaan yang lebih sempurna lagi yang sesusi

dengan polah dan ukuran yang ditetapkan. Pada departemen smooth mill ini

terdapat beberapa jenis mesin yaitu mesin Lem Carior terdiri atas 2 buah yang

berfungsi melekatkan part-patr kayu menjadi satu lembaran kayu tertentu, jenis

mesin DBL-SPD yang berfungsi menghaluskan permukaan bahan baku dengan

jenis pola cekungan

Page 35: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

23

Gambar 3.8 Departemen Smooth mill

Gambar 3.9 Skema Stasiun Kerja Smooth Mill

Pada area pembentukan pola ini dimana bahan baku akan dikerjakan

didepartemen ini sesuai dengan polah permintaan konsumen komsumen akan

memiliki keinginan yang berbeda- beda dan didepartemen smooth mill ini lah

bahan-baku tersebeut akan dikerjakan berdasarkan jenis dan pola permintaan

konsumen dan departemen smooth mill ini juga terdapat 2 jenis mesin besar yang

sering digunkan yaitu Altender yang berfumgsi sebagai pemotongan pola,Dual

Spindle berfungsi sebagai pengukir pola

d. Departemen Part Sending

Komponen atau part yang telah diproses di departmen smooth mill akan

dikirim ke departmen part sanding untuk diproses dan terdapat 5 jenis mesin

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sander asilating

Page 36: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

24

Sander asilating merupakan mesin yang digunakan untuk meratakan dan

menghaluskan permukaan part atau komoponen yang bentuknya rata,jumlah

mesin sander asileting pada departemen part sending adalah dua buah.

2. Sander star

Sander star digunakan untuk meratakan dan menghaluskan permukaan part-

part yang bentuknya bergelombang dan terdapat sejumlah 2 buah Sander star

3. brush sander

Bursh sander digunakan untuk membersiakan part-part dari sisa-sisa serbuk

kayu yang telah diproses sebelumnya disander asilating dan sander star jumlah

mesih bursh sander pada departemen part sending adalah sebanyak 2 buah

4. table clamp

Jumlah mesin tabke clamp pada departemen part sending adalah senyak 1 buah

5. table press

Jumlah mesin table press pada departemen part sending adalah sebanyak 1

buah

Gambar 3.10 Departemen Part Sending

Setelah produk-produk tersebut telah selesai dikerjakan didepartemen part

sending maka produk tersebut dikirim menuju departemen assembly untuk proses

perakitan atau penggabungan dari part-part tersebut sehingga menjadi sebuah

produk baik berupa produk jenis meja, kursi, lemari dan lain sebagainya.

Page 37: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

25

Gambar 3.11 Skema Departemen Part Sending

e. Departemen Assembly

Departemen assembly ini merupakan departemen yang dimana bahan baku

yang telah selesai dikerjakan di departemen part sending akan masuk pada stasiun

kerja assembly ini, bagian-bagian yang telah dimplas didepartemen part sending

ini akan dikirim dan dirakit di deperteman assembly ini sehingga membentuk

sebua produk baru baik berupa meja, kursi lemari, tempat tidur dan lain

sebagainya, pada departemen assembly ini jumlah tenaga kerjanya 8 orang yang

masing-masing memiliki kesibukan-kesibukan tersendiri dalam hal perakitan.

Gambar 3.12 Departemen Assembly

Page 38: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

26

Gambar 3.13 Skema Departemen Assembly

f. Departemen Final sending

Pada departemen final sending ini merupakan departemen pengamplasan pada

permukaan produk secara keseluruhan dengan tingkat kemulusan permukaan yang

telah ditetapkan yaitu 240 untuk produk bahan baku kayu dan 360 untuk bahan

baku jenis veneer. Departemen finall sending ini merupakan departemen dimana

pada saat itu orang yang memegang bagian QC ( quality Control ) memang betul-

betul membutukan ketelitian dalam pengawasanya karena ini merupakan tahap

pemeriksaan kedua dari terakhir sebelum produk itu diorder kekonsumen.

Gambar 3.14 Departemen Final sending

Page 39: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

27

Gambar 3.15 skema departemen final sending

g. Departemen Finishing

Area produksi pada bagian finishing adalah area yang dilalui setiap produk

setelah melalui proses sending dan assembly. Area finishing ini memiliki luas

+10m2. Dibagian finishing ini terdiri dari beberapa pekerja yang melakukan

proses pembuatan warna pada setiap mebel yang telah selesai di assembly. Tahap

pemberian warna akan berbeda-beda untuk setiap produk tergantung permintaan

dari costumer. Setiap pekerja dibagian finishing ini dibekali sebuah acuan calor

panel yang berupa acuan warna yang diberikan oleh costumer dan kemudian

dibagian R&D dari PT Ebako Nusantara akan menyebarkanya dilantai produksi

area finishing. Perusahaan ini memiliki sebuah colour laboratory yang memiliki

tugas untuk meracik takaran dan komposisi cat yang akan digunakan oleh para

pekerja pada bagian finishing,dalam melakukan pemberian warna pada setiap

produk mebel yang diproduksi.

Bagian finishing menjadi salah satu bagian yang penting diproses produksi

yang akan mempengaruhi permintaan konsumen, ketidak sesuaian dalam hal

warna biasanya disebapkan oleh proses finishing adalah warna yang tidak sesuai

dengan keinginan customer. Penyebap dari warna yang tidak sesuai karena

pekerja bagian finishing tidak menjadikan calor panel sebagai acuan, sebagai

mana yang telah diinstrusikan oleh perusahaan. Penyebap lainya bisa juga karena

kesalahan dari R&D yang kurang tertip dalam melakukan pembaruan calor panel

kelantai produksi. Sedangkan ketidak sesuaian yang disebapkan munculnya

orange peel yaitu ketidak sesuaian yang berupa munculnya warna yang tidak

merata atau terlihat menggumpal. Dan penyebap bisa disebapkan karena kurang

tepatnya kekentalan cat atau kesalahan dalam raciktan warna rersebut.

Page 40: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

28

h. Departemen Veneer

Departemen veneer adalah departemen yang berdiri sendiri di PT Ebako

Nusantara, departemen ini memiliki tugas untuk menghasilkan lapisan kayu yang

akan digunakan sebagai wajah permukaan dari setiap furniture ,departemen ini

terbagi menjadi dua area produksi yaitu bagian dalam dan bagian luar

Warehouse veneer merupakan tempat penyimpanan kayu-kayu yang telah

ditipiskan. Suhu dan kelembapan pada warehouse veneer memang dikondisikan

untuk menjaga keadaan kayu tetap baik yaitu dengan suhu 32 c (30c-35c)dan

kelembapan 40% (40%-42%)terdapat mesin dehurdiniper yang menyala selama

24 jam. Banyak jenis kayu yang terdapat dirak penyimpanan diantaranya kayu

mahoni zebrowood, white ash,rose wood,curo beech,mapple,dan lain sebagainy.

Kayu-kayu veneer ini berasal dari luar negri yang dipotong tipis sesuai

dengan permintaan kayu veneer ini lalu diterima perusahaan, disimpan di

lumberyard lalu di pindakan ke werehouse veneer. Kayu veneer tersebut di susun

pada rak-rak yang tersedia dan yang sudah diberi ladel penamaan.

Alur produksi berada pada bagian dalam departemen ini adalah sebagai kayu

dalam bentuk lembaran kayu tipis (veneer) yang berda pada werehouse veneer

diambil kemudian masuk kepada stasiun kerja veneer cutting. Disini terjadi

pemotongan panjang veneer sesuai dengan ukuran yang di inginkan berdasarkan

desain firnitur. Kemudian, veneer masuk kestasiun kerja veneer glueing dimana

terjadi pengeleman veneer yang sudah selesai dipotong. Selanjutnya, veneer

masuk kestasiun kerja veneer jointing dimana terjadi penggabungan dua lapisan

veneer melalui mesin laser otomatis menjadi lembaran yang lebih lebar sehingga

lebih mudah dibentuk, dlanjutkan kestasiun kerja manual pembentukan pola

teratur dan pola yang tidak teratur. Veneer yang masuk pembuatan pola teratur

akan mengalami proses pengisolasian sehingga membentuk lembaran yang

dinginkan dengan pola persegi panjang. Sedangkan veneer yang masuk kestasiun

kerja pola yang tidak teratur juga mengalami pengisolasian sehingga membenutuk

pola yang diinginkan seperti bulat, bergelombang. secara mamual yang dikerjakan

pada departemen veneer secara langsung.

Page 41: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

29

i. Departemen Upholstery

Proses produksi utama pada departemen ini adalah pemasangan jok pada

produk kursi dan kerangka tempat tidur,proses produksi lainya adalah pembuatan

bantalan dasar kursi, bantalan kursi dan guling kursi. Seluruh proses produksi

dilakukan secara semi-manual dengan bantuan mesin jahitdan alat bantu air jet

staples. Bahan baku yang digunakan pada departemen ini antara lain kain, kulit,

calico,busa, karet web, busa daktron hiasan nailing dan hiasan pipa.

Gambar 3.16 Flow Chart Produksi

Mulai

Lumberyard

Roughmill

Part Sanding

Veneer

Upholstery

Finishing

Selesai

Smooth Mill

Assembly

Final Sending

Page 42: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

30

3.5 Sistem Maintenance

Perawatan mesin yang dilakukan oleh maintenance diperusahaan PT Ebako

Nusantara bertugas untuk menjaga dan merawat mesin agar dapat berjalan dengan

kapasitas tinggi, kualitas terjamin dan dengan biaya rendah. Ada tiga sub

maintenance yang diterapkan oleh devisi maintenance di PT Ebako Nusantara

yaitu corrective maintenance (repeir),preventive maintenance (PM) improvement

maintenance (workshop). Untuk perusahaan PT Ebako Nusantara membagi mesin

menjadi dua kelompok yaitu mesin yang passive dan mesin yang fleksibel. Mesin

yang bersifat passive seperti mesin potong balok, kemudian mesin pres kayu dan

lain-lain. Untuk mesin yang bersifat fleksibel adalah alat gerinda, bor, dan paku

tembak.

Untuk perawatan yang bersifat corrective maintenance (repair) tim

maintenance selau siap tanggap untuk perbaikan agar mesin yang rusak tidak

terlalu lama berhenti sehingga tidak menimbulkan kerugian,waktu, biaya yang

besar juga. Preventive maintenance (PM) semua pekerjaan perawatan yang

terencana oleh tim maintenance untuk mencegah kerusakan mesin sebelum terjadi

breakdown / interupsi di produksi. Kegiatan ini untuk perawatan yang tidak

langsung (condition based) ,deteksi awal kerusakan mesin,terjadwal dan rutin

dalam pemeriksaan.

Pada PT Ebako Nusantara menerapkan sistem loop untuk mengalirkan

tekanan angin. Dalam sistem ini yang harus diperhatikan adalah tekanan angin

disetiap line produksi. Ketika ada kebocoran maka tekanan angin akan berkurang

sehingga menghambat proses produksi. Karena itu di PT Ebako Nusantara

mempunyai tim maintenance yang handal dan memiliki bengkel sendiri jika ada

kerusakan pada alat atau mesin yang harus masuk bengkel.

Page 43: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

31

Gambar 3.17 Flow Chart Maintenence

3.6 Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM adalah suatu ilmu atau

cara bagai mana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja yang

dimiliki oleh indifidu secara efisien dan efektif, dapat digunakan secara maksimal

sehingga tercapai tujuan perusahaan, MSDM menurut PT Ebako Nusantara adalah

manusia bukan mesin dan bukan semata sumber daya bisnis.

Manajemen sumber daya manusia pada PT Ebako Nusantara juga

menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan,

pengembagan karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi

karyawan dan hubungan ketenaga kerjaan yang baik. Manajemen sumberdaya

Page 44: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

32

menusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang

mempengaruhi secara langsung sumber daya manusia.

Dalam perekrutan karyawan yang dilakukan oleh perusahaan PT Ebako

Nusantara yang dicari karyawan yang berpengalaman. Kariawan yang dituntut

memiliki keterampilan dan keuletan dalam pekerjaan. Untuk perusahaan

kebutuhan psikologis dari pekerja perusahaan memberikan gaji harian sesuai

pangkat,tunjangan kesehatan untuk pekerja dan tunjangan uang cuti tahunan.

Untuk pemenuhan kebutuha sosial PT Ebako Nusantara memberikan fasilitas

tempat ibadah,tempat olah raga sederhana yang berda dilingkup perusahaan.

Gambar 3.18 Flow Chart HRD

3.7 Distribusi Produk Dan Pemasaran Produk

Distribusi produk dari PT Ebako Nusantara untuk pemasaranya semua produk

akan dipasarkan diluar indonesia. Untuk kantor pusatnya sendiri ada di PT Ebako

Nusantara. Target dari pemasaran produk ini adalah amerika serikat, eropa, timur

tengah, dan asia. Pada negara timur tengah dan amerika semua barang yang keluar

dari pabrik akan langsung menuju kenegara costumer, serta pesanan yang lain

juga langsung menuju ke perusahaan tanpa adanya perantara sama sekali.

Page 45: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

33

Gambar 3.19 Flow Chart Distribusi Produk dan Pemasaran Produk

3.8 Sistem Tataletak Dan Fasilitas

Tata letak atau pengaturan dari fasilitas produksi dan area kerja yang ada

merupakan landasan utama dalam dunia industri. Pada umumnya tataletak pabrik

yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan dalam beberapa

hal jugaakan menjaga kelangsungan hidup ataupun ke suksesan kerja suatu

industri. Dalam membangung suatu perusahaan harus sesui dengan pernencanaan

dan perancangan yang sesuai dengan syarat pendirian suatu perusahaan. Dengan

adanya pernecanaan dan perancangan tataletak fasillitas ini diharapkan agar aliran

proses serta pemindahaan bahan yang ada didalam suatu perusahaan berjalan

Page 46: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

34

dengan lancar. Kelancaran proses produksi dapat meminimumkan biaya dan

mengoptimalkan keuntungan yang di peroleh, selain itu perncanaan

danperancangan tataletak fasilitas ini juga berguna untuk mengoptimalkan

hubungan antar aktivitas.

Pada PT Ebako Nusantara menetukan fasilitas produksi dengan tipe proses layout.

Tipe ini sangat cocok karena efisiensi yang tinggi dimana peralatan disusun

berdasarkan proses pembuatan produk. Ini merupakan gambaran umum perusahan

PT Ebako Nusantara yang terdiri dari lumberyard, roughmill, veneer, essembly &

sending, final sending, QC/ fitting, Finshing, UPH, packaging dapat digambarkan

seperti dibawa ini.

Gambar 3.20 Denah PT. Ebako Nusantara

3.9 Sistem Informasi Dan Teknologi (IT)

Informasi dan teknologi mencangkup perangkat keras dan lunak komputer,

peralatan kantor elektronik dan telekomunikasi yang berkembang secara pesat dan

dapat mempengaruhi semua faktor, termasuk dunia usaha perkembagan IT yang

Page 47: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

35

semakin mengglobal membawa pereusahaan bergerak kepusaran kompetisi untuk

menerapkan teknologi IT diperusahaan. Pekembangan tersebut secara tidak

langsung mempengaruhi perdagangan transaksi.

Dengan adanya kecanggihan IT membuat keterbatasan sarana,jarak dan

waktu transaksi dapat teratasi dengan mudah yang melalui teknologi internet

secara langsung. Dengan begitu dapat memudahkan costumer untuk melihat

produk dari perusahaan tanpa adanya batasan waktu. Menyediakan informasi yang

kengkap mengenai produk dan juga perusahaan.

Gambar 3.21 Flow Chart IT

Perkembangan IT yang semakin pesat persaingan antar perusahaan sejenis,

maka untuk dapat mengatasi atau mengimbangi sala satunya yang di terapkan di

PT Ebako Nusantar telah menerapkan sistem ERP (Enterprise Recourse

Planning). ERP adalah sebuah sistem informasi yang untuk mengordinasikan

bisnis organisasi secara keseluruhan. Dengan mengintengrasikan dan

mengotomatiskan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi

maupun distribusi.

Page 48: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

36

3.10 Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Cara kerja dan sikap aman juga sangat diperlukan untuk membuat suasana

kerja menjadi aman, nyaman dan efektif. Pemasangan display diharapkan

membuat tenaga kerja mengetahui resiko akan suatu pekerjaan. Setiap tenaga

kerja diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD). Fasilitas keselamatan

kerja berupa alat pelindung diri yang ada di PT. Ebako Nusantara antara lain.

1. Masker, yang dimaksudkan untuk melindungi pernapasan pekerja saat

berada dalam lingkungan perusahaan, karena sebagian besar kegiatan pada

stasiun kerja meliputi pengamplasan (adanya debu) dan penyemprotan

warna (adanya spray diudara).

2. Sepatu kerja, sepatu kerja untuk karyawan di area produksi berupa sepatu

bots yang dimaksudkan untuk melindungi kaki dari serpihan kayu dan

resiko akibat penggunaan mesin.

3. Sarung tangan, sarung tangan selain dimaksudkan untuk menjaga

melindungi tangan dari serpihan kayu dan resiko akibat penggunaan mesin.

4. Kacamata, kacamata diberikan pada karyawan dimaksudkan untuk

melindungi mata dari debu dan spray yang ada diudara.

5. Petunjuk-petunjuk keselamatan kerja, seperti petunjuk jika terjadinya

kebakaran dan bencana alam serta jalur evakuasi.

Jadi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang telah

diterapkan oleh PT. Ebako Nusantara masih dalam tingkat menengah artinya

pihak perusahaan sudah berusaha sekuat tenaga tetapi tidak diimbangi oleh

kesadaran pekerja akan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Page 49: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

4.1.1 Latar Belakang

PT. Ebako Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

furniture, dimana perusahaan ini produksinya yaitu berupa mebel. Produksi oleh

perusahaan terdapat banyak bentuk sediaan mulai dari lemari pakaian, meja, dan

kursi. Setiap perusahaan mempunyai karyawan atau operator untuk menjalankan

suatu sistem yang ada di perusahaan tersebut agar berjalan sesuai dengan visi misi

dan tujuan suatu perusahaan. Menurut ( Komaruddin, 1996), analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerjayang tepat dilimpahkan kepada

seorang petugas.

Pada kesempatan ini pihak perusahaan melakukan penelitian tentang beban

kerja. Beban kerja tersebut yang nantinya akan di gunakan untuk mengetahui

berapa kebutuhan tenaga kerja yang ideal dalam satu jabatan.

Dalam hal ini perusahaan melakukan penelitian di departemen logistik

bagian purchasing khususnya pada admin yang bekerja didalamnya. Penelitian

tersebut dilakukan dengan menggunakan metode interview dan observasi. Dengan

mengetahui kegiatan atau aktivitas yang di lakukan maka dapat mengetahui

beban kerja yang telah dilakukan sampai saat ini. Berdasarkan latar belakang di atas dan apa yang di dapat selama praktik

kerja maka penyusun dapat memberi judul pada studi kasus tersebut adalah

“Menentukan Beban Kerja Pada Departemen Logistik Bagian Purchasing

PT. Ebako Nusantara Semarang”

37

Page 50: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

38

4.1.2 Rumusan Masalah

Dari pengamatan yang dilakukan, diperoleh perumusan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana Beban Kerja pada PT. Ebako Nusantara departemen logistik

bagian purchasing ?

2. Bagaimana kebutuhan Tenaga Kerja pada departemen logistik bagian

purchasing ?

4.13 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penilitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Beban Kerja pada PT. Ebako Nusantara departemen

logistik bagian purchasing

2. Untuk mengetahui kebutuhan Tenaga Kerja pada PT. Ebako Nusantara

departemen logistik bagian purchasing

4.1.4 Batasan Masalah

Pada penelitian ini terdapat suatu batasan-batasan diantaranya yaitu

1. Penelitian beban kerja dilakukan pada jam kerja standard ( 8 jam kerja )

2. Studi Kasus yang di jadikan obje k yang dijadikan penelitian beban kerja yaitu

pada departemen logistik bagian purchasing.

4.1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

a. Memperoleh gambaran mengenai Beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga

Kerja pada departemen logistik bagian purchasing PT. Ebako Nusantara.

b. ,Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dalam praktik

kerja lapangan dan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman

mengenai beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja.

Page 51: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

39

2. Bagi PT. Ebako Nusantara

Penelitian ini bermanfaat bagi PT. Ebako Nusantara untuk mengetahui beban

kerja dan kebutuhan tenaga kerja departemen logistik bagian purchasing.

3. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pemahaman

mengenai penelitian-penelitian berkaitan dengan beban kerja dan kebutuhan

tenaga kerja.

4.2 Tinjauan Pustaka

4.2.1 Beban Kerja

Analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja

orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan

dalam waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk

menentukan berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau

beban kerja yang tepat dilimpahkan kepada seorang petugas. (Komaruddin, 1996)

Analisis beban kerja adalah mengidentifikasi baik jumlah karyawan

maupun kwalifikasi karyawan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.

(Simamora, 1995)

Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus

diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu

tertentu. Pengukuran beban kerja diartikan sebagai suatu teknik untuk

mendapatkan informasi tentang efisiensi dan efektivitas kerja suatu unit

organisasi, atau pemegang jabatan yang dilakukan secara sistematis dengan

menggunakan teknik analisis jabatan, teknik analisis beban kerja atau teknik

manajemen lainnya. Lebih lanjut dikemukakan pula, bahwa pengukuran  beban

kerja merupakan salah satu teknik manajemen untuk mendapatkan informasi 

jabatan, melalui proses penelitian dan pengkajian yang dilakukan secara analisis.

Informasi jabatan tersebut dimaksudkan agar dapat digunakan sebagai alat untuk

menyempurnakan aparatur baik di bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, dan

sumberdaya manusia. (Menurut Menpan, 1997)

Page 52: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

40

Perencanaan sumberdaya manusia, selain kegiatan analisis jabatan juga

diperlukan analisis beban kerja dan analisis kebutuhan tenaga kerja. Beban kerja

adalah kapasitas produksi dikalikan waktu sedangkan kebutuhan tenaga kerja

adalah beban kerja dibagi dengan rata-rata sumbangan tenaga karyawan perbulan.

(Irawan, Motik, dan Sakti 1997)

Dengan demikian, pengertian analisis beban kerja (Workload Analysis)

adalah suatu proses analisa terhadap waktu yang digunakan oleh seseorang atau

sekelompok orang dalam menyelesaikan tugas-tugas suatu pekerjaan (jabatan)

atau kelompok jabatan (unit kerja) yang dilaksanakan dalam keadaan/kondisi

normal.

Hal-hal yang di perlukan dalam melakukan analisa beban kerja adalah

sebagai berikut

1. Hasil analisis jabatan yang berupa informasi jabatan.

2. Menetapkan jumlah jam kerja per hari.

3. Adanya satuan hasil.

4. Waktu penyelesaian dari tugas-tugas/produk.

5. Adanya standar waktu kerja.

6. Adanya beban kerja yang akan diukur.

7. Perhitungan jumlah pegawai yang dibutuhkan.

Aspek-aspek dalam analisa beban kerja adalah sebagi berikut

1. Aspek tugas-tugas yang harus dikerjakan

2. Aspek seorang atau sekelompok orang yang mengerjakan tugas-tugas

tersebut

3. Aspek waktu yang digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut

4. Aspek keadaan/kondisi normal pada saat tugas-tugas tersebut dikerjakan

4.2.2 Full Time Equivalent (FTE)

Page 53: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

41

Ada beberapa definisi FTE (Full Time Equivalent) menurut Dewi dan

Satrya (2012) Full Time Equivalent adalah salah satu metode analisis beban kerja

yang berbasiskan waktu dengan cara mengukur lama waktu penyelesaian

pekerjaan kemudian waktu tersebut di konversikan kedalam indeks nilai FTE.

Metode perhitungan beban kerja dengan Full Time Equivalent metode

dimana waktu yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan

dibandingkan terhadap waktu kerja efektif yang tersedia. FTE bertujuan

menyederhanakan pengukuran kerja dengan mengubah jam kerja dengan

mengubah jam kerja ke jumlah orang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

pekerjaan tertentu (Adawiyah, 2013).

Untuk mendapatkan nilai FTE dari suatu proses kerja adalah sebagai

berikut:

FTE = Total Waktu Aktivitas+ allowance

Total Waktu Tersedia

Menurut Dewi dan Satrya (2012) dalam melakukan analisis beban kerja

dengan metode Full Time Equivalentterdapat lima langkah yang perlu dilakukan

diantaranya adalah sebagi berikut :

1. Menetapkan unit kerja beserta kategori tenaganya.

2. Menetapkan waktu kerja yang tersedia dalam satu tahun.

3. Menetapkan standar kelonggaran

Tujuannya yaitu dapat mengetahui faktor kelonggoran karyawan meliputi

jenis kegiatan dan waktu dalam menyelesaikan suatu kegiatan yang tidak

terkait dengan pokonya.

4. Menetapkan beban kerja.

5. Menghitung kebutuhan tenaga kerja per unit kerja.

4.3 Metodologi Penelitian

Langkah-langkah penelitian dapat di jelaskan sebagai berikut.

1. Tahap Survey Pendahuluan

Page 54: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

42

Survey pendahuluan dilakukan dengan mengadakan pengamatan terhadap

sistem yang terdapat pada PT. Ebako Nusantara. Setelah sistem di amati

dan di pahami di harapkan dapat di peroleh permasalahan yang nantinya

akan di selesaikan, sehingga penelitian yang dilakukan dapat memberikan

manfaat yang besar bagi perusahaan.

2. Tahap Studi Pustaka

Pada tahap ini digunakan untuk memberikan acuan analisa permaalhan

yang akan dilakukan terhadap masalah yang dihadapi. Langkah-langkah

yang dilakukan pada tahap ini adalah meninjau literatur yang berhubungan

dengan konsep Manajemen Sumber Daya Manusia, Workload Analysis.

3. Tahap Perumusan Masalah, Tinjauan dan Manfaat Penelitian

Perumusan permasalah dilakukan setelah sistem yang sudah ada dalam

perusahaan telah dipahami. Perumusan permasalahan dilakukan agar

penelitian yang akan dilakukan lebih terfokus. Merumuskan permasalahan

yang akan menjadi subjek penelitian beserta tujuan dari penelitian untuk

menemukan solusi dari permasalahan yang diteliti yaitu berapa jumlah

karyawan yang optimal pada manajemen percetakan dengan pendekatan

workload analysis (WLA) di PT. Ebako Nusantara. Tujuan penelitian ini

adalah mengetahui beban kerja dari tiap karyawan serta menentukan

jumlah karyawan optimal pada bagian departemen logistk bagian

purchasing

4. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan pengambilan data primer maupun sekunder,

dimana penjelasanya adalah sebagai berikut.

a. Data Primer merupakan data yang di dapatkan langsung setelah melakukan

pengukuran terhadap kinerja karyawan yaitu jam kerja aktual karyawan.

b. Data Sekunder merupakan data yang didapatkan tidak secara langsung

atau didapatkan tidak secara langsung atau didapatkan pihak-pihak

tertentu. Dalam hal ini adalah data job description

Page 55: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

43

5. Tahap Pengolahan Data

Pada tahap ini, pengolahan data dilakukan dengan membandingkan FTE

(Full Time Equivalen) jam kerja dengan waktu kerja efektif untuk

menentukan karyawan ideal yang dibutuhkan dalam setahun.

Menyesuaikan pekerjaan yang dilakukan dalam sehari apakah sesuai

dengan job description. Allowance yang telah di tentukan setelah

melakukan perhitungan beban kerja tiap-tiap karyawan. Hasil dari

pengolahan data tersebut kemudian diverifikasi pada pihak manajemen

untuk melihat kelogisanya. Setelah verifikasi, maka dapat menentukan

jumlah karyawan yang optimal.

6. Tahap Analisa dan Interpretasi Data

Pada tahap ini dilakukan analisa dan interpretasi data terhadap hasil dari

pengolahan data yang dilakukan untuk menentukan jumlah karyawan yang

optimal. Analisa dan interpretasi data dilakukan dengan tujuan untuk

memperjelas dan mengiterpretasikan hasil didapat dari pengolahan data.

7. Tahap Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan saran diberikan setelah tahap analisa san interpretasi data

dilakukan, sedangkan saran diberikan dalam rangka untuk perbaikan

dalam pengambilan keputusan.

Page 56: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

44

Data Jam Kerja Efektif Karyawan ( Data Primer)

Data Job Description Karyawan (Data Sekunder)

Survey Pendahuluan dan Identifkasi Permasalahan

Studi Pustaka Studi Lapangan

Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

Perumusan Batasan dan Asumsi, Pengidentifikasi awal

Penentuan Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Tahap Identifikasi Awal

Interview

Tahap Pengumpulan Data

Rekap data

Menyesuaikan dengan Job Description

Penentuan Allowance

Perhitungan Beban Kerja

Penentuan Jumlah Karyawan Optimal

Tahap Pengolahan Data

Analisa dan Interpretasi Data

Kesimpulan dan Saran

Tahap Analisa dan Kesimpulan

Page 57: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

45

Gambar 4.1 Layaout Diagram Alir Metodologi Penelitian

4.4 Hasil dan Pembahasan

1. Jumlah Karyawan pada Departemen Logistik bagian Purchasing

Berikut merupakan jumlah karyawan dalam satu shif, yang dimana pada

PT.Ebko Nusantara pada departemen logistik bagian purchasing.Tabel 4.1 Jumlah Karyawan Departemen Logistik bagian Purchasing

No Nama Jabatan Jumlah Karyawan

1. Manajer Departemen Logistik 1

2. Admin Import Buyer 1

3. Admin Local Buyer 1

4. Admin Karton Box 1

2. Allowance/Kelonggaran

Pada Perusahaan PT. Ebako Nusantara dalam mengambil data mengenai

beban kerja ini di berikan kelonggaran yaitu sebesar 12,5 %. Allowance

tersebut diserahkan kepada pihak penulis atas sepengetahuan perusahaan yang

di berikan kepada admin pada deparrtemen logistik bagian purchasing, untuk

kelonggaran kebutuhan masing-masing pada tenaga kerja seperti untuk buang

air kecil atau buang air besar, minum, jalan untuk mengerjkan laporan harian

dan lain-lain, sebesar 7 % dan untuk tekanan mental masing-masing tenaga

kerja sebesar 1,5 % sedangkan untuk kelonggaran kelelahan seseorang

sebesar 4%.

3. Kegiatan/Aktivitas Admin

Untuk mengetahui perhitungan Workload Analisys ini kegiatan atau

aktivitas dari operator atau karyawan di Departemen Logistik bagian

purchasing yaitu dengan menggunkan metode interview yaitu bertemu secara

langsung dengan karyawan yang bersanggukutan untuk memberikan informasi

Page 58: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

46

secara detail mengenai pekerjaan yang dilakukan dalam setiap harinya, selain

itu juga memggunakan arsip dari perusahaan tentang jobdes dari masing-

masing karyawan. Berikut adalalah aktivitas yang dilakukan pada masing-

masing jabatan.

Tabel 4.2 Kegiatan pada Manajer Departmen Logistik

No Kegiatan Periode Kaitan dengan tugas

Frekuensi Durasi(Menit)

Konversi1 Tahun

Beban Kerja/Thn(orang-menit)

Uta

ma

Pend

ukun

g

Insi

dent

ial

Uta

ma

Pend

ukun

g

Insi

dent

ial

1 Monitoring staff Harian 1     5 5 240 6000    

2 Monitoring barang pesanan Harian 1     1 15 240 3600    

3 Checking gudang Harian 1     1 15 240 3600    

4 Chekcing dan approve Purchase Order

Harian 1     3 15 240 10800    

5 Mengetahui surat jalan Harian 1     10 5 240 12000    

6 Memastikan harga barang dari costing

Harian 1     7 20 240 33600    

7 Monitoring ketersediaan bahan baku

Harian 1     1 15 240 3600    

8 Mencari supplier baru Harian 1     1 10 240 2400    

9 Menyetujui / tanda tangan pengeluaran kayu dari gudang

Harian 1     1 15 240 3600    

10 Pembelian Kayu Lokal Harian 1 5 5 240 6000

11 Menyetujui/ tanda tangan veener dan panel

Minggu 1 1 10 48 480

12 Visit supplier Minggu 1 1 300 48 14400

Tabel 4.3 Kegiatan pada Admin Import Buyer

No Kegiatan Periode Kaitan dengan tugas

Frekuensi Durasi(Menit)

Konversi1 Tahun

Beban Kerja/Thn(orang-menit)

Uta

ma

Pend

ukun

g

Insi

dent

ial

Uta

ma

Pend

ukun

g

Insi

dent

ial

1 Mengecheck email supplier Harian 1     18 8 240 34560    2 Mengecheck email

departemen produksi dan PPC

Harian 1     20 9 240 43200    

Page 59: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

47

3 Follow status purchase order Harian 1     20 7 240 33600    4 Check status purchase order Harian 1     3 5 240 3600    5 Membuat purchase order Harian 1     3 5 240 3600    6 Check pembayaran purchase

order dari supplierHarian 1     1 15 240 3600    

Tabel 4.3 Lanjutan

No Kegiatan Periode Kaitan dengan tugas

Frekuensi Durasi(Menit)

Konversi1 Tahun

Beban Kerja/Thn(orang-menit)

Uta

ma

Pend

ukun

g

Insi

dent

ial

Uta

ma

Pend

ukun

g

Insi

dent

ial

7 Update status kiriman ke supplier

Harian 1   5 10 240 12000    

8 Mengurus proses bea cukai Harian 1     4 15 240 14400    

9 Report ke bagian produksi Harian 1 2 7 240 3360

Tabel 4.4 Kegiatan pada Admin Local Buyer

No Kegiatan Periode Kaitan dengan tugas

Frekuensi Durasi(Menit)

Konversi1 Tahun

Beban Kerja/Thn(orang-menit)

Uta

ma

Pend

ukun

g

Insi

dent

ial

Uta

ma

Pend

ukun

g

Insi

dent

ial

1 Pengecheckan material request

Harian 1     30 3 240 21600    

2 Pembuatan purchase request

Harian 1     20 5 240 24000    

3 Pembuatan purchase order Harian 1     30 10 240 72000    4 Distribusi purchase order

ke supplierHarian 1     15 4 240 14400    

5 Pengiriman email purchase orderke suoolier

Harian 1     30 5 240 36000    

6 Checking email purchase orderke supplier

Harian 1     5 5 240 6000    

7 Pendistribusian master sampel dan gambar R&D, produksi dan PPC

Harian 1   3 5 240 3600    

8 Follow up master sampel dan gambar

Harian 1     3 10 240 7200    

9 Ckecking email purchase order supplier

Harian 1 10 10 240 24000

10 Pengecheckan barang Harian 1 2 25 240 12000

Page 60: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

48

masuk dari supplier11 Pembayaran barang ke

supplierHarian 1 2 20 240 9600

12 Visit suplplier Minggu 1 1 300 48 14400

Tabel 4.5 Kegiatan pada Admin Karton Box

No Kegiatan Periode Kaitan dengan tugas

Frekuensi Durasi(Menit)

Konversi1 Tahun

Beban Kerja/Thn(orang-menit)

Uta

ma

Pend

ukun

g

Insi

dent

ial

Uta

ma

Pend

ukun

g

Insi

dent

ial

1 Checking material request Harian 1     10 240 7200    2 Pembuatan purchase

requestHarian 1     2 240 950    

3 Survei harga pada supplier Harian 1     10 240 12000    4 Pembuatan purchase order Harian 1     5 240 3600    5 Pendistribusian purchase

order ke supplierHarian 1     3 240 432    

6 Checking dan follow up email

Harian 1     10 240 7200    

7 Membuatn surat perintah pengeluaran barang ( SPPB)

Harian 1   10 240 48000    

8 Pembuatan raw frame / lampiran purchase order

Harian 1     10 240 7200    

4. Perhitungan Workload Analisys

Untuk pehitungan pada masing jabatan yaitu di antaranya dengan

menggunkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut

Allowence = Keloggaran X Jumlah Hari Setahun X Jam Kerja Sehari

= 12,5% X 240 X 480

= 14400

Total Waktu Aktivitas = Total Waktu Kegiatan Utama, Pendukung, dan

Insidental

Total Waktu Tersedia = Jumlah Hari dalam Setahun X Jam Kerja Sehari

Sehingga dapat mengetahui berapa beban kerja dan jumlah ideal tenaga kerja

dalam setahun dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

FTE = Total Waktu Aktivitas+ allowance

Page 61: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

49

Total Waktu Tersedia

a. Perhitungan pada Manajer Departemen Logistik

Allowence = Keloggaran X Jumlah Hari Setahun X Jam Kerja Sehari

= 12,5% X 240 X 480

= 14400

Total Waktu Aktivitas = 85200 Menit

Total Waktu Tersedia = 115200 Menit

Sehingga

FTE = Total Waktu Aktivitas+ allowance

Total Waktu Tersedia

FTE = 85200 + 14400

115200

FTE = 0,86

Sehingga Beban Kerja dari Manajer Departemen Logistik yaitu sebesar 0,86

dimana ketika beban kerja ini di tarik menjadi persamaan kebutuhan tenaga kerja

usulan dalam satu tahun yaitu 1 orang untuk melakukan kegiataan sebagai

manajer departemen logistik bagian purchasing.

b. Perhitungan pada Admin Import Buyer

Allowence = Keloggaran X Jumlah Hari Setahun X Jam Kerja Sehari

= 12,5% X 240 X 480

= 14400

Total Waktu Aktivitas = 151920 Menit

Total Waktu Tersedia = 115200 Menit

Sehingga

FTE = Total Waktu Aktivitas+ allowance

Total Waktu Tersedia

FTE = 151920 + 14400

115200

FTE = 1,44

Page 62: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

50

Sehingga Beban Kerja dari admin import buyer yaitu sebesar 1,44 dimana

ketika beban kerja ini di tarik menjadi persamaan kebutuhan tenaga kerja usulan

dalam satu tahun yaitu 2 orang untuk melakukan kegiataan sebagai admin import

buyer departemen logistik bagian purchasing.

c. Perhitungan pada Admin Local Buyer

Allowence = Keloggaran X Jumlah Hari Setahun X Jam Kerja Sehari

= 12,5% X 240 X 480

= 14400

Total Waktu Aktivitas = 230400 Menit

Total Waktu Tersedia = 115200 Menit

Sehingga

FTE = Total Waktu Aktivitas+ allowance

Total Waktu Tersedia

FTE = 230400 + 14400

115200

FTE = 2,12

Sehingga Beban Kerja dari admiin local buyer yaitu sebesar 2,12 dimana

ketika beban kerja ini di tarik menjadi persamaan kebutuhan tenaga kerja usulan

dalam satu tahun yaitu 3 orang untuk melakukan kegiataan sebagai admin local

buyer departemen logistik bagian purchasing.

d. Perhitungan pada Admin Karton Box

Allowence = Keloggaran X Jumlah Hari Setahun X Jam Kerja Sehari

= 12,5% X 240 X 480

= 14400

Total Waktu Aktivitas = 86592 Menit

Total Waktu Tersedia = 115200 Menit

Sehingga

FTE = Total Waktu Aktivitas+ allowance

Total Waktu Tersedia

Page 63: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

51

FTE = 86592 + 14400

115200

FTE = 0.87

Sehingga Beban Kerja dari admiin karton box yaitu sebesar 0.87 dimana

ketika beban kerja ini di tarik menjadi persamaan kebutuhan tenaga kerja usulan

dalam satu tahun yaitu 1 orang untuk melakukan kegiataan sebagai admin karton

box departemen logistik bagian purchasing.

Tabel 4.6 Perhitungan Workload Analisys

`No Nama Jabatan Beban Kerja

Jumlah Tenaga

Kerja Berdasarkan

Perhitungan (orang)

Jumlah Tenaga

Kerja Aktual

(orang)

1. Manajer Departemen Logistik 86% 1 1

2. Admin Import Buyer 144% 2 1

3. Admin Local Buyer 212% 3 1

4. Admin Karton Box 87% 1 1

5. Analisa

Pada bagian ini akan dilakukan analisa pada hasil pengolahn data yang telah

di lakukan pada bagian sebelumnya, sehingga hasil pengolahan data tersebut dapat

mudah dipahami.

a. Manajer Departemen Logistik

Standar beban kerja untuk 1 orang pada jabatan manajer departemen logistik

bagian purchasing yaitu sebesar 100 %, sehingga jika beban kerja melebihi

dari standar maka pada jabatan tersebut ditambahkan karyawan untuk

menyelesaikan beban kerja tersebut. Beban kerja manajer departeman logistik

bagian purchasing yaitu 86%, untuk memenuhi beban kerja tersebut maka di

butuhkan 1 orang karyawan. Pada perusahaan bagian ini terdapat 1 orang

karyawan sehingga perbandingan perhitungan beban kerja dengan FTE sesuai

dengan jumlah karyawan yang ada saat ini di perusahaan.

b. Admin Importr Buyer

Page 64: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

52

Standar beban kerja untuk 1 orang admin import buyer yaitu sebesar 100 %,

sehingga jika beban kerja melebihi dari standar maka pada jabatan tersebut

ditambahkan karyawan untuk menyelesaikan beban kerja tersebut. Beban

kerja pada admin import buyer yaitu 144%, untuk memenuhi beban kerja

tersebut maka di butuhkan 2 orang karyawan. Pada perusahaan bagian ini

terdapat 1 orang karyawan sehingga perbandingan perhitungan beban kerja

dengan FTE belum sesuai dengan jumlah karyawan yang ada saat ini di

perusahaan.

c. Admin Local Buyer

Standar beban kerja untuk 1 orang admin local buyer yaitu sebesar 100 %,

sehingga jika beban kerja melebihi dari standar maka pada jabatan tersebut

ditambahkan karyawan untuk menyelesaikan beban kerja tersebut. Beban

kerja pada admin local buyer yaitu 212%, untuk memenuhi beban kerja

tersebut maka di butuhkan 3 orang karyawan. Pada perusahaan bagian ini

terdapat 1 orang karyawan sehingga perbandingan perhitungan beban kerja

dengan FTE belum sesuai dengan jumlah karyawan yang ada saat ini di

perusahaan.

d. Admin Karton Box

Standar beban kerja untuk 1 orang admin karton box yaitu sebesar 100 %,

sehingga jika beban kerja melebihi dari standar maka pada jabatan tersebut

ditambahkan karyawan untuk menyelesaikan beban kerja tersebut. Beban

kerja pada admin karton box yaitu 12%, untuk memenuhi beban kerja tersebut

maka di butuhkan 1 orang karyawan. Pada perusahaan bagian ini terdapat 1

orang karyawan sehingga perbandingan perhitungan beban kerja dengan FTE

sesuai dengan jumlah karyawan yang ada saat ini di perusahaan.

Page 65: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

BAB V

PENUTUP

Pada bagian ini berisi kesimpulan dan saran untuk perusahaan sehingga

kedepanya penelitian ini bisa lebih baik lagi.

5.1 Kesimpulan

1. Dengan melakukan penelitian workload perusahaan dapat menentukan

berapa jumlah karyawan yang ideal untuk masing-masing jabatan dalam

setiap tahunya. Beban kerja yang terdapat pada PT. Ebako Nusantara

departemen logistik bagian purchasing, Beban kerja Manajer departemen

logistik bagian purchasing yaitu 86%, Beban kerja admin import buyer yaitu

144%, Beban kerja admin local buyer yaitu 212%, Beban kerja admin

karton box yaitu 12,5%. Terdapat kelebihan beban kerja pada bagian admin

local buyer dan admin import buyer.

2. Kebutuhan tenaga kerja pada PT. Ebako Nusatara departemen logistik

bagian purchasig yaitu pada manajer departemen logistik bagian purchasing

jumlah tenaga kerja aktual 1 orang dan jumlah tenaga kerja usulan 1 orang.

Admin import buyer jumlah tenaga kerja aktual 1orang dan jumlah tenaga

kerja usulan 2 orang. Admin local buyer jumlah tenaga kerja aktual 1 orang

dan jumlah tenaga kerja usulan 3 orang . Admin karton box jumlah tenaga

kerja aktual 1 orang dan jumlah tenaga kerja usulan 1 orang.

5.2 Saran

1. Secara keseluruhan sistem perusahaan yang di terapkan oleh PT. Ebako

Nusantara sudah bagus, sehingga dengan adanya sistem tersebut saling

terintgrasi dengan baik.

2. Perusahaan dalam melakukan penelitian workload bisa juga membantu

membuat keputusan untuk menambah karyawan pada bagian yang memang

memerlukan tenaga kerja yang sesuai untuk melakukan pekerjaan sesuai

dengan pengamatan dan hasil real dilapangan.

53

Page 66: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

Daftar Pustaka

Moses Laksono Singgih 2015. Analisis Kerja Karyawan pada Departemen Umum dan Logistik dengan Metode Work Analysis di Perusahaan Percetakan. Jurnal pada Jurusan Teknik Industri Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolio Surabaya

Trdoyo 2014. Analisis beban kerja dengan metode full time equivalent untuk mengoptimalkan kinerja karyawan pada PT. Astra Honda International tbk-Honda sales operaion region semarang. Jurnal pada Progam Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto, S.H Tembalang - Semarang

Unissula, 2015. Buku Panduan KP FakultasTeknologi Industri, penerbit unissula

xiii

Page 67: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

LAMPIRAN

Page 68: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING

PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

Agam Surya Rizaldi 1) Andre Sugiyono, ST, MM, PhD.2)

1)Mahasiswa Jurusan Teknik Industri FTI UNISSULA2)Dosen Jurusan Teknik Industri FTI UNISSULA

Jurusan Teknik Industri Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Jl.Raya Kaligawe Km.4 Telp.024-6583584 Pws. 340 Faks. (024-6582455) Semarang

50112Email: agamsurya @std.unissula.ac.id

AbstrakPT. Ebako Nusantara adalah suatu perusahaan yang dimiliki oleh orang Singapura

Mr. Lee Wo Fun yang bergerak didalam bidang high end furniture manufacturing berupa pembuatan kursi, meja, lemari, tempat tidur. Terletak di Jl. Terboyo Industri Barat Dalam II Blok N No.3c Kawasan Indutri Terboyo Semarang, berdiri sejak tahun 1996. PT. Ebako Nusantara banyak memiliki konsumen dari luar, sehingga produk-produk PT. Ebako Nusantara diekspor ke berbagai Negara, diantaranya yaitu Amerika, Australia, Afrika, Hongkong dan Singapura. Dan sekarang memiliki 850 karyawan yang terdiri dari 760 pekerja produksi dan 90 karyawan kantor. PT. Ebako Nusantara memiliki berbagai fasilitas, yaitu lumberyard, machinery, assembly, sanding, veneering, finishing, research and development, chemical storage,dan production office

Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang bekerja dengan efektif dan efisien maka diperlukan pengelolaan sumber daya manusia yang tepat. Perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui analisis beban kerja workload, dalam hal ini sumber daya manusia melakukan penelitian di Departemen Logistik papa bagian Purchasing. Pada perhitungan beban kerja atau workload ini menggunakan metode FTE ( Full Time Equivalent), dengan menentukan Allowence, Total Waktu Aktivitas dan Total Waktu Tersedia sehingga di dapatkan beban kerja dalam setahun. Beban kerja tersebut dapat di gunakan untuk menentukan Kebutuhan Tenaga Kerja serta mengoptimalkan kinerja dengan merubah komposisi jumlah tenaga kerja sesuai perhitungan jumlah tenaga kerja optimal atau melakukan penyusuanan kembali job description

Kata kunci : PT. Ebako Nusantara, workload, Full Time Equivalent

I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Pada dasaranya kerja praktek adalah mengamati apa yang ada di perusahaan tersebut terutama pada sistem perusahaan yang ada di perusaan tersebut. Penyusun merupakan mahasiswa Teknik Industri sehingga penyusun melaksanakan kerja praktek di perusahaan besar. Penyusun berkesempatan untuk kerja praktek di PT. Ebako Nusantara.

Pada kerja praktek ini penyusun di berikan studi kasus untuk mengamati beban kerja dengan menggunakan metode workload sehingga dengan begitu penyusun

bisa menentukan jumlah tenaga kerja dalam setiap tahun dengan menganalisa beban kerja menggunakan metode workload. Studi kasus ini berfokus di penentuan tenaga kerja atau admin pada Departemen Logistik bagian Purchasing.

12 Tujuan Praktek KerjaAdapun tujuan dari kerja praktek ini

adalah sebagai dasar mahasiswa untuk menerapkan teori yang diajarkan diperkuliahan dapat di aplikasikan di lapangan, selain itu tujuan dari adanya kerja praktek yaitu diantaranya:

Page 69: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

1. Dapat menambahkan wawasan tentang dunia kerja sebelum terjun ke dunia keja.

2. Dapat meningkatkan ketrampilan yang di dapatkan saat kerja praktek.

3. Untuk memenuhi nilai mata kuliah praktek kerja sebagai salah satu syarat kelulusan.

II Profil perusahaan2.1 Kondisi Umum Perusahaan

PT. Ebako Nusantara merupakan salah satu pabrik furniture khususnya yang memproduksi berbagai macam tipe produk berupa kursi, meja, lemari dan lain sebagainya

2.2 Nama Perusahaan dan LokasiPT. Ebako Nusantara, perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur berupa pembuatan kursi, meja, lemari, tempat tidur. Terletak di Jl. Terboyo Industri Barat Dalam II Blok N No.3c Kawasan Indutri Terboyo Semarang

Gambar 2.2 Peta lokasi PT. Ebako Nusantara

2.3 Sejarah Berdirinya PerusahaanEbako Nusantara adalah suatu

perusahaan yang dimiliki oleh orang Singapure Mr. Lee Wo Fun yang bergerak didalam bidang high end furniture manufacturing. PT. Ebako Nusantara berdiri sejak tahun 1996. PT. Ebako Nusantara banyak memiliki konsumen dari luar, sehingga produk-produk PT. Ebako Nusantara diekspor ke berbagai Negara, diantaranya yaitu Amerika, Australia, Afrika, Hongkong dan Singapura. Dan sekarang memiliki 850 karyawan yang terdiri dari 760 pekerja produksi dan 90 karyawan kantor. PT. Ebako Nusantara memiliki berbagai fasilitas, yaitu lumberyard, machinery, assembly, sanding, veneering, finishing, research and

development, chemical storage,dan production office

2.4 Visi Misi Perusahaan VISI

Menjadi perusahaan manufakture furniture terbaik di asia

MISI1 memproduksi firnitur yang inovatif

dan berkualitas tinggi2 meningkatkan kualitas dan integritas

karyawan 3 memberikan nilai tambah bagi semua

stakeholder4 meningkatkan jaringan distribusi

serta menyeluruh ditingkat asia dan internasional

5 menjadi leader innovation di antara produsen manufacture furniture

2.5 Struktur Organisasi PerusahaanAktifitas perusahan dapat berjalan

dengan baik apabila perusahaan terdapat struktur organisasi yang baik dan jelas. Struktur organisasi merupakan kerangka yang skematis tentang hubungan kerja antara orang-orang,bidang kerja , wewenang, dan tanggung jawab yang terdapat pada suatu badan organisasi yang berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi

Adapun tugas masing-masing bagian dalam struktur PT. Ebako Nusantara

1. Chief Executive office ( C E O)

Jabatan C E O merupakan jabatan yang tertinggi dalam struktur organisasi perusahaan bertugas mengawasi jalanya perusahaan dan mengontrol perkembangan perusahaan

a. Merumuskan kebijakan umum yang akan berlaku untuk periode berikutnya

b. Menyusun rencana kerja dan anggaran belanja perusahaan untuk perioden yang akan datang serta menetapkan anggaran belanja dalam satu periode

2. Direktur Utamaa. Menentukan kebijakan perusahaan b. Bertanggung jawab terhadap

keuntungan dan kerungian perusahaan

Page 70: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan

3. Vice President OperationMembawahi semua bagian yang

mengatur kegiatan setiap kepala pada bagian operasional perusahaan.

a. Menyusun dan menetapkan pembagian jadwal operasional perusahaan

b. Menangani dan mengkoordinasikan proses booking by call dan ketersediaan kendaraan

4. Vice President Productiona. Mengewaluasi serta mengaudit

design produk yang terpilihb. Mengawasi proses pelaksanaan

akutansi managemen 5. Production Departemen Head Area 1

a. Mengkoordinasikan setiap bagian operasional produksi kepada asisten produksi area 1

b. Mengawasi pengerjaan pada bagian veneer dan panel

6. Production Departemen Head Area 2a. Mengkoordinasikan setiap bagian

operasional produksi kepada asisten produksi area 2

b. Mengawasi pengerjaan pada bagian sanding dan finishing

7. Human Capital Heada. Mengawasi dan selalu

mengevaluasi anggaran perusahaan agar terwujudnya anggaran yang efektif dan efisien serta bertanggung jawab  terhadap setiap pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan.

b. Mencermati kondisi aktivitas karyawan dan perkembangan kualitas kerja karyawan

8. PPIC Departemen Headd. Merencanakan kapasitas produksi

dan inventory perusahaan pada suatu periode

e. Membina bagian PPIC dan seluruh karyawan dibagian PPIC

9. Teknik Departemen Head Maintenance

a. Mengajukan permintaan pembelian spare part dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pemeliharaan dan repair semua peralatan pabrik.

b. Mengadakan pengecekan langsung bekerjanya dan kondisi semua peralatan pabrik

10. Industrial Engineering Departemen Head

a. Mendiskusikan kualitas capaian dari segi teknis dengan melakukan iterasi teknis

b. Mengusulkan pengadaan barang dan spesifikasinya kepada Program Manager

11. Finance and Accounting Departemen Head

a. Melakukan pengelolaan keuangan perusahaan

b. Melakukan penginputan semua transaksi keuangan

12. Logistic and Purchasing Departemen Head

a. Bekerjasama dengan departemen terkait untuk memastikan kelancaran operasional perusahaan

b. Memastikan kesedian barang/material melalui mekanisme audit / cotrol stock

13. QAQC managera. Melakukan pengawan terhadap

kualitas dan bentuk bahan mulai dari penerimaan barang, proses pembuatan produk, hingga sampai menjadi produk jadi

b. Memberikan pengarahan pada setiap quality control section head managemen mutu produk dan juga aktifitas laboratorium

14. Research and Development Departemen Head

a. Mengkoordinir dan memonitor proses perkembangan produk, riset dasar, dan riset konsumen yang dilakukan oleh unit-unit yang bersangkutan.

b. Memonitor seluruh pengeluaran dan mencocokkannya dengan budget

15. Costing Departemen Heada. Bekerjasama dengan Purchasing

dalam hal pembelian harga barang serta penerimaaan barang.

b. Mengecek order pembelian ( PO) dan Market list  dan membuat laporan daily Flash Cost

16. Marketing Departemen Heada. Menganalisis laporan yang dibuat

oleh bawahannya.

Page 71: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

b. Mengoptimalkan kerja staf dan administrasi dibawah wewenangnya untuk mencapai tujuan perusahaan.

2.2 Tenaga Kerja Tenaga kerja pada PT. Ebako

Nusantara dibagi menjadi staff dan operator. Staff adalah jabatan yang terdapat dalam stuktur organisasi perusahaan, mempunyai fungsi dan tugas sebagai pemimpin.

Status karyawan adalah ada yang karyawan tetap dan ada pula yang karyawan tidak tetap atau kontrak untuk kontrak waktu kontrak yang disediakan di PT. Ebako Nusantara maksimal satu tahun. Dan perusahaan memproduksi produk berdasarkan Make to order

2.3 Jam Kerja KaryawanJam kerja yang ada di PT Ebako

Nusantara adalah: Senin s/d jumat : 07.40 – 16.30 Jam istrahat 12.00 – 13.00 Jam istrahat saat bulan puasa

12.00 – 12.30

BAB IIISISTEM PERUSAHAAN

3.1 Research& Development Research&Development (R&D) didefenisikan sebagai kegiatan peneliti,pengembangan dan memiliki kepentingan komersial dalam kaitanya dengan riset ilmiah murni dan menjadi indikator kemajuan dari perusahaan

3.2 Sistem PPC Pada perusahaan PT Ebako Nusantara

PPC merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang menjebatani 2 departemen yaitu marketing dan produksi menerjemakan kebutuhan marketing kedalam bentuk rencana produk dan ketersedian bahan baku yang akan dijalankan agar order yang diterima marketing bisa dikirim tepat waktu dan tepat quantity 3.3 Sistem Inventory

PT. Ebako nusantara memiliki 2 gudang yaitu gudang lumberyard dan werehouse .Kegiatan pemesanan dan penerimaan pengeluaran bahan baku, sesuai dengan keperluan dari ketentuan PPC. Semua pengeluaran bahan baku sesuai dengan catting list yang dibuat oleh R & D dalam cutting list sudah tersedia seberapa

banyak bahan baku yang digunakan dan jenis bahan baku sesui dengan permintaan customer.

3.4 Sistem produksi Sistem produksi adalah suatu rangkaian

dari beberapa elemen yang paling berhubugan dan saling menunjang antara satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan demikian yang dimaksud dengan sistem produksi adalah merupakan suatu hubungan dari beberapa unit atau elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan tertentu.

3.4.1 Bahan BakuBahan baku kayu mahony yang

digunakan didapat dari supplier yang telah bekerja sama dengan perusahaan dan resmi. Kayu-kayu dibeli dari daerah Boyolali, Purwerejo, Jawa Timur, dan Jawa Barat dan masih banyak lagi dan yang terpenting semua memiliki serifikat. Tapi tidak semua bahan material berasal dari indonesia, ada juga kayu yang di import dari negara lain seperti German, Swedia, dan Amerika.

Adapun jenis-jenis papan yang diproduksi sendiri oleh PT. Ebako Nusantara yaitu :a. MDF atau Medium Density Board

yang dibuat untuk menutupi beberapa kelemahan plywood.

b. . Plywood terbuat dari beberapa lembaran tipis, atau lapisan yang arah seratnya disusun saling melintang antara lembaran bawah dengan lembaran bagian atas secara bersamaan dengan lem khusus di bawah tekanan besar

c. Blockboard yang merupakan sebuah produk hasil olahan Industry Plywood. Blockboard terdiri dari 3 lapis yaitu lapis Muka (Face), Inti (Core) dan yang terakhir adalah lapisan belakang (Back)

d. Veneer merupakan lembaran kayu yang diperoleh melalui pengupasan kayu jenis-jenis tertentu, dapat dikatakan sebagai papan.

3.4.2 Penanganan Bahan Baku Dan Material

Page 72: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

Bahan baku dan material yangdiproses diperusahaan ini sangat memerlukan penaganan yang baik karena perusahaan ini mengutamakan kualitas,setiap permintaan atas produk akan ditangani secara detail baik dari departemen rough mill sampai packing dengan adanya keahlian operator, tidak diizinkan adanya cacat,leader atau pimpinan dari tiap-tiap departemen akan selalu mengawasi proses pembuatan bahan baku dan material sampai dapat menghasilkan bahan baku yang berkualitas.

3.4.3 Proses Produksi Proses produksi di PT Ebako Nusantara akan melalui beberapa tahap yaitua. Departemen lumberyard

Lumberyard merupakan area yang digunakan untuk menyimpan bahan baku yang berupa balok-balok kayu yang akan diproses lebih lanju. Bahan baku kayu yang digunakan adalah kayu

mangga,mahoni,kayu jati dan jenis kayu lainya yang sesuai dengan permintaan konsumen tetapi, dengan standar kualitas yang telah ditetapkan oleh perusahaan dimana bahan baku kayu akan disortir, dalam penyortiran minimal 80% yang terbaik pada setiap kayu.b. Departemen Rough Mill

Di dalam departemen Rough Mill merupakan departemen yang pertama kali mengalami proses permesinan. Setelah dari departemen Lumberyard kayu yang telah disesuaikan kadar kelembabannya siap untuk diproses pada tahap selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan didalam rough mill yaitu memotong kayu sesuai   dengan pola yang telah ada. c. Departemen Smooth Mill

Pada departemen smooth Mill akan mendapat pengerjaan yang lebih sempurna lagi yang sesusi dengan polah dan ukuran yang ditetapkan. d. Departemen Part Sending

Komponen atau part yang telah diproses di departmen smooth mill akan dikirim ke departmen part sanding untuk diproses dan terdapat 5 jenis mesin diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sander asilating 2. Sander star 3. brush sander 4. table clamp5. table press

selesai dikerjakan didepartemen part sending maka produk tersebut dikirim menuju departemen assembly untuk proses perakitan.e. Departemen Assembly

Departemen assembly ini merupakan departemen yang dimana bagian-bagian yang telah dimplas didepartemen part sending ini akan dikirim dan dirakit di deperteman assembly ini sehingga membentuk sebua produk baru baik berupa meja, kursi lemari, tempat tidur dan lain sebagainya

f. Departemen Final sending . Departemen finall sending ini merupakan departemen dimana pada saat itu orang yang memegang bagian QC ( quality Control ) memang betul-betul membutukan ketelitian dalam pengawasanya karena ini merupakan tahap pemeriksaan kedua dari terakhir sebelum produk itu diorder kekonsumen.g. Departemen Finishing

Area finishing ini memiliki luas +10m2. Dibagian finishing ini terdiri dari beberapa pekerja yang melakukan proses pembuatan warna pada setiap mebel yang telah selesai di assembly. Tahap pemberian warna akan berbeda-beda untuk setiap produk tergantung permintaan dari costumer.h. Departemen Veneer

Departemen veneer adalah departemen yang berdiri sendiri di PT Ebako Nusantara, departemen ini memiliki tugas untuk menghasilkan lapisan kayu yang akan digunakan sebagai wajah permukaan dari setiap furniture ,departemen ini terbagi menjadi dua area produksi yaitu bagian dalam dan bagian luari. Departemen Upholstery

Proses produksi utama pada departemen ini adalah pemasangan jok pada produk kursi dan kerangka tempat tidur,proses produksi lainya adalah pembuatan bantalan dasar kursi, bantalan kursi dan guling kursi. Seluruh proses produksi dilakukan secara semi-manual dengan bantuan mesin jahitdan alat bantu air jet staples. Bahan baku yang digunakan pada departemen ini antara lain kain, kulit, calico,busa, karet web, busa daktron hiasan nailing dan hiasan pipa.

Page 73: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

Gambar 3.1 Flow Chart Produksi

3.5 Sistem MaintenanceAda tiga sub maintenance yang diterapkan oleh devisi maintenance di PT Ebako Nusantara yaitu corrective maintenance (repeir),preventive maintenance (PM) improvement maintenance (workshop). Untuk perusahaan PT Ebako Nusantara membagi mesin menjadi dua kelompok yaitu mesin yang passive dan mesin yang fleksibel. Mesin yang bersifat passive seperti mesin potong balok, kemudian mesin pres kayu dan lain-lain. Untuk mesin yang bersifat fleksibel adalah alat gerinda, bor, dan paku tembak.

3.6 Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam perekrutan karyawan yang

dilakukan oleh perusahaan PT Ebako Nusantara yang dicari karyawan yang berpengalaman. Kariawan yang dituntut memiliki keterampilan dan keuletan dalam pekerjaan. Untuk perusahaan kebutuhan psikologis dari pekerja perusahaan memberikan gaji harian sesuai pangkat,tunjangan kesehatan untuk pekerja dan tunjangan uang cuti tahunan. Untuk pemenuhan kebutuha sosial PT Ebako Nusantara memberikan fasilitas tempat ibadah,tempat olah raga sederhana yang berda dilingkup perusahaan, MSDM menurut PT Ebako Nusantara adalah manusia bukan mesin dan bukan semata sumber daya bisnis

.

3.7 Distribusi Produk Dan Pemasaran Produk

Pada negara timur tengah dan amerika semua barang yang keluar dari pabrik akan langsung menuju kenegara costumer, serta pesanan yang lain juga langsung menuju ke perusahaan tanpa adanya perantara sama sekali

3.8 Sistem Tataletak Dan FasilitasPada PT Ebako Nusantara menetukan fasilitas produksi dengan tipe proses layout. Tipe ini sangat cocok karena efisiensi yang tinggi dimana peralatan disusun berdasarkan proses pembuatan produk. Ini merupakan gambaran umum perusahan PT Ebako Nusantara yang terdiri dari lumberyard, roughmill, veneer, essembly & sending, final sending, QC/ fitting, Finshing, UPH, packaging dapat digambarkan seperti dibawa ini.

Gambar 3.2 Denah PT. Ebako Nusantara

3.9 Sistem Informasi Dan Teknologi (ET)PT Ebako Nusantar telah menerapkan

sistem ERP (Enterprise Recourse Planning). ERP adalah sebuah sistem informasi yang untuk mengordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan. Dengan mengintengrasikan dan mengotomatiskan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi.

3.10 Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Setiap tenaga kerja diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD). Fasilitas keselamatan kerja berupa alat pelindung diri yang ada di PT. Ebako Nusantara antara lain.1. Masker, yang dimaksudkan untuk

melindungi pernapasan pekerja saat berada dalam lingkungan perusahaan

Page 74: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

2. Sepatu kerja, sepatu kerja untuk karyawan di area produksi berupa sepatu bots

3. Sarung tangan, untuk menjaga melindungi tangan dari serpihan kayu dan resiko akibat penggunaan mesin.

4. Kacamata diberikan pada karyawan dimaksudkan untuk melindungi mata dari debu dan spray yang ada diudara.

5. petunjuk jika terjadinya kebakaran dan bencana alam serta jalur evakuasi.

BAB IV PEMBAHASAN

4.2 Pendahuluan4.1.1 Latar Belakang

PT. Ebako Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang furniture, dimana perusahaan ini produksinya yaitu berupa mebel.

Dalam hal ini perusahaan melakukan penelitian di departemen logistik bagian purchasing khususnya pada admin yang bekerja didalamnya. Penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan metode interview dan observasi. Dengan mengetahui kegiatan atau aktivitas yang di lakukan maka dapat mengetahui beban kerja yang telah dilakukan sampai saat ini.

Berdasarkan latar belakang di atas dan apa yang di dapat selama praktik kerja maka penyusun dapat memberi judul pada studi kasus tersebut adalah “Menentukan Beban Kerja Pada Departemen Logistik Bagian Purchasing PT. Ebako Nusantara Semarang”

4.1.2 Rumusan Masalah Dari pengamatan yang dilakukan,

diperoleh perumusan masalah sebagai berikut :1. Bagaimana Beban Kerja pada PT.

Ebako Nusantara departemen logistik bagian purchasing ?

2. Bagaimana kebutuhan Tenaga Kerja pada departemen logistik bagian purchasing ?

4.1.3 Tujuan PenelitianTujuan dari penilitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Beban Kerja pada PT. Ebako Nusantara departemen logistik bagian purchasing

3. Untuk mengetahui kebutuhan Tenaga Kerja pada PT. Ebako Nusantara departemen logistik bagian purchasing

4.1.4 Batasan MasalahPada penelitian ini terdapat suatu

batasan-batasan diantaranya yaitu1. Penelitian beban kerja dilakukan pada

jam kerja standard ( 8 jam kerja )2. Studi Kasus yang di jadikan objek yang

dijadikan penelitian beban kerja yaitu pada departemen logistik bagian purchasing.

4.1.5 Manfaat Penelitian1. Bagi Penulis

a. Memperoleh gambaran mengenai Beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga Kerja pada departemen logistik bagian purchasing PT. Ebako Nusantara.

b. Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dalam praktik kerja lapangan dan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja.

2. Bagi PT. Ebako NusantaraPenelitian ini bermanfaat bagi PT. Ebako Nusantara untuk mengetahui beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja departemen logistik bagian purchasing.

3. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pemahaman mengenai penelitian-penelitian berkaitan dengan beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja.

4.2 Tinjauan Pustaka4.4.1 Beban Kerja

Perencanaan sumber daya manusia, selain kegiatan analisis jabatan juga diperlukan analisis beban kerja dan analisis kebutuhan tenaga kerja. Beban kerja adalah kapasitas produksi dikalikan waktu sedangkan kebutuhan tenaga kerja adalah beban kerja dibagi dengan rata-rata sumbangan tenaga karyawan perbulan.(Irawan, Motik, dan Sakti 1997)

Page 75: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

Hal-hal yang di perlukan dalam melakukan analisa beban kerja adalah sebagai berikut

1. Hasil analisis jabatan yang berupa informasi jabatan.

2. Menetapkan jumlah jam kerja per hari.

3. Adanya satuan hasil.

4. Waktu penyelesaian dari tugas-tugas/produk.

5. Adanya standar waktu kerja.

6. Adanya beban kerja yang akan diukur.

7. Perhitungan jumlah pegawai yang dibutuhkan.

Aspek-aspek dalam analisa beban kerja adalah sebagi berikut

1. Aspek tugas-tugas yang harus dikerjakan

2. Aspek seorang atau sekelompok orang yang mengerjakan tugas-tugas tersebut

3. Aspek waktu yang digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut

4. Aspek keadaan/kondisi normal pada saat tugas-tugas tersebut dikerjakan

4.2.2 Full Time Equivalent (FTE)Ada beberapa definisi FTE (Full

Time Equivalent) menurut Dewi dan Satrya (2012) Full Time Equivalent adalah salah satu metode analisis beban kerja yang berbasiskan waktu dengan cara mengukur lama waktu penyelesaian pekerjaan kemudian waktu tersebut di konversikan kedalam indeks nilai FTE.

Untuk mendapatkan nilai FTE dari suatu proses kerja adalah sebagai berikut:

FTE = Total Waktu Aktivitas+ allowance Total Waktu Tersedia

Menurut Dewi dan Satrya (2012) dalam melakukan analisis beban kerja dengan metode Full Time Equivalentterdapat lima langkah yang perlu dilakukan diantaranya adalah sebagi berikut :

1. Menetapkan unit kerja beserta kategori tenaganya.

2. Menetapkan waktu kerja yang tersedia dalam satu tahun.

3. Menetapkan standar kelonggaran Tujuannya yaitu dapat mengetahui faktor kelonggoran karyawan meliputi jenis kegiatan dan waktu dalam menyelesaikan suatu kegiatan yang tidak terkait dengan pokonya.

4. Menetapkan beban kerja.5. Menghitung kebutuhan tenaga kerja per

unit kerja.

4.3 Metodologi PenelitianLangkah-langkah penelitian dapat di jelaskasebagai berikut.

1. Tahap Survey Pendahuluan2. Tahap Studi Pustaka3. Tahap Perumusan Masalah,

Tinjauan dan Manfaat Penelitian4. Tahap Pengumpulan Data

a. Data Primer merupakan data yang di dapatkan langsung setelah melakukan pengukuran terhadap kinerja karyawan yaitu jam kerja aktual karyawan.

b. Data Sekunder merupakan data yang didapatkan tidak secara langsung atau didapatkan tidak secara langsung atau didapatkan pihak-pihak tertentu. Dalam hal ini adalah data job description

5. Tahap Pengolahan Data6. Tahap Analisa dan Interpretasi Data7. Tahap Kesimpulan dan Saran

Page 76: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

Gambar 4.1 Layaout Diagram Alir Metodologi Penelitian

4.4 Hasil dan Pembahasan1. Jumlah Karyawan pada

Departemen Logistik bagian Purchasing

Berikut merupakan jumlah karyawan dalam satu shif, yang dimana pada PT.Ebko Nusantara pada departemen logistik bagian purchasing.

Tabel 4.1 Jumlah Karyawan Departemen Logistik bagian Purchasing

No Nama Jabatan Jumlah Karyawan

1. Manajer Departemen Logistik 1

2. Admin Import Buyer 13. Admin Local Buyer 14. Admin Karton Box 1

2. Allowance/KelonggaranPada Perusahaan PT. Ebako

Nusantara dalam mengambil data mengenai beban kerja ini di berikan kelonggaran yaitu sebesar 12,5 %. Allowance tersebut diserahkan kepada pihak penulis atas sepengetahuan perusahaan yang di berikan kepada admin pada deparrtemen logistik bagian

purchasing, untuk kelonggaran kebutuhan masing-masing pada tenaga kerja seperti untuk buang air kecil atau buang air besar, minum, jalan untuk mengerjkan laporan harian dan lain-lain, sebesar 7 % dan untuk tekanan mental masing-masing tenaga kerja sebesar 1,5 % sedangkan untuk kelonggaran kelelahan seseorang sebesar 4%.

3. Kegiatan/Aktivitas AdminUntuk mengetahui perhitungan

Workload Analisys ini kegiatan atau aktivitas dari operator atau karyawan di Departemen Logistik bagian purchasing yaitu dengan menggunkan metode interview yaitu bertemu secara langsung dengan karyawan yang bersanggukutan untuk memberikan informasi secara detail mengenai pekerjaan yang dilakukan dalam setiap harinya, selain itu juga memggunakan arsip dari perusahaan tentang jobdes dari masing-masing karyawan. Berikut adalalah aktivitas yang dilakukan pada masing-masing jabatan.

CONTOH KEGIATAN

4. Perhitungan Workload Analisys

Page 77: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

Untuk pehitungan pada masing jabatan yaitu di antaranya dengan menggunkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut Allowence = Keloggaran X Jumlah

Hari Setahun X Jam Kerja Sehari = 12,5% X 240 X 480 = 14400

Total Waktu Aktivitas = Total Waktu Kegiatan Utama, Pendukung, dan Insidental

Total Waktu Tersedia = Jumlah Hari dalam Setahun X Jam Kerja SehariSehingga dapat mengetahui berapa beban kerja dan jumlah ideal tenaga kerja dalam setahun dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

FTE = Total Waktu Aktivitas+ allowance Total Waktu Tersedia

5. JIKA DIKETAHUI

CONTOH PERHITUNGAN

Perhitungan pada Admin Local Buyer Allowence = Keloggaran X Jumlah

Hari Setahun X Jam Kerja Sehari = 12,5% X 240 X 480 = 14400

Total Waktu Aktivitas = 230400 Menit

Total Waktu Tersedia = 115200 MenitSehingga

FTE = Total Waktu Aktivitas + allowance Total Waktu Tersedia

FTE = 230400 + 14400 115200

FTE = 2,12Sehingga Beban Kerja dari admiin

local buyer yaitu sebesar 2,12 dimana ketika beban kerja ini di tarik menjadi persamaan kebutuhan tenaga kerja usulan dalam satu tahun yaitu 3 orang untuk melakukan kegiataan sebagai admin local buyer departemen logistik bagian purchasing.

6. AnalisaStandar beban kerja untuk 1 orang

admin local buyer yaitu sebesar 100 %, sehingga jika beban kerja melebihi dari standar maka pada jabatan tersebut ditambahkan karyawan untuk menyelesaikan beban kerja tersebut. Beban kerja pada admin local buyer yaitu 212%, untuk memenuhi beban kerja tersebut maka di butuhkan 3 orang karyawan. Pada perusahaan bagian ini terdapat 1 orang karyawan sehingga perbandingan perhitungan beban kerja dengan FTE belum sesuai dengan jumlah karyawan yang ada saat ini di perusahaan.

BAB VPENUTUP

Pada bagian ini berisi kesimpulan dan saran untuk perusahaan sehingga kedepanya penelitian ini bisa lebih baik lagi.5.1 Kesimpulan1. Dengan melakukan penelitian

workload perusahaan dapat menentukan berapa jumlah karyawan yang ideal untuk masing-masing jabatan dalam setiap tahunya. Beban kerja yang terdapat pada PT. Ebako Nusantara departemen logistik bagian purchasing, Beban kerja Manajer departemen logistik bagian purchasing yaitu 86%, Beban kerja admin import buyer yaitu 144%, Beban kerja admin local buyer yaitu 212%, Beban kerja admin karton box yaitu 12,5%. Terdapat kelebihan beban kerja pada bagian admin local buyer dan admin import buyer.

2. Kebutuhan tenaga kerja pada PT. Ebako Nusatara departemen logistik bagian purchasig yaitu pada manajer departemen logistik bagian purchasing jumlah tenaga kerja aktual 1 orang dan jumlah tenaga kerja usulan 1 orang. Admin import buyer jumlah tenaga kerja aktual 1orang dan jumlah tenaga kerja usulan 2 orang. Admin local buyer jumlah tenaga kerja aktual 1 orang dan jumlah tenaga kerja usulan 3 orang . Admin karton box jumlah tenaga kerja aktual 1 orang dan jumlah tenaga kerja usulan 1 orang.

Page 78: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

5.2 Saran1. Secara keseluruhan sistem

perusahaan yang di terapkan oleh PT. Ebako Nusantara sudah bagus, sehingga dengan adanya sistem tersebut saling terintgrasi dengan baik.

Perusahaan dalam melakukan penelitian workload bisa juga membantu membuat keputusan untuk menambah karyawan pada bagian yang memang memerlukan tenaga kerja yang sesuai untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan pengamatan dan hasil real dilapangan

DAFTAR PUSTAKA

Moses Laksono Singgih 2015. Analisis Kerja Karyawan pada Departemen Umum dan Logistik dengan Metode Work Analysis di Perusahaan Percetakan. Jurnal pada Jurusan Teknik Industri Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolio Surabaya

Trdoyo 2014. Analisis beban kerja dengan metode full time equivalent untuk mengoptimalkan kinerja karyawan pada PT. Astra Honda International tbk-Honda sales operation region semarang. Jurnal pada Progam Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto, S.H Tembalang - Semarang

Unissula, 2015. Buku Panduan KP FakultasTeknologi Industri, penerbit unissula

04 Maret 2017 Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Andre Sugiyono, ST, MM, PhD.

Page 79: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

PERTANYAAN

1. Apakah pt. ebako nusantara menerapkan system kerja shift pada kegiatan operasionalnya ?

bagaimana pembagian jam kerjanya dalam 1 hari jam kerja,

Jawab:

Pt. ebako nusantara tidak menerapkan system kerja shift,

jam operasional pt. ebako nusantara dalam 1 hari adalah 8 jam kerja dan hari libur setap

sabtu dan minggu, dari 8 jam kerja tersebut jam operasional muilai dari jam 7.40 – 16.00

wib

dan terdapat 1 jam istirahat bagi para pekerja mulai jam 12.00 – 13.00

2. Kenapa perhitungan workload harus dilakukan pada bagian logistic bagian purchasing ?

kenapa buka pada departemen lain, semisal pada bagian maintenance mungkin ?

jawab :

perusahaan mengingnikan saya menghitung workload terutama pada departemen logistic

bagian purchasing, karena perusahaan ingin mengetahui beberapa kendala yang terjadi

pada departemen logistic, mengingat kebutuhan material request, gambar produk, dan

pembelian bahan baku yang secara tidak langsung terhubung dengan logistic terutama

pada bagian purchasing yang bertanggung jawab pada pihak costing untuk pembayaran

serta ingin mengetahui apakah sudah sesuai beban kerja para pegawai /admin dengan

jumlah pegawai yang ada saat ini.

3. Berapa total hari kerja aktif dalam 1 tahun jika perusahaan tidak menerapkan system kerja

shift dan adanya hari libur sabtu dan minggu? Dan apa yang akan dilakukan perusahaan

jika ada beberapa departemen yang belum menyelesaikan tugas sesuai dengan target ?

Jawab:

240 hari kerja aktif dan 48 minggu kerja aktif

4. Jenis – jenis cacat yang di koreksi pada saat masuk departemen sanding

Jenis cacat yang sering terjadi adalahretak, pengecatan (vernis), beret, salah

pemasangan komponen. Di mana cacat warna yang dimaksud adalah pengecatan

komponen meja antara tebal atau tipisnya dan pewarnaan tidak rata. Retak adalah cacat

Page 80: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

setelah proses pengecatan dilakukan. Beret adalah cacat pada bagian meja seperti terbentur

dengan produk lain atau meja lain. Salah pemasangan komponen artinya pada saat

perakitan masih ada komponen yang tertinggal/tidak dipasang.

5. Apa saja yang dilakukan pada departemen part sending dengan ke lima mesin yang

tersedia

Sander asilating

Sander asilating merupakan mesin yang digunakan untuk meratakan dan menghaluskan

permukaan part atau komoponen yang bentuknya rata,jumlah mesin sander asileting pada

departemen part sending adalah dua buah.

Sander star

Sander star digunakan untuk meratakan dan menghaluskan permukaan part-part yang

bentuknya bergelombang dan terdapat sejumlah 2 buah Sander star

brush sander

Bursh sander digunakan untuk membersiakan part-part dari sisa-sisa serbuk kayu yang

telah diproses sebelumnya disander asilating dan sander star jumlah mesih bursh sander

pada departemen part sending adalah sebanyak 2 buah

table clamp

Jumlah mesin tabke clamp pada departemen part sending adalah senyak 1 buah

table press

Jumlah mesin table press pada departemen part sending adalah sebanyak 1 buah

6. Kalo cacat produk dikemanakan ?

pengulangan proses pengerjaan pada stasiun kerja tertentu sesuai dengan tingkat

kecacatan yang didapati, biasanya cacat yang sering dialami atau sering terjadi adalah

lecet atau pengelupasan cat, sehingga harus mengulangi proses sanding terlebih dahulu.

Page 81: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG
Page 82: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

LEMBAR REVISI SEMINAR KP

Page 83: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

LEMBAR KEGIATAN KP DI EBAKO

Page 84: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

SURAT PERINTAH KERJA PRAKTEK

Page 85: LAPORAN KERJA PRAKTEK MENENTUKAN BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN LOGISTIK BAGIAN PURCHASING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG