LAPORAN - djppr.kemenkeu.go.id
Transcript of LAPORAN - djppr.kemenkeu.go.id
E D I S I M E I 2 0 2 1
LAPORANPENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH
Mei 2021
>>>>
" Memperbaiki kondisi kesehatan masyarakat dan mempromosikan pariwisata Kota Batam
melalui kegiatan The Development Sewerage Sysytem in Batam Island dengan dukungan pinjaman EDCF senilai USD50 juta"
Dok. PMU Sewerage System in Batam
OVERVIEW
Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II di
bawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan
Risiko, Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang
tugas utamanya adalah melaksanakan pengelolaan
pinjaman dan hibah Pemerintah Republik Indonesia.
Pengelolaan pinjaman dan hibah dimaksud antara lain
meliputi:
Penandatanganan perjanjian pinjaman dan hibah;
Amandemen atas perjanjian pinjaman dan hibah;
Penutupan masa laku penarikan pinjaman dan hibah;
Pengelolaan Debt Swap.
Laporan ini merupakan laporan pengelolaan pinjaman dan hibah
yang dilaksanakan Direktorat Pinjaman dan Hibah selama bulan
MEI 2021
LAPORAN PINJAMAN DAN HIBAH H A L A M A N 6 |
KLASIFIKASI
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No.54 tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan
dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah dan PP No. 10 tahun 2011
tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah,
pinjaman berupa:
Pinjaman Dalam Negeri
Pinjaman Dalam Negeri (PDN) bersumber dari BUMN, Pemerintah Daerah, dan
Perusahaan Daerah.
Pinjaman Luar Negeri
Pinjaman Luar Negeri bersumber dari:
Kreditor Multilateral
yaitu lembaga keuangan internasional
yang beranggotakan beberapa negara
yang memberikan pinjaman kepada
Pemerintah.
Kreditor Bilateral
yaitu pemerintah negara asing atau
lembaga yang bertindak untuk
pemerintah negara asing yang
memberikan pinjaman kepada
Pemerintah.
Kreditor Swasta Asing (KSA)
yaitu lembaga keuangan asing, lembaga
keuangan nasional, dan lembaga non
keuangan asing yang berdomisili dan
melakukan kegiatan usaha di luar
wilayah Negara Republik Indonesia yang
memberikan pinjaman kepada
Pemerintah berdasarkan perjanjian
pinjaman tanpa jaminan dari Lembaga
Penjamin Kredit Ekspor (LPKE).
LPKE
yaitu lembaga yang ditunjuk negara
asing untuk memberikan jaminan,
asuransi, pinjaman langsung, subsidi
bunga, dan bantuan keuangan untuk
meningkatkan ekspor negara yang
bersangkutan atau bagian terbesar dari
dana tersebut dipergunakan untuk
membeli barang/jasa dari negara
bersangkutan yang berdomisili dan
melakukan kegiatan usaha di luar
wilayah Negara Republik Indonesia.
E D I S I M E I 2 0 2 1
LAPORAN PINJAMAN DAN HIBAH HALAMAN 5 |
PP No.10 tahun 2011 juga mengatur sumber Hibah sebagai berikut:
Hibah Dalam Negeri
yaitu yang berasal dari lembaga
keuangan dalam negeri, lembaga non
keuangan dalam negeri, Pemerintah
Daerah, perusahaan asing yang
berdomisili dan melakukan kegiatan di
wilayah Negara Republik Indonesia,
lembaga lainnya, dan perorangan.
Hibah Luar Negeri
yaitu yang berasal dari negara asing
(bilateral), lembaga di bawah
Perserikatan Bangsa-Bangsa, lembaga
multilateral, lembaga keuangan asing,
lembaga non keuangan asing, lembaga
keuangan nasional yang berdomisili dan
melakukan kegiatan usaha di luar
wilayah Negara Republik Indonesia, dan
perorangan.
LAPORAN PINJAMAN DAN HIBAH H A L A M A N 6 |
KILAS KINERJA
Selama bulan Mei 2021, aktivitas pengelolaan pinjaman dan hibah terdiri dari:
penandatanganan satu perjanjian hibah serta amandemen terhadap tiga perjanjian
pinjaman.
PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH1. Penandatanganan Perjanjian Pinjaman dan Hibah
Perjanjian pinjaman yang ditandatangani sampai dengan April 2021, sebanyak 6perjanjian pinjaman luar negeri senilai ekuivalen USD1.249,5 juta dengan rincian:
No. Jenis PinjamanJumlah
PerjanjianNilai Pinjaman
(ekuivalen juta USD)
1. Multilateral 1 500,00
World Bank 1 500,00
2. Bilateral 5
Pemerintah Jerman (KfW) 1 98,5
Pemerintah Austria (Raiffeisen Bank International AG)
114,76
Pemerintah Perancis (AFD) 1 117,11
Pemerintah Jepang (JICA) 1 451,83
Pemerintah Korea Selatan (EDCF) 1 67,25
Total 6 1.249,5
Perjanjian hibah yang ditandatangani sampai dengan Mei 2021, sebanyak 4 perjanjianhibah luar negeri senilai ekuivalen USD16,19 juta dengan rincian:
No. DonorJumlah
PerjanjianNilai Hibah
(ekuivalen juta USD)
1. Hibah Multilateral 4 16,19
World Bank 3 13,46
UNDP 1 2,73
2. Hibah Bilateral - -
Total 4 16,19
LAPORAN PINJAMAN DAN HIBAH HALAMAN 7 |
Perjanjian yang ditandatangani bulan Mei 2021 berupa penandatanganan satu
perjanjian hibah multilateral yaitu perjanjian hibah dengan World Bank pada tanggal 18 Mei
2021 senilai USD3,25 juta yang dimanfaatkan untuk kegiatan Public Finance Management
(PFM) III Support to Governance of Indonesia Project, dengan executing agency Sekretaris
Jenderal Kementerian Keuangan. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas
penerima hibah terkait kebijakan pengelolaan penerimaan dan pengeluaran, manajemen
sumber daya daerah, penerapan teknologi digital, peningkatan kesetaraan gender serta
peningkatan kapasitas administrasi dan pengelolaan proyek.
2. Amandemen Perjanjian Pinjaman dan Hibah
Perjanjian yang diamandemen pada Bulan Mei 2021 berupa amandemen terhadap
tiga perjanjian bilateral.
Perjanjian pinjaman pertama yang diamandemen adalah perjanjian dengan
Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk kegiatan
Lumut Balai Geothermal Power Plant Project, dengan executing agency PT. Pertamina
(Persero) senilai USD23,58 juta. Amandemen berupa realokasi kategori dari semula
contingencies menjadi consulting services guna membiayai konsultan supervisi karena
perpanjangan masa laku pinjaman.
Perjanjian pinjaman kedua yang diamandemen adalah perjanjian dengan Pemerintah
Korea melalui Economic Development Cooperation Fund (EDCF) untuk kegiatan
Development of Sewerage System in Batam Island dengan executing agency Badan
Pengusahaan (BP) Batam. Amandemen berupa realokasi kategori dari semula contingencies
menjadi base cost untuk mengakomodasi penambahan penambahan nilai kontrak konsultan
karena adanya penambahan 8 item pekerjaan dan perpanjangan durasi kontrak selama 14
bulan.
Perjanjian pinjaman ketiga yang diamandemen adalah perjanjian dengan Pemerintah
Korea melalui Economic Development Cooperation Fund (EDCF) untuk kegiatan Engineering
Services Project for Multipurpose Dams, Rivers, and Coastal, dengan executing agency Ditjen
Sumber Daya Air Kementerian PUPERA. Amandemen berupa perpanjangan masa
pengadaan konsultan dari semula 15 Februari 2021 menjadi 15 Juli 2021.
@DJPPRkemenkeu
DJPPRKemenkeu
DJPPRKemenkeu
@djpprkemenkeu