Laporan Kasus 3 Sle

33
Systemic Lupus Erythematosus By: Tika Junita

Transcript of Laporan Kasus 3 Sle

Page 1: Laporan Kasus 3 Sle

Systemic Lupus Erythematosus

By: Tika Junita

Page 2: Laporan Kasus 3 Sle

Kasus

Ny. F, 35 thn, seorang guru TK di desa Ciherang datang ke RSUD Cianjur

tanggal 21 Februari 2011 karena tidak bisa berjalan sejak 5 bulan.

Page 3: Laporan Kasus 3 Sle

Riwayat Penyakit

7 bln yg lalu 5 bln yg lalu 1 mgg yg lalu

Merasa nyeri di kedua kaki

RS : cikungunya

BAB mencretDemam, lemasSesak , KejangTidak mampu

bekerja

LemasTidak mau makan

BB ↓ 10 kg

Terdapat ruam kemerahan pada wajah

dan hampir seluruh permukaan kulit

Bengkak di telinga dr.kulit

Bibir kering dan pecah-pecah

Ruam jadi kehitaman

Rambut rontokSesak ↑RS; DC

Kehilangan keseimbangan

Kejang kehilangan kesadaran

Page 4: Laporan Kasus 3 Sle

Pemeriksaan Fisik

Keadaan

Umum

Ny. F terbaring lemah di tempat tidur tampak kurus, dan berbicara seperlunya serta sering murung. TB 157 cm,

BB 40 kg, TD: 120/80 mmHg, HR 89x/menit, RR 22x/menit, T 37,8oC.

Page 5: Laporan Kasus 3 Sle

Kulit: Telapak tangan terasa kering dan tampak pucat, tampak ruam dan bintik kehitaman yang simetris pada hampir seluruh permukaan kulit. Kulit tampak kering dan layu. Pada lipatan kuku proksimal dan distal tampak pigmentasi.

Pembanding Pasien

Page 6: Laporan Kasus 3 Sle

Kepala: Normocephal Rambut kering dan mudah rontok,

– Mata : cekung dan sayu, anemis +/+, dan sclera berwarna putih.– Telinga: terdapat bekas ruam pada kedua telinga,– Mulut :Bibir kering dan pecah-pecah, mukosa oral tampak hiperemis, beberapa

papilla interdental tampak berwarna merah dan agak bengkak.

Pembanding Pasien

DLE

Page 7: Laporan Kasus 3 Sle

Leher: “Tidak ditemukan thyroid atau pun benjolan lain, KGB tidak teraba, JVP tidak

meningkat”

Toraks “Normocest, pergerakan dada simetris, vokal fremitus baik, napas

vesikuler, rhonki pada kedua lapang paru namun dominan di basal kiri, wheezing tidak ditemukan. Ictus cordis tampak pada ICS 6 linea mid

axilaris anterior, tidak terdapat suara tambahan pada jantung.”

PASIEn

PEBANDINg

Page 8: Laporan Kasus 3 Sle

silhouette sign

Page 9: Laporan Kasus 3 Sle

Abdomen :“Datar, mengeluh nyeri saat ditekan epigastrium, BU dalam batas

normal. hepar teraba 3 jbac dan 4 jbpx, tepi tajam, rata, konsistensi kenyal dan nyeri. Lien dan ginjal tidak teraba.”

Ekstremitas : “Betis lemas dan nyeri bila di tekan namun tidak tampak

deformitas sendi, pergerakan pada kedua lutut tungkai bawah terbatas. Serta ditemukan pitting edema”

Page 10: Laporan Kasus 3 Sle

Key Word• Nyeri pada sendi-sendi di kedua kaki hingga tidak bisa

berjalan• Lemas, cepat capek dan tidak bisa beraktifitas seperti

semula• Diare lama, demam lama• BB ↓ 10 Kg• Ruam pada kulit dan wajah• Rambut rontok, bibir kering dan pecah-pecah• Kejang hingga penurunan kesadaran• Pasien sering murung dan berbicara seperlunya

Page 11: Laporan Kasus 3 Sle

Diagnosis

Sytemic Lupus Erythematosus

Page 12: Laporan Kasus 3 Sle

Laboratorium

20/10-2010

03/01-2011

22/02-11

23/02-2011

26/02-2011

pH 7 7 8

Leu Banyak 2-3 2-3

Pro +3 +2 +1 +1

UBG --

Bil --

Ery 4-5 +3

Urinalisis

Page 13: Laporan Kasus 3 Sle

20/10-2010

14/1-2011

18/1-2011

03/01-2011

20/02-2011

22/02-2011

23/03-2011

01/03/2011

Hb 6,5HtTrombo 110 100

LeukoUreum 44,9

Kreatinin

0,6 0,6

Albumin 1,03 1,57 1,49 1,13 1,14

Globulin 4,56 4,56

SGOT 99 71 29SGPT 110 22 10

Kimia Darah

Page 14: Laporan Kasus 3 Sle

24-02-2011

• USG: Hepar normal, nephrolitiasis kanan

• BNO: tidak tampak urolitiasis opak

• ANAReaktif, pola homogenous• Anti-DS DNA: Reaktif > 236 IUS• VORC (-)• Ro Toraks:• Bronchitis • Pembesaran jantung dengan bendungan paru

22-02-2011

23-02-2011

Page 15: Laporan Kasus 3 Sle

Menegakkan diagnosis American College of Rheumatology (ACR), pada tahun 1982 mengajukan 11 kriteria untuk klasifikasi SLE, dimana bila didapatkan 4 kriteria, maka diagnosis SLE dapat ditegakkan. Kriteria tersebut adalah:

– Ruam malar (+)– Ruam discoid – Fotosensitivitas (?)– Ulserasi di mulut atau nasofaring (+)– Artritis (+)– Serositis, yaitu pleuritis atau perikarditis (+)– Kelainan ginjal, yaitu proteinuria persisten >0,5 gram/hari, atau adanya silinder sel (+)– Kelaianan neurologik, yaitu kejang-kejang atau psikosis (+)– Kelainan hematologik, yaitu anemia hemolitik, atau leukopenia, atau limfopenia, atau

trombositopenia (+)– Kelainan imunologik, yaitu sel LE positif atau anti DNA positif, atau anti sm positif atau

tes serologic untuk sifilis yang positif palsu• Anti-DS DNA : Reaktif > 236 IUS

– Antibodi antinuklear (ANA) positif • ANA Reaktif pola homogenous.

Page 16: Laporan Kasus 3 Sle
Page 17: Laporan Kasus 3 Sle

Manifestasi Klinis

1. Lemas dan cepat capek sejak ± 5 bulan

2. BB pasien ↓ 10 kg dalam waktu ½ tahun.

3. Sering mendadak demam yang kadang tinggi kadang tidak, lekosit : 4,3

4. Rambut rontok sejak ± 5 bulan. Nafsu makan ↓ sejak 1 bln terakhir, alasannya sakit di mulut.

Gejala konstitusional

1. Kelelahan

2. Penurunan BB dalam beberapa bulan terakhir

3. Demam bahkan bisa mencapai 40oC tanpa adanya bukti leukositosis

4. Lain-lain: rambut rontok, kehilangan nafsu makan, pembesaran KGB, sakit kepala, mual dan muntah

Temuan

Page 18: Laporan Kasus 3 Sle

sejak 7 bulan pasien merasa sakit-sakit di daerah sendi, terutama pada kadua kaki, terlebih bagian lutut dan pinggul, 5 bulan kebelakang pasien mulai sulit berjalan, dan sering terjatuh, Lutut, panggul, jari-jari kaki pasien nyeri saat di gerakkan, namun tidak ada perubahan warna pada sekitar sendi.

1.Merupakan keluhan yang sering dijumpai, > 90%. Keluhan dapat berupa nyeri otot, nyeri sendi atau arthritis dimana tampak jelas bukti inflamasi sendi.

2.Kelainan sendi pada SLE mirip arthritis rematoid karena simetris. Bedanya, SLE pada umumnya tidak menyebabkan kelainan deformitas, kaku sendi dan lain sebagainya

Manifestasi MuskuloskeletalTemuan

Page 19: Laporan Kasus 3 Sle

• Manifestasi kulit

• Manifestasi paru

• Manifestasi kardiologis

• Manifestasi renal

Pneumonitis lupus

Ronki di basal

Hemoptisis

Perikarditis

PJK

Valvulitis

Temuan SLE

Dari gambaran radiologi

Tanggal 20/10/2010 Protein urine +3, Gangguan ginjal ?

Page 20: Laporan Kasus 3 Sle

• Manifertasi gastrointestinalhepar membesar 3 jbac dan 4 jbpx, nyeri(+) pernukaan rata, tepi tajam, konsistensi kenyal. 20/10/2010 SGOT : 99, SGPT: 110. 03/01/2011 SGPT: 71, SGOT: 22.

• Manifestasi neuropsikiatrik kejang (+)

•Epilepsi seluler ?

Page 21: Laporan Kasus 3 Sle

Follow upTanggal Subjek Objek Plening Asesment

22/02-2011 TD: 120/80, HR: 89, RR: 22, T:

37,8oC

BB ↓, Batuk(+), sesak(+), lemas,

demam(+), mencret(+), bibir

pecah-pecah, kaki tidak bisa

digerakkan dan sulit diajak

berjalan. Betis sakit.

Hb: 6,5, As. Urat: 8,6

GDP : 75 mg%, ureum

44,9, kreatinin 0,6

Kolesterol total 88

Pro.total: 5,8,

albumin: 1,13

Gliserin: 4,05

SGOT:29, SGPT: 10

Urinalisa:

-warna kuning jernih

-pH: 7, protein (+)

-Eritrosit 4-5

Elektrolite:

-K+: 3,77 meq/L

-Na+: 131,6 meq/L

Cl-: 106,8

USG: Hepar normal,

nephrolitiasis kanan

D5%

Curcuma 3dd1

Darah lengkap

Page 22: Laporan Kasus 3 Sle

Tanggal Subjek Objek Plening Asesment

23/02-2011 Lemas, sesak(+), batuk (+),

punggung sakit, BAB (N), udema

(+)

TD: 130/90, HR: 80, RR:

20, T: 36oC

BNO: tidak tampak

urolitiasis opak

Urinalisis:

Marna: kuning jernih

Pro +1, pH:7,

D5%

Curcuma 3dd1

BNO

Ana anti ds DNA

24/02-2011 Lemas(+), demam ↓↑,

Mencret(+), nyeri punggung(+),

kaki sakit dan sulit digerakkan,

udema (+)

TD: 110/70, HR: 80, RR:

20, T: 36oC

ANAReaktif, pola

homogenous

Anti-DS DNA: Reaktif >

236 IUS

VORC (-)

Ro Toraks:

- Bronchitis

- Pembesaran jantung

dengan bendungan

paru

D5%

Inj.Ketopain 2dd1

Curcuma 3dd1

Sanmol (3dd1)

Diet TKTP

Toraks foto

Lanzoprazole

Pan-Amin G

25/02-2011 Lemas(+), nyeri pinggang,

odema(+)

TD: 110/70, HR: 80,

RR: 20, T: 36oC

D5%

Inj.Ketopain 2dd1

Inf.Pan-Amin G 1dd1

Curcuma 3dd1

Sanmol 3dd1

Lanzoprazole 1dd1

VDRL

Urin ulang

Tx.Metotreksat 1,5 g

Page 23: Laporan Kasus 3 Sle

Tanggal Subjek Objek Plening Asesment

26/02-2011 TD:110/70, HR:80, RR:20, T:

36,5oC

Lemas (+), odema(+), nyeri kaki

VDRL: (-), untuk malaria

Urine:

- Eritrosit +3

- pH 8

D5%

Inf.Pan-Amin G 1dd1

Lanzoprazole 1dd1

Curcuma 1dd1

Sanmol 3dd1

Fisioterapi

28/02-2011 Lemas(+), kedua kaki sakit,

badan pegal-pegal, demam(+),

kejang ±5 menit

TD: 130/80, HR: 80,

RR: 18, T: 36,5oC

D5%

Inf.Pan-Amin G 1dd1

Inj.Ketorolac 3dd1

Lanzoprazole 1dd1

Curcuma 3dd1

Sanmol 3dd1

Fisioterapi

Konsul neurologi: Epilepsi

seeluler

01/03-2011 Mual(+), muntah(+), demam↑↓,

kejang(+), lemas.

TD: 130/90, HR: 80,

RR: 20, T: 36,5oC

Albumin : 1,14gr%

D5%

Inf.Pan-Amin G 1dd1

Inj.ketorolak 3dd1

Lanzoprazole 1dd1

Curcuma 1dd1

Sanmol 3dd1

Metotreksat

Metylprednison

Konsul dokter kulit DSE

(discoid lupus

erythematosus)

Page 24: Laporan Kasus 3 Sle

Tanggal Subjek Objek Plening Asesment

02/03-2011 Lemas, sakit kepala(+) TD:130/80, HR:80,

RR: 20, T: 37,3oC

D5%

Inf.Pan-Amin G 1dd1

Inj.Ondansetron 3dd1

Lanzoprazole 1dd1

Curcuma 3dd1

Sanmol 3dd1

Metotreksat 1dd1

Metylprednison

Grazolam 1dd1

03/03-2011 Lemas , ada perbaikan pada

kaki walau tidak sepenuhnya

TD: 150/90, HR: 80,

RR: 20, T: 36,7oC

D5%

Lanzoprazole 1dd1

Curcuma 3dd1

Sanmol 3ddl

Metotreksat 1dd2

Grazolam 1dd1

Salf.Kenalog

Rencana Pulang

Metrohaxale tiap hari senin

Page 25: Laporan Kasus 3 Sle

Prinsip umum penatalaksanaan SLE

• Penyuluhan dan intervensi psikososial:-Selalu gunakan payung, topi, baju lengan panjang bila bepergian

• Putuskan pasien akan memperoleh terapi konservatif atau terapi agresif

Page 26: Laporan Kasus 3 Sle

Terapi Konservatif

• Artritis, atralgia, mialgia:-ringananalgetik sederhana atau OAINS bila tdk responpertimbangkan pemberian obat antimalaria

• Lupus kutaneus: -gunakan baju pelindung, sunscreen topikal.-obat2 antimalaria, glukokortikoid (hidrokortison, betametason)

Page 27: Laporan Kasus 3 Sle

Terapi Agresif

Dimulai dengan pemberian glukokortikoid dosis tinggi, hrs segera dimulai bila timbul manifestasi serius SLE yang mengancam nyawa, ex: vaskulitis, lupus kutaneus berat, poliartritis, poliserositis, miokardiis pneumonitis lupus, glomerulonefritis, anemia hemolitik, trombositopeni, sindrom otak organik, defek kognitif yang berat, neuropati perifer dan krisis lupus

Page 28: Laporan Kasus 3 Sle

• Manifestasi minor: prednison 0,5 mg/KgBB/hari

• Manifestasi mayor: prednison 1-1,5 mg/KgBB/hari, setelah 6 minggu, penurunan dosis perlahan.

• Kalau 4 minggu tdk ada perbaikan: Siklofosfamid IV 0,5-1 gr/m2 dalam250 ml NaCl 0,9 % selama 60 menit, diikuti pemberian cairan 2-3 L/24 jam pasca pemberian obat

Page 29: Laporan Kasus 3 Sle

Penatalaksanaan Keadaan Khusus

• Trombosis: antikoagulan, ex: warfarin• Abortus berulang: glukokortikoid, kec

betametason dan deksametason• Trombositopeni: prednison 0,5-1

mg/KbBB/hari 3-4 minggu, turunkan perlahankrg berefekdanazol 400-800 mg/hari, imunoglobulin atau splenektomiresisten, berikan siklofosfamid/bulan sampai 6 bulan

Page 30: Laporan Kasus 3 Sle

• LES pada SSP: stroke, berikan antikoagulankejang: antikonvulsan > baik dari imunosupresan

Page 31: Laporan Kasus 3 Sle

Terapi • Pasien mendapat: – Metotreksat – Methyl Prednison – Lanzoprazole– Pan-Amin G– Ondancetron – Sanmol– Ketopain – Curcuma

Page 32: Laporan Kasus 3 Sle

Prognosis

• 70% pasien SLE dapat bertahan hidup dalam 10 tahun. – Jika terbukti pasien dengan keterlibatan otak,

ginjal, paru atau jantung yang parah. Infeksi dan gagal ginjal bisa menjadi penyebab utama kematian.

– Jika tidak terbukti, kemungkinan bertahan sampai 10 tahun.

Page 33: Laporan Kasus 3 Sle

Terimakasih