laporan kasus ranula
-
Upload
marselly-laon -
Category
Documents
-
view
171 -
download
9
Transcript of laporan kasus ranula
Marselly Laon/Kedokteran Gigi/Unversitas Sriwijaya
LAPORAN ORAL MEDICINE
(Untuk Kasus yang Memerlukan Perawatan)
RANULA
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Suheri
Tempat/Tanggal Lahir : Palembang / 14 Oktober 1971
Suku : Melayu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Alamat : Jl. Majapahit No. 599, Palembang
Telepon : 085788088528
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
B. ANAMNESA
a. Keluhan Utama dan Keluhan Tambahan
Pasien mengeluhkan terdapat bengkak didasar mulut sejak ± 5 hari yang lalu,
tidak terasa sakit namun menggangu, pasien ingin bengkaknya disembuhkan.
Tidak terdapat keluhan tambahan
Marselly Laon/Kedokteran Gigi/Unversitas Sriwijaya
b. Riwayat Perawatan Gigi
Mencabut gigi belakang bawah kanan dan kiri pada tahun 2003
c. Kebiasaan Buruk
Tidak ada
d. Riwayat Sosial
Pasien adalah ibu rumah tangga, beliau tinggal di daerah Kertapati, kegiatan
sehari-harinya membantu sang suami berjualan sate.
e. Riwayat Penyakit Sistemik
Pasien tidak memiliki penyakit sistemik.
C. PEMERIKSAAN EKSTRAORAL
Wajah : Simetris
Bibir : Sehat
Kelenjar Getah Bening : Kanan dan kiri = tidak teraba dan tidak sakit
D. PEMERIKSAAN INTRAORAL
Debri : Ada, regio d, e, f
Plak : Ada, regio d, e, f
Kalkulus : Ada, regio d, e, f
Pendarahan papila
interdental : d, e, f
Gingiva : Bengkak dan kemerahan di regio d, e, f
Mukosa : Sehat
Palatum : Sehat
Lidah : Sehat
Dasar mulut : Lesi bulla di dasar mulut, berukuran ± 1,5x1,5 cm,
berwarna kebiru-biruan, konsistensi lunak.
Hubungan rahang : Ortognati
Kelainan gigi geligi : Tidak ada
Marselly Laon/Kedokteran Gigi/Unversitas Sriwijaya
Pemeriksaan Gigi Geligi
Hilang : 36, 46
Sisa radix : 17, 26,27
Pulpitis reversible (lesi D5) : 16 (oklusal)
Pulpitis reversible (lesi D3) : 11 (mesial), 21 (mesial) dan 37 (oklusal)
E. DIAGNOSA SEMENTARA
Diagnosa sementara : Ranula
Diagnosa banding :
1. Ranula
2. Mucocele
3. Sialolith
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dilakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan histopatologi.
Sediaan berasal dari dasar lidah berlapis epitel skuamous kompleks, subepitel
terdiri dari pembuluh darah proliferasi, jaringan ikat fibrous, lumen berisi sel
plasma, PMN dan sel radang limfosit, tidak dijumpai sel-sel ganas pada sediaan
ini.
G. TINJAUAN PUSTAKA
Ranula merupakan bentuk mucocele atau kista retensi yang terjadi pada
dasar mulut, yaitu kelenjar sublingual.1 Ranula itu berasal dari kata Latin yaitu
“rana” artinya seperti katak karena terjadi pembengkakan berwarna biru
transparan di dasar mulut dan bentuknya mirip perut katak.1
Marselly Laon/Kedokteran Gigi/Unversitas Sriwijaya
Etiologi ranula tidak diketahui namun diduga ranula terjadi akibat trauma
dan obstruksi kelenjar saliva.2 Obstruksi partial saluran sublingual dapat
menyebabkan akumulasi mukus disekitar jaringan ikat akan membentuk
pseudokista tanpa lapisan epitel3
Gambaran klinis ranula yaitu massa lunak, fluktuan, tidak sakit, bengkak
pada dasar mulut di lateral sampai ke midline, dapat mengganggu saat bicara dan
mengunyah.2,3 Warnanya normal sampai transparan kebiru-biruan, ukuran ranula
biasanya 1-3 cm, atau lebih besar lagi. Diagnosa biasanya didasarkan pada
pemeriksaan klinis.2
Berdasarkan letaknya ranula dibedakan menjadi dua, yaitu simple ranula
dan plunging ranula.1 Simple ranula yang juga disebut dengan oral ranula
merupakan ranula yang terbentuk karena obstruksi duktus glandula saliva tanpa
diikuti dengan rupturnya duktus tersebut dan hanya meliputi wilayah sublingual,
tidak melewati ruang submandibula, dengan kata lain tidak berpenetrasi ke otot
milohioideus sedangkan plunging ranula atau sering disebut ranula diving
merupakan massa yang terbentuk akibat rupturnya glandula saliva tanpa diikuti
rupturnya ruang submandibula yang kemudian menimbulkan plug pseudokista
yang meluas hingga ke ruang submandibula atau dengan kata lain berpenetrasi ke
otot milohioideus.1
Metode perawatan yang dilakukan untuk ranula yaitu eksisi dengan atau
tanpa ipsilateral kelenjar sublingual, marsupialisasi, cryosurgery dan observasi
resolusi spontan.1 Pada simple ranula bisanya dilakukan marsupialisasi.1
Marsupialisasi yaitu dengan pengambilan sebagian dinding kista dengan
membuat jendela pada dinding kista untuk mengurangi tekanan di dalam kista,
pada kista yang besar atau perluasannya dekat jaringan vital.5 Tingkat rekurensi
pada metode marsupialisasi lebih besar dibandingkan dengan metode eksisi oleh
karena itu pada kasus plunging ranula metode yang digunakan adalah eksisi.1
Marselly Laon/Kedokteran Gigi/Unversitas Sriwijaya
H. DIAGNOSA
Ranula
I. RENCANA PERAWATAN
FASE II (Bedah)
Marsupialisasi ranula
FASE III (Restorasi)
Pemasangan GTSL pada gigi RA/RB
FASE IV (Maintenance)
Kontrol Plak (Edukasi, Motivasi, Instruksi)
Kontrol pasca marsupialisasi ranula
FASE I (Etiotropik)
Kontrol plak (Edukasi, Motivasi, Instruksi)
Scalling dan root planning
Extraksi sisa radix gigi : 17, 26,27
Restorasi GIC pada gigi 11, 21, 37
Restorasi amalgam gigi 16
Marselly Laon/Kedokteran Gigi/Unversitas Sriwijaya
J. PEMBAHASAN
Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan klinis, dan
pemeriksaan penunjang pada pasien. Berdasarkan anamnesa didapatlah informasi
bahwa pasien mengeluhkan terdapat benngkak didasar mulut sejak ± 5 hari yang
lalu, tidak terasa sakit namun. Gambaran klinisnyayaitu terdapat lesi bulla di
dasar mulut, berukuran ± 1,5x1,5 cm, berwarna kebiru-biruan, tidak sakit dan
hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan bahwa sediaan berasal dari dasar
lidah berlapis epitel skuamous kompleks, subepitel terdiri dari pembuluh darah
proliferasi, jaringan ikat fibrous, lumen berisi sel plasma, PMN dan sel radang
limfosit, tidak dijumpai sel-sel ganas pada sediaan ini, sehingga kesan yang
didapat adalah ranula.
Gambaran klinis ranula berdasarkan teori yaitu masa lunak, fluktuan,
tidak sakit, bengkak pada dasar mulut di lateral sampai ke midline, dapat
mengganggu saat bicara dan mengunyah.2,3 Warnanya normal sampai transparan
kebiru-biruan, ukuran ranula biasanya 1-3 cm, atau lebih besar lagi.
Pada pasien ini, ranula berukuran cukup besar, tidak sakit namun
mengganggu oleh karena itu pasien mengkonsultasikannya kepada dokter gigi.
Perawatan yang dilakukan pada pasien ini adalah adalah kontrol plak (Edukasi,
Motivasi, Instruksi), dan bedah marsupialisas. Pasien diberi resep amoxicillin
500 mg 3x1 selama 4 hari dan asam mefenamat 500 mg 3x1 selama 4 hari bila
perlu. Pasien datang 2 minggu kemudian untuk kontrol dan tidak ada keluhan.
Marselly Laon/Kedokteran Gigi/Unversitas Sriwijaya
Sebelum Perawatan Setelah Perawatan
K. KESIMPULAN
Ranula merupakan bentuk mucocele atau kista retensi yang terjadi pada
dasar mulut, yaitu kelenjar sublingual. Etiologi ranula tidak diketahui namun
diduga ranula terjadi akibat trauma dan obstruksi kelenjar saliva. Perawatan yang
dilakukan pada pasien ini adalah adalah kontrol plak (Edukasi, Motivasi,
Instruksi), dan bedah marsupialisasi.
L. DAFTAR PUSTAKA
1. Witt, Robert. 2006. Salivary Gland Diseases Surgical and Medical
Management. New York : Thieme. P. 102
2. Laskaris, George. 2004. Pocket Altlas of Oral Diseases. New York : Thieme.
p.300
3. Zhi, Keqiam dkk. 2008. Managemenn of Infant Ranula. Internasional Journal
Pediatric Otorhinolaryngologi 72, 323-6
4. Cawson, RA. 2002. Cawson’s Essentials of Oral Pathology and Oral
Medicine. 7th ed. London: Churchill Livingstone. p. 257.
5. Pedersen, Gordon W. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. 1996. Jakarta:EGC.
Hal. 175-6.