LAPORAN KASUS KULIT Hendry Budianto Angioedema
-
Upload
ryan-chambers -
Category
Documents
-
view
97 -
download
12
Transcript of LAPORAN KASUS KULIT Hendry Budianto Angioedema
LAPORAN KASUS KULIT
SELULITIS
DISUSUN OLEH:
HENDRY BUDIANTO
406138089
KEPANITERAAN KULIT & KELAMIN RS HUSADA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU PENYAKIT KULIT & KELAMIN
RUMAH SAKIT HUSADA
Nama: Hendry Budianto Tanda Tangan
NIM: 406138089
………………
Dokter Pembimbing
dr. Juliana M.H Kes.SpKK Tanda Tangan
………………
dr. Anthony Surya Tanda Tangan
………………
I. Identitas Pasien
Nama : Nn. Ilona William
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 20 tahun
Alamat : Jl. Tanah Sereal Jemb. Ledeng/15/009/010, Tanah Sereal.
Pekerjaan : Mahasiswa
Status Perkawinan : Belum menikah
II. Anamnesa
Dari autoanamnesa pasien pada 5 Agustus 2014, jam 10.15 AM
Keluhan Utama : Bibir pasien bengkak, terasa gatal dan panas.
Keluhan Tambahan : -
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke Poli Kulit RS Husada dengan keluhan bibir bengkak, lebih dominan
bibir atas sejak 2 hari yang lalu, disertai rasa baal dan panas, tidak disertai gatal. Pada pasien
juga muncul bercak kemerahan yang meninggi pada badan, lengan dan kaki pasien dan dsertai
gatal ringan dan panas. Keluhan ini muncul setelah pasien makan makanan laut (udang bakar),
kemudian hanya dalam jangka waktu 2 jam pasien merasakan gatal diseluruh badannya,dominan
di lengan, kemudian timbul bercak kemerahan tesebut. Setelah itu, bibir pasien mulai terasa
mulai gatal, panas kemudian menjadi bengkak serta akhirnya terasa baal, dominan di bibir atas
pasien. Pasien minum obat incidal untuk mengatasi keluhannya ini. Pasien hanya 1 kali
minum incidal. Keesokan harinya (1 hari yang lalu), keluhan bercak kemerahan pada badan
pasien mulai menghilang, hanya meninggalkan sisa-sisa warna kemerahan di kulit,sedangkan
keluhan pada bibir atasnya masih tetap. Pada tanggal 5 Agustus 2014 pasien datang ke poliklinik
atas keluhan bengkak pada bibirnya tersebut, keluhan bercak kemerahan pada lengan , kaki dan
badan pasien sudah hilang, tinggal samar - samar. Pasien mengatakan bibirnya sedikit membaik
dibanding sejak pertama kali muncul keluhan 2 hari yang lalu.
Pasien tidak memiliki riwayat asma namun memiliki riwayat alergi. Pasien alergi
terhadap debu yang dapat membuatnya bersin – bersin, pada air ledeng yang kotor yang
membuat badannya gatal – gatal, dan pada makanan laut yang membuatnya menjadi gatal –gatal.
Selama ini pasien sudah berusaha menghindari bahan - bahan tadi namun karena 2 hari lalu
pasien pergi dengan teman – temannya, maka ia memaksakan makan makanan laut.
Pada keluarga pasien ada riwayat alergi, ibu pasien alergi terhadap cuaca dingin. Pasien
tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi maupun diabetes mellitus.
Labia oris pasien saat datang ke poliklinik RS Husada
Lengan pasien dengan edema eritematosa multipel saat hari pertama muncul keluhan
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien pernah mengalami bercak kemerahan dan pembengkakan bibir sebelumnya,
namun tidak separah keluhannya sekarang.
III. Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Status Gizi : Baik
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Suhu : 36,8 C
Berat Badan : 59 kg
IV. Status Dermatologi
Distribusi : Lokalisata
Lokasi : Labia oris superior et inferior
Efloresensi : Edema lokal labia oris dominan pada labia oris superior
V. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang dengan pertimban bahwa pasien tahu apa bahan
yang menyebabkan alergi. Untuk lebih pasti, disarankan cek darah dan cek alergen :
1. Prick test
2. Patch test
3. Intradermal skin test
VI. Resume
Seorang perempan berusia 20 tahun, datang dengan keluhan bibir bengkak, lebih
dominan bibir atas sejak 2 hari yang lalu, disertai rasa baal dan panas, tidak disertai gatal. Pasien
mengatakan juga timbul bercak kemerahan yang timbul (meninggi) dan gatal pada badan,
lengan, dan kakinya namun sudah menghilang. Hal ini dipicu karena pasien makan makanan
laut. Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak ada, hanya ibu pasien memiliki riwayat
alergi. Pasien mengatakan pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.
Status Dermatologis
Distribusi : Lokalisata
Lokasi : Labia oris superior et inferior
Efloresensi : Edema lokal labia oris dominan pada labia oris superior
VII. Diagnosis
Diagnosis kerja : Angioedema labia oris
Diagnosis banding : Dermatitis kontak iritan, dermatitis kontak alergik.
VIII. Penatalaksanaan
a. Non medikamentosa
Menjaga higienitas wajah dan sekitar luka dengan baik
Makan-makanan yang bergizi.
Menghindari menggaruk daerah yang luka, minimalisir intervensi terhadap lesi
yang muncul.
Kompres NaCl dengan kassa steril 5-10 menit jika timbul rasa panas atau tidak
nyaman.
Hindari alergen, dan bahan yang mungkin dapat menyebabkan alergi seperti bulu
binatang, spora tumbuhan, dan lainnya.
Menghindari faktor pencetus seperti stress, konsumsi alkohol, dan pajanan
terhadap sinar matahari secara berlebihan.
b. Medikamentosa
Topikal
R/ NaCl fl. No. II
p. r. n
R/ kassa steril No. V
R/ Calamine lotion fl. No. I
S.u.e p.r.n gatal di badan
Sistemik
R/ Prednisolon tab 5 mg No. X
S 2 dd tab I p.c
IX. Prognosis
Ad vitam : Ad bonam
Ad fungtionam : Ad bonam
Ad kosmetikam : Ad bonam
Ad sanationam : Ad bonam