kelompok IX

27

Click here to load reader

Transcript of kelompok IX

Page 1: kelompok IX

MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun Oleh:

Kelompok 12

1. NOVIYANSYAH(332010107)

2. MARTIAWATI(332010095)

3.DWI WAHYU AGUSTIN(332010

4. CICI GAMIARSIH(332010

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2010-2011

1

Page 2: kelompok IX

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan media pendidikan, menunjukkan pentingnya media pendidikan

dalam proses belajar mengajar.

Perkembangan media pengajaran menurut Asbhy (1972) seperti yang dikutip

oleh Miarso, telah menimbulkan revolusi empat kali dalam dunia pendidikan. Revolusi

pertama telah terjadi beberapa puluh abad yang lalu, yaitu pada saat orang tua

menyerahkan pendidikan anak-anaknya kepada orang lain yang berprofesi sebagai

guru; revolusi kedua terjadi dengan digunakannya bahasa tulisan sebagai sarana utama

pendidikan; revolusi ketiga timbul dengan tersedianya media cetak yang merupakan

hasil ditemukannya mesin teknik percetakan; dan revolusi keempat berlangsung

dengan meluasnya penggunaan media komunikasi elektronikan.

1.2 Permasalahan

1. Konsep Media Pembelajaran

2. Fungsi dan manfaat media

3. Beberapa Pengetahuan Media Pembelajaran

4. Pemilihan Media

5. Pengembangan Media

1.3 Tujuan

Pembahasan ini bertujuan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan

baik, dengan menggunakan media pendidikan yang sesuai dengan yang dianjurkan

dalam pendidikan.

2

Page 3: kelompok IX

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Media adalah perantara atau pengantar pesan

dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Cukup banyak batasan yang dibuat

orang. Asosiasi Teknologi Pendidikan misalnya mengatakan bahwa media adalah

segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyampaikan pesan atau

informasi.

Secara garisa besar media adalah manusia, materi atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

keterampilan atau sikap (Gerlach dan Ely 1971). Gagne dan Briggs (1975) secara

implicit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik

digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri antara lain buku,

tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai),

foto, gambar, grafik, televise, dan computer. Gagne (1978) mengartikan media

adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsangnya untuk belajar. Sementara Heinich dan Russell (1989) mengartikan

media sebagai saluran untuk komunikasi yang berasal dari bahasa Latin yang berarti

“antara” yang digunakan untuk menyalurkan informasi antara pengirim dan

penerima. Dari batasan-batasan itu dapat kita rumuskan bahwa media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.

Secara harafiah media berarti perantara atau pengantar Accociation for

education and communication technologi (AECT) mengartikan media sebagai

segala bentuk yang dipergunakaan untuk proses penyaluran informasi (Zaenal,

1984:35).

3

Page 4: kelompok IX

Sadiman media mengemukakan bahwa media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (1993:6).

Gagne (dalam Sadiman dkk, 1993:1), menyatakaan bahwa media adalah

berbagai jenis komponen dan lingkungannya. Siswa yang dapat merangsangnya

untuk belajar. Di jelaskan pula oleh Raharjo (1989:25), bahwa media adalah wadah

dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima

pesan tersebut, materi yang diterima adalah pesan intruksional, dan tujuan yang

dicapai adalah tercapainya proses belajar.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat yang

dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna pesan

yang disampaikan sehingga tujuan pelajaran dengan lebih baik dan sempurna.

Media pembelajaran sangat beragam. Secara garis besar media dapat dikategorikan

menjadi empat macam, yaitu media visual, media media dengar, media proyeksi

(proyected still), dan proyected motion media (royak dan Zukarnaen dalam

Zaenudin, 1984:3).

2. Teori Landasan

Dalam proses belajar mengajar, ada beberapa tinjauan tentang landasan

penggunaan media pembelajaran, antara lain landasan filosofis, psikologis,

teknologis, dan empiris.

Landasan filosofis, ada suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya

berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses

pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam

pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Benarkah pendapat tersebut? Bukankah

dengan adanya berbagai media pembelajaran justru siswa dapat mempunyai banyak

pilihan untuk digunakan media yang lebih sesuai dengan karakteristik pribadinya?

Dengan kata lain, siswa dihargai harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk

menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya.

Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi.

Landasan psikologis, dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses

belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat

4

Page 5: kelompok IX

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat

mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping

memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna

persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi

hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berangsung

secara efektif.

Landasan teknologis. Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek

perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan

sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan

terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk

menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan

mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu

mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan

masalah dilakukan dalam bentuk:

Kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang telah disusun

dalam fungsi disain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan

sehingga menjadi: Pengalaman langsung yang bertujuan, Pengalaman tiruan yang

diatur, Pengalaman dramatisasi, demonstrasi, karyawisata, pameran, televise, film,

Radio, audio, tape recorder,dan gambar diam, Simbul visual, sistem pembelajaran

yang lengkap. Komponen-omponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media,

peralatan, teknik, dan latar.

Landasan empiris. Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa

terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar

siswa dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat

keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai

dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang memiliki tipe belajar

visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media

visual, seperti gambar, diagram, video, atau film. Sementara siswa yang memiliki

tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio,

rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari

kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual. Berdasarkan

5

Page 6: kelompok IX

landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya

jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara

karakteristik pebelajar, karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu

sendiri.

Menurut Bruner (1996:10-11) ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu:

a. Pengalaman langsung (enactive), adalah siswa mengerjakan, misalnya arti kata

‘simpul’ dipahami dengan langsung membuat ‘simpul’.

b. Pengalaman pictorial/gambar (iconic), pada tahap ini kata ‘simpul’ dipelajari

dari gambar, lukisan, foto atau film.

c. Pengalaman abstrak (symbolic), pada tahap ini, siswa membaca atau membaca

kata ‘simpul’ dan mencoba mencocokkannya dengan pengalamannya membuat

‘simpul’.

3. Ciri-ciri Media Pendidikan

Gerlach dan Erly (1971) mengemukakan tiga cirri media yang merupakan

petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh

media yang mungkin guru tidak mampu atau kurang efisien melakukannya.

a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestariakan, dan merekontruksi sutau peristiwa atau objek. Dengan ciri

fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kajian atau objek yang

terjadi pada satu waktu tertentu di tranportasikan tanpa mengenal waktu.

Ciri ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian yang telah

direkam dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat. Peristiwa

yang kejadiannya hanya sekali dalam satu waktu dapat diabadikan dan disusun

kembali untuk keperluan pembelajaran.

b. Ciri Manipulatif (Manipulatif Property)

Transpormasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media

memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memamakan waktu berhari-hari

dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik

6

Page 7: kelompok IX

pengambilan gambar time-lapse recording. Di samping dapat dipercepat,

suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil

suatu rekaman video.

c. Ciri Distributif (Distributive Property)

Ciri ini memungkinkan suatu objek atau kejadian ditranpormasikan

melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada

jumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relative sama mengenai

kejadian itu.

Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat

direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara berulang-ulang di

suatu tempat.

2.2 Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan

Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan

dan minat yang baru membagkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan

bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,

khususnya media visual, yaitu:

a. Fungsi atensi

Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan

perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan

makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

b. Fungsi afektif

Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa

ketika belajar atau membaca teks yang bergambar.

c. Fungsi kognitif

Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang

mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar pencapaian

tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung

dalam gambar.

7

Page 8: kelompok IX

d. Fungsi kompensatoris

Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian

bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu

siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks

dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk

mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi

pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi

tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau

kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:

Memotivasi minat atau tindakan

Menyajikan informasi

Memberi intruksi

Menurut Kemp & Dalton (1985:3-4) meskipun telah lama disadari bahwa

banyak keuntungan penggunaan media pembelajaran, penerimaannya serta

pengintegrasiannya ke dalam program-program pengajaran berjalan amat lambat.

Mereka mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukan manfaat dari

penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara

utama pembelajaran langsung sebagai berikut:

Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku

Pembelajaran bisa lebih menarik

Pembelajaran menjadi lebih interaktif

Waktu belajar dapat dipersingkat

Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan

Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana diinginkan

Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan dan terhadap proses

belajar dapat ditingkatkan

Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.

8

Page 9: kelompok IX

Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik (1994:15)

merrincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:

Meletakkan dasar-dasar konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi

verbalisme.

Memperbesar perhatian siswa.

Meletakkan dassar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh

karena itu membuat pelajaran lebih mantap.

Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan berusaha

sendiri di kalangan siswa.

Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar

hidup.

Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan

kemampuan berbahasa.

Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan

membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

2.3 Beberapa Pengenalan Tentang Media

Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuti perkembangan

teknologi. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pembelajaran dapat

dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:

a. Teknologi cetak

Adalah cara untuk menghasilkan atau mencapaikan materi, seperti buku

dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau

fotografis. Kelompok media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto atau

representasi fotografik dan reproduksi. Teknologi cetak memiliki ciri-ciri berikut:

Teks dibaca secara linear, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang;

Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif;

Teks dan visual ditampilkan statis;

Pengembangannya sangat tergantung pada kepada prinsip-prinsip kebahasaan

dan persepsi visual;

Baik teks maupun visual berorientasi pada siswa;

9

Page 10: kelompok IX

Informasi dapat diatur kembali atau ditata ulang oleh pemakai.

b. Teknologi audio-visual

Cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan

mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan

visual. Pengajaran melalui audio-visual adalah produksi dan penggunaan materi

yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya

tergantung pada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa. Ciri-ciri utama

teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut;

Bersifat linear

Menyajikan visual yang dinamis

Digunakan dengan cara yang telah diterapkan sebelumnya oleh perancang

Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak

Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif

Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif

murid yang rendah.

c. Teknologi berbasis komputer

Merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan

menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Pada dasarnya

teknologi berbasis komputer menggunakan layer kaca untuk menyajikan

informasi kepada siswa.

d. Teknologi gabungan

Adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang

menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh

komputer.

Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi

perkembangan teknologi oleh Seels dan Glasgow yang dikutip Arsyad (2006:33)

dibagi ke dalam dua kategari luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan

media teknologi mutakhir.

Pemilihan media secara tradisional, meliputi:

10

Page 11: kelompok IX

a. Visual diam yang diproyeksikan (proyeksi tak tembus pandang, proyeksi

overhead, slide, (filmstrips).

b. Visual yang tak diproyeksikan (gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram,

pameran, papan info, papan bulu/flanel)

c. Audio (rekaman piringan hitam dan pita kaset)

d. Penyajian multimedia (slide plus suara, paduan gambar-suara, dan multi

image)

e. Visual dinamis yang diproyeksikan (film, televisi, video).

f. Cetak (buku teks, modul, teks terprogram, buku kerja, majalah berkala,

lembaran lepas atau hand-out).

g. Permainan (teka-teki, simulasi, permainan papan).

h. Realia (model, specimen/contoh, manipulatif (peta, globe, boneka).

Pemilihan media secara mutakhir, meliputi:

a. Media berbasis telekomunikasi (teleconference dan telelecture)

b. Media berbasis mikro prosesor ( pembelajaran berbantuan komputer,

permainan komputer, pembelajaran interaktif, hypermedia, dan compact video

disc).

Pengelompokan media yang banyak dianut oleh para pengelola pendidikan

adalah seperti yang disampaikan oleh Kemp dan Dayton (1985). Oleh mereka,

media dikelompokkan dalam delapan jenis, yaitu:

1. Media cetak,

2. Media pajang,

3. Overhead transparacies (OHT) dan Overhead Projector (OHP),

4. Rekaman audiotape,

5. Slide dan filmstrip,

6. Penyajian multi-image,

7. Rekaman video dan film, dan

8. Komputer.

11

Page 12: kelompok IX

2.4 Pemilihan Media

Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan

perencanaan yang baik. Pada kenyataannya di lapangan menunjukan bahwa seorang

guru memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas dasar pertimbangan

antara lain;

a. Media yang sudah di kenal

b. Media dapat menggambarkan dengan lebih baik dari dirinya sendiri

c. Media dapat menarik minat dan perhatian siswa

Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang

perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media dalah sebagai

berikut;

a. Motivasi

b. Perbedaan individual

c. Tujuan pembelajaran

d. Organisasi isi

e. Persiapan sebelum belajar

f. Emosi

g. Partisipasi

h. Umpan balik

i. Penguatan

j. Latihan dan pengulangan

k. Penerapan

2.5 Pengembangan Media

1. Media Visual

Visualisme pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada

siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar, sketsa,

grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih.

Tataan elemen-elemen itu harus dapat menampilkan visual yang dapat

dimengerti, dapat dibaca, dan dapat menarik perhatian sehingga ia mampu

menyampaikan pesan yang diinginkan oleh penggunanya.

Dalam proses penataan itu harus diperhatikan prinsip-prinsip desain

tertentu, antara lain prinsip:

Kesederhanan

12

Page 13: kelompok IX

Secar umum kesederhaan itu mengacu pada jumlah elemen yang terkandung

dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa

menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu.

Keterpaduan

Mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual yang

ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama.

Penekanan

Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mengkin, seringkali konsep

yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang

akan menjadi pusat perhatian siswa.

Keseimbangan

Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang

memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.

Unsur-unsur visual yang harus dipertimbangkan selanjutnya adalah

sebagai berikut:

Bentuk

Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan

perhatian.

Garis

Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun

perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.

Tekstur

Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus.

Warna

Warna merupakan unsur visual yang penting, tetapi ia harus digunakan dengan

hati-hati untuk memperoleh dampak yang baik.

2. Media Audio-visual

13

Page 14: kelompok IX

Media audio dan audio-visual merupakan bentuk media pembelajaran

yang murah dan terjangkau. Audio dapat menampilkan pesan yang memotivasi.

Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih

banyak, materi audio dapat digunakan untuk:

Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah

didengar;

Mengatur dan mempersiapkan diskusi

Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa;

Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan

belajar mengenai suatu pokok bahasan.

3. Media Komputer

Kemajuan teknologi komputer sejak muncul pada tahun 1950-an hingga

tahun 1960-an sangat lamban. Namun sejak tahun 1975 ketika ditemukan prosesor

kecil keadaan tersebut berubah secara dramatis. Pengembangan prosesor kecil it

uterus berlangsung hingga kini yang bukan saja ukurannya lebih kecil tetapi juga

kemampuannya semangkin besar—kemampuan menangani informasi dan intruksi

yang hampir tiada terbatas dengan kecepatan yang semakin tinggi.

a. Tutorial

Program pembelajaran tutorial dengan bantuan komputer meniru

sistem tutor yang dilakuka oleh guru atau instruktur. Informasi atau pesan

berupa suatu konsep disajikan di layar kompute dengan teks, gambar, atau

grafik.

b. Drills and Practice(Latihan)

Latihan untuk mempermahir keterampilan atau memperkuat penguasan

konsep dapat dilakukan dengan modus drills and practice.

c. Simulasi

Simulasi dengan bantuan komputer mencoba untuk menyamai proses

dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya siswa menggunakan komputer

untuk mensimulasikan menerbangkan pesawat terbang.

d. Permainan Intruksional

14

Page 15: kelompok IX

Program permainan yang dirancang dengan baik dapat memotivasi

siswa dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Permainan

intruksional yang berhasil menggabungkan aksi-aksi permainan video dan

keterampilan penggunaan papan ketik pada komputer.

e. Faktor Pendukung Keberhasilan

Keberhasilan penggunaan komputer dalam pengajaran amat tergantung

pada berbagai faktor seperti proses kognitif dan motivasi belajar.

15

Page 16: kelompok IX

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Secara garisa besar media adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun

kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau

sikap.

2. Dalam proses belajar mengajar, ada beberapa tinjauan tentang landasan

penggunaan media pembelajaran, antara lain landasan filosofis, psikologis,

teknologis, dan empiris.

3. Fungsi media pendidikan menurut Levie & Lentz adalah fungsi atensi, afektif,

kognitif, kompensatoris.

4. Beberapa pengenalan tentang media diantaranya, media trsdisional dan mutakhir.

5. Pemilihan media pembelajaran diantaranya adalah Motivasi, perbedaan

individual, tujuan pembelajaran, organisasi isi, persiapan sebelum belajar, emosi,

partisipasi, umpan balik, pengutan, latihan dan pengulangan, dan penerapan.

6. Pengembangan media visual, audio-visual, dan komputer dapat kita lihat pada

semkain berkembangnya teknologi.

3.2 Saran

Dari pembahasan diatas, kami berharap para pendidik dapat menggunakan media

pembelajaran yang telah berkembang pada pendidikan, supaya anak didik tidak

ketinggalan, dan tidak bosan dengan pelajaran-pelajaran yang mereka terima.

16

Page 17: kelompok IX

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Bahri, Jdamarah Syaipudin dan Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Harjanto. 1996. Perencanan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

www.media Pendidikan.com. diakses pada hari sabtu, 27 Februari 2011. pukul 11.30 WIB.

17

Page 18: kelompok IX

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .......................................................................................1

1.2. Permasalahan ...........................................................................................1

1.3. Tujuan .....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep media pembelajaran .........................................................................3

2.2 Fungsi dan Manfaat Media.............................................................................7

2.3 Beberapa pengenalan tetang Media................................................................9

2.4 Pemilihan Media ............................................................................................11

2.5 Pengembangan Media....................................................................................12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................15

3.2 Saran...............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................16

18