Sinergi BUMN Logistik & Peningkatan Kinerja dan Efisiensi Logistik Nasional

of 13 /13
Setijadi [email protected] INDUSTRI LOGISTIK INDONESIA SINERGI BUMN LOGISTIK DAN PENINGKATAN KINERJA DAN EFISIENSI LOGISTIK NASIONAL

Embed Size (px)

description

Indeks Kinerja Logistik/Logistics Performance Index (LPI) tahun 2014 menunjukkan kinerja sistem logistik Indonesia yang belum optimal, Rencana perbaikan dan pengembangan sistem logistik Indonesia telah tertuang dalam Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2012 Sebagai bagian dari PJL, perusahaan-perusahaan BUMN sektor logistik mempunyai potensi besar untuk berperan dalam implementasi sistem logistik nasional, termasuk dalam peningkatan efisiensi biaya logistik 9. Sinergi BUMN/anak usaha di sektor logistik akan meningkatkan efisiensi operasional yang akan berdampak bagi perusahaan-perusahaan yang dilayani (baik swasta maupun BUMN produsen) dan meningkatkan profitabilitas BUMN/anak usaha di sektor logistik itu sendiri. Dalam ruang lingkup yang lebih luas, sinergi BUMN/anak usaha di sektor logistik akan berdampak terhadap peningkatan efisiensi logistik nasional. Sinergi ini juga akan mendukung pencapaian misi Sislognas, yaitu memperlancar arus barang secara efektif dan efisien, serta membangun simpul simpul logistik nasional dan konektivitasnya mulai dari pedesaan, perkotaan, antar wilayah, dan antar pulau. Selain itu, sinergi ini juga berpotensi meningkatkan LPI Indonesia, terutama berkaitan dengan komponen competence and quality of logistics services.

Transcript of Sinergi BUMN Logistik & Peningkatan Kinerja dan Efisiensi Logistik Nasional

  • 1. Setijadi [email protected] INDUSTRI LOGISTIK INDONESIA SINERGI BUMN LOGISTIK DAN PENINGKATAN KINERJA DAN EFISIENSI LOGISTIK NASIONAL

2. OUTLINE 2 A B C KINERJA LOGISTIK INDONESIA SISTEM LOGISTIK NASIONAL PENYEDIA JASA LOGISTIK DI INDONESIA D POTENSI BUMN SEKTOR LOGISTIK E SINERGI BUMN LOGISTIK 3. 3 A KINERJA LOGISTIK INDONESIA LPI 2014 menempatkan Indonesia pada peringkat 53 dari 160 negara. Di antara negara-negara ASEAN, Indonesia berada pada posisi ke-6 di bawah Singapore (peringkat 5), Malaysia (25), Thailand (35), dan Vietnam (48). Indonesia hanya lebih baik dibandingkan Philippines (57), Cambodia (83), Laos (131), dan Myanmar (145) 4.09 3.44 3.29 2.96 2.76 3.14 2.37 2.46 2.33 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 Singapore Malaysia Thailand Vietnam Indonesia Philippines Cambodia Laos Myanmar Skor Negara SKOR LPI NEGARA-NEGARA ASEAN TAHUN 2014 Supply ChainIndonesia Sumber: LPI, World Bank (2014) 4. 4 KINERJA LOGISTIK INDONESIA 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 Customs Infrastructure International shipments Logistics quality and competence Tracking and tracing Timeliness Skor Komponen SKOR PER KOMPONEN LPI INDONESIA TAHUN 2010-2014 2010 2012 2014 Supply ChainIndonesia Sumber: LPI, World Bank (2014) Indeks Kinerja Logistik/Logistics Performance Index (LPI) tahun 2014 menunjukkan kinerja sistem logistik Indonesia yang belum optimal LPI diukur berdasarkan komponen-komponen: customs, infrastructure, international shipment, competence and quality of logistics services, tracking and tracing, dan timeliness 5. 5 B SISTEM LOGISTIK NASIONAL MISI SISLOGNAS Memperlancar arus barang secara efektif dan efisien untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan peningkatan daya saing produk nasional di pasar domestik, regional, dan global. Membangun simpul simpul logistik nasional dan konektivitasnya mulai dari pedesaan, perkotaan, antar wilayah dan antar pulau sampai dengan Pelabuhan Hub Internasional melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan. Perpres 26/2012 Sislognas Target tahap I, tahun 2015, belum tercapai REALISASI SISLOGNAS Implementasi Sislognas masih banyak terkendala Implementasi berbagai rencana aksi masih belum terwujud Rencana perbaikan dan pengembangan sistem logistik Indonesia telah tertuang dalam Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2012. 6. 6 TAHAP II (2016-2020)TAHAP I (2011-2015) MILE STONE DAN RENCANA AKSI SISLOGNAS TERKAIT DENGAN BUMN SEKTOR LOGISTIK KEY DRIVER Pelaku Logistik (PL) dan Penyedia Jasa Logistik (PJL) Meningkatnya peran BUMN PJL (Pos, BGR, Bulog, dll) dalam Logistik pedesaan dan nasional Terwujudnya BUMN PJL sebagai pemain andalan dalam logistik pedesaan dan nasional Terwujudnya PL dan PJL Nasional klas dunia (world class player) RENCANAAKSI TARGET WAKTU INDIKATORRENCANA AKSI Pemberdayaan dan penguatan Pelaku (PL) dan Penyedia Jasa Logistik (PJL) 1. Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme perusahaan PL baik BUMN, Koperasi, maupun swasta, dan regulator baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah 2012-2015 PENANGGUNG JAWAB & INSTANSI TERKAIT Kemenko-Ekon Kemendag Kemenhub Kemenkominfo Kemenperin Kemendagri Kemen BUMN Kemenkop & UKM Pemda 2. Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme perusahaan PJL, baik BUMN, Koperasi, maupun swasta, dan regulator baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah 2012-2015 Kemenhub Kemendag Kemenkominfo Kemenperin Kemendagri Kemen BUMN Kemenkop & UKM Pemda 7. Sinergi BUMN untuk menciptakan supply chain network kelas dunia yang efisien dan efektif sehingga mampu mendorong peningkatan daya saing Perekonomian Nasional 2012-2015 Kemen BUMN Kemendag Kemenhub Kementan MILESTONE TAHAP I (2021-2025) 7. THE LOGISTICS PROVIDER BUSINESS MODEL Source: Adapted from Third-Party Logistics Results and Findings of the 2004 Ninth Annual Study. Authors are C. J. Langley, Georgia Institute of Technology, G. R. Allen, Capgemini, and T. A. Dale, FedEx Supply Chain Services, Inc. SERVICE OFFERINGS OUTSOURCING MODELS INCREMENTAL ATTRIBUTES RELATIONSHIP PRICING Synchronized Supply Chains Lead Logistics Value-Added Foundation Services Supply Chain Integrator (SCI) or Lead Logistics Manager (LLM) or Global Trade Orchestrator Transport, Warehousing, Customs broking Lead Logistics Provider (LLP) Third-Party Logistics Provider (3PL) Broad supply chain expertise Knowledge and information-based Inventory minimization End to end network optimization Advanced integrated technology Adaptive, flexible and collaborative Total transport planning Operate and buy logistics services Project manage network improvements Single point of contact: total wallet Limited technology integration with client Integration limited to transport with warehousing Limited geographical reach Multi-modal transport management Focused cost reduction Niche services Collaborative more than Contractual Partnership Contractual Contractual Contractual and/or Spot Shared risk and reward Fixed and variable with some risk sharing Fixed and Variable Transactional Contractual TransactionalFreight Forwarders 7 8. 8 C PENYEDIA JASA LOGISTIK DI INDONESIA FOUNDATION/BASIC SERVICES (PJL PERUSAHAAN SWASTA) Transportasi Darat (Trucking) Transportasi Laut (Shipping) Transportasi Udara (Air Cargo) Freight Forwarding Value Added Warehouse & Distribution Express Distributor Lookman Djaja, Handal, Dunia Express, Puninar, Jawa Indah, JIT, Sipure, CTL, Satya Ragam, BSA, Pancaran Darat, Bintang Baru Raya, Lancar, Suryakencana, Alamui, Kumis Meratus, Samudera Indonesia, Tanto, Tempuran Mas, SPIL, LJK, CTP, APOL, HIT, Sistemindo, Pancaran, Laut, PSS, Bimaruna, Garuda , Merpati, Lion, Sriwijaya , Pelita- Air Service Pusaka Lintas, MIF, Ritra, FIN, CKB, FIN, Linc, BSA, MSA, Puninar, BGR Wira, Linc Group, Go Trans, BSA, BGR, Kamadjaja, CKB, LJK, Linc Caraka, Re Pex, Tiki, JNE, Cardig, Intrasco Indomarco, Enseval, Dos Ni Roha, Rodamas, Tigaraksa, Wicaksana, Anugrah Argon, Medica, Atri Distribusindo Nova Jaya Bimaruna Maersk, OOCL, NYK, Hapag Lloyd, Mitsui, OSK, HMM, YML, MSC, APL, NYK, RCL, ANL, CMA CGM, Heung A, Evergreen, PIL, COSCO KLM ,JAL,SQ,MAS Air Asia DB Schenker, DGF, APL Logistics, Panalpina, Yusen Agility, K&N, Agility, Damco, SDV, Bimaruna, Logwin, OOCL- Log, Pantos Linfox, Ceva, YCH, DHL SC, DB Schenker, DHL SC, APL Log, Panalpina, Yusen, Agility, K&N, Agility, Damco, SDV, Bimaruna, Logwin, GAC, Pantos, OOCL-Log, TOLL TNT, FedEx, DHL Express, UPS Zuellig/APL, DKSH DOMESTIKASING THIRD-PARTY LOGISTICS PROVIDER (3PL) DB Schenker, DHL SC, Yusen Agility, K&N, Agility, Damco, SDV, APL Logistics, Kamadjaja, Wira, Linc, GoTrans. LEAD LOGISTICS PROVIDER (LLP) DB Schenker, DHL SC, Yusen Agility, K&N, Agility, Damco, SDV, APL Logistics, Kamadjaja, SUPPLY CHAIN INTEGRATOR (SCI) (belum ada) 9. BUMN PENYEDIA JASA LOGISTIK 9 1. PELNI 2. ASDP 3. Djakarta Lloyd TRANSPORTASI LAUT 1. Garuda Indonesia 2. Merpati TRANSPORTASI UDARA 1. BGR 2. Posindo (Poslog) 3. Berdikari 4. VTP/KBN TRANSPORTASI JALAN RAYA KAI (Kalog) TRANSPORTASI KERETA API 1. BGR 2. Posindo/Poslog 3. Berdikari 4. Bulog PERGUDANGAN 1. KBN 2. KI Makassar 3. KI Medan 4. KI Wijayakusuma 5. PDIP Batam KAWASAN INDUSTRI PJL PERUSAHAAN BUMN Sebagai bagian dari PJL, perusahaan-perusahaan BUMN sektor logistik mempunyai potensi besar untuk berperan dalam implementasi sistem logistik nasional, termasuk dalam peningkatan efisiensi biaya logistik Berdasarkan analisis Supply Chain Indonesia (SCI), total aset BUMN sektor logistik pada tahun 2012 sebesar Rp 153,9 triliun. Nilai aset ini menunjukkan potensi yang besar untuk berperan dalam sistem logistik nasional 1. Pelindo I 2. Pelindo II 3. Pelindo III 4. Pelindo IV 1. Angkasa Pura I 2. Angkasa Pura II Jasa Marga PELABUHAN LAUT BANDARA INFRASTRUKTUR JALAN KAI FASILITAS KERETA API 10. 10 D POTENSI BUMN SEKTOR LOGISTIK Infrastruktur Kepelabuhanan PT Pelabuhan Indonesia I-IV Kebandarudaraan PT Angkasa Pura I-II Jalan PT Jasa Marga (Persero] Rel kereta api PT Kereta Api Indonesia (Persero) Fasilitas Tersebar dan menjangkau berbagai wilayah Indonesia Layanan Pergudangan Transportasi Freight Forwarding Depo Peti Kemas Contohnya: PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), PT Berdikari, PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) dan PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), PT Pos Indonesia (Persero), PT Pos Logistik Indonesia, PT Kereta Api Logistik, PT Angkasa Pura Logistik, dll Potensi peranan BUMN sektor logistik karena infrastruktur, fasilitas, dan layanan yang dimilikinya Fasilitas dan layanan yang tersebar di beberapa perusahaan BUMN dan anak-anak usahanya berpotensi menimbulkan inefisiensi logistik 11. 11 E SINERGI BUMN LOGISTIK REKOMENDASI SISLOGNASTINGKAT KBUMN TINGKAT PERUSAHAAN ANALISIS PENGELOLAAN LOGISTIK BUMN PRODUSEN 63 Perusahaan BUMN (dari140 BUMN) adalah Produsen yang terbagiatas29 kelompok komoditasdengan (datatahun2012): Totalpendapatan = Rp 1.138.788.386 juta. Perkiraanbiaya logistik= Rp 160.341.405 juta. Logistik dikelola sendiri Logistik dikelolaoleh anak perusahaan khusus logistik Tidakefisien Efisien Alasan: Fokus perusahaan ke kegiatan inti (core business). Pada umumnya, kegiatan logistik yang bersifat pendukung menjadi tidak optimal. Alasan: Anak perusahaankhusus logistikfokus ke kegiatan operasionallogistik Kurangefisien Pengelolaan logistik perusahaan- perusahaanBUMN Produsenoleh perusahaan- perusahaanBUMN khususlogistik yangterintegrasi dalamsuatu holdingBUMN sektorlogistik Efiesiensiakan dicapaimelalui: Strategi pengembangan bisnissecara sinergi,termasuk inventasi. Penggunaan fasilitasdan layananbersama (sharedfacilities & services). Logistik diserahkan ke perusahaan Penyedia JasaLogistik (PJL) Efisien Alasan: Perusahaan Penyedia Jasa Logistik(PJL) fokus kekegiatan operasionallogistik Kurangefisien Alasan: Tidak ada sinergikegiatan operasionaldi antara anak-anak perusahaanBUMN sektor logistik Alasan: Tidak ada sinergikegiatan operasionaldi antara anak-anak perusahaanBUMN sektor logistik Tidakmendukung pencapaianTujuan Sislognas: Menurunkan biaya logistik, memperlancar arusbarangdan meningkatkan pelayananlogistik sehingga meningkatkan dayasaing produk nasionaldi pasar globaldan pasar domestik. Menjamin ketersediaan komoditas pokok danstrategisdi seluruhwilayah Indonesiadengan hargayang terjangkau. 12. 12 Sinergi BUMN/ Anak Usaha di Sektor Logistik Meningkatkan utilisasi aset Optimalisasi rencana investasi (pengembangan fasilitas) Meningkatkan integrasi pelayanan Meningkatkan daya saing Meningkatkan efisiensi operasional yang akan berdampak bagi perusahaan- perusahaan yang dilayani (baik swasta maupun BUMN produsen) Meningkatkan profitabilitas Peningkatan efisiensi logistik nasional Mendukung pencapaian misi Sislognas Meningkatkan LPI Indonesia, terutama berkaitan dengan komponen competence and quality of logistics services Inefisiensi logitsik pada perusahaan BUMN dan anak-anak usahanya karena: Utilisasi aset dan investasi (pengembangan fasilitas) Pelayanan tidak terintegrasi, Terjadi persaingan antar perusahaan/anak usaha BUMN sejenis. SINERGI BUMN LOGISTIK TUJUAN DAN MANFAAT INTERNAL EKSTERNAL 13. EDUCATION TRAINING CONSULTING RESEARCH DEVELOPMENT Secretariat: Jl. Negla 25 Setiabudi Bandung 40154 Phone : 022 7000 1090 Mobile : 0821 1515 9595 E-mail : [email protected] Website : www.SupplyChainIndonesia.com Mailing list : [email protected] LinkedIn : Supply Chain Indonesia Facebook : Supply Chain Indonesia