Laporan Ix

15
MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IX PEMBUATAN TAWAS DARI KALENG ALUMINIUM BEKAS O L E H NAMA : VICHA NUR FATANAH STAMBUK : F1C1 13 039 KELOMPOK : IX ASISTEN : SIGIT TONGGO PRIBADI LABORATORIUM KIMIA

description

laporan

Transcript of Laporan Ix

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK IIPERCOBAAN IXPEMBUATAN TAWAS DARI KALENG ALUMINIUM BEKAS

O L E H

NAMA: VICHA NUR FATANAHSTAMBUK: F1C1 13 039KELOMPOK: IXASISTEN : SIGIT TONGGO PRIBADI

LABORATORIUM KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI2015I. PENDAHULUANA. Latar BelakangKata alumen pertama kali dinyatakan oleh Pliny dalam bukunya yang berjudul Natural History. Buku ini merupakan Jilid ke-35 dan tepatnya dalam bab 15 ia memberikan penjelasan bahwa alumen ditemukan secara alami di bumi. Ia beranggapan bahwa alumen merupakan salah satu jenis obat-obatan dan berfungsi dalam proses perubahan warna suatu zat. Anggapannya ini muncul ketika melihat fakta bahwa ketika ada sumber air yang tercemar kemudian diberikan alumen, maka air akan berubah warna yang tadinya hitam menjadi berkurang kadar kekotorannya. Sifat yang dimiliki alumen ini kemudian menjadi solusi untuk pencemaran besi sulfat dalam air. Namun, Pliny menganggap bahwa larutan (kalium) tawas biasa tidak memiliki sifat ini melainkan senyawa yang memiliki sifat koagulan tersebut adalah spesies sulfat dari besi dan aluminium. Dengan produksi di seluruh dunia 2,9 juta ton pada tahun 1982, aluminium sulfat adalah senyawa aluminium terpenting setelah aluminium oksida dan hidroksida. Senyawa ini sudah tercakup dalam Non-Ferrous Metals Bref. Para produsen yang paling penting adalah Amerika Serikat (dengan 1,1 juta ton pada tahun 1984 atas dasar 17% Al2O), Eropa Barat (dengan 0,9 juta ton per tahun) dan Jepang (dengan 0,8 juta ton per tahun atas dasar 14% Al2O3). Aluminium sulfat juga merupakan bahan awal untuk senyawa aluminium lainnya. Hingga di zaman sekarang penggunaan tawas semakin pesat digunakan untuk kebutuhan industri maupun non industrial. Oleh karena itu dilakukan percobaan pembuatan tawas dari kaleng alumunium bekas, sehingga dapat mengurangi limbah alumunium di lingkungan sekitar.B. Rumusan MasalahRumusan masalah diadakannya praktikum ini adalah bagaimana membuat tawas dari kaleng aluminium bekas?C.TujuanTujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk membuat tawas dari kaleng aluminium bekas.D. ManfaatManfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat membuat tawas dari kaleng aluminium bekas.

II. TINJAUAN PUSTAKAAluminium merupakan logam ringan mempunyai ketahanan korosi yang baik. Berat jenis alumunium adalah 2,643kg/m3 cukup ringan dibandingkan logam lain. Kekuatan alumunium yang berkisar 83-310 Mpa dapat melalui pengerjaan dingin atau pengerjaan panas. Dipasaran Alumunium ditemukan dalam bentuk kawat foil, lembaran, pelat dan profit. Semua paduan alumunium ini dapat mampu dibentuk, dimesin, dilas atau dipatri. Sifat-sifat dari alumunium yaitu ringan, tahan korosi, penghantar panas dan listrik yang baik. Berat jenisnya hanya 2,7 sehingga walaupun kekuatannya rendah tetapi perbandingan kekuatan terhadap beratnya masih lebih tinggi daripada baja, sehingga banyak digunakan pada konstruksi yang menuntut sifat ringan seperti alat-alat transport terutama pesawat terbang. Sifat tahan korosi pada alumunium diperoleh karena terbentuknya lapisan oksida alumunium pada permukaaan alumunium(Sundari, 2011).Aluminium, Al merupakan anggota golongan IIIA berada dialam sebadai aluminosilikat dikerak bumi dan lebih melimpah daripada besi. Mineral aluminium yang paling penting dalam metalrugi adalah bauksit AlOx(OH)3-2x (0