Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

25
LAPORAN KASUS HIPERTENSI PADA LANSIA ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Tn”A” DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER PADA KASUS HIPERTENSI DI DESA REROTBAGEK POLAK KEC. LABUAPI LOMBOK BARAT Hari/ tanggal : Selasa, 11 Maret 2014 Nama kelompok : Kelompok X (Sepuluh) Tempat : Desa Rerot, Bagek Polak, Labuapi Tingkat/ Semester : 3/ VI A. PENGKAJIAN 1. IDENTITAS Nama : Tn”A” Umur : 68 Tahun Jenis kelamin : Laki-Laki Alamat : Desa Rerot, Bagek Polak, Labuapi

description

dgdsfg

Transcript of Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

Page 1: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

LAPORAN KASUS HIPERTENSI PADA LANSIA

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Tn”A” DENGAN GANGGUAN

SISTEM KARDIOVASKULER PADA KASUS HIPERTENSI

DI DESA REROTBAGEK POLAK KEC. LABUAPI LOMBOK BARAT

Hari/ tanggal               : Selasa, 11 Maret 2014

Nama kelompok          : Kelompok X (Sepuluh)                    

Tempat                        : Desa Rerot, Bagek Polak, Labuapi  

Tingkat/ Semester       : 3/ VI

A.  PENGKAJIAN

1.    IDENTITAS

Nama                                         : Tn”A”

Umur                                         : 68 Tahun

Jenis kelamin                             : Laki-Laki

Alamat                                       : Desa Rerot, Bagek Polak, Labuapi

Status                                         : Kawin

Agama                                       : Islam

Suku                                          : Sasak

Pendidikan                                : Tidak Tamat SD

Page 2: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

Keluarga yang dapat dihubungi  : Ny”A”

Riwayat pekerjaan kelurga          : Buruh Batu

2.    RIWAYAT KESEHATAN

2.1  Keluhan Utama : Pusing

2.2  Riwayat Penyakit Sekarang

Pada saat melakukan pengkajian klien datang ke posyandu dengan keluhn sakit kepala sejak

3 hari yang lalu, klien mengatakan sakitnya berdenyut-denyut serta terasa kaku kuduk,

sakitny dating sewaktu-waktu, klien tampak memegang kepalanya, sebelumnya klien pernah

berobat ke dukun tetapi tidak ada perubahan, klien juga mengatakan nyeri sendi dan

penglihatannya kabur, klien bertanya-tanya tentang penyakitnya, dan saat ini penyakit yang

di rasakan oleh klien adalah hipertensi.

2.3  Riwayat Penyakit Dahulu

Klien juga pernah merasakan pusing, nyeri sendi dan gatal-gatal 3 bulan terakhir ini,

3.    STATUS FISIOLOGIS

3.1  Postur tulang belakang : postur tulang belakang klien saat berjalan tegap.

3.2  Tanda-tanda vital klien

TD  : 160/90 mmHg

N     : 87 x/menit

S     : 36,7 oC

RR  : 20 x/menit

BB  : 45 kg

3.3  Pengkajian Head to Toe

a.       Kepala

Normocephalus, rambut tampak ubanan, dan kelihatan kotor, tidak ada luka, tidak ada nyeri

tekan pada kepala dan tidak ada benjolan.

b.      Mata

Page 3: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

Bentuk tampak simetris, konjungtiva tampak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor,

penglihatan kabur, tidak ada peradangan, tampak menggunakan kaca mata, tidak ada nyeri

dan tidak ada benjolan.

c.       Hidung

Bentuk tampak simetris, tidak ada luka, tidak ada peradangan, tidak ada secret pada hidung,

tidak ada nyeri tekan, penciuman masih cukup baik.

d.      Mulut dan Tenggorokan

Mulut tampak sedikit kotor, mukosa mulut tampak kering, tidak ada peradangan, gigi tampak

kuning, tampak careas gigi dan gigi tampak ompong, sudah hilang tiga, mengalami kesulitan

saat mengunyah dan tidak ada kesulitan saat menelan.

e.       Telinga

Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak tampak serumen, tidak ada peradangan, tidak nyeri

tekan pada bagian belakng telinga (mastoideus), tidak ada benjolan, pendengaran masih

bagus

f.       Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada luka, tidak ada bendungan vena jugularis,

klien mengeluh leher bagian belakang, terasa berat (kaku kuduk).

g.      Dada

Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada nyeri tekan.

h.      Abdomen

Bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.

i.        Genetalia

Tidak terkaji

j.        Ekstremitas

Kekuatan otot tangan kanan dan kiri 4, kaki kanan dan kiri 4

k.      Integument

Page 4: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

Kebersihan cukup baik, warna kulit hitam, lembab, tidak ada gangguan pada kulit.

4.      PENGKAJIAN PERKEMBANGAN UNTUK LANSIA

4.1  Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan

Klien mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan saat bangun dari tempat duduk baik

kursi maupun lantai, dan tampak klien tidak stabil pada saat berdiri pertama kali. Setelah

berdiri klien berhenti sejenak lalu berjalan, saat duduk klien tampak duduk secara perlahan,

pandangan mata kabur, klien mengeluh pusing dan terasa berat di leher bagian belakang, saat

mengambil sesuatu klien tampak perlahan-lahan dan terkadang dibantu, klien merasakan

nyeri pinggang saat membungkukkan badan.

4.2  Komponen gaya berjalan dan gerakan

Klien tampak berjalan dengan perlahan-lahan tanpa alat bantu seperti tongkat, melangkah

secara hati-hati dan perlahan, jalan tampak sempoyongan.

5.      PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

Klien mengatakan hubungan dengan anak-anaknya baik, selalu berkumpul dengan anak-

anaknya karena ke empat anaknya tinggal bersama, klien juga mengatakan terkadang

berinterakasi dengan tetangga sekitar rumahnya.Komunikasi dengan tetangga sekitar masih

bagus dan baik, emosi terkadang tidak stabil jika banyak pikiran, klien kooperatif saat diajak

bicara dan memberikan umpan balik dari sesuatu yang sedang dibicarakan.

Page 5: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

6.      PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN

Katz indexNo. Kegiatan Mandiri Bantuan

SebagianBantuan Penuh

1. Mandi

2. Berpakaian

3. Ke Kamar Kecil

4. Berpindah Tempat

5. BAK/BAB

6. Makan/Minum

Keterangan : klien dapat beraktivitas secara mandiri tanpa pengawasan, pengarahan, atau

bantuan aktif dari orang lain.

7.      STATUS KOGNITIF / AFEKTIF

a.       Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ )

                        Pertanyaan      :Benar Salah Nomor Pertanyaan Jawaban

√ 1 Tanggal berapa hari ini ? 11√ 2 Hari apa sekarang ? Rabu

√ 3 Apa nama tempat ini ? Bangsal√ 4 Dimana alamat anda ? Bansal√ 5 Berapa umur anda ? 65 tahun√ 6 Kapan anda lahir ? Lupa

√ 7 Siapa presiden Indonesia ? SBY√ 8 Siapa presiden Indonesia

sebelumnya ?Tidak tau

√ 9 Siapa nama kecil anda ? ati√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap

pengurangan 3 dari setiap angka baru, secara menurun

17, 14, 11, 8, 5,

JUMLAH          Benar : 6                            Salah : 4

Interpretasi :

Page 6: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

Salah 0 – 3      : Fungsi intelektual utuh

Salah 4 – 5      : Fungsi intelektual kerusakan ringan

Salah 6 – 8      : Fungsi intelektual kerusakan sedang

Salah 9 – 10    : Fungsi intelektual kerusakan berat

Dari hasil Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ ) di dapatkan hasil 7 benar

dan 3 salah ini menunjukkan bahwah fungsi intelektual Tn”A” kerusakan ringan.

b.      MMSE (Mini Mental Status Exam)No Aspek

KognitifNilaimaksimal

NilaiKlien

Kriteria

1 Orientasi 5 1 Menyebutkan dengan benar :Tahun       : 2012 (Benar)Musim      :kemarauTanggal    :11Hari          :Rabu (Benar)Bulan        :maret

2 Orientasi 5 3 Dimana sekarang kita berada ?Negara : Indonesia (Benar)Propinsi : jawa (Benar)Kabupaten/kota : malang (Benar)Panti :-Wisma:-

3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal : kursi, meja, kertas), kemudia ditanyakan kepada klien, menjawab :

kursimejakertas

4 Perhatian dan kalkulasi

5 2 Meminta klien berhitung mulai dari 100 kemudia kurangi 7 sampai 5 tingkat.Jawaban :

1. 932. 863. 794. 725. 65

5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada poin ke- 2 (tiap poin nilai 1) 

6 Bahasa 9 6 Menanyakan pada klien tentang benda (sambil menunjukan benda

Page 7: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

tersebut).Minta klien untuk mengulangi kata berkut :“ tidak ada, dan, jika, atau tetapi )Klien menjawab :tidak ada, jika dan tetapi.Minta klien untuk mengikuti perintah berikut yang terdiri 3 langkah.1. Ambil kertas ditangan anda2. lipat dua3. dan taruh dilantaiPerintahkan pada klien untuk hal berikut (bila aktifitas sesuai perintah nilai satu poin.“tutup mata anda”Perintahkan kepada klien untuk menulis kalimat dan menyalin gambar.

Total nilai 30 18

Interpretasi hasil :

24 – 30            : tidak ada gangguan kognitif

18 – 23            : gangguan kognitif sedang

0 -  17  : gangguan kognitif berat

Dari hasilMMSE (Mini Mental Status Exam)di dapatkan hasil 21 ini menunjukkan

bahwah Tn”A” mengalami gangguan kognitif sedang.

8.      PENGKAJIAN sTATUS mENTAL

Klien mengatakan tidak pernah merasa sedih dan selalu merasa ceria, klien tidak

pernah berkecil hati tentang masa depan karena klien merasa senang tinggal bersama cucu

dan istrinya, klien tidak pernah merasa gagal dalam membimbing anak-anaknya karena

berhasil dalam menjadi kepala keluarga, klien juga merasa puas dengan keadaannya yang

sekarang, klien mengatakan cepat lelh apabila melakukn aktivitas yang berlebihan.

9.      PENGKAJIAN MASALAH EMOSIONAL

a.       Masalah Emosional

Page 8: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur. Tetapi terkadang Klien terbangun pada

malam hari untuk kencing, Klien mengatakan tidak pernah mempunyai masalah dengan

orang lain dan klien tidak pernah mengkonsumsi obat tidur mupun obat penenang serta klien

mengatakan tidak pernah mengurung diri, klien selalu ditemani oleh istri dan cucunya.

10.  PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN

Pola kebiasaan : klien mengatakan sering merokok menghabiskan lebih dari 3 batang perhari

dan minum kopi setiap hari.

Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

a.       Nutrisi

Klien mengatakan biasa makan 3 kali sehari terkadang tidak teratur dengan menhabiskan 2

porsi makanan dengan lauk pauk seadanya, klien tidak senang makan tampa garam, klien

juga mengatakan makan makanan yang sama dengan keluarganya tampa adanya perbedaan

makanan,  klien minum 7-8 gelas per hari.

b.      Pola istirahat tidur

Klien tidur kurang lebih 4-6 jam perhari, klien sering terbangun saat malam hari karenan

ingin kencing, klien jarang tidur siang, klien sering merenung nasib cucu-cucunya,  saat

waktu luang klien biasanya bermain dengan cucu nya.

c.       Eliminasi

Klien tidak mengalami gangguan saat BAB dan BAK.Klien BAB 1 kali per hari dengan

konsistensi lembek dan BAK 4-5 kali per hari lancar tanpa ada gangguan.

d.      Pola aktivitas

Klien masih bisa melakukan kegiatan dapur seperti memasak, mencucui piring, klien

berusaha untuk mandiri dan tidak merepotkan anak-anaknya.

e.       Personal hygiene

Page 9: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

Klien mengatakan biasanya mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore harimenggunakan sabun,

sikat gigi setiap kali mandi, menggunakan pasta gigi, biasanya mengganti pakaian 2 hari

sekali.

Page 10: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

11.  PENGKAJIAN LINGKUNGAN

a.       Pemukiman

Luas bangunan rumah klien 6:5, klien tinggal bersama dengan  istri dan 3 orang cucu-

cucunya, bentuk rumah petak dengan jenis bangunan atap rumah menggunakan atap genteng

berdindingkan tembok, lantai semen. Kebersihan lantai kurang, ventilasi <15% luas lantai

dan teras pengap, pencahayaan kurang karena tidak ada ventilasi dan ukuran rumah yang

sempit, cara pengaturan dalam hal menata perabotan kurang dimana sepeda gayung di

letakkan di ruang tamu dan tertumpuk dengan barang-barang yang lain, alat rumah tangga

tidak lengkap karena karpet atau kursi tempat duduk tamu tidak ada.Kulkas tidak ada dan

tempat gallon untuk air bersih tidak ada dan banyak yang lainnya.

b.      Sanitasi

sumber penyediaan air bersih yaitu sumur dan Tn”H” mengatakan air yang diminum air biasa

tanpa direbus, pengelolaan jamban bersama dengan jenis jamban leher angsa dan dengan

jarak < 10 meter dari sumber air, sarana pembuangan air limbah tidak lancer, bekas sampah

biasanya dibuang sembarang ke kali

c.       Fasilitas

klien tidak memelihara ternak dan tidak bekerja sebagai nelayan, anak-anaknya kebanyakan

bekerja sebagai buruh batu, tidak terdapat sarana olah raga, taman dan ruang

pertemuaan.Sarana hiburan yang ada hanyalah televisi.

d.      Keamanan Dan Transportasi

Klien mengatakan dilingkungannya tidak ada alat penanggulangan kebakaran dan bencana

Sarana komunikasi yang dimiliki yaitu handphone.

Page 11: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

B.  DIAGNOSA

1.      Analisa DataNO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM

1.        DS:        klien mengeluh sakit kepala        sakit kepalanya berdenyut-denyut        Klien mengatakan tearasa kaku di

kuduknya        Klien mengatakan sakit kepaalanya

dating sewaktu-waktu        Klien mengeluh penglihatannya kabur

DO:        Klien tampak sering memegangi

kepalanya        Lien tampak lemah        Skala nyeri 5 (0-10) sedang.        TTV

TD: 160/90 mmHgN: 87 x/menitS    : 36,7 oCRR: 20 x/menitBB: 45 kg

Arteri besar kehilangan kelenterun dan menjadi kaku

Pembuluh darah tidak dapat mengembang

Vasokonstriksi pembuluh darah

 

TD

 

Peningkatan tekanan vaskuler serebral

Gangguan rasa aman nyeri

2.        DS:        Klien  mengatakan kurang tahu tentang

penyakit hipertensi.        Klien tidak tahu penyebab hipertensi        Klien mengatakan makan makanan yang

sama dengan keluarganya, tampa adanya perbedaanDO:

        Klien bertanya tentang penyakitnya.        TTV

TD: 160/90 mmHgN: 87 x/menitS    : 36,7 oCRR: 20 x/menitBB: 45 kg

Hipertensi  

Kurang informasi mengenai penyakit dan terapi

Kurang pengetahuan

Page 12: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

3.        DS:        Klien mengatakan tidak senang makan

tampa garam        Klien mengatakan makan makanan yang

dengan yang di konsumsi keluarga

DO:        Klien mengatakan makan makanan yang

sama dengan keluarganya        TTV:

TD: 160/90 mmHgN: 87 x/menitS    : 36,7 oCRR: 20 x/menitBB: 45 kg

Gaya hidup  

Hipertensi

VasokontriksiPembuluh darah ginjal

 

Penurunan aliran darah  

Peningkatan aldosteron  

Retensi Na

edema

4.      Rumusan Diagnosa

a.       Gangguan rasa aman nyeri berhubungan dengan Peningkatan tekanan vaskuler serebral di

tandai dengan klien Mengeluh pusing kepala dan leher bagian belakang terasa berat dan

sakit/nyeri, pusing dirasakan terutama saat berjalan, skla nyeri 5, Klien tampak sering

memegangi kepalanya, penglihatan kabur, TTV : TD           :60/90 mmHg, N:87 x/menit, S:

36,7 oC, RR: 20 x/menit, BB: 45 kg.

b.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurang informasi mengenai penyakit dan terapi di

tandai dengan klien mengatakan kurang tahu tentang penyakit hipertensinya, klien tampak

Page 13: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

sering bertanya tentang penyakitnya TTV : TD:60/90 mmHg, N:87 x/menit, S: 36,7 oC, RR:

20 x/menit, BB: 45 kg.

c.       Resiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan edema

C.    INTERVENSI KEPERAWATANNo No.Dx Tujuan dan Kriteris Hasil Intervensi Keperawatan

1 Setelah dilakukan kunjungan rumah selama 2x60 menit diharapkan pasien dapat mengontrol nyeri atau sakit kepala hilang atau berkurang dengan kriteria hasil :

        Klien tidak mengungkapkan adanya nyeri atau sakit kepala.

        Klien tampak nyaman.        Tanda-tanda vital dalam batas normal

terutama tekanan darah (TD : normal 110-130 mmHg, diastole 70-80 mmHg)

1.      Kaji keadan umum klien.

2.      Kaji tingkat nyeri klien.

3.      Kaji lokasi intensitas dan skala nyeri.

4.      Bantu pasien dalam ambulasi sesuai

1.   Keadan umum menunjukkan keadaan klien secarautuhdengan mengetahui tanda-tanda vital terutama tekanan darah. Untuk menentukan tindakan selanjutnya.

2.   Untuk mengetahui tingkat nyeri klien dengan menggunakan pengkajian PQRST.

3.   Untuk mengetahui nyeri yang dirasakan klien sehingga bisa ditentukan intervensi yang tepat selanjutnya.

4.   Untuk menghindari inssiden kecelakaan atau terjatuhnya karena klien pusing.

5.   Mengurangi atau menghilangkan sakit kepala.

6.   Aktifitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala.

7.   Analgecik dapat mengurangi rasa nyeri

Page 14: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

kebutuhan.

5.      Berikan tindakan non farmakologis

6.      Berikan penjelasan cara untuk meminimalkan aktifitas vasokontriksi.

7.      Kolaborasi dalam pemberian obat analgesic sesuai indikasi.

2 Setelah dilakukan kunjungan rumah selama 2x60 menit diharapkan pasien mengetahui informasi tentang hipertensi dengan kriteria hasil :

        klien mengungkapkan pengetahuan akan hipertensi.

        Melaporkan pemakaian obat-obatan sesuai program.

         

1.      Jelaskan tentang batas tekanan darah normal, tekanan darah tinggi dan efeknya.

2.      Jelaskan sifat penyakit dan tujuan dari p0engobatan dan prosedur.

1.   Memberikan dasar untuk pemahaman tentang peningkatan tekanan darah mengklarifikasikan istilah medis yang sering digunakan. Pemahaman bahwa tekanan darah tinggi dapat terjadi tanpa gejala shingga memungkinkan pasien untuk melanjutkan pengobatan meskipun sudah merasa sehat.

2.   Supaya klien tahu dan memungkinkan pasien untuk melanjutkan pengobatan.

3.   Supaya klien bisa mengontrol stress.

4.   Mengurangi resiko keracunan dan over dosis obat dan supaya pengobatan lancar karena pasien sudah paham dan tahu mengenai obat-obatan yang diberikan.

5.   Menambah pengetahuan klien sehingga klien bisa mencegah dan mengatasi hipertensi.

6.   Untuk menghindari peningkatan

Page 15: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

3.      Jelaskan pentingnya lingkungan yang tenang, tidak penuh dengan stress.

4.      Diskusikan tentang obat-obatan : nama obat, dosis obat, waktu pemberian obat, dan tujuan pemberian obat dan efek samping obat.

5.      Berikan pendidikan kesehatan tentang cara mencegah dan mengatasi hipertensi.

6.      Anjurkan klien untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat meningkatkan tekanan darah.

7.      Evaluasi tingkat pengetahuan klien.

tekanan darah.

7.   Mengetahui sejauh mana klien mengetahui dan memahami tentang penyakitnya

3 Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x60 menit di harapkan tidak terjadi kelebihan volume cairan denan criteria hasil :

-       Tidak ada edema-       BB normal-       TTV dalam vbatas normal-       Bunyi napas dan jantung normal

1.      Kaji pola makan klien atau diet terhadap inadekuat masukan protein

2.      Dorong klien untukmenurunkan masukan garam

3.      Lakukan tindakan untuk melindungi tubuh dari ceder dan edema

1.      

mengakibatkan peningkatan antidiuritik menyebabkan retensi air dan Na.

2.      

darah dapat menyebabkan edema3.      

cedera, dan kulitrentan untuk rusak dan cedera.

D.    IMPLEMENTASI KEPERAWATANHari/Tgl/Jam NoDx Implementasi Respon hasil

1.       Selasa11-03 1416.00

1 1.      Mengkaji keadaan umum klien dan tanda-tanda vital  (Td, S, N, Rr).

2.      Mengkaji tingkat nyeri klien dengan

1.   Hasil keadaan umum klien sedang. TTV :TD : 160/100 mmHg, S : 36,7 C,N : 87x/menit,RR:20x/menit.

2.   P: Nyeri dirasakan pada kepala

Page 16: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

menggunakan skala PQRST.

3.      Mengkaji lokasi, intensitas, dan skala nyeri.

4.      Memberikan penjelasan cara untuk meminimalkan aktivitas vasokontriksi seperti mengejan saat BAB, batuk panjang dan membungkuk.

5.      Memberikan terapi obat sesuai indikasi : captopril 12,5 mg 1x1.

Q: nyeri dirasakan berdenyut-denyutR:Nyeri kepalaS : Skala nyeri sedang 5 (0-10)T: nyeri dirasakan sewaktu waktu3.   Klien mengatakan nyeri dirasakan pada

kepala dan leher dibagian belakang (kaku kuduk), nyeri dirasakan terus-menerus semakin berat saat berjalan, nyeri dirasakan pada angka 5 (skala 0-10).

4.   Klien tampak memperhatikan dan mendengarkan penjelasan perawat

5.   Obat sudah diberikan ke pasien dan menjelaskan cara penggunaan obat dan efek samping obat, klien tampak mengerti dengan penjelasan perawat.

selasa11-03-14 16.30

2 1.      Menjelaskan pengertian hipertensi kepada pasien

2.      Menjelaskan kepada klien tentang pentingnya menjaga lingkungan yang tenang.

3.      Berdiskusi atau memberitahu klien tentang obat-obatan nama obat yang diberikan captopril 12,5 mg diminum 1x1 setelah makan,

4.      Menjelaskan factor yang memperberat hipertensi, seperti Menganjurkan klien untuk tidak mengkonsumsi makanan yang tinggi garam dan jangan meminum kopi, the, merokok karena dapat

1.   Klien tapak mendengar pnjelasan perwat

2.   Klien tampak mendengarkan dan memperhatikan saat diberikan penjelasan oleh perawat, dank lien mengerti.

3.   Klien mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh perawat dank lien mengatakan akan meminum obatnya secara teratur.

4.   Klien tampak memperhatikan dan tampak mengangguk dan akan melakukan saran yang diberikan perawat.

Page 17: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

meningkatkan tekanan drah.

Selasa11-03-14

08.00

1.      Mengukur tanda-tanda vital TD, N, S, RR

2.      Menimbang berat badan klien3.      Menanyakan keluhan klien4.      Mengkaji penybab sakit kepala5.      Menganjurkan klien untuk

mempertahankan tirah baring6.      Menganjurkan klien untuk diet

rendah garam

1.      TD : 160/90 mmHgN : 87 x/mntS : 36,7oCRR : 20x/mnt

2.      BB: 45 Kg3.      Klien mengeluh sakit kepala4.      Tekanan darah 160/90 mmHg5.      Klien tampak tirah baring, tampak

mengiuti anjuran perawat6.      Klien tampak mau mendengar anjuran

perwat

2.       Jumat

14-03-1408.30

1.        1.      Mengobservasi Tanda-tanda Vital klien.

2.      Memantau keadaan umum klien3.      Memberikan klien penyuluhan

tentang hipertensi4.      Menganjurkan klien untuk

menghindari makan makanan tinggi garam

1.      TD : 140/90 mmHgN : 84x/mntS:36,7oCtRR: 20x/mnt

2.      Keadaan umum klien baik, sudh tidak ada keluhan

3.      Klien tampak mendengar dan mengerti4.      Klien tampak mengikuti saran dari

perawat.

2.        1.      Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien

2.      Memberikan penyuluhan tentang makanan yang harus di konsumsi pada psien hipertensi

3.      Menjelaskan kepada klien untuk menghindari merokok dan ngopi

4.      Menganjurkan klien untuk istirahat yang cukup untuk menghindari stress

1.      Klien tampak mendengarkan perawat2.      Klien tampak mengerti dan mengikuti

serta berpartisipasi dalam penyembuhannya

3.      Klien mengatakan semenjak sakit tidak pernah merokok dan jarang ngopi

4.      Klien tampak rileks dan segar tidur 6-7 jam perhari

Jum’at14 -03-14

09.00

3.       

1.      Mengkaji keadaan umum klien dan mengkaji TTV (TD, N, S, RR).

2.      Mengkaji pola makan3.      Menimbang berat badan klien.4.      Menjelaskan pada pasien dan

keluarga tentang pembatasan masukan garam

5.      Mengukur Tanda-tanda vital

1.      Keadaan umum klien sedang, TTV (TD : 140/90 mmHg, N : 80x/menit,S : 36,8 C,RR : 18x/menit

2.   Klien makan 3xsehari dengan lauk pauk seadanya dengan sajian yang sama dengan keluarganya.

3.   BB 45 kg4.   Klien dan keluarga mengerti5.   TD 10/90 mmHg

Page 18: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

6.      Menganjurkan kepada keluarga untuk tetap mempertahankan lingkungan yang aman dan nyaman.

E.     EVALUASIHari/Tgl/jam No

Dx Catatan Perkembangan Paraf

Sabtu15-03-2014

11.00

1

S :        Klien mengatakan sudah tidak pusing

lagiO :

        Keadaan umum klien baik        Klien tampak rileks        Tanda-tanda vital klien dalam batas

normal        TTV : TD : 140/80 mmHg,

N : 84x/menit,S : 36,5oC,RR : 20x/menit.A :

        Masalah keperawatan gangguan nyaman nyeri dapat teratasi

P : intervensi dihentikanI :

        Anjurkan klien untuk tetap mempertahankan kesehatannya

        Anjurkn klien untuk diet rendah garam        Anjukan klien untuk istirahat cukup

2 S :        klien mengatakan sudah tau apa itu

hipertensi, dan penyebab terjadinya hipertensi

O :        keadaan umum klien baik        klien tampak mengerti, menyebutkan

penyebab yang memperberat hipertensi        klien tampak mau mengikuti saran

perawat        TTV dalam batas normal

TD : 140/80 mmHgN : 84 x/mnt

Page 19: Laporan Kasus Hipertensi Pada Lansia

S : 36,7 oCRR : 20x/mnt

A:        masalah keperawatan kurang

pengetahuan teratasi

P :Intervensi dihentikanI :

        Kaji tingkat pengetahuan klien        Berikan penyuluhan mengenai

penyakitnya        Evaluasi tingkat pengetahuan setiap

selesai member penyuluhan.

3

S :        Klien mengatakan makan makanan yang

sama dengan keluarganya        Klien mengatakan tidak bia makan

tampa garamO :

        Keadaan umum klien baik        Tidak ada tanda-tanda edema

A :        maslah keperawatan resiko kelebihan

volume cairan dapat teratasiP :

        intervensi di hentikan

I :        anjurkan klien untuk batasi asupan cairn

jika terjadi oedema        anjurkan klien untuk membatasi

konsumsi rendah garam