Laporan Geo Fisik Acara 3

13
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK ACARA III : SOIL DAN GERAKAN TANAH LAPORAN NAMA : MOH. JUNAEDY BURHAN NIM : D611 15 309

description

laporan geologi fisik acara 3

Transcript of Laporan Geo Fisik Acara 3

Page 1: Laporan Geo Fisik Acara 3

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK GEOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM GEOLOGI FISIKACARA III : SOIL DAN GERAKAN TANAH

LAPORAN

NAMA : MOH. JUNAEDY BURHAN NIM : D611 15 309

GOWA2015

Page 2: Laporan Geo Fisik Acara 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam ilmu geologi, terdapat istilah yaitu pelapukan. Proses pelapukan

merupakan proses perubahan fisika (disintegritas) maupun pelapukan kimia

(dekomposisi) pada batuan penyusun kerak bumi yang diakibatkan oleh

persentuhannya dengan atmosfer dan hidrosfer. Hasil akhir dari suatu proses

pelapukan batuan adalah tanah.

Tanah merupakan kombinasi antara mineral dan material organik, air dan

udara, sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Sekitar setengah dari volume tanah yang

baik merupakan campuran antara hasil disintegritas, dekomposisi dan humus, yang

merupakan rombakan sisa-sisa organisme. Sedangkan setengahnya lagi merupakan

pori-pori tempat sirkulasi air dan udara.

Berdasarkan hal tersebut, maka disusun laporan ini yang ingin menjelaskan

tanah dan pergerakannya secara lebih mendalam yang akan dibahas pada bab

pembahasan. Selain itu, kita juga perlu mengetahui hal-hal lain seperti lapisan-lapisan

tanah dan faktor penyebab gerakan tanah.

Page 3: Laporan Geo Fisik Acara 3

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari pelaksanaan praktikum soil dan pergerakan tanah ini adalah

untuk mengetahui tentang tanah (soil) dan pergerakan tanah dengan beberapa

referensi sebagai titik acuan.

Tujuan dari pelaksanaan praktikum soil dan pergerakan tanah ini adalah :

a. Untuk mengetahui proses pelapukan batuan

b. Untuk mengetahui lapisan-lapisan tanah (Horizon tanah)

c. Untuk mengetahui macam-macam gerakan tanah

d. Untuk mengetahui faktor penyebab gerakan tanah

1.3 Alat dan Bahan

a. Kertas A3

b. Pensil 2B

c. Penggaris / mistar

d. Penghapus

e. Pensil Warna

Page 4: Laporan Geo Fisik Acara 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanah (soil)

Tanah terjadi dari hasil pelapukan batuan. Oleh karena itu, tanah juga

merupakan bagian dari kerak bumi. Batuan lapuk karena berbagai sebab, diantaranya

karena perubahan suhu yang naik turun secara berulang. Selain itu, tanah juga terjadi

dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati. Lapisan tanah paling atas

disebut humus atau bunga tanah. Bagian tersebut merupakan hasil pelapukan dari

sisa-sisa makhluk hidup, mungkin lapukan dari daun-daunan, sampah, atau bangkai

hewan. Lapisan humus bersifat gembur dan subur. Lapisan tanah di bawahnya

berwarna lebih terang dan butirannya lebih berat dan keras.

2.2 Jenis-Jenis Tanah

Dalam ilmu pengetahuan alam, terdapat berbagai jenis tanah diantaranya adalah

tanah pasir, tanah kapur, tanah vulkanik dan tanah liat. Setiap jenisnya mempunyai

sifat dan kegunaan yang berbeda. Tanah pasir biasanya tidak subur, karena sulit

menyimpan air. Tanah pasir berasal dari pelapukan batuan yang telah ada

sebelumnya. Tanah pasir biasanya dapat kita temukan di sekitar sungai dan pantai

Sama seperti tanah pasir, tanah kapur juga termasuk tanah yang tidak subur. Sebagian

besar tanah ini mengandung kapur, karenanya tanah kapur sering digunakan untuk

Page 5: Laporan Geo Fisik Acara 3

industri semen dan industri kapur tulis. Tanah vulkanik berasal dari letusan gunung

berapi. Tanah ini banyak ditemukan di daerah yang berada dekat dengan gunung

berapi yang pernah meletus. Tanah vulkanik berwarna keabu-abuan, butirannya halus

dan ringan. Tidak seperti tanah pasir dan tanah kapur, tanah vulkanik bersifat sangat

subur.Jenis tanah terakhir adalah tanah liat. Tanah jenis ini dapat ditemukan pada

kedalaman setengah sampai satu meter di dalam tanah. Tanah ini banyak ditemukan

di daerah pegunungan dan juga di tebing-tebing sungai. Warna tanah liat hitam

kemerahan dan bersifat liat. Tanah liat tidak bersifat subur walaupun kadar airnya

cukup. Jika kering, tanah liat menjadi sangat keras dan padat. Banyak orang

memanfaatkan tanah liat untuk membuat barang kerajinan seperti guci dan juga

patung. Selain itu tanah liat sering digunakan untuk membuat genting dan batu bata.

2.3 Horizon Tanah

1. Horizon O

Huruf O menujukkan kata "organik". lapisan ini disebut juga dengan humus.

Lapisan ini didominasi oleh keberadaan material organik dalam jumlah besar yang

berasal dari berbagai tingkat dekomposisi. Lapisan O ini tidak sama dengan lapisan

dedaunan yang berada di atas tanah, yang sesungguhnya bukan bagian dari tanah itu

sendiri.

2. Horizon A

Page 6: Laporan Geo Fisik Acara 3

Horizon A adalah lapisan atas dari tanah, sehingga diberi huruf A. Kondisi

teknis dari Horizon A mungkin bervariasi, namun seringkali dijelaskan sebagai

lapisan tanah yang relatif lebih dalam dari lapisan O. Lapisan ini memiliki warna

yang lebih gelap dari pada lapisan yang berada di bawahnya dan mengandung banyak

material organik. Dan mungkin lapisan ini lebih ringan dan mengandung lebih sedikit

tanah liat. Horizon A dikenal sebagai lapisan yang memiliki banyak aktivitas biologi.

Organisme tanah seperti cacing tanah, arthropoda, nematoda, jamur, dan berbagai

spesies bakteri dan bakteri archaea terkonsentrasi di sini, dan seringkali berhubungan

dengan akar tanaman.

3. Horizon E

Horizon E adalah lapisan warna terang dalam hal ini adalah lapisan bawah

dan di atas A Horizon B Horizon. Hal ini terdiri dari pasir dan lumpur, setelah

kehilangan sebagian besar dari tanah liat dan mineral sebagai bertitisan melalui air

tanah (dalam proses eluviation).

4. Horizon B

Horizon B umunya disebut lapisan tanah bawah, dan mengandung lapisan

mineral yang mirip dengan lapisan mineral tanah liat seperti besi atau aluminium,

atau material organik yang sampai ke lapisan tersebut oleh suatu proses kebocoran.

Akar tanaman menembus lapisan tanah ini, namun lapisan ini sangat miskin material

organik. Lapisan ini umumnya berwarna kecoklatan, atau kemerahan akibat tanah liat

dan besi oksida yang terbilas dari horizon A.

5. Horizon C

Page 7: Laporan Geo Fisik Acara 3

Horizon C dinamakan karena berada di bawah A dan B. lapisan ini sedikit

dipengaruhi oleh keberadaan proses pembentukan tanah dari bawah. Lapisan C ini

mungkin mengandung bebatuan yang belum mengalami proses pelapukan. Lapisan C

juga mengandung material induk.

6. Horizon R

Horizon R didefinisikan sebagai lapisan yang mengalami sebagian pelapukan

bebatuan menjadi tanah. Berbeda dengan lapisan di atasnya, lapisan ini sangat padat

dan keras dan tidak bisa digali dengan tangan.

2.4 Gerakan Tanah

Gerakan tanah adalah suatu proses perpindahan massa tanah/batuan dengan

arah tegak, miring dari kedudukan semula karena pengaruh gravitasi, arus air atau

beban dari luar. Gerakkantanah dapat terjadi apabla gaya yang meluncur lebih besar

dari gaya penahan. Gaya yang menahan diantaranya adalah kuat geser dari batuan

yang didalamnya ada unsure kohesi dan sudut dalam tahanan geser. Sedangkan gaya

yang meluncur dipengaruhi oleh berat massa dan sudut lereng.

Secara singkat uraian gerakan tanah yang terjadi pada gerakan tanah adalah sebagai

berikut (sumber PPTP, Bandung):

1. Runtuhan (Fall)

Jenis gerakan tanah ini bergerak dengan sedikit atau tanpa perpindahan geser

antara material, lebih banyak bergerak melalui media udara dengan cara dengan

Page 8: Laporan Geo Fisik Acara 3

cara jatuh bebas, meloncat atau mengelinding. Runtuhan biasanya terjadi pada

lereng terjal sampai tegak, biasanya ini terjadi kaena adanya pemotongan lereng

yang tidak memperhitungkan nilai kestabilan lerengnya.

2. Rebahan (Topples)

Jenis gerakan tanah ini bergerak di bawah pengaruh momen putar dengan

letak titik poros putaran di bawah titik pusat gravitasi masa. Biasanya terjadi pada

batuan di lereng sangat terjal sampai tegak yang mempunyai bidang – bidang

diskontinuitas hampir tegak, dipengaruhi oleh tekanan air pada retakan – retakan

lebih sering terjadi pada lereng tanah.

3. Longsoran (Slide)

Jenis gerakan tanah ini bergerak di sepanjang satu atau beberapa bidang lincir,

longsoran ini dibedakan dalam 2 jenis :

1. Longsoran Rotasi atau nendatan (Slump) longsoran ini bergerak pada bidang

lincir berbentuk cekung, di bawah pengaruh gaya momen putar yang titik

porosnya terletak di atas titik pusat gravitasi.

2. Gerakan dengan betuk blok atau pecahan masa koheren, baik batuan maupun

tanah yang bergerak bersama bidang geser atau di atas material yang telah

berubah bentuk akibat dari pembuburan (Liquified)atau aliran plastis dari

material pada bagian bawah.

Page 9: Laporan Geo Fisik Acara 3