Laporan Kegiatan PSC 425C
-
Upload
yessi-perlitasari -
Category
Documents
-
view
139 -
download
27
Transcript of Laporan Kegiatan PSC 425C
Laporan Kegiatan PSC
LAPORAN KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROBLEM SOLVING CYCLE (PSC) DI PUSKESMAS MOJOLABAN
SUKOHARJO
Disusun Oleh :
Kelompok 425C
Novarina Ratnaningtyas (G0007114)
Reza Handry Pratama (G0007140)
Yessi Perlitasari (G0007173)
Deni Tri Hananto (G0007190)
Shabrina Hanifah (G0007227)
Pembimbing:
Prof. DR. Santoso, dr. MS. Sp. OK
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
LEMBAR PENGESAHAN
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROBLEM SOLVING CYCLE DI PUSKESMAS MOJOLABAN
SUKOHARJO
Disusun oleh :
Kelompok 425 C
Novarina Ratnaningtyas (G0007114)
Reza Handry Pratama (G0007140)
Yessi Perlitasari (G0007173)
Deni Tri Hananto (G0007190)
Shabrina Hanifah (G0007227)
Telah diteliti, disetujui dan disahkan
Pada hari :
Tanggal : Januari 2012
Mengetahui,Pembimbing Fakultas
Prof. DR. Santoso, dr. MS. Sp. OK
NIP. 19441124 197609 1 00 1
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kepaniteraan klinik Ilmu
Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh
kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UNS / RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Prof. DR. Santoso, dr. MS. Sp.OK selaku Pembimbing Fakultas
2. Dr. Bambang Saptono selaku Kepala Puskesmas Mojolaban Kabupaten
Sukoharjo
3. Prof. Dr. Bhisma Murti, MPH., MSc., PhD selaku Kepala Laboratorium Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
4. Seluruh staf dan paramedis yang bertugas di Puskesmas Mojolaban.
Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan dan semua pihak yang berkepentingan.
Saran dan kritik kami harapkan demi perbaikan laporan ini.
Surakarta, Januari 2012
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................. vi
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1
BAB II. ANALISIS PROGRAM PMT-P
A. Visi dan Misi Program................................................................ 2
B. Sasaran Program.......................................................................... 3
C. Sumber Daya Kesehatan.............................................................. 5
D. Sarana Prasarana.......................................................................... 7
E. Anggaran..................................................................................... 8
F. Sistem Penjaminan Mutu............................................................. 9
BAB VI. PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 12
B. Saran............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Analisis SWOT Visi dan Misi Program .......................................... 2
Tabel 2. Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban
Tahun 2011....................................................................................... 3
Tabel 3. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan.......................... 4
Tabel 4. Keadaan Sosial Ekonomi................................................................. 4
Tabel 5. Analisis SWOT Sasaran Program ................................................... 5
Tabel 6. Petugas Kesehatan di Puskesmas Mojolaban................................... 5
Tabel 7. Analisis SWOT Sumber Daya Kesehatan........................................
Tabel 8. Analisis SWOT Sarana dan Prasarana............................................. 8
Tabel 9. Analisis SWOT Anggaran................................................................ 8
Tabel 10. Analisis SWOT Penjaminan Mutu................................................... 9
Tabel 11. Resume Analisis SWOT..................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah gizi menimbulkan masalah pembangunan di masa yang akan
datang. Keterlambatan dalam pemberian pelayanan gizi yang tepat terhadap balita
akan menurunkan potensi mereka sebagai sumber daya pembangunan masyarakat.
Peran gizi dalam pembangunan bangsa di depan dapat dilihat antara lain bahwa
kekurangan gizi adalah penyebab utama kematian bayi dan anak-anak, hal ini
berarti berkurangnya kuantitas SDM di akan datang. Kekurangan gizi juga akan
berakibat meningkatnya angka kesakitan, menurunnya tingkat kecerdasan anak
sehingga menurunkan prestasi dan produktivitas kerja manusia di masa yang akan
datang.
Besarnya dampak masalah gizi buruk dan gizi kurang bagi pertumbuhan
dan perkembangan balita di masa yang akan datang maka Puskesmas Mojolaban
melaksanakan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan,
sebagai sasaran utama adalah balita usia 6-59 bulan yang berstatus gizi kurang
dan gizi buruk yang bertujuan untuk meningkatkan keadaan gizi balita tersebut.
Program PMT Pemulihan di Puskesmas Mojolaban sudah dilakukan sejak
tahun 2006, namun jumlah penderita gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas
Mojolaban masih tetap tinggi. Hasil evaluasi akhir pemberian PMT Pemulihan
pada tahun 2011 juga masih rendah, yakni hanya 26,6%.
Melihat kenyataan di atas, maka penulis tertarik untuk menanalisis
Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan pada tahun 2011 di
Puskesmas Mojolaban.
1
BAB II
ANALISIS PROGRAM
A. ANALISIS VISI DAN MISI
Dalam program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P)
tidak terdapat visi dan misi yang jelas, hanya terdapat tujuan umum dan
tujuan khusus program perbaikan gizi. Berikut uraiannya :
Tujuan Umum :
Meningkatkan status gizi masyarakat
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan status gizi baik balita
2. Meningkatkan kemitraan dan kerjasama lintas sektoral dan lintas
program dalam penanganan masalah gizi
3. Tertanganinya kasus balita gizi buruk dari keluarga miskin
4. Diketahuinya penyebab timbulnya kasus gizi buruk pada balita di
Kabupaten Sukoharjo
5. Meningkatnya kinerja posyandu dalam mewujudkan keluarga sadar gizi
Tabel 1. Analisis SWOT Visi dan Misi Program
STRENGTH WEAKNESS
Adanya tujuan umum dan tujuan khusus untuk program perbaikan gizi
(1) Tidak adanya visi dan misi khusus program PMT-P
(2) Evaluasi pelaksanaan tujuan program perbaikan gizi yang belum dilakukan.
(3) Kurangnya sosialisasi tujuan program perbaikan gizi dari dan ke pegawai puskesmas sendiri
OPPORTUNITY THREAT
(1)Kerjasama lintas unit / program Multipersepsi tujuan khusus program
2
dalam puskesmas untuk mewujudkan tujuan program perbaikan gizi
(2)Kerjasama lintas sektoral yang ada di tingkat kecamatan
perbaikan gizi
B. ANALISIS SASARAN PROGRAM
Wilayah Puskesmas Mojolaban mempunyai luas area : 58.068.030 km2,
yang terbagi dalam lima belas desa yaitu :
1.) Desa Wirun
2.) Desa Bekonang
3.) Desa Congkol
4.) Desa Klumprit
5.) Desa Dukuh
6.) Desa Plumbon
7.) Desa Laban
8.) Desa Tegalmade
9.) Desa Gadingan
10.) Desa Palur
11.) Desa Demakan
12.) Desa Joho
13.) Desa Kragilan
14.) Desa Sapen
15.) Desa Triyagan
Jumlah perumahan penduduk di wilayah Puskesmas Mojolaban sebanyak
23.142 buah.
1. Jumlah Penduduk Berdasar Umur dan Jenis Kelamin
Tabel 2. Jumlah Penduduk di Wilayah Puskesmas Mojolaban Tahun 2011
No. Kelompok umur Laki-laki Perempuan Jumlah
1 0-4 5993 5739 11732
2 5-9 3353 2421 5774
3 10-14 3510 2571 6081
4 15-19 3573 2585 6158
5 20-24 3893 2751 6644
6 25-29 4484 2906 7390
7 30-39 4453 3392 7845
8 40-49 3916 3047 6963
9 50-60 3641 2719 6360
10 > 60 2909 2021 4930
3
Jumlah 39725 30152 69877
4
2. Distribusi penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tabel 3. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
No
.
Jenis Pendidikan Laki-laki Perempua
n
Jumlah
1 Tamat Perguruan Tinggi 1950 1975 3925
2 Tamat Akademi 1583 1426 3009
3 Tamat SMA 7723 7801 15524
4 Tamat SMP 7914 7930 15844
5 Tamat SD 7867 7463 15330
6 Tidak tamat SD 2275 2473 4748
7 Belum tamat SD 4756 4782 9538
8 Tidak sekolah 2070 2031 4101
Jumlah 36138 35881 72019
3. Keadaan Sosial Ekonomi
Tabel 4. Keadaan Sosial Ekonomi
No.
Mata Pencaharian Jumlah/orang
1 Petani sendiri 4475
2 Buruh tani 9413
3 Pengusaha 1887
4 Buruh industri 10450
5 Buruh bangunan 5032
6 Pedagang 2248
7 PNS/ ABRI 3166
Jumlah 36671
SASARAN PROGRAM
Balita gizi kurang atau kurus usia 6 s.d. 59 bulan termasuk balita
dengan Bawah Garis Merah (BGM) dari keluarga miskin menjadi sasaran
5
prioritas penerima PMT Pemulihan.
Cara Penentuan Sasaran :
Sasaran dipilih melalui hasil penimbangan bulanan di posyandu dengan
urutan prioritas dan kriteria sebagai berikut :
1. Balita yang dalam pemulihan pasca perawatan gizi buruk di TFC/Pusat
Pemulihan Gizi/Puskesmas Perawatan atau RS
2. Balita kurus dan berat badannya tidak naik dua kali berturut- turut (2T)
3. Balita kurus
4. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
Balita dengan kriteria tersebut di atas, perlu dikonfirmasi kepada tenaga
pelaksana gizi atau petugas puskesmas, guna menentukan sasaran penerima
PMT Pemulihan.
Tabel 5. Analisis SWOT Sasaran Program
STRENGTH WEAKNESS
Adanya sasaran yang jelas pada program PMT-P
(1) Tingkat pendidikan mayoritas masyarakat masih rendah (SMP)
(2) Tingkat sosial ekonomi mayoritas masyarakat masih rendah (buruh)
OPPORTUNITY THREAT
(1) Mayoritas penduduk berusia 0-4 tahun
(2) Tingkat kepercayaan ke pelayanan kesehatan tinggi
(1) Luasnya wilayah kerja program PMT-P
(2) Pelaksanaan dan pengendalian program penanggulangan gizi buruk kurang konsisten dan kurang didukung sebagian masyarakat
C. ANALISIS SUMBER DAYA KESEHATAN
Jumlah petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas Mojolaban,
Sukoharjo sebanyak 78 orang yang terdiri atas:
Tabel 6. Petugas Kesehatan di Puskesmas Mojolaban
6
- Jumlah tenaga kesehatan yang dapat mendukung program PMT-P
sebanyak 26 orang
- Jumlah kader yang menangani PMT-P 32 orang
Tabel 7. Analisis SWOT Sumber Daya Kesehatan
STRENGTH WEAKNESS
(1) Tersedianya ahli gizi yang ditempatkan sesuai dengan bidangnya
(2) Adanya petugas posyandu yang menjaring anak dengan gizi buruk
(3) Adanya kader PMT-P di tiap desa
(4) Adanya komitmen yang tinggi dari petugas puskesmas
(1) Petugas gizi hanya lulusan D3
(2) Kurangnya penyuluhan pentingnya PMT-P
OPPORTUNITY THREAT
(1) Adanya pelatihan penanggulangan gizi buruk melalui PMT-P guna peningkatan kinerja petugas gizi dan kader puskesmas
(2) Adanya pendidikan berjenjang bagi petugas gizi
Adanya peraturan yang kurang membuka peluang untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan berjenjang
7
Jenis Tenaga / Pegawai JumlahSarjana Kedokteran
1. Dokter Umum2. Dokter Gigi
52
Sarjana Non Kedokteran1. Apoteker2. Sarjana Kesehatan Masyarakat
--
Sarjana Muda / AKMD1. Bidan2. Perawat3. D3 SPPN4. D3 Gizi
2417-3
SLTA / DI / DII1. Asisten Apoteker / SMF2. Bidan desa3. Perawat4. Perawat Gigi5. Analis Kesehatan
218223
Jumlah 78
D. ANALISIS SARANA DAN PRASARANA
1. Puskesmas Induk di Kebak RT 01 RW XIII Desa Wirun Kecamatan
Mojolaban
2. Unit Pelayanan Kesehatan di Jatimalang di Desa Joho Kecamatan
Mojolaban
3. UGD Rawat Inap di Jl. Lettu RM Hartono No.51 Wirun Mojolaban
4. Gudang obat Puskesmas : 2 rak obat
5. Kamar obat :
a. Unit Puskesmas Induk
b. Unit Puskesmas Jatimalang
c. Unit Rawat Inap
d. Unit Puskesmas Pembantu : 3 buah
e. Unit PKD : 14 buah
6. Laboratorium :
a. Unit Induk
b. Unit Jatimalang
c. Unit Rawat Inap
7. Puskesmas Pembantu ada 3:
a. Puskesmas Pembantu Klumprit
b. Puskesmas Pembantu Palur
c. Puskesmas Pembantu Sapen
8. Puskesmas Keliling/PKD terdapat di 14 desa yang belum ada di Sapen
baru tahap pembangunan.
9. Posyandu ada 122 buah terdiri dari:
a. Posyandu Pertama : 8 buah
8
b. Posyandu Madya : 54 buah
c. Posyandu Purnama : 52 buah
d. Posyandu Mandiri : 8 buah
10. Komputer : 10 buah, 3 buah untuk program SIMPUS
11. Mobil : 2 buah
12. Motor : 19 buah
Tabel 8. Analisis SWOT Sarana dan Prasarana
STRENGTH WEAKNESS
(1) Adanya laboratorium untuk pemeriksaan darah dan foto rontgen
(2) Setiap desa ada posyandu
(3) Alat antropometri di setiap posyandu lengkap
(1) Distribusi reagen lab yang terlambat
(2) Terbatasnya pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di puskesmas
OPPORTUNITY THREAT
Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam melakukan
pemeriksaan laboratorium
Prosedur yang diterapkan kepada pihak ketiga cukup rumit
E. ANALISIS ANGGARAN
Pemasukan : Berasal dari APBD Kabupaten Sukoharjo
Pengeluaran :
- Pengadaan biscuit : 45 x 9 dos x Rp 40.000 = Rp 16.200.000,00
- Pengadaan susu : 45 x 9 dos x Rp 40.000 = Rp 16.200.000,00
- Cetak blanko laporan : 45 x Rp 1.800 = Rp 84.000,00
- Bimbingan teknis : 3 or x Rp 50.000 = Rp 150.000,00
- Pemantauan pelaksanaan: 3 or x Rp 400.000 = Rp 1.200.000,00
- Operasional posyandu : 122 x 3 bulan x Rp 10.000 = Rp 3.660.000,00
- Evaluasi dan laporan : = Rp 380.000,00 +
TOTAL = Rp 37.874.000,00
Tabel 9. Analisis SWOT Anggaran
9
STRENGTH WEAKNESS
Tersedianya anggaran khusus untuk program PMT-P
(1) Pencairan dana dari APBD untuk puskesmas kadang terlambat.
(2) Terbatasnya dana dari APBD untuk mengatasi gizi buruk (tidak semua balita gizi buruk mendapatkan PMT-P)
OPPORTUNITY THREAT
Adanya rencana tambahan anggaran dana dari Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK)
Harga PMT-P (susu dan biskuit) yang fluktuatif
F. ANALISIS PENJAMINAN MUTU
Penjaminan mutu terhadap Program Pemberian Makanan Tambahan
Pemulihan (PMT-P) dilakukan dengan cara evaluasi pelaksaan program
setiap 10 hari sekali. Evaluasi yang dilakukan oleh petugas gizi kepada
koordinator unit promkes, kemitraan dan gizi tiap bulannya. Pelaporan tiap
bulan tersebut dilakukan di Puskesmas melalui kegiatan minilokakarya.
Kegiatan lain yang dilakukan adalah pertemuan evaluasi program gizi bagi
petugas puskesmas. Pertemuan yang dilakukan setiap bulan Maret dan Juli ini
dilakukan untuk memberikan informasi, mengevaluasi program gizi dan
membahas berbagai permasalahan yang timbul sehingga dapat dicapai
kesepakatan dalam penanganannya.
Penjamin mutu program PMT-P adalah Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukoharjo sedangkan penjamin pelaksana program adalah Kepala
Puskesmas Mojolaban.
Tabel 10. Analisis SWOT Penjaminan Mutu
STRENGTH WEAKNESS
(1) Adanya penanggung jawab progam PMT-P
(2) Adanya jejaring luas dalam pelaksanaan
Belum adanya sistem evaluasi yang sistematis
10
dan evalusi PMT-P
OPPORTUNITY THREAT
Adanya kegiatan pertemuan petugas gizi tingkat kabupaten setiap bulan Maret dan
Juli________
11
Tabel 10. Resume Analisis SWOT
STRENGTH WEAKNESS
1. Adanya tujuan umum dan tujuan khusus untuk program perbaikan gizi2. Adanya sasaran yang jelas pada program PMT-P3. Tersedianya ahli gizi yang ditempatkan sesuai dengan bidangnya4. Adanya petugas posyandu yang menjaring anak dengan gizi buruk5. Adanya kader PMT-P di tiap desa6. Adanya komitmen yang tinggi dari petugas puskesmas7. Adanya laboratorium untuk pemeriksaan darah dan foto rontgen8. Setiap desa ada Posyandu9. Alat antropometri di setiap Posyandu lengkap10. Tersedianya anggaran khusus untuk program PMT-P11. Adanya penanggung jawab progam PMT-P12. Adanya jejaring luas dalam pelaksanaan dan evalusi PMT-P
1. Tidak adanya visi dan misi khusus program PMT-P2. Evaluasi pelaksanaan tujuan program perbaikan gizi yang belum
dilakukan.3. Kurangnya sosialisasi tujuan program perbaikan gizi dari dan ke
pegawai puskesmas sendiri4. Tingkat pendidikan mayoritas masyarakat masih rendah (SMP)5. Tingkat sosial ekonomi mayoritas masyarakat masih rendah (buruh)6. Petugas gizi hanya lulusan D37. Kurangnya penyuluhan pentingnya PMT-P8. Distribusi reagen lab yang terlambat9. Terbatasnya pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di puskesmas10. Pencairan dana dari APBD untuk puskesmas kadang terlambat.11. Terbatasnya dana dari APBD untuk mengatasi gizi buruk (tidak semua
balita gizi buruk mendapatkan PMT-P)12. Belum adanya sistem evaluasi yang sistematis
OPPORTUNITY THREAT
1. Kerjasama lintas unit / program dalam puskesmas untuk mewujudkan tujuan program perbaikan gizi
2. Kerjasama lintas sektoral yang ada di tingkat kecamatan3. Mayoritas penduduk berusia 0-4 tahun4. Tingkat kepercayaan ke pelayanan kesehatan tinggi5. Adanya pelatihan penanggulangan gizi buruk melalui PMT-P guna
peningkatan kinerja petugas gizi dan kader puskesmas6. Adanya pendidikan berjenjang bagi petugas gizi
1. Multipersepsi tujuan khusus program perbaikan gizi2. Luasnya wilayah kerja program PMT-P3. Pelaksanaan dan pengendalian program penanggulangan gizi buruk
kurang konsisten dan kurang didukung sebagian masyarakat4. Adanya peraturan yang kurang membuka peluang untuk mengikuti
pelatihan dan pendidikan berjenjang5. Prosedur yang diterapkan kepada pihak ketiga cukup rumit6. Harga PMT-P (susu dan biskuit) yang fluktuatif
12
7. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam melakukan pemeriksaan laboratorium
8. Adanya rencana tambahan anggaran dana dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
9. Adanya kegiatan pertemuan petugas gizi tingkat kabupaten setiap bulan Maret dan Juli
STRENGTH WEAKNESS
OPPORTUNITY
(1) Memanfaatkan pelatihan dan pendidikan berjenjang untuk meningkatkan kualitas petugas gizi yang ada
(2) Mengoptimalkan komitmen petugas gizi untuk menjaga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan unit pelayanan kesehatan
(3) Mengoptimalkan posyandu dan kader PMT-P yang ada di tiap desa untuk memantau perkembangan status gizi dan evaluasi program
(4) Memanfaatkan rapat pertemuan petugas gizi yang ada dalam upaya evaluasi PMT-P
(1) Memberikan kesempatan mengikuti pendidikan berjenjang pada petugas gizi yang belum sarjana
(2) Memanfaatkan dana BOK untuk menambah pengadaan PMT-P
(3) Memanfaatkan kerjasama pihak ketiga untuk melakukan pemeriksaan laboratorium yang belum tersedia di puskesmas
(4) Adanya pertemuan petugas gizi tingkat kabupaten digunakan untuk menyusun evalusi yang sistematis
THREAT (1) Melakukan sosialisasi tujuan program untuk menyamakan persepsi tujuan program
(2) Memanfaatkan adanya kader PMT-P dan posyandu yang ada disetiap desa untuk menjangkau luasnya wilayah kerja program
(3) Mengalokasikan anggaran khusus untuk menyiasati harha
(1) Mengusulkan peraturan yang mendukung kegiatan pelatihan dan pendidikan berjenjang pada petugas gizi
(2) Mengusulkan perubahan peraturan pada pemerintah untuk mempermudah kerjasama dengan pihak ketiga
13
PMT-P yang fluktuatif(3) Melakukan penyuluhan PMT-P diberbagai kegiatan
masyarakat
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Program PMT-P telah berjalan sesuai dengan dengan protap yang
ditetapkan oleh DKK Kabupaten Sukoharjo, tetapi hasil yang dicapai belum
optimal ditunjukkan dengan angka keberhasilan program yang hanya 26,66%.
Dari analisa SWOT yang dilakukan, terdapat beberapa kendala dari faktor
internal dan eksternal program.
Kendala-kendala yang menyebabkan hasil program PMT-P tidak
mencapai target antara lain:
1. Petugas gizi yang sudah mencukupi tetapi masih belum memiliki
kompetensi yang memadai.
2. Terbatasnya dana untuk pengadaan PMT-P
3. Belum adanya sistem evaluasi yang sistematis
4. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang gizi
buruk.
5. Sosial ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat masih rendah.
B. SARAN
1. Memberikan kesempatan mengikuti pendidikan berjenjang pada
petugas gizi yang belum sarjana
2. Memanfaatkan dana BOK untuk menambah pengadaan PMT-P
3. Melakukan pertemuan petugas sekabupaten untuk menyusun
sisten evaluasi yang sistematis
4. Melakukan penyuluhan PMT-P diberbagai kegiatan masyarakat
15
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, RI, 2005. Pedoman Pelaksanaan Pendistribusian dan Pengelolaan
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Tahun 2005.Ditjen Bina
Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat, Jakarta
Dinkes, 2006.Pedoman Rencana Aksi nasional Pencegahan dan Penanggulangan
Gizi Buruk 2006 – 2010. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara,
Medan
Departemen Kesehatan RI, WHO, Unicef.Buku Bagan ManajemenTerpadu Balita
Sakit (MTBS) Indonesia, Jakarta 19973.
Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Binkesmas Depkes. Pedoman
Penanggulangan Kekurangan Energi Protein (KEP) dan Petunjuk
Pelaksanaan PMT pada Balita, Jakarta 1997.4.
Departemen Kesehatan RI, Pedoman Pelaksanaan Pojok Gizi (POZI) di
Puskesmas, Jakarta 19977. Waterlaw JC. Protein Energy Malnutrition,
Edward Arnold , London,1992
Notoatmojo, S. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Cetakan Ke-2. Jakarta: Rineka Cipta
16