Laporan Kegiatan Sosialisasi Hasil Penelitian Pusjianbang
-
Upload
imam-lukito -
Category
Documents
-
view
53 -
download
2
description
Transcript of Laporan Kegiatan Sosialisasi Hasil Penelitian Pusjianbang
LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI HASIL PENELITIAN PUSJIANBANG
DI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM JAWA TENGAH
TAHUN 2015
I. Pendahuluan
a. Dasar Hukum Kegiatan
1. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor M.HH.05.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan HAM RI
2. Surat Keputusan Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan
Kebijakan Nomor SEK.7.584.OT.03.01 Tahun 2015 tentang Kegiatan
Sosialisasi Hasil Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan
Kebijakan.
b. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik secara
berkelanjutan, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan
publik. Salah satu upayanya adalah dengan melakukan survei kepuasan
masyarakat. Survei kepuasan masyarakat adalah pengukuran secara
komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat yang
diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat masyarakat dalam
memperoleh pelayanan dari dari penyelenggara pelayanan publik. Untuk
itu pada tahun 2015 Pusjianbang melaksanakan survei kepuasan
masyarakat bidang pelayanan jasa hukum, imigrasi dan pemasyarakatan.
Agar penyelenggara layanan dapat mengetahui tingkat kepuasan
masyarakat, maka Pusjianbang perlu melakukan sosialisasi hasil survei
kepuasan masyarakat.
II. Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi
Berdasarkan Keputusan Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan
Kebijakan Nomor SEK.7.584.OT.03.01 Tahun 2015 tentang Kegiatan
Sosialisasi Hasil Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Kebijakan
Tahun 2015 di laksanakan di lima (5) Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan HAM yaitu D.I. Yogyakarta; Jawa Barat; Banten; Jawa Tengah dan
Sulawesi Selatan.
1
Kegiatan Sosialisasi “Evaluasi kualitas pelayanan public di unit
pelayanan Kementeraian Hukum dan HAM RI” di Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Jawa Tengah dilaksanakan pada tanggal 10 November
2015 bertempat di Aula Kantor Wilayah Jawa Tengah dengan peserta 50
orang pegawai kantor wilayah, Pegawai UPT Pemasyarakatan dan UPT
Imigrasi.
Adapun susunan kepanitian sosialisasi di Kantor Wilayah D.I.
Yogyakarta sebagai berikut :
Koordinator : Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
Pembicara I : Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM D.I.
Yogyakarta
Pembicara II : Edward James Sinaga, SSi., MH.
Moderator : Sunu Tedy Maranto, ST., SH., MH.
Notulen : Imam Lukito
Staf Sekretariat : Retno Setiowati, BA.
A. Pembukaan dan Kata Sambutan
Pelaksanaan sosialisasi hasil penelitian Pusjianbang di Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah dibuka pada jam 09.00 WIB
dengan didahului menyanyikan Lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan
sambutan Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan. Dalam
sambutannya beliau menyampaikan bahwa Pusjianbang membuat kegiatan
yang output-nya ialah berupa rekomendasi kebijakan sebagai bahan masukan
kepada pimpinan untuk mengambil kebijakan. “Survey Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) adalah salah satu wujud tugas Pusjianbang dalam upaya
memberikan masukan kepada pimpinan kementerian.
Setelah Sambutan Kepala Pusjianbang kemudian dilanjutkan dengan
Sambutan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa
Tengah dan dilanjutkan secara resmi membuka kegiatan sosialisasi tersebut.
Dalam sambutannya Kakanwil berharap agar sosialisasi tersebut dapat
memberikan pemahaman kepada kita semua betapa pentingnya
melaksanakan dan menyukseskan agenda reformasi birokrasi di Kementerian
Hukum dan HAM RI. Kakanwil juga berharap agar para peserta kegiatan
2
sosialisasi tersebut dapat saling bertukar informasi tentang perkembangan
dan kemajuan reformasi birokrasi.
B. Penyampaian Materi
Oleh Edward James Sinaga, SSi., MH.
“Ëvaluasi Kualitas Pelayanan Publik Di Unit Pelayanan Kementerian Hukum
dan HAM RI”
Kualitas pelayanan public dapat dijadikan salah satu tolak ukur
kredibilitas penyelenggaraan pemerintah. Pelayanan publik yang dilakukan
oleh aparatur pemerintah saat ini belum memenuhi harapan masyarakat. Hal
ini dapat diketahui dari berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan
melalui media masa dan jaringan sosial, sehingga memberikan dampak
buruk terhadap pelayanan pemerintah, yang menimbulkan ketidakpercayaan
masyarakat.oleh karena itu kualitas pelayanan public perlu ditingkatkan.
Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan
publik adalah melakukan Survei Kepuasan Masyarakat kepada pengguna
layanan. Berdasarkan Permenpan & RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang
Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan
Pelayanan Publik, bahwa penyelenggara pelayanan wajib mengadakan
survey minimal sekali dalam setahun serta wajib mempublikasikan hasil
surveinya. Tahun 2015, Pusjianbang melakukan survei IKM Bidang
Pelayanan Jasa Hukum, Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Hasil survei IKM Pelayanan Jasa Hukum Kementerian Hukum dan HAM
adalah 71.51 (Baik), Pelayanan Keimigrasian 76.46 (Baik); dan Pelayanan
Pemasyarakatan 74.74 (Baik). Sedangkan untuk hasil survei IKM khusus
untuk Kantor Wilayah D.I. Yogyakarta yaitu Pelayanan Imigrasi 67.33 (Baik);
Pemasyarakatan 81.71 (Baik); dan Pelayanan Jasa Hukum 72.07 (Baik).
Indeks Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di
Kemenkumham perlu ditingkatkan. Walaupun indeksnya sudah masuk ke
dalam kategori baik, tetapi belum memenuhi target kinerja tahun 2015 yaitu
Indeks sebesar 80% (8,0).
Prioritas kepuasan masyarakat yang perlu ditingkatkan adalah:
• Kemudahan prosedur pelayanan Perlu pembahasan kembali untuk
penyempurnaan SOP pelayanan kepada masyarakat.
3
• Waktu/Kecepatan pelayanan
Perlu peningkatan kemampuan SDM Kemenhumkan (misalnya
mengadakan pelatihan dan pendidikan), dan mengupayakan penggunaan
waktu istirahat antara pukul 12.00-13.00 agar tetap membuka pelayanan
untuk mempercepat pelayanan.
• Penanganan pengaduan
Agar dibentuk tim untuk merespon dan menindaklanjuti kritik, saran, dan
pengaduan dari masyaraakat serta langkah perbaikan jika diperlukan
C. Diskusi Tanya Jawab
(1) Bp. Andi Kusmianto (Divisi Pelayanan Hukum)
Terkait dengan pelayanan Yankum oleh Notaris, nilai unsur yang paling
rendah adalah pada unsur pengaduan, masukan dan saran, karena
selama ini kita/Divisi Yankum tidak punya wewenang yang kuat terhadap
notaris seperti contohnya ketika kita mencari data ke MPD untuk
mendapatkannya sangat sulit. Kami dari Divisi Yankum memberikan
masukan kepada tim penelitian Pusjianbang untuk melakukan penelitian
mengenai Regulasi yang berkaitan dengan kewenangan kita terhadap
MPDJ
Jawaban
Terima kasih atas masukan dan informasi dari Bp. Andi, peran aktif para
peserta sosialisai ini sangat kami harapkan, karena kita dapat melakukan
penelitian yang berasal dari permasalahan stakeholder, supaya apa yang
dilakukan oleh Pusjianbang (penelitian) hasil rekomendasinya tidak sia-
sia.
Kita (Pusjianbang) sudah berkali-kali melakukan kegiatan kajian dan
penelitian, namun kami informasikan bahwa Pusjianbang bertindak bukan
sebagai pengambil kebijakan di Kementerian. Denagn adanya ORTA
Kantor Wilayah yang baru yaitu nomor 28 Tahun 2014. Kantor Wilayah
dapat melakukan kegiatan penelitian dan dapat kerjasama dengan
Pusjianbang dalam melakukan penelitian kedepannya.
4
(2) Ibu Tyas Widiasmara (BHP Semarang)
Beberapa pelayanan di BHP belum mengena/dirasakan sepenuhnya oleh
masyarakat kalangan tertentu seperti keturunan Tionghoa, Arab.
Bagaimana masukan dari bapak narasumber supaya pelayanan BHP
dapat dirasakan dan terukur kepada masyarakat luas?
Jawaban
Penelitian pusjianbang selama ini masih terfokus pada permasalahan di
Rutan dan Lapas. Betul yang ibu sampaikan, pelayanan di BHP masih
kurang, kurator negeri belum dapat bersaing optimal dengan para kurator
swasta. Perlu penguatan dari sisi kelembagaan BHP, kenapa di
Kemenkumham hanya terdapat 5 BHP pada provinsi kota-kota besar.
Harus ada trobosan-trobosan dari BHP, motornya harus kuat. Kami
harapkan dengan adanya tusi perlindungan anak dibawah umur, fungsi
BHP akan lebih dapat ditingkatkan.
D. Hambatan Pelaksanaan Sosialisasi
1. Persiapan pelaksanaan sosialisasi terlalu mepet
2. Kurangnya koordinasi dengan pihak kantor wilayah
3. Peserta lebih banyak dari kantor wilayah dibandingkan dari UPT yang
memberikan pelayanan
III. Penutup
Demikian laporan yang dapat kami sampaikan, apabila ada hal-hal yang
kurang berkenan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, atas perhatian
dan perkenaannya kami ucapkan terima kasih.
5