Laporan Kegiatan Di Banyubiru Kel 1

12
LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN BELAJAR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) BANYUBIRU, SEMARANG, JAWA TENGAH Oleh : Fajar Ginanjar 210601100830001 Rizka Griyamardira Ramadhan 210601100830002 Ainur Rohmah 210601100830003 Meira Dwi Primanto 21060110083004 Erina Charisma Putri 21060110083005 PSD III TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

Transcript of Laporan Kegiatan Di Banyubiru Kel 1

LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN BELAJAR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) BANYUBIRU, SEMARANG, JAWA TENGAH

Oleh : Fajar Ginanjar 210601100830001 Rizka Griyamardira Ramadhan 210601100830002 Ainur Rohmah 210601100830003 Meira Dwi Primanto 21060110083004 Erina Charisma Putri 21060110083005

PSD III TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang

Kebutuhan masyarakat Indonesia akan energi saat ini semakin meningkat seiring dengan semakin berkembangnya pembangunan. Kebutuhan akan energi yang semakin meningkat ini harus di imbangi dengan berambahnya altrnativ sumber energi pula. Untuk mencukupi kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat, salah satunya adalah pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro dengan prinsip kerja yang sederhan yang dapat dikembangkan di daerah-daerah. Dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro ini sangat membantu pemerintah Indonesia dalam mencukupi kebutuhan energi listrik di masyarakat. Untuk lebih mengenal dan memahami tentang sumber energi maka pada hari Sabtu tanggal 27 Desember 2010 mahasiswa Program Diploma III Teknik Elektro program kerjasama Universitas Diponegoro Perusahaan Listrik Negara dengan didampingi oleh Bapak Drs. Eko Ariyanto selaku dosen berkunjung ke Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di daerah Banyu Biru, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Rombongan berkumpul di kampus Program Diploma III Teknik dan perjalanan di mulai pukul 07.30 dengan mengendarai sepeda motor dan sebagian menggunakan mobil dan sampai di tempat tujuan pukul 09.00. Tempat yang pertama kami kunjungi adalah Power House dimana masih dalam proses pembangunan kemudian dilanjutkan ke tempat saluran pipa penstock di sepanjang area hingga mencapai bak penampung dan

yang berada di ujung pipa dekat sumber air. Dan kemudian di akhiri dengan kembali lagi ke House Power

B. Tujuan 1. Meninjau langsung proses dihasilkannya energi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. 2. Dapat mengetahui dan memahami prinsip kerja pembangkit listrik tenaga mikrohidro 3. Mengenal alat dan komponen dalam menghasilkan produksi energi listrik 4. Menambah pengetahuan di bidang ketenaga listrikan

BAB II ISI

A. Pembangunan Mikrohidro Banyubiru

Pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang berada di Dusun Dermolo, Desa Kebumen Banyubiru Kab.Semarang dimulai sejak bulan Januari 2010 dan rencananya selesai pada bulan Juni 2010, namun karena beberapa kendala, saat ini pembangunannya masih berlangsung. Pembangunan mikrohidro diperkirakan menghabiskan dana sebesar 4 miliar yang diperoleh dari kerja sama dari Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah, Paguyuban Petani Gunung Proto(dulu Rapensa), seta dukungan dari PT.IBK. Pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro ini mendapat respon yang positif dari masyarakat Desa Kebumen dengan harapan pembangunan ini akan memberi manfaat yang besar untuk masyarakat Desa Kebumen dan daerah disekitarnya. Hal ini mengingat potensi listrik yang dihasilkan kapasitasnya lebih dari cukup jika digunakan untuk 2-3 desa. Pembangunan instalasi mikrohidro ini tinggal menunggu proses akhir pemasangan instalasi dan akan segera dioperasikan B. Pengenalan Mikrohidro

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu alternativ pembangkit listrik dalam sekala kecil yang menggunakan tenaga air dengan cara memanfaatkan ketinggian tempat dan jumlah debit air sebagai tenaga penggerak turbin generator. Prinsip kerja ini hampir sama dengan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) namun karena dalam sekala yang kebih kecil maka Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro kira-kira hanya

menghasilkan energi listrik sebesar 10 kilowatt (kW) hingga 100 kW. Perbedaan antara Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan mikrohidro

terutama pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA dibawah ukuran 200 KW digolongkan sebagai mikrohidro. Dengan demikian, sistem pembangkit mikrohidro cocok untuk menjangkau ketersediaan jaringan energi listrik di daerah-daerah terpencil dan pedesaan

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro membantu pemerintah mengurangi beban dalam menyediakan energi listrik hingga kawasan pedesaan, selain itu berperan besar dalam melestarikan lingkungan hutan sebagai sumber resapan air, sebagai teknologi ramah lingkungan karena tidak menghasilkan limbah atau sisa buangan yang berbahaya. Selain itu, bisa mengurangi pemakaian bahan bakar utama. Dan juga akan meningkatkan kepedulian kita dalam pemanfaatan energi alternatif untuk pemenuhan kebutuhan energi seharihari B. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator. Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Pada dasarnya, mikrohidro

memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head). Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik. Di samping faktor geografis (tata letak sungai), tinggi jatuhan air dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan air menjadi tinggi. Air sungai mengalir ke sebuah pembuka di bagian sisi sungai ke dalam sebuah bak pengendap (Settling Basin) yang digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel pasir dan kotoran dari air. Fungsi dari bak pengendap ini sangat penting untuk melindungi komponen-komponen berikutnya dari dampak pasir dan kotoran. Di bak pengendap ini jumlah air diatur agar volumenya selalu tetap sehingga debit air yang di gunakan untuk memutar generator selalu tetap. Kemudian air yang sudah diatur volumenya dialirkan melalui saluran pembawa

(Headrace) mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan. Kemudian air dialirkan melalui sebuah pipa pesat (penstock) kedalam rumah pembangkit (House Power) yang pada diarahkan ke turbin sedemikian rupa sehingga turbin dapat berputar. Putaran dapat terjadi karena aliran air menabrak sudu-sudu turbin sehingga energi mekanis dari air diubah untuk menggerakkan turbin. Seiring perputaran turbin maka poros turbin pun ikut berputar. Putaran dari poros turbin tidak dapat secara langsung digunakan untuk memutar generator karena putaran poros harus disesuaikan dengan spesifikasi generator maka diperlukan adanya transmisi roda gigi, tidak lain untuk menyesuaikan putaran seperti apa yang diinginkan (sesuai dengan spesifikasi generator). Setelah dihasilkan listrik dari generator maka tegangan listrik dinaikan untuk dapat distribusikan atau di jual ke PLN

C. Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Beberapa komponen yang digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro baik komponen utama maupun bangunan penunjang antara lain : 1. Dam/Bendungan Pengalih (intake). Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di bagian sisi sungai ke dalam sebuah bak pengendap. 2. Bak Pengendap (Settling Basin). Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-partikel pasir dari air. Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting untuk melindungi komponen-komponen berikutnya dari dampak pasir. 3. Saluran Pembawa (Headrace). Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan.

4. Pipa

Pesat

(Penstock).

Penstock

dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah roda air, dikenal sebagai sebuah turbin.

5. Turbin. Turbin berfungsi untuk mengkonversi energi aliran air menjadi energi putaran mekanis. 6. Pipa Hisap. Pipa hisap berfungsi untuk menghisap air, mengembalikan tekanan aliran yang masih tinggi ke tekanan atmosfer. 7. Generator. Generator berfungsi untuk menghasilkan mekanis. listrik dari putaran

8. Panel kontrol. Panel kontrol berfungsi untuk menstabilkan tegangan. 9. Pengalih Beban (Ballast load). Pengalih beban berfungsi sebagai beban sekunder (dummy) ketika beban konsumen mengalami penurunan. Kinerja pengalih beban ini diatur oleh panel kontrol. Penggunaan beberapa komponen disesuaikan dengan tempat instalasi (kondisi geografis, baik potensi aliran air serta ketinggian tempat) serta budaya masyarakat. Sehingga terdapat kemungkinan terjadi perbedaan desain mikrohidro serta komponen yang digunakan antara satu daerah dengan daerah yang lain.

C. Keuntungan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Beberapa keuntungan yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga listrik mikrohidro adalah sebagai berikut : 1. Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTMH ini cukup murah karena menggunakan energi alam. 2. Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan. 3. Tidak menimbulkan pencemaran. 4. Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan. 5. Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan sehingga ketersediaan air terjamin. 6. Teknologi yang handal dan kokoh sehingga mampu beroperasi lebih dari 15 tahun 7. Efisiensi tinggi (70-85 persen).

BAB III PENUTUP

Kesimpulan Pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di Banyubiru, Semarang, Jawa Tengah merupakan salah satu upaya membantu pemerintah dalam menckupi kebutuhan listrik. Pembangunan ini disambut baik