LAPORAN KASUS.ppt

download LAPORAN KASUS.ppt

of 66

description

PPT lapsus radio

Transcript of LAPORAN KASUS.ppt

  • LAPORAN KASUSSEORANG PASIEN DENGAN ILEUS OBSTRUKTIF

    Disusun oleh Annisa Rahim01.210.6082

    Pembimbing:dr. Lia Sasdesi Mangiri, Sp. Rad

  • ANATOMI

  • ILEUS OBSTRUKTIF

  • EPIDEMIOLOGISetiap tahunnya 1 dari 1.000 penduduk dari segala usia didiagnosa ileus (Davidson, 2006). Di Indonesia, tercatat ada 7.059 kasus ileus paralitik dan obstruktif tanpa hernia yang dirawat inap dan 7.024 pasien rawat jalan pada tahun 2004 menurut Bank Data Departemen Kesehatan Indonesia.

  • KLASIFIKASIEtiologiLesi intraluminalLesi intramuralLesi ekstramuralLokasi Letak tinggiLetak rendahStadium Obst.sebagianObst. SederhanaObst.strangulasi

  • ETIOLOGILesi intraluminalLesi intramuralLesi ekstramural

  • MANIFESTASI KLINIS4 tanda kardinal gejala ileus obstruktif:Nyeri abdomenMuntahDistensiKegagalan buang air besar atau gas (konstipasi)

  • Usus halusUsus besarNyeri abdomen++++Muntah ++++Muntah feculen-++Distensi abdomen++++Dehidrasi Cepat Lambat

  • DIAGNOSISAnamnesisPemeriksaan FisikPemeriksaan Penunjang: Lab (hipokalemia, hipokhloremia, azotemia), Radiologi.

  • PEMERIKSAAN RADIOLOGIUSGFPA ENTEROCLYSISCT SCANCT ENTEROGRAPHYMRI

  • USGDistensi usus, lokasi distensi, peristaltik.Membedakan tipe ileus

  • FPA> 2 Posisi (supine, erect, LLD)Distensi usus bag.prox.obstKolaps usus bag.distal obstMultiple air fluid levelStep ladder signString of pearls signCoffe bean signPseudotumor sign

  • Fig. 3: A and B: Plain abdominal radiographs in supine (A) and left lateral decubitus (B) in a patient with small bowel obstruction due to volvulus (postsurgical adhesions). In the dilated SB loops connivent valves are noted, outlines by air, in stack of coins. AF levels are seen in the left lateral decubitus. In B, the "string of beads" sign is shown (arrow). C: Upright abdominal radiograph of another case of SBO with multiple AF levels and "string of beads" sign (arrow). References: - Madrid/ES

  • ENTEROCLYSISJika pada FPA memberikan gambaran normal, namun dengan klinis menunjukkan adanya obstruksipemasukan langsung media kontras ke dalam usus halus dengan menggunakan Intestinal Tube yang dimasukkan melalui mulut.

  • CT SCANMenentukan obstruksi strangulata, menyingkirkan penyebab akut abdomen lain jika klinis dan temuan radiologis lain tidak jelasMembedakan penyebab obstruksi

  • CT ENTEROGRAPHYPada ileus obstruksi intermitten atau pada pasien riwayat komplikasi pembedahan.

  • Fig. 14: Abdominal CT. A and B: Partial bowel obstruction of distal jejunum due to a congenital adhesion from the greater omentum to the retroperitoneum. CT images show moderate dilatation of bowel loops in coronal reformation and axial plane, with abrupt caliber change at a SB loop in the right lower quadrant (yellow arrow in B), colon and distal SB loops are not distended (white arrow in B). C: Ileum obstruction by an adhesion. Small bowel dilated fluid-filled loops and AF levels (yellow arrow) are seen. CT demonstrates the transition zone at a small bowel loop in the pelvis (white arrow). References: - Madrid/ES

  • MRIKeakuratan hampir = CT scanEfektif menentukan lokasi dan etiologiMahal, kurang menggambarkan massa dan inflamasi.

  • Fig. 21: MR enterography. A: FIESTA sequence in the coronal plane and B: SSFSE sequence in the axial plane. After administration of oral contrast, marked dilated loops of small bowel are identified with a transition zone in the distal ileum due to a stenotic inflammatory bowel segment in this patient with Crohn disease (arrows in A and B). References: - Madrid/ES

  • PENANGANANPemasangan NGT, puasaRehidrasi IV, monitor kateter urinAB spektrum luasPembedahan bila: strangulasi, obstruksi total, hernia inkarserata, tidak ada perbaikan dengan pengobatan konservatif

  • LAPORAN KASUS

  • Identitas PasienNama: Nn. SUmur: 20 tahunJenis kelamin: perempuanNo. RM: 29.45.67Alamat: Pucang Gading Raya Mranggen Demak Jawa TengahAgama: IslamPekerjaan: PelajarRuangan: Yudhistira 2-1

  • ANAMNESISRiwayat Penyakit SekarangKeluhan Utama : Nyeri perutPasien datang ke IGD tanggal 25 Juli 2014 , pukul 10.10 WIB mengeluhkan nyeri perut. Nyeri tersebut dirasakan di seluruh lapang perut. Nyeri sudah dirasakan sejak seminggu SMRS. Awalnya nyeri hilang timbul, pasien sempat merasa membaik, namun dua hari SMRS nyeri dirasakan terus-menerus. Nyeri tidak menjalar, semakin lama dirasakan semakin sakit. Nyeri bertambah saat perut ditekan dan pasien bergerak, sehingga pasien susah beraktivitas dan merasa nyaman jika tiduran.

  • Pasien juga mengeluh sering mual, kadang muntah, sedikit, berwarna hijau, tidak nafsu makan, dan demam naik turun. Dua hari SMRS pasien susah BAB, tapi masih bisa kentut, BAK normal. Selama di RS pasien bisa BAB, sedikit, konsistensi encer, warna seperti biasa, tidak ada darah, bau seperti biasa. Pasien bisa BAK, tapi volume urin sedikit. Sebelum sakit pasien mengkonsumsi banyak makanan pedas, hal ini juga dibenarkan oleh ibunya. Sebelumnya pasien belum berobat, hanya periksa ke klinik..

  • RPDi.Riwayat sakit seperti ini (-) , gastritis (-)ii.Riwayat Hipertensi (-)iii.Riwayat DM (-) iv.Riwayat asam urat (-)v.Riwayat operasi (-)

  • RPKi.Riwayat penyakit yang sama (-)ii.Riwayat hipertensi (-)iii.Riwayat DM (-)

  • RPSOSEKi.Pasien bekerja sebagai pelajarii.Kesan ekonomi : cukup

  • ANAMNESIS SISTEMIKKU: Tampak kesakitan Kulit: Gatal (-), luka (-), ikterik (-), Kepala: pusing cekot-cekot (-), pusing berputar (-)Mata: penurunan visus (-/-), Telinga: kurang pendengaran (-/-), berdenging (-), sekret (-)Hidung : simetris (+), septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-), mimisan (-), sekret (-)Mulut: bibir kering (-), gusi berdarah (-), sariawan (-)Tenggorokan: nyeri telan (-), nyeri tenggorokan (-), suara serak (-)

  • Leher: Pembesaran KGB (-)Dada: Sesak nafas (-), nyeri dada (-), berdebar-debar (-)Perut: Nyeri perut (+) pada seluruh lapang perutSistem Cerna: mual (+), muntah (+), nafsu makan berkurang (+), hematemesis (-), melena (-)Saluran Kemih: disuria (-), hematuria (-)Sistem Muskuloskeletal: nyeri (-)Ekstremitas: bengkak (-), akral dingin (-), luka (-), kesemutan (-)

  • PEMERIKSAAN FISIK

  • Umum : Tampak kesakitan Kulit : Luka (-), Ikterik (-), pucat (-), turgor kulit lambatKepala: Mesochepal, rambut mudah dicabut (-), benjolan (-)Mata : Cekung (+/+), Conjugtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)Telinga: kurang pendengaran (-), discharge (-).Hidung: Simetris, nafas cuping hidung (-), Mimisan (-), discharge (-)

  • Mulut : sariawan (-), gusi berdarah (-), sianosis (-), bibir pucat (+), bibir kering (+), mukosa hiperemis (-), lidah kotor (-), lidah tremor (-), Tenggorokan : nyeri telan (-), suara serak (-), nyeri tenggorokan (-)Leher : deviasi trakea (-), limfadenopati(-), JVP (-), pembesaran tyroid (-). Abdomen : datar, NTA pada seluruh lapang, peristaltik (-)Sistem Cerna :nafsu makan menurun (+), pasang NGT cairan hijau.Ekstremitas : oedem ekstremitas inferior (-/-), akral dingin (-/-), kuku jari pucat (-/-), clubbing finger (-).

  • PEMERIKSAAN THORAKS PARU

  • Pemeriksaan Fisik JantungInspeksiIktus kordis tak tampak Palpasi Iktus kordis teraba di ICS V, 2 cm medial linea mid clavicula sinistra, pulsus parasternal (-), sternal lift (-), pulsus epigastrium (-)Perkusi Jantung terperkusi redup Batas atas jantung: ICS II linea strenalis sn.Pinggang jantung : ICS III linea parasternal sn.Batas kanan jantung : ICS V linea sternalis dextra.Batas kiri jantung: ICS V 2 cm medial linea midclavicularis sinistra.

  • Auskultasi : Suara bising katup jantung (-)Katup aorta: SD I-II murni, reguler, AIT2Katup pulmonal: SD I-II murni, reguler, P1M2Kesan : Normal

  • Pemeriksaan Fisik AbdomenInspeksisimetris, tampak datar, sikatrik (-), pelebaran vena (-), hiperpigmentasi (-), striae (-), spider nevi (-)AuskultasiPeristaltik (-)PalpasiSupel, massa (-), nyeri tekan abdomen (+) di seluruh lapang, defence muscular (+)

  • Perkusi : hipertimpani, pekak sisi (-), pekak alih (-), undulasi (-)Hepar : normalLien : troube space perkusi timpani Splenomegali (-)Ascites (-), pekak alih (-), pekak sisi (-) Nyeri ketok costovertebra (-/-)

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG

  • RADIOLOGIUSG ABDOMEN

  • HEPAR ukuran dan bentuk normal, parenkim homogen, ekogenitas normal, tepi rata, sudut tajam, tak tampak nodul, V.Porta dan V.Hepatika tak melebarDuctus Biliaris intra-ekstrahepatal tak melebarVESIKA FELEA tak membesar, dinding tak menebal, tak tampak batuLIEN ukuran normal, parenkim homogen, V. Lienalis tak melebar, tak tampak nodulPANCKREAS ukuran normal, parenkim homogen, duktus pankreatikus tak melebarGINJAL KANAN ukuran dan bentuk normal, batas kortikomedular jelas, PCS tak melebar, tak tampak batu, tak tampak massaGINJAL KIRI ukuran dan bentuk normal, batas kortikomedular jelas, PCS tak melebar, tak tampak batu, tak tampak massaAORTA tak tampak melebarTak tampak pembesaran pada noduli limfatici paraaorta

  • VESIKA URINARIA dinding tak menebal, reguler, tak tampak batu/massaTampak dilatasi dan distensi USUS HALUS (lebar lumen 4,9 cm), peristaltik menurun, tampak dilatasi ringan usus besar (lebar lumen 2,9 cm), peristaltik menurunTak tampak efusi pleura. Tampak cairan bebas intraabdomenKESAN: Dilatasi dan distensi usus halus, dilatasi ringan sebagian usus besar disertai peristaltik menurun, curiga ileusAscitesTak tampak kelainan lainnya pada organ intraabdomen pada sonografi abdomen di atasUsul: foto abdomen 2 posisi

  • FPA

  • Tampak dilatasi usus halusCoil spring dan herring bone (+)Udara usus besar minimalTampak multiple air fluid level panjang dan pendekTak tampak free airKESAN:Curiga partial ileus obstruktif letak tinggi

  • RESUMESeorang wanita 20 tahun mengeluh nyeri di seluruh lapang perut seminggu sebelum masuk rumah sakit. Nyeri hilang timbul, tidak menjalar, berkurang jika tiduran. Keluhan lain yang dirasakan adalah mual, muntah warna hijau, tidak nafsu makan, demam naik turun, BAB susah, BAK sedikit. Pasien suka mengkonsumsi makanan pedas.Tidak ada riwayat penyakit sebelumnnya dan riwayat penyakit keluarga.Hasil pemeriksaan fisik: turgor kulit lambat, mata cekung, bibir kering dan pucat, nyeri tekan abdomen, peristaltik menghilang, adanya defence muskular.Pemeriksaan lab.Hb dan leukosit turun sedikit. Hasil USG dan FPA mengesankan adanya dilatasi usus halus, gambaran coil spring dan herring bone, serta tampak multiple air fluid level panjang dan pendek.

  • DIAGNOSISIleus Obstruktif Letak Tinggi

  • TERAPIEdukasiMenjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang dialamiMenjelaskan kepada pasien prosedur yang akan dilakukanMinum obat teratur, kontrol secara teraturNonfarmakologisNasogastric tubeFarmakologisInfus 2 jalur: Hes 30 tpm, RL 30 tpmPembedahan

  • PROGNOSISPrognosis ad vitam : dubia ad bonamPrognosis ad functionam : dubia ad bonamPrognosis ad sanationam : dubia ad bonam

  • TERIMAKASIH

    Nyeri abdomen: visceral, kolik.*Termasuk pemeriksaan follow through: pemeriksaan secara radiografi dari usus halus.

    a)Persiapan pasien sama seperti untuk metode Complete Reflux Filling.b)Masukkan Bilbao/Selling Tube dengan guide wire melalui mulut sampai mencapai duodenum.c)Suntikkan media kontras melalui tabung tersebut dengan kecepatan 100 mL/menit.d)Dibuat spot foto untuk bagian-bagian penting yang dicurigai adanya kelainan.e)Dapat juga dimasukkan udara setelah media kontras mencapai Caecum.

    *http://books.google.co.id/books?id=Sossht2t5XwC&pg=PA833&lpg=PA833&dq=pemeriksaan+enteroclysis&source=bl&ots=klzHuo22N8&sig=xAkqaN1rl06gajLU0M0CkPdnJAI&hl=en&sa=X&ei=WwHoU4XWPMrm8AX0gYKICQ&ved=0CHsQ6AEwCQ#v=onepage&q&f=true*