Laporan kayu lembar kerja

203
1 Kode. 121064 Subje k Topik : : Praktek Kayu Pendahuluan Tanggal 24 Nov’14 LEMBAR KERJA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari bab ini, diharapkan mahasiswa berminat mengikuti sekaligus melakukan praktek kayu sehingga mampu mengembangkan dan mengimplementasikan materi praktek kayu dengan menggunakan peralatan praktek kayu yang terus berkembang. 1.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari bab ini, diharapkan mengerti dan mampu melakukan praktek akan penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi bangunan dan juga sebagai bahan industri meubel (furniture). 1.3 Latar Belakang Penulisan buku ajar ini dilatar belakangi oleh berkurangnya minat pada praktek kayu, keseragaman dalam memberi materi praktek kayu, tidak adanya peremajaan peralatan praktek kerja kayu baik yang manual maupun yang masinal dan kemajuan teknologi dibidang pekerjaan kayu yang sangat pesat sekali, serta untuk mempermudah pada saat

Transcript of Laporan kayu lembar kerja

Page 1: Laporan kayu lembar kerja

1

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pendahuluan

Tanggal

24 Nov’14

LEMBAR KERJA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari bab ini, diharapkan mahasiswa berminat mengikuti sekaligus

melakukan praktek kayu sehingga mampu mengembangkan dan mengimplementasikan

materi praktek kayu dengan menggunakan peralatan praktek kayu yang terus

berkembang.

1.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari bab ini, diharapkan mengerti dan mampu melakukan praktek

akan penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi bangunan dan juga sebagai bahan

industri meubel (furniture).

1.3 Latar Belakang

Penulisan buku ajar ini dilatar belakangi oleh berkurangnya minat pada praktek

kayu, keseragaman dalam memberi materi praktek kayu, tidak adanya peremajaan

peralatan praktek kerja kayu baik yang manual maupun yang masinal dan kemajuan

teknologi dibidang pekerjaan kayu yang sangat pesat sekali, serta untuk mempermudah

pada saat memberikan pelajaran dan evaluasi setelah berakhirnya praktek kayu.

Sehingga dengan adanya buku ajar ini diharapkan dapat memberikan pengertian dan

penjelasan kepada para mahasiswa secara garis besar tentang praktek kayu serta cara

evaluasi akhir praktek dengan baik. Karena praktek kerja kayu ini erat kaitannya dengan

dunia perindustrian dalam hal ini industry meubel (furniture), dengan demikian

mahasiswa diharapkan mengerti dan jelas tentang apa yang dinamakan praktek kerja

kayu itu.

Page 2: Laporan kayu lembar kerja

2

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Industri Konstruksi/Bangunan

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.4 Tujuan

Tujuan dari penulisan buku ajar ini adalah untuk memberikan pengertian serta

penjelasan tentang :

a. Industri konstruksi/bangunan

b. Dasar pengetahuan kayu sebagai bahan utama kerja kayu

c. Perkakas dan peralatan kerja kayu

d. Hubungan dan sambungan pada kerja kayu

e. Konstruksi rangka dinding dan rangka atap

f. Pekerjaan finishing

Namun semua poin tersebut diatas hanya dijelaskan secara garis besarnya saja. Pada

saat melaksanakan praktek kerja kayu di bengkel (workshop) diharapkan mahasiswa

dapat mengembangkan pengertian atau pemahaman serta ketrampilan dengan jalan

melakukan pengamatan serta penghayatan prosedur kerja dengan baik dan benar.

Buku ajar ini memuat hal-hal penting yang diperlukan dalam melaksanakan praktek

kerja kayu, sehingga dapat dijadikan sebagai petunjuk/penuntun, tetapi mahasiswa

diharapkan hendaknya juga mencari informasi lain secara :

a. Melihat atau mempelajari dari buku-buku lain yang ada hubungannya dengan materi

praktek kerja kayu.

b. Mengajukan pertanyaan pada pengajar praktek (instruktur).

c. Pengamatan dan penganalisaan.

Untuk itu dengan adanya buku ajar ini mudah-mudahan dapat membantu

pembaca/mahasiswa untuk bisa menjadi seorang ahli dalam hal kerja kayu dan buku ajar

ini sebagai tempat bertanya setiap saat.

1.5 Industri Konstruksi/Bangunan

Untuk memperlancar dalam pelaksanaan industri konstruksi/bangunan, seorang ahli

kerja kayu yang baik memerlukan :

a. Pemahaman bahan-bahan kayu yang akan digunakan

b. Penguasaan secara lengkap berbagai perkakas dan peralatan kayu

c. Pengetahuan praktis tentang konstruksi

Page 3: Laporan kayu lembar kerja

3

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Industri Konstruksi/Bangunan

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

d. Pengetahuan tentang prosedur pelaksanaan kerja

e. Kemampuan dalam merencana (good design)

Industri konstruksi/bangunan terdiri atas beberapa kelompok jenis pekerjaan,

diantaranya ada 3 (tiga) kelompok :

1. Konstruksi Berat

Baja dan beton adalah bahan struktur pokok. Pada tahap paling awal, pekerjaan kayu

akan terpusat pada persiapan dan menunjang pembuatan acuan/cetakan beton.

Kemudian pekerjaan kayu akan bekerja dengan kayu, beton, besi, plastik atau kerja

batu untuk membuat serta menyelesaikan finishing interior maupun exterior

bangunan tersebut.

2. Konstruksi Rumah Tinggal

Kayu dan batu bata merupakan bahan tradisional yang cukup lama digunakan untuk

pembuatan rumah, sekarang dalam pekerjaan kayu sering pekerjaan memerlukan

beberapa bahan lainnya :

a. Besi berlapis seng dan alumunium, digunakan untuk rangka rumah, rangka

jendela, pintu dan atap.

b. Asbes semen, digunakan untuk penutup dinding dan atap.

c. Plastik, digunakan sebagai pelapis luar dan dalam almari, permukaan meja/kursi

dan untuk penutup dinding.

3. Produksi Komponen Bangunan (Joinery Manufacture)

Yang termasuk dalam kerja kayu didalam memproduksi komponen-komponen

bangunan, adalah :

a. Daun pintu dan daun jendela

b. Kusen pintu dan jendela

c. Konstruksi kuda-kuda untuk atap

d. Konstruksi tangga

e. Meubel (furniture)

Bengkel (workshop) pembuatan komponen bangunan ini mempunyai bermacam-

macam bentuk pekerjaan tergantung dari jenis barang yang akan diproduksi. Dalam

Page 4: Laporan kayu lembar kerja

4

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Kayu sebagai Bahan Konstruksi Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

pekerjaan ini dapat meliputi : perencanaan, perhitungan bahan, pengolahan bahan,

perakitan dan finishing akhir. Terutama sekali pada bengkel-bengkel yang memproduksi

barang dengan jumlah persediaan yang cukup.

1.6 Kayu sebagai Bahan Konstruksi Kayu

1.6.1 Tujuan Umum

Tujuan umum pada bab ini, diharapkan mahasiswa mengerti dan menjelaskan akan

sifat kayu, kadar air kayu, cacat kayu, perawatan kayu dan pengawetan kayu itu sendiri

sehingga mahasiswa dapat memilih kayu yang baik secara visual dan teliti.

1.6.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada bab ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan sifat yang

menguntungkan, merugikan dari kayu, dapat menentukan kadar air kesetimbangan dari

kayu, dapat menjelaskan jenis-jenis cacat kayu dan dapat melakukan penyimpanan kayu

secara baik dan benar.

1.6.3 Kayu Sebagai Bahan Utama Konstruksi

Kayu adalah suatu bahan konstruksi yang didapat dari tumbuhan alam, artinya kayu

dapat diperoleh di alam dengan mudah tanpa harus dibuat atau diolah di pabrik. Dari

pohonnya kayu dapat dibentuk berbagai macam ukuran, pemilihan atas suatu bahan

bangunan tergantung dari sifat-sifat teknis, ekonomis dan keindahannya, maka harus

diketahui sifat dari kayu sepenuhnya.

a. Sifat kayu yang menguntungkan, adalah sebagai berikut :

1. Mudah didapat dan ralatif murah harganya dibandingkan dengan bahan

bangunan lainnya seperti beton dan baja.

2. Mudah dikerjakan tanpa alat berat khusus.

3. Bentuknya indah alami.

4. Sebagai isolasi panas.

5. Sebagai isolasi listrik.

6. Tahan zat kimia seperti asam dan garam dapur.

7. Ringan, mengurangi berat sendiri dari bangunan.

Page 5: Laporan kayu lembar kerja

5

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Kayu sebagai Bahan Konstruksi Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

8. Serba guna serta bekasnya masih dapat dimanfaatkan lagi.

b. Sifat kayu yang merugikan, adalah sebagai berikut :

1. Mudah terbakar dan menimbulkan api.

2. Kekuatan dan keawetan kayu sangat tergantung dari jenis dan umur pohon.

3. Cepat rusak oleh pengaruh alam.

4. Dapat dimakan oleh serangga kecil seperti rayap, kumbang dan lain-lain.

5. Dapat berubah bentuknya, seperti menyusut/memuai tergantung dari kadar air

yang dikandungnya.

6. Kekuatan kayu tidak seragam, walaupun dari jenis pohon yang sama hal ini

disebabkan karena adanya cacat kayu.

1.6.4 Kadar Air Kayu dan Penyusutan

Kayu sebagai bahan bangunan memiliki faktor penyusutan sebagai sifat fisis, ditentukan

oleh banyaknya air yang dikandung oleh kayu, disebut kadar air kayu seperti ditunjukkan

pada Gambar 2.1.

A. Kadar air kesetimbangan

Kayu akan menyerap dan melepas air yang ada di udara sampai kadar air kayu itu

seimbang dengan yang di udara. Kadar air kayu pada titik kesetimbangan tersebut

dinamakan kadar air kesetimbangan. Kadar air dinyatakan dalam prosen () terhadap

berat kayu kering. Dengan anggapan suhu tidak berubah, maka kadar air tergantung pada

kadar udara di sekelilingnya.

B. Kadar air kayu dan titik jenuh serat

Air yang dikandung oleh kayu dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :

1. Air Bebas, yang terdapat dalam rongga sel dan ruang antar sel.

Air yang terikat secara kapiler dalam dinding sel, air inilah yang penting dalam proses

penyusutan kayu. Jika air bebas dalam kayu sudah menguap dan tinggal air kapiler maka

kayu dalam keadaan jenuh, besarnya 30 untuk semua jenis kayu.

Page 6: Laporan kayu lembar kerja

6

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Kayu sebagai Bahan Konstruksi Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Ditinjau dari tingkat pemakaiannya kayu mempunyai sifat mudah diolah, dikerjakan,

liat dan ringan (berat jenis kayu kecil). Sedangkan dari tingkat kekuatan kayu dapat

menerima gaya tarik, tekan, putar, geser dan lentur. Keawetan kayu, asal pengolahannya

tepat kayu akan awet. Untuk itu criteria kayu yang baik secara visual, adalah sebagai

berikut :

1. Tidak lapuk

2. Tidak berlubang

3. Lurus, siku dan tidak baling

4. Tidak ada kayu muda

5. Serat kayu searah

6. Tidak ada mata kayu.

1.6.5 Cacat Kayu

Cacat kayu dapat menimbulkan efek samping yang serius terhadap kekuatan kayu,

kekakuan dan keindahan kayu. Untuk mengenal posisi dari berbagai bentuk cacat kayu,

kita tentukan bentuk penampang kayu. Macam-macam cacat kayu dapat dikelompokkan

dalam 4 (empat) kelompok :

Gambar 2.1 Variasi Kadar Air pada Pohon.Kadar air dari pohon hidupKadar air bebas dan air terikatKadar air yang mencapai titik jenuh (30 )Kadar air kering udara (0 – 30 )Kadar air kering tanur ( 0 )

Page 7: Laporan kayu lembar kerja

7

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Kayu sebagai Bahan Konstruksi Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.6.5.1 Cacat Kayu Setelah Penggergajian Akibat Penyusutan.

Cacat atau kerusakkan ini pada dasarnya diakibatkan karena proses penyusutan

disamping menimbulkan perubahan bentuk juga menimbulkan perubahan dimensi.

Perubahan dimensi karena penyusutan dapat ditinjau dari 3 (tiga) arah penampang kayu,

yaitu :

a. Tangensial : penampang menyinggung arah lingkaran tumbuh, besarnya angka

penyusutan berkisar antara 4,3 – 14 .

b. Radial : penampang yang melintang lingkaran tumbuh, besarnya angka penyusutan

berkisar antara 2,1 – 8,5 .

c. Aksial : penampang dalam arah memanjang kayu, besarnya angka penyusutan

berkisar antara 0,1 – 0,3 .

Penampang kayu dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Muka

Ujung

Tepi/sisi

Radial

Tangensial Aksial/longitudinal

Gambar 2.2 Penampang Kayu.

Page 8: Laporan kayu lembar kerja

8

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Kayu sebagai Bahan Konstruksi Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Macam-macam cacat akibat penyusutan, adalah sebagai berikut :

a. Sisi cembung (Spring), adalah : perubahan bentuk melengkung arah memanjang

pada bagian tepi/sisi kayu.

b. Sisi membentuk busur (Bow), adalah : perubahan bentuk melengkung arah

memanjang pada bagian permukaan kayu.

c. Permukaan membentuk mangkok (Cup), adalah : perubahan bentuk melengkung

pada arah lebar kayu, cacat seperti ini sering terjadi pada penggergajian back

sawing.

d. Melenting (Twist), adalah : pemuntiran melintang pada permukaan kayu yang

berputar berlawanan arah pada masing-masing ujung kayu.

e. Pecah permukaan (end splits), adalah : pecah dimulai pada bagian ujung dan mejalar

sepanjang papan.

Cacat akibat penyusutan seperti di atas sukar sekali dihindarkan, tetapi dapat

dikurangi dengan cara penumpukkan yang baik dan meletakkan beban pemberat pada

bagian atas tumpukkan serta tidak memberikan suhu yang tinggi selama proses

pengeringan. Macam-macam cacat akibat penyusutan ditunjukkan pada Gambar 2.3.

(a). Sisi cembung (spring). (b). sisi busur (Bow).

Page 9: Laporan kayu lembar kerja

9

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Kayu sebagai Bahan Konstruksi Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.6.5.2 Cacat Disebabkan Serangan Jamur Pembusuk.

Kerusakkan ini terjadi pada permulaan pengeringan, yang banyak diserang pada

umumnya bagian kayu gubal. Karena jamur dapat tumbuh dengan subur pada

temperature rendah dan kelembaban tinggi, maka untuk mengendalikan kerusakkan ini

adalah dengan cara mempercepat proses pengeringan.

Umumnya kerusakkan ini hanya mengubah warna kayu, tidak menurunkan sifat

mekanik kayu, hanya berpengaruh sedikit terhaddap kekuatan kayu. Macam-macam

jamur, adalah sebagai berikut :

a. Jamur pelapuk kayu

b. Jamur pelunak kayu

c. Jamur pewarna kayu.

Gambar 2.3 Macam-Macam Cacat Akibat Penyusutan.

(c). Permukaan mangkok

(cup).

(d). Melenting

(twist).

(e). Pecah ujung.

(f). Pecah permukaan (end splits).

Page 10: Laporan kayu lembar kerja

10

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Kayu sebagai Bahan Konstruksi Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.6.5.3 Cacat Disebabkan Bahan Kimia (zat ekstraktif)

Kayu mempunyai kandungan beberapa zat, diantaranya zat ekstraktif. Melalui reaksi

kimia zat ini dapat mengakibatkan perubahan warna atau noda pada kayu.

1.6.5.4 Cacat Dari Pohon

Cacat dari pohon dapat dibedakan menjadi 4 (empat), adalah sebagai berikut :

1. Cacat mata kayu.

Mata kayu adalah bagian dari cabang yang berada di dalam kayu, dapat dibedakan

menjadi :

a. Mata kayu sehat, adalah : mata kayu yang tidak busuk, berpenampang keras,

tumbuh kukuh dan rapat pada kayu, berwarna sama/lebih gelap dengan kayu

sekitarnya.

b. Mata kayu lepas, adalah : mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada kayu,

biasanya pada proses pengerjaan mata kayu ini mudah lepas dan tidak ada gejala

busuk.

c. Mata kayu busuk bergerombol, adalah : mata kayu ini menunjukkan tanda

pembusukkan, biasanya bergerombol dan bagian kayunya lunak/lapuk, berlainan

dengan bagian kayu sekitarnya.

Gambar 2.4 Macam-Macam Cacat karena Zat Ekstraktif (getah).

Page 11: Laporan kayu lembar kerja

11

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Kayu sebagai Bahan Konstruksi Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Pengaruh adanya mata kayu pada kayu, adalah :

1. Mengurangi sifat keteguhan kayu

2. Serat-serat disekeliling mata kayu umumnya tidak teratur (menyulitkan

pengerjaan)

3. Menyulitkan pengerjaan karena kerasnya penampang mata kayu

4. Mengurangi keretakkan

5. Menyebabkan lubang pada hasil lebar finir.

2. Cacat hati rapuh.

Hati rapuh ini merupakan tanda khas yang umum dimiliki kayu daun lebar di

daerah tropis, misalnya : kayu meranti. Cacat ini mengurangi kekuatan terhadap kayu,

biasanya terdapat pada hati kayu (pusat lingkaran tumbuh kayu bulat).

3. Serangga perusak kayu.

Serangga perusak kayu antara lain : rayap, kumbang kayu dan bubuk kayu,

karena pengaruhnya maka kekuatan kayu akan berkurang. Karena serangga tersebut

merusak kayu dengan membuat lubang-lubang terowongan di dalam kayu sebagai

makanan dan tempat tinggal serangga tersebut.

Gambar 2.5 Macam-Macam Cacat Mata Kayu.

Page 12: Laporan kayu lembar kerja

12

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Penyimpanan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1. Cacat kayu gubal (sap wood).

Kayu gubal juga merupakan salah satu jenis cacat kayu, karena adanya kayu gubal pada

suatu potongan kayu, maka akan mempengaruhi kekuatan kayu (terutama untuk

konstruksi berat), keindahan dari kayu gubal ini merupakan sasaran utama serangga

perusak kayu.

1.7 Penyimpanan Kayu.

Penyimpanan kayu disini berarti penumpukkan kayu, kayu harus ditumpuk/disusun

yang baik agar kayu tetap dalam keadaan baik, bebas dari serangga perusak kayu dan

serangga jamur.

Agar didapat kayu dalam keadaan kering normal yaitu kekeringan kayu dengan

kadar air kesetimbangan antara 12 – 18 %, maka penumpukkan kayu itu erat kaitannya

dengan perawatan dan pengeringan kayu yang disimpan.

A. Syarat-syarat penumpukkan kayu yang baik, adalah sebagai berikut :

1. Tempat harus rata/datar dan bebas dari genangan air.

2. Sumber hama dan penyakit kayu harus dihilangkan.

3. Jarak timbunan dari lantai dianjurkan setinggi ± 50 cm untuk ruang kosong

sirkulasi udara.

4. Terlindung dari hujan dan cukup sirkulasi udara.

5. Antara tumpukkan yang satu dengan yang lain harus ada ruang yang cukup untuk

sirkulasi udara dan untuk memudahkan pada waktu pengambilan dan

Gambar 2.6 Cacat-Cacat dari Pohon.

Page 13: Laporan kayu lembar kerja

13

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Penyimpanan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

penumpukkan.

6. Tinggi penyusunan dianjurkan jangan terlalu tinggi ± 3 meter.

7. Papan/balok disusun dengan menggunakan kayu ganjel/lat (sticker). Ganjel harus

dibuat dari kayu yang sehat (bebas cacat), keadaan kering, bentuk persegi dan

seragam.

8. Untuk papan yang sudah kering, ganjel (sticker) boleh dipasang pada setiap 8

(delapan) tumpuk papan. Ukuran ganjel (sticker) ditunjukkan pada Tabel 2.1.

9. Antara kayu/papan yang satu dengan yang lainnya pada suatu tumpukkan harus

diberi jarak antara 2 – 5 cm.

Tabel 2.1 Ukuran ganjel (sticker).

No.

Tebal kayu/papan

(cm)

Tebal ganjel

(cm)

Lebar ganjel

(cm)

Jarak ganjel

(cm)

1. ≤ 3 1,6 2,5 40 - 80

2. 3 – 6 2,5 2,5 60 - 100

3. ≥ 6 4 4 80 - 100

B. Cara penyusunan/penumpukkan kayu.

Ada 2 (dua) cara penumpukkan/penyusunan kayu, adalah sebagai berikut :

1. Cara Vertikal, cara ini dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :

a. Penumpukkan Silang

b. Penumpukkan Sandar.

2. Cara Horisontal, cara ini dibedakan menjadi 4 (empat), yaitu :

a. Penumpukkan sejajar c. Penumpukkan bersilang (zig-zag)

b. Penumpukkan persegi d. Penumpukkan segi tiga

Penumpukkan kayu dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Page 14: Laporan kayu lembar kerja

14

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Penyimpanan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Gambar 2.7 Macam-Macam Penumpukkan

Kayu..

Page 15: Laporan kayu lembar kerja

15

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pengawetan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.8 Pengawetan Kayu

Keawetan kayu berhubungan erat dengan pemakaiannya, kayu dikatakan awet bila

mempunyai umur pakai yang lama. Kayu berumur pakai lama bila mampu menahan

bermacam-macam faktor perusak kayu, dengan kata lain daya tahan kayu terhadap

faktor-faktor perusak yang dating dari luar tubuh kayu itu sendiri. Adapun faktor

penyebab kerusakkan kayu digolongkan menjadi :

a. Penyebab Non Mahluk Hidup.

1. Faktor Fisik ; keadaan/cuaca alam yang mampu merusak kayu (suhu udara, panas,

air dan sebagainya).

2. Faktor Mekanik ; akibat proses kerja alam atau tindakkan manusia (pukulan,

goresan, tarikkan dan tekanan).

3. Faktor Kimia ; faktor yang mempengaruhi unsur kimia yang membentuk

komponen kayu (pengaruh garam, asam dan basa)

b. Penyebab Mahluk Hidup.

1. Jenis Jamur ; serangan jamur yang mengakibatkan pelapukkan dan pembusukkan.

2. Jenis Serangga ; serangan serangga yang memakan dan tinggal di dalam kayu.

c. Alasan melakukan Pengawetan Kayu, karena :

1. Kayu yang memiliki kelas keawetan yang tinggi sangat sedikit dan sulit didapat

dalam jumlah yang banyak, selain itu harganya cukup mahal.

2. Kayu kelas keawetan III s.d V cukup banyak dan mudah didapat dalam jumlah

yang banyak. Selain itu segi keindahannya cukup tinggi, hanya faktor

keawetannya saja yang kurang. Sehingga lebih efisien bila diawetkan dahulu.

3. Dilain pihak dengan pengawetan kayu orang akan berusaha mendapatkan

keuntungan finansiil.

Page 16: Laporan kayu lembar kerja

16

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pengawetan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

d. Tujuan Pengawetan Kayu, adalah sebagai berikut :

1. Untuk memperbesar keawetan kayu, sehingga menjadi lebih lama unsur

pemakaiannya.

2. Memanfaatkan pemakaian jenis-jenis kayu ber-kelas keawetan rendah dan

sebelumnya belum pernah digunakan dalam pemakaian.

3. Untuk mengatasi pengangguran.

e. Macam-macam Metode Pengawetan.

Metode pengawetan dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :

1. Pengawetan Metode Sederhana.

a. Metode rendaman

b. Metode pencelupan

c. Metode pemulasan dan penyemprotan

d. Metode pembalutan

2. Pengawetan Metode Khusus.

a. Metode proses sel penuh

b. Metode proses sel kosong

f. Bahan Pengawet.

Bahan pengawet kayu adalah : bahan-bahan kimia yang telah diketemukan dan

sangat beracun terhadap mahluk perusak kayu, antara lain : Arsen (As), Tembaga (Cu),

Seng (Zn), Flour (F), Chroom (Cr) dan lain-lain.

Selain proses pengawetan diatas, sebetulnya finishing adalah juga merupakan

tindakan pengawetan terhadap kayu, seperti meni, cat, vernis, plitur, teak oil dan

sebagainya. Tetapi jika hanya difinishing fungsinya hanya melindungi atau menutup

bagian luar kayu sehingga kurang mampu mengatasi faktor-faktor perusak kayu.

Page 17: Laporan kayu lembar kerja

17

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.9 Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

1.9.1 Tujuan Umum

Tujuan umum pada bab ini, diharapkan mahasiswa mengerti dan dapat menjelaskan

akan perkakas dan peralatan kayu, penggunaan perkakas kayu dan perawatan perkakas

dan peralatan kayu.

1.9.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada bab ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dari

perkakas kayu, dapat menentukan perkakas yang akan digunakan, dapat menjelaskan

jenis-jenis perkakas kayu dan dapat menggunakan perkakas kayu secara baik dan benar.

1.9.3 Pendahuluan

Perkakas dan peralatan disini mencakup peralatan kerja tangan (perkakas), peralatan

mesin tangan (hand tools) dan mesin kayu (masinal). Perkakas tangan dasar pekerja

konstruksi dirancang untuk melaksanakan operasi-operasi tertentu untuk membentuk dan

mengerjakan pekerjaan konstruksi.

Untuk mengenali, menggunakan dan merawat perkakas tangan dasar yang

digunakan dalam pekerjaan konstruksi harus :

a. memiliki pemahaman tentang keterampilan-keterampilan pekerjaan konstruksi.

b. mengembangkan rasa menghargai standar keselamatan yang disyaratkan;

c. mengetahui cara memilih perkakas yang benar untuk suatu tugas;

d. mampu menyusun atau mempersiapkan pekerjaan untuk suatu pekerjaan;

e. memiliki kemahiran dalam menggunakan setiap perkakas.

Didalam pekerjaan konstruksi perkakas tangan dasar dapat dibagi menjadi 6 (enam)

kelompok utama :

1. Perkakas Ukur (Measuring tools)

2. Perkakas Penanda (Marking out tools)

Page 18: Laporan kayu lembar kerja

18

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

3. Perkakas Pemotong (Cutting tools)

4. Perkakas Pendorong (Driving tools)

5. Perkakas Penjepit (Gripping tools)

6. Perkakas Pengetes/Penguji (Testing tools)

7. Mesin-Mesin Kayu Permanen.

Setiap Perkakas yang telah dikelompokkan seperti diatas akan dijelaskan spesifikasi

peralatan dan fungsi dari masing masing peralatan, juga akan dijelaskan mengenai cara

penggunaanya disertai keselamatan kerjanya. Setelah mempelajari tentang perkakas

(hand tool) diharapkan mahasiswa mampu :

a. Membuat perencanaan dan menyiapkan peralatan

b. Mengidentifikasi peralatan yang akan digunakan

c. Memilih peralatan yang cocok dengan jenis pekerjaan

d. Menggunakan Peralatan hand tools

e. Merawat dan membersihkan peralatan hand tools

1.9.4 Perkakas Ukur (Measuring tools)

Dalam pengerjaan pekerjaan konstruksi anda akan diminta untuk membuat tanda

(mark out) pada bagian (part) benda kerja dengan pemberian dimensi sesuai dengan

gambar teknik. Anda juga diminta untuk mengukur dengan teliti bagian yang anda buat

untuk memastikan apakah ukurannya tepat. Mungkin akan dipasang bersama dengan

bagian lainnya atau dicocokkan dengan bagian lainnya.

A. Aturan Keselamatan (Safety Rules)

Alat ukur harus ditangani dengan hati-hati dan dipergunakan dengan benar.

Memilih alat ukur yang sesuai dengan keakuratan yang dibutuhkan untuk membuat

benda kerja. Alat ukur harus diperiksa secara berkala untuk memastikan apakah masih

selalu menghasilkan hasil yang akurat. Perkakas ukur dapat dikelompokkan menurut

fungsi dan penggunaannya yang meliputi, yaitu :

Page 19: Laporan kayu lembar kerja

19

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1. Penggaris lipat

Jenis yang paling lazim digunakan adalah penggaris berukuran satu meter lipat

empat. Penggaris ini terbuat dari kayu (boxwood) atau plastik dengan fitting yang

terbuat dari kuningan atau baja tahan karat, dapat dilihat pada Gambar 3.1. Setiap

lipatan berukuran panjang 250 milimeter, dengan tanda ukuran dalam milimeter.

Angka-angka yang terdapat pada penggaris menunjukkan ukuran yang terdiri dari

sepuluh milimeter dan seratus milimeter. Penggaris lipat digunakan untuk

melakukan pengukuran secara akurat.

2. Mistar baja (Steel rule)

Bentuk yang paling sederhana dari alat ukur adalah mistar. Dalam perdagangan baja

mistar terbuat dari baja tahan karat (Stainless steel) atau dari baja berkarbon tinggi

yang akan memberikan daya tahan dan keakuratannya tidak akan berubah. Untuk

pengukuran metric mistar harus dibuat dalam millimeter sepanjang satu sisi

pinggirannya dan dalam setengah millimeter sepanjang sisi yang satunya lagi. Untuk

pengukuran imperial (inci) sebagian besar mistar dibuat dalam pecahan inci (1/64",

1/32", 1/16", 1/8" dst.). dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.1 Penggaris Lipat.

Mistar baja (metric).

Mistar baja (imperial).

Gambar 3.2 Mistar Baja.

Page 20: Laporan kayu lembar kerja

20

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Menggunakan mistar dengan benar, maka mistar harus diletakkan diatas permukaan

yang akan diukur dengan bagian muka mistar berposisi siku 90° dengan benda kerja.

Sejajarkan garis yang berangka pertama pada mistar

dengan pinggir benda yang akan diukur. Ini akan membuat anda mendapatkan

pengukuran yang akurat karena mungkin ujung mistar telah aus karena penggunaan

yang konstan.

3. Pita pengukur (Measuring tapes)

a. Steel Tape

Pita pengukur dari baja ataupun plastik, ini biasanya berukuran panjang 10

(sepuluh) meter, 20 (dua puluh) meter atau 30 (tiga puluh) meter. Akan tetapi,

pita pengukur dengan ukuran yang lebih panjang juga tersedia. Steel tape

dimasukkan kembali ke dalam kotak melalui mekanisme putaran. Pegangan dapat

dilipat saat tidak digunakan. Steel tape ini lebih cocok digunakan untuk

pengukuran lokasi pekerjaan atau sering digunakan untuk kegiatan survey.

Seperti pada Gambar 3.3a.

View squarely off scale

90

Penggunaan yang benar sebuah mistar baja.

Gambar 3.3a Steel Tape.

Page 21: Laporan kayu lembar kerja

21

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

b. Tape Rule

Tape rule tersedia dalam ukuran panjang 2 (dua),3 (tiga), 5 (lima) dan 7 (tujuh)

meter. Tape rule yang berukuran panjang 7 (tujuh) meter paling cocok untuk

situasi pekerjaan pembangunan rumah. Penggarisnya dilengkapi dengan power

return spring yang secara otomatis mengembalikan tape blade ke dalam kotak.

Penggaris ini memiliki kunci yang dapat menahan blade dalam posisi terbuka dan

juga Seluruh tape diberi tanda ukuran dalam satuan milimeter dan meter. Akan

tetapi, notasi-notasi angka sangat bervariasi bergantung pada berbagai merek.

Dapat dilihat pada Gambar 3.3b.

Steel tape dan tape rules yang dirawat dengan benar akan tahan lama sampai

bertahun-tahun, dengan cara :

1. Usahakan agar blade tidak terkena kerikil.

2. Pegang blade diantara kain lap yang sedikit diminyaki ketika

mengembalikannya ke dalam case.

3. Hindari agar tidak meninggalkan blade terkena sinar matahari

langsung karena hal ini dapat menyebabkannya tertekuk/melengkung.

4. Batang ukur (Measuring rod)

Batang ukur (measuring rod) terbuat dari kayu panjang yang bersih, biasanya

berukuran 50 x 15 cm dan diberi tanda ukuran di sepanjang batang dengan ukuran

100 mm dan 1 m interval. Measuring rod digunakan untuk membuat atau

mentransfer pengukuran di lapangan. Panjang batang dapat disesuaikan dengan

kebutuhan pengguna.

Gambar 3.3b Tape Rule.

Page 22: Laporan kayu lembar kerja

22

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Untuk membuat measuring rod :

a. Pilihlah sepotong kayu yang lurus, tidak memiliki mata kayu dan cukup panjang

untuk pekerjaan.

b. Tandailah satu ujung dengan sudut persegi dan potonglah sesuai dengan panjang

yang diperlukan.

c. Tandailah di sepanjang batang dengan ukuran mm dan m interval.

d. Tandailah interval dengan saw kerf (cut) pada semua permukaan.

e. Nomori pengukuran dengan menggunakan metode yang sama seperti penggaris

lipat Anda.

1.9.5 Perkakas Penanda (Marking out tools)

Beberapa komponen konstruksi harus diberi tanda selama proses pembuatannya.

Terdapat banyak jenis alat yang disebut alat pembuat tanda (marking out tools), yang

membantu dalam membuat detail tanda seperti garis datum, garis luar dan posisi lubang

(diameter).

Digunakan untuk member tanda/penggambaran pada benda kerja. Yang termasuk

perkakas ini adalah :

1. Pensil.

Ada dua jenis pinsil yang digunakan untuk menandai panjang dan bentuk pada

material konstruksi , yaitu :

a. Pinsil tukang kayu.

b. Pinsil gambar biasa.

Pinsil tukang kayu memiliki casing dari kayu yang berbentuk empat persegi

panjang. Pinsil ini sebagian besar digunakan untuk pekerjaan di lapangan. Jika

ditajamkan dengan benar pinsil ini akan menghasilkan garis-garis yang sesuai untuk

membuat tanda.

Ada tiga jenis kualitas pinsil yang tersedia :

a. Lunak

b. Cocok untuk memberi tanda pada kayu yang sudah diproses.

c. Sedang

d. Pinsil untuk tujuan umum.

Page 23: Laporan kayu lembar kerja

23

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

e. Keras

f. Hanya cocok untuk menandai kayu gergaji.

Pinsil gambar tersedia dalam berbagai kualitas yang berkisar dari yang sangat keras

hingga sangat lembut.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:

a. Pinsil dengan kualitas keras akan meninggalkan bekas di dalam kayu yang sulit

sulit dihapus, khususnya pada kayu yang lembut.

b. Pinsil dengan kualitas lembut meninggalkan bekas grafit di dalam serat kayu dan

sulit untuk dihapus.

c. Garis pinsil yang tajam, hitam dan bagus hanya dihasilkan oleh pinsil tajam

dengan kualitas yang benar.

2. Pisau Penanda (scriber).

Perkakas ini terbuat dari baja dan memiliki bagian yang tajam pada satu ujung dan

pisau pemotong (cutting blade) pada ujung lainnya. Mata pisau pada scriber

digunakan untuk memotong garis tajam dan halus ke dalam kayu ketika menandai

bahu suatu sambungan. Setelah garis bahu ditandai, bahu sambungan dipotong

dengan pahat atau gergaji. Ujungnya digunakan untuk menandai pengukuran.

Gambar 3.4 Macam Pensil.

Gambar 3.5 Pisau Penanda.

Page 24: Laporan kayu lembar kerja

24

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

3. Pemberi Tanda Garis (Marking gauge).

Marking gauge digunakan untuk menandai garis-garis paralel ke dalam permukaan

kayu. Garis-garis gauge dapat dijadikan paralel ke suatu ujung atau pinggir. Gauge

yang terbuat dari baja dan kayu tersedia, tetapi jenis yang terbuat dari kayu lebih

lazim digunakan.

4. Mortise Gauge

Mortise gauge serupa dengan marking gauge biasa, tetapi selain adanya pin tetap

(fixed pin) atau spur, mortise gauge memiliki pin kedua yang dapat disetel dan

dipasang pada posisi mana pun di sepanjang stem.

Mortise gauge digunakan untuk menghasilkan dua garis batas sisi dari suatu mortise

atau tenon joint. Ada dua jenis penggunaan umum; satu dengan dioperasikan secara

pull slide dan satu lagi dengan slide yang dioperasikan thumb screw.

5. Pencil Gauging

Ada 2 (dua) metode yang lazim digunakan untuk menghasilkan garis gauge dari

suatu pinggir atau ujung sepotong kayu, apabila garis gauge yang tergores tidak

diinginkan.

Gambar 3.6 Pemberi Tanda Garis.

Gambar 3.7 Pemberi Tanda Garis.

Page 25: Laporan kayu lembar kerja

25

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Dua metode ini adalah :

a. menggunakan gauge block dan pinsil;

b. melakukan gauging dengan jari menggunakan pinsil.

A. Metode Gauge Block dan Pencil

Gauge block terbuat dari sepotong kayu yang sudah diproses dan memiliki

shoulder yang dibentuk pada satu ujung. Sebuah slot kecil dipotong di bagian

tengah pinggir gauging untuk tempat ujung pinsil. Shoulder dari gauge block

berfungsi dengan cara yang sama dengan stock dari marking gauge dan pinsil

menghasilkan garis gauge.

B. Metode Gauging menggunakan jari

Gauging dengan jari dilakukan dengan memegang sebuah pinsil yang tajam

dengan kuat di antara ibu jari dan telunjuk, dengan paku pada jari ketiga

berfungsi dengan cara yang sama seperti stock pada marking gauge. Metode ini

akan menghasilkan garis gauge yang cukup akurat dalam jarak yang terbatas dari

pinggir.

Gambar 3.9 Metode Gauging.

Gambar 3.8 Metode Gauge Block.

Page 26: Laporan kayu lembar kerja

26

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

6. Jangka (dividers).

Dividers, disebut juga ëkompas bersayap, terdiri dari dua kaki baja runcing yang

diputar. Sebuah bracket yang melengkung dan thumb screw mengamankan kedua

kaki dalam posisi terbuka apa pun yang diperlukan. Dividers digunakan untuk :

a. membuat tanda pada garis melengkung (arc) dan lingkaran pada kayu

b. membuat tanda pada jarak yang sama di sepanjang kayu;

c. membuat tanda dengan garis.

7. Garis Kapur (Chalk line)

Garis kapur (chalk line) terbuat dari tali katun yang kuat dan dipilin. Sebelum dapat

digunakan chalk line harus ëdisií dengan kapur lembut di sepanjang tali. Ketika tali

dibentangkan di antara dua titik dan dihentakkan maka tali tersebut akan

meninggalkan garis kapur yang lurus.

Ada dua jenis chalk line yang umum digunakan :

a. Satu gulungan tali katun yang berukuran panjang hingga tiga puluh meter

dimana kira-kira 10 (sepuluh) meter dari gulungan tersebut dililitkan pada

sebuah kayu dan diperuntukkan secara khusus sebagai chalk line.

Gambar 3.10 Jangka (dividers).

Gambar 3.11 Garis kapur.

Page 27: Laporan kayu lembar kerja

27

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

b. Kumparan Chalk Line

Terbuat dari casing plastik atau logam yang berisikan satu kumparan chalk line

katun. Chalk container dimasukkan ke dalam casing dan sewaktu tali ditarik,

kapur secara otomatis melekat pada tali. Tali ditarik dengan winder yang terlipat

saat tidak digunakan.

Chalk line tersedia dalam ukuran panjang lima belas dan 30 (tiga puluh) meter.

Bubuk kapur (chalk powder), yang berwarna merah, putih atau biru tersedia

dalam kontainer yang berukuran 30 (tiga puluh) atau 100 (seratus) gram.

8. Punches

Dua jenis punches digunakan dalam pekerjaan pembuatan tanda masing-masing

adalah centre punch dengan ujung point bersudut 90° dan prick punch sudut ujung

pointnya dengan sudut 60°.

Centre punch digunakan untuk membuat lekukan (indentation) pada benda kerja

yang akan membuatnya lebih mudah untuk melakukan permulaan pengeboran

dengan akurat dari posisi tersebut.

Prick punch dengan ujung poin yang lebih runcing digunakan untuk memperjelas

garis yang telah dibuat diatas permukaan sebuah benda kerja. Ini dikenal dengan

bukti tanda (witness marking). Ia juga digunakan untuk menempatkan ujung kaki

penumpu (pivot) jangka saat membuat sebuah lingkaran atau sumbu.

Kedua jenis punches ditahan dengan kuat oleh tangan lalu memukulnya dengan palu.

Centre punch harus dipukul dengan sedikit ayunan yang keras untuk membuat

lekukan yang besar. Prick punch hanya memerlukan pukulan dengan ketukan ringan

untuk membuat tanda yang kecil diatas sebuah garis.

Gambar 3.12 Kumparan Garis Kapur.

Page 28: Laporan kayu lembar kerja

28

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.9.6 Perkakas Pemotong (Cutting tools).

Alat pemotong digunakan untuk mengeluarkan kelebihan material dari benda kerja

untuk membuat suatu bentuk atau ukuran. Juga bisa digunakan untuk membuat model

diatas benda kerja seperti sebuah lobang. Alat yang dipilih akan mempengaruhi waktu

yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Adapun macam-macam peralatan pemotong (cutting tools), adalah sebagai berikut :

1. Pahat.

Pahat terdiri dari blade yang terbuat dari baja keras dengan gerigi-gerigi halus dan

gagang terbuat dari plastik atau kayu. Satu ujung dari blade digerinda dan

ditajamkan untuk menghasilkan ujung pemotong dan ujung lainnya memiliki tang

yang dibentuk sehingga dapat masuk pada gagang.

Centre punchPrick punch

60°

Hand supportpoints

Positionfor verylight blowabout

40mm

Line upvertically

Prick punchwitnessmarks

Hole positionwith heavycentre punchmark

May havesquare head toprevent rolling

90° Gambar 3.13 Punches.

Centre punchPrick punch

60°

Hand supportpoints

Positionfor verylight blowabout

40mm

Line upvertically

Prick punchwitnessmarks

Hole positionwith heavycentre punchmark

May havesquare head toprevent rolling

90° Gambar 3.13 Punches.

Centre punchPrick punch

60°

Hand supportpoints

Positionfor verylight blowabout

40mm

Line upvertically

Prick punchwitnessmarks

Hole positionwith heavycentre punchmark

May havesquare head toprevent rolling

90° Gambar 3.13 Punches.

Centre punchPrick punch

60°

Hand supportpoints

Positionfor verylight blowabout

40mm

Line upvertically

Prick punchwitnessmarks

Hole positionwith heavycentre punchmark

May havesquare head toprevent rolling

90° Gambar 3.13 Punches.

Gambar 3.14 Pahat.

Page 29: Laporan kayu lembar kerja

29

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Pahat memiliki berbagai macam aplikasi yang luas dalam pekerjaan kayu. Antara

lain adalah sbagai berikut :

a. Memotong dan mengangkat kayu buangan dari konstruksi sambungan kayu.

Operasi ini memerlukan blade dan gagang yang kuat yang dapat menahan

pukulan dari palu atau martil.

b. Mengupas, mengukir dan memotong sedikit-sedikit. Operasi ini memerlukan

pahat dengan blade halus dalam kisaran panjang yang memungkinkan akses ke

sambungan kayu.

Pahat ini harus mampu menahan pukulan ringan dari martil yang terbuat dari kayu.

Untuk memenuhi serangkaian aplikasi pekerjaan, pahat ada 5 (lima) jenis pahat

utama, yaitu :

1. Registered Chisel.

Digunakan untuk pekerjaan lapangan yang berat dan memotong mortise joints.

Pahat jenis ini dapat dipukul dengan palu.

2. Socket Chisel.

Ada dua jenis socket chisel. Satu jenis memiliki blade yang kuat dan gagang yang

kokoh yang dapat digunakan untuk untuk membenamkan mortise joint dan untuk

pekerjaan umum di lapangan. Jenis lainnya memiliki blade yang halus dan

digunakan untuk pekerjaan bench yang ringan.

3. Firmer Chisel.

Ada berbagai rancangan tersedia untuk jenis firmer chisel, tetapi umumnya jenis

ini hanya cocok untuk memotong dan memahat, dan jika dilengkapi dengan steel

hoop atau ferrule, pahat jenis ini dapat digunakan untuk melakukan pemotongan

ringan. Sejumlah firmer chisel memiliki bagian-bagian pinggir yang serong.

4. Paring Chisel.

Pahat jenis ini disebut juga ëbevelled edged chiselí. Pahat ini digunakan untuk

memotong, memahat dan pekerjaan apa pun yang memerlukan tingkat akurasi

yang tinggi. Bagian-bagian pinggir yang serong (beveled edges) memungkinkan

bagian-bagian sudut pada sambungan mudah dijangkau. Paring chisel tersedia

dalam berbagai ukuran panjang, dari kira-kira 65 mm hingga 250 mm.

Page 30: Laporan kayu lembar kerja

30

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

5. Butt Chisel.

Jenis pahat ini memiliki blade pendek dan serong. Pahat ini digunakan untuk

membuat cerukan untuk tempat engsel, kunci dan jenis-jenis fitting logam dan

fitting plastik lainnya.

Tabel 3.1 Ukuran-ukuran Pahat berdasarkan lebar blade.

Gambar 3.15 Macam-macam Pahat.

Page 31: Laporan kayu lembar kerja

31

Gambar 3.17 Macam-Macam Kikir.

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

6. Betel

Betel untuk memotong material keras terbuat dari baja carbon untuk perkakas

atau dari baja paduan untuk. Mereka terbuat dengan mencetaknya dengan sebuah

bentuk dan ukuran yang diperlukan. Ini diikuti dengan pengerasan dan

pemanasan untuk memungkinkannya untuk memotong dan menahan hantaman

palu.

7. Kikir (hand files & rasp).

Kikir (hand files & Rasp), adalah satu alat pemotong yang paling umum

ditemukan dalam bengkel (workshop). Ia tersedia dalam banyak bentuk dan

ukuran dan dirancang untuk mengerjakan berbagai aplikasi. Setiap kikir/rasp

memiliki seri gigi pemotong yang kecil dan keras yang terbentuk pada badannya.

Kikir/rasp dirancang untuk di pasangi gagang untuk kenyamanan pegangan dan

keselamatan dalam pemakaiannya (safety). Dengan tekanan gerakan turun dan ke

depan, maka gigi-gigi nya akan mengeluarkan material secara lebih lunak dari

permukaan benda kerja. Kikir dan rasp dirancang dalam berbagai bentuk dan

ukuran dengan gerigi yang menghasilkan tindakan pemotongan khusus. Kedua

alat ini dirancang untuk digunakan pada berbagai macam logam, kayu dan plastik.

Kikir umumnya digunakan untuk membentuk dan menghaluskan logam, rasp

khususnya digunakan pada kayu atau kulit.

Gambar 3.16 Betel.

Page 32: Laporan kayu lembar kerja

32

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

8. Gunting tipis (thin snips).

Gunting tipis digunakan untuk memotong material tipis seperti lembaran metal,

material gasket dan light gauge shim. Material dipotong dengan gerakan

menggunting dengan cara yang sama dengan menggunakan gunting.

Jenis umum dari gunting tipis (thin snips) yang ada adalah :

a. Penggunaan Umum (General purpose), tersedia dengan mata gunting lurus dan

mata gunting melengkung.

b. Compound action, (yang umum disebut dengan snip aviation) tersedia dengan

penggunaan gunting dengan tangan kanan atau dengan tangan kiri.

c. Gunting permata (Jewellers snips), yang dirancang khusus untuk digunakan

dalam meluruskan metal oleh pengrajin perak, pengrajin emas dan pengrajin

permata.

d. Hand shears adalah jenis gunting yang paling kuat dan lebih tegap. Ia mampu

untuk memotong material dalam ukuran yang lebih kuat (seperti, lebih tebal).

Gunting ini juga memiliki mata pisau yang tahan lama.

Gambar 3.18 Macam-Macam Gunting.

Page 33: Laporan kayu lembar kerja

33

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

9. Gergaji.

Gergaji diklasifikasikan sebagai perkakas abrading karena tindakan pemotongan

yang dilakukan adalah menggesekí atau mengauskan kayu. Jenis-jenis gergaji

tertentu digunakan untuk operasi-operasi berikut :

a. melakukan pemotongan lurus dengan urat kayu.

b. melakukan pemotongan secara menyilang, dan pada sudut tegak lurus

pada urat kayu.

c. memotong dengan bentuk bundar dan melengkung.

d. memotong logam, plastik, plaster board dan lembaran semen asbes.

Istilah-istilah yang digunakan untuk menggambarkan pemotongan dengan gergaji

adalah:

a. Ripping, adalah mengergaji dengan atau sejajar dengan serat kayu.

b. Cross cutting, adalah mengergaji menyilang serat kayu.

Gambar 3.19 Gergaji.

Gambar 3.20 Istilah Pemotongan a. Ripping, b. Cross cutting.

(a) (b)

Page 34: Laporan kayu lembar kerja

34

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Jenis-jenis gergaji dibagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu :

1. Gergaji punggung (back saw).

Back saw dapat dikenali dengan strip baja atau kuningan yang ditekan pada

bagian belakang untuk mengeraskan blade. Gergaji ini digunakan untuk

mempersiapkan sambungan yang sangat halus, misalnya sambungan. Ada 2 (dua)

jenis gergaji punggung (back saw), yaitu :

a. Tenon saw

b. Dovetail saw

2. Gergaji Tangan (hand saw).

Tidak seperti hacksaw, gergaji tangan tidak memiliki bagian yang kaku di

sepanjang bagian belakang, tetapi memiliki blade yang fleksibel dengan ukuran

gerigi yang lebih besar. Gergaji tangan digunakan untuk :

a. membelah dan memotong silang kayu kerangka;

b. memotong kayu plywood, hardboard dan particle board;

c. memotong silang, membelah dan memotong sudut moulding, architrave dan

weather-board.

Ada 3 (tiga) jenis gergaji tangan (hand saw) yang paling lazim adalah :

a. Panel saw.

Panel saw adalah gergaji tangan terkecil dan memiliki gerigi yang relatif

halus.

Gambar 3.21 Jenis Gergaji Punggung (back saw).Tenon saw.Dovetail saw.

(a)(b)

Page 35: Laporan kayu lembar kerja

35

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

b. Cross cut-saw.

Cross-cut saw adalah gergaji yang sangat penting untuk pekerjaan umum di

lapangan.

c. Rip saw.

Rip saw adalah gergaji tangan berukuran terbesar.

d. Curve Cutting Saw.

Jenis-jenis utama gergaji untuk memotong bagian yang melengkung (curve-

cutting saw) adalah :

a. keyhole saw / compass saw

b. coping saw

Gambar 3.22 Jenis-Jenis Gergaji Tangan (hand saw).Panel sawCross cut-sawRip saw

(a) (b)

(c)

Page 36: Laporan kayu lembar kerja

36

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

3. Gergaji Besi (hack saw).

Jenis gergaji ini digunakan untuk menggergaji logam.

4. Gergaji Pelubang (Hole saw)

Gergaji pembuat lubang adalah alat pemotong yang digunakan untuk membuat

ukuran lobang menjadi lebih besar dengan batas kedalaman yang terbatas dengan

menggunakan mesin bor. Mesin bor bisa salah satu dari model mesin bor.

Gambar 3.23 Curve Cutting Saw.Keyhole sawCoping saw

(a) (b)

Gambar 3.24 Gergaji Besi.

Page 37: Laporan kayu lembar kerja

37

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Pisau gergaji pelubang adalah pisau yang berbentuk silinder yang berukuran.

Pisau gergaji pelubang dibuat dengan ukuran yang pas dan tidak dapat di setel.

Pisau dibuat untuk setiap ukuran lubang bor. Pisau gergaji pelubang terpasang

pada sebuah arbor yang terjepit pada chuck mesin bor. Penuntun pengeboran juga

terpasang pada arbor dan digunakan untuk menempatkan posisi lobang untuk

membuat lobang. Penuntun lubang bor normalnya berdiameter 6 mm (1/4").

10. Ketam (Plane)

Ketam (plane) terdiri dari body yang terbuat dari kayu atau baja yang menampung

besi pemotong yang dapat disetel. Ketika ketam didorong di atas permukaan kayu,

ketam yang tajam dan telah disetel dengan benar akan mengetam kayu sehingga

menghasilkan serutan kayu dalam ukuran yang tipis. Ada berbagai macam ketam

yang tersedia dan masing-masing jenis telah dirancang untuk melaksanakan operasi

pengetaman tertentu:

a. pengetaman secara kasar (roughing-in)

b. pengetaman halus (smoothing)

c. pelurusan (straightening)

d. pembentukan (shaping)

e. moulding

Berbagai jenis ketam (plane) ini dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu :

a. Bench plane, termasuk ketam untuk roughing-in, smoothing dan straightening.

b. Ketam untuk memotong lingkaran (Circle cutting plane), termasuk ketam dan

spokeshave untuk perencanaan dan pembentukan permukaan concave and convex.

c. Ketam untuk tujuan khusus, termasuk ketam untuk membentuk alur, lidah, rebate

dan berbagai macam decorative edge moulding.

Gambar 3.25 Gergaji Pelubang (hole saw).

Page 38: Laporan kayu lembar kerja

38

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Meskipun semua jenis ketam ini penting, pada tahap ini hanya ketam yang lazim

digunakan saja yang akan dibahas.

11. Pengebor (drilling)

Mengebor adalah proses membentuk sebuah lingkaran pada material padat dengan

menggunakan tekanan pada alat pemotong berputar sampai ia menerobos maasuk

kedalam benda kerja.

Banyak jenis perkakas digunakan untuk mengebor dan membuat lubang pada kayu,

logam, beton dan batu. Meskipun perkakas ini lazim disebut bits atau mata bor,

masing-masing pengebor telah dirancang untuk tujuan khusus dan dikenali

berdasarkan nama khususnya.

Ada 3 (tiga) kelompok utama perkakas pengebor :

1. mata bor untuk mengebor kayu (wood boring bit)

2. mata bor untuk mengebor batu (masonry drill)

3. mata bor metal (metal drill)

Jenis-jenis mata bor antara lain :

a. Twist bit (mata bor untuk kegunaan umum).

b. Auger bit (mata bor untuk kayu).

c. Center bit (mata bor untuk kayu).

d. Expansion bit (mata bor untuk kayu).

Gambar 3.26 Jenis Ketam (plane).

Page 39: Laporan kayu lembar kerja

39

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

d. Countersink bit (mata bor untuk kayu).

e. Bradawl (mata bor untuk kayu).

f. Mata bor obeng (screwdriver bit) meskipun bukan merupakan perkakas

pengebor termasuk dalam kelompok mata bor.

Twist Bit.

Auger Bit.

Centre Bit. Expansion Bit.

Countersink Bit.

Bradawl Bit.

Screwdriver Bit.

Gambar 3.27 Macam-Macam

Mata Bor.

Page 40: Laporan kayu lembar kerja

40

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.9.7 Perkakas Pendorong (Driving tools).

Alat pendorong/penekan digunakan untuk menyalurkan kekuatan (forces) yang

dapat membantu saat melakukan pemasangan dan pembongkaran komponen. Sebuah

alat pemukul (forcing tool) dapat digunakan untuk membantu dalam meluruskan dan

menyetel komponen sehingga memungkinkannya untuk dipasang bersama. Contoh

paling mudah dari alat pemukul adalah palu (hammer). Ia menciptakan jenis kekuatan

ketukan yang banyak dipergunakan.

Alat penekan lain yang menggunakan tangkai sebagai perangkat untuk

meningkatkan kekuatan (force) yang digunakan dengan tangan. Pinch bar dan pry bar

adalah dua contoh yang umum.

Peralatan pendorong/penekan terdiri dari :

1. Palu (hammer).

Palu (hammer) adalah perkakas pemukul yang terdiri dari kepala (head) dari baja

yang dipasang pada sebuah gagang. Palu terutama sekali digunakan oleh pekerja

konstruksi untuk mengencangkan bagian-bagian konstruksi. Palu dibuat dalam

berbagai bentuk dan ukuran. Setiap palu memiliki fitur khusus masing-masing yang

memenuhi kebutuhan pekerja konstruksi. Macam-macam palu dapat dibedakan

menjadi 5 (lima) macam, yaitu :

a. Claw Hammer.

Claw hammer memiliki permukaan menonjol untuk memukulkan paku dan fixing

lainnya dan cakar (claw) untuk menarik paku yang bengkok atau yang tidak

diinginkan.

b. Warrington Pattern Hammer/ Crosspein Hammer.

Warrington pattern hammer adalah palu joinery ringan yang memiliki cross pein.

Palu ini cocok untuk memasukkan brad dan panel pin. Cross pein memudahkan

untuk mulai memasukkan paku-paku berukuran lebih kecil dan memasukkan

paku ke dalam bagian-bagian pojok yang tidak bisa dijangkau oleh round driving

face.

Page 41: Laporan kayu lembar kerja

41

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

c. Brad Hammer.

Palu ini sama dengan jenis Warrington hammer, tetapi lebih kecil. Palu ini hanya

cocok untuk pekerjaan kabinet ringan.

d. Palu Kayu (mallet).

Mallet memiliki kepala dari kayu dengan permukaan yang untuk dipukulkan

berukuran besar. Gagang dipasang ke dalam tapered mortice di dalam kepala.

Mallet digunakan untuk :

1. memukul chisel dan gouge;

2. memasang pekerjaan joinery;

3. memukul permukaan yang akan rusak bila menggunakan palu dari logam.

e. Palu Dengan Kepala Lunak (soft faced hammer)

Palu kepala lunak dibuat untuk digunakan dalam pemanfaatan jenis kekuatan

ketukan/tekanan tanpa menimbulkan kerusakan atau bekas pada permukaan pada

komponen. Jenis ini dibuat ari material yang lebih lunak dari pada material yang di

peruntukkan bagi palu baja (engineers hammer). Untuk material seperti kulit, plastik dan

timah adalah yang paling umum di peruntukkan dalam pemakaian palu kepala lunak (soft

faced hammer). Palu kepala lunak (soft faced hammers) terkecil memiliki permukaan

yang dapat diperbaharui yakni yang terbuat dari plastik atau nylon.(a)

(b)

(c)

(d)

(e)

Gambar 3.28 Macam-Macam Palu (hammer).

Page 42: Laporan kayu lembar kerja

42

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

f. Pembenam Paku (nail punch).

Nail punch adalah sepotong baja keras berukuran panjang kira-kira 100 mm yang

dirancang untuk memukul kepala paku di bawah permukaan kayu. Ada 5 (lima)

ukuran tip yang disesuaikan dengan berbagai ukuran kepala paku. Tip berbentuk cup

sehingga tip pas dengan ukuran kepala paku.

g. Obeng.

Obeng adalah perkakas untuk mendorong melalui blade yang dipasang pada gagang.

Ujung blade dibentuk sedemikian rupa sehingga cocok dengan kepala sekrup, dan

ketika diputar, blade akan memutar sekrup masuk ke dalam material. Ada berbagai

macam obeng yang dirancang untuk disesuaikan dengan berbagai ukuran sekrup dan

berbagai jenis slot.

Gambar 3.29 Pembenam Paku (nail punch).

Gambar 3.30 Obeng.

Page 43: Laporan kayu lembar kerja

43

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

h. Pinch Bar dan Pry Bar.

a. Bentukan khusus dari batang baja yang digunakan untuk penggunaan kekuatan

yang dapat diatur dengan bantuan tangkainya (leverage). Mereka dirancang

untuk memisahkan komponen dan untuk memindahkan atau mengatur posisi

komponen. Batang baja tersebut dibuat dengan jenis baja khusus yang kaku dan

tahan lengkung.

b. Pinch bar di illustrasikan pada Gambar 3.31 masing-masing ujungnya

berbentuk baji (wedge shaped). Satu ujung berbentuk engkol atau di bengkok

untuk mendukung sudut pengangkatan. Jenis ini paling banyak digunakan untuk

mengangkat objek yang berat.

c. Pry bar memiliki satu ujung berbentuk baji (wedge shaped) dan sebuah ujung

runcing seperti tampak dalam Gambar 3.31. Pry bars normalnya digunakan

pada pekerjaan jalur perpipaan dan pekerjaan konstruksi. Ujung runcing

dimasukkan kedalam lobang baut dari sebuah pemasangan sebelum baut tersebut

dipasang. Maka lobang dapat diangkat dengan menggunakan batang tersebut

sebagai tuas.

i. Brace.

Brace diklasifikasikan sebagai perkakas mendorong dan dirancang untuk memutar

bit dan drill yang sesuai melalui kayu.

Gambar 3.31 Pinch bar dan pry bar.

Page 44: Laporan kayu lembar kerja

44

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.9.8 Perkakas Penjepit (Gripping tools).

Peralatan penjepit digunakan untuk menahan komponen yang akan di bongkar,

dipasang, dikerjakan atau disetel. Komponen terpasang sering ditahan bersama dengan

baut sekrup dengan menggunakan pengikat (fasteners) seperti sekrup atau baut dan mur.

Contoh umum dari peralatan penjepit seperti kunci pas/kunci inggris, obeng dan tang

yang digunakan untuk menjepit dan memutar part yang terpasang. Peralatan penjepit

dibedakan menjadi 5 (lima) macam, adalah sebagai berikut :

1. Bench vice.

Bench vice dipasang pada bangku joiner dan digunakan untuk menahan bagian yang

dikerjakan saat operasi penggergajian (sawing), penyambungan (jointing) dan

pembentukan (shaping).

Gambar 3.32 Brace.

Gambar 3.33 Bench Vice.

Page 45: Laporan kayu lembar kerja

45

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

2. G-Clamp.

G-clamp terdiri dari bagian berbentuk G dengan sekrup yang dapat dikencangkan

untuk menahan bagian yang dikerjakan. Ukurannya berkisar dari 65 mm hingga

300 mm dengan kedalaman throat dari 45 mm hingga 110 mm.

3. Quick-action bar clamp.

Bar-clamp adalah adaptasi dari G clamp dan digunakan secara luas dalam bengkel

dan di lapangan. Arm yang mengunci sendiri dapat disetel dengan cepat menjadi

ukuran terbuka dengan meluncurkannya di sepanjang bar bergerigi. Penyetelan akhir

dilakukan dengan sekrup. Ukuran jaw berkisar dari 150 mm sampai 1000 mm

dengan kedalaman throat antara 80 mm and 120 mm.

Gambar 3.34 G-Clamp.

Gambar 3.35 Quick-Action Bar Clamp.

Page 46: Laporan kayu lembar kerja

46

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

4. Sash clamp.

Sash clamp terdiri dari bar berbentuk T dengan shoe yang dapat disetel yang dapat

diposisikan di sepanjang batang dan clamping screw. Clamp digunakan di lapangan

dan di bengkel kerja untuk menahan dan menarik bagian yang dikerjakan. Beberapa

operasi penjepitan (clamping) penting dilakukan pada sash, pintu, kerangka,

sambungan, cabinet carcas, dan bagian-bagian struktural.

5. Tang (Pliers).

Tang (Pliers) dibedakan menjadi 6 (enam) macam, adalah sebagai berikut :

a. Tang Multigrip.

Tang Multigrip ini memiliki bentuk pivot khusus yang membuat persambungan

penjepitnya “berpindah (slipped)” atau disetel untuk memberikan tingkat

keterbukaan rahang dan penjepit paralel pada setiap posisi. Rahangnya juga

dibentuk sedemikian rupa untuk mendukung jepitan menjadi kuat pada

permukaan bundar seperti menjepit permukaan pipa.

Gambar 3.36 Sash Clamp.

Gambar 3.37 Tang Multigrip.

Page 47: Laporan kayu lembar kerja

47

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

b. Tang berujung runcing (Long or Needle Nosed Pliers).

Tang ini memungkinkan pemakai untuk menjangkau kedalam ruang tertutup saat

mengerjakan pekerjaan pemasangan ringan. Mereka sering disertai dengan

pelapis/pembungkus gagang untuk pekerjaan kelistrikan. Jangan melepaskan

pelapis/pembungkus gagang tersebut karena ia melindungi pemakai dari sengatan

arus listrik.

c. Tang kombinasi (Combination Pliers).

Tang ini adalah jenis yang paling umum digunakan dalam pekerjaan otomotif,

kelistrikan (electrical) dan pekerjaan tehnik umum. Tang ini memiliki rahang

datar yang kuat yang bergerigi untuk menjepit, sedikit cekung yang bergerigi

untuk menjepit pipa atau benda kerja bundar. Bagian lain dari sisi rahangnya

adalah bersisi pemotong yang berfungsi untuk memotong kawat lunak seperti

kawat tembaga, kawat aluminium dan kawat kuningan. Sebagian besar tang

kombinasi juga memiliki sepasang pemotong yang digunakan untuk memutus

atau menggunting kawat baja.

Gambar 3.38 Tang Berujung Runcing.

Gambar 3.39 Tang Kombinasi.

Page 48: Laporan kayu lembar kerja

48

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

d. Tang pemotong diagonal (Side Cutters).

Side cutters adalah tang untuk memotong kawat dalam tempat yang tertutup.

Tang ini paling umum digunakan oleh para tukang listrik (electricians) untuk

memotong dan kabel dan mengupas pembungkus kabel wiring listrik. Secara

normal Electricians menggunakan side cutters dengan gagang terbungkus

(insulated handles). Untuk keselamatan anda sendiri isolasi peralatan listrik

sebelum melakukan pekerjaan wiring.

e. Tang penjepit (Circlip/Tang Snap Ring).

Tang circlip atau tang snap ring adalah tang untuk penggunaan khusus yang

digunakan untuk memasang dan mengeluarkan circlips/snap rings. Circlips/snap

rings digunakan untuk menempatkan part dalam suatu pemasangan. Jenis tang ini

pisahkan dari jenis yang digunakan untuk memasang dan mengeluarkan

circlips/snap rings dari jalur yang berada didalam lobang dan untuk memasang

dan melepaskan circlips/snap rings bagian luar pada alurnya yang terdapat pada

shaft.

Gambar 3.40 Tang Pemotong Diagonal.

Gambar 3.41 Tang Penjepit.

Page 49: Laporan kayu lembar kerja

49

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

f. Tang jepit berkunci (Lock Grip Pliers/Vice Grips).

Jenis tang ini menggunakan prinsip toggle untuk mengunci rahang pada posisi

menjepit. Dengan merubah sekrup setelan, maka pembuka rahang dari tang ini

dapat disetel untuk ukuran yang berbeda. Pertimbangan kekuatan dapat

digunakan saat tang ini sedang dipakai untuk menjepit. Untuk alasan inilah maka

kadang-kadang tang ini dikenal dengan ragum penjepit. Tuas toggle harus

dioperasikan untuk melepas jepitan dari tang ini.

1.9.9 Perkakas Pengetes/Penguji (Testing tools).

Terdapat banyak alat didalam bengkel kerja dan di tempat bangunan yang

digunakan untuk menguji atau memeriksa komponen. Bagian ini memperkenalkan dan

menguraikan penggunaan beberapa alat penguji yang lebih umum yang anda akan

gunakan. Alat penguji secara normal tidak memiliki tanda-tanda tingkatan dan tidak

dapat digunakan untuk pengukuran. Peralatan pengetes/penguji dibedakan menjadi 3

(tiga) macam, adalah sebagai berikut :

1. Siku (Frame Square).

Siku adalah sangat berguna untuk benda kerja yang berukuran. Ia digunakan untuk

membuat garis dan pengujian pinggiran yang bersudut 90º atau segi empat terhadap

satu sama lain. Siku paling banyak digunakan oleh pembuat boiler dan pada

pekerjaan structural dan pekerjaan konstruksi. Ia sering dikenal dengan nama siku

sipembuat boiler.

Gambar 3.42 Tang Penjepit Berkunci.

Gambar 3.43 Siku (frame square).

Page 50: Laporan kayu lembar kerja

50

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

a. Adjustable Combination Try Square

Square ini memiliki blade yang dapat digerakkan melalui stock dan dipasang

dalam posisi apa pun yang diinginkan. Stock juga memiliki shoulder bersudut 45o

b. Sliding bevel yang dapat disetel (Adjustable sliding bevel)

Adjustable sliding bevel terdiri dari slotted steel blade dan metal stock. Blade

dapat disetel untuk membentuk sudut tertentu dan kemudian dipasang dengan

aman pada posisi. Perkakas ini digunakan untuk mengukur bevel atau slope dari

suatu pola dan kemudian menggunakannya dalam pekerjaan.

2. Pelurus level (Precision level).

Perkakas leveling digunakan untuk mengetes pekerjaan apakah berada dalam posisi

horisontal (level) dan untuk mentransfer suatu level dari titik referensi level tertentu

ke posisi-posisi yang diperlukan di tempat. Titik referensi level untuk suatu tempat

Gambar 3.44 Adjustable Combination

Try Square.

Gambar 3.45 Adjustable Sliding Bevel.

Page 51: Laporan kayu lembar kerja

51

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

disebut level datum atau datum dan dari titik inilah semua pengukuran level di atas

dan di bawah diambil.

3. Bandul (Plumb Bob).

Bandul adalah bentuk logam pemberat yang khusus dengan ujung runcing pada

bagian ujung dan di gantung dengan sebuah tali/benang dari atas. Ia digunakan untuk

membentuk garis tegak lurus antara dua titik. Dalam penggunaannya, bandul (plumb

bob) digantung dengan benang dan dibiarkan ter-ayun dengan bebas sampai ia

berhenti dengan sendirinya. Titik yang ditunjuk oleh bandul (plumb bob) dan garis

tali akan membentuk garis tegak lurus. Gambar 3.46 memperlihatkan bandul

(plumb bob) dan jalur benang/tali.

Gambar 3.46 Adjustable Sliding Bevel.

Gambar 3.47 Bandul (Plump bob).

Page 52: Laporan kayu lembar kerja

52

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.9.10 Mesin-Mesin Kayu.

Mesin-mesin kayu dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu sebagai

berikut :

1. Mesin Pemotong.

Yang termasuk mesin pemotong, adalah :

a. Gergaji Ayun (radial arm saw)

b. Gergaji Bundar (circular saw)

2. Mesin Ketam.

a. Ketam Perata

b. Ketam Penebal.

Gambar 3.48 Mesin pemotong.

(a) (b)Gambar 3.49 Mesin ketam.(a) (b)

Page 53: Laporan kayu lembar kerja

53

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

3. Mesin-mesin pendukung.

a. Mesin Bor d. Mesin Bubut

b. Mesin Moulder e. Mesin Pembuat Dowel

c. Mesin Amplas f. Gergaji Pita

1.10 Hubungan atau Sambungan pada Pekerjaan Kayu

1.10.1 Tujuan Umum

Tujuan umum pada bab ini, diharapkan mahasiswa mengerti dan dapat menjelaskan

akan hubungan atau sambungan pada pekerjaan kayu, penggunaan sambungan pada kayu

dan macam-macam hubungan atau sambungan pada pekerjaan kayu.

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

Gambar 3.50 Mesin-mesin pendukung.

Page 54: Laporan kayu lembar kerja

54

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Sambungan pada Pekerjaan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.10.2 Tujuan Khusus :

Tujuan khusus pada bab ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan fungsi

hubungan atau sambungan pada pekerjaan kayu, dapat menentukan jenis hubungan atau

sambungan yang akan digunakan, dapat membuat dan mengerjakan suatu bentuk

hubungan atau sambungan pada pekerjaan kayu secara baik dan benar.

1.10.3 Pendahuluan.

Yang dimaksud dengan hubungan atau sambungan itu adalah untuk membuat suatu

rangkaian dari beberapa batang kayu, sehingga ini merupakan sebuah konstruksi yang

kokoh. Secara garis besar hubungan kayu itu dibagi menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :

1. Hubungan dalam arah lebar; hubungan ini untuk mendapatkan luas yang besar,

misalnya : lantai, dinding dan langit-langit (plafond). Hubungan ini terdiri dari

beberapa papan yang berjajar.

2. Hubungan dalam arah panjang, hubungan ini untuk mendapatkan hubungan kayu

yang menjadi panjang. Yang terdiri dari beberapa balok, kedudukkannya dalam satu

garis lurus.

3. Hubungan menyudut, kedudukkan kedua kayu tidak dalam satu garis lurus.

1.10.4 Sambungan Lurus/Tegak (Butt Joints).

Sambungan ini adalah jenis cara menyambung/menghubungkan kayu secara

sederhana yang digunakan pada sambungan menyudut dan persilangan. Macam-macam

sambungan lurus/tegak adalah sebagai berikut :

a. Sambungan Lurus Siku.

Sambungan ini digunakan apabila faktor cepat dan ekonomis sambungan diperlukan,

tapi bukan faktor kekuatannya yang tinggi, missal untuk konstruksi rangka, kotak

dan lain-lain. Alat pengokohnya paku, sekrup, lem, plat penyambung dan lain-lain.

b. Sambungan Lurus Verstek.

Sambungan ini hampir serupa dengan sambungan lurus siku, hanya pada bidang

permukaan sambungan, masing-masing hanya dipotong miring 45o (verstek).

Page 55: Laporan kayu lembar kerja

55

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Sambungan pada Pekerjaan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

c. Sambungan Lurus dengan Pen Dowel.

Pemakaian dowel kayu menghasilkan kekuatan gaya geser yang lebih besar dari

pada sambungan lurus siku, maka tidak perlu digunakan alat perapat dari metal

tetapi cukup dengan lem/perekat untuk mengokohkan sambungan. Sambungan ini

digunakan untuk hubungan antara kepala kayu ke sisi kayu lainnya dan untuk

menyambung papan (pelebaran). Diameter dowel yang umum digunakan 0,6 – 1,0

cm dan sebaiknya dipakai dowel dengan diameter 1/3 t.

1.10.5 Sambungan Takik ½ kayu (Halving Joint).

Sambungan ini biasanya dipakai pada sambungan menyudut, perpotongan ataupun

memanjang antara kayu yang ukurannya sama tebalnya dengan bagian yang lainnya.

Kedua bidang kayu yang akan disambung masing-masing ditakik ½ tebal kayu.

Macam-macam sambungan Takik ½ kayu, adalah sebagai berikut :

a. Sambungan Takik ½ Kayu pada Sudut (Corner Halving Joint).

Sambungan banyak digunakan pada sambungan menyudut pekerjaan rangka, dimana

sambungannya terletak pada ujung-ujung kayu. Penggunaan sambungan ini untuk :

Sambungan balok rangka dinding.

Sambungan balok pertemuan disudut/disamping.

Sambungan pada pagar.

Untuk memperkuat sambungan digunakan paku atau sekrup yang besarnya

disesuaikan dengan tebal konstruksi yang akan disambung.

b. Sambungan Takik ½ Tidak Tembus (Stopped Halving Joint).

Sambungan ini biasa digunakan pada hubungan landasan menyudut pada pekerjaan

rangka dimana akhir dari salah satu potongannya bertemu pada samping yang lain

pada permukaan dalam satu bidang.

c. Sambungan Takik ½ Kayu Silang (Cross Halvint Joint).

Sambungan ini digunakan dimana kedua potongan kayu saling silang menyilang satu

sama lainnya dan permukaan atau sampingnya lurus rata. Penggunaan sambungan

ini antara lain :

Persilangan kaki meja

Pagar, pagar jembatan/loteng

Page 56: Laporan kayu lembar kerja

56

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Sambungan pada Pekerjaan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Konstruksi plafond/lantai

Konstruksi rangka yang memerlukan ambang silang.

d. Sambungan Takik ½ Kayu Memanjang (Scarf Halving Joint).

Sambungan ini digunakan untuk memperpanjang kayu pada suatu konstruksi :

Balok tembok, dimana seluruh bidang bawah balok didukung oleh tembok.

Balok dinding pada rangka dinding kayu, yang pada setiap sambungan harus

didukung oleh tiang.

Juga untuk balok bubungan, panjang sambungan 2 – 2,5 t. (t = tebal kayu).

e. Sambungan Takik ½ Kayu Miring 45o (The Mitre Halving Joint).

Sambungan ini digunakan untuk sambungan menyudut dari pekerjaan rangka yang

ringan, misalnya sambungan rangka pigura.

f. Sambungan Takik ½ Kayu Ekor Burung (Dovetail Halving Joint).

Sambungan ini digunakan pada pekerjaan rangka, dimana ada gaya tarik yang

cenderung menarik lidah takikkan (socket), karena bentuk ekor burung merupakan

pasak, kemiringan ekor burung 1 : 6 dan ujung lidah sama lebar dengan lebar kayu.

1.10.6 Sambungan Beralur (Housing Joint).

Sambungan ini digunakan untuk konstruksi menyudut atau pertemuan, dimana ujung

atau sisi dari salah satu potongan bertemu pada masing-masing mukanya. Pada bagian

lebar (sisinya) dibuat takikkan yang berupa alur dimana ujung dari potongan kayu

lainnya bisa masuk.

Jenis-jenis sambungan beralur adalah sebagai berikut :

a. Sambungan Beralur Menerus (Through Housing Joint).

Sambungan ini dibuat dengan menggunakan alur sepanjang lebar dari kayu/papan

yang akan dihubungkan. Dalam alur 1/3 – ¼ t.

Sambungan ini banyak digunakan untuk :

Sambungan rak

Sambungan pada tiang dan ambang pintu

Sambungan rangka dinding rumah

Page 57: Laporan kayu lembar kerja

57

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Sambungan pada Pekerjaan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

b. Sambungan Beralur tidak Menerus (Stopped Housing Joint).

Sambungan ini dimaksudkan agar sambungannya tidak kelihatan dari bidang

permukaan, sehingga jika dilihat dari muka Nampak seperti sambungan lurus biasa.

c. Sambungan Beralur dan Lidah (Tongued Housing Joint).

Sambungan ini biasa digunakan untuk menghubungkan 2 (dua) buah papan

hubungan sudut. Sambungan ini lebih kuat dari sambungan beralur lainnya karena

adanya lidah.

1.10.7 Sambungan Pen dan Lubang (Mortise and Tennon Joints).

Pada sambungan pen dan lubang bidang sambungannya terdiri dari 2 (dua) bagian,

yaitu :

Lubang, bidang berlubang suatu kayu untuk tempat pen.

Pen, bagian yang dibentuk sedemikian rupa pada suatu kayu lainnya untuk

dimasukkan ke lubang pada kayu lainnya.

Kegunaan utama dari sambungan ini, antara lain :

1. Hubungan pada rangka ibu pintu dan jendela (kusen)

2. Hubungan pada rangka daun jendela dan pintu

3. Konstruksi pagar atau pekerjaan rangka lainnya seperti rangka dinding dalamnya.

4. Rangka pada pekerjaan furniture dan rak almari.

Jenis dari sambungan pen dan lubang, antara lain :

a. Sambungan pen dan lubang tembus biasa (Common Mortise and Tennon Joint),

bentuk sambungan ini paling sederhana dari sambungan pen dan lubang digunakan

pada hubungan perpotongan tidak pada sudut.

b. Sambungan pen dan lubang tersembunyi (Stub Mortise and Tennon Joint),

sambungan ini pen dan lubangnya tidak terlihat dan digunakan untuk hubungan yang

tidak menerima beban besar, biasanya untuk pekerjaan furniture.

1.10.8 Sambungan Kayu/Papan Arah Melebar (Joints used Widening).

Kegunaan utama dari kayu/papan yang disambung melebar, adalah sebagai berikut :

Permukaan atas meja

Page 58: Laporan kayu lembar kerja

58

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Sambungan pada Pekerjaan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Barang-barang furniture

Lantai

Dinding dan interior lainnya.

Ada 3 (tiga) hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penyambungan papan ini,

adalah sebagai berikut :

a. Pengikatan, kwalitas lem yang baik harus digunakan untuk menjamin ketahanan

umur sambungan.

b. Kekuatan, untuk memperkokoh sambungan terhadap gaya, kiranya perlu diperkuat

dengan pen dowel, alur dan lidah, lidah lepas atau dengan pengokoh lainnya.

c. Penjajaran/pengaturan arah serat, pengaturan arah serat sangat penting untuk

mencegah akibat akibat penyusutan juga untuk keindahan papan-papan diletkkan

sedemikian rupa sehingga penampang serat ujung kayu dalam posisi berselang-

seling.

Macam-macam sambungan papan arah lebar dibedakan menjadi 4 (empat) :

1. Sambungan arah lebar tegak (The Butt Edge Joint).

Papan/kayu hanya dihubungkan sisi-sisi tegaknya saja, pengokohannya hanya

menggunakan lem, untuk memperbesar kekuatan sambungan dapat digunakan paku,

syaratnya hanya diperlukan tegak lurusnya sisi-sisi yang akan disambung.

2. Sambungan arah lebar dengan sekrup (Screwed Butt Edge Joint).

Sama dengan sambungan arah lebar tegak, hanya pengokoh sambungannya

menggunakan sekrup. Sambungan ini digunakan dimana salah satu muka kayu tidak

akan diperlihatkan, misalnya untuk daun meja.

3. Sambungan alur dan lidah (Tongued and Grooved Joint).

Sambungan ini umumnya dipakai untuk konstruksi papan lantai, penutup dinding

ataupun pekerjaan lainnya. Satu sisi papan dibuat alur dan satu sisi papan lainnya

dibuatkan lidah sehingga lidah tersebut bisa dimasukkan persis ke dalam alur.

4. Sambungan alur dan lidah lepas (The Feathered/Slip Tongued Joint).

Pada kedua sisi papan yang akan disambung dibuat alur, sebelum dipasang disisipi

Page 59: Laporan kayu lembar kerja

59

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Sambungan pada Pekerjaan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

sebilah papan kecil yang dinamai lidah lepas. Lidah lepas harus dipasang melintang

terhadap bidang sambungan (tidak boleh sejajar), sehingga didapat sambungan yang

kokoh.

1.11 Pekerjaan Finishing

1.11.1 Tujuan Umum

Tujuan umum pada bab ini, diharapkan mahasiswa mengerti dan dapat menjelaskan

pekerjaan finishing pada pekerjaan kayu, penggunaan bahan-bahan finishing dan jenis-

jenis finishing pada dinding dan pekerjaan kayu.

1.11.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada bab ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dari

pekerjaan finishing pada pekerjaan kayu, dapat menentukan jenis finishing yang akan

digunakan, dapat membuat dan mengerjakan finishing pada dinding dan pekerjaan kayu

secara baik dan benar.

1.11.3 Pendahuluan

Yang dimaksud dengan pekerjaan finishing pada pekerjaan kayu adalah untuk

membuat suatu benda kerja atau hasil kerja menjadi rapi, indah dan terlindungi dari

udara panas, air serta sinar matahari.

Pekerjaan finishing harus dilakukan pada pekerjaan kayu terutama pada benda kerja

atau hasil kerja yang berhubungan dengan meubel (furniture) dan komponen bangunan,

misal : meja, kursi, lemari, daun jendela, daun pintu dan kusen jendela/pintu. Jenis bahan

finishing ada bermacam-macam misalnya : Cat, vernis dan pelitur.

1.11.4 Tujuan Finishing

Pekerjaan finishing pada kayu mempunyai tujuan sebagai berikut :

a. Memperindah benda hasil kerja

b. Melindungi benda kerja yang difinishing dari air, udara dan sinar matahari

Page 60: Laporan kayu lembar kerja

60

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

c. Untuk menarik perhatian benda hasil kerja.

1.11.5 Finishing Cat.

Cat dalam bentuknya yang paling sederhana adalah campuran antara zat-zat warna

(pigment) dan bahan pengikat (binder). Bentuk cat ini sudah lama digunakan yaitu sejak

45.000 tahun yang lalu. Orang-orang yang tinggal di gua di zaman dahulu menggunakan

campuran zat warna tanah yang dicampur dengan lemak binatang dan

mengaplikasikancat ini dengan menggunakan buluh atau tangkai-tangkai kayu yang

dibentuk seperti kipas tangan pada satu ujungnya. Tar hitam (pitch), yang terbentuk

secara alami telah digunakan sebagai bahan kedap air sejak zaman dahulu kala.

Cat modern mulai digunakan kira-kira tahun 1920-an. Penjelasan paling sederhana

mengenai cat modern adalah campuran zat warna, bahan pengikat dan bahan pelarut.

Bahan-bahan lain digunakan untuk memberikan sifat-sifat (properties) khusus dan akan

dibahas kemudian. Zat warna (pigment) diperoleh dengan cara ditambang atau

diproduksi dalam pabrik. Bentuk pigmen pada umumnya serupa dengan bedak talek

ketika dihaluskan dan digunakan untuk memberikan warna dan tingkat keburaman pada

cat.

Bahan pengikat (binder) adalah bagian cair dalam cat. Bahan ini bisa saja hanya

minyak, seperti minyak linseed, atau bisa saja damar (resin). Sejumlah resin cat berasal

dari pohon dan biasanya kental, berkilau, dan berwarna seperti madu. Jenis-jenis resin

lainnya dibuat secara kimiawi dan dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan kekuatan,

daya tahan air, fleksibilitas dan lain sebagainya. Binder menahan pigmen-pigmen

bersama dan merekatkan cat pada permukaan.

Bahan-bahan pelarut digunakan untuk melarutkan resin atau untuk mengencerkan

minyak agar campuran dapat diaplikasikan pada permukaan. Bahan pelarut adalah sari

dari minyak petroleum. Ketika kekentalan lapisan cat dipertimbangkan (setebal kertas

rokok), cat melakukan proses yang sangat baik untuk melindungi dan memperindah

permukaan dimana cat diaplikasikan. Cat akan tetap merupakan pelindung yang

ekonomis dan lapisan penghias dan akan digunakan sepanjang mode (fashion)

mempengaruhi dunia ini.

Page 61: Laporan kayu lembar kerja

61

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Cat adalah cairan berwarna hitam, putih atau berwarna yang berisikan bahan pelarut,

zat warna (pigmen) dan bahan pengikat (binder) yang, ketika diaplikasikan pada

permukaan, menjadi kering untuk membentuk lapisan tipis (film) yang berkelanjutan.

1.11.5.1 Jenis-Jenis Cat

Jenis cat yang diproduksi dibedakan menjadi 5 (lima), antara lain :

1. Cat Otomotif.

Dibuat untuk industri, cat otomotif cepat kering, memiliki daya tahan dan

fleksibilitas yang tinggi, memiliki kualitas yang baik untuk disesuaikan ulang, dan

memiliki penampilan yang menarik.

2. Cat komponen dua-pack.

Dibuat untuk berbagai macam penggunaan, jenis cat ini memiliki kekuatan

(toughness) yang unggul dan tahan terhadap goresan dan juga sangat tahan terhadap

asam-basa (acid-alkali).

3. Cat Industrial.

Cat jenis ini harus memiliki daya tahan yang tinggi, tahan korosif dan memiliki sifat-

sifat menutup yang baik. Cat yang diproduksi untuk kulkas dan barang-barang

sejenis harus memiliki daya tahan yang kuat terhadap goresan dan alkali, tidak

berubah menjadi kuning dan memiliki kemampuan penyemprotan yang baik dan

penampilan yang bagus.

4. Cat Anti Korosif.

Dibuat untuk area-area dimana kondisi atmosfer dan/atau cuaca sangat ekstrim, cat

anti-korosif memiliki daya tahan permukaan yang sangat baik dan tahan terhadap air

laut, asam, alkali dan air.

5. Cat Rumah Tangga.

Dibuat untuk pengecatan di rumah dan cocok untuk digunakan dalam bangunan-

bangunan komersial, cat ini memiliki berbagai jenis cat akhir (finish), mudah

diaplikasikan dan diproduksi dalam berbagai jenis warna.

Page 62: Laporan kayu lembar kerja

62

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.11.5.2 Macam-Macam Cat Rumah Tangga

Jenis-jenis cat untuk rumah tangga adalah cat yang paling lazim diproduksi dan

umumnya dimasukkan ke dalam 2 (dua) kelompok :

1. Cat Minyak.

Cat minyak berisikan zat warna (pigment), bahan pengikat (binder), bahan pelarut

(solvent), bahan pengering (drier) dan pigmen pengembang (extender pigment). Jenis-

jenis cat minyak yang tersedia adalah :

a. Primer.

Persyaratan yang harus dimiliki oleh cat primer berbahan dasar minyak adalah

kemampuan untuk menembus dan menutupi permukaan dan memberikan daya

rekat (adhesion) bagi pelapisan (coat) berikutnya. Primer harus disapukan dengan

baik pada urat kayu guna memastikan agar udara di dalam urat kayu terbuang dan

primer menutupinya. Primer akan menghentikan pelapisan berikutnya untuk

tidak menembus permukaan. Primer harus menutupi permukaan dan memberikan

daya tahan (hold out). Semua primers harus memiliki daya tahan yang memadai.

Primer biasanya diproduksi untuk kayu dan logam.

Primer untuk kayu lunak memiliki kandungan minyak yang lebih banyak untuk

memungkinkan penyerapan bagian cairan dari cat ke dalam urat-urat kayu yang

berpori-pori lunak. Primers harus memiliki daya penetrasi yang baik ke dalam

sel-sel kayu. Primer juga harus meninggalkan cukup binder pada permukaan

kayu untuk menahan pigmen bersama dan memberikan daya tahan (hold-out).

Kayu keras tidak menyerap bagian cairan cat sebanyak yang dilakukan kayu

lunak. Primer untuk kayu keras dapat dimodifikasi bila dikehendaki.

Gambar 5.1 Primer.

Page 63: Laporan kayu lembar kerja

63

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

b. Sealer.

Sealer serupa dengan primer berbahan dasar minyak dan harus menembus

permukaan, meninggalkan daya tahan (hold-out) yang cukup dan memberikan

daya rekat (adhesion) untuk pelapisan berikutnya. Sealer harus menutupi

permukaan.

Sealer dirancang untuk menghentikan pengisapan atau penyerapan pada

permukaan dan memberikan landasan bagi lapisan berikutnya.

Sealer umumnya diaplikasikan pada plester atau permukaan tembok (masonry).

Sealer mungkin memerlukan sedikit thinner tambahan untuk membantu cat

membasahi permukaan.

2. Undercoat.

Oil undercoat dibuat untuk digunakan di atas permukaan yang sudah dilapisi

dengan primer atau sudah dicat sebelumnya. Ketika digunakan di atas primer,

undercoat akan mengalir dan menempel pada primer. Undercoat akan menambahkan

ketebalan lapisan tipis (film) dan membantu pelapisan (coating) berikutnya.

Undercoat memiliki lebih banyak pigmen dan lebih sedikit minyak atau binder

daripada primer. Pigmen tambahan ini adalah untuk kemampuan pengampelasan dan

pengisian urat kayu.

Undercoat tidak dapat mencegah terjadinya kehilangan minyak karena masuk ke

dalam kayu terbuka. Apabila hal ini terjadi, pigmen pengisian dan pengampelasan

akan dibiarkan sebagian terkena paparan atau kehilangan minyak. Ini akan

Gambar 5.2 Sealer.

Page 64: Laporan kayu lembar kerja

64

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

mempengaruhi daya tahan (hold-out) undercoat dan menyebabkan terjadinya

penembusan pada lapisan berikutnya. Ada 2 (dua) jenis undrecoat yang dibuat, yaitu

: undercoat untuk interior dan undercoat untuk eksterior. Apabila undercoat diberi

label undercoat ‘interior’, maka tidak boleh digunakan untuk situasi eksterior.

3. Flat finish.

Cat minyak untuk cat akhir rata (flat finish) adalah rata dalam arti bahwa panel

memiliki permukaan yang halus. Flat finish juga disebut flat enamel dan harus

digunakan secara internal. Flat finish tidak dirancang untuk penggunaan eksternal. Zat

pigmen yang digunakan dalam cat flat finish menonjol melalui permukaan cat dan

menyebarkan cahaya, sehingga menciptakan tampilan yang pudar.

Cat flat finish ideal untuk digunakan pada langit-langit dimana sedikit kerusakan

atau tanda-tanda dapat terjadi.

Cat flat finish juga digunakan pada permukaan-permukaan dinding untuk

membantu mengurangi cahaya yang menyilaukan atau kerusakan permukaan yang

terlihat jelas.

Cat flat finish tidak dianjurkan untuk digunakan di kamar mandi, dapur atau

ruang cucian dimana uap atau kelembaban dapat mempengaruhi lapisan cat, dan

dimana pembersihan dapat terjadi.

Harus berhati-hati membersihkan permukaan lapisan dengan cat film, agar tidak

menimbulkan tanda-tanda atau ‘menggosok’ cat flat finish ketika membersihkannya.

Gambar 5.3 Undercoat.

Page 65: Laporan kayu lembar kerja

65

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

4. Satin finish.

Ini adalah satin finish dalam arti bahwa panel memiliki permukaan yang

mengkilap halus. Satin finish, juga disebut satin enamel digunakan sebagai cat akhir.

Permukaan perlu dipersiapkan dengan semestinya.

Coating sebelumnya harus memiliki daya tahan (hold-out) yang cukup agar satin

finish dapat terbentuk dengan benar.

Satin finish umumnya tahan lama dan dapat dicuci beberapa kali tanpa

membahayakan finish. Satin finish biasanya tidak akan menimbulkan tanda atau

tergosok. Pigmen yang digunakan adalah halus dan lapisan pelindung binder menutupi

pigmen tersebut.

Apabila satin finish diaplikasikan di atas bagian yang lemah, retak atau area yang

tidak diberikan sealant, maka coating akan tembus atau tidak menempel. Ini akan

mempengaruhi satin gloss finish dan akan membutuhkan persiapan lebih lanjut dan

pelapisan ulang.

Cat satin finish ideal untuk digunakan di dalam kamar mandi, tempat cucian, dapur

atau tempat-tempat dimana diperlukan pencucian secara teratur. Satin finish paling baik

digunakan untuk ruangan interior.

5. Gloss finish.

Cat gloss finish atau gloss enamel finish memiliki permukaan yang halus dengan

kualitas tinggi.

Gambar 5.4 Flat Finish.

Page 66: Laporan kayu lembar kerja

66

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Ada 2 (dua) jenis gloss finish, yaitu :

a. Interior Gloss Finish.

Gloss finish untuk interior biasanya mengering lebih cepat dan akan menjadi

lapisan yang lebih keras dari pada gloss finish untuk eksterior.

Cat ini memiliki tingkat kilap yang sangat baik dan tahan lama serta memiliki

resistansi terhadap uap. Gloss finish dapat digosok dan dicuci, tanpa

menimbulkan dampak terhadap permukaan. Akan tetapi interior gloss finish

dapat tergores, oleh karena itu penggosokan dengan bahan pembersih yang

keras tidak dianjurkan.

Semua enamel rumah tangga-flat, satin dan gloss akan berubah menjadi

kuning dari warna asli putih. Proses perubahan warna menjadi kuning secara

berangsur-angsur ini akan memerlukan waktu yang lama untuk dapat terlihat.

Proses perubahan warna menjadi kuning tidak mempengaruhi daya tahan

lapisan cat.

b. Eksterior Gloss Finish.

Gloss finish untuk eksterior, atau gloss enambel untuk eksterior memiliki

fleksibilitas dan daya tahan yang lebih tinggi ketika digunakan dalam posisi

terpapar daripada gloss enambel untuk interior.

Gloss finish untuk eksterior memiliki sifat-sifat yang serupa dengan gloss

enamel untuk interior. Gloss finish untuk eksterior dapat digunakan untuk cat

interior; akan tetapi, gloss enamel untuk interior tidak boleh digunakan untuk

cat eksterior.

Semua cat minyak dapat diencerkan dengan menggunakan terpentin dan kuas,

serta peralatan harus dibilas atau dibersihkan dengan terpenting.

2. Cat Latex.

Cat latex mengandung pigmen (pigment), bahan pengikat (binder), bahan pelarut

(solvent), pengering (drier) dan pengembang (extender) sebagai bahan-bahan utama.

Perbedaan utama antara cat minyak dan cat latex adalah binder yang dikandungnya.

Binder pada cat latex dapat diencerkan atau dilarutkan dengan air. Hal ini

memungkinkan kuas, roller dan peralatan lainnya dicuci dengan air.

Page 67: Laporan kayu lembar kerja

67

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Prime pigment dan extender pigment yang sama dapat digunakan untuk membuat cat

latex dan cat berbahan dasar minyak.

Jenis-jenis cat latex yang dibuat untuk cat rumah tangga, adalah :

a. Primer,

b. Sealer;

c. Undercoat,

d. Flat finish,

e. Satin finish,

f. Gloss finish.

Perbedaan utamanya adalah bahwa cat latex memiliki penetrasi yang terbatas ke

dalam permukaan. Cat minyak, sebagaimana yang telah dijelaskan, menembus dan

menyatu dengan permukaan.

Cat latex memiliki daya penetrasi yang sangat lemah. Cat latex memperoleh daya

rekat melalui cara-cara mekanis.

Keuntungan cat latex adalah :

a. Masa pengeringan yang lebih singkat,

b. Tidak memiliki bau yang terlalu menyengat,

c. Mudah diaplikasikan.

Ketika cat diaplikasikan pada permukaan, proses ini disebut lapisan yang basah (wet

film). Coating atau lapisan basah ini memiliki ketebalan tertentu.

Mekanisme pengeringan akan langsung terjadi segera setelah pengecatan dalam

keadaan kondisi yang normal. Bagian dari proses pengeringan untuk cat latex dan

cat minyak adalah melalui penguapan. Air menguap dari lapisan latex yang masih

basah.

Untuk cat berbahan dasar minyak, bahan pelarut menguap dari lapisan minyak yang

basah (oil wet film), dimana terdapat sedikit perubahan terhadap ketebalan lapisan

dari keadaan basah ke kering.

Untuk cat latex, terdapat perubahan besar dari keadaan basah (wet film build) ke

keadaan kering (dry film build).

Untuk memungkinkan cat memiliki lapisan yang kering dengan baik, perlu untuk

menggunakan cat latex secara tebal.

Page 68: Laporan kayu lembar kerja

68

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Cat acrylic dan vinyl yang diencerkan dengan air termasuk dalam kategori cat latex.

Perbedaan utama antara kedua jenis cat ini adalah kandungan binder yang terdapat

di dalamnya.

Produk-produk yang tersedia dalam kategori cat yang diencerkan dengan air adalah :

a. Cat Acrylic 100 persen.

Binder Acrylic 100 persen umumnya digunakan dalam cat yang memiliki kualitas

baik dan daya tahan tinggi.

Coating ini memiliki sifat-sifat yaitu tidak berubah menjadi kuning, pengapuran

yang rendah (low chalking), mudah diaplikasikan, memiliki bau yang tidak terlalu

menyengat, memiliki daya tahan yang sangat baik, kekuatan yang baik dalam

keadaan basah dan fleksibilitas yang sangat bagus. Cat ini memiliki daya tahan

yang relatif buruk terhadap abrasi dan memiliki sifat-sifat pengampelasan yang

buruk.

Oleh karena itu, cat ini tidak dianjurkan untuk digunakan pada pintu dan jendela

yang sering digunakan. Lapisan cat acrylic 100 persen umumnya digunakan

untuk bagian eksternal dan tersedia dalam bentuk gloss finish, satin finish dan flat

finish.

b. Cat Vinyl.

Cat vinyl umumnya digunakan untuk finish interior yang berkualitas.

Cat vinyl dibuat untuk bagian-bagian dinding yang tahan lama. Jenis cat ini

tesedia dalam bentuk satin finish, low sheen, dan flat finish.

Cat vinyl memiliki sifat-sifat yaitu tidak berubah menjadi kuning, mudah

diaplikasikan, memiliki bau yang tidak terlalu menyengat. Lapisan cat ini

umumnya dirancang untuk digunakan di bagian luar.

c. Cat Vinyl/Acrylic.

Cat vinyl/acrylic dibuat untuk digunakan di bagian dalam dan luar gedung. Cat ini

memiliki kombinasi kualitas antara vinyl dan acrylic.

Cat ini memiliki daya tahan lama dan mudah dibersihkan. Cat vinyl/acrylic

memiliki perpaduan yang terbaik dari kedua jenis ini.

Page 69: Laporan kayu lembar kerja

69

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

d. Cat Vinyl/Latex.

Lapisan cat vinyl/latex adalah kombinasi lainnya yang tersedia. Vinyl

memungkinkan lapisan cat latex lebih mudah dibersihkan.

Campuran antara vinyl binder dan latex binder menghasilkan produk yang tidak

terlalu mahal.

e. Cat Latex.

Cat latex sudah lebih lama tersedia dibandingkan dengan cat dengan lapisan vinyl

dan acrylic.

Cat latex tidak memiliki sifat mudah dibersihkan dan tahan lama seperti lapisan

cat vinyl/acrylic dan digunakan secara luas pada langit-langit.

Jenis cat ini telah dan masih merupakan cat utama dari lapisan cat yang

diencerkan dengan air.

Ketika menggunakan jenis-jenis cat yang diencerkan dengan air, gunakan lapisan cat

basah dalam jumlah yang cukup tebal.

Kode. Subjek : Praktek Kayu Tanggal

Cat Vinyl.Cat Acrylic 100 persen.

Cat Vinyl/Acrylic. Cat Vinyl/Latex.

Gambar 5.5 Jenis Cat yang diencerkan dengan air.

Page 70: Laporan kayu lembar kerja

70

121064 Topik : Pekerjaan Finishing .25

Nov’14

LEMBAR KERJA

Ada 2 (dua) jenis lapisan cat lainnya yang dibuat dan digunakan dalam cat rumah

tangga adalah :

1. Sealer Berbahan Dasar Spirtus.

Stain sealing coating berbahan dasar spiritus dapat dimasukkan ke dalam 3 (tiga)

kelompok, yaitu :

a. Pigmented Coating berbahan dasar Spirtus.

Lapisan cat ini digunakan sebagai penghambat antara stain yang bermasalah

dan lapisan yang berikutnya. Lapisan-lapisan cat ini akan menutup dan

mencegah stain untuk tidak menyerap ke dalam lapisan berikutnya. Lapisan-

lapisan cat ini ideal untuk menutup/melapisi noda-noda yang berasal dari

bitumen, asap dan bercak-bercak yang merembes. Lapisan cat berbahan dasar

spiritus mengering dengan sangat cepat.

Lapisan cat ini tidak boleh digunakan sebagai lapisan cat untuk bagian luar

bangunan karena daya fleksibilitasnya yang rendah.

b. Sealer berbahan dasar Vinyl.

Stain sealing coating berbahan dasar vinyl berasal dari sumber yang berbeda

dari lapisan cat vinyl yang diencerkan dengan air. Lapisan cat ini memiliki

sifat-sifat yang sama dengan lapisan cat berbahan dasar spiritus, dan memiliki

sifat tambahan yang menguntungkan yaitu tahan air.

c. Sealer berbahan dasar Shellac.

Shellac sealer memiliki daya rekat yang sangat baik dan kering dengan sangat

cepat. Karena fleksibilitasnya yang buruk, shellac sealer tidak boleh

digunakan untuk menutupi bercak-bercak yang merembes.

2. Universal Coating.

Jenis lapisan cat ini baru saja dikeluarkan di pasaran domestik. Universal coating

juga dikenal sebagai oil-modified acrylic coating.

Oil-modified acrylic coating artinya bahwa coating terutama terdiri dari acrylic

coating ditambahkan dengan persentase minyak yang seimbang.

Universal coating memiliki daya fleksibilitas yang tinggi, memiliki daya tahan

(hold-out) yang sangat baik dan, karena kandungan minyaknya, memiliki tingkat

penetrasi. Kandungan minyak ini memungkinkan cat mengalami pengendapan

Page 71: Laporan kayu lembar kerja

71

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

yang lebih lambat dan mendorong penetrasi.

Oil-modified acrylic coating tersedia dalam sistem pengecatan tunggal (mono-

painting).

Hal ini memungkinkan lapisan cat yang sama digunakan sebagai primer,

undercoat dan finish coating. Coating ini mengharuskan penerapan sistem tiga

lapisan untuk memperoleh daya tahan yang baik. Istilah universal digunakan

karena coating yang sama dapat digunakan untuk tiga lapisan.

Ada berbagai jenis permukaan yang dapat diaplikasikan, misalnya kayu, masonry,

semen, bata dan aluminium.

Universal coating memerlukan jangka waktu pengeringan yang lebih lama

sebelum pelapisan ulang karena kandungan minyaknya.

Universal coating dapat juga digunakan untuk melindungi permukaan-permukaan

baja. Akan tetapi, universal coating ini tidak boleh diaplikasikan pada permukaan

logam langsung (bare-metal). Lapisan ini harus diaplikasikan pada permukaan

yang sudah dilapisi dengan primer minyak (oil-primed).

Kuas dan roller yang digunakan untuk pengecatan lapisan universal dapat dicuci

dengan air. Universal coating mungkin memerlukan sedikit air untuk

memudahkan pengecatan.

1.11.6 Sistem Pelapisan.

A. Definisi Sistem Pelapisan.

Contoh sistem pelapisan (coating system) adalah pengecatan lapisan primer yang

diikuti dengan undercoat, dan selanjutnya dilapisi dengan lapisan finishing. Sistem

pelapisan digunakan karena sulitnya membuat dan mengaplikasikan lapisan cat (paint

film) dengan ketebalan yang memadai dalam satu kali pekerjaan untuk memberikan

bentuk dan kinerja yang dibutuhkan.

Permukaan-permukaan yang berbeda memerlukan sistem pelapisan yang berbeda

pula. Kebanyakan permukaan memerlukan primer atau sealer yang diikuti oleh

undercoat atau lapisan antara yang kemudian diikuti oleh lapisan akhir (finish coat) atau

lapisan penutup (top coat).

Page 72: Laporan kayu lembar kerja

72

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Sistem pelapisan ini adalah penting untuk pengecatan. Sistem ini terutama sekali

berlaku pada semua cat, dan umumnya untuk cat latex. Contoh sistem pelapisan mudah

diperagakan dengan cukup menyapukan kuas yang berisi cat penuh pada sepotong kayu

mentah (bare timber).

Hasilnya hampir dapat diketahui langsung. Karena jenis, ukuran dan jumlah pigment

dan binder yang digunakan dalam cat akhir, maka cat yang diaplikasikan akan diserap ke

dalam kayu.

Tingkat penyerapan akan tergantung pada jenis kayu. Dalam kebanyakan kasus,

penyerapan ini akan sempurna, tanpa meninggalkan bekas apa pun pada permukaan.

Bukti bahwa pelapisan telah diaplikasikan tidak akan terlihat dengan jelas, bahkan

meskipun telah dilakukan pelapisan kedua atau ketiga.

B. Penggunaan Primer.

Fungsi priming coat adalah untuk memberikan ikatan yang kuat antara permukaan

dan lapisan-lapisan yang berikutnya. Oleh karena itu, primer harus diaplikasikan pada

lapisan pertama (first coat) dan berfungsi sebagai sealer.

C. Penggunaan Undercoat.

Jenis-jenis undercoat ini diaplikasikan di antara primer dan finishing coat dan dapat

juga diaplikasikan pada permukaan-permukaan yang sudah dicat sebelumnya sebelum

finishing coat. Undercoat akan bervariasi tergantung pada jenis sistem yang digunakan.

Undercoat dirancang untuk mengisi urat kayu, memberikan lapisan tipis (film build),

memiliki kualitas pengampelasan yang baik, dan memberikan daya rekat untuk lapisan

berikutnya.

Ketika diaplikasikan pada kayu mentah (bare timber), undercoat akan menutupi

permukaan karena jenis, ukuran dan jumlah pigment dan binder yang dimilikinya.

Praktek ini tidak boleh digunakan pada kayu bagian luar meskipun dapat digunakan

pada kayu bagian dalam.

Oil undercoat tidak boleh digunakan pada kayu eksternal yang belum dilapisi primer

(unprimed), lembar beton, bata, masonry atau permukaan yang dapat menyerap lainnya.

Page 73: Laporan kayu lembar kerja

73

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

D. Penggunaan Cat Akhir.

Lapisan cat akhir (finishing) dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap

permukaan. Perlindungan dari bahan kimia, abrasi, hujan, sinar matahari, salju dan

kondisi-kondisi udara lainnya.

Cat finishing memberikan permukaan yang sifatnya untuk menghias dan juga

digunakan untuk tujuan-tujuan identifikasi. Lapisan finish harus diaplikasikan di atas

undercoat yang harus berada dalam kondisi yang baik, tanpa ada bagian-bagian yang

lemah, karena ini akan mempengaruhi daya tahan dan kinerja lapisan finish ini.

Sebuah rumah yang memiliki lingkungan udara yang mengandung garam harus

memiliki sistem pelapisan cat yang berbeda dibandingkan dengan rumah yang berada di

lingkungan pedesaan. Pertimbangan harus diberikan pada pengecatan lapisan finishing

kedua pada rumah-rumah yang terletak di dekat air laut. Sebuah rumah biasanya akan

memiliki bagian-bagian permukaan yang dicat. Sebelum mulai mengecat,

pertimbangkanlah hal-hal berikut :

1. Jenis perlindungan apa yang dibutuhkan, misalnya, terhadap acid, garam, karat,

alkali, atau jamur.

2. Apakah air minum akan ditampung.

3. Apakah dekorasi adalah alasan utama untuk pengecatan.

Ada 4 (empat) alasan utama untuk melakukan pengecatan permukaan, yaitu :

1. Perlindungan.

Perlindungan adalah alasan paling penting untuk melakukan pengecatan. Cat

melindungi permukaan dengan berfungsi sebagai perintang.

Cat adalah perintang ekonomis yang dapat melindungi terhadap hujan, sinar

matahari, bahan kimia dan goresan.

a. Perlindungan Kayu.

Kayu yang terpapar pada sinar matahari untuk jangka waktu tertentu

menyebabkan lapisan atas menjadi rusak dan terbuka.

Selulosa dan kelembaban yang biasanya terjadi akan membuat kayu menjadi

kering.

Page 74: Laporan kayu lembar kerja

74

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Kayu akan terbelah (splitting) di sepanjang bagian yang melengkung (cupping)

dan bengkok (warping). Sistem cat yang dipilih dan diaplikasikan dengan benar

akan mencegah terjadinya hal ini dan melindungi kayu selama bertahun-tahun.

Cat berfungsi sebagai perintang, sehingga melindungi masuknya air, melindung

paku-paku dari kondisi berkat dan melindungi kayu dari keadaan membusuk.

b. Perlindungan Masonry.

Permukaan masonry terutama sekali memiliki sifat yang menyerap dan apabila

terus menerus terkena basah maka akan memperlemah kekuatan integralnya.

Setelah beberapa lama, permukaan yang menjadi lemah ini akan rusak atau ‘aus’,

sehingga memungkinkan permukaan menjadi bertambah parah.

Uap lembab memiliki kemampuan untuk menyerap di seluruh permukaan

penyerap dan dapat menyebabkan dinding bagian dalam menjadi basah. Hal ini

lebih lazim terjadi pada dinding-dinding yang terbuat dari batu bata tunggal

(single-brick wall) daripada dinding-dinding berongga (cavity wall). Cat dapat

mencegah perembesan ini terjadi. Masonry yang tidak dicat atau permukaan-

permukaan yang disemen pada bangunan-bangunan besar akan menyerap air

hujan dan air sehingga meningkatkan bobot bangunan secara signifikan. Hal ini

dapat mengarah pada masalah-masalah yang berhubungan dengan struktur dan

fondasi.

c. Perlindungan Baja.

Permukaan baja dan galvanisasi dapat dilindungi dengan biaya yang murah

melalui pemilihan sistem pengecatan yang benar.

Penting untuk melakukan persiapan secara cermat dan mengecat secara

menyeluruh di bagian-bagian yang menggantung atau bagian-bagian yang

biasanya tidak tercuci oleh air hujan.

Polutan di udara atau garam keduanya mampu merusak permukaan baja dan

material berlapis seng/galvanisasi. Beberapa jenis cat khusus dibuat untuk

melindungi terhadap serangan alkali atau acid.

Page 75: Laporan kayu lembar kerja

75

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

2. Dekorasi.

Suatu alasan penting mengapa pengecatan perlu dilakukan adalah untuk

pendekorasian atau pendekorasian ulang. Warna dapat menciptakan perasaan

senang, tenang, mual dan banyak pengaruh lainnya.

Warna yang digunakan untuk mendekorasi dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga)

kategori, yaitu :

a. Warna hangat;

b. Warna sejuk;

c. Warna netral.

Untuk memperoleh hasil yang paling baik, intensitas (tone) warna yang digunakan

harus dipertimbangkan. Cat menawarkan berbagai macam dekorasi dalam jumlah

besar dengan biaya yang paling murah. Tidak ada sesuatu pun yang dapat

memperindah rumah dan dengan biaya yang sedemikian ringan selain cat. Warna

dapat mengubah rumah yang terlihat biasa menjadi rumah yang memiliki dekorasi

yang menarik perhatian orang. Warna memainkan peran penting dalam

kesejahteraan orang yang tinggal dan bekerja di dalamnya. Lapisan-lapisan tekstur

digunakan untuk memberikan hasil finish dekoratif yang seragam pada permukaan-

permukaan yang kasar.

3. Identifikasi.

Ini adalah alasan penting mengapa perlu mengecat permukaan. Sistem kode warna

yang seragam berlaku bagi pengecatan dan pengidentifikasian pipa-pipa di banyak

gedung atau lokasi industri. Standar Australia AS.1345 adalah sistem kode warna

yang digunakan untuk mengidentifikasi pipa-pipa, dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Kode warna pada pipa Standar Australia (AS. 1345).

No. Untuk Layanan Warna

1. Instalasi air minum Hijau emerald

2. Instalasi Udara Biru arctic

3. Oli Coklat emas

4. Instalasi kebakaran Merah sinyal

5. Instalasi uap Abu-abu perak

Page 76: Laporan kayu lembar kerja

76

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

6. Instalasi gas Beige muda

7. Instalasi listrik Orange muda

8. Instalasi komunikasi Putih

Sistem ini adalah penting untuk mengidentifikasi pipa-pipa secara cepat dan benar

untuk perawatan dalam keadaan darurat.

Kebanyakan orang mengenali warna merah sebagai tanda bahaya, kuning sebagai

tanda hati-hati, dan hijau untuk terus berjalan dengan hati-hati, sebagaimana yang

terlihat di rambu-rambu lalu lintas.

Garis-garis kuning dan hitam yang dicat pada posisi diagonal secara berselang seling

menunjukkan tanda hati-hati, waspada. Untuk menarik perhatian, praktek yang baik

untuk dilakukan adalah mengecat suatu benda yang mungkin dianggap berbahaya.

4. Kemudahan untuk dibersihkan.

Adalah perlu dan penting untuk dapat membersihkan permukaan. Permukaan yang

tidak dicat sangat sulit dan dalam beberapa kasus tidak mungkin dibersihkan.

Papan plester dan permukaan-permukaan serupa yang digunakan di semua industri

bangunan hampir tidak dapat dibersihkan apabila tidak dicat.

Rumah sakit dan pabrik-pabrik pembuatan dan pengolahan makanan perlu dicat

untuk memungkinkan agar permukaan dapat dibersihkan. Permukaan-permukaan ini

kadang-kadang perlu menggunakan bahan-bahan khusus agar dapat dibersihkan.

Ketika pemilihan sistem pelapisan cat yang benar digunakan, permukaan dapat

dibersihkan secara teratur dan akan tahan lama.

Beberapa permukaan seperti kayu yang digunakan di rumah-rumah mungkin perlu

diisi dengan fillter grain selama prosedur pengecatan untuk memberikan permukaan

yang halus, dan agar dirawat. Pemilihan sistem pengecatan dapat ditentukan oleh

persyaratan mudah dibersihkan. Cat yang memiliki tingkat gloss yang sangat tinggi

dan yang tahan terhadap goresan dapat digunakan di sekitar area pencucian pakaian

atau dapur.

Page 77: Laporan kayu lembar kerja

77

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.11.7 Keselamatan, Kesehatan dan Kebersihan Pekerjaan Pengecatan.

Beberapa jenis cat dan bahan pelarut mengandung racun (toxic) dan ada pula yang

dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Oleh karena itu, lakukan tindakan pencegahan

berikut ketika menggunakan cat dan bahan pelarut.

Aplikasi dan pengeringan cat menghasilkan uap yang bercampur dengan udara. Uap

ini biasanya lebih berat dari air dan akan jatuh melewati wajah pengecat menuju bagian

bawah ruangan.

Oleh karena itu, adalah perlu untuk menyediakan ventilasi yang memadai guna

memungkinkan sirkulasi udara dan pertukaran udara segar. Kebanyakan cat

konvensional atau cat rumah tangga tidak mengharuskan pengecat memakai alat bantu

pernafasan ketika mengaplikasikan lapisan cat. Bukalah pintu dan jendela untuk

memungkinkan sirkulasi udara.

Gambar 5.6 Pengecatan Permukaan.

Page 78: Laporan kayu lembar kerja

78

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Apabila tidak memungkinkan atau tidak praktis melakukannya karena hujan, angin

atau lokasinya, kipas angin harus digunakan untuk mengalirkan udara apabila

menggunakan cat yang mengandung bahan pelarut.

Ketika Anda melakukan pengecatan sebagai bagian dari pekerjaan Anda, Anda akan

terkena uap cat (paint fume) hampir setiap hari. Menghirup uap cat adalah penyebab

utama keracunan industrial. Jangan merokok saat Anda terpapar pada bahan pelarut atau

uap cat. Ketika merokok, racun yang disebabkan oleh reaksi kimia akan meningkat oleh

panas rokok.

Jagalah kebersihan tangan setelah melakukan pekerjaan pengecatan, dengan

memperhatikan beberapa hal, yaitu :

1. Oleskan krim pelindung (barrier cream) pada tangan dan gosoklah dengan baik

sebelum melakukan pengecatan.

2. Hindari kontak dengan mulut Anda apabila tangan terkena cat.

3. Bersihkan cat dari tangan sebelum makan.

4. Biasakan untuk menggunakan bahan pembersih tangan dan krim pelindung pada

tangan Anda.

5. Gunakan bahan pembersih tangan dengan menggosokkannya ke seluruh tangan

dan keringkan dengan handuk atau kain lap bersih.

6. Cucilah tangan dengan air bersih.

Gambar 5.7 Menjaga Kebersihan Tangan.

Page 79: Laporan kayu lembar kerja

79

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Jangan menggunakan bahan pelarut untuk mencuci cat dari tangan. Bahan pelarut

akan mengeringkan minyak alami dari kulit dan mendorong terjadinya keretakan. Infeksi

kemudian dapat terjadi.

Ada orang yang lebih terpengaruh daripada yang lainnya ketika terpapar pada jenis

dan jumlah bahan pelarut yang sama. Seseorang yang telah menghirup bahan pelarut dan

memperlihatkan tanda-tanda memiliki koordinasi yang buruk, berbicara berlebihan,

menyanyi dengan suara keras, dll. harus segera dipindahkan dari area. Penyembuhan

secara cepat biasanya terjadi, tetapi orang yang bersangkutan harus dijauhkan dari area

beruap.

Ketika menyemprotkan cat, kebanyakan cat perlu diencerkan dengan bahan pelarut

untuk memperoleh pola penyemprotan yang benar. Bahan pelarut tambahan ini ditambah

dengan bahan pelarut dari pabrik pembuat harus menguap dari lapisan cat (paint film)

agar cat dapat kering.

Pengecatan dengan cara penyemprotan menghabiskan cat dengan sangat cepat. Oleh

karena itu, uap bahan pelarut dalam jumlah besar terlepas dalam jangka waktu singkat.

Sediakan ventilasi secara memadai dan jauhi area tersebut sampai aman dari uap.

Pastikan baju terusan (overall) yang berada dalam kondisi yang baik dipakai ketika

melakukan pengecatan.

Gambar 5.8 Pakaian Pelindung Pekerja Cat.

Page 80: Laporan kayu lembar kerja

80

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Gunakan alat pelindung yang benar ketika melakukan penyemprotan, pembersihan

atau bleaching. Sebelum melakukan penyemprotan harus memperhatikan hal-hal berikut

ini :

a. Ketika melakukan pengecatan dengan penyemprotan, hal yang dianjurkan untuk

dilakukan adalah agar tukang cat memakai hood untuk melindungi kepala dan leher

dari kelebihan semprotan.

b. Alat bantu pernafasan harus dipakai ketika melakukan pengecatan dengan

penyemprotan.

c. Apabila bekerja di area yang sama dengan tukang penyemprot, membantu

memindahkan perancah atau membersihkan area kerja, topi tukang cat dan masker

wajah harus dipakai.

1.11.8 Pelitur (Polishing).

Pada awal abad ke-18 suatu proses pengecatan lapisan akhir (finishing)

diperkenalkan, yang melibatkan diterapkannya suatu larutan yang terdiri dari lak

(shellac) dalam alkohol dengan bantuan pad atau karet.

Orang Perancis patut diberikan penghargaan karena memperkenalkan metode ini,

dan metode ini menjadi terkenal dengan istilah pengecatan dengan pelitur model Perancis

(French Polishing). Meskipun berbagai modifikasi terhadap metode awal kemudan

terjadi, istilah ini tetap dipertahankan, dan sekarang diterima sebagai istilah yang secara

umum mengacu pada pengecatan lapisan akhir (finishing) pada kayu.

Gambar 5.9 Peralatan Pelindung.

Page 81: Laporan kayu lembar kerja

81

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Pengecatan dengan pelitur model Perancis mungkin dianggap kurang praktis karena

model ini memiliki daya tahan yang kurang baik terhadap panas dan alkohol. Di zaman

modern, sebagian besar orang lebih menyukai penggunaan produk laminasi,

polyurethane, atau pernis tahan panas, tetapi untuk perabot rumah tangga antik dimana

keaslian diperlukan, tidak ada lapisan penutup yang lebih baik daripada pengecatan

dengan pelitur model Perancis.

Penggosokan secara terus menerus pada kayu menghasilkan suatu lapisan padat

yang menyatu ke dalam urat kayu (grain), sehingga memberikan tingkat keindahan yang

sangat luar biasa pada kayu yang tidak dapat diperoleh melalui cara pelapisan akhir

(finishing) lain. Pengecetan dengan pelitur model Perancis memberikan hasil akhir yang

indah dan cerah yang meningkatkan mutu semua perabot rumah tangga menjadi lebih

indah.

Orang yang sudah menguasai pengecatan pelitur model Perancis mendapati bahwa

keterampilan tangan ini sangat memuaskan, meskipun memerlukan waktu yang lama.

Pekerjaan ini membutuhkan kesabaran, tetapi tidak memerlukan tenaga fisik yang terlalu

sulit.

1.11.8.1 Bahan Dasar Pelitur Sirlak (Shellac).

Pengecatan dengan pelitur model Perancis menghasilkan permukaan kayu yang

berkilau seperti kaca melalui penggunaan pelitur lak (shellac) khusus. Shellac telah

digunakan di India dan Cina sejak, paling tidak, tahun 1000 SM. Catatan perniagaan dari

Perusahaan India Timur menggambarkan digunakannya shellac sebagai pernis dekorasi

pada abad ke-16. Perusahaan Angelo Brothers didirikan di India pada tahun 1855 dan

kebanyakan pengecatan dengan pelitur model Perancis telah dilakukan dengan kualitas

yang sangat tinggi yang dihasilkan oleh firma patungan Inggris dan India ini. Negara-

negara di Asia tengah masih merupakan pengolah dan produsen utama shellac.

Shellac adalah lac berbentuk seperti shell yang sudah dimurnikan (refined). Lac

adalah cairan yang dikeluarkan dari laccifer lacca, suatu serangga parasit yang hidup di

banyak pohon buah. Pohon-pohon tersebut sengaja disebarkan dengan jenis serangga ini

untuk mendorong tumbuhnya lac.

Page 82: Laporan kayu lembar kerja

82

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Proses pemurnian dimulai ketika serangga mati. Ranting-ranting pohon dipatahkan

dan ranting-ranting yang dipenuhi dengan lac disebut dengan istilah ‘stick lac’. Lac

kemudian dikikis, sehingga menghasilkan seed lac. Seed lac ini dicuci, dikeringkan dan

dilelehkan dalam kantong yang terbuat dari katun. Saat damar (resin) mengalir melalui

kantong, resin ini menyebar secara perlahan di seluruh permukaan porselain, didinginkan

dan kemudian dilebarkan menjadi lembaran yang tipis. Lembaran ini kemudian dibagi-

bagi menjadi serpihan-serpihan shellac yang tipis. Berbagai macam kualitas (grade)

diperoleh berdasarkan pemilihan stick lac asli dan metode-metode yang digunakan untuk

memurnikan lac. Ada grade yang kandungan lilinnya dibuang (dewaxed), ada yang

diputihkan (bleached), dan ada pula yang diproses dengan kedua metode ini.

Pada umumnya, shellac digunakan sebagai :

a. Pelitur berkualitas unggul;

b. Lapisan pertama penyekatan;

c. Penghalang terhadap bahan-bahan finishing lain yang tertumpah ke dalam kayu;

d. Penutup pada lubang-lubang simpul kayu.

1.11.8.2 Prinsip Dasar Pengecatan dengan Pelitur.

Prinsip-prinsip dasar pengecatan dengan pelitur, adalah :

a. Kayu harus dari kualitas terbaik dan dipersiapkan dengan baik, bersih, kering,

didempul (stopping up) dengan baik dan diamplas sampai halus.

b. Warna (stain) harus digunakan dengan benar, cepat kering, dan disesuaikan

dengan urat kayu.

c. Bahan pengisi (filler) harus sesuai dengan shellac, warnanya cocok, digosok

sampai halus, dibersihkan dan dibiarkan kering semalaman.

d. Larutan shellac dengan kualitas terbaik harus digunakan secara tradisional

dengan karet pelitur yang dibuat dengan benar, dan perhatian yang seksama diberikan

saat melakukan skinning-in, bodying-up, stiffening-up dan spiriting-out.

Page 83: Laporan kayu lembar kerja

83

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.11.8.3 Kelebihan dan Kekurangan Finishing dengan Pelitur

A. Kelebihan finishing dengan pelitur, adalah :

1. Pengecatan ini dapat memproduksi ulang perabot rumah tangga dengan lapisan

akhir/penutup (finish) yang asli berasal dari abad ke-19.

2. Pengecatan model ini memiliki bentuk yang sangat indah.

3. Cat ini dapat dikikis dan diaplikasikan ulang (yang penting dalam pemulihan

bahan-bahan antik asli).

4. Pengecatan model ini dapat dilakukan dengan tangan yang hanya membutuhkan

beberapa perkakas khusus untuk memungkinkan agar pekerjaan dapat dilaksanakan

di mana saja.

5. Pengecatan model ini dapat memberikan tingkat kepuasan mental dan jasmani

yang sangat tinggi.

B. Kekurangan finishing dengan pelitur, adalah :

1. Pengecatan dengan model ini saat ini menjadi sangat mahal karena biaya yang

dibutuhkan untuk membayar tenaga kerja yang melaksanakan setiap pekerjaan.

2. Tidak sesuai lagi dengan beberapa lapisan cat akhir (finish) yang diproduksi di

zaman sekarang.

3. Pengecatan dengan model ini memiliki daya tahan yang kurang baik terhadap

alkohol dan permukaan perabotan untuk rumah modern tidak praktis.

4. Pengecatan model ini tidak memiliki daya tahan panas terhadap lak atau urethane

modern.

5.

1.11.8.4 Keselamatan, Kesehatan dan Kebersihan Pekerjaan Pelitur

A. Keselamatan.

Tukang pelitur telah mengembangkan kebiasaan dan praktek-praktek kerja yang baik

untuk memastikan keselamatan dalam lingkungan kerjanya. Tukang pelitur ini harus

memperhatikan peringatan-peringatan yang diberikan oleh pabrik terhadap produk-

produk yang dia gunakan dan memahami sifat-sifat dari masing-masing produk guna

memungkinkan agar produk-produk tersebut dapat disimpan dan ditangani dengan aman.

Page 84: Laporan kayu lembar kerja

84

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Bahan-bahan mudah terbakar/menyala seperti spiritus (methylated spirits), terpentin

dan larutan-larutan lainnya harus disimpan dalam kontainer yang terbuat dari metal dan

dijauhkan dari sumber-sumber panas.

Bahan-bahan yang bersifat korosif seperti peroksida (peroxide) dan asam sulfur

(sulphuric acid) harus disimpan dalam kontainer gelas yang telah diberi label dengan

jelas.

Bahan-bahan beracun seperti asam oksalik (oxalic acid) dan amoniak harus disimpan

dalam kontainer yang telah diberi label d engan jelas dan dijauhkan dari jangkauan anak-

anak.

Kain goni (hessian) atau kain lap yang digunakan dengan bahan-bahan berbahaya

harus dibuang dengan cara yang benar. Misalnya, kain lap yang telah digunakan untuk

menggunakan filler berbahan dasar oli harus dijauhkan dan dipisahkan dari bahan mudah

terbakar lainnya, segera dibakar, atau direndam ke dalam kontainer berisi air.

Apabila bahan-bahan bekas ditempatkan bersama dalam wadah yang rapat atau padat,

misalnya di dalam tong sampah, kain lap yang sudah terkena bahan filler berminyak akan

menghasilkan panas, kadang-kadang pada tingkat yang dapat terbakar. Kebakaran yang

berbahaya kadang-kadang disebabkan oleh limbah filler yang terbakar secara tiba-tiba.

Bengkel kerja (workshop) harus dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran untuk

memadamkan api yang mungkin terjadi. Klasifikasi api yang dapat terjadi dalam bengkel

kerja tukang cat adalah Kelas A (bahan-bahan mudah terbakar : kayu, kertas, tekstil),

Kelas B (cairan mudah terbakar : larutan, oli, cat) atau Kelas E (kebakaran yang

melibatkan peralatan listrik).

Untuk bahan-bahan yang terbakar (Kebakaran Kelas A) gunakan alat pemadam

kebakaran yang berisikan air (berwarna merah) atau alat pemadam kebakaran berisikan

busa (berwarna biru). Untuk cairan yang terbakar (Kebakaran Kelas B), gunakan alat

pemadam kebakaran yang berisikan busa atau alat pemadam kebakaran berisikan bubuk

kimia kering (berwarna putih dengan pita putih). Untuk kebakaran yang melibatkan

peralatan listrik (Kebakaran Kelas E), gunakan alat pemadam kebakaran berisikan bubuk

kimia kering.

Page 85: Laporan kayu lembar kerja

85

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

B. Kebersihan.

Karena tangan tukang cat adalah alat yang paling penting dalam melaksanakan

pekerjaannya, maka kebersihan diri adalah penting. Apabila kebersihan tidak diterapkan

dengan benar ini dapat mengakibatkan infeksi kulit akibat pekerjaan yang dapat

membahayakan masa depan pekerjaannya sebagai tukang pelitur.

Untuk membersihkan tangan Anda :

1. Gunakan kain lap, lipatlah menjadi bantalan (pad) dan tambahkan cairan pelarut yang

sesuai dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.

Cairan pelarut yang digunakan bervariasi sesuai dengan tingkat pekerjaan pelitur yang

dilaksanakan.

2. Lanjutkan dengan menyeka kedua tangan Anda dengan menggunakan kain lap

sampai seluruh sisa kotoran bersih semuanya.

3. Bilaslah tangan Anda dengan sabun dan air segera.

Pembilasan dengan sabun dan air harus dilakukan setelah pembersihan dengan cairan

pelarut karena cairan pelarut berbahan dasar spiritus dapat merusak kulit.

4. Keringkan tangan secara menyeluruh dan kemudian gunakan krim tangan atau krim

kulit, dengan memijatnya kepada seluruh telapak tangan dan tangan.

Gambar 5.10 Peralatan Pemadam Kebakaran.

Page 86: Laporan kayu lembar kerja

86

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

5. Selalu gunakan sarung tangan pelindung ketika Anda melaksanakan pekerjaan kayu

dengan cairan pelarut spiritus atau larutan asam (acid solution).

C. Perkakas.

Pengecatan dengan pelitur model Perancis memerlukan lebih sedikit perkakas

dibandingkan dengan kejuruan lainnya. Pada umumnya, tukang pelitur harus memiliki

perkakas-perkakas yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan kayu dalam berbagai

tahapan penyelesaian. Sejumlah perabot rumah tangga antik mungkin sudah rusak

sebagian dan mungkin memerlukan pekerjaan renovasi secara besar-besar pada

permukaan atau seluruh panel yang telah mengalami kerusakan parah mungkin harus

diganti semuanya.

Perkakas-perkakas yang diperlukan untuk mempersiapkan pekerjaan pelitur adalah :

1. Pallete knife yang digunakan untuk mengaduk larutan;

2. Putty knife yang digunakan untuk mengaplikasikan stopping dan filler;

3. Polisher’s quirk, yaitu sepotong kayu (dowel) yang ditajamkan untuk digunakan

membersihkan atau memelitur bagian-bagian sudut yang tertutup;

Gambar 5.11 Kebersihan Tangan.

Page 87: Laporan kayu lembar kerja

87

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1. Berbagai macam ampelas;

Secara tradisional, garnet paper, glass paper dan kertas ampelas dianjurkan untuk

digunakan dalam buku manual tukang pelitur. Standar terbaik dalam persiapan kayu

sekarang dapat dicapai dengan menggunakan kertas ampelas Australia modern.

Berbagai kertas ampelas Kering atau Basah atau kertas Kering dapat digunakan.

Klasifikasi (grade) kertas ampelas yang dianjurkan untuk pengecatan dapat dilihat

pada Tabel 5.2, adalah sebagai berikut :

Tabel 5.2 Klasifikasi (grade) kertas ampelas.

Klasifikasi (Grade) Uraian kerja

100 Pengampelasan setelah membersihkan

torehan dan goresan yang dalam.

120 - 180 Pengampelasan – persiapan untuk pewarnaan

(staining).

180 Stopping – pengampelasan halus.

240 Pengampelasan setelah pelapisan (coating).

400 Pengampelasan diantara skinning-in dan

bodying-up.

1000 Pengampelasan dalam tahap-tahap finishing.

Gambar 5.12 Perkakas Pekerjaan Pelitur.

Page 88: Laporan kayu lembar kerja

88

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Abrasive pad industrial dengan klasifikasi (grade) yang sama dapat digunakan

dalam pekerjaan pada bagian-bagian yang dibengkokkan, diukir dan dibentuk

konturnya. Abrasive pad diberikan kode warna untuk memberitahukan grade yang

berbeda-beda. Sebagai contoh, 80 (hijau), 120 (marun), 240 (abu-abu), 400 (putih).

Pastikan agar Anda selalu memeriksa dengan pemasok untuk memastikan bahwa

Anda memiliki grade yang sesuai.

4. Berbagai jenis zat pelarut;

5. Berbagai jenis sikat;

- mop brush

- blender brush

- pencil brush.

Perawatan sikat secara seksama akan memperpanjang usia pakai perkakas. Setelah

digunakan, sikat harus dicuci dalam larutan yang telah digunakan dan kemudian

dikeringkan. Gunakan jari-jari tangan untuk menarik bulu-bulu sikat guna memastikan

agar bulu-bulu sikat tersebut tetap lurus dan dikembalikan ke dalam bentuk semula.

Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pengecatan dengan pelitur adalah :

Gambar 5.13 Klasifikasi Ampelas.

Page 89: Laporan kayu lembar kerja

89

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.11.9 Persiapan

Pekerjaan Pelitur

Untuk mendapatkan hasil pekerjaan pelitur yang baik harus melalui beberapa

tahapan, sebagai berikut :

A. Tahap Pendempulan.

Stopping up adalah proses mengisi lubang-lubang dan retakan-retakan kecil dalam

kayu. Secara tradisional, bahan-bahan seperti Bees Wax, dan shellac stopping digunakan

sebagai dempul (stopping) pada kayu. Tukang pelitur pada masa sekarang memiliki

berbagai macam bahan yang efektif dan mudah untuk digunakan, termasuk :

A.1 Dempul berbahan dasar pernis (lacquer-based putty).

1. Pilihlah warna yang sudah dicampur terlebih dahulu, yaitu yang lebih muda daripada

stain yang digunakan.

Pilihlah selalu warna dempul yang lebih muda dari pada stain karena ketika stain

digunakan, dempul akan menjadi lebih gelap.

2. Gunakan dempul dengan menggunakan pisau dempul (putty knife) pada retakan atau

lubang kayu, sehingga meninggalkan dempul terbentuk di atas permukaan kayu.

Biarkan mengering (paling tidak 20 menit).

3. Ketika dempul sudah kering seluruhnya, amplaslah hingga rata dengan permukaan

kayu dengan menggunakan ampelas 240.

a. skinning-in rubbers

b. boddying-up

rubbers

c. larutan shellac

d. filler

e. terpentin mineral

f. amoniak 880

g. acetone

h. raw linseed oil

i. stiffening-up rubber

j. open weave cloth

k. stain

l. methylated spirit

(murni)

m. oxalic acid powder

n. peroxide 100 vol

o. lacquer putty

p. cotton wool

Page 90: Laporan kayu lembar kerja

90

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

A.2 Dempul fibreglass.

Pendempulan dengan fibreglass adalah campuran dua bagian (two-pot mixture) yang

mengering dengan sangat cepat. Apabila dempul digunakan untuk memperbaiki bagian-

bagian pinggir atau sudut, sejumlah paku kecil dapat dimasukkan ke dalam kayu agar

dempul dapat tertahan dengan kuat pada kayu.

1. Ketuk paku-paku penopang secara perlahan dengan palu di bagian pinggir kayu, bila

diperlukan.

2. Campurlah 50 bagian Larutan A (dalam wadah yang terbuat dari logam) dengan 1

bagian bahan pengeras (dalam tabung). Aduklah hingga benar-benar tercampur rata.

3. Masukkan dempul secara kuat ke dalam lubang, sehingga dempul fibreglass

tertanam di atas permukaan; atau tempatkan dempul fibreglass pada paku-paku kecil

yang sudah dipakukan ke dalam kayu dan bentuklah sehingga sesuai dengan bagian

pinggir di sekelilingnya.

4. Setelah dempul kering sepenuhnya, ampelaslah hingga rata dengan permukaan di

sekitarnya. Mulailah dengan ampelas 120 dan lanjutkan dengan kertas ampelas 240.

Setelah selesai dengan setiap pengampelasan, bersihkan debu pada kayu dengan

kuas.

Gambar 5.14 Dempul Bahan Dasar Pernis.

Page 91: Laporan kayu lembar kerja

91

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

A.3 Button Shellac.

1. Lelehkan bagian pinggir shellac button. Arahkan tetesan-tetesan yang meleleh ke

dalam lubang kayu.

2. Tekan dengan perlahan tetesan-tetesan tersebut ke dalam lubang dengan pisau atau

blade.

3. Biarkan mengering.

4. Ampelaslah dengan perlahan dengan menggunakan kertas ampelas grade 400.

Gambar 5.14 Dempul Bahan Dasar Pernis.

Gambar 5.14 Dempul Bahan Dasar Pernis.Gambar 5.14 Dempul Bahan Dasar Pernis.

Gambar 5.14 Dempul Bahan Dasar Pernis.

Gambar 5.14 Dempul bahan dasar pernis.

Page 92: Laporan kayu lembar kerja

92

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

B. Tahap Pengampelasan.

Untuk mempersiapkan kayu sebelum dipelitur, gunakan berbagai macam kertas

ampelas dari sedang hingga halus. Ketika mengampelas kayu dengan ampelas yang dapat

digenggam dengan tangan, ingatlah hal-hal berikut :

1. Selalu ampelas mengikuti arah urat kayu.

goresan-goresan yang disebabkan oleh pengampelasan dengan melawan arah urat

kayu sulit dihilangkan dan akan terlihat ketika Anda melapisi kayu dengan stain dan

pelitur.

2. Hindari menekan secara berlebihan.

Gunakan balok ampelas (sanding block) untuk memberikan tekanan pengampelasan

yang rata terhadap permukaan kayu.

3. Hindari mengampelas yang membuat bagian pinggir dan sudut menjadi terkikis

terlalu dalam (rounding). gunakan jari telunjuk dan ibu jari di sepanjang bidang sisi

untuk memeriksa apakah Anda telah mengampelas bagian pinggir terlalu dalam.

4. Setelah selesai dengan pengampelasan, debu pada kayu harus dibersihkan sampai

bersih dengan kuas.

Persiapan sebelum memulai pekerjaan pelitur :

a. Gunakan kertas ampelas grade sedang (No. 100) untuk mulai mengampelas kayu

setelah goresan-goresan dan bagian-bagian yang mengalami cacat dalam diratakan.

b. Lanjutkan mengampelas, dengan menggunakan kertas ampelas yang lebih halus

(No. 120 hingga 180).

c. Bersihkan debu di permukaan kayu hingga bersih dengan menggunakan kuas.

d. Dengan menggunakan kain lap bersih, bersihkan permukaan kayu.

Kini permukaan kayu sudah harus dalam keadaan mulus baik saat dilihat maupun saat

disentuh dan, oleh karena itu, sudah siap untuk pekerjaan proses pewarnaan (staining)

dan pelapisan dengan pelitur.

Page 93: Laporan kayu lembar kerja

93

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

C. Tahap Pemberian Warna.

Tujuan staining dalam proses pelapisan dengan pelitur adalah untuk memberikan

hasil akhir dengan warna yang merata, sehingga menonjolkan dan memperlihatkan

keindahan alami kayu.

Tukang pelitur sering mendengar atau membaca mengenai stain yang digunakan di

masa lalu dalam pekerjaan pelitur model Perancis yang tidak tersedia di zaman sekarang.

Stain yang dilakukan secara tradisional terdiri dari berbagai macam minyak, gemuk atau

larutan alkohol, atau berbagai larutan asam (acid). Stain tradisional terdiri dari :

1. Sudan stain

2. Oil stain

3. Art oil

4. Nigrosine

5. Coomarssic

6. Polar stain

7. Spirit atau alcohol

stain

8. Waxoline

Meskipun stain tradisional ini mungkin masih digunakan, berbagai macam stain

modern sebagian besar telah menggantikan penggunaan stain tradisional. Warna-warna

yang sama dapat diperoleh melalui campuran larutan modern atau bahan celupan air.

Stain modern dapat digunakan dengan sederhana dan sudah dicampur terlebih dahulu,

sehingga dapat digunakan langsung. Tabel 5.3 merangkum berbagai macam stain yang

digunakan oleh tukang pelitur.

Tabel 5.3 Macam-macam Stain yang digunakan.

Gambar 5.15 Tahap

Pengampelasan.

Page 94: Laporan kayu lembar kerja

94

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Jenis stain

Bahan

pewarna

Bahan

Pengikat

(Binder)

Bahan

Pengurang

(Reducer)

Waktu

pengeringan

(jam)

Dampak terhadap

serat kayu

Celupan

(atau bahan

pelarut)

‘NGR’

Minyak

Diberi zat

pewarna

Air (lama)

Air (baru)

Pernis

(lacquer)

Celupan

Zat

pewarna

Zat

pewarna

Celupan

asam (Acid

dye)

Celupan

asam baru

(yang

sudah

dipatenkan

)

Zat

pewarna

Tidak

ada

Minyak

linseed

Polyuret

hane

Tidak

ada

Tidak

ada

Nitro-

cellulose

Bahan

pelarut

khusus

Terpentin

mineral

Terpenting

mineral

Air

Air dan

bahan

pelarut

Lacquer

thinner

0.08

6-24

4

6-24

1

0.25

Tidak

meningkatkan urat

kayu

Tidak

meningkatkan urat

kayu

Tidak

meningkatkan urat

kayu

Meningkatkan

sebagian besar urat

kayu

Sedikit

meningkatkan urat

kayu

Tidak

meningkatkan urat

kayu

Page 95: Laporan kayu lembar kerja

95

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1. Stain berbahan dasar zat pewarna (pigment-based stain) memiliki sifat-sifat berikut :

a. memiliki daya tahan kimia yang sangat baik

b. memiliki kualitas warna yang terang

2. Stain berbahan dasar celupan (dye-based stain) memiliki sifat-sifat berikut :

a. memiliki penetrasi yang sangat baik

b. memiliki daya tahan kimia yang baik

(stain berbahan dasar air baru juga memiliki kualitas tambahan yaitu kualitas warna

terang yang sangat baik).

Sebelum menggunakan warna (stain) pada pekerjaan, penting untuk mengetes stain

tersebut pada potongan kayu atau bagian pinggir yang tersembunyi untuk

memastikan Anda memperoleh warna yang diinginkan. Warna stain dapat dikurangi

dengan bahan pelarut, bila diperlukan.

3. Untuk hasil akhir warna stain yang lebih muda, segera seka stain dengan kain lap

yang sudah dibasahi dengan bahan pelarut yang sesuai.

4. Untuk hasil akhir warna stain yang lebih tua, ulangi pelapisan dengan dua kali

lapisan stain.

a. spirit stain dapat digelapkan dengan menggunakan lapisan berulang-ulang.

b. Penggunaan stain berbahan dasar air (water stain) secara berulang-ulang tidak

akan menggelapkan warna stain; lapisan secara berulang-ulang pada oil stain akan

menggelapkan pada tingkat yang sangat sedikit.

D. Pengisian dengan Filler.

Pekerjaan pelitur tergantung pada permukaan kayu yang mulus dan rata untuk

mencapai hasil yang diinginkan. Kegiatan pengisian dengan filler membantu menyumbat

Gambar 5.16 Tahap Pemberian Warna.

Page 96: Laporan kayu lembar kerja

96

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

urat kayu untuk menghasilkan permukaan yang kuat dan rata sehingga ketika dilapisi

dengan pelitur, pelitur tidak akan terserap dan masuk ke dalam kayu.

Ada banyak jenis filler yang tersedia di masa lalu dan ratusan resep digunakan di

rumah-rumah. Di masa lampau banyak orang menggunakan plester Paris (plaster of

Paris) yang diberi warna tanah dan dicampur dengan berbagai macam larutan termasuk

white oil, linseed oil, air dan methylated spirit.

Tidak satu pun dari bahan-bahan ini digunakan saat ini. Semua pengisian dengan

filler diperoleh oleh tukang pelitur dengan menggunakan one-pot plastic wood filler. Ini

adalah produk berbahan dasar minyak polyurethane yang mudah kering, mengisi dengan

baik, dibeli dalam keadaan siap dicampur dengan berbagai macam warna dan mudah

diberi warna tambahan, bila diperlukan. Tabel 5.4 menunjukan macam filler yang sesuai

untuk pekerjaan pelitur.

Tabel 5.4 Macam-macam Filler Pelitur.

Filler Bahan dasar kimia Bahan pelarut Bahan campuran

One-pot plastic

filler

Filler kayu

berbahan dasar

minyak

Polisher’s own

filler

Filler abad ke-19

Minyak

polyurethane

Raw linseed oil

Gold size (3

bagian) raw

linseed oil (2

bagian) terpentin

murni (1 bagian)

Gold size

methylated spirit

Terpentin mineral

Terpentin

Terpentin

Methylated spirit

dan air

Silika dan zat

warna tanah

Silika dan zat

warna tanah

Silika dan zat

warna tanah

Plester Paris dan

zat warna tanah

Page 97: Laporan kayu lembar kerja

97

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

One-pot plastic filler dan wood filler dengan bahan dasar minyak lebih mudah

diaplikasikan dan merupakan filler yang lebih kuat dibandingkan dengan polisher’s own

filler atau filler dari abad 19.

Ketika memiliki warna untuk filler, atau menambah pigmen tanah untuk

menghasilkan warna, ingat bahwa filler harus sekurang-kurangnya berwarna segelap

permukaan yang dilapisi dengan stain. jika filler berwarna lebih muda dari stain, maka

stain akan terlihat dalam pori-pori urat kayu (grain).

E. Pelapisan (Coating).

Setelah filler dibiarkan mengering dan keras, kayu dapat disiapkan untuk pekerjaan

pelitur model Perancis. Berikut adalah langkah-langkahnya :

1. Pemeriksaan permukaan;

2. Pembersihan filler yang masih tersisa;

3. Melapisi permukaan dengan pelitur.

Lapisan pelitur digunakan untuk menutupi permukaan kayu yang sudah diisi dengan

filler.

E.1 Inspeksi dan Pembersihan.

a. Periksa apakah terdapat serpihan-serpihan filler di bagian-bagian pinggir.

Serpihan-serpihan filler yang menempel pada bagian pinggir dapat dikikis dengan

hati-hati dengan menggunakan pisau tumpul bermata dua.

b. Haluskan permukaan dengan menggunakan ampelas grade 240, untuk

membersihkan partikel-partikel filler yang terlepas.

c. Bersihkan dengan lap kain seluruh permukaan sampai bersih dari debu dan

partikel-partikel.

Gambar 5.17 Tahap Pengisian Filler.

Page 98: Laporan kayu lembar kerja

98

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

E.2 Aplikasi.

Lapisan pelitur diaplikasikan menggunakan mop brush yang memiliki bulu-bulu

halus.

a. Isilah mop brush dengan pelitur sampai penuh tapi jangan sampai menetes.

Apabila bagian yang harus dipelitur adalah permukaan yang luas, gunakan kuas

atau sikat yang lebih besar.

b. Gunakan pelitur dalam lapisan yang tipis, dengan gerakan menyapu sejajar

dengan urat kayu. Isilah kembali mop brush sesering mungkin untuk memastikan

lapisan pelitur disapukan secara merata.

Bobot mop brush yang berisi cairan pelitur memiliki tekanan yang cukup untuk

memberikan lapisan yang kuat. Jangan menekan kuas karena ini akan menekan

bagian kepala mop yang dapat menyebabkan kepala penyok dan menciptakan

gelembung-gelembung dalam lapisan pelitur. Sapulah pelitur dengan kecepatan

yang tepat sampai seluruh permukaan tertutupi.

c. Apabila muncul gelembung-gelembung dalam lapisan yang basah, gelembung-

gelembung tersebut harus segera dipecahkan dengan ujung bulu kuas yang kering.

d. Apabila saat menyapukan kuas terdapat cairan pelitur yang menetes/meluap di

bagian-bagian sisi kayu, segera dibersihkan. Gunakan tangan untuk menyeka ke

atas dan di sepanjang bagian pinggir, untuk mengembalikan luapan pelitur

tersebut ke permukaan yang sedang dilapisi.

e. Biarkan lapisan pelitur pertama mengering dan kemudian haluskan permukaan

dengan kertas ampelas grade 320. Setelah permukaan kayu disapu dengan kuas,

permukaan akan sedikit kasar sehingga penghalusan adalah bagian pekerjaan yang

paling penting.

Page 99: Laporan kayu lembar kerja

99

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

F. Persiapan Pelitur dengan Shellac.

Kekuatan pelitur (perbandingan shellac dalam methylated spirit) berbeda-beda

sesuai dengan yang diinginkan tukang pelitur. Tukang pelitur mengembangkan teknik-

teknik mereka sendiri yang mencakup mencampur pelitur tertentu. Seorang tukang

pelitur yang belum berpengalaman dianjurkan untuk mulai dengan membuat pelitur

dengan campuran yang encer.

Campuran yang encer lebih mudah digunakan dan terdapat sedikit kemungkinan

terbentuknya benjolan-benjolan atau tanda-tanda. Juga, campuran pelitur yang encer

paling baik bai pemula untuk belajar merasakan kontak rubber pada permukaan kayu.

Sering kali, pelitur terdiri dari 1 kg shellac dan 4,5 liter methylated spirit murni atau

untuk kuantitas yang tidak terlalu banyak, 175 gram shellac dan 1 liter methylated spirit

murni. Tabel 5.5 menunjukkan campuran untuk pekerjaan pelitur yang normal adalah

Tabel 5.5 Campuran Pelitur yang Normal.

Jenis Shellac (gram) Methylated spirit murni (liter)

Campuran umum 175 1

Tukang pelitur yang

berpengalaman

150 - 200 1

Tukang pelitur pemula 120-150 1

Gambar 5.18 Tahap Pelapisan (coating).

Page 100: Laporan kayu lembar kerja

100

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

F.1 Tahap Pencampuran.

1. Pilihlah plastik atau wadah dari gelas untuk menampung jumlah pelitur yang

dibutuhkan. Catatan : Jangan pernah menggunakan wadah dari logam untuk

mencampur atau menyimpan pelitur shellac.

2. Apabila serpihan-serpihan shellac dalam ukuran yang besar atau dalam bentuk

balok, pecahkan menjadi potongan-potongan kecil, tempatkan 175 gram shellac

di dalam wadah dan tambahkan 1 liter methylated spirit.

3. Aduklah secara teratur sampai shellac benar-benar larut. (Ini mungkin

memerlukan waktu kira-kira satu jam).

4. Pelitur siap untuk digunakan ketika serpihan-serpihan sudah benar-benar dalam

keadaan larut.

F.2 Metode Alternatif Pencampuran :

Ini adalah metode mengukur perbandingan shellac dan methylated spirit yang lebih

cepat. Setelah tukang pelitur menjadi lebih berpengalaman, akan lebih mudah

baginya untuk menilai apakah hasil campurannya masih memerlukan pengenceran

lebih lanjut atau tidak.

1. Pilihlah wadah dengan ukuran yang sesuai untuk menampung pelitur.

2. Isilah wadah dengan serpihan-serpihan shellac setengah penuh.

3. Tuangkan methylated spirit pada serpihan-serpihan shellac sampai serpihan-

serpihan tersebut ditutupi dengan cairan setinggi 2 cm.

4. Aduk-aduklah campuran sampai semua serpihan menjadi larut. Tukang pelitur

sering kali membiarkan campuran satu malam sebelum digunakan.

5. Cairkan methylated spirit sampai diperoleh kekuangan yang diinginkan.

Tambahkan sedikit zat pelarut sekali waktu dan aduklah sampai rata agar

memiliki konsistensi yang baik di seluruh campuran.

Gambar 5.19 Tahap Pencampuran.

Page 101: Laporan kayu lembar kerja

101

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

F.3 Tahap Penyimpanan.

Simpanlah pelitur shellac dalam wadah yang terbuat dari gelas atau batu. Shellac ini

harus disimpan di lokasi yang sejuk dan gelap karena cuaca panas dan terang dapat

merusak sejumlah sifat dari shellac.

1. membuat pelitur menjadi rapuh saat digunakan.

2. Keterpaparan pada cahaya yang terang membuat warna pelitur menjadi lebih

gelap.

3. Pelitur yang sudah lama sangat sulit dilarutkan.

4. Umumnya, larutan shellac memiliki daya tahan yang lebih lama dari pada

serpihan-serpihan shellac.

F.4 Tahap Pemolesan Pelitur.

Saat tidak digunakan, rubber harus disimpan dalam toples yang telah diberi label

yang jelas, masing-masing satu toples untuk satu jenis rubber. Tambahkan kira-kira

5 ml methylated spirit pada setiap toples untuk memastikan agar rubber tetap

lembab, tidak basah.

Jangan meninggalkan rubber dalam keadaan terpapar pada udara karena zat pelarut

akan mengering dan mengubah keseimbangan bahan-bahan yang terdapa dalam

rubber. Rubber akan perlu diisi ulang sebelum digunakan pada permukaan kayu.

A. Mengisi Rubber :

Hal ini mengharuskan pelitur diteteskan pada rubber, siap untuk proses pemelituran.

1. Metode Tradisioanal.

a. Tuangkah larutan shellac ke dalam botol yang memiliki cork stopper.

Gambar 5.20 Tahap Penyimpanan.

Page 102: Laporan kayu lembar kerja

102

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

b. Buatlah lubang (slot) dalam bentuk V pada satu sisi cork dan pasanglah

penutup pada botol. Hal ini memungkinkan aliran pelitur mengalir secara

terkontrol ketika mengisi rubber.

c. Bukalah kain dari rubber dan teteskan pelitur melalui lubang cork pada bagian

gumpalan kapas atas yang bundar. Tuangkan hanya sedikit pelitur untuk

membasahi gumpalan kapas agar pelitur terlihat melalui rubber ketika ditekan.

2. Metode Alternatif.

Sejumlah tukang pelitur menggunakan metode pengisian yang tidak perlu

membuka dan membungkus rubber.

a. Gunakan sebuah piring atau wadah terbuka kecil (misalnya mangkok

margarin) untuk menampung pelitur.

b. Celupkan seluruh rubber ke dalam wadah dan biarkan rubber menyerap

pelitur.

c. Angkat rubber di atas wadah dan peras rubber dengan kuat agar pelitur yang

berlebihan keluar dari ‘toe’.

d. Peras rubber sampai pelitur berhenti mengalir dan rubber dalam keadaan

basah.

e. Meskipun metode pengisian ini lebih mudah, penting untuk memastikan agar

rubber tidak terlalu basah.

Catatan : Jangan pernah menggunakan rubber yang basah di bagian mana pun

saat proses pemelituran.

f. Tes rubber untuk memastikan apakah terdapat pelitur dalam jumlah berlebihan

dengan menekan rubber dengan menggunakan kedua tangan. Apabila ada

pelitur yang keluar saat diperas, maka ini dianggap lebih baik daripada tidak

keluar. Tekanlah pelitur ke bagian belakang kertas ampelas lama.

g. Setelah bekerja dengan rubber, kembalikanlah rubber ke dalam toples

penyimpanan.

Page 103: Laporan kayu lembar kerja

103

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

B. Memegang dan Menggerakkan Rubber.

Keterampilan memegang dan menggerakkan rubber dipelajari melalui praktek dan

pengalaman. Konsentrasi, baik secara fisik maupun mental, adalah penting ketika

menggunakan rubber untuk memadatkan pelitur ke dalam urat kayu. Setiap

milimeter persegi pekerjaan memerlukan perhatian yang sama.

Melalui pengalaman, tukang pelitur mengembangkan seni sentuhan (sense of touch)

dengan mana mereka mengetahui secara persis dampak yang diakibatkan rubber

dalam pekerjaan mereka.

Rubber digunakan dalam berbagai gerakan, yang semuanya dirancang untuk

menggerakkan pelitur cair secara merata di seluruh bidang pekerjaan.

Pokok-pokok penting yang perlu diingat ketika menggerakkan rubber :

1. Permukaan rubber untuk memelitur harus rata dan bebas dari kerutan-kerutan.

2. Dua jari dan ibu jari mengontrol ‘toe’.

3. Bagian badan rubber (‘ankle’) harus berada dalam telapak tangan sehingga

tekanan yang kuat dan rata dapat dilakukan terhadap seluruh permukaan yang

rata.

4. Gerakan-gerakan harus cepat, kuat dan melingkar dalam pola-pola lingkaran,

huruf delapan Arab, lempeng tembaga huruf e, oval, huruf u dan bentuk ular di

sepanjang urat kayu.

Gambar 5.21 Tahap Pemolesan dengan

Rabbur.

Page 104: Laporan kayu lembar kerja

104

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Pekerjaan Finishing

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

5. gerakan-gerakan rubber terdiri dari kira-kira 80% lingkaran dan campuran dari

gerakan-gerakan lainnya untuk gerakan sisanya.

6. jangan berhenti menggerakkan rubber pada permukaan.

7. perubahan-perubahan dalam gerakan menghindari terbentuknya tanda-tanda

rubber yang akan muncul apabila hanya satu gerakan saja digunakan.

Gambar 5.22 Tahap Memegang dan Menggerakkan Rubber.

Page 105: Laporan kayu lembar kerja

105

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Macam-Macam Sambungan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.12 SAMBUNGAN ARAH MEMANJANG

1.12.1 SAMBUNGAN BIBIR LURUS (SBL)

Page 106: Laporan kayu lembar kerja

106

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Macam-Macam Sambungan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Page 107: Laporan kayu lembar kerja

107

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Macam-Macam Sambungan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Page 108: Laporan kayu lembar kerja

108

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Macam-Macam Sambungan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Page 109: Laporan kayu lembar kerja

109

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Macam-Macam Sambungan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.12.2 SAMBUNGAN BIBIR MIRING (SBM)

Page 110: Laporan kayu lembar kerja

110

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Macam-Macam Sambungan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Page 111: Laporan kayu lembar kerja

111

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Macam-Macam Sambungan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.12 3 SAMBUNGAN ARAH VERTIKAL

Page 112: Laporan kayu lembar kerja

112

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Macam-Macam Sambungan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.12.4 SAMBUNGAN PERPANJANGAN ARAH TEGAK UNTUK TIANG

(SAMBUNGAN TANPA PERKUATAN)

Page 113: Laporan kayu lembar kerja

113

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Macam-Macam Sambungan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Page 114: Laporan kayu lembar kerja

114

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Macam-Macam Sambungan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Page 115: Laporan kayu lembar kerja

115

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Macam-Macam Sambungan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.12.5 SAMBUNGAN ARAH MENYUDUT

Page 116: Laporan kayu lembar kerja

116

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Macam-Macam Sambungan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Page 117: Laporan kayu lembar kerja

117

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Macam-Macam Sambungan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Page 118: Laporan kayu lembar kerja

118

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Macam-Macam Sambungan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Page 119: Laporan kayu lembar kerja

119

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Macam-Macam Sambungan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Page 120: Laporan kayu lembar kerja

120

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Macam-Macam Sambungan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Page 121: Laporan kayu lembar kerja

121

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Macam-Macam Sambungan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Page 122: Laporan kayu lembar kerja

122

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Macam-Macam Sambungan Kayu

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Page 123: Laporan kayu lembar kerja

123

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Mesin Gosok

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.13 Mesin Gosok

Alat gosok adalah alat yang meratakan permukaan dengan menggosok atau

mengampelas.

Alat gosok utama yang digunakan oleh carpenter dan joiner adalah mesin

ampelas portabel. Mesin-mesin ini digunakan untuk memperoleh permukaan yang licin

dalam empersiapkan segala jenis lapisan penutup. Jenis-jenis gerinda (sander) utama

yang digunakan adalah:

• gerinda piringan

• gerinda sabuk

• orbital sander atau reciprocating sanders

1.13.1 Gerinda Piringan

Ada 2 jenis gerinda piringan:

• Jenis Konvensional, dimana piringannya berputar sejajar dengan motor.

- Sangat berguna untuk mengampelas permukaan yang horisontal.

• Gerinda Sudut, dimana piringannya berputar pada sudut kanan motor.

- Sangat berguna untuk melakukan pengampelasan di tempat-tempat dimana ruang

di atas permukaan terbatas.

Page 124: Laporan kayu lembar kerja

124

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Mesin Gosok

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

- Sebagian besar dapat dikonversi menjadi gerinda sudut dengan mengganti

piringan pengampelas dengan sebuah abrasive wheel.

Kedua jenis pengampelas ini dapat dipasang dengan polishing bonnet untuk

mengkilapkan permukaan yang halus, atau dengan sikat kawat untuk menggosok atau

mengupas cat.

Piringan kertas ampelas dipasang pada alas cadangan yang terbuat dari karet atau

fiber.

• Piringan dipasang pada tempatnya Dengan sebuah mur pengunci yang lebar dan

datar,yang dipasang di tengah alas (pad) tersebut.

Untuk menggunakan gerinda piringan, ikuti dengan langkah-langkah berikut ini

• Pegang mesin ini dengan kedua tangan

• Aktifkan mesin dan biarkan sampai ia mencapai kecepatan penuh sebelum menyentuh

permukaan kayu.

• Miringkan handle sedikit dan biarkan bagian depan disc menyentuh permukaan kayu.

Page 125: Laporan kayu lembar kerja

125

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Mesin Gosok

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

• Gerakkan gerinda ke depan dan belakang sepanjang kayu,

sehingga membuat setiap gerakan sedikit menyeberangi lebarpapan tersebut.

• Jaga keseimbangan tekanan.

• Angkat dan jauhkan alat ini dari kayu sebelum dimatikan.

• Haluskan permukaan kayu tersebut dengan menggunakan

gerinda sabuk atau gerinda orbital.

1.13.2 Gerinda Sabuk

Gerinda sabuk dapat membuang banyak kayu secara sangat cepat bila digunakan secara

tepat tapi juga dapat menghasilkan permukaan yang jauh lebih rata ketimbang gerinda

piringan.

Gerinda sabuk terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

• Abrasive belt, atau loop, yang bergerak dari depan ke belakang secara terus menerus di

bawah peralatan tersebut.

• Rubberised rear roller yang berfungsi untuk menggerakkan belt.

• Spring loaded front roller yang berfungsi untuk memberitekanan pada belt dan

melakukan penyesuaian.

• Tracking adjustment knob, yang berfungsi untuk menggerakkan front roller ke posisi

dimana belt tracks sejajar dengan bagian dasar.

• Base plate, atau platen, yang menyediakan permukaan kayu yang rata agar dapat dilalui

belt.

Untuk menggunakan gerinda sabuk, lanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini:

• Periksa jalur belt.

Page 126: Laporan kayu lembar kerja

126

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Mesin Gosok

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

• Pegang gerinda dengan kuat menggunakan kedua tangan dan jaga keseimbangan diri

Anda.

• Nyalakan gerinda sebelum menyentuh kayu.

• Turunkan gerinda ke atas kayu dengan gerakan ke depan agar base plate diletakkan

sejajar pada permukaan kayu tersebut.

• Kendalikan gerinda secara merata di atas permukaan kayu tersebut.

• Jangan biarkan gerinda diam di satu titik, biarkan

bergerak secara merata di seluruh permukaan kayu.

1.13.3 Orbital Sander dan Reciprocating Sander

Page 127: Laporan kayu lembar kerja

127

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Mesin Gosok

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Gerinda putar (orbital sander ) dan gerinda bolak-balik (reciprocating sander) ini tidak

dapat membuang kayu dalam jumlah yang besar, namun alat-alat ini digunakan untuk

membuat permukaan yang jauh lebih halus daripada permukaan yang dapat dibuat

menggunakan disc sander atau belt sander.

Penampilan orbital sander dan reciprocating sander mirip dengan motor yang disusun

secara vertical di atas sebuah cushioned pad, namun alat-alat ini memiliki gerakan

pengampelasan yang agak berbeda.

Untuk menggunakan orbital sander atau reciprocating sander, ikuti dengan langkah-

langkah berikut ini:

• Pegang gerinda dengan kedua tangan dan jaga keseimbangan badan Anda.

• Nyalakan gerinda sebelum menyentuh kayu.

• Posisikan gerinda merata di atas kayu lalu gerakkan gerinda di atas permukaan kayu

tersebut.

Berikan hanya sedikit tekanan. Tekanan yang berlebihan dapat cepat merusak gerak

ampelas dan mengurangi kecepatan pengampelasan.

Lakukan gerakan maju mundur yang pelan dan lama.

Bekerjalah SEARAH URAT KAYU, dan setiap gerakan harus tumpang tindih.

Jaga gerinda agar tetap bergerak secara merata di seluruh permukaan kayu, jangan

berhenti di satu titik.

• Angkat dan jauhkan gerinda dari kayu lalu matikan listriknya.

Page 128: Laporan kayu lembar kerja

128

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Bor Mesin Portable

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.14 Bor Mesin Portable

Bor adalah salah satu alat membuat lubang, selain itu ada bor tumbukkan dan bor

palu, yang tidak hanya dapat melakukan gerakan berputar saja tetapi dipergunakan untuk

mengebor berbagai macam jenis bahan termasuk kayu, baja, plastik dan pelat keramik.

Jenis-jenis bor portabel termasuk:

• Bor pegangan pistol

Dirancang untuk dioperasikan dengan satu tangan, terutama digunakan untuk pengeboran

dengan diameter kecil dalam bahan kayu atau aluminium

• Pegangan pistol dengan pegangan samping

Dipergunakan ketika mengebor lubang yang lebih besar dan Pegangan samping

berfungsi mencegah cedera terhadap operator pada saat mata bor macet

• Pegangan samping dengan pelat dada

Terutama dipergunakan untuk mengebor baja atau untuk pengeboran berdiameter besar

pada bahan-bahan lain.

• Bor dengan kepala bersudut dipergunakan untuk mengebor dalam tempat-tempat yang

sempit.

Page 129: Laporan kayu lembar kerja

129

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Bor Mesin Portable

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.14.1 Bor Tumbukkan (Impact Drill)

Bor tumbukkan lebih efisien untuk membor kayu daripada bor putar. Untuk

bahan selain kayu, bor tumbukkan dapat diganti ke gerakan berputar sehingga alat ini

merupakan mesin bor yang serbaguna.

1.14.2 Bor Palu (Rotary Hammer)

Bor palu lebih efisien untuk bahan kayu dibandingkan dengan bor tumbukkan.

Sebagai tambahan pada gerakan palu berputar, bor palu dapat dipergunakan untuk

gerakan berputar

sederhana dan beberapa dapat dipergunakan sebagai palu tanpa gerakan berputar. Hal ini

berguna untuk dipergunakan pada beton dan untuk memahat pada tembok. Beberapa bor

palu memiliki adaptor yang dapat membuat penyesuaian langsung atau jangkar untuk

pengeboran otomatis pada kayu.

Page 130: Laporan kayu lembar kerja

130

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Gergaji Portable

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.14.3 Obeng Mesin Portable (Cordless)

Obeng portabel beroperasi dengan cara yang sama seperti bor dan kenyataannya

beberapa bor dapat dipergunakan sebagai obeng. Dalam bangunan, obeng dipergunakan

untuk operasi-operasi seperti merakit lemari dan menggantung pintu, umumnya dengan

menggunakan lubang-lubang yang sudah dibor sebelumnya. Obeng juga dipergunakan

untuk memperbaiki lapisan pelindung atap dan lapisan dalam tembok dengan latar

belakang metal dengan menggunakan pengencang yang dapat member atau merekat

sendiri.

1.15 Gergaji Portable

1.15.1 Jig Saw Portable

Jig saw portabel terutama dipergunakan untuk pemotongan dalam dan untuk

pekerjaan melengkung pada lokasi dimana band saw tidak tersedia.Karena keamanan dan

faktor ekonomi relatifnya jig saw portabel seringkali dipilih dari gergaji-gergaji daya

lainnya.

Jig saw tersedia dalam berbagai macam ukuran dan bentuk, macam-macam

model tersedia untuk jenis bahan yang dipotong yang bervariasi mulai dari karton hingga

pelat baja.

Page 131: Laporan kayu lembar kerja

131

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Gergaji Portable

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Jenis-jenis jig saw portable

Jenis jig saw yang seringkali dipergunakan oleh tukang kayu dan perakit dirancang

untuk dioperasikan dengan menggunakan satu tangan

Jig saw portabel didesain untuk dioperasikan menggunakan dua tangan (sabre saws)

1.15.2 Circle Saw Portable

Gergaji melingkar portabel banyak dipergunakan dalam industri, terutama dalam

pekerjaan kayu secara umum. Gergaji ini tersedia dalam berbagai ukuran dan dapat

dipergunakan untuk berbagai operasi pemotongan. Gergaji ini sangat berguna untuk

dipergunakan pada bahan-bahan yang berada pada posisi tetap, atau untuk setiap

pekerjaan gergaji yang tidak memerlukan presisi tinggi yang jika menggunakan gergaji

meja atau gergaji lengan radial akan tidak praktis.

1.15.3 Prosedur operasi

Prinsip-prinsip dasar berikut berlaku terhadap semua operasi penggergajian

dengan gergaji lingkar portabel:

• Pilih sebuah gergaji dengan daya dan kedalaman potongan yang mencukupi.

• Bagian dasar gergaji harus selalu berada dalam kontak yang kuat dengan bahan yang

dikerjakan.

Page 132: Laporan kayu lembar kerja

132

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Gergaji Portable

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

• Jangan pernah mencoba memotong melingkar.

• Bagian depan dari pelat dasar harus berada pada bahan sebelum gergaji diaktifkan.

• Pergunakan tekanan mendorong kedepan tanpa memaksa gergaji.

• Bahan yang hendak dipotong harus ditahan dalam posisinya secara kuat

• Pada saat penggunaan penjepit harus dikurangi,sesuaikan kedalaman sehingga gigi

gergaji keluar 5 mm menembus bahan.

• Pergunakan kacamata pengaman pada saat memotong bahan-bahan yang keras

1.15.4 Pemotongan melintang

Untuk menggunakan gergaji pada sepotong kayu lakukan seperti berikut:

• Letakkan kayu sehingga sisa-sisa gergaji dapat jatuh

• Posisikan kayu buangan pada bagian kanan Anda

Page 133: Laporan kayu lembar kerja

133

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Gergaji Portable

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Tahan material balok yang hendak dipotong dalam posisi dengan cara:

• Menjepit

• Balok yang dipaku ke meja kerja

• Menahan balok dengan lutut kiri, jika tersedia keseimbangan yang baik.

• Sesuaikan gergaji pada kedalaman yang diperlukan

• Tempatkan bagian depan dasar gergaji pada kayu

• Luruskan tanda penuntun dengan pemotong

• Nyalakan motor dan mulai memotong

• Pastikan kabel listrik berada jauh dari daerah pemotongan

1.15.5 Memotong rumah dan alur

Untuk memotong rumah dan alur:

• Sesuaikan kedalaman potongan

• Buat sekumpulan potongan dengan gergaji

- Untuk rumah yang sempit sebuah potongan pada dua garis batas sudah mencukupi,

namun untuk rumah yang lebar diperlukan beberapa potongan.

• Singkirkan sisanya dan bersihkan dengan sebuah pahat.

Page 134: Laporan kayu lembar kerja

134

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Gergaji Portable

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.15.6 Membelah (Ripping)

• Topanglah kayu sehingga stok dan sisanya akan

tertopang.

- Topanglah meterial sisa pada kursi jika perlu

- Material berupa lembaran yang besar dapatditopang oleh balok-balok pada lantai

- Disarankan untuk menjepit material yanghendak dikerjakan

• Jika menggunakan pembatas belah (rip fence),sesuaikan agar dengan lebar yang

diperlukan.

- Hal ini umumnya disesuaikan dan diamankan dengan menggunakan sekrup.

- Pemotongan menyempit dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan

tangan kosong.

- Untuk menggaruk lembar yang besar yang berada di luar kapasitas pagar, sepotong

kayu yang dijepit ke lembar dapat digunakan sebagai penunjuk yang berguna.

- Pergunakan sisi kanan pelat dasar terhadap penunjuk.

Page 135: Laporan kayu lembar kerja

135

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Gergaji Portable

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.15.7 Memotong lekukan

Jika sebuah gergaji bundar tidak tersedia pemotongan bagian dalam dapat

dilakukan seperti berikut:

• Angkat dan tahan pengaman secukupnya untuk memungkinkan mata pisau gergaji

untuk memotong bahan yang dikerjakan.

- Hanya pergunakan pegangan tarik

- Selalu mendorong gergaji ke arah depan

• Biarkan mata pisau gergaji berhenti pada saat pemotongan selesai sebelum mengangkat

gergaji dari potongan.

Page 136: Laporan kayu lembar kerja

136

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Gergaji Portable

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.15.8 Membalik gergaji

Jika gergaji akan dipergunakan sebagai gergaji meja dalam sebuah posisi yang terbalik,

gergaji tersebut harus dipergunakan dalam kondisi-kondisi seperti berikut:

• Gergaji harus ditempatkan di atas meja yang kuat dengan desain yang tepat.

• Pisau pembelah harus dipasang.

• Gergaji harus diamankan dengan sebuah pengaman yang dapat disesuaikan.

• Gergaji melingkar dapat dipergunakan dalam rangka vertikal untuk memotong bahan-

bahan berukuran lebar.

1.15.9 Merubah mata pisau

Walaupun jenis gergaji melingkar memiliki perangkat penahan yang berbeda, prosedur

untuk merubah mata pisau adalah sebagai berikut:

• Lepaskan gergaji dari sumber daya listrik

• Dorong mata pisau kebawah kedalam sepotong kayu lunak.

- Pastikan bahwa gigi berada sedikit didalam kayu.

• Lepaskan sekrup penahan dan pencuci dengan cara memutar kunci searah dengan arah

rotasi gergaji.

• Tarik kembali pengaman dan lepaskan mata pisau.

• Ganti mata pisau dengan cara membalik proses pelepasan.

- Pastikan semua pencuci dan flange sudah bersih.

- Gergaji yang memiliki kopling anti dorongan balik harus dikencangkan secara

kuat. Jika mata pisau terselip dalam penggunaan normal, tambahkan sedikit

kekencangannya.

Page 137: Laporan kayu lembar kerja

137

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Mesin Ketam (Planner) Portable

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.16 Mesin Ketam (Planner) Portable

Mesin ketam portabel adalah sebuah mesin ketam ringan yang dipergunakan

untuk pekerjaan langsung pada lapangan yang tidak praktis jika diketam dengan

menggunakan ketam tangan.

Komponen mesin ketam terdiri dari:

• Kepala pemotong.

• Dasar bagian belakang yang tetap (disebut mejabelakang pada mesin-mesin statik).

• Dasar bagian depan yang dapat disesuaikan (disebut meja depan pada mesin-mesin

statik).

1.16.1 Fitur-fitur keamanan

Ujung pemotong tidak diamankan pada bagian dasar mesin dan harus dicegah

dengan hati-hati agar mata pisau tidak menyentuh operator.

Prosedur-prosedur keamanan berikut ini harus diperhatikan:

• Selalu pergunakan dua tangan pada mesin.

- Pergunakan pegangan yang disediakan

Page 138: Laporan kayu lembar kerja

138

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Mesin Ketam (Planner) Portable

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

• Jangan aktifkan mesin terlebih dahulu sampai bagian depan pelat dasar berada pada

permukaan bahan

• Tempatkan mesin pada sisinya dengan pemotong menghadap ke arah yang menjauh

dari meja.

- Putar pemotong agar menjauh dari operator

• Pergunakan kacamata pengaman pada saat memotong bahan-bahan yang keras.

1.16.2 Mengoperasikan mesin ketam

Untuk menggunakan mesin ketam pada pengetaman normal, lakukan seperti

berikut:

• Amankan benda kerja

- Benda kerja akan cenderung terdorong kedepan akibat gerakan pemotongan

• Sesuaikan mesin ketam menurut kedalaman yang diperlukan.

- Kecepatan gerakan memotong bergantung pada kedalaman potongan

• Tempatkan dasar bagian depan pada benda kerja

- Jaga tekanan pada pegangan bagian depan

- Kebanyakan ketam dirancang untuk dipergunakan dengan tangan kanan pada

pegangan belakang, tangan kiri pada kenop depan.

- Penghantar yang dipasangkan akan membantu pengarahan pada stok yang sempit.

• Aktifkan mesin dan kerjakan pemotongan

- Biarkan mesin ketam mencapai kecepatanpenuh sebelum dipergunakan pada

benda kerja

- Pada saat pemotongan sudah hampir selesai,jaga agar tekanan tetap pada bagian

belakang.

Page 139: Laporan kayu lembar kerja

139

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Mesin Ketam (Planner) Portable

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

- Beberapa putaran diperlukan untuk papan yang lebar.

• Matikan mesin, dan pada saat pemotong sudah berhenti berputar, letakkan mesin ketam

pada bagian sisinya.

1.16.3 Membuat Pinggulan (chamfer)

Kebanyakan mesin ketam memiliki sebuah alur bermesin di meja depan untuk

meningkatkan kapasitas pembuatan alur dalam sekali putaran.

Untuk meratakan pembuat alur, lakukan seperti berikut:

• Mengamankan kayu

- Penjepit seringkali dapat dipergunakan

• Menjepit penuntun pembuat alur ke bagian depan dari perata

• Menahan perata pada sudut yang diperlukan.

- Penuntun pembuat alur membantu hal ini untuk potongan 45o

• Melakukan pemotongan seperti yang sudahdijelaskan sebelumnya.

Page 140: Laporan kayu lembar kerja

140

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Mesin Ketam (Planner) Portable

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.16.4 Memasang pisau pemotong

Walaupun pemasangan dan perakitan pisau pemotong berbeda dari setiap merek,

sebuah perakitan yang umum adalah seperti gambar.

Untuk memasang pisau pemotong, lakukan seperti berikut:

• Masukkan sekrup-sekrup mata pisau ( 2 sekrup per mata pisau) dan kencangkan.

- Beberapa jenis tidak memerlukan sekrup-sekrup ini.

• Pasangkan baut pisau dan penahan pisau pada kepala dan kencangkan sedikit baut

penahannya.

- Pastikan semua komponen dalam keadaan bersih

- Sekrup mata pisau harus menyentuh lekukan saat menyesuaikan sekrup.

• Putar sekrup penyesuai sehingga lingkaran pemotongan searah dengan dasar bagian

belakang.

- Pergunakan ujung plastik yang lurus pada dasar bagian belakang.

- Pisau pemotong harus menyentuh sedikit ujung yang lurus pada setiap sisi dasar

pada saat kepala pisau pemotong diputar.

• Kencangkan baut penahan dan periksa arahnya

• Ulangi prosedur di atas untuk mata pisau yang lain.

Page 141: Laporan kayu lembar kerja

141

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Ketam Penebal

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.16.5 Mengasah pisau pemotong

Untuk mengasah pisau pemotong yang sedikit tumpul lakukan seperti berikut:

• Memasukkan pisau pemotong dalam penuntun pengasah.

- Kebanyakan mesin ketam memiliki penuntun pengasah sebagai peralatan standar.

- Untuk menjaga agar pisau pemotong sebagai pasangan yang sama, jagalah agar

bagian belakang mengenai bahu dari penuntun pengasah.

• Mengasah pisau pemotong dengan minyak gerinda.

- Gunakan pelumas yang cocok

- Pindahkan pisau pemotong dari penuntun pengikir dan hilangkan duri dari sisi

muka pisau pemotong

1.17 Ketam Penebal

Page 142: Laporan kayu lembar kerja

142

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Ketam Penebal

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Mesin thicknesser menjadi sebuah mesin lanjutan setelah proses dari mesin planer. Pada

mesin planer hanya untuk menghaluskan 2 sisi dan membentuk sudut sisi tersebut siku

90 derajat. Thicknesser atau lebih mudah disebut mesin ketam penebal bertugas untuk

menghaluskan sisi lainnya pada ketebalan yang diinginkan.

Beberapa bagian penting yang sangat berperan terhadap hasil pengerjaan antara lain:

1. Daun Meja: Jaga daun meja agar senantiasa 'bersih' dari tatal ataupun benda asing

yang bis menghambat kelancaran benda kerja. Tatal yang menempel keras pada

daun meja bisa membuat posisi benda kerja tidak lurus dan mengurangi ketebalan

hasil pengetaman.

2. Skala Ukuran: Untuk memudahkan pengaturan ketebalan hasil serutan yang

diinginkan. Skala ini sangat penting untuk dijaga ketepatan ukurannya agar

ukuran yang terbaca sesuai dengan ukuran benda kerja yang diserut.

3. Roda Pemutar: Untuk menggerakan daun (naik/turun) menjadi sesuai dengan

ketebalan yang diinginkan.

4. Tombol ON/OFF: Tombol utama mesin. Pastikan bahwa semua pengaturan sudah

dilakukan sebelum menekan tombol utama.

Cara kerja Terdapat sebuah poros (rol) kasar di bagian depan daun meja yang berfungsi

untuk 'menarikdan mendorong' benda kerja ke dalam mesin. Poros ini berputar dengan

kecepatan rendah (kira-kira 30-40 m'/menit) dan permukaannya bergerigi agar memiliki

daya cengkeram terhadap kayu lebih kuat. Di bagian tengah terdapat poros dengan mata

pisau yang mana kedudukan ujung mata pisau tersebut sudah sama dengan ukuran skala

yang diinginkan. Di belakang pisau terdapat sebuah (atau kadang lebih pada type

tertentu) poros penarik benda kerja setelah penyerutan. Posisi/ketinggian poros ini

ssedikit lebih turun (sepersekian mm) dengan ketinggian ujung mata pisau terhadap daun

meja agar dapat menarik benda kerja keluar dari mesin. Permukaan poros tersebut halus

agar benda kerja yang telah diserut tidak ada gores. Proses penyerutan sebaiknya

dilakukan selama beberapa kali apabila ketebalan sisa terlalu banyak. Sekali penyerutan

sebaiknya setting dengan ketebalan maksimal 3mm. Apabila sisa kayu masih terlalu

banyak lakukan kembali penyerutan.

Page 143: Laporan kayu lembar kerja

143

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Gergaji Belah

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

Hal ini selain akan menjaga ketajaman mata pisau lebih awet, kerja mesin akan lebih

ringan. Kedua hal tersebut berpengaruh besar terhadap kehalusan permukaan hasil

serutan.

1.18 Gergaji Belah

Mungkin lebih tepatnya akan saya sebut mesin gergaji belah karena desain dan fungsi

mesin dasar ini adalah untuk membelah papan atau lembaran plywood. Dengan berbagai

modifikasi pada alat penghantar, jenis gergaji dan meja kerja, mesin gergaji belah bisa

anda gunakan untuk memotong kayu. Gergaji belah digunakan untuk membelah kayu

pada ukuran yang cukup presisi. Toleransi ukuran hanya disisakan antara 1 - 2 mm.

Bahkan pada penyetelan dan pengoperasian mesin yang benar akan menghasilkan hasil

penggergajian yang sangat halus dan hanya perlu proses pengamplasan.

Bagian penting mesin gergaji belah:

1. Meja kerja: tempat meletakkan benda kerja yang akan dibelah. Jangan meletakkan

benda kerja yang tidak dimaksudkan dikerjakan pada mesin. letakkan benda kerja

lainnya di dalam pallet terpisah.

2. Penghantar: berfungsi untuk menghantarkan benda kerja ke arah yang berlawanan

dengan putaran gergaji. Penghantar ini harus senantiasa siku (bersudut 90°) terhadap

meja kerja.

3. Bilah gergaji: gergaji belah dengan bentuk mata gigi khusus di desain untuk membelah

kayu. Terhubung pada motor penggerak yang terletak di bawah meja kerja.

4. Pisau Belah: Berfungsi untuk menahan lemparan balik dari putaran bilah gergaji. Jarak

antara pisau belah dengan lingkaran paling luar gergaji harus diatur pada jarak yang tepat

antara 2-4 mm. Pisau belah juga berfungsi agar bilah gergaji tidak terjepit pada waktu

kita membelah kayu yang panjang sehingga bisa mengurangi resiko burnt mark pada

kayu hasil pembelahan. Pisau belah harus lebih rendah 3-4 mm dari ujung paling tinggi

gergaji sehingga benda kerja bisa dengan lancar dibelah.

5. Penutup gergaji: Digunakan sebagai alat pengaman dan pelindung mata gergaji

Page 144: Laporan kayu lembar kerja

144

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Bor Duduk

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

terutama pada waktu membelah kayu yang tebal. Pengaman ini sebaiknya selalu

diletakkan di atas gergaji pada waktu mesin dijalankan karena juga bisa berfungsi untuk

menahan lemparan balik. Apa itu lemparan balik? Sesuai dengan arah putaran gergaji,

terdapat daya dorong yang kuat ke atas permukaan meja. namun hal ini telah dihindari

dengan adanya pisau belah. Penutup gergaji membantu apabila ada serpihan kecil yang

bisa 'lolos' dari pisau belah sehingga melindungi operator. Penutup ini juga berfungis

untuk menghisap debu atau serbuk gergaji karena terhubung langsung dengan dust

collector.

6. Pengatur ketinggian gergaji: Untuk menentukan ketinggian bilah gergaji sesuai

dengan ketebalan kayu/papan yang akan dibelah.

7. Pengatur Sudut: Mengatur sudut kemiringan bilah gergaji untuk membelah kayu

dengan sudut kemiringan tertentu

1.19 Bor Duduk

1.19.1 Kegunaan Alat

Bor duduk ini dapat digunakan sebagai perkakas untuk membuat lubang pada benda

kerja.

Perlengkapan standar dari alat bor duduk ini antara lain :

1. Meja untuk mendudukkan perkakas bor sehingga memudahkan pengoperasiannya.

Page 145: Laporan kayu lembar kerja

145

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Bor Duduk

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

2. Kunci pengencang dan pengendor chuck atau penjepit mata bor yang terpasang pada

spindel. 

3. Ragum, sebagai alat pencepit atau pemegang benda kerja agar tidak ikut berputar.

Spesifikasi Alat

Spesifikasi alat atau dikenal pula sebagai data yang menyatakan karakteristik dari alat

bor. Data spesifikasi teknis dari mesin bor perlu diketahui karena merupakan informasi

yang penting untuk menentukan tipe mesin bor yang sesuai dengan tuntutan dan kondisi

kerja yang ada, misalnya :

• ukuran maksimal benda kerja yang mampu ditangani 

• ukuran maksimal mata bor yang dapat dipasng pada spindelnya.

Secara umum dikenal dua parameter yang dapat dipakai untuk menentukan ukuran

kapasita kerja dari mesin bor, yaitu :

1. Ukuran jarak (lebar) antara kolom tiang pendukung pada mesin bor dengan pusat

spindelnya. 

2. Panjang tiang pendukung mesin bor. 

3. Mata bor yang disesuaikan dengan keperluannya.

Ada 3 jenis mata bor, yaitu :

• Jenis mata bor puntir

mempunyai ciri bentuknya agak panjang ulirnya mempunyai bentuk yang umum dan

biasa digunakan untuk membuat lubang pada pelat

• Jenis senter atau lurus

bentuknya pendek, alur ulirnya berbentuk khusus dan biasa digunakan untuk membuat

lubang pada poros.

• Jenis Puntir lurus

1.19.2 Penanganan Alat

• Ragum sebagai alat untuk menjepit, memegang benda kerja yang dipasangkan pada

meja (bench) dari alat bor.

Page 146: Laporan kayu lembar kerja

146

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Bor Duduk

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

• Minyak pelumas untuk mendi-nginkan mata bor yang panas akibat gesekan yang timbul

antara permukaan mata bor dengan benda kerja.

Membuat lubang dengan perkakas bor ini diawali dengan membuat tanda titik pada

benda kerja dengan menggunakan pahat drip yang runcing. Dengan mengikuti tanda titik

tersebut mata bor diposisikan secara tepat pada titik tersebut. Dengan menyalakan saklar,

motor perkakas akan hidup dan spindel beserta mata bornya ikut berputar, dan tuas

penekan spindelnya sambil ditekan perlahan-lahan.

Spesifikasi dari jenis mata bor

Berdasarkan bahan pembentuknya

Ketiga jenis bahan pembentuk mata bor ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan pengeboran berbagai jenis logam yang berbeda-beda

kekerasannya.

• Mata bor dari jenis bahan High-speed steel (HSS)

banyak digunakan pada bengkel untuk mengebor bahan alumunium, bras, tembaga, dan

baja campuran.

• Mata bor dari material Cobalt high-speed steel

merupakan campuran antara kobal dengan baja.

• Mata bor yang terbuat dari material karbid (karbit)

memiliki sifat yang sangat keras.

Berdasarkan bentuk alurnya

• mata bor puntir dengan alur melilit (twist) 

• mata bor dengan alur lurus 

• mata bor helix 

• mata bor senter (untuk membuat lubang pada poros)

Parameter spesifikasi teknis yang lainnya antara lain ukuran mata bor didasarkan pada :

• kecepatan putaran operasi 

• ukuran diameternya sudut titik ujung mata bor

Keduanya akan menentukan ukuran benda kerja yang mampu untuk ditanganinya,

disamping parameter lainnya yang berkaitan dengan sifat

Page 147: Laporan kayu lembar kerja

147

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Bor Duduk

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

material logam yang ditanganinya. kebutuhan pengeboran berbagai jenis logam yang

berbeda-beda kekerasannya.

1.19.3 Bagian-Bagian Utama Alat Bor Duduk Dan Fungsinya

Bagian-bagian dari perkakas bor duduk antara lain :

• Kaki atau Dasar (base)

adalah kaki atau dasar dari perkakas bor, yang biasanya terbuat dari besi tuang,

yang berfungsi untuk memberikan stabilitas dan pendukung tegaknya kolom,

serta sebagai bagian alas perkakas untuk mengikat dengan meja dudukannya.

• Meja (table)

adalah tatakan meja yang berfungsi untuk menempatkan benda kerja pada bidang

kerja perkakas. Posisi permukaan meja membentuk sudut 90o dengan kolom, dan

dapat digerakkan ke atas, ke bawah, dan berputar mengelilingi kolom. Bentuk

meja dapat bundar atau persegi empat.

• Drilling head (bagian kepala perkakas)

adalah bagian kepala perkakas yang terpasang dibagian ujung atas kolom. Bagian

ini terdiri dari komponen yang mengatur mekanisme penggerak spindel naik-

turun, dan putaran mata bor.

Spindel yang berupa poros bulat yang berfungsi memegang dan memutar mata bor

terpasang pada dudukan (Spindle sleeve) yang tidak ikut berputar, akan tetapi hanya

bergeser naik dan

turun di dalam bagian kepala (drilling head) untuk memberikan pengumpanan mata bor.

Pada ujung spindel dipasang drilling chuck, yang berfungsi untuk menggenggam mata

bor.

• Power transmition

adalah bagian transmisi daya yang berasal dari motor listrik yang ditransmisikan dengan

menggunakan pasangan puli dan sabuk-V untuk menyalurkan putaran yang dihasilkan

oleh motor penggeraknya. Dengan melakukan pengaturan kombinasi perbandingan

ukuran diameter puli maka putaran cak dapat diatur.

• Hand-feed lever

adalah alat yang digunakan untuk mengendalikan gerakan vertikal dari poros spindel dan

mata bor

Page 148: Laporan kayu lembar kerja

148

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Mesin Pahat

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

.• Depth stop

adalah alat pengatur kedalaman masuk mata bor ke dalam benda kerja, yang terpasang

pada poros spindel.

1.20 Mesin Pahat

Pahat adalah alat yang digunakan untuk penipisan benda kerja seperti kayu. Pahat

terdapat beberapa macam antara lain pahat yang berujung tebal dan pahat yang berujung

tipis.

1.20.1 Konstruksi Pahat

Pahat yang berujung tebal sering digunakan dalamperbengkelan karena sangat berguna

terutama untuk mendalamkan benda kerja seperti mur dan baut dengan cara dipukul

ujung belakang pahatnya. Sedangkan pahat berujung tipis jarang diginakan dalam

perbengkelan karena sangt mudah hancur yang berujung tajamnya.

1.20.2 Spesifikasi Pahat

Pahat terbuat dari baja yang keras sehingga pahat tidak mudah hancur terutama pada saat

pemukulan. Sehingga pahat sangat awet digunakan

Page 149: Laporan kayu lembar kerja

149

Kode.

121064

Subjek

Topik

:

:

Praktek Kayu

Jointer dan Spindle

Tanggal

25 Nov’14

LEMBAR KERJA

1.21 Jointer (Mesin Purus)

Jointer berfungsi untuk menyerut dan meluruskan komponen. Ini digunakan pada

komponen bagian sisi lurus. karena untuk bagian lengkung atau curva penyerutan

menggunan mesin spindle.

1.22 Mesin Profile (Spindle)

Poros pisau terpasang vertikal (menghadap ke atas) pada sebuah permukaan meja mesin

dan berfungsi untuk membuat bentuk profile pada sisi samping kayu. Jenis pisau bisa

diganti sesuai dengan desain yang diinginkan. Pada kombinasi lain jumlah pisau bisa

lebih dari satu dan seluruhnya terpasang secara vertikal. Proses bisa dilakukan setelah

proses penggergajian karena hasil kerja mesin ini hampir sama dengan mesin serut,

permukaan halus dan cukup dengan mesin amplas sebelum proses finishing.