Laporan Dietetik Dasar Kep Clear

44
KASUS Seorang anak laki-laki penderita KEP buruk sedang dirawat sudah hari ke 14 (minggu ke 2) usia 4 tahun 2 bulan dengan BB sekarang 6,6 kg, TB 82 cm, nafsu makan sudah baik dan sudah dapat menghabiskan total volume F100 yang diberikan pada fase ini. Catatan vital sign hari kemarin adalah sbb : R/R : 24x /menit N : 76x /menit T : 110/80 mmHg T : 37 o C Hasil Laboratorium: Hb : 10,8 g/dl GDA : 129 mg/dl Susun rencana terapi gizi! 1 | Page

description

Laporan Dietetik Dasar Kep Clear

Transcript of Laporan Dietetik Dasar Kep Clear

KASUS Seorang anak laki-laki penderita KEP buruk sedang dirawat sudah hari ke 14 (minggu ke 2) usia 4 tahun 2 bulan dengan BB sekarang 6,6 kg, TB 82 cm, nafsu makan sudah baik dan sudah dapat menghabiskan total volume F100 yang diberikan pada fase ini.Catatan vital sign hari kemarin adalah sbb :R/R: 24x /menitN: 76x /menitT: 110/80 mmHgT: 37oCHasil Laboratorium:Hb: 10,8 g/dlGDA: 129 mg/dlSusun rencana terapi gizi!

BAB IGAMBARAN UMUM PASIEN1.1 IDENTITAS PASIENNama: XJenisKelamin: Laki-lakiUmur: 4 tahun 2 bulanAlamat:-Status pendidikan: -Status pekerjaan: -Status perkawinan: -Diagnosa: KEP buruk (Gizi Buruk)1.2 KEADAAN UMUM PASIENNafsu makan sudah baik dan sudah dapat menghabiskan total volume F100 yang diberikan1.3 DATA FISIK DAN DATA KLINIS1. Tabel 1. Pemeriksaan FisikKomponen PemeriksaanHasil Pemeriksaan fisikAmbang batasKategori

NormalTidak Normal

Suhu37oC37oC< 37oCNormal

Respiration Rate (RR)24x /menit14 16x /menit>16x /menitTinggi

Nadi (N)76x /menit60 70x /menit> 70x /menitTinggi

Tensi (T)110/80 mmHg105/60 mmHg>105/60 mmHgTinggi

2. Data Klinis ( - )1.4 DATA LABORATORIUMTabel 2. Hasil Pemeriksaan LaboratoriumKomponen PemeriksaanHasil LaboratoriumAmbang BatasKategori

NormalTidak normal

Hb10,8 gr/dl12 14 gr/dl< 11 gr/dlRendah

Glukosa Darah Acak (GDA)129 mg/dl>54 mg/dl< 54 mg/dlNormal

1.5 DATA PEMERIKSAAN PENUNJANG(-)1.6 DATA ANTROPOMETRI DAN STATUS GIZITabel 3. Data Antropometri dan Status GiziData AntropometriHasil AntropometriIndeks Status GiziHasil Pemeriksaan status giziAmbang batasKategori

Normal

Umur4 tahun 2 bulanBB/U-5,26-2SD 2 SDSangat kurang

Berat Badan (BB)6,6 kgBB/TB-5,97-2SD 2 SDSangat kurus

Tinggi Badan (TB)82 cmTB/U-6,20-2SD 2 SDSangat pendek

2.6

BAB IIINTERVENSI GIZI2.1 JENIS DIITDiit yang digunakan untuk pasien gizi buruk adalah diit untuk fase rehabilitasi. Fase rehabilitasi untuk gizi buruk diberikan 25% makanan tumbuh kejar dan 75% formula 100.2.2 TUJUAN DIIT Meningkatkan status gizi pasien sampai tercapai z score > 2 SD Membantu menaikkan berat badan pasien Memberikan makanan untuk koreksi mikro nutrien2.3 PRINSIP DIIT Peningkatan kebutuhan energi Peningkatan kebutuhan protein Peningkatan kebutuhan cairan Tinggi Fe Tinggi Vitamin B kompleks Tinggi Vitamin C Tinggiasamfolat Tinggi Potasium2.4 SYARAT DIIT Bentuk makanan yang diberikan adalah makanan lumat/bayi dengan sari buah serta bentuk cair Makanan dalam bentuk cair adalah formula 100 Formula 100 diberikan 6 kali sehari dengan interval setiap 4 jam sekali Makanan biasa 25% dan formula 100 75%. Kebutuhan energi sehari 1320 kalori Kebutuhan protein sehari 26,4 gram Kebutuhan cairan sehari 1320 ml per hari Kebutuhan lemak sehari gram Kebutuhan karbohidrat sehari gram2.5 PERHITUNGAN ENERGI DAN ZAT GIZI Fase Rehabilitasi1. Kebutuhan cairan:200 x 6,6kg = 1320 ml2. Kebutuhan energi:200 x 6,6kg = 1320 kal3. Protein: 4 6 gr/kg BB/hari4 gr x 6,6 kg = 26,4 gr4. Lemak: 30 45% dari total energi

5. Karbohidrat:

2.6 DISTRIBUSI ZAT GIZI75% F100Energi= 75% x 1320 kal = 990 kalProtein= 75% x 26,4 gr = 19,8 grCairan= 75% x 990 ml = 990 ml25% Makananlumat/bayi + sari buahEnergi= 25% x 1320 kal = 330 kalProtein= 25% x 26,4 gr = 6,6 grCairan= 25% x 1320 ml = 330 mlKebutuhan bahan makanan F100 Diketahui :Energi susu dancow full cream= 130 kal/27grProtein= 7 gr/27grEnergi minyak kelapa sawit= 902 kal/100grEnergi gula pasir= 364 kal/100gr

Tabel 4. Distribusi zat gizi F100Nama bahanJumlah bahan (gr)Energi (kal)Protein (gr)

Susu bubuk dancow full cream= 110,76= 533,287= 28,71

Gula (5 30%)= 40,8015% x 990= 148,5

Minyak kelapa sawit= 34,169990 (533,287+148,5)= 308,213

Mineral mix= 19,8

Air+ Air s/d 990 cc990 kal28,71 gr

2.7 DISTRIBUSI MENU SEHARITabel 5. Jadwal waktu pemberian F100 dan makanan lumat/bayi + sari buah dalam sehariWaktuPemberian

06.00F100

10.00F100

12.00Makananlumat/bayi + sari buah

14.00F100

18.00F100

22.00F100

02.00F100

BAB IIITINJAUAN PUSTAKAPengertian gizi buruk secara klinis dan antropometris adalah gangguan gizi akut & berat. Secara klinis yaitu sangat kurus , lemak & otot tipis / habis atau kurus & bengkak pada kedua kaki. Sedangkan secara antropometris BB / PB < - 3 sd atau BB / PB < 70% median atau lila < 11,0 cm. Dengan kata lain, Gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau nutrisinya di bawah standar. Gizi buruk masih menjadi masalah yang belum terselesaikan sampai saat ini. Gizi buruk banyak dialami oleh bayi dibawah lima tahun (balita). Diagnosis ditegakkan berdasarkan tanda dan gejala klinis serta pengukuran antropometri. Anak didiagnosis gizi buruk apabila: BB/TB < -3 SD atau -3SD atau marasmik-kwashiorkor: BB/TB 9 bulan dan sudah pernah diberi vaksin sebelum berumur 9 bulan. Tunda imunisasi jika anak syok.

BAB IVRENCANA KERJA4.1 PERENCANAAN ALATTabel 6. Kebutuhan alat masakNoNama alat masakJumlah

1.Panci kecil1

2.Spatula1

3.Saringan1

4.Blender1

5.Pisau2

6.Telenan2

7.Wajan1

Tabel 7. Kebutuhan alat hidangNoNama alat masakJumlah

1.Nampan1

2.Gelas belimbing7

3.Tutup gelas7

4.Alas gelas7

5.Mangkuk bubur1

6.Sendok makan3

7.Sendok teh2

8.Garpu1

4.2 PERENCANAAN KERJATabel 8. Rencana KerjaWaktuDewiDhenok

13.00 13.10Mengecek alat masak dan alat hidangMengecek bahan yang akan dipraktekan

13.10 13.25Mendidihkan air untuk membuat F100, tinggalkan. Lalu memotong semangka menjadi bagian kecil, blender buah semangka dengan tambahan air, lalu saring. Hidangkan dalam gelas belimbingMencuci beras, lalu memasak beras hingga menjadi setengah bubur.

13.25 13.35Matikan kompor untuk mendidihkan air tersebut, lalu mencapur semua bahan untuk F100 sambil diberi air sedikit demi sedikit hingga encer, bagi dalam 6 gelas dengan volume 165 ml. sajikanSetelah beras agak menjadi setengah bubur, matikan api. Kupas wortel, dan bayam, lalu cuci bersih wortel dan bayam yang telah dipotong, dan daging yang telah dicincang.

13.35 13.45Mencuci alat blender dan panci yang telah digunakan.Menumis wortel, bayam, dan daging cincang

13.45 14.05Membersihkan tempat saji yang akan digunakanMemanaskan kembali beras yang sudah menjadi setengah bubur, lalu memasukkan tumisan sayuran dan daging cincang kedalamnya, beri sedikit air jika kurang lembek. Masak hingga matang. Matikan api yang sudah matang.

14.05 14.10Membersihkan alat masak dan tempat masak yang telah digunakanMemblender bubur beras daging cincang tersebut hingga teksturnya halus seperti makanan bayi.

14.10 14.20Menyajikan bubur beras daging cincang tadi dalam mangkuk bubur lalu meletakkannya di tempat saji.Membersihkan blender yang telah digunakan

14.20 selesaiEVALUASIEVALUASI

4.3 DAFTAR BELANJATabel 9. Daftar belanjaNONAMA BAHANBERAT BERSIHHARGA SATUANHARGA

grURT

1.Beras putih50Rp. 9.000/kgRp. 500

Daging sapi cincang50Rp. 90.000/kgRp. 5.000

Wortel20Rp. 3.000/1/4kgRp. 500

Bayam20Rp. 1.000/ikatRp. 500

Margarin10Rp.1.000/bksRp. 1.000

Susu bubuk Dancow full cream150Rp. 38.500/400grRp. 9.500

Minyak kelapa sawit50Rp. 16.000/LRp. 1.000

Gula50Rp. 8.000/kgRp. 1.000

Mineral mix1 bksRp. 2.500/bksRp. 2.500

Semangka100Rp. 1.000/irisRp. 1.000

Tablet Fe1 tabletRp. 1.500/tabletRp. 1.500

Vitamin C2 tabletRp. 3.500/2tabletRp. 3.500

Asam folat6 tabletRp. 1.250/tabletRp. 7.500

Vitamin B kompleks1 tabletRp. 2.000/tabletRp. 2.000

TOTALRp. 37.000

4.4 RESEPF100BAHAN: Susu bubuk Dancow Full cream110 gr Gula Pasir41 gr Minyak kelapa sawit34 gr Mineral mix 1 bks Air+ 990 ccCARA MEMBUAT: Siapkan semua alat dan bahan Timbang semua bahan sesuai dengan peritungan Haluskan gula pasir dan minyak, campur hingga homogen Setelah larut semua, tambahkan susu aduk hingga homogen Tambahkan air hangat sedikit demi sedikit hingga terlarut Tambahkan mineral mix yang telah dilarutkan dengan penambahan air menjadi 20cc Aduk hingga homogen Sajikan dalam gelas belimbing, bagi menjadi 6 porsi

Bubur Kacang Hijau dan Kuning TelurBAHAN: Tepung beras35 gr Kacang hijau40 gr Kuning telur30 gr (2 butir) Gula15 gr Minyak5 gr Garam dan air secukupnyaCARA MEMBUAT: Siapkan masing-masing bahan sesuai jumlahnya Kacang hijau direbus dengan air 800cc hingga matang Hancurkan rebusan kacang hijau dengan saringan kawat Campurkan tepung beras, kuning telur, gula, minyak, garam dan air dingin 50cc Masukkan kedalamr ebusan kacang hijau yang sudah dihancurkan Kemudian aduk hingga menjadi satu dan lakukan pengadukan berulang-ulang diatas api kecil

Sari Buah SemangkaBAHAN: Buah Semangka50 gr Air100 ccCARA MEMBUAT: Kupas semangka, lalu potong menjadi bagian kecil Blender semangka dengan penambahan air sebanyak 100cc Saring jus buah semangka agar mendapatkan sari buah semangka yang diinginkan Sajikan dalam gelas belimbing

BAB VHASIL EVALUASI PRAKTEKTabel 10. Hasil Evaluasi MenuNoMenuZatGiziHasil EvaluasiPerbaikan

1.Formula 100 Energi: 990 kalProtein: 28,71 grPada evaluasi praktikum, kesalahan yang terjadi adalah kurang homogenynya minyak dan air susu pada proses pencampuran dan pengadukannya. Akibatnya setelah diseduh, minyak dan air susu terpisahPerbaikan dari kurang homogennya minyak dan air susu yaitu saat pengadukan dan pelarutan antara gula dan minyak harus dipastikan bahwa gula dan minyak sudah tercampur dan terlarut menjadi satu sehingga jika sudah diseduh dengan penambahan susu, maka air susu dan minyak tidak akan terpisah lagi

2.Makanan tumbuh kejarBubur kacang hijau dan kuning telurEnergi:337,9 kalProtein: 11,2 grLemak: 11,6 grKH: 46,8 grPada evaluasi praktikum, kami membuat makanan tumbuh kejar yaitu bubur beras daging cincang, namun kesalahan yang terjadi pada saat itu adalah nilai densitas yang tidak memenuhi syarat yaitu minimal 1,5 kal/gr tetapi makanan tumbuh kejar yang kami buat memiliki nilai densitas 1,042 kal/gr. Meskipun terdapat kesalahan dalam nilai densitasnya, bentuk makanan yang kami buat sudah benar yaitu makanan lumat/bayiPerbaikan dari kesalahan nilai densitas tersebut, maka kami membuat menu baru dengan nilai energi tinggi yaitu bubur kacang hijau dan kuning telur dengan standar seperti di buku tatalaksana gizi buruk, dan nilai densitas yang kami dapatkan adalah 2,138 kal/gr. Sehingga nilai densitas tersebut sudah memenuhi syarat untuk menjadi makanan tumbuh kejar bagi penderita KEP

3Sari buah SemangkaPotassium: 58 mgSari buah yang diberikan sudah benar karena buah semangka mengandung banyak potassium yang dibutuhkan bagi penderita KEP_

4. Tablet FeZat gizi mikroTablet Fe yang diberikan sudah benar yaitu tablet sehari bagi anak usia 1 5 tahun_

5.Vitamin CZat gizi mikroVitamin C yang diberikan juga sudah benar yaitu dengan dosis 100 mg/hari atau 2 tablet/hari karena berat badan pasien > 5 kg. Namun jika berat badan< 5 kg, maka pemberian vitamin C adalah 50 mg/hari atau 1 tablet/hari_

6.Asam folatZat gizi mikroAsamfolat yang diberikan sudah benar padam ingguke 2 dengan pemberian asam folat sebesar 1 mg/hari. Jika baru memasuki hari pertama, maka asam folat diberikan 5mg/hari_

7.Vitamin B kompleksZat gizi mikroVitamin B kompleks yang diberikan juga sudah benar yaitu dengan pemberian 1 tablet/hari_

BAB VIPEMBAHASANGizi buruk merupakan dampak dari berbagai macam penyebab, seperti rendahnya tingkat pendidikan, kemiskinan, ketersediaan pangan, transportasi, adat istiadat (sosial budaya), dan sebagainya. Perawatan balita gizi buruk dilaksanakan di Puskesmas Perawatan atau Rumah Sakit setempat dengan Tim Asuhan Gizi yang terdiri dari dokter, nutrisionis/dietisien dan perawat, melakukan perawatan balita gizi buruk dengan menerapkan 10 langkah tata laksana anak gizi buruk meliputi fase stabilisas untuk mencegah / mengatasi hipoglikemia, hipotermi dan dehidrasi, fase transisi, fase rehabilitasi untuk tumbuh kejar dan tindak lanjut.Nutrisi berperan penting dalam penyembuhan penyakit. Dengan nutrisi akan memberikan makanan-makanan tinggi kalori, protein dan cukup vitamin-mineral untuk mencapai status gizi optimal. Nutrisi balita gizi buruk diawali dengan pemberian makanan secara teratur, bertahap, porsi kecil, sering dan mudah diserap. Frekuensi pemberian dapat dimulai setiap 2 jam kemudian ditingkatkan 3 jam atau 4 jam. Penting diperhatikan aneka ragam makanan, pemberian ASI, makanan, mengandung minyak, santan, lemak dan buah-buahan.PENGATURAN DIETa. Fase StabilisasiPada fase ini, peningkatan jumlah formula diberikan secara bertahap dengan tujuan memberikan makanan awal supaya anak dalam kondisi stabil. Formula hendaknya hipoosmolar rendah laktosa, porsi kecil dan sering. Setiap 100 ml mengandung 75 kal dan protein 0,9 gram. Diberikan makanan formula 75 (F 75). Resomal dapat diberikan apabila anak diare/muntah /dehidrasi, 2 jam pertama setiap jam.b. Fase TransisiPada fase ini anak mulai stabil dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak (cathup). Diberikan F100, setiap 100 ml F100 mengandung 100 kal dan protein 2,9 gram.c. Fase RehabilitasiTerapi nutrisi fase ini adalah untuk mengejar pertumbuhan anak. Diberikan setelah anak sudah bisa makan. Makanan padat diberikan pada fase rehabilitasi berdasarkan BB< 7 kg diberi MP-ASI dan BB 7 kg diberi makanan balita. Diberikan makanan formula 100 (F 100) dengan nilai gizi setiap 100 ml F100 mengandung energi 100 kal dan protein 2,9 gram.d. Fase tindak lanjut dilakukan di rumah setelah anak dinyatakan sembuh, bila BB/TB atau BB/PB -2 SD, tidak ada gejala klinis dan memenuhi kriteria selera makan sudah baik, makanan yang diberikan dapat dihabiskan, ada perbaikan kondisi mental, anak sudah dapat tersenyum, duduk, merangkak, berdiri atau berjalan sesuai umurnya, suhu tubuh berkisar antara 36,5 37, 7oC, tidak muntah atau diare, tidak ada edema, terdapat kenaikan BB sekitar 50g/kg BB/minggu selama 2 minggu berturut turut.PENATALAKSANAAN GIZI BURUK(1) Mencegah dan mengatasi hipoglikemi. Hipoglikemi jika kadar gula darah < 54 mg/dl atau ditandai suhu tubuh sangat rendah, kesadaran menurun, lemah, kejang, keluar keringat dingin, pucat. Pengelolaan berikan segera cairan gula: 50 ml dekstrosa 10% atau gula 1 sendok teh dicampurkan ke air 3,5 sendok makan, penderita diberi makan tiap 2 jam, antibotik, jika penderita tidak sadar, lewat sonde. (2) Mencegah dan mengatasi hipotermi. Hipotermi jika suhu tubuh anak < 35oC , aksila 3 menit atau rectal 1 menit. Pengelolaannya ruang penderita harus hangat, tidak ada lubang angin dan bersih, sering diberi makan, anak diberi pakaian, tutup kepala, sarung tangan dan kaos kaki, anak dihangatkan dalam dekapan ibunya (metode kanguru), cepat ganti popok basah, antibiotik.(3) Mencegah dan mengatasi dehidrasi. Pengelolaannya diberikan cairan Resomal (Rehydration Solution for Malnutrition) 70-100 ml/kgBB dalam 12 jam atau mulai dengan 5 ml/kgBB setiap 30 menit secara oral dalam 2 jam pertama. Selanjutnya 5-10 ml/kgBB untuk 4-10 jam berikutnya, jumlahnya disesuaikan seberapa banyak anak mau, feses yang keluar dan muntah. (4) Koreksi gangguan elektrolit. Berikan ekstra Kalium 150-300mg/kgBB/hari, ekstra Mg 0,4- 0,6 mmol/kgBB/hari dan rehidrasi cairan rendah garam (Resomal). (5) Mencegah dan mengatasi infeksi. Antibiotik (bila tidak komplikasi : kotrimoksazol 5 hari, bila ada komplikasi amoksisilin 15 mg/kgBB tiap 8 jam 5 hari. Monitoring komplikasi infeksi (hipoglikemia atau hipotermi).(6) Mulai pemberian makan. Segera setelah dirawat, untuk mencegah hipoglikemi, hipotermi dan mencukupi kebutuhan energi dan protein. Prinsip pemberian makanan fase stabilisasi yaitu porsi kecil, sering, secara oral atau sonde, energi 100 kkal/kgBB/hari, protein 1-1,5 g/kgBB/hari, cairan 130 ml/kgBB/hari untuk penderita marasmus, marasmik kwashiorkor atau kwashiorkor dengan edem derajat 1,2, jika derajat 3 berikan cairan 100 ml/kgBB/hari.(7) Koreksi kekurangan zat gizi mikro. Berikan setiap hari minimal 2 minggu suplemen multivitamin, asam folat (5mg hari 1, selanjutnya 1 mg), zinc 2 mg/kgBB/hari, besi 1-3 Fe elemental/kgBB/hari sesudah 2 minggu perawatan, vitamin A hari 1 (1 tahun 200.000 IU).(8) Memberikan makanan untuk tumbuh kejar. Satu minggu perawatan fase rehabilitasi, berikan F100 yang mengandung 100 kkal dan 2,9 g protein/100ml, modifikasi makanan keluarga dengan energi dan protein sebanding, porsi kecil, sering dan padat gizi, cukup minyak dan protein.

BAB VIIKESIMPULANGizi buruk merupakan masalah yang perlu penanganan serius. Gizi buruk dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Masalah gizi buruk dapat ditangani dengan pemberian asupan gizi yang seimbang secara bertahap sesuai dengan kebutuhan pada tahaptersebut. Formula yang dipilih dapat disesuaikan dengan tahap dan tujuan dari pemberian tambahan nutrisi. Penyebab tingginya angka kurang gizi di Indonesia cukup kompleks. Terkadang masalahnya adalah kurangnya makanan yang tersedia atau pilihan untuk tidak mengkonsumsi variasi makanan dengan nilai gizi yang cukup. Masyarakat di daerah yang miskin umumnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan sebagian lagi memiliki kesadaran yang rendah tentang pentingnya variasi makanan, terutama untuk anak-anak. Makanan yang sesuai untuk tahap stabilisasi adalah F-75 : Kandungan energi 75 kal / 100 ml Kandungan protein 0,9 g / 100 ml Kandungan kcl 0,2 g / 100 mlMakanan yang sesuai untuk rehabilitasi & tumbuh kejar adalah F-100 : Berisi energi 100 kal / 100 ml Berisi protein 2,2 - 2,9 g / 100 ml Berisi kcl 0,2 g / 100 mlBerikut beberapa upaya untuk mencegah kejadian kasus gizi buruk :1. Meningkatkan pemantauan pertumbuhan melalui revitalisasi posyandu2. Menyamakan & memantapkan pemahaman pola tumbuh balita dengan memakai kartu menuju sehat (KMS)3. Meningkatkan pengenalan dini penyimpangan pertumbuhan dengan KMS di posyandu.4. Melakukan tindak lanjut terhadap penyimpangan dini pertumbuhan dengan memberikan pengobatan & nasehat pemberian makanan & minuman sehat Padat gizi.

DAFTAR PUSTAKAhttp://kedokteran.unsoed.ac.id/Files/Jurnal/mandala20 jan2010 pdf/NUTRISI DAN GIZI BURUK.pdfhttp://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/matkul/Ilmu Gizi/GIZI BURUK.pdfhttp://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16316-1309105010-chapter-1pdf.pdfBuku-Saku-Pelayanan-Kesehatan-Anak-di-RS.pdfhttp://www.zoeconnor.co.uk/wp-content/uploads/2011/05/Kurang-Gizi-di-Indonesia-by-Zoe-Connor-RD-2007.pdf

LAMPIRAN 4 | Page