Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

77
LAPORAN KEPANITERAAN KLINIK SENIOR UPTD PUSKESMAS BAITURRAHMAN BANDA ACEH PERIODE 10 - 22 AGUSTUS 2015 Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik Senior Pada Bagian Family Medicine Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Oleh : U M I SA L A M A H S IR E G A R , S . K e d 13071010300 21 Pembimbin g: d r . La u r a M a c hn u m Nip. 19801221 200904 2 004 d r . N u r u l F aj r i Nip. 19820202 201103 2 001 Kepala UPTD Puskesmas Baiturrahman Nu r m i at i , S p . M K M Nip. 19770422 200012 2 001

description

family medicine

Transcript of Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Page 1: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

LAPORAN KEPANITERAAN KLINIK SENIOR UPTD PUSKESMAS BAITURRAHMAN BANDA ACEH

PERIODE 10 - 22 AGUSTUS 2015

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik SeniorPada Bagian Family Medicine

Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Oleh:

U M I SA L A M A H S IR E G A R , S . K e d 1307101030021

Pembimbing:

d r . La u r a M a c hn u m Nip. 19801221 200904 2 004

d r . N u r u l F aj r i Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD Puskesmas Baiturrahman

Nu r m i at i , S p . M K M Nip. 19770422 200012 2 001

BAGIAN FAMILY MEDICINEFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM – BANDA ACEHAGUSTUS 2015

Page 2: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

LEMBARAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK SENIOR UPTD PUSKESMAS BAITURRAHMAN BANDA ACEH

PERIODE 10- 22 AGUSTUS 2015

Disusun Oleh:

U MI S A L A M A H S I R E G A R , S . K E D 1307101030021

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik SeniorPada Bagian Family Medicine Fakultas Kedokteran Unsyiah

Di UPTD Puskesmas BaiturrahmanKota Banda Aceh

Disahkan Oleh :

Kepala UPTD PuskesmasBaiturrahman

Nu r m i at i , S P , M K M Nip. 19770422 200012 2 001

Dokter Pembimbing I

d r . La u r a M a c hn u m Nip. 19801221 200904 2 004

Dokter Pembimbing II

d r . N u r u l F aj r i Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala Bagian Family MedicineFK UNSYIAH

D r . He n d r a K u r n i a w a n , M . S c NIP: 19820305 200812 1 004

Page 3: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior pada

Bagian Family Medicine di Puskesmas Baiturrahman periode 10 Agustus 2015-

22 Agustus 2015.

Laporan ini merupakan salah satu tugas dalam menjalani Kepaniteraan

Klinik Senior di bagian Family Medicine FK-UNSYIAH/RSUDZA Banda Aceh.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Kepala

Puskesmas Baiturrahman, kepada dokter pembimbing beserta seluruh staf yang

telah banyak membimbing kami mulai pelaksanaan tugas hingga pembuatan

laporan ini, juga kepada teman-teman dokter muda yang telah turut memberikan

kontribusi dalam penyelesaian tugas ini, tak lupa pula kepada semua pihak yang

telah membantu sehingga semua tugas dapat dilaksanakan dengan baik.

Kami menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa tulisan ini masih

jauh dari sempurna. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

membangun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Banda Aceh, Agustus 2015

Penulis

Page 4: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

LAMPIRAN I PROMOSI KESEHATAN

Page 5: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN GANGGREN DIABETIKUM PUSKESMAS BAITURRAHMAN

1. Latar Belakang

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) dapat mengenai semua organ tubuh seperti

otak (stroke), ginjal (gagal ginjal), jantung, mata, kaki (gangren diabetikum).

Gejala DM dapat timbul perlahan-lahan sehingga pasien tidak menyadari adanya

perubahan pada dirinya seperti minum menjadi lebih banyak (polidipsi), buang air

kecil lebih sering (poliuri), makan lebih banyak (polifagi) ataupun berat badan

menurun tanpa sebab yang jelas. Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia

(WHO), pada tahun 1996 di dunia terdapat 120 juta penderita diabetes mellitus

yang diperkirakan naik dua kali lipat pada tahun 2025. Kenaikan ini disebabkan

oleh pertambahan umur, kelebihan berat badan (obesitas), dan gaya hidup. Salah

satu komplikasi menahun dari DM adalah kelainan pada kaki yang disebut sebagai

kaki diabetik (ganggren diabetikum).

Di negara berkembang prevalensi kaki diabetik didapatkan jauh lebih besar

dibandingkan dengan negara maju yaitu 2-4%, prevalensi yang tinggi ini

disebabkan kurang pengetahuan penderita akan penyakitnya, kurangnya perhatian

dokter terhadap komplikasi ini serta rumitnya cara pemeriksaan yang ada saat ini

untuk mendeteksi kelainan tersebut secara dini.

Pengelolaan kaki diabetes mencakup pengendalian gula darah,

debridemen/membuang jaringan yang rusak, pemberian antibiotik, dan obat-obat

vaskularisasi serta amputasi. Komplikasi kaki diabetik adalah penyebab amputasi

ekstremitas bawah nontraumatik yang paling sering terjadi di dunia industri.

Sebagian besar komplikasi kaki diabetik mengakibatkan amputasi yang dimulai

dengan pembentukan ulkus di kulit. Risiko amputasi ekstremitas bawah 15 – 46

kali lebih tinggi pada penderita diabetik dibandingkan dengan orang yang tidak

menderita diabetes mellitus

2. Tempat, Waktu Kegiatan dan Peserta

Kegiatan penyuluhan ganggren diabetikum dilakukan pada tanggal:

Hari / Tanggal : Rabu, 19 Agustus 2015

Waktu : 09.00 WIB

Page 6: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Tempat : Puskesmas Baiturrahman

Topik : Ganggren diabetikum

Peserta : Pasien yang berada diruang tunggu Puskesmas

Baiturrahman.

3. Metode Penyuluhan

Metode kegiatan penyuluhan dibagi dalam 3 tahap yaitu :

a. Tahap pengenalan dan penggalian pengetahuan peserta

Setelah memberi salam dan perkenalan pemateri terlebih dahulu

menyampaikan maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi

disampaikan.

b. Penyampaian Materi

Materi disampaikan dengan menggunakan alat bantu penyajian berupa

leaflet.

c. Penutup

Penyaji memberikan kesempatan peserta untuk bertanya.

4. Materi Penyuluhan

Ganggren diabetikum adalah kelainan pada tungkai bawah yang

merupakan komplikasi kronik diabetes mellitus. Suatu penyakit pada penderita

diabetes bagian kaki, dengan gejala dan tanda sebagai berikut :

1. Sering kesemutan

2. Nyeri saat istirahat.

3. Kerusakan jaringan (necrosis, ulkus).

Salah satu komplikasi yang sangat ditakuti penderita diabetes adalah kaki

diabetik. Komplikasi ini terjadi karena terjadinya kerusakan saraf, pasien tidak

dapat membedakan suhu panas dan dingin, rasa sakit pun berkurang.

Etiologi dan Patofisiologi

Ada 3 alasan mengapa orang diabetes lebih tinggi risikonya mengalami

masalah kaki. Pertama, berkurangnya sensasi rasa nyeri setempat (neuropati)

membuat pasien tidak menyadari bahkan sering mengabaikan luka yang terjadi

karena tidak dirasakannya. Luka timbul spontan sering disebabkan karena trauma

Page 7: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

misalnya kemasukan pasir, tertusuk duri, lecet akibat pemakaian sepatu/sandal

yang sempit dan bahan yang keras. Mulanya hanya kecil, kemudian meluas dalam

waktu yang tidak begitu lama. Luka akan menjadi borok dan menimbulkan bau

yang disebut gas gangren. Jika tidak dilakukan perawatan akan sampai ke tulang

yang mengakibatkan infeksi tulang (osteomylitis). Upaya yang dilakukan untuk

mencegah perluasan infeksi terpaksa harus dilakukan amputasi (pemotongan

tulang).

Kedua, sirkulasi darah dan tungkai yang menurun dan kerusakan endotel

pembuluh darah. Manifestasi angiopati pada pembuluh darah penderita DM antara

lain berupa penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah perifer (yang utama).

Sering terjadi pada tungkai bawah (terutama kaki). Akibatnya, perfusi jaringan

bagian distal dari tungkai menjadi kurang baik dan timbul ulkus yang kemudian

dapat berkembang menjadi nekrosis/gangren yang sangat sulit diatasi dan tidak

jarang memerlukan tindakan amputasi.

Gangguan mikrosirkulasi akan menyebabkan berkurangnya aliran darah dan

hantaran oksigen pada serabut saraf yang kemudian menyebabkan degenarasi dari

serabut saraf. Keadaan ini akan mengakibatkan neuropati. Di samping itu, dari

kasus ulkus/gangren diabetes, kaki DM 50% akan mengalami infeksi akibat

munculnya lingkungan gula darah yang subur untuk berkembanguya bakteri

patogen. Karena kekurangan suplai oksigen, bakteri-bakteri yang akan tumbuh

subur terutama bakteri anaerob. Hal ini karena plasma darah penderita diabetes

yang tidak terkontrol baik mempunyai kekentalan (viskositas) yang tinggi.

Sehingga aliran darah menjadi melambat. Akibatnya, nutrisi dan oksigen jaringan

tidak cukup. Ini menyebabkan luka sukar sembuh dan kuman anaerob

berkembang biak.

Ketiga, berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi. Secara umum

penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi. Hal ini dikarenakan kemampuan

sel darah putih „memakan‟ dan membunuh kuman berkurang pada kondisi kadar

gula darah (KGD) diatas 200 mg/dL. Kemampuan ini pulih kembali bila KGD

menjadi normal dan terkontrol baik. Infeksi ini harus dianggap serius karena

penyebaran kuman akan menambah persoalan baru pada borok. Kuman pada

borok akan berkembang cepat ke seluruh tubuh melalui aliran darah yang bisa

Page 8: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

berakibat fatal, ini yang disebut sepsis (kondisi gawat darurat). Sejumlah peristiwa

yang dapat mengawali kerusakan kaki pada penderita diabetes sehingga

meningkatkan risiko kerusakan jaringan antara lain :

Luka kecelakaan

Trauma sepatu

Stress berulang

Trauma panas

Iatrogenik

Oklusi vaskular

Kondisi kulit atau kuku

Penanggulangan dan Pencegahan

Pencegahan kaki diabetes tidak terlepas dari pengendalian (pengontrolan)

penyakit secara umum mencakup pengendalian kadar gula darah, status gizi,

tekanan darah, kadar kolesterol, pola hidup sehat. Sedang untuk pencegahan dan

perawatan lokal pada kaki sebagai berikut:

1. Diagnosis klinis dan laboratorium yang lebih teliti.

2. Pemberian obat-obat yang tepat untuk infeksi (menurut hasil laboratorium

lengkap) dan obat vaskularisasi, obat untuk penurunan gula darah, maupun

untuk menghilangkan keluhan/gejala dan penyulit DM.

3. Pemberian penyuluhan pada penderita dan keluarga tentang (apakah DM,

penatalaksanaan DM secara umum, apakah kaki diabetes, obat-obatan,

perencanaan makan, DM dan kegiatan jasmani), dll.

4. Periksa kaki dan celah kaki setiap hari, apakah terdapat kalus (pengerasan),

bula (gelembung), luka, lecet.

5. Bersihkan dan cuci kaki setiap hari, keringkan, terutama di celah jari kaki.

6. Hindari penggunaan air panas atau bantal pemanas.

7. Memotong kuku secara hati-hati dan jangan terlalu dalam.

8. Pakailah kaus kaki yang pas bila kaki terasa dingin dan ganti setiap hari.

9. Jangan berjalan tanpa alas kaki.

10. Hindari trauma berulang.

11. Memakai sepatu dari kulit yang sesuai untuk kaki dan nyaman dipakai.

Page 9: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

12. Periksa bagian dalam sepatu setiap hari sebelum memakainya, hindari

adanya benda asing.

14. Olah raga teratur dan menjaga berat badan ideal.

16. Periksakan diri secara rutin ke dokter dan periksakan kaki setiap kali kontrol

walaupun ulkus/gangren telah sembuh.

5. Tanya jawab

1. Apa saja gejala DM?

Jawaban: Pada awalnya, pasien sering kali tidak menyadari bahwa dirinya

mengidap diabetes melitus, bahkan sampai bertahun-tahun kemudian. Namun,

harus dicurigai adanya DM jika seseorang mengalami keluhan klasik DM berupa:

poliuria (banyak berkemih)

polidipsia (rasa haus sehingga jadi banyak minum)

polifagia (banyak makan karena perasaan lapar terus-menerus)

penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya

Jika keluhan di atas dialami oleh seseorang, untuk memperkuat diagnosis dapat

diperiksa keluhan tambahan DM berupa:

lemas, mudah lelah, kesemutan, gatal

penglihatan kabur

penyembuhan luka yang buruk

disfungsi ereksi pada pasien pria

gatal pada kelamin pasien wanita

2. Bagaimana cara memotong kuku kaki yang benar agar terhindar dari luka

sehingga munculnya ganggren?

Jawaban : Caranya adalah dengan posisi gunting rata, tidak miring agar

menghindara luka pada ujung kuku. Luka kecil akibat pengguntingan kuku

ini sering menjadi ganggren pada pasien DM.

Page 10: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Dokumentasi

Banda Aceh, 20 Agustus 2015

Disetujui,

Dokter Pembimbing I Dokter Pembimbing II

dr. L a ura M ac hnum dr. N urul F aj ri Nip. 19801221 200904 2 004 Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD Puskesmas Baiturrahman

N ur miat i SP , M K M Nip. 19770422 200012 2 001

Page 11: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATANHEMATOCHEZIA PUSKESMAS BAITURRAHMAN

6. Latar Belakang

Hematochezia diartikan sebagai darah segar atau bewarna merah

maroon yang keluar melalui anus dan merupakan manifestasi tersering dari

perdarahan saluran cerna bagian bawah. Namun, perdarahan saluran

pencernaan bagian atas yang massif juga dapat menimbulkan hematochezia.

Penyebab utama perdarahan saluran cerna bagian bawah adalah

divertikulosis, malformasi arteri vena (AVM), dan kolitis iskemik.

Perdarahan saluran cerna bagian bawah ini biasanya terjadi pada orang tua

berusia antara 63-77 tahun. Sebanyak 80% biasanya berhenti secara

spontan. Dalam dekade terakhir, kasus perdarahan saluran cerna meningkat

secara signifikan. Mortalitas akibat perdarahan saluran cerna bagian bawah

adalah 3,6 %, sementara tingkat mortalitas akibat perdarahan saluran cerna

bagian atas 3,5-7%. Pasien perdarahan saluran cerna bagian bawah yang

dirawat di rumah sakit memiliki angka mortalitas yang lebih tinggi, yaitu

sebanyak 23% dibandingkan pasien yang rawat jalan, hanya sebesar 3,6%.

7. Tempat, Waktu Kegiatan dan Peserta

Kegiatan penyuluhan hematochezia dilakukan pada tanggal :

Hari / Tanggal : Sabtu, 15 Agustus 2015

Waktu : 09.00 WIB

Tempat : Posyandu Desa Ateuk Jawo

Topik : Hematochezia

Peserta : Warga Desa Ateuk Jawo

8. Metode Penyuluhan

Metode kegiatan penyuluhan dibagi dalam 3 tahap yaitu :

c. Tahap pengenalan dan penggalian pengetahuan peserta

Setelah memberi salam dan perkenalan pemateri terlebih dahulu

menyampaikan maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi

disampaikan.

Page 12: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

d. Penyampaian Materi

Materi disampaikan dengan menggunakan alat bantu penyajian berupa

leaflet.

c. Penutup

Penyaji memberikan kesempatan peserta untuk bertanya.

9. Materi Penyuluhan

Hematochezia diartikan sebagai darah segar atau bewarna merah maroon

yang keluar melalui anus dan merupakan manifesasi tersering dari perdarahan

saluran cerna bagian bawah.

Penyebab perdarahan saluran cerna bawah sebagai berikut:

Perdarahan divertikel kolon

Divertikel adalah kantong yang terjadi karena penonjolan kearah luar usus

melalui lapisan otot. Proses terbentuknya divertikel berhubungan dengan

kebiasaan makan pasien. Pasien dengan divertikel mempunyai kebiasaan

makan makanan yang tidak atau kurang berserat, akibatnya tinja yang

terbentuk keras dan volumenya kecil, sehingga kolon harus berkontraksi

lebih keras untuk menggiring tinja keluar, maka sering timbul tekanan tinggi

dalam kolon biasanya di bagian bawah. Tekanan yang besar ini dapat

menekan celah lemah pada dinding usus. Paling sering ditemukan di bagian

sigmoid. Kelainan ini lebih sering ditemukan usia lebih dari 50 tahun.

Kolitis

Kolitis merupakan istilah yang menunjukkan adanya proses peradangan atau

inflamasi pada kolon. Kolitis sering diawali dengan infeksi, toksin, produk

bakteri, yang terjadi pada individu yang rentan. Pelepasan bahan toksin

menimbulkan reaksi inflamasi yang menyebabkan perubahan mukosa dan

dinding. Tanda dan gejala klinis yang penting adalah nyeri abdomen, diare,

dan perdarahan rektum.

Penyakit perianal

Contoh dari penyakit perianal ini adalah hemoroid dan fissura ani. Kedua

penyakit ini biasanya menimbulkan perdarahan dengan warna merah segar

Page 13: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

tetapi tidak bercampur dengan feses. Polip dan karsinoma kadang

menimbulkan perdarahan yang mirip dengan yang disebabkan oleh

hemoroid, oleh karena itu pada perdarahan yang diduga dari hemoroid perlu

dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan polip dan

karsinoma kolon. Pemeriksaan dilakukan menggunakan anoskopi dan

kolonoskopi.

Neoplasma kolon

Baik tumor ganas dan jinak di usus bisa mirip divertikulosis, dan

kebanyakan terjadi pada usia tua. Neoplasma jarang menyebabkan

perdarahan massif. Perdarahan bisa berupa sebentar-sebentar, atau

kebanyakan kasus adalah perdarahan tersembunyi.

Divertikulum Meckel

Divertikulum Meckel adalah suatu kelainan bawaan yang merupakan suatu

kantung (divertikula) yang menonjol dari dinding usus halus. Divertikula

bisa mengandung jaringan lambung maupun jaringan pankreas.

Divertikulum Meckel adalah suatu sisa dari struktur perkembangan yang

tidak diserap seluruhnya pada masa perkembangan janin. Penyebab yang

pasti dari tidak diserapnya sisa struktur tersebut tidak diketahui. Sekitar 2%

dari jumlah penduduk memiliki divertikulum meckel, tetapi hanya

sebahagian kecil yang menunjukkan gejala. Divertikulum meckel biasanya

tidak menimbulkan gejala, tetapi kantungnya dapat melepaskan asam dan

menyebabkan ulkus, sehingga terjadi perdarahan melalui rectum yang tidak

disertai nyeri.

Angiodisplasia

Angiodisplasia diklasifikasikan sebagai penyebab perdarahan saluran cerna

bagian bawah secara bertahap atau kronis. Angiodisplasia adalah lesi

degeneratif yang berkaitan dengan penuaan. Dua pertiga pasien dengan

angiodisplasia berusia diatas 70 tahun. Patogenesis angiodisplasia tidak

diketahui, mungkin disebabkan oleh parsial obstruksi intermitten mulai dari

vena-vena submukoas sampai terjadinya dilatasi, sehingga hubungan

arteriovenosa didirikan.

Page 14: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Gejala klinis

Perdarahan akut tejadi dengan gejala pusing, muka pucat, denyut nadi

lemah sampai terjadinya syok. Sedangkan pada perdarahan yang lama atau

kronik akibat kehilangan darah yang lama akan mengakibatkan anemia

defisiensi besi, palpitasi, sesak napas, anoreksia dan insomnia. Dan gejala

lain yang timbul berdasarkan penyebab yang mendasari.

Pemeriksaan

Diperlukan pemeriksaan lanjut pada pasien dengan keluhan

hematochezia. Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan colok dubur penting

untuk melihat perdarahan secara langsung dan memastikan ada tidaknya

hemoroid dan massa pada daerah anus dan rectum yang teraba saat

pemeriksaan. Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk melihat sejauh

mana perdarahan berdampak pada kadar hemoglobin. Pemeriksaan yang

lain yang tak kalah penting adalah pemeriksaa kolonoskopi. Pemeriksaan

kolonoskopi dilakukan untuk melihat secara pasti penyebab kelainan

perdarahan yang terjadi.

10. Pertanyaan

1. Jika diketahui penyebab perdarahannya adalah hemoroid atau ambeien maka

apakah harus di operasi?

Jawaban : Hemoroid atau ambeien dibagi menjadi hemoroid eksterna dan

interna. Untuk menegakkan diagnosis ambeien, diperlukan pemeriksaan

langsung oleh dokter.

Hemoroid interna dapat dikelompokkan menjadi :

Grade I : Wasir tidak keluar dari rectum

Grade II : Wasir prolaps (keluar dari rectum) saat mengedan, namun dapat

masuk secara spontan

Page 15: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Grade III : Wasir prolaps saat mengedan, namun tidak dapat masuk kembali

secara spontan, harus secara manual (didorong kembali dengan

tangan)

Grade IV : Wasir mengalami prolaps namun tidak dapat dimasukkan

kembali.

Hemoroid interna derajat I dan II masih dapat ditangani dengan terapi obat

oral. Namun hemoroid derajat III dan IV serta hemoroid eksterna memerlukan

tindakan bedah untuk penanganannya.

Page 16: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Dokumentasi

Banda Aceh, 19 Agustus 2015

Disetujui,

Dokter Pembimbing I Dokter Pembimbing II

dr. L a ura M ac hnum dr. N urul F aj ri Nip. 19801221 200904 2 004 Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD Puskesmas Baiturrahman

N ur miat i SP , M K M

Nip. 19770422 200012 2 001

Page 17: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN KHASIAT BAWANG MERAH (Allium cepa L. var Aggregatum)

PUSKESMAS BAITURRAHMAN

11. Latar Belakang

Bawang merah (Allium cepa L. var Aggregatum) tergolong tumbuhan yang

berasal dari Asia. Sebahagian literatur menyebutkan bahwa tanaman ini berasal

dari Asia Tengah, terutama daerah Palestina dan India, tetapi sebahagian lagi

memperkirakan bahwa asal muasal tanaman bawang merah berasal dari Asia

Tenggara dan Mediterania.

Bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan

bercabang terpencar, pada kedalaman 15-30 cm di dalam tanah. Batang tanaman

ini tergolong batang sejati atau disebut “diskus” yang berbentuk seperti cakram,

tipis dan pendek sebagai tempat melekatnya akar dan mata tunas (titik tumbuh),

diatas diskus terdapat batang semu yang tersusun dari pelepah-pelepah daun dan

batang semu yang berada di dalam tanah berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi

lapis.

Sebagai obat tradisional yang dapat menyembuhkan penyakit demam,

kencing manis dan batuk. Bawang merah mengandung kuersetin, antioksidan

yang kuat yang bertindak sebagai agen untuk menghambat kanker. Kandungan

lain dari bawang merah diantaranya protein, mineral, sulfur, antosianin,

karbohidrat dan serat.

12. Tempat, Waktu Kegiatan dan Peserta

Kegiatan penyuluhan khasiat bawang merah dilakukan pada tanggal :

Hari / Tanggal : Sabtu, 15 Agustus 2015 dan Rabu, 19 Agustus 2015

Waktu : 09.00 WIB

Tempat : Posyandu Desa Ateuk Jawo dan Puskesmas Baiturrahman

Topik : Khasiat Bawang merah

Peserta : Pasien Puskesmas Baiturrahman dan Warga Desa Ateuk

Jawo

Page 18: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

13. Metode Penyuluhan

Metode kegiatan penyuluhan dibagi dalam 3 tahap yaitu :

e. Tahap pengenalan dan penggalian pengetahuan peserta

Setelah memberi salam dan perkenalan pemateri terlebih dahulu

menyampaikan maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi

disampaikan.

f. Penyampaian Materi

Materi disampaikan dengan menggunakan alat bantu penyajian berupa

leaflet.

c. Penutup

Penyaji memberikan kesempatan peserta untuk bertanya.

14. Materi Penyuluhan

Bawang merah ( Allium cepa L. var Aggregatum) adalah sejenis tanaman

yang menjadi bumbu berbagai masakan Asia Tenggara dan dunia. Orang jawa

mengenalnya sebagai brambang. Bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah

umbi, meskipun beberapa tradisi kuliner juga menggunakan daun serta tangkai

bunganya sebagai bumbu penyedap masakan. Tanaman ini diduga berasal dari

Asia Tengah dan Asia Tenggara.

Tanaman bawang merah memiliki batang yang disebut “diskus” yang

berbentuk seperti cakram. Daun berbentuk silindris kecil memanjang antara 50-70

cm, berlubang dan bagian ujungnya runcing bewarna hijau muda sampai tua, dan

letak daun melekat pada tungkai yang ukurannya relatif pendek. Tangkai bunga

keluar dari ujung tanaman (titik tumbuh) yang panjangnya antara 30-90 cm, dan

ujungnya terdapat 50-200 kuntum bunga yang tersusun melingkar (bulat) seolah

berbentuk paying. Tiap kuntum bunga terdiri atas 5-6 helai daun bunga yang

berwarna putih. Bunga bawang merupakan bunga sempurna (hermaprodit) dan

dapat menyerbuk sendiri atau silang. Buah tanaman bawang ini berbentuk bulat

dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2-3 butir, bentuk biji agak

pipih saat muda berwarna bening atau putih setelah tua berwarna hitam. Biji

bawang merah dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara

generatif.

Page 19: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Dibalik kelezatan bawang merah sebagai bumbu masakan, ternyata terdapat

zat yang dapat membantu sel tubuh manusia dapat bekerja secara optimal. Secara

empiris, bawang merah dipakai untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan

termasuk menurunkan demam, kolesterol tinggi, penyakit kulit, sakit tenggorokan.

Berbagai hasil penelitian menunjukkan peran bawang merah dalam menurunkan

risiko terkena berbagai jenis kanker. Konsumsi bawang merah dalam jumlah

sedang diyakini dapat mengatasi jenis kanker usus, ovarium dan laring. Didalam

bawang merah dijumpai zat aktif yang mengandung unsur sulfide, terutama dalam

bentuk sistein. Senyawa S-alkil sistein sulfoksida tersebut terurai menjadi

berbagai senyawa tiosulfinat dan polisulfida oleh enzim alinase. Kedua produk

dekomposisi itu bersifat mudah menguap dan mempunyai aktivitas antidiabetes,

antibiotik, hipokolesterolemia, dan lain-lain. Tetapi yang terpentung untuk

diketahui adalah bawang merah merupakan sumber senyawa polifenol yang luar

biasa, termasuk didalamnya senyawa flavonoid. Senyawa polifenol inilah yang

berkhasiat sebagai antioksidan. Kandungan nutrisi bawah merah cukup kaya.

Dalam 100 gram bawang mentah terdapat vitamin E, K, Kalsium, zat besi,

magnesium, fosfor, kalium, natrium, dan zinc. Konsumsi secara teratur dapat

menghindarkan kita dari kekurangan unsur vitamin dan mineral.

Senyawa aktif pada bawang merah dan manfaatnya dalam kesehatan sebagai

berikut:

Allisin dan Alliin. Alliin berupa hemihidrat yang tidak berwarna. Titik

leburnya 164-166 derajat Celsius (dengan mengeluarkan gas), praktis larut

dalam air. Allisin dan Alliin bersifat hipolipidemik yaitu dapat menurunkan

kadar kolesterol darah. Mengkonsumsi satu suing bawang merah segar

dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) sebesar 30 %. Senyawa ini

juga berfungsi sebagai antiseptik, yaitu menghambat pertumbuhan

mikroorganisme.

Flavonoid. Bahan aktif ini dikenal sebagai antiinflamasi atau anti radang.

Jadi bawang merah bisa digunakan untuk menyembuhkan radang hati

(hepatitis), radang sendi, radang tonsil, serta radang telinga. Flavonoid juga

berguna sebagai bahan antioksidan dan alamiah, sebagai bakterisida dan

dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL) secara efektif.

Page 20: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Alilpropil disulfid. Seperti flavonoid, senyawa ini bersifat hipolipidemik

atau mampu menurunkan kadar lemak darah. Khasiat lainnya sebagai anti

radang.

Fitosterol. Fitosterol adalah golongan lemak yang hanya bisa diperoleh dari

minyak tumbuh-tumbuhan atau yang lebih dikenal dengan minyak nabati.

Jenis lemak ini cukup aman untuk dikonsumsi, termasuk oleh penderita

penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, penggunaannya justru akan

menyehatkan jantung.

Saponin. Saponin termasuk senyawa penting dalam bawang merah yang

memiliki cukup banyak khasiat. Senyawa ini juga mempunyai kemampuan

mengendalikan pertumbuhan bakteri.

15. Pertanyaan

1. Apakah boleh pada pasien radang usus hanya mengkonsumsi bawang merah

saja tanpa minum obat?

Tidak dianjurkan hanya mengkonsumsi bawang merah saja untuk mengobati

radang usus. Pengobatan tradisional digunakan untuk memperkuat pengobatan

medis dan sangat baik jika diberikan sebagai bentuk pencegahan penyakit.

2. Bagaimana mungkin bawang merah dapat menurunkan kolesterol?

Berdasarkan penelitian bawang merah dapat menurunkan kadar kolesterol

dengan kandungan Allisin dan Alliin nya. Kedua zat ini bersifat hipolipidemik

yaitu dapat menurunkan kadar kolesterol serta dapat meningkatkan 30% HDL.

Page 21: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Dokumentasi

Posyandu Desa Ateuk Jawo Puskesmas Baiturrahman

Banda Aceh, 19 Agustus 2015

Disetujui,

Dokter Pembimbing I Dokter Pembimbing II

dr. L a ura M ac hnum dr. N urul F aj ri Nip. 19801221 200904 2 004 Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD Puskesmas Baiturrahman

N ur miat i SP , M K M

Nip. 19770422 200012 2 001

Page 22: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

LAMPIRAN II KEGIATAN IMUNISASI

Page 23: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

KEGIATAN IMUNISASI

No Hari/ Tanggal Nama

Jeniskelam

inUmur BB

(Kg)

Imunisasiyang

diberikan

Keteran- gan

1 Kamis,20/8/2015 M. Habibi Lk 9 Bulan 8,8 Campak -

2 Kamis,20/8/2015

AnnisaFitria Pr 1 Bulan 3,9 BCG, Polio II -

3 Kamis,20/8/2015 Atha Azizi Lk 9 Bulan 9,3 Campak -

4. Kamis,20/8/2015

RaziqHana Pr 10

Bulan 8,6 Campak -

Banda Aceh, 25 Agustus 2015Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

dr . L a ura M ac hnum dr. N urul F aj ri Nip. 19801221 200904 2 004 Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD Puskesmas Baiturrahman

N ur miati , SP . M K M Nip. 19770422 200012 2 001

Page 24: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

LAMPIRAN III KEGIATAN ANTE NATAL CARE

Page 25: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

KEGIATAN ANTENATAL CARE

No Hari/ Tanggal Nama Ibu Umur

(tahun)

UsiaKehami

lanDJJ BB

(kg) TD TT TFU (cm)

Tabbesi/ Hb

1 Rabu12/8/2015

HeldaRivanti

29 32-34minggu

149 56 110/80

+ 29 +

2 Rabu12/8/2015

Iin Masrifa 25 28-30minggu

150 74 110/70

+ 28 +

3 Rabu12/8/2015

LuviOktaviani

23 12-14minggu

- 48 110/80

- - AsamFolat

4 Rabu12/8/2015

Nova 31 37-38minggu

145 66 110/70

- 32 +

5 Rabu12/8/2015

Konah 40 12-14minggu

- 68 110/80

- - AsamFolat

3 Rabu12/8/2015

Fitri 34 4-6minggu

- 45 100/80

- - AsamFolat

KEGIATAN KONTRASEPSI

NoHari/

Tanggal Nama Umur(tahun) TD BB

(kg)JumlahAnak

JenisKontrasepsi

TanggalKembali

1 Kamis13/8/2015

Noni 30 100/70 65 3 InjeksiCyclofem

10/9/15

Banda Aceh, 20 Agustus 2015

DisetujuiPembimbing I Pembimbing II

dr . L a ura M ac hnum dr. N urul F aj ri Nip. 19801221 200904 2 004 Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD Puskesmas Baiturrahman

N ur miati , SP . M K M Nip. 19770422 200012 2 001

Page 26: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

LAMPIRAN IV REKAM MEDIS PASIEN POLI

Page 27: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Nama : Khairunnisak Umur : 12 TahunJenis Kelamin : Perempuan No. CM : 2147 /14Alamat : Suka Ramai Tanggal Pemeriksaan : 11 Agustus 2015

Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan Assesment Planning

Keluhan utama : Nyeri menelanKeluhan tambahan : DemamRPS : Pasien datang dengan keluhan nyeri menelan sejak 3 hari yang lalu, memberat jika pasien makan makanan berminyak. Pasien juga mengeluh demam sejak2 hari yang lalu. RPO : Paracetamol RPK : disangkal ObjektifBB : 38 kgVital signNadi: 84 x/menit

RR : 20 x/menit Suhu: 36,4 C Pemeriksaan fisik- Mata : pucat (-/-), ikterik (-/-)- Telinga/Hidung/Mulut : dbn/dbn /Faring: Hiperemis

(+). Tonsil T2/T2 Hiperemis (-)- Thorax :

I : simetrisP : sf kanan = sf kiri, nyeri tekan (-) P : sonor/sonorA : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

- Jantung :I : ictus cordis tidak terlihatP : ictus cordis tidak terabaP : dbnA: BJ I > BJ II, regular, bising (-)

- AbdomenI : simetrisP : soepel, nyeri tekan (-) P : timpani (N)A : peristaltik (+) NormalEkstremitas :Superior : udem (-/-), pucat (-/-) Inferior : udem (-/-), pucat (-/-)

Assesment(J02) Faringitis Akut

Terapi :- Amoxicilyn 3 x 500 mg- Paracetamol 3x 500 mg- Dexametason 3x 0,5mg- Vit C 3x 50 mg

Planning Edukasi :- Menjelaskan pada pasien tentang

penyakit dan pengobatan- Istirahat yang cukup- Makan makanan yang sehat dan

bersih- Hindari makan makanan yang

merangsang seperti pedas, berminyak, panas, dingin dan banyak mengandung pengawet.

Dokter Pembimbing I

d r . La u r a M a c hn u m Nip. 19801221 200904 2 004

Dokter Pembimbing II

d r . N u r u l F aj r i Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD PuskesmasBaiturrahman

Nu r m i at i , S P , M K M Nip. 19770422 200012 2 001

Page 28: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Nama : Kesuma Umur : 64 TahunJenis Kelamin : Laki-laki No. CM : 0888 /14Alamat : Ateuk Pahlawan Tanggal

Pemeriksaan: 11 Agustus 2015Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan Assesment Planning

Keluhan Utama : BAB cairKeluhan Tambahan : MualRPS : Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari yang lalu. BAB cair 4 kali dalam sehari dengan sedikit ampas. BAB berlendir atau berdarah disangkal. Pasien juga mengeluhkan adanya mual sejak 5 jam sebelum datang ke puskesmas. Muntah (-). Demam (-)RPD: Pasien menderita DM sejak 2 tahun terakhirRPO : Pasien menggunakan obat DM glibenklamid 1x5 mg dan obat hipertensi amlodipine 1x 5 mgRPK : Ibu pasien menderita DM dan Hipertensibjektif Vital Sign TD : 150/60N : 78x/ menit RR : 20 x/ menit T : 37,4 °C

Pemeriksaan fisik :- Mata : Pucat (-/-), Ikterik (-/-), Cekung (-/-)- Telinga/Hidung/Mulut : Dbn/Dbn/Dbn- Thorax :

I : Simetris (+/+), retraksi (-/-) P : Stem Fremitus kanan = kiriP : Sonor di kedua lapangan paruA : Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)

- Jantung :I : Ictus cordis tidak terlihatP : Ictus cordis teraba di ICS VP : Atas : ICS III Kanan :LPSD Kiri :LMCS A : BJ I > BJ II

- Abdomen :I : Simetris (+), distensi (-)P : Nyeri tekan (-), H/L/R tidak teraba, Turgor (N) P : Timpani (+) diseluruh regio abdomenA :Peristaltik : Peristaltik usus meningkat (+)

- Ekstremitas :Superior : Udem. Inferior : udem (-/-) Lab

tgl 2 Juli 2015 : KGDP : 275 mg/dl,KGD 2 jam PP : 342 mg/dl

Asessment(A09) Gastroenteritis Tanpa Dehidrasi + (E11) DM Tipe2 + (I10) Hipertensi Stage I

Terapi :- Loperamid 2x2 mg- Zinc 1x 20 mg (10 hari)- Antasida tab 3x1- Glibenklamid 1x5 mg (pagi a.c)- Amlodipine 1x 5 mg

Planning Edukasi- Gunakan obat secara teratur- Cukup istirahat- Perbanyak minum air untuk

mencegah dehidrasi- Makan makanan yang sehat dan

bersih- Kurangi asupan garam- Kontrol gula darah- Olahraga teratur

Dokter Pembimbing I

d r . La u r a M a c hn u m Nip. 19801221 200904 2 004

Dokter Pembimbing II

d r . N u r u l F aj r i Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD PuskesmasBaiturrahman

Nu r m i at i , S P , M K M Nip. 19770422 200012 2 001

Page 29: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Nama : Mariana Umur : 40 TahunJenis Kelamin : Perempuan No. CM : 1247/14Alamat : Seutui Tanggal Pemeriksaan : 11 Agustus 2015

Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan Assesment Planning

Keluhan utama : Nyeri lututKeluhan tambahan : Mual dan nyeri ulu hatiRPS : Pasien datang dengan keluhan nyeri lutut yang dirasakan sejak 1 minggu terakhir. Nyeri lutut lebih terasa jika pasien berjalan jauh dan menaiki tangga. Pasien juga mengeluhkan mual dan nyeri pada ulu hati sejak 3 hari terakhir.RPD: Pasien menderita Hipertensi sejak 1 tahun terakhirRPO : Amlodipine 1x 5mgRPK : Ayah dan adik pasien menderita hipertensiObjektifVital SignTD : 140/90 mmHgN : 78 x/ menit RR: 20 x/ menit T: 36,8°C

Pemeriksaan fisik :- Mata : Pucat (-/-), Ikterik (-/-)- Telinga/Hidung/Mulut : Dbn/Dbn/Dbn- Thorax :

I : Simetris (+/+), retraksi (-/-) P : Stem Fremitus kanan = kiriP : Sonor di kedua lapangan paruA : Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)

- Jantung :I : Ictus cordis tidak terlihatP : Ictus cordis teraba di ICS V P : Atas : ICS III

Kanan :LPSD Kiri :LMCS

A : BJ I > BJ II- Abdomen :

I : Simetris (+), distensi (-)P : Nyeri tekan (-), H/L/R tidak terabaP : Timpani kesanA :Peristaltik kesan normal

- Ekstremitas :Superior : Udem (-/-), inferior : udem (-/-)

Asessment(M19.9) Osteoatritis + (K30) Dyspepsia + (I10) Hipertensi Stage 1

Terapi :- Paracetamol 3 x 500 mg- Lansoprazol 1x 30 mg- Amlodipine 1x 5 mg

Planning Edukasi :- Menjelaskan pada pasien

tentang penyakit dan pengobatan

- Istirahat yang cukup- Hindari menaiki tangga dan

terlalu sering berjalan jauh- Hindari faktor pencetus stress

fisik dan psikologis- Hindari makanan yang

merangsang asam lambung seperti asam, pedas, dan kopi

- Kurangi asupan garam

Dokter Pembimbing I

d r . La u r a M a c hn u m Nip. 19801221 200904 2 004

Dokter Pembimbing II

d r . N u r u l F aj r i Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD PuskesmasBaiturrahman

Nu r m i at i , S P , M K M Nip. 19770422 200012 2 001

Page 30: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Nama : Bunga Ratu Umur : 3 TahunJenis Kelamin : Perempuan No. CM : 1636/14Alamat : Peuniti Tanggal Pemeriksaan : 11 Agsutus 2015

Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan Assesment PlanningKeluhan Utama : Nyeri telinga kananKeluhan Tambahan : -RPS : Pasien datang dibawa ibunya dengan keluhan nyeri telinga kanan. Nyeri telinga sudah dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Keluar cairan dari telinga disangkal. Pendengaran berkurang dan telinga berdengung juga disangkal. Demam disangkal. Riwayat trauma disangkal.5 hari sebelumnya pasien mengalami pilek.RPD: disangkalRPO : tidak adaRPK : tidak ada di keluarga yang menderita penyakit yang samaObjektifBB : 14,7 kgVital SignN : 80 x/ menit RR: 20 x/ menit T : 36,8 °CPemeriksaan fisik :- Mata : Pucat (-/-), Ikterik (-/-)Telinga/Hidung/Mulut: MAE lapang (+/+). MThiperemis (+/-) intak(+/+) /Dbn/Dbn- Thorax :

I : Simetris (+/+), retraksi (-/-) P : Stem Fremitus kanan = kiriP : Sonor di kedua lapangan paruA : Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)

- Jantung :I : Ictus cordis tidak terlihatP : Ictus cordis teraba di ICS VP : Atas : ICS III Kanan :LPSD Kiri :LMCS A : BJ I > BJ II

- Abdomen :I : Simetris (+), distensi (-)P : Nyeri tekan (-), H/L/R tidak terabaP : Timpani kesan normalA :Peristaltik kesan normal

- Ekstremitas :Superior : Udem (-/-), inferior: udem (-/-)

Asessment(H65.1) Otitis Media Akut Auris Dextra

Terapi :- Cefadroxyl syr 3x cth I- Ibuprofen syr 3xcth I- CTM tab No. II Dexametason

0,5 mg No. II Vit B komplek 100 mg No. II Mf la pulv dtd No X3 dd pulv. I

Planning Edukasi- Makan makanan bergizi- Minum obat secara teratur- Jika anak pilek segera berobat

Dokter Pembimbing I

d r . La u r a M a c hn u m Nip. 19801221 200904 2 004

Dokter Pembimbing II

d r . N u r u l F aj r i Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD PuskesmasBaiturrahman

Nu r m i at i , S P , M K M Nip. 19770422 200012 2 001

Page 31: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Nama : T.Alfi Umur : 4,5 TahunJenis Kelamin : Laki-laki No. CM : 0692/14Alamat : Suka Ramai Tanggal Pemeriksaan : 11 Agustus 2015

Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan Assesment PlanningKeluhan Utama : DemamKeluhan Tambahan : MuntahRPS : Pasien datang dibawa ibunya dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu. Demam naik turun, turun dengan obat penurun panas. Pasien juga mengalami muntah sejak 2 hari yang lalu. Muntah berisi makanan yang dimakan. BAB cair disangkal.RPD: disangkal RPO : Paracetamol RPK :disangkal ObjektifBB : 18 ,5 kgVital Sign

N : 83 x/ menit RR: 20 x/ menit T: 36,7°C

Pemeriksaan fisik :- Mata : Pucat (-/-), Ikterik (-/-), Cekung (-/-)- Telinga/Hidung/Mulut : Dbn/Dbn/Lidah kotor(-)- Thorax :

I : Simetris (+/+), retraksi (-/-) P : Stem Fremitus kanan = kiriP : Sonor di kedua lapangan paruA : Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)

- Jantung :I : Ictus cordis tidak terlihatP : Ictus cordis teraba di ICS V P : Atas : ICS III

Kanan :LPSD Kiri :LMCS

A : BJ I > BJ II- Abdomen :

I : Simetris (+), distensi (-)P : Nyeri tekan (-), H/L/R tidak terabaP : TimpaniA :Peristaltik kesan normal

- Ekstremitas :Superior : Udem (-/-), inferior : udem (-/-)

Asessment(A09) Gastroenteritis AkutDD : Susp. Tyfoid Fever

Terapi :- Paracetamol syr 3x cth 1½- Domperidon syr 3xcth I (30‟

a.c)- Zink tablet 1x 20 mg (10 hari)- Oralit sachet 1x1

Planning Edukasi- Jaga kebersihan makanan- Hindari makanan jajanan luar- Istirahat yang cukup- Minum obat teratur- Bila demam tidak sembuh hari

ke 5 anjuran untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.

Dokter Pembimbing I

d r . La u r a M a c hn u m Nip. 19801221 200904 2 004

Dokter Pembimbing II

d r . N u r u l F aj r i Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD PuskesmasBaiturrahman

Nu r m i at i , S P , M K M Nip. 19770422 200012 2 001

Page 32: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Nama : Lindawati Umur : 33 TahunJenis Kelamin : Perempuan No. CM : 2264/14Alamat : Neusu Jaya Tanggal Pemeriksaan : 11 Agustus 2015

Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan Assesment PlanningKeluhan utama : BatukKeluhan tambahan : Sakit tenggorokan, pilekRPS : Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 2 hari yang lalu. Batuk disertai nyeri tenggorokan. Pasien juga mengeluhkan pilek sejak kemarin. Demam 1 hari yang lalu. Namun saat ini pasien lemas dan tidak nafsu makan.RPO : tidak ada RPK : disangkal ObjektifVital sign

TD : 120/80 mmHg RR : 20 x/menit Nadi: 94 x/menit Suhu: 36,7 C

Pemeriksaan fisik- Mata : pucat (-/-), ikterik (-/-)- Telinga/Hidung/Mulut : dbn/secret (+/+)/dbn- Faring hiperemis (-)- Thorax :

I : simetrisP : sf kanan = sf kiri, nyeri tekan (-) P : sonor/sonorA : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

- Jantung :I : ictus cordis tidak terlihat P : ictus cordis tidak teraba P : dbnA : BJ I > BJ II, regular, bising (-)

- AbdomenI : simetrisP : soepel, nyeri tekan (+) epigastriumP : timpani (N)A : peristaltik (+)sedikit meningkat

- Ekstremitas :Superior : udem (-/-), pucat (-/-) Inferior : udem (-/-), pucat (-/-)

Assesment(J00) Common cold

Terapi :- Paracetamol 3x500 mg- Prednison 2x5 mg- CTM 2x4 mg- Vit C 50 mg 2 x 1

Planning Edukasi:- Istirahat yang cukup- Makan makanan yang bergizi

termasuk sayur-sayuran dan buah- buahan

- Minum obat secara teratur

Dokter Pembimbing I

d r . La u r a M a c hn u m Nip. 19801221 200904 2 004

Dokter Pembimbing II

d r . N u r u l F aj r i Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD PuskesmasBaiturrahman

Nu r m i at i , S P , M K M Nip. 19770422 200012 2 001

Page 33: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Nama : M.Ikram Umur : 4 TahunJenis Kelamin : Laki-laki No. CM : 0287/14Alamat : Peuniti Tanggal

Pemeriksaan: 11 Agustus 2015Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan Assesment Planning

Keluhan Utama : BatukKeluhan Tambahan : DemamRPS : Pasien datang dibawa ibunya dengan keluhan batuk sejak 3 hari yang lalu, batuk berdahak. Pasien juga mengalami demam sejak 3 hari yang lalu.RPD: pasien pernah mengalami hal ini sebelumnya 1 kali 6 bulan yang lalu. riwayat alergi (-)RPK : disangkalObjektif BB: 15 kg Vital sign

RR : 19 x/menit Nadi: 89 x/menit Suhu: 37,1 C

Pemeriksaan fisik- Mata : pucat (-/-), ikterik (-/-)- Telinga/Hidung/Mulut : dbn/dbn/Tonsil hiperemis T2/T3,

faring hiperemis.- Thorax :

I : simetrisP : sf kanan = sf kiri, nyeri tekan (-) P : sonor/sonorA : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

- Jantung :I : ictus cordis tidak terlihat P : ictus cordis tidak teraba P : dbnA : BJ I > BJ II, regular, bising (-)

- AbdomenI : simetrisP : soepel, nyeri tekan (-) P : timpani (N)A : peristaltik (+) normal

- Ekstremitas :Superior : udem (-/-), pucat (-/-) Inferior : udem (-/-), pucat (-/-)

Assesment(J06.8) Tonsilofaringitis Akut

Terapi :- Cefadroxyl syr 3xcth1- CTM tab No. II Dexametason 0,5 mg No. II Vit C IIIMf la pulv dtd No X3 dd pulv. I

Planning Edukasi :- Istirahat yang cukup- Makan makanan yang teratur

dan bergizi- Banyak minum air putih- Hindari makanan pedas,

berminyak, panas dan dingin (es).

Dokter Pembimbing I

d r . La u r a M a c hn u m Nip. 19801221 200904 2 004

Dokter Pembimbing II

d r . N u r u l F aj r i Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD PuskesmasBaiturrahman

Nu r m i at i , S P . M K M Nip. 19770422 200012 2 001

Page 34: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Nama : Fatimah Umur : 44 TahunJenis Kelamin : Perempuan No. CM : 2370 /14Alamat : Ateuk Jawo Tanggal Pemeriksaan : 11 Agustus 2015

Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan Assesment PlanningKeluhan Utama: Nyeri lututKeluhan Tambahan: Kaki kebasRPS : Pasien datang dengan nyeri lutut yang dirasakan sejak 1 bulan terakhir dan memberat dalam3 hari terakhir. Nyeri lutut bertambah saat pasien banyak berjalan dan berkurang dengan istirahat. Pasien juga mengeluhkan kedua kaki kebas saat berjalan lama.RPD: disangkal RPO : disangkal RPK : disangkal ObjektifVital SignTD: 120/70 mmHg N : 95 x/ menit RR: 20 x/ menitT: 36,9 0C Pemeriksaan fisik :- Mata : Pucat (-/-), Ikterik (-/-)- Telinga/Hidung/Mulut : Dbn/Dbn/Dbn- Thorax :

I : Simetris (+/+), retraksi (-/-) P : Stem Fremitus kanan = kiriP : Sonor di kedua lapangan paruA : Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)

- Jantung :I : Ictus cordis tidak terlihatP : Ictus cordis teraba di ICS VP : Atas : ICS III Kanan :LPSD Kiri :LMCS A : BJ I > BJ II

- Abdomen :I : Simetris (+), distensi (-)P : Nyeri tekan (-), H/L/R tidak terabaP : Timpani (+) diseluruh regio abdomenA :Peristaltik : Peristaltik usus (+) Normal

- Ekstremitas :Superior : Udem. Inferior : udem (-/-)

Inferior : Udem (-/-), pucat (-/-) Asessment(M19.9) Osteoatritis

Terapi :- Paracetamol 3x 500 mg- Vitamin B Kompleks 2x100 mg

Planning Edukasi- Kurangi berat badan- Hindari berjalan terlalu lama dan

hindari naik tangga

Dokter Pembimbing I

d r . La u r a M a c hn u m Nip. 19801221 200904 2 004

Dokter Pembimbing II

d r . N u r u l F aj r i Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD PuskesmasBaiturrahman

Nu r m i at i , S P , M K M Nip. 19770422 200012 2 001

Page 35: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Nama : Dasril Umur : 53 TahunJenis Kelamin : Laki-laki No. CM : 0400/14Alamat : Peuniti Tanggal Pemeriksaan : 11 Agustus 2015

Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan Assesment PlanningKeluhan utama : Sakit kepalaKeluhan tambahan : Leher kakuRPS : Pasien datang dengan keluhan sakit kepala sejak 2 hari yang lalu. Sakit kepala dirasakan pasien diseluruh kepala. Pasien juga mengeluhkan lehernya kaku sejak 2 hari yang lalu juga. Keluhan lain disangkalRPD : Pasien mengalami DM sejak 3 tahun yang lalu.RPO : Pasien mendapat obat DM rutin Glibenklamid RPK : Ibu dan kakak pasien menderita DMObjektifVital sign

TD : 120/80 mmHg RR : 20 x/menit Nadi: 92 x/menit Suhu: 36,7 C

Pemeriksaan fisik- Mata : pucat (-/-), ikterik (-/-)- Telinga/Hidung/Mulut : dbn/secret (+/+)/dbn- Faring hiperemis- Thorax :

I : simetrisP : sf kanan = sf kiri, nyeri tekan (-) P : sonor/sonorA : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

- Jantung :I : ictus cordis tidak terlihat P : ictus cordis tidak teraba P : dbnA : BJ I > BJ II, regular, bising (-)

- AbdomenI : simetrisP : soepel, nyeri tekan (+) epigastriumP : timpani (N)A : peristaltik (+) Normal

- Ekstremitas :Superior : udem (-/-), Inferior : udem (-/-)Hasil laboratorium 11/8/2015: Trigliserida 240 mg/dl, KGDP: 245 mg/dl, KGD 2 jam PP: 287 mg/dl

Assesment(E11) DM Tipe 2 + (E78.0) Hiperkolesterolemia

Terapi :- Glibenklamid 1x 5 mg- Paracetamol 3x 500 mg- Simvastatin 1x 10 mg

Planning Edukasi :- Menjelaskan pada pasien

tentang penyakit dan pengobatan

- Istirahat yang cukup- Makan makanan yang teratur

dan bergizi- Banyak minum air putih- Olahraga yang teratur- Kurangi makanan yang tinggi

kolesterol- Kontrol gula darah

Dokter Pembimbing I

d r . La u r a M a c hn u m Nip. 19801221 200904 2 004

Dokter Pembimbing II

d r . N u r u l F aj r i Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD PuskesmasBaiturrahman

Nu r m i at i , S P . M K M Nip. 19770422 200012 2 001

Page 36: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Nama : Andreas Umur : 2 TahunJenis Kelamin : Laki-laki No. CM : 0845/14Alamat : Ateuk Pahlawan Tanggal Pemeriksaan : 11 Agustus 2015

Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan Assesment PlanningKeluhan utama : BatukKeluhan tambahan : Sakit tenggorokan, pilekRPS : Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 2 hari yang lalu. Batuk disertai nyeri tenggorokan. Pasien juga mengeluhkan pilek sejak kemarin. Demam disangkal. Namun saat ini pasien lemas dan tidak nafsu makan.RPO : tidak ada RPK : disangkal ObjektifVital sign

BB : 11,2 kgRR : 20 x/menit Nadi: 94 x/menit Suhu: 36,7 C

Pemeriksaan fisik- Mata : pucat (-/-), ikterik (-/-)- Telinga/Hidung/Mulut : dbn/secret (+/+)/dbn- Faring hiperemis- Thorax :

I : simetrisP : sf kanan = sf kiri, nyeri tekan (-) P : sonor/sonorA : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

- Jantung :I : ictus cordis tidak terlihat P : ictus cordis tidak teraba P : dbnA : BJ I > BJ II, regular, bising (-)

- AbdomenI : simetrisP : soepel, nyeri tekan (+) epigastriumP : timpani (N)A : peristaltik (+)sedikit meningkat

- Ekstremitas :Superior : udem (-/-), pucat (-/-) Inferior : udem (-/-), pucat (-/-)

Assesment(J00) Common cold

Terapi :- Paracetamol Syr 3 x cth I

-- CTM tab No. II Dexametason 0,5 mg No. II Vit C IIIMf la pulv dtd No X3 dd pulv. I

Planning Edukasi :- Menjelaskan pada pasien tentang

penyakit dan pengobatan- Istirahat yang cukup- Makan makanan yang teratur dan

bergizi- Banyak minum air putih

Dokter Pembimbing I

d r . La u r a M a c hn u m Nip. 19801221 200904 2 004

Dokter Pembimbing II

d r . N u r u l F aj r i Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD PuskesmasBaiturrahman

Nu r m i at i , S P . M K M Nip. 19770422 200012 2 001

Page 37: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

LAMPIRAN V KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH

(HOME VISIT)

Page 38: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

LAPORAN KEGIATAN HOME VISIT

I. Identitas Pasien

Nama : T

Umur

Alamat

: 2,5 tahun

: Peuniti

Jenis Kelamin

Suku

: Laki-laki

: Aceh

BB

TB

: 13 kg

: 90 cm

Weight for age

Length for age

: -2 s/d +2SD

: -2 s/d +2SD

Weight for length

Tanggal kunjungan

: -2 s/d +2SD

: 15 Agustus 2015

II. ANAMNESA

Keluhan Utama : Bintik-bintik merah pada kaki

Keluhan Tambahan : Batuk, Demam, Nafsu makan berkurang

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dibawa orang tuanya dengan keluhan muncul bintik-bintik merah

pada kaki sejak 3 hari yang lalu. Bintik- bintik merah yang terjadi menyebar keesokan

harinya ke tangan. Ibu pasien juga mengeluhkan adanya demam sejak 2 hari yang lalu.

Keluhan lain yang dirasakan adalah adanya batuk sejak 2 hari yang lalu. Ibu pasien

mengeluhkan anaknya mengalami pengurangan nafsu makan sejak 3 hari terakhir.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien belun pernah mengalami hal seperti ini.

Riwayat Penyakit Keluarga :

Adik pasien juga mengalami hal yang sama

Riwayat Pemakaian Obat :

Tidak ada

Page 39: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Riwayat Kebiasaan Sosial :

Pasien adalah seorang anak yang aktif bermain bersama teman-temannya di

halaman rumah.

Riwayat Imunisasi :

Ibu pasien mengaku lengkap memberikan imunisasi dari awal kelahiran.

III. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan

Umum : Sedang Kesadaran

: Compos Mentis Nadi

: 90 x/menit

Suhu : 36,8oC

Pernafasan : 22 x/menit

Keadaan Gizi : Normoweight

STATUS INTERNUS

Kulit

Warna : Kuning langsat

Turgor : Cepat kembali

Sianosis : (-)

Ikterus : (-)

Udema : (-)

Anemia : (-)

Status Dermatologis : at regio ekstremitas superior dan inferior tampak papul

dengan dasar eritema jumlah multipel dengan terdapat ekskoriasi diatasnya

berdistribusi secara regional

Kepala

Bentuk : Kesan Normocephali

Rambut : Berwarna hitam

Page 40: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Mata : Cekung (-), palpebra inferior hiperemis (-/-), sklera

ikterik (-/-), hiperemis (-/-), refleks cahaya (+/+)

Telinga : Sekret (-/-), perdarahan (-/-)

Hidung : Sekret (+/+) mukoid, perdarahan (-/-), NCH (-/-)

Mulut

Bibir : Pucat (-), Sianosis (-)

Gigi geligi : (-)

Lidah : Beslag (-), Tremor (-)

Mukosa : Basah (+), koplit spot ar buccal (-/-)

Tenggorokan : Tonsil T1-T1, kripta melebar (-)

Faring : Hiperemis (-)

Leher

Bentuk : Kesan simetris

Kel. Getah Bening : Pembesaran KGB (-)

Thorax

1. Thoraks depan

Inspeksi

Bentuk dan Gerak: Kesan simetris

Tipe pernafasan : Abdomino-torakal

Retraksi : (-)

Palpasi : Stem fremitus sama kiri dan kanan

Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi

Suara pokok Paru kanan Paru kiri

Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler

Lap.Paru tengah Vesikuler Vesikuler

Lap.Paru bawah Vesikuler Vesikuler

Suara tambahan Paru kanan Paru kiri

Lap. Paru atas Rh(-) , Wh(-) Rh(-) , Wh(-)

Page 41: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Lap. Paru tengah Rh(-) , Wh(-) Rh(-), Wh(-)

Lap. Paru bawah Rh(-) , Wh(-) Rh(-), Wh(-)

2. Thoraks Belakang

Inspeksi

Bentuk dan Gerak: Kesan simetris

Tipe pernafasan : Thorako-abdominal

Retraksi : (-)

Palpasi : Stem fremitus sama kiri dan kanan

Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi

Suara pokok Paru kanan Paru kiri

Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler

Lap.Paru tengah Vesikuler Vesikuler

Lap.Paru bawah Vesikuler Vesikuler

Suara tambahan Paru kanan Paru kiri

Lap. Paru atas Rh(-), Wh(-) Rh(-),Wh(-)

Lap. Paru tengah Rh(-), Wh(-) Rh(-), Wh(-)

Lap. Paru bawah Rh(-), Wh(-) Rh(-), Wh(-)

Jantung

Inspeksi :Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Ictus cordis teraba ICS V linea axilaris anterior

Perkusi : Batas atas : ICS III sinistra

Batas kanan : Linea para sternalis dextra

Batas bawah : ICS V linea midclavicula sinistra

Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-)

Abdomen

Inspeksi : Kesan simetris, distensi (-)

Palpasi : Distensi abdomen (-), Nyeri tekan (-),

Page 42: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Lien tidak teraba, hepar tidak teraba

Perkusi : Timpani usus (+), pekak hati (-), asites (-)

Auskultasi : peristaltik usus (N)

Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

Anus : Tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas

Ekstremitas Superior Inferior

Kanan Kiri Kanan KiriSianotik - - - -

Kering - - - -

Ikterik - - - -

Gerakan Aktif Aktif Aktif Aktif

Tonus otot Normotonus Normotonus Normotonus Normotonus

Sensibilitas N N N N

Atrofi otot - - - -

IV. DIAGNOSA

Obs. Febris e.c susp. DD: 1. Rubella2. Morbilli

V. TATALAKSANA Amoxicilin syr 3 x cth I

Paracetamol 250 mg tab No.III mf la pulv

Dexamethasone 0,5 mg tab No.II dtd No. X

CTM 4 mg tab No.II 3 x 1

Bedak salisilk 2 kali sehari setelah mandi pagi dan sore

Page 43: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

VI. PENCEGAHAN DAN ANJURAN

- Edukasi bagi pasien dan keluarga dengan memberikan pengetahuan dan

meningkatkan motivasi untuk menerapkan perilaku hidup sehat.

- Menjelaskan ke orang tua pasien bahwa penyakit ini adalah penyakit yang

disebabkan oleh virus sehingga sangat diperlukan menjaga daya tahan tubuh tetap

optimal dengan beristirahat cukup dan asupan nutrisi yang seimbang.

- Banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi

- Hindari kontak pasien dengan orang di sekitarnya untuk mencegah penyebaran

penyakit terutama penularan ke ibu hamil.

- Jika keluhan pasien semakin berat maka bawa pasien kembali ke pelayanan

kesehatan.

Page 44: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

VII. Dokumentasi Home Visit

Banda Aceh, 22 Agustus 2015

Mengetahui:

Pembimbing I Pembimbing II

dr. L a ura M ac hnum dr. N urul F aj ri

Nip. 19801221 200904 2 004 Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD Puskesmas Baiturrahman

N ur miati , SP . M K M

Nip. 19770422 200012 2 001

Page 45: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

LAPORAN KEGIATAN HOME VISIT

III. Identitas Pasien

Nama : M

Umur : 9 tahun

Alamat : Kampung baru

Jenis Kelamin : Laki-laki

Suku : Aceh

BB : 26 kg

TB : 130 cm

Weight for age : -2 s/d +2SD

Length for age : -2 s/d +2SD

Weight for length : -2 s/d +2SD

Tanggal kunjungan : 15 Agustus 2015

IV. ANAMNESA

Keluhan Utama : Nyeri menelan

Keluhan Tambahan : Batuk, leher sebelah kanan membengkak

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dibawa orang tuanya dengan keluhan nyeri menelan yang

dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Nyeri dirasakan semakin berat setelah makan

makanan yang pedas dan panas. Hal ini membuat nafsu makan pasien menurun.

Pasien juga mengeluhkan batuk yang dirasakan sejak 3 hari terakhir. Batuk yang

dialami tanpa dahak. Keluhan demam disangkal. Pasien juga merasa leher sebelah

kanan membengkak dan nyeri saat ditekan.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya sekitar 6 bulan yang lalu

dan sembuh setelah berobat ke puskesmas.

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada keluarga pasien yang mengalami hal yang sama.

Page 46: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Riwayat Pemakaian :

Tidak ada

Riwayat Kebiasaan Sosial :

Pasien adalah seorang pelajar SD yang suka jajan makanan yang pedas dan

meminum es.

Riwayat Imunisasi :

Ibu pasien mengaku lengkap memberikan imunisasi dari awal kelahiran.

III. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Nadi : 82 x/menit

Suhu : 36,8oC

Pernafasan : 20 x/menit

Keadaan Gizi : Normoweight

STATUS INTERNUS

Kulit

Warna : Kuning langsat

Turgor : Cepat kembali

Sianosis : (-)

Ikterus : (-)

Udema : (-)

Anemia : (-)

Kepala

Bentuk : Kesan Normocephali

Rambut : Berwarna hitam

Page 47: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Mata : Cekung (-), palpebra inferior hiperemis (-/-), sklera ikterik (-/),

hiperemis (-/-), refleks cahaya (+/+) Telinga : Sekret (-/-), perdarahan (-/-) Hidung : Sekret (+/+) mukoid, perdarahan (-/-), NCH (-/-)

Mulut

Bibir : Pucat (-), Sianosis (-)

Gigi geligi : (-)

Lidah : Beslag (-), Tremor (-)

Mukosa : Basah (+), koplit spot ar buccal (-/-)

Tenggorokan : Tonsil hiperemis (+) T3-T3, kripta melebar (+)

Faring : Hiperemis (-)

Leher

Bentuk : Kesan simetris

Kel. Getah Bening : Pembesaran KGB (+) di regio sub mandibula

dekstra diameter 3 cm, mobile konsistensi lunak, nyeri tekan (+)

Thorax

3. Thoraks depan

Inspeksi

Bentuk dan Gerak: Kesan simetris

Tipe pernafasan : Abdomino-torakal

Retraksi : (-)

Palpasi : Stem fremitus sama kiri dan kanan

Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi

Suara pokok Paru kanan Paru kiri

Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler

Lap.Paru tengah Vesikuler Vesikuler

Lap.Paru bawah Vesikuler Vesikuler

Suara tambahan Paru kanan Paru kiri

Page 48: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Lap. Paru atas Rh(-) , Wh(-) Rh(-) , Wh(-)

Lap. Paru tengah Rh(-) , Wh(-) Rh(-), Wh(-)

Lap. Paru bawah Rh(-) , Wh(-) Rh(-), Wh(-)

4. Thoraks Belakang

Inspeksi

Bentuk dan Gerak: Kesan simetris

Tipe pernafasan : Thorako-abdominal

Retraksi : (-)

Palpasi : Stem fremitus sama kiri dan kanan

Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi

Suara pokok Paru kanan Paru kiri

Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler

Lap.Paru tengah Vesikuler Vesikuler

Lap.Paru bawah Vesikuler Vesikuler

Suara tambahan Paru kanan Paru kiri

Lap. Paru atas Rh(-), Wh(-) Rh(-),Wh(-)

Lap. Paru tengah Rh(-), Wh(-) Rh(-), Wh(-)

Lap. Paru bawah Rh(-), Wh(-) Rh(-), Wh(-)

Jantung

Inspeksi :Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Ictus cordis teraba ICS V linea axilaris anterior

Perkusi : Batas atas : ICS III sinistra

Batas kanan : Linea para sternalis dextra

Batas bawah : ICS V linea midclavicula sinistra

Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-)

Abdomen

Inspeksi : Kesan simetris, distensi (-)

Page 49: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

Palpasi : Distensi abdomen (-), Nyeri tekan (-),

Lien tidak teraba, hepar tidak teraba

Perkusi : Timpani usus (+), pekak hati (-), asites (-)

Auskultasi : peristaltik usus (N)

Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

Anus :Tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas

Ekstremitas Superior Inferior

Kanan Kiri Kanan KiriSianotik - - - -

Kering - - - -

Ikterik - - - -

Gerakan Aktif Aktif Aktif Aktif

Tonus otot Normotonus Normotonus Normotonus Normotonus

Sensibilitas N N N N

Atrofi otot - - - -

IV. DIAGNOSA

J35.0 Tonsilitis Kronik

V. TATALAKSANA

Amoxicilin tab 3x 250 mg

Paracetamol tab 3 x 250 mg

Dexamethasone tab 0,5 mg 3x

CTM tab 3 x 2 mg

Vitamin B Komplek tab 2 x 50 mg

Page 50: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

VI. PENCEGAHAN DAN ANJURAN

- Edukasi bagi pasien dan keluarga dengan memberikan pengetahuan dan

meningkatkan motivasi untuk menerapkan perilaku hidup sehat.

- Menjelaskan ke orang tua pasien bahwa penyakit ini adalah penyakit yang

disebabkan oleh bakteri atau virus sehingga sangat diperlukan untuk menjaga

kebersihan mulut dan gigi dengan teratur menggosok gigi.

- Konsumsi nutrisi seimbang yang harus diberikan kepada anak, dikarenakan

penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang penyembuhannya

tergantung daya tahan tubuh anak.

- Penting untuk menghindari makanan yang merangsang seperti makanan pedas,

minuman dingin atau es serta makanan yang panas serta makanan yang berlemak.

- Banyak minum air putih.

- Berkumur dengan menggunakan air garam hangat 3 kali sehari.

- Penggunaan obat secara teratur terutama antibiotik yang harus diminum minimal

selama 5 hari walaupun keluhan sudah hilang.

- Jika keluhan pasien tetap ada setelah 3 hari pengobatan maka kontrol ke

puskesmas kembali.

Page 51: Laporan Kegiatan- Pkm Baiturrahman

VII. Dokumentasi Home Visit pasien

Banda Aceh, 22 Agustus 2015

Mengetahui:

Pembimbing I Pembimbing II

dr. L a ura M ac hnum dr. N urul F aj ri

Nip. 19801221 200904 2 004 Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD Puskesmas Baiturrahman

N ur miati , SP . M K M

Nip. 19770422 200012 2 001