LAPORAN HASIL ID~.uiTIAN · Laporan ini disusm atas dasar survey Andal Sosio ~nomi di daerah...
Transcript of LAPORAN HASIL ID~.uiTIAN · Laporan ini disusm atas dasar survey Andal Sosio ~nomi di daerah...
LAPORAN HASIL ID~.uiTIAN
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR
DAERAH INDUSTRI MIGAS.
( CilACAP, PANGKAJ.AN BRANDAN & RUMPAI ) •
. \; ;, :; ; •"•''"""··~"-.. """"·'·•..,;•-·1·.- ,_...\'00,'""' ----""-.... ,, .... :
I , I. •· ,. I I
OLEH
KELOMPOK SOSIO TEKNOLOGI
P.P.T.M.G.B " UMIGAS II
Jakarta, Juni 1983.
•" I
r .. .'
KATA- PENGANTAR
Laporan ini disusm atas dasar survey Andal Sosio ~nomi di daerah
Cilacap, Pangkalan Brandan dan Rtunbai, pada bulan ~stus 1982.
Sebagai dasar analisa 1aporan diangkat dari hasi1 w~ancara dengan
para penduduk dari berbagai 1atar be1akang lt'ata pen~ian Penrla. se-
ternpat, dinas. -dinas., Cama. t, I....l..ID. . ah dan di1engkapi d.erf. · an. pen. garnatan-pe..'"ga=.:r!:c..~ yang dipandang per1u. .. I
Dengan demikian haSil·. ~i.~a ·1~~~: ~~. rreropaJ~t~~j~a yang sedang
tumbuh dalam masyaraka.t pada saat 'l.tu. . .,. ;' .
::::Lru: =:=~=:~=.t~::::P . j. i
maupun dampak negat;ip1ya. . 1 . . . •
Danpak positip mttik terus dikembangkari, ·sedangkan·:~ negatip di-. .. t :. ~.. >
usahakan tmtuk di tanggulcngi. · · · · · · · • . · · · · .: ·· 1 ·. ··: i ..
Dengan demikian diharapkarl !ndtistri· Migas· dapat··lf!b'ith' Optimal dalam
memberi.kan sumbangannya bagi pembangtman masyarakat 1sekitar pada
khususnya dan kepada negara pada UIIlUIIIlya.
Dengan selesai dibuatnya 1apor·an ini -cidak lupa. k:aJqi m:r:gucapkan te
rima kasih, atas segala bantuarr kesempatan pene1iti.$ maup'liD fasilitas i
yang· diberikan kepada kami o1eh Pertamina mauptni o1~ P. T. Cal tex Pasi-
fie Indonesia se1arna kami Jre1akukan survey.
Demikianlah, mudah-mudahan apa yang tersaji dalam 1~ran ini dapat
diraih manfaatnya.
Jakarta, Jtmi 1983.
i
··""·
ii
PELAKSANA PENEUTIAN
Penanggung Jawab
Team Peneli ti
~ I
_ llr'S. Sudarnadji Setyabrta - Drs • Sutopo Sa.rrro 1
I
r./ · l:rs. Sutaryo II - Drs. Munasroh
- Drs. Sugiantoro.
DAFTAR ISI
_ Kata Pengantar
- PEU\KSANA Prn.ELITIAN
- J:li\FTAR ISI
BAB.
BAB.
BAB.
BAB.
I. PENDAHUW.AN
1. La.tar Belakang Pennasalahan
2 • Methodologi Peneli tian
II. .KEADAAN DAERAH SAMPLE PENEUTI.AN.
A. Keadaan Daerah Kabupaten Cil.J.cap
B. Keadaan Daerah Pangkalan Brandan dan
c.
III. KEGIATAN INIUSTRI MIGAS.
A. Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap
B. Pertarnina Unit E. P. I. Pangkalan Bran
C. P. T. Cal tex Pacific Indonesia Rurrbai
IV. DAMPAK SOSIAL EKONOMI.
A. Dampak Sosial EJconomi di daerah Cila
B. :DaJ!rr-~ Sosial Ekonorni di. daerah P&'"'lgk
C. Danpak Sosial EJconorni di Daerah Runt> ·
'tarnya
BAB. V. BEBERAPA ALTERNATIP PENAN<nJIANGAN & PEN\:lLl·JDMilGAN DAMPAK
SOSIAL EKONOMI.
- KESIMPULAN DAN SARAN - DAFTAR LAMPIRAN ( TABEL )
- DAITAR PUSTAKA.
iii
1
ll
lll
l
l
2
4
9
22
26
26
31
32
35
35
48
56
64
' ;"1.
BAB. I.
PENDAHUWAN
1. La tar Be1akang Pennasalahan.
Industri Migas sejak lama telah berada di Indonesia
irasyaraJr...at luas sebagai penghasil devisa negara te
kan untuk rrerrbiayai perrbangunan di Indonesia.
diketahui oleh
Industri Migas dikenal sebagai industri dengan tingk t tekno1og:i dan
management yang tingg:i sehingga masyarakatnya rrerrpun ai corak "Serba
Lebih" d.ibanding dengan keadaan masyarakat seki tarny .
Dari coral< "Serna Lebih" yang diptmyai industri Mig1 bisa neni.nbulkan
darrpak terhadap kehidupan Sosial Ekonomi masyarakat eki tamya ( baik
yang sifatnya negatif mauptm yang sifatnya posi tif). 1
Danpal< tersebut bisa berupa. antara lain : nobilitas ~enaga kerja, peru
bahan tata nila;i masyarakat, perubahan tata guna tart, perumahan, mata
pencaharian. dan selanjutnya perubahan struk:tur perektomian, struktur
Sosial masyarakat setempat. :
Pada dasarnya peneli tian ini adalah rrerupakan ran:l· peneli tian sebe
lt.mnya yang nencari tentang darnJ?ak industri Migas t adap JMSyarakat:
seki tamya, sehingga dapat diciptakan Hubtmgan · s antara Industri
Migas dengan masyarakat sekitar. !
Sesuai dengan penelitian-penelitian sebe1t.mnya, naka [tujuan Pene1itian
.kali ini di daerah pernri.nyakan Cilacap tanggal 17 s1d 24 Agustus 1982
Pangkalan Brandan tanggal 1 s/d 8 Oktober 1982 l dan daerah
pernri.nyakan Rl...UIIbai tanggal 9 s/d 16 Oktober 198~ adalah ing:in rene-!
mukan darrpak industri Migas terhadap ekonorni masy~t sekitar. I
Danpak posi tip diusahakan dikerrbangkan dan darrpak ne~tip diusahakan di-
tanggulang:i dalam rangka nentmjang pembangunan indus¥ Migas.
Hasi1 peneli tian ini dapat pula dijadikan salah satu ~ahan JMSukan bag:i.
penerintah dalam usaha penerataan pent:>angunan,
syara.kat seki tar industri Mi. gas .
I khususrya pent>angunan rna-
- 2 -
Diharapkan bagi industri Migas , hasil peneli tian J ini akan bisa
dija~an bahan rnasukan dalam usaha meningkatk~ peranan industri
Mi. gas dalam menbantu penyelenggaraan corrmuni ty ~veloprrent khususnya,
perrbangunan negara pada 'l.11Ill.IDnya.
2. Methodologi Peneli tian.
~ngingat terbatasnya waktu, tenaga dan anggaran yang tersedia rraka
peneli tian hanya neliputi . : daerah Cilacap, daenih Pangkalan Brandan,
dan daerah Rurrbai.
Hal i tu didasarl<an atas pertirrbangan :
2 .1. Da.erah Cilacap adalah tenpat pengilangan fllil1yak Pertarnina seperti
halnya Balikpapan dan Duna.i, sehingga dapat ~akili Kilang minyak I
di Indonesia, dimana pada saat ini sedang dijkerrbangkan.
Iengan nemilih daerah Cilacap sebagai obyek iPenelitian diharapkan
hasilnya akan dapat dipakai sebagai sanple d:terah-daerah pengilang
an minyak di Indonesia.
2 • 2 . Da.erah Pangkalan Brandan adalah tempat kegiattan industri minyak
unit Eksplorasi - Eksploi tasi Pertamina, dan rrerupakan Unit rrodal
dasar dari pada perkerrbangan perminyakan yang dikelola oleh bangsa
i tasi industri Migas di Indonesia.
Oleh karena i tu d.ipilihnya daerah Pangkalan Brendan sebagai obyek
penelitian dengan rnaksud hasiL'1ya akan bisa dipakai sebagai sample
Unit-Unit Pertamina.
2 . 3. Daerah Rurrbai adalah salah satu Unit kegiat~ industri ll'inyak
yang dikelola oleh perusahaan/kontraktor minyak asi.1g ( Caltex ) ,
sehingga dapat newakili industri/perusahaan ininyak asing.
Dipilihnya daerah Rumb.ai sebagai obyek penelitian dengan maksud
hasilnya akan dapat dipakai sebagai sanple :imdustri Migas yang
dikelola oleh Kontraktor Asing.
2 .I.; • Iari setiap daerah peneli tian diarrbil tiga d¢sa peneli tian dengan
kreteria danpak besar, sedang dan kecil dari kegiatan industri I
Migas' sehingga akan dapat nenanpung danpak rang terjadi.
.. ........
- 3 -
Adaptm desa-desa tersebut yai tu sebagai berikut
2.4.1. Daerah Penelitian Cilacap terdiri dari
- desa Cilacap, Kec. Cilacap kota
- desa Tri tih Kulon, Kec. Jeruk legi
- desa Manganti, Kec. Sugihan
( d~ besar)
( dampak sedang)
( dampak kecil )
2 . 4. 2. Daerah Peneli tian Pangkalan Brandan terdiri dari :
:::esa Brendan Tinn..Ir, Kec. Babalan
- desa Sungai Bilah, Kec. Babalan
- desa Pelawi Kec. Babalan
2. 4. 3. Daerah Peneli tian Runbai terdiri dari
- desa lerri:>ah Damai, Kec. Rtmbai
- desa Rurrbai Bukit, Kec. Runbai
- desa lerri:>ah Sari, Kec. Rt.J,mbai
( d&upak besar )
( ~ sedang)
( d~ kecil)
( danpak besar )
( darrpak sedang)
( danpak kecil )
2. 4. 4. Seperti pada peneli tian rnasalah-masalah sosial lainnya,
rnaka pendekatan peneli tian ini rrenggtmakan dua cara pen
dekatan yai tu :
- pendekatan langsung yaitu dengan cara wawancara, pe
ngisi&& kwisioner uleh respt-.:nJen, dan pengcu-ratan-penga
matan dilapangan, dari cara tersebut diperoleh data
prl.IIEr.
- pendekatan tidal< langsung yaitu dengan cara :rrengumpUJ.kan
/rrerrbaca laporan-laporan data dari beroagai instansi dan
Perrerintah Daerah baik dari tingkat Dasa/Kelurahan sampai
dengan tingkat Kabupaten.
Data-data tersebut dipergunakan sebagai data sekunder.
Dari hasil pendekatan tersebut akan didapat data kwali tatif dan
kwantitatif, yang dipergunakan dalam analisa, dimana antara data
kwalitatif akan saling rrembantu dan melengkapi.
Sedangkan pengarrbilan sample dilakukan secara stratified random
sampling, yaitu setiap desa sample dianbil 42 responden yang pe
ngcmbllannya seCCLra proporsional dari lapisan yang ada.
Ditarri:>ah dengan beberapa pemuka masyarakat yaitu : seorang Kepala
Desa, seorang Pengurus LKMD, sehingga jtunlah $ample adalah 44.
BAB. II
l<EADAAN DAERAH SAMPLE PrnELITIAN.
Sebell.Dll sarnpai pada analisa darrpak sosial ekonomi, ~ dalam Bab ini akan
diuraikan keadaan atau ganbaran daerah Cilacap, Pangk~lan Brandan, P.-..mbai
yang neliputi : keadaan luas daerah, keadaan jl.Dlllah ~duduk, perlceroangan
ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya.
A. Keadaan Daerah Kabupaten Cilacap.
Kabupaten Cilacap adalah salah sat:u Kabupaten dari iPropinsi Jawa Tengah
yang letaknya paling selatan dengan batas-batas
- sebelah Tinrur Kabupaten Cilacap
- sebelah Barat Kabupaten Ciamis ( Jawa Barat)
.- sebelah Se1atan Samudra Indonesia
- sebelah Utara Kabupaten Brebes.
I
Luas Kc3b"Upaten Daerah Tingkat II Cilacap adalah 21~.257 ,398 ha, dengan
pt~Pi.nciall ptmggunaau tal 1al1 sebagai beri.k..ut
- tanah sawah 60.747,925 ha <i 28,35 % )
- tanah kering 83.486,162 ha <: 38,97 % )
- hutan negara 51.687,700 ha. <I 24,12 % )
- perl<ebunan 10~988,709 ha (: 5,13 % )
- lain-lain 7.346,902 ha (: 3,43 % )
Kabupaten Daerah Tingkat II Cilacap IIErnpunyai 17 Keicarn.3:tan yai tu
- Kecarnatan Kedungreja, luas daerah 150,83 km2 II Cilacap, II 135) 79' kJn2 II Kesugihan, II . 82 ) 30 km2
II .Adipa.la, II 61,18 km2
II B:LTiangun, II 51,42 km2
II Nusaw\mgu, II 61,26 km2
II Kroya, II 58,83 kJn2 II Mao s II 55,34 km2
II Jeruk I.egi, II 103,04 km2
II Kawunganten, II 267,17 km2
II Gandrungmangu, II 143,18 km2
II Sidareja, II 175,51 knf
- Kecamatan
" " II
II
Karangpucung,
Cimangu,
~..ajen3Ilg,
Wanareja,
Dayeuh1uhur,
- 5 -
Luas daereh 115,00 km2
" 167,44 km2
" 138,56 km2
" 190 ,59 JrJn2 II 185 ,06 J.-,n?
Kabupaten Daerah Tingkat II Ci1acap pada urnurmya nerupakan dataran rendah
dengan tanah yang agak berpasir, terutama daerah yang :rrenuju kepantai.
Banyaknya curah hujan setiap tahun antara 125 - 304 m.m.
Kota Cilacap rrerupakan kota Pe1abuhan, sehingga kesibukan pe1abuhan masih
terasa sepanjang hari.
Ci1acap ada 3 pelabuhan yaitu : pe1abuhan Umum, pelabuhan kapal minyak da.Tl
pe1abuhan ikan. Kota Ci1acap rrenurut data tahun 1982 terdiri dari 2 Keca
matan yai tu Kecarratan Ci1acap dan Kecamatan Gumi1ir.
Da.erah Cilacap masih dalam ruang lingkup/1ingkungan adat istiadat Banyumas
dengan ciri masyarakatnya : 1ugu, ( Blokosuto) dan teibUka penuh keakrapan.
Keadaan jalan-jalan di Kabupaten Ci1acap rata-rata l)aik dan ini rrermmgkin
kan transportasi ke daerah-daerah 1ainnya dapat didapai dengan mudah.
Panjang jalan diwilayah Kabtipaten Ci1acap rrenurut datatan DFU Kabupaten
Cilacap tahun 1976 nencapai 345,501 km dengan perincian
- jalan aspal 271,347 km
- j alan keriki1
- jalan tanah
9,239 km
64,995 km
Kota Cilacap dengan kota Semarang bisa di tempuh rrelalui kota Purwokerto,
Tegal, Pekalongan sampai SeJIBrang., kondisi jalan b~ dengan jarak ± 251 km
atau dari Cilacap bisa di tempuh rre1a1ui kota Purworejo, t".agelang sampai
Semarang, kondisi jalan baik dengan jarak :!: 200 km.
Iengan adanya kondisi jalan yang baik dan perhubungan dengan daerah-daerah
1ainnya yang diarahkan nenjadi daerah industri, rremtmgkinkan daerah l'i1acap
nenjadi daerah yang berlcerrbang dengan pesat eli lingkungan Propinsi Jawa
Tengah.
- 6 -
1- Keadaan Penduduk.
Menurut kantor Sensus dan statistik Kabupaten Dati II
Ci1acap tahun 1977 penduduk Ci1acap te~catat 1.276.216
orang, dengan penyebaran kepadatan per Km2 sbb :
KECAMATAN II KEPADATAN I KM2
- Kec. Dayeuh Luhur 200 400 orang
- Kec. Wanareja 400 600 orang
- Kec. Cimanggu 400 600 orang
- Kec. Karang Pucung 400 600 orang
- Kec. Sidareja 400 600 orang
- Kec. Gandrung mangu 4 ()0 ___ -- 600 orang
- Kec. Ka~ .. It:nganten 4"" vu - t:nn vvv ---.--V.I.. Y,..,i.=
- Kec. Jeruk Legi 400 600 orang
- Kec. Majenang 600 8QO orang
- Kec. Kedung reja 600 800 orang
- Kec. Kesugihan 800 - 1000 orang
- Kec. Adipa1a 800 - 1000 orang
- Kec. Binangun 800 - 1000 orang
- Kec. Nusawungu 800 - 1000 orang
- Kec. Ci1acap 1000 1ebih
- Kec. Maos 1000 1ebih
- Kec. Kroya 1000 lebih
,_
Dari tujuh be1as kecamatan di1ingkungan kabupaten Ci1acap
maka ter1ihat bahwa kecamatan Ci1acap, Kec.Maos, Kec.Kro
ya termasuk yang terpadat, karena dikecamatan2 tersebut
merupakan pusat kegiatan2 industri, perdagangan,pe1abuhan
dan ne1ayan.
Sedangkan pertanian b~asanya berkonsentrasi pada daerah
daerah yang mempunyai kepadatan 200 - 400 orang sampai
daerah yang berkepadatan penduduk antara 400 - 600 orang.
Daerah2 ini termasuk wi1ayah kabupaten Ci1acap sebe1ah
utara.
- 7 -
Pada tahun 19 76 kabupaten Cilacap merupakan kabupaten yang
paling banyak penduduknya dibanding dengan kabupaten2 lain
dilingkungan propinsiJJawa-Tengah yaitu sebanyak 1.271.031
orang, sedang nomer dua adalah kabupaten Brebes dengan pen
duduk 1.148.633 orang, nomer tiga adalah kabupaten Banyumas
dengan penduduk 1.138.068 orang.
Dengan melimpahnya jumlah penduduk, kakayaan a1am, dan sarana
pelabuhan, memungkinkan daerah Ci1acap diarahkan menjadi ka
wasan industri dan perdagangan disamping me1estarikan p~rta
nian dan perikanan sampai sekarang masih ke1ihatan hasi1nya.
2. Keadaan Sosial Ekonomi.
Mengingat daerahnya yang strategis, sumber alamnya, dan pen
duduknya yang melimpah maka daerah Ci1acap dis~mping hasi1
pertanian dan perikanan 1aut maka Cilacap potensia1 untuk
menjadi daerah industri dan perdagangan di kawasan pulau Ja
wa bagaian se1atan.
Untuk rnendukung tercapainya daerah Ci1acap rnenjadi kawasan
industri dan perdagangan rnaka sarana pendidikan rnemegangpe
ranan penting disarnping sarana-sarana sosia1 1ainnya seperti
sarana kesehatan, sarana angkutan dan perhubungan, perhote1an
san sebagainya.
Banyaknya seko1ah, rnurid dan guru di kabupaten Ci1acap ( da
ta tahun 1976 ) sbb :
1 'SARANA SEKOLAH 1 BANYAK 1 MURID 'rtiDti UU.l\.V
I 1SEKOLAH 1 . I
T.K 48 1541 122 I I
S.D. 784 148899 4.893
I - S.L.T.P. 61 1 15994 939
S.L.T.A 13 3293 261
,RATA/P:F.:R:SF.KOLAF-1,
I MURID GURU. I
32 3
190 6
262 15
253 20
- 8 -
Untuk menunjang pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat,
kabupaten Cilacap telah menyediakan sarana dan pelayanan ke
sehatan.
Menurut catatan kantor sensus dan statistik Dati II Cilacap
tahun ~976 maka banyaknya sarana kesehatan masyarakat dapat
diperinci sbb :
Tenaga dokter 13 orang
Bid an 37 orang
Apoteker l.j. orang
Balai Pengobatan 84 buah
Puskesmas 17 buah
B.K.I.A 56 buah
Rumah Sakit Umum 3 buah
Rumah Bersalin 3 buah v,; ""'"':.; ,,. ~"~ ..... .1 ... ~.1"1.. Keluargu Be rene ana ')0
LV DU.:lh
Sedangkan sarana penginapan I hotel Cilacap telah berdiri
21 hotel dengan 328 kamar.
Keadaan perkembangan perekonomian daerah Cilacap kelihatan
nya sangat didukung oleh kuatnya sektor pertanian, perdaga
ngan, industri pengangkutan.
Walaupun disektor-sektor lainnya seperti pertambangan, bangu
nan, bank dan jasa-jasa juga ada tapi tidak sedominan seper;
ti yang disebutkan terdahulu.
Ini terbukti dari angka-angka dalam Produk Domestik Regional
Bruto kabupaten Cilacap tahun 1975 yang jumlah totalnya
R~. 70.077.720.000,- diperoleh dari
Sektor pert an ian Rp.
Sektor Pertambangan II
Sektor industri II
Sektor bangunan II
Sektor listrik II
Sektor pengangkutan "
37.283.190.000,-
691.630.000,-
9.016.020.000,-
600.230.000,-
77.010.000,-
5.227.430.000,-
- 9 ..:.
- Sektor Peroagangan Rp. 10.612.900.000,-
- Sektor Bank Rp. 642.210.000,-
- Sek:tor pe:rrerintahan Rp. 3.323~960.000,-
- Sektor sewa rumah Rp. l. 228.920.000,-
- Sektor jasa-jasa Rp. 1.374.220.000,-
Sejak tahtm 19 74 di Kabupaten Cilacap telah dila'l<ukan kegiatan pembangunan
industri rninyak dan gas bum:i yaitu kilang minyak lJnit Pengolahan IV Cilacap.
Kegiatan Unit Pengolahan IV ini berupa kilang rninyak Cilacap yang rremiliki
kegiatan · cukup kompleks, yang telah rrernpengaruhi perkerrbangan daerah Cilacap
dan sekitarnya.
B. Keadaan Daerah Pangkalan Brandan dan Seki tarnya.
Geogrefi & Kependudukan.
Daerah Pangkalan. Brandan. rrerupakan salah satu wilayah yang ternasuk dalam
Kecanatan Babalan, Kabupaten Dati II langkat, Propinsi S~tra Utara.
Sedangkan luas "Nil~ya.~ Y-.abu-paten Dati II langkat ada i 6 3l. 955 ha a tau
6 319 , 55 km2 yang terdiri dari 15 Kecanatan seperti tersebut pada tabel di
bawah ini :
No.
l. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11. 12. 13. 14. 15.
l.uas Wilayah & keterpadatan penduduk Kecamatan2 Diwi1ayah Administra-tif Kabupaten Dati II. langkat.
Nana Keter}>adatan luas Wilayah Kecanatan penduduk/jiwa ( J<m2 )
Bahorak 31 988 Salapian 84 475 Kuala 178 205 SeiBinjai 114 323 Selesai 229 192 Binjai 593 105 Stab at 305 239 Secanggang 211 218 Hinai 326 94 Padang Tualang 44 1.678 Tj. Pura 314 154 Gebong 188 152 Babalan. 188 480 Pkl. Susu 108 316 Besitan.g 43 690
Surrber data : nonografi Kabupaten Dati II I.angkat th. 1982.
Klasifikasi
Tidal< padat Kurang padat Kurang padat Kurang padat Cui<up padat Sangat padat Cukup padat Kurang padat Cukup padat Tidak padat Cukup padat Kurang padat Kuran.g padat Kuran.g padat Tidak padat
''
- 10 -
Sedangkan penggunaan 1ahannya seperti terdapat pada tabe1 dibawah ini
Penggmaan tanah di Kabupaten Dati II lan@<at.
Perl<anpungan 9.141 ha
Sawah 44.226 ha
Perkebunan
- besar 89.486 ha
- rakyat 46.684 ha
Pertanian tanah kering 42.699 ha
Hut an
- 1ebat 264.608 ha
- belukar 72.423 ha
Rawa-rawa 43.385 ha
Sejenis 1. 893 ha
Danau/tarnbak/rawa 4.126 ha
Tanah tandus/a1ang2/padang penggenbalaan 11.657 ha
Bi1amma dibandingkan dengan wi1ayah Propinsi Sumatra Utara, 1uas daerah
Kabupaten Dati II langkat ada 8. 69 persennya.
Daerah Kabupaten Dati II Langkat ter1etak diketinggian 0 sanpcn dengan 1200 m
dari permukaan air laut dan pada umunnya beriklim tropis.
Keadaan tanahnya \.IDIUJJI1ya terdiri dari dataran rendah (Pangkalan Brandan se
panjang pantai) dan dataran tinggi didaerah hulu sungai-sungai Wampu, Batang
Serangan, lepau, Besitang, yaitu sungai-sungai yang nengapit Kabupaten Dati
II langkat.
Didaerah dataran rendah ini biasa'1ya sering terjadi banjir pada ak~ir tahun .
.t-"engenai tingkat kepadatan penduduk: di Kabupaten Dati II langkat ± 112 j iwa
/km dengan perincian jumlah penduduk WNI sejumlah 706.463 dan WNA 438 jiwa.
Pangkalan Brandan rrerupakan wi1ayah KecaJIBtan Babalan, berjarak dengan kota
Kabupaten Binjai sejauh 60 km dan dengan ibukota Propinsi ~dan berjarak
82 km.
- 11 -
.Adapun lua.s Kecanatan Babalan ada 44.316 Ha. yang terdiri dari lua.s
tanah Kecama.tan 11 Ha., lua.s tanah milik perorangan 42.554 Ha. dan
luas tanah perrerintah 1. 751 Ha.. dengan jumlah penduduk sebanyak 90.5 79
orang yang terdiri dari WNI laki-laki 45.811 orang, WNI perernpuan
44.030 orang, WNA 1aki-1aki 68 orang.
Jumlah desa-desa dan Ke1urahan yang ada pada KeCam3.tan Babalan ada
sebanyak 12 desa dan 4 Ke1urahan; dan rrempunyai batas-batas, yaitu
a. sebelah Utara berbatasan dengan selat Malaka
b. sebelah 'I'.imur be:rbatasan dengan Kecama.tan Gebong/Kecamatan
Padang Tualang
c. sebelah Selatan dengan Kecanatan Padang Tualang
d. sebe1ah Barat dengan KeCam3.tan Pangkalan Susu/Kecamatan Besi tang.
Kecamatan Babalan nerrpunyai kepadatan penduduk sebesar 188 jiwaJkm2.
Dilihat dari jumlah penduduk rrenurut penclidikan yang clitanatkannya, rraka --
komposisinya adalah sebagai berikut
- tidak sekolah
- tidak i:aJTa.t S.D. I sede1·ajat
- tamat S.D./sederajat
- tamat S.L.T.P./sederajat
- tarnat S.L.T.A./sederajat
- tamat Akademi/sederajat
- tamat Pergu:ruan Tinggi/sederajat
33,75 %
12,82 %
23,47 %
15,51 %
- 14,30 %
0,10 %
0,05 %
Sedangkan komposisi j umlah penduduk rrenurut agama adalah
- Islam 79,27 %
- Ka.tho1ik 3,37 %
- Protestan 14,55 %
- Hindu 0,02 %
- B\11ha 2,58 %
- Lainnya 0,21 %
Keadaan Sosial Ekonomi Laerah lokasi Kecamatan Sample Peneli tian.
Kecamatan Babalan yang clijadikan 1okasi sample pene1itian ini sebagairrana
te1ah diuraikan diatas, karena 1etak geografinya ( tanahnya) cocok untuk
Pertanian dan Perkebunan sehingga rnasyarakatnya lebih banyak berorientasi
kepada us aha pertanian.
..
- 12 -
Adapun korrposisi nata pencaharian penduduk Kecanatan ini adalah sebagai
berikut :
1. Petani pemilik + 53,23 % -2. Buruh tan.i (petani penggarap) + - 6,21 %
3. Nelayan ± 2,59 %
4. Industri rumah tangga + 4,02 %
5. Pegawai Negeri + 3,09 % -6. Petemak ± 2,60 %
7. Pedagang + 13,01 %
8. Usaha perikanan darat + 14,53 %
Iengan demikian je1as bahwa secara dominan struktur sosial ekonomi pen
duduk di Kecarratan Babalan, berada disektor Agreria.
Usaha Pertanian tanaman pangan seperti padi dan kacang-kacangan, sedang
kan usaha Perl<ebunan yang banyak dijtmrpa.i adalah perl<ebtman ke1apa sawit
da.'1 karet.
rata tentang 1uas pertanian tanaman pangan beserta 1uas panen dan pro
duksinya adalah seperti tabe1 dibawah ini :
Nama Luas tanaman Lua.s Tanaman Ha. Panen Ha
1. Padi sawah 5.658 5.107
2. Padi 1adang 3.013 1.428
3. Jagung 110 105
4. Ubikayu 180
5. Kacang kede1ai 145 145
6. Ubi ra.iibat 37 ........ ~~
7. Kacang tanah 184 104
8. Kacang hijau 75 75
Sunber data : l'bnografi Kabupaten rati II Langkat tahtm 19 82.
Produksi
15.116
2. 428
105
4.046
218
94
53
Sedangkan data 1uas areal perl<ebtman dan produksi tanaman keras berdasar
kan nonografi Kabupaten rat~ II Langkat tahun 1982 adalah seperti pada
tabel dibawah ini. '* :
- 14 -
Selain daripada usaha pertanian dan perkebunan seperti diu
raikan diatas di kecamatan sample ini terdapat pula usaha2
perikanan, peternakan dan perindustrian.
Potensi perikanan di kecamatan sample mempunyai nilai yang
cukup besar, apabila diadakan pengembangan dan pembinaan le
bih lanjut.
Lahan tambak yang dipersiapkan pada tahun 1980
300 ha.
seluas
Pusat pemasaran ikan terdapat di Pangkalan Brand~n, Pangka
lan Susu dan Tanjung Pura.
Sedangkan tempat pelelangan ikan terdapat di Pangkalan Susu,
Pangkalan Brandan dan Biduk Bubun.
Dan mengenai peternakan
eenurut data tingkat kecamatan pada tahun 1982' da-
diri dari :
1. Kerbau terdapat sekitar antara 51 - 75 ekor,
2. Sapi biasa , kambing, domba dan babi terdapat lebih dari
100 ekor. •
3. Unggas ( ayam boiler, ayam kampung, dan itik ) terdapat
lebih dari 1000 eY.or.
Sedangkan usaha industri baru jenis usaha keraji-
nan tangan yang berupa kerajinan pandan I purun yang mengha
silkan tikar, tas dll.
Selain usaha pertanian dan perkebunan serta pengusahaan tam
bang minyak di kecamatan sample terdapat pula kekayaan hasil
hutan yang berupa kayu balok, kayu kasar dan kayu bakar.
Disamping usaha mata pencaharian sebagaimana telah diuraikan
dimuka, dapat diketahui pula keadaan wadah pengusahaan yang
dalam bentuk koperasi.
Adapun jumlah koperasi yang ada di kP.camatan sample pada ta
hun 1980 s/d 19~1, ada 6 buah yang terdiri dari seperti tsb
pada tabel dibawah ini
- 15 -
NAMA
KOPERASI
! ,JUMLAH, JUMLAH , JUMLAH VOLUME I JUMLAH IANGGOTJf. SIMP'ANAN I USAHA
1.1. K.U.D 11 bh 478 I 413.900 1Rp. 8.165.500,-I I
2 . Koperasi karet 1 bh 84 52.714 II 8.538.041,-
3 . Keperasi per- I I I
ikanan 1 bh 250 1.795.496 II 12.500.128,-
4 . Koperasi des a 11 bh 93
I 5 . K.P.N. I 2 bh 46 I 288.800 1
Sedangkan perusahaan daerah yang ada satu2-nya di kecamatan
sample ini adalah perusahaan air minum dengan ber1okasi di
Pangkalan Brandan, dan mengenai jumlah pen1~kai/konsumen ser -
ta besarnya produksi: dari tahun 1977 s/d 1980 adalah se-
perti pada tabel dibawah ini
I TAHUN I JUMLAH PEMAKAI CK. K. ) PRODUKSI M3/ BULAN
. I SO SIAL NIAGA SO SIAL NIAGA
1 1977 335 158 4.338 3.599
1978 400 163 6.706 3.932
I 1979 514 154 I 10.000 9.576
1980 r, n ., ... " I 10.300 I 10.062 ·J..!.(') .!.1::>
Sebagai sarana angk~tan baik untuk me1akukan kegiatan usaha2
seperti dikerr.ukakan diatas maupun untuk me1akukan kegiatan
lainnya dapat diketahui data tahun 1980 tentang jum1ah dan
jenis kendaraan angkutan darat dan air, yaitu :
.,
- 16 -
Sepeda 5.200 buah
Oo.-..=!lr 1. 800 " L.J\... \..,. -· ...
Sepeda motor 2.300 " Bus mini 34 " Sedan 49 " Jeep u 9 " Pick up 3 " Mobil penumpang 16 " Station wagon 2 " Truk 37 " Perahu 308 II
Mengenai prasarananya dapat diketahui data tahun 1982, yaitu
jalan negara (aspal)" sepanjang 18 km, jalan perusahaan sepan
jang 22 km, jembatan negara sebanyak 7 buah dan rel kereta
api sepanjane J~ km.
Diluar daripada data perekonomian, fasilitas kesehatan, pen
didikan dan fasilitas olahraga/rekreasi serta tempat ibadah
dapat diketahui seperti dibawah ini.
Mengenai fasilitas kesehatan yang ada di kecamatan sample,
sej~k tahun 1978 s/d 1982 puskesmas dan rumah sakit hanya 1
(satu) buah.
Sedangkan B.K.I.A baru mulai tahun 1980, dan jumla~nya sampal
tahun 1982 ada sebanyak 2 (dua) buah.
Da1am hal fasilitas pendidikan.
Menurut keadaan akhir Februari 1981 dari data monografi LiHg-"'
kat Dati II kabupaten Langkat diketahui jumlah madrasah if-
tid:~iyah swasta di kecamatan sample, yaitu :
Jumlah madrasah 20 buah, lokal 61 buah, kelaE. 12 buah
jumlah murid 2.428, guru negeri 35 orang dan guru swasta 53
orang.
Sedangkan mengenai sekolah dasar/impres/swasta pada keadaan
akhir bulan maret 1981 dikecamatan sample diketahui sbb
Banyaknya sekolah negeri biasa
Seko1ah negeri inpres
21
11
buah II
- 17 -
Banyaknya gedung negeri biasa
Banyaknya gedung negeri inpres
Gedung subsidi ada 1 (satm) buah
28
22
buah II
Keadaan sekolah tingkat SLP dan SLA sendiri datanya pada
akhir tahun 1981 adalah sbb
S.L.P. negeri
S.L.P. swasta
S.L.A negeri
S.L.A swasta
Adapun menurut data .
2
7
2
4
buah
"
"
"
_kecamatan sample diketahui data
tentang rumah ibadah, perpustakaan, tempat/fasilitas olah ra
ga dan rekreasi sejak tahun 1978 s/d tahun 1982 seper~i tsb
pada tabel dibawah ini :
I Fasi1itas tempat iba- 1 TAHUN 1 TAHUN 'TAHUN 'TAHUN 'TAHUN aah,oiahraga/rekraasf 1978 1879 1980 1981 ,1982
' I ' '
' 1. Tern pat ibadah "' - mesjid 25 26 28 28 28
- Surau/1anggar 92 96 98 I 102 ' 102
- Gereja 23 26 29 31 31
- Pura I I
- Vihara
- Klenteng 2 3 4 4 4
2 . Perpustakaan pe-
merintah. 1 1 1 1 ~'
1
I 3 . 01ah raga & Rekre- 1
asi I I
- Tempat o1ahraga I 2 2 2 2 2
- Sanggar . .s.eni
- 18 -
Keadaan sosial ekonomi daerah lokasi desa penelitian.
Daerah yang dijadikan sample penelitian terdiri dari 2 (dua) desa dan satu
Kelura.l&an (pengertian desa da.11 kelurahan pada dasarnya sarra perbedaannya
adalah : desa dipi.rnpin oleh Kepala resa yang dipilih oleh rakyat seternpat
rrelalui pemilihan sedang Kelurahan dipi.rnpin oleh seorang Lurah yang di
tunjuk dan diangkat oleh perrerintah).
resa-desa dan Kelurahan sample tersebut adalah desa Pelawi, desa Sie Bilah
dan Kelurahan Brandan Timur.
Adapun letak,batas, luas desa dan kegunaan tanah serta jurnlah penduduk dan
kepadatannya adalah sebagai berikut :
1. resa Pelawi yang nerupakan desa asli, batas daerahnya adalah :
sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Wuku, sebelah Timur dengan
sungai Securai, sebelah selatan dengan desa l.am3., dan sebelah Barat
dengan Akhir IXla..
Jarak antara desa Pelawi dengan kota Kecanatan Gebong berjarak 15
km, dengan kota Kabupaten Binjei berjarak 60 km, dan dengan kota
Propinsi ~-~dan ~r:jar-ak 82 k.-m.
Luas tanah desa Palewi ada 1. 500 Ha. yang terdiri dari luas ~ah
milik perorangan sebanyak 14 Ha. dan luas tanah milik renerintah
5 Ha.
Sedangkan jumlah penduduknya ade. ll. 2'+0 jiwa yang terdiri dari
5.733 laki-laki dan 5.507 perempuan.
2. resa Sei Bilah, yang nerupakan desa asli, sebelah Utara berbatasan
dengan sungai Babalan, sebelah Timur dengan Teluk Wuku, sebelah
selatan dengan desa Pelawi dan sebelah Barat dengan Kelurahan Brandan
T.imur.
Jarak desa Sei Bilah dengan kota Kabupaten Benjei sejauh 62 Jan,
. dengan kota Propinsi M=dan sejauh 85 Jan.
Luas tanah desa Sei Bilah ada 300 Ha, dan rrenurut penggunaannya
terdiri dari 25 Ha, berupa sawah tadah hujan, 225 Ha berupa tanah
kering (pekarangan dan perumahan rakyat) dan yang berupa Hutan seluas
50 Ha.
Jumlah penduduknya tercatat sebanyak 8.981 jiwa.
3. • ..•••.••..
- 19 -
3. Kelurahan Brandan timur sebelah utara berbatasan dengan
Sei Babalan, sebelah timur dengan kelurahan Sei Bilah,
sebelah selatan. dengan desa Pelawi, dan sebelah barat de
ngan keluraha~ Brandan Barat.
Jarak kelurahan Brandan Timur dengan kota kecamatan Ge
bong ada sejauh 15 km, dengan kota k~bupaten Binjei se
jauh 60 km, dan dengan kota propinsi Medan berjarak 82
km.
Luas tanah kelurahan Brandan Timur ada 85 ha, yang ter
diri dari luas tanah kelurahan 1 ha, luas tanah milik
perorangan 76,50 ha dan luas tanah pemerintah 7,50 ha. ,.
Penduduk sebanyak 12.535 jiwa yang terdiri dari
6353 WNI laki-laki, 6157 WNI perempuan 10 WNA laki-laki
dan 22 WNA perempuan.
Mcngenai tingkat kepadata~ pe~cucuk ternyata kelura-
han Brandan Timur jauh lebih padat bila dibandingkan de
dengan kedua daerah sample lainnya, yaitu untuk .P.Bran
dan kepadatan penduduk: ~ 152 jiwa per km2, desa Pela
wi ± 75 jiwa per km2 dan desa Sei Bilah ± 29 ji~a per km2.
' Hal ini disebabkan karena kelurahan Brandai Timur merupa-
kan bagian dari suatu kota sedang lainnya masih merupakan
desa asli. Sehingga didalam perkembangan masyaraka~
kedua desa atupun tidak secepat masyarakat yang sudah di
warnai masyarakat kota.
Apalagi bila kita lihat, bahwa kelurahan Brandan Timur
termasuk wilayah yang senantiasa menjadi tempat terjadi
nya interaksi antara masyarakat industri migas dengan
masyarakat sekitar serta terkonsentri masyarakat peda-
gang dan pegawai.
Hal tersebut dapat diketahui dari komposisi jumlah penduduk
menurut mata pencaharian, yaitu sbb :
Penduduk desa Pelawi yang bermata pencaharian sebagai peta
ni pemilik dan penggarap, ada sebany?k ± 3000 orang, seba-
- 20 -
gai pegawai negeri sipil sebanyak 500 orang, dan sebagai nelayan dan peternak masing-masing sebanyak 24 dan
25 orang, dan lainnya sebagai buruh,.
- Penduduk de sa Sei Bilah, sebagai pet ani pemilik ada se~
banyak 124 orang, petani penggarap 702, pegawai negerl
sipil 93 orang, peternak 40 orang, pedagang 37 orang
dan usaha lainnya ada 1017 orang.
- Penduduk kelurahan Brandan Timur, sebagai petani pemilik
/penggarap ada 534 orang, pegawai negeri sipil 1793 orang
dan pedagang 2395 orang.
Namun demikian dari hal tsb masih bisa dikatakan, bahwa
struktur sosial- ekonomi penduduk didesa sample yang domi
nan adalah sektor agraris.
Pend'..!duk diketiga desa I kelur=.han samp:J..e :::ebagia~ besar
beragama Islam.
Berdasarkan catatan data skundair desa tahun 1982 prosen
tase jumlah pemeluk=agama dimasing-masing desa I kelurahan
sample adalah seperti tersebut pada tabel dibawah ini :
. I
I 1.
2 .
I 3 .
I 4 .
I 5.
6 .
PRESENTASE JUMLAH PEMELUK AG\lMA DI DESA/KELURAHAN
SAMPLE
NAMA DESA DESA KELURAHAN AGAMA PELAWI SEI BILAH 1 BRANDAN TIMUR
I I
Islam 89,15 % 87,26 % 82,52 %
Kristen Ka- 1,37 % 0,10 % 1,99 % tholik.
Kristen Protest an 8,24 % 0,17 % 5,99 %
Hindu
Budha 0,51 % 12,25 % 9,50 %
Lain21tidak 0,64 % 0,12 % masuk mana2 I I
I
I
I
- 21 -
Sedangkan mengenai sarana tempat ibadah jumlahnya seperti
pada tabel dibawah ini :
Tempat Ibadah di desa I kelurahan Sample
r;?.i·if'. TEMP AT
IBADAH
1. Mesjid
2 . Sur au
3 • Gereja
4. Pur a
5 . Wihara
6 • Kl.er... t.e.ng
DESA
PELAWI
4 buah
9 " 2 "
DESA
SEI BILAH
1 buah
9 "
I KELURAHAN
'BRANDAN TIMUR
1 buah
ll "
3 "
Dalam hal kebiasaan atau tradisi masyarakat desa I kelura
han sample, masih melekat kebiasaan melakukan upacara I se
lamatan baik dalam kaitannya dengan kehidupan seseorang se
jak dalam kendungan sampai meningga~, maupun yang ada hubu
ngannya dengan kegiatan oeryanian, upacara selamatan terse
but dilakukan 1 .. - 2 kali da~am setahun.
Dari data- data dapat diketahui fasilitas pendidikan yang
ada didesa sample pada tahun 1982 adalah untuk desa Pelawi
dan kelurahan Brandan Timur terdapat sekolah2 mulai dari se
kolah Taman Kanak2 sampai dengan sekolah lanjutan tingkat
pertama dan atas baik umum maupun kejuruan.
Sedangkan untuk desa Sei Bilap hanya sekolah taman kanak2
sampai sekolah lanjutan tingkat pertama saja.
Dari sejumlah penduduk yang ada didesa I kelurahan sample de
ngan berbagai tingkat pendidikan sesuai fasilitas pendidikan
yang ada seperti tsb diatas, ternyata jumlah yang dapat ·ter
serap sebagai tenaga kerja diindustri migas ( Pertamina )
adalah sbb :
.,
- 22 -
- Iesa Pe1awi + 8,89 %
Iesa Sei Bilah ± 1,13 %
Ke1urahan Brandan ± 2,84 % Timur.
C. Keadaan l:aerah Kecamatan Rurrbai - Propi1·1si Riau.
1. Keadaan Alam.
--·---
Kecamatan Rurribai rrervpakan sa1ah satu Kecarnatan dar.i. Iati II
Pekanbaru, yang ter1etak ± 6 km sebe1ah Tim.rc Laut Pekanbaru
kota. Kecamatan ini terdiri dari 6 desa yaitu :
1. Iesa Rurnbai Buki t
2 • Iesa l..errbah Sari
3. Iesa l..embah D3:mai
'+. Iesa l'eranti Pandak
5 . r:esa Umban Sari
6 • r:esa Limbungan
dengan 1uas areal ± 1100 Ha. te:rnasuk tanah milik perorangan ±
350 Ha. , yang rrerupakan hasi1 penekaran dari 3 de sa pada tahun
1980.
Kanpar. Sedangkan Kecamatan Rumbai ter1etak dibagian Ti.rrur Laut
Kodya Pekanbaru, sebagian berbatasan dengan I:ati II Kabupaten
Kampar dan sebagian berbatasan dengan Kecamatan Senape1an Kodya
Pekanbaru. Adapt.m batas-batas desa yang di teli ti adalah sebagai
berikut :
1. ·r:esa RtlJrbai Buki t
sebelah Utara
sebe1ah Timur
sebe1ah Se1atan
sebe1ah Barat
2 . Iesa l..embah D3:mai
sebe1ah Utara
sebe1ah Ti.mur
sebe1ah Se1atan
sebe1ah Barat
Kecamatan Siak Hulu
Ke1urahan l..errbah D3:mai
Ke1urahan l..embah Sari
Kecamatan Siak Hulu
Y-ecamatan Siak Hulu
r:esa Okura
Ke1urahan l..errbah Sari
Ke1urehan Rurrbai Bukit
3. . ••.••......
3. resa I...errbah Sari
sebe1ah Utara
sebe1ah Timur
- 23 -
Jalan Jenderal S. Parm:m
Kecamatan Siak Hulu
sebe1ah Se1atan Iesa Sumbungan Sebelah Barat Parit Belanda
Keadaan tanahnya berbuki t-buki t dan sebagaian kecil ra.wa, yai tu yang ber-
ada disepanjang sungai Siak, dari Runbai ke Pekanbaru Kota.
Sebagian besar wilayah Kecarnatan Rumai berupa perkebunan rakyat teruta.rra
karet ( ± 700 Ha.. ) , hutan belantara. ± 60 Ha, pekarangan/perumahan ± 100 Ha
areal industri ± 10 Ha dan selebihnye_ berupa jalan-jalan raya, sungai,
rawa dan sebagainya.
Kondisi tanah didaerah ini masih tergolong s-uPur, sehingga sis tim per
tanianny~adang/hUJIE., masih be1tun rrerrer1ukan pupuk buatan~
Disanping adanya ·sungai besar ( Siak ) yang rrengalir diwi1ayah Kecanatan
ini, juga banyak terdapat sungai-sungai- kecil tersebut disamping berfungsi
sebagai sunber nata pencaharian, (rrenangkap ikan) terutana bagi penduduk
yang ti..--.g.;;al di tepia..-"1. juga berfungsi sebagai sarana pernubungan dengan
daerah-daerah penrukiman yang 1ebih kedalam.
2 . Penduduk-.
Penduduk Keccirratan · Rt.urbai tahtm 19 82 rrencapai 2 3 . 02 0 j iwa dengan perincian
jumlah perke1ompok umur seba.gai berikut
0 - 4 tahun 3778 jiwa
5 - 14 tahtm 6528 jiwa
15 - 24 tahun 4943 jiwa
25 54 tahun 6266 jiwa
55 - keatas 1455 jiwa
Jumlah 23020 jiwa
Sedangkan banyaknya penduduk rrenurut pendidikan yang di tanatkannya, dapat
ki ta ketahui sebagai berikut :
a. . .............. .
- 24 -
a. tidak sekolah 2923 orang
b. tidak tamat SD/sede~jat 2185 orang
c. tamat SD/sederajat 8320 orang
d. tamat SLTP 6871 orang
e. tamat SLTA 5161 orang
f. tamat Akademi 716 orang
g. tarrat Perguruan Tinggi
Pemukiman penduduk terutama pada daerah dekat kota Pekafl.baru, disekitar
Complex CPI, Complex CPI sendiri, &tepi-tepi sungai Siak dan nenyebar
dipinggir-pinggir jalan raya yan~ sudah mulai ranai oleh lalu lintas
kendaraan angkutan umum, dari Pekanbaru ke Dum3.i.
Penduduk daerah ini telah banyak bercampur dengan penduduk-penduduk dari
luar da.erah, terutama dari daerah Minangkabau.
Disamping banyak juga pendatang-pendatang dari Pulau Jawa, baik yang hidup
sebagai petani, maup\ID yang karena bekerja pada PT. Cal tex Pasific Indonesia.
Islam ( 6150 ) . Sedangkan penganut agama-agama Kristen, maupun Ka:tholik dan
Konhucu kebanyakan adalah pendatang-pendatang dari 1 uar daerah ( 10 8 orang) .
Kenyataan tersebut dit\IDjang_dengan adanya 4 buah mesji_d, 5 buah Surau, 2
buah Gereja dan sebuah Iq.enteng diwilayah ini.
Warga negara asing didaerah ini disamping orang-orang Cina peda.gang, juga
orang-orang Arrerika/Eropa yang bekerja di PT. CPI.
3. Ma.ta Pencaharian.
Ma.ta pencaharian utama sebagian besar penduduk daerah Keca,matan Runt>ai
ialah bertani/ladang padi dan berkebun ( terutama karet) disamping ada juga
yang hidup dari rrengandalkan hasil hutan rotan dan kayu.
Di . be . . ... ·~"h sampmg rtanam padi ladang yang kadcng-kadc:ne rr.:;.s:w'! berp::;....,-.cc.. ,-pmue:h.~
penduduk yang tinggal dekat rawa-rawa dipinggir sungai Siak, rrengusahakan
pertanian dengan sistim pasang surut.
~angkap ikan (ikan sungai/rawa) juga rrerupakan salah satu mata pencaha
rian penduduk da.e:rah ini terutama bagi yang tinggal rrenetap di tepi S\IDgai.
- 25 -
Industri yang dapat dikemukakan clidaerah .ini hanya berupa pengolahan
karet nentah nenjadi bahan baku dan penggergajian kayu.
Sedangkan clisektor petemakan, kerbau, sapi, kanbing dan babi dipeli
hara oleh senentara penduduk hanya dalarn jumlah yang terbatas karena
rremang bukan tujuan utama untuk nenenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
tetapi sekedar sebagai kegiatan/usaha sanp.ingan.
.. -~------..... ...... ___ _....... ___ ~_
BAB. III.
KEGIATAN . INOOSTRI MIGAS.
A. Pertamina Unit · Pengolahan IV Cilacap.
Kilang m:i.nyak Cilacap, pabrik aspal Wono)(:nm:) di Surabaya dan Kilang
Elpiji ( LPG = Liquified Petroletm1 Gas ) Mundu di Kabupaten Indranayu
kesernuanya merupakan ese:on-eselon dari Pertamina Unit Pengolahan IV
yang berpusat di Cilacap.
Ki.lang m:i.n:•ak C:i.lacap yang diresmikan oleh Bapak Presiden Suharto pada
tanggal 24 Agustus 1976 itu, mengolah minyak import dari Saudi Arabia
( Light Arabian Crude )
Produksi utamanya adalah BBM ( Baha.1 Bakar M:inyak ) .
'fujuan peni:>angunan kilang tersebut antara lain ialah disarnping untuk
mengurangi ketergantungan terhadap supply BBM luar negeri, juga guna.
meningkatkan effisiensi pengadaan serta penyaluran BBM bagi daereh
penggtma BBM terbesar di Indonesia yakni Pulau Jawa, khususnya bagi
daerah-daerah Jawa bagian Selatan.
Produk BBM Ki.lang Cilacap disalurkan ke daerah tujuan lewat sistim
bagian Barat, se~g _'::lr.l~ bagian Timur melalui jaringan pipa Cilacap
- Ma.os - Jogjakarta.
Untuk mencapai daerah tujuan selanjutnya BBM tersebut diangkut dengan
beroagai sarana transportasi lainnya seperti truk-truk tanki, tanki
tanki kereta api dan sebagainya. Sebagian kebutuhan BBM untuk daerah
Jakarta Raya, Surabaya dan sekitamya juga disupply oleh Kilang Cilacap.
Untuk daerah-daerah ini sistim transportasi yang dipergunakan adalah
kapal tanker.
IEri hal tersebut sarana yakni antara C:i.lacap - Jogjakarta dan Cilacap
- Bandung di tingkatkan, sehingga hubungan transportasi Cilacap ke Bandung
maupun Jogjakarta cukup lancar.
Disanping produk utana BBM tersebut diatas, Kilang Min yak Cilacap hingga
kini merupakan satu-satunya Kilang di Indonesia yang dapat menghasilkan
produl< ta.J!i:>ahan yak:ni Bahan Baku Minyak Pelunas.
Hasil ini dengan kapal tanker dikirirn ke Tanjung Perak/Surabaya dan
Tanjung Priak/ Jakarta.
- 27 -
Setelah rrengalami proses lanjutan yaJ<ni di-blending seperlt.mya, rnaka
lahirlah prod.uk Pertamina lainnya, yakni Minyak Pelumas yang disajikan
oleh Pertamina kedt.mia perda.gangan lewat Direktorat PIN ( Pembekalan ;
Dalam Negeri ) dengan nerk dagang "~sran" "Meditran" dan lain..,.lainnya.
Bahan baku minyak Pelumas tersebut tmtuk Indonesia sampai saat ini bsru
diperoleh dari hasil pengolahan Light Arabian Crude, knrena jenis-jenis
minyak rrentah yang diliasilkan Indonesia ma.sih dianggap tidal< mengtmttmg
kan untuk diproses rnenjadi produk tersebut.B~ baku tersebut sebelum
adanya Kilang Cilacap di import dari luar negeri.
Bittmen Feedstok. Produk yang disebut terakhir ini, sebagian disalurkan
ke pabrik Aspal di Wonokrono, Plaj u dan Pangkalan Brandan untuk diolah
lebili lanjut.
D:ngan adanya prod.uk-prod.uk yang dapat dihasilkan oleh Kilang Cilacap
seperti disebutkan diatas , maka sebagian kebutuhari · bahan bakar minyak
dan bahan baku minyak pelumas untuk Indonesia dapat dipenuhi secara
swadaya sehingga j urnlah kebutuhan yang semula di import, dapat dikurangi.
D:ngan kenyataan ini berarti Kilang Minyak Cilacap, juga berfungsi se
bagai ~enat devisa Negara.
KOI.ASI KilANG.
1. Cilacap dipilih, didasarkan atas hasil :
- Studi kebutuhan BBM yang nentmjukkan bahwa kenaikan kebutuhan BBM
di Indonesia adalah ± 15 % tahtm dan konsurren BBM terresar adalah
· penduduk Pulau Jawa.
- Studi sarana nentmjukkan b&'lwa Cilacap nemiliki pelabuhan yang
sangat ideal dan disamping i tu penyaluran produksi/BBM akan lebih
IIn.ldah/cepat karena telah adanya jaringan pipa minyak Maos - Jogya
karta serta jalur pipa minyak Cilacap - TasikmalayafBandung yang
telah mencapai . tahap penyelesaian ketika studi i tu dilakukan.
Studi lingkungan rrengungkapkan bahwa daerah Cilacap dan seki ta:mya
telah direncanakan oleh Pemerintah sebagai daerah pusat. pengernbang
an industri untuk wilayah Jawa bagian Selatan dan disamping i tu
areal t211ah yang dibutuhkan ynng memenuhi persyaratan-persyaratan
untlik perr.ba.i.gur..an kilang ter::::~but, tersedia dalam jumlah yang cukup.
., . :....-.
2. Luas Areal Tanah
- Areal Kilang
- 28 -
- Areal terminal/pelabuhan rninyak
- Areal pipe track & jalur jalan
- Areal !"llm3h saki t
- Areal perumahan karyawan & sarana
- Areal lapangan terbang & rekreasi
Jumlah
- ~ ----'--------------~ +"'·"'-····--~-------- ~-... --...;· .;· ., , ----
123 Ha.
20 Ha.
14 Ha.
22 Ha.
59 Ha.
98 Ha.
339 Ha.
l.etak Kompleks kilang dan sarananya di Kecanatan Cilacap dan Kecanatan
Gurnilir.
Tenaga Kerja.
Pada tahap konstruksi. pengawasan teknis oleh Pertamina dan perencananya
oleh SHELL Kontraktor Uta.rra. fluor Eastrn Inc. Sub-sub Kontraktor terdiri
dari perusahaan-perusahaan baik Indonesia rrauptm asing.
Jumlah tenaga yang dapat dipekerjakan pada tahap konstruksi ± 5. 000 orang
sedang tenaga kerja ~uor sendiri terdiri dari 49 orang asing dan 2.400
orang Indonesia.
Setelah TI111.l.ai_ beroperasi jwnlah karyawan sampai bulan Maret 1982 adalah
1.473 orang.-Dmtaranya karyawan-karyawan ImJ.da lulusan SLTA sebagian
besar diarnbil dari Cilacap dan seki tarnya lewat seleksi yang ketat dan
training.
Dari sebagian karyawan yang dulunya bekerja pada fluor. sebanyak :!: 1. 300
orang dapat dimanfaatkan untuk proyek-proyek fluor yang ada di Saudi
Arabia. Untuk nennnjang kelancaran· kilang, Pertamina telah nernbangun sa
rana peleng)<ap untuk karyawannya yakni antara lain berupa
- Pert.mi3han karyawan
- Tempat rekreasi
- Fasilitas olah raga
- R1..lln3h Saki t
Fa.:Jili tas ibadah
- Sekolah-sekolah dan lain-lain
Disarnping i tu Pert..arnina dalam rangka !!Errbantu masyare.kat, telah neJiberikan
beberapa sunbangan baik berupa fisik rraupun non fisik.
- 29 -
sumbangan Pertamina kepada rnasyarakat seki tar dapat dibagi dua kategori
yai tu suni:>angan yang langsung dan sumbangan yang tidak langsung.
Sumbangan langs'I..Ir..g dinEksudkan surnbangan~baik berupa. dana atau fisik
sema:ta.-nata untuk kepentingan masyarakat seki tar urnpananya : st.UTbangan/
cana untuk t-'Esjid, Gereja, sarana sekola.h dan sebagainya sedangkan surn
bangan yang tidak langsung yaitu semua sarana yang dibangun oleh Perta
rnina untuk kepentingan Pertamina tetapi masyarakat bisa ikut rrenikmati.
Sumbangan seperti i.Tti rreliputi : .Jalan yang di.bangJ m Pertamina, ruiD3h
saki t yang dibangun Pertamina dan sebagainya.
Selama ini sudah bany~ nahasiswa kejl.JIUan tingkat terakhir dari bebe
rapa. Perguruan Tinggi Indonesia yang bekerja praktek di kilang Cilaca.p.
Sarnpai saat ini unit kilang rninyak Cilacap tela.h rremiliki kemampuan
pengola.han sebagai berikut
1. Kapasi tas prod.uksi kilang
2. Kompleks BBM
- Crude Distiller
- Naphta Hydrotreater
- Platforner
- Gas Oil Hidrodesulphurizer
- hnpane Hanufact:ur"er
- ~rox Treater
3. ~leks Minyak Lumas
- High Vacuum Unit
- Propane I:easphal ting Unit
- Furfural Extraction Unit
- Wax rewaxing Unit
- Hot Oil System
4. Sarana Penunjang
- High Pressure Boiler ( 3 Unit )
- Electrical Generators ( 3 Unit )
- Air pendingin ( Paw water
- Penyuling air laut
lOO.OOObbl/hari
13.500 ton/hari
2. 275 ton/hari
1. 650 ton/hari
2.300 ton.Lhari
1.950 ton/hari
2.300 ton/hari
538 ton/hari
378 ton/hari
377 ton/hari
13.200 ton/hari
315 ton/hari
24 MW
6. 000 M3/jam
120 ton/jam
.. _-... . -'t' · .. . .
·-- -· ·--·- -- --- ------~ ··---- .. _ _, ·----~ .. ---- ···-· _ .... _._ ... ----·· --""~ ,;.~-....--.:·--~~~-
- 30 -
5. Untuk nenregah kernungkinan. terjad.inya pence.maran Pertarnina telah
rrerrbentuk sarana lingkungan
- Sour water stripper unit
antara lain seperti :
- Corrugated Plate Interceptor
- Hod.ing Basin
- Stack yang cukup tinggi ( ± 70 m )
- Alat pengurang kebisingan.
FasiUtas-. Operasikila.11.g yan.g dimilikj seperti
l. Tanki-tanki Penimbun
- Crude Oil Storage, 5 buah
- Pruduct & Internediate Storage 6 3 buah
2 . I:ernaga :
- I:ernaga Crude & Black Product 2 buah a
- I:ernaga White Product
- I:ernaga Coaster tmtuk lube, Bi tuiiEn
dan lain-lain 1 buah
- Dry Cargo Jetty untuk tongkang 1 buah
Fasilitas Lain-lain :
l. D!'l.l!!l Man,.lfac-ruring Plant
2. Bi tuiren filling Plant (asphalt)
3. Workshop ( bengkel )
4. Gudang
5. l.aboratorium
6. Pemadam Api Kebakaran ( PAK/F & S )
Hasil Produksi :
- Bensin Premium
- Minyak tanah/kerosine
- Minyak Diesel ( IDO )
- Minyak Bakar ( IFO )
- Lub Oil Base : HVI 60, 160 S, HVI 650 dan SN 200
- Asphalt : Pen 60/70 dan Bitumen Fted Stock
350.000 M3
480.000 M3
35.ooo rwr 11.ooo rwr
3. 000 r:wr 2.ooo rwr
175 ,_ -··· t.,: --UL'UUI/ JCUU
120.000 ton/tahun
- 31 -
B. Pertamina Unit EP. IPangkalan Brandan.
Dilihat dari 1atar .be1akang sejaral"mya, di daerah Pan~an Brandan
pada tahun 18 8 3 rm.llai diadakan pengeboran dan rrernproduksi minyak
untuk pertama kali di Indonesia o1eh seorang Belanda bernama kilko
J.Zijlker.
Selanjutnya pada bulan Februari 1892 terbentuk suatu rraskapai Belanda
bernama Royal futch Company serta terbangun kantor pusat dan pengilang
an minyak. Dan yang terakhir' ::;dl'rrpai dengan tahun 19~8 perregang penam
bangan dan pengilangan minyak tersebut adalah Shell • ... Selana rrasa perjuangan kerrerdekaan tahun 19~8 tambang minyak yang
.;udah yp_QQ.~ksi itu dikuasai oleh bangsa Indonesia. Perusahaan
minyak nasional yang didirikan sesudah penyerahan Kedaulatan serta pada
bulan Januari 1951 ialah Perusahaan Tambang Minyak Republik Indonesia
( P'IMRI ) •
Perusahaan tersebut adalah bekas rnilik P. T. She11/BPM keJIU.ldian pada
tanggal 13 M:i 195~ PIMRI bertukar nama rrenjadi Tanbang Minyak SUIIE.tra
lTtara. Dan se1anjutnya pada tahun 1957 'IMSU bertukar narra sarnpai dua kali
yaitu JIU.llai tanggal 1S Oktober 1957 rrenjadi P. T. Eksp1orasi Tambang
195 7 rrenjadi Perusahaan Minyak Nasional ( Pe:rnrina ) .
Dan agar segala jerih payah Pe:rnrina di Pangkalan Brandan berhasil rre
rehabilitir ladang dan kilang kecil, dan pada tanggal 24 Ivei 1958 ber
hasil untuk pertama kali di1aksanakan export minyak rrentah dari Sumatra
Utara sebanyak 13.400 barrel atau seharga $ 30.000.
Se1anjutnya pada tahun 196 8 P. T. Pe:rnrina berubah nammya rrenjadi Perusa
haan Negara Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional, dan tahun 1970
berubah 1agi rrenjadi Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara
( Pertamina ) .
Jadi JreiMng dari Unit E. P. I Pertarnina Pangkalan Brandan ini1ah JIU.llai
rrerrbangun Pe:rnrinyakan di Indonesia.
Sebagai gambaran tentang wi1ayah kerja dan kegiatannya, dapat dikemuka
kan sebagai berikut :
Pertamina E. P. I rrernpunyai daerah operasi dan produksi di SUIIE.tra
Utara, .Aceh dan sebagian daerah SUIIE.tra Barat, dengan kantor pusatnya
di Panmcalan Brandan.
-~ ~ . . . , - ·'l:' . . : ....
- 32 -
r.apangan-lapangan produksinya terbagi dalam 3 daerah adrninistrasi yai tu
lapangan Rantau, Kwala Simpang, Rantau Panjang Peureulak dan Pangkalan.
J:.a.!'i kantor Pusat ke lapangan tersebut telah dibangun jalan penghubung
de'i jalan tersebut clapat pula dinikmati oleh rrasyarak:at seki tar.
Selain bergerak dibidang Eksplorasi dan Produksi Pertam:ina. Unit EP. I
rrerrpunyai kegiatan dibidang pengolahan Petrok:i.mia.
Adapun hasil produksinya terdiri dari bensin mogas , premium karosine,
solar, residu, rninyak pelt.mla5, jery~an plastic, _:rygen, asphalt, claun
espalt, elpiji dan carbon black.
Dan untuk :rrerrenuhi kebutuhan kaiyawan, disediakan berbagai fasilitas yang -berupa, terrq;>at-terr;?at rekreasi seperti lapangan golf, kolam renang, stadion
tempat ibadah, nesjid, gereja, fasilitas pendidikan dari mulai T.K. s/d
S.~.A., Ma.drasah, dan !'UTI\3h-rumah sakit, yang penggunaannya dapat dipakai
oleh rrasyarakat seki tan:tya.
Disamping :rrenjalankan kegiatan pokok, Pertamina UEP. I rrengernban tugas untuk
rrenyelenggarakan program conmmi ty developrret.
:t-'!:Dgrem-program untuk selama ini -celah = sedang aan nn.mgkin akan terus di
jalankan adalah pemberian bantuan kepada Perrerintah· Da.erah dan rrasyarakat
sekitar baik yang berupa materi diantaranya pernbangunan/peroaikan infra
struk:tur (baik jembatan, gedung sekolah, gedung dan lapangan olah raga,
ternpat-ternpat ibadah, pemberian bahan bangunan, penerangan jal.an.
Bantuan yang Derupa fasilitas diantar&•ya terbukru1ya fasilitas olah raga
dan pengobatan milik Perusahaan untuk rrasyarakat.
C. P.T. Caltex Pasific Indonesia, Rumbai.
Awal kegiatan Cal tex di Indonesia ialah survey Geologis yang diadakan
oleh standard Oil Company California ( Socaal ) pada tahun 1924.
Sedangkan Caltex sendiri teroentuk dari gabungan kerjasama antara. Socal
dengan Texaco pada tahun 19 36. ~mikian kegiatan-kegiatan penyelid.ikcm
Geologi dan pernboran dilakukan di claerah bagian tengah pulau Surratra
( terutama di Propi..-·1~i Riau darata."'l) . Pada. waktu pecah perang dunia ke II
kegiatan operasional dihentikan oleh Caltex, tapi dilanjutkan oleh tentara
pendudukan Jepang.
- 33 -
Baru. setelah perang >Cal "tex rreneruskcm usahanya kembali s~ pada
taht.m. 1963 ''Kontrak Karya" P .N. Pennina dan P. T. Caltex Pasific
Indonesia di tanda tangani, pada saat mana produksi sudah nencapai
230.000 BMPH dengan 1adang-1adang minyak besar yang te1ah diketemu
kan an tara lain Minas dan Duri.
Pada perjanjian tersebut, konsesi CPI rrencapai areal 9. 030 km per
segi (BloCk "Kanguru") sedangkan Calasiatic dan Topco A, B & C rren
capai a..~al se1uas 12 . 32 8 km persegi.
Dan pada tahtm 1971 ditanda tangani "Perjanjian Bagi Hasil" untuk
wilayah baru "C'.oac;"'tal Plains" sP.rta. ;-e~enj &!ga.l1 kontrak ka..rya yang
telah ada. . . ~mikianlah, usaha-usaha peneli tian geologis dan penemuan-peneJTU.lai1
1adang-ladang rni.nyak baru terus dilakukan, sehingga pada 17 ~i 1973
produksi rata-rata CPI menca~ 1000.000 BMPH.
Sementara.itu, fasilitas.:fasi1itas-penunjang berupa fasilitas ke-' sejahteraan pegawai, sarana komunikasi, sarana transportasi maupun
pe1abuhan untuk pengapalan · hasi1 produksinya terus di tingkatkan.
Jalan aspal yar,g rrembentang c:ntara Pekanbaru - Rurnbai - DLunai di
buat oleh CPI, disarrping tmtuk rrentmjang kegiatan operasi pe:rndnyak
annya, ternyata juga berftmgsi sebagai jalan umum bagi transportasi
barang mauptm penumpang an tar kota tersebut.
S€j.:ik tahun 1958, CPI "'telah ::rengal irk&! rrd .. &"lyaknya ke pelabuh&"'l Duma..i
tmtuk di expor ke luar negeri. Di daerah Pe1abuhan ini CPI nemiliki
2 buah dennaga minyak disarnping 2 buah tanki terbesar didtmia dengan
kapasitas 690.000 barel, garis tengah 90,53 m. Sarrpai akhir ~sember
1979, produksi rata-rata rrencapai 763240 BMPH, neliputi 56 lapangan
produksi (CP! : 46; C dan T : 10).
Disamping melakukan tugas pokoknya berupa eksplorasi dan eksploitasi
minyak bumi sampai ke pengapalannya, CPI juga rrelakukan kegiatan
kegiatan s~sial kemasyarakatan dalam bentuk bantuan keuangan, . materi
pemberian beasiswa bagi mahasiswa-rnahasiswa baik di Perguruan Tinggi
di Jawa rnauptm Sumatra, penyediaan fasilitas rnauptm jasa lainnya.
·, >t . . . . :--'-
-- - - • ~ -~ ··-·-' •. .. --·--- --·h ---------- ··-----·------~--·· __________ ,__• •• •.:.:-'2r..~ ...
- 34 -
Bebarapa contoh clapat ki ta kemukakan an tara lain berupa :
- Pembangunan jalan Stmgai Fangau, Fantau Bais dan jalan baru ter
minal lana Rumbai.
- Penyediaan alat-alat berat dan angk:utan tmtuk berbagai proyek
pembangtman kota Pakanbaru.
- Pembangunan gedung-gedung ibadah, Sekolah Agarna dan tempat Pe-
makam:m.
- Pernbangtman kantor dan perumahan petugas perrerintah
- Pengadaan sumur air bersih di Pakanbaru, Duri dan Rumbai
- Penyediaan peralatan dan perlengkapan berbagai R. S. di Pakanbaru
dan kota-kota lainnya.
- Berl:lagai proyek pendidikan tmtuk non karyawan C. P. I.
- Penrugaran Istana Sultan Siak dan Istana Susuhtman Sala
- Bantuan perrbangtmanLaboratorium I. T. B.
- Truk pernadam kebakaran dan perai.atan untuk BU:..:i ttinggi dan Ambon
- Bantuan untuk berl:>a.gai badan Sosial, rencana pendidikan dan lain-
lain ..
- Pembangt.man kolarn renang untuk Pakanbaru
- dan sebagainya.
Iem:ikian pada kenyataannya, P. T. Cal tex Pasific Indonesia telah banyak
rrerrberikan sumbangannya baik kepc?da pembangunan rnasyarakat secara umum
rraupun pernbangtman ffi3.Syarakat seki tar pada khususnya.
Kepada rnasyarakat sekitar, terutarra dalarn hal kesempatan kerja, walau
pun sebagai tenaga buruh kasar pada pernborong-pemborong/sub kontraktor
yang nenunjang kegiatan utarna P. T. CPI.
Untuk pegawai P. T. CPI sendiri karena rrembutuhkan tenaga-tenaga yang
terdidik/terlatih, IIEka penerimaannya rrelalui pusat di Jakarta, sehingga
keserrPa-tannya lebih besar bagi rrereka-rrereka yang tinggal di Jakarta.
Narro..m demikian dari berbagai kegiatan P. T. CPI tersebut, disarnping rre
nirnbulkan darrqx!k posi tif, tentu akan rrenimbulkan pula dampak negatif
yang mungkin dapat ·nenghambat kegiatan industri Migas (PI'. CPI) rraupun
""""~'"'n"""""''"' rn.::><""'\!!!1' ... ='1'"3+ ce]<:' .; t-=>,..,..y.::s ~·~ o~.--.. .. ··--J-~"" - ---~•t .........
BAB IV
DAMP.AK SOSIAL EJ<ONOMI
A. DAMPAK SOSIAL EKONOMI DI DAERAH CIIACAP.
Adanya Industri Migas (Kilang Minyak) di daerah Cilacap p. .1. telah m~
bulkan darnpak pada rnasyarakat seki tamya baik disektor kehidupan pe
rekonornian ma.uptm pada segi kehidupan sosiaJnya. I>arrpak tersebut bisa
:berupa daJrpak posi tip, bisa negatip atau bahkan bisa keduanya v3J_ ~,_t'"'"Jn
dengan bobot yang berbeda.
Dampak tersebut antara lain seba.gai berikut
1. Ma.ta Pencaharian
Jika diperbandingkan antara berbagai latar belakang mata pencaharian
rnasyarakat (responden), maka rnasyarakat pedaganglpengusahalah yang
paling nerasakan darnpak posi tip d.engan adahya · -industri Migas.
Artinya, bahwa eksistensi industri ~.igas dirasakan memberi pengaruh
yang posi tip dalam perl<embangan ekonorni. Hal ini dapat dilihat dari
analisa tabel, ( 15,4% I tabel 1 ).
Dampak positip disektor ekoncmi ini dapat dijelaskan antara lain dengan
ke.nu.mgkinan dijalinnya kerjasama antara pengusaha dengan pihak industri
Migas; misaJnya para pengusaha dapat nen-supply kebutuhan material
bangtman, kontrak-kontrak kerja, service, bahkan kendara.an-kendaraan
be:rnotor. Disamping itu ·dikalangan pedagang-pedagang kecil juga dirasa
kan makin bertarnbah konstmEn yang ~utuhkan dagangan-dagangannya (se
perti rokok, gula, roti, bakrni dan sejenisnya).
Senentara i tu, rnasyarakat nelayan yang paling nerasa dirugikan dengan
adanya industri Migas ( 59 , 3 % I tabel 1 ) dilingktmgan nereka.
~reka nengtmgkapkan bahwa polusi yang di tirnbulkan karena oli atau
kotoran-kotoran buangan dari tanker dapat rrenghalau ikan.
Kenyataan ini praktis nengurangi penghasilan nereka. Beltun lagi daerah
operasi yang makin rrenj auh, dirasakan sebagai pukulan berat bagi kelang
stmgan kehidupan nereka.
Dampak disektor sosial juga nampak kCI'ltras antare. ma.syarakat pedagang
lpengusaha dengan rna.syarakat nelayan.
Kalangan pedaganglpengusaha nerasakan manfaat (danpak positip) karena
nereka dapat nenjalin kerjasama serta hubtmgan-hubungan sosial dengan
ma.syarakat kalangan industri.
- 36 -
Namun sebaliknya bagi kalangan nelayan. Mudah d.ipahami apabila rrereka
(kalangan nelayan) kurang bers~ti terhadap masyarakat industri
M:i.gas.
Sedangkan sebagian besar responden lainnya kurang begitu rremperhatikan
pengaruh-pengaruh· yang tirnbul dalam kehidupan rrereka sehari-hari dalam
kaitannya dengan eksistensi industri f'A.igas. Kenyataan ini dapat diung
kapkan oleh tabel l dan tabel 2 .
2. Kategori Pendidikan.
Jika kategori pendidikan digunakan sebagai unit dasar analis~ rr.aka ter
nyata kecenderungan tersebar dari seluruh responden ( X = 6 6 , 7 'V
tabel 3 ) bersikap blanko.
Artinya adalah, bahwa rrereka cenderung rrenunjukkan responds yang netral
dalam arti tidak rrengulas tentang darnpak positip rraupun negatip bagi
perubahan kehidupan ekonorni rraupun sosial rrereka.
Sungguhpun demikian, diantara rrereka juga rrenunjukkan variasi resoons
terhadap eksistensi industri Mi.gas dilingkungan rrasyarakat mereka.
Respons posi tip dibidang ekonorni ternyata Iebih d.irasakan dikalangan
masyarakat dengan latar belakang SlA.
Diduga, kenyataan ini lebih rrengisyaratkan bahwa yang paling besar
merasakan rnanfaat disektor ekonomi adalah rrereka yang tergolong dalam
lapisan "rrenengah". Sikap ini juga. kC:nsisten dalam aspek sosial.
Golongan "rrenengah" ini pula yang paling nerasakan IIEnfaat. ~.ereka ID2-
nilai bahwa relasinya ID3kin bertambah, kerr.ajuan-kerrajuan juga rere.'l(a
lihat dan rasakan (periksa uraian pada but~.,.., l hal 15
Sebaliknya bagi rrereka yang berlatar belakang pendidikan SLTP, mero...ka
lebih rrerasa dirugikan dalam aspek ekonom:L'"1ya dengan adanya industri
M:i.gas, demi.Y~an pula dalam aspek sosial.'"lya. Besar kemungkingan kenyataan
ini rrenggarnbarkan bahwa kalangan rnasyarakat yang berlatar belakang pen
didikan S. L. T. P. kurang dapat arnbil bagian baik disektor ekonomi maupun
sosial dengan adanya industri t-Aigas didaerahnya.
Bagi rrereka yang ber latar belakang pendidikan Perguruan Tinggi lebih
nenberi.kan ilustrasi yang netral.
- 37 -
3 . Kategori lJmu:t>.
Begitu juga apa.bila kategori umur digunakan sebagai 1.mit dasar ana.l.:!.sa
kecenderungan terkuat yang meliputi berbagai kategori umur ternyata
juga menunjukkan sikap tak berkomentar. Mereka merasa kesulitan '..!r,-:".Lic
dengan pasti menunjukkan dampak positip maupun negatip bagi mereka ::.tas
adanya ( eksistensi ) industri ~-1igas diwilayalmya. Karena ketida}c ;:=.sti
an itu, ma.ka mereka memilih sikap tak berkornentar.
Kendatipun demikian, diantara seluruh respond en i tu terdapat pul=. ~:s..ng
menyataka.n dengan jelas bagaimana dampak yang mereka. ra.sakan deD.ga.n ek
sistensi industri ~1igas diwilayalmya. Ada diantaranya mereka yang :r.enyata
kan positip, nanrun ada pula yang negatip, baik dibidang ekonornimaupu,.'1 di
bidang sosial.
Diantm""a kategori umur tersebut, temyata mereka yang tergolong da.larn ka
tegori umur 18 - 25 tahun yang paling merasakan dampak positip di.bicang
ekonomi.
Agaknya tal< ~er lalu suli t diduga, bahwa kenyataan tersebut dengan j elas
menggambarkan bahwa ma.Y'€ka rnasih tergolong dalam usia muda.
Hal ini sekaligus berarti bahwa potensi ketenaga kerjaan diJ<alangan mere
ka lebih mudah terserap dalam lingkungan industri Migas.
Ken.datipun tak seberapa besar, aka.n tetapi mereka yang tergolong dala.."ll u
sia antara 26-35 tahun, dan 36 - 50 tahun juga merasakan dampak positip
disektor ekonomi dengan adanya ( eksistensi ) industri Migas.
P..anya mereka yang tergolong berusia tua (51 ta..'-Jun keatas) mema.ng -:al< :::.e
nunjukl<an dampak positip yang nyata dengan adanya ~dustri Migas ~ersebuT.
D:unpak positip yang paling jelas dirasakan disektor sosial nampaknya ::a.nya d~-n.iliki oleh mereka yang tergolong dalarn kategori usia 26 - 35 -:2..~un
( tabel 6 ).
Disamping dampaJ< yang telah diura:iJ<an dalam butir 1, 2 dan 3, rnaka berda
sarkan hasil pengamatan dan wawancara secara intensif dengan piha.k-p:ihak
Pem::la, Lurah dan tokoh masyarakat setempat kesemuanya berpendapat bahwa.
dengan adanya Pertanrina. Unit Pengolahan IV Cilacap, daerah Cilacap menga
lami perubah.an didalam hal :
- 38
Perubahan wilayah, komunikasi & transportasi, lapangan kerja, peruba
han penggunaan lahan, sektor perdagangan, pendidikan.
4-. • ?engembangan Wilayah.
Daerah yang sekarang dipa..l(ai untuk perluasan kilang m.inyak dulunya
adalah merupakan daerah /cering yang sepi, ta.pi sekarang daerah terse
but sudah menjadi ramai karena fasilitas jalan dan perhubungan sudai-I
mulai baik oleh karenab i tu penduduk sudw"l mula.i membangun pemukirnan.
Kota Cilacap yang tadinya ten:iiri dari sat'...! kecamatan ya.i tu kecamata.l'"l
kota rnaka tahun 1982 wilayahnya menjadi dua kecamatan yaitu kecamatari
kota dan kecarnatan Gumilir.
Disarnping itu kota Cilacap sedang dikembangkan untuk mengarah menjadi
kota I kawasan Industri; kota pelabuhan Sal..liirlra, kota perdagangan dan
Pusat Pemerintahan kabupaten.
Oleh karenanya dalam jangka panjang, daerah kabupa.ten Cilacap dibagi
4 wilayah pembangunan :
a. ~Jilayah pembangunan I, yaitu Cilacap bagian selatan akan dikembang
ltan sebagai daerah industri berat dan ringan, perikanan laut, per
ikanan darat dan perdagangan antar daerah.
b. Wilayah pembangunan II yai tu Cila.cap bagian bara.t a.kan dikembang
kan sebagai daerah pertanian serLa perikanan laut dan peri..1.canan
darat.
c. Wilayal-} pembangunan III ya.itu Cila.cap bagian tiJnur akan dikembang
kan sebagai da.erah industri ri11gan I l<ecil dan :....'1dustri rakya-c,
perikanan laut dan perikanan darat.
d. Wilayah pembangunan IV yaitu daerah Cilacap bagian barat-laut I
utara akan dikembangkan seba.gai daerah pertanian dan perkebunan.
5 . Komunikasi dan Transoortasi.
Dengan adanya kilang Pertamina te],ah dibangun beberapa. f asili tas per
hubungan, sehingga menyebabkan lancarnya korm.mikasi dan transportasi
ditandai dengan : fasilitas jalan yang baik sarana angkutan yang me
madai dan pencapaian lokasi yang nrudah.
- 39 -
Daerah tingkat II Cilacap sekarang mempunyai tiga fasilitas ~ans
portasi yai tu darat ( bisa di tempuh dengan IIDbil dan kereta api ) ,
udara dan laut.
Ada beberapa jalan raya yang bisa menuju kota Cilacap yaitu :
jalan raya !·llilganti - Cilacap melalui Kesugihan, Selarong.
- Jalan raya 3untu - Cilacap melalui Kroya, Adipala, Gumilir.
- Jalan raya Sampang - Cilacap melalui Adipala, Gumilir.
Jalan raya ~·Jangon - Cilacap melalui Gurnilir.
Rata-rata kondisi jalan raya tersebut adala.iL baik, teru.tarna jalan
~vangon - Cilacap mendapat bantuan dari Pertamina, begitu juga lapa
ngan terbang Tunggul Wulung.
Adanya lapangan terbang ini juga mengakibatkan perkembangan baru di
sekitar lokasi pelabuhan seperti rurnah-rwr.::..."l baru, pelayanan taxi da
ri pelabuhan ke Cilacap, dan sebagainya, transportasi dan komunikasi
Cilacap dengan kota lain cW0~p lancar mis. Cilacap - Jogya, Cilacap
Bandung dsb.
6 . La.pangan kerj a.
Tenaga kerja dari masyarakat sekitar yang terserap oleh Pertamina Ci
lacap adalah seki tar 2 - 5 % dari j t.rrnlah pegaVJai Pertamina yang ada.
Akan tetapi tenaga kerja yang terserap secara tidak 1angslli~g cengan
adanya kegiatan Pertamina Cilacap. Dapat dilL~t dari adanya orang
orang yang dapat bekerja dikegiatan-Kegiatan :
Griya Patra, l.a.pangan Golf " tri tih " , ?elabu.han Udara, ?embantu Rum
ah tangga, tukang kebun, sooir dan lain-lain. yang jt.rrnlalmya cukup ba
nyak.
Begitu pula sewaktu perluasan kilang Cilacap dimul.ai, pada tahap kon
truksi saja kontraktor Fluor Eastern Inc. te1ah mempekerjakan orang
sebanyak ~ . 5. 000 orang kebanyakan lulusan SLTA yang diambil dari pen
duduk sekitar Cilacap dan sete1ah mulai beroperasi jumlah karyawan sam
pai bulan Maret 1982 adalah 1473 orang. Sete1ah rne1ewati masa se1eksi
dan training.
- 40 -
7. Perubahan Penggunaan lahan.
Dengan adanya indutri kilang minyak Cilacap tentunya membu~uhkan
sebidang tana.l) untuk keper luan pabrik, kantor, per'l.lJM.han dan seba
gainya. Menurut Pem:ia setempat !!E.upun Pertamina tanah yang -::elah
dibebaskan Pertamina mencapai sekitar ± 400 P~.
Sebagian tanah yang dibebaskan itu berupa tanah sawah yang setiap
tahun bisa menghasilkan 5 - 7 ton gabah kering per hektar, oa.Y~
bera..YTti Perrda Cilacap dengan adanya berubahnya penggunaan :.=... ~a.11 per
tar.ian ke bangunan-bangunan pabrik setiap -:3.hunnya a..l(an l<er..:..::..~"'"lgc.n.
produksi gabah sekitar 2250 - 3150 ton gabah kering, disampi:'"lg me
nyusutnya lahan untuk pertanian.
Sedangkan penggunaan lal)an tanah di kabupaten Dati II Cilacap :TIP....nu
rut data tahLm 1978 terperinci sebagai berikut :
Penggunaan Luas Tanah ( F.a )
SaHah Tegalan 1 ?ekarangan 1 Perkebunan 1 Hutan 1 Lain2 1 JurrJ.ar-.
60.747,925 1 47.790,949 1 35.695,213 I I
1 10.988,709 I
1 51.587, 1 7.346 1 214.257, 1
I 700 I '902 I 398 I
Dari tabel tersebut luas areal tanah yang digarap untuk sawah Ci1acaP
Hanya 28,35 qs dari luas tanah keseluruhai1.
8. Sektor Perdagangan.
t\danya Pertamina unit Pengolahan di Cilacap, secara 1angsung telah
lebih meramai.'k:an suasana perdagangan di daerah ini.
Hal ini disamping karena belanja karyawan & keluarganya yang berpeng
hasilan rata-rata tinggi dari tingkat pendapatan rata-rata anggota
l!E.syarakat sekitar, juga adanya proyek perluasan kilang, telah banyak
pula rnenyerap bahan-bahan bangunan dari pasaran didaerah ini, teruta
l!E. Lmtuk bangunan2 yang bersifat rnenunjang kegiatan operasional ki~
lang i tu sendiri.
- 4l -
Rarnainya peroagangan di kawasan daerah Ci1acap, di tandai dengan tum
buhnya toko-toko keper1uan sehari-hari disepanjang jalan A. Yani,
Jl. L.E. J'H.artadinata, Jl. Let.Jen. Soetoyo, Jl. Kapten Tendean dan
Jl. Ga.tot Soebroto, Gunung Simping.
9 • Sektor ?endidikan.
Sejak ki1ang minyak Cilacap beroperasi seki tar tahun 1976 l'lEka. daerah
Ci1acap te1ah membenahi dirL~ya untuk menyongsong e~a baru didalam sek
tor pendi~~ sebagai dampak yang sangat ?QSitip.
Sel::ab hanya dengan menyediakan pendidikan ?ang me.rnada.i daera"f-) Cilaca.p
akan bisa menyediakan tenaga kerja yang tra~i1.
Dari da1:a yang ada te1ah me.T.buktikan sejal.: t-=hun 1976 sampai dengan ta
hun 1980 daerah Ci1acap te1ah sibuk memban~..m sarana pe.~didikan dari
Taman Kanak2 sampai SLA seperti tabe1 be~i."l(l..rt :
Tahun Sarana pendidikan I gedung seko1ah
T. K S. D. S.L.P S.L.A
1976 48 964 69 18
1 1980 78 1218 180 30
Dari tabe1 diatas ter 1ihat pe~.kernbar1gan pe..rr.bangunan sara.t"!a pendidi.l.can
sejal tahun 1976 s/d tahun 1980 telah mencapai dua ka.li lipat ba~yaknya.
- 42
18. D.AMPAI< SOSIAL EKONOMI DIDAERAH PANGKAI.AN BRANnAN
AJd.bat ( darrpak) sosial ekcncmi yang dirasakan oleh masyarakat dae...""ah
Pangkalan Brandan karena adanya industri Migas ( Pertamina ) dapat
ki ta lihat antara lain sebagai berikut
1. Kategori M3.ta Pencaharian.
Diketahui dari sektor e.l(onorni yai tu dalam hal hubungan antara jenis
pekerj aan dengan tanggapan responden terhadap perubahan ekonomi
( tabel 7 ) , darnpak posi tip yang di. ti.mbulkan oleh industri Migas ter
nyata paling banyak dirasakan oleh kalangan pedagang/pengusaha (53, 3%)
Kemudian di.susul oleh kalangan pegawai (negeri/swasta dan pensiunan)
yaitu sebesar 50 %.
Sebagai con:Eoh dapat dikerrn..tkakan darrq;>ak positip dimaksud adalah =
a. Bagi pedagang dengan adanya Pertamina berarti bertambahnya pem
beli (konsUIIei'l) atas barang dagangannya.
Dan pembeli ini rrerupakan pembeli yang potensiel (berdaya beli),
sehingga pa.da setiap tanggal pernbayaran gaji karyawan Pertamina
terutarna para pedagang dipasar dapa.t rrenperoleh keuntungan yang
cukup banyak dengan cara rrenaikkan harga.
b. Bagi pengusaha atau para wiraswastawan rrerupa.kan suatu keuntung
an ka:rena rrereka dapa.t rrernperoleh banyak kesenpatan untuk rren
jadi kontraktor/supplier dalam rrerrenuhi kebutuhan usaha indus1:ri
Migas.
c. Pernbangunan/perbaikan prasarana ( j alan, j ernbatan) yang dilakukan
oleh Pertarnina baik jalan/jeinbatan milik perusahaan maupun negara
/perrerintah, rrembantu sekali kelancaran transportasi bagi pedagang
pengusaha dan pegawai atau bagi anggota masyarakat lairmya dalam
rrenjalankan tugas-tugasnya.
Jika pa.da sektor ekonomi. dampak positip paling dirasakan oleh ka
langan pedagang/pengusaha, maka di sektor sosial ( tabel 8 ) ter
nyata kalangan nelayan/buruh nelayan yang paling banyak rrerasakan
darnpak posi tipnya, yai tu sebesar 80 %.
Dapat disebutkan daiiq>ak posi tip tersebut ant are. lain Peningl<atan
pendapa.tan kaum nelayan, karena masyarakat industri Mi.gas nerupakan
salah satu proyek pasaran yang paling rrenguntungkan bagi pelenpar
an hasil ikan tangkaparmya.
- 43 -
Ba.ik dalam sektor ekcnani ma.upun sektor sosial, ternyata kalangan
pegawai (baik negeri, swasta ma.upun pensitman) selalu rrenempati
rangking kedua.
_ Jika diambil rata-ratanya, rnaka separuh lebih dari responden pe
gawai rrerasakan daJrpak yang posi tip baik dalam sektor ekanomi
maupun sosial dengan adanya industri Mi. gas dilingkungan masyaraka.t.
Umurmya rrereka secara sadar dapat rrerasakan/rren:il<ma:ti hasil pem
bangtman sarana/prasarana physik yang dilakukan oleh industri ~..igas
(Pertamina) misalnya adanya pembuatan/perbaikan jalan, jernbatan,
penerangan jalan, lapangan/gedung oleah raga, tempat-tempat ibadah
gedung-gedung sekolah.
r.emiki.an juga dengan pembangunan/pembinaan nan phisik yang berupa
pembinaan rohani bagi karyawan Pertamina dapat dirasakan oleh
anggota ma.syarakat seki tar baik dari kalangan pegawai mauptm
anggota ma.syarakat la.innya.
Karena rrereka dapat mmgikuti ceram3h-ceramah kerohanian yang di
selenggarakan oleh Pertamina dengan rnenperoleh bantuan fasili tas
transportasi.
_ 2 . Kategori Pendidikan.
Narnpak ada kecenderungan bahwa sernakin tinggi tingkat pendidikan se
makin besar pula rrerasakan dampak positip dalam sektor ekanami Ctabel
9).
Jika ki ta perbanc;iingkan antara rrereka yang tak berpendidikan dengan
rrereka yang berlatar belakang pendidikan SlA ( tabel 9 ) , maka kedua
nya berbanding 1 : 4 dalam rrerasakan clan;:>ak posi tip disektor ekanomi
dengan adanya industri Migas.
Dalam sektor sosial, temyata ada pergeseran-pergeseran posisi besar
kecilnya darnpak yang rrereka rasakan.
Jika pada sektor ekanomi rangking terendahnya diternpati oleh lapisan
masyarakat yang tak berpendidikan ( _ tabel 9 ) , rnaka pada sektor sosial
rangking tersebut di tempa.ti oleh kalangan masyarakat dengan latar be
lakang S.L.P.
Ini artinya, ba.hwa rrereka yang berpendidikan SlP, rrerasakan dant>ak po
sitip dalam bidang sosial adalah paling kecil dibandingkan dengan ka
langan masyaraka.t lainnya ( tabel +O ) •
- ~4 -
Kalangan masyarakat ( dalam hal ini responden ) yang paling besar me
rasakan dampak positip dibidang sosial adalah mereka yang berlatar
belakang pendid£~ S.L.A.
Sementara itu, me:::-eka yang berlatar belakang pendidikan S.D. can tak
berpendidikan relatip sa."!'.a besar, sedangkan S. L. P. paling kecil mera
sakan rranfaat dengan ada."'lya i.i'ldustri Migas ( tabel 10 ) .
3 . Kategori Umur.
;::Jiantara berbagai kelompck umur, ternyata mereJr-a yang te-:-golong ·::alam
umur antara 26 - 35 tahun paling besar merasaka11 rnanfaat ~aik ::al~ll.
sektor ekonomi maupun sosial dibandingkan dengan kelompok-kelompok
umur laii'IDya ( tabel 11 & tabel 12 ) .
Untuk sektor ekonomi, ternyata mereka 'yang tergolong dalam usia 36 -
50 tahun de.Tlgan mereka yang berusia 51 tahun keatas relatip memmjuk
kan rranfaat yang sama besar ( tabel ll ) , akan tetapi untuk se.lctor so
sial te..vnyata yang berusia antara 36 - 50 tahun merasakan rnanfaat yang
lebih besar ( tabel 12 ) .
Dari segi ekonomi dan sosial ternyata yang dirasakan cukup menguntung
kan dampaknya adalah adanya penyerapan tenaga kerja' dari anggota masya
rakat sekitar.
Heskipun jumlahnya hanya mencapai ± 4 % dari jumlah· seluruh penduduk
( desa sample ) , nann.m kenyataarmya angka tersebut cukup banya."K mengu
rangi angka pengan&:,auran dan dapat dirasakan w.anfaatnya oleh r.asyaraka-r.
Suatu hal yang ct.L'<up menarik perhatian yai tu, j i.ka kalangan pedagang
pengusaha paling :nerasakan dampak positip dalam sektor ekonomi, ternya
ta menempati ranking terendah dalam merasakan dampa.i< positip dalaln sek
tor sosial.
Sudah barang tentu kenyataan ini menarik apabila ki ta bermaksud menulu
suri sebab-sebab yang lebih ·mendalam, barangkali terdapat faktor-faktor
lain berpengaruh terhadap variable interaksi antara kedua kalangan ma.
syarakat ( ma.syarakat Migas dengan ma.syarakat non Higas ) .
- 45 -
Suatu hal yang agak menarik adalah, bahwa mere.l(a yang tergolong ber
usia 18 - 25 tahun justru paling rendah/minirn dalam merasakan r:'anfaat
baik di sektor e.'i(onomi rnaupun di se.lct:or sosial dengan adanya industri
Migas diwilayahnya ( tabel 11 & tabel 12 ) .
Hal ini dapa.t dipahami karena dalam masa usia tersebut pada umt.:mnya se
cara ekonomis rrasih di topang oleh pihak orang tua sehingga mereka belt...lT"fl
bisa merasakan !!'.anfaat langsung terhadap dirinya.
4. Transuortasi dan kcmunikasi.
Dalam rangka kegiatan industri Higas mula.i dari ta.."'1ap eksplcra.si ::;am
pai kepada kegiatan akhir seperti penjualan hasil produksi dari minyak
dibutuhkan berba.ga.i pernbangunan sarana, prasarar1a phi
sik dan alat2 telekornunikasi.
Dengan adanya jalan perusahaan ( tertrtama jalan yang dibangun i...""ldustri
Migas ) sepanjang 22 km serta beberapa je."'lba.tan, masyarakat secara lang
sung a tau tidak langsung terpetik dampak dan manfaat posi tip.
Dampak tersebut adalah bertambahnya berbagai rracam sarana angku.tan se
perti kendaraan be:rnotor roda 2 dan 4 yang dapat dinik:rati :!T.asyara.kat
dalam melakukan berbagai kegiatan .
Perusahaan jasa angkutan barang dan orang menjadi bertambah serta fre.l(
wensi angkutan umum dalam dan luar kota semakin tinggi, sehingga memudah
kan dan memperlancar ang."k::utan barang dan orang, dimana rnenurut i...lionrasi
pada . ;nasa sebelum adanya industri rnigas adalah cu."k::up suli t.
Demikian pula halnya dengan adanya relay station T.V. di ?ang}:alan 3ran
dan yang dibangun industri Migas dapa-r i..\.u.t: dirasakan manfaatnya oleh
rrasyarakat, kare.'rla rnasyarakat bisa meni.k:mati ::;iaran T.V. secara lebi.~
baik I j elas .
5. l.a.pangan Kerja.
Industri Migas memang dikenal sebagai salah satu industri yang kapi tal
intensive dan bukan labour intensive.
Oleh karena penyerapan tenaga kerja terbatas kepada yang mempunyai
skill tertentu.
- 46 -
Namun demikian ka.nma. kai tar !.~~gi~tnnya sangat luas dan mener lukan ke
giatan pemmjang dari bidang usaha yang lain, maka dampaknya cu.kup
dapat menyerap angkatan kerja didalam masyarakat sekitar. Hal ini terbukti dari uraian dimuka, bahwa rata-rata 4 % jtml.lah angka
tan kerja di desa sample dapat terserap kedalc3lTII1ya, meskipun umumnya dari
tenaga tingkat bawah a tau tenaga buruh kasar, sebenarnya memang wajar,
bila yang terserap hanya sediki t dan teniiri dari tenaga kasar mengingat
tingkat pendidikan penduduk masyarakat seki tar industri migas umumnya
relatip masih rendah.
Selain daripada i tu bcgi buruh, industri migas merupakan la.pangan kerja
yang cu.kup menarik karena umumnya dapat mernberiJ<:an upah yang dirasakan
cukup.
6. Perubahan Penggunaan Lahan.
Dengan diketemukarmya sumber2 baru serta adanya eksploi tasi atas st.mrur2
baru, yang terletak didaerah lahan penduduk, dengan sendirinya menirnbul
kan darnpak negatip atas tata penggunaan lahan.
Lahan yang tadinya banyak dipergunakan oleh penduduk untuk usaha pertani ·
an kini sernakin berkurang. Dan dengan timbulnya pencemaran dari industri
Migas mengakibatkan adanya perobahan dal~ pemanfaatan tanah sebagai con
toh dapat dikemukakan, bahwa berdasarkan data kecamatan, diketahui adanya
kenaikan luas areal industri dari tahun 1981 ke tahun 1982 sebanyak 2 Ha.
Panambahan 2 ha untuk areal industri berarti mengurangi jumlah luas areal
lahan yang telah mengurangi luas areal sawah, -ranah kerL1g, empang, tam
bak atau kolam, perkebunan milik negara lswasta I rakyat serra luas hutan.
7 . Perkembangan sektor pendidikan. -----
Dengan adanya program comnuni ty development dari j!ldustri migas, yang di
antaranya pemberian bantuan pembangunan & perbaikan sarana, prasarana pen
didikan seperti gedung2 sekolah, lapangan olah raga, bantuan tenaga penga
jar, jelas menimbulkan dampak positip terhadap pendidikan penduduk sekitar.
Karena adanya tuntutan I kebutuhan dari industri migas terhadap tenaga2
spesialis , maka sekolah-sekolah perguruan seperti STM/ST yang sebel'l.Dn
adanya perkernbangan industri Migas tidak ada, ini mulai banyak didirikan.
- 47 -
Selain daripada i tu sekolah2 yang didirikan industri migas yang diper
lukan bagi masyarakat urnumnya berkwalitas tenaga ~ajar atau pelaja
rannya relatip lebih tinggi.
Tetapi karena anak2 anggota masyarakat sekitar bisa pula ditampung~ maka
sedikit banyak bisa_berpengaruh I rnerangsang terha.dap perkembangan pendi
dikan anak.,-anak ma.syarakat sekitar kearah lebih maju.
Namun demikian karena biasanya sekolah-sekolah yang dibangun industri
migas terletak didalam suatu komplek yang terpisah dengan masyarakat la
in dapat meni,bulkan rasa eksclusive dikalangan industri Migas,
Hal tsb Lisa memptmyai dampak sosial yang negatip, yaitu mengurangi
rasa persatuan dan kesatuan.
8. Perctagangan.
Sebagaimana telah disinggung dimuka, bahwa yang paling banyak rnerasakan
dampak posi tip disektor ekonomi adalah para pedagang I pengusaha, ma.ka
dengan adanya hal ini berartj. adanya industri migas mengakibatkan maju
dan ramainya perdagangan.
Sebagai contoh dapat disebutkan bahwa pertokoan yang ada di kota Pangka
lan Brandan sema.kin banyak.
Demikian pula dengan usaha-usaha kecil yang dilakukan ole.'l-t sementara ang
gota masyarakat pribumi seperti : pabrik2 roti, kedai2 I warnng2 makan
ban yak bernumculan dsb.
Pasar2 dan pusat pertokoan menjadi semakin rarnai k.arena adanya pembeli
yang potensial.
9. Pengembangan wilayah.
Pengembangan wilayah di daerah Pangkalan Brandan bermula dari per luasan
operasi · pencarian sumber minyak. ililtuk kelancaran operasi pencarian sum
ber2 minyak Pertamina membuat jalan2 yang menuju lokasi minyak, dan kalau
sudah di temukan sUmber minyak di lokasi tsb. Pertamina membangtm keper
luan-keperluan lokasi seperti : listrik, pernukiman, air minum dsb, sehing-·
ga daerah itu menjadi daerah yang ramai.
Hal ini rrenjadi daya tarik para pendatang tmtuk tinggal dan berdagang di
daerah baru i tu.
- 48 -
C. DAMPAK SOSIAL EKONOMI DI DAEEAH RUMBAI.
Adanya industri Migas P.T. CPI di wilayah kecamatan Rum
bai ( Pekanbaru ) jelas memberikan dampak terhadap masya
rakat sekitarnya baik secara positif maupun yang negatif.
Dari hasil wawancara dengan sejumlah anggota masyarakat
sebagai responden dari kategori jenis pekerjaan, tingkat
pendidikan maupun tingkat umur dapat kita ketahui sbb :
1. Kategori mata pencaharian.
Ditinjau dari jenis latar belakang mata pencaharian,
ternyata adanya P.T. CPI didaerah ini, yang paling
merasakan dampak positifnya ialah pegawai/ka~yawan
dalam arti terbukanya kesempatan kerja.
Kegiatan PT. CPI yang terus berkembang, telah makin
banyak menyerap tenaga kerja baik yang langsung menja
di pegawai PT .. CPI maupun yang melalui Sub2. kontrak
tor.
56 % dari anggota ~asyarakat yang berhasil diwawanca
rai, menyatakan bahwa adanya industri Migas didaerah
nya telah banyak memperbaiki taraf hidup mereka, teru
tama melalui perobahan kenaikan penghasilan (tab.el 13).
Sementara dikalangan pedagang I pengusaha 40 % menya
takan pengaruh positip dari adanya Industri Migas di
daerah ini dalam bentuk perluasan omset penjualan mau
pun maiin banyaknya jenis commudity perdagangan yang
dapat dipasarkan karena adanya pembeli-pembeli paten
sial dari kalangan masyarakat industri Migas.
Sedangkan para petani didaerah ini 90 % ( tabel 13 )
menyatakan bahwa kehidupan perekonomian mereka tidak
terpengaruh oleh adanya Industri Migas didaerah ini.
Satu dan lain hal karena hasil pertanian pangan mere
ka sekedar cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka sen
diri, atau andaikata diperdagangan, tidak ada pengaruh
nya bagi perubahan tingkat hanya dipasar.
- ~9 -
Sedangkan hasil perkebunan berupa karet dan hasil hutan
berupa rotan, hanyalah dalam jumlah yang tidak terlalu
besar untuk dapat terlihat dampak dari adanya industri
mlgas ini,
Kemungkinan lain mengapa para petani tidak merasa ter
pengaruh oleh adanya industri migas didaerahnya ialag
karena latar belakang pendidikan mereka yang relatip ren
dah, sehingga kurang banyak menaruh ?erhatian terhadap
perobahan-perobahan yang mereka alami.
2. Kategori Pendidikan.
Nampak ada kecenderungan yang jelas bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikan makin merasa memperoleh manfaat ekono
mis dengan adanya industri migas.
Hal yang sama juga nampak dalam penilaiannya terhadap
dampak sosial.
Agaknya, ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pre-
sepsinya tentang dampak yang dirasakan masyarakat, baik
sektor ekonomi maupun sektor sosial.
Hal ini dapat ditunjukkan dari analisa data dalam tabel
15 diatas, masing-masing sebagai berikut
SD = 27 %, SLP = 52,6 % dan SLA = 54,1 % ( untuk sektor
ekonomi )
Hal ini jelas menunjukkan arah gerak yang vertikal.
Sementara itu~ analisa juga menunjukkan bahwa antara mere-)
ka yang tidak berpendidikan, SD, SLP dan SLA berbanding
sbb :
20 %; 18,9 %; 29,1% C dalam sektor sosial, tabel 16 ).
Terdapat kasus yang menarik, yaitu mereka yang tergolong
dalam kategor~ berpendidikan tinggi ( P.T. ) justru meni
lai tidak memperoleh manfaat dibida~g ekonomis maupun so
sial.
Sungguhpun demikian, respon mereka bukanlah berarti nega
tip sama sekali.
- 50 -
Bila ditelusuri secara mendalam ( indepth ) ternyata me
reka lebih terserap pada pekerjaan diluar daerahnya, ya
itu sebagai pegawai negeri (Pemda) dimana sumber pengha
silan mereka memang tidak terpengaruh sama sekali dengan
adanya indus~ri MIGAS.
Tentu saja tidak menut:up ke.rn.ungkinan adanya faktor-faktor
lain yang mungkin mempengaruhi persepsinya.
3. Dari segi kat:egori umur.
Apabi2.a kategori umur dipakai sebagai pangkal analisa t:er
hadap dampak Sosial E~0nomi yang dirasakan masyarakat se
kitar sehubungan dengan eksistensi industri MIGAS, ternya
ta responden dengan ketegori umur 36 - 50 tahun menempati
ranking paling tinggi dalam menunjukkan adanya perubahan
ekonomi dikalangan masyarakat dengan adanya industri MI
GA3 diwilayahnya, C 43,90 % I tabel 17 sementara i~u,
responden dengan kategori umur termuda C 18 - 25 th ) jus
tru menempati ranking terendah C 14,3 % I tabe1 17 ) ia
lam merespons hal yang sama.
Agak bergeser posisinya dalam menilai dampak sosial yang
t:imbul dikalangan masyarakat. Jika dalam menilai dampak
ekonomi responden dengan kategori umur paling muda menem
pat:i ranking terendah, maka penilaian terhadap perubahan
sosial justru menempati ranking terti.:ggi.
Sementara responden dengan katagori umur 36 - 50 th ber
~da pada ranking kedua.
Ada kecenderungan yang nampak terulang yaitu bahwa res
ponden yang berusia 50 th kcatas cenderu~g terbelah su
aranya secara fifty-fifty dalam menilai ada tidaknya ue
rubahan yang terjadi C baik disekLor ekonomik maupun so
sial ) dengan adanya industri MIGAS di wilayahnya.
Art:inya separoh dari mereka cenderung mengatakan bahwa
eksistensinya industri MIGAS diwilayahnya tanpa membawa
pengaruh apa-apa dikalangan masyarakat sekitarnya.
Namun separoh yang lain mengatakan ada pengaruhnya ter
hadap kehidupan sosial ekonomi mer~ka.
- 51 -
Tendensi ~ang potensial dalam mengamati terjadinya per
ubahan2 kehidunan sosial ekonomi mereka sendiri namnak-. -nya berada pada range usia 36 tahun sampai dengan 50 th.
Dari uraian tersebut, tampak bahwa respons masyarakat
terhadap perobahan perekonomian karena adanya industri
MIGAS didaerah ini secara umum adalah positip.
Namun tidak demikian halnya yang mereka rasakan dalam
segi sosial.
Dari tabel2 14; 16 & 18 dapat kita xetahui bahwa dari
berbagai lapisan masyarakat secara keselur~han menampak
kan adanya tanggapan yang negatip atas kontak sosial an
tara masyarakat industri MIGAS dengan masyarakat sekitar
nya.
Dan ta~paknya yang paling memperhatikan dan merasakan hal
ini ialah dari kalangan pegawai negeri/swasta (27,1%).
Pada tingkat pendidikan SLP (31,6 %) dan pacta kelompok
umur 18 - 25 tahun ( 28,6 % ).
Angka-angka tersebut didukung pula oleh penjelasan2 dari
beberapa kepala desa sekitar yang menyatakan kurangnya
partisipasi sementara warga masyarakat industri MIGAS
CPT. CPI ) yang tinggal di desa2 sekitar, dalam hal kegi
atan-kegiatan sosial kemasyarakatan.
Bahkan ada pegawai PT. CPI yang tinggal ditengah-tetigah
masyarakat, tapi sama sekali menolak untuk ~engikuti be
berapa kegiatan desa, walaupun telah ditegur oleh peja
bat desa setempat.
Disamping itu juga, adanya hal-hal yang mungkin kecil ar
tinya bagj Industri MIGAS ( PT. CPI ) tapi sangat terasa
negatipnya bagi masyarakat terdekat dengan komplek per
kantoran PT. CPI,ialah masalah sistim pembuancan air hu
jan dari komplek perkantoran Rumbai.
Dalam hal ini terasa oleh masyarakat desa Lembah Damai
dipinggir komplek perkantoran Rumbai, bahwa apabila hujan,
maka limpahan air hujan dari komplek perkantoran tersebut,
membanjiri jalan-jalan maupun pekarangan rumah penduduk.
- 52 -
Hal ini selalu terjadi pada setiap kali hujan agak lebat.
Satu dan lain hal adalah karena sistim gorong2 pembuangan
airnya yang kurang memadai.
Beberapa kali sudah dilaporkan oleh warga se~empat kepada
?T. C?I, tapi ~asih juga bel~m mendapat tanggapan.
~- Dari segi Pengembangan wilayah.
Lapangan-lapangan minyak CPI Rumbai, Juri, ~inas dsbyang
dihubungkan dengan sarana jalan anTara satu ~engan lainnya
dari bantuan PT. CPI yang makin lama menjadi semakin ~amai
tidak saja hanya oleh warga CPI tapi juga oleh pendatang2
non CPI yang menetap disekitar komplek CPI pada dasarnya a
dalah merupakan dampak positip atas pengembangan wilayah
pemukiman didaerah ini.
Juga orang2 Sakai, penduduk asli setempat yang pada ~ulanya
tinggal didalam hutan dan be~pindah-pindah,kini sedikit demi
sedikit sud~h mulai berkomunikasi dengan masyarakat ~ota yang
peradabannya sudah lebih maju.
Mereka membentuk perkampungan2 baru dipinggir jalan, disam
ping ada juga yang dibuatkan pemukiman oleh pemerintah ~ ?~
CPI yaitu or~ng Sakai dari suku Kandis.
5. Transportasi dan komunikasi.
Panjang dan banyaknya jalan-jalan yang dibuat oleh ?T.2?I
didaerah ini telah banyak memperlancar arus , . .. . Komun~KaSl ~au-
pun transportasi anTar kota maupun desa.
Hal tersebut dimungkinkan karena walaupun jalan-jalan Ler
sebut dibuat untuk kepentingan kegiatan operasi perminyakan
PT. CPI, tetapi pada kenyataannya juga dibenarkan untuk di
lalui oleh kendaraan angkutan umum.
Tentu saja kecuali daerah2 yang dianggap membahayakan, maka
jalan-jalannya tertutup untuk umum.
- 53 -
Jalan raya antara Pekanbaru - Dumai, yang pacta mulanya
merupakan jalan minyak, belakangan telah diaspal oleh
PT. CPI sehingga arus transportasi antar kota yang di
laluinya jadi semakin lancar, yang sekaligus telah mem
perlancar pula komunikasi masyarakat setempat dengan da
erah lain.
6. Perkembangan sektor pendidikan.
Adanya PT. CPI didaerah Rumbai, telah banyak membantu
masyarakat sekitar pada sektor pendidikan. Bantuan2 yang
diberikan antara lain dalam bentuk penyediaan bangunan
sekolah dan peralatannya, serta kesempatan belajar warga
masyarakat sekitar di sekolah2 yang dikelola oleh CPI.
Sehingga telah lebih merangsang untuk meningkatkan ting
kat pendidikan.
7. Sektor kesempatan kerja.
Dalam kegiatan utamanya eksplorasi dan produksi minyak
bumi PT. CPI mengerjakannya sendiri dengan tenaga2 ahli/
terdidik yang datang I direkrut sesuai dengan jenis dan
tingkat keahlian yang dibutuhkan.
Dan pada kenyataannya tenaga2 tsb sangat sukar diperoleh
dari angkatan kerja yang ada dimasyarakat sekitarnya.
Namun demikian, pada kegiatan2 yang sifatnya menunjang
kegiatan utama, memerlukan banyak tenaga kerja yang tidak
memerlukan tingkat ketrampilan khusus, kebutuhan akan kar
yawan, dapat dipenuhi oleh masyarakat sekitar.
Walaupun dapat dipastikan bapwa banyak yang anggota mesya-•
rakat sekitar adalah pendatang dari daerah lain, sedang-
kan penduduk asli sekitar yang ikut terlibat sebagai bu
ruh sub2 kontraktor PT. CPI yang ada berkisar hanya 5 -
10 % saja dari jumlah buruh yang ada.
- 54 -
Oleh karena itu didaerah ini banyak Sub2 kontraktor yang
terlibat kontrak kerja dengan PT. CPI. Kenyataan ini je
las, disamping banyak menambah kesempatan kerja bagi ma
syarakat sekitarnya, juga sekaligus perbaikan tingkat hi
dup mereka.
8. Sektor perdagangan.
Banyaknya karyawan yang terlibat pada kegiatan operasional
PT. CPI ini, tentu sa]a akan meningkatkan volume perdaga
ngan, karena belanja kebutuhan mereka sehari-hari.
Terlebih lagi karena tingkat penghasilan mereka yang rata2
lebih tinggi dari tingkat pendapatan masyarakat sekitar,
maka pengaruhnya terhadap sektor perdagangan didaerah ini
tampak sekali. Namun demikian, justru karena tingginya
tingkat penghasilan mereka, maka kegiatan perdagangan yang
paling merasakan pengaruhnya adalah di Pekanbaru, bukan di
Rumbai. Hal ini mengingat kenyataan bahwa pusat2 perdagang
an di Pekanbaru jauh lebih mencukupi untuk memenuhi pola
konsumsi mereka yang relatip tinggi.
Bahkan mungkin mereka berbelanja lebih jauh lagi misalnya
ke Jakarta, karena memang kesempatan untuk itu memungkin
kan.
Demikianlah, apabila ditinjau dampaknya disektor perdaga
ngan maka masyarakat sekitar daerah Rumbai hanya sedikit
sekali merasakannya, yaitu para pedagang di Pekanbarulah
yang bisa lebih merasakan dampak positip, dari adanya PT.
CPI didaerah ini.
9. Dampak terhadap Tata guna Lahan.
Industri Migas terutama bidang eksplorasi eksploitasi ba
nyak memerlukan I menyita areal tanah baik yang berupa ta
nah hutan maupun yang berupa lahan pertanian.
Hal ini karena lokasi kegiatan Ex-Ex itu sendiri banyak
ditentukan oleh tempat diketemukannya sumber minyak bumi,
dimana akan dilakukan pengeboran.
- 55 -
Karena itu jelas kalau banyak areal hutan I kebon mili~ ~a-
3yarakat sekitar yang terpaksa harus dibongkar I dibuka un
tuk lokasi pengeboran.
:ramun demikian :Carena ·:!aerah :Jperasional PT. C?I adalah _,. ul-
wilayah konsesinya sendiri yang sebagian besar masih jeru
pa ri~ba belan~ara, sementara sebagaian besar penduduk seki
tar masih berla~ang ~engan sistim berpindah-pindah, ~aka
dampak terhadap tata guna lahan boleh dikata tidak terasa
cleh masyarakat sekitar.
Dengan demikian dalam ~engembangan incustri ~igas-dalam hal
ini C?I telah mulai mengurangi luas wilayah hutan.
BAB. V.
BEBERAPA ALTERNATIP PENANGGULANGAN & PENGEHBANGAN DAHPAK SOSIAL EKONOHI.
Seperti yang diuraikan pada BAB.III bahwa dengan adanya
kegiatan industri Migas di beberapa tempat obyek peneli
tian ( Cilacap, Pangkalan Brandan, Rumbai ) telah menim
bulkan beberapa dampak positip dan dampak negatip.
Dari dua dampak tersebut kiranya perlu penanganan lebih sak
sama supaya dari dampak negatip dapat ditekan atau dihilang
kan bila mungkin dan dari dampak positip dapat dikembangkan
lebih jauh.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk penanggulangan
dampak negatip dan pengembangan dampak positip sebagai sua
tu alternatp adalah sbb
1. Mata Pencaharian.
Adanya insuatri migas di daerah-daerah banyak diikuti
oleh usaha-usaha lainnya yang kesemuanya mendukung ke
arah prose~ industri Migas kecenderungan ini telag ter-
. lihat pada daerah Cilacap, Pangkalan Brandan kecuali da
erah Rumbai, karena para usahawan lebih senang tinggal
di Pekanbaru yang tidak begitu jauh dari lokasi industri
migas.
Hal ini merupakan dampak yang positip hanya dalam pengem
bangannya perlu pengendalian2 supaya tidak timbul hal-hal
yang justru merugikan masyarakat sekitarnya.
Alternatip pengembangan dan penanggulangannya dapat beru
pa
a. Para usahawan setempat seperti di Cilacap di Rumbai
masih harus dirangsang melalui kesempatan ikut serta
dalam usaha yang menunjang industri Higas.
- 57 -
b. Bagi para usahawan yang sudah kuat posisinya se
perti di daerah Pangkalan Brandan perlu dikendali
kan supaya jangan sampai justru menguasai penentuan
harga ( kecenderungan ini tampak terutama dilakukan
oleh toko2 kebutuhan se-hari2 yang melayani masya
rakat migas ).
Caranya ialah Pertamina perlu menggalakkan kembali
koperasi yang sudah ada, hal ini dimaksud untuk me
ngimbangi gejolak harga di toko-toko pada waktu masa
gajian tiba.
2. Transportasi dan Kumunikasi.
Dengan adanya industri migas didaerah Cilacap, Pangkalan
Brandan dan Rumbai kesemuanya, keadaan jalan dan alat
transportasi baik yang menuju ke lokasi migas maupun kea
daan jalan-jalan disekitar lokasi kondisinya baik hal ini
memungkinkan masyarakat sekitar dapat berkomunikasi dengan
daerah-daerah lainnya, lebih mudah dan lancar.
Begitu juga daerah2 yang tadinya belum dapat dijangkau de
ngan mudah dengan adanya sarana jalan ini dapat dijangkau
dengan mudah dan cepat.
Adanya dampak yang baik yang berupa lancarnya transporta
si dan mudahnya berkomunikasi tersebut maka hendaknya da
pat dijaga I dikembangkan melalui berbagai alternatip
antara lain :
a. Melalui kesadaran si pemakai jasa transportasi dan ko
munikasi itu sendiri yaitu dengan jalan mematuhi keten
tuan-ketentuan yang telah berlaku.
b. Melalui Pemda setempat untuk memelihara kemulusannya
dan ditunjang oleh industri migas itu sendiri.
3. Lapangan Kerja.
Rata-rata keadaan kwalitas pendidikan di daerah2 industri
migas yang dijadikan obyek penelitian belum mendukung ke-
- 58 -
arah kebutuhan tenaga kerja trampil sehingga apabila in
dustri membutuhkan tenaga kerja yang siap pakai harus me
lalui beberapa test dan kenyataannya dari daerah hanya bi
sa menyediakan tenaga yang dibutuhkan sekitar 2 - 5 % da
ri kebutuhan industri migas.
Oleh sebab itu hal tsb telah mendatangkan dampak positip
yang berupa kesempatan kerja bagi masyarakat yang dapat di
terima menjadi karyawan, tapi disamping itu dampak negatip
timbul yang berupa rasa iri putra daerah kepada tenaga ker
ja pendatang.
Dampak negatip ini terutama dapat dijumpai di daerah Cila
cap dan daerah Rumbai.
Dengan adanya hal tsb, maka dampak positip perlu dapat di
tingkatkan dan dampak negatip perlu dicegah I ditanggulangi
dengan langkah-langkah sbb :
a. Meningkatkan ketrampilan masyarakat setempat dengan jalan
mengikut sertakan LKMD dan industri Migas setempa"t untuk
memberikan kursus2 teknik yang dibutuhkan industri.
b. Meningkatkan ketrampilan anak didik melalui praktek2 di
inEhistri Migas.
c. Melalui LKMD dapat dikembangkan penataran I kursus kewi
raswataan,sehingga masyarakat berminat membuka usaha ba-
ru.
4. Perubahan Penggunaan Lahan.
Dengan adanya kegiatan yang dilakukan industri migas seper
ti perluasan kilang di Cilacap, pencarian sumber minyak ba
ru di Pangkalan_ Brandan dan Rumbai, maka lahan yang tadinya
digarap oleh penduduk untuk pertanian berubah menjadi bangu
nan.
Hal ini menimbulkan dampak negatip yang berupa kurangnya la
han pertanian dan kehilangan mata pencaharian, bertani bagi
- 59 -
para petani yang terkena proyek, disamping itu ada dampak
positip yang eerupa yang tadinya daerah sepi se~elah ada
kegiatan proyek maka daerah tsb, terbuka dan mendorong pen
duduk sekitarnya dapat membuka usaha baru seperti membuka
toko, bengkel las ( keperluan yang dibutuhkan oleh indus
tri maupun oleh masyarakat industri )
Untuk menanggulangi dampak negatip ada beberapa alternatip
penanggulangan yaitu :
a. Hendaknya bagi penduduk yang terkena proyek mendapat gan
ti rugi yang sepadan supaya dari hasil ganti rugi itu hi
sa diusahakan untuk membuka usaha baru, sehingga orang
tsb tidak kehilangan mata pencaharian.
b. Penduduk yang tanahnya kena proyek hendaknya mendapat
prioritas untuk mendapat pekerjaan di industri migas se
hingga orang tersebut tidak kehilangan mata pencaharian
nya.
Sedang dampak yang positip hendaknya dapat dikembangkan de
ngan jalan :
a. Masyarakat yang telah membuka usaha dapat dibina melalui
kursus2 ketrampilan, management dsb melalui ( LKMD/Pemda
setempat ).
b. Dari pihak iridustri migas itu sendiri hendaknya memanfa
atkan hasil usaha para usahawan2 setempat sehingga gairah
usaha dari masyarakat setempat makin meningkat.
5. Kesempatan Kerja.
Adanya industri Migas disatu daerah, akan menimbulkan dam
pak pada sektor kesempatan kerja bagi masyarakat daerah tsb.
Dampak dalam sektor ini bisa berarti positip berupa penye
rapan tenaga kerja dari masyarakat sekitar oleh industri Mi-
- 60 -
gas, bisa pula berakibat negatip berupa hilang I berkurang·
nya mata pencaharian penduduk yang lahannya terkena proyekl
untuk industri migas. Disamping itu juga timbulnya gejala
sosial negatip pada sementara angkatan kerja yang tidak ter
serap karena tingkat I jenis keahliannya tidak sesuai kebu
tuhan industri migas.
Guna mengatasi dampak negatip tsb, beberapa alternatip pen
anggulangan bisa dikemukakan antara lain :
a. Industri migas membantu masyarakat petani yang kehilangan
pekerjaannya sebagai petani karena lahannya terkena pro
yek industri migas, dengan jalan mempekerjakan mereka pa
da pekerjaan2 yang tidak memerlukan keahlian khusus yang
tidak mengandung resiko2 yang membahayakan.
b. Menyelenggarakan pendidikan2 jangka pendek kepada angkatan
kerja yang ada pada masyarakat sekitar dengan materi pela
jaran yang disesuaikan dengan kebutuhan akan tenaga2 tram
pil bagi industri Migas.
Tentu saja disesuaikan pula dengan latar belakang pendidi
kan dari calon2 peserta. Kemudian industri migas dapat me
manfaatkan tenaga2 yang telah terdidik I terlatih tsb.
c. Untuk jangka panjang, membangun fasilitas2 pendidikan umum
maupun kejuruan, agar calon2 angkatan kerja yang ada dapat
dididik dan dibina sesuai kebutuhan jangka panjang indus
tri migas ybs.
6. Perdagangan.
Dampak positip industri Migas terhadap sektor perdagangan a
dalah berupa meningkatkan volume maupun jenis komoditi yang
diperdagangkan, yang dengan demikian akan memperbesar jumlah
uang yang beredar serta meningkatkan pendapatan daerah dari
sektor perpajakan I Ipeda I Ireda.
- 61 -
Sedangkan segi negatipnya hanyalah berupa meningkatnya
harga2, karena masyarakat industri migas merupakan kon
sumen yang potensial,lebih dari anggota masyarakat seki
tar, dan dalam belanja se-hari2 berani membeli dengan
tingkat harga yang lebih tinggi dari biasanya atau dari
anggota masyarakat lainnya.
Untuk menekan tingkat harga demikian, ·tampaknya tidak mung
kin, karena adalah merupakan gejala ini dari sistim per
ekonomian sebagai akibat dari hukum permintaan & penawaran.
Karena itu agar masyarakat sekitar tidak terlalu berat me
rasakan akibat dari kenaikan tingkat harga maka :
1. Alternatip pemecahannya ialah dengan membentuk I meng
hidupkan dan menggiatkan kembali koperasi2 yang telah
·ada.
Harga-harga di koperasi hendaknya diusahakan lebih ren
dah dari harga pasar pada umumnya. Untuk itu, koperasi
dalam mengisi stok belanjaannya diusahakan untuk memper
olehnya dari daerah-daerah lain yang lebih murah, secara
- langsung, sehingga harga penjualan dapat lebih ditekan.
2. Alternatip lain ialah industri migas yang memiliki fasi
litas yang cukup, menyediakan semacam toko serba ada
yang juga melayani penduduk sekitar.
Dalam hal ini industri migas dengan mudah ( karena me
miliki fasilitas ) dapat berbelanja kedaerah-daerah
yang lebih jauh dengan harga yang lebih murah, sehing
ga dengan demikian harga penjualannyapun bisa lebih mu
rah.
7. Tata guna tanah.
Masyarakat kita saat ini sebagaian besar masih merupakan
masyarakat agraris, demikian pula halnya dengan masyara
kat didaerah industri migas.
Dengan adanya proyek2 industri migas diperlukan sejumlah
bidang tanah yang diperlukan untuk komplek2 perkantoran
- 62 -
·Tempat tinggal ( pemakai ), lokasi pengeboran, base camp,
jalan2 menuju lokasi dsb. Selain tanah yang terkena proyek
industri migas itu tanah milik pemerintah ( negara ),teta
pi juga banyak tanah yang dimiliki oleh anggota masyarakat,
keadaan ini rnenirnbulkan darnpak negatip yaitu baik yang be
rupa pengurangan lahan pertanian, kehutanan, rnaupun pero
bahan atas pola penggunaan lahan dan rnasalah ganti rugi
atas pernbebasan tanah dan pencernaran.
Adanya pembangunan jalan2 oleh pihak industri Migas akan
rnenimbulkan kelancaran transportasi dan komunikasi, sehing
ga dapat menimbulkan darnpak positip yang berupa :
a. Kelancaran dalam pengangkutan pupuk dan hasil pertanian
dan perkebunan.
b. Peningkatan hasil pertanian.
Namun demikian kedua dampak positip dan negatip tersebut
dapat pula rnengakibatkan naiknya nilai I harga tanah dida
erah industri migas.
Oleh karenanya perlu dilakukan beberapa langkah penanggula
ngannya, seperti :
a. Untuk rnencegah atau sedikit-dikitnya rnemperkecil dam-
pak negatip, perlu dilakukan pendekatan inforrnasi rnela
lui lurah I parnong desa dan pemuka rnasyarakat tentang ke
untungan I manfaat adanya industri migas untuk desa I da
erah ybs.
b. Bersama-sama dengan Pemda, lurah, wakil rakyat menentu
kan harga patokan tanah yang layak untuk tiap daerah/
desa.
c. Untuk mengernbangkan darnpak positip lebih lanjut perlu
digalakkan lagi penyuluhan2 pertanian secara intensif
melalui LKMD dan petugas dari Dinas Pertanian.
d. Adanya kemungkinan besar pencemaran dari industri rnigas
atas lahan, perlu penggalakkan usaha pemerintah dalarn
- 63 -
kebijaksanaan mengelola lingkungan hidup oleh semua
pihak baik oleh industri migas sendiri maupun masya
rakat sekitar.
e. Sedapat mungkin diusahakan agar terdapat suatu penang
gulangan dampak2 tsb diatas secara antar departemental,
scope macro serta ferhoordiner, sehingga tidak terjadi
suatu ketimpangan pada satu sama lain bidang.
8. Pembangunan Daerah.
Industri migas sebagai penghasil devisa negara yang utama
terlebih lagi dengan adanya program community development
daripadanya, jelas ikut mempercepat proses pembangunan da
erah.
Sebagaimana telah dikemukakan pada bab terdahulu, dampak
positip yang disebabkan oleh kegiatan industri migas seper
ti pembangunan jalan2, pendirian fasilitas2 tempat keseha
tan I pengobatan, tempat-tempat ibadah dsb perlu dikembang
kan lebih jauh lagi.
Langkah-langkah yang perlu diambil a.l.
a. Pemda perlu mengadakan inventarisasi atas pembangunan
infra struktur yang dilakukan oleh industri Migas guna
dapat dipergunakan sebagai masuknya dalam rencana I pe
laksanaan program pembangunan daerah, khususnya pemba
ngunan infra struktur secara terarah dan tepat guna.
b. Pemberian bantuan2 dari industri migas kepada masyara
kat sekitar yang direalisir melalui program community
d~velopment, hendaknya dapat lebih dahulu dikonsulta
sil~m dengan pihak Pemda supaya sasarannya bisa lebih
tercapai.
Sumbangan2 hendaknya dapat lebih men-swadayakan masya
rakat, bukan sebaliknya yang dapat menimbulkan sifat
ketergantungan masyarakat kepada industri Migas.
c. Pihak industri migas dalam membawakan misi community
development perlu lebih mengkaitkan kebijaksanaari ling
kungan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari uraian pada analisa Bab IV dapat diketahui bahwa dam
pak sosial ekonomi dengan adanya industri migas didaerah :
Cilacap, Pangkalan Brandan dan Rumbai adalah sebagai beri
kut :
A. Daerah Cilacap.
1. Disektor ekonomi masyar.akat pedagang/pengusaha paling
merasakan dampak positip dengan adanya industri Migas
didaerah Cilacap.
Begitu juga dalam hubungan sosial kalangan pedagang/
pengusaha bisa menjalin hubungan dengan masyarakat in
dustri Migas.
2. Sementara itu masyarakat nelayan, yang mata pencaharian
nya sehari-hari dari hasil tangkapan ikan di la~t, se
hubungan dengan adanya kesibukan kapal-kapal tanker di
perairan Cilacap merasa hasil tangkapannya berkurang,
sehingga secara ekonomis penghasilan mereka merasa ber
kurang.
Hal ini akan mewarnai juga hubungan sosial mereka ter
hadap masyarakat industri Migas yang kurang mesra.
3. Sedangkan dari kelompok lainnya seperti petani/buruh
tani, pegawa1 negeri/swasta/ABRI/pensiunan, buruh sra
butan agaknya kurang begitu memperhatikan pengaruh2
langsung yang timbul dalarn kehidupan mereka sehari-hari
dalam kaitannya dengan eksistensi industri Migas dida
erahnya.
4. Berdasarkan pengamatan pada waktu survey dan hasil wa
wancara dengan Pemda/Instansi/Pemuka rnasyarakat setem
pat diketahui bersama dampak positip lainnya yang tidak
secara langsung terasa oleh masyarakat sekitarnya anta
ra lain berupa :
- 65 -
- pengembangan wilayah
- makin lancarnya komunikasi dan transportasi
- terbukanya kesempatan kerja .dsl-·.
B. DAERAH PANGKALAN BRANDAN.
1. Adanya industri migas jelas memberikan dampak kepada
masyarakat sekitar, baik positip maupun negatip.
2. Dampak sosial yang positip adalah dalam bentuk demons
tration effeck yang positip bagi masyarakat sekitar,
misalnya usaha2 untuk menyekolahkan anak lebih tinggi,
sikap dan pandangan hidup yang lebih dinamis merupakan
suatu contoh yang sangat baik.
3. Dampak sosial yang negatip bermanifestasi dalam berba
gai kesenjangan antara masyarakat seJdtar dengan indus
tri migas.
Hal tsb disebabkan adanya berbedaan antara tingkat dan
gaya hidup masyarakat sekitar, dimana tingkat hidup
( standard hidup ) masyarakat sekitar umumnya relatip
lebih rendah.
Kesenjangan2 yang ada diantaranya adalah kesenjangan ko
munikasi, yaitu kurang adanya pengertian baik dikalangan
masyarakat sekitar maupun kalangan aparat pemerintah da
erah terhadap peranan industri migas sebagai industri
yang berorientasi pada perusahaan ( effesiensi ) serta
peranannya sebagai tulang punggung I dinamisator pemba-
ngunan scope nasional. -'
Selain itu juga karena hidup seoogian masyarakat in-
dustri migas yang konsumtip dan mewah terutama sebag .ian
besar anak2-nya yang diwarnai oleh pola tingkah.laku ko
ta besar memberi contoh pada masyarakat sekitar (teruta
ma anak2 ) yang sebenarnya kurang patut ditiru.
4. Dampak ekonomi. yang posi tip tampa]< · dalam bentuk2 a.l.
tumbuhnya berbagai usaha wiraswasta, kelancaran transpor
tasi & komunikasi, ramainya perdagangan, tumbuhnya lapa
ngan kerja.
- 66 -
Sedangkan dampak ekonomi negatip kurang I tidak begitu
kelihatan, hanya terlihat adanya kecenderungan
bahwa pembeli yang potensial dari lingkungan migas sering
kali merusak harga pasar.
Terbukti dengan naiknya harga barang dipasar pada setiap
kali pembayaran gaji karyawan indus~ri migas.
5. Besar kecilnya dampak yang dirasakan anggota masyarakat
baik disektor ekonomi maupun sosial tergantung kepada kon
disi I latar belakang sosial masing-masing anggota masya
rakat.
Latar belakang yang paling dominan dalam
merasakan dampak adalah segi pendidikan dan usia.
Semakin tinggi pendidikan dan semakin dewasa anggota ma
syarakat semakin dapat merasakan dampaknya.
C. DAERAH RUMBAI.
1. Bahwa adanya PT. CPI didaerah Rumbai, maka anggota masya
rakat sekitar yang paling banyak merasakan dampak positip
nya ialah para pegawai. Tentu saja dalam artian terbuka
nya kesempatan kerja baik secara langsung jadi pegawai
P.T. CPI maupun yang terlibat sebagai pegawai Sub. Kon
traktor.
Pada umumnya mereka merasakan adanya perbaikan kehidupan
perekonomian mereka, walaupun jika dibandingkan dengan
pegawai CPI,pe~asilari mereka masih terpaut j auh.
2. Kalangan petani dan pedagang yang tinggal di daerah Rum
bai, tidak banyak merasakan pengaruh positip adanya CPI
di daerah mereka, kecuali terbukanya wilayah I daerah ka
rena adanya jalan2 yang dibangun oleh CPI.
Anggota masyarakat CPI Rumbai pada umumnya berbelanja ke
Pekanbaru sehingga para pedagang yang merasakan dampak
dari adanya CPI di daerah Rumbai ini, tampaknya justru
para pedagang di Pekanbaru.
- 67 -
3. Gejala sosial yang tampak negatip ialah berupa perasaan
kurang simpati sementara warga masyarakat sekitar Rumbai
atas kalangan pegawai CPI yang dalam kehidupan sehari
hari, dalam kegiatan2 sosial kemasyrakatan kurang atau
tidak mau menyatu dengan anggota masyarakat lainnya yang
bukan warga CPI.
4 .. Berdasar hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan
dengan Pemdalinstansilpemuka masyarakat diketahui bebe
rapa dampak positip lainnya yang tidak secara langsung
terasa oleh masyarakat sekitar antara lain berupa :
- tambah ramainya daerah Rumbai karena pengembangan
wilayah.
- tambah ramainya I mudahnya transportasi dan komu
nikasi di daerah Rumbai.
- berkembangnya sektor pendidikan dengan adanya se
kolah-sekolah yang dibangun Caltex.
Atas dasar kenyataan-kenyataan adanya dampak sosial ekonomi
tersebut maka secara umum dapat disimpulkan sbb :
1. Dalam segi perubahan ekonomi, adanya ihdustri migas ditiga
lokasi peneli~ian jelas telah memberikan dampak yang posi
tip bagi masyarakat sekitarnya terutama para pedagang dan
pengusaha setempat.
Hanya pada lokasi penelitian Rumbai para pedagang setempat
belum mendapat dampak yang positip, hal ini karena masya
rakat Caltex lebih senang berbelanja I memenuhi kebutuhan
nya di Pekanbaru yang lebih lengkap dan tidak jauh dari
Rumbai.
Disamping itu pada umumnya para pedagang I pengusa~a dapat
menjalin hubungan sosial secara baik dengan masyarakat in
dustri migas.
- 68 -
Ini kelihatannya merupakan salah satu strategi dagang un
tuk menarik minat membeli kepada masyarakat industri Mi
gas.
Tetapi kadang2 strategi tersebut disalah gunakan oleh para
pedagang I pengusaha untuk usaha-usaha dagang yang merugi
kan langganan, seperti yang terjadi di Pangkalan Brandan,
setiap tanggal gajian para pedagang menaikan harga-barang
( terutama ·barang2 keperluan sehari-hari ).
Dan pada menjelang pertengahan bulan harga itu ditu-
runkan lagi seperti harga normal.
Kelakuan pedagang I pengusaha yang seperti ini jelas meru
gikan para pegawai yang berpenghasilan rendah.
2. Sedangkan dari kelompok petani I buruh tani, pegawai negeril
pensiunaniABRI, buruh srabutan kesemuanya kurang begitu mem
perhatikan I merasakan pengaruh yang timbul dalam kehidupan
sosial ekonomi mereka.
Hal ini disebabkan mereka terlalu sibuk bergelut dengan tan
tangan hidup yang mereka hadapi dengan penghasilan yang ser- ..
ba minim.
3. Sedangkan dampak negatip yang timbul dengan adanya industri
migas, terhadap masyarakat sekitar, umumnya terletak pada
hubungan sosial yang kurang serasi.
Kekurang serasian hubungan sosial ini setelah ditelusuri
lebih jauh, disebabkan karena dari masing-masing pihak da
lam menjalin hubungan sosial telah dibekali oleh unsur ke
pentingan yang bertolak belakang.
MisalnY,a : kehadiran pelabuhan minyak Cilacap, telah banyak
ditentang oleh para kaum nelayan didaerah itu karena kepen
tingan kaum nelayan disini merasa dirugikan dengan adanya
pelabuhan minyak didekat pelabuhan nelayan.
Kasus ini telah menimbulkan keresahan dikalangan para nela
yan di daerah Cilacap.
- 69 -
Kehadiran masyarakat Caltex di daerah Rumbai juga kurang
mendapat simpati dari masyarakat sekitarnya ini disebab
kan karena masyarakat Caltex kurang bisa menyelaraskan
diri dalam kegiatan I kepentingan masyarakat sekitarnya.
4. Sebagai hasil pengamatan dan wawancar~ dengan Pemdaiinstan
siiPemuka masyarakat setempat maka dapat dikemukakan bebe
rapa dampak positip yang tidak secara langsung terasa oleh
masyarakat sekitarnya, dampak tersebut antara lain berupa
makin ramainya daerah sekitar industri migas yang
disebabkan dengan berkembangnya wilayah didaerah
masing2.
- makin lancarnya transportasi & komunikasi didaerah
yang tadinya terp~ncil.
- terbukanya lapangan kerja dan pekerjaan baru.
- ikut berpartisipasinya industri migas terhadap sek
tor pendidikan.
SARAN - SARAN •
1. Masyarakat ~ekitar industri migas, bagaimanapun juga ada
lab yang merasakan langsung dampak negatip dari adanya in
dustri migas didaerahnya, karena itu, selayaknyalah apabi
la prioritas utama dalam memberikan bantuan adalah kepada
masyarakat sekitar, dengan berbagai aspeknya.
2. Untuk menanggulangi permainan harga dari para pedagang, ma
ka sebaiknya untuk lapangan2 Migas yang perpencilljauh da
ri keramaian, koperasi2 karyawan perlu dihidupkan kembali.
3. Anggota masyarakat industri Migas, baik secara individual
maupun melalui wadah organisasi, hendaknya lebih banyak I
bersedia untuk turun dan menyatu dalam berhagai kegitan so
sial kemasyarkatan dengan masyarakat sekitarnya.
Satu dan lain hal untuk.memberikan image I kesan ketiadaan
jarak sosial antara kedua kelompok masyarakat.
- 70 -
4. Segala sumbangan industri M~gas yang berupa sarana rnau
pun lainnya hendaknya rnasyaraY.at ikut rnernelihara sehing
ga keawetannya dapat dinikrnati oleh generasi2 berikutnya.
DAFTAR LAMPIRAN (TABEL)
HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN DENGAN TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PERUBAHAN EKONOMI.
M A T A PERUBAHAN EKONOMI PENCAHARIAN b c d A
Ne1ayan I buruh 3,7 % - 59,3 % 37 % nelayan
Pet ani l buruh pet ani 1,8 % 7,4 % 1, 8 % 89%
Pedagang IPengusa 7,7 % 15,4 % - 76,9 % ha.
Pegavailswasta, - 4,6 % - 95,4 % negeri, Pens I ABRI.
B u r u h - - - 100 %
TABEL. 1
N
27
54
13
22
14
TABEL. 2
HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN DENGAN
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL.
M A T A PERUBAHAN SOSIAL
PENCAHARIAN a b c d
Nelayan I buruh 3,70 % - 11, 2% 85,1% nelayan
Petani I buruh 1,90 % - - 98,1 % petani
Pedagang I Pengu- - 7,7 % - 92,3 ,; saha
Pegawai/swasta, - - - 100 ,; negeri,Pens. I ABRI.
B u r u h - - - 100 %
N
27
54
13
22
14
------ --- -- ---·-------
TABEL. 3
BUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN
TANGGAPAN RESPONDER TERHADAP PERUBAHAN EKONOMI.
TINGKAT PERUBAHAN EKONOMI
PENDIDIKAN. b c d N a
Tidak Sekolah - - 100% 13
s. D. 1 % 3 % 1 % 95% 100
-S. L. P. - - 30% ?0% 10
S. L. A. - 33,3 - 66,:;1% J
6
P. T. 100 % - - - 1
\
TABEL "·
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN
TANGGAPAN RESPONDER TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL.
TINGKAT PERUBAHAN SOSIAL
PENDIDIKAN. a b c d
Tidak Seko1ah 7,7% - 92~3~ .
S. D. -1 - 99 %
s. L. P. 10 % - 10 % 80 ~
s. L. A. - 16.7% - 83,3•%
P. T - - - 100 %
N
;3
100
10
6
1
TABEL.5
BUBUNG.AJ,- ANTARA TINGKAT UMUR DENGAN TANGGAPAN
RESPONDER TERHADAP PERUBAHAN EKONOMI.
TINGKAT PERUBAHAN EKONOMI
UMUR b d a c
18 - 25 - 14, 3% 14,3% 71,4·%
26 - 35 2,8 ~ 5,? % 22, 8:' 68,?%
36 - 50 - 6,9 % 12,1 % 81%
>50- 6,.7 ~ - 3,3% 90 %
N
?
35
58
30
'
TABEL. 6.
18
26
36
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT UMUR DENGAN TANGGAPAN
RESPONDEN TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL.
TINGKAT PERUBAHAN SOSIAL
UMUR b d a c
- 25 - - - 100 %
- 35 2.8% 2,8 % 5,7% 88,? %
- 50 - - 1,7 98, 3%
). 50 - 3,3% - - 96 .. 7%
N
7
35
58
30
HUBUNGAN ANTARA JErUS PEKERJAAN DErfGAN
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PERUBAHAN EKONOHI.
H AT A PERUBAHAN EKONOMI
PENCAHARIAN a b c d
Nelayan I buruh -- 40 % 20% 4o % nelayan
Petani I buruh ~ .35, 7 % 7,2 % 57,1 % pet ani
PedagangiPengusaha - 53,3 % - 46;7 %
. Pegawailswasta, 4,2 % 50 % 4,2 % 41,6 % negeri, Pens I ABRI.
B u r u h - 45,4 % 9,1 % .45,5 %
TABEL. '/
N
5
14
15
24
11
HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJ AAN DENGAN
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL.
M A T A PERUBAHAN . SOSIAL
PENCAHARIAf1 a b c d
-
Nelayan I buruh -- Bo % - 20 % ne1ayan
Pet ani I buruh pet ani
-- 42,9 % 7,1 % 50 %
Pedagang I Pengu- -- 20 % - 80 % saha
.
Pegawailswasta, 4,2 % 66,6 % -- 29,2 % negeri, Pens./ ABRI.
B u r u h - 50% 10 % 40 % -
TABEL.J
N
5
14
15
24
11
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PERUBARAN EKONOMI.
PERUBAHAN EKONOMI TINGKAT
PENDIDIKAN • b c d
Tidak Sekolah -9 17,6 % - 82,4 %'
S • D - 29,2 % 20,8 % 50 %
S. L. P. - 37,5 % - 62,5 %
S. L. A .5.5 % 66,6 % - 27,9 % .
P. T. - -- -- -
TABEL .9
N
18
24
8
18
-
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL.
TINGKAT PERUBAHAN SOSIAL
PENDIDIKAN a b c d
Tidak Seko1ah - 44,4 % 5,6 % 50% •
S.D - 45,8 % - 54,2 %
S. L. P. - 25% - 75 %
S. L. A 5,6 % 50 % - 44,4 %
P. T. - - - -
'l'ABEL.lO
N
18
24
8
18
-
18
26
36
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT UMUR DENGAN TANGGAPAN
RESPONDEN TERHADAP PERUBAHAN EKONOMI.
TINGKAT PERUBAHAN EKONOMI
UMUR b d a c
- 25 - - - 100 %
- 35 61,5 % 7,7% 30,8 % -
- 50 42,8 % 4,7 % 52,5 % -
>50- 3,3% 43,3 % 13,3 % 40,1 %
TABEL. 11
N
5
13
21
30
18
26
,a6
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT UMUR DENGAN TANGGAPAN
RESPONDER TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL.
TINGKAT PERUBAHAN SOSIAL
UMUR • b c d
- 25 - 20 % - So % .
- 35 - 61,5 % - 38,5 ~
50 .52,4 ~ - 47,6 , - - -
>50- 3,3 % 4o % 6,7% 50 %
TABEL. 12
N
5
13
21
I 30
• ....
B.
c.
D.
E.
HUBUNGAN ANTARA JErUS PE"'JCERJ AAN DENGAN
TANGGAPAN RESPO:lDEN TERHADAP PE&OBAHAN
EKONO~H.
HATA PE~OBAHAN EKONmn
PENCAHARIAf: a b c
Nelavan I buruh - - -nelayan.
Pet ani I b~;ru!l. 9,1 % - -tani.
Pedagang I 20 Fengusaha.
% 40 % --
Pegawai (s,..asta 8 t_! 56 % -negeril Pensit.in
/0
an I ABRI.
Buruh 22 % 33 % -
TABEL • 13.
d N
- 0
90", 9 , 22
40 % 10
.
36 ~I 4P, i\1
45 .-I 9 70
TABEL. 14
A.
B.
c.
D.
HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJ AAN DENGI.N
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PEROBABAN SOSIAL.
HATA PEROBAHAN SOSIAL
PENCAHARIAN a b c ·'d
Ne1ayan I bur~h - - - -ne1ayan
Petani I buruh 18 % 18% 9,1 % 54,9 % tani.
Pedagang / Pe- 20 % 50 % 20 % 10 % ngusaha.
. Pegawai I Swast; ,16,7% 22,9 % 27,1 % 33,3 % negeriiPensiun-an/ABRI.
E. Buruh. 33,3 % - 22,2 % 44,5%
N
0
22
10
48
9
TA3EL. 15
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PERUBAHAN EKONOMI.
PERUBAHAN EKONOfU TINGKAT
PENDIDIKAN • b c d
Tidak Seko~ah 20 % Bo % - -S • D 10,8 % 27 % 62,2% -
S. L. P. 10,5 % 52,6 % 36,9 % -
s. L. A 12,5 % 54,1 % 33,4 % -P. T.
100% - - -
N
5
37
19
24
3
TABEL. 16.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL.
PERUBAHAN SOSIAL TINGKAT
PENDIDIKAN • b c d N
Tidak Sekolah 20 % 20 % - 60% 5
S.D 18,9 % 18,9 % 18,9% 43,3 % 37
S. L. P. 10,5 % 26,3 ~ 31,6 % 31,6 % 19
S. L. A 25 % 29,1 "' ;o 25 % 20,9 % 24
P. T. 33,3 % 66,7 % - - 3 i
,
TABEl.. 17
18
26
36
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT UMUR DENGAN TANGGAPAN
RESPONDEN TERHADAP PERUBAHAN EKONOHI.
TINGKAT PERUBAHAN EKONOMI
UHUR b d a c
- 25 - 14,3 % - 85,7%
- 35 20,7 % 37,9 % - 41,4 %
- 50 7,3 % 43,9 % - 48,8 ,, /0
)50- 8,3 % 33,3 % - 58,4 %
N
7
29
41
12
TABEL. 18
18
26
,a6
.HUBUNGAN ANTARA TINGKAT UMUR DENGAN TANGGAPAN
RESPONDEN TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL.
PERUBAHAN SOSIAL TINGKAT
UMUR a b c d
- 25 - 28,6% 28,6~ 42,8 $
- 35 24,1 at 17,2 % 20.7 it 38 % /U
- 50 22 o/ 26,9 % 19,6% 31,5 % /0
.
) 50- 8.'"3 % 16,7 % 25 % 50 %
N
7
29
41
12
DAITAR PUSTAKA.
1. Ba.dan Perencanaan Pembangunan Daerah dan kantor sensus & statistik : 11 Kabupaten Cilacap Da.lam Angka " , sebagai Pelengkap Buku Repeli ta
Ketiga, 1979 I 1980 - 1983/1984, Kabupaten Daerah Tk II Cilacap, Ta
hun 1979, L. UY.79- 04 (33-01).
2. Bappeda dan kantor Sensus & Statistik Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Tengah, : " Jawa Tengah Da.lam Angka 11, 1976.
3. Bappeda dan kantor Sensus & Statistik Propinsi Daerah Tingkat I Riau:
" Riau Da.lam Angka 11, tahrm 1975.
4. Dra. Yulinah Triha.diningr'l.Un : " Mengenal Analisis Dampak Lingkungan 11 ,
Pendidikan dan Latihan Analisis Dampak Lingkungan, Bandung 15 Pebruari
s/d 2 Maret 1982, diselenggarakan dalam rangka kerjasama. PSIR - ITB -
Kantor Men. Neg. PPIR.
5. Dr. R.E. Soeriaatma.dja : "Methode dan Teknik Dampak Lingkungan 11,
Pendidikan dan Latihan Analisis Dampak Lingkungan, Bandrmg 15 Pebrua
ri s/ d 2 Maret 19 B2, diselenggarakan dalam rangka kerjasama. PSIR - ITB
Kantor Men. Neg. PPIR.
6. Drs. Sudannadj i Setyabrata : 11 Beberapa Pendapat Tentang Pembinaan Pem
bangunan Masyarakat didaerah Industri di Indonesia ", Lembaran Publika
si Lemigas, No : 1, Th. XI, 1977.
7 . Engene V. Schueider : 11 Industrial Sociologi , The Sosial Relation of
Industry and the Canmunity 11, Second Edition, Tokyo Me. Graw - Hill
Publishing Canpany L'ID, New Delhi, 1979.
8. Pemerintahan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II l.angkat, 1982 : 11 Monografi Kabupaten Dati II langkat ", Bappeda Tk II Langkat.
9. Prof. Dr. Winarno Surakhmad MSc - ID : " Pengantar Penelitian Ilmiah
Dasar Methode dan Teknik, " Edisi Ketujuh, Penerbit " Tarseno ", Ban
drmg, 1980.
10. Prof. Drs. Soetrisno Hadi, MA : Metbxlologi Peneli tian Ilmi.ah dan
Masal ah Sampling ", Apresiasi Statistik 5 - 6 Desember 1980, Pena.
taran Methodologi Penelitian 8 - 10 Desember 1980, Dalam Rangka NKK
UNDIP 1980 - 1981, Pusat Riset dan Pengembangan Universitas Dipono
goro, Semanang, 1981.
11. Raym:md r. Dasmen Cs : II Prinsip D<onani \.Dltuk Pembangunan Ekonani"' •
terjevahan Ny. Idjah Soelperwoto MA, Penerbit PI'. Gramedia, Jakarta,
1977.
•