SLE - lupus

42
Laporan kasus Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) BY : NURUL AMALIA

description

fhjgjhgjhhjghfg

Transcript of SLE - lupus

LUPUS ERTEMATOSUS SISTEMIK

Laporan kasus Sistemik Lupus Eritematosus (SLE)

BY : NURUL AMALIA IDENTITAS PASIEN Nama Pasien: Ny. YUsia: 48 tahunAlamat: Jengkol 01/16 spakung banyu biru kabupaten semarangPekerjaan: Petani Jenis kelamin: Perempuan Agama: IslamNo. RM: 066137Ruang rawat inap: Anyelir G7Tanggal masuk : 4 Desember 2014 Tanggal keluar : 6 Desember 2014

Keluhan utama:Gatal gatal dikulit Keluhan tambahan:Nyeri sendi, lemas, sriawan, penurunan BB, BAK dan BAB tidak ada keluhan, nyeri perut -, mual-, muntah Riwayat penyakit sekarang :gatal gatal di seluruh permukaan kulit sejak 10 bulan yang lalu, gatal dikulit terutama setelah terpapar sinar matahari.nyeri sendi pada seluruh persendian tubuh, terutama sendi bahu, dan kedua tungkai, nyeri sendi sudah dirasakan oleh pasien sejak 10 bulan yang laluRiwayat pengobatan:Pasien mengaku sudah berobat ke dokter umum tetapi tidak ada perubahan.Riwayat menstruasi :Pasien mengaku sudah tidak menstruasi sejak 5 bulan yang lalu

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum : Baik, tampak sakit sedangKesadaran : Compos mentisKepala Distribusi rambut tidak rata, mudah dicabut, tampak skuama dikulit kepalaKonjungtiva pucat : -/-Sclera ikterik -/-Macula rash di kulit sekitar wajah Ulcer oral di labia inferiorThorax dan abdomen dbn Ekstremitas : kulit pucat -, kulit sianosis , macula rash + diseluruh permukaan kulit, edema -

Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan20 November 2014Nilai normalHb11,3Dws:11,7-15,5MCV75.680-100Limfosit %21.125-40PX. RONTGEN THORAX cor: bentuk dan letak normal pulmo : corakan meningkat bercak lapang paru atas kanan kedua sinus lancipkesan : - cor tak membesar, infiltrate paru kanan -- curiga proses spesifik.

ASSESEMENTSistemik Lupus Eritematosus

Dasar diagnosis dari pasien ini dibuat sesuai dengan kriteria diagnosis SLE menurut American College of Reumatology antara lain :Pasien mengeluh adanya gatal- gatal dikulit, tampak ruam malar Gatal dipicu bila terpapar oleh sinar matahari ( fotosensitif)Terdapat ruam diskoid yaitu plak eritema menonjol dengan keratotik dan sumbatan folikular, dan tampak jaringan parut atropik.Terdapat ulkus pada mulut yang tidak nyeriAtralgia (nyeri sendi) dirasakan diseluruh persendian terutama sendi bahu dan lutut.Adanya kelainan pada px laboratorium darah yaitu: Anemia yang ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin dan kadar MCV pada pasien ini Leukopeni yang ditandai penurunan kadar limfositNyeri pada bahu dan tungkai, ( gangguan neurologis)

Pengobatan Infus RL 20 tpmMetilprednisolon 3 x 16 mgKlorokuin 1 x 150 mg Omeprazole 1 x 20 mgMecobalanin 1 x 500 m

DefinisiPenyakit autoimun kronis : organ dan sel mengalami kerusakan ->

Ikatan autoantibodi (antibodi menyerang jaringan tubuh sendiri) diproduksi tubuh dalam jumlah yang besar dan terjadi deposit kompleks imun (antibodi yang terikat pada antigen di dalam jaringan

Epidemiologi90% wanita produktif, (15-40 tahun)Wanita : pria = 6-10 : 1Keturunan non EropaPopulasi SLE 1 : 2000 orangRSCM (1988-1990) 37,7 kasus/10.000 penderita Yogya (1983-1986) 10,1 kasus/10/000 penderitaRSHS (1999-2000) 32 kasus/ 292 kasus rematikRSMH PLSS 150 pasien

Berdasarkan data Yayasan Lupus Indonesia (YLI), jumlah penderita lupus atau odapus yang terdeteksi di Indonesia terus meningkat.

Dari 586 odapus pada tahun 1998 meningkat jadi 7.693 odapus pada 2006, hingga data terakhir pada 2010 diketahui terdapat 10.314 odapus. Berdasarkan survei itu, 9 dari 10 odapus adalah perempuan. Patogenesis

Pemicua

LESgenetikahormonSinar uvinfeksiRespon imun aktivitas sel T & sel B autoantibodi (DNA-antiDNA) Komplek imun dengan nukleosom ( DNA histon, kromatin, ribosom)Deposit Kerusakan jaringanPatofisiologi

Patogenesis SLE. Interaksi antara gen dan lingkungan memicu respon imun abnormal berupa autoantibodi dan kompleks imun yang terdeposit di jaringan, mengaktivasi komplemen dan menimbulkan inflamasi yang dapat berlanjut menjadi kerusakan organ yang ireversibel. Ag, antigen; C1q, complement system; C3, complement component; CNS, central nervous system; DC, dendritic cell; EBV, Epstein-Barr virus; HLA, human leukocyte antigen; FcR, immunoglobulin Fc-binding receptor; IL, interleukin; MBL, mannose-binding ligand; MCP, monocyte chemotactic protein; PTPN, phosphotyrosine phosphatase; UV, ultraviolet.

DiagnosisKriteria ACR (american college of rheumatology) 4 dari 11 kriteriaMalar rashLupus diskoidFotosensitifUlserasiArtritisSerositisKelainan ginjalKelainan neurologisKelainan hematologisKelainan immunologiAntibodi antinuclearMalar RashEritema menetap, datar/menonjol di atas permukaan kulit muka, menyerupai kupu-kupu, tidak mengenai plika nasolabialis

2. Lupus diskoidRuam berbentuk bulatan, timbul di atas permukaan kulit dengan gambaran keratotik dan sumbatan folikel, lesi lama terdapat jaringan parut.

3. Fotosensitif Ruam kulit timbul sebagai reaksi hipersensitivitas terhadap sinar matahari (dari anamnesis/pemeriksaan fisik)

4. UlserasiTidak nyeri, didapat dari pemeriksaan fisik

5. ArtritisMelibatkan dua atau lebih sendi perifer, ditandai rasa nyeri, bengkak dan efusi sinovial

6. Pleuritis / perikarditisPleuritis : ada R/ nyeri pleura/ pleuritic friction rubPericarditis : dari EKG/ pericardial friction rub

7. Kelainan ginjalProteinuria menetap >0,5 gr/hari atau >+3Silinder cast, berupa sel eritrosit, Hb, granular tubular atau campuran

Granular casts

Red blood cell cast8. Kelainan NeurologisKejang : tanpa disebabkan obat/gangguan metabolik (uremia, ketoasidosis / elektrolit imbalance)Psikosis : tanpa disebabkan obat/ gangguan metabolik

9. Kelainan hematologikAnemia hemolitik dengan retikulosis atauLeukopenia (< 4000mm3 pada 2/lebih pengukuran) /Limfopenia (