LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR RI …...RU V Balikpapan dan proyek RDMP. 4. Melihat...

15
LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR RI KE REFINERY UNIT PT PERTAMINA (RU V) BALIKPAPAN PROVINSI KALIMATAN TIMUR MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2020-2021 Tanggal 12 16 Desember 2020 KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2020

Transcript of LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR RI …...RU V Balikpapan dan proyek RDMP. 4. Melihat...

  • LAPORAN KEGIATAN

    KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR RI

    KE REFINERY UNIT PT PERTAMINA (RU V) BALIKPAPAN

    PROVINSI KALIMATAN TIMUR

    MASA PERSIDANGAN II

    TAHUN SIDANG 2020-2021

    Tanggal 12 – 16 Desember 2020

    KOMISI VII

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    2020

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    I. LATAR BELAKANG

    Wilayah daerah Kalimantan Timur yang terdiri dari luas wilayah daratan

    127.346,92 km² dan luas pengelolaan laut 25.656 km², terletak antara 113°44' dan

    119°00' Bujur Timur, dan antara 2°33 'Lintang Utara dan 2°25' Lintang Selatan.

    Dengan adanya perkembangan dan pemekaran wilayah, Kalimantan Timur yang

    merupakan provinsi terluas ketiga setelah Papua dan Kalimantan Tengah, dibagi

    menjadi 7 (tujuh) kabupaten, 3 (tiga) kota, 107 kecamatan dan 1.032

    desa/kelurahan. Tujuh kabupaten tersebut adalah Paser dengan ibu kota Tanah

    Grogot, Kutai Barat dengan ibu kota Sendawar, Kutai Kartanegara dengan ibu

    kota Tenggarong, Kutai Timur dengan ibu kota Sangatta, Berau dengan ibu kota

    Tanjung Redeb, Penajam Paser Utara dengan ibu kota Penajam, dan Mahakam

    Ulu dengan ibu kota Long Bagun (pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat).

    Sedangkan tiga Kota adalah Balikpapan, Samarinda, dan Bontang. Kalimantan

    Timur merupakan salah satu pintu gerbang utama di wilayah Indonesia bagian

    Timur.

    Provinsi Kalimantan Timur terletak di paling Timur Pulau Kalimantan.

    Tepatnya provinsi ini berbatasan langsung dengan Kalimantan Utara di sebelah

    Utara, Laut Sulawesi dan Selat Makasar di sebelah Timur, Kalimantan Selatan di

    sebelah Selatan, dan Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah serta Malaysia di

    sebelah Barat. Daratan Kalimantan Timur tidak terlepas dari perbukitan yang

    terdapat hampir di seluruh kabupaten. Jumlah danau di provinsi ini juga cukup

    banyak yaitu sekitar 18 buah. Sebagian besar danau-danau tersebut berada di

    Kabupaten Kutai Kartanegara dengan danau yang paling luas yaitu Danau

    Semayang dan Melintang yang masing-masing mempunyai luas area 13.000 ha

    dan 11.000 ha

  • Gambar 1. Peta Provinsi Kalimantan Timur

    Kalimantan Timur adalah sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan

    bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Utara,

    Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Sulawesi. Luas

    total wilayah Provinsi Kalimantan Timur adalah 127.346,92 km² dan populasi

    sebesar 3.575.449 jiwa (2017). Provinsi Kalimantan Timur merupakan wilayah

    dengan kepadatan penduduk terendah keempat di nusantara. Ibu kota provinsi ini

    adalah kota Samarinda. Sebelum dimekarkan menjadi Kalimantan Utara

    merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia setelah Papua, dengan luas

    194.489 km persegi yang hampir sama dengan Pulau Jawa atau sekitar 6,8% dari

    total luas wilayah Indonesia

    Sumber daya alam di Provinsi Kalimantan Timur sudah terbukti banyaknya

    ragam dan jumlahnya. Salah satunya adalah sumber daya minyak dan gas bumi.

    Namun, kegiatan usaha minyak dan gas bumi dari waktu ke waktu semakin

    mendapatkan banyak tantangannya dan berbagai macam permasalahan.

    Tantangan terbesarnya adalah semakin tingginya kebutuhan minyak dan gas bumi

    untuk kegiatan ekonomi dan pembangunan, serta kebutuhan di berbagai bidang

    kehidupan. Sedangkan cadangan dan ketersediaan minyak dan gas bumi semakin

    berkurang. Oleh karena itu, upaya peningkatan lifting minyak dan gas bumi, upaya

    peningkatan pengolahan minyak dan gas bumi harus didorong agar mendukung

    pasokan dan jaminan ketahanan energi nasional.

    Untuk itu pengembangan kilang minyak bumi PT Pertamina (Persero) di

    Balikpapan dengan program-program pengembangan yang telah dimulai

    beberapa waktu lalu perlu mendapat lebih banyak perhatian. Kilang minyak bumi

    di Balikpapan merupakan kilang andalan yang mempunyai peran penting untuk

  • menyediakan bahan bakar minyak di banyak daerah, khususnya di beberapa

    daerah kawasan Indonesia bagian timur. Untuk itu, jaminan pasokan bahan bakar

    minyak oleh Kilang Balikapapan harus terjaga karena akan sangat berpengaruh

    terhadap kegiatan ekonomi dan kebutuhan masyarakat. Untuk memastikan

    ketersediaan dan keandalan kilang guna jaminan pasokan bahan bakar minyak,

    maka diperlukan dukungan untuk pengembangan kilang dan pemantauan

    langsung terkait dengan masalah-masalah yang dihadapi di lapangan.

    Selain Pembangunan Kilang RU V Balikpapan, proyek strategis lainnya di

    Provinsi Kalimantan Timur adalah pembangunan pipa gas bumi Trans Kalimantan

    yang masuk ke dalam daftar proyek prioritas strategis (major project) dan

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

    Adapun proyek pipa gas bumi Trans Kalimantan ini dibagi ke dalam tiga wilayah

    besar. Pertama, konsesi Kalimantan Timur (Kaltim) - Kalimantan Selatan (Kalsel)

    yang dimenangkan oleh Bakrie Group atau PT Bakrie & Brother. Kedua, ruas

    Senipah - Balikpapan yang digunakan untuk kebutuhan kilang Pertamina. Ketiga,

    ruas Kalimantan Barat (Kalbar) - Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalsel yang

    sampai sekarang belum dilelang.

    Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI pada Reses Masa Persidangan II

    Tahun Sidang 2020 – 2021 ini dilakukan dalam rangka mengetahui secara

    langsung operasi kilang PT Pertamina RU V Balikpapan dan progres proyek

    Refinery Development Master Plan yang dirancang dapat menambah kapasitas

    100 ribu barel per harinya yang telah ditetapkan sejak tahun 2018 dengan biaya

    hingga sekutar 58 trilyun rupiah, serta mendapatkan informasi tambahan terkait

    pelaksanaan pendistribusian Jenis BBM tertentu dan Jenis BBM khusus

    penugasan.

    II. DASAR HUKUM

    Dasar Hukum pelaksanaan kunjungan Komisi VII DPR RI adalah:

    1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan

    Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan

    Perwakilan Rakyat Daerah.

  • 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun

    2020 tentang Tata Tertib beserta Perubahannya.

    3. Keputusan Rapat Intern Komisi VII DPR RI tanggap 09 November 2020

    tentang Agenda Kerja Masa Persidangan II Tahun Sidang 2020 - 2021.

    III. MAKSUD DAN TUJUAN KUNJUNGAN KERJA

    Maksud diadakannya Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Refinery

    PT Pertamina (Persero) RU V Balikpapan adalah dalam rangka melaksanakan

    fungsi pengawasan serta menyerap aspirasi dan melihat secara langsung

    perkembangan di daerah, khususnya pengelolaan sumber daya migas. Adapun

    tujuan kunjungan kerja ini adalah sebagai berikut:

    1. Mendapatkan data, informasi dan melihat secara langsung perkembangan

    sektor energi dan sumber daya mineral serta riset dan teknologi di Provinsi

    Kalimantan Timur.

    2. Mengetahui tingkat efektivitas peran yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat

    dan pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai persoalan energi, sumber

    daya alam, riset dan teknologi yang dihadapi di Provinsi Kalimantan Timur.

    3. Mengetahui berbagai persoalan dan masalah yang dihadapi di PT Pertamina

    RU V Balikpapan dan proyek RDMP.

    4. Melihat secara langsung kinerja yang dilaksanakan mitra Komisi VII DPR RI

    dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya di PT Pertamina RU V

    Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

    IV. WAKTU, LOKASI KUNJUNGAN, DAN AGENDA KEGIATAN

    Kegiatan kunjungan kerja Komisi VII DPR RI dilaksanakan pada tanggal

    12 - 16 Desember 2020 dengan tujuan kunjungan ke Refinery PT Pertamina

    (Persero) RU V Balikpapan. Sedangkan agenda kegiatan kunjungan kerja adalah

    sebagai berikut:

    1. Pertemuan dengan Dirjen Migas Kementerian ESDM RI, Kepala BPH Migas,

    Direksi PT Pertamina (Persero), Dirut PT Kilang Pertamina Internasional, GM

    RU V PT Pertamina (Persero), GM MOR VI PT Pertamina (Persero), Walikota

    Balikapan, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur.

  • 2. Peninjauan langsung terkait pelaksanaan kegiatan usaha kilang dan RDMP

    RU V Balikpapan

    V. SASARAN DAN HASIL KEGIATAN

    Sasaran dari kegiatan Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Refinery

    PT Pertamina (Persero) RU V Balikpapan adalah melihat langsung pelaksanaan

    kegiatan usaha kilang RU V Balikpapan serta progress RDMP RU V Balikpapan.

    Hasil kegiatan kunjungan Komisi VII DPR RI diharapkan bisa menjadi

    rekomendasi untuk ditindaklanjuti dalam rapat-rapat Komisi VII DPR RI dengan

    mitra terkait, khususnya dalam melaksanakan fungsi legislasi, pengawasan, dan

    anggaran.

    VI. METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN

    Pelaksanaan kegiatan kunjungan kerja Komisi VII DPR RI dilakukan

    dengan tahapan sebagai berikut:

    1. Persiapan; yaitu menghimpun data dan informasi awal sebagai informasi

    sekunder, koordinasi dengan pihak terkait, dan persiapan administrasi

    kegiatan.

    2. Pelaksanaan kegiatan; yaitu dilakukan pertemuan dengan instansi terkait dan

    melihat langsung objek kunjungan.

    3. Pelaporan; berisi seluruh rangkaian kegiatan dan hasil kegiatan beserta

    rekomendasinya.

    4. Pembahasan dan tindak lanjut hasil-hasil kunjungan lapangan pada rapat-

    rapat Komisi VII DPR RI.

    VII. ANGGOTA TIM KUNJUNGAN LAPANGAN

    Kunjungan kerja ini diikuti oleh Anggota Komisi VII DPR RI, yang

    merupakan representasi dari tiap-tiap fraksi, sebagaimana tertera pada Tabel

    dibawah ini.

  • DAFTAR NAMA ANGGOTA TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR RI

    KE REFINERY PT PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

    MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2020-2021 TANGGAL 12-16 DESEMBER 2020

    NO. NAMA NO.

    ANG. FRAKSI JABATAN

    1 SUGENG SUPARWOTO A-373 P. NASDEM KETUA TIM

    2 Dr. Ir. WILLY MIDEL YOSEPH, M.M A-244 PDI-P ANGGOTA

    3 ISMAIL THOMAS, S.H., M.Si. A-250 PDI-P ANGGOTA

    4. H. NASYIRUL FALAH AMRU, SE A-223 PDI-P ANGGOTA

    5. H. YULIAN GUNHAR, SH, MH A-148 PDI-P ANGGOTA

    6. dr. H. SULAIMAN UMAR SIDDIQ A-247 PDI-P ANGGOTA

    7. MERCY CHRIESTY BARENDS, ST A-261 PDI-P ANGGOTA

    8. H. HASNURYADI SULAIMAN, SE, M.A.B A-336 P. GOLKAR ANGGOTA

    9. KHATERINE A. OENDEON A-123 P.GERINDRA ANGGOTA

    10. H. NURZAHEDI, SE A-69 P.GERINDRA ANGGOTA

    11. Prof. Dr. AWANG FAROEK ISHAK, MM A-391 P. NASDEM ANGGOTA

    12. ABDUL WAHID, S.PD.I A-4 PKB ANGGOTA

    13. MARTHEN DOUW A-58 PKB ANGGOTA

    14. RUSDA MAHMUD A-573 P. DEMOKRAT ANGGOTA

    15. SAADIAH ULUPUTTY, ST A-458 PKS ANGGOTA

  • BAB II

    PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASIL KUNJUNGAN

    I. Pertemuan dengan Dirjen Migas Kementerian ESDM RI, Kepala BPH

    Migas, Direksi PT Pertamina (Persero), Dirut PT Kilang Pertamina

    Internasional, Walikota Balikpapan, Kepala Dinas ESDM Provinsi

    Kalimantan Timur.

    Refinery Unit (RU) V Balikpapan merupakan salah satu Unit Bisnis

    Direktorat Pengolahan Pertamina yang produknya disalurkan ke kawasan

    Indonesia bagian Timur yang merupakan 2/3 dari NKRI dan beberapa produk

    disalurkan ke Indonesia bagian Barat dan diekspor. Sejak pertama kali dibangun

    RU V telah mengalami beberapa kali perbaikan guna meningkatkan margin &

    kapasitas produksi. Produk-produk yang sesuai dengan Service Level Agreement

    (SLA) yaitu meliputi Bahan Bakar Minyak/BBM (Premium, Kero, Solar, Pertadex &

    Pertamax), Non Bahan Bakar Minyak/NBBM (Smooth Fluid 05), dan LPG. Seluruh

    produk yang dihasilkan digunakan untuk memasok kebutuhan dalam negeri

    khususnya wilayah Indonesia Bagian Timur.

    Berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur, RU V telah beroperasi sejak

    1922 dan saat ini memasok hingga 26% total kebutuhan BBM di seluruh

    Indonesia. Lokasi RU V sangat strategis untuk memasok kebutuhan BBM di

    kawasan Indonesia Timur, dan didukung oleh jaringan distribusi yang baik,

    mencakup pipa distribusi, kapal tanker, serta moda transportasi darat.

    Refinery Unit V memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah 260 MBSD

    setara 25% dari kapasitas intake nasional dan market share BBM 15,6 % skala

    nasional.

    Gambar 2. Area Kilang RU V Balikpapan

  • Kontribusi Pertamina RU V kepada Negara pada periode Tahun 2016 s.d

    Tahun 2020 (sd Oktober) sebesar 3,7 Triliun rupiah, terdiri dari pembayaran pajak

    ke Pemerintah Pusat secara akumulatif sebesar 3,5 Triliun rupiah dan

    pembayaran pajak ke Pemerintah Daerah sebesar 173 Miliar Rupiah.

    Gambar 3. Kontribusi Pertamina RU V kepada Negara

    Refinery Development Master Plan atau RDMP RU V Balikpapan

    merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mewujudkan

    kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan energi nasional. Proyek RDMP ini

    membutuhkan investasi sebesar 6.506 Miliar USD. Dengan adanya proyek RDMP

    ini, kapasitas Kilang Balikpapan akan bertambah hingga 100 ribu barel per hari

    (BPH), atau naik 38 persen dari sebelumnya 260 ribu barel per hari menjadi 360

    ribu barel per hari. Peningkatan kapasitas produksi antara lain gasoline dari 42

    kpbd menjadi 142 kbpd, diesel dari 125 kbpd menjadi 160 kbpd, avtur dari 30 kbpd

    menjadi 41 kbpd, LPG dari 0,8 kbpd menjadi 17 kpbd. Selain meningkatkan

    kapasitas pengolahan, proyek RDMP Balikpapan ini juga bertujuan untuk

    meningkatkan kualitas BBM dari setara Euro II menjadi setara Euro V.

    Gambar. 4. Tujuan Proyek RDMP Balikpapan

  • Proyek RDMP Balikpapan dimulai pada Desember 2018 dan ditargetkan

    selesai atau mencapai tahan operational acceptance pada Juli 2023. Milestone

    proyek RDMP Balikpapan secara terperinci dapat dilihat pada gambar 5.

    Gambar. 5. Milestone Proyek RDMP Balikpapan

    Realiasi proyek RDMP per 3 Desember 2020 sebesar 24,33% dengan

    rincian tahap engineering sebesar 8,09%, tahap procurement sebesar 10,01 %,

    construction sebesar 6,23%, dan commissioning sebesar 0,03%. Terdapat

    perbedaan -4,37% apabila dibandingkan dengan rencana proyek sebesar 28,70%.

    Gambaran umum progress proyek RDMP dapat dilihat pada gambar 6.

    Gambar. 6. Gambaran Umum Progress Proyek RDMP Balikpapan

    Beberapa penyebab delay progress RDMP Balikpapan antara lain:

    1. Dampak COVID-19 Outbreak sempat menyebabkan lockdown di beberapa

    negara termasuk Indonesia, sehingga berdampak pada mobilisasi manpower

    dan proses fabrikasi di negara-negara manufacturing equipment (total 76

    vendor terdampak).

  • 2. Adanya Unforeseeable Difficulties (Unforeseen Material, UG facilities kilang

    eksisting, curah hujan tinggi dan Longsoran.

    3. Adanya beberapa bangunan/fasilitas eksisting yang masih beroperasi dan

    belum bisa dibongkar, sehingga serah terima lahan belum bisa dilakukan

    secara maksimal

    Gambar. 7. Unforeseeable difficulties yang menyebabkan delay progress RDMP Balikpapan

    Dalam pertemuan ini Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI

    mendapatkan informasi komprehensif terkait kilang dan proyek RDMP Balikpapan

    serta kendala kendala yang dihadapi oleh PT Pertamina (Persero) dalam

    menjalankan operasional RU V serta pembangunan RDMP Balikpapan. Tim

    Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI mendukung penuh proyek RDMP RU

    V Balikpapan yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk

    mewujudkan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan energi nasional.

  • Gambar 8. Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI

    Menyampaikan Pandangannya dalam Diskusi

    Gambar 9. Pertemuan Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke RU V Balikpapan

    II. Kunjungan Lapangan ke Refinery Pertamina RU V Balikpapan

    Gambar 10. Kunjungan lapangan RU V Balikpapan

  • Gambar 11. Kunjungan lapangan RU V Balikpapan

  • BAB III

    KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

    Dalam kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke Refinery PT Pertamina

    (Persero) RU V Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur dapat disampaikan

    beberapa kesimpulan dan rekomendasi sebagai berikut:

    1. Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI mendapatkan informasi

    secara komprehensif terkait RU V & Proyek RDMP Balikpapan.

    2. Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI sepakat dengan Dirjen

    ESDM RI, Kepala BPH Migas, dan PT Pertamina (Persero) untuk

    meningkatkan sinergi dalam mewujudkan kemandirian energi nasional

    melalui proyek RDMP.

    3. Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI mendukung penuh proyek

    strategis peningkatkan kapasitas kilang PT Pertamina (Persero) RU V

    Balikpapan untuk mengurangi impor produk migas.

    4. Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI mendesak Direktur Utama

    PT Pertamina (Persero) agar proyek RDMP dapat selesai sesuai dengan

    timeline.

    5. Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI meminta Direktur Utama

    PT Pertamina (Persero) untuk memberikan informasi yang detail dan

    komprehensif terkait kendala-kendala yang dihadapi proyek RDMP.

    6. Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI merekomendasikan rapat

    lintas komisi antara Komisi VII dan Komisi I terkait penguatan pertahanan

    objek vital nasional khususnya di RU V Balikpapan.

  • BAB IV

    PENUTUP

    Demikian Laporan Kegiatan Kunjungan Kerja Refinery PT Pertamina

    (Persero) RU V Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur, dengan harapan dapat

    memperkaya pemikiran, masukan dan pertimbangan bagi Komisi VII DPR RI

    dalam pelaksanaan tugas dan fungsi konstitusionalnya.

    Jakarta, 17 Desember 2020

    Tim Kunjungan Komisi VII DPR RI Ketua Tim,

    SUGENG SUPARWOTO A-373