Laporan Elektronika IV
-
Upload
arda-sofiani -
Category
Documents
-
view
502 -
download
4
Transcript of Laporan Elektronika IV
![Page 1: Laporan Elektronika IV](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/5572026c4979599169a37cab/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda
termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai
dua elektroda aktif dimana isyarat dapat mengalir, dan kebanyakan dioda
digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Dioda varikap
(Variable Capacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator
terkendali tegangan.
Kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda seringkali disebut
karakteristik menyearahkan. Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk
memperbolehkan aliran arus listrik dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju)
dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur).
Karenanya, dioda dapat dianggap sebagai versi elektronik dari katup.
Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang
sempurna, dioda mempunyai karakteristik listrik taklinier yang kompleks yang
bergantung pada teknologi yang digunakan. Dioda juga mempunyai fungsi yang
mana tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.
Awal mula dari dioda adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung
hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini dioda yang paling umum dibuat
dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium.
1.2 Tujuan
Praktikum ini di bertujuan untuk :
- Memahami pembacaan dioda zener
- Melihat pemotongan yang dilakukan oleh dioda zener.
![Page 2: Laporan Elektronika IV](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/5572026c4979599169a37cab/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pinsip Kerja Dioda
Prinsip dioda termionik ditemukan kembali oleh Thomas Edison pada 13
Februari 1880 dan dia diberi hak paten pada tahun 1883 (U.S. Patent 307031),
namun tidak dikembangkan lebih lanjut. Braun mematenkan penyearah kristal
pada tahun 1899. Penemuan Braun dikembangkan lebih lanjut oleh Jagdish
Chandra Bose menjadi sebuah peranti berguna untuk detektor radio.
Dioda adalah komponen semiconductor yang paling sederhana, ia terdiri
atas dua (2) elektroda yaitu katoda dan anoda. Ujung badan dioda biasanya diberi
bertanda, berupa gelang atau berupa titik, yang menandakan letak katoda.
Dioda hanya bisa dialiri arus DC searah saja, pada arah sebaliknya arus
DC tidak akan mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus AC ialah arus listrik
dari PLN, maka yang mengalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda
berupa arus DC.
Bila anoda diberi potensial positif dan katoda negatif, dikatakan dioda
diberi forward bias dan bila sebaliknya, dikatakan dioda diberi reverse bias. Pada
forward bias, perbedaan voltage antara katoda dan anoda disebut threshold voltage
atau knee voltage. Besar voltage ini tergantung dari jenis diodanya, bisa 0.2V,
0.6V dan sebagainya.
Bila dioda diberi reverse bias (yang beda voltagenya tergantung dari
tegangan catu) tegangan tersebut disebut tegangan terbalik. Tegangan terbalik ini
tidak boleh melampaui harga tertentu, harga ini disebut breakdown voltage,
misalnya dioda type 1N4001 sebasar 50V.
![Page 3: Laporan Elektronika IV](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/5572026c4979599169a37cab/html5/thumbnails/3.jpg)
2.2 Dioda Zener
Simbol Dioda Zener
Dioda Zener adalah suatu dioda yang mempunyai sifat bahwa tegangan
terbaliknya sangat stabil, tegangan ini dinamakan tegangan zener. Di atas
tegangan zener, dioda ini akan menghantar listrik ke dua arah. Dioda ini
digunakan sebagai voltage stabilizer atau voltage regulator. Bentuk dioda ini
seperti dioda biasa, perbedaan hanya dapat dilihat dari type yang tertulis pada
bodynya dan zener voltage dilihat pada vademicum
Sebuah dioda biasanya dianggap sebagai alat yang menyalurkan listrik ke
satu arah, namun Dioda Zener dibuat sedemikian rupa sehingga arus dapat
mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas
"tegangan rusak" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener".
Sebuah dioda Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan dioda biasa,
kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tengangan rusak yang jauh
dikurangi, disebut tegangan Zener. Sebuah dioda Zener memiliki p-n junction
yang memiliki doping berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel)
dari pita valensi material tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n. Sebuah
dioda zener yang dicatu-balik akan menunjukan perilaku rusak yang terkontrol
dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada
tegangan zener. Sebagai contoh, sebuah diode zener 3.2 Volt akan menunjukan
tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya tidak
terbatasi, sehingga dioda zener biasanya digunakan untuk membangkitkan
tegangan referensi, atau untuk menstabilisasi tegangan untuk aplikasi-aplikasi arus
kecil.
![Page 4: Laporan Elektronika IV](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/5572026c4979599169a37cab/html5/thumbnails/4.jpg)
Dioda Zener biasanya digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik.
Fungsi utamanya adalah untuk menstabilkan tegangan. Pada saat disambungkan
secara parallel dengan sebuah sumber tegangan yang berubah-ubah yang dipasang
sehingga mencatu-balik, sebuah dioda zener akan bertingkah seperti sebuah
kortsleting (hubungan singkat) saat tegangan mencapai tegangan rusak diode
tersebut. Hasilnya, tegangan akan dibatasi sampai ke sebuah angka yang telah
diketahui sebelumnya.
Sebuah dioda zener juga digunakan seperti ini sebagai regulator tegangan
shunt (shunt berarti sambungan parallel, dan regulator tegangan sebagai sebuah
kelas sirkuit yang memberikan sumber tegangan tetap.
2.3 Osilloscope
Oscilloscope adalah peralatan elektronik yang dapat menampilkan
gelombang maupun signal elektronik yang diukurnya. Misalkan, kita ingin
melihat signal yang dipancarkan oleh handphone yang kita gunakan. Dengan
bantuan Oscilloscope, signal tersebut akan dicitrakan dalam layar, sehingga dapat
dilihat bentuk gelombangnya: panjang gelombang, frekuensi gelombang, maupun
bentuk menyeluruh gelombangnya.
Oskiloskop untuk mengukur beda fase gelombang Semua alat
ukur elektronik bekerja berdasarkan sample data, semakin tinggi sample data,
semakin akurat peralatan elektronik tersebut. Oscilloscope, pada umumnya juga
mempunyai sampel data yang sangat tinggi, oleh karena itu oscilloscope
merupakan alat ukur elektronik yang mahal. Jika sebuah oscilloscope mempunyai
sample rate 10 Ks/s (10 kilo sample/second = 10.000 data per detik), maka alat ini
![Page 5: Laporan Elektronika IV](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/5572026c4979599169a37cab/html5/thumbnails/5.jpg)
akan melakukan pembacaan sebanyak 10.000 kali dalam sedetik. Jika yang diukur
adalah sebuah gelombang dengan frekuensi 2500Hz, maka setiap sampel akan
memuat data 1/4 dari sebuah gelombang penuh yang kemudian akan ditampilkan
dalam layar dengan grafik skala XY.
Frekuensi satuannya Hertz (Hz) ,Time satuannya Detik/Second (s)
F= 1T
M = mega (1.000.000) 1 MHz >< 1 µS
K = kilo (1000) 1 KHz >< 1 mS
m = mili (1/1000) 1 Hz >< 1 S
µ = mikro (1/1.000.000)
Pengukuran Waktu dan Frekuensi
Ambil waktu pengukuran dengan menggunakan skala horizontal pada
osiloskop. Pengukuran waktu meliputi perioda, lebar pulsa(pulse width), dan
waktu dari pulsa. Frekuensi adalah bentuk resiprok dari perioda, jadi dengan
mengukur perioda frekuensi akan diketahui, yatu satu per perioda. Seperti pada
pengukuran tegangan, pengukuran waktu akan lebih akurat saat meng-adjust porsi
sinyal yang akan diukur untuk mengatasi besarnya area pada layar. Ambil
pengukuran waktu sepanjang garis horizontal pada tengah-tengah layar, atur
time/div untuk memperoleh pengukuran yang lebih akurat.
![Page 6: Laporan Elektronika IV](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/5572026c4979599169a37cab/html5/thumbnails/6.jpg)
Pengukuran Waktu dan Frekuensi
Ambil waktu pengukuran dengan menggunakan skala horizontal pada
osiloskop. Pengukuran waktu meliputi perioda, lebar pulsa(pulse width), dan
waktu dari pulsa. Frekuensi adalah bentuk resiprok dari perioda, jadi dengan
mengukur perioda frekuensi akan diketahui, yatu satu per perioda. Seperti pada
pengukuran tegangan, pengukuran waktu akan lebih akurat saat meng-adjust porsi
sinyal yang akan diukur untuk mengatasi besarnya area pada layar. Ambil
pengukuran waktu sepanjang garis horizontal pada tengah-tengah layar, atur
time/div untuk memperoleh pengukuran yang lebih akurat.
Amplitudo adalah tegangan maksimum yang dicapai oleh sinyal.
Dalam hal ini diukur dalam volt, V. Peak voltage/ tegangan Peak adalah nama lain
dari amplitudo. Peak-peak voltage/ Puncak-puncak tegangan dua kali tegangan
puncak (amplitudo). Ketika membaca sebuah osiloskop jejak lazimnya untuk
mengukur tegangan puncak ke puncak.
Time period adalah waktu yang dibutuhkan untuk sinyal untuk menyelesaikan
satu siklus. Dalam hal ini diukur dalam detik (s), tetapi jangka waktu pendek cenderung
jadi milidetik (ms).
Tegangan yang ditampilkan pada sumbu vertikal-y dan skala ditentukan
oleh Y AMPLIFIER (volt / div) kontrol. BiasanyaTegangan puncak-puncak dapat
dibaca dengan benar meskipun posisi 0V tidak diketahui. Amplitudo adalah
setengah dari tegangan puncak-puncak.
Tegangan = jarak dalam cm × volt / div
Contoh: tegangan puncak-puncak = 4.2cm × 2V/div = 8.4V
amplitudo (tegangan puncak) = ½ × tegangan puncak-puncak = 4.2V
![Page 7: Laporan Elektronika IV](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/5572026c4979599169a37cab/html5/thumbnails/7.jpg)
AC GND
Zener
BAB III. BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilakukan di laboratorium instrumentasi teknologi pertanian
Univ. Andalas. Dilakukan pada hari minggu, 11 Desember 2011.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan antara lain : Trafo 3 A, diode zener, dua
buah resistor, komparator (4700), 3 buah multimeter.
Gambar Rangkain
3.3 Langkah Kerja
Menghidupkan oscilloscope, dan mengatur timer lalu lakukan pengukuran
untuk bagian AC, GND dan Zener gambar bentuk dari kurva yang tampak
pada layar oscilloscope catat konstatnta x dan y yang tampak
Lakukan juga pengukuran Voltase pada ketiga titik tersebut dengan
menggunakan multimeter dan mencatat
Bandingkan nilai ukur yang terhitung di oscilloscope dan dengan
menggunakan multimeter.
![Page 8: Laporan Elektronika IV](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/5572026c4979599169a37cab/html5/thumbnails/8.jpg)
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pengukuran menggunakan oscilloscope pada arus AC
0 1 2 3 4 5 6 7
-2.5-2
-1.5-1
-0.50
0.51
1.52
2.5
AC
x
y
Dengan ketentuan ; x = 2 dan y = 2 timer 5 ms (millisecond)
Pengukuran menggunakan oscilloscope pada arus DC
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.50
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
DC
x
y
Dengan ketentuan ; x = 2 dan y = 2 timer 2 ms (milisocond)
![Page 9: Laporan Elektronika IV](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/5572026c4979599169a37cab/html5/thumbnails/9.jpg)
Pengukuran menggunakan oscilloscope di titik GND
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.50
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
DCZener
y
y
Pengukuran tegangan menggunakan multimeter :
AC 63 V
GND 75 V
Zener 5 V
4.2 Pembahasan
Perhitungan Voltase yang terukur pada oscilloscope
1. Pada AC
Nilai ukuar NU= C * P
= 2 Vpp/div * 2 div
= 4 Vpp
Perioda (T) T = Div Horizontal x Time/div
= 2 kotak x 5ms
= 2 x 5.10-3
= 10-2s
![Page 10: Laporan Elektronika IV](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/5572026c4979599169a37cab/html5/thumbnails/10.jpg)
Frekuensi (F) F = 1 / T
= 1 / 0.01 s
= 100 Hz
2. Perhitungan DC
Nilai Ukur NU = C * P
= 2 Vpp/div * 1,7 div
= 3,4 Vpp
Periode (T) T = Div horizontal * Time/div
= 1,7 div * 2 ms
= 3,4 ms
= 3,4 x 10-3 s
Frekuensi (F) F = 1/T
= 1/3,4 x 10-3 s
= 294.1 Hz
3. Perhitungan AC setelah pemotongan diode zener
Nilai ukur NU = C * P
= 2 Vpp/div * 1 div
= 2 Vpp
Periode (T) T = Div horizontal * Time/div
= 1 div * 2 ms
= 2 x 10-3
Frekuensi (F) F = 1/T
= 1/2 x 10-3
= 500 Hz
![Page 11: Laporan Elektronika IV](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/5572026c4979599169a37cab/html5/thumbnails/11.jpg)
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dioda Zener adalah suatu dioda yang mempunyai sifat bahwa tegangan
terbaliknya sangat stabil, tegangan ini dinamakan tegangan zener. Di atas
tegangan zener, dioda ini akan menghantar listrik ke dua arah.
Oscilloscope adalah peralatan elektronik yang dapat menampilkan
gelombang maupun signal elektronik yang diukurnya. Misalkan, kita ingin
melihat signal yang dipancarkan oleh handphone yang kita gunakan. Dengan
bantuan Oscilloscope, signal tersebut akan dicitrakan dalam layar, sehingga dapat
dilihat bentuk gelombangnya: panjang gelombang, frekuensi gelombang, maupun
bentuk menyeluruh gelombangnya.
![Page 12: Laporan Elektronika IV](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/5572026c4979599169a37cab/html5/thumbnails/12.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Budiharto, W. (2004). Elektronika digital dan mikroprosesor. Jogyakarta: ANDI.
cekonecektwo. (2009, desember 29). Artigos Relacionados. Retrieved desember 4, 2011, from www. Dasar penegenalan elektro.com
Dedy Rusmadi, Aneka Rangkaian Elektronika Alarm dan Bel Listrik, Pioner Jaya,
Bandung, 2005.
![Page 13: Laporan Elektronika IV](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/5572026c4979599169a37cab/html5/thumbnails/13.jpg)
LAPORAN PRAKTIKUMELEKTRONIKA
“DIODA ZENER”
OLEH :
ARDA SOFIANI
(0811112081)
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2011
![Page 14: Laporan Elektronika IV](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082809/5572026c4979599169a37cab/html5/thumbnails/14.jpg)