LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011...

33
1 1 LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL PERAMALAN WERENG BATANG COKLAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011

Transcript of LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011...

Page 1: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

1

1

LAPORAN KEGIATAN

PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL PERAMALAN

WERENG BATANG COKLAT

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

BALAI BESAR PERAMALAN

ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN

2011

Page 2: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

2

ABSTRAK

Salah satu hama penting dalam produksi padi adalah wereng batang coklat (WBC) Nilaparvata lugens L.. Populasi WBC yang tinggi dapat

menyebabkan produksi padi menjadi puso. Ketidaktahuan petani tentang karakteristik, perilaku dan faktor-faktor pendukung perkembangan WBC, dapat memicu ledakan populasi WBC. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangbiakan WBC antara lain pakan (padi), iklim, cuaca, budidaya (waktu tanam, pemupukan dan aplikasi insektisida), serta keberadaan musuh alami. Faktor-faktor tersebut dapat dijadikan sebagai parameter untuk meramalkan perkembangan populasi WBC, sehingga dapat dilakukan upaya antisipasi untuk menghindari ledakan populasi.

Kemajuan teknologi komputer telah menghasilkan suatu cara pendekatan disebut kecerdasan buatan (Artificial Inteligence Techniques). Ruang lingkup dari kecerdasan buatan adalah strategi menyelesaikan masalah dan mengembangkan program yang meniru sifat dan perilaku kecerdasan manusia Salah satu pengembangan kecerdasan buatan diantaranya adalah simulasi model (model simulation). Simulasi model adalah sistem yang merekayasa model dinamika suatu masalah dengan suatu input sehingga memperoleh output berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Simulasi model inilah yang akan dikembangkan untuk meramalkan dinamika populasi WBC.

Program simulasi yang dikembangkan berupa software aplikasi portable berbasis Windows yang diberi nama Pak Odi (Pakar OPT Padi) berdimensi 600x450 pixel. Spesifkasi minimal yang diperlukan yaitu: processor Pentium III 600 Mhz, kapasitas RAM 128 MB sistem operasi Windows XP. Proses simulasi memerlukan input paramater yaitu jumlah generasi G0, populasi musuh alami (Ophionea sp., Paederus sp., Micraspis sp., laba-laba, Cyrtorhinus sp.), serta estimasi keefektivan pengendalian. Hasil simulasi berupa estimasi populasi pada G1 dan G2. Simulasi tersebut berjalan dengan asumsi:

Pengaruh varietas diabaikan

Rasio sex diabaikan

Hari Interval Stadia (HIS) : 3 hari dan umur padi <124 hari

Koreksi populasi WBC oleh musuh alami berdasarkan Formula Baehaki apabila diperoleh nilai kurang dari 0.2 maka nilai koreksinya 0.2

Koreksi populasi WBC karena migrasi adalah 0.5

G0: 1-4 MST; G1: 5-8 MST; G2: 9-13 MST Program simulasi yang dihasilkan adalah aplikasi portable yang diberi nama Pak Odi (Pakar OPT Padi). Dari hasil validasi, hasil simulasi mampu mendekati populasi kenyataan di lapang. Simulasi model peramalan WBC dapat digunakan sebagai menjadi acuan sementara dalam menyusun rekomendasi pengelolaan WBC. Dalam penerapan dibutuhkan pakar atau ahli untuk rekomendasi yang lebih tepat. Perlu dilakukan kalibrasi untuk mengetahui pengaruh varietas, sex ratio, migrasi, dan waktu ambang pengendalian. Parameter koreksi musuh alami dan keperidian dijadikan parameter tetap. Diperlukan base knowledge tentang

WBC untuk melengkapi informasi bioekologi tentang WBC. Perlu uji pengguna (kesukaan dan friendly user). Diperlukan perbaikan pada program karena masih ditemukan bugs ketika dijalankan pada Windows vista dan 7.

Page 3: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

3

LAPORAN KEGIATAN

PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL PERAMALAN

WERENG BATANG COKLAT

DASAR PELAKSANAAN

Surat Keputusan Kepala Balai Besar Peramalan OPT

Nomor: 25/KU.110 /C.6.a/2/2011

Koordinator Pelaksana Kegiatan

Edi Suwardiwijaya, SP.

Ketua Pelaksana:

Wahyudin

Anggota:

1. Ketut Suarsana, SP., MM.

2. Dianto Momon Sumono

3. Dewi Nirwati, SP.

4. Retno Ayu Prasetyaningtyas, SP.

5. Busyairi Latiful Ashar, SP.

6. Maryono

7. Syahidin

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

BALAI BESAR PERAMALAN

ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN

2011

Page 4: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

4

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vi

PENDAHULUAN ....................................................................................... x

Latar belakang ................................................................................. 1

Tujuan dan Sasaran ........................................................................ 2

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 2

Wereng Batang Coklat .................................................................... 2

Siklus Hidup ........................................................................... 2

Strategi Hidup ......................................................................... 3

Gejala Kerusakan Tanaman .................................................. 3

Model Simulasi ................................................................................ 5

METODE PELAKSANAAN ....................................................................... 7

Waktu dan Tempat .......................................................................... 7

Organisasi Pelaksanaan ................................................................. 7

Bahan dan Metode .......................................................................... 7

Bahan dan alat ....................................................................... 7

Metode .................................................................................... 8

HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 10

Desain Sistem .................................................................................. 10

Analisis Sistem ................................................................................ 12

KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 20

Kesimpulan ....................................................................................... 20

Saran ............................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 21

LAMPIRAN ................................................................................................ 22

Page 5: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

1

1

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Perbandingan populasi WBC hasil simulasi aplikasi pak Odi

dengan model peramalan dan data pengamatan. ............................ 16

Page 6: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

2

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Alur pembuatan simulasi .................................................................... 8

2. Form depan Pak Odi .......................................................................... 10

3. Form simulasi WBC ........................................................................... 11

4. Batasan model dinamika populasi WBC ........................................... 12

5. Contoh Hasil Simulasi Pada Lokasi 1 (Desa Serang blok Kandang) . 15

6. Perbandingan populasi WBC pada G0 terhadap G1 antara hasil simulasi dengan hasil pengamatan ........................................... 17

7. Perbandingan populasi WBC pada G0 terhadap G2 antara

hasil simulasi dengan hasil pengamatan ........................................... 17

8. Perbandingan populasi WBC pada G1 antara hasil simulasi dengan hasil pengamatan ................................................................. 18

9. Perbandingan populasi WBC pada G2 antara hasil simulasi dengan hasil pengamatan ................................................................. 19

Page 7: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

3

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Rekapitulasi populasi nimfa .............................................................. 23

2. Rekapitulasi populasi imago ............................................................. 24

3. Rekapitulasi populasi musuh alami .................................................. 25

4. Rekapitulasi populasi musuh alami lanjutan .................................... 26

Page 8: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

1

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Salah satu hama penting dalam produksi padi adalah wereng batang

coklat (WBC) Nilaparvata lugens L.. Ketidaktahuan petani tentang bioekologi dan

faktor-faktor pendukung perkembangan WBC, dapat memicu ledakan

populasinya. Faktor-faktor yang berpengaruh antara lain pakan (padi), iklim,

budidaya (waktu tanam, pemupukan, aplikasi insektisida), serta keberadaan

musuh alami. Faktor-faktor tersebut dapat dijadikan sebagai parameter untuk

meramalkan populasi WBC.

Kemajuan teknologi komputer telah menghasilkan suatu cara

pendekatan yang sering disebut kecerdasan buatan (Artificial Inteligence

Techniques). Ruang lingkup dari kecerdasan buatan adalah strategi

menyelesaikan masalah dan mengembangkan program yang meniru sifat dan

perilaku kecerdasan manusia (Muljono, 1990). Salah satu pengembangan

kecerdasan buatan diantaranya adalah simulasi model (model simulation).

Simulasi model adalah sistem yang merekayasa model dinamika suatu masalah

dengan suatu input sehingga memperoleh output berdasarkan faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Simulasi model yang akan dikembangkan untuk meramalkan

populasi WBC.

Adanya program simulasi model ini diharapkan dapat digunakan

sebagai alat bantu petugas lapang dalam meramalkan populasi WBC dan acuan

dalam pengelolaan WBC.

Tujuan

Membangun program simulasi dan validasi model peramalan WBC

Sasaran

Tersedianya program simulasi model peramalan WBC

Page 9: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

2

TINJAUAN PUSTAKA

Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens Stal.)

Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens) termasuk ke dalam famili

Delphacidae. Menurut Stal (1984), klasifikasi wereng batang coklat sebagai

berikut:

Filum: Arthropoda

Kelas: Insecta

Ordo: Hemiptera

Famili: Delphacidae

Sub Famili: Fulgoroidea

Genus: Nilaparvata

Spesies: Nilaparvata Lugens Stal.

Siklus Hidup

Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk serangga

heterometabola (metamorfosis tidak sempurna). Siklus hidup Wereng batang

coklat sebagai berikut :

a. Telur

Masa prapenelurannya 3-4 hari untuk brakiptera (bersayap kerdil) dan 3-8

hari untuk makroptera (bersayap panjang). Telur diletakkan pada jaringan

pangkal pelepah daun. Apabila populasi tinggi, telur diletakkan di ujung

pelepah daun dan tulang daun. Telur berkelompok, dalam satu kelompok

telur terdiri dari 3-21 butir. Bentuk telur wereng batang coklat lonjong agak

melengkung berdiameter 0,067-0,133 milimeter dengan panjang 0.830-1,000

milimeter. Telur menetas sekitar 7-9 hari setelah oviposisi. Wereng betina

tidak meletakkan telur hanya pada satu rumpun padi, tetapi dari beberapa

rumpun dan berpindah-pindah.

Page 10: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

3

b. Nimfa

Nimfa mengalami lima instar dan rata-rata waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan stadium nimfa beragam, tergantung dari bentuk dewasa yang

muncul.

c. Dewasa

Nimfa wereng batang cokelat dapat berkembang menjadi dua bentuk wereng

dewasa. Bentuk pertama adalah makroptera (bersayap panjang) yaitu

wereng batang coklat yang mempunyai sayap depan dan sayap belakang

secara normal. Bentuk kedua adalah brakiptera (bersayap kerdil) yaitu

wereng batang coklat dewasa yang mempunyai sayap depan dan sayap

belakang yang tumbuh tidak normal, terutama sayap belakang sangat

rudimental. Wereng batang cokelat mulai bersayap dalam umur sekitar 13

hari. Umumnya wereng brakiptera bertubuh lebih besar, mempunyai tungkai

dan peletak telur lebih panjang. Hasil kopulasi antar jantan brakiptera

dengan betina brakiptera, atau betina makroptera dan hasil kopulasi antar

jantan makroptera dengan betina brakiptera, atau betina makroptera pada

generasi ke-1 menghasilkan jantan makroptera dan brakiptera dari

kedua jenis kelamin. Tingkat perkembangan WBC dewasa brakiptera dapat

dibagi menjadi masa prapeneluran 2-8 hari, masa bertelur 9-20 hari, dan

masa pasca peneluran beberapa jam sampai 3 hari, sedangkan pradewasa

adalah 19-23 hari. umur serangga dewasa ialah 20-30 hari, tetapi mungkin

pada tanaman yang tahan akan lebih pendek.

Strategi Hidup

Wereng batang coklat termasuk serangga bertipe r-strategi. Wereng

makroptera juga dipengaruhi oleh umur tanaman dan kurangnya makanan.

Pemunculan makroptera lebih banyak pada tanaman tua daripada tanaman

muda dan pada tanaman setengah rusak (partially hopperburn) dibanding

dengan tanaman sehat. Faktor alelokemik tanaman merupakan faktor yang

agak langsung mempengaruhi bentuk sayap. Jaringan tanaman hijau kaya bahan

kimia mimik hormon juvenil. Tetapi pada padi yang mengalami penuaan bahan

kimia mimik hormon juvenilnya berkurang. Oleh karena itu perkembangan

wereng batang cokelat pada tanaman tua atau setengah tua banyak muncul

makroptera. Pada lahan tanaman yang sudah dipanen makanan wereng menjadi

berkurang, sehingga wereng menghadapi katastropi. Sebelum terjadi bencana

Page 11: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

4

tersebut wereng batang cokelat merubah posisi menjadi wereng makroptera, lalu

beremigrasi mencari tempat baru yang cocok untuk perkembangbiakan

selanjutnya. Kemudian akan mulai bertelur kembali setelah mencapai umur

sekitar 2 minggu, dan selanjutnya seperti di atas. Jadi, dalam waktu yang relative

singkat wareng batang cokelat akan berlipat ganda mencapai jumlah yang

banyak. Umur kematiannya yaitu setelah mencapai sekitar 40-41 hari, tetapi

bergantiannya dalam jumlah banyak, sehingga dalam umur maksimumnya

wereng batang cokelat bertelur sampai 3 kali dan tiap kali mencapai ratusan

telur.

Gejala Kerusakan Tanaman

Serangga dewasa dan nimfa biasanya menetap di bagian pangkal

tanaman padi danmengisap pelepah daun. Wereng coklat menusukkan stiletnya

ke dalam ikatan pembuluh vaskuler tanaman inang dan mengisap cairan

tanaman dari jaringan floem. Nimfa instar ke empat dan kelima menghisap cairan

tanaman lebih banyak daripada instar pertama,kedua dan ketiga. Wereng coklat

betina mengisap cairan lebih banyak daripada yang jantan. Kerusakan khas

akibat isapan wereng coklat adalah kering bagaikan terbakar yang dikenal

dengan Hopperburn. Gejala awal yang timbul adalah menguningnya helaian

daun yang paling tua dan makin banyaknya jamur jelaga karena banyaknya

embun madu yang dikeluarkan wereng coklat. Perubahan warna berlangsung

terus meliputi semua bagian tanaman, dan akhirnya seluruh tanaman mengering

berwarna coklat. Hopperburn biasanya terjadi pada fase setelah pembentukan

malai. Kehilangan hasil akibat serangan wereng coklat berkisar antara 10-90

persen, tergantung pada tingkat kerusakan tanaman yang terserang. Wereng

coklat dapat menularkan dua macam penyakit virus padi, yaitu Penyakit

Kerdil Rumput (Grassy Stunt) dan Kerdil Hampa (Ragged Stunt). Penyakit virus

ini terutama penyakit kerdil rumput, biasanya terjadi secara epidemik setelah

eksploitasi wereng coklat. Tanaman padi yang terserang penyakit kerdil rumput

pertumbuhannya sangat terhambat, sehingga menjadi kerdil dan mempunyai

anakan banyak. Daunnya menjadi sempit, pendek, berwarna kuning pucat dan

berbintik-bintik coklat tua. Serangan virus kerdil hampa menyebabkan tanaman

menjadi agak kerdil, daun hijau tua, terpilin,pendek, kaku, sobek-sobek, berpuru,

anakan bercabang dan malainya tidak muncul serta hampa. Kedua penyakit virus

Page 12: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

5

diatas bersifat persisten. Penularan melalui telur (transovarial) atau keturunan

wereng coklat tidak terjadi.

Model Simulasi

Kemajuan teknologi komputer telah menghasilkan suatu cara

pendekatan yang sering disebut kecerdasan buatan (Artificial Inteligence

Techniques). Ruang lingkup dari kecerdasan buatan adalah strategi

menyelesaikan masalah dan mengembangkan program yang meniru sifat dan

perilaku kecerdasan manusia (Muljono, 1990). Salah satu pengembangan

kecerdasan buatan diantaranya adalah simulasi model (model simulation).

Simulasi model adalah sistem yang merekayasa model dinamika suatu masalah

dengan suatu input sehingga memperoleh output berdasarkan faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

Menurut Sitompul (2000), model adalah contoh sederhana dari sistem

dan menyerupai sifat-sifat sistem yang dipertimbangkan, tetapi tidak sama

dengan sistem. Model dikembangkan dengan tujuan untuk studi tingkah-laku

sistem melalui analisis rinci akan komponen atau unsur dan proses utama yang

menyusun sistem dan interaksinya antara satu dengan yang lain. Model

beperanan penting dalam pengembangan teori karena berfungsi sebagai konsep

dasar yang menata rangkaian aturan yang digunakan untuk menggambarkan

sistem. Seleksi dilakukan terhadap unsur penyusun sistem berdasarkan tujuan

studi, karenanya sistem hanya merupakan wakil dari bentuk sederhana realita.

Senge (1990) dalam Sitompul (2000) menguraikan model mental sebagai

“generalisasi asumsi yang melekat secara mendalam (deeply ingrained), atau

bahkan gambaran serta bayangan yang mempengaruhi bagaimana kita

memahami dunia dan bagaimana kita bertindak”. Batas sistem adalah abstraksi

dari batas yang menghimpun unsur dan proses dari sistem sebagai bagian

terpisah lingkungan total. Unsur dalam sistem dipengaruhi oleh lingkungan, tapi

sebaliknya komponen tidak mempengaruhi lingkungan. Peubah keadaan (state

variables) adalah kuantitas yang menggambarkan kondisi komponen dalam

sistem yang dapat nyata seperti berat atau abstrak seperti fase perkembangan

dan dapat berubah dengan waktu sebagaimana sistem berinteraksi dengan

lingkungan. Peubah keadaan bersifat masukan pada model seperti faktor

lingkungan yang mempengaruhi tingkah-laku sistem, dan juga dikenal sebagai

peubah penggerak (driving variables). Jika suatu sistem tidak mempunyai

Page 13: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

6

masukan, itu berarti tidak dipengaruhi oleh lingkungan dan diacu sebagai sistem

tertutup (closed sistem). Sistem terbuka (open sistem) mempunyai satu atau

lebih masukan yang dapat berubah dengan waktu. Hubungan timbal-balik

diantara komponen dalam suatu sistem, dan karenanya diantara peubah

keadaan terjadi sebagai hasil dari berbagai proses Dengan pengetahuan yang

lebih baik akan proses, suatu tindakan yang diambil akan memberikan hasil yang

mendekati kenyataan. Pendekatan modeling, yang menyederhanakan sistem

sedemikian rupa, tetapi dengan hasil yang tidak berbeda dengan hasil dari

sistem.

Program komputer adalah perangkat lunak yang tersedia dalam

komputer yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran melalui

proses tertentu. Jadi langkah utama yang diperlukan untuk membuat model

adalah penulisan perintah untuk masukan data, pengolahan data dan keluaran

dari hasil pengolahan data. Bahasa yang dapat digunakan untuk menulis

perintah dalam komputer dapat dibagi dua jenis yaitu bahasa tingkat rendah dan

tinggi. Bahasa program tingkat rendah, yang berorientasi pada mesin dengan

penggunaan kode 0 dan 1, sangat sulit diterapkan. Bahasa program tingkat

tinggi, yang berorientasi pada bahasa manusia dan mudah diterapkan,

dikembangkan kemudian seperti BASIC (QBASIC), PASCAL dan FORTRAN.

Page 14: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

7

METODE PELAKSANAAN

Waktu dan Tempat

Kegiatan ini akan dilaksanakan di Wilayah Lab. PHP Petarukan Pemalang,

Provinsi Jawa Tengah dalam kurun waktu kurang lebih 10 (Sepuluh) bulan sejak

bulan Maret sampai dengan Desember 2011 (lampiran 1).

Organisasi Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan oleh petugas yang dianggap cakap dan mampu

melaksanakan tugas dan ditetapkan berdasarkan surat keputusan kepala Balai

Besar Peramalan OPT (BBPOPT). Berdasarkan surat keputusan kepala Balai

Besar Peramalan OPT, pelaksana kegiatan ini adalah:

Penyelia : Ir. Mustaghfirin

Ketua Pelaksana : Wahyudin

Anggota : 1. Ketut Suarsana, SP., MM.

2. Dianto Momon Sumono

3. Dewi Nirwati, SP.

4. Retno Ayu Prasetyaningtyas, SP.

5. Busyairi Latiful Ashar, SP.

6. Maryono

7. Syahidin

Bahan dan Metode

Bahan dan alat

ATK, blanko pengamatan

1 set komputer

Perangkat lunak :

Visual Basic 6.0 untuk desain program

Corel Draw 12 untuk desain user interface

Camtasia Studio untuk pembuatan aplikasi portable

Page 15: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

8

Metode

alur pembuatan simulasi dijelaskan pada Gambar 1 sebagai berikut:

Gambar 1 Alur pembuatan simulasi

Penjelasan alur tersebut sebagai berikut:

Tahap penyusunan simulasi dinamika populasi WBC berdasarkan metode

yang dilakukan oleh Grant et. al. (1997) yaitu:

1. Formulasi masalah

Formulasi model konseptual meliputi penentuan tujuan model,

pembatasan model, kategori komponen-komponen dalam sistem,

identifikasi hubungan antar komponen dalam sistem, menyatakan

komponen dan hubungan dalam model, menggambarkan pola yang

diharapkan dalam perilaku model.

Page 16: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

9

2. Penetapan tujuan dan konseptualisasi model

Spesifikasi model kuantitatif meliputi memilih struktur kuantitatif umum

model, memilih unit waktu dasar untuk simulasi, mengidentifikasi bentuk-

bentuk fungsional dari persamaan model, memasukkan persamaan ke

dalam program simulasi, menjalankan simulasi acuan, menetapkan

persamaan model.

3. Pengumpulan data

a) Data Primer

Data primer berupa data hasil pengamatan di lapangan yang meliputi

jumlah WBC (nimfa kecil, nimfa besar, makroptera jantan-betina,

brakhiptera jantan-betina), musuh alami (Ophionea sp, Paederus sp.,

Micraspis sp.,laba-laba), varietas dan aplikasi insektisida oleh petani,

pola tanam. Data jumlah WBC, musuh alami diperoleh dari hasil

pengamatan lapang. Pengamatan dilakukan di 18 hamparan, tiap

hamparan terdiri dari 3 petak ulangan, dan tiap petak terdiri dari 30

rumpun, 18x3x30 = 1620 rumpun.

b). Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari literatur, laporan-laporan, penelitian dan

sumber lain.

4. Penerjamahan model ke program

Model dan data yang telah diperoleh kemudian diimplementasikan ke

dalam bahasa pemrograman Visual Basic.

5. Verifikasi dan validasi

Validasi dilakukan dengan 2 tahap, yaitu dengan menggunakan data

primer hasil pengamatan serta validasi terhadap model peramalan yang

telah ada.

6. Evaluasi

Evaluasi model menggunakan analisis sensitivitas dengan mengubah

nilai-nilai variabel yang telah ditentukan.

7. Dokumentasi dan pelaporan

Dokumentasi merupakan tahap terakhir yaitu berupa pengepakan

(packaging) menjadi aplikasi. Program dijadikan aplikasi portable

menggunakan Catamsia studio.

Page 17: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

10

HASIL DAN PEMBAHASAN

Desain Sistem

Hasil pengembangan program simulasi yang berupa software aplikasi

portable berbasis Windows yang diberi nama Pak Odi (Pakar OPT Padi).

Pemberian nama Pak Odi (Pakar OPT Padi) bertujuan untuk pengembangan

selanjutnya dengan OPT utama padi yang lain.

Tampilan Pak Odi berdimensi 600x450 pixel. Program ini membutuhkan

spesifkasi komputer minimal yaitu: processor Pentium III 600 Mhz, kapasitas

RAM 128 MB, sistem operasi Windows XP. Halaman-halaman (form) dalam

program Pak Odi ini dirancang sederhana agar mudah dioperasikan dan tidak

terlalu berat bagi sistem operasi komputer. Tiap form dirancang dengan tampilan

berwarna agar menarik bagi pengguna. Pak Odi terdiri dari dua form yaitu form

utama dan form simulasi WBC. Form depan berisi menu pilihan OPT yang sudah

ter-setting default wereng batang coklat (Gambar 2). Setting default adalah menu

yang otomatis terpilih apabila form dibuka. Halaman ini terdapat dua tombol yaitu

tombol masuk yang dilambangkan tanda segitiga hijau dan tombol keluar yang

dilambangkan tanda silang merah. Tombol masuk untuk lanjut ke form simulasi

dan tombol keluar untuk mengakhiri aplikasi.

Gambar 2 Form depan Pak Odi

Page 18: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

11

Halaman selanjutnya adalah form simulasi WBC. Form simulasi WBC

terdapat tiga subform yaitu input parameter, simulasi dan grafik (Gambar 4).

Subform input parameter terdiri atas box isian dan tombol clear. Box isian antara

lain: awal migrasi (HST), kepadatan migrasi (ekor/rumpun), Keperidian (butir),

jumlah rumpun yang diamati (rumpun), Ophionea sp., Paederus sp., Micraspis

sp., laba-laba, Cyrtorhinus sp., koreksi musuh alami (MA). Box keperidian dan

koreksi MA adalah fix parameter. Terdapat 4 kolom ambang pengendalian AP

(AP1, AP2, AP3 dan AP4) yang menunjukkan populasi WBC diikuti umur

tanaman. Tombol clear berfungsi untuk mengosongkon box isian tersebut.

Subform simulasi terdiri box result hasil simulasi berupa populasi (sebelum) G1

dan G2 serta tombol play 1 dengan simbol segitiga hijau untuk simulasi pertama.

Untuk tahap simulasi selanjutnya, terdapat box isian keefektifan pengendalian. Di

bawahnya terdapat tombol play 2 dengan simbol segitiga hijau juga untuk proses

simulasi kedua. Grafik simulasi merupakan gambaran hasil simulasi dimana

kurva yang lebih pendek merupakan hasil simulasi. Tiap klik tombol simulasi

akan menghasilkan simulasi populasi baru. Jumlah simulasi dibatasi oleh umur

tanaman padi yang telah diprogramkan di sistem.

Gambar 3 Form simulasi WBC

Page 19: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

12

Analisis Sistem

Proses simulasi memerlukan input paramater yaitu populasi pada

generasi pendatang (G0), populasi musuh alami (Ophionea sp., Paederus sp.,

Micraspis sp., laba-laba, Cyrtorhinus sp.), serta estimasi keefektifan

pengendalian. Hasil simulasi berupa estimasi populasi pada G1 dan G2.

Formulasi masalah dalam simulasi model peramalan WBC dibangun

dalam 3 sub model diantaranya meliputi sub model dinamika WBC, persawahan

dan dinamika masyarakat (Gambar 4).

Gambar 4 Batasan model dinamika populasi WBC

Sub model tersebut memliki batasan dan variabel-variabel sebagai berikut:

Sub model dinamika WBC

Sub model ini memberikan gambaran dinamika populasi WBC dalam kurun

waktu tertentu. Dari sub model diperoleh gambaran, populasi WBC akan

meningkat seiring dengan umur tanaman dengan diperolehnya data populasi

pada generasi pendatang (G0), generasi ke-1 (G1) dan generasi ke-2 (G2).

Sub Model Persawahan

Sub model ini berguna untuk menggambarkan daya dukung habitat yang

berkaitan ketersediaan pakan bagi WBC. Dari sub model ini diperoleh

informasi, ketika pakan sudah tidak tersedia (hopperburn, populasi tinggi atau

panen), maka terjadi migrasi.

Sub Model Dinamika Masyarakat

Sub model ini berguna memberikan gambaran pengaruh budidaya

masyarakat (petani) terhadap dinamika populasi WBC. Dalam sub model ini

diperoleh gambaran pengaruh aplikasi petani terhadap populasi WBC.

Page 20: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

13

Simulasi tersebut berjalan dengan asumsi:

Pengaruh varietas diabaikan

Varietas memiliki pengaruh terhadap perkembangan WBC tergantung

biotipe, akan tetapi dalam aplikasi ini, pengaruh varietas diabaikan karena

pada saat pengamatan WBC, tidak diketahui jenis biotipe-nya.

Rasio sex diabaikan

Rasio sex diabaikan karena rasio antara jantan dan betina yang ditemukan

berfluktuatif.

Hari Interval Stadia (HIS) : 3 hari

Dalam Wereng Batang Coklat (1992), waktu minimun untuk menyelesaikan

satu generasi berkisar antara 23-25 hari yaitu pada suhu 280C. Satu

generasi terdapat 7 tahap perkembangan WBC. Untuk simulasi, diambil

waktu tercepat adalah 23 hari sehingga hari interval stadia diperoleh 3,28

hari dibulatkan menjadi 3 hari.

Umur Padi <124 HST

Padi yang diamati adalah varietas Ciherang. Dalam deskripsi varietas ICRR,

padi Ciherang memiliki umur panen 116-125 hari. Apabila pengamatan

pertama dilakukan lebih dari 7 HST, maka oleh sistem umur panen padi

dianggap 132 HST sedangkan batas toleransinya hanya 130 HST sehingga

umur tanaman padi dibatasi <124 HST.

Koreksi populasi WBC oleh musuh alami berdasarkan Formula Baehaki

(1996) dalam Strategi Fundamental Pengendalian Hama Wereng Batang

Coklat Dalam Pengamanan Produksi Padi Nasional (2011):

Jumlah wereng pada minggu ke-i (Ai) dan musuh alami laba-laba +Paederus

+Ophionea + Miscraspis pada minggu ke-i (Bi) dan Cyrtorhinus pada minggu

ke-i (Ci)

apabila diperoleh nilai kurang dari 0.2 maka nilai koreksinya 0.2. Nilai ini

diperoleh dari uji kemampuan predator dalam Wereng Batang Coklat (1992)

yaitu rata-rata kemampuan mangsa predator adalah 1,7 ekor/hari. Apabila

data yang didapat di lapang disimulasikan maka dihasilkan nilai >0,2. Agar

tidak terjadi error dalam sistem, apabila dalam perhitungan formula baehaki

diperoleh nilai <0,2 maka dianggap nilai koreksinya 0,2.

Page 21: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

14

Koreksi populasi WBC karena migrasi adalah 0.5

Nilai ini diperoleh dari 7 kali ujicoba simulasi mengenai kemungkinan nilai

koreksi oleh migrasi. Akan tetapi, nilai tersebut yang belum dapat dibuktikan

kebenarannya secara ilmiah karena belum ditemukan data pendukung dari

penelitian sebelumnya.

G0: 1-4 MST; G1: 5-8 MST; G2: 9-13 MST

Pengaturan waktu tiap generasi tersebut bertujuan agar dalam sistem ada

pembatasan waktu untuk mengurangi penghitungan kompleks yang akan

berdampak pada kinerja program. Selain itu, dari data yang diperoleh

diketahui terjadi overlapping. Hal tersebut disebabkan adanya migrasi yang

terus menerus secara simultan. Migrasi secara simultan ini disebabkan salah

satu faktornya adalah tanam tidak serentak.

Validasi dan evaluasi terhadap keluaran program dilakukan

pengambilan data (pengamatan lapang). Pengamatan di lakukan di Kabupaten

Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi tersebut dipilih dengan pertimbangan

bahwa daerah tersebut selalu ada populasi wereng.

Pengamatan dilakukan di 18 lokasi yang mewakili 5 kriteria antara lain:

1. Daerah tanam serentak (Rice Garden LPHP Pemalang, Ds. Serang, Ds

Sitemu, Ds. Jrakah, Ds Gondang, Ds. Jrakah).

2. Daerah tanam relatif serentak dan ditemukan populasi pada persemaian (Ds.

Wonogiri, Ds. Tegalsari Timur, Ds. Tegalsari Barat)

3. Daerah tanam tidak serentak (Ds. Kendalsari, Ds. Karangasem)

4. Daerah tanam akhir (Ds Petanjungan, Ds. Iser, Ds. Kalirandu)

Daerah tanam serentak mewakili gambaran kontinuitas populasi tingkat

hamparan tanpa ketersedian pakan terus-menerus. Input yang berpengaruh

adalah populasi G0. Daerah tanam relatif serentak dan ditemukan populasi pada

persemaian mewakili gambaran populasi dengan perhitungan G0-t. Parameter

utama dalam system yang berpengaruh adalah G0 terkait dengan waktu (t).

Daerah tanam tidak serentak mewakili gambaran kontinuitas populasi tingkat

hamparan karena tersedinya pakan terus menerus. Parameter utama dalam

system yang berpengaruh adalah populasi G0, waktu (t), migrasi. Daerah tanam

akhir mewakili gambaran kontinuitas populasi tingkat wilayah. Parameter utama

dalam sistem yang berpengaruh adalah populasi G0, waktu (t), dan migrasi.

Page 22: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

15

Gambar 5 Contoh Hasil Simulasi Pada Lokasi 1 (Desa Serang blok Kandang)

Sebagai contoh hasil simulasi adalah petak pengamatan di Desa Serang

blok kandang Kecamatan Petarukan (gambar 5). Awal migrasi pada umur 7 HST

dengan kepadatan 0,84 ekor/rumpun dan diamati pada 30 rumpun. Keperidian

diasumsikan 210 butir. Musuh alami yang ditemukan Paederus 0,01, Laba-laba

0,67, Cyrtorhinus 0,01 ekor per rumpun. Dari hasil perhitungan, koreksi musuh

alami di bawah 0,2 maka oleh sistem otomatis menjadi 0,2. Hasil simulasi dari

data tersebut adalah populasi pada G1 (1765 ekor/rumpun) dan G2 (54184

ekor/rumpun). Di lapangan tidak mungkin ditemukan jumlah setinggi itu pada G2,

karena ketika populasi tinggi, populasi akan didominasi oleh makroptera

kemudian migrasi. Migrasi akan di masukkan ke simulasi selanjutnya. Untuk

simulasi selanjutnya dimasukkan faktor pengendalian dengan persentase

keefektifan. Dalam kasus lokasi ini dimasukkan estimasi keefektifan 90% pada

AP1 (108 e/rpn umur; 19 HST), AP2 (15,07 e/rpn umur; 22 HST), AP3 (17,49

e/rpn umur; 46 HST) dan AP4 (28,3 e/rpn umur; 73 HST). Dengan asmusi ada

pengendalian pada ambang tersebut maka diperoleh populasi G1 (1,83

ekor/rumpun) dan G2 (1,75 ekot/rumpun).

Page 23: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

16

16

Tabel 1. Perbandingan populasi WBC hasil simulasi aplikasi pak Odi dengan model peramalan dan data pengamatan.

NO. Kecamatan Desa/ Blok

Model Peramalan Simulasi Program

Hasil Pengamatan

G0 G1 G2 G1 G2 G1 G2

1 Petarukan Serang/ Kandang 0.84 3.28 36.74 1.83 1.75 0.93 0.31

2 Petarukan Serang/ Balai desa 0.44 2.51 31.58 1.89 2.79 0.38 0.16

3 Taman Sitemu/ Bengkel 1.00 3.59 38.64 4.30 6.34 0.25 0.10

4 Taman Jrakah/ Karangsempu 0.78 3.15 35.91 3.35 4.95 0.58 0.00

5 Taman Gondang/ Pasar 0.37 2.38 30.60 1.59 2.35 0.59 0.02

6 Taman Jrakah 0.63 2.88 34.11 2.71 4.00 0.56 0.01

7 Ampelgading Wonogiri/ Sawung galing * 7.74 17.56 94.93 33.26 49.10 236.06 0.07

8 Ampelgading Tegalsari Timur/ Ceblung Barat* 8.71 19.67 101.22 37.42 55.25 214.83 0.03

9 Ampelgading Tegalsari Timur/ Sigeger * 3.64 8.88 64.53 15.64 23.09 0.56 0.15

10 Ampelgading Tegalsari Timur/ Siprau * 4.12 9.86 68.49 17.70 26.13 6.14 0.03

11 Ampelgading Tegalsari Barat/ Kemurang* 3.58 8.74 63.97 15.38 22.71 0.44 0.01

12 Petarukan Kendalsari/ Dronjong 0.89 3.37 37.30 3.82 5.65 1.11 0.08

13 Petarukan Karangasem/ Gedogan Apit 2.16 5.86 51.03 9.28 13.70 7.62 19.87

14 Petarukan Karangasem/ Gemah ripah 1.42 4.39 43.32 6.10 9.01 1.74 14.25

15 Petarukan Petanjungan/ Krasak * 2.21 5.96 51.49 9.50 14.02 0.38 0.60

16 Petarukan Iser 1.30 4.17 42.09 5.59 8.25 0.97 3.19

17 Petarukan Kalirandu/ Masjid 1.12 3.82 40.03 4.81 7.10 0.16 0.31

18 Petarukan Petarukan/ LPHP 2.42 6.38 53.52 10.40 15.35 2.99 0.16

Page 24: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

17

17

Gambar 6. Perbandingan populasi WBC hasil simulasi dengan hasil pengamatan pada G0 terhadap G1

Populasi WBC pada generasi pendatang (G0) berkorelasi positif

terhadap G1 simulasi maupun G1 hasil pengamatan. Pada populasi G0 belum

ada pengendalian karena sebagian besar masih di bawah ambang

pengendalian. Terdapat penyimpangan di lokasi 7 dan 8, dimana populasi sangat

tinggi (>200 ekor/rumpun). Populasi sangat tinggi disebabkan kedua lokasi

tersebut merupakan daerah tanam tidah serentak sehingga ketika persemaian

sudah ada populasi yang melebihi ambang pengendalian

Gambar 7. Perbandingan populasi WBC hasil simulasi dengan hasil pengamatan pada G0 terhadap G2

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Po

pu

las

i (e

/rp

n)

Lokasi pengamatan

Perbandingan Populasi WBC Pada G0 terhadap G1 Hasil Simulasi Dengan Pengamatan

G0

G1 Simulasi

G1 Pengamatan

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718

Po

pu

las

i (e

/rp

n)

Lokasi pengamatan

Perbandingan Populasi WBC Pada G0 terhadap G2 Hasil Simulasi Dengan Pengamatan

G0

G2 Simulasi

G2 Pengamatan

Page 25: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

18

Populasi WBC pada generasi pendatang (G0) berkorelasi positif

terhadap G2 simulasi akan tetapi berkorelasi negatif terhadap G2 hasil

pengamatan. Pada populasi G1 telah ada pengendalian dilanjutkan

pengendalian intensif terhadap populasi G2 sehingga mengakibatkan penurunan

signifikan terhadap populasi G2. Di lokasi 7 dan 8 pada G2 telah puso karena

dibiarkan oleh petani, sehingga populasi yang ditemukan sangat rendah karena

WBC migrasi.

Gambar 8. Perbandingan populasi WBC pada G1 antara hasil simulasi dengan hasil pengamatan

Dari Gambar 2 diketahui, sebagain besar hasil simulasi mampu

mengimbangi/ menggambarkan populasi di lapang kecuali di lokasi 7 dan 8.

Pada fase ini, populasi masih di bawah ambang pengendalian. Penghitungan

simulasi terhadap pengaruh musuh alami masih akurat. Pengandalian kimiawi di

lapang juga belum ada sehingga asumsi pengendalian oleh musuh alami dapat

dibuktikan. Apabila populasi mencapai ambang pengendalian, maka Simulasi

secara otomatis akan memasukkan hasil simulasi sebanyak 4x pengendalian

dengan keefektifan 90%. Pada lokasi 7 dan 8, telah ditemukan populasi di

persemaian. Pengendalian oleh petani terlambat dengan efektifitas rendah

meskipun interval waktu pengendalian pendek (3 hari).

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Po

pu

las

i (e

/rp

n)

Lokasi pengamatan

Perbandingan Populasi WBC Pada G1 Hasil Simulasi Dengan Pengamatan

G1 Simulasi

G1 Pengamatan

Page 26: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

19

Gambar 9. Perbandingan Populasi WBC Pada G2 Antara Hasil Simulasi Dengan Pengamatan

Pada populasi G2, hasil simulasi kurang mampu menggambarkan

populasi di lapang kecuali lokasi 13, 14, dan 16. Ketiga lokasi tersebut simulasi

mampu menggambarkan keadaan di lapang karena umur panen di lapang sama

dengan umur panen simulasi. Ada tiga faktor yang menyebabkan kelemahan

simulasi dalam memprediksi populasi pada G2 yaitu:

1. Hal ini disebabkan pada akhir G1 terdapat gerakan pengendalian massal

yang mampu menekan populasi. Waktu pada pengendalian massal

tersebut tidak sinkron dengan waktu ambang pengendalian pada

simulasi. Selain itu, pengendalian massal meliputi paetak pengamatan

yang populasinya belum masuk amabang pengendalian

2. Selain itu terjadi panen dini yang dilakukan oleh petani karena

kekhawatiran gagal panen. Panen dini menyebabkan umur panen

simulasi dengan umur panen di lapang tidak sinkron. Sehingga pada

simulasi masih menunjukkan adanya populasi sedangkan di lapang

populasi sudah tidak bisa terpantau lagi karena panen.

3. Pada lokasi 7 dan 8 pada umur 50 HST sudah puso.

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Po

pu

las

i (e

/rp

n)

Lokasi pengamatan

Perbandingan Populasi WBC Pada G2 Hasil Simulasi Dengan Pengamatan

G2 Simulasi

G2 Pengamatan

Page 27: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

20

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pengembangan simulasi model peramalan WBC menghasilkan sebuah

aplikasi portable berbasis windows yang diberi nama Pak Odi (Pakar OPT Padi).

Hasil validasi simulasi dengan hasil pengamatan, simulasi mampu

menggambarkan populasi sebenarnya di lapang pada G1 akan tetapi belum

mampu menggambarkan populasi sebenarnya pada G2. Simulasi model

peramalan WBC dapat digunakan sebagai menjadi acuan sementara dalam

menyusun rekomendasi pengelolaan WBC, akan tetapi dalam penerapan

dibutuhkan pakar atau ahli untuk rekomendasi yang lebih tepat.

Saran

Perlu dilakukan kalibrasi untuk mengetahui pengaruh varietas, sex ratio,

migrasi, dan waktu ambang pengendalian. Diperlukan parameter yang fleksibel

untuk mengantisipasi kejadian di lapang yang tidak sesuai dengan parameter

aplikasi. Parameter koreksi musuh alami dan keperidian perlu dijadikan

parameter tetap. Aplikasi ini perlu dilengkapi dengan base knowledge tentang

WBC untuk melengkapi informasi bioekologi tentang WBC. Aplikasi ini perlu

dilakukan uji pengguna (kesukaan dan friendly user). Untuk penyempurnaan

aplikasi, diperlukan perbaikan pada program karena masih ditemukan bugs

ketika dijalankan pada Windows vista dan 7.

Page 28: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

21

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim]. 1992. Wereng Batang Coklat dalam Laporan Akhir Proyek Kerjasama Teknis Indonesia-Jepang Bidang Perlindungan Tanaman Pangan (ATA-162).

[Anonim]. 2011. Bioekologi Wereng Coklat. http://www.scribd.com/doc/ 49171686/

Baehaki. 1992. Berbagai Serangga Hama Tanaman Padi. Bandung: Andi.

[Litbang]. 2000. Strategi Fundamental Pengendalian Hama Wereng pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/ip041115.pdf

Muljono A. 1990. Pengantar Kecerdasan Buatan. Jakarta: Dinastindo Mustaghfirin. 2009. Bioekologi dan Pengendalian WBC pada tanaman Padi

dalam Beranda Teknologi P3OPT.

Sitompul MS. 2000. Konsep Dasar Model simulasi. www.worldagroforestrycentre.org [20 November 2006]

Untung K dan Andi Trisyono. 2010. Wereng Batang Cokelat Mengancam

Swasembada Beras Tahun 2010. Yogayakarta.

Page 29: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

22

LAMPIRAN

Page 30: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

23

23

No. Kecamatan Desa/ Blok Nimfa Kecil Nimfa Besar

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7

1 Petarukan Serang/ Kandang 0.08 0.97 0.44 0.09 0.29 0.30 0.00 0.00 0.02 0.52 0.20 0.14 0.03 0.00

2 Petarukan Serang/ Balai desa 0.22 0.19 0.08 0.06 0.18 0.00 0.00 0.00 0.03 0.02 0.04 0.17 0.00 0.00

3 Taman Sitemu/ Bengkel 0.18 1.29 0.00 0.04 0.07 0.00 0.00 0.01 0.17 0.01 0.04 0.06 0.00 0.00

4 Taman Jrakah/ Karangsempu 0.44 0.53 0.00 0.13 0.00 0.00 0.00 0.00 0.18 0.13 0.33 0.01 0.00 0.00

5 Taman Gondang/ Pasar 0.26 0.08 0.00 0.72 0.06 0.00 0.00 0.00 0.18 0.00 0.11 0.00 0.00 0.00

6 Taman Jrakah 0.10 0.53 0.22 0.04 0.00 0.00 0.00 0.00 0.07 0.01 0.23 0.00 0.00 0.00

7 Ampelgading Wonogiri/ Sawung galing 7.04 0.00 187.83 0.00 0.00 0.00 0.00 0.01 0.14 0.00 1.07 0.04 0.03 0.00

8 Ampelgading Tegalsari Timur/ Ceblung Barat 10.30 0.04 58.89 0.00 0.00 0.00 0.00 0.17 0.82 0.02 30.10 0.00 0.00 0.00

9 Ampelgading Tegalsari Timur/ Sigeger 5.94 0.02 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.26 0.00 0.03 0.00 0.03 0.00

10 Ampelgading Tegalsari Timur/ Siprau 6.23 0.02 0.80 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.56 0.02 6.53 0.00 0.00 0.00

11 Ampelgading Tegalsari Barat/ Kemurang 6.02 0.06 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.29 0.00 0.12 0.00 0.01 0.00

12 Petarukan Kendalsari/ Dronjong 1.01 0.13 0.00 0.02 0.04 0.00 0.00 0.02 0.18 0.00 1.19 0.00 0.01 0.00

13 Petarukan

Karangasem/ Gedogan Apit 1.39 1.69 4.20 0.00 7.87 50.15 0.00 0.01 0.32 0.28 0.32 0.00 0.00 0.00

14 Petarukan

Karangasem/ Gemah ripah 1.84 0.09 0.00 0.00 0.67 15.90 0.06 0.30 0.03 0.02 0.01 0.67 22.99 0.00

15 Petarukan Petanjungan/ Krasak 2.41 0.00 0.01 0.00 1.22 0.00 0.03 1.59 0.00 0.33 0.00 0.08 0.00 0.02

16 Petarukan Iser 1.77 0.00 0.23 0.00 7.39 1.07 0.00 0.00 0.00 1.02 0.03 0.26 0.01 0.00

17 Petarukan Kalirandu/ Masjid 0.00 0.03 0.03 0.00 0.06 0.68 0.00 0.00 0.01 0.02 0.00 0.00 0.00 0.00

18 Petarukan Petarukan/ LPHP 1.85 0.18 2.92 0.02 0.12 0.00 0.01 0.81 0.30 0.38 0.68 0.03 0.00 0.01

Lampiran 1 Rekapitulasi populasi nimfa

Page 31: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

24

Lampiran 2 Rekapitulasi populasi imago

No Makroptera Brakhiptera Jumlah Imago

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7

1 0.19 0.43 0.19 0.06 0.07 0.04 0.00 0.00 0.00 0.06 0.30 0.04 0.00 0.00 0.19 0.43 0.25 0.36 0.11 0.04 0.00

2 0.08 0.36 0.18 0.11 0.00 0.07 0.02 0.00 0.00 0.13 0.13 0.06 0.00 0.00 0.08 0.36 0.31 0.25 0.06 0.07 0.02

3 0.13 0.23 0.03 0.09 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.08 0.20 0.00 0.18 0.00 0.13 0.23 0.11 0.29 0.00 0.18 0.00

4 0.11 0.18 0.03 0.20 0.00 0.00 0.00 0.00 0.11 0.19 0.14 0.00 0.00 0.00 0.11 0.29 0.22 0.34 0.00 0.00 0.00

5 0.11 0.09 0.00 0.09 0.00 0.00 0.00 0.00 0.02 0.03 0.22 0.00 0.00 0.00 0.11 0.11 0.03 0.31 0.00 0.00 0.00

6 0.11 0.44 0.00 0.10 0.00 0.00 0.02 0.00 0.01 0.20 0.30 0.00 0.00 0.00 0.11 0.46 0.20 0.40 0.00 0.00 0.02

7 0.11 7.31 1.62 281.60 0.14 0.00 0.00 0.00 0.87 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.11 8.18 1.62 281.60 0.14 0.00 0.00

8 0.04 4.14 0.48 314.53 0.10 0.00 0.00 0.01 1.89 0.11 25.53 0.00 0.00 0.00 0.05 6.03 0.59 340.07 0.10 0.00 0.00

9 0.14 0.66 0.00 1.02 0.38 0.00 0.04 0.00 0.27 0.03 0.02 0.00 0.00 0.00 0.14 0.92 0.03 1.04 0.38 0.00 0.04

10 0.02 0.74 0.06 2.18 0.06 0.00 0.04 0.03 0.63 0.01 2.68 0.00 0.00 0.00 0.05 1.38 0.07 4.86 0.06 0.00 0.04

11 0.01 0.61 0.16 0.26 0.00 0.00 0.00 0.00 0.17 0.00 0.34 0.01 0.01 0.00 0.01 0.78 0.16 0.60 0.01 0.01 0.00

12 0.20 0.22 0.01 0.39 0.06 0.00 0.10 0.00 0.01 0.04 0.57 0.02 0.00 0.00 0.20 0.23 0.05 0.96 0.08 0.00 0.10

13 0.16 0.53 0.29 3.99 0.37 1.22 0.00 0.00 0.22 0.08 6.08 0.00 0.00 0.00 0.16 0.76 0.37 10.07 0.37 1.22 0.00

14 0.21 0.32 0.01 3.03 0.12 0.43 0.82 0.02 0.01 0.00 0.40 0.04 0.28 0.77 0.23 0.33 0.01 3.43 0.17 0.71 1.59

15 0.04 0.37 0.12 0.19 0.11 0.00 0.16 0.00 0.00 0.00 0.11 0.00 0.18 0.01 0.04 0.37 0.12 0.30 0.11 0.18 0.17

16 0.15 0.69 0.04 0.12 0.00 0.31 0.00 0.00 0.00 0.03 0.44 0.00 0.54 0.00 0.15 0.69 0.08 0.57 0.00 0.85 0.00

17 0.00 2.20 0.02 0.04 0.03 0.10 0.00 0.00 0.00 0.02 0.18 0.07 0.01 0.00 0.00 2.20 0.04 0.22 0.10 0.11 0.00

18 0.17 0.76 0.03 0.38 0.12 0.09 0.01 0.00 0.78 0.06 1.51 0.00 0.07 0.00 0.17 1.53 0.09 1.89 0.12 0.16 0.01

Page 32: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

25

Lampiran 3 Rekapitulasi populasi musuh alami

Hamparan Kecamatan Desa/ Blok Cyrtorhynus Ophionea

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7

1 Petarukan Serang/ Kandang 0.01 0.08 3.29 0.13 0.20 0.02 0.06 0.00 0.11 0.01 0.00 0.02 0.00 0.01

2 Petarukan Serang/ Balai desa 0.01 0.02 0.05 0.40 0.13 0.00 0.07 0.00 0.01 0.01 0.00 0.06 0.00 0.02

3 Taman Sitemu/ Bengkel 0.00 0.06 0.02 0.00 0.14 0.06 0.00 0.02 0.00 0.00 0.00 0.03 0.00 0.00

4 Taman Jrakah/ Karangsempu 0.00 0.02 0.05 0.13 0.18 0.00 0.00 0.00 0.01 0.02 0.00 0.02 0.00 0.00

5 Taman Gondang/ Pasar 0.00 0.02 0.37 0.20 0.00 0.00 0.00 0.02 0.00 0.17 0.00 0.02 0.00 0.00

6 Taman Jrakah 0.00 0.00 0.18 0.03 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.03 0.02 0.00

7 Ampelgading Wonogiri/ Sawung galing 0.04 0.29 12.47 0.00 0.08 0.21 0.00 0.03 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

8 Ampelgading Tegalsari Timur/ Ceblung Barat 0.06 0.07 0.86 0.00 0.07 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

9 Ampelgading Tegalsari Timur/ Sigeger 0.03 0.04 0.37 0.33 0.20 0.21 0.00 0.00 0.04 0.17 0.00 0.00 0.00 0.03

10 Ampelgading Tegalsari Timur/ Siprau 0.06 0.01 0.25 1.10 0.00 0.03 0.00 0.02 0.07 0.08 0.27 0.00 0.02 0.01

11 Ampelgading Tegalsari Barat/ Kemurang 0.03 0.02 0.11 2.30 0.00 0.06 0.01 0.00 0.00 0.01 0.00 0.02 0.01 0.00

12 Petarukan Kendalsari/ Dronjong 0.03 0.02 0.01 0.97 0.00 0.00 0.00 0.02 0.01 0.00 0.03 0.01 0.06 0.04

13 Petarukan Karangasem/ Gedogan Apit 0.01 0.01 0.22 2.60 0.52 0.00 0.00 0.03 0.01 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00

14 Petarukan Karangasem/ Gemah ripah 0.01 0.03 0.13 0.63 4.40 5.66 1.20 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.03 0.29

15 Petarukan Petanjungan/ Krasak 0.01 0.02 0.00 0.00 0.50 0.06 0.31 0.04 0.06 0.00 0.00 0.00 0.00 0.04

16 Petarukan Iser 0.00 0.01 0.49 0.30 0.61 1.58 0.06 0.00 0.04 0.00 0.00 0.02 0.01 0.03

17 Petarukan Kalirandu/ Masjid 0.00 0.09 0.28 0.00 0.09 0.88 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

18 Petarukan Petarukan/ LPHP 0.02 0.04 2.48 0.43 0.10 0.00 0.13 0.02 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.06

Page 33: LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL …. LAPORAN... · ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN 2011 . 2 ABSTRAK ... Wereng batang coklat berkembang biak secara seksual dan termasuk

26

Lampiran 4 Rekapitulasi populasi musuh alami lanjutan

Hamparan Paederus Miscraspis Laba-laba

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7

1 0.01 0.01 0.02 0.11 0.29 0.32 0.20 0.00 0.00 0.00 0.03 0.03 0.06 0.01 0.67 0.67 0.42 0.60 1.18 1.41 0.41

2 0.00 0.02 0.11 0.27 0.21 0.29 0.26 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.34 0.46 0.58 1.20 1.14 0.70 0.41

3 0.00 0.09 0.10 0.27 0.22 0.19 0.00 0.00 0.00 0.00 0.03 0.03 0.00 0.00 0.56 0.42 0.45 0.60 1.07 0.37 0.00

4 0.00 0.13 0.05 0.03 0.29 0.00 0.00 0.00 0.08 0.01 0.03 0.07 0.00 0.00 0.39 0.42 0.64 0.63 1.02 0.00 0.00

5 0.00 0.14 1.10 0.13 0.24 0.00 0.00 0.00 0.02 0.03 0.00 0.04 0.00 0.00 0.57 0.51 1.03 0.53 0.70 0.00 0.00

6 0.00 0.01 0.08 0.47 0.30 0.11 0.00 0.00 0.01 0.04 0.03 0.06 0.01 0.00 0.40 0.17 0.70 0.57 0.71 0.48 0.00

7 0.00 0.08 0.01 0.60 0.74 0.30 0.00 0.02 0.00 0.00 0.20 0.00 0.00 0.00 0.71 0.43 0.00 0.10 0.98 0.31 0.00

8 0.00 0.00 0.05 0.00 0.11 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.39 0.39 0.30 0.00 0.53 0.00 0.00

9 0.00 0.04 1.10 0.13 0.41 0.30 0.30 0.00 0.04 0.03 0.00 0.00 0.00 0.01 0.51 0.30 1.03 0.90 1.13 0.31 0.27

10 0.00 0.01 0.31 0.47 0.29 0.08 0.28 0.00 0.00 0.00 0.00 0.07 0.00 0.01 0.24 0.26 0.45 0.37 0.50 0.21 0.24

11 0.01 0.00 0.20 0.03 0.27 0.19 0.24 0.00 0.00 0.00 0.03 0.11 0.01 0.00 0.69 0.23 0.60 0.47 0.76 0.18 0.29

12 0.00 0.01 0.17 0.47 0.26 0.33 0.27 0.00 0.00 0.03 0.07 0.03 0.04 0.02 0.40 0.30 0.39 0.43 0.72 0.14 0.28

13 0.00 0.00 0.00 0.27 0.12 0.11 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.12 0.01 0.00 0.91 0.44 0.41 0.43 1.10 0.15 0.00

14 0.00 0.00 0.02 0.27 0.46 0.37 0.39 0.00 0.00 0.00 0.00 0.08 0.03 0.09 0.58 0.42 0.33 0.33 1.29 0.46 0.77

15 0.01 0.03 0.10 0.17 0.46 0.19 0.22 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.03 0.24 0.42 0.51 0.43 0.84 0.36 0.70

16 0.00 0.00 0.17 0.17 0.38 0.18 0.23 0.00 0.00 0.00 0.00 0.03 0.04 0.01 0.39 0.26 0.54 0.30 0.84 0.25 0.46

17 0.00 0.06 0.05 0.07 0.20 0.10 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.02 0.00 0.00 0.41 0.32 0.27 0.90 0.43 0.00

18 0.01 0.00 0.03 0.07 0.21 0.37 0.81 0.00 0.00 0.00 0.07 0.01 0.10 0.06 0.62 0.21 0.44 0.33 1.60 0.87 0.42