Laporan Heamtologio Semester 3baru

download Laporan Heamtologio Semester 3baru

of 28

description

Laporan hematologi

Transcript of Laporan Heamtologio Semester 3baru

I. Judul : Hapusan Darah Tepi

II. Tujuan: Untuk mengetahui cara membuat dan membaca hapusan darah tepi

III. Metode :Pada praktikum ini menggunakan sediaan kering dengan pewarnaan giemsa

IV. Prinsip :Setetes darah dipaparkan diatas sebuah gelas objek kemudian dilanjutkan pewarnaan dan di evaluasi

V. Dasar teori :Tujuan pemeriksaan hapusan darah tepi adalah menilai berbagai unsur sel darah tepi seperti RBC (red blood cell) atau seldarah merah, WBC (white blood cell) atau sel darah putih dan PLT (platelet) dan mencari adanya parasit seperti malaria tripanasoma, mikrofilaria dan lainnya. Hapusan darah tepi yangdibuat dan diwarnai dengan baik merupakan syarat untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang baik. Penafsiran jumlah leukosit dengan lensa objektif 10X, diamati per lapang pandang. Pemeriksaan dengan pembesaran 100X, untukm eritrosit diamati kesan warna, ukuran dan bentuk eritrosit. Untuk leukosit diamati kesan morfologi dan propasi jenis leukosit (hitung jenis leukosit). Untuk trombosit diamati morfologi trombosit dan kesan jumlah. Morfologi trombosit bisa kecil, normal besar dan giant trombocyte. Leukosit atau sael darah putih terdiri dari beberapa jenis sel yaitu eosinofil, basofil, neutrofil stab, neutrofil segmen, limfosit, dan monosit. Untuk dapat melakukan identifikasi dengan baik, harus bisa membedakan jenis-jenis leukosit tersebut. Sel darah merah atau eritrosit merupakan jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh. Eritrosit berupa cakram kecil bikonkaf, terlihat seperti bulan sabit yang bertolak belakang jika terlihat dari samping bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin. Warna merah dari sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatannya adalah zat besi.

VI. Alat-alat dan bahan: Gelas objek Rak objek glass Mikroskop Giemsa Buffer Alkohol 96% Aquadest Oil emersiVII. Prosedur Kerja : Diteteskan satu tetes sampel darah pada salah satu ujung objek glass Peganglah glass penghapus sedemikian rupa sehingga sampel darah berada pada sudut antara glass objek dan glass penghapus (sudut 300-450) Hapusan glass penghapus ke arah tetesan darah sehingga menyentuh dan tetesan darah tadi akan merata antara ujung glass penghapus dan glass objek Geserlah gelas penghapus sedemikian rupa ke arah yang bertentangan dengan arah pertama. Dengan demikian tetesan darah tadi akan merata diatas glass objek sebagai lapisan yang tipis Hapusan yang sudah kering difiksasi dengan alkohol dan didiamkan selama 2 menit Kemudian dilanjutkan dengan pewarnaan menggunakan larutan giemsa (giemsa 25% : buffer 75%) Didiamkan selama 30 menit Setelah itu bilas dengan aquadest dan ditunggu sampai kering Pemeriksaan dengan mikroskop dilakukan dengan pembesaran 100X

VIII. Hasil pengamatan :Ditemukan eritrosi dengan berbagai jenis seperti : Monosit Limfosit Neutrofil stab Neutrofil segmen

IX. Pembahasan :Dari hasil pengamatan praktikum hapusan darah tepi,penggoresan darah dilakukan dengan teknik yang tepat, kemiringan antara objek glass dengan gelas penghapus berada pada sudut 30-450. Setelah itu dilakukan fiksasi dengan alkohol dan dilakukan pengecatan dengan giemsa (25% giemsa : 75% buffer). Hapusan darah tepi dapat dikatakan layak dibaca apabila hapusan dapat diamati secara mikroskopis. Pengamatan hapusan darah tepi, didapat jenis leukosit, antara lain : Monosit Limfosit Neutrofil stab Neutrofil segmen

X. Kesimpulan :Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil praktikum hapusan darah tepi dari pembuatan sampai pewarnaan layak dibaca

XI. Daftar pustaka :dr.Oka.tjokorda gede.2007.penuntun praktikum patologi klinik.balimateri kuliah hapusan darah tepi oleh dr.kadek mulyantari, Sp.K

Mata Kuliah: HematologiMateri Praktikum: Hitung Jenis Leukosit I Tempat: Laboratorium Poltekkes DenpasarPembimbing: Drs. A.A.N. Santa

I. JUDUL : Hitung Jenis Leukosit I

II. TUJUANUntuk menghitung jenis leukosit.

III. METODEPemeriksaan hematologi secara mikroskopis dengan sediaan kering.

IV. PRINSIPSetetes darah dipaparkan diatas sebuah gelas objek kemudian dilanjutkan dengan pewarnaan dan dilakukan pembacaan pada mikroskop dengan pembesaran 100x. Dihitung 100 sel dan dinyatakan alam %.

V. DASAR TEORIMenghitung jenis leukosit dalam darah tepi dengan cara membaca hapusan darah tepi pada mikroskop. Jumlah leukosit dipengaruhi oleh umur, penyimpangan dari keadaan basal. Pada bayi baru lahir jumlah leukosit tinggi, sekitar 10.000-30.000/ jumlah leukosit tertinggi pada bayi umur 12 jam yaitu 13.000-38.000/ setelah itu jumlah leukosit menurun secar bertahap dan pad umur 21 tahun jumlah leukosit berkisar antara 4.500-11.000/ Bila jumlah leukosit lebih dari normal, maka keadaan tersebut adalah leukositosis. Dan bila jumlah leukosit kurang dari normal, maka disebut leukopenia. Karena pada hitung jenis leukosit, neotrofil adalah sel yang paling tinggi presentasinya hampir selalu leukopenia disebabkan oleh neutropenia. Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing jenis sel. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total. Hitung jenis leukosit berbeda tergantung umur. Pada anak limfosit lebih banyak dari neutrofil segmen, sedangkan pada orang dewasa kebalikannya. Bila pada hitung jenis leukosit didapatkan eritorsit berinti lebih dari 10 per 100 leukosit, maka jumlah leukosit/ perlu dikoreksi.Jenis Jenis Leukosit adalah sebagai berikut :Basofil

Ukuran sel: 12 18 mmBentuk sel: Bulat atau ovalWarna sitoplasma: Merah muda terang, Dilapisi oleh granula dan nukleusGranularitas: Gelap, basofilik, Ukuran granula bervariasi.Jumlah bervariasiBentuk inti: ovalKeberadaan: darah: < 1 % ; sumsum tulang: < 1 %

Eosinofil

Ukuran sel: 15 25 mmBentuk sel: oval atau bulatWarna sitoplasma: pucat, ditutupi granulaGranularitas: eosinofilik (orange-red)Bentuk inti: lobulated, semicircularKeberadaan: darah: 2 4 %; sumsum tulang: < 2 %

Limfosit

Ukuran: 10 15 mmBentuk: bulat, kadang-kadang ovalWarna sitoplasma: biruGranularitas: tidak adaBentuk inti: bulat atau agak ovalTipe kromatin: homogen, padatRasio inti/sitoplasma: tinggi atau sangat tinggiNukleolus: tidak terlihat, kadang-kadang hampir tidak terlihat , satu nukleolus kecilDistribusi: darah: 25 40 % ; sumsum tulang: 5 20 %

Monosit

Ukuran: 15 25 mmBentuk: bulat, oval atau tidak teraturWarna sitoplasma: abu-abu biruGranularitas: tidak ada atau sedikit granul azurofilik halusBentuk inti: biasanya tidak teraturTipe kromatin: kromatin kasar, berkelompokRasio inti/sitoplasma: sedang atau rendahNukleolus: tak terlihatDistribusi: Darah: 4 8 % ; sumsum tulang: < 2 %

Neutrofil Segmen

Ukuran sel: 14 20 mmBentuk sel: oval atau bulatWarna sitoplasma: pinkGranularitas: sedikit azurofilik and neutrofilik, different in number granulationBentuk inti: terbagi menjadi lobus(normal kurang dari 5 lobus)Tipe kromatin: padatRatio inti/sitoplasma: rendah atau sangat rendahNukleolus: tak terlihatKeberadaan: darah: 40 75 % ; sumsum tulang: 5 20 %

Neutrofil Stab

Ukuran sel: 14 20 mmBentuk sel: oval atau bulatWarna sitoplasma: pinkGranularitas: sedikit azurofilik and neutrofilik, different in numberBentuk inti: semicircularTipe kromatin: padatRatio inti/sitoplasma: rendah atau sngt rendahNukleolus: tak terlihatKeberadaan: darah: < 5% ; sumsum tulang: 5 20 %

VI. ALAT1. Mikroskop 2. Gelas objek3. Pipet tetes

VII. BAHAN1. Oil imersi2. Preparat kering

VIII. CARA KERJA1. Identifikasi dilakukan di daerah perhitungan.2. Identifikasi sel di mulai dari satu sisi bergerak ke sisi lain, kemudian kembali ke sisi semula dengan arah zigzag berjarak 3 lapang pandang.3. Untuk memudahkan perhitungan maka di buat tabel.4. Jenis leukosit yang mula-mula terlihat dimasukkan dari kolom 1, bila jumlah sel sudah 10 pindah ke kolom 2.5. Tiap kolom mengandung 10 sel yang sudah diidentifikasi dan bila ke 10 kolom sudah terisi berarti sudah 100 leukosit yang diidentifikasi dan dihitung.

IX. HASIL PENGAMATAN

Jenis leukosit12345678910Total

Eosinofil -1-----2--3

Basofil -----------

Stab 223523214428

Segmen 476575765456

Limfosit4-1---1-1-7

Monosit ----12-1-26

Jumlah 10101010101010101010

Presentase:Eosinofil : 3 %Basofil : 0%Stab : 28 %Segmen : 56 %Limfosit : 7 %Monosit : 6 %

X. PEMBAHASAN Dalam pemeriksaan hitung jenis leukosit ini, hapusan darah tepi telah disediakan. Pemeriksaan leukosit ini yang diperhatikan hanya jenis leukosit saja. Terdapat 6 jenis leukosit yaitu eosinofil, basofil, neutrofil stab, neutrofil segmen, limfosit dan monosit. Jumlah masing-masing jenis leukosit yang didapat adalah 3 % eosinofil, 0 % basofil, 28 % neutrofil stab, 56 % neutrofil segmen, 7 % limfosit, dan 6 % monosit. Namun setelah dibandingkan dengan hasil yag diperiksa oleh alat yaitu 0% eosinofil, neutrofil, limfosit, dan monosit. Ada beberapa perbedaan, terutama perbedaan yang paling menonjol adalah jumlah eosinofil. Kesalahan yang terjadi ini disebabkan oleh daerah perhitungan yang menuju ke badan hapusan yang menyebabkan bentuk leukosit yang terlihat tidak jelas. Seharusnya daerah perhitungan dilakukan dibagian ekor (bagian yang tipis) dari hapusan. Nilai normal dari hitung jenis leukosit ini adalah 1-4 % eosinofil, 0-1 % basofil, 2-5 % stab, 36-66 % segmen, 4-8 % monosit, dan 22-40 % limfosit. Dilihat dari nilai normalnya, jumlah neutrofil stab melebihi nilai normal dan jumlah limfosit kurang dari nilai normal. Secar keseluruhan hasil dari pemeriksaan ini dapat diterima.

XI. KESIMPULAN1. Eosinofil / basofil / stab / segmen / limfosit / monosit 3% / 0% / 28% / 56% / 7% / 6%

XII. DAFTAR PUSTAKA1. Gandasoebrata R. Penuntun Laboratorium Klinik. Penerbit : Dian Rakyat. Cetakan ke empat. Jakarta. 1978.hal 11.

Mata Kuliah: HematologiMateri Praktikum: Hitung Jenis Leukosit IITempat: Laboratorium Poltekkes DenpasarPembimbing: Drs. A.A.N. Santa

I. Judul : Hitung Jenis Leukosit (Limfosit)

II. Tujuan : Untuk mengetahui jumlah dan menghitung limfosit.

III. Metode : Hitung limfosit secara mikroskopis dengan sediaan kering.

IV. Prinsip : Hitung jenis leukosit adalah mengidentifikasi dan menghitung jenis leukosit sekurang-kurangnya 100 sel, dan dinyatakan dalam %.

V. Dasar Teori :Leukosit adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari system kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amobeid, dan dapat menembus dinding kapiler/dispedesis. Dalam keadaan normal kandungan log hingga log sel darah putih dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat sekitar 7000-2500 sel per tetes. Dalam setiap millimeter kubil darah terdapat 6000 sampai 10.000 (rata-rata 8000) sel darah putih. Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat 50.000 sel per tetes. Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja sama indenpenden seperti organism sel tunggal. Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan selular, pertikel asing, atau mikroorganisme penyulap. Selain itu leukosit tidak bias membelah diri atau bereproduksi denagn cara mereka sendiri, melainkan mereka adalah produk dari sel panca hematopoietic pluripotent yang ada pada sumsum tulang. Leukosit turunan meliputi : eosinofil, basofil, stab, segmen, limfosit dan monosit (Suryanto, 2010).Limfosit terletak secara tersebar dalam nodus limfe, namun dapat juga dijumpai dalam jaringan limfoid (limpa, tonsil, apendik, bercak peyer pada usus halus, sumsum tulsng dan timus). Limfosit dalam tubuh berperan dalam system imun, melalui pembekuan antibody (imunitas hormonal) dan limfosit teraktivasi (imunitas sel T) melalui jaringan limfosit. (Anwar, 2007).

VI. Alat dan Bahan :A. Alat :1. Mikroskop2. Oil imersi3. Objek glassB. Bahan :1. Hapusan darah tepi

VII. Cara Kerja :1. Identifikasi dilakukan di daerah perhitungan (counting area).2. Identifikasi sel dimulai dari satu sisi bergerak ke sisi lain, kemudian kembali ke sisi semula dengan arah zigzag berjarak 3 lapang pandang.3. Untuk memudahkan perhitungan, maka dibuat kotak-kotak.4. Jenis leukosit yang mula-mula terlihat dimasukkan dari kolom -1, bila jumlah sel sudah 10 pindah ke kolom -2.5. Setiap kolom mengandung 10 sel yang sudah diidentifikasi, dan bila ke 10 kolom sudah terisi berarti sudah 100 leukosit yang diidentifikasi dan dihitung.

VIII. Data Hasil Pengamatan : Hitung Jenis Limfosit

JENIS LEUKOSITKOLOMJML TOTAL

12345678910

Eosinofil----------0

Basofil----------0

Stab--11-1--126

Segmen---11---114

Monosit2-1611----11

Limfosit810828810108779

Jml. Total10101010101010101010100

Hitung Dalam Bentuk Persen : * Hasil Sebenarnya :1. Eosinofil: 0% 1. Eosinofil: 4%2. Basofil: 0% 2. Basofil: 1%3. Stab: 6% 3. Stab : 1%4. Segmen: 4% 4. Segmen: 16%5. Monosit: 11% 5. Monosit: 25%6. Limfosit: 79% 6. Limfosit: 76%

IX. Pembahasan :TipeGambarDiagram% dalam tubuh manusiaKeterangan

Neutrofil65%Neutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses peradangan kecil lainnya, serta biasanya juga yang memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri; aktivitas dan matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah.

Eosinofil4%Eosinofil terutama berhubungan dengan infeksi parasit, dengan demikian meningkatnya eosinofil menandakan banyaknya parasit.

Basofil