CR Gilut Presentasi RANULA

28
CASE REPORT SESSION CASE REPORT SESSION RANULA RANULA Oleh : Oleh : M. YUDHI ARDIANSYAH M. YUDHI ARDIANSYAH (0218011051) (0218011051) Pembimbing : Pembimbing : Drg. Busjra Sulaiman, Sp.BM Drg. Busjra Sulaiman, Sp.BM

description

good

Transcript of CR Gilut Presentasi RANULA

  • CASE REPORT SESSION

    RANULA

    Oleh :M. YUDHI ARDIANSYAH(0218011051)

    Pembimbing :Drg. Busjra Sulaiman, Sp.BM

  • PENDAHULUANKista adalah suatu rongga patologis yang dibatasi oleh epitel dan berisi cairan, bersifat solid atau semisolid. (WHO)

    Menurut Shear, Kista adalah suatu ruangan patologis yang berkapsul jaringan ikat, berisi cairan kental, semiliquid atau darah dan dapat berada dalam jaringan lunak atau keras.

  • Pembagian kista menurut Kruger 79:

    I.Kista KongenitalII.Kista Developmental

    A. Kista Odontogenik B. Kista Non-Odontogenik 1. Type Fissural 2. Type Retensi : a. Mukokelb. Ranula

  • TINJAUAN PUSTAKADEFINISI

    Ranula merupakan salah satu bentuk dari kista yang khusus terjadi di dasar rongga mulut yang berkaitan dengan duktus glandula submaksilaris atau glandula sublingualis.

  • ETIOLOGI Etiologinya adalah karena adanya fenomena retensi mukosa pada kelenjar-kelenjar tersebut. Ranula juga dapat disebabkan oleh trauma duktus salivatorius sehingga mengeluarkan cairan mukoid ke jaringan sekitarnya yang diikuti dengan reaksi inflamasi.PATOGENESISMenurut Standish dan Schafer, obstruksi saluran kelenjar liur dapat terjadi bila terdapat material flocculent yang secara lambat atau berangsur-angsur menutup lumen saluran kelenjar sehingga keluarnya saliva terhambat, lama-kelamaan lumen dinding kelenjar menyempit dan akhirnya tertutup.

  • KLASIFIKASI

    Ranula telah diklasifikasikan sebagai superfisial atau plunging. Jenis superfisial bisa terjadi sebagai fenomena retensi atau ekstravasasi yang menyertai trauma pada satu atau lebih dari banyak duktus ekskretorius glandula salivaria sublingualis.

  • MANIFESTASI KLINIKEkstra oral : dapat terlihat kelainan bila kista besar dan menonjol di bawah dasar rongga mulut. teraba massa lunak, kenyal dan berfluktuasi.Intra oral : terdapat benjolan di bawah lidah. biasanya unilateral di sekitar midline daar rongga mulut. pada lesinya yang letaknya agak ke dalam dari mukosa mulut, gambaran mukosanya tampak normal, tapi jika lesinya superfisial warnanya translusen atau agak kebiru-biruan. kista teraba lunak, kenyal dan berfluktuasi.

  • Kista ranula berisi kristal-kristal jernih cairan mukoid, tidak nyeri, pada palpasi terasa lembut dan berfluktuasi. Kista umumnya ditemukan sekitar midline dasar rongga mulut. Kadang-kadang kista yang kecil dapat ruptur spontan tapi dapat juga rekuren.

  • PENATALAKSANAANpengobatan kista tidak akan sembuh hanya dengan pemberian obat-obatan saja tetapi harus dilakukan dengan jalan pembedahan.Ada 3 cara pembedahan kista :1.Enukleasi, adalah pengangkatan kista dengan cara pengambilan seluruh jaringan kista berikut dengan epitelnya. Indikasi : kista kecil. 2.Marsupialisasi, adalah pengangkatan kista dengan cara membuka sebagian dari dinding kista. 3.Kombinasi enukleasi dan marsupialisasi. Cara ini dianjurkan pada kista yang besar.

  • PROGNOSA

    Apabila telah dilakukan pembedahan marsupialisasi yang adekuat dan komplit, diharapkan tidak ada kekambuhan untuk ranula ini.

  • STATUS PASIENIDENTITAS

    Nama: Ny. S.Umur: 29 tahunJenis Kelamin: PerempuanPekerjaan: IRTAlamat: Kota Baru

  • ANAMNESISRiwayat Perjalanan Penyakit:

    Os datang dengan keluhan terdapat benjolan di bawah lidah sebelah kanan sejak 3 bulan yang lalu. Os mengatakan benjolan kecil yang kira-kira ukurannya 0,5x0,5 cm, yang warnanya sama dengan warna lidah. Os mengaku baru menyadari adanya benjolan sejak 3 bulan yang lalu dan tidak bertambah besar sampai saat ini. Os mengaku benjolan pernah pecah dan mengeluarkan cairan bening bercampur darah, dan benjolan terasa sakit bila tergigit saat makan. Keluhan sakit pada benjolan serta demam disangkal. Keluhan ini baru pertama kali dirasakan os, dan os belum pernah berobat sebelumnya.

  • General SurveyRiwayat apabila luka sulit untuk berhenti disangkal .

    Ekstra oralDalam batas normal

  • INTRA ORALOral Higiene: sedangBibir: tak ada kelainanMukosa Bukal: tak ada kelainanGingiva: tak ada kelainanLidah: tak ada kelainanDasar Mulut: tampak massa berbatas tegas berukuran kira-kira 1x1 cm, permukaan licin, hiperemis di bawah lidah sebelah kananPalatum: tak ada kelainanOklusi: normal

  • Kuadran 1/5Kuadran 2/6

    8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

    Kuadran 4/8Kuadran 3/7Gigi Geligi

  • STATUS LOKALIS

    Inspeksi: Tampak benjolan di bawah lidah sebelah kanan, berbatas tegas dengan permukaan licin, berwarna sama dengan bibir.

    Palpasi: Benjolan ukuran 0,5x0,5 cm, immobile, permukaan licin, konsistensi kenyal, fluktuasi (-) nyeri tekan (+), panas (-) Jaringan sekitar status lokalis: edem (-), hiperemis (+)

  • DIAGNOSA BANDING :RanulaMukokelFibromaHemangioma

    DIAGNOSARanula

  • RENCANA PERAWATAN:Pro MarsupialisasiPro Medikamentosa post marsupialisasi

    PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium darahHasil Pemeriksaan Laboratorium darah :Hb: 13,2 gr/dlCT: 10 menitLeukosit: 9200 /l BT: 3 menitTrombosit: 220.000/l GDS: 100 mg/dl

  • TERAPIEkstirpasiMedikamentosa post op. : Amoksisilin inj. 3x / 4 jam Pronalges supp. 3x1Medikamentosa :Amoksisilin 3x500mgAsam Mefenamat 3 x 500 mg

    SARAN TINDAKAN / KONSELINGKonseling tentang penyakit dan tindakan yang akan dilakukanKonseling tentang oral hygiene Pemeriksaan Histopatologis hasil marsupialisasiPerawatan luka post marsupialisasi

  • PROGNOSISQuo ad vitam: ad bonamQuo ad fungtionam: ad bonam

  • PEMBAHASAN Ny. S., 29 tahun datang dengan keluhan terdapat benjolan di bawah lidah sebelah kanan sejak 3 bulan yang lalu. Os mengatakan benjolan kecil yang kira-kira ukurannya 0,5x0,5 cm. Os mengaku baru menyadari adanya benjolan sejak 3 bulan yang lalu dan tidak bertambah besar sampai saat ini. Os mengaku benjolan pernah pecah dan mengeluarkan cairan bening bercampur darah, dan benjolan terasa sakit bila tergigit saat makan. Keluhan sakit pada benjolan serta demam disangkal. Keluhan ini baru pertama kali dirasakan os, dan os belum pernah berobat sebelumnya.

  • Dari pemeriksaan fisik, pada intra oral: oral higiene sedang, pada bawah lidah tampak benjolan sebesar 0,5x0,5cm , berbatas tegas, permukaan licin, hiperemis, pada bawah lidah sebelah kanan, mukosa bukal, ginggiva, lidah, dasar mulut, palatum dan oklusi dalam batas normal. Pada kuadran 3 terdapat kalkulus pada gigi 3.1, 3.2. Pada kuadran 4 terdapat kalkulus pada gigi 4.1 dan 4.2.

  • Status lokalis pada inspeksi : Tampak benjolan di bawah lidah sebelah kanan, berbatas tegas dengan permukaan licin. Palpasi: Benjolan ukuran 0,5x0,5 cm, immobile, permukaan licin, konsistensi kenyal, fluktuasi (-) nyeri tekan (+), panas (-)

    Dari hasil pemeriksaan laboratorium, Hb, Leukosit, Trombosit, CT, BT, GDS dalam batas normal.

    Penegakkan diagnosis pada kasus ini berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik (status lokalis). Pemeriksaan ini mendukung diagnosis ke arah kista pada mukosa mulut yaitu ranula.

  • Penatalaksanaan pada pasien ini adalah dengan marsupialisasi pada ranula tersebut dan medikamentosa dengan pemberian antibiotik dan analgetik.

    Sebelum dilakukan marsupialisasi, dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengevaluasi apakah terdapat kelainan pada darah. Hal ini bertujuan untuk menghindari komplikasi dari tindakan marsupialisasi yang akan dilakukan antara lain perdarahan ataupun infeksi.

  • Terapi medikamentosa pada pasien ini dengan pemilihan amoksisilin 3 x 500 mg sebagai antibiotik spectrum luas yang efektif untuk bakteri coccus gram positif serta pemberian asam mefenamat 3 x 500 mg sebagai analgetik. Tujuan dari pemberian antibiotik adalah untuk mencegah salah satu komplikasi dari marsupialisasi yaitu infeksi.

  • Prognosis pada pasien ini adalah baik karena dari anamnesa pasien mengaku ukurannya tidak semakin membesar dan pada pemeriksaan fisik didapatkan hasil benjolan adalah kista : ranula. Setelah dilakukan marsupialisasi pada benjolan tersebut dan dilakukan perawatan luka post marsupialisasi untuk mencegah terjadinya infeksi maka vitam dan fungsi dari lidah adalah baik.

  • KESIMPULAN Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, diagnosa pada pasien ini adalah ranula. Dalam penatalaksanaan pada pasien ini sudah benar dan sesuai dengan melakukan marsupialisasi yang sebelumnya dilakukan pemeriksaan laboratorium darah untuk mengevaluasi apakah terdapat kelainan pada darah. Hal ini bertujuan untuk menghindari komplikasi dari tindakan marsupialisasi yang akan dilakukan. Medikamentosa post marsupialisasi diperlukan untuk mencegah terjadinya infeksi. Pemeriksaan Histopatologis dapat dilakukan untuk memastikan jenis kista tersebut.