Laporan Identifikasi Tikus

19
LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI TIKUS Dosen mata kuliah : H.Sardjito Eko Widarso, SKM, MP Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu Disusun oleh : Dani Novita Putri P07133114052 Semester II / Regular B KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Transcript of Laporan Identifikasi Tikus

Page 1: Laporan Identifikasi Tikus

LAPORAN PRAKTIKUMIDENTIFIKASI TIKUS

Dosen mata kuliah : H.Sardjito Eko Widarso, SKM, MP

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengendalian Vektor dan

Binatang Pengganggu

Disusun oleh :

Dani Novita PutriP07133114052

Semester II / Regular B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN D III KESEHATAN LINGKUNGAN

2015

Page 2: Laporan Identifikasi Tikus

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-

Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini.

Saya ucapkan terimakasih atas bantuan, bimbingan, dan arahan kepada semua

pihak yang telah membantu, antara lain :

Bapak H. Sardjito Eko Widarso SKM, MP selaku dosen pengampu mata kuliah

Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu

Orang tua yang telah mendukung

Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Saya selaku penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, saya mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun

untuk perbaikan laporan praktikum saya selanjutnya dari semua pihak.

Saya berharap laporan praktikum yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak. Dan semoga, ilmu yang saya peroleh ini dapat saya terapkan dalam

kehidupan. Aamiin.

Yogyakarta, 7 Juni 2015

penyusun

Page 3: Laporan Identifikasi Tikus

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I. PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang .................................................................................................. 1

B.       Tujuan ............................................................................................................... 1

BAB II. DASAR TEORI…......................................................................................... 2

BAB III. METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat Praktikum ............................................................................ 5

B. Alat dan Bahan ................................................................................................... 5

C. Cara Kerja ........................................................................................................... 6

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil .................................................................................................................... 7

B. Pembahasan ......................................................................................................... 7

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10

Page 4: Laporan Identifikasi Tikus

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tikus dapat dikatakan sebagai hewan yang paling dekat dengan manusia, karena

mereka tinggal disekitar bahkan serumah dengan manusia, makan makanan yang

dimakan oleh manusia bahkan berbagi penyakit dengan manusia sehingga dapat

merugikan manusia.

Kerugian yang ditimbulkan oleh tikus dapat dilihat dari segi ekonomi, sosial

budaya, dan kesehatan.Dari segi ekonomi, tikus dapat merusak tanaman petani dan

bahkan merusak bangunan kediaman manusia.Dari segi sosial budaya dapt menurunkan

martabat manusia karena dengan banyaknya tikus menandakan bahwa nilai kesehatan

penghuninya rendah. Sedangkan dari segi kesehatan yaitu dapat menimbulkan berbagai

jenis penyakit yang ditularkan melalui tikus tersebut salah satunya adalah tyfus, pes,

leptospirosis dan lain-lain.

Oleh karena itu, tikus perlu diberantas agar tidak menimbulkan penyakit dan

kerugian material. Adapu cara pemberantasa tikus itu sendiri perlu diadakan survey dan

identifikasi tikus.

B. TUJUAN

Tujuan dari praktikum identifikasi tikus ini adalah “ untuk mengetahui cara

identifikasi  dan jenis tikus”

Page 5: Laporan Identifikasi Tikus

BAB II

DASAR TEORI

Insect dan rodent, baik disadari atau tidak, kenyataanya telah menjadi saingan

bagi manusia. Lebih dari itu insect dan rodent, pada dasarnya dapat mempengaruhi

bahkan mengganggu kehidupan manusia dengan berbagai cara. Dalam hal jumlah

kehidupan yang terlibat dalm gangguan tersebut, erat kaitanya dengan kejadian/penularan

penyakit. Hal demikian dapat dilihat dari pola penularan penyakit pest yang melibatkan

empat faktor kehidupan, yakni Manusia, pinjal , kuman dan tikus.

Upaya untuk mempelajari kehidupan tikus menjadi sangat relefan. Salah satunya

adalah mengetahui jenis atau spesies tikus yang ada, melalui identifikasi maupun

deskripsi. Untuk keperluan ini dibutuhkan kunci identifikasi tikus atau tabel deskripsi

tikus, yang memuat ciri–cirri morfologi masing – masimg jenis tikus. Ciri–ciri morfologi

tikus yang lazim dipakai untuk keperluan tersebut di antaranya adalah : berat badan

( BB ), panjang kepala ditambah badan (H&B), ekor (T), cakar (HF), telinga (E),

tengkorak (SK) dan susunan susu (M). Disamping itu, lazim pula untuk diketahui bentuk

moncong,warna bulu, macam bulu ekor, kulit ekor, gigi dan lain-lain.

Klasisifikasi Tikus :

Kingdom : Animalia

Phyllum : Chordata

Class : Mammalia

Ordo : Rodentia

Family : Muridae

Genus : Bandicota

Ordo Rodentia merupakan ordo dari kelas Mammalia yang terbesar karena

memiliki jumlah spesies terbanyak yaitu 2.000 spesies (40 %) dari 5.000 spesies untuk

seluruh kelas Mammalia. Dari 2.000 spesies Rodentia, hanya kurang lebih 150 spesies

tikus yang ada di Indonesia dan hanya 8 spesies yang paling berperan sebagai host

(vektor) dari agent patogen terhadap manusia dan hama pertanian.  Delapan spesies tsb :

Rattus norvegicus (tikus riol/got/selokan/kota), Rattus-rattus diardii (tikus rumah/atap),

Page 6: Laporan Identifikasi Tikus

Mus musculus (mencit rumah), Rattus exulans (tikus ladang), Bandicota indica (tikus

wirok), Rattus tiomanicus (tikus pohon), Rattus argentiventer (tikus sawah), Mus caroli

(mencit ladang).

No Morfologi Tikus roil Tikus  atap Mencit rumahTikus

ladang

1. Tekstur rambut Kasar dan

agak

panjang

Agak kasar Lembut dan

halus

Lembut

dan halus

2. Bentuk hidung Kerucut

terpotong

Kerucut Kerucut Kerucut

3. Bentuk badan Silindris,

membesar

kebelakang

Silindris Silindris Silindris

4. Warna badan

bagian

punggung

Coklat

hitam

kelabu

Coklat 

hitam

kelabu

Coklat  hitam

kelabu

Coklat 

kelabu

5. Warna badan

bagian perut

Coklat

kelabu

(pucat)

Coklat 

hitam

kelabu

Coklat  hitam

kelabu

Putih

kelabu

6. Warna ekor

bagian atas

Cokelat

hitam

Cokelat

hitam

Cokelat hitam Cokelat

hitam

7. Habitat Gudang,

selokan,

rumah

Rumah,

gudang

Rumah, gudang Sawah,

ladang 

8. Bobot tubuh

(gr)

150-600 60-300 8-30 30-85

9. Panjang kepala 150-250 100-210 55-100 80-150

Page 7: Laporan Identifikasi Tikus

+ badan (mm)

10. Panjang ekor

(mm)

160-210 120-250 70-110 110-180

11. Lebar daun

telinga (mm)

18-24

(berambut)

19-23 9-12 16-20

12. Panjang telapak

kaki belakang

(mm)

40-47 30-37 12-18 22-28

R.norvegicus, R.rattus dan M.musculus mempunyai distribusi geografi yg

menyebar diseluruh dunia sehingga disebut sebagai hewan kosmopolit. Sisanya hanya

sekitar Asia dan Asia Tenggara saja. Tikus wirok, tikus riul, tikus sawah dan mencit

ladang termasuk hewan terestrial yg dicirikan dengan ekor relatif pendek thdp kepala dan

badan serta tonjolan pada telapak kaki yg relatif kecil dan halus. Tikus pohon, tikus

rumah (atap), tikus ladang dan mencit rumah termsuk hewan arboreal yg dicirikan dgn

ekor yg panjang serta tonjolan pada telapak kaki yg besar dan kasar.

Salah satu ciri terpenting dari Ordo Rodentia (hewan pengerat) adalah

kemampuannya untuk mengerat benda-benda yg keras. Maksud mengerat untuk

mengurangi pertumbuhan gigi serinya terus menerus. Pertumbuhan gigi seri yg terus

menerus disebabkan oleh tidak adanya penyempitan pada bagian pangkalnya sehingga

terdapat celah yg disebut diastema. Diastema berfungsi untuk membuang kotoran yg ikut

terbawa dgn pakannya masuk kedalam mulut. Rodentia tidak mempunyai gigi taring,

sehingga ada cekah antara geraham dan gigi seri (diastema).

Page 8: Laporan Identifikasi Tikus

BAB III

METODOLOGI

A. WAKTU DAN LOKASI PRAKTIKUM

Hari : Rabu

Tanggal : 27 Mei 2015

Tempat : Laboratorium Rekayasa

B. ALAT DAN BAHAN

Alat

No Nama Alat Jumlah

1. Sarung tangan 1 pasang

2. Masker 1 buah

3. Timbanngan 1 buah

4. Penggaris 1 buah

5. Sisir tikus 1 buah

6. Karung tepung 1 buah

7. Toples 1 buah

8. Alat tulis secukupnya

Bahan

No Nama Alat Jumlah

1. Tikus hidup 1 ekor

2. Chloroform secukupnya

3. Kapas secukupnya

4. Kertas putih 1 lembar

C. CARA KERJA

Page 9: Laporan Identifikasi Tikus

1. Mengambil tikus dari perangkap

Menyiapkan karung gandum untuk mengambil tikus dari perangkap.

Membuka kait pengunci perangkap

Memasukkan setengah bagian perangkap ke dalam karung sambil dibuka

tangkai pemegang dengan menarik tangkai sampai ke bawah.

Menggiring tikus dari perangkap masuk ke dalam karung gandum.

Memegang ujung karung yang sudah ada tikus dengan agak renggang.

2. Mematikan tikus

Memasukkan tikus dari karung gandum kedalam toples , dengan cara

memasukkan ujung karung ke dalam toples kemudian tikus digiring hingga

masuk ke dalam toples.

Memasukkan kapas yang sudah dibasahi dengan cairan klorofoam ke dalam

toples.

Menunggu beberapa saat sampai tikus sudah mati, memastikan dengan cara

membolakbalikkan toples . apabila tidak ada gerakan pada tikus berarti sudah

mati.

3. Menyisir tikus

Mengambil Tikus dalam toples kemudian diletakkan pada kertas HVS.

Menyisir tikus dengan sisir tikus dari ujung kepala sampai ujung ekor.

4. Menimbang tikus

Menyetarakan timbangan , dengan bantuan kertas.

Meletakkan tikus ke sisi timbangan

Membaca hasil timbangan.

5. Mengukur tikus

Menyiapkan penggaris , kertas HVS dan alat tulis

Meletakkan tikus pada kertas HVS

Mengukur tikus per bagian sesuai dengan ukururan tubuh yang dibutuhkan.

Mencatat hasil pengukuran.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 10: Laporan Identifikasi Tikus

A. HASIL

Setelah melakukan praktikum, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Tekstur rambut : Lembut dan halus

2. Bentuk hidung : kerucut

3. Bentuk badan        : Silindris

4. Warna bulu badan : Putih

5. Bobot tubuh : 13,8 gram

6. Panjang keseluruhan (TL)                  : 150 mm

7. Panjang  badan +  kepala ( H&B)       : 70 mm

8. Panjang Ekor (T)                                : 80 mm

9. Tengkorak (SK)                                  : 2 mm

10. Panjang telinga (E)                             : 15 mm

11. Panjang Telapak Kaki (HF)                : 10 mm

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa jenis tikus yang

diamati termasuk ke dalam spesies Mus musculus atau mencit rumah. Dimana pada saat

penyisiran tikus tidak didapatkan ektoparasit pada tikus tersebut.

Spesies Mus musculus ini dapat dilihat dari ciri bentuk badan yang silindris,

bentuk hidung kerucut, dan tekstur rambut yang lembut dan halus dan proporsi tubuh

(berat badan, panjang TL, H&B, T, SK, E dan HF) yang lebih kecil dibanding spesies

yang lainnya . Walaupun terdapat hasil pengukuran yang tidak sesuai dengan ukuran

standarnya yaitu pada hasil pengukuran HF (hand Foot) atau panjang kaki belakang dan

E (ear) atau panjang telinga. Hasil penggukuran panjang HF yang telah dilakukan yaitu

10 mm. sedangkan panjang HF pada species Mus musculus pada umumnya berkisar 12-

18 mm. dan panjang E hasil penguurang yaitu 15 mm, sedangkan panjang E pada species

Mus musculus pada umumnya berkisar 9-12 mm. Hal ini mungkin disebabkan pengkuran

yang dilakukan kurang akurat atau kurang teliti karena keterbatasan waktu .

Meskipun demikian, hasil pengukuran yang telah ditunjukan menunjukan bahwa

spesies tius yang diidentifikasi mengarah pada ciri – ciri yang dimiliki oleh Mus

Page 11: Laporan Identifikasi Tikus

musculus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis tikus yang telah diidentifikasi

merupakan tikus dengan species Mus musculus yang tidak membawa ektoparasit.

Page 12: Laporan Identifikasi Tikus

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Jenis tikus yang telah teridentifikasi yakni spesies Mus musculus

2. Metode identifikasi yang digunakan yaitu metode pengamatan dan pengukuran.

B. Saran

1. Pada tahap pengukuran bagian tubuh tikus dilakukan dengan cermat dan teliti.

2. Tidak terburu-buru dalam melakukan identifikasi dan/atau pengukuran, sehingga

dihasilkan hasil identifikasi dan/atau pengukuran yang akurat.

Page 13: Laporan Identifikasi Tikus

DAFTAR PUSTAKA

http//bahan lap.identifikasi tikus/laporan-pengamatan-tikus.html

http//laporan-pengamatan-tikus.html