LAPORAN IDENTIFIKASI BAKTERI KLEBSIELLA

download LAPORAN IDENTIFIKASI BAKTERI KLEBSIELLA

of 11

Transcript of LAPORAN IDENTIFIKASI BAKTERI KLEBSIELLA

  • 8/10/2019 LAPORAN IDENTIFIKASI BAKTERI KLEBSIELLA

    1/11

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.Latar Belakang

    Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan

    makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga

    lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula

    yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang

    lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil

    dan berukuran renik atau mikroskopik(http://makalah biologiku.com).

    Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak bahaya kerusakan. Hal itu terlihat dari

    kemampuannya menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan, dan menimbulkan penyakit yang

    berkisar dari infeksi ringan sampai kepada kematian. Mikroorganisme juga dapat mencemari

    makanan, dan menimbulkan perubahan-perubahan kimiawi didalamnya, membuat makanan

    tersebut tidak dapat dikomsumsi atau bahkan beracun.

    Manusia dan binatang memiliki flora normal yang melimpah dalam tubuhnya yang penyakit

    melimpah dalam tubuhnya yang biasanya tidak menyebabkan tetapi mencapai keseimbangan

    yang menjamin bakteri dan inang untuk tetap bertahan, tumbuh dan berpropagasi. Beberapa

    bakteri penting yang menyebabkan penyakit pada perbenihan biasanya tumbuh bersama dengan

    flora normal (misalnya Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus). Ada beberapa

    bakteria yang sudah jelas patogen (misalnya Salmonella typhi), tapi infeksi tetap belum kelihatan

    atau subklinis dan inang merupakan pembawa bakteri (Brooks, dkk 2005).

    Bakteri ini berasal dari family Enterobacteriaceae. Klebsiella pertama kali diteliti dan diberi

    nama oleh bacteriologist Jerman yang bernama Edwin Klebs (1834-1913).

    Koloni Klebsiella besar sangat mukoid dan cenderung besatu bila lama dieramkan.

    Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri ini antara lain adalah bronkopneumoniae dan

    pneumonia bakteri gram negatif. Hampir semua pneumonia disebabkan oleh bakteri

    ini. Klebsiella pneumoniaterdapat dalam saluran nafasdan feses sekitar 5 % orang normal dan

    dapat menyebabkan pneumonia bacterial. Sampai saat ini para ahli masih banyak melakukan

    penelitian mengenai obat apa yang cocok untuk menghambat pertumbuhan

    bakteri Klebsiella pneumoniae ini. Ada artikel yang menerangkan bahwa daya antimikroba

    kombinasi ampisilin dan klorampenikol dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab

    bronkopneumoniae pada anak kecil tersebut. Hal itu dapat dilihat dari nilai konsentrasi hambat

    minimal (KHM) antibiotic yang digunakan. Sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik

    untuk menangani mikroba ini.

    Untuk mengetahui spesies bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia maka dilakukan

    suatu langkah identifikasi dan isolasi terhadap specimen yang diperoleh dari tubuh manusia yang

    didiagnosa terinvasi oleh bakteri. Specimen yang biasa digunakan sebagai bahan pemeriksaan

    http://unjabisnis.com/http://unjabisnis.com/
  • 8/10/2019 LAPORAN IDENTIFIKASI BAKTERI KLEBSIELLA

    2/11

    dapat berupa sputum, faeces,urin, dan sisa-sisa bahan makanan, eksudat atau pus dari

    abses,rectal swab,swab amandel dan darah.

    B. Maksud

    Maksud dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi

    bakteri Klebsiella dalam sampel yang digunakan yaitu urine. Selain itu, praktikum juga

    dimaksudnkan untuk mengetahui jenis dari bakteri Klebsiella dalam sampel.

    C. Tujuan

    Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk mengisolasi dan mengidentifaki

    bakteriKlebsiella dalam urine dan penyakit-penyakit yang ditimbulkannya.

  • 8/10/2019 LAPORAN IDENTIFIKASI BAKTERI KLEBSIELLA

    3/11

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A.Tinjauan Umum Klebsiella

    Nama bakteriberasal dari kata bakterion(bahasa Yunani)yang berarti tongkat atau

    batang.Sekarang nama tersebutdipakai untuk menyebut sekelompok mikroorganisme yang bersel

    satu ,tidak berklorofil (meskipun ada beberapa yang terkecuali),berbiak dengan pembelahan diri

    ,serta demikian kecilnya sehingga hanya tampak dengan mikroskop.

    (Prof.Dr.D.Dwidjoseputro,1998:22)

    B. Klasifikasi Klebsiella

    Kerajaan : Bakteri

    Filum : Proteobacteria

    Kelas : Gamma Proteobacteria

    Ordo : Enterobakteriales

    Family : Enterobakteriaceae

    Genus : Klebsiella

    Species : Klebsiella pneumonia

    Kleibsiella Oxytoca

    Klebsieella ozaenae

    Klebsiella rhino scheleromatis

    C. Morfologi

    Bakteri ini termasuk Gram negatif, berbentuk panjang atau pendek yang bersifat fakultatif

    anaerob. Bakteri Klebsiella berbentuk basil atau batang , tidak berspora, tidak bergerak, dan

    memiliki kapsul.Bakteri ini berukuran 0,5-1,5 1-2 mikron. Mempunyai selubung yang lebarnya

    2-3 kali ukuran kuman. Berpasangan atau berderet, tetapi bakteri Klebsiella tidak

    bergerak(Soemarno,2000)

    D.Gejala Klinis

    K.pneumoniae dapat menyebabkan pneumonia bacterial. K.pneumoniae banyak terdapat

    dalam saluran nafas dan feses sekitar 5 % orang normal. K.pneumoniae dapat menyebabkan

    konsolidasi luas disertai nekrosis hemoragik pada paru-paru. Klebsiella kadang-kadang

    menyebabkan infeksi saluran kemih dan bakteremia dengan lesi fokal pada pasien yang

    lemah. Klebsiella menduduki ranking kedua setelah E.coli untuk infeksi saluran kemih di orang-

    orang yang sudah berumur. Klebsiella juga merupakan suatu opportunistic pathogen untuk

    pasien dengan penyakit paru-paru kronis dan rhinoscleroma.Feses adalah salah satu sumber yang

    paling signifikan dalam hal infeksi kepada pasien, yang selanjutnya diikuti oleh berhubungan

  • 8/10/2019 LAPORAN IDENTIFIKASI BAKTERI KLEBSIELLA

    4/11

    dengan alat-alat yang sudah terkontaminasi oleh bakteri. Penyakit utama yang ditimbulkan oleh

    bakteri ini adalah pneumonia. Penumonia adalah inflasi parenkim paru, biasanya berhubungan

    dengan pengisian cairan di dalam alveoli. Hal ini terjadi ini terjadi akibat adanya invaksi agen

    atau infeksius adalah adanya kondisi yang mengganggu tahanan saluran.

    Dengan demikian flora endogen menjadi pathogen ketika memasuki saluran pernafasan.

    Pneumonia adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang

    bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi oleh cairan.

    Pneumonia dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus,

    jamur, atau parasit. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru

    atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum

    alkohol. Pasien yang rentan mengalami pneumonia antara lain peminum alcohol, perokok,

    penderita diabetes, penderita gagal jantung, dan penderita AIDS. Pada penderita pneuminiae,

    kantong udara paruparu penuh dengan nanah dan cairan yang lainnya.

    Dengan demikian, fungsi paru-paru, yaitu menyerap udara bersih (oksigen) dan

    mengeluarkan udara kotor menjadi terganggu. Akibatnya, tubuh menderita kekurangan oksigen

    dengan segala konsekuensinya, misalnya menjadi lebih mudah terinfeksi oleh bakteri lain (super

    infeksi) dan sebagainya. Jika demikian keadaannya, tentu tambah sukar penyembuhannya.

    Penyebab penyakit pada kondisi demikian sudah beraneka macam dan bisa terjadi infeksi yang

    seluruh tubuh.

    E.Penularan dan Pengobatan

    Pneumonia dapat terjadi akibat menghirup bakteri yang ada di udara. Selain itu dapat

    juga disebarkan melalui darah yang berasal dari tempat lain misalnya luka, dan perpindahan

    langsung bakteri dari infeksi di dekat paru-paru. Jika melalui saluran nafas, bibit penyakit yang

    masuk akan dilawan oleh berbagai macam sistem pertahanan yang dimiliki oleh tubuh kita. Yang

    dimaksud dengan sistem pertahanan tubuh, misalnya struktur kulit, proses batuk, hingga sel-sel

    pembunuh yang berada dalam darah maupun cairan limfe kita (sistem antibodi). Pada

    orangorang yang terganggu pertahanan tubuhnya, misalnya kesadaran menurun, usia lanjut,

    menderita penyakit pernapasan kronik/PPOM, infeksi virus, diabetes mellitus, dan penyakit

    kronis lainnya, termasuk juga pada penderita penyakit payah jantung atau kanker, mereka itu

    menjadi mudah sakit. Selain itu, jumlah bakteri atau virus serta keganasan virus/bakteri tersebut

    yang masuk ke tubuh calon penderita bisa mempengaruhi,apakah seseorang menjadi sakit atau

    tidak. Gejalagejala yang biasanya timbul dari penderita peneumonia antara lain batuk berdahak

    dimana dahaknya seperti lendir berwarna hijau atau seperti nanah, nyeri dada, menggigil,

    demam, mudah lelah, sesak nafas, sakit kepala, nafsu makan berkurang, mual, muntah, tidak

    enak badan, kekakuan sendi, kekakuan otot, kulit lembab, batuk darah, nyeri perut, dan

    pernafasan yang cepat. Untuk mendiagnosa diadakan berbagai macam pemeriksaan antara lain

  • 8/10/2019 LAPORAN IDENTIFIKASI BAKTERI KLEBSIELLA

    5/11

    dengan menggunakan stetoskop, rontgen dada, pembiakan dahak dan penghitungan gas darah

    arteri.

    Untuk pengobatan dapat digunakan senyawa yang memiliki cincin laktam. Ada artikel

    yang menyebutkan bahwa kombinasi antara ampisilin dan klorampenikol dapat menghambat

    pertumbuha dariKlebsiella ini. Akan tetapi Klebsiella juga sudah resisten terhadap beberapa

    antibiotic. Sehingga sampai sekarang para peneliti masih banyak mengadakan eksperimen untuk

    mencari obat yang ampuh untuk jenis bakteri ini.Namun selain itu pertama-tama penderita harus

    di beri antibiotik, untuk tetap menjaga keadan tubuh agar stabil

    F. Media Identifikasi

    Klebsiella dapat bumbuh dengan baik pada media pembenihan seperti pada media Blood

    Agar Plate (BAP), Endo agar, dan Mac Conkey Agar Plate pad suhu 37C. Ciri-ciri pertumbuhan

    koloniKlebsiella pada media-i media pembenihannya yaitu (Soemarno,2000);

    a) Media Mac Conkay Agar (MCA)

    Klebsiella pada media Mac Conkey memiliki ciri-ciri pertumbuhan yaitu

    memiliki koloni besar-besar, smooth, cembung, berwarna merah muda sampai merah

    bata bersifat mucoid yakni pada saatkoloni diambil dengan ose akan kelihatan molor

    seperti tali atau benan (elastic)

    b)

    Media Endo AgarKlebsiella pada media Endo agar memiliki ciri-ciri pertumbuhan yaitu memiliki

    koloni kecil sampai besar, berwarna merah muda sampai merah tua,cembung dan

    mucoid.

    c) Media BAP (Blood Agar Palte)

    Klebsiella pada media BAP memiliki ciri-ciri pertumbuhan yaitu koloni

    besar, putih-abu-abu, smooth, cembung, mucoid atau tidak, dan anhaemolytis.

    d) Uji biokimia

    Uji biokimia dilakukan untuk melihat karakteristik bakteri melalui reaksi

    biokimia, yang biasa dilakukan diantaranya:

    e) TSIA (Tripel Sugar Iron Agar)

    Digunakan untuk identifikasi bakteri gram negatif batang, untuk melihat

    kemampuan meragi glukosa dan sukrosa atau laktosa.

    f) Fermentasi karbohidrat/gula-gula

    Uji gula-gula dilakukan untuk menentukan kemampuan dari bakteri untuk

    menfermentasikan beberapa jenis gula-gula seperti glukosa, laktosa, maltose, manitol dan

    sukrosa.

    g) MR/VP (methyl red /voges proskauer)

    Uji ini dilakukan untuk menentukan organisme yang memproduksi dan mengelola

    asam dan produk-produknya dari hasil fermentasi glukosa, memperlihatkan kemampuan

  • 8/10/2019 LAPORAN IDENTIFIKASI BAKTERI KLEBSIELLA

    6/11

    sistem buffer dan menentukan organism yang menghasilkan prosuk netral (asetil metal

    karbinol atau aseton) dari hasil fermentasi glukosa

    h) SIM(sulfur, indol, motility)

    Uji ini untuk mengetahui pergerakkan bakteri, produksi indol dan pembentukkan

    gas H2S

    i) Simon Citrate (SCA)

    Uji ini dilakukan untuk menentukkan bakteri yang menggunakan sitrat sebagai

    sumber karbon

  • 8/10/2019 LAPORAN IDENTIFIKASI BAKTERI KLEBSIELLA

    7/11

    BAB III

    METODE KERJA

    A. Alat

    Alat yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

    Objek Glass

    Ose bulat dan ose lurus

    Lampu spiritus

    Bak pewarnaan

    Tabung reaksi

    Mikroskop

    Pipet tetes

    Incubator

    Korek gas

    B. Bahan

    Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

    1. Sampel : Urine

    2.

    Reagen

    NaCl 0,9 %

    KOH 10%

    Safranin

    CGV (Carbol Gentian Violet)

    Alcohol 96%

    Lugol

    Indicator methyl red

    - naftol

    3. Media

    Media BHIB (Brain Heart Infussion Broth)

    Media MCA (Mac Conkay Agar)

    Media ENDO agar dan EMBA (Eosin Metil bile Agar)

    Media SIM (Sulfur Indol Motility)

    Media Urea Media MR/VP(Methyl Red/Voges Proskauer)

    Media SIM(Sulfit,Indol,Motility)

    Media SCA (Simon Citrat Agar)

    Media Gula-gula (glukosa, sukrosa, maltose, laktosa, dan amnitol)

  • 8/10/2019 LAPORAN IDENTIFIKASI BAKTERI KLEBSIELLA

    8/11

    C. Metode Kerja

    Langkah-langkah dalam pemeriksaan bakteri Klebsiella adalah sebagai berikut :

    Hari pertama (I)

    1. Penanaman sampel pada media pemupuk BHIB

    a) Ambil urine lalu centrifuge selama 15 menit.

    b)Buang supernatanya. Dengan menggunakan ose ambil endapan dan tanam pada media

    BHIB.

    c) Di incubator selama 18-24 jam pada suhu 37C.

    Hari Kedua (II)

    1. Lakukan pewarnaan gram

    a) Ambil suspensi bakteri pada BHIB.

    b)

    Buat apusan pada objek glass yang bersih dan bebas lemak. Setelah kering, fiksasi

    sediaan.

    c) Warnai sediaan dengan CGV selama 1-2 menit kemudian bilas dengan air mengalir.

    d) Tetesi sediaan dengan lugol selama 45 detik-1 menit, bilas dengan air mengalir.

    e) Lunturkan sediaan dengan alcohol 96% sampai warna luntur, bilas dengan air.

    f) Tetesi sediaan zat warna safranin selam 1 menit, bilas dengan air.

    g) Setelah preparat kering, amati dibawah mikroskop dengan perbesaran objektif 100.

    2. Penanaman pada media selektif MCA, ENDO, dan BAP

    a)Dengan menggunakan ose steril ambil suspensi bakteri pada BHIB lalu goreskan

    dipermukaan media MCA, ENDO, dan EMBA.

    b)Incubator selama 18-24 jam dengan suhu 37C.

    Hari Ketiga (III)

    1. Lakukan Pewarnaan gram dengan mengambil koloni yang sesuai pada media MCA,

    ENDO, dan EMBA.

    2. Penanaman pada media KIA

    Dengan menggunakan ose lurus (nahl), tusuk media KIA, sampai dasar tabung

    dan buat goresan pada daerah miring.

    3. Penanaman pada media biokimia dan gula-gula.

    Dengan koloni yang sama, ambil dan tanam pada media biokimia (SIM, SCA,

    urea, dan MR/VP), dan gula-gula (glukosa, sukrosa, maltose, manitol, dan laktosa)

    Hari keempat (IV)

    Amati perubahan yang terjadi pada media SIM, SCA, MR/VP, urea, glukosa, laktosa,

    maltose, sukrosa, dan manitol.

    Untuk media SIM tabahkan dengan reagen covacs 2-3 tetes.

    Untuk media MR ditetesi dengan indicator Methyl Red 3 tetes.

    Untuk media VP ditetesi dengan KOH 10% 4 tetes dan - naftol 12 tetes.

    Hasil pengamatan disesuaikan dengan tabel biokimia untuk menentukan jenis bakteri.

  • 8/10/2019 LAPORAN IDENTIFIKASI BAKTERI KLEBSIELLA

    9/11

    Pembahasan

    Hari kedua (II)

    a) Terjadi kekeruhan pada media BHIB yang menandakan adanya pertumbuhan bakteri

    pada media tersebut.

    b) Bakteri berbentuk bacil dan streptobacil. Bakteri berwarna merah artinya bakteri luntur

    pada pelunturan dengan alcohol, namun mampu mengikat zat warna pembanding yaitu

    safranin sehingga berwarna merah.

    Hari ketiga (III)

    a) Media Mac Conkay Agar (MCA)

    Pada media MCA didapatkan pertumbuhan koloni yaitu memiliki ciri-ciri ukuran

    koloni kecil-kecil, tak berwarna, smooth, cembung, berlendir dan mucoid.

    b)

    Media ENDO agar

    Pada media Endo agar didaptkan hasil pertumbuhan koloni yaitu memiliki ciri-ciri

    berukuran kecil sampai sedang, smooth, cembung, bulat,dan berwarna merah muda /

    merah ros

    c) Media EMBA

    Tidak terjadi pertumbuhan (TAP)

    Hari keempat (IV)

    1. TSIA

    Pada bagian lereng media TSIA tidak mengalami perubahan warna yaitu merah ,

    Ini menunjukkan bahwa bakteri tidak mampu menfermentasikan glukosa pada lereng

    dalam media TSIA. Pada dasar media TSIA terjadi perubahan warna yaitu kuning.Ini

    menunjukan bahwa bakteri ini mampu memfermentasikan sukrosa dan laktosa yang

    teradapat di dasar media.

    Terdapat endapan hitam pada media yang menandakan bahwa bakteri memiliki

    enzim desulfurase. Enzim tersebut digunakan menghidrolisis asam amino dengan gugus

    samping SH sehingga akan menghasilkan H2S yang bereaksi dengan FeSO4 dan

    membentuk endapan hitam FeS.

    Adanya ruangan kosong atau udara pada media menandakan bahwa bakteri

    mampu menghasilkan gas.

    2. KIA

    Pada penanaman pada media KIA didapatkan hasil alkali acid yang menandakan

    bahwa bakteri mampu menfermentasikan gula-gila dalam media tersebut.

    3.

    Gula-gula

    Hasil positif didapatkan pada seluruh gula-gula yang digunaka baik glukosa, maltose,

    laktosa, sukrosa dan manitol. Hasil positif ditandai dengan adanya perubahan warna

    indicator yang terdapat dalam media ini yaitu dari biru menjadi kuning. Perubahan warna

  • 8/10/2019 LAPORAN IDENTIFIKASI BAKTERI KLEBSIELLA

    10/11

    tersebut disebabkan karena bakteri yang tumbuh di dalamnya mampu memfermentasikan

    gula-gula tersebut berupa produk asam.

    4. SIM :

    a) S (sulfur) : Bakteri tidak menghasilkan sulfur. Hal ini ditandai dengan tidak

    terbentuknya endapan hitam pada media, karena bakteri ini tidak mampu

    mendesulfurasi cysteine yang terkandung dalam media SIM.

    b) I (indol) : Reaksi indol hanya bisa dilihat ketika pertumbuhan bakteri pada media

    ini ditambahkan dengan reagen Covacs. Indol dikatakan positif jika terdapat

    cincin merah pada permukaannya. Warna merah dihasilkan dari resindol yang

    merupakan hasil reaksi dari asam amino tryptopan menjadi indol dengan

    penambahan Covac's. Bakteri yang mampu menghasilkan indol menandakan

    bakteri tersebut menggunakan asam amino tryptopan sebagai sumber carbon.

    Pada hasil pengamatan diperoleh Indol negatif sehingga dapat disimpulkan

    bakteri yang tumbuh tidak menggunakan asam amino tryptopan sebagai sumber

    carbonnya.

    c) M (motility) : Pergerakan bakteri dapat terlihat pada media ini berupa berkas

    putih di sekitar tusukan. Adanya pergerakan ini bisa dilihat karena media SIM

    merupakan media yang semi solid. Pada hasil pengamatan diperoleh motility

    positif. Hal ini menandakan bakteri mempunyai alat gerak dalam proses

    pertumbuhannya.

    5. MR

    Setelah ditambahkan dengan indicator metil red, media berubah menjadi

    kuning Berarti tidak terjadi fermentasi asam campuran (asam laktat, asam asetat, dan

    asam formiat) oleh bakteri.

    6. VP

    Setelah penambahan KOH 10 % dan -nafto 1 %, warna media berubah (positif).

    Ini disebabkan bakteri memfermentasikan butanadiol oleh bakteri.

    7. Urea

    Hasil yang didapat adalah negatif karena warna media tidak berubah menjadi warna

    merah muda.

    8. Simmons Citrate

    Didapatkan hasil positif(+), sebab terjadi perubahan warna pada media yakni dari

    hijau menjadi biru. Ini disebabkan bakteri Kelbsiella merupakan salah satu spesies yang

    menggunakan sitrat sebagai sumber karbon untuk metabolisme dengan menghasilkan

    suasana basa.

  • 8/10/2019 LAPORAN IDENTIFIKASI BAKTERI KLEBSIELLA

    11/11

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Dari hasil identifikasi dan isolasi yang telah dilakukan (pewarnaan, pembiakan, uji

    differensial, uji biokimia dan gula-gula) pada sampel urine ditemukan bakteri Klebsiella.

    B. Saran

    Tubuh manusia merupakan media pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri yang

    paling baik. karena hal tersebut, tubuh manusia menjadi sumber penularan penyakit yang

    paling besar. Salmonella dan Shigella merupakan salah satu bakteri yang paling seing

    menginfeksi tubuh manusia.

    Pada proses identifikasi bakteri frekuensi untuk terinfeksi dengan bakteri sangat tinggi.

    Oleh karena itu, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, handscond, dan jas

    laboratorium sangat dianjurkan. Selain itu, kebersihan dalam proses identifikasi juga sangat

    diperlukan sehingga bakteri yang diisolasi bisa tumbuh dengan baik.

    Oleh karena itu, sepatutnya lah kita menjaga kebersihan dan kesehatan diri kita dan

    lingkungan. Dengan melakukan hal-hal tersebut, frekuensi terserang penyakit bisa

    ditanggulangi.