Laporan Kegiatan KKS FK UNBRAH 2012

109
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) merupakan bagian intregal dari pembangunan nasional. Oleh karena itu, kesehatan adalah salah satu aspek yang mempengaruhi kualitas dan produktifitas sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Puskesmas merupakan tempat untuk memperoleh pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya, sesuai dengan fungsi puskesmas sendiri sebagai pusat pembangunan, pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Sebagai pelayanan tingkat I, puskesmas mempunyai wewenang dan bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa, dimana kesehatan merupakan aspek penting dalam mewujudkan kesejahteraan tersebut. Menurut undang-undang No.23 Tahun 1992, SEHAT diartikan sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social ekonomi. Hal ini sejalan dengan visi yang ingin dicapai dari pembangunan kesehatan tentang keadaan masyarakat Indonesia pada masa yang akan dating yaitu “ MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS 2015”. KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS BAITURRAHMAH 1

description

sedot ajee yeee

Transcript of Laporan Kegiatan KKS FK UNBRAH 2012

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) merupakan bagian intregal dari pembangunan nasional. Oleh karena itu, kesehatan adalah salah satu aspek yang mempengaruhi kualitas dan produktifitas sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

Puskesmas merupakan tempat untuk memperoleh pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya, sesuai dengan fungsi puskesmas sendiri sebagai pusat pembangunan, pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Sebagai pelayanan tingkat I, puskesmas mempunyai wewenang dan bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa, dimana kesehatan merupakan aspek penting dalam mewujudkan kesejahteraan tersebut. Menurut undang-undang No.23 Tahun 1992, SEHAT diartikan sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social ekonomi. Hal ini sejalan dengan visi yang ingin dicapai dari pembangunan kesehatan tentang keadaan masyarakat Indonesia pada masa yang akan dating yaitu MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS 2015. Salah satu cara perwujudannya yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai dan menyeluruh bagi masyarakat.

Dalam pasal 5 UU Kesehatan No.23 Tahun 1992 menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesejahteraan perorangan, keluarga dan lingkungan.

Untuk mewujudkan visi MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS 2015, ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan, yaitu :

Menggerakan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.

Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau

Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

Visi Sumatra Utara

Menjadi Penggerak Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Misi Sumatra Utara

Memberikan Kontribusi Nyata Dalam Pembangunan Kesehatan Melalui Pembinaan Umum Di Bidang Kesehatan, Pembinaan Teknis Di Bidang Pelayanan Kesehatan Dan Pembinaan Operasional Kebijakan Gubernur Sumatra Utara Yang Dilakukan Secara Lintas Program Dan Lintas Sektoral Sesuai Posisi, Tantangan , Peran Dan Tanggung Jawab Aparatur Dalam Penyelenggaran Pemerintah Negara Dan Pembangunan

Pada hakekatnya puskesmas harus melaksanakan program kesehatan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat dan gizi masyarakat, tetapi seiring dengan krisis moneter yang berkepanjangan sejak pertengahan tahun 1997 yang melanda Indonesia, memberikan dampak disegala bidang, termasuk bidang kesehatan. Menurunnya pendapatan dan daya beli masyarakat yang diperberat oleh meningkatnyta biaya pemeliharaan kesehatan, sanagta mengancam status gizi dan kesehatan masyarakat, khususnya penduduk miskin.

Seiring dengan semangat otonomi daerah, daerah juga diberi kewenangan untuk menyelenggarakan kegiatan birokrasi, administrative dan ekonomi serta juga termasuk program kesehatan didalamnya, seperti program Pemerintah Kota Medan dengan pemberian obat-obatan gratis di Puskesmas.1.2. Tujuan Kegiatan1.2.1. Tujuan Umum

1. Untuk mengetahui program Puskesmas di masyarakat.

2. Untuk mengetahui struktur organisasi Puskesmas serta program dari masing-masing unit yang ada.1.2.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui program wajib dan pengembangan Puskesmas (Khususnya Puskesmas Tuntungan).

2. Untuk mengamati sejauh mana program-program tersebut telah berjalan, melalui data-data yang tersedia di puskesmas tersebut.

3. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dijumpai dalam melaksanakan program-program tersebut.

4. Melakukan pengamatan langsung di lapangan mengenai masalah-masalah kesehatan yang dijumpai di wilayah Puskesmas Tuntungan memanfaatkan fasilitas yang ada.1.3. Prosedur Kerja

Kepaniteraan Klinik Senior yang dilaksanakan di Puskesmas Tuntangan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Mencatat kegiataan geografis dan demografis di wilayah kerja Puskesmas Tuntungan.

2. Pendataan sistem pelaksanaan upaya pokok kesehatan dan administrasi yang dilaksanakan di Puskesmas melalui :

Mencatat data dan laporan yang ada di Puskesmas.

Melakukan wawancara dengan tenaga kesehatan maupun staf administrasi Puskesmas.

3. Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan ikut berperan serta dalam pelayanan kesehatanBAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian

Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat disuatu wilayah kerja dalam bentuk kegiatan pokok.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 , puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.Yang dimaksud dengan :

Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD )

yakni suatu unit organisasi dilingkungan dinas kesehatan kabupaten/ kota yang melakukan tugas teknis operasional dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

Pembangunan Kesehatan

Adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pengertian pembangunan kesehatan juga meliputi pembangunan yang berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga, serta pelayanan kesehatan. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan

Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di Wilayah Kabupaten/ Kota adalah dinas kesehatan Kabupaten/ Kota , sedangkan Puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebahagian upaya pembangunan kesehatan dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan kemampuannya. Wilayah kerja

Secara nasional, standar wilayah Puskesmas adalah satu Kecamatan. Tetapi apabila disatu Kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (Desa/Kelurahan atau RW ). Masing masing Puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dari uraian diatas , jelas bahwa Puskesmas adalah suatu organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk melaksanakan tugas tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan.Adapun pengertian batasan Puskesmas dengan kewenangan kemandirian yang dimaksud disini adalah Puskesmas yang mempunyai kewenangan sebagai berikut :

Kewenangan menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan sesuai dengan situasi dan kondisi, kultur budaya dan potensi setempat.

Kewenangan mencari menggali dan mengelola sumber pembiyaan yang berasal dari Pemerintah, Masyarakat, Swasta dan sumber lain dengan sepengetahuan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang kemudian dipertanggung jawabkan untuk pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

Kewenangan untuk mengangkat tenaga Institusi/Honorer, pemindahan tenaga, dan pendayagunaan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya dengan sepengetahuan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Kewenangan untuk melengkapi sarana dan prasarana termasuk peralatan medis yang dibutuhkan.

2.2 Tujuan Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang berteempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2010.2.3 Fungsi Puskesmas

1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan.

Puskesmas selalu upaya menyelenggarakan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.Disamping itu, Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan diwilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengakibatkan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.

3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Puskesmas bertanggung menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas meliputi :

a. Pelayanan Kesehatan Perorangan

pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi ( Private Goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk Puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat umum atau publik goods dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan, memberantas penyakit, kesehatan lingkungan, perbaikkan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

2.4 Kedudukkan Puskesmas

Kedudukkan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan sistem kesehatan nasional, sistem kesehatan Kabupaten/Kota dan sistem Pemerintah Daerah :

1. Sistem Kesehatan Nasional

Kedudukkan Puskesmas dalam Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.

2. Sistem Kesehatan Kabupaten/ Kota

Kedudukkan puskesmas dalam sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai unit pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan sebahagian tugas pembangunan Kesehatan Kabupaten/Kota diwilayah kerjanya.

3. Sistem Pemerintah Daerah

Kedudukkan Puskesmas dalam sistem Pemerintahan Daerah adalah sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten/ Kota yang merupakan unit struktural pemerintah daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.

4. Antara Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Diwilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti praktek dokter, praktek doktek gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukkan Puskesmas diantara berbagai sarana pelayan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Diwilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat seperti : Posyandu, Polindes, Pos obat desa dan Pos UKK. Kedudukkan Puskesmas diantara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai pembina.2.5 Organisasi puskesmas

1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas masing masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas disatu Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.

Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut :

a. kepala Puskesmas

b. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala Puskesmas dalam pengelolaan :

Data dan informasi Perencanaan dan Penilaian

Keuangan

Umum dan Kepegawaian

c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas :

Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP )

Upaya Kesehatan Masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM

d. Jaringan Pelayanan Perorangan :

Unit Puskesmas Pembantu

Unit Puskesmas Keliling

Unit Bidan di Desa/ Komunitas

2. Kriteria Personalia

Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi puskesmas disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing masing unit Puskesmas.khususnya untuk kepala Puskesmas yang mana dikriteriakan yaitu harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikkannya mencakup kesehatan masyarakat.

3. Eselon Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan. Sesuai dengan tanggung jawab tersebut dan besarnya peran Kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan ditingkat kecamatan maka jabatan Pepala Puskesmas adalah jabatan struktural Eselon IV.

Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat eselon IV, ditunjukkan pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikkannya mencakup di bidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.

2.6 . Tata Kerja Puskesmas

1. Dengan Kantor Kecamatan

Dalam melaksanaan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi dengan kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat kecamatan. Kordinasi tersebut mencakup perencanan, penggerakan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya manusia oleh Puskesmas, kordinasi dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilias.

2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan kabupaten/ Kota. Dengan demikian secara teknis dari administratif, Puskesmas bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota bertanggungjawab membina serta memberikan bantuan administratif dan teknis kepada Puskesmas.

3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerjasama termasuk penyelenggara rujukan dan membantu kegiatan yang diselenggararkan. Sedangkan sebagai Pembina upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat, Puskesmas melaksanakan bimbingan teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.

4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti Rumah Sakit (Kabupaten/Kota) dan Balai Kesehatan Masyarakat (Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru, Balai Kesehatan Masyarakat, Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat, Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat, Balai Kesehatan Indera Masyarakat). Untuk Upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat rujukan, seperti Dinas kesehatan Kabupaten/Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratoriun kesehatan serta berbagai balai kesehatan masyarakat. Kerjasama tersebut diselenggarakan melalui penerapa konsep rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi Dinas kesehatan Kabupaten/Kota.

5. Dengan Lintas Sektor

Tanggungjawab Puskesmas sebagai unit pelaksana teknik adalah menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk hasil optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor di tingkat kecamatan.6. Dengan Masyarakat

Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Hubungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP) yang menghimpun potensi masyarakat serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra Puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.

2.7. Visi dan Misi Puskesmas

2.7.1. Visi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatn yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat sejahtera menuju tercapainya Millenium Development Goals 2015. Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Dalam menentukan keberhasilan mewujudkan visi tersebut, perlu ditetapkan indikator kecamatan sehat, antaralain sebagai berikut:

Indikator Lingkungan Sehat

Indikator Perilaku Sehat

Indikator Pelayanan Kesehatan yang Bermutu

Indikator Derajat Kesehatan Optimal

Indikator yang ditetapkan hendaknya mempertimbangkan kaidah sederhana, mudahdiperoleh, mudah diolah, mudah diinterpretasikan, sensitif dan spesifik.

2.7.2. Misi Puskesmas

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah:

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya.

Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang diselenggarakan diwilayah kerjanya agar memperhatikan aspek kesehatan, yaitu pembanguan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat sehingga pembangunan itu dapat mendorong lingkungan dan perilaku masyarakat semakin sehat.

2. Mendorong kemandirian bagi keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat diwilayah kerjanya.

Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal diwilayah kerjanya semakin berdaya dibidang kesehatan, melalui peningakatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.

3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata dan terjangkau.

Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehataan yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dan sehingga data dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, kesehatan dan masyarakat beserta lingkungannya.

Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan degan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan Puskesmas mencakup pula aspek lingkungan diwilayah kerjanya.

2.8. Upaya dan Azas Penyelenggaraan Puskesmas

2.8.1. Upaya Puskesmas

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat, Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehata Masyaraka (UKM), yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama.Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni :a). Upaya Kesehatan Wajib

Upaya Kesehatan wajib Puskesmas merupakan upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya Kesehatan wajib tersebut adalah Upaya Promosi Kesehatan

Upaya Kesehatan Lingkungan

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Upaya Pengobatan

Upaya Pencatatan dan Pelaporan (khusus Kota Medan)

b) Upaya kesehatan Pengembangan

Upaya kesehatan pengembangan Puskeksmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.

Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok Puskesmas, yakni:

Upaya Kesehatan Sekolah

Upaya Kesehatan Olahraga

Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

Upaya Kesehatan Kerja

Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

Upaya Kesehatan Jiwa

Upaya Kesehatan Mata

Upaya Kesehatan Usia Lanjut

Upaya Kesehatan Pengobatan Tradisional

Upaya Laboratorium medis, laboratorium kesehatan masyarakat dan upaya pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan. Ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang. Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan penunjang. Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi permasalahan spesifik, maka dapat dijadikan sebagai salah satu upaya kesehatan pengembangan.

Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi, yakni upaya lain diluar upaya Puskesmas tersebut diatas yang sesuai dengan kebutuhan.

Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh Puskesmas bersama Dinas Keseharan Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan masukan dari BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib Puskesmas terlaksana secara optimal ( target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai). Penetapan upaya kesehatan pengembang pilihan Puskesmas ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggung jawab menyelenggarakannya. Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pelayanan rawat inap. Puskesmas dapat mengembangkan pelayanan rawat inap, dalam pelaksanaannya tenaga, sarana, dan prasarana sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Di beberapa derah tertentu telah muncul kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan medic spesialitik. Apabila ada kemampuan, di Puskesmas dapat dikembangkan pelayan medic spesialistik, baik dalam bentuk rawat jalan maupun rawat inap. Keberadaan pelayanan medic spesialitik di Puskesmas hanya dalam rangka mendekatkan pelayanan rujukan kepada masyarakat yang membutuhkan. Status dokter dan atau tenaga spesialis yang bekerja di Puskesmas dapat sebagai tenaga konsulen atau tenaga tetap fungsional Puskesmas yang diatur oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.

2.8.2 Azas Penyelenggaraan Puskesmas

Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi Puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaha kesehatan pengembangan. Azas penyelenggaran Puskesmas adalah:

1. Azas Pertanggung jawaban wilayah

Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, berbagai kegiatan harus dilaksanakan Puskesmas, antara lain:

a. Menggerakan pembangunan di berbagai sector di Kecamatan sehingga berwawasan kesehatan.

b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.

d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.

2. Azas Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan aktif dalam setiap upaya puskesmas. Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat:

a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak: posyandu, polindes, Bina Keluarga Balita (BKB).

b. Upaya Perbaikan Gizi: Posyandu, Panti Pemulihan Gizi, keluarga Sadar Gizi (Kadarzi).

c. Upaya Kesehatan Sekolah: dokter kecil, dokter remaja, Sakta Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren).

d. Upaya Kesehatan Lingkungan: Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL), pemberantasan sarang Nyamuk (PSN).

e. Upaya Usia Lanjut: Posyandu Usila.

f. Upaya Kesehatan Kerja: Pos Upaya Kesehatan kerja (UKK)

g. Upaya Kesehatan Jiwa: Posyandu, Tim pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat.

h. Upaya Pengobatan Tradisional: Taman Obat keluarga (TOGA), Pembinaan Batra.

i. Upaya pembiayaan Jaminan Kesehatan: Dana Sehat, Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin)

j. Upaya Pengobatan: Posyandu, Pos Obat Desa (POD).

3. Azas keterpaduan

Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya harus melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, bermitra dengan BPKM/BPP dan organisasi masyarakat lainnya, berkoordinasi dengan lintas sektoral dan lintas program agar terjadi perpaduan di lapangan sehingga lebih berhasil guna dan berdaya guna.

a. Keterpaduan Lintas Program

Memadukan beberapa program sehingga menjadi satu yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang maksimal.

b. Keterpaduan Lintas Sektor

Memadukan penyelenggaraan upaya Puskesmas dengan sector terkait di kecamatan.

4. Azas Rujukan

Pelimpahan wewenang yang diselenggarakan timbal balik. Dibedakan atas:

a. Peorangan: rujukan kasus, rujukan bahan pemeriksaan, rujukan ilmu pengetahuan.

b. Masyarakat: kejadian Luar Biasa (KLB), Pencemaran Lingkungan, Bencana.

BAB III

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS MEDAN AREA SELATAN

3.1 Sejarah Puskesmas Medan Area Selatan

Puskesmas Medan Area Selatan didirikan pada tanggal 28 Februari 1974 dan diresmikan oleh Walikota Medan Bapak Drs. Syoerkani.Puskesmas Medan Area Selatan adalah puskesmas rawat inap yang memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara gratis dan pelayanan persalinan dalam waktu 24 jam.

3.2 Lokasi Puskesmas Medan Area Selatan

3.2.1 Letak Geografis

Puskesmas Medan Area Selatan berada diKecamatan Medan Area Kota Medan, tepatnyadi Jalan Medan Area Selatan. Secara letak geografis Puskesmas Medan Area Selatanberbatasan dengan:

1. Sebelah Utara: Sei Kera Hulu2. Sebelah Timur : Jln. Thamrin3. Sebelah Selatan : Pusat Pasar Medan4. Sebelah Barat : Jln. A. R. Hakim3.2.2 Wilayah Kerja

Wilayah kerja Puskesmas bisa berdasarkan kecamatan, faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografi, dan keadaan infrastruktur lainnya yang merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Untuk kota besar wilayah kerja Puskesmas bisa satu kelurahan sedangkan Puskesmas di ibukota kecamatan merupakan rujukan dari Puskesmas kelurahan.Adapun kelurahan yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan adalah:a) Kelurahan Sukaramai I

b) Kelurahan Sukaramai II

c) Kelurahan Sei Rengas II

d) Kelurahan Pandau Hulu II

3.3 Data Umum

3.3.1Data GeografisKecamatan Medan Area SelatanLuas wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan adalah 149.6 Ha, dengan masing-masing luas kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan adalah :

Kelurahan Sukaramai I : 35.70 Ha

Kelurahan Sukaramai II: 31.20 Ha

Kelurahan Sei Rengas II: 35.78 Ha

Kelurahan Pandau Hulu II: 47.55 Ha

Jumlah Lingkungan : 54

Jumlah Kelurahan : 4

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Area Selatan

Sumber : Dari Puskesmas Medan Area Selatan

Denah Lokasi Puskesmas Medan Area Selatan

Sumber : Dari Puskesmas Medan Area Selatan

3.3.2 Data Demografis

Luas Wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan ini terdiri dari : Luas wilayah kerja

: 149,6 Ha

Jumlah kelurahan

: 4 kelurahan

Jumlah lingkungan

: 54 lingkungan

Jumlah penduduk

: 39.670 jiwa

Jumlah Kepala Keluarga: 3911 KK

Jumlah Bayi

: 742 jiwa

Jumlah Balita

: 350 jiwa

Jumlah Neonatus

: 380 jiwa

Jumlah Bumil

: 830 jiwa

Jumlah Bulin

: 792 jiwa

Jumlah Bufas

: 817 jiwa

Jumlah PUS

: 4182 KK

Tabel 3.1

Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Wilayah di Wilayah KerjaPuskesmas Medan Area SelatanJanuari Agustus 2012

KelurahanJumlahPenduduk

(jiwa)Jumlah KKJumlah LingkunganJumlah Penduduk/HaLuas

Wilayah (Ha)

F%F%F%F%F%

Sukaramai I11.60829.31.82723.81731.5325.230.335.7023.9

Sukaramai II9.39823.72.04326.71629.6301.228.031.2020.9

Sei Rengas II8.08420.41.607211120.422621.035.7824.0

Pandau Hulu II1.05426.72.18728.51018.5222.520.747.5531.8

Jumlah39.6701007.664100541001074100149.6100

Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan, 2012Dari tabel diatas dapat diketahui:

1. Jumlah penduduk terbanyak terdapat pada Kelurahan Sukaramai I sebanyak: 11.608 jiwa.

2. Jumlah Kepala Keluarga terbanyak terdapat pada Kelurahan Pandau Hulu II sebanyak: 2.187 jiwa.

3. Jumlah Lingkungan terbanyak terdapat pada Kelurahan Sukaramai I sebanyak 17 lingkungan.

4. Wilayah terluas terdapat pada Kelurahan Pandau Hulu II yaitu 47,55 Ha.

Tabel 3.2

Distribusi Agama Penduduk Menurut Kelurahan Wilayah Kerja

Puskesmas Medan Area Selatan

Januari Agustus 2012

NoAgamaJumlah (Jiwa)Persentase(%)

1Islam13.54934.15

2Protestan6651.67

3Katolik7181.8

4Budha24.73862.38

5Hindu--

Jumlah39.670100

Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan, 2012Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa agama terbanyak dalam penduduk adalah Budha sebanyak 24.738 Jiwa.Tabel 3.3

Distribusi Mata Pencaharian Penduduk Menurut Kelurahan Wilayah Kerja

Puskesmas Medan Area Selatan Kecamatan Medan Area

Januari Agustus 2012

NoMata PencaharianJiwaPersentase (%)

1Pegawai Negeri3872.17

2Pegawai Swasta5.21634.60

3ABRI90.06

4Pensiun1380.93

5Pedagang6.17441.8

6Petani210.14

7Buruh2.95919.97

Jumlah14.814100

Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan, 2012Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mata pencaharian yang banyak adalah pedagang sebanyak 6.147 Jiwa.

Tabel 4.6Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa Di Wilayah Kerja

Puskesmas Medan Area SelatanJanuari Agustus 2012

NoSukuJumlahPersentase (%)

1Cina23.79561,7

2Padang7.37918,6

3Jawa3.3168,3

4Melayu2.0895,26

5Mandailing1.5853,99

6Batak1.5063,97

Jumlah39670100

Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan, 2012Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Suku Bangsa yang terbanyak adalah Cina, yaitu: 23.759 Jiwa.3.4 Sumber Daya Manusia

Puskesmas Medan Area Selatan memiliki tenaga kesehatan yang terdiri dari tenaga medis, paramedic, dan staff administrasi lainnya sebanyak 35 orang, yaitu :

1. Dokter Umum : 4 orang2. Dokter Gigi: 2 orang3. SKM

: 3 orang4. Bidan: 7 orang5. Perawat: 5 orang6. SPK: 11orang7. Asisten Apoteker: 1 orang8. Analis: 2 orang9. Sanitari/ AKL: 1 orang10. SMU : 1 orang

Tabel 3.5

Fasilitas Sumber Daya Manusia di Puskesmas Medan Area Selatan

Tahun 2012

NoNamaGOLPENDIDIKANJABATAN

1dr. UsfayuliantiIII DDokter UmumKepala Puskesmas

2drg. Mirla SafrinaIV DDokter GigiPenanggung jawab

3dr. Marikke PakpahanIV CDokter UmumWakor I

4dr. Budi IkhsanIII BDokter UmumWakor 2

5drg. Ferryana SantiIII CDokter GigiDokter poli gigi

6Rintan SebayangIII DPerawatPoli umum

7Sumini SimatupangIII DPerawatSp2TP, KORIM

8Elpina MarbunIII DPerawatRegistrasi

9Remli SimbolonIII DPerawatPoli umum

10Agustina SimanjuntakIII DBidanKB, Posyandu

11Risma BerutuIII DPerawatDeteksi Dini

12Hj. Gemala Sari, SKMIII DAKLKesling,TU

13Hj. Doharni NasutionIII DSAAAss. Apotekter

14Marlinda NainggolanIII CAnalisAnalisis

15Hj. Nuraini, SKMIII DPerawatDiare, Lansia

16Tiarma Ida S.BScIII DPerawatKlinik bersalin

17Tialam SinuratIII CPerawatPoli umum

18Hotnida R.PIII DPerawatRegistrasi

19Lesnur PanjaitanIII CPerawatRegistrasi

20Marince SinagaIII BPerawatRegistrasi

21Rospida SilalahiIII CPerawatTBC, Posyandu

22Hj. Rodiah Ningsih. SKMIII BPerawatDBD, Promkes, TU

23R. Rodearni. S. SKMIII BPerawatTPG, Posyandu

24Nursinta SiahaanIII BBidanKlinik bersalin

25Bunganti SinagaIII BPerawatRegistrasi

26Sumarli HannaIII APerawatPosyandu

27Rosmi PaneIII APerawatUKS

28Fauziah. H. NasutionIII AAnalisAnalis

29Mansur,Skep NersIII APerawat GigiPerkesmas

30Purnama RayaIII ABidanKlinik bersalin

31Nurlela SihombingIII ABidanKlinik bersalin

32Sri YusnaniII DPerawat GigiPoli gigi

33Hetdinar SamosirII BBidanKlinik Bersalin

34Novera Br. TariganII CBidanKlinik bersalin

35Dewi-Petugas kebersihan

Sumber :SP2TPPuskesmas Medan Area Selatan, 2012Struktur Organisasi Puskesmas Medan Area Selatan

3.5 Fasilitas Fisik Puskesmas Medan Area SelatanPuskesmas Medan Area Selatan dalam menjalankan kegiatannya didukung oleh fasilitas fisik meliputi :

1. Fasilitas gedung Puskesmas permanen.

2. Fasilitas alat-alat

3. Fasilitas obat-obatan

4. Fasilitas administrasi

5. Fasilitas imunisasi

3.5.1Fasilitas Gedung Puskesmas Permanen.

Puskesmas Medan Area Selatan terdiri dari :

1. Ruang kamar dokter

: 1 buah2. Ruangperiksa gigi dan mulut

: 1 buah

3. Ruang obat / apotik

: 1 buah

4. Ruang KIA / KB/ Imunisasi dan Gizi: 1 buah

5. Ruang kartu

: 1 buah

6. Laboratorium/ R. TB Paru

: 1 buah

7. Ruang Rapat

: 1 buah8. Ruang Jaga

: 1 buah9. Gudang

: 2 buah

10. Ruang Rawat Inap

: 1 buah

11. Ruang Bersalin

: 1 buah12. Kamar mandi / WC

: 2 buah

Denah Ruangan Puskesmas Medan Area Selatan KecamatanMedan AreaPeriode Januari - Juni Tahun 2011

4.5.2. Fasilitas Alat-alat.

Adapun peralatan yang dimiliki oleh Puskesmas Medan Area Selatan antara lain :

Alat-alat pemeriksaan pasien. Alat-alat pertolongan persalinan. Alat-alat suntik dan alat-alat P3K. Timbangan bayi dan dewasa. Satu set dental unit Lemari pendingin tempat penyimpanan bahan-bahan imunisasi. Alat-alat laboratorium.3.5.2 Fasilitas Alat-alat3.5.3 Adapun peralatan yang dimiliki oleh Puskesmas Medan Area Selatan antaralain :a) Fasilitas alat-alat kesehatan

Alat-alat pemeriksaan pasien. Alat-alat pertolongan persalinan. Alat-alat suntik dan alat-alat P3K. Timbangan bayi dan dewasa. Satu set dental unit Lemari pendingin tempat penyimpanan bahan-bahan imunisasi. Alat-alat laboratorium.

b) Fasilitas Administrasi Kartu berobat jalan

Buku catatan

Lemari / rak buku Meja dan kursi

Stempel

Arsip

Mesin tik Komputerc) Sumber Keuangan Program Pengobatan Gratis Pemko Medan.3.5.3 Fasilitas Obat-obatan

Dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokok dalam bidang pelayanan kesehatan, Puskesmas Medan Area Selatan didukung oleh perlengkapan obat-obat yang bersumber dari DKK Medan.Tabel 3.6

Obat-obatan yang digunakan di Puskesmas Medan Area SelatanNoNama ObatSediaan

1Amoxicillin syrup kering 125 mg/5 mlSyrup

2Ampicillin kaplet 200 mgKaplet

3Ambroxol syrupSyrup

4Antalgin (metampiron) tablet 500 mgTablet

5Antasida doen tablet kombinasiTablet

6Anti Hemmoroid suppositoriaSuppositoria

7Aqua pro injeksi steril, bebas pirogen 20 mlAmpul

8Asam Askorbat (Vit.C) tablet 50 mgTablet

9Asam mefenamatTablet

10As.salisilat 2% +belerang endap 4% (2-4 salep)Pot

11Asetosal tablet 500 mgTablet

12AcyclovirTablet

13Besi(ii) sulfat tablet salut, kombinasiTablet

14Betason tubeTube

15CaptoprilTablet

16Dapson tablet 100 mgTablet

17Dexamethasone injeksi 5mg/mi-miAmpul

18Dexamethasone tablet 0,5 mgTablet

19Dextrometorfan Hbr syrup 10 mg/smlSyrup

20Dextrometorfan Hbr tablet 15 mgTablet

21Diazepam tablet 2 mgTablet

22Dietilkarbamazin sitrat 100mg/smlTablet

23Difenhidramin Hcl Injeksi 10mg 1 mlAmpul

24Digoksina tablet 0,25mgTablet

25Efedrina Hcl/Bitartrat (Adrenaline) inj 0,1% - 1 mlAmpul

26Ekstrak belladon tablet 10 mgTablet

27Epinefrin Hcl/bitartrat (adrenalin) inj 0,1% - 1 mlAmpul

28Etakridina (rivanol) larutan 0,1%Botol

29Etanol 70%Botol

30Etil klorida semprotBotol

31Eugenol cairanBotol

32Fenobarbital injeksi 40mg/ml -2 mlAmpul

33Fenobarbital tablet 30mgTablet

34Fenoksinometilpensilina tab 250 mgTablet

35Fenoksinometilpensilina tab 500 mgTablet

36Fitomenadion (vit K1) inj.10mg/mi-1mlAmpul

37Furosemid tablet 40mgTablet

38Gentamicin tabletTablet

39Garam oralit untuk 200 ml airSak

40Gentian violet larutan 1%Botol

41Glibenclamid tablet 100mgTablet

42Gliseril guayakolat tablet 100mg, tetesTablet

43Gentamycin salepTube

44Glukosa larutan infuse 5% sterilBotol

45Griseovulfin tablet 250mg micronizedTablet

46Hidrokloroatiazia (hct) tablet 25 mgTablet

47Hidrokortison cream 2,5%Tube

48Ibuproven tab 200mgTablet

49Kalium permanganate serbukBungkus

50Kapas pembalut 250 gramBungkus

51Kasa kompres 40/40 sterilBungkus

52Kasa pembalut hidrofil 4 meter x 15 cmRol

53Kloramfenikol salep mata 1 %Botol

54Kloramfenikol tetes telinga 3%Botol

55Cotrimoxazole tab kombinasiTablet

56Lidocain comp. inj kombinasiAmpul

57MetafluTablet

58Mebendazole tab 100mgTablet

59Kloramfenikol capsule 250 mgCapsule

60Metil clorafenikol-

61MetanolBotol

62Metronidazole tab 250 mgTablet

63Natrium fenitoina cap 100mgCapsul

64Natrium tiosulfat inj 25% - 10 miAmpul

65Natrium 100.000 ui/g tablet vaginalTablet

66NifedipinTablet

67OBHSirup

68Oksigen gas dalam tabung besarTabung

69Oksigen gas dalam tabung kecilTabung

70Oksitetrasiklina hcl salep mata 1%Tube

71Paracetamol tab 500 mgTablet

72Piperazina syr 20%Sirup

73PiroxicamTablet

74Pirodoksina hl (vit B6) tab 10 mgTablet

75Prednison tab 5mgTablet

76Propiltiorasin tab 100mgTablet

77Reserpina tab 0,10mgTablet

78Rifampisin caplet 600mgCaplet

79Salbutamol tab 2mgTablet

80Salicil talk 2%Kotak

81Salicili sipritus 10%-

82Servipex-

83Sianokobalamina (vit B12) inj 500mg/mi 1 mlAmpul

84Silver amalgamserbuk 65 75 %Bungkus

85Sulfamidin tablet 500mgTablet

86Sulfasel tamida tetes mata 15%Botol

87Tetrasiklina HclCapsul

88Truvit syrupSirup

89Tramadol injAmpul

90ZincTablet

Tahun 2012Sumber :Puskesmas Medan Area Selatan, 20123.5.4.Fasilitas Imunisasi.Fasilitas imunisasi yang dimiliki Puskesmas Medan Area Selatan antara lain yaitu :

1. Lemari pendingin.2. Alat-alat imunisasi.3. Vaksin, seperti : BCG, DPT, Polio, Campak, DT, TT dan Hepatitis B.3.6 Sarana dan Fasilitas Pendukung di Wilayah Puskesmas Medan Area Selatan

Tabel 3.7Data Sarana Pendidikan di Wilayah KerjaPuskesmas Medan Area SelatanTahun 2012

NoTingkat PendidikanStatus (Jumlah)

NegeriSwasta

1TK-6

2SD83

3SMP13

4SMA12

5Perguruan Tinggi--

Sumber :Puskesmas Medan Area Selatan, 2012Tabel 3.7

Data Fasilitas Umum di Wilayah KerjaPuskesmas Medan Area SelatanTahun 2012

NoFasilitas UmumJumlah

1Masjid8

2Mushollah12

3Vihara17

4Gereja-

5Kelenteng6

6Plaza2

7Pasar5

8Kolam renang-

9Biliyar8

10Salon52

11Hotel-

12Bioskop-

13Panti pijat5

14Panti asuhan1

Sumber :Puskesmas Medan Area Selatan, 2012BAB IV

KEGIATAN POKOK PUSKESMAS MEDAN AREA SELATAN

4.1 Upaya Penyelenggaraan Kesehatan

4.1.1 Upaya Kesehatan Wajib

Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap Puskesmas.Untuk Dinas Kesehatan Kota Medan upaya penyelenggaraan kesehatan wajib puskesmas ada tujuh program wajib (basic seven), yaitu :

1. Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)

2. Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling)

3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)

4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM = GIZI )5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)

6. Upaya Pengobatan

7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan (SP2TP)

4.1.1.1 Promosi Kesehatan

Tujuan:1. Agar individu, kelompok masyarakat secara keseluruhan melaksanakan perilaku hidup sehat.

2. Agar individu,kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya kesehatan,ikut aktif dalam perencanaan dan penyelenggaraan Posyandu.

Kegiatan:1. Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi,kesehatan lingkungan,gizi keluarga,KB,imunisasi, Posyandu dan sebagainya.

2. Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster,pamplet dan brosur.

3. Pembinaan generasi muda untuk hidup sehat didalam kegiatan antara lain berupa gotong royong dan olahraga.

4.1.1.1.1 Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)

Pengertian

Posyandu merupakan suatu wadah pusat kegiatan pemberian pelayanan kesehatan dan KB yang terpadu tingkat desa.

Sasaran

Bayi, ibu hamil, ibu menyusui dan PUS (Pasangan Usia Subur).

Tujuan

1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita dan angka kelahiran

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR

3. Mempercepat diterimanya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)

4. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat

5. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang sesuai kebutuhan. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan penduduk dan geografis.Menurut tingkatnya Posyandu dibagi 4 strata :

1. Pratama, kegiatan Posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur tiap bulannya, juga terbatas dalam jumlah kader.

2. Madya, kegiatan Posyandu strata ini delapan kali dalam setahun, mempunyai kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah dengan adanya dana sehat.

3. Purnama, kegiatan Posyandu strata ini lebih dari delapan kali dalam setahun dengan kader lebih dari 5 orang dengan cakupan baik dan telah memiliki dana sehat.

4. Mandiri, kegiatan Posyandu strata ini sebanyak dua belas kali dalam setahun dengan kader lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat sudah tersedia untuk lebih dari 50% KK.

Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu:

Meja I: Pendaftaran

Meja II: Penimbangan Bayi dan Balita

Meja III: Pengisian KMS

Meja IV: Penyuluhan perorangan

Penyuluhan perorangan yang diberikan antara lain :

1. Mengenai Balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang diikuti pemberian makanan, Oralit dan Vitamin A dosis tinggi.

2. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI eksklusif dan P2P terhadap ibu hamil dan menyusui.

3. Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan atau tablet busa. Meja V :Pelayanan tenaga kerja professional nmeliputi KIA, KB, Imunisasi dan pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan setempat.

Tabel 4.1Distribusi Posyandu di Wilayah KerjaPuskesmas Medan Area Selatan

Tahun 2012

NoKelurahanJenis PosyanduJumlah

PratamaMadyaPurnamaMandiri

1Sukaramai I-19-10

2Sukaramai II--7-7

3Sei Rengas II--8-8

4Pandau Hulu II-111-12

Jumlah-235-37

Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan 2012Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan mencakup seluruh kelurahan.Namun jenis Posyandu terbanyak adalah jenis Purnama.

4.1.1.2Upaya Kesehatan Lingkungan

Kegiatan:

Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang memenuhi syarat kesehatan. Higiene dan sanitasi tempat tinggal yang mencakup: Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban keluarga. Mendata sarana air minum. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan. Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik untuk kesehatan. Higiene dan sanitasi lingkungan,berupa pengawasan kesehatan tempat- tempat umum serta tempat pengolahan dan penyajian.

Sasaran: Daerah yang rawan air bersih. Daerah yang rawan penyakit menular. Daerah percontohan dan pemukiman baru. Tempat tempat umum seperti terminal, pasar swalayan dan lain lain. Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.

Tabel 4.2

NoKelurahanLingk.PermanenSemi PermanenNon

PermanenJumlah

F%F%F%

1Sukaramai I1781513.73896.5170.281221

2Sukaramai II1679613.74727.94270.451295

3Sei Rengas II11135822.81793.090.151547

4Pandau Hulu II10224611.1081412.6120.205939

Jumlah54408068.54179430.04651.085393

Distribusi Pemukiman Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area SelatanPeriode Januari - Agustus 2012 Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan, 2012Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa:

1. Pemukiman permanen di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak 4080 rumah (68,54%)

2. Pemukiman permanen di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan terbanyak adalah di Pandau Hulu II, sebanyak 2246rumah (11,10%).

3. Jumlah pemukiman semi permanen di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak 1794 rumah (30,04%)

4. Jumlah pemukiman semi permanen terbanyak terdapat di Pandau Hulu II sebanyak 814 rumah (12,6%)

5. Pemukimannon permanen di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak 65 rumah (1,08%).

6. Pemukimannon permanen di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan terbanyak adalah di Sukaramai II, sebanyak 27rumah (0,45%).

Tabel 4.3

Distribusi Jenis Jamban Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan Periode Januari - Agustus 2012NoKelurahanJamban keluargaTotalPersentase (%)

Memenuhi SyaratPersentase %Tidak Memenuhi SyaratPersentase %

1Sukaramai I152422.80470.70157123.51

2Sukaramai II146921.98270.41149622.39

3Sei Rengas II139120.8170.10139820.92

4Pandau Hulu II219532.84220.33221733.18

Jumlah657998.431031.546682100

Sumber :SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan, 2012Dari data di atas dapat diketahui bahwa:

1. Jamban yang memenuhi syarat di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak 6579 (98,43%).

2. Kelurahan yang memiliki jamban yang tidak memenuhi syarat terbanyak terdapat di kelurahan Sukaramai I sebanyak 47 buah (0,70%).

3. Kelurahan yang memiliki jamban yang memenuhi syarat terbanyak adalah di kelurahan Pandau Hulu II, sebanyak 2195 buah (32,84%).

4. Jamban yang tidak memenuhi syarat di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak 103 buah (1.54%)Tabel 4.15

Distribusi Saluran Pembuangan Limbah di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area

Periode Januari Agustus 2012NoKelurahanPerumahanTotalPersentase (%)

Dengan SPALTanpa SPAL

Jumlah%Jumlah%

1Sukaramai I133420.112223.34155623.45

2Sukaramai II131719.851582.37147522.23

3Sei Rengas II129619.53620.93135820.47

4Pandau Hulu II214432.311041.56224833.88

Total609191.85468.26637100

Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan 2012Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa :

1. SPAL di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak : 6091 rumah (91,8%).

2. SPAL di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan terbanyak adalah di Kelurahan Pandau Hulu II sebanyak: 2144 rumah (32,31%).3. Pemukiman tanpa SPAL di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak 546 rumah (8,2%).4. Pemukiman tanpa SPAL di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan terbanyakdi Sukaramai I sebanyak 222 rumah (3,34%).Tabel 4.5Distribusi Air Bersih di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan

Periode Januari Agustus 2012NoKelurahanSarana Air BersihJumlahPersentase

PDAM%Sumur Galian%

1Sukaramai I115715.12643.4142118.5

2Sukaramai II109414.33314.4142518.7

3Sei Rengas II168722590.8174622.8

4Pandau Hulu II296338.61091.4307240.0

Jumlah690190763107664100

Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan, 2012Dari tabel di atas dapat bahwa :

1. Pemukiman yang menggunakan PDAM sebagai sumber air bersih di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak 6901 (90%).2. Pemukiman yang menggunakan sumur galian sebagai sumber air bersih di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak 763 (10%).3. Pemukiman yang menggunakan PDAM sebagai sumber air bersih terbanyak di Kelurahan Pandau Hulu II sebanyak 2963 (40.0%).4. Pemukiman yang menggunakan sumur galian sebagai sumber air bersih terbanyak di Kelurahan Sukaramai II sebanyak 331 (4,4%)

4.1.1.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana4.1.1.3.1 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)Pengertian

Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharan ibu hamil,ibu bersalin,bayi dan balita serta anak prasekolah yang menjadi tanggung jawab Puskesmas,dalam rangka meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan bangsa pada umumnya.Sasaran

Ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita serta anak pra sekolah.

Tujuan

Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu : timbang berat badan, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet tambah darah, serta vitamin A. Melaksanakan penyuluhan pada ibu hamil keadaan gizi, perawatan payudara, ASI eksklusif, kebersihan diri dan lingkungan serta P2P. Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB. Membina Posyandu. Merujuk pasien ke rumah sakit, apabila penyakitnya tidak dapat ditanggulangi di Puskesmas. Pencatatan dan pelaporan KPIA (Kelompok Pembina Belajar Ibu dan Anak). Pemberian Imunisasi pada bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah dan calon pengantin.

Kegiatan Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui. Pertolongan persalinan di luar rumah sakit. Pemeriksaan dan pemeliharaan anak. Imunisasi dasar dan revaksinasi. Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita diare dengan pemberian cairan perorang. Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak. Bimbingan kesehatan jiwa anak. Menjalankan kunjungan rumah. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Kursus dukun. Pelayanan Keluarga Berencana (KB).Sasaran Bumil : 830

Sasaran Bulin : 792

Sasaran Neonatus :742

Sasaran DRT

: 166

Dari tabel diatas didapatkan bahwa jumlah kunjunganTarget K1

: 8/12 x 95%= 63.3%

Target K4

: 8/12 x 95% = 63,3%

Target Neonatus: 8/12 x 90%=60%

Target Persalinan: 8/12 x 90%= 60%1. K1

Pencapaian : Jumlah kunjungan K1 kurang dari target yaitu 62,04% dari target 63,3% , berarti kurang 1,26%2. K4

Pencapaian : Jumlah kunjungan K4 kurang dari target yaitu 54,2 % dari 63,3%, berarti kurang 9,1%3. DRT

Pencapaian : Jumlah resiko tinggi ibu hamil kurang dari target yaitu 17,46 % dari 20%, berarti kurang 2,54%4. Persalinan Nakes

Pencapaian : Jumlah kunjungan Persalinan tenaga kesehatan kurang dari target yaitu 51% daritarget 60%, berartikurang 9%

5. KN 1

Pencapaian : Jumlah kunjungan KN1 kurang dari target yaitu 49,6%dari target 60%, berarti kurang 10,4%

6. KN 3

Pencapaian : Jumlah kunjungan KN3 kurang dari target yaitu 48,65%dari target 60%,berarti kurang 11,35%

Tabel 4.7

Laporan KIA di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan

Periode Januari Agustus 2012

NO.PROGRAMSASARAN

TARGET

(6 BULAN)PENCAPAIANPENCAPAIAN

%ANGKA%

1K 1BUMIL

( 830 )63,3

51,562,04Belum Tercapai

2K 4BUMIL

(830 )63,345054,2Belum Tercapai

3NEONATUSNEONATUS

( 742 )6036849,6Belum Tercapai

4PERSALINANBULIN

( 792 )6040451Belum Tercapai

4.1.1.3.2 Keluarga Berencana ( KB )

Pengertian

Keluarga Berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan agar menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.

Tujuan Menaikkan melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam kelembagaan NKKBS.Sasaran

PUS, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Kegiatan

1. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-usaha terpadu.2. Memberikan layanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk IUD, pil, kondom, suntikan, Kontap, dan susuk.3. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan Posyandu wilayah kerja Puskesmas.4. Memotivasi calon akseptor dan akseptor KB agar menjadi motivator KB.5. Melayani konsultasi kemandulan dan konsultasi Kontap.6. Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan, dan tahunan.Tabel 4.8

Data Pencapaian Program KB di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan

Periode Januari Agustus 2012No.BulanPesertaJenis KBJumlah

IUDKondomImplanSuntikPil

1JanuariBaru000808

Lama000808

2FebruariBaru00012214

Lama000202

3MaretBaru000729

Lama000303

4AprilBaru000404

Lama000336

5Mei

Baru0009211

Lama000101

6Juni

Baru010001

Lama000527

7JuliBaru000000

Lama000022

8AgustusBaru010001

Lama000011

Jumlah020621478

Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan 2012

Dari tabel di atas, dapat di ketahui bahwa :

1. Jumlah aseptor KB baru periode Januari Agustus adalah sebanyak 48 orang

2. Jumlah aseptor KB lama periode Januari Agustus adalah sebanyak 30 orang

3. KB efektif (IUD, Suntik dan Implant) adalah= Jlh pengguna KB efektif/Jlh peserta KB keseluruhan x 100%

= 62/78 x 100% = 79,5%

4. KB Non efektif (pil, kondom) adalah

= Jlh pengguna KB non efektif/Jlh peserta KB keseluruhan x 100%

= 16/78 x 100% = 20,51%

5. Peserta KB baru Drop Out = ( jumlah KB baru + jumlah KB lama bulan Januari)- jumlah peserta KB selama 8 bulan = (48+8)- 78 = -22 jadi tidak ada drop out dari peserta KB

6. Jumlah peserta KB = 30/78 x 100% =38,5%

Dari tabel di atas diketahui bahwa :

1. Puskesmas Medan Area Selatan belum melaksanakan program KB dengan baik, terlihat dari masih rendahnya pemakaian alat kontrasepsi di masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan.

2. Tidak dijumpai pertambahan pasien baru pengguna kontrasepsi jenis IUD, Kondom, dan Implant.

4.1.1.4Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah yang cukup berat dan komplit, pada hakekatnya dikarenakan keadaan ekonomi yang kurang dan kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada. Penyakit-penyakit karena kurangnya gizi di Indonesia adalah : defisiensi protein kalori, defisiensi vitamin A dan defisiensi yodium (gondok dan kreatinin).Beberapa kegiatan usaha perbaikan gizi di Puskesmas Medan Area Selatan, yaitu :

Mendata jumlah Balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas.

Melakukan survey terhadap keadaan gizi masyarakat terutama gizi Balita.

Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk mencegah defisiensi vitamin A pada Balita.

Memberikan tablet penambah darah untuk mencegah dan mengobati anemia pada ibu hamil dan menyusui.

Melakukan demonstrasi menu makanan bergizi dengan harga murah dan terjangkau di Posyandu dan Puskesmas.

Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayuran dan buah-buahan serta memelihara ternak terutama unggas.

Tabel 4.9

Data SKDN Dan Pencapaian Program Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan

Januari Agustus 2012NoGiziJanFebMarAprMeiJuniJuliAgusJumlah

1Jumlah balita yg ada di pos penimbangan (S)4184184184184184184184183344

2Jumlah balita yg terdaftar dan punya KMS (K)4184184184184183923994033284

3Jumlah balita yg naik BB (N)2752682753153213093333422438

4Jumlah balita yg tidak naik BB (T)6370603233372042357

5Jumlah balita yg ditimbang bulan ini tapi tidak ditimbang bulan lalu (O)5455475454545372443

6Jumlah balita yg pertama kali hadir di pos penimbangan (B)4960535354573649411

7Jumlah balita yg ditimbang bulan ini (D)3383383353543413463503892791

8Pemberian Vitamin A

1. Bayi-119-----119238

2. Balita-1328-----12172545

3. Bufas63626150-454855384

9Pemberian Fe

1. Fe1 Bumil3535363433313224260

2. Fe2 Bumil3030322625242826221

3. Fe Bufas6362615050454857436

Keterangan

S = Semua Balita di Wilayah Kerja Puskesmas

K = Semua Balita yang terdaftar dan mempunyai KMS

D = Semua Balita yang di timbang di Posyandu

N = Semua Balita yang naik timbanganya mengikuti pita warna KMS bulan ini.

Dari tabel di atas didapatkan bahwa :

1. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil

Tablet Fe pada ibu hamil

= = 126,21%

2. Jumlah balita yang naik BB terbanyak pada bulan Agustus yaitu 342 balita

= = 81,8%

3. Jumlah balita yang tidak naik BB terbanyak pada bulan Februari yaitu 70 balita

= = 16,74%

4.1.1.5 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit MenularPengertianPenyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan yang sakit, dari reservoir ataupun benda-benda yang mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia sehat.

Sasaran

Seluruh lapisan masyarakat

Tujuan

1. Mencegah terjangkitnya penyakit.

2. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal.3. Menurunkan angka kematian dan kesakitan.Pemberantasan Penyakit Menular atau P2M dilaksanakan karena :

1. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi, misalnya : penyakit Campak, TB Paru.

2. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan higiene dan sanitasi, misalnya : Diare, Infeksi mata, Infeksi telingadan mastoid.3. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang penularannya melalui vektor, misalnya : Demam Berdarah.4. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang ditularkan secara langsung, TB Paru, ISPA, Campak, Cacar air.Kegiatan-kegiatan P2M berupa :

1. Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan.

2. Memberikan penyuluhan kesehatan daerah wabah di Puskesmas.

3. Mengadakan imunisasi antara lain : BCG, DPT, Campak, Polio, DT

dan TT.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengamatan dan pemberantasan penyakit

1. Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit.

2. Melaporkan penyakit menular.3. Menyelidiki di lapangan untuk melihat ada tidaknya laporan yang masuk, menemukan kasus-kasus untuk mengetahui sumberpenularannya.4. Tindakan permulaan untuk menahan penjalarannya.

5. Menyembuhkan penderita hingga sehat.6. Pemberian imunisasi.7. Pemberantasan vektor nyamuk.8. Pendidikan kesehatan.Tabel 4.11

Data Penyakit Demam Berdarah di Wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan

Januari Agustus 2012

NoBulanJumlah Pasien

F%

1Januari00

2Februari00

3Maret00

4April112,5

5Mei00

6Juni00

7Juli00

8Agustus00

Jumlah1

Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan, Periode Januari - Agustus 2012

Dari tabel di atas didapatkan bahwa :

1. Jumlah pasien yang terjangkit DBD terbanyak pada bulan April yaitu sebanyak 1 orang (12,5 %).

2. Bulan Januari, Februari, Maret,Mei, Juni, Juli, Agustus tidak ditemukan pasien DBD.

3. Tidak didapati kasus DBD setiap bulannya menandakan daerah kerja Puskesmas Area Medan Selatan bukanlah daerah endemis.

Tabel 4.12Data Bulanan Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan

Januari Agustus2012No.KeteranganJanFebMarAprMeiJunJulAgusJumlah

1.Suspect11653542238

2.BTA ( + )74424-1-22

3.BTA ( - )421114--13

4.Diobati74424---21

5.Extra Pulmo---------

6.Sembuh74------11

Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan , periode Januari - Agustus 2012

Dari data diatas dapat diketahui bahwa :

1. Jumlah kunjungan pasien yang suspect TB paru pada bulan Januari Agustus 2012 sebanyak 38 orang, rata- rata 5 orang per bulan.

2. Jumlah pasien BTA (+) sebanyak 22 kasus

3. Jumlah penderita TB paru yang mengikuti pengobatan lengkap adalah 21 orang

4. Jumlah penderita TB paru yang yang sembuh total adalah 11/21 x 100 = 52.38%

5. Target kesembuhan penderita TB paru dalam 1 tahun 92%,maka target kesembuhan 8 bulan = 8/12 x 92% = 61,3%,

Pencapaian penderita TB paru yang sembuh total adalah 11/21 x 100% = 52.38%Hasil = Pencapaian Target = 52,38% - 61,3% = - 8,92 %

4.1.1.5.1Program ImunisasiPengertian

Imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh terhadap penyakit tertentu.Sasaran

Bayi, Balita, ibu hamil, anak sekolah dan pasangan usia subur (PUS).Tujuan

1. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian

2. Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil, dan pencegahan penyakit.

Macam-macam imunisasi

1. BCG

Gunanya : Menghindari dan memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC terhadap anak.Cara pemberian :

a. Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali.

b. Lokasi pemberian pada lengan kanan atas

c. Dengan injeksi Subkutan

d. Dosis 0.5 cc.2. DPT

Gunanya : Untuk mencegah Difteri, Pertusis, Tetanus.

Cara pemberian :

a. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 3 kali

b. Dosis 0,5 ml dengan minimal 4 minggu, sebanyak 3 kali suntikan

c. Lokasi suntikan dipaha luar

d. Injeksi IM

3. Polio

Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Polio.

Cara pemberian :

a. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 4 kali

b. Diberikan dengan meneteskan ke dalam mulut.

4. Campak

Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak

Cara pemberian :

a. Diberikan pada bayi umur 9-11 bulan, sebanyak 1 kali

b. Lokasi pemberian pada lengan kiri

c. Dengan injeksi subkutan

d. Dosis 0,5 ml.

5. TT

Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tetanus.

Cara pemberian :

Diberikan pada murid kelas V SD, calon pengantin (PUS), diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu.

6. Hepatitis B

Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B.

Cara pemberian :

a. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, diberikan 3 kali dengan interval minimal 4 minggu.

b. Dengan injeksi IM

Tabel 4.13

Data Pencapaian Program Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan

Januari Agustus 2012

No.ImunisasiTarget

1 ThSasaranCakupanCapaianHasil

(+/-)

JanFebMarAprMeiJuniJuliAgusF%

1BCG90Bayi356164616165676748164,82-25,18

2Hepatitis B90Bayi274244444265676739853,63-36,37

3DPT-HB 197Bayi356164616165676748164,82-32,18

4DPT-HB 297Bayi356164616165676748164,82-32,18

5DPT-HB 397Bayi356164616165676748164,82-32,18

6Polio 197Bayi356171616165676748865,76-31,24

7Polio 297Bayi356171616165676748865,76-31,24

8Polio 397Bayi356171616165676748865,76-31,24

9Polio 497Bayi356171616165676748865,76-31,24

10Campak90Bayi356164616165676748164,82-25,18

JUMLAH342591648589589650670670

Sumber : SP2TPPuskesmas Medan Area Selatan, Periode Januari - Agustus 2012Dapat diketahui bahwa :1. Program Imunisasi BCG, pencapaian64,82%, target 90%, hasil 25,18%.

2. Program Imunisasi Hepatitis B,pencapaian53,63%, target 90%, hasil 36,37%.

3. Program Imunisasi DPT I-HB1, pencapaian 64,82%, target 97%, hasil 32,18%

4. Program Imunisasi DPT II-HB2, pencapaian 64,82%, target 97%, hasil 32,18%.

5. Program Imunisasi DPT III-HB3, pencapaian64,82%, target 97% , hasil 32,18%.

6. Program Imunisasi Polio I, pencapaian 65,76%, target 97%, hasil 31,24%.

7. Program Imunisasi Polio II, pencapaian65,76%, target 97%, hasil 31,24%.

8. Program Imunisasi Polio III, pencapaian 65,76%, target 97%, hasil 31,24%.

9. Program Imunisasi Polio IV, pencapaian65,76%, target 97%, hasil 31,24%.

10. Program Imunisasi Campak, pencapaian 64,82%, target 90%, hasil 25,18%.

Grafik Batang 4.3

Imunisasi BCG di Wilayah KerjaPuskesmas Medan Area Selatan

Januari Agustus 2012

Grafik Batang 4.4

Imunisasi Hepatitis di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan

Periode Januari Agustus 2012

Grafik Batang 4.5

Imunisasi DPT di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan

Periode Januari Agustus 2012

Grafik Batang 4.6

Imunisasi Polio di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan

Periode Januari Agustus 2012

Grafik Batang 4.7

Imunisasi Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan

Periode Januari Agustus 2012

4.1.1.6 UpayaPengobatan

Dalam usaha pengobatan penderita tidaklah diobati secara kuratif saja melainkan juga memberikan pengertian tentang preventif terhadap penyakit. Di Puskesmas Medan Area Selatan dilaksanakan pengobatan gratis untuk pengobatan dasar bagi pasien rawat jalan dan menolong penderita gawat darurat baik tindakan operasi terbatas maupun rawat inap sementara seperti kecelakaan lalu lintas, persalinan, dan lain lain.

Kegiatan yang dilakukan pada pemeriksaan kesehatan masyarakat di Puskesmas, meliputi :

1. Pemeriksaan, mendiagnosa penyakit dan memberikan obat melalui apotek yang ada di Puskesmas

2. Peyuluhan kepada pasien pada saat dilakukan pemeriksaan

3. Merujuk penderita yang tidak mampu ditangani.

Perawatan dan pengobatan pasien di Puskesmas Medan Area Selatan meliputi:1. Pasien umum

a. Umum gratis (pasien yang berobat menggunakan KTP/KK)

b. Umum bayar2. ASKES3. JAMKESMAS4. JPKM

Tabel 4.14

Data Bulanan 10 Penyakit Terbesar di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan Periode Januari Agustus 2012

NoPenyakitJanFebMarAprMeiJuniJumlah

1ISPA202162149148149145955

2Penyakit Kulit105152151142139103792

3Penyakit Gigi dan Mulut9991113116103100622

4Penyakit Otot Sendi898379817582489

5Diare878076757585478

6Hipertensi524344313035235

7Pneumonia172218222320122

8Tonsillitis132018172022100

9TB Paru74424-21

10Penyakit Mata77453531

Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan, Periode Januari - Agustus 2012Grafik Batang 4.8

Data 10 Penyakit Terbesar di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan Periode Januari Agustus 2012

Keterangan Tabel 4.14 dan Grafik 4.8

1. Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut merupakan penyakit terbanyak dengan jumlah 955 orang ( 24,66%).

2. Penyakit terbesar ke-2 adalah penyakit kulit dengan jumlah 792 orang (20,45%).

3. Penyakit mata merupakan penyakit terkecil dengan jumlah 31 orang (0,80%).4.1.1.7UpayaPencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka Sistem Informasi KesehatanTujuan :

1. Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan

2. Untuk dipergunakan sebagai bahan di dalam menyusun rencana kerja

Pembagian :

Pencatatan

1. Kegiatan administrasi

2. Registrasi family folder3. Registrasi kegiatan lain.

Pelaporan

1. Laporan kejadian luar biasa

2. Laporan biasa yaitu mencatat jumlah penyakit dan pengunjung Puskesmas

3. Laporan mingguan yaitu mencatat kasus penyakit menular

4. Bulanan yaitu mencatat kegiatan Puskesmas dan Posyandu

5. Laporan triwulan yaitu mencatat semua kegiatan Puskesmas dan rencana kerja selama triwulan

6. Laporan tahunan yaitu mencatat semua laporan dalam satu tahun yang diambil dari laporan bulanan.

7. Laporan khusus berupa penyakit, kematian dan obat.1.1.2 Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas Medan Area Selatan adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditentukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya tersebut adalah:

4.1.2.1 Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)

Pengertian

Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) adalah wadah belajar untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah umum dan sekolah agama.

Tujuan:

Menciptakan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam ragka pembentukan manusia seutuhnya.Kegiatan UKS di Puskesmas Medan Area Selatan :

1. Mendata jumlah murid sekolah

2. Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan intra/ekstrakurikuler(dokter kecil/remaja).

3. Melaksanakan peyuluhan kesehatan pribadi, cuci tangan yang benar, kesehatan gigi, kesehatan lingkungan, P2M, P3K, dan lain lain.

4. Membuat rencana kerja bulanan dan membuat laporan kerja bulanan, triwulan dan tahunan.

Hampir seluruh dari sekolah tersebut mempunyai fasilitas UKS dan guru Pembina UKS dibawah pengawasan dan pembinaan tenaga kesehatan dari Puskesmas Medan Area Selatan.4.1.2.2 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (UPKM = PHN)

Kegiatan pemulihan perawatan dilakukan di Puskesmas Medan Area Selatan adalah pengobatan rawat inap. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah :

1. Melaksanakan pengobatan terhadap pasien

2. Memberikan penyuluhan langsung

3. Melakukan diagnosis sedini mungkin

4. Mengadakan pemeriksaan laboratorium

5. Melaksanakan tindakan pengobatan

6. Melakukan upaya rujukan

4.1.2.3Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM)

Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang menjadi beban Puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak pengobatan serta dapat diartikan pula kesehatan gigi dasar paripurna yang ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat berpenghasilan rendah khususnya kelompok masyarakat awam.

Kegiatan kegiatan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut yang dapat dilaksanakan :

1. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan pencabutan gigi

2. Membuat rencana kerja dan laporan kegiatan.

Kegiatan yang dilakukan meliputi :

1. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan penyuluhan kebersihan gigi pada pasien yang berobat di Puskesmas.

2. Usaha kesehatan gigi anak sekolah

3. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)

Tabel 4.16

Data Kasus Kelainan Gigi dan Mulutdi Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan

Januari Agustus 2012No.DiagnosaBulan

JanFebMarAprMeiJuniJuliAgus

1Karies Gigi01014320

2Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal3434394436262625

3Ginggivitis dan Jaringan Periodontal02404152

4Gangguan Gigi dan Jaringan Penyangga Lain3244465551284223

5Penyakit Rongga Mulut dan Kelenjar Ludah, Rahang dan Lainnya.00000010

Jumlah66818910095587550

Sumber :SP2TPPuskesmas Medan Area Selatan, Periode Januari - Agustus 2012

4.1.2.4Usaha Kesehatan Jiwa (UKJ)Kegiatan yang dilakukan meliputi :

1. Pengenalan dini gangguan jiwa

2. Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan jiwa

Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan.

4.1.2.5 Usaha Kesehatan Mata (UKM)Kegiatan yang dilakukan :

Garis integrasi dengan kegiatan Puskesmas yang lain:

1. Kegiatan KIA, pemberian vitamin A dosis tinggi pada Balita, peyuluhan kesehatan di Posyandu

2. Dengan UKS peyuluhan kesehatan mata disekolah

3. Melakukan pengobatan mata yang dapat ditanggulangi

4. Melakukan rujukan kepada unit yang mampu, apabila pengobatan tidak mampu ditanggulangi.

4.1.2.6 Upaya Kesehatan Lanjut Usia (USILA = LANSIA)Kegiatan kegiatan lanjut usia di Puskesmas adalah :

Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia

Upaya promotif yaitu upaya menggairahkan semangat hidup usia lanjut agar mereka tetap berguna untuk dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat. Upaya promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan tentang :

1. Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan diri.

2. Makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.

3. Meningkatkan kegiatan sosial dimasyarakat.

Tabel

Cakupan Kegiatan Posyandu Lansia

Periode Januari-Agustus 2012

KegiatanTargetHasil Cakupan

Vaksinasi/UsiaJanFebMarAprMeiJunJulAgus

Umur 45-5994100999892909290

Umur 60-698285898989879090

Umur >704346454346454645

Jumlah219231233230227222228225

Pengukuran BB

Normal183197201202197193199190

Lebih2321191515141515

Kurang1313131315151410

Jumlah219231233230227222228215

Pengukuran TD

Normal161168170172165162166160

Tinggi4547484546454645

Rendah1316151316151615

Jumlah219231233230227222228220

Pemeriksaan KGD/DM403904041404240

BAB V

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

5.1 Permasalahan

Berdasarkan data-data di atas, maka dapat dibuat prioritas permasalahan di Puskesmas Medan Area Selatan adalah sebagai berikut :1. Kesehatan Ibu dan AnakDalam hal ini yang menjadi masalah paling utama adalah tidak tercapainya pemberian ASI eksklusif (table 4.7, hal 50). Dimana target yang harus dicapai suatu puskesmas untuk program pemberian ASI eksklusif adalah 80%, sedangkan cakupan ASI eksklusif pada bulan Mei, Juni, Juli, dan Agustus hasil yang sangat rendah 0%, dan ini menjadi masalah pokok.

Ibu-ibu tidak memberikan ASI nya kepada bayinya dikarenakan oleh faktor :

a. Faktor pemberian minuman prelaktal

1. Ibu yang melahirkan di rumah sakit/klinik bersalin, begitu anak lahir langsung diberi susu formula, sehingga bayi tidak mau disusui lagi.

2. Sebagian ibu-ibu menyebutkan bahwa kalau ASI nya tidak keluar, maka si Ibu berinisiatif langsung memberikan minuman selain ASI.

b. Faktor psikologis

Adanya anggapan para ibu bahwa menyusui merusak penampilan

c. Faktor sosial budaya

Ibu-ibu pekerja

Adanya pendapat Ibu bahwa semakin mahal harga susu formula yang diberikan kepada bayinya semakin baik nilai gizinya dan semakin tinggi tingkat social keluarga.

d. Faktor pengetahuan

Kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat ASI eksklusif.

Kurangnya pengetahuan ibu mengenai dampak jika anak tidak diberi ASI eksklusif

e. Kurangnya promosi pemberian ASI ekslkusif dari petugas kesehatan.

Kurangnya kegiatan puskesmas dalam mempromosikan ASI eksklusif kepada ibu-ibu pada saat posyandu dan pemeriksaan kehamilan di puskesmas.

Inisiasi menyusui dini.2. Penggunaan KontrasepsiKesadaran masyarakat dalam penggunaan kontrasepsi masih rendah, hal ini dapat dilihat dari minimnya orang yang menggunakan alat kontrasepsi disbanding dengan pasangan usia subur.(Tabel 4.8, hal 51)

3. Program Imunisasi

Target yang harus dicapai suatu puskesmas untuk program imunisasi adalah 90-97%, sedangkan imunisasi pada bulan Januari-Agustus menunjukkan hasil 53-65%, dan ini menjadi masalah pokok.

Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu :

1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa

Berdasarkan distribusi penduduk di daerah Kecamatan Medan Area Selatan ini, suku bangsa yang terbanyak adalah suku Cina, dimana biasanya masyarakat penduduk Cina ini lebih memilih membawa anak-anaknya untuk imunisasi ke rumah sakit swasta.

2. Fasilitas Kesehatan yang sudah memadai

Berdasarkan data yang diperoleh, dimana fasilitas kesehatan di sekitar daerah Medan Area Selatan sudah memadai, sehingga masyarakat sekitar cenderung memilih untuk imunisasi di fasilitas kesehatan yang terdekat dengan tempat tinggal.

4.ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)

Angka Kesakitan ISPA yang lebih mendominasi penyakit yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, yaitu berjumlah : (table 4.14, hal 59)

a. ISPA merupakan penyakit yang belum pernah tuntas dalam pengobatan.

b. ISPA dapat menyebabkan berbagai komplikasi terhadap saluran pernafasan.

c. ISPA dapat mewabah dalam satu anggota keluarga maupun di tengah-tengah masyarakat.

d. ISPA dengan tipe kronis, dapat menyebabkan kematian terutama pada bayi, balita, maupun anak-anak.

5.2 Pemecahan Masalah1. ASI Eksklusif

Berdasarkan uraian permasalah di atas hendaknya petugas Puskesmas Medan Area Selatan khususnya KIA, gizi dibantu dengan kader-kader kesehatan di Kelurahan lebih meningkatkan promosi kesehatan dan koordinasi kepada berbagai sector lintas sektoral lainnya (BKKBN, PKK, dll) di dalam menjalankan tugasnya yaitu :

a. Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang perawatan payudara dan pola konsumsi makanan yang beragam dan seimbang agar setelah melahirkan ibu dapat menyusui secara maksimal.

b. Tenaga kesehatn lebih meningkatkan promosi kesehatan kepada ibu tentang inisiasi menyusui dini (IMD) dan pemberian ASI Eksklusif terhadap bayi mereka selama 6 bulan tanpa pemberian makanan/minuman tambahan lainnya.

c. Memberikan promosi kesehatan/penyuluhan bagi ibu yang bekerja , agar mereka tetap memberi ASI pada bayinya dengan cara memompa ASI nya lalu menyimpan di lemari pendingin untuk tetap diberikan kepada bayi setiap saat.2. Penggunaan kontrasepsi

Dari hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan bahwa masih minimnya penggunaan kontrasepsi dan kuranggnya tingkat kesadaran masyarakat daerah Kecamatan Medan Area Selatan maka perlu dilakukan, antara lain :

a. Mengadakan promosi kesehatan tentang pentingnya dan keuntunngan dari penggunaan alat kontrasepsi.

b. Mengadakan penyuluhan di Puskesmas Medan Area Selatan dan bekerjasama dengan lintas sektoral (BKKBN, PKK, dll).3. Program Imunisasi

a. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, hendaknya petugas puskesmas lebih meningkatkan promosi kesehatan tentang imunisasi kepada masyarakat di sekitar puskesmas.

b. Sebaiknya puskesmas lebih meningkatkan kualitas baik dari segi tenaga kesehatan maupun sarana fasilitas dan pelayanan puskesmas, sehingga dapat lebih meningkatkan kepercayaan dan minat masyarakat untuk datang berobat ke puskesmas.4. ISPA

Berdasarkan hasil Tabel 4.14 hal 59, bahwa penyakit terbanyak pada Puskemas Medan Area Selatan adalah ISPA dengan total jiwa/Agustus 2012. Maka perlu diadakan :

a. Penyuluhan tentang ISPA di Puskesmas Medan Area Selatan kepada masyarakat yang berada di daerah Kecamatan Medan Area Sealatan.

b. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat daerah Kecamatan Medan area Selatan tentang lingkungan yang bersih dan sehat untuk mencegah ISPA.

c. Membentuk dan membina guru-guru UKS, dokter remaja dan dokter kecil.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Dari kegiatan KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Medan Area Selatan disimpulkan :

1. Puskesmas Medan Area Selatan sebagian besar telah menjalankan kegiatan pokok puskesmas dengan baik, terutama di bidang promosi kesehatan lingkungan, pencegahan penyakit menular, pengobatan, pencatatan dan pelaporan.

2. Program sosialisasi tentang kontrasepsi terhadap masyarakat masih rendah, hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta sangat sedikit dibandingkan dengan pasangan usia subur.

3. Cakupan ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Medan Area Selatan tidak memenuhi target.

4. Status gizi dan peran serta masyarakat dalam peningkatan gizi balita masih rendah.

5. Cakupan imunisasi di wilayah Puskesmas Medan Area Selatan tidak memenuhi target.

6. Kader aktif di posyandu yang ada di wilayah kerja puskesmas masih kurang untuk melayani balita yang ada.

7. Masyarakat wilayah Puskesmas Medan Area Selatan dan sekitarnya mampu memanfaat dengan baik keberadaan puskesmas, hal ini terlihat dengan tingginya kunjungan masyarakat setiap bulannya.

6.2 SARAN

Dari kegiatan KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Medan Area selatan disarankan :

1. Perlu peningkattan penyuluhan tentang hidup sehat terutama yang berhubungan dengan pentingnya ASI Eksklusif bagi anak.

2. Meningktakan kerjasama dengan lintas sektoral untuk mensosialisasikan pentingnya ASI Eksklusif bagi masa depan anak.

3. Perlunya usaha maksimal dalam peningkatan gizi balita.

4. Perlunya penambahan kader aktif posyandu untuk melayani balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan.

JADWAL KEGIATAN

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

DI PUSKESMAS MEDAN AREA SELATAN

11-15 SEPTEMBER 2012

11 September 2012 Melapor ke pimpinan (Kepala Puskesmas) Medan Area Selatan. Perkenalan dengan pimpinan (Kepala Puskesmas) dan petugas kesehatan di Puskesmas Medan Area Selatan.

12 September 2012 Bimbingan dengan Dr. Budi Ikhsan

Orientasi puskesmas Mengumpulkan data-data program pokok puskesmas Membantu memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien di puskesmas

13 September 2012 Membantu memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien di puskesmas Mengumpulkan data-data puskesmas14 September 2012 Membantu memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien di puskesmas Mengumpulkan data-data puskesmas

Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap pasien di puskesmas tentang kanker payudara15 September 2012 Membantu memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien di puskesmas Mengumpulkan data-data puskesmas.

Jln. Sutrisno

Jalan Medan Area Selatan

Puskesmas Medan Area Selatan

Jln. Halat

KEPALA PUSKESMAS

Dr. Usfayulianti

KEUANGAN

Rodiah

GIZI

Rodearni

USILA

Nuraini

WAKOR I

Dr. Marikke

PERLENGKAPAN

Rodiah

TATA USAHA

Rodia Gemala

Gemala

PENANGGUNGJAWAB

Drg. Mirla

WAKOR II

Dr. Budi Ikhsan

PKM/PSM

Sumini

Hotnida

PHN

Agustina

UKS

Rosmini

KIA

Purnama

PENGOBATAN

Dr. Marikke

Drg. Mirla

Dr.Ferryana

DETEKSI DINI

Risma

P2M

Rodiah

Rospida

Sumini

SP2TP

Suminim

KB

Aisah

LAB

Marlinda

Fauziah

KESLING

Gemala

UKGS/I

UKGM

Sri

Yusnani

Mansur

APOTEK

Doharni

PINTUKA.KARTU

R.DOKTER

R.TUNGGU

K.MANDI

APOTIKK.PERIKSA

R.RAWAT

K.JAGA BIDAN

DAPUR

KLINIKR.IMUNISASI

GUDANG

K.BERSALINK.MANDI

POLI GIGI

KIA/KB

Rumahdinas

TERAS

LAB DAN PERAWATAN INAP

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

x 100%

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

x 100%

EMBED Equation.3

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH 47

_1409174147.xlsChart1

20210599898752171397

162152918380432220127

1491511137976441818104

148142116817531221755

149139103757530232073

145103100828535202255

ISPA

Penyakit Kulit

Penyakit Gigi dan Mulut

Penyakit Otot Sendi

Diare

Hipertensi

Pneumonia

Tonsilitis

TB Paru

Penyakit Mata

Sheet1

ISPAPenyakit KulitPenyakit Gigi dan MulutPenyakit Otot SendiDiareHipertensiPneumoniaTonsilitisTB ParuPenyakit Mata

Jan20210599898752171397

Feb162152918380432220127

Maret1491511137976441818104

April148142116817531221755

Mei149139103757530232073

Juni145103100828535202255

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1409210004.xlsChart1

27

42

44

44

42

65

Hepatitis B

Sheet1

Hepatitis B

Jan27

Feb42

Mar44

Apr44

Mei42

Jun65

Jul67

Agus67

_1409210050.xlsChart1

35

61

64

61

61

65

Campak

Sheet1

Campak

Jan35

Feb61

Mar64

Apr61

Mei61

Jun65

Jul67

Agus67

_1409216031.xlsChart1

35

61

64

61

61

65

BCG

Sheet1

BCG

Jan35

Feb61

Mar64

April61

Mei61

Jun65

Jul67

Agus67

_1409210030.xlsChart1

35353535

61616161

71717171

61616161

61616161

65656565

Polio 1

Polio 2

Polio 3

Polio 4

Sheet1

Polio 1Polio 2Polio 3Polio 4

Jan35353535

Feb61616161

Mar71717171

Apr61616161

Mei61616161

Jun65656565

Jul67676767

Agus67676767

_1409209985.xlsChart1

353535

616161

646464

616161

616161

656565

DPT 1

DPT 2

DPT 3

Sheet1

DPT 1DPT 2DPT 3

Jan353535

Feb616161

Mar646464

Apr616161

Mei616161

Jun656565

Jul676767

Agus676767

_1409170942.unknown

_1409170946.unknown

_1409170948.unknown

_1409170949.unknown

_1409170951.unknown

_1409170947.unknown

_1409170944.unknown

_1409170945.unknown

_1409170943.unknown

_1409170940.unknown

_1409170941.unknown

_1409170938.unknown