Laporan ESI
-
Upload
syariful-anam-rifai -
Category
Documents
-
view
446 -
download
1
Transcript of Laporan ESI
LAPORAN KIMIA ANALITIK KI 2221
Percobaan ke-8
Elektroda Selektif Ion Kalsium
LABORATORIUM KIMIA ANALITIK
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2013
Nama : Syariful Anam Rifai
NIM : 10511088
Kelompok : 8
Tanggal Percobaan : 26 Februari 2013
Tanggal Pengumpulan : 5 Maret 2013
Asisten : Ika Yekti Lianasari
20512036
Elektroda Selektif Ion Kalsium
I. Tujuan
Menentukan konsentrasi ion kalsium di dalam sampel dengan elektroda selektif
ion kalsium
II. Teori Dasar
Pengukuran dengan elektroda selektif ion didasarkan pada prinisp potensiometri.
Terdapat dua buah elektroda, yaitu elektroda kerja yang konsentrasinya bergantung
pada konsentrasi analit dan elektroda pembanding yang potensialnya selalu tetap.
Beda potensial antara kedua elektroda dibaca pada milivoltmeter. Potensial sel
diberikan oelh persamaan berikut.
Esel = Ekerja + Epembanding + Eantarmuka
Karena potensial elektroda pembanding dan antarmuka nilainya tetap, maka dapat
dianggap sebagai konstanta, dan persamaannya dapat disederhanakan
Esel = Ekerja + K
Pada elektroda selektif ion kalsium, potensialnya bergantung aktifitas ion hidrogen
yang terdapat di dalam larutan dan nilainya pada 25oC diberikan oleh persamaan
Nernst
Ekerja = K + S log [Ca2+]
Parameter pada metode elektroda selektif ion dilihat pada daerah linier dan
kemiringan kurva kalibrasi. Semakin lebar daerah linier semakin baik kinerja elektroda
selektif ion. Dari kurva kalibrasi juga dapat dilakukan analisis kuantitatif. Pengukuran
potensial pada kurva kalibrasi dapat diperoleh dengan logaritma. Dengan asumsi
kekuatan ion-ion dan larutan yagn diukur adalah sama.
III. Cara Kerja
Larutan Ca2+ induk (0,1 M)
diencerkan dalam labu takar 100 mL untuk berbagai konsentrasi (deret
standar)
Larutan Ca2+ berbagai konsentrasi (100mL)
ditambah 2 mL KCl
Larutan Ca2+ (berbagai konsentrasi) dengan KCl
dimasukkan dalam gelas kimia 100 mL
dilakukan pengukuran dengan potensiometer/milivoltmeter
dicatat nilai potensial yang terukur untuk masing-masing konsentrasi
dilakukan juga pengukuran untuk sampel yang tidak diketahui konsentrasinya
IV. Data dan Pengamatan
No. Konsentrasi [Ca2+] Potensial
1 1 x 10-4 M 241,9 mV
2 3 x 10-4 M 252,9 mV
3 1 x 10-3 M 271,6 mV
4 3 x 10-3
M 286,3 mV
5 1 x 10-2 M 300,5 mV
6 sampel 269,4 mV
Sampel diambil dari larutan Ca2+ 10-2 M
sebanyak 9 mL kemudian diencerkan
dalam labu takar 100 mL
V1 x M1 = Vsampel x [Ca2+
sampel]
9 mL x 10-2
M = 100 mL x [Ca2+
sampel]
[Ca2+
sampel] = (9 mL x 10-2
M)/ 100 mL
= 9 x 10-4
M.
V. Pengolahan Data
1. Konsentrasi Ca2+ Pada Percobaan Elektroda Selektif Ion Kalsium
Dari data di bawah ini dibuat kurva potensial terhadap log konsentrasi Ca2+
Konsentrasi Larutan Ca2+ (M) -log [Ca2+] E yang terukur (mV)
1 x 10-4 -4,00 241,9
3 x 10-4 -3,52 252,9
1 x 10-3 -3,00 271,6
3 x 10-3 -2,52 286,3
1 x 10-2 -2,00 300,5
Dari regresi kurva diatas diperoleh potensial sampel sebesar 269,4 mV
y = 30,131x + 361,31 y = E (potensial) x = log [Ca2+]
E = 30,131 log[Ca2+] + 361,31
[ ]
[ ]
2. Konsentrasi Ca2+ Secara Teoritis dengan Stokiometri
y = 30,131x + 361,31 R² = 0,9964
0
50
100
150
200
250
300
350
-5 -4 -3 -2 -1 0
E (m
V)
-log [Ca2+] (M)
Kurva Potensial terhadap log [Ca2+]
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali menentukan konsentrasi ion kalsium di dalam sampel
dengan elektroda selektif ion kalsium. Elektroda selektif ion kalsium itu sendiri
menggunakan prinsip potensiometri. Potensiometri adalah suatu cara analisis
berdasarkan pengukuran beda potensial sel dari suatu sel elektrokimia. Pada
pengukuran secara potensiometri ini digunakan dua buah elektroda, yaitu elektroda
kerja yang konsentrasinya bergantung pada konsentrasi analit dan elektroda
pembanding yang potensialnya selalu tetap. Dari kedua elektroda ini akan timbul
perbedaan potensial. Beda potensial antara kedua elektroda inilah yang akan dibaca
pada milivoltmeter.
Elektroda ion selektif ion kalsium merupakan suatu sel elektrokimia yang
elektrodanya menggunakan potensial membran sebagai fungsi dari konsentrasi suatu
ion, pada percobaan ini adalah ion Kalsium. Pada elektroda selektif ion jenis ini
biasanya yang paling umum digunakan adalah pH meter yang merupakan elektroda
selektif untuk ion hidrogen. Oleh karena itu pada elektroda selektif ion kalsium,
potensialnya bergantung aktifitas ion hidrogen yang terdapat di dalam larutan dan
nilainya pada 25oC diberikan oleh persamaan Nernst.
Persamaan Nernst adalah persamaan yang dapat digunakan untuk menentukan
potensi pengurangan kesetimbangan setengah dalam sel elektrokimia. Pada praktikum
ini dapat digunakan persamaan Nernst karena pada praktikum kali ini menggunakan
metode potensiometri. Potensiometri merupakan aplikasi langsung dari persamaan
Nernst dengan cara pengukuran potensial dua elektroda tidak terpolarisasi pada
kondisi arus nol. Persamaan Nernst memberikan hubungan antara potensial relatif
suatu elektroda dan konsentrasi spesies ioniknya yang sesuai dengan larutan. Dengan
pengukuran potensial reversible suatu elektroda, maka perhitungan aktivitas atau
konsentrasi suatu komponen dapat dilakukuan.
Pada praktikum ini digunakan reagen Kalsium dan Kalium klorida atau KCl. Fungsi
Kalium klorida disini adalah sebagai larutan kerja elektrolit untuk membantu larutan
Ca2+ terurai menjadi ion-ion yang bermuatan dan dapat terdeksi dengan sempurna
oleh elektroda selektif ion kalsium. Pada dasarnya larutan ini dapat diganti dengan
larutan lain. Namun, larutan penggantinya haruslah larutan yang juga bersifat
elektrolit dan sebaiknya elektrolit kuat agar dapat membantu penguraian Ca2+ lebih
sempurna. Karena apabila larutan pengganti Kalium klorida bukan merupakan larutan
elektrolit maka bukannya akan membantu penguraian ion Ca2+ namun malah justru
menghambat terjadinya reaksi pengionan.
Pada percobaan ini didapat data potensial larutan pada masing-masing
konsentrasinya. Setelah dibuat kurva dengan mengalurkan nilai potensial yang
diperoleh dengan logaritma konsentrasi larutan, didapat sebuah grafik. Kemudian dari
grafik tersebut dilakukan regresi dan dengan perhitungan didapat konsentrasi ion
kalsium yang terdapat di dalam sampel sebesar 8,91 x 10-4 M. Dari hasil percobaan
tersebut terdapat sedikit perbedaan nilai konsentrasi dengan perhitungan secara
teoritis dengan menggunakan stoikiometri yaitu sebesar 9,00 x 10-4 M.
Perbedaan nilai konsentrasi ion kalsium pada sampel antara perhitungan dari
data percobaan dengan perhitungan secara teoritis ini kemungkinan disebabkan oleh
beberapa faktor kesalahan yang terjadi pada saat praktikum. Pada saat pembuatan
deret standar larutan, mungkin terjadi kesalahan. Kemudian kemungkinan kesalahan
juga terdapat pada pengamatan saat menggunakan gelas ukur atau ketika melakukan
pengenceran pada labu takar. Pada saat pengenceran mungkin larutan tidak tepat
berada pada garis batas dan meniskus cembung dari larutan sampel serta
kemungkinan pada saat akan dilakukan pengocok di labu takar pada bagian atas atau
mulut labu takar tidak dikeringkan dengan kertas hisap atau alat penyerap lain
sehingga mempengaruhi volume larutan di dalam labu takar yang hendak diencerkan.
Selain itu mengkin juga terjadi kesalahan pada saat memipetkan larutan ke dalam labu
takar. Ketika mempipetkan mungkin ada sedikit cairan yang tumpah atau tercecer
sehingga mengurangi volume dari larutan yang berada di dalam pipet volume
tersebut. Kemungkinan juga terjadi pada saat memipet tidak semua cairan atau
larutan pada pipet volume terbawa ke dalam labu takar melainkan masih ada sedikit
yang tersangkut di ujung pipet volume, sehingga hal tersebut juga mempengaruhi
jumlah larutan pada labu takar. Adapula mungkin kesalahan lain yang terjadi di
laboratorium pada saat praktikum baik kesalahan prosedural maupun kesalahan
lainnya yang umumnya terjadi di laboratorium. Namun, kesalahan tersebut sangat
mungkin terjadi mengingat hasil yang didapat pada praktikum ini perbedaan nilainya
tidak begitu jauh.
VII. Kesimpulan
Dari metode elektroda selektif ion kalsium didapat konsentrasi ion kalsium
dalam sampel adalah 8,91 x 10-4 M
VIII. Pustaka
Harvey, David. 2000. Modern Analytical Chemistry. New York: McGraw-Hill
Companies. Hlm. 482-486.
http:// www.nico.2000.net/analytical/calcium.htm
diakses pada 3 Maret 2013 pukul 21:30 WIB